2013
Disusun oleh
1
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas berkat dan rahmat Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Hakikat Bangsa dan Negara. Makalah ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas Pendidikan Kewarganegaraan, sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan oleh Ibu Rahmawati Sakinah sebagai pengajar. Makalah ini berisikan informasi tentang pengertian suatu bangsa dan negara. Semoga melalui makalah ini para pembaca dapat menjadi warga Negara yang bertanggung jawab dalam kehidupan bernegara serta memahami mengenai hakikat bangsa dan negara dan juga makalah ini boleh bermanfaat bagi saya dan para pembaca, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Terimakasih.
Karawang, 22 Juli 2013
Hormat saya,
1
DAFTAR ISI
Judul...0
Kata Pengantar...1
Daftar Isi...2
Bab 1 Pendahuluan...3
1.1Latar Belakang Masalah...4
1.2Pengertian Bangsa dan Negara...4
1.3Unsur Terbentuknya Suatu Bangsa dan Negara...8
1.4Terjadinya Negara...14
Bab 2 Pembahasan...18
2.1Teori – Teori Menurut Para Ahli...18
2.2 Tujuan dan Fungsi Negara...20
2.3 Pentingnya Pengakuan Suatu Negara Oleh Negara Lain...22
1
Bab 1
Pendahuluan
A. Hakekat Kedudukan Manusia
Secara kodrati manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang paing sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya. Penciptaan manusia dibekali dengan cipta, rasa dan karsa berupa akal pikiran, perasaan hati, dan keinginan. Selain itu manusia juga memiliki jwa yang dinamis, hal ini akan membedakannya dengan makhluk lainnya.
1. Manusia sebagai makhluk individu Setiap manusia memiliki kekhasan yang berbeda, misalnya sifat khas yang dimiliki seseorang, sifat, sikap, temperamen, watak (karakter), tipe dan minat. Sebagai manusia memiliki keinginan, kebutuhan, kebiasaan cita-cita yang berbeda antara satu individu dengan individu lainnya.
2. Manusia sebagai makhluk social Aristoteles mengungkapkan bahwa manusia disebut juga zoon politicon (makhluk social ) berarti manusia memiliki hasrat atau naluri untuk hidup bermasyarakat. Hal ini dikarenakan mahnusia memiliki akal dan sadar akan ketidakmampuannya dalam memenuhi kebutuhan hidup secara sendiri, sehingga manusia memerlukan interaksi social. Pancasila memndang manusia sebagai mahkluk monodualistik, yaitu manusia sebagai makhluk individu sekaligus sebagai makhluk social. Sekecil apapun kebutuhan individu tidak akan terpenuhi tanpa adanya bantuan dari orang lain. Dengan demikian maka Pancasila mengajarkan akan adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban. Hak asasi seseorang dibatasi oleh kewajiban asasi dirinya, demikian seterusnya.
1
1. Memaksa Mempunyai kekuatan fisik secara legal, diharapkan semua peraturan perundangan ditaati supaya keamanan dan ketertiban Negara tercapai
2. Monopoli Untuk menetapkan tujuan bersama masyarakat
3. Mencakup semua Semua peraturan perundang undangan yang berlaku untuk semua orang tanpa kecuali .
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan sehari-hari pasti kita suka membaca Koran, mendengarkan berita dari radio atau televisi tentang sifat atau karakter dan kebudayaan suku bangsa yang ada di wilayah Negara kesatuan republik Indonesia ( NKRI ) sangat heterogen sekali. Misalnya adat perkawinan sunda beda dengan adat perkawinan jawa dan batak. Namun dari ke heterogenan sifat karakter dan kebudayaan, terkadang kita melihat masyarakat ada keinginan bersama, misalnya untuk mengusir penjajah atau sekarang seluruh masyarakat Indonesia ingin segera keluar dari krisis ekonomi, politik, dan akhlak.
Dari seluruh ilustrasi tersebut, bagaimana kita rumuskan apa yang dimaksud dengan bangsa? sebagai gambaran bangsa adalah kelompok manusia yang heterogen akan sifat, karakter dan kebudayaannya, tetapi mempunyai kehendak bersama.
1.2 Pengertian Bangsa dan Negara
A. Pengertian Bangsa
1
adanya ikatan persatuan di antara anggota- anggotanya, memiliki tanah air yang sama, dan memiliki persamaan cita-cita.
1) Kamus Bahasa Indonesia : Bangsa adalah orang yang berada di dalam suatu masyarakat hukum yang terorganisir.
2) Ensiklopedia Politik : Bangsa adalah sekelompok yang mempunyai persamaan sejarah, nasib, cita-cita, suka duka yang sama.
Berikut ini beberapa pengertian Bangsa menurut para ahli, antara lain:
3) Ernest Renan : Bangsa adalah sekelompok manusia yang berada dalam suatu ikatan batin karena memiliki sejarah dan cita-cita yang sama (bangsa terbentuk dari orang-orang yang mempunyai kesamaan latar belakang sejarah, pengalaman, serta perjuangan yang sama dalam mencapai hasrat bersatu. Modal utama terbentuknya bangsa Indonesia sehingga dapat mewujudkan perjuangannya untuk mengusir penjajah karena memiliki rasa nasionalisme. )
4) Otto Bauer : Bangsa adalah sekelompok manusia yang memiliki karakter karena persamaan nasib dan pengelaman sejarah.
5) F. Ratzel : Bangsa terbentuk karena adanya rasa kesatuan, kemerdekaan, keaslian, kehormatan bangsa.
6) Jacobsen dan Lipman : Bangsa adalah satu kesatuan budaya dan kesatuan politik.
B. Pengertian Negara
1) Istilah Negara : de staat (Belanda), the State (Inggris), l’etat (Perancis), statum (Latin), lo stato (Italia), der staat (Jerman).
1
Berikut ini beberapa pengertian Negara menurut para ahli, antara lain:
3) Prof. Nasroen : Negara adalah suatu bentuk pergaulan hidup yang ditinjau secara sosiologis.
4) Prof. R. Djokosoetono, S.H. : Negara adalah suatu organisasi yang berada di bawah pemerintahan yang sama.
5) Soenarko : Negara adalah suatu organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu.
6) M. Solly Lubis, S.H. : Negara adalah bentuk pergaulan hidup yang mempunyai daerah tertentu, rakyat dan pemerintahaan.
7) Aristoteles : Negara adalah persekutuan dari keluarga dan desa untuk mencapai kehidupan.
8) Grotius : Negara adalah ikatan manusia yang insaf akan panggilan hukum kodrat.
9) Jean Bodin : Negara adalah persekutuan keluarga yang dipimpin olrh akal dari suatu kekuasaan yang berdaulat.
10)Hans Kelsen : Negara adalah pergaulan hidup bersama dengan cara paksa.
11)J.H.A. Logeman : Negara adalah organisasi kekuasaan yang bertujuan mengatur masyarakat dengan kekuasaannya.
12)Oppenheimer : Negara adalah suatu masyarakat tertentu yang terdapat suatu deferensial politik.
13)Prof. Van Apeldorn : Negara adalah persekutuan rakyat yang hidup di suatu daerah dibawah kekuasaan tertinggi menurut hukum yang sama.
14) Mr. Kranenburg : Negara ialah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan atau bangsanya sendiri.
15)Max Weber : Negara ialah suatau masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalm suatu wilayah.
1
Selain pengertian tersebut, pengertian Negara dapat ditinjau dari organisasi kekuasaan, organisasi politik, organisasi kesusilaan, dab integritas antara pemerintah dan rakyat.
Pengertian Negara Ditinjau Dari Segi Organisasi Kekuasaan
Negara adalah organisasi yang berdaulat untuk melaksanakan tata tertib di suatu wilayah atau daerah tertentu. Dengan kata lain Negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang berdaulat baik kedalam maupun keluar melalui pemerintahannya melaksanakan tata tertib bernegara atas kelompok manusia di suatu wilayah atau daerah tertentu.
Beberapa teori dasar hukum bagi kekuasaan Negara, yaitu:
a. Teori Teokrasi
Teori ini di bagi menjadi 2 yaitu:
1) Teori Teokrasi langsung adalah bahwa yang berkuasa di suatu Negara adalah langsung tuhan.
2) Teokrasi tidak langsung ialah bahwa yang memerintah disuatu Negara tidak langsung tuhan, melainkan raja atas nama tuhan.
b. Teori Kekuasaan
Teori ini dapat diambil dari ajaran Thomas Hobbes dan Machiavelli. Thomas Hobbes
membedakan 2 macam status manusia yaitu:
1) Status naturalis ialah kedudukan manusia sebelum ada Negara.
2) Status civillis ialah kedudukan manusia setelah adanya Negara.
c. Teori Yuridis
Teori ini dibagi menjadi 3 yaitu:
1
2) Teori Patrimonial yaitu raja mempunyai hak milik terhadap daerahnya, maka semua penduduk didaerahnya harus tunduk padanya.
3) Teori Perjanjianyaitu dasar hukum bagi kekuasaan Negara. Pengertian Negara Ditinjau Dari Segi Organisasi Politik
Negara sebagai organisasi politik adalah Negara melalui kekuasaan dan wewenang yang dimilikinya hendak mewujudkan suatu tujuan demi kepentingan rakyat. Pelaksanaan organisasi politik dalam kekuasaan pemerintahan Negara dilaksanakan melalui pemilihan umum (pemilu). Pada pemilu tanggal 5 April 2004 di era reformasi ini rakyat dapat memilih presiden secara langsung.
Pengertian Negara Ditinjau Dari Segi Organisasi Kesusilaan
Menurut Hegel Negara ialah suatu organisasi kesusilaan yang timbul sebagai sinthese
dari kemerdekaan universaldan kemerdekaan individual. Negara adalah suatu organisme,
dimana setiap individu menjelmakan dirinya.
Pengertian Negara Ditinjau Dari Segi Integritas Antara Pemerintah dan Rakyat
Menurut soepomo ada 3 teori tentang pengertian Negara, yaitu:
1) Teori Perseorangan atau Individualistis
Teori individualistis mengajarkan bahwa Negara adalah masyarakat hukum yang disusun berdasarkan perjanjian antara seluruh perorangan dalam masyarakat itu.
2) Teori Golongan atau Teori Kelas
Teori ini menganggap bahwa Negara adalah alat dari suatu golongan untuk menindas kelas lain yang lebih rendah.
1
Teori ini mengajarkan bahwa Negara ialah suatu susunan masyarakat yang integral. Segala golongan, bagian, anggotanya berhubungan erat satu sama lain dan merupakan persatuan masyarakat yang organis.
1.3
Unsur Terbentuknya Suatu Bangsa dan Negara
Unsur menurut kamus besar bahasa Indonesia secara umum diartikan bagian terkecil dari suatu benda.
Unsur Bangsa
1) Keluarga
Keluarga adalah unit sosial terkecil yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka.
2) Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah lama bertempat tinggal di suatu daerah tertentu dan mempunyai aturan yang mengatur tata hidup untuk mencapai tujuan hidupnya.
3) Suku Bangsa
Suku bangsa adalah golongan sosial yang dibedakan dari golongan sosial lainnya karena mempunyai ciri-ciri tertentu yang berkaitan dengan asal usul dan
kebudayaannya. Menurut Raroll suku bangsa merupakan kesatuan penduduk yang:
1. Memiliki rasa identitas diantara warganya.
2. Memiliki ikatan adat istiadat yang khas dalam kehidupannya dan berlangsung terus-menerus.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bangsa terbentuk karena beberapa
unsur, yaitu :
1 2. persamaan karakter
3. memiliki ikatan persatuan di antara anggota-anggotanya
4. memiliki tanah air yang sama, dan
5. memiliki persamaan cita-cita
Sebagian ahli mengatakan bahwa bangsa lahir karena :
1. Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional
2. Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional
3. Keinginan untuk kemandirian, keunggulan, individualistis, keaslian
4. Keinginan untuk menonjol diantara bangsa-bangsa
Unsur Negara
Negara merupakan persekutuan atau perkumpulan bangsa yang hidup dalam suatu wilayah yang diperintah oleh suatu badan pemerintahan dengan teratur.
Negara memiliki 4 unsur, yaitu unsur konstitutif (unsur pokok) terdiri dari rakyat, wilayah dan
pemerintahan yang berdaulat, dan unsur deklaratif (unsur tambahan yang bersifat pengakuan)
yaitu adanya pengakuan dari Negara lain.
Menurut Oppenheim dan Lauterpacht unsur terbentuknya Negara adalah :
1. Rakyat
2. Wilayah / daerah
3. Pemerintah yang berdaulat
4. Pengakuan dari negara lain
1 1) RAKYAT
Rakyat adalah semua orang yang berdiam di suatu negara atau menjadi penghuni negara. Rakyat dibedakan atas :
1. Penduduk : mereka yang bertempat tinggal tetap di dalam wilayah negara.
a. Warga Negara : mereka yang berdasarkan hukum merupakan anggota dari negara.
b. Bukan warga Negara : orang asing atau mereka yang mengakui negara lain sebagai negaranya Warga Negara dan bukan Warga Negara memiliki hak dan kewajiban yang berbeda.
2. Bukan penduduk : mereka yang berada di dalam wilayah negara tetapi tidak bermaksud bertempat tinggal di negara itu.
2) WILAYAH
Wilayah dibagi atas :
1. Daratan Wilayah
Daratan dapat ditentukan dengan batas-batas :
a. Batas alam (sungai, danau, pegunungan, lembah)
b. Batas buatan (pagar tembok, pagar kawat berduri, tiang tembok, patok)
c. Batas menurut geofisika (garis lintang mis. Indonesia, korea)
2. Lautan
Ada 2 konsepsi kelautan yang bertentangan yaitu :
a. Res Nulius yaitu lautan dapat dimiliki oleh setiap negara karena tidak ada yang memiliki.
b. Res Communis yaitu laut merupakan milik bersama masyarakat dunia, oleh karena itu tidak dapat dimiliki oleh negara.
1
Pada tanggal 13 Desember 1957, Pemerintah Indonesia mengumumkan “Deklarasi
Juanda” yang isinya : Batas laut teritorial wilayah Indonesia 12 mil diukur berdasarkan garis yang menghubungkan titik terluar pulau Indonesia yang terluar. Deklarasi Juanda dikukuhkan
dengan UU No. 4 Tahun 1960.
Pada tanggal 10 Desember 2002 diadakan “Konferensi Hukum Laut Internasional III”
yang diselenggarakan oleh PBB di Montego Bay, Jamica, yang ditandatangani 119 negara peserta (117 negara dan 2 organisasi kebangsaan), yang menghasilkan :
a. Laut territorial yaitu laut yang jaraknya 12 mil diukur berdasarkan garis lurus dari garis dasar pantai ketika air surut.
b. Zona bersebelahan yaitu laut sejauh 12 mil laut diluar batas laut territorial atau 24 mil dari pantai.
c. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yaitu wilayah laut suatu Negara pantai yang batasnya 200 mil laut diukur dari pantai. Negara pantai dapat menggali kekayaan alam lautan, Negara lain bebas berlayar atau terbang di atas wilayah itu, serta bebas memasang kabel dan pipa di bawah lautan. Negara pantai dapat menangkap nelayan asing yang kedapatan menangkap ikan.
d. Landas benua yaitu lautan suatu Negara yang lebih dari 20 mil laut. Negara boleh mengadakan eksplorasi dan eksploitasi dengan kewajiban membagi keuntungan dengan masyarakat nasional.
e. Landas kontinen yaitu daratan yang berada di bawah permukaan air di luar laut territorial sampai kedalaman 200 m/lebih.
f. Laut Pedalaman yaitu Laut dan selat yang menghubungkan pulau- pulau yang termasuk wilayah suatu negara.
3. Udara
Wilayah udara adalah wilayah yang berada di atas wilayah daratan dan wilayah lautan.
1
Berdasarkan UU Negara RI No. 20 Tahun 1982, wilayah kedaulatan dirgantara yang termasuk
orbit geo stasioner adalah 35.61 km.
Beberapa pandangan dari beberapa tokoh tentang batas wilayah udara :
a. Lee : Lapisan atmosfir dalam jarak tembak meriam.
b. Van Holzen Dorf : Ketinggian ruang udara adalah 1000 meter dari titik permukaan tertinggi.
c. Henrich : Di ruang atmosfer selama masih terdapat gas atau partikel udara pada ketinggian 196 mil.
4. Wilayah ekstrateritorial
Wilayah ekstrateriorial adalah wilayah suatu Negara yangberada di Negara lain.Contoh:
a. Perwakilan diplomatik di suatu Negara.
b. Kapal yang berlayar di lautan bebas di bawah bendera suatu negara.
3) PEMERINTAH YANG BERDAULAT
Pemerintah yang berdaulat adalah pemerintah yang mempunyai kekuasaan tertinggi dalam negara.
Pemerintah yang berdaulat mempunyai kekuasaan :
1. Kedaulatan kedalam : kekuasaan pemerintah diakui dan ditaati rakyatnya.
2. Kedaulatan keluar : kekuasaan pemerintah untuk mempertahankan kemerdekaan dan ancaman Negara lain serta kebebasan mengadakan hubungan diplomatic.
Sifat kedaulatan adalah sebagai berikut :
a) Permanen, artinya bahwa kedaulatan akan lenyap bersamaan dengan lenyapnya Negara.
b) Asli, artinya bahwa kedaulatan tidak dilahirkan dari kedaulatan lain.
1
d) Mutlak, artinya bahwa di dalam negara tidak ada kekuasaan lain yang lebih tinggi.
Pemerintah yang berdaulat mempunyai arti :
1. pemerintah arti luas : gabungan antara lembaga legislative, eksekutif dan yudikatif. Pemerintah sebagai badan kenegaraan yang kuasa memerintah dalam arti luas;
a) Pemerintah sebagai gabungan badan kenegaraan yang berkuasa memerintah
dalam arti luas.
b) Pemerintah dalam arti sempit sebagai keputusan negara bersama-sama menteri.
c) Pemerintah sebagai gabungan badan kenegaraan tertinggi yang berkualitas.
3. pemerintah arti sempit : hanya mencakup eksekutif saja 4) PENGAKUAN DARI NEGARA LAIN
1. Pengakuan de facto : pengakuan tentang kenyataan adanya suatu negara dan telah menjalankan pemerintahan sebagai mestinya. Contoh pengakuan de facto adalah ketika pimpinan sekutu mendapati kenyataan bahwa Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945ketika mendarat di Indonesia pada tanggal 9 September 1945.
Fungsi pengakuan antara lain sebagai berikut.
a. Tidak mengasingkan suatu negara dari hubungan internasional.
b. Untuk menjamin kelangsungan hubungan internasional dengan jalan mencegah
kekosongan hukum yang merugikan,baik kepentinga individu maupun antar bangsa.
a. bersifat sementara : pengakuan diberikan tanpa melihat bertahan tidaknya negara tersebut.
b. bersifat tetap : pengakuan terhadap suatu negara hanya menimbulkan hubungan ekonomi dan perdagangan.
1 a. bersifat tetap : pengakuan berlaku selama-lamanya.
b. bersifat penuh : terjadi hubungan antara negara yang mengakui dan diakui meliputi hubungan ekonomi, dagang dan diplomatic .
1.4 Terjadinya Negara
Negara menurut para ahli dapat ditinjau menjadi 2 segi atau cara yaitu:
a. Secara Primer
Secara primer terjadinya suatu Negara melalui 4 tahap.
1) Tahap genootschaf, pada tahap ini orang-orang mulai berkelompok untuk mencapai kepentingan bersama, untuk mewujudkan kepentingan tersebut, selanjutnya diadakan pemilihan pimpinan.
2) Tahap Reich, pada tahap ini orang-orang yang berkelompok telah memiliki kesadaran akan hak milik atas tanahkeadaan ini melahirkan sistem feodalisme.
3) Tahap Staat, tahap ini mulai tumbuh adanya kesadaran hidup bernegaradan dalam kehidupan berkelompok perlu adanya perangkat hukum untuk mengatur kehidupan mereka.
1 berdasarkan proseduryang sah secara hukum. De jure bersifat tetap.
Lenyapnya suatu Negara secara umum dapat disebabkan oleh 2 faktor yaitu:
a. Faktor Alam, karena terjadinya gunung meletus atau tenggelamnya sebuah pulau yang menjaadi wilayah suatu Negara.
b. Faktor Sosial, karena terjadinya penaklukan (aneksasi), kudeta, perjanjian, atau penggabungan 2 negara.
1. Terjadinya negara berdasarkan fakta sejarah
a. Occupatie (pendudukan)
Suatu wilayah yang tidak bertuan dan belum ada yang menguasa. Contoh : Liberia (1847)
b. Fusi (peleburan)
Negara-negara kecil dalam suatau wilayah mengadakan perjanjian untuk saling melebur menjadi Negara baru. Contoh : Jerman (1871)
c. Cessie (penyerahan)
Suatu wilayah diserahkan kpd Negara lain berdasarkan perjanjian. Contoh : Sleeswijk diserahkan Austria kepada Prusia.
1
Suatu wilayah terbentuk akibat penaikan Lumpur sungai dari dasar laut/delta. Contoh : Mesir terbentuk dari delta sungai Nil.
e. Anexatie (penguasaan)
Suatu wilayah yang dikuasai bangsa lain tanpa reaksi. Contoh : Israel mencaplok Palestina.
f. Proklamasi
Suatu bangsa dijajah bangsa lain melakukan perlawanan, berhasil merebut wilayahnya kembali dan menyatakan kemerdekaannya. Contoh : Indonesia melepaskan diri dari Jepang dan Belanda.
g. Innovation(pembentukan baru)
Munculnya suatu negara baru di atas Negara yang pecah dan lenyap. Contoh : Columbia pecah dan lenyap kemudian muncul Columbia baru dan Venezuela.
h. Separatise (pemisahan)
Suatu wilayah Negara yang memisahkan diri dari Negara yang menguasainya kemuadian menyatakan kemerdekaannya. Contoh : Belgia memisahkan diri dari Belanda, Timor timur memisahkan diri dari Indonesia.
2. Terjadinya Negara berdasarkan pendekatan teoritis
a. Teori ketuhanan
b. Teori hukum alam
c. Teori perjanjian masyarakat (contract social)
d. Teori kekuasaan dan kedaulatan Negara
Teori Kedaulatan
1) Teori Kedaulatan Tuhan
Berpendapat raja memperoleh kekuasaan tertinggi dari Tuhan.
1
Negara yang menerapkan : Ethiopia masa raja Haile Selasi, Belanda (By the grace og God), Jepang masa kaisar Tenno Heika
2) Teori Kedaulatan Raja
Berpendapat Negara di tangan raja sebagai penjelmaan kehendak Tuhan.
Tokoh : Machiavelli, Jean Bodin, Thomas Hobbes, Hegel
Negara yang menerapkan ; Perancis masa Louis XIV (L’etat Ces Moi = Negara adalah saya)
3) Teori Kedaulatan Hukum
Berpendapat kekuasan tertinggi bersumber pada hukum.
Tokoh : Krabbe, Immanuel Kant, Kranenburg
Negara yang menerapkan : Indonesi, Eropa dan Amerika
4) Teori Kedaulatan Negara
Berpendapat kekuasaan pemerintah bersumber dari kedaulatan Negara.
Tokoh : George Jellinek, Paul Laband
Negara yang menerapkan : Rusia masa Tsar, Jerman masa Hitler, Italia masa Mussolini
5) Teori Kedaulatan Rakyat
Rakyat berpendapat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.
Tokoh : John Locke, Montesquieu, Rousseau
1
Bab 2
Pembahasan
2.1
Teori – Teori Menurut Para Ahli
Menurut para ahli ada 6 teori yaitu, antara lain:
1) Teori Kenyataan, menurut teori ini timbulnya suatu Negara adalah suatu kenyataan yang dapat di buktikan.
2) Teori Ketuhanan, timbulnya suatu Negara adalah kehendak tuhann
3) Teori Perjanjian, Negara timbul karena adanya perjanjian antara orang-orang yang tadinya hidup bebas merdeka, terlepas satu sama lain tanpa ikatan kenegaraan.
4) Teori Penaklukan, Negara timbul karena sekelompok manusia menaklukan daerah dan kelompok manusia lain dengan maksud untuk menguasai, maka dibentuklah suatu organisasi yang disebut Negara.
5) Teori Kekuasaan, Negara mempunyai kekuasaan yang sifatnya lain daripada kekuasaan yang dimiliki oleh organisasi yang ada dalam kehidupan masyarakat. Kelainan sifat kekuasaan Negara – Negara ini tampak dalam kekuasaannya untuk menangkap, menahan, mengadili, dan memasukkan orang ke penjara. Menurut
Max Weber, Negara mempunyai monopoli dalam menggunakan kekuatan fisik. 6) Teori Kedaulatan, kedaulatan dapat diartikan kekuasaan tertinggi atau kekuasaan
1
Kedaulatan mempunyai empat sifat dasar, yaitu:
1. Permanen, yang berarti kedaulatan yang tetap ada selama Negara berdiri.
2. Asli, yang berarti bahwa kedaulatan tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih
tinggi.
3. Bulat, tidak dapat dibagi-bagi, yang berarti bahwa kedaulatan itu merupakan satu-satunya kekuasaan yang tertinggi dalam Negara.
4. Tidak terbatas, yang berarti bahwa kedaulatan itu tidak dibatasi oleh siapapun sebab apabila itu terbatas, tentu saja bahwa cirri kedaulatan itu merupakan kekuasaan tertinggi akan lenyap.
Macam-macam teori kedaulatan adalah:
1) Teori Kedaulatan Tuhan
Teori ini mengajarkan bahwa Negara dan pemerintahan mendapat kekuasaan tertinggi dari Tuhan.
2) Teori Kedaulatan Negara
Menurut teori ini bahwa kekuasaan tertinggi terletak pada Negara.
3) Teori Kedaulatan Raja
Menurut teori ini bahwa kekuasaan Negara tertinggi berada ditangan raja dan keturunannya.
4) Teori Kedaulatan Rakyat
Menurut teori ini bahwa kekuasaan tertinggi Negara berada ditangan rakyat.
Menurut john locke agar tidak absolute, maka perlu adanya pembagian kekuasaan sebagai berikut:
1
b. Kekuasaan Eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang
c. Kekuasaan Federative, kekuasaan yang meliputi wewenang menetapkan perang damai.
5) Teori Kedaulatan Hukum
Menurut teori ini kekuasaan tertinggi suatu Negara terletak pada hukum. Ini berarti bahwa yang berdaulat atau yang berkuasa ialah lembaga atau orang yang berwenang mengeluarkan perintah atau larangan yang mengikat semua warga Negara.
2.2
Tujuan dan Fungsi Negara
A. Tujuan Negara
Tiap-tiap Negara dan pandangan para ahli mengenai tujuan Negara tidak sama antara lain menurut:
a. Roger H. soltau mengemukakan bahwa tujuan Negara ialah mengusahakan agar rakyat berkembang serta mengembangkan daya ciptanya sebebas mungkin.
b. Harold J. Taski mengemukakan bahwa tujuan Negara adalah menciptakan keadaan agar rakkyat dapat memenuhi keinginannya secara maksimal.
c. Shang Yang mengemukakan nahwa tujuan Negara ialah mencari kekuasaan semata sehingga Negara identik denan penguasa.
d. Nicolo Machiavelli mengemukakan bahwa tujuan Negara ialah untuk membentuk kekuasaan Negara yang sebesar-besarnya.
1
Tujuan Negara Indonesia ada 2 macam yaitu:
1) Bersifat nasional dan
2) Bersifat internasional.
Teori Tujuan Negara
1. Teori Kekuasaan Negara
a. Shang Yang : Negara mengumpulkan kekuasaan sebesar- besarnya
b. Machiavelli : Penguasa boleh berbuat apa saja asal untuk kepentingan negara dalam mencapai kekuasaan yang sebesarnya
2. Teori Perdamaian Dunia
Dante Alleghieri : dalam mencapai perdamaian dunia dibentuk satu negara di bawah satu imperium
3. Teori Jaminanatas hak dan kebebasan
a. Immanuel Kant : Negara mempertahankan hukum supaya hak dan kemerdekaan warga Negara terpelihara
b. Kranenburg : Negara bukan hanya untuk ketertiban hukum tetapi juga mengupayakan kesejahteraan warga negaranya
B. Fungsi Negara
Fungsi Negara di zaman modern adalah:
a. Memelihara ketertiban untuk mencapai tujuan bersama dan menyelesaikan konflik yang muncul dalam masyarakat.
b. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya
1
Beberapa teori fungsi negara:
1. Teori Anarkhisme
Secara etimologis, anarkhi (kata Yunani: αν = tidak, bukan, tanpa; αρκειν = pemerintah, kekuasaan) berarti tanpa pemerintahan atau tanpa kekuasaan. Fungsi negara dapat
diselenggarakan oleh perhimpunan masyarakat yang dibentuk secara sukarela, tanpa paksaan, tanpa polisi, bahkan tanpa hukum dan pengadilan. Anarkhisme menghendaki masyarakat bebas (tanpa terikat organisasi kenegaraan) yang mengekang kebebasan individu.
2. Teori Individualisme
Menurut paham ini, negara hanya berfungsi sebagai sarana pemenuhan kebutuhan setiap individu. Negara hanya bertugas memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (penjaga malam), tidak usah ikut campur dalam urusan individu, bahkan sebaliknya harus memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada setiap individu dalam kehidupannya.
3. Teori Sosialisme dan komunisme Sosialisme
1
Fungsi negara menurut komunisme adalah sebagai alat pemaksa yang digunakan oleh kelas pemilik alat-alat produksi terhadap kelas/ golongan masyarakat lainnya untuk melanggengkan kepemilikannya.
Selain fungsi di atas, pada dasarnya fungsi Negara adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan penertiban
2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
3. Pertahanan
4. Menegakkan keadilan Menurut
Fungsi dan tujuan NKRI Fungsi dan tujuan NKRI tercantum dalam pembukaan UUD 1945 yang mengatakan bahwa “….untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. (PEMBUKAAN UUD 1945).
2.3
Pentingnya Pengakuan Suatu Negara Oleh Negara Lain
Syarat untuk berdirinya suatu Negara harus memiliki unsur-unsur, antara lain:
1) Rakyat ialah semua orang yang berada di dalam suatu Negara atau menjadi penghuni Negara.
2) Wilayah ialah wilayah yang menentukan batas-batas dimana Negara itu sungguh-sungguh dapat melaksanakan kekuasaannya atau kedaulatannya.
3) Pemerintah yang berdaulat ialah pemerintah sebagai gabungan dari semua lembaga kenegaraan yang meliputi badan legislative, eksekutif dan yudikatif.
4) Pengakuan dari Negara lain menurut Moore bahwa suatu Negara tanpa pengakuan dari Negara lain tidaklah berarti bahwa ia tidak dapat melangsungkan
hidupnya. Fungsi pengakuan oleh Negara lain yang berdaulat ialah sebagai
1
a. untuk tidak mengasingkan suatu kumpulan manusia dari hhubungan-hubungan internasional.
b. Untuk menjamin kelanjutan hubungan-hubungan internasional dengan jalan mencegah adanya kekosongan hukum yang merugikan baik bagi kepentingan-kepentingan individu maupun hubungan antarnegara.
Menunjukan Semangat Kebangsaan,Nasionalisme, dan Patriotisme dalam kehidupan Bermasyarakat,Berbangsa dan Bernegara
Nasional dan patriotisme merupakan tinjauan yang bersifat politis dan dikaitkan dengan negara. Nasionalime berasal dari kata “nation” yang berarti bangsa,dan “isme” ialah paham atau aliran. Dengan demikian,nasionalisme berarti paham kebangsaan. Adapun patriotisme berasal dari kata “patria” atau “patris” berarti tanah air.
1. Menunjukan Semangat Kebangsaan (Nasionalisme Dan Patriotisme)
Semangat persatuan dan kesatuan bangsa atau nasionalisme Indonesia. Pada tanggal 28 Oktober 1928 diselenggarakan Kongres Pemuda II di batavia (Jakarta). Yang Kemudian menghasilkan ikrar Sumpah Pemuda,yang berbunyi sebagai berikut.
Pertama : Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu,tanah air Indonesia.
Kedua : Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu,bangsa Indonesia.
Ketiga : Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa Persatuan,bahasa Indonesia.
Dilihat dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan dan persatuan,
maka sumpah pemuda merupakan langkah nyata yang mendasari terwujudnya keinginan tersebut.
Oleh karena itu, angakatan ini sering disebut angakatn penegas
1
Dari segi pendekatannya, patriotisme dapat kita terapkan melalui cara ketauladanan dan dilakukan dengan contoh-contoh perbuatan, sedangkan pewarisan dapat dilakukan dengan cara mengahayati jiwa patriotisme dan nasionalisme
Patriotisme dapat diterpakan dalam berbagi lingkungan kehidupan berikut :
A. Lingkungan keluarga
1. membiasakan hidup hemat, disiplin, dan sikap tanggung jawab
2. menumbuhkan rasa saling memiliki, menjaga, dan merawat hak milik keluarga
3. menciptakan suasan kehidupan yang terib, dinamis, dan saling menghargai
B. Lingkungan sekolah
1. menumbuhkan sikap hidup sehat melalui kegiatan UKS atau PMR
2. kegiatan pencinta alam
3. melaksanakan upacara bendera
C. Lingkungan masyarakat
1. kegiatan siskamling
2.kegiatan pemeliharaan lingkungan
1
Bab 3
Penutupan
Suatu Negara tidak akan berdiri tanpa adanya rakyat, wilayah, pemerintah yang berdaulat, dan pengakuan dari Negara lain. Maka dari itu, setiap Negara wajib memiliki syarat-syarat tersebut
karena jika salah satu tidak ada berarti Negara tersebut belum bisa disebut Negara. Selain syarat-syarat tersebut, Negara harus mempunyai dasar Negara atau pandangan hidup dan aturan-aturan yang pastinya berbeda dengan aturan-aturan Negara lain yang kemudian akan mengatur bangsanya untuk menjalankan kehidupannya agar mencapai tujuan Negara.