• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Untuk Kalangan Sendiri

Disusun Oleh

NURHADI, M.Pd

NIP 196805021997021004

DINAS PENDIDIKAN KOTA JAYAPURA

SMA NEGERI 5 JAYAPURA

6/25/2012

MODUL PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Kelas X (Sepuluh) Semester Ganjil

SK 1 HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA

Daftar Induk Perpustakaan

Perpus.SMAN5/Modul/PKn/001/2012

(2)

1

PENGESAHAN

Modul Pembelajaran:

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas/Semester : X SMA (Umum) / Ganjil

Standar Kompetensi : No. 1 “Hakikat Bangsa dan Negara” Penyusun : Nurhadi, M.Pd.

NIP : 196805021997021004 Pangkat/Gol. Ruang : Pembina / IV a

Guru Mata pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

Telah diperiksa dan disahkan penggunaannya untuk kegiatan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas X semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013, serta telah dipublikasikan di perpustakaan SMAN 5 Jayapura untuk digunakan sebagai sumber belajar siswa.

Disahkan di : Jayapura Pada tanggal : 25 Juni 2012

(3)

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan atas terselesaikannya penulisan modul

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SMAN 5 Jayapura meskipun masih

sangat sederhana. Melalui modul ini diharapkan sumber pembelajaran semakin

multiarah, disamping materi yang disediakan di e-Learning SMAN 5 Jayapura

(eCivics). Penggunaan Modul ini disesuaikan dengan strategi yang diterapkan

guru sebagaimana diinformasikan dalam media eCivics.

Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada

Kepala SMAN 5 Jayapura atas dukungan dan motivasinya sehingga modul ini

segera dapat terselesaikan. Juga teman sejawat pengajar PKn yang tergabung

dalam kelompok MGMP atas dukungan dan motivasinya kepada penyusun.

Akhirnya semoga modul ini berguna dalam pembelajaran PKN yang

semakin menarik, atraktif, dan menyenangkan.

Jayapura, Juni 2012 Penyusun,

(4)

3

DAFTAR ISI

I. Hakikat/Kedudukan Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial

II. Pengertian dan Unsur Terbentuknya Bangsa

III. Pengertian dan Terjadinya Negara

IV. Tujuan dan Fungsi Negara

V. Pentingnya Pengakuan Suatu Negara oleh Negara Lain

VI. Alasan Suatu Negara Mengakui Negara Lain

(5)

4

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR

Standar Kompetensi :

1. Memahami Hakikat Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Kompetensi Dasar :

1.1 Mendeskripsikan hakikat bangsa dan unsur-unsur terbentuknya negara 1.2 Mendeskripsikan hakikat negara dan bentuk-bentuk kenegaraan 1.3 Menjelaskan pengertian, fungsi dan tujuan NKRI

1.4 Menunjukkan semangat kebangsaan, nasionalisme dan patriotisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

(6)

5

MATERI PEMBELAJARAN

I. Hakikat/Kedudukan Manusia sebagai Makhluk Individu dan Sosial

1.1 Manusia sebagai Makhluk Individu

Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda. Setiap orang dilahirkan ke dunia ini dengan sifat yang berbeda dengan menusia lain. Setiap pribadi memiliki perbedaan sehingga selalu dapat dibedakan dengan yang lain.

Manusia dikaruniai hak dasar yang melekat dalam dirinya, yaitu hak asasi manusia. Hak asasi merupakan hak kodrat sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa pada setiap individu tanpa memandang perbedaan yang ada. Hak asasi ini menjadi milik sendiri dan dilaksanakan sendiri.

Manusia secara individu adalah bebas, ia dapat menentukan sendiri apa yang tidak dilakukan. Individu, artinya perseorangan atau pribadi yang terpisah dari orang lain. Pandangan yang mengembangkan pemikiran bahwa manusia pada dasarnya adalah individu yang bebas dan merdeka adalah paham individualisme. Paham individualisme menekankan pada kekhususan, martabat, hak dan kebebasan orang per orang.

Paham individualisme ini tumbuh di dunia Barat dan dikembangkan oleh beberapa filsuf, diantaranya J.J Rousseau. Dasar semangat individualisme adalah manusia lahir secara bebas dan merdeka. Ia boleh berbuat apa saja asal jangan mengganggu keamanan orang lain.

Semangat individualisme menimbulkan Revolusi Prancis tahun 1789 yang bersemboyan liberty, egality, fraternity (kebebasan, persamaan dan persaudaraan). Dasar Revolusi ini menjadi sumber bagi demokrasi Barat. Jadi demokrasi Barat berdasarkan paham individualisme.

Di bidang politik, paham individualisme melahirkan ideologi liberal. Jadi individualisme berkaitan erat dengan liberalisme.

Di bidang ekonomi, paham individualisme melahirkan kapitalisme. Kapitalisme adalah sistem perekonomian individualisme yang diusahakan oleh pihak swasta atau perorangan. Tujuannya adalah mencari keuntungan setinggi-tingginya sehingga dapat menyejahterakan individu yang bersangkutan. Sistem ekonomi yang muncul adalah sistem ekonomi pasar bebas.

1.2 Manusia sebagai Makhluk Sosial

Manusia dalam menjalani kehidupannya akan senantiasa bersama dan bergantung pada manusia lainnya. Manusia saling membutuhkan dan harus

(7)

6

bersosialisasi dengan manusia lain. Hal ini karena manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak dapat memenuhi sendiri. Ia akan bergabung dengan manusia lain membentuk kelompok-kelompok dalam rangka pemenuhan hidup dan mencapai tujuannya.

Kebutuhan manusia bermacam-macam dan bertingkat. Misalnya, kebutuhan makan, pakaian, tempat tinggal, hidup berteman, hidup damai, berorganisasi dan kebutuhan mengeluarkan pendapat.

Menurut Abraham Maslow, tingkatan kebutuhan hidup manusia adalah: 1. Kebutuhan hidup fisiologis

2. Kebutuhan rasa aman 3. Kebutuhan kasih sayang

4. Kebutuhan akan penghargaan diri 5. Kebutuhan akan aktualisasi diri

Untuk memenuhi kebutuhan fisik dan biologisnya, manusia membentuk keluarga, marga dan kelompok masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, manusia membentuk usaha dagang, perkumpulan dana dan perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan sosial, manusia membentuk kelompok pengajian, arisan dan perkumpulan sosial lainnya.

Naluri hidup manusia untuk berkelompok sudah ada sejak dahulu. Manusia zaman dahulu sudah hidup secara berkelompok, bersuku-suku dan memiliki sebuah ikatan bersama.

Hidup berkelompoknya manusia secara modern sekarang ini adalah bernegara. Asal mula kehidupan bernegara berawal dari sejarah dalam masyarakat Yunani pada abad ke-4 SM. Mereka membentuk persekutuan-persekutuanyang disebut negara kota (polis). Polis dimaksudkan sebagai organisasi untuk mengatur ketentraman, keamanan dan kesejahteraan hidup bersama. Dari polis inilah, kemudian menjadi negara sebagaimana sekarang ini.

Berdasar pada hal tersebut, muncul pandangan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Sesungguhnya kemampuan manusia mengembangkan dirinya sendiri sebagai makhluk individu hanya dimilki manusia karena ia berada dalam anggota masyarakat. Manusia hanya akan disebut manusia jika ia berada dalam lingkungan manusia lainnya. Jadi, sifat sosial dari manusia bukan sekadar atribut tambahan tetapi sesuatu yang mendalam dan hakiki yang memnentukan kehidupan manusia.

Ideologi politik yang mengembangkan pentingnya aspek sosial kehidupan manusia adalah sosialisme. Sosiolisme merupakan reaksi atas sistem kapitalisme yang dilahirkan oleh paham indivudualisme. Adanya persaingan bebas dalam kapitalisme akan menindas orang-orang yang tidak memilki modal dan orang-orang

(8)

7

miskin. Dalam sistem ekonomi sosialis, setiap orang memiliki kewajiban memberi kepada masyarakat dan masyarakat berhak menerima hasilnya sesuai dengan karyanya. Negara tidak hanya bersifat pasif memberi kesempatan berusaha, tetapi juga aktif mengusahakan keadilan dan kesejahteraan terutama bagi masyarakat yang tidak mampu, miskin dan tidak memiliki modal yang cukup.

Sosialisme dalam bentuk ekstrem dapat berkembang kearah komunisme. Dalam komunisme, hak milik individu dihapuskan dan diganti menjadi kepemilikan bersama. Komunisme berpandangan semua orang mendapatkan apa yang sesuai dengan kebutuhannya. Baik sosialisme maupun komunisme bertujuan sama, yaitu ingin membentuk masyarakat sosialis.

Perbedaan antara sosialisme dan komunisme terletak pada cara yang digunakan untuk mengubah masyarakat kapitalis menjadi masyarakat sosialis. Paham sosialisme berpendapat bahwa perubahan dapat dilakukan dengan cara-cara yang damai dan demokratis, sedangkan komunisme berpendapat bahwa perubahan masayarakat sosialis harus dilakukan dengan cara revolusi, yaitu menghancurkan sistem kapitalisme. Untuk itu, diperlukan pemerintahan dictator proletariat dalam transisi perubahan masyarakat.

1.3 Pandangan Manusia Menurut Pancasila

Paham individualisme dan sosialisme memiliki pandangan yang berbeda mengenai sifat manusia. Individualisme memandang sifat sosial manusia sebagai sesuatu yang sekunder dan belakangan. Individualisme mengutamakan segi manusia sebagai individu daripada sosial. Individualitas menentukan kehidupan sosial manusia . Sosialisme atau kolektivisme memandang individu sekadar sarana untuk hidup bermasyarakat secara keseluruhan. Yang diutamakan adalah sifat sosial manusia.

Pancasila memandang bahwa manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Hal ini bukan sekadar menggabungkan dua pandangan (individualisme dan sosialisme) diatas, tetapi secara hakikat bahwa kedudukan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Sekali lagi bahwa manusia bukanlah makhluk individu dan sosial, tetapi manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Frans Magnis Suseno menyatakan bahwa manusia adalah individu yang secara hakiki bersifat sosial dan sebagai individu manusia bermasyarakat.

Gambaran manusia menurut Pancasila adalah sebagai berikut :

1. Manusia adalah makhluk monopluralitas yang memungkinkan manusia itu dapat melaksanakan sila-sila dalam Pancasila.

(9)

8

2. Manusia adalah makhluk tertinggi ciptaan Tuhan yang dikaruniani kesadaran dan kebebasan dalam menentukan pilihannya.

3. Dengan kebebasannya, manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan dapat menetukan sikap dalam hubungannya dengan Penciptanya.

4. Sila pertama menunjukkan bahwa manusia perlu menyadari akan kedudukannya sebagai ciptaan Ilahi. Oleh sebab itu, manusia harus mampu menentukan sikap terhadap hubungannya dengan Penciptanya.

5. Manusia adalah otonom dan memiliki harkat dan martabat yang luhur.

6. Sika kedua menuntut akan kesadaran dan keluhuran harkat dan martabatnya, yaitu dengan menghargai akan martabat sesama manusia.

7. Sila ketiga berarti manusia Indonesia adalah makhluk sosial yang berada didalam wilayah Indonesia dan bersama-sama dengan manusia Indonesia lainnya.

8. Manusia Indonesia harus dapat hidup bersama untuk menghargai satu sama lain dan tetap membina rasa persatuan dan kesatuan bangsa yang kukuh.

9. Manusia adalah makhluk dinamis yang melakukan kegiatannya bersama-sama manusia Indonesia yang lain.

10. Sila keempat menuntut manusia Indonesia saling menghargai, memiliki kebutuhan bersama di dalam menjalankan dan mengembangkan kepribadiannya. 11. Sila kelima menuntut manusia Indonesia untuk saling memiliki kewajiban

menghargai orang lain dalam memanfaatkan sarana yang diperlukan bagi peningkatan taraf hidup yang lebih baik.

II. Pengertian dan Unsur Terbentuknya Bangsa

1.1Pengertian Bangsa

Istilah bangsa merupakan terjemahan dari kata nation (bahasa Inggris). Kata

nation berasal dari bahasa Latin, natio artinya sesuatu telah lahir. Kata itu bermakna

keturunan, kelompok orang yang berada dalam satu garis keturunan. Nation dalam istilah bahasa Indonesia artinya bangsa. Kata nation berubah menjadi national yang artinya kebangsaan.

Selanjutnya pengertian bangsa mengalami perkembangan konsep bangsa memiliki dua pengertian yaitu bangsa dalam arti sosiologis dan bangsa dalam arti politis.

1. Bangsa dalam arti sosiologis antropologis

Bangsa adalah persekutuan hidup yang berdiri sendiri dari masing-masing anggota persekutuan hidup tersebut terikat oleh satu kesatuan ras, bahasa, agama dan adat istiadat. Bangsa dalam arti sosiologis antropologis ini diikat oleh

(10)

9

ikatan-ikatan seperti kesatuan ras, tradisi, sejarah, adat istiadat, bahasa, agama atau kepercayaan dan daerah. Ikatan seperti itu biasa disebut ikatan primodial. 2. Bangsa dalam arti politis

Bangsa dalam arti politik adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan mereka tunduk kepada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi ke luar dan ke dalam. Jadi bangsa dalam arti politik adalah bangsa yang sudah bernegara dan mengakui serta tunduk pada kekuasaan dari negara yang bersangkutan. Bangsa dalam arti politik diikat oleh sebuah organisasi kekuasaan/politik, yaitu negara beserta pemerintahannya.

1.2 Unsur Terbentuknya Bangsa

Unsur menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia secara umum diartikan bagian terkecil dari suatu benda. Pengertian tersebut bila dikaitkan dengan bangsa, maka yang menjadi unsur bangsa adalah keluarga, masyarakat dan bangsa.

1. Keluarga

Keluarga adalah unit sosial terkecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak mereka (anak tiri dan anak angkat).

2. Masyarakat

Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah lama bertempat tinggal di suatu daerah tertentu dan mempunyai aturan yang mengatur tata hidup mereka untuk mencapai tujuan hidupnya.

Sedangkan menurut Koentjaraningrat, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut status sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama.

3. Suku bangsa

Suku bangsa adalah golongan sosial yang dibedakan dari golongan sosial lainnya karena mempunyai ciri-ciri tertentu yang berkaitan dengan asal usul kebudayaannya.

1.3 Bangsa Indonesia

Siapakah bangsa Indonesia itu? Dalam sejarahnya, orang yang berhasil merumuskan bangsa Indonesia adalah Ir. Soekarno. Pada pidatonya di hadapan Sidang I BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) tanggal 1 Juli 1945, Ir. Soekarno merujuk pada pendapat Ernest Renan dan Otto Bauer.

Menurut Ernest Renan, bangsa adalah kesatuan jiwa. Jiwa yang mengandung kehendak untuk bersatu, orang-orang merasa diri satu dan mau bersatu. Dalam istilah Prancis, bangsa adalah Le desir d’ etre ensemble. Bangsa dapat terdiri atas

(11)

10

ratusan, ribuan, bahkan jutaan manusia, tetapi sebenarnya merupakan kesatuan jiwa. Apabila semua manusia yang hidup di dalamnya mempunyai kehendak untuk bersatu maka sudah merupakan satu bangsa. Menurut Otto Bauer, bangsa adalah satu perangai yang timbul karena persamaan nasib. Bangsa adalah kesatuan karakter, kesamaan watak yang lahir dari kesamaan derita dan keburuntungan yang sama. Dalam bahasa Prancis, bangsa adalah suatu Charaktergermeinschaft.

Berdasarkan kedua pendapat tersebut, dapat dinyatakan bahwa bangsa tidak ditentukan oleh satu kesatuan ras, budaya, etnik atau agama. Terbentuknya bangsa Indonesia lebih karena kesatuan jiwa, nasib bersama dan kehendak bersatu menuju cita-cita. Dengan demikian, syarat terbentuknya bangsa kesatuan nasib dan kehendak untuk bersatu. Selanjutnya, Ir. Soekarno menambahkan satu syarat lagi, yaitu tanah air sebagai tempat tinggal orang-orang yang merasa satu tersebut. Kesatuan antara tempat dari orang-orang yang merasa untuk bersatu itulah yang membentuk bangsa.

Bangsa Indonesia bukanlah sekadar satu golongan yang hidup dengan bersatu atau Le desir d’etre ensemble diatas daerah kecil, seperti Minangkabau, Madura, Yogyakarta, Sunda atau Bugis. Bangsa Indonesia adalah manusia-manusia secara geopolitik ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa tinggal di kesatuan pulau-pulau Indonesia dari ujung utara Sumatra sampai Papua. Itulah (natie)Indonesia yang telah menjadi satu. Demikianlah pendapat Ir. Soekarno mengenai bangsa Indonesia.

Bangsa Indonesia yang telah bernegara sekarang ini terdiri atas ratusan bangsa yang kemudian disebut suku bangsa atau etnik. Negara Indonesia dikenal sebagai bangsa yang pluralistic karena terdiri atas banyak bangsa atau suku bangsa. Suku-suku yang ada di Indonesia memiliki ikatan-ikatan etnik atau ikatan primodial, seperti kesatuan ras, budaya, agama, tradisi, dan bahasa. Sebaliknya, bangsa Indonesia dapat bersatu bukan karena ikatan-ikatan primodial, tetapi karena pesamaan satu nasibsdan cita-cita bersama. Inilah yang menumbuhkan nasionalisme Indonesia.

Untuk memperkuat rasa kebangsaan Indonesia maka dibuatlah ikatan-ikatan nasional sebagai alat pemersatu bangsa. Alat pemersatu bangsa tersebut, antara lain:

1. Bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia berawal dari rumpun bahasa Melayu yang digunakan sebagai bahasa pergaulan yang kemudian diangkat sebagai bahasa persatuan pada tanggal 28 Oktober 1928.

(12)

11

Warna berarti berani dan putih berarti suci. Lambang merah putih sudah dikenal pada masa kerajaan di Indonesia yang kemudian diangkat sebagai bendera negara.

3. Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya

Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan yang pada tanggal 28 Oktober 1928 dinyanyikan untuk pertama kali sebagai lagu kebangsaan negara.

4. Lambang negara yaitu Garuda Pancasila

Garuda adalah burung khas Indonesia yang dijadikan lambang negara. 5. Semboyan yaitu Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika artinya berbeda-beda, tetapi tetap satu jua. Hal itu menunjukkan kenyataan bahwa bangsa kita heterogen, tetapi tetap berkeinginan untuk menjadi satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia.

6. Dasar falsafah negara adalah Pancasila

Berisi lima dasar yang dijadikan sebagai dasar filsafat dan ideology dari negara Indonesia.

7. Konstitusi (hukum dasar) negara yaitu UUD 1945

Konstitusi merupakan hukum dasar tertulis yang menduduki tingkatan tertinggi dalam tata urutan perundangan dijadikan sebagai pedoman penyelenggaraan bernegara.

8. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat.

Bentuk negara adalah kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahan adalah republik. Sistem politik yang digunakan adalah sistem Demokrasi (kedaulatan rakyat).

9. Konsepsi Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara sebagai cara pandang negara Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan memiliki nilai strategis yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam penyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

10. Kebudayaan daerah sebagai kebudayaan nasional

Berbagai kebudayaan dari kelompok-kelompok bangsa di Indonesia yang memiliki cita rasa tinggi dapat dinikmati dan diterima oleh masyarakat luas merupakan kebanggaan bangsa atas kebudayaan nasional.

Apakah sudah cukup usaha kita untuk mempersatukan bangsa Indonesia? Dalam kenyataannya belum cukup. Negara Indonesia yang besar ini mudah terpecah belah. Suatu daerah atau kelompok masyarakat akan menarik atau memisahkan diri tidak mendapat perhatian dari negara. Selanjutnya, mereka akan

(13)

12

memerdekakan daerahnya. Inilah yang dapat menciptakan disintergrasi bangsa. Hasil pembangunan yang tidak merata di seluruh tanah air dan hanya dinikmati sekelompok orang atau wilayah akan dapat memicu disintegrasi. Orang-orang daerah tidak akan merasa dirinya sebagai bangsa jika ternyata tidak mendapatkan hasil pembangunan secara adil.

Dengan demikian, keadilan adalah sarana penting untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang bersatu. Sebaliknya, ketidakadilan dapat memecah persatuan bangsa. Cita-cita para pendiri bangsa adalah mewujudkan bangsa Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Mewujudkan keadilan adalah prasyarat untuk terciptanya persatuan, kedaukatan dan kemakmuran bersama sebagai satu bangsa.

III. Pengertian dan Terjadinya Negara

1.1 Pengertian Negara

Coba kalian perhatikan data berikut ini, yang sering kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari baik langsung maupun tidak langsung data yang dimaksud, antara lain adanya :

1. Wilayah

2. Satuan penduduk 3. Sistem pemerintahan 4. Kedaulatan

Dari data tersebut, coba kalian rumuskan apa yang dimaksud dengan negara? Sebagai gambaran negara dapat diartikan suatu satuan wilayah yang didiami oleh suatu satuan penduduk dan mempunyai suatu pemerintah yang berdaulat penuh.

Untuk menambah wawasan tetang pengertian negara, berikut ini dusajikan beberapa pengertian negara meurut beberapa orang ahli, antara lain :

1. J.H.A Logemann

Negara ialah suatu organisasi kekuasaan/kewibawaan. 2. Roger H. Soltau

Negara ialah alat (agency) atau wewenang (authority) yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama, atas nama masyarakat.

3. Max Weber

Negara ialah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah.

4. Robert M. Mc. Iver

Negara ialah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di dalam suatu masyarakat dalam suatu wilayah dengan berdasarkan sistem hukum yang

(14)

13

diselenggarakan oleh pemerintah, yang untuk dimaksud tersebut diberi kekuasaan memaksa.

5. George Jellineck

Negara ialah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah berdiam di wilayah tertentu.

6. George Wilhelm Friedrich Hegel

Negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal.

7. Mr. Kranenburg

Negara ialah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan atau bangsanya sendiri.

8. Prof. R. Djokosoetono, S.H.

Negara ialah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada dibawah suatu pemerintahan yang sama.

9. G. Pringgodigdo, S.H.

Negara ialah suatu organisasi kekuasaan atau organisasi kewibawaan yang harus memenuhi persyaratan unsur unsur tertentu, yang harus ada ; pemerintah yang berdaulat, wilayah tertentu, rakyat yang hidup dengan teratur sehingga merupakan suatu bangsa.

10. Prof. Mr. Soenarko

Negara ialah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu di mana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai kedaulatan.

Selain pengertian tersebut di atas, pengertian negara dapat ditinjau dari organisasi kekuasaan organisasi politik, organisasi kesusilaan dan segi integritas antara pemerintah dan rakyat.

1. Pengertian negara ditinjau dari segi organisasi kekuasaan

Negara adalah organisasi kekuasaan yang berdaulat untuk melaksanakan tata tertib di suatu wilyah atau daerah tertentu. Dengan kata lain negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang berdaulat baik ke dalam maupun keluar melalui pemerintahannya melaksanakan tata tertibberbegara atas kelompok manusia di suatu wilayah atau daerah tertentu.

Negara memperoleh kekuasaan berdasarkan hukum tata negara dikenal beberapa teori sebagai dasar hukum bagi kekuasaan negara, yaitu :

a. Teori teokrasi

Teori teokrasi dibagi dua, yaitu yang langsung dan tidak langsung. Teori teokrsi langsung ialah bahwa yang berkuasa di suatu negara adalah Tuhan. Dan negara terbentuk atas kehendak Tuhan. Teori teokrasi tidak langsung

(15)

14

adalah bahwa yang memerintah disuatu negara tidak langsung Tuhan, melainkan raja atas nama Tuhan. Raja memerintah atas kehendak Tuhan sebagai karunia.

b. Teori kekuasaan

Teori kekuasaan dapat diambil dari ajaran Thomas Hobbes dan Machiavelli. Dalam buku Thomas Hobbes yang berjudul Leviathan ada pepatah yaitu

Homo Homini Lupus, maksudnya manusia sebagai serigala terhadap manusia

lainnya dan Bellum Omnium Contra Omnes, maksudnya perang semua lawan semua. Selanjutnya Thomas Hobbes membedakan dua macam status manusia yang disebut pertama status naturalis yaitu kedudukan manusia sebelum negara. Kedua status civilis yaitu kedudukan manusia setelah ada negara sebagai wayga negara. Berdasarkan teori tersebut bahwa kekuasaan itu ada setelah terbentuknya suatu negara dengan tujuan untuk mempertahankan dan mewujudkan cita-cita suatu negara.

c. Teori Yuridis

Teori yuridis dapat dikaitkan dengan teori patriarchal dan teori perjanjian. 1) Teori patriarchal yaitu didasarkan pada hukum keluarga

2) Teori patrimonial yaitu raja mempunyai hak milik terhadap daerahnya, maka semua penduduk di daerah itu harus tunduk kepadanya.

3) Teori perjanjian merupakan dasar hukum bagi kekuasaan negara, teori tersebut dikemukakan oleh Thomas Hobbes, John Locke dan J.J. Rousseau. Menurut Thomas Hobbes manusia selalu hidup dalam ketakutan yaitu takut akan diserang oleh manusia lain yang lebih kuat keadaan jasmaninya. Oleh karena itu, perlu adanya suatu perjanjian.

Menurut John Locke perlu diadakan perjanjian antara raja dengan rakyat, atas dasar perjanjian tersebut raja berkuasa untuk melindungi hak-hak rakyat.

Menurut J.J. Rousseau kedaulatan rakyat dan kedaulatan ini tidak pernah diserahkan kepada raja, bahkan kalau ada raja yang memerintah, maka raja itu harus bertindak sebagai mandataris dari rakyat.

Bila kita simpulkan bahwa teori perjanjian dapat dijadikan dasar teori kekuasaan untuk mengatur sebagai akibat dari adanya perjanjian untuk melindungi hak-hak rakyat dan kedaulatan tidak diserahkan kepada raja, tetapi raja memerintah sebagai mandataris dari rakyat.

2. Pengertian bangsa ditinjau dari segi organisasi politik

Secara sederhana politik dapat diartikan suatu cara untuk mencapai suatu tujuan. Dengan kata lain politik ialah aneka ragam kegiatan masyarakat dalam suatu sistem kenegaraan yang menyangkut tujuan-tujuan dari sistem tersebut.

(16)

15

Berdasarkan pengertian tersebut di atas bahwa negara sebagai organisasi politik ialah negara melalui kekuasaan dan wewenang yang dimilikinya hendak mewujudkan suatu tujuan demi kepentingan rakyat.

Pelaksanaan organisasi politik dalam kekuasaan pemerintahan negara dilaksanakan melalui pemilihan umum (pemilu). Rakyat mempunyai hak untuk memilih dan dipilih. Rakyat berhak memilih wakil rakyat yang akan duduk di DPRD Tk. II, DPRD Tk. I, dan DPR/MPR dari calon yang diajukan oleh kontestan peserta pemilu. Rakyat juga berhak untuk dipilih apabila diusulkan oleh kontestan peserta pemilu. Selain rakyat dapat memilih calon untuk duduk menjadi anggota legislative pada pemilu yang akan datang (pemilu pada tanggal 5 April 2004) di era reformasi ini rakyat dapat memilih presiden secara langsung.

3. Pengertian negara ditinjau dari segi organisasi kesusilaan

Menurut Hegel, negara ialah suatu organisasi kesusilaan yang timbul sebagai sinthese dari kemerdekaan universal dan kemerdekaan individual. Negara adalah suatu organisme, di mana setiap individu menjelma dirinya. Karena merupakan penjelmaan keseluruhan individu, maka negara memilki kekuasaan tertinggi. Kekuasaan yang dimiliki negara tidak dimiliki oleh organisasi-organisasi lain. 4. Pengertian negara ditinjau dari segi intergritas antara pemerintah dan rakyat

Menurut Soepomo ada tiga teori tentang pengertian negara, yaitu : a. Teori perseorangan atau teori individualistis

Teori individualistis mengajarkan bahwa negara adalah masyarakat hukum yang disusun berdasarkan perjanjian antara seluruh peorangan dalam masyarakat itu.

b. Teori golongan atau teori kelas

Teori golongan atau teori kelas menganggap bahwa negara adalah alat dari suatu golongan untuk menindas kelas lain. Kelas atau golongan ekonomi kuat menindas ekonomi lemah.

c. Teori intergralistik

Teori intergralistik mengajarkan bahwa negara ialah suatu susunan masyarakat yang intergral; segala golongan, bagian, anggotanya berhubungan erat satu sama lain dan merupakan persatuan masyarakat yang organis. Dalam teori intergralistik tidak memihak kepada golongan yang paling kuat atau lemah, tetapi yang diutamakan persatuan dan keselamatan hidup bangsa.

(17)

16

Pilih jawaban a,b,c d atau e yang paling benar !

1. Bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai persamaan karakter yang tumbuh adanya persamaan nasib dikemukakan oleh…

a. Otto Bauer b. Montesquieu c. Mr. Kranenburg d. F. Ratzel

e. Jalcbsen dan Lipman

2. Bangsa merupakan kumpulan dari masyarakat yang termasuk kelompok paguyuban serta secara kodrati ditakdirkan untuk hidup berkelompok dan perasaan senasib sepenaggungan dalam suatu Negara, adalah pengertian bangsa dalam arti…

a. Esiklopedi politik b. Sosiologis c. KBBI

d. Secara umum e. Secara khusus

3. Anda mendengar seseorang menyebut bangsa Arab, yang ada dalam benak pikiran anda adalah…

a. bangsa dalam arti sosiologis antropologis b. Bangsa dalam arti politis

c. Negara kawasan Arab d. Orang-orang Arab e. Orang dikawasan Arabia

4. Yang tidak termasuk ikatan primodial adalah… a. Bangsa

b. Adat istiadat c. Tradisi d. Ras

e. Kekuasaan

5. Berikut yang merupakan bangsa dalam arti sosiologis adalah… a. Singapura b. India c. Yahudi d. Irak e. Inggris LATIHAN SOAL

(18)

17

6. Di Jawa kita kenal istilah trah, istilah tersebut dapat disamakan dengan… a. Bangsa

b. Suku c. Masyarakat d. Negara e. Kelompok

7. Bangsa dalam arti sosiologis antropologis lebih popular dengan sebutan … a. Suku, suku bangsa, etnik

b. Bangsa, Negara, kelompok c. Suku, masyarakat, Negara d. Nation, natio. Trah

e. Wangsa, trah, Negara

8. Sesuatu telah lahir adalah arti dari kata…. a. Nation

b. Natio c. National d. Wangsa e. Marga

9. Unit social terkecil adalah a. Suku

b. Masyarakat c. Keluarga d. Negara e. Trah

10. Suku bangsa merupakan kesatuan… a. Rakyat

b. Warga c. Keluarga d. Penduduk e. Bangsa

II. Jawablah dengan singkat ! 1. Paham kebangsaan disebut…

2. Istilah wangsa dan trah ada di Jawa, sedagkan istilah marga ada di…

3. Sekelompok manusia yang telah lama bertempat tinggal di suatu daerah tertentu dan mempunyai aturan yang mengatur tata hidupnya adalah pengertian…

(19)

18

4. Orang yang berhasil merumuskan bangsa Indonesia adalah… 5. Bangsa Indonesia terkenal sebagai bangsa majemuk, karena… 6. Bagaimana pengertian bangsa menurut Ernest Renan?

7. Sebutkan empat unsure kebangsaan!

8. Jelaskan pengertian kebangsaan dalam arti sosiologis antropologis dengan bangsa dalam arti politis!

9. Apa yang anda ketahui tentang bangsa Indonesia? 10. Sebutkan alat-alat pemersatu bangsa!

1.2 Terjadinya Negara

Mengenai terjadinya negara menurut para ahli ilmu negara dan hukum ditinjau dari dua segi atau cara yaitu secara primer atau sekunder. Secara primer negara terjadi melalui tahapan-tahapan yang tidak ada hubungannya dengan negara yang telah ada sebelumnya. Secara primer terjadinya suatu negara melalui tahap

Genotschaft, tahap Reich, tahap Democratische Natie dan Dictatuur.

Sedang secara sekunder terjadinya suatu negara selalu dikaitkan dengan negara yang telah ada sebelumnya, tiada lain menyangkut masalah pengakuan, baik pengakuan secara de facto maupun pengakuan de jure. Oleh karena adanya pengakuan dari negara lain yang telah terbentuk sebelumnya merupakan unsur penting bagi timbulnya suatu negara atau merupakan syarat untuk berdirinya suatu negara.

Selain terjadinya suatu negara dapat ditinjau secara primer dan sekunder, juga dapat ditinjau secara teoritis sebagai berikut :

1. Proses terjadinya negara secara teoritis

Secara teoritis maksudnya bahwa para ahli politik dan hukum tata negara berusaha membuat teorisasi terjadinya negara. Segala sesuatu yang dihasilkan lebih karena hasil pemikiran para ahli tersebut bukan berdasarkan kenyataan faktualnya. Beberapa teori terjadinya negara adalah sebagai berikut :

a. Teori hukum alam

Teori hukum alam merupakan hasil pemikiran paling awal, yaitu pada masa Plato dan Aristoteles. Menurut teori hukum alam, terjadinya negara adalah sesuatu yang alamiah terjadi. Bahwa segala sesuatu itu berjalan menurut hukum alam, yaitu mulai dari lahir, berkembang, mencapai puncaknya, layu dan akhirnya mati. Negara terjadi secara alamiah dengan bersumber dari manusia sebagai

(20)

19

makhluk sosial yang memiliki kecenderungan berkumpul dan saling berhubungan untuk mencapai kebutuhan hidupnya.

Negara menurut Plato, (429-347 SM) adalah keluarga besar yang masing-masing anggota keluarga saling berhubungan, bekerja sama dan memiliki tugas sendiri-sendiri untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Negara menurut Aristoteles, (384-322 SM) bermula dari keluarga, sekelompok keluarga, kemudian bergabung menjadi lebih besar, lalu terbentuknya desa, masyarakat luas dan akhirnya terbentuk negara.

b. Teori ketuhanan

Teori ini muncul setelah lahirnya agama-agama besar di dunia, yaitu Islam dan Kristen. Dengan demikian, teori ini dipengaruhi oleh paham keagamaan. Menurut teori ketuhanan, terjadinya negara karena kehendak Tuhan dan didasari keperceyaan bahwa segala sesuatu berasal dari Tuhan serta terjadi atas kehendak Tuhan.

Munculnya paham teori ini karena orang-orang beragama yakin bahwa Tuhan Yang Mahakuasa (paham monoteisme) dan dewa-dewa (paham politeisme) yang menciptakan alam semesta dan segala isinya termasuk negara. Tuhan memiliki kekuasaan yang mutlak di dunia. Negara dianggap penjelmaan kekuasaan dari Tuhan. Para raja atau penguasa negara merupakan titisan Tuhan atautwakil Tuhan yang memiliki kekuasaan untuk memerintah dan menyelenggarakan pemerintahan. Penganjur teori ini, antara lain Friederich Julius Stahl, Thomas Aquinas, dan Agustinus.

Friederich Julius Stahl (1802-1861) mengatakan bahwa negara akan tumbuh dikarenakan takdir sejarah. Ia bukan tumbuh dikarenakan perkembangan dari dalam, ia tidak tumbuh dikarenakan kehendak manusia melainkan dikarenakan kehendak Ilahi.

c. Teori perjanjian

Teori perjanjian muncul sebagai reaksi atas teori hukum alam dan kedaulatan Tuhan. Mereka menganggap kedua teori tersebut belum mampu menjelaskan dengan baik bagaimana terjadinya negara. Teori ini dilahirkan oleh pemikir-pemikir Eropa menjelang Abad Pencerahan. Mereka adalah Thomas Hobbes, John Locke, J.J Rousseau dan Montesquieu.

Menurut teori ini, negara terjadi sebagai hasil perjanjian antarmanusia/individu. Manusia berada dalam dua keadaan, yaitu keadaan sebelum bernegara dan keadaan setelah bernegara. Negara pada dasarnya adalah wujud perjanjian dari masyarakat sebelum bernegara untuk menjadi masyarakat bernegara.

(21)

20

Thommas Hobbes (1588-1679) dalam bukunya Leviathan menggambarkan manusia sebelum bernegara dalam keadaan liar dan kacau sehingga yang berlaku adalah hukum rimba. Manusia adalah serigala bagi manusia lain (homohomini lupus) sehingga yang terjadi adalah keributan, kerusuhan dan perang antarmanusia. Selanjutnya, timbul pemikiran untuk bagaimana mempertahankan keberadaan manusia tersebut agar tidak mengalami kehancuran dan kepunahan dalam hidupnya.Akhirnya, antarmanusia dan kelompok masyarakat tersebut mengadakan perjanjian untuk membentuk suatu pemerintah yang berkuasa penuh mengatur, mengendalikan dan mempertahankan kehidupannya. Kekuasaan tersebut adalah negara. Jadi, negara sebagai hasil perjanjian dan sekaligus organisasi kekuasaan yang memiliki wewenang penuh menyelenggarakan ketertiban, keamanan dan ketentraman masyarakat.

Jean Jacques Rousseau (1712-1778) dalam karyanya du Contract Social menyebutkan bahwa manusia sebelum bernegara adalah merdeka, berdaulat penuh atas dirinya sendiri. Akan tetapi, agar kepentingannya lebih terjamin dalam hubungan bersama, mereka membentuk negara yang berfungsi menjamin sepenuhnya hak dan kemerdekaan masyarakat. Negara mendapatkan kewenangan untuk mengatur masyarakat yang disertai syarat harus bisa menjamin kepentingan rakyat, tidak menindas kemerdekaan rakyat dan kekuasaannya bersumber dari kehendak rakyat pula. Apabila negara menyimpang dari syarat itu, rakyat bebas menuntutnya dan mengganti pemerintah negara tersebut,. Pemikiran Rousseau ini menjadi sumber bagi Revolusi Prancis (1789).

2. Proses terjadinya negara di zaman modern

Menurut pandangan ini, terjadinya negara bukan dikarenakan oleh teori-teori seperti di atas. Negara-negara di dunia ini terbentuk karena melalui proses-proses, seperti penaklukan, peleburan (fusi), pemecahan, pemisahan diri, perjuangan, penyerahan/pemberian dan pendudukan atas wilayah yang belum ada pemerintahan sebelumnya.

a. Penaklukan (occupatie)

Penaklukan atau occupatie berarti suatu daerah yang tidak memiliki seseorang atau bangsa kemudian diambil alih dan didirikan negara di wilayah itu. Misalnya, Liberia adalah negara kosong yang dijadikan negara oleh para budak Negro yang telah dimerdekakan orang Amerika. Liberia dimerdekakan pada tahun 1847.

(22)

21

b. Peleburan (fusi)

Peleburan (fusi) adalah suatu penggabungan dua atau lebih negara menjadi negara baru. Misalkan, Jerman Barat dan Jerman Timur bergabung menjadi negara Jerman.

c. Pemecahan

Pemecahan adalah terbentuknya negara-negara baru akibat terpecahnya negara lama sehingga negara sebelumnya menjadi tidak ada lagi. Contohnya, Yugoslavia terpecah menjadi negara Serbia, Bosnia, Montenegro; Uni Soviet terpecah menjadi banyak negara baru; Cekoslovakia terpecah menjadi negara Ceko dan Slovakia.

d. Pemisahan diri (sparatie)

Pemisahan diri adalah memisahkan suatu bagian wilayah negara, kemudian terbentuk negara baru. Pemisahan berbeda dengan pemecahan, artinya negara lama masih ada. Misalnya, India kemudian terpecah menjadi India, Pakistan dan Bangladesh. Juga Timor Leste yang memisahkan diri dari Indonesa.

e. Perjuangan

Perjuangan merupakan hasil dari rakyat suatu wilayah yang umumnya dijajah negara lain, kemudian memerdekakan diri. Contoh adalah Indonesia yang melakukan perjuangan revolusi sehingga mampu membentuk negara merdeka. Kebanyakan negara di Asia dan Afrika yang merdeka setelah Perang Dunia II adalah hasil perjuangan rakyatnya.

f. Penyerahan

Penyerahan atau pemberian adalah pemberian kemerdekaan kepada suatu koloni oleh negara lain yang umumnya adalah negara bekas jajahannya. Inggris dan Prancis yang memiliki wilayah jajahan di Afrika banyak memberikan kemerdekaan kepada bangsa di daerah tersebut. Contohnya, Kongo dimerdekakan oleh Prancis.

g. Pendudukan

Pendudukan adalah pendudukan terhadap wilayah yang telah ada penduduknya, tetapi tidak berpemerintahan. Misalnya, Australia merupakan daerah baru yang ditemukan Inggris meskipun di sana terdapat suku Aborigin. Daerah Australia selanjutnya dubiuat koloni-koloni. Penduduknya didatangkan dari daratan Eropa. Australia dimerdekakan tahun 1901 oleh Inggris.

(23)

22

3. Teori terjadinya negara Indonesia

Pada uraian sebelumnya telah dikemukakan bahwa syarat terjadinya negara adalah adanya unsur pokok, yaitu rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat. Selanjutnya, pengakuan negara lain dan alat-alat kelengkapan negara, seperti UUD 1945.

Pemikiran seperti di atas mempengaruhi pula pembahasan para pendiri negara Indonesia (the founding fathers) dalam rangka mendirikan negara Indonesia merdeka. Dalam sidang BPUPKI sudah pula dibicarakan tentang wilayah negara dan rakyat dari negara Indonesia. Selanjutnya, bangsa Indonesia berhasil mewujudkan negara Indonesia melalui Proklamasi 17 Agustus 1945. Meskipun pemerintahan belum terbentuk dan UUD negara belum ditetapkan, bangsa Indonesia beranggapan bahwa terjadinya negara Indonesia sudah ada sejak diproklamasikan.

Terjadinya negara Indonesia merupakan proses atau rangkaian tahap-tahap yang berkesinambungan. Rangkaian tahap perkembangan tersebut digambarkan sesuai dengan keempat alinea dalam Pembukaan UUD 1945. Secara ringkas, rincian teori perkembangan negara Indonesia adalah sebagai berikut :

a. Terjadinya negara tidak sekadar dimulai dari proklamasi, tetapi adanya pengakuan akan hak setiap bangsa untuk memerdekakan dirinya. Bangsa Indonesia memiliki tekad kuat untuk menghapus segala penindasan dan penjajahan suatu bangsa atas bangsa lain. Inilah sebagai sumber motivasi perjuangan (alinea I Pembukaan UUD 1945)

b. Adanya perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan. Perjuangan panjang bangsa Indonesia menghasilkan proklamasi. Proklamasi mengantarkan bangsa Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan. Jadi dengan proklamasi bukan berarti kita telah selesai dalam bernegara. Negara yang kita cita-citakan adalah menuju pada keadaan merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur (alinea II Pembukaan UUD 1945)

c. Terjadinya negara Indonesia adalah kehendak bersama seluruh bangsa Indonesia dan sebagai suatu keinginan luhur bersama. Di samping itu, terjadinya negara Indonesia juga kehendak dan atas rahmat Allah Yang Mahakuasa. Hal ini membuktikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius dan mengakui adanya motivasi spiritual (alinea III Pembukaan UUD 1945)

d. Negara Indonesia perlu menyusun alat-alat perlengkapan negara yang meliputi tujuan negara, bentuk negara, sistem pemerintahan negara, UUD dan

(24)

23

dasar negara. Dengan demikian, makin sempurna proses terjadinya negara Indonesia (alinea IV Pembukaan UUD 1945)

Berdasar pada kenyataan yang ada, terjadinya negara bukan melalui pendudukan, pemisahan, penggabungan, pemecahan atau penyerahan. Bukti menunjukkan bahwa negara Indonesia terbentu melalui proses perjuangan, yaitu perjuangan melawan penjajah dan berhasil memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Usaha mendirikan negara melalui perjuangan sangat membanggakan diri seluruh rakyat Indonesia. Hal ini berbeda apabila bangsa Indonesia mendapatkan kemerdekaan karena diberi oleh bangsa lain.

Pilih jawaban a,b,c d atau e yang paling benar !

1. Negara merupakan organisasi yang timbul karena kehendak suatu golongan atau bangsanya sendiri. Pendapat ini dikemukakan…

a. Mr. Kranenburg b. F. Hegel c. G. Jellineck d. R.F. Soltau

e. Prof. Djoko Soetono

2. Paham kenegaraan yang dianggap sebagai bapak ilmu Negara adalah… a. J.J Rousseau

b. George Jelineck c. Thomas Hobbes d. John Locke e. F. Hegel

3. Negara adalah polis, yang berarti negara kota yang berfungsi sebagai tempat tinggal warga dengan pemerintah dan benteng untuk menjaga keamanan dari serangan musuh adalah pendapat dari…

a. Aritoteles b. Plato c. George Jelineck d. John Locke e. F. Hegel LATIHAN SOAL

(25)

24

4. Pertumbuhan Negara secara primer bertitik tolak pada… a. Perjanjian diantara rakyat itu sendiri

b. Perjanjian di antara rakyat dengan penguasa c. Bentuk Negara yang paling sederhana d. Kehidupan bangsa-bangsa yang beradab e. Tumbuhnya suku-suku menjadi kerajaan

5. Negara yang semula diperintah oleh raja yang absolute dengan system pemerintahan tersentralisasi adalah pertumbuhan Negara secara primer pada tahap…

a. Kerajaan (rijk)

b. Persekutuan masyarakat c. Negara sekunder

d. Negara nasional e. Negara demokrasi

6. Asal mula dan kejadian negara Republik Indonesia adalah sejak … a. Tanggal 17 Agustus 1945

b. Tanggal 18 Agustus 1945

c. Pengakuan kedaulatan oleh Belanda d. Terbentuk kepulauan Nusantara e. Zaman kerajaan Sriwijaya

7. Menurut fakta sejarah berdirinya Negara Belgia 1839 karena… a. Peleburan dua Negara menjadi satu Negara baru

b. Pecah dan lenyapnya suatu Negara dan berdiri Negara baru c. Daerah belum ada yang menguasai kemudian dikuasai d. Negara yang semula dijajah di beri kemerdekaan

e. Suatu daerah melepaskan diri dari suatu Negara dan menyatakan merdeka 8. Salah satu teori tentang asal mula Negara yakni pactum subjectionis menyebutkan bahwa Negara timbul karena…

a. Kehendak Tuhan b. Kehendak manusia

c. Perjanjian antara individu dengan penguasa d. Unsur Negara terpenuhi

e. Adanya ikatan antar individu 9. Pendekatan factual didasarkan kepada…

a. Kenyataan yang benar-benar terjadi dari sejarah b. Cerita dari mulut ke mulut

c. Hipotesis yang di dasarkan pemikiran logis d. Gabungan hipotesis dengan sejarah

(26)

25

e. Legenda yang diturunkan dari nenek moyang

10. Seseorang penguasa diangkat rakyat untuk melindungi kepentingan rakyat apabila tidak berhasil maka kehendak rakyat dapat menjatuhkan penguasa itu, teori yang di kemukakan oleh J.J Rousseau ini merupakan teori…

a. Perjajian masyarakat b. Kedaulatan rakyat c. Pemisahan kekuasaan d. Rule of law

e. Negar hukum

11. Teori ketuhanan nmenyatakan bahwa terjadi Negara… a. Atas kehendak Tuhan

b. Karena adanya kekuasaan mutlak dewa c. Karena putra dewa diberi kuasa

d. Karena ciptaan yang lebih kuat

e. Karena suatu keharusan sebagai penebusdosa atas perbuatan manusia 12. Plato adalah salah satu tokoh teori…

a. Ketuhanan b. Hukum alam c. Kedaulatan d. Perjanjian e. Kekuasaan

13. Negara Serbia terbentuk karena… a. Occupatie

b. Fusi

c. Pemecahan d. Pendudukan e. Penyerahan

14. Negara ialah suatu organisasi kekuasaan adalah pengertian menurut… a. Max Weber

b. Roger H. Soltau c. J.H.A Logeman d. George Jelineck e. Mr. Kranenburg

(27)

26

15. Menurut Thomas Hobbes perlunya suatu perjanjian karena manusia selalu hidup dalam… a. Ketakutan b. Permasalahan c. Kesenangan d. Ketegangan e. Kegembiraan

II. Jawablah dengan singkat ! 1. Teori teokrasi terdiri atas…

2. F.J Stahl, Thomas Aquinas, Agustinus adalah tokoh-tokoh teori… 3. Manusia adalah Homo Homini Lupus yang berarti…

4. Terjadinya Negara Indonesia merupakan…………tahap yang berkesinambungan.

5. Menurut………….negara ialah organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan.

6. Tokoh teori perjanjian adalah…

7. Paham Negara integralistik di Indonesia di kemukakan oleh….

8. Pelaksanaan organisasi politik dalam kekuasaan pemerintah dilaksanakan melalui…..

9. Terjadinya negara secara sekunder berkaitan erat dengan……….. dari negara lain.

10. Kongo adalh salah satu Negara yang berdiri karena…. 11. Bagaimana pengertian negara menurut Max Weber?

12. Bagaiman pengertian negara ditinjau dari segi organisasi kesusilaan? 13. Jelaskan teori hukum alam alam terjadinya suatu negara secara teoritis! 14. Jelaskan perbedaan proses terjadinya Negara dengan penaklukan dan

dengan pendudukan!

(28)

27

IV. Tujuan dan Fungsi Negara

1.1 Tujuan Negara

Setiap negara memiliki tujuan, yaitu tujuan bangsa itu sendiri dalam hidup bernegara. Tujuan berbeda-beda sesuai dengan pandangan masyarakat bangsanya serta pandangan hidup yang melandasinya.

Beberapa pandangan para ahli mengenai tujuan negara adalah sebagai berikut : 1. Roger H. Soltau

Tujuan negara ialah mengusahakan agar rakyat berkembang serta mengembangkan daya ciptanya sebebas mungkin.

2. Harold J. Laski

Tujuan negara ialah menciptakan keadaan agar rakyat memenuhi keinginannya secara maksimal.

3. Shang Yang

Tujuan negara ialah untuk mencari kekuasaan semata sehingga negara identik dengan penguasa.

4. John Locke

Tujuan negara ialah berkaitan dengan jaminan atas hak asasi manusia. 5. Dante Aleghieri

Tujuan negara ialah untuk mewujudkan perdamaian dunia.

1.2 Fungsi Negara

Fungsi negara di zaman modern antara lain :

1. Pelaksana penertiban: memelihara ketertiban untuk mencapai tujuan bersama dan menyelesaikan konflik yang muncul dalam masyarakat (stabilisator)

2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyatnya

3. Pengusahaan sistem pertahanan yang diperlukan untuk menagkal setiap ancaman yang datang dari dalam/luar

(29)

28

I. Pilih jawaban a,b,c d atau e yang paling benar !

1. Tujuan dalam suatu Negara biasanya dirumuskan dalam… a. Konstitusi/ hukum dasar

b. Naskah tersendiri c. Lembaran Negara d. Berita Negara

e. Naskah kemerdekaan

2. Tujuan negara juga berkaitan dengan……… yang dipakai negara yang bersangkutan a. Dasar negara b. Asas Negara c. UUD d. Ideology e. Pandangan

3. Negara mendirikan badan-badan pengadilan, berarti menjalankan fungsi… a. Penertiban

b. Kemakmuran c. Pertahanan

d. Penegakan keadilan e. Kesejahteraan

4. Tujuan Negara yang berideologi liberal yang menekan usaha .... a. Pemerataan

b. Keharmonisan c. Kebebasan d. Kemajuan e. Kebahagiaan

5. Tujuan Negara Republic Indonesia terdiri atas tujuan yang bersifat nasional dan bersifat internasional. Yang bersifat internasional adalah…

a. Melindungi segenap bangsa b. Mewujudkan kesejahteraan umum c. Kecerdasan bangsa

d. Melaksanakan ketertiban dunia e. Melindungi tumpah darah

(30)

29

6. Rumusan tujuan Negara Indinesia telah di temukan pada… a. Pembukaan UUD 1945 alenia I

b. Pembukaan UUD 1945 alenia II c. Pembukaan UUD 1945 alenia III d. Pembukaan UUD 1945 alenia IV e. Penjelasan umum UUD 1945

7. Pembangunan yang dilaksanakan Negara adalah dalam rangka melaksanakan fungsi… a. Ketertiban b. Keamanan c. Keadilan d. Kesejahteraaan e. Pertahanan

8. Kalau ditinjau dari tujuan Negara yang dikemukakan John Locke beraliran… a. Social

b. Liberalis c. Individualis d. Marxisme e. Teologis

9. Fungsi paling penting dalam suatu Negara adalah fungsi… a. Penertiban

b. Pertahanan c. Stabilisator d. Keadilan e. Kesejahteraan

10. Tujuan Negara Indonesia di rumuskan oleh.. a. Proklamator

b. PPKI c. BPUPKI d. Presiden e. Cabinet

II. Jawablah dengan singkat !

1. Tujuan dan fungsi Negara mempunyai arti yang… namun dalam praktik dan kenyataan sulit…

2. Tujuan Negara masih bersifat……sedang fungsi Negara lebih bersifat… 3. Mewujudkan perdamaian dunia adalah tujuan Negara menurut…

(31)

30

4. Untuk melaksanakan tujuan Negara yang bersifat internasional Indonesia melaksanakan politik..

5. Fungsi keadilan suatu Negara dilaksanakan melalui… 6. Sebutkan lima fungsi Negara menurut Charles E. Merriam! 7. Mengapa Negara menerlukan fungsi pertahanan?

8. Apa kaitan antara tujuan negara dengan fungsi Negara? 9. Tuliskan rumusan tujuan Negara Rpublik Indonesia!

10. Dapatkah kita sebagai warga Negara berperan serta turut mewujudkan tujuan Negara! Jelaskan?

V. Pentingnya Pengakuan Suatu Negara oleh Negara Lain

Syarat untuk berdirinya suatu negara harus memiliki unsur-unsur, antara lain : 1. Rakyat

Rakyat adalah semua orang yang berada didalam suatu negara atau menjadi penghuni negara. Di dalam suatu negara rakyat dapat dibedakan menjadi :

a. Penduduk dan bukan penduduk

b. Warga negara dan bukan warga negara

Perbedaan antara penduduk dan bukan penduduk. Penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal di dalam suatu wilayah negara dan lahir secara turun-temurun dan besar di dalam suatu negara tertentu. Sedangkan bukan penduduk ialah mereka yang berada di dalamsuatu wilayah negara hanya untuk waktu tertentu. 2. Wilayah

Wilayah negara ialah wilayah yang menunjukkan batas-batas di mana negara itu sungguh-sungguh dapat melaksanakan kekuasaannya dan kedaulatannya. Pada umumnya wilayah suatu negara meliputi daratan, lautan dan udara. Wilayah daratan dan udara dimiliki oleh setiap negara sedangkan wilayah lautan hanya dimiliki oleh negara yang memiliki pantai.

3. Pemerintah yang berdaulat

Pemerintah dalam arti luas adalah pemerintah sebagai gabunagn dari semua lembaga kenegaraan yang meliputi badan legislative, eksekutif, dan yudikatif. Sedangkan pemerintah dalam arti sempit adalah presiden dan para menteri, kabinet yang disebut eksekutif.

(32)

31

Menurut Moore bahwa suatu negara tanpa pengakuan tidaklah berarti bahwa ia tidak dapat melangsungkan hidupnya, melainkan peranan pengakuan dari negara lain untuk dapat menggunakan atribut negara yang bersangkutan saja.

Fungsi pengakuan suatu negara oleh negara lain yang berdaulat adalah sebagai berikut :

a. Untuk tidak mengasingkan suatu kumpulan manusia dari hubungan-hubungan internasional

b. Untuk menjamin kelanjutan hubungan-hubungan internasional dengan jalan mencegah adanya kekosongan hukum yang merugikan baik bagi kepentingan-kepentingan individu maupun hubungan antarnegara

Menurut Oppenheim bahwa pengakuan dari negara lain terhadap timbulnya keberadaan negara, hanya semata-mata merupakan suatu syarat konstitutif. Bila kita analisis pendapat tersebut sangat rasional, sebab tidak mungkin suatu negara yang berdaulat mengakui negara lain yang menyatakan merdeka kalau tidak memiliki rakyat, wilayah dan pemerintah yang berdaulat. Hal ini dapat disimpulkan bahwa syarat negara merdeka harus ada pengakuan dari negara lain yang berdaulat.

Ada dua macam pengakuan terhadap suatu negara antara lain:

a. Pengakuan de facto adalah pengakuan berdasarkan kenyataan adanya negara. Pengakuan ini diberikan berdasarkan kenyataan bahwa suatu masyarakat politik itu telah memenuhi ketiga unsur syarat berdirinya suatu negara yaitu adanya rakyat, wilayah dan pemerintah yang berdaulat.

b. Pengakuan de jure adalah pengakuan terhadap sahnya suatu negara berdasarkan pertimbangan hukum. Dengan adanya pengakuan secara de jure, suatu negara mendapat kewajiban-kewajiban dan hak-hak sebagai anggota masyarakat internasional.

VI. Alasan Suatu Negara Mengakui Negara Lain

Seperti telah dijelaskan dalam pembahasan awal bahwa syarat atau unsur untuk berdirinya suatu negara secara lengkap atau sempurna adalah adanya rakyat, wilayah, pemerintah yang berdaulat dan adanya pengakuan dari luar.

Menurut tokoh teori deklaratoir bahwa pengakuan hanya bersifat pencatatan belaka dari pihak-pihak atau negara-negara lain bahwa suatu negara baru telah mengambil tempat di antara negara-negara lain yang sudah lama ada. Dengan demikian, tanpa syarat keempat ini ia dengan sendirinya merupakan sebuah negara dan negara lain harus mengakui kenyataan tersebut. Pendukung teori pengakuan

(33)

32

adalah Brierly, Francois, Fischer, Williams, Erich, Tervooren, Schwarzen Berger dan Konvensi Montevideo 1933.

Menurut Brierly bahwa pengakuan bukanlah konstitutif melainkan deklaratif. Tanpa pengakuan dari negara lain suatu negara baru dapat berdiri, maka sebagai negara baru dapat berdiri, maka sebagai negara baru mempunyai hak untuk dihormati dan diperlakukan sama oleh negara lain sebagai suatu negara. Contoh Amerika Serikat memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 4 Juli 1776 dan pemerintah Inggris baru mengakuinya pada tahun 1783. Kemudian Republik Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 dan pemerintah Belanda baru mengakuinya pada tanggal 27 Desember 1949. Sedangkan Oppenheim mengemukakan bahwa pengakuan dari negara lain terhadap negara baru, merupakan suatu syarat konstitutif. Agar negara baru tersebut tidak hanya diakui secara fisik atau pengakuan secara de facto. Akan tetapi negara tersebut dapat diakui secara hukum atau secara de jure.

Alasan pentingnya pengakuan dari negara lain terhadap suatu negara yang baru berdiri atau merdeka adalah sebagai berikut :

1. Untuk memenuhi persyaratan atau unsur-unsur berdirinya suatu negara baik secara de facto maupun secara de jure

2. Agar diakui hak dan kewajibannya sebagai suatu negara oleh negara lain 3. Agar dapat menjadi subjek hukum internasional

4. Dapat menjadi anggota organisasi internasional

5. Agar dapat bekerja sama dalam bidang sosial, ekonomi, budaya, sosial, keamanan dan militer.

I. Pilih jawaban a,b,c d atau e yang paling benar !

1. Yang merupakan unsur deklaratif berdirinya suatu negara adalah … a. Rakyat

b. Wilayah

c. Pemerintahan yang berdaulat d. Kepala Negara

e. Pengakuan dari Negara lain

(34)

33

2. Semua orang yang menghuni suatu negara adalah… a. Penduduk

b. Warga negara c. Rakyat

d. Orang asing e. Warga

3. Rakyat suatu Negara dapat di bedakan menjadi… a. Penduduk dan warga Negara

b. Penduduk dan bukan warga negara c. Penduduk dan bukan penduduk d. Warga negara dan penduduk 4. Pemerintah dalam arti luas meliputi….

a. Semua lembaga kenegaraan b. Lembaga eksekutif dan peradilan c. Lembaga eksekutif dan legislative d. Presiden dan para mentri (cabinet) e. Lembaga pelaksana dan pengawas 5. Tanpa pengakuan dari negara lain suatu negara…

a. Tidak dapat melangsungkan hidupnya b. Tetap dapat berdiri sebagai Negara c. Belum merupakan Negara

d. Berdiri dengan tidak sempurna e. Tidak memenuhi syarat untuk berdiri

6. Pengakuan suatu Negara berdasarkan pertimbangan hukum di sebut pengakuan… a. Deklaratif

b. De facto c. De jure d. Subtansional e. Situasional

7. Semua Negara di dunia memiliki wilayah yang berupa… a. Daratan dan lautan

b. Daratan dan udara

c. Daratan , lautan dan udara d. Udara dan laut

(35)

34

8. Pengakuan dari Negara lain hanya semata-mata merupakan syarat konstitusif, hal ini menurut… a. Oppenheim b. John Locke c. Kranenburg d. Thomas Hobbes e. Notonegoro

9. Pengakuan yang dapat di tarik kembali adalah pengakuan… a. De jure

b. De facto c. Konstitusif d. Deklarasir e. Substansif

II. Jawablah dengan singkat !

1. Semua orang yang menjadi penghuni Negara adalah…

2. Pemerintah dalam arti luas adalah gabungan dari… yang meliputi badan… 3. Wakil-wakil Negara yang diakui secara…...tidak berhak atas… dan … diplomatic. 4. Dengan adanya pengakuan secara de jure suatu Negara mendapat……dan…sebagai

masyarakat internasional.

5. Pengakuan belanda terhadap berdirinya negara Indonesia terjadi pada tanggal….. 6. Sebutkan fungsi pengakuan suatu Negara oleh Negara lain!

7. Sebut dan jelaskan macam-macam pengakuan terhadap suatu Negara!

8. Sebutkan alasan pentingnya pengakuan dari Negara lain terhadap suatu Negara yang baru!

9. Apa yang dimaksud dengan teori konstitusif dan teori deklaratior? 10. Jelaskan perbedaan pengakuan de facto dan pengakuan de jure!

(36)

35

VII. Semangat Kebangsaan

Semangat kebangsaan disebut nasionalisme adalah rasa kesadaran untuk berbangsa dan bernegara sendiri secara berdaulat. Nasionalisme juga berarti suatu paham atau ajaran yang mencintai bangsa dan negaranya sendiri. Yang membedakan nasionalisme satu negara dengan negara lain terletak pada falsafah negaranya atau kepribadian bangsa. Republik Indonesia menganut nasionalisme Pancasila.

Nasionalisme Pancasila adalah ajaran kebangsaan masyarakat Indonesia yang tidak mengagungkan bangsanya sendiri dengan tidak merendahkan bangsa lain. Akan tetapi nasionalisme yang cinta bangsa dan negara Indonesia dengan tetap menghargai kemerdekaan dan kedaulatan bangsa lain.Pada hakikatnya nasionalisme Pancasila akan melahirkan semangat kebangsaan yang dijiwai oleh kepribadian bangsanya antara lain :

1. Selaku peduli akan persatuan, kesatuan, kepentingan dan kesejahteraan bangsa dan negara

2. Sanggup dan mau berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara 3. Mengembangkan cinta tanah air dan bangsa

4. Mengembangkan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia

5. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinika Tunggal Ika 6. Memelihara pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa

7. Mmemelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdaian abadi dan keadilan sosial

Karena kondisi Indonesia yang hiterogen, maka semangat kebangsaan harus dapat mengembangkan prinsip-prinsip kebangsaan atau nasionalisme Pancasila sebagai berikut:

a. Bhinneka Tunggal Ika

1. Nasionalisme Indonesia yang menghargai kemerdekaan dan kedaulan bangsa 2. Kebebasan yang bertanggung jawab

3. Wawasan Nusantara

4. Persatuan dalam pembangunan bangsa

Dalam sejarah perkembangan nasionalisme di Indonesia terdapat faktor-faktor penting bagi pembentukan nasionalisme Indonesia. Faktor-faktor itu adalah :

1. Persamaan atas keturunan sebagai bangsa Indonesia

2. Persamaan pada kebudayaan terutama cara hidup sebagai suku bangsa petani, pelaut dengan segala adat istiadat dan lembaga sosialnya

(37)

36

4. Persamaan nasip baik pada masa penjajahan maupun masa kejayaan dan masa reformasi

5. Persamaan cita-cita hidup sebagai mana yang diamanatkan dalam pembukaan UUD 45

6. Menerapkan semangat kebangsaan

Menerapkan semangat kebangsaan

Nasionalisme dan patriotisme telah dibuktikan keberhasilannya ketika bangsa Indonesia merebit kemerdekaannya dari tangan penjajah. Nilai-nilai semangat nasionalisme dan patriotisme yang harus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi penerus bangsa, agar mampu mempertahankan kemerdekaan serta mengisi kemerdekaan sehingga mampu menyejajarkan diri dengan bagnsa-bangsa lain di dunia adalah :

1. Sifat dan jiwa nasionalisme dan patriotisme : a. Pro Patria dan Primus Patria

b. Jiwa solidaritas / kesetiakawanan c. Jiwa toleransi / tenggang rasa

d. Jiwa tanpa pamrih dan tanggung jawab

e. Jiwa kasatria, kebebasan jiwa tanpa balas dendam 2. Semangat nasionalisme dan patriotisme, seperti :

a. Semangat menentang dominasi asing b. Semangat pengorbanan

c. Semangat tahan derita dan tahan uji d. Semangat kepahlawanan

e. Semangat persatuan dan kesatuan f. Percaya pada diri sendiri

Jiwa dan semangat nasionalisme serta patriotisme dapat diterapkan atau dilaksanakan dalam kehidupan keluarga, sekolah, masyarakat dan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

(38)

37

I. Pilih jawaban a,b,c d atau e yang paling benar !

1. Semangat nasionalisme Indonesia telah berhasil mengikut bangsa Indonesia untuk merebut, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Rintisan awal terbentuknya rasa persatuan Indonesia di wujudkan dalam….

a. Pembukaan UUD 1945 b. Sila persatuan Indonesia

c. Keputusan Kongres Pemuda Indonesia II d. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 e. Kesepakatan untuk kembali ke UUD 1945

2. Semangat dan isi sumpah pemuda 28 Oktober sebenarnya meletakkan dasar pengamalan nilai pancasila terutama sila…

a. Ketuhanan Yang Maha Esa

b. Kemanusiaan yang adil dan beradab c. Persatuan Indonesia

d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyawaratan/perwakilan

e. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia

3. Sebagai penunjang unsur persatuan dan kesatuan dalam rangka mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan seluruh daerah di Indonesia harus ada kesamaan…

a. Taktik dan strategi b. Kekuatan pertahanan c. Tujuan

d. Pertahanan keamanan e. Pendapat

4. Isi Bhineka Tungggal Ika yang sekarang menjadi semboyan dalam lambang Negara garuda Pancasila adalah ajaran mengenai….

a. Persatuan berbagai suku bangsa b. Kerukunan antar suku bangsa c. Kerukunan antar pemeluk agama d. Persatuan antaragama

e. Satu kesatuan politik

(39)

38

5. Jiwa nasionalisme antara lain tercermin dalam sikap… a. Membuka diri terhadap pengaruh dari luar b. Ramah terhadap wisatawan asing

c. Bangga menggunakan produk dalam negeri d. Gemar bepergian ke luar negri

e. Mendukung westernisasi

6. Perbuatan yang bertentangan dengan semangat nasionalisme adalah… a. Menyerap budaya asing yang meningkatkan harkat martabat manusia b. Mau bekerjasam dengan bangsa lain

c. Menonjolkan kebudayaan daerah d. Menghargai hasil karya orang lain

e. Berbahasa daerah dalam lingkungan adat

7. Nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme Pancasila bukan chauvinisme , maksudnya…

a. Kebanggaan berkebangsaan yang memiliki ciri sendiri

b. Kebanggaan berkebangsaan yang tidak mengagung-agungkan bangsa sendiri atau merasa lebih unggul dari bangsa lain

c. Kebanggaan berkebangsaan yang ingin maju sejajar dengan bangsa lain d. Bangsa yang berkembang terbuka

e. Kebanggaan berkebangsaan yang merasa sebanding dengan bangsa lain 8. Nasionalisme Pancasiala ialah semangat kebangsaan yang…

a. Merasa lebih unggul dari bangsa lain b. Merasa lebih terhormat dari bangsa lain c. Menghormati kemerdekaan bangsa lain d. Mengagung-agungkan bangsa sendiri e. Membanggakan kejayaan bangsa sendiri

9. Yang perlu diwaspadai supaya tidak menunda nasionalisme ialah.. a. Kesamaan tingkat pendidikan

b. Kesamaan tingkat kemajuan daerah c. Keseragaman bentuk dan ciri budaya d. Kesadaran kepentingan bersama

(40)

39

10. Menerapkan prinsip-prinsip nasionalisme dan patriotisme dalam lingkungan internasional, bertujuan…

a. Menyelesaikan masalah internasional

b. Menjamin kebebasan setiap bangsa untuk bertindak bebas c. Menyatukan ide-ide semua bangsa

d. Mewujudkan persahabatan yang harmonis dalam masyarakat dunia e. Menghindari prasangka buruk dari bangsa lain

II. Jawablah dengan singkat !

1. Perkembangan nasionalisme Indonesia pada tahapan 20 Mei 1908 adalah masa… 2. Kesadaran nasionalisme Indonesia dipengaruhi oleh factor …dan fator…

3. Nasionalisme Pancasila adalah nasionalisme dalam arti.. 4. Nasionalisme dalam arti sempit melahirkan paham…

5. Salah satu alat pemersatu bangsa adalah pandangan bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungan yang disebut…

6. Apa yang menjadikan kita sebagai bangsa Indonesia yang bersatu ?

7. Dalam tahapan nasionalisme proklamasi 17 Agustus 1945 disebut masa pendobrak, mengapa disebut demikian ?

8. Apa makna dari wawasan nusantara ?

9. Sebutkan 3 pasal dalam UUD 1945 yang mengungkapkan rasa kebangsaan !

10. Sebutkan masing-masing tiga contoh perbuatan yang menunjukan nasionalisme pada a. lingkungan :

b. Keluarga c. Sekolah d. Masyarakat

(41)

40

I. Pilih jawaban a,b,c d atau e yang paling benar !

1. Kedudukan manusia sebagai makhluk social akan berarti apabila… a. Mempunyai status yang tinggi

b. Berada di lingkungan masyarakat c. Mempunyai jabatan yang tinggi d. Berada di tempat yang nyaman e. Mempunyai keturunan yang na

2. Menurut Ellwood manusia hidup berkelompok didorong untuk memenuhi kebutuhan biologis yaitu untuk…

a. Makan, bersahabat dan mempertahankan diri

b. Mempertahankan diri, melangsungkan jenis kelamin dan istirahat c. Melangsungkan jenis kelamin, beristirahat dan berolahraga d. Mempertahankan diri, melangsungkan keturunan dan makan e. Berkreasi, melangsungkan keturunan dan mempertahankan diri

3. Pengertian bangsa yang dilatarbelakangi adanya rasa nasionalisme adalah menurut pendapat.. a. Roger H. Soltau b. Robert M. Mc. Iver c. Max Weber d. Logemann e. Ernest Renan

4. Negara merupakan organisasi yang terbentuk atas kehendak suatu golongan adalah pendapat dari…

a. R Djoko Soetomo b. Mr. Kranenburg c. Mr. Soenarko d. George Jillineck e. George Wilhelm

5. Negara yang menganut kedaulatan Tuhan, system pemerintahanya bersifat… a. Demokrasi

b. Absolute c. Presidensial d. Parlementerr e. Kerakyatan

Referensi

Dokumen terkait

tidak terpisah antara rawat jalan dan rawat inap digabungkan, jadikan memang sementara bentuk rekam medik kita dirumah sakit haji inikan belum instalasi kalau kita

Suhu lingkungan yang tinggi dapat menyebabkan proses respirasi pada sawi hijau meningkat sehingga kandungan air didalam bahan ikut keluar dari dalam sel yang

Persepsi dukungan organisasi mempengaruhi reaksi afektif karyawan terhadap pekerjaan mereka, termasuk kepuasan kerja dan mood positif. Kepuasan kerja mengacu pada sikap

Isinagawa ang pag-aaral upang (1) mapaghambing ang katangian ng papel at polyethylene plastic na maaaring magdulot ng masamang epekto sa kapaligiran, at (2)

Tanah yang terlalu masam dapat dinaikkan pH nya dengan menambahkan kapur ke dalam tanah, sedang tanah yang terlalu alkalis dapat diturunkan pH nya dengan penambahan belerang Walaupun

Penegakan hukum untuk memberantas tindak pidana korupsi yang dilakukan secara konvensional selama ini terbukti mengalami berbagai hambatan. Untuk itu diperlukan metode

Dilihat dari masing-masing kecamatan, terdapat perbedaan besaran kontribusi pada setiap sektor penyusun PDRB yang bergantung pada kondisi alam masing-masing

Rath & Niemann (1997) membandingkan penggunaan spermatozoa dari ejakulat dan kauda epididimis babi yang dikriopreservasi dengan bahan dasar pengencer kuning telur dan laktosa