SEJARAH TEORI PENEMUAN SEL
Sejarah penemuan teori sel di mulai dari penemuan mikroskop oleh Robert Hook, tetapi sebelum Robert Hook, Francis dan Zacharias Jansen (1590) telah menemukan
mikroskop sederhana sehingga dapat melihat benda dengan perbesaran 10-30 kali. Kemudian Galileo Galilei (1610) juga pernah menggunakan mikroskop sederhana. Robert Hook (1635-1703) melihat gambaran suatu sayatan tipis gabus suatu
kompartemen atau ruang-ruang disebut dengan nama latin cellulae (ruang kecil). Itulah awal dari penemuan sel dan diikuti oleh pengertian sel dari para ilmuwan lainnya. A.Sel Sebagai Unit Struktural
Mathias Schleiden dan Theodor Schwann (1838) mengemukakan bahwa sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup atau semua makhluk hidup terdiri dari sel. Teori nya merupakan teori sel yang pertama yang berbunyi “semua organisme terdiri dari satu atau lebih sel”.
B. Sel Sebagai Unit Fungsional
Max Schultze dan Thomas Huxley menyatakan bahwa dasar fisik dari kehidupan adalah protoplasma yang kemudian mengemukakan teori protplasma. Sehingga lahirlah teori bahwa sel merupakan unit fungsional kehidupan. Teori sel kedua berbunyi “ sel adalah unit terkecil kehidupan atau sel adalah unit dasar dari struktur dan fungsi makhluk hidup”.
C. Sel Sebagai Unit Reproduksi
Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa sel berasal dari sel sebelumnya. Ia juga mengemukakan omniscellula e cellula “ semua sel berasal dari sel”. Teori sel yang ketiga berbunyi “semua sel berasal dari sel yang sudah ada sebelumnya”.
D. Sel Sebagai Unit Hereditas
Bovary yang mengemukakan bahwa : Aliran energi terjadi dalam sel
Informasi hereditas (DNA) yang diturunkan dari sel ke sel Semua sel memiliki komposisi kimia dasr yang sama
ORGANISASI SEL I
1. Struktur Prokariotik dan Eukariotik
Sel prokariot adalah sel yang tidak memiliki neukleus sedangkan eukariot adalah sel yang memiliki neukleus. Nukleus merupakan struktur besar yang dilapisi oleh
membran yang terletak ditengah sel dan berfungsi untuk membungkus DNA sedangkan DNA pada sel prokariot tidak dibungkus oleh apapun dan hanya melayang-layang di sitoplasma.
Sekumpulan DNA pada sel prokariot biasa disebut sebagai nukleoid artinya bentukan yang menyerupai nukleus. Didalam sel eukariot terdapat berbagai struktur bermembran lainnya yang disebut organela. Keberadaan organela tersebut menciptakan ruang terpisah didalam sel eukariot sedangkan struktur prokariot jauh lebih sederhana yaitu hanya berupa ruangan besar yang tidak memiliki kamar-kamar tersendiri.
Sel eukariot berukuran jauh lebih besar dari pada sel prokariot. Ukuran rata-rata sel eukariot 10 mikro meter sepuluh kali lebih besar dari pada sel prokariot yang hanya berukuran 1 mikro meter .
Jadi dapat disimpulkan bahwa sel prokariot tidak memiliki nukleus, bentuknya sederhana dan berukuran kecil (1 mikro meter). Sedangkan sel eukariot memiliki neukleus, bentuknya atau strukturnya canggih dan berukuran 10 kali lebih besar dari prokariotik (10 mikro meter). Akan tetapi sel prokariot berusia jauh lebih tua dan diduga sebagai makhluk hidup pertama di muka bumi dan lingkungan. Contoh : bakteri dan archaea. Sedangkan sel eukariot merupakan kelompok organisme dengan
mekanisme hidup yang lebih kompleks dan moderen, seperti : manusia, hewan, tumbuhan, jamur dan protista.
Oleh : Rian Hs. 2013. Sel Prokariotik dan Eukariotik|Biomolekul #6. https://youtu.be/. 2. Perbandingan Sel Hewan dan Tumbuhan
Bagian-bagian sel Sel hewan Sel tumbuhan
1. Membran plasma Ada Ada
2. Dinding sel Tidak ada Ada
3. Nukleus Ada Ada
4. Sitoplasma Ada Ada
5. Retikulum Endoplasma Ada Ada
6. Ribosom Ada Ada
7. Kompleks golgi Ada Ada
8. Lisosom Ada Ada
10. Kloroplas Tidak ada Ada
11. Vakuola Tidak ada, kecuali
hewan uniselular
Ada
12. Sentriol Ada Tidak ada, kecuali
tumbuhan tingkat rendah
13. Sentrososm Ada Tidak ada, kecuali
tumbuhan tingkat rendah
14. Plastida Tidak ada Ada
Oleh : PT. Indismart Kreatif Idea. 2013. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan Secara Khusus. https://youtu.be/.
3. Susunan Kimia Penyusun Sel
Protoplasma merupakan penyusun dasar komponen sel.
Komponen protoplasma : air (H2O) berkisar 70-90% dari berat individu. Sifat kimia protoplasma :
Tiga unsur pembentuk protoplasma yaitu : karbon, hidrogen dan oksigen merupakan : Unsur terbesar dalam protoplasma
Unsur pembentuk senyawa kimia yang bermacam-macam dengan ukuran molekul yang besar.
Protoplasma juga memiliki unsur anorganik yaitu :
1. C, H, dan O
2. Karbohidrat, lemak, dan protein (sumber energi)
Oleh : Mita Kharcella. 2017. Komposisi Kimia Sel (Protoplasma). https://youtu.be/.
ORGANISASI SEL II
1. Fungsi Membran Sel, Transport Zat dan pengaturan tekanan osmosis sel, endositosis dan eksositosis, transport pasif dan aktif.
Suatu sel dibatasi oleh lapisan tipis yang dsebut membran sel. Membran sel tersusun atas moleul-molekul protein, lapisan senyawa lemak (fosfolipid), air, karbohidrat dan sediit kolesterol. Gugus lipid dari fosfolipid bersifat tdak suka air (hidrofobik) sedangkan gugus fosfat bersifat suka air (hidrofilik).
Transport zat-zat dibagi menjadi dua, yaitu transport pasif dan transport aktif.
Transportasi pasif adalah perpindahan zat-zat mengikuti aliran perbedaan konsentrasi, sedangkan transportasi aktif adalah perpindahan zat-zat melawan aliran perbedaan konsentrasi dan memerlukan energi. Transport pasif berlangsung melalui proses difusi dan osmosis. Adapun transport aktif, berlangsung melalui transport aktif, eksositosis, dan endisitosis.
Difusi merupakan perpindahan molekul-molekul suatu zat dari bagian yang
berkonsentrasi tinggi ke rendah. Difusi dapat terjadi melalui membran maupun tidak melaui membran.
Osmosis adalah pergerakan molekul air dari konsentrasi yang tinggi ke rendah melalui membran selektif permeabel (semipermeable). Semipermeabel berarti membran tersebut hanya bisa dilalui oleh molekul-molekul air atau molekul-molekul seukuran dengan air.
Air merupakan zat pelarut. Oleh karena itu, osmosis dapat diartikan sebagai gerak cairan yang encer ke yang pekat melalui membran semipermeabel. Apabila kepekatan cairan diluar dan didalam sel sama (isotonis), kondisi sel akan tetap. Namun, apabila cairan di luar sel lebih enver dari pada di dalam sel (hipotonis), maka air akan masuk ke dalam sel. Begitupun sebaliknya.
dari konsentrasi rendah ke tinggi . energi yang digunakan yang digunakan didapat dari pemecahan ATP menjadi ADP, fosfat, dan energi.
Eksositosis terjadi apabila terdapat molekul-molekul berukuran besar yang tidak dapat di transportasikan malalui mekanisme transport aktif. Eksositosis meruapakan
mekanisme transport molekul keluar dari sel dengan cara membentuk vesikula. Setelah melekat dengan membran sel, molekul yang dibawa vesikula akan dikeluarkan dari dalam sel.
Endositosis merupakan mekanisme masuknya molekul kedalam sel dengan bantuan vesikula. Mekanismenya, suatu sel akan membantuk vesikula dengan cara menjulurkan bagian luar membran sel. Bagian luar tersebuta akan mengurung atau manangkap molekul yang akan dibawa masuk. Kemudian vsikula akan menelan molekul tersebut sehingga masuk ke dalam sel.
Terdapat dua jenis endositosis, yaitu pinositosis dan fagositosi. Pinositosis adalah proses endositosis berupa cairan , sedangkan fagositosis adalah proses endositosis ttidak berupa cairan, misalnya bakteri.
Oleh : Adit, Coz. 2017. Transport aktif dan transport pasif. https://youtu.be/. Adit, Coz. 2017. Struktur dan fungsi membran sel. https://youtu.be/.
ORGANISASI SEL III
Struktur dan Fungsi Nukleus dan Ribosom
1. Nukleus dibatasi oleh membran ganda yang disebut selubung nuklear atau nuclear envelope, mengandung kromatin, nukleolus. Selaput inti ini membtasi nukleulus dari sitoplasma dan selaput inti sama dengan membran plasma. Selaput inti tidak massive, tapi berpori dengan diameter per pori sekitar 100 nm.
Struktur dan letak nukleus pada sel hewan dan tumbuhan secara umum tidak berbeda. Posisi nukleus lebih permanen karena terikat filamen intermediet.
Fungsi utama nukleus yaitu :
Mengontrol sintesa protein di dalam sitoplasma Sebagai template RNA
Tiga tipe RNA yang dikode ( Rrna, Trna ,dan mRna)
Sekali berada di sitoplasma, Mrna kan menempel pada ribosom
Oleh : Rajman. 2015. Struktur dan Fungsi Nukleus. https://youtu.be/. 2. Struktur dan Fungsi Ribosom
Ribosom terdiri dari asam ribonukleat yang sring disingkat RNA dan protein, dalam jumlah yang hampir sama. Asam ribonukleat berasal dari nukleolus, dimana ribosom di sintesis dalam sel.
Struktur ribosom yang khas terdiri dari dua sub unit, masing – masing berisi RNA dan protein. Kedua sub unit dikategorikan sehubungan dngan tingkat sedimentasi dalam media tertentu. Sebagai contoh, dua sub unit dalam sel eukariotik 40S (subunit kecil) dan 60S ( subunit besar) dimana S adalah singkatan dari unit kepadatan, Svedberg. Dengan demikian, semakin tinggi nilai yang di berikan subunit, semakin besar ukuran sub unit.
Fungsi ribosom
Dalam sel, ribosom berada di dua wilayah sitoplasma. Beberapa ribosom ditemukan tersebar di sitoplasma, sedangkan yang lain melekat pada retikulum endoplasma. Dengan demikian, permukaan RE ketika terikat dengan ribosom disebut RE kasar. Kedua ribosom bebas dan terikat memiliki strukturbyang sama dan bertanggung jawab untuk produksi protein.