BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 PERENCANAAN STRATEGIS CRM CV KARYA MANDIRI SEJAHTERA 4.1.1 PROFIL PERUSAHAAN
CV Karya Mandiri Sejahtera merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri
furniture dan jasa interior yang memiliki workshop di daerah Pangkalan Dua, Desa Sumur
Batu, Bantar Gebang, Bekasi. Perusahaan yang dipimpin oleh Drs. Budiyono S. MM,.
Perusahaan ini berdiri pada tahun 2005 dengan membeli sebuah PT (Perseroan Terbatas)
dengan nama Limawira Lestari. Pada tahun 2011, perusahaan pun memutuskan untuk
mengubah nama perusahaan dan ijin usaha sesuai dengan produk yang dihasilkan perusahaan
menjadi sebuah CV yang diberi nama Karya Mandiri Sejahtera, dengan produk furniture
yang diberi nama ‘three star’.
Pada awalnya, perusahaan ini bergerak dibidang penjualan kayu mentah dan juga
pallet yang biasa digunakan pada gudang atau angkutan barang berat. Iklim persaingan dan
modal yang dirasa berat, menyebabkan perusahaan harus mengubah produk yang dijualnya
menjadi produk furniture. Kayu yang melimpah dan persaingan yang dirasa masih sehat
membuat perusahaan memantapkan usahanya pada industri ini.
Produk furniture yang ditawarkan perusahaan sangat beragam seperti sofa, meja
makan, meja kerja , kursi makan, lemari pakaian, kitchen set, dipan kasur, dan meja televisi.
Proses produksi yang dilakukan disesuaikan dengan harga dan kualitas yang diinginkan
pembeli. Sebagian besar pelanggan CV Karya Mandiri Sejahtera adalah toko furniture seperti
juga melayani produksi yang disesuaikan dengan keinginan pelanggan, seperti produk meja
dan kursi sekolah yang merupakan pesanan dari dinas pendidikan dan sekolah.
Bagian sales yang menjadi tombak pemasaran produk CV Karya Mandiri Sejahtera
sejauh ini hanya dapat menembus pasar di wilayah Jabodetabek. Keterbatasan pengusaan
pasar diluar Jabodetabek dan tren pasar yang sebagian besar mengikuti tren Jabodetabek
menyebabkan kurang berkembangnya jangkauan perusahaan. Terlebih, masuknya produk
dari Sukabumi dan Cianjur yang dinilai merusak harga furniture dipasaran, karena harga yang
jauh lebih rendah dengan menggunakan bahan baku lokal daerah dan tenaga kerja yang
murah tanpa mementingkan kualitas produk.
Penggunaan teknologi informasi menjadi harga mati untuk perusahaan dalam
menghadapi persaingan ini. Dengan mengedepankan kualitas dan kepuasan pelanggan,
diharapkan teknologi informasi dapat mengakomodir setiap kebutuhan dan keluhan
pelanggan terhadap produk dan pelayanan perusahaan untuk mencegah pindahnya pelanggan
ke produsen lain. Diharapkan pula sistem informasi, dapat memperluas pengembangan pasar
perusahaan.
4.1.2 VISI PERUSAHAAN
Visi yang dimiliki oleh CV Karya Mandiri Sejahtera adalah:
a. Menjadi produsen furniture terkemuka dan terbaik di Indonesia.
b. Menjadi perusahaan yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
4.1.3 MISI PERUSAHAAN
Misi yang dimiliki oleh CV Karya Mandiri Sejahtera adalah:
a. Menyajikan produk furniture berkualitas terbaik dengan harga murah.
b. Melayani setiap permintaan pelanggan dengan mengutamakan kepuasan.
4.1.4 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
Gambar 4.1 Struktur Organisasi CV Karya Mandiri Sejahtera
4.1.5 DESKRIPSI PEKERJAAN ORGANISASI DALAM PERUSAHAAN
a. Pemilik, merupakan pihak yang memilik modal atas keseluruhan modal dalam
CV Karya Mandiri Sejahtera. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pemilik
dari perusahaan ini adalah Drs. Budiyono S. MM,. Pemilik memiliki hak dalam
menentukan jenis barang yang diproduksi beserta model dari barang tersebut,
mengelola seluruh keuangan perusahaan, menentukan arah perusahaan,
menentukan strategi bisnis perusahaan, dan menentukan segmentasi serta invasi
produk ke pasar.
b. Sales dan marketing, merupakan orang yang diangkat atau dipercaya oleh
perusahaan untuk memasarkan produk dan perantara konsumen dengan
perusahaan untuk memesan produk furniture. Sales berhubungan secara langsung
dengan pemilik dalam menentukan segmen pasar dan produk yang harus dijual.
Sales juga bertugas untuk meyakinkan pelanggan terhadap produk dan
memberikan penjelasan mengenai produk untuk memberikan wawasan kepada
pelanggan, mengenai produk furniture. Sales juga memiliki seluruh data
konsumen yang harus ditangani dalam proses pemasaran dan penjualan produk
lainnya.
c. Bagian produksi, merupakan pihak dalam perusahaan yang melakukan produksi
sales yang telah disetujui oleh pemilik. Bagian produksi juga bertanggugjawab
saat pengiriman barang untuk memastikan produk sampai ke konsumen sesuai
kondisi saat berangkat dari pabrik. Bagian produksi bertanggungjawab atas semua
produk yang dikembalikan karena cacat atau tidak sesuai dengan spesifikasi
pesanan.
4.1.6 SEGMENTASI PASAR PERUSAHAAN
CV Karya Mandiri Sejahtera bergerak dalam bidang produksi furniture, memiliki
segmentasi pasar yang luas dan bersifat umum bagi semua kalangan. Dalam proses
pemasaran dan penjualannya, perusahaan ini dapat dibagi menjadi beberapa segmen seperti
toko mebel, rumah tangga, sekolah, rumah makan, dan perusahaan. Perbedaan segmen
tersebut digunakan untuk membedakan jenis pelayanan, produk yang ditawarkan, harga yang
ditawarkan, dan bonus yang ditawarkan. Untuk rumah tangga juga dibedakan sesuai dengan
kondisi perumahan yang dimiliki pelanggan. Sehingga pelanggan lebih mudah mendapatkan
apa yang mereka inginkan dan butuhkan dalam rangka mendapatkan konsumen dan
mempertahankannya.
4.1.7 PRODUK PERUSAHAAN
Perusahaan ini memproduksi segala jenis produk furniture. Produk yang telah
dihasilkan perusahaan umumnya didasarkan terhadap produk yang sedang ramai dipasaran.
Hal ini dikarenakan perusahaan yang beum memiliki tempat khusus untuk showroom
produknya dan umumnya toko mebel yang menjadi fokus utama penjualan dan pemaaran
perusahaan tidak berani mengambil resiko terhadap produk baru. Produk seperti kursi tamu,
dipan, lemari, meja rias, meja makan, meja kantor, bangku dan meja sekolah, bedroom set,
kitchen set, dan lemari buffet telah menjadi keahlian dalam proses produksinya. Produksi
perusahaan umumnya menggunakan kayu jenis jati belanda yang tahan air dan bubuk yang
dipertimbangkan untuk menyesuaikan biaya produksi dengan harga pasaran, walau tdak
menutup kemungkinan menggunakan kayu lain sesuai kebutuhan atau pesanan pelanggan.
4.1.8 ANALISA VALUE CHAIN CRM
4.1.8.1 ANALISA PORTOFOLIO PELANGGAN
Analisa ini dgunakan untuk mendapatkan sebuah strategi yang tepat dalam CRM untuk
mendapatkan pelanggan yang tepat untuk pelayanan dan produk yang tepat. Sehingga upaya
yang dilakukan perusahaan dalam mendapatkan dan mempertahankan pelanggan menjadi
sebuah nilai yang baik dalam hubungan timbal balik antara pelanggan dengan perusahaan.
perangkat analisa yang digunakan adalah analisa SWOT dan PESTE sebagai berikut:
a. SWOT
1. Internal perusahaan
Tabel 4.1 Analisa internal perusahaan
Kekuatan Kelemahan
a. Perusahaan memiliki mesin yang lengkap untuk industri furnitre menengah
b. Perusahaan dapat memproduksi segala jenis mebel
c. Perusahaan memiliki rekanan pemasok yang banyak untuk mencari biaya produksi menjadi rendah d. Perusahaan memiliki pengalaman
yang lumayan dalam menangani produksi umum maupun proyek selama lima tahun
e. Perusahaan telah memiliki kekuatan hukum sebagai badan usaha yang jelas, sehingga memudahkan perusahaan ketika mengikuti proyek swasta maupun pemerintah
f. Perusahaan mudah menerima perubahan yang positif
a. Kondisi mental pekerja yang masih rendah etos kerjanya
b. Sistem award and punisment yang kurang tegas menyebabkan kinerja pegawai cenderung fluktuatif c. Modal perusahaan yang terbatas
karena tidak adanya investor d. Metode produksi yang urang efektif
memperlambat pengerjaan produk e. Tempat yang kurang luas
menyebabkan perusahaan tidak dapat menampung banyak produk f. Proses pemasaran yang terkendala
2. Eksternal perusahaan
Tabel 4.2 Analisa eksternal perusahaan
Peluang Hambatan
1. Banyak munculnya perumahan baru di sekitar Bekasi, menjadi segmen pasar mearik dan segar bagi perusahaan
2. Produk furniture berbahan kayu seperti jati dan sana keling dinilai lebih memiliki kelas yang tinggi dan lebih awet dibanding dari bahan metal atau plastik
3. Biaya perubahan model yang lebih rendah dibanding produk berbahan metal atau plastik
4. Perkembangan teknologi informasi memudahkan proses komunikasi dan peasarn untuk medapatkan konsumen baru
5. Biaya pemasaran dapat lebih rendah dan menjangkau pasar lebih luas dengan teknologi intenet
6. Masih rendahnya pemanfaatan teknologi informasi dalam proses otomatisasi pemasaran, pelayanan, penganalisaan, dan penjualan pada bisnis serupa
1. Mulai jarangnya pasokan kayu jenis jati yang bernilai jual tinggi
2. Cuaca yang tidak menentu emuat proses finishing furniture menjadi terhambat bahkan gagal, terutama saat hujan
3. Persaingan dari daerah Sukabumi dan Cianjur yang sulit diikuti dikarenakan perbedaan biaya pekerja yang jauh lebih rendah daripada sekitar wilayah Bekasi 4. Harga bahan baku yang terus naik
b. PESTE
Tabel 4.3 Analisa PESTE perusahaan
Komponen Analisa Keterangan
Politik Peraturan perundangan mengenai upah minimum pekerja penegakannya belum menyeluruh dan didukung oleh isu kenaikan harga BBM dan seluruh harga pokok, menyebabkan kondisi pasar dan daya beli pelanggan menjadi tidak stabil bahkan cenderung turun. Ditambah kerumitan pengurusan ijin usaha yang memperlambat proses legalitas ketika ada proyek pengadaan barang dari pemeritah.
Ekonomi Nilai tukar rupiah terhadap dolar yang terus melemah menyebabkan terjadinya ketidak seimbangan harga, terlebih kerjasama beberapa tengklak yang menyebabkan naiknya harga pokok sembako, menjadikan daya beli rakyat menurun sedangkan harga barang terus naik. Sehingga tidak semua orang menilai furniture merupakan kebutuhan yang cukup penting. Hal ini menyebabkan terjadinya persaingan tidak sehat dari para pesaing yang menggunakan bahan baku ualitas rendah untuk menekan biaya produksi.
Sosial Toko mebel yang membeli barang dengan harga rendah tanpa mementingan kualitas, menyebabkan pelanggan cenderung kecewa dengan produk dari toko tersebut, yang menyebabkan berkurangnya pula konsumen untuk barang serupa dengan kualitas yeng lebih bagus di toko tersebut. Ditambah pola pikir toko yang ingin mengeruk keuntungan sebesar-besarnya menyebabkan mulai hilangnya loyalitas pada suatu produk khusus dan mencari produk dengan harga termurah jauh dibawah rata-rata harga pasaran, seperti produk Cianjur dan Sukabumi.
pengenalan perusahaan terhadap lingkungan penjualan produknya, menyebabkan perusahaan
lebih cepat tanggap dan mengerti kebutuhan pelanggannya lebih tepat dan cepat. Sehingga
dalam menjalin kerjasama, baik dengan pelanggan, distributor, dan pemasok menjadi lebih
terorganisir.
4.1.8.2 KEINTIMAN PELANGGAN
Proses pendekataan yang dilakukan oleh perusahaan kepada pelanggan mempengaruhi
loyalitas pelanggan terhadap pelayanan maupun produk dari perusahaan. Proses pendekatan
yang dilakukan perusahaan tentunya harus disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan
pelanggan, baik melalui otomatisasi media komunikasi, penawaran, pelayanan, maupun
reward yang disajikan bagi pelanggan. Hal ini dapat bermanfaat bagi perusahaan dalam
menggali informasi yang dimiliki pelanggan terhadap produk furniture yang dijadikan
peluang oleh perusahaan. Dengan penempatan pelanggan ke dalam peringkat, memudahkan
perusahaan untuk mendekati dan memanfaatkan setiap aktifitas dan keleluasaan pelanggan
dalam berinteraksi dengan perusahaan. Sehingga proses penjualan cross-selling dan
up-selling yang diusung perusahaan dapat berjalan lebih maksimal.
4.1.8.3 MENGEMBANGKAN JARINGAN
Proses pengembangan jaringan yang dilakukan oleh perusahaan berupa pengembangan
keanggotaan dalam jarigan pelanggan dan pemasaran produk furniture perusahaan.
Pengembangan jaringan pelanggan dilakukan dengan proses pemasaran dan pengenalan
produk kepada setiap pihak yang melakukan registrasi dan memberi masukan kepada
perusahaan melalui sistem E-CRM. Sedangkan pengembangan pemasaran yang dilakukan
melalui para anggota atau pelanggan yang memesan produk perusahaan untuk dipasarkan
kembali ke pelanggan yang lainnya, dengan memberikan paket pembelian tertentu beserta
diskonnya.
Pengembangan perencanaan nilai terhadap konsumen dilakukan dengan pengelolaan
data pelanggan yang didasarkan pada history pemesanan, pembayaran, aktifitas dan interaksi
dengan perusahaan, dan peluang yang ditangkap dari kriteria pelanggan dan pola komunikasi
yang diberikannya. Berdasarkan data tersebut pelanggan akan dikelompokkan kepada level
tertentu (Buttle, 2009) seperti tingkat high future lifetime value customer, high volume
customer, benchmark customer, inspiration, dan door opener. Setiap tingkatan pelanggan
memiliki nilai yang berbeda yang dapat dimaksimalkan oleh perusahaan. Adapun nilai yang
dapat dimanfaatkan dari tingkatan pelanggan CV Karya Mandiri Sejahtera adalah sebagai
berikut:
a. High future lifetime value customer, merupakan pelanggan non-korporasi yang
memiliki banyak kontribusi bagi pelanggan baik berupa sejarah pembelian
produk yang tinggi dan juga memberikan banyak masukan positif bagi
perusahaan, baik terhadap produk maupun pelayanan.
b. High volume customer, merupakan pelanggan non-korporasi yang memiliki
sejarah pembelian yang banyak dengan jumlah biaya yang besar. Umumnya
pelanggan hanya membeli produk premium dari perusahaan yang bernilai di atas
Rp 10.000.000,-.
c. Benchmark customer, merupakan pelanggan yang memiliki nama besar yang
umumnya diikuti oleh pelanggan lainnya. Perusahaan seperti Comforta dan
King yang menjadi pelanggan produk perusahaan, umumnya dikenal oleh
pelanggan lainnya karena nama besarnya dalam bidang furniture. Sehingga
perusahaan dapat memakai nama mereka sebagai nilai samping atas pelayanan
yang diberikan perusahaan kepada mereka.
d. Inspiration, pelanggan yang sering member masukan atas produk baru yang
perusahaan dapat mendapat keuntungan keuangan, perusahaan juga dapat
keuntungan dari model baru yang disampaikan pelanggan sebagai bentuk
hubungan timbal balik pelanggan dengan perusahaan.
e. Door opener, merupakan pelanggan baru yang mulai melakukan transaksi, yang
perlu dieksploitasi oleh perusahaan dengan memberikan penawaran yang sesuai
dengan keinginannya.
4.1.8.5 MENGELOLA HUBUNGAN ATAU DAUR HIDUP PELANGGAN
Proses pengelolaan hubungan dengan pelanggan dimaksudkan untuk menjaga daur
hidup pelanggan tetap berjalan dengan baik dan berhasil untuk seluruh pelanggan.
Tantangannya menjadi besar karena produk furniture bukanlah produk yang habis sekali
pakai, atau produk yang rentang waktu pembeliannya dapat lebih dari satu tahun. Sehingga
proses penanganan daur hidup pelanggan pada setiap level menjadi berbeda. Daur hidup
pelanggan yang dimulai dengan penjaringan pelanggan, menjaga loyalitas pelanggan, serta
mengembangkan nilai dari pelanggan harus dapat ditangani dengan baik melalui analisa data
pelanggan, analisa dan penanganan komunikasi dengan pelaggan yang terjalin melalui
komentar, email, atau rekam percakapan baik langsung maupun tidak langsung dengan
pelanggan.
Proses daur hidup pelanggan harus dapat ditangani dengan baik, misalnya pada proses
penjaringan pelanggan, perusahaan barus mampu memberikan sesuatu pengalaman akan
pelayanan yang berbeda terhadap calon pelanggan yang bertransaksi melalui website
perusahaan. Dengan fitur yang lebih mengasah kreatifitas pelanggan dalam melakukan
pemilihan produk menjadi hal yang diutamakan CV Karya Mandiri Sejahtera. Pelanggan
diberi kesempatan untuk menentukan setiap furniture set yang diinginkannya dengan memilih
produk yang tersedia dalam basis data sistem, dan pelanggan juga dapat mencari barang yang
baku barang tersebut. Sedangkan untuk mempertahankan pelanggan, pelanggan diberi
kesempatan untuk memonitor pemesanan dari proses produksi hingga pengiriman barangnya.
Selain itu pelanggan juga dapat melakukan retur dan pencarian informasi mengenai
perawatan dan perbaikan produk miliknya. Pada tahap meningkatkan nilai, pelanggan dapat
menerima penawaran yang disesuaikan berdasarkan kriteria furniture dan rumah impiannya,
baik melalui program pemasaran yang dilakukan perusahaan maupun pengalihan pesanan
yang gagal, terutama pada pesanan produk baru sebagai nilai eksklusifitas pelanggan.
Tabel 4.4 Sasaran Strategis E-CRM CV Karya Mandiri Sejahtera
No. Tahapan Utama Sasaran Strategis Implementasi Aplikasi 1. Analisa portofolio konsumen Segmentasi pasar,
menangkap setiap peluang yang ada dalam pelanggan
- Fitur registrasi
- Otomatisasi tingkatan pelanggan
- fitur pengelompokan pelanggan berdasarkan kriteria untuk
2. Keintiman pelanggan Meningkatkan kepuasan
pelanggan dan
keterbukaan pelanggan terhadap kebutuhan dan potensi yang bisa didapat dari pelanggan
khusus 3. Pengembangan jaringan Meningkatkan intensitas
komunikasi, kemudahan kerjasama kemudahan bertransaksi
- Fitur pemesanan jasa dan produk
- Fitur penanganan pembatalan pesanan oleh pelanggan. - Fitur kelola data
barang
- Fitur pembayaran terintegrasi dengan bank
- Fitur pengembalian produk
- fitur penawaran kerjasama penjualan. 4. Pengembangan nilai pelanggan Meningkatkan
keuntungan perusahaan, meningkatkan loyalitas dan interaksi dengan pelanggan untuk menggali pengalaman dan pengetahuan pelanggan
proses pemesanan
meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap perusahaan, melalui bantuan, reward, maupun kenyamanan terhadap pelayanan
- Otomatisasi pemberian reward dan poin bagi pelanggan.
- Fitur pesan keluhan
4.2 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN METODE RAD 4.2.1 REQUIRMENT PLANNING
Tahapan pertama dari proses pengembangan sistem dengan metode RAD adalah
requirment planning, atau pengumpulan kebutuhan. Pada laporan ini, kebutuhan sistem
perusahaan didapat melalui analisa proses bisnis yang berjalan untuk mendapatkan kebutuhan
dari sistem usulan yang diajukan. Adapun proses bisnis yang berjalan pada CV Karya
Mandiri Sejahtera, digambarkan pada rich picture dibawah ini:
BAGIAN PRODUKSI
MENYAMPAIKAN PERMINTAAN DAN PEMBAYARAN
MEMERINTAHKAN PENGERJAAN DATA CALON DAN PELANGGAN
Gambar 4.2 Rich picture proses bisnis CV Karya Mandiri Sejahtera.
Penjelasan dari rich picture di atas adalah sebagai berikut:
a. Sales, menerima informasi promo dari pemilik. Selanjutnya sales, dengan
membawa brosur dan informasi harga menawarkan produk furniture kepada
pemilik toko furniture dan juga calon pelanggan umum. Setiap negosiasi
dilakukan dengan sales, baik cara pembayaran, proses pengerjaan produk,
maupun kriteria produk yang diinginkan. Bila ada pesanan yang datang
kepada sales, maka sales akan menyampaikan kepada pemilik untuk
ditindaklanjuti ke tahap proses produksi.
b. Untuk jasa perbaikan furniture, umumnya dilakukan oleh pelanggan yang
memiliki hubungan baik dengan perusahaan. Jasa perbaikan diberikan kepada
produk dari perusahaan yang tidak sesuai dengan keinginan sebagai sebuah
proses pengembalian produk perusahaan. Proses perbaikan ini tidak menutup
juga dapat dilakukan. Sales, pada proses ini berperan sebagai perantara tanpa
bisa memberi penjelasan harga yang diberikan, karena kebijakan selanjutnya
akan diambil alih oleh pemilik. Pemilik, akan melakukan penaksiran harga
setelah furniture diperiksa atau selesai diperbaiki, tentunya setelah uang muka
dibayarkan untuk selain produk perusahaan.
c. Untuk jasa design interior, pelanggan yang ingin mendapatkan jasa dari
perusahaan dapat langsung berkomunikasi dengan pemilik sebagai manajer
proyek dalam proyek design interior yang akan dilakukan. Pelanggan dapat
berkonsultasi untuk jenis komponen yang diinginkan dan biaya yang mungkin
nantinya diperlukan dalam proses pengerjaan proyek. Setelah kesepakatan
tercapai, maka akan dibuat sebuah dokumen proyek yang nantinya disetujui
pelanggan dengan memberikan uang muka pengerjaan proyek. Selanjutnya
dikirimkan tim proyek ke lokasi yang akan digarap.
d. Sales memberikan data calon pelanggan dan pelanggan kepada pemilik
beserta kriteria dari mereka supaya dapat dihubungi kembali untuk
menawarkan produk baru, ataupun hanya untuk membina hubungan yang baik
dengan perusahaan.
e. Pemilik memiliki tanggung jawab untuk membuat design, pengawasan
produksi, menjalin hubungan dengan pelanggan, melakukan penjadwalan
pengerjaan pesanan, memimpin proyek interior, dan pencatatan keuangan
perusahaan.
f. Pelanggan furniture umum, merupakan pelanggan yang melakukan transaksi
dalam jumlah kecil atau tidak untuk dijual kembali. Sedangkan pelanggan
toko furniture, merupakan pelanggan yang memesan produk untuk dijual
promo yang diberikan berbeda. Pelanggan jasa perbaikan, merupakan
pelanggan yang meminta jasa perusahaan untuk melakukan perbaikan
furniture yang dia miliki seperti pengecatan, penggantian bahan, ataupun
perubahan furniture yang dimilikinya. Pelanggan design interior, merupakan
pelanggan yang meminta jasa kepada perusahaan untuk melakukan dekorasi
baik skala kecil maupun besar.
g. Setiap produk yang telah diselesaikan pengerjaannya, akan diantarkan
langsung oleh perusahaan. Pada pelanggan umum dan jasa perbaikan,
pembayaran diselesaikan saat barang tiba. Untuk pelanggan toko furniture
pembayaran diberikan saat barang sampai dan sesuai pesanan, pembayaran
umumnya dilakukan menggunakan giro dengan jangka sebulan atau dengan
tunai. Sedangkan untuk pelanggan jasa interior, pembayaran dilakukan saat
proyek selesai dan telah dilakukan penghitungan biaya kembali.
4.2.1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan omset perusahaan pada bulan Mei 2012 yang mencapai Rp
25.000.000,-dan segala peluang yang telah dikemukakan sebelumnya, memiliki permasalahan pada
terpusatnya informasi pada pemilik dan sales serta rumitnya pengelolaan data transaksi
perusahaan. Setiap pesanan yang masuk melalui sales hanya berupa verbal, sehingga masih
memungkinkannya kesalahan penyampaian yang dilakukan sales, terlebih pada pesanan
pembuatan furniture baru. Tidak jarang pula sales yang berhenti dari perusahaan juga
membawa seluruh data pelanggan sehingga perusahaan kehilangan data pelanggan yang
berharga. Pemilik yang memiliki peranan yang besar seperti yang telah disampaikan
sebelumnya, juga memiliki resiko yang tinggi karena semua data yang terpusat padanya tidak
diketahui pihak lain sehingga proses operasional perusahaan tidak dapat berjalan tanpanya.
bisnis perusahaan dapat terhenti atau macet, misalnya saat tiba waktu produksi yang hanya
diketahui oleh pemilik dan tentunya tidak diketahui bagian produksi, atau pesanan yang
dibatalkan tanpa pemberitahuan kepada pemilik. Belum lagi proses penyamarataan
penawaran dan perlakuan terhadap konsumen yang tidak jarang membuat konsumen kurang
nyaman. Perasaan kurang diistimewakannya pelanggan utama dibanding yang lainnya, tidak
jarang menyebabkan kekecewaan pelanggan yang menyebabkannya terputusnya jalinan
hubungan kerjasama dengannya. Berdasarkan seluruh permasalahan tersebut, tentunya
perusahaan memerlukan solusi yang dapat mengatasi krisis tersebut.
4.2.1.3 RUANG LINGKUP PERMASALAHAN
Berdasarkan proses bisnis di atas dan identifikasi masalah yang ada pada CV Karya
Mandiri Sejahtera, maka pada laporan ini saya sajikan sebuah Analisis dan Perancangan
Sistem Informasi E-CRM (Electronic Customer Relationship Management) pada CV Karya
Mandiri Sejahtera. Pada laporan ini, sistem usulan dapat digunakan untuk mengelola pesanan
produk, pesanan jasa, penjadwalan produksi, berkomunikasi dengan pelanggan, pemasaran,
pengelolaan pelanggan dan calon pelanggan, pengelolaan support bagi pembeli produk,
pengelolaan berita untuk menambah pengetahuan pelanggan mengenai produk, pembayaran
transaksi, pengelolaan data produk, dan fitur yang dapat memanjakan pelanggan dengan
menggabungkan beberapa jenis produk perusahaan untuk dijadikan sebuah furniture set yang
ingin dia beli dan juga fitur pencarian yang memenuhi kebutuhan pelanggan akan sebuah
produk yang diinginkannya.
4.2.1.4 TUJUAN
Analisis dan Perancangan Sistem Informasi E-CRM (Electronic Customer
Relationship Management) pada CV Karya Mandiri Sejahtera ditujukan untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan terhadap pelayanan dan produk perusahaan. Otomatisasi pemesanan dan
pemasaran yang dilakukan perusahaan diharapkan meningkatkan loyalitas konsumen karena
pelayanan yang memuaskan dan proses pengerjaan hingga pengiriman barang yang dapat
dimonitor pelanggan. Fitur pendukung seperti penggabungan produk ke dalam sebuah
furniture set dan pencarian barang yang sesuai dengan kriteria pelanggan, diharapkan
menjadi daya tarik untuk pelanggan dalam bertransaksi dengan perusahaan. Sedangkan media
komunikasi yang disajikan sistem diharapkan dapat mempermudah komunikasi kedua belah
pihak, sehingga kerugian akibat pengembalian produk dapat dimiimalisir dan proses
pemasaran lebih mudah dan cepat bagi pelanggan.
4.2.1.5 KEBUTUHAN FUNGSIONAL DAN NON FUNGSIONAL SISTEM
A. Kebutuhan fungsional
- Perusahaan
1. Sistem dapat menyajikan history pemesanan, history pembayaran,
history tanggapan yang diberikan terhadap penawaran perusahaan,
dan history keluhan pelanggan dalam halaman akun pelanggan untuk
membantu admin memperbaharui tingkatan pelanggan tersebut.
2. Sistem dapat menyajikan formulir pemasaran atau penawaran bagi
admin yang akan ditampilkan di halaman muka sistem, sesuai
tingkatan pelanggan atau per individu pelanggan dengan integrasi
terhadap data barang dan data pesanan barang yang dibatalkan.
3. Sistem dapat menyediakan kemampuan bagi admin untuk membuat
artikel atau informasi berkenaan furniture.
4. Sistem dapat memberikan hak kepada admin untuk menambah data
kategori barang tersebut, yang juga dapat dihapus dan diubah kembali
oleh admin.
5. Sistem dapat memberikan hak kepada admin untuk menyetujui data
pembayaran yang telah diinput oleh pelanggan sebelumnya, yang
disesuaikan dengan data pesanannya untuk selanjutnya dilakukan
penjadwalan.
6. Sistem memberikan hak kepada admin untuk melakukan penjadwalan
produksi pesanan yang telah disetujui.
7. Sistem memberikan hak kepada admin untuk melakukan pengelolaan
pesanan yang masuk, untuk ditambah dan dihapus, juga dapat
memeriksa detail pesanan.
8. Sistem dapat memberikan hak kepada admin untuk membuat atau
menambah informasi perbaikan atau perawatan barang yang
disesuaikan dengan barang tersebut.
9. Sistem dapat menyajikan seluruh data komunikasi yang berupa
percakapan melalui pesan setiap individu secara privat, pesan
keluhan, pesan pertanyaan support, maupun komentar pada barang
dan pesanan untuk dilakukan pembalasan pesan dengan
menghubungkan tampilan data dengan halaman pesan tersebut.
10. Sistem memberikan hak akses yang berbeda untuk setiap jenis
pengguna sistem untuk menjaga keamanan data dan kenyamanan
dalam menjelajah sistem.
11. Admin dapat membuat laporan melalui sistem dengan memanggil
12. Sistem dapat menyajikan data permohonan pengembalian barang
yang di ajukan pelanggan untuk disetujui.
13. Admin dapat membuat target penjualan pada pelanggan sesuai dengan
history pemesanan pelanggan dan segmentasi pelanggan.
- Pelanggan
1. Sistem dapat memudahkan pelanggan dalam memilih barang melalui
fungsi pencarian berdasarkan kategori barang, batas harga barang,
dimensi barang, dan bahan baku barang, yang kemudian dapat
langsung dipesan dengan memilih barang tersebut .
2. Pelanggan dapat memberikan pendapat terhadap produk perusahaan
dengan menekan tombol suka atau tidak tidak suka terhadap barang
tersebut.
3. Pelanggan dapat mengomentari pesanan yang yang ditampilkan oleh
sistem dengan membuka detail pesananya terlebih dahulu untuk
menyampaikan apa yang ia ingin sampaikan.
4. Sistem dapat menyediakan wadah kreasi pelanggan untuk
menentukan furniture set yang diinginkannya, yang disesuaikan
dengan luas dimensi, anggaran, dan tingkat kesesuaian antara setiap
komponen furniture yang dapat langsung dipesan dengan memilih
menu pesan, yang secara langsung memesan seluruh barang tersebut.
5. Pelanggan dapat melihat atau mencetak informasi mengenai tren
furniture dan desain interior yang berkembang saat ini berupa artikel
6. Sistem dapat menyajikan data proses pengerjaan pesanan dan
tracking pengiriman pesanan bagi pelanggan, ketika pelanggan ingin
mengetahui sejauh mana perkembangan pesanan mereka.
7. Pelanggan dapat melakukan pemesanan melalui system dengan cara
sebagai berikut:
a. Memesan barang yang ingin ia beli dengan memilih data barang
yang selanjutnya diikuti dengan pengisian data pesanan tersebut.
b. Memesan barang baru atau sesuai keinginan pelanggan yang
tidak tertera dalam sistem dengan mengisi data pesanannya dan
memilih bahan baku apa yang ingin ia terapkan dalam
pesanannya.
c. Memesan perbaikan barang yang dimiliki pelanggan dengan
mengisi formulir pada sistem.
d. Memesan desain interior dengan mengisi formulir pada sistem
yang dihitung oleh sistem sebagai jasa desain interior.
8. Pelanggan dapat memperbaharui data pribadi miliknya sesuai dengan
data pelanggan tersebut.
9. Sistem dapat memberikan peringkat terhadap pelanggan yang
memiliki kontribusi paling besar untuk perusahaan dengan poin yang
dapat ditukarkan dengan diskon tertentu.
10. Pelanggan dapat mencari data perbaikan barang dengan memasukkan
data barang dan jenis pertanyaan mengenai perawatan barang
tersebut, kemudian sistem akan menampilkan informasi tersebut.
11. Pelanggan dapat membuat pesan untuk menanyakan informasi
12. Pelanggan dapat berkomunikasi melalui pesan khusus dengan admin
melalui pelanggan, dengan menentukan topik pembicaraan dan
pembicaraan yang ingin dilakukan.
13. Pelanggan dapat melaporkan pembayaran yang telah ia lakukan
dengan mengisi formulir pada sistem sesuai id pesanan yang ia
bayarkan.
14. Pelanggan dapat memohon pengembalian barang atau retur dengan
mengisi formulir pengembalian yang disesuaikan dengan id pesanan
dan id barang yang ingin dikembalikan sebelum waktu garansi habis.
15. Pelanggan dapat memesan produk yang ditawarkan secara khusus
oleh perusahaan kepadanya.
B. Kebutuhan non fungsional
1. Sistem dapat beroperasi 24 jam non stop.
2. Jalur komunikasi aktif atau akan ditanggapi selama jam kerja
perusahaan, yaitu dari jam 08.00 WIB hingga 17.00 WIB, dari Senin
hingga Jumat.
3. Sistem harus dapat menangani jumlah data maksimal 8GB dan dapat
di akses maksimal oleh 100 orang secara bersamaan.
4. Sistem memiliki API yang menghubungkan dengan internet banking
seperti Bank Mandiri dan sosial media seperti Facebook, Skype,
Yahoo Messenger.
5. Sistem berjalan pada browser Mozilla, Google Crome, dan IE.
6. Sistem menggunakan bahasa pemrograman PHP dan HTML, dengan
4.2.2 USER DESIGN
Pada tahap ini, dilakukan perancangan sistem E-CRM untuk CV Karya Mandiri
Sejahtera. Perancangan sistem menggunakan bahasa UML, dengan tahapan seperti
pembuatan use case diagram, activity diagram, class diagram, dan sequence diagram. Pada
akhir perancangan ini juga diikutsertakan perancangan tampilan dari sistem E-CRM.
4.2.2.1 PERANCANGAN AKTOR SISTEM E-CRM PADA CV KARYA MANDIRI SEJAHTERA.
Aktor pada perancangan sistem dibutuhkan untuk memudahkan perancangan
kebutuhan setiap pihak yang berkepentingan terhadap sistem, dan memudahkan
penggambaran interaksi setiap pihak tersebut dalam sistem. Aktor pada sistem E-CRM terdiri
dari tiga tokoh utama. Aktor yang berperan dalam sistem dan peranannya antara lain sebagai
berikut:
a. Admin merupakan pihak yang mengelola sistem. Admin memiliki tanggung
jawab untuk memelihara, memperbaharui, dan mengelola konten serta data
dalam sistem. Konten dalam sistem dapat berupa artikel, biografi, serta gambar
yang ditampilkan sistem. Sedangkan data yang dimaksud berupa data transaksi,
data jadwal produksi, data pembayaran, data barang, data support, data
pemasaran, data pelanggan dan data jasa pekerjaan yang diminta pelanggan.
b. Member merupakan pengunjung sistem yang telah terdaftar dalam sistem
sebagai anggota sistem dan memiliki hak akses sama dengan pengunjung
ditambah dapat melakukan transaksi dengan perusahaan. Pelanggan yang
merupakan child dari member, merupakan aktor yang telah melakukan transaksi
dengan perusahaan. Pelanggan potensial adalah child dari member, dia
antara pelanggan dan calon pelanggan merupakan bentuk pelayanan dan
pemasaran yang diberikan kepada mereka.
c. Pengunjung merupakan aktor yang mengunjungi sistem tetapi belum melakukan
registrasi. Sehingga pengunjung hanya memiliki akses untuk melihat daftar
barang, profil perusahaan, dan berkonsultasi melalui halaman komentar pada
sistem.
4.2.2.2 MENENTUKAN USECASE DIAGRAM BERDASARKAN AKTOR DAN KEBUTUHAN FUNGSIONAL SISTEM.
Kebutuhan fungsional sistem yang telah dijelaskan di atas dapat disederhanakan dan
dirumuskan ke dalam beberapa fungsi sistem sebagai berikut:
a. Login, fungsi ini memungkinkan member dan admin untuk masuk ke dalam
sistem. Fungsi ini juga memungkinkan untuk membedakan hak akses pengguna
sistem. Selain itu fungsi ini digunakan untuk mengamankan transaksi pelanggan
dengan perusahaan melalui sistem.
b. Registrasi, fungsi ini digunakan oleh pengunjung yang ingin bertransaksi
dengan perusahaan. Pendaftaran sebagai anggota dilakukan langsung oleh calon
pengguna dengan data yang valid.
c. Segmentasi pelanggan, fungsi ini digunakan oleh admin untuk mengelompokkan
pelanggan berdasarkan history pesanan, history komunikasi, history
pembayaran, dan history retur barang.
d. Monitor komunikasi pelanggan, fungsi ini memungkinkan admin untuk
menangani seluruh pesan dalam satu halaman. Sistem menampilkan seluruh
pesan yang belum dibaca untuk ditanggapi. Sehingga admin mudah dalam
e. Buat data pemasaran, fungsi ini memungkinkan admin untuk membuat data
pemasaran dengan mengisi form pemasaran. Admin yang ingin melakukan
pemasaran dapat memilih jenis pemasaran secara khusus yang disampaikan
kepada pelanggan tertentu, dan pemasaran secara umum yang ditampilkan di
halaman awal sistem yang dapat berlaku bagi seluruh pelanggan.
f. Buat pemasaran khusus, dapat diberikan oleh admin kepada pelanggan tertentu
sesuai dengan ketentuan perusahaan. Dengan memilih data pelanggan tertentu
dan data barang tertentu, admin selanjutnya melengkapi data pendukung lainnya
untuk selanjutnya disampaikan kepada pelanggan.
g. Buat pemasaran umum, dapat diberikan oleh admin kepada seluruh pelanggan
dengan memilih data barang yang dipasarkan dan penawaran yang diberikan
kepada pelanggan.
h. Buat target penjualan, fungsi ini memungkinkan admin untuk menargetkan
penjualan yang dapat dilakukan oleh perusahaan melalui pemasaran khusus
yang dilakukan oleh perusahaan.
i. Buat pesan percakapan, fungsi ini memungkinkan admin untuk melakukan
komunikasi dengan pelanggan sebagai bentuk tindaklanjut penawaran yang
telah diberikan secara khusus untuk pelanggan.
j. Setujui penawaran, fungsi ini memungkinkan pelanggan untuk menyetujui
penawaran yang diberikan perusahaan secara khusus bagi pelanggan. Dengan
menyetujui penawaran tersebut, berarti pelanggan melakukan pemesanan barang
dengan harga khusus sesuai penawaran.
k. Buat pesanan, fungsi ini memungkinkan pelanggan untuk memesan produk atau
jasa kepada perusahaan. Pada fungsi ini, pelanggan dapat memilih jenis pesanan
l. Buat pesanan barang, pada fungsi ini memungkinkan pelanggan untuk memesan
barang yang disediakan oleh perusahaan. Fungsi ini memungkinkan pelanggan
untuk bebas memilih barang yang ingin ia beli, dan selanjutnya pelanggan
cukup mengisi jumlah pembelian dan menyetujui harga pembelian tersebut.
m. Buat pesanan buat baru, fungsi ini memungkinkan pelanggan untuk memesan
produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan tersebut tetapi tidak tersedia
dalam data barang. Dengan mengisi data pesanan dan juga berisi ukuran barang,
bahan baku yang diinginkan, serta sketsa barang, pesanan akan disimpan sistem
untuk ditindaklanjuti perusahaan.
n. Buat pesanan desain interior, fungsi ini memungkinkan pelanggan untuk
melakukan pemesanan jasa desain interior kepada perusahaan dengan mengisi
formulir pesanan.
o. Buat pesanan servis, fungsi ini memungkinkan pelanggan yang ingin perbaikan
terhadap barang yang dimilikinya oleh perusahaan. Pelanggan cukup melakukan
pengisian data pesanan servis dan keluhan terhadap produk yang ingin
diperbaiki.
p. Kelola pesanan, fungsi ini memungkinkan admin untuk mengelola pesanan yang
dapat berupa perbaikan, produksi barang, maupun jasa desain interior. Sehingga
admin dapat dengan mudah mengawasi pelaksanaannya dan memperbaharui
datanya. Selain itu, ketika ada pembatalan pesanan yang dilakukan pelanggan,
perusahaan dapat lebih mudah menawarkannya kepada pelanggan lainnya
dengan mengintegrasikan data pesanan ke data pemasaran.
q. Konfirmasi pembayaran, fungsi ini memungkinkan pelanggan untuk melakukan
pesanan dan jumlah biaya yang diharuskan oleh sistem ketika memesan jasa
atau barang kepada perusahaan.
r. Monitor pembayaran, fungsi ini dapat menyajikan seluruh data pembayaran
yang belum disetujui oleh perusahaan untuk dilakukan persetujuan oleh admin
yang akan dilanjutkan dengan penjadwalan produksi, perbaikan atau pemberian
jasa oleh perusahaan.
s. Mencari data barang, fungsi ini dapat digunakan oleh pelanggan melakukan
pencarian data barang yang sesuai dengan kriteria pelanggan. Pelanggan cukup
memasukkan kriteria dan kategori produk yang diinginkan pelanggan dan dapat
langsung dilakukan pemesanan terhadap produk tersebut.
t. Mix furniture set, fungsi ini memungkinkan pelanggan lebih berkreasi dengan
produk perusahaan untuk membentuk sebuah furniture set yang disesuaikan
dengan anggaran, luas dimensi ruang, serta jenis ruangnya dan dapat langsung
memesan seluruh barang tersebut.
u. Vote data barang, fungsi ini memungkinkan pelanggan untuk menanggapi
produk perusahaan, dengan menyatakan suka atau tidak sukanya pelanggan
terhadap produk tersebut.
v. Komentari pesanan, fungsi ini memungkinkan pelanggan untuk mengomentari
pesanan ketika memonitor pesanan barang atau jasa yang ia lakukan.
w. Cari data support barang, pelanggan yang membutuhkan informasi perawatan
barang yang telah ia beli pada perusahaan dapat mencari informasi tersebut
melalui fungsi ini. Pelanggan dapat memasukkan data barang yang ia butuhkan
informasinya dan pertanyaan yang ia ingin tanyakan yang telah disediakan oleh
x. Kelola support barang, fungsi ini memungkinkan admin untuk menambah data
support barang, menghapus data support barang, dan mengganti data support
tersebut.
y. Buat pertanyaan support, fungsi ini memungkinkan pelanggan untuk
menanyakan kepada admin perihal informasi perbaikan produk yang tidak
tersedia pada sistem. Pelanggan cukup memasukkan data barang yang ia ingin
tanyakan dan pertanyaannya seputar perawatan barang tersebut.
z. Buat form retur, fungsi ini memungkinkan pelanggan yang ingin
mengembalikan barang yang dibelinya kepada perusahaan. Pelanggan cukup
mengisi data retur yang berisi data pesanan, data berang yang ingin
dikembalikan, dan data pendukung sesuai kriteria pengembalian dan batas
waktu garansi barang.
aa. Monitor retur, fungsi ini memungkinkan admin untuk memeriksa data retur
barang untuk disetujui proses pengembaliannya.
bb. Baca berita, pelanggan yang mengakses sistem dapat membaca seluruh berita
yang disajikan oleh perusahaan melalui sistem untuk menambah wawasan
mereka terhadap informasi tren produk furniture maupun tren desain interior.
cc. Kelola data barang, admin dapat mengelola barang dengan mudah. Data barang
dapat diperbaharui, ditambah, maupun dihapus oleh admin. Sehingga dapat
memudahkan pelanggan dalam melakukan pencarian barang yang ingin dia beli.
dd. Buat jadwal produksi, pengelolaan ini dimaksudkan untuk mengurangi kerugian
karena antrian produksi dan memudahkan pengawasan terhadap pengerjaan
produk maupun jasa tersebut. Hal ini dilakukan oleh admin dengan memberikan
tenggat enam hari pada proses produksi normal per item dengan kapasitas
ee. Monitor pesanan, fungsi ini memudahkan pembeli dalam proses pengawasan
produksi yang dilakukan perusahaan, pelacakan pengiriman pesanan, dan juga
dapat mengomentari pesanannya tersebut.
ff. Buat berita, merupakan fungsi sistem yang memungkinkan perusahaan untuk
membuat berbagai berita atau artikel mengenai isu tren produk furniture dan
berbagai hal tentang desain interior.
gg. Buat laporan, merupakan fungsi yang dimiliki sistem untuk menyampaikan
laporan yang bertujuan untuk mengeksploitasi data pelanggan dan perusahaan
yang dapat digunakan pemilik dalam menunjuang pemilihan strategi bisnis yang
akan digunakan untuk memajukan perusahaan.
hh. Update data pribadi, fungsi ini memungkinkan pelanggan untuk merubah data
pribadi sesuai dengan perubahan yang terjadi pada data diri pelanggan.
ii. Logout, fungsi ini menyebabkan pengguna yang masuk ke dalam sistem untuk
keluar dari sistem.
Berdasarkan fungsi sistem di atas, maka dapat kita gambarkan sebuah diagram use
System cari data support barang
logout
Use case diagram tersebut akan dijelaskan dengan use case naratif untuk mengetahui
pola aktifitas yang terjadi di setiap use case tersebut. Setiap use case dijelaskan dengan
sebuah use case naratif. Adapun penjelasannya pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.5 Use Case Narasi “Login”
Use Case Login
Primary Actor Member, Admin
Supporting Actor Sistem Informasi E-CRM
Description Jika kita ingin mengakses data transaski maupun fungsi sistem sesuai hak akses yang dimiliki. Member atau admin harus melakukan “Login”. Hal ini digunakan untuk mengamankan sistem dari pihak yang tidak memiliki hak akses terhadap transaksi dan sistem.
Pre Condition 1. Member membuka browser kemudian menuliskan
alamat website pada browser.
2. Menampilkan halaman website Sistem Informasi E-CRM
Flow Of Event 3. Pengunjung memilih menu login pada website Sistem
Informasi E-CRM.
4. Sistem menampilkan form login member.
5. Pengunjung mengisi username dan password pada
formlogin.
6. Sistem menampilkan menu member atau menu admin sesuai hak akses.
Alternate 6a. Jika data tidak lengkap atau salah sistem akan menampilkan alert ”Username atau Password Anda Salah”.
Post Condition 7. Member atau admin dapat mengakses semua fungsi sesuai hak akses mereka.
Tabel 4.6 Use Case Narasi “Registrasi”
Use Case Registrasi
Primary Actor Pengunjung
Supporting Actor Sistem Informasi E-CRM
Description Jika ingin menjadi member, pengunjung dapat mendaftarkan
data dirinya yaitu dengan cara mengisi form pendaftaran peserta terlebih dahulu yang terdapat pada Sistem Informasi E-CRM.
Pre Condition 1. Pengunjung membuka browser kemudian menuliskan alamat website pada browser.
2. Menampilkan halaman website Sistem Informasi E-CRM
Flow Of Event 3. Pengunjung memilih menu registrasi pada website Sistem Informasi E-CRM.
4. Sistem menampilkan form pendaftaran member.
5. Pengunjung mengisi data pribadi pada form pendaftaran member.
6. Pengunjung memilih tombol submit. 7. Sistem menyimpan data registrasi.
Alternate 7a. Jika data tidak lengkap akan menampilkan alert ”Maaf pengisian data kurang lengkap, silahkan masukkan kembali”.
Post Condition 8. Pengunjung masuk kedalam sistem dengan hak akses member
9. Keluar dari sistem
Tabel 4.6 Use Case Narasi “Segmentasi pelanggan”
Use Case Segmentasi pelanggan
Primary Actor Admin
Supporting Actor Sistem E-CRM
Description Admin dapat melakukan pengelompokkan data pelanggan dengan mengubah status pelanggan menjadi kelompok-kelompok tertentu berdasarkan history pesanan, history
pelanggan terhadap penawaran yang diberikan perusahaan padanya.
Pre Condition 1. Admin login ke dalam sistem.
2. Admin membuka halaman akun pelanggan.
Flow Of Event 3. Admin melihat urutan data pelanggan sesuai peringkat
pelanggan.
4. Admin membuka halaman akun pelanggan. 5. Admin melihat history pelanggan.
6. Admin merubah tingkatan data pelanggan. 7. Admin menyimpan perubahan data pelanggan
Alternate 6a. Admin kembali ke halaman akun pelanggan.
Post Condition 8. Sistem mengelompokkan akun sesuai segmentasi.
9. Keluar dari halaman akun pelanggan.
Tabel 4.7 Use Case Narasi “Monitor Komunikasi Pelanggan”
Use Case Monitor komunikasi pelanggan
Primary Actor Admin
Supporting Actor Sistem Informasi E-CRM
Description Admin memeriksa seluruh pesan baru atau komentar baru
yang belum dibaca oleh admin untuk ditanggapi lebih lanjut.
Pre Condition 1. Admin masuk ke dalam halaman admin.
2. Admin membuka halaman menu komunikasi.
Flow Of Event 3. Admin memilih pesan yang terdapat pada halaman.
4. Sistem memanggil detail pesan pada halaman tempat pesan itu berada.
5. Admin membaca pesan. 6. Admin mengisi form pesan. 7. Admin memilih tombol submit. 8. Pesan dari admin tersimpan.
Alternate 6a. Admin kembali ke halaman komunikasi.
8a. Pesan gagal penyimpanan.
10. Admin keluar sistem.
Tabel 4.8 Use Case Narasi “Buat Data Pemasaran”
Use Case Buat data pemasaran
Primary Actor Admin
Supporting Actor Sistem Informasi E-CRM
Description Admin atas perintah perusahaan membuat data pemasaran
yang berupa promo harga barang atau promo produk baru perusahaan.
Pre Condition 1. Admin masuk ke halaman admin pada sistem.
2. Admin membuka menu pemasaran.
Flow Of Event 3. Admin memilih jenis data pemasaran
4. Admin memilih tambah data pemasaran. 5. Admin mengisi form pemasaran.
6. Admin memilih data barang yang dipromosikan. 7. Admin memilih tombol submit.
8. Data pemasaran tersimpan
9. Sistem memuat ulang halaman pemasaran.
Alternate 7a. Admin memilih membatalkan data pemasaran.
8a. Muncul pesan gagal penyimpanan.
Post Condition 10. Admin keluar halaman pemasaran.
11. Admin memilih menu target pemasaran.
Tabel 4.10 Use Case Narasi “Buat Pemasaran Umum”
Use Case Buat pemasaran umum
Primary Actor Admin
Supporting Actor Sistem Informasi E-CRM
Description Admin memilih jenis pemasaran umum untuk membuat penawaran yang digunakan untuk seluruh pelanggan pada momen atau hari raya.
Pre Condition 1. Admin masuk ke halaman admin
2. Admin masuk ke dalam menu pemasaran
4. Admin memilih menambah data pemasaran umum. 5. Admin mengisi form data pemasaran umum. 6. Admin memilih data barang.
7. Admin mengisi diskon barang. 8. Admin memilih tombol submit. 9. Data pemasaran umum tersimpan.
10. Sistem memuat ulang halaman pemasaran.
Alternate 8a. Admin memilih tombol batal.
9a. Muncul pesan gagal penyimpanan.
Post Condition 11. Admin keluar halaman pemasaran
12. Admin keluar halaman admin
Tabel 4.10 Use Case Narasi “Buat Pemasaran Khusus”
Use Case Buat pemasaran khusus
Primary Actor Admin
Supporting Actor Sistem Informasi E-CRM
Description Admin membuat penawaran khusus kepada pelanggan
tertentu terhadap produk tertentu yang diberikan diskon khusus.
Pre Condition 1. Admin masuk ke halaman admin.
2. Admin memilih menu pemasaran.
Flow Of Event 3. Admin memilih sub menu pemasaran khusus.
4. Admin memilih tambah data pemasaran khusus. 5. Admin mengisi form data pemasaran khusus. 6. Admin memilih data barang.
7. Admin mengisi diskon barang. 8. Admin memilih data pelanggan. 9. Admin memilih tombol submit. 10. Data pemasaran khusus tersimpan. 11. Sistem memuat ulang halaman pemasaran
Alternate 9a. Admin memilih tombol batal.
10a. muncul pesan gagal penyimpanan.
13. Admin membuka menu target pemasaran.
Tabel 4.11 Use Case Narasi “Buat Target Penjualan”
Use Case Buat target penjualan
Primary Actor Admin
Supporting Actor Sistem Informasi E-CRM
Description Admin membuat target penjualan barang berdasarkan penawaran yang diberikan oleh perusahaan. Berdasarkan data pelanggan yang ada pada penawaran khusus admin membuat target penjualan yang dapat dilakukan perusahaan.
Pre Condition 1. Admin masuk ke dalam halaman admin.
2. Admin membuka menu pemasaran. 3. Admin memilih menu target pemasaran.
Flow Of Event 4. Admin memilih program penawaran yang masih
berlaku.
5. Admin mengisi form target penjualan.
6. Admin memberikan status penawaran kepada setiap pelanggan yang tercantum.
7. Admin memilih tombol simpan. 8. Data target pemasaran tersimpan.
Alternate 9a. Admin memilih tombol batal.
10a. Muncul pesan gagal penyimpanan data.
Post Condition 9. Admin keluar dari halaman menu target pemasaran . 10. Admin buat pesan percakapan kepada pelanggan yang
ditargetkan.
11. Admin keluar halaman admin.
Tabel 4.12 Use Case Narasi “Buat Pesan Percakapan”
Use Case Buat pesan percakapan
Primary Actor Admin
Supporting Actor Sistem Informasi E-CRM, Pelanggan
perusahaan secara privat melalui sistem untuk membahas penawaran, keluhan, dan harapan digunakan menu pesan ini untuk menjamin kenyamanan dan privasi kedua belah pihak.
Pre Condition 1. Admin masuk ke dalam halaman admin.
2. Admin memilih menu komunikasi.
Flow Of Event 3. Admin memilih tambah pesan percakapan.
4. Admin mengisi form pesan percakapan. 5. Admin memilih tombol submit.
6. Sistem menyimpan data pesan percakapan. 7. Sistem memuat ulang halaman komunikasi.
Alternate 6a. Muncul pesan gagal menyimpan.
Post Condition 8. Admin keluar halaman menu komunikasi.
9. Admin keluar halaman sistem.
Tabel 4.13 Use Case Narasi “Setujui Penawaran”
Use Case Setujui penawaran
Primary Actor Member
Supporting Actor Sistem Informasi E-CRM
Description Pelanggan yang mendapatkan penawaran khusus dari perusahaan dapat melakukan pemesanan secara langsung dengan cara menyetujui penawran tersebut.
Pre Condition 1. Pelanggan masuk kedalam halaman pelanggan.
2. Pelanggan memeriksa penawaran pada halaman muka pelanggan.
Flow Of Event 3. Pelanggan memilih tombol setujui pesanan.
4. Sistem mengirim data barang dan diskon yang ditawarkan ke form pesanan barang.
5. Pelanggan pilih tombol setuju pesanan. 6. Sistem menyimpan data pesanan barang.
7. Sistem menampilkan detail pesanan dan batas pembayaran.
Alternate 6a. Muncul pesan gagal penyimpanan.
Post Condition 8. Pelanggan kembali ke halaman pelanggan.
Tabel 4.14 Use Case Narasi “Buat Pesanan”
Use Case Buat Pesanan
Primary Actor Member
Supporting Actor Sistem Informasi E-CRM
Description Member dapat membuat pemesanan sesuai jasa atau produk
yang mereka inginkan.
Pre Condition 1. Member masuk ke dalam halaman member
2. Member memilih menu pesanan.
Flow Of Event 3. Member memilih jenis pesanan yang akan ia lakukan. 4. Member mengisi form data pesanan.
5. Member memilih tombol submit. 6. Sistem menyimpan pesanan member.
7. Sistem menampilkan detail pesanan dan batas waktu pembayarannya.
8. Sistem memuat ulang data pesanan member.
Alternate 5a. Member memilih tombol batal.
6a. Muncul pesan gagal penyimpanan.
Post Condition 9. Member keluar halaman pesanan.
10. Member keluar sistem.
Tabel 4.15 Use Case Narasi “Buat Pesanan Barang”
Use Case Buat pesanan barang
Primary Actor Member
Supporting Actor Sistem Informasi E-CRM
Description Member dapat melakukan pemesanan terhadap barang yang
ia sukai dalam sistem. Member cukup memilih barang yang akan ia pesan kemudian menyetujui pesanan tersebut
Pre Condition 1. Member masuk ke dalam sistem
2. Member memilih menu pesanan.
4. Member memilih tambah pesanan. 5. Sistem menampilkan seluruh data barang. 6. Member memilih barang yang akan dibelinya. 7. Member memilih tombol beli.
8. Member mengisi jumlah pembelian barang. 9. Member memilih tombol setuju pesanan. 10. Sistem menyimpan data pesanan barang.
11. Sistem menampilkan detail pesanan barang dan batas pembayaran.
12. Sistem memuat ulang halaman data pesanan.
Alternate 6a. Member keluar dari halaman pesanan barang.
8a. Member memilih tombol batal. 9a. Muncul pesan gagal penyimpanan.
Post Condition 13. Member keluar dari halaman pesanan. 14. Member keluar dari sistem.
Tabel 4.16 Use Case Narasi “Buat Pesanan Buat Baru”
Use Case Buat pesanan buat baru
Primary Actor Member
Supporting Actor Sistem Informasi E-CRM
Description Member yang ingin memesan produk yang tidak terdapat
dalam data barang dapat melakukan pemesanan pembuatan produk baru dengan mengisi form pesanan buat baru.
Pre Condition 1. Member masuk ke dalam sistem.
2. Member memilih menu pesanan.
Flow Of Event 3. Member memilih jenis pesanan buat baru.
4. Member memilih tambah pesanan buat baru. 5. Member mengisi form pesanan buat baru.
6. Member mengunggah gambar sketsa produk yang diinginkannya.
9. Sistem menampilkan detail pesanan dan batas pembayaran uang muka.
10. Sistem memuat ulang halaman data pesanan.
Alternate 6a. Member memilih tombol batal.
7a. Muncul pesan gagal penyimpanan data pesanan.
Post Condition 11. Member keluar dari halaman menu pesanan. 12. Member keluar dari sistem.
Tabel 4.17 Use Case Narasi “Buat Pesanan Desain Interior”
Use Case Buat pesanan desain interior
Primary Actor Member
Supporting Actor Sistem Informasi E-CRM
Description Member yang ingin memesan jasa desain interior kepada perusahaan dapat melakukan pemesanan jasa melalui sistem untuk dilakukan penjadwalan waktu konsultasi untuk member tersebut.
Pre Condition 1. Member masuk ke dalam halaman sistem.
2. Member memilih menu pesanan
Flow of Event 3. Member memilih jenis pesanan desain interior. 4. Member mengisi form pesanan desain interior.
5. Member mengajukan jadwal konsultasi yang sanggup ia penuhi.
6. Member memilih tombol submit.
7. Sistem menyimpan data pesanan desain interior.
8. Sistem menampilkan detail pesanan dan biaya yang harus dibayarkan saat konsultasi.
9. Sistem memuat ulang halaman data pesanan.
Alternate 6a. member memilih tombol batal.
7a. Muncul pesan gagal penyimpanan.
Post Condition 10. Member keluar dari halaman pesanan. 11. Member keluar dari sistem.
Use Case Buat pesanan servis
Primary Actor Member
Supporting Actor Sistem Informasi E-CRM
Description Member yang ingin memperbaiki barang yang ia miliki dapat mengisi form pesanan servis pada sistem untuk penjadwalan penjemputan barang dan pelaksanaan perbaikan..
Pre Condition 1. Member masuk ke dalam sistem.
2. Member memilih menu pesanan.
Flow Of Event 3. Member memilih jenis pesanan servis.
4. Member mengisi form data pesanan servis. 5. Member memilih tombol submit.
6. Sistem menyimpan data pesanan servis.
7. Sistem menampilkan detail pesanan dan batas pembayaran uang muka.
8. Sistem memuat ulang halaman data pesanan.
Alternate 5a. Member memilih tombol batal
6a. Muncul pesan gagal penyimpanan
Post Condition 9. Member keluar dari menu pesanan.
10. Member keluar dari sistem.
Tabel 4.19 Use Case Narasi “Kelola pesanan”
Use Case Kelola pesan
Primary Actor Admin
Supporting Actor Sistem Informasi E-CRM
Description Admin mengelola pesanan supaya pesanan yang melewati
batas pembayaran uang muka dapat dihapus untuk menjaga basis data dari data yang tidak valid. Pengelolaan ini juga memungkinkan pesanan yang tidak dilakukan melalui E-CRM dapat dicatat juga untuk memudahkan pengelolaan jadwal produksi.
Flow Of Event 3. Admin memeriksa setiap kategori pesanan sesuai faktur. 4. Pada kategori pesanan pembelian produk dan servis
dilakukan pengecekan pembayaran dengan melihat status pembayarannya.
5. Jika ada pembayaran yang melewati batas pembayaran dilakukan penghapusan.
6. Admin memilih tombol hapus pada detail pesanan.
Alternate 4a. Pesanan yang tidak di input oleh pemesan melalui sistem, oleh admin dilakukan penambahan data pesanan 5a. Pesanan dilakukan penjadwalan produksi
Post Condition 7. Sistem menampilkan halaman menu data pesanan.
8. Keluar dari menu pesanan.
Tabel 4.20 Use Case Narasi “Konfirmasi Pembayaran”
Use Case Konfirmasi pembayaran
Primary Actor Member
Supporting Actor Sistem Informasi E-CRM
Description Member yang telah melakukan pembayaran terhadap
pesanan yang buat diwajibkan melakukan konfirmasi pembayaran melalui sistem untuk diperiksa dan disetujui admin.
Pre Condition 1. Member login ke dalam sistem informasi E-CRM. 2. Member memilih menu pembayaran.
Flow Of Event 3. Member memilih sub menu konfirmasi pembayaran.
4. Member memilih pesanan yang ingin dibayar. 5. Member mengisi form konfirmasi pemabayaran. 6. Member memilih tombol submit.
7. Sistem menyimpan data konfirmasi pembayaran. 8. Sistem memuat ulang halaman pembayaran.
Alternate 6a. Member memilih tombol batal.
7a. Muncul pesan gagal penyimpanan.
Post Condition 9. Member keluar dari menu pembayaran.
Tabel 4.21 Use Case Narasi “Monitor Pembayaran”
Use Case Monitor pembayaran
Primary Actor Admin
Supporting Actor Sistem Informasi E-CRM
Description Admin yang ingin menyetujui pembayaran yang dilakukan
oleh member harus memonitor seluruh konfirmasi yang masuk ke dalam sistem.
Pre Condition 1. Admin login ke dalam sistem informasi E-CRM. 2. Admin memilih menu data pembayaran pada sistem.
Flow Of Event 3. Admin memilih data konfirmasi pembayaran yang ingin
disetujui.
4. Admin memeriksa detail pembayaran dan pesanan yang dilakukan member.
5. Admin memilih tombol setuju pembayaran. 6. Sistem menyimpan perubahan status pembayaran.
Alternate 5a. Admin memilih tombol tidak valid.
6a. muncul pesan gagal menyimpan perubahan.
Post Condition 7. Admin keluar dari menu pembayaran.
8. Admin keluar dari sistem.
Tabel 4.22 Use Case Narasi “Mencari Data Barang”
Use Case Mencari data barang
Primary Actor Member
Supporting Actor Sistem Informasi E-CRM
Description Member yang ingin mencari data barang dapat mencari barang yang ia inginkan sesuai kriteria yang dibutuhkan pelanggan.
Pre Condition 1. Member login ke dalam sistem informasi E-CRM. 2. Member memilih menu data barang pada sistem.
Flow Of Event 3. Member memilih fitur pencarian.
5. Member menekan tombol cari. 6. Sistem menampilkan data barang.
Alternate 6a. Sistem tidak menemukan data barang
6b. Sistem memunculkan pesan untuk buat produk baru
Post Condition 7. Member memilih tombol beli.
8. Member masuk ke form pesanan barang.
Tabel 4.23 Use Case Narasi “Mix Furniture Set”
Use Case Mix furniture set
Primary Actor Member
Supporting Actor Sistem Informasi E-CRM
Description Member yang ingin membeli furniture dalam bentuk paket
atau atuan set furniture dapat menyusun komponen furniture dengan memilih barang yang tersedia dalam sistem untuk dijadikan sebuah set barang.
Pre Condition 1. Member login ke dalam sistem informasi E-CRM. 2. Member memilih menu data barang pada sistem.
Flow Of Event 3. Member memilih sub menu mix furniture set. 4. Member memilih jenis furniture set.
5. Member mengisi detail ruang. 6. Member memilih data barang.
7. Member memilih simpan data furniture set. 8. Member memilih beli furniture set
Alternate 7a. Member memilih batal furniture set.
Post Condition 9. Sistem menampilkan form pesanan barang.
10. Member menyetujui pesanan.
Tabel 4.24 Use Case Narasi “Vote Data Barang”
Use Case Vote data barang
Primary Actor Member
Description Member yang melihat data barang dapat melakukan vote terhadap data barang yang dimiliki perusahaan.
Pre Condition 1. Member login ke dalam sistem informasi E-CRM. 2. Member membuka halaman menu data barang.
Flow Of Event 3. Member memilih data barang.
4. Member memilih tombol suka pada data barang. 5. Sistem memperbaharui jumlah vote data barang. 6. Sistem memuat ulang halaman data barang.
Alternate 4a. Member memilih tombol tidak suka
Post Condition 7. Member keluar halaman menu data barang.
8. Member keluar dari sistem.
Tabel 4.25 Use Case Narasi “Komentari Pesanan”
Use Case Komentari pesanan
Primary Actor Member
Supporting Actor Sistem Informasi E-CRM
Description Member yang melakukan pemesanan melalui sistem dapat
mengajukan pertanyaan atau bentuk komunikasi lainnya dengan mengisi form komentar pesanan pada halaman detail pesanan.
Pre Condition 1. Member login ke dalam sistem informasi E-CRM. 2. Member memilih menu data pesanan pada sistem.
Flow Of Event 3. Member memilih data pesanan miliknya.
4. Sistem menampilkan detail data pesanan. 5. Member mengisi form komentar pesan. 6. Member memilih tombol submit. 7. Sistem menyimpan komentar member. 8. Sistem memuat ulang halaman detail pesanan
Alternate 7a. Sistem menampilkan pesan gagal menyimpan.
Post Condition 9. Member keluar dari halaman menu data pesanan.
Tabel 4.26 Use Case Narasi “Cari Support Barang”
Use Case Cari support barang
Primary Actor Member
Supporting Actor Sistem Informasi E-CRM
Description Member yang membutuhkan informasi perawatan barang dapat mencari informasinya secara langsung melalui sistem.
Pre Condition 1. Member masuk ke dalam sistem.
2. Member memilih menu support pada sistem.
Flow Of Event 3. Member memilih data barang pada halaman support.
4. Sistem menampilkan pilihan pertanyaan yang ingin ditanyakan oleh member.
5. Member memilih pertanyaan.
6. Sistem menampilkan informasi yang dibutuhkan member.
Alternate 5a. Member membuat pertanyaan di kolom pertanyaan.
Post Condition 7. Member keluar menu support.
8. Member keluar dari sistem.
Tabel 4.27 Use Case Narasi “Kelola Support Barang”
Use Case Kelola support barang
Primary Actor Admin
Supporting Actor Sistem Informasi E-CRM
Description Admin dapat menambahkan data support dan
memperbaharui data tersebut sesuai pertanyaan yang dibutuhkan untuk melakukan perawatan pada produk yang dijual oleh perusahaan.
Pre Condition 1. Admin login ke dalam sistem informasi E-CRM. 2. Admin memilih menu support pada sistem.
Flow Of Event 3. Admin memeriksa pertanyaan yang diajukan oleh para
member terhadap barang yang dimilikinya. 4. Admin memilih tambah support.