• Tidak ada hasil yang ditemukan

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DAPAT MENINGKATKAN PENALARAN MATEMATIS SISWA DI SEKOLAH DASAR KELAS V SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DAPAT MENINGKATKAN PENALARAN MATEMATIS SISWA DI SEKOLAH DASAR KELAS V SD"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PROSIDING

Vol. 2

SEMINAR NASIONAL

PENDIDIKAN DASAR

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS,

KREATIVITAS, KOMUNIKASI, DAN KOLABORASI

DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21:

INOVASI PEMBELAJARAN ABAD 21

Bandung, 3 Desember 2016

Editor:

Al Jupri, S.Pd., M.Sc., Ph.D.

Dr. Isah Cahyani, M.Pd. Vina

Anggia N. Ariawan, S.Pd.

(2)

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL

PENDIDIKAN DASAR

Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreativitas,

Komunikasi, dan Kolaborasi dalam Pembelajaran Abad 21:

Inovasi Pembelajaran Abad 21

Vol. 2

Editor:

Al Jupri, S.Pd., M.Sc., Ph.D.

Dr. Isah Cahyani, M.Pd. Vina

Anggia N. Ariawan, S.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR

SEKOLAH PASCASARJANA

(3)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, KREATIVITAS, KOMUNIKASI, DAN KOLABORASI DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21: INOVASI PEMBELAJARAN ABAD 21

ISBN 978-602-98647-5-5

Editor:

Al Jupri, S.Pd., M.Sc., Ph.D. Dr. Isah Cahyani, M.Pd. Vina Anggia N. Ariawan, S.Pd.

Cetakan I Desember 2016

SEKOLAH PASCASARJANA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154

(4)

PENGANTAR

EDITOR SEMINAR NASIONAL PRODI PENDAS SPS UPI Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreativitas, Komunikasi, dan

Kolaborasi dalam Pembelajaran Abad 21: Inovasi Pembelajaran Abad 21

Abad 21 merupakan abad yang sarat akan teknologi serta daya saing yang kompetitif.

Pada abad 21 diharapkan generasi masa depan memiliki pola pikir kritis serta kreatif untuk

membangun bangsa Indonesia. Selain itu, kemampuan komunikasi juga menjadi kunci bagi

generasi masa depan agar mampu menjalin suatu kolaborasi. Salah satu upaya untuk

mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi dapat

diterapkan dalam pembelajaran di sekolah dasar. Seorang pendidik wajib memiliki pola pikir

inovatif yang mampu dituangkan dalam pembelajaran sehingga menghasilkan peserta didik

yang mampu berdaya saing di masa depan.

Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan

Indonesia menyelenggarakan seminar nasional dengan tema Pengembangan Kemampuan

Berpikir Kritis, Kreativitas, Komunikasi,dan Kolaborasi dalam Pembelajaran Abad 21: Inovasi

Pembelajaran Abad 21. Penyelenggaraan seminar nasional didasari keinginan untuk

menampung ide-ide dari pendidik dan calon pendidik tentang inovasi pembelajaran abad 21.

Melalui kegiatan ini diharapkan partisipan memperoleh pengalaman serta inspirasi sehingga

dapat mengembangkan kualitas peserta didik sebagai generasi masa depan yang unggul dan

mampu berkontribusi bagi kemajuan Indonesia.

Bumi Siliwangi, 3 Desember 2016

(5)
(6)

DAFTAR ISI

Pengantar Editor Seminar Nasional Prodi Pendas SPs UPI ... iii

BAGIAN I

Penggunaan Model Metode dan Pendekatan Pembelajaran dalam

Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Kreativitas Komunikasi dan Kolaborasi

ModelProject Based Learningdalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Pembelajaran IPS

Merry Christiana, Muliyati ...1

StrategiMeans-Ends Analysis (MEA)sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa

Moh. Nurhadi ...7

Pengembangan Pemahaman Konsep IPS di SD Kelas Rendah melalui Pendekatan Personal Berlandaskan Pendekatan Sosial

Mubarok Somantri, Hany Handayani ...12

Penerapan Model Pembelajaran Mandiri BerbasisContent Management System (Cms) Wordpress (E-Learning)dalam Pembelajaran Menulis Dongeng (Penelitian

Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII SMP Kota Bandung)

Nais Ambarsari ...16

Penerapan Model SAVI (Somatic, Audiotory, Visualization, Intellectual)untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas IV pada Pembelajaran IPA tentang Daur Hidup Beragam Jenis Hewan

Nisrina Hardiani, Acep Roni Hamdani ...21

Penerapan ModelRole Playinguntuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Sekolah Dasar

Nur Fadillah, Trisna Romadhona ...27

Penerapan MetodeGamesJejak Kasus Dalam Pembelajaran IPS

Rekha Budi Ramdhani ...33

PengaruhContextual Teaching And Learning (CTL)Terhadap Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar

Rina Indriani ...38

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran

Quantum Learningdalam Pelajaran IPA

(7)

Keefektifan Metode Eksperimen dalam Pembelajaran Daur Air di Sekolah Dasar Rintis Rizkia Pangestika ...48

Kegiatan Berpikir Kritis Matematis MelaluiProblem Based LearningBerstrategi

Accelerated Learning

Riska Oktaviani Tristania Pulungan ...54

Pembelajaran Tematik Terpadu dengan ModelProblem Based Learning (PBL)di Sekolah Dasar

Rizki Ramadhan ...60

Penggunaan MetodeImage Streamingdan Musik Latar terhadap Kemampuan Menulis Cerpen

Senja Pradestia Putri ...65

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Pembelajaran Menulis Teks Diskusi

Siti Pitrianti ...71

Strategi Pembelajaran IPS Abad 21 untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah di Sekolah Dasar

Subarkah, Irwan ...77

Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)dalam Meningkatkan Kecerdasan Ekologis dan Hasil Pembelajaran IPS

Suprihatin, Risma Prasasti ...83

Model MembacaSteinberguntuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Sekolah Dasar

Tatat Hartati ...89

Penerapan StrategiREACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, And Transferring)untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep pada Materi Bangun Ruang Siswa Kelas V Sekolah Dasar

Ulfah ...102

Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Komunikasi Matematika SD

Vira Pratiwi, Ika Fitri Apriani ...108

Pembelajaran Kontekstual sebagai Modal TerciptanyaSocial Carepada Peserta Didik Wahyu Dwi Lestari ...115

Contextual Teaching and Learningdalam Peningkatan Penalaran Matematis Siswa di Sekolah Dasar Kelas V SD

(8)

Peningkatan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Yuyu Yuliati ...124

Pengembangan ModelCliosferdalam Pembelajaran IPS untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V

Yuyun Dwi Haryanti ...130

Pengaruh Model Multiliterasi Berbasis Integratif Berdiferensiasi untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis

Zaenal Abidin ...136

BAGIAN II

Penggunaan Media dalam Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Kreativitas Komunkasi dan Kolaborasi

EfektivitasGoogle Earthsebagai MediaE-Learningdi Sekolah Dasar

Neni Maulidah, Murniwati ...141

Penggunaan MediaBig BookTerhadap Pembelajaran Literasi di Sekolah Dasar

Rahmat Sutedi, Restu Pujiantara ...147

Penggunaan TeknikQuick On The Drawdengan Media Cerita Bergambar untuk Meningkatkan Pemahaman Membaca Siswa Sekolah Dasar

Ridwan Firdaus ...154

Penggunaan Media Permainan Batu Loncatan untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Berkomunikasi Peserta Didik

Sari Rejeki Utami ...159

BAGIAN III

Pembelajaran Literasi dalam Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Kreativitas Komunkasi Dan Kolaborasi

Implementasi ProgramWest Java Leader Reading Challenge (WJLRC) sebagai Budaya Literasi di Sekolah Dasar

Muhammad Rizal Fauzi ...165

Pembiasaan Membaca sebagai Wujud Pembelajaran Literasi di Sekolah Dasar

Nunuy Nurkaeti ...172

Profil Kemampuan Literasi IPS dan IPA Peserta Didik Kelas 4 dan 5 Sekolah Dasar dalam Rangka Gerakan Literasi Sekolah

Rokayah, Neni Hermita, Chaerul Rochman ...178

Pendidikan Literasi Abad 21 dan Implementasinya pada Pemerolehan dan Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

(9)

Sastra Didaktis sebagai Afirmasi Literasi Komunikasi di SD

Seni Apriliya, Elan, Dwi Alia ...188

BAGIAN IV

Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal dalam Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Kreativitas Komunkasi Dan Kolaborasi

Permainan Tradisional Jung dan Kearifan Lokal Pesisir Pantai Bengkalis

Nurmahen ...195

Fiksimini Berbasis Cybersastra danLocal Wisdomsebagai Model Literasi Mutakhir Abad 21 di Sekolah Dasar

Sani Aryanto, Eli Nurlela Andriani ...200

BAGIAN V

Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Abad 21

Efektivitas Pelatihan Komunikasi Interpersonal untuk Mengurangi Rasa Malu (Shyness) Nandhini Hudha A ...206

Model Pembelajaran Berbasis Kognitif Moral dalam Upaya Mewujudkan Pendidikan Karakter

Risa Wismaliya, Cece Rakhmat, dan Reni Bakhraeni ...212

Menumbuhkan Kepemimpinan Anak di Sekolah Dasar

Roni Rodiyana ...218

Peran Pendidikan Karakter dalam Konteks Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) di Abad 21

Ropal Aria Silo, Ferdinandus Husen Pantar ...224

Menumbuhkan Karakter Melalui Pembelajaran Kooperatif

Selly Puspa Dewi Rachman ...230

Penerapan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar pada Abad 21 Tri Juli Hajani ...233

Pembentukan Karakter Anak melalui Pendidikan Berbasis Budaya di Kabupaten Purwakarta sebagai Inovasi Pembelajaran Abad 21

Wahyuni , Lia Yulianti ...238

Implementasi Nilai-Nilai Demokrasi di Sekolah Dasar

Wina Dwi Puspitasari ...244

Nilai Kepemimpinan Pendidikan dan Implikasinya Terhadap Pembinaan Karakter Siswa Sekolah Dasar

(10)

BAGIAN VI

Kurikulum dalam Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Kreativitas Komunkasi dan Kolaborasi

Komparasi Pendidikan Finlandia-Indonesia sebagai Upaya Merumuskan Formulasi Sistem Pendidikan yang Unggul di Abad 21

Rizki Ananda ...255

Konsep Pengembangan Pendidikan Masa Depan (Abad 21)

Sinta Wahyuni ...262

Perpaduan Kurikulum Nasional dan KurikulumCambridgesebagai Alternatif Kurikulum Pembelajaran di Sekolah Dasar Pada Abad 21

Sita Ratnangingsih ...267

BAGIAN VII

Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Abad 21

Kompetensi Sosial dan Kompetensi Kepribadian Guru dalam Perspektif Pendidikan Berasrama Program Profesi Guru Pasca SM-3T (Analisis Indikator Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Pendidikan Berasrama Program PPG Pasca SM-3T) Mia Muslimah ...273

Peran Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Guru Sekolah Dasar

Mohammad Ajid Abdul Majid ...277

Peran Guru dalam Pendidikan Karakter Di Sekolah Pada Abad Ke 21

Monalisa Gherardini ...283

Membina Hubungan Guru dan Siswa (rapport building) Guna Meningkatkan Kompetensi Guru dalam Mengajar

Muhamad Nova ...288

BAGIAN VIII

Permasalahan di Sekolah Dasar pada Pembelajaran Abad 21

Analisis Kesulitan Belajar Siswa pada Materi Keliling di Kelas 3 SD

Rini Yulia Agustini ...294

Learning ObstaclesMateri Persamaan Linear Satu Variabel

Siti Maryam Rohimah ...299

(11)

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNINGDAPAT MENINGKATKAN

PENALARAN MATEMATIS SISWA DI SEKOLAH DASAR KELAS V SD

Yeni Dwi Kurino

yenidwi_kurin@yahoo.com Universitas Majalengka

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya kualitas pembelajaran di SD. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan apakah peningkatan penalaran siswa dengan menggunakan contextual teaching and learning dapat meningkat sesuai yang diharapkan peneliti. Penelitian ini dilaksanakan di kelas V salah satu sekolah dasar negeri di Kabupaten Majalengka pada tahun ajaran 2015/2016 dengan subjek penelitian sebanyak 19 siswa. Hasil analisis data menunjukan bahwa penalaran matematis siswadapat meningkat. Hal ini terlihat dari hasilData awal sebelum melakukan tindakandengan rata-rata 66,05

mengalami kenaikan pada siklus I tindakan I menjadi rata-rata 73,47. Begitu pula pada siklus I tindakan II mengalami kenaikan menjadi rata-rata 75,10. Pada siklus II tindakan I persentase keberhasilan mencapai rata-rata 79,47 mengalami kenaikan menjadi rata-rata 93,16 pada siklus II tindakan II. Dengan melihat peningkatan pada setiap siklusnya yang semakin meningkat, sehingga pada siklus kedua mencapai rata- rata 93,16. Maka penelitian inipun diberhentikan karena sudah memenuhi harapan.

Kata kunci:CTL, matematika, penalaran matematis

PENDAHULUAN

Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum pada setiap jenjang pendidikan di Indonesia mempunyai peran yang penting. Adapun tujuan umum pembelajaran matematika yang telah disusun oleh pemerintah melalui Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang tertuang dalam Permendiknas No. 22 Tahun

2006, yaitu agar siswa memiliki kemampuan untuk:

1. memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah;

2. menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika;

3. memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang matematika, menyelesaikan , dan menafsirkan solusi yang diperoleh;

4. mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah;

(12)

121

Semua kemampuan yang telah dinyatakan di atas, diharapkan dapat dimiliki oleh siswa. Namun tidak dapat terwujud apabila hanya mengandalkan proses pembelajaran yang selama ini terbiasa ada di sekolah kita. Membangun penalaran matematis pada setiap kegiatan belajar matematika akan memperluas pengetahuan yang dimiliki. Semakin luas pengetahuan tentang ide atau gagasan matematika yang dimiliki semakin bermanfaat dalam menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi (Shadiq,2004).

Pembelajaran yang terlalu banyak menekankan pada matematika mekanik dan matematika prosedural dapat menghambat belajar yag bermakna dan ini dapat mengarah pada miskonsepsi yang meluas. Oleh karena itu, sebagai konsekuensinya guru sebaiknya mampu mengembangkan pembelajaran interaktif dan memberikan kesempatan pada siswa untuk memberikan kontribusi terhadap proses belajar mereka. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran yang melibatkan siswa adalah pendekatan

Contextual Teaching and Learning.Contextual Teaching and Learning(CTL).

CTL merupakan suatu konsepsi yang membantu guru dalam proses pembelajaran dengan mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan motivasi siswa yang membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, masyarakat, warga Negara dan tenaga kerja (Depdiknas, 2003).

Contextual Teaching and Learning(CTL) juga merupakan suatu reaksi terhadap suatu teori yang pada dasarnya behavioristik yang telah mendominasi pendidikan selama puluhan tahun (Johnson, 2008). Contextual Teaching and Learning (CTL) mengakui bahwa pembelajaran merupakan suatu proses kompleks dan banyak fase yang berlangsung jauh melampauidrill orienteddanmetodologi stimulus response(Ditjen, 2003).

Melalui Contextual Teaching Learning yang pembelajarannya berangkat dari persoalan dalam dunia nyata, diharapkan pelajaran tersebut menjadi bermakna bagi siswa. Dengan demikian mereka termotivasi untuk terlibat dalam pelajaran. Untuk mendukung proses pembelajaran yang mengaktifkan siswa diperlukan suatu pengembangan materi pelajaran matematika yang difokuskan kepada aplikasi dalam kehidupan sehari-hari (kontekstual) dan disesuaikan dengan tingkat kognitif siswa, serta penggunaan metode evaluasi yang terintegrasi pada proses pembelajaran (Purwanto, 2013). Melalui pembelajaran ini, siswa dihadapkan dengan masalah kontekstual yang mengantar siswa mengenal objek matematika, melibatkan siswa melakukan proses matematika secara aktif.

Pengalaman yang diperoleh siswa akan semakin berkesan apabila proses pembelajaran yang diperolehnya merupakan hasil dari penalaran matematis dan penemuannya sendiri. Pembelajaran yang bermakna akan membawa siswa pada pengalaman belajar yang mengesankan. Dalam konteks ini proses pembelajaran yang berlangsung melibatkan siswa sepenuhnya untuk merumuskan sendiri suatu konsep. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan masalah yang ada yaitu (1) mengetahui kemampuan penalaran matematis siswa di kelas V sekolah dasar di Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka; (2) mengetahui peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa setelah penerapan Contextual Teaching and Learning di kelas V sekolah dasar Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka.

METODE PENELITIAN

(13)

D

V dengan jumlah 19 orang.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Di bawah ini terdapat hasil peningkatan penalaran matematis siswa dengan menggunakan contextual teaching and learning yang dimaluai dari data awal, siklus 1 dan siklus 2. Adapun nilai perbandingan kemampuan penalaran matematis siswa pada data awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat sebagai berikut:

Siklus I Siklus II

No Nama siswa

Jumlah 1255 1396 1427 1512 1640

Rata-rata 66,05 73,47 75,10 79,47 93,16

Dengan melihat perbandingan tabel hasil penalaran matematis siswa SD di atas, maka data awal sebelum melakukan tindakandengan rata-rata 66,05 mengalami kenaikan pada siklus I tindakan I menjadi rata-rata 73,47. Begitu pula pada siklus I tindakan II mengalami kenaikan menjadi rata-rata 75,10. Pada siklus II tindakan I persentase

(14)

123

siklus II tindakan II. Dengan melihat peningkatan pada setiap siklusnya yang semakin meningkat, sehingga pada siklus kedua mencapai rata- rata 93,16. Maka penelitian pun diberhentikan karena sudah memenuhi harapan.

SIMPULAN DAN SARAN

Dengan menggunakan Contextual Teaching and Learning pada pembelajaran matematika di Sekolah Dasar maka penalaran matematis siswa SD dapat meningkat dengan data awal sebelum melakukan tindakandengan rata-rata 66,05 mengalami kenaikan pada siklus I tindakan I menjadi rata-rata 73,47. Begitu pula pada siklus I tindakan II mengalami kenaikan menjadi rata-rata 75,10. Pada siklus II tindakan I persentase keberhasilan mencapai rata-rata 79,47 mengalami kenaikan menjadi rata-rata 93,16 pada siklus II tindakan II. Dengan melihat peningkatan pada setiap siklusnya yang semakin meningkat, sehingga pada siklus kedua mencapai rata- rata 93,16. Maka penelitian inipun diberhentikan karena sudah memenuhi harapan.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. (2003). Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning (CTL)). Jakarta: Depdiknas.

Ditjen Dikdasmen Depdiknas RI (2003).Pendekatan Kontektual (Contextual Teaching and Learning). Jakarta : Ditjen Dikdasmen Depdiknas.

Johnson, E. B. (2008). Contextual Teaching And Learning:Menjadikan Kegiatan Belajar dan Mengajar Mengasikkan dan Bermakna. Bandung: Mizan Learning Center. Purwanto, N. (2013). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan konsep sanksi muzakki dalam kompilasi hukum ekonomi syariah (khes) tentang zakat menurut Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Kompilasi

atau muatan listrik yang terjadi di antara kutub positif dan kutub negatif sumber listrik “, misalnya : Accumulator atau AKI. “ Arus listrik adalah besarnya muatan listrik

BAGIAN HUKUM SETDA KOTA SEMARANG...

Jadi karena harga atau nilai tanah merupakan suatu gejala ruang, maka faktor-faktor. yang mempengaruhinya juga akan lebih banyak berkaitan dengan

Penilaian secara menyeluruh t erhadap NKT 6 perlu dilakukan apabil a dari hasil ident if ikasi awal t ernyat a dit emukan inf ormasi komunit as yang memiliki ket ergant ungan

Salah satunya adalah internet, Internet merupakan sumber informasi yang penting bagi masyarakat di seluruh dunia, berbagai fungsi komunikasi dan penyebaran informasi dapat

Perilaku burung julang irian ( Rhyticeros plicatus ) yang ditemukan di lokasi Hua Hui Jalang dan lokasi Ilie adalah Perilaku Makan, Perilaku Bersuara, Perilaku

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XLI-B8, 2016 XXIII ISPRS Congress, 12–19 July 2016, Prague, Czech