PROSIDING
Vol. 2
SEMINAR NASIONAL
PENDIDIKAN DASAR
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS,
KREATIVITAS, KOMUNIKASI, DAN KOLABORASI
DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21:
INOVASI PEMBELAJARAN ABAD 21
Bandung, 3 Desember 2016
Editor:
Al Jupri, S.Pd., M.Sc., Ph.D.
Dr. Isah Cahyani, M.Pd. Vina
Anggia N. Ariawan, S.Pd.
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL
PENDIDIKAN DASAR
Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreativitas,
Komunikasi, dan Kolaborasi dalam Pembelajaran Abad 21:
Inovasi Pembelajaran Abad 21
Vol. 2
Editor:
Al Jupri, S.Pd., M.Sc., Ph.D.
Dr. Isah Cahyani, M.Pd. Vina
Anggia N. Ariawan, S.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR
SEKOLAH PASCASARJANA
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, KREATIVITAS, KOMUNIKASI, DAN KOLABORASI DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21: INOVASI PEMBELAJARAN ABAD 21
ISBN 978-602-98647-5-5
Editor:
Al Jupri, S.Pd., M.Sc., Ph.D. Dr. Isah Cahyani, M.Pd. Vina Anggia N. Ariawan, S.Pd.
Cetakan I Desember 2016
SEKOLAH PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154
PENGANTAR
EDITOR SEMINAR NASIONAL PRODI PENDAS SPS UPI Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreativitas, Komunikasi, dan
Kolaborasi dalam Pembelajaran Abad 21: Inovasi Pembelajaran Abad 21
Abad 21 merupakan abad yang sarat akan teknologi serta daya saing yang kompetitif.
Pada abad 21 diharapkan generasi masa depan memiliki pola pikir kritis serta kreatif untuk
membangun bangsa Indonesia. Selain itu, kemampuan komunikasi juga menjadi kunci bagi
generasi masa depan agar mampu menjalin suatu kolaborasi. Salah satu upaya untuk
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi dapat
diterapkan dalam pembelajaran di sekolah dasar. Seorang pendidik wajib memiliki pola pikir
inovatif yang mampu dituangkan dalam pembelajaran sehingga menghasilkan peserta didik
yang mampu berdaya saing di masa depan.
Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan
Indonesia menyelenggarakan seminar nasional dengan tema Pengembangan Kemampuan
Berpikir Kritis, Kreativitas, Komunikasi,dan Kolaborasi dalam Pembelajaran Abad 21: Inovasi
Pembelajaran Abad 21. Penyelenggaraan seminar nasional didasari keinginan untuk
menampung ide-ide dari pendidik dan calon pendidik tentang inovasi pembelajaran abad 21.
Melalui kegiatan ini diharapkan partisipan memperoleh pengalaman serta inspirasi sehingga
dapat mengembangkan kualitas peserta didik sebagai generasi masa depan yang unggul dan
mampu berkontribusi bagi kemajuan Indonesia.
Bumi Siliwangi, 3 Desember 2016
DAFTAR ISI
Pengantar Editor Seminar Nasional Prodi Pendas SPs UPI ... iii
BAGIAN I
Penggunaan Model Metode dan Pendekatan Pembelajaran dalam
Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Kreativitas Komunikasi dan Kolaborasi
ModelProject Based Learningdalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Pembelajaran IPS
Merry Christiana, Muliyati ...1
StrategiMeans-Ends Analysis (MEA)sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa
Moh. Nurhadi ...7
Pengembangan Pemahaman Konsep IPS di SD Kelas Rendah melalui Pendekatan Personal Berlandaskan Pendekatan Sosial
Mubarok Somantri, Hany Handayani ...12
Penerapan Model Pembelajaran Mandiri BerbasisContent Management System (Cms) Wordpress (E-Learning)dalam Pembelajaran Menulis Dongeng (Penelitian
Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII SMP Kota Bandung)
Nais Ambarsari ...16
Penerapan Model SAVI (Somatic, Audiotory, Visualization, Intellectual)untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas IV pada Pembelajaran IPA tentang Daur Hidup Beragam Jenis Hewan
Nisrina Hardiani, Acep Roni Hamdani ...21
Penerapan ModelRole Playinguntuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Sekolah Dasar
Nur Fadillah, Trisna Romadhona ...27
Penerapan MetodeGamesJejak Kasus Dalam Pembelajaran IPS
Rekha Budi Ramdhani ...33
PengaruhContextual Teaching And Learning (CTL)Terhadap Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar
Rina Indriani ...38
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran
Quantum Learningdalam Pelajaran IPA
Keefektifan Metode Eksperimen dalam Pembelajaran Daur Air di Sekolah Dasar Rintis Rizkia Pangestika ...48
Kegiatan Berpikir Kritis Matematis MelaluiProblem Based LearningBerstrategi
Accelerated Learning
Riska Oktaviani Tristania Pulungan ...54
Pembelajaran Tematik Terpadu dengan ModelProblem Based Learning (PBL)di Sekolah Dasar
Rizki Ramadhan ...60
Penggunaan MetodeImage Streamingdan Musik Latar terhadap Kemampuan Menulis Cerpen
Senja Pradestia Putri ...65
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Pembelajaran Menulis Teks Diskusi
Siti Pitrianti ...71
Strategi Pembelajaran IPS Abad 21 untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah di Sekolah Dasar
Subarkah, Irwan ...77
Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)dalam Meningkatkan Kecerdasan Ekologis dan Hasil Pembelajaran IPS
Suprihatin, Risma Prasasti ...83
Model MembacaSteinberguntuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Sekolah Dasar
Tatat Hartati ...89
Penerapan StrategiREACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, And Transferring)untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep pada Materi Bangun Ruang Siswa Kelas V Sekolah Dasar
Ulfah ...102
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Komunikasi Matematika SD
Vira Pratiwi, Ika Fitri Apriani ...108
Pembelajaran Kontekstual sebagai Modal TerciptanyaSocial Carepada Peserta Didik Wahyu Dwi Lestari ...115
Contextual Teaching and Learningdalam Peningkatan Penalaran Matematis Siswa di Sekolah Dasar Kelas V SD
Peningkatan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah Dasar Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Yuyu Yuliati ...124
Pengembangan ModelCliosferdalam Pembelajaran IPS untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V
Yuyun Dwi Haryanti ...130
Pengaruh Model Multiliterasi Berbasis Integratif Berdiferensiasi untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis
Zaenal Abidin ...136
BAGIAN II
Penggunaan Media dalam Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Kreativitas Komunkasi dan Kolaborasi
EfektivitasGoogle Earthsebagai MediaE-Learningdi Sekolah Dasar
Neni Maulidah, Murniwati ...141
Penggunaan MediaBig BookTerhadap Pembelajaran Literasi di Sekolah Dasar
Rahmat Sutedi, Restu Pujiantara ...147
Penggunaan TeknikQuick On The Drawdengan Media Cerita Bergambar untuk Meningkatkan Pemahaman Membaca Siswa Sekolah Dasar
Ridwan Firdaus ...154
Penggunaan Media Permainan Batu Loncatan untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Berkomunikasi Peserta Didik
Sari Rejeki Utami ...159
BAGIAN III
Pembelajaran Literasi dalam Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Kreativitas Komunkasi Dan Kolaborasi
Implementasi ProgramWest Java Leader Reading Challenge (WJLRC) sebagai Budaya Literasi di Sekolah Dasar
Muhammad Rizal Fauzi ...165
Pembiasaan Membaca sebagai Wujud Pembelajaran Literasi di Sekolah Dasar
Nunuy Nurkaeti ...172
Profil Kemampuan Literasi IPS dan IPA Peserta Didik Kelas 4 dan 5 Sekolah Dasar dalam Rangka Gerakan Literasi Sekolah
Rokayah, Neni Hermita, Chaerul Rochman ...178
Pendidikan Literasi Abad 21 dan Implementasinya pada Pemerolehan dan Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar
Sastra Didaktis sebagai Afirmasi Literasi Komunikasi di SD
Seni Apriliya, Elan, Dwi Alia ...188
BAGIAN IV
Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal dalam Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Kreativitas Komunkasi Dan Kolaborasi
Permainan Tradisional Jung dan Kearifan Lokal Pesisir Pantai Bengkalis
Nurmahen ...195
Fiksimini Berbasis Cybersastra danLocal Wisdomsebagai Model Literasi Mutakhir Abad 21 di Sekolah Dasar
Sani Aryanto, Eli Nurlela Andriani ...200
BAGIAN V
Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Abad 21
Efektivitas Pelatihan Komunikasi Interpersonal untuk Mengurangi Rasa Malu (Shyness) Nandhini Hudha A ...206
Model Pembelajaran Berbasis Kognitif Moral dalam Upaya Mewujudkan Pendidikan Karakter
Risa Wismaliya, Cece Rakhmat, dan Reni Bakhraeni ...212
Menumbuhkan Kepemimpinan Anak di Sekolah Dasar
Roni Rodiyana ...218
Peran Pendidikan Karakter dalam Konteks Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) di Abad 21
Ropal Aria Silo, Ferdinandus Husen Pantar ...224
Menumbuhkan Karakter Melalui Pembelajaran Kooperatif
Selly Puspa Dewi Rachman ...230
Penerapan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar pada Abad 21 Tri Juli Hajani ...233
Pembentukan Karakter Anak melalui Pendidikan Berbasis Budaya di Kabupaten Purwakarta sebagai Inovasi Pembelajaran Abad 21
Wahyuni , Lia Yulianti ...238
Implementasi Nilai-Nilai Demokrasi di Sekolah Dasar
Wina Dwi Puspitasari ...244
Nilai Kepemimpinan Pendidikan dan Implikasinya Terhadap Pembinaan Karakter Siswa Sekolah Dasar
BAGIAN VI
Kurikulum dalam Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Kreativitas Komunkasi dan Kolaborasi
Komparasi Pendidikan Finlandia-Indonesia sebagai Upaya Merumuskan Formulasi Sistem Pendidikan yang Unggul di Abad 21
Rizki Ananda ...255
Konsep Pengembangan Pendidikan Masa Depan (Abad 21)
Sinta Wahyuni ...262
Perpaduan Kurikulum Nasional dan KurikulumCambridgesebagai Alternatif Kurikulum Pembelajaran di Sekolah Dasar Pada Abad 21
Sita Ratnangingsih ...267
BAGIAN VII
Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Abad 21
Kompetensi Sosial dan Kompetensi Kepribadian Guru dalam Perspektif Pendidikan Berasrama Program Profesi Guru Pasca SM-3T (Analisis Indikator Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru Pendidikan Berasrama Program PPG Pasca SM-3T) Mia Muslimah ...273
Peran Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Guru Sekolah Dasar
Mohammad Ajid Abdul Majid ...277
Peran Guru dalam Pendidikan Karakter Di Sekolah Pada Abad Ke 21
Monalisa Gherardini ...283
Membina Hubungan Guru dan Siswa (rapport building) Guna Meningkatkan Kompetensi Guru dalam Mengajar
Muhamad Nova ...288
BAGIAN VIII
Permasalahan di Sekolah Dasar pada Pembelajaran Abad 21
Analisis Kesulitan Belajar Siswa pada Materi Keliling di Kelas 3 SD
Rini Yulia Agustini ...294
Learning ObstaclesMateri Persamaan Linear Satu Variabel
Siti Maryam Rohimah ...299
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNINGDAPAT MENINGKATKAN
PENALARAN MATEMATIS SISWA DI SEKOLAH DASAR KELAS V SD
Yeni Dwi Kurino
yenidwi_kurin@yahoo.com Universitas Majalengka
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya kualitas pembelajaran di SD. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan apakah peningkatan penalaran siswa dengan menggunakan contextual teaching and learning dapat meningkat sesuai yang diharapkan peneliti. Penelitian ini dilaksanakan di kelas V salah satu sekolah dasar negeri di Kabupaten Majalengka pada tahun ajaran 2015/2016 dengan subjek penelitian sebanyak 19 siswa. Hasil analisis data menunjukan bahwa penalaran matematis siswadapat meningkat. Hal ini terlihat dari hasilData awal sebelum melakukan tindakandengan rata-rata 66,05
mengalami kenaikan pada siklus I tindakan I menjadi rata-rata 73,47. Begitu pula pada siklus I tindakan II mengalami kenaikan menjadi rata-rata 75,10. Pada siklus II tindakan I persentase keberhasilan mencapai rata-rata 79,47 mengalami kenaikan menjadi rata-rata 93,16 pada siklus II tindakan II. Dengan melihat peningkatan pada setiap siklusnya yang semakin meningkat, sehingga pada siklus kedua mencapai rata- rata 93,16. Maka penelitian inipun diberhentikan karena sudah memenuhi harapan.
Kata kunci:CTL, matematika, penalaran matematis
PENDAHULUAN
Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum pada setiap jenjang pendidikan di Indonesia mempunyai peran yang penting. Adapun tujuan umum pembelajaran matematika yang telah disusun oleh pemerintah melalui Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang tertuang dalam Permendiknas No. 22 Tahun
2006, yaitu agar siswa memiliki kemampuan untuk:
1. memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah;
2. menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika;
3. memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang matematika, menyelesaikan , dan menafsirkan solusi yang diperoleh;
4. mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah;
121
Semua kemampuan yang telah dinyatakan di atas, diharapkan dapat dimiliki oleh siswa. Namun tidak dapat terwujud apabila hanya mengandalkan proses pembelajaran yang selama ini terbiasa ada di sekolah kita. Membangun penalaran matematis pada setiap kegiatan belajar matematika akan memperluas pengetahuan yang dimiliki. Semakin luas pengetahuan tentang ide atau gagasan matematika yang dimiliki semakin bermanfaat dalam menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi (Shadiq,2004).
Pembelajaran yang terlalu banyak menekankan pada matematika mekanik dan matematika prosedural dapat menghambat belajar yag bermakna dan ini dapat mengarah pada miskonsepsi yang meluas. Oleh karena itu, sebagai konsekuensinya guru sebaiknya mampu mengembangkan pembelajaran interaktif dan memberikan kesempatan pada siswa untuk memberikan kontribusi terhadap proses belajar mereka. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran yang melibatkan siswa adalah pendekatan
Contextual Teaching and Learning.Contextual Teaching and Learning(CTL).
CTL merupakan suatu konsepsi yang membantu guru dalam proses pembelajaran dengan mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan motivasi siswa yang membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, masyarakat, warga Negara dan tenaga kerja (Depdiknas, 2003).
Contextual Teaching and Learning(CTL) juga merupakan suatu reaksi terhadap suatu teori yang pada dasarnya behavioristik yang telah mendominasi pendidikan selama puluhan tahun (Johnson, 2008). Contextual Teaching and Learning (CTL) mengakui bahwa pembelajaran merupakan suatu proses kompleks dan banyak fase yang berlangsung jauh melampauidrill orienteddanmetodologi stimulus response(Ditjen, 2003).
Melalui Contextual Teaching Learning yang pembelajarannya berangkat dari persoalan dalam dunia nyata, diharapkan pelajaran tersebut menjadi bermakna bagi siswa. Dengan demikian mereka termotivasi untuk terlibat dalam pelajaran. Untuk mendukung proses pembelajaran yang mengaktifkan siswa diperlukan suatu pengembangan materi pelajaran matematika yang difokuskan kepada aplikasi dalam kehidupan sehari-hari (kontekstual) dan disesuaikan dengan tingkat kognitif siswa, serta penggunaan metode evaluasi yang terintegrasi pada proses pembelajaran (Purwanto, 2013). Melalui pembelajaran ini, siswa dihadapkan dengan masalah kontekstual yang mengantar siswa mengenal objek matematika, melibatkan siswa melakukan proses matematika secara aktif.
Pengalaman yang diperoleh siswa akan semakin berkesan apabila proses pembelajaran yang diperolehnya merupakan hasil dari penalaran matematis dan penemuannya sendiri. Pembelajaran yang bermakna akan membawa siswa pada pengalaman belajar yang mengesankan. Dalam konteks ini proses pembelajaran yang berlangsung melibatkan siswa sepenuhnya untuk merumuskan sendiri suatu konsep. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan masalah yang ada yaitu (1) mengetahui kemampuan penalaran matematis siswa di kelas V sekolah dasar di Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka; (2) mengetahui peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa setelah penerapan Contextual Teaching and Learning di kelas V sekolah dasar Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka.
METODE PENELITIAN
D
V dengan jumlah 19 orang.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Di bawah ini terdapat hasil peningkatan penalaran matematis siswa dengan menggunakan contextual teaching and learning yang dimaluai dari data awal, siklus 1 dan siklus 2. Adapun nilai perbandingan kemampuan penalaran matematis siswa pada data awal, siklus I dan siklus II dapat dilihat sebagai berikut:
Siklus I Siklus II
No Nama siswa
Jumlah 1255 1396 1427 1512 1640
Rata-rata 66,05 73,47 75,10 79,47 93,16
Dengan melihat perbandingan tabel hasil penalaran matematis siswa SD di atas, maka data awal sebelum melakukan tindakandengan rata-rata 66,05 mengalami kenaikan pada siklus I tindakan I menjadi rata-rata 73,47. Begitu pula pada siklus I tindakan II mengalami kenaikan menjadi rata-rata 75,10. Pada siklus II tindakan I persentase
123
siklus II tindakan II. Dengan melihat peningkatan pada setiap siklusnya yang semakin meningkat, sehingga pada siklus kedua mencapai rata- rata 93,16. Maka penelitian pun diberhentikan karena sudah memenuhi harapan.
SIMPULAN DAN SARAN
Dengan menggunakan Contextual Teaching and Learning pada pembelajaran matematika di Sekolah Dasar maka penalaran matematis siswa SD dapat meningkat dengan data awal sebelum melakukan tindakandengan rata-rata 66,05 mengalami kenaikan pada siklus I tindakan I menjadi rata-rata 73,47. Begitu pula pada siklus I tindakan II mengalami kenaikan menjadi rata-rata 75,10. Pada siklus II tindakan I persentase keberhasilan mencapai rata-rata 79,47 mengalami kenaikan menjadi rata-rata 93,16 pada siklus II tindakan II. Dengan melihat peningkatan pada setiap siklusnya yang semakin meningkat, sehingga pada siklus kedua mencapai rata- rata 93,16. Maka penelitian inipun diberhentikan karena sudah memenuhi harapan.
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. (2003). Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning (CTL)). Jakarta: Depdiknas.
Ditjen Dikdasmen Depdiknas RI (2003).Pendekatan Kontektual (Contextual Teaching and Learning). Jakarta : Ditjen Dikdasmen Depdiknas.
Johnson, E. B. (2008). Contextual Teaching And Learning:Menjadikan Kegiatan Belajar dan Mengajar Mengasikkan dan Bermakna. Bandung: Mizan Learning Center. Purwanto, N. (2013). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.