• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SERTA PERILAKU GIZI SEIMBANG IBU KAITANNYA DENGAN STATUS GIZI DAN KESEHATAN BALITA DI KABUPATEN BOJONEGORO, JAWA TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SERTA PERILAKU GIZI SEIMBANG IBU KAITANNYA DENGAN STATUS GIZI DAN KESEHATAN BALITA DI KABUPATEN BOJONEGORO, JAWA TIMUR"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

192

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SERTA PERILAKU GIZI SEIMBANG

IBU KAITANNYA DENGAN STATUS GIZI DAN KESEHATAN BALITA DI

KABUPATEN BOJONEGORO, JAWA TIMUR

(Cl ean and Heal t hy Li f est yl e Behavi or , and Bal ance Di et Behavi or of Mot her s and i t ’ s Rel at i on t o Nut r i t i onal and Heal t h St at us of Chi l dr en Under Fi ve Year s

i n Boj onegor o, East Java)

Linda Dwi Jayant i1,Yekt i Hart at i Ef f endi2*, danDadang Sukandar2

1

Program St udi Gizi Masyarakat , Fakult as Ekologi Manusia (FEMA), IPB 2

Depart emen Gizi Masyarakat , Fakult as Ekologi Manusia (FEMA), IPB

* Alamat korespondensi: Depart emen Gizi Masyarakat , Fakul t as Ekologi Manusia, Inst it ut Pert anian Bogor, Bogor 16680. Telp: 0251-8621258; Fax: 0251-8622276; Email: yh. ef f endi@gmail. com

ABST RACT

The pur pose of t hi s st udy was t o det er mi ne nut r i t i onal knowl edge, cl ean and heal t hy l i f est yl e behavi or , and bal anced di et on mat er nal behavi or , as wel l as i t s r el at i onshi p wi t h nut r i t i onal and heal t h st at us and chi l dr en under 5 year s heal t h. The cr os sect i onal st udy was conduct ed dur i ng Mar ch-Apr i l 2011. The popul at i on i n t hi s st udy consi st of al l t he chi l dr en under f i ve l i vi ng i n Campur ej o vi l l age, Boj onegor o di st r i ct s East Java Pr ovi nce. The r espondent s wer e mot her s of t oddl er s who wer e sel ect ed as sampl es. Tot al sampl es i n t hi s st udy wer e 55 t oddl er s. The r esul t s showed t hat mat er nal nut r i t i on knowl edge i s posi t i vel y cor r el at ed wi t h cl ean and heal t hy l i f est yl e behavi or (p<0. 05 and r =0. 706), and al so cor r el at ed wi t h bal anced di et on behavi or (p<0. 05 and r =0537). Cl ean and heal t hy l i f est yl e behavi or i s posi t i vel y cor r el at ed wi t h nut r i t i onal st at us of sampl es (p<0. 05 and r =0. 325), but not cor r el at ed wi t h t he i nci dence of i l l ness i n t he sampl es. Bal anced di et on mat er nal behavi or i s not cor r el at ed wi t h t he nut r i t i onal st at us of sampl es and t he i nci dence of i l l ness i n t he sampl es.

Key words: cl ean and heal t hy l i f est yl e, bal ance di et , heal t h st at us, chi l dr en under f i ve.

PENDAHULUAN

Salah sat u t uj uan pembangunan nasional di Indonesia adalah meningkat kan kualit as sumber daya manusia Indonesia sebagai modal dasar pembangunan di masa mendat ang. Tuj u- an pembangunan nasional t ersebut kemudian direalisasikan dalam Tuj uan Pembangunan Mi- lenium at au Mi l l enni um Devel opment Goal s (MDGs). Adapun t arget ut ama MDGs dalam hal menurunkan angka kemat ian anak adalah me- nurunkan angka kemat ian balit a sebesar dua pert iganya ant ara t ahun 1990 hingga t ahun 2015 (St alker 2008).

Menurut Hardinsyah dan Mart iant o (1988), st at us gizi merupakan salah sat u pe- t unj uk unt uk menilai kualit as sumber daya manusia, dan peri laku konsumsi pangan seseo- rang akan menent ukan st at us gizi orang t erse- but . Pada t ingkat rumah t angga, st at us gizi dipengaruhi oleh kemampuan rumah t angga dalam menyediakan makanan yang cukup baik dari segi kualit as dan kuant it asnya, pola asuh anak, penget ahuan gizi, sert a f akt or sosio bu- daya lainnya. Periode krit i s anak berada pada

lima t ahun pert ama set elah kelahiran. Jika pert umbuhan dan perkembangan anak pada periode ini opt imal, maka akan dapat t umbuh menj adi individu yang berkualit as (Khomsan et al . 2009).

Peri laku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada hakikat nya merupakan peri laku pencegahan ol eh individu at au kel uarga dari ber -bagai penyakit . Salah sat u sasaran penerapan program PHBS adalah pada t at anan rumah t angga, yang bert uj uan unt uk meningkat kan deraj at kesehat an keluarga dan produkt ivit as kerj a set iap anggot a keluarga (Depkes RI 2006). Cakupan PHBS di Kabupat en Boj onegoro masih t ergolong rendah, sebab berdasarkan survei pada t ahun 2008 t erhadap 23947 rumah yang dipant au, j umlah kel uarga yang me-lakukan PHBS baru mencapai 9425 rumah (39. 36%) (Di nkes Kabupat en Boj onegoro 2008).

(2)

193

bergizi , beragam, dan beri mbang unt uk balit a-

nya, dan sebaliknya ibu yang penget ahuan gi- zinya kurang akan cenderung memiliki perila- ku gizi yang kurang baik, t ermasuk dalam hal memilih makanan unt uk anak sehingga mem- berikan dampak yang kurang baik pada st at us gizi balit a. Persent ase bali t a dengan st at us gi- zi kurang di Kabupat en Boj onegoro masih t er- golong cukup t inggi, yait u 14. 22 persen (Bappeda 2008).

Berdasarkan beberapa hal t ersebut di at as, penelit ian i ni akan mengkaj i t ent ang pe- rilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan pe- rilaku gizi seimbang ibu sert a kait annya de- ngan st at us gizi dan kesehat an balit a di Kabu- pat en Boj onegoro.

METODE

Desain dan Lokasi

Desain penelit ian ini adal ah popul at i on sur vey dengan t eknik wawancara. Penelit ian dilaksanakan di Desa Campurej o, Kecamat an Boj onegoro, Kabupat en Boj onegoro. Pemi lihan lokasi penelit ian t ersebut berdasarkan pert im-bangan ada 1. 8 persen bali t a dengan st at us gi- zi buruk dan 10. 9 persen balit a dengan st at us gizi kurang, sert a cakupan penerapan PHBS ibu masih t ergolong rendah. Penelit ian dilaksana- kan pada bulan Maret hi ngga April 2011.

Cara Pemilihan Contoh

Cont oh dalam penelit ian ini adalah bali- t a yang t ercat at di posyandu Desa Campurej o, Kecamat an Boj onegoro, Kabupat en Boj onego- ro. Adapun populasi pada penelit ian i ni adalah seluruh balit a yang t inggal di Desa Campurej o, Kecamat an Boj onegoro, yait u sebanyak 242 balit a. Responden adalah ibu balit a yang t erpi lih sebagai cont oh. Perkiraan j umlah mi- nimal cont oh dit ent ukan menggunakan rumus Lemeshow et al . (1997), yait u 49 cont oh yang dipilih dari t iga posyandu di desa t erpili h. Kri - t eria pemi lihan cont oh adalah balit a berusia 13-60 bulan yang t inggal bersama ibunya, t er - cat at di posyandu di desa t erpi lih, dan respon- den bersedia unt uk diwawancarai. Calon con- t oh diambi l dari populasi yang memenuhi kri - t eria, yait u sebanyak 190 balit a, kemudian di- pilih sebagai cont oh menggunakan met ode acak st rat if ikasi dengan alokasi proporsional sehingga diperol eh 55 cont oh yang memenuhi krit eria.

Jenis dan Cara Pengumpulan Dat a

Dat a primer meliput i karakt erist ik con- t oh (umur dan j enis kelami n), karakt erist ik ke- luarga (umur, pendidikan, besar keluarga, pe- kerj aan, dan pendapat an orang t ua), penget a-huan gizi , PHBS dalam kel uarga, perilaku gizi seimbang ibu, konsumsi pangan balit a, st at us gizi, dan kesehat an balit a. Dat a sekunder me- liput i gambaran umum lokasi penelit ian dan daf t ar nama pasangan ibu dan balit a yang me- menuhi krit eria penelit ian. Pengambilan dat a primer dilakukan dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner dan r ecal l 2x24 j am, sedangkan dat a sekunder diperoleh dari pen- cat at an arsip desa dan dat a yang t ersedia di puskesmas dan posyandu.

Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dat a yang dil akukan meli - put i edi t i ng, codi ng, ent r y, cl eani ng dan ana- lisis. Hubungan ant ar variabel dianalisis meng-gunakan uj i korelasi Pear son dan Rank Spear man.

Dat a karakt erist ik balit a dan karakt eris-t ik keluarga dieris-t abulasi dan dianalisis secara deskript if . Dat a mengenai penget ahuan gizi ibu di ukur menggunakan 20 pert anyaan t en- t ang def inisi dan j enis zat gizi dalam pangan, manf aat zat gizi dan akibat kekurangan zat gi- zi t ert ent u, sert a periode pemberian ASI eksklusif . Berdasarkan 20 pert anyaan t erse- but , j awaban benar diberikan skor 1 dan j a- waban salah di berikan skor 0, sehi ngga diper- oleh t ot al nilai t erendah 0 dan skor t ert i nggi 20. Penget ahuan gizi ibu kemudian diklasif ika- sikan menj adi t iga kat egori berdasarkan t ot al nilai, yait u kat egori rendah apabila t ot al nilai <60 persen, kat egori sedang apabila t ot al nilai ant ara 60-80 persen, dan t inggi apabila t ot al nilai >80 persen (Khomsan 2000).

(3)

194

maka t ermasuk klasif ikasi kel uarga sehat 4 (Depkes 2008 dalam Ef f endi dkk 2010).

Peri laku gi zi seimbang ibu di ukur de- ngan 10 pert anyaan t ent ang penganekaragam-an makpenganekaragam-anpenganekaragam-an, pola hidup bersih, akt ivit as f isik, dan pemant auan berat badan balit a. Pengu- kuran peri laku gizi seimbang dilakukan meng- gunakan pert anyaan t ert ut up dalam bent uk mul t i pl e choi ce, dengan pilihan j awaban: a) selal u, b) kadang-kadang, dan c) t idak pernah. Berdasarkan 10 pert anyaan yang diaj ukan, di - berikan skor 1 unt uk pi lihan j awaban yang t er- masuk kat egori rendah, nilai 2 unt uk pili han j awaban yang t ermasuk kat egori sedang, dan nilai 3 unt uk pilihan j awaban yang t ermasuk kat egori baik, sehi ngga diperol eh t ot al nilai t erendah 10 dan t ot al nilai t ert inggi 30. Ada- pun kat egori t ot al nilai, yait u kat egori rendah 10-16, kat egori sedang 17-23, dan kat egori baik (Slamet 1993).

Dat a j umlah konsumsi balit a dihit ung menggunakan met ode r ecal l selama 2x24 j am. Dat a konsumsi pangan yang diperoleh dikon- versikan ke dalam bent uk energi, prot ein, vit amin A, vit amin C, dan Fe menggunakan DKBM dan kemudian dibandingkan dengan ke- cukupan konsumsi zat gizi berdasarkan t abel AKG 2004.

Menurut Depkes (1996), t i ngkat kecukup an energi dan prot ei n dibedakan menj adi lima cut -of f poi nt s yait u def isit t ingkat berat (<70% AKG), def isit t ingkat sedang (70-79% AKG), def isit t ingkat ringan (80-89% AKG), normal (90-119% AKG), sert a berl ebih (≥ 120% AKG). Adapun klasif ikasi t ingkat kecukupan zat besi (Fe), vit amin A, dan vit amin C dibagi menj adi dua kat egori menurut Gibson (2005), yait u def isit apabila <77 persen AKG sert a cukup apabila ≥77 persen AKG.

St at us gizi cont oh dihit ung berdasarkan indeks BB/ U, TB/ U, dan BB/ TB, menggunakan sof t ware WHO Ant hropl us 2007. St at us kese-hat an balit a diamat i berdasarkan kej adian sa- kit pada sat u bulan t erakhir yang meli put i j enis penyakit yang diderit a, pernah/ t idaknya sakit , f rekuensi sakit , sert a lama menderit a sakit .

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Sosial Ekonomi Keluarga

Sebaran umur orang t ua cont oh dike-lompokkan menj adi empat golongan, yait u ke- lompok remaj a (<20 t ahun), kelompok dewasa muda (20-30 t ahun), kelompok dewasa madya

(31-50 t ahun), dan dewasa lanj ut (>50 t ahun) (WKNPG 2004). Lebi h dari separuh ayah (54. 5%) t ergolong kelompok umur dewasa madya dengan rat a-rat a umur 33 t ahun, se- dangkan sebanyak 67. 3 persen ibu t ergolong kelompok umur dewasa muda dengan rat a-rat a umur 30 t ahun.

Rat a-rat a pendidikan t erakhir orang t ua cont oh, baik ayah maupun ibu adalah t amat SMU/ sederaj at . Keseluruhan orang t ua cont oh memiliki pendidikan mini mal 9 t ahun at au se- t ingkat t amat SMP. Selain it u, t erdapat seki -t ar 12. 7 persen ayah dan 10. 9 persen ibu con- t oh yang memiliki pendidi kan t erakhir hi ngga sarj ana.

Jenis pekerj aan ayah cont oh yang paling banyak adalah sebagai pegawai swast a (41. 8%), sedangkan j enis pekerj aan ibu cont oh yang paling banyak adalah sebagai ibu rumah t angga (76. 4%). Selain it u, diket ahui pula t er - dapat 12. 7 persen ayah dan 7. 3 persen ibu cont oh yang berprof esi sebagai pegawai negeri (PNS).

Rat a-rat a penghasilan perkapit a per bu-lan kel uarga cont oh (72. 73%) berada di at as bat as garis kemiskinan Provinsi Jawa Timur, yait u Rp 219 727 (BPS 2010). Sebanyak 56. 36 persen keluarga cont oh t ergolong kel uarga sedang (5-7 orang). Sement ara it u, 41. 82 per- sen keluarga cont oh t ergolong keluarga kecil

(≤4 orang), dan 1.82 persen lainnya meru-

pakan keluarga besar, yait u ≥ 9 orang.

Karakteristik Balita

Jumlah cont oh dengan j enis kelami n laki-laki lebih banyak (54. 54%) di bandi ngkan j umlah cont oh dengan j enis kelamin perem- puan (45. 45%). Hampir separuh cont oh beru- mur ant ara 25-36 bulan dengan st andar deviasi 7. 7 dan hanya 9 persen cont oh yang berusia ant ara 13-24 bulan.

Lebih dari separuh balit a t i dak diberikan ASI ekskl usif oleh ibunya hingga berumur 6 bulan. Sebagian besar bal it a hanya di berikan ASI eksklusif hi ngga umur 3-4 bulan. Balit a yang t idak mendapat kan ASI eksklusif hingga umur 6 bulan adalah sebanyak 72. 7 persen, sedangkan balit a yang mendapat kan ASI eksklusif hi ngga umur 6 bulan hanya sebanyak 27. 3 persen.

Pengetahuan Gizi Ibu

(4)

195

persen. Secara keseluruhan, t idak t erdapat

responden yang memiliki penget ahuan gizi rendah. Sel uruh responden yang t ingkat pendi - dikan t erakhirnya SMP/ sederaj at memi liki t ingkat penget ahuan gizi sedang. Sebanyak 43. 64 persen responden yang t ingkat pendidik- an t erakhirnya adalah SMU/ sederaj at memi liki t ingkat penget ahuan gizi sedang, dan seba- nyak 20 persen lai nnya memiliki t ingkat penget ahuan gizi baik. Responden yang memi - liki t ingkat pendidikan t erakhir diploma at au sarj ana, seluruhnya memil iki t ingkat penget a- huan gi zi baik. Hal ini menunj ukkan bahwa responden yang memiliki t ingkat pendidikan lebi h t inggi, memiliki t ingkat penget ahuan lebi h baik dibandingkan dengan responden yang t ingkat pendi dikannya lebi h rendah.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Keluarga

Sebanyak 60 persen responden t ermasuk ke dalam kat egori kel uarga sehat 3, dengan penerapan PHBS kat egori sedang. Sement ara it u, 40 persen responden l ainnya t ermasuk ke dalam kat egori keluarga sehat 4, dengan pe- nerapan PHBS kat egori baik. Tidak t erdapat responden yang t ermasuk ke dalam kat egori kel uarga sehat 1 dan keluarga sehat 2, sehi ng- ga dapat diket ahui bahwa t idak ada responden yang penerapan PHBS dal am kel uarganya t er- golong buruk at au kurang.

Berdasarkan 16 pert anyaan yang diaj u-kan t ent ang indikat or PHBS, dapat diket ahui bahwa sel uruh responden melakukan imunisasi lengkap pada bayi dan bal it anya, baik di pos- yandu, bidan, at au dokt er. Selain it u, seluruh responden menggunakan air yang masak unt uk keperl uan mi num kel uarga. Semua responden j uga menj awab melakukan perilaku seksual secara sehat , sert a t idak pernah menggunakan narkot ika dan obat -obat an t erlarang. Hanya 9. 09 persen responden yang memeriksakan ke- sehat an secara berkala dengan pap smear , dan hanya 10. 9 persen yang melakukan SADARI (periksa payudara sendi ri) secara berkala. Hal ini menunj ukkan bahwa kesadaran responden akan kesehat an organ t ubuh dan alat repro- duksi masih sangat kurang.

Perilaku Gizi Seimbang Ibu

Hampir semua responden (87. 3%) memi - liki gizi seimbang baik dan hanya 12. 7 persen yang memi liki perilaku gizi seimbang kat egori sedang. Tidak ada responden yang memiliki peri laku gizi seimbang rendah. Rat a-rat a peri- laku gi zi seimbang responden t ermasuk ke

dalam kat egori baik, yakni dengan t ot al nilai rat a-rat a 25 dan st andar deviasi 1. 56.

Menurut Kurniasih dkk (2010), perilaku gizi seimbang ibu dibedakan menj adi empat , yakni dalam hal penganekaragaman makanan, pola hidup bersi h kel uarga, akt ivit as f isik, ser- t a pemant auan berat badan balit a. Dalam hal penganekaragaman makanan, t idak t erdapat responden yang peri laku gizi seimbangnya t er - masuk kat egori rendah. Hal ini menunj ukkan bahwa semua responden t elah memperhat ikan pola penganekaragaman j enis makanan unt uk balit a dan keluarga. Dalam hal pola hidup ber - sih kel uarga, sebanyak 87. 27 persen menj a- wab selal u membiasakan balit a unt uk mencuci t angan dengan air bersih dan sabun set elah makan dan bermai n, sert a sebanyak 98. 18 persen menj awab selalu melat ih anak unt uk buang air keci l dan buang air besar di kamar mandi.

Akt ivit as f isik responden dan kel uarga masih t ergolong sangat rendah. Hal i ni dit un- j ukkan dengan hampir seluruh responden (92. 73%) menj awab melakukan olahraga/ ak- t ivit as f isik ≤1 kali set iap minggunya. Rat a-rat a responden t idak pernah melakukan olah- raga secara rut in set iap minggunya dengan alasan t idak memiliki wakt u unt uk melakukan akt ivit as f isik akibat t erlal u sibuk dengan ke- perluan rumah t angga. Sel ain it u, t erdapat pu- la responden yang beralasan t idak pernah at au j arang melakukan akt ivit as f isik bersama ke- luarga karena malas. Hampir seluruh respon- den (94. 55%) menj awab selal u memant au be- rat badan balit anya ke posyandu at au klinik set iap bulannya. Selain it u, l ebih dari separuh responden (50. 91%) selal u memant au kebia- saan j aj an anak balit anya. Hal t ersebut me- nunj ukkan perilaku gizi seimbang ibu dalam hal pengont rolan berat badan balit a t ermasuk ke dalam kat egori baik.

Konsumsi dan Tingkat Kecukupan Energi dan Zat Gizi

(5)

196

sumber energi. Rat a-rat a t ingkat kecukupan vit amin A, vit amin C, dan zat besi cont oh t er- golong cukup karena >77 persen angka kecu- kupan, yait u masing-masing 96. 1 persen, 102. 9

Tabel 1 St at us Gizi Balit a berdasarkan Pengukuran Z-Skor dengan Indeks

Berdasarkan i ndeks TB/ U, sebanyak 54. 55 persen cont oh memiliki st at us gizi nor- mal, sedangkan 45. 45 persen lainnya berst at us gizi st unt i ng (pendek). Menurut Riyadi (2003), st unt i ng mencerminkan proses kegagalan da- lam mencapai pert umbuhan linear sebagai aki- bat dari keadaan gizi at au kesehat an yang ab- normal . Berdasarkan pengukuran dengan in deks BB/ TB, dapat diket ahui bahwa sebagian besar balit a (81. 82%) berst at us gizi normal. Sebanyak 16. 36 persen balit a berst at us gizi gemuk, dan sebanyak 1. 82 persen cont oh lai n- nya berst at us gizi kurus (wast i ng).

Status Kesehat an Balita

Hampir semua balit a (96. 36%) pernah mengalami sakit , dan hanya 3. 64 persen yang t idak mengalami sakit dal am sat u bulan t er - akhir. Jenis penyakit yang paling sering dia- lami adalah demam (47. 27%), baik demam yang disert ai dengan penyakit lain at au t idak

(Tabel 2). Selain it u, bat uk disert ai dengan f lu j uga sering dialami oleh cont oh (45. 45%). Rat a-rat a f rekuensi cont oh mengalami sakit adalah ant ara 1-2 kali dalam 1 bulan. Tidak t erdapat j enis penyakit yang diderit a cont oh >2 kali dalam wakt u sat u bulan, kecuali diare (1. 82%). Rat a-rat a lama cont oh mengalami sa- kit adalah ant ara 1-3 hari .

Tabel 2 Jenis Penyakit yang Pernah Diderit a Balit a dan Frekuensi Sakit dalam Sat u Bulan Terakhir

Hubungan Pengetahuan Gizi dengan PHBS Keluarga dan Perilaku Gizi Seimbang Ibu

Berdasarkan uj i korelasi Spear man, di- ket ahui bahwa t erdapat hubungan signif ikan dan posit if ant ara penget ahuan gizi ibu de- ngan PHBS dalam keluarga (p<0. 05 dan r=0. 706) (Tabel 3).

Tabel 3 Hubungan Penget ahuan Gizi Ibu dengan PHBS dan Peri laku Gizi Seimbang Ibu

PHBS keluarga

Tingkat Penget ahuan Gizi

Total

Tingkat Penget ahuan Gizi

Total

Terdapat hubungan signif ikan ant ara t ingkat penget ahuan gizi ibu dengan perilaku gizi seimbang ibu (p<0. 05 dan r=0. 537). Hal i ni berart i bahwa responden yang memi liki t ing- kat pendidikan dan penget ahuan gizi l ebih t inggi, maka penerapan PHBS dalam keluarga sert a perilaku gizi seimbangnya semakin baik pula.

Hubungan Perilaku Gizi Seimbang dengan Tingkat Kecukupan Energi dan Zat Gizi

(6)

197

sert a t ingkat kecukupan energi dan zat gi zi

balit a ant ara lain dalam hal penganekaragam- an makanan yang meliput i penyediaan makan- an yang beragam sert a f rekuensi makan yang t erat ur set iap hari . Namun, berdasarkan hasil uj i korelasi Pear son, dapat diket ahui bahwa t idak t erdapat hubungan yang signif ikan an- t ara peri laku gizi seimbang dengan t ingkat ke- cukupan energi dan zat gizi cont oh. Terdapat f akt or-f akt or lain yang diduga j uga mempe- ngaruhi t ingkat kecukupan energi dan zat gizi cont oh, sepert i kondisi sakit , kondisi sosial ekonomi kel uarga, kesukaan cont oh memakan j aj anan yang hanya t inggi kalori at au prot ein saj a, sert a ket idaksukaan t erhadap sayur at au buah-buahan t ert ent u.

Hubungan Tingkat Kecukupan Energi dan Zat Gizi dengan St atus Gizi

Menurut Soekirman (2000), f akt or gizi yang secara langsung mempengaruhi st at us gizi seseorang adalah konsumsi makanan dan keadaan kesehat an. Akan t et api, berdasarkan uj i st at ist ik menggunakan korelasi Pear son, di - ket ahui bahwa t idak t erdapat hubungan yang signif ikan ant ara t ingkat kecukupan energi dan zat gizi dengan st at us gizi balit a.

St at us gizi cont oh selain dipengaruhi da- ri t ingkat kecukupan energi dan zat gizi j uga dipengaruhi ol eh f akt or -f akt or lain sepert i kondisi kesehat an dan kualit as sert a kuant it as makanan yang dikonsumsi. Kondisi sakit at au inf eksi akan mempengaruhi naf su dan sel era makan sehingga kemudian berdampak pada kurangnya asupan energi dan zat gizi dari makanan.

Hubungan PHBS keluarga dengan Status Gizi dan Kej adian Sakit Balita

Analisis uj i korelasi yang dilakukan me- nunj ukkan bahwa t erdapat hubungan signif i- kan dan posit if ant ara PHBS dalam lingkungan kel uarga dengan st at us gizi cont oh (p<0. 05 dan r=0. 325) (Tabel 4). Hal ini berart i bahwa semakin baik PHBS di dalam kel uarga maka st at us gizi cont oh akan semakin baik pula. Hasil uj i korelasi Spear man menunj ukkan bah- wa t idak t erdapat hubungan yang signif ikan ant ara PHBS dalam lingkungan kel uarga de- ngan kej adian sakit balit a (p>0. 05 r: -0. 170). Hal ini berart i bahwa keluarga yang selalu me- nerapkan PHBS dengan baik, bel um t ent u ba- lit anya t idak pernah sakit , sebab kej adian sa- kit balit a j uga dipengaruhi oleh f akt or lain se- lain PHBS dalam kel uarga.

Tabel 4. Hubungan PHBS dalam keluarga dengan St at us Gizi dan Kej adian

Hubungan Perilaku Gizi Seimbang dengan Status Gizi dan Kej adian Sakit Balita

Berdasarkan uj i korelasi Spear man, di- ket ahui bahwa t idak t erdapat hubungan signi- f ikan ant ara perilaku gizi seimbang i bu dengan st at us gizi cont oh (Tabel 5), yang berart i bah- wa st at us gizi balit a yang baik t idak selal u karena ibu berperilaku gizi seimbang dengan baik, melainkan j uga dapat disebabkan ol eh banyak f akt or lain.

Tabel 5. Hubungan Perilaku Gizi Seimbang dengan St at us Gizi dan Kej adian Sakit Balit a j ukkan bahwa t idak t erdapat hubungan yang signif ikan ant ara perilaku gizi seimbang ibu dengan kej adian sakit cont oh. Hal t ersebut berart i bahwa ibu yang berperilaku gizi seim- bang dengan baik bel um t ent u balit anya t idak pernah sakit .

KESIMPULAN

(7)

198

sen, sert a t idak t erdapat ibu yang memi liki penget ahuan gizi rendah. Lebih dari 50 persen ibu memiliki PHBS dalam lingkungan keluarga yang t ergolong sedang dan t ermasuk ke dalam kat egori kel uarga sehat 3. Sement ara it u, 87. 27 persen peri laku gizi seimbang i bu t er - golong ke dalam kat egori baik.

Rat a-rat a t i ngkat kecukupan energi con- t oh masih t ergolong def isit t ingkat ringan sebab hanya mencapai 84. 6 persen (< AKE ak- t ual ), sedangkan rat a-rat a t ingkat kecukupan prot ein cont oh t ergolong berlebih. Rat a-rat a kecukupan vit amin dan mi neral cont oh t ergo- long cukup, yakni >77 persen angka kecukupan vit amin dan mineral. Sebagian besar st at us gizi cont oh t ergolong normal, namun meski demikian, pada indeks BB/ U masih t erdapat sebanyak 1. 82 persen cont oh yang t ermasuk gizi buruk. Hampir semua cont oh pernah mengalami sakit selama sat u bulan t erakhir, dengan rat a-rat a f rekuensi sakit 1-2 kali dalam sat u bulan, sert a dengan l ama sakit rat a-rat a 1-3 hari.

Penget ahuan gizi berkorel asi posit if de- ngan PHBS dalam keluarga (p<0. 05 dan r=0. 706), sert a berkorelasi dengan peri laku gizi seimbang ibu (p<0. 05 dan r=0. 537). Hal t ersebut menunj ukkan bahwa semakin baik penget ahuan gizi ibu maka semakin baik pula penerapan PHBS dalam kel uarga sert a perilaku gizi seimbangnya. Perilaku gizi seimbang i bu t idak berhubungan dengan kecukupan energi dan zat gizi cont oh. Hal ini diduga karena adanya f akt or-f akt or lain yang ikut mempe- ngaruhi kecukupan energi dan zat gizi, selain peri laku gizi seimbang ibu. Kecukupan energi dan zat gi zi j uga t idak berkorelasi t erhadap st at us gizi cont oh (p>0. 05). Beberapa f akt or lain yang diduga ikut mempengaruhi st at us gizi ant ara lain kondisi sakit at au inf eksi t ert ent u, sert a kualit as dan kuant it as makanan yang dikonsumsi.

PHBS dalam lingkungan keluarga berko- relasi posit if dengan st at us gizi cont oh (p<0. 05 dan r=0. 325), namun PHBS kel uarga t idak ber- korelasi dengan kej adian sakit pada cont oh (p>0. 05). Perilaku gizi sei mbang ibu t idak ber - korelasi dengan st at us gizi cont oh (p>0. 05) sert a kej adian sakit pada cont oh (p>0. 05). Hal t ersebut menunj ukkan bahwa t idak selalu ibu yang berperilaku gizi seimbang akan memi liki balit a dengan st at us gizi yang selal u baik sert a t idak pernah sakit .

Saran yang dapat diberikan adalah me- ngenai penget ahuan gizi ibu yang masih t ergo- long kurang, khususnya t ent ang f ungsi zat -zat

gizi bagi t ubuh sert a j eni s-j enis pangan sum- ber zat gizi. Oleh karena it u, sebaiknya perlu adanya sosialisasi di posyandu at au puskesmas dengan int ensit as yang cukup seri ng kepada para ibu agar dapat benar-benar memahami dan mengingat mat eri yang berkait an dengan penget ahuan gizi t ersebut , sehingga dapat meningkat kan konsumsi pangan, st at us gizi , sert a kesehat an balit a.

Tidak semua ibu yang memiliki t ingkat pendidikan dan penget ahuan gizi yang t inggi, melakukan peri laku gi zi seimbang dengan ba- ik. Rat a-rat a ibu yang bekerj a di l uar rumah, cenderung memiliki wakt u yang kurang unt uk mengont rol pola makan dan pola hidup bersih anak balit anya. Hal ini seharusnya lebih diper - hat ikan oleh para kader, t enaga kesehat an, sert a para ibu, khususnya yang memiliki ba- lit a. Sosialisasi mengenai perilaku gizi seim- bang dalam kel uarga perlu dilakukan unt uk meningkat kan kesadaran sert a kepedulian ibu t erhadap gizi dan kesehat an anggot a kel uarga.

DAFTAR PUSTAKA

[ Bappeda] Badan Pembangunan Daerah. 2008. Rencana St rat egis Kabupat en Boj onego- ro 2007-2012. Badan Pembangunan Daerah, Boj onegoro.

[ BPS] Badan Pusat St at ist ik Provinsi Jawa Timur. 2010. Berit a Resmi St at ist ik: Prof il Kemiskinan di Jawa Timur t ahun 2010.

[ Depkes RI] Depart emen Kesehat an RI. 2006. Promosi Kesehat an: Buku Saku Bidan Poskesdes. Depart emen Kesehat an RI, Jakart a.

[ Dinkes] Dinas Kesehat an Kabupat en Boj one- goro. 2008. Prof il Kesehat an Kabupat en Boj onegoro Tahun 2008.

Ef f endi YH, Ekayant i I, & Nurdi n NM. 2010. Bioet ika dan Kesehat an Masyarakat . Fa- kult as Ekologi Manusia, Inst it ut Pert a- nian Bogor, Bogor.

Hardinsyah & Mart iant o D. 1988. Menaksir Kecukupan Energi dan Prot ein sert a Mut u Gizi Konsumsi Pangan. Wi rasari, Jakart a.

(8)

199

Khomsan A, Anwar F, Sukandar D, Riyadi H, &

Mudj aj ant o ES. 2009. St udi Peningkat an Penget ahuan Gi zi Ibu dan Kader Posyan- du sert a Perbaikan Gi zi Balit a. Fakult as Ekologi Manusia, Inst it ut Pert anian Bogor, Bogor.

Kurniasih D, Hi lmansyah H, Ast ut i MP, & Imam S. 2010. Sehat dan Bugar Berkat Gizi Seimbang. Gramedia, Jakart a.

Lemeshow S, David WH, & Janel le K. 1997. Besar Sampel dalam Penel it ian Kesehat - an (Pramoni D, penerj emah). UGM Press, Yogyakart a.

Riyadi H. 2003. Met ode Penilaian St at us Gizi secara Ant ropomet ri . Fakult as Ekologi

Manusia, Inst it ut Pert anian Bogor, Bogor.

Slamet Y. 1993. Analisis Kuant it at if unt uk Dat a Sosial. Dabara Publisher, Solo.

Soekirman. 2000. Ilmu Gi zi dan Aplikasinya: unt uk Kel uarga dan Masyarakat . Direk- t orat Jenderal Pendidikan Ti nggi, De- part emen Pendidikan Nasional .

St alker P. 2008. Mil lenni um development goals MDGs). www. undp. or. id/ pubs/ docs/ Let SpeakOut f orMDGs. pdf [ 2 Feb 2011] .

Gambar

Tabel 3 Hubungan
Tabel 4. Hubungan

Referensi

Dokumen terkait

Raja baru itu menawarkan belanda ini kembali pada bantuan untuk melawan musuh- musuhnya dan kebebasan dari perdagangan untuk orang jawa selain jawa, dan untuk semua orang

a komputer, output berupa hasil pengolahan yang telah diproses dengan program komputer yang sesuai. Bentuk output komputer bias dalam bentuk cetakan, tampilan, gambar, damn suara.

Hasil interpretasi tanda yang ada pada iklan korporat Dove “Real Beauty” versi global ke lokal menunjukkan pergeseran standar kecantikan (definisi baru kecantikan) hanya

Penelitian kami yang berjudul “Peran Input Physical Capital Terhadap Output Sektor Pertanian (1980- 2002)” menggunakan jurnal dari Keith O. Fugl ie (2009) sebagai

[r]

Hidup Berdasarkan Hukum Makeham Yang Dibayarkan Sesaat Setelah Kematian Dengan Tingkat Suku Bunga Mengikuti Model CIR...63 4.6 APV (Actuarial Present Value) Dari Manfaat

Penelitian ini merupakan penelitian korelasi, karena di dalam penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara hasil belajar teknologi informasi dengan

Hasil ini tidak sejalan dengan hipotesis yang disusun oleh penulis yang menyatakan bahwa perguruan tinggi, metode pembelajaran, minat mata kuliah dan jurusan asal