• Tidak ada hasil yang ditemukan

KODE ETIK AKUNTAN ETIK AKUNTAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KODE ETIK AKUNTAN ETIK AKUNTAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KODE ETIK AKUNTAN MENURUT IKATAN AKUNTAN INDONESIA ( IAI )

1. PENGERTIAN

Menurut bahasa Yunani Kuno, etika berasal dari kata ethikos yang berarti “timbul dari

kebiasaan”. Etika adalah cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang

menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan

konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.

Etika Profesional yang mengatur perilaku akuntan yang menjalankan praktik akuntan public di

Indonesia. Pada tahun 1998, Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) merumuskan etika profesional baru

yang diberi nama Kode Etik Ikatan Akuntansi Indonesia. Etika profesional baru ini berbeda dengan

etika profesional yang berlaku dalam tahun- tahun sebelumnya. Kode etik IAI ini dikembangkan

dengan struktur baru. Kompartemen yang dibentuk dalam organisasi IAI terdiri dari 4 macam yaitu:

1. Kompartemen Akuntan Publik

2. Kompartemen Akuntan Manajemen

3. Kompartemen Akuntan Pendidik

4. Kompartemen Akuntan Sektor Publik.

Masing- masing kompartemen digunakan untuk mengorganisasi anggota IAI yang berprofesi sebagai

Akuntan Publik, Manajemen, Pendidik, serta Akuntan Sektor Publik. Sebagai induk organisasi, IAI

merumuskan Prinsip Etika yang berlaku umum untuk semua anggota IAI.

Etika profesional dikeluarkan oleh organisasi profesi untuk mengatur perilaku anggotanya dalam

menjalankan praktik profesinya bagi masyarakat. Dalam kongresnya tahun 1973, IAI untuk pertama

kalinya menetapkan Kode Etik bagi profesi Akuntan di Indonesia. Pembahasan mengenai kode etik

IAI ditetapkan dalam Kongres VIII tahun 1998.

Dalam kode etik yang berlaku sejak tahun 1998, IAI menetapkan delapan prinsip etika yang berlaku

bagi seluruh anggota IAI dan seluruh kompartemennya. Setiap kompartemen menjabarkan 8

(delapan) Prinsip Etika ke dalam Aturan Etika yang berlaku secara khusus bagi anggota IAI. Setiap

anggota IAI, khususnya untuk Kompartemen Akuntansi Sektor Publik harus mematuhi delapan

Prinsip Etika dalam Kode Etika IAI beserta Aturan Etikanya.

Prinsip Etika Profesi Akuntan :

a) Tanggung Jawab Profesi

Dalam melaksanakan tanggung-jawabnya sebagai profesional setiap anggota harus senantiasa

menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.

b) Kepentingan Publik

Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik,

(2)

c) Integritas

Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung

jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.

d) Obyektivitas

Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam

pemenuhan kewajiban profesionalnya.

e) Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya tkngan kehati-hatian, kompetensi dan

ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan

profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja

memperoleh matifaat dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik,

legislasi dan teknik yang paling mutakhir.

f) Kerahasiaan

Setiap anggota harus, menghormati leerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa

profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan,

kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.

g) Perilaku Profesional

Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi

tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.

h) Standar Teknis

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar

proesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai

kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan

dengan prinsip integritas dan obyektivitas. kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima

jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.

2. RUU dan KODE ETIK PROFESI AKUNTAN PUBLIK

Untuk mengawasi akuntan publik, khususnya kode etik, Departemen Keuangan (DepKeu)

mempunyai aturan sendiri yaitu Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.17 Tahun 2008 yang

mewajibkan akuntan dalam melaksanakan tugas dari kliennya berdasarkan SPAP (Standar Profesi

Akuntan Publik) dan kode etik. SPAP dan kode etik diterapkan oleh asosiasi profesi berdasarkan

standar Internasional. Misalkan dalam auditing, SPAP berstandar kepada International Auditing

Standart.

Laporan keuangan mempunyai fungsi yang sangat vital, sehingga harus disajikan dengan penuh

tanggung jawab. Untuk itu, Departemen Keuangan menyusun rancangan Undang-undang tentang

Akuntan Publik dan RUU Laporan Keuangan. RUU tentang Akuntan Publik didasari pertimbangan

untuk profesionalisme dan integritas profesi akuntan publik. RUU Akuntan Publik terdiri atas 16 Bab

dan 60 Pasal , dengan pokok-pokok mencakup lingkungan jasa akuntan publik, perijinan akuntan

publik, sanksi administratif, dan ketentuan pidana.

(3)

Accountants (IFAC) yang diterjemahkan, jadi kode etik ini bukan merupakan hal yang baru kemudian

disesuaikan dengan IFAC, tetapi mengadopsi dari sumber IFAC. Jadi tidak ada perbedaaan yang

signifikan antara kode etik SAP dan IFAC.

Adopsi etika oleh Dewan SPAP tentu sejalan dengan misi para akuntan Indonesia untuk tidak jago

kandang. Apalagi misi Federasi Akuntan Internasional seperti yang disebut konstitusi adalah

melakukan pengembangan perbaikan secara global profesi akuntan dengan standar harmonis

sehingga memberikan pelayanan dengan kualitas tinggi secara konsisten untuk kepentingan publik.

Seorang anggota IFAC dan KAP tidak boleh menetapkan standar yang kurang tepat dibandingkan

dengan aturan dalam kode etik ini. Akuntan profesional harus memahami perbedaaan aturan dan

pedoman beberapa daerah juridiksi, kecuali dilarang oleh hukum atau perundang-undangan.

 Aturan etika

Aturan Etika Akuntan Publik Indonesia telah diatur dalam SPAP dan berlaku sejak tahun 2000. Aturan etika IAI-KAP ini memuat lima hal:

 Standar umum dan prinsip akuntansi  Tanggung jawab dan praktik lain  Tanggung jawab kepada klien

 Independensi, integritas, dan objektivitas  Tanggung jawab kepada rekan seprofesi  Interpretasi Etika

Interpretasi Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak

berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya.

Pernyataan Etika Profesi yang berlaku saat ini dapat dipakai sebagai Interpretasi dan atau Aturan Etika sampai dikeluarkannya aturan dan interpretasi baru untuk menggantikannya. Kepatuhan Kepatuhan terhadap Kode Etik, seperti juga dengan semua standar dalam masyarakat terbuka, tergantung terutama sekali pada pemahaman dan tindakan sukarela anggota. Di samping itu, kepatuhan anggota juga ditentukan oleh adanya pemaksaan oleh sesama anggota dan oleh opini publik, dan pada akhirnya oleh adanya mekanisme pemrosesan pelanggaran Kode Etik oleh organisasi, apabila diperlukan, terhadap anggota yang tidak

menaatinya. Jika perlu, anggota juga harus memperhatikan standar etik yang ditetapkan oleh badan pemerintahan yang mengatur bisnis klien atau menggunakan laporannya untuk

(4)

Interpretasi aturan etika merupakan penafsiran, penjelasan, atau elaborasi lebih lanjut atas hal-hal, isu-isu, dan pasal-pasal yang diatur dalam aturan etika, yang dianggap memerlukan penjelasan agar tidak terjadi perbedaan pemahaman atas auran etika yang dimaksud. Interpretasi aturan etika ini dikeluarkan oleh suatu badan yang dibentuk oleh pengurus kompartemen atau institut profesi sejenis yang bersangkutan setelah memperhatikan

tanggapan dari anggota serta pihak-pihak yang berkepentingan lainnya sebagai panduan dalam penerapan aturan etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya.

4. TANYA DAN JAWAB

Pada tingkatan terakhir, dimungkinkan adanya tanya-jawab yang berkaitan dengan isu-isu etika. Tanya-jawab ini dapat dilakukan dengan Dewan Standar Profesi yang dibentuk oleh pengurus kompartemen atau institut yang bersangkutan guna memberikan penjelasan atas setiap pertanyaan dari anggota kompartemen tentang aturan etika beserta interpretasinya.

KESIMPULAN

Kode Etik Profesi Akuntan Publik (sebelumnya disebut Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik) adalah aturan etika yang harus diterapkan oleh anggota Institut Akuntan Publik Indonesia atau IAPI (sebelumnya Ikatan Akuntan Indonesia – Kompartemen Akuntan Publik atau IAI-KAP) dan staf profesional (baik yang anggota IAPI maupun yang bukan anggota IAPI) yang bekerja pada satu Kantor Akuntan Publik (KAP).

Tujuan profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung-jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat empat kebutuhan dasar yang harus dipenuhi:

Kredibilitas. Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi.

• Profesionalisme. Diperlukan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh pemakai jasa Akuntan sebagai profesional di bidang akuntansi.

(5)

diberikan dengan standar kinerja tertinggi.

Referensi

Dokumen terkait

Kode Etik ini menetapkan prinsip dasar dan aturan etika profesi yang harus diterapkan oleh setiap individu dalam kantor akuntan publik (KAP) atau Jaringan KAP, baik yang

Penelitian ini dilakukan dengan tujun untuk mengetahui persepsi akuntan publik, akuntan pendidik, dan mahasiswa akuntansi terhadap prinsip-prinsip etika dalam kode etik Ikatan

“Pengaruh Pendidikan Etika Profesi Akuntan Terhadap Persepsi Mahasiswa Akuntansi Tentang Kode Etik Akuntan Indonesia”.. Universitas

terhadap SPAP (Standar Profesi Akuntan Publik) dan kode etik yang tidak berpengaruh terhadap laporan keuangan yang diterbitkan... Sanksi tertulis yang dikenakan pada

5 tahun 2011 dan melakukan pelanggaran terhadap SPAP (Standar Profesi Akuntan Publik) dan kode etik yang tidak berpengaruh terhadap laporan keuangan

Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota, baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di lingkungan

menjalankan pekerjaannya. Kode etik bagi akuntan Islam meliputi:1) Aspek Syari’ah sebagai prinsip dasar dari kode etik akuntan, 2) Prinsip etika untuk akuntan, 3) Peraturan

Abstrak: Penelitian ini bertujuan melakukan penelahaan atas kode etik dari 3 organisasi profesi, yakni: Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Institut Akuntan Publik Indonesia