• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Berbantuan Media Realia pada Siswa Kelas 4 SDN Kemetul Kecamatan Susu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Berbantuan Media Realia pada Siswa Kelas 4 SDN Kemetul Kecamatan Susu"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pra Siklus

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas 4 semester 2 tahun pelajaran 2013/2014 Sekolah Dasar Negeri Kemetul Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus masing-masing siklus meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

(2)

mencapai KKM. Jadi dalam pra siklus ini masih ada 8 siswa yang nilainya masih dibawah KKM, hal ini akan diperbaiki dalam siklus I dan siklus II.

4.1.2 Pelaksanaan Siklus 1

Pada siklus 1 pembelajaran dilakukan dengan materi pokok perubahan kenampakan bumi. Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 dilakukan dalam 3 kali pertemuan dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan memilih materi yang akan disampaikan dan menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran berkolaborasi dengan guru kelas. Siklus I dilaksanakan dalam tiga pertemuan. Sebelum guru kelas 4 mengajar, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran diantaranya rencana pelaksanaan pembelajaran siklus I, lembar kuis, lembar soal evaluasi, lembar observasi atau pengamatan guru dan lembar observasi atau pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada hari Jumat 4 April 2014 berupa penelitian tindakan kelas, dalam siklus I ini dilaksanakan tiga pertemuan. Adapun penjelasan tiap pertemuan adalah sebagai berikut:

Pertemuan I

Pada kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam, berdoa dan melakukan absensi kehadiran siswa. Setelah itu, guru menanyakan keadaan siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang akan berlangsung. Kemudian guru menginformasikan materi pokok yang akan dipelajari. Kemudian guru memberikan apersepsi dengan mengajak siswa untuk”

tepuk semangat” kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa yang akan dicapai.

(3)

tidak pernah dibuat berkelompok-kelompok. Setelah selesai mempresentasikan materi guru mengajak siswa untuk melakukan kuis,terlebih dahulu guru menjelaskan cara kerja dalam kuis. Sebelum kuis dilakukan guru membagi siswa sesuai dengan kelompoknya yang terdiri dari 4 siswa. Setiap kelompok ada siswa yang menjadi ketua kelompok,setelah itu guru membagikan lembar kuis kepada masing-masing siswa. Pada saat kuis berlangsung siswa dilarang bekerjasama dengan kelompok lain, tetapi boleh kerjasama dengan kelompoknya masing-masing. Setelah selesai melaksanakan kuis siswa bersama-sama dengan guru menghitung perolehan skor tiap-tiap kelompok. Pada siklus 1 pertemuan pertama ini kelompok 1 mendapat skor tertinggi. Selesai menghitung skor guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas. Kemudian guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi kepada siswa.

Pertemuan II

Pertemuan II dilakukan pada hari Sabtu 05 April 2014 dengan materi masih sama yaitu perubahan kenampakan bumi. Pada kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam, berdoa dan melakukan absensi kehadiran siswa. Setelah itu, guru menanyakan keadaan siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang akan berlangsung. Kemudian guru menginformasikan materi pokok yang akan dipelajari. Kemudian guru memberikan apersepsi dengan menanyakan kepada siswa tentang bencana alam apa saja yang pernah kalian lihat?, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa yang akan dicapai.

(4)

ada, disinilah guru memanfaatkan media yang ada yaitu lingkungan. Setelah selesai siswa dan guru kembali ke kelas untuk melaksanakn kuis. Guru membimbing kelompok-kelompok melakukan kuis. Setelah selesai guru menghitung perolehan skor tiap-tiap kelompok. Dan kali ini ada peningkatan untuk skor tertinggi diperoleh kelompok 2 dan 3 dengan sama-sama mengumpulkan poin 40. Pada kegiatan akhir diadakan umpan balik dengan menanyakan kembali materi yang telah diberikan

Pertemuan III

Pertemuan III dilaksanakan pada hari selasa 8 April 2014. Pada kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam, berdoa dan melakukan absensi kehadiran siswa. Setelah itu, guru menanyakan keadaan siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang akan berlangsung. Setelah itu, siswa dikondisikan untuk siap mengikuti tes evaluasi individu. Dua hal penting ditekankan oleh guru yaitu kejujuran dan percaya diri. Siswa diberi nasehat agar jujur dalam mengerjakan soal, tidak perlu mencontek pekerjaan teman. Selain, kejujuran ditekankan pula rasa percaya diri. Soal-soal evaluasi yang diberikan berdasarkan materi ajar pada kegiatan belajar mengajar. Siswa pasti bisa mengerjakan apabila soal yang diberikan dikerjakan secara teliti dan sungguh-sungguh.

Pada kegiatan inti guru mengulas materi yang dipelajari pada pertemuan pertama dan kedua, yaitu tentang perubahan kenampakan bumi serta penyebab-penyebab perubahan kenampakan bumi.

(5)

c. Observasi

Observasi dilakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran. Jadi pada saat guru mengajar observer mengamati dan menilai semua tindakan yang dilakukan oleh guru, apakah sesuai dengan model yang diterapkan.

Pertemuan I

Sebelum pertemuan pertama dimulai observer menyiapkan lembar observasi. Lembar observasi terdiri dari lembar observasi untuk guru dan untuk siswa. Disini observer menilai setiap aktivitas guru dan murid, dengan cara memberi tanda centang dalam lembar observasi. Observer juga mencatat semua kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh guru dan murid dalam kelas. Selain mencatat hal-hal penting dalam pembelajaran observer juga mengambil gambar kegiatan-kegiatan pembelajaran dengan kamera.

Pada pertemuan pertama ini siswa masih merasa canggung dengan pembelajaran yang dilakukan guru, biasanya siswa belajar secara individu. Tetapi kali ini siswa belajar secara kelompok, dan guru pun masih canggung dengan pembelajaran yang akan dilakukan karena biasanya guru masih konvensional. Pada pertamuan pertama ini penilaian observasi masih sedikit kurang, penekanan model pembelajaran yang dilakukan guru masih kurang tampak. Antusias siswa juga masih kurang, hal ini ditunjukan dengan masih banyak siswa yang bicara dengan teman satu kelompok. Setelah selesai melakukan penilaian observer berkonsultasi dengan guru kelas tentang kekurangan pada pertemuan pertama ini.

Pertemuan II

(6)

dilakukan guru pada pertemuan II ini sudah baik, penggunaan media realia juga sudahb baik. Selain itu siswa mulai antusias dalam belajar, karena pembelajaran menggunakan media. Pelaksanaan kuis juga berlangsung dengan baik. Dalam hal ini penilaian observasi mengalami perubahan, karena semua aspek yang dinilai dalam lembar observasi sudah dilakukan oleh guru dan siswa. Tidak lupa observer juga mengambil gambar kegiatan siswa dengan menggunakan kamera.

Pertemuan III

Pada pertemuan III ini siswa hanya mengerjakan lembar evaluasi. Sebelum mengerjakan lembar observasi guru mengulas kembali materi yang sudah disampaikan pada pertemuan I dan II. Hal ini dilakukan supaya siswa menjadi lebih paham terhadap materi. Lembar observasi yang digunakan juga sama dengan lembar observasi pada pertemuan I dan II. Tidak lupa dengan menggunakan kamera, observer juga mengambil gambar kegiatan siswa yang sedang mengerjakan soal evaluasi.

d. Refleksi

Hasil pengamatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan materi perubahan kenampakan bumi SDN Kemetul Kecamatan Sususkan Kabupaten Semarang diperoleh beberapa kekurangan yaitu sebagai berikut :

a. Guru dalam membimbing siswa melakukan kuis perlu ditingkatkan. b. pengelolaan waktu pembelajaran lebih efektif belum efisien. c. pengelolaan kelas dikondisikan dengan baik.

d. Guru perlu membimbing bagi siswa yang belum tuntas. e. Guru perlu mengaitkan pelajaran dengan kehidupan nyata dan

menghasilkan pesan yang menarik.

(7)

4.1.3 Pelaksanaan Siklus 2

Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi terhadap tindakan pada siklus I peneliti menyusun rencana tindakan siklus II. Pembelajaran siklus II kegiatan intinya sama dengan kegiatan pada siklus I.

a. Perencanaan

Siklus 2 dilaksanakan dalam tiga pertemuan. Sebelum guru kelas 4 mengajar, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran diantaranya rencana pelaksanaan pembelajaran siklus 2, lembar observasi atau pengamatan pengelolaan pembelajaran yang dilakukan guru menggunakan model pembelajaran STAD berbantuan media realia, lembar observasi atau pengamatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Materi pokok yang akan disampaikan pada siklus 2 adalah kenampakan benda-benda langit.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada hari jumat 11 April 2014 berupa penelitian tindakan kelas, dalam siklus 2 ini dilaksanakan tiga pertemuan. Adapun penjelasan tiap pertemuan adalah sebagai berikut:

Pertemuan I

Pertemuan I dilaksanakan pada hari jumat 11 April 2014. Pada kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam, berdoa dan melakukan absensi kehadiran siswa. Setelah itu, guru menanyakan keadaan siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang akan berlangsung. Kemudian guru menginformasikan materi pokok yang akan dipelajari. Kemudian guru memberikan apersepsi dengan bertanya kepada siswa tentang benda-benda langit apa saja yang bisa di lihat pada malam hari, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa yang akan dicapai.

(8)

membagikan alat peraga ini kepada tiap-tiap kelompok. Bersama-sama dengan siswa guru memperagakan posisi planet-planet terhadap matahari, setelah itu guru menjelaskan masing-masing planet. Setelah penjelasan guru membimbing siswa untuk melakukan kuis, sebelum melakukan kuis guru menjelaskan kembali tentang peraturan kuis. Guru juga menekankan kembali pada tiap-tiap kelompok untuk bekerja sama, guru juga menekankan kepada siswa yang pandai untuk membimbing temannya yang perlu bantuan. Setelah itu guru membagikan lembar kuis untuk siswa, tetapi pada saat mengerjakan ada kelompok yang rebut. Hal ini dikarenakan ada salah satu anggota dari kelompok lain yang menyontek. Untuk mengatasi hal ini guru menghentikan kuis, kemudian guru member nasehat pada kelompok untuk tidak rebut lagi. Setelah kondisi stabil kemudian guru melanjutkan kembali kuis. Waktu yang ditetapkan sudah habis, kemudian guru bersama siswa menghitung perolehan skor kelompok. Hasil kali ini yang mendapat poin tertinggi adalah kelompok 1, kemudian kelompok 3, kelompok 2 dan kelompok 4. Setelah selesai menghitung skor guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas. Karena tidak ada siswa yang bertanya kemudian guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. Pertemuan II

Pertemuan II dilaksanakan pada hari sabtu 12 April 2014. Pada kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam, berdoa dan melakukan absensi kehadiran siswa. Setelah itu, guru menanyakan keadaan siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang akan berlangsung. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada siswa mengapa di siang hari yang cerah cuacanya sangat panas. Kemudian guru menginformasikan materi pokok yang akan dipelajari yaitu masih tentang kenampakan benda-benda langit. Guru menanyakan kepada siswa materi yang dibahas pada pertemuan sebelumnya, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa yang akan dicapai.

(9)

guru mempresentasikan materi, pada pertemuan kali ini membahas tentang matahari. Kemudian guru mengajak siswa keluar dan mengamati posisi matahari pada siang hari. Guru menjelaskan tentang posisi matahari pada pagi, siang, dan sore hari. Kemudian guru membimbing siswa untuk masuk dalam kuis setelah waktu habis guru bersama dengan siswa menghitung perolehan skor. Kali ini kelompok 2 mendapat point tertinggi, kemudian kelompok 1, kelompok 3 dan kelompok 4.

Pada kegiatan akhir diadakan umpan balik dengan menanyakan kembali materi yang telah diberikan melalui model STAD. Untuk menjajagi sampai dimana pemahaman siswa tentang materi yang sudah disampaikan. Dan selanjutnya guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pertemuan berikutnya. Kemudian guru mengakhiri pelajaran dengan memberikan salam.

Pertemuan III

Pertemuan III dilaksanakan pada hari selasa 15 April 2014. Pada kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam, berdoa dan melakukan absensi kehadiran siswa. Setelah itu, guru menanyakan keadaan siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang akan berlangsung. Setelah itu, siswa dikondisikan untuk siap mengikuti tes evaluasi individu. Dua hal penting ditekankan oleh guru yaitu kejujuran dan percaya diri. Siswa diberi nasehat agar jujur dalam mengerjakan soal, tidak perlu mencontek pekerjaan teman. Selain, kejujuran ditekankan pula rasa percaya diri. Soal-soal evaluasi yang diberikan berdasarkan materi ajar pada kegiatan belajar mengajar. Siswa pasti bisa mengerjakan apabila soal yang diberikan dikerjakan secara teliti dan sungguh-sungguh.

(10)

siswa untuk mengerjakan sendiri soal evaluasinya. Setelah siswa selesai mengerjakan soal, guru membahas hasil pekerjaan siswa. Guru menyuruh siswa untuk menukarkan pekerjaannya dengan temannya. Kemudian setiap siswa maju dan melaporkan nilai hasil pekerjaanya. Setelah semua siswa melaporkan hasil pekerjaannya, guru mengumumkan hasil skor kuis dari siklus I hingga siklus II. Dan kelompok yang mendapat poin paling banyak adalah kelompok 1 kemudian kelompok 2, kelompok 3 dan kelompok 4. Masing-masing kelompok mendapatkan hadiah dari guru. Sebelum menutup pertemuan ini guru memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih semangat lagi dalam belajar, supaya pada tes akhir semester nanti semua bisa naik ke kelas 5.

c. Observasi

Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Selain kegiatan pembelajaran guru, aktivitas belajar siswa juga dinilai oleh observer dengan lembar observasi yang sudah ditetapkan.

Pertemuan I

(11)

sudah dipenuhi oleh siswa, hal ini ditunjukan dengan aktifnya semua siswa dalam pembelajaran. Tidak lupa dengan menggunakan kamera observer juga mengambil gambar kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung.

Pertemuan II

Seperti pada pertemuan pertama sebelum memulai proses pembelajaran, observer mempersiapkan lembar observasi untuk guru dan siswa. Selain itu observer juga mempersiapkan buku untuk mencatat hal-hal penting selama proses KBM. Pertemuan II ini berlangsung kondusif seperti halnya pada pertemuan I. Padahal pertemuan II ini pembelajaran IPA berlangsung pada jam terakhir, yaitu jam 11. Dimana kondisi seperti ini biasanya siswa sudah capek dan merasa tidak nyaman lagi dalam belajar, apalagi ditambah dengan cuaca yang panas. Tetapi disini peran guru sangat baik, guru memberi motivasi kepada siswa untuk tetap semangat dalam pelajaran. Guru juga menggunakan media dalam pembelajaran hal ini menatik perhatian dari siswa. Dengan begitu walaupun jam pelajaran terakhir tetapi siswa tetap antusias mengikuti pelajaran. Saat kuis berlangsung siswa juga masih konsentrasi untuk mengerjakan. Setelah selesai guru bersama siswa menghitung perolehan skor tiap-tiap kelompok. Tidak lupa observer juga mengambil gambar proses pembelajaran dengan menggunakan kamera.

Pertemuan III

(12)

d.Refleksi

Hasil pengamatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan materi kenampakan benda-benda langit SDN Kemetul Kecamatan Sususkan Kabupaten Semarang diperoleh beberapa kekurangan yaitu sebagai berikut :

a) Guru perlu menggunakan media atau alat peraga dalam mengajar di kelas. b) pengelolaan waktu pembelajaran lebih efektif.

c) pengelolaan kelas dikondisikan dengan baik.

d) Guru perlu mengadakan pendekatan kepada siswa yang belum tuntas.

e) Guru harus memberikan bimbingan kepada siswa yang nilainya belum tuntas. e) Guru perlu memberikan motivasi belajar kepada siswa.

Dalam siklus II ini hasil belajar siswa mengalami kenaikan, yang semula dalam pra siklus ada 7 siswa yang belum tuntas sedangkan siklus I ada 3 siswa yang juga belum tuntas. Tetapi dalam siklus II ini hanya satu siswa yang belum tuntas. Dengan demikian guru harus member bimbingan kepada siswa yang belum tuntas ini. Mungkin terlebih dahulu mencari tau apakah faktor utama yang menjadi penghalang siswa ini, sehingga belum bisa tuntas hasil belajarnya.

4.2 Hasil Penelitian

(13)

4.2.1 Deskripsi Data 4.2.1.1 Data Siklus I

Adapun hasil belajar siswa pada siklus I pertemuan I,II dan III, dari KKM 75. Diperoleh 13 siswa yang tuntas atau (81,25%). Dan siswa yang belum tuntas ada 3 atau (18,75%). Dengan nilai tertinggi adalah 90 dan nilai terendah adalah 70.

Tabel 3

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus I Siswa Kelas 4 SDN Kemetul Kecamatan Susukan

Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014

Hasil Belajar Siklus I

Gambar 3 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Pada Siklus I SDN Kemetul

No Interval Frekuensi Persentase

1 70-74 3 18,75%

2 75-79 3 18,75%

3 80-84 6 37,5%

4 85-89 3 18,75%

5 90-94 1 6,25%

(14)

4.2.1.2 Data Siklus II

Adapun hasil belajar siswa pada siklus II pertemuan I,II dan III, dari KKM 75. Diperoleh 15 siswa yang tuntas atau (93,75%). Dan siswa yang belum tuntas ada 1 atau (6,25%). Dengan nilai tertinggi adalah 95 dan nilai terendah adalah 70.

Tabel 4

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus II Siswa Kelas 4 SDN Kemetul Kecamatan Susukan

Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014

Hasil Belajar Siklus II

Gambar 4 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Pada Siklus II SDN Kemetul

No Interval Frekuensi Persentase

1 70-75 1 6.25%

2 76-81 6 37.5%

3 82-87 5 31.25%

4 88-93 3 18,75%

5 94-99 1 6,25%

(15)

4.2.2 Analisis Data

Analisis ketuntasan dilakukan dengan dua cara yaitu analisis ketuntasan dan analisis komparatif. Analisis ketuntasan dilakukan dengan membandingkan data mentah dengan nilai KKM pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan media realia. Sedangkan analisis komparatif dilakukan dengan membandingkan ketuntasan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam antar siklus dan pra siklus.

4.2.2.1 Analisis Ketuntasan Siklus I

Bedasarkan hasil penelitian siklus I yang telah dilakuakan dengan membandingkan data mentah dengan nilai KKM mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan media realia bagi siswa kelas 4 SDN Kemetul Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang pada semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat diketahui ketuntasan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada table 4 dibawah ini:

Tabel 5

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA siklus I Siswa Kelas 4 SDN Kemetul Kecamatan Susukan

Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014

No Ketuntasan Frekuensi Persentase

1 Tuntas 13 81,25%

(16)

75. Dari table diatas terdapat 13 siswa (81,25%) yang tuntas dalam pembelajaran sesuai dengan KKM yang telah ditetapkan dan terdapat 3 siswa(18,75%) yang belum tuntas dalam pelajaran IPA. Bedasarkan tabel 4 dapat digambarkan dalam gambar diagram lingkaran pada gambar 5 dibawah ini.

Gambar 5 Diagram Lingkaran Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Siklus I SDN Kemetul

Siklus II

Bedasarkan hasil penelitian siklus II yang telah dilakuakan dengan membandingkan data mentah dengan nilai KKM mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan media realia bagi siswa kelas 4 SDN Kemetul Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang pada semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat diketahui ketuntasan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada table 5 dibawah ini

Tabel 6

Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA siklus II Siswa Kelas 4 SDN Kemetul Kecamatan Susukan

Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014

No Ketuntasan Frekuensi Persentase

1 Tuntas 15 93,75%

2 Tidak tuntas 1 6,25%

(17)

Maksimum Minimum

95 70

Berdasarkan tabel 5 ketuntasan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada siklus II tentang perubahan kenampakan bumi sudah meningkat apabila dibandingkan dengan siklus I hal ini ditunjukan dari banyaknya siswa yang belum tuntas dalam belajarnya sesuai dengan KKM yaitu 75. Dari tabel diatas terdapat 15 siswa (93,75%) yang tuntas dalam pembelajaran sesuai dengan KKM yang telah ditetapkan dan terdapat 1 siswa (6,25%) yang belum tuntas dalam pelajaran IPA. Bedasarkan tabel 4.5 dapat digambarkan dalam diagram lingkaran pada gambar 11 dibawah ini.

Gambar 6 Diagram Lingkaran Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA

pada Siklus I SDN Kemetul

4.2.2.2 Analisis Komparatif

(18)

Tabel 7

Analisis Komparatif Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa kelas 4 SDN Kemetul Kecamatan Susukan

Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014

No Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II

f % f % f %

1 Tuntas 9 56,25 13 81,25 15 93,75

2 Tidak tuntas 7 43,75 3 18,75 1 6,25

Rerata 74,75 78,75 83,7

Maksimum 86 90 95

Minimum 66 70 70

(19)

Gambar 7 Diagram Ketuntasan Komparatif Hasil Belajar IPA Pada Pra Siklus, Siklus I, Siklus II SDN Kemetul

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Pada pra siklus ada 9 siswa yang tuntas dan 7 siswa yang belum tuntas, dengan skor tertinggi 86 dan skor terendah 66 dengan rata-rata 74,75. Pada siklus I terdapat 13 siswa yang tuntas dan 3 siswa yang belum tuntas, dengan skor tertinggi 90 dan skor terendah 70 dengan rata-rata 78,75. Pada siklus II terdapat 15 siswa yang tuntas dan 1 siswa yang belum tuntas, dengan skor tertinggi 95 dan skor terendah 70 dengan rata-rata 83,7.

(20)

Gambar 8

Grafik Perbandingan Nilai Maksimal pada Pra Siklus, Siklus I, Siklus II

Pada penelitian ini setiap kenaikan nilai maksimal juga diikuti oleh kenaikan nilai minimal pada pra siklus, sikluaI dan siklus II. Gambar 4.8 menyajikan tentang kenaikan skor minimal pada pra siklus, siklus I dan siklus II.

Gambar 9

(21)

Setiap kenaikan nilai maksimal dan nilai minimal pada pra siklus,siklus I dan siklus II pada penelitian ini maka juga meningkatkan perolehan nilai rata-rata pada pra siklus, siklus I dan siklus II. Gambar 11 menyajikan tentang perbandingan nilai rata-rata pada pra siklus, siklus I dan siklus II.

Gambar 10

Grafik Perbandingan Rata-Rata pada Pra Siklus, Siklus I, Siklus II

Dalam penelitian ini hipotesis tindakan yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbantuan media realiadapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas 4 SDN Kemetul Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Setelah dilakuakn penelitian hipotesis ini terbukti bahwa terjadi peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam di SDN Kemetul, mendasarkan dari kondisi awal atau pra siklus hanya ada 9 siswa yang tuntas dari 16 siswa. Pada siklus I meningkat menjadi 13 siswa yang tuntas. Dan pada siklusII juga terjadi peningkatan menjadi 15 siswa yang tuntas.

4.3.1 Pembahasan Siklus I

(22)

saling membantu dalam kelompok untuk mendapatkan poin tertinggi dalam kuis. Dalam model ini juga mengajarkan pada siswa untuk berlatih tanggung jawab. Setiap pertemuan diadakan kuis, dan tiap-tiap kelompok bersaing untuk mendapatkan poin terbanyak.

Pembelajaran pada siklus ini masih belum optimal karena guru kurang menekankan model pembelajaran ini, dan siswa juga masih kurang begitu aktif. Namun dalam pertemuan kedua semua kekurangan dalam pertemuan pertama dapat diatasi. Guru sudah menerapkan model pembelajaran dengan baik, siswan juga antusias dalam mengikut pelajaran serta melakukan kuis. Karena jika mendapat poin tertinggi akan mendapat pengharggan dari guru, maka dari itu siswa berjuang dengan kelompoknya untuk mendapatkan poin terbanyak.

Bedasarkan hasil penelitian pada siklus I menunjukan bahwa dari hasil jumlah 16 siswa dikelas 4, yang tuntas ada 13 siswa (81,25%) dan yang tidak tuntas ada 3 siswa (18,75%). Pada siklus I diperoleh skor tertinggi yaitu 90 dan skor terendah 70, dengan rata-rata 78,75. Nilai hasil belajar pada siklus I ini menunjukan hasil yang cukup baik. Namun hasil ini masih belum memenuhi kriteria yang akan dicapai yaitu seluruh siswa mendapatkan nilai di atas KKM yaitu 75. Untuk menindak lanjuti hal ini maka diadakan siklus II.

4.3.2 Pembahasan Siklus II

(23)

Bedasarkan hasil penelitian pada siklus II menunjukan bahwa dari jumlah 16 siswa kelas 4, siswa yang tuntas dengan nilai di atas KKM sebanyak 15 siswa (93,75%) dan tidak tuntas sebanyak 1 siswa (6,25%). Pada siklus II diperolah skor tertinggi 95, skor terendah 70 dengan rata-rata 83,7. Nilai hasil belajar ILmu Pengetahuan Alam pada siklus ini sudah menunjukan hasil yang baik dibandingkan dengan nsiklus I.

4.3.3 Pembahasan Siklus I, Siklus II dan Siklus III

Pada kondisi awal (pra siklus) sebelum diadakan tindakan dikelas 4 SDN Kemetul Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang menunjukan bahwa dari jumlah 16 siswa dikelas 4, siswa yang tuntas dengan nilai di atas KKM sebanyak 9 siswa (56,2%) dan tidak tuntas ada 7 siswa (43,75%). Pada pra siklus diperoleh skor tertinggi 86 dan skor terendah 66 dengan rata-rata 74,75.

Hasil penelitian pada siklus I menunjukan bahwa dari jumlah 16 siswa kelas 4, siswa yang tuntas dengan nilai diatas KKM sebanyak 13 siswa (81,25%) dan yang tidak tuntas sebanyak 3 siswa (18,75%). Pada siklus I diperolah skor tertinggi 90 dan skor terendah 70 dengan rata-rata 78,75. Nilai hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada siklus ini sudah cukup baik. Namun hasil ini belum memenuhi kriteria yang ingin dicapai yaitu seluruh siswa memperoleh nilai diatas KKM 75. Untuk menindak lanjuti maka diperlukan tindakan siklus II.

Perbaikan pada siklus I menunjukan adanya peningkatan hasil belajar pada siklus II bahwa dari jumlah 16 siswa dikelas 4, siswa yang tuntas dengan nilai diatas KKM 75 sebanyak 15 siswa (93,75%) dan tidak tuntas sebanyak 1 siswa (6,25%). Pada siklus II diperoleh skor tertinggi 95 dan skor terendah 70 dengan rata-rata 83,7.

(24)

Gambar

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus I
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siklus II
Tabel 5 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA siklus I
Tabel 6 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPA siklus II
+4

Referensi

Dokumen terkait

“ Dari Abu Said Al-Khudry Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Zakat itu tidak halal diberikan kepada orang kaya

Tujuan Instruksional Umum: Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) Ekonomi Koperasi merupakan mata kuliah yang diharapkan mampu meningkatkan kompetensi

Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang tujuan kontrasepsi

Dari hasil penelitian ini ditunjukkan bahwa, korelasi dari distribusi frekuensi kala ulang Log (Tr) dengan data curah hujan harian maksimum tahunan memberikan hasil yang jauh

Mampu memberikan Asuhan Kebidanan secara komprehensif sesuai Standart Pelayanan Kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, neonatus , serta KB

 Guru menentukan kelompok pada siswa untuk melakukan pengamatan keanekaragaman jenis tumbuhan yang ada di pekarangan sekolah, setiap kelompok terdiri atas 4-5

Perkebunan Nusantara VII (Persero) Lampung yang merupakan suatu analisis dampak budaya organisasi bagi peningkatan kinerja di Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Kegiatan audit energi awal dilakukan dengan cara mengumpulkan data pemakaian energi listik total pada bangunan gedung dalam jangka waktu tertentu, kemudian dilakukan