• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ekonomi perusahaan dan koperasi usaha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Ekonomi perusahaan dan koperasi usaha "

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH EKONOMI PERUSAHAAN DAN KOPERASI

“BENTUK KEPEMILIKAN PERUSAHAAN”

Disusun Oleh :

Luqman Anindityo 200110110107

Radotdo Hasudungan 200110110128

Kelas : A

Kelompok : 3

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

SUMEDANG

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Perekonomian global yang menjelang didepan mata, didukung kemajuan teknologi yang demikian pesat, semakin mendorong seleksi alamiah yang mengarah pada yang terkuat yang bertahan. Keberhasilan akan digapai oleh pelaku bisnis dan perusahaan yang paling mampu menyesuaikan diri dengan persyaratan lingkungan saat ini, yaitu mereka yang sanggup memberikan apa yang siap dibeli masyarakat.

Jenis-jenis dan peluang bisnis baru yang semula tidak dikenal sekarang ini mulai menggejala dimana-mana. Keadaan ini memaksa pelaku bisnis maupun pihak-pihak baru yang ingin menekuni bisnis untuk lebih kreatif dan proaktif dalam menyikapi suasana persaingan yang semakin ketat. Dengan demikian, perencanaan bisnis yang benar-benar matang sangat diperlukan, sehingga bisnis dapat tumbuh dan berkembang serta menghasilkan laba. Untuk mampu melakukan improvisasi dan menjalankan terobosan-terobosan bisnis serta perencanaan bisnis yang matang, pelaku bisnis harus dibekali dengan penguasaan akan konsep-konsep bisnis yang matang sehingga mampu mengembangkannya dalam tataran yang lebih tinggi.

Sedemikian erat kaitan bisnis dengan perusahaan, sehingga untuk memahami seluk beluk bisnis diperlukan pengetahuan, pemahaman, dan penguasaan ilmu ekonomi perusahaan serta konsep pokok perusahaan agar bisnis dapat dikelola sesuai dengan tujuan dan sasaran yang diinginkan. Ditambah dengan kiat dan intuisi bisnis yang cermat, dapat dihasilkan perencanaan bisnis yang mengarahkan pelaku bisnis maupun perusahaan untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan serta memperoleh keunggulan bersaing. Kondisi ini penting mengingat disamping pencapaian tujuan ekonomis, perusahaan sebagai suatu sistem juga dimampukan untuk memenuhi tanggung jawab sosialnya bila perusahaan tersebut mampu meraup untung dan bertahan dalam persaingan.

1.2. Identifikasi Masalah

(3)

1.3. Maksud dan Tujuan

- Untuk mengetahui pengertian dari Bentuk Kepemilikan Perusahaan. - Untuk mengetahui sistem Kepemilikan Perusahaan di Indonesia.

- Untuk mengetahui Apa sajakah bentuk-bentuk kepemilikan Perusahaan di Indonesia.

BAB II

(4)

Perkembangan ekonomi di dunia ini sangatlah pesat. Ilmu – ilmu ekonomi sangatlah dibutuhkan sekarang ini. Dalam kehidupan ini, segala macam ilmu memang sangatlah penting. Hanya saja cara pencapaian dalam menggapai semua ilmu yang berbeda.

Dalam segala bidang, ekonomi sangatlah penting di kehidupan sehari – hari. Di dunia peternakan pun ekonomi memegang peran penting. Dengan mempelajari ilmu ekonomi, manusia akan mengetahui besar barang dan jasa yang harus dikeluarkan setiap harinya. Selain itu juga dapat mengerti tentang instrumen dan sistem perekonomian di segala bidang khususnya peternakan. Oleh karenanya, ilmu ekonomi ini haruslah dipelajari oleh seluruh mahasiswa.

Ilmu ekonomi terbagi atas dua bagian yaitu : ilmu Ekonomi Perusahaan dan ilmu Ekonomi Sosial. Ilmu Ekonomi social itu disebut juga ilmu Ekonomi umum. Untuk lebih mengkhususkan diri, maka kita terus membagi ilmu ekonomi perusahaan. Sebelumnya baiklah terlebih dahulu kita beri definisi dari ekonomi perusahaan. Ekonomi perusahaan adalah suatu bagian dari ilmu ekonomi yang khusus bertujuan untuk mempelajari gejala-gejala dalam rumah tangga perusahaan.

Ada dua cara pembagian ilmu ekonomi perusahaan. Pembagian yang pertama berdasarkan atas pokok-pokok persoalan, sedangkan pembagian yang kedua berdasar atas sifat-sifat cabang perusahaan.

BAB III

(5)

3.1 Bentuk – bentuk Kepemilikan Badan Usaha

Badan usaha adalah kesatuan yuridis ekonomis yang bertujuan mencari keuntungan (profit eriented). Sedangkan perusahaan merupakan kesatuan teknis dalam produksi yang tujuannya untuk menghasilkan barang dan jasa (product eriented). Jadi perusahaan merupakan bagian dari badan usaha; Perusahaan adalah alat badan usaha dalam upaya mencapai tujuannya, yaitu memperoleh keuntungan/laba. Jadi sangat diharuskan bagi semua perusahaan untuk memiliki bentuk kepemimpinan yang sesuai dengan perusahaan yang berjalan tersebut. Pemilihan bentuk perusahaan merupakan langkah awal dalam menjalankan kegiatan perusahaan. Sebab berhasil tidaknya usaha yang dijalankan tergantung dari keputusan tersebut. Berikut ini akan kita bahas bentuk-bentuk perusahaan, antara lain:

1. Usaha Perseorangan 2. Firma

3. Persekutuan Komanditer (CV) 4. Perseroan Terbatas (PT)

5. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 6. Koperasi

7. Perusahaan Daerah

8. Bentuk-bentuk Perusahaan lainnya

1. Perusahaan Perseorangan

Perusahaan Perseorangan merupakan salah satu bentuk perusahaan yang banyak dipergunakan di Indonesia. Maju mundurnya perusahaan tergantung sepenuhnya kepada kemampuan si pemilik usaha.

(6)

Dari uraian diatas kebaikan usaha ini kita dapat menjelaskan kebaikan-kebaikan dari badan usaha Perseorangan ini. Antara lain :

1. Organisasi yang mudah (Ease of Organization). Perusahaan Perseorangan dalam mengordinir sangatlah mudah, selain karena perusahaan kecil, dari segi aktivitas pun relative terbatas.

2. Kebebasan Bergerak (Freedom of Action). Pemilik perusahaan Perseorangan mempunyai kebebasan luas, sebab setiap keputusannya merupakan kata terakhir. Ia bebas menambah jumlah atau jenis barang yang diproduksikan atau diperdagangkan, karena tiada orang lain yang mempersoalkan kebijakannya. Tenggang-menenggang dalam soal-soal menejemen tidak perlu, sebab dia sendiri yang memegang kekuasaan di dalam perusahaan. Dalam beberapa hal kebebasan itu ada batasnya, seperti dalam penetapan upah buruh, mengimpor atau mengekspor barang-barang dan lain sebagainya.

3. Penerimaan seluruh keuntungan (Retention of all Profits), memberi kemunginan memberikan seluruh keuntungan kepada seseorang.

4. Pajak yang rendah (Low Taxes). Pemungutan pajak dilakukan hanya pada pemilik perusahaan perseorangan dari penghasilannya.

5. Ketidak mungkinan bocornya rahasia (Secrecy). Dimana tidak bocor karena pengusaha sendirilah yang menjalankan tugas-tugas penting, seperti pencampuran unsur-unsur bahan dalam proses produksi.

6. Ongkos organisasi yang murah (Low Organization Cost), terutama karena bagian-bagian dari personalia relatif kecil.

7. Sedikitnya Undang-undang dan peraturan yang membatasi gerak perusahaan tersebut 8. Dorongan perseorangan. Pengusaha perusahaan perseorangan pada umumnya berusaha

sekuat tenaga dengan kemampuan yang ada padanya agar perusahaan dapat merealisasikan tujuannya, yakni mendapatkan laba.

Disamping kebaikan, Perusahaan Perseorangan pun memiliki beberapa keburukan, antara lain ;

1. Tanggung jawab perusahaan yang tidak terbatas (Unlimited ability) 2. Besarnya perusahaan terbatas (Limitation on size).

(7)

4. Kesulitan dalam kepemimpinan. 2. Firma

Bentuk perusahaan firma merupakan suatu persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan nama bersama. Tanggung jawab masing-masing anggota firma tidak terbatas, sedangkan keuntungan dan kerugian dibagi rata bersama-sama. Firma ini perlu mempunyai akte pendirian tertulis yang berisi perjanjian dan dibuat dihadapan notaries atau dibawah tangan . dalam akte diterangkan berapa masing-masing modal dan bagaimana tanggungan yang tidak terbatas.

Jika dibandingkan dengan perseorangan firma mempunyai kelebihan dari perseorangan yaitu firma bukanlah milik seseorang. Dengan demikian dapat diadakan pembagian pekerjaan yang akan melancarkan perusahaan. Jika dilihat pada ketentuan pasal 16 KUHD letak kekhususan pada firma adalah unsur formal dan materiil.

Yang unsur formal adalah :

*) Menjalankan perusahaan yang memenuhi syarat terang-tarangan, terus-menerus dan mencari untung

*) Memakai nama bersama

Yang unsur materil adalah pertanggung jawaban tiap-tiap anggota firma secara pribadi untuk seluruhnya mengenai perserikatan persekutuan. Sama seperti perseorangan pemilihan bentuk usah firma juga harus memperhatikan kebaikan dan keburukan .

Adapun kebaikan firma yaitu :

 Jumlah modal relatif lebih besar dan mudah terpenuhi dibandingkan perseorangan.  Kemampuan organisasi dan manajemen lebih besar.

 Lebih mudah memperoleh kredit.  Pendiriaannya relatif mudah.

 Perhatian sekutu yang sungguh-sungguh terhadap perusahaan. Adapun keburukan firma yaitu :

(8)

 Pimpinan dipegang oleh lebih dari seseorang.  Adanya penanaman modal beku (Frozen Capital).

3. Persekutuan Komanditer

Menurut pasal 19 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, Persekutuan Komanditer (Commanditaire Vennotschaap/CV ) adalah suatu perjanjian kerja sama untuk berusaha bersama orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahan dan bertanggung jawab penuh dengan kekayaan pribadinya, dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin perusahaan serta bertanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikut sertakan dalam perusahan tersebut.

Di dalam persekutuan terdapat dua jenis sekutu yang berlainan sifat dan tugasnya, ialah: sekutu komanditer dan sekutu komplementer. Sekutu komanditer, apabila tidak diperjanjikan lain, tidak tampil kedepan, artinya tetap tinggal dibelakang layer, ia hanya mempercayakan disamakan dengan posisi seorang pemegang saham dalam perseroan terbatas. Artinya ia tidak dikenakan beban kerugian lebih besar dari pada jumlah pemasukan yang sudah ia janjikan Bentuk persekutuan Komanditer (CV), mempunyai kebaikan dan keburukan.

Kebaikanya adalah:

 Modal yang terkumpul relatif besar dan mudah  Relatif mudah memperoleh kredit

 Kemampuan manajemen lebih besar  Pendiriannya relatif mudah

 Kemampuan Kepemimpinannya relatip baik Keburukannya adalah:

(9)

 Kelangsungan hidup perusahaan relatif tidak menentu

 Sulit untuk menarik kembali modalnya terutama bagi sekutu pimpinan.

4. Perseroan Terbatas

Perseroan Terbatas (PT) yang juga disebut Naamloze Vennooschap (NV) merupakan bentuk perusahaan yang terdiri atas pemegang saham yang mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap untang-utang perusahaan sebesar modal yang disetor.

Saham yang dikeluarkan PT pada prinsipnya dapat digolongkan dalam dua jenis saham yaitu :

a) Saham biasa (common stock) b) Saham istimewa (preferred stock)

PT adalah : didirikan dengan akte dibawah tangan dan didaftarkan serta disah kan oleh Direktorat Koprasi. PT mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : didirikan dengan akte notaries dan disahkan oleh Departemen Kehakiman, merupakan persekutuan modal, tidak langsung mengerjakan kepentingan anggota; anggotanya bersifat menunggu, maju mundurnya usaha tegantung pada kecakapan direksinya, hak suara dan rapat anggota seimbang dengan besar kecilnya saham yang dipegang oleh para anggota masing-masing, besar kecilnya keuntungan berdasarkan kepada jumlah saham yang dimiliki dan besarnya keuntungan yang diterima dibatasi dan pada umumnya acuh tak acuh terhadap kesejahteraan masyarakat.

Dalam perusahaan bentuk PT ini selain diperlukan akte notaries juga ada syarat financial dan yuridis . Dalam bentuk PT harus ada :

a) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) b) Komisaris

c) Dewan Direktur

Jenis-jenis PT yang perlu diketahui adalah :

(10)

belikan, berbentuk saham “atas tunjuk” dengan kata lain nama pemilik saham tidak tercantum dalam saham itu.

2. Perseroan terbatas tertutup, merupakan perseroan terbatas dimana saham-sahamnya dimiliki oleh orang-orang tertentu, sering kali orang-orang yang memiliki hubungan kekeluargaan dan saham-sahamnya sering berbentuk “atas nama” dimana disebut nama pemilik saham tersebut. Perseroan terbatas tertutup pada hakikatnya merupakan assosiasi orang-orang tertentu, bukan assosiasi modal seperti pada perseroan terbatas tertutup ini disebut closed corporation, contohnya the Ford Motor Company.

3. Perseroan terbatas perorangan, merupakan perseroan terbatas dimana seluruh saham jatuh ke tangan seseorang yang kemudian bertindak pula sebagai direksi perseroan terbatas yang bersangkutan.

4. Perusahaan terbatas Milik Negara, merupakan perseroan terbatas yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh negara.

Kebaikan bentuk PT ini adalah :

1. Tanggungjawab yang terbatas dari pemegang saham terhadap hutang perusahaan 2. Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin

3. Relatif mudah memperoleh tambahan modal 4. Manajemen yang lebih kuat dan besar

5. Mudah untuk memindahkan hak milik perusahaan dengan menjual saham Keburukannya adalah :

1. Pendirian perusahaan relatif sulit 2. Biaya pendirian perusahan relatif besar 3. Relatif lama waktu pendiriannya

4. Rahasia perusahaan relatif kurang terjamin

5. Kurangnya perhatian para pemegang saham terhadap perusahaan

(11)

Badan Usaha Milik Negara merupakan badan usaha yang dikenal public enterprise yang berisikan dua elemen esensial yakni unsur pemerintah (public) dan unsur bisnis (enterprise) artinya BUMN ini tidaklah murni pemerintah 100 persen dan tidak murni bisnis 100 persen.

Untuk lebih jelas mengenai klasifikasi dan ciri-ciri yang melekat pada masing-masing bentuk BUMN, dapat dilihat pada diagram berikut ini.

Ciri-ciri pokok usaha Negara menurut undang-undang no.9 tahun 1994. 1) Perjan (IBW) Governmental Agency

a) Makna usaha, tujuan perusahaan public service b) Status hukum: Bukan badan hukum

c) Hubungan organisatoris dengan pemerintah: sebagai bagian dari Departemen/Ditjen (tidak otonom)

d) Pemilikan/penguasaan pemerintah: sepenuhnya dan langsung seperti terhadap bagian Departemen/Ditjen/Dit

e) Pengurusan oleh pemerintah: pemimpin adalah kepala jawatan yang diangkat oleh pemerintah

f) Pengawasan oleh pemerintah: langsung dan secara hierarkis fungsional, pemeriksaan oleh akuntan Negara, neraca disahkan oleh menteri

g) Kekayaan/permodalan: dari pemerintah melalui Anggaran Belanja Tahunan h) Status kepegawaian: pegawai negri

i) Ruang lingkup kegiatan usaha: pada umumnya public utility yang bersifat vital dan strategis 2) Perum (UU prp 1998) public Corporation

a) Makna usaha, tujuan perusahaan: public service dan profic seimbang/kondsional. b) Status hukum: badan hukum berdasarkan UU 19 prp tahun 1998 dan PP/pendirian

c) Hubungan organisatoris: berdiri sendiri sebagai kesatuan organisasi yang terpisa(otonom) d) Pemilikan/penguasaan oleh pemerintahan: sepenuhnya dan tidak langsung yaitu mulai

penanaman kekayaan Negara yang dipisah

(12)

f) Pengawasan oleh pemerintah: melalui pejabat atau badan yang berfungsi sebagai komisaris. Pemeriksaan oleh akutan Negara, neraca disahkan menteri

g) Kekayaan/permodalan: dari kekayaan Negara yang dipisahkan dan merupakan modal dasar perum. Modal tidak terbagi dalam saham.

h) Status kepegawaian: pegawai perusahaan Negara berdasarkan UU tersendiri

i) Ruang lingkup kegiatan usaha: pada umumnya usaha-usaha penting berupa public utility/service

3) Persero (KUHD) Government/State Campany

a) Makna usaha, tujuan perusahaan: profit sebagai titik berat

b) Status hukum: badan hukum berdasarkan KUHD dan PP pendirian( dengan akte notaris) c) Hubungan organisasi dengan pemerintahan: berdiri sendiri sebagai kesatuan organisasi

yang tercapai(otonom)

d) Pemilikan/penguasaan oleh pemerintah: dapat sepenuhnya atau sebagian yaitu melalui pihak saham secara keseluruhan atau sebagian

e) Pengurusan oleh pemerintahan: pimpinan adalah suatu direksi diangkat oleh rapat umum pemegang saham

f) Pengawasan oleh pemerintahan: pelalui dewan komisaris yang diangkat oleh rapat umum pemegang saham

g) Kekayaan/permodalan: dari kekayaan Negara yang dipisahnya dan merupakan modal dasar persero, untuk keseluruhan atau sebagian modal perseroan terbagi dalam saham-saham h) Status kepegawaian: pegawai perusahaan swasta biasa.

i) Ruang lingkup kegiatan usaha: seperti pada perusahaan swasta biasa.

6. Koperasi

Istilah koperasi berasal dari dua suku kata yaitu co dan operation. Co berarti bersama dan operation berarti pekerjaan, sehingga kalau digabung menjadi cooperation atau koperasi berarti pekerjaan bersama atau bersama-sama bekerja untuk mencapai tujuan tertenu.

(13)

atau badan-badan hokum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan. Sesuai dengan undang-undang tersebut koperasi Indonesia mempunyai empat fungsi, yaitu:

1. Alat penunjang ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat 2. Alat pendemokrasian ekonomi social

3. Sebagai salah satu urat nadi perekonomian Indonesia

4. Alat Pembina insan masyarakat untuk memperkokoh kedudukan ekonomi bangsa Indonesia serta bersatu dalam mengatasi tata laksana perekonomian rakyat

Untuk dapat mendirikan sebuah Koperasi, maka harus ada sedikitnya 20 (duapuluh) orang dan masing-masing orang harus memenuhi tiga syarat menurut pasal 14, UU No. 12 Tahun 1967. Ketiga syarat itu adalah :

1. Mampu untuk melaksanakan tindakan hokum

2. Menerima landasan idiel, asas dan sendi dasar koperasi

3. Sanggup dan bersedia melakukan kewajiban-kewajiban dan hak sebagai anggota koperasi Koperasi didirikan dan dibentuk melalui suatu rapat anggota, dimana dipilih pengurus dari anggota koperasi serta dibuat akte pendirian.

a. Nama dan nama kecil, tempat tinggal, dan pekerjaan mereka yang diberi kuasa menanda tangani akte pendirian oleh rapat pembentukan

b. Anggaran dasar koperasi yang telah diputuskan oleh rapat pembentukannya

Anggaran dasar koperasi memuat antara lain nama koperasi, tempat kedudukan dan daerah lainnya; asas dan tujuan ; lapangan usaha; keanggotaan; hak dan kewajiban anggota; hak dan kewajiban rapat anggota; pengurus dan badan pemeriksa; tahun buku koperasi; permodalan; tanggungan; dana-dana serta ketentuan tentang sisa kekayaan bila koperasi dibubarkan.

Agar suatu koperasi mendapatkan pengesahan sebagai badan hokum, maka pendiri koperasi harus memohon kepada pejabat yang berwenang agar diberi pengesahan badan hokum. Dalam mengajukan permohonan kepada pejabat, permohonan harus dilampiri :

(14)

b. Petikan Berita Acara tentang rapat pembentukan yang memuat cacatan tentang anggota dan nama mereka yang diberikan kuasa untuk menanda tangani akte Pendirian

Pada waktu menerima akte pendirian, pejabat (Jawatan Koperasi) mengirim atau menyerahkan sehelai tanda terima yang bertanggal kepada pendiri-pendiri koperasi. Jika pejabat berpendapat bahwa isi akte pendirian tidak bertentangan dengan undang-undang tentang perkoperasian maka dalam waktu yang selambat-lambatnya enam bulan pejabat harus telah memberikan pengesahannya. Akte pendirian didaftarkan dengan memakai nomor urut dalam buku daftar umum yang disediakan untuk keperluan itu pada kantor pejabat. Tanggal pendaftaran akte pendirian berlaku sebagai tanggal resmi berdirinya koperasi dan sejak itu koperasi adalah Badan Hukum.

Kedua buah akte pendirian, kemudian dibubuhi tanda pengesahan, tanggal dan nomor pendaftarannya. Sebuah akte pendirian yang tidak bermaterai disimpan di kantor pejabat sedang sebuah lainnya yang bermaterai dikirim kepada pendiri koperasi. Koperasi yang telah disahkan sebagai badan hokum, oleh pejabat diumumkan melalui berita negara republik Indonesia.

6.1.1 Susunan Organisasi Koperasi

1. Unsur-unsur utama suatu Organisasi Koperasi adalah : anggota, pengurus dan badan pemeriksa.

2. Anggota-anggota koperasi dalam rapat anggota bertugas : menetapkan anggaran dasar Koperasi; menetapkan kebijaksanaan koperasi; memilih, mengangkat, dan menghentikan pengurus, dan badan pemeriksa serta penasehat; menetapkan rencana kerja, anggaran belanja, pengesahan neraca dan kebijaksanaan pengurus dalam bidang organisasi dan perusahaan.

3. Rapat anggota, merupakan kekuasaan tertinggi dalam kehidupan koperasi, keputusan diambil berdasarkan hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan. Bila kata mufakat tidak tercapai, keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.

Anggota koperasi mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk mengamalkan : a. Landasan-landasan, asas dan dasar koperasi

b. Undang-undang, peraturan pelaksanaannya : Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Koperasi

(15)

Selain dari kewajiban maka anggota koperasi mempunyai hak untuk :

1. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam rapat anggota 2. Memilih dan atau dipilih menjadi anggota pengurus dan badan pemeriksa

3. Meminta diadakannya Rapat Anggota menurut ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar 4. Mengemukakan pendapat atau saran-saran kepada pengurus di luar rapat, baik diminta

atau tidak diminta

5. Mendapat pelayananan yang sama antara sesama anggota

6. Melakukan pengawasan atau jalannya organisasi dan usaha-usaha koperasi menurut ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar

6.1.2 Jenis-jenis Koperasi

Atas dasar lapangan usaha serta fungsinya, koperasi dapat dibedakan atas tiga jenis yaitu: 1. Koperasi Konsumsi

Menurut sejarahnya koperasi konsumsi merupakan jenis yang pertama timbul di dunia ini. Hal ini terjadi di suatu kota kecil yang bernama : Rochdale di Inggris. Pada tahun lima puluhan di abad yang lalu, harga kebutuhan sehari-hari sangatlah mahal, sehingga sangat menekan kehidupan mereka yang mempunyai penghasilan tetap terutama kaum buruh di inggris.

Tekanan hidup tersebut menimbulkan pikiran bagi sementara buruh bagaimana menanggulangi kesulitan itu. Karena itu, 28 orang buruh di Rochdale mendirikan took kecil dan dengan secara gotong-royong mengumpul modal (masing-masing satu poundsterling seorang) untuk membeli kebutuhan sehari-hari untuk dijual kembali kepada para anggota.

Koperasi konsumsi pertama yang didirikan di Rochdale, dapat hidup lama, selain karena peraturan koperasi baik, juga karena ketaatan anggota terhadap peraturan-peraturan koperasi tersebut.

Beberapa prinsip yang menjadi pedoman bagi peraturan-peraturan koperasi di Rochdale adalah sebagai berikut :

1. Keanggotaan berdasarkan atas sukarela

2. Dalam rapat anggota, setiap orang mempunyai satu hak suara

3. Pembagian keuntungan menurut banyaknya pembelian

(16)

5. Barang-barang dijual dengan tunai

6. Netral di bidang politik dan agama

7. Memajukan pendidikan

Selain dari beberapa prinsip tersebut diatas, Dr. Mohammad Hatta sebagai Bapak Koperasi di Indonesia dalam berbagai kesempatan mengemukakan beberapa prinsip yang harus dipedomani agar koperasi dapat berjalan dengan baik. Prinsip-prinsip tersebut adalah :

1.

Menjual barang kebutuhan anggota dengan harga yang lebih murah dari harga pasar.

2.

Kualitas dari barang yang dijual bermutu tinggi, bila kualitas yang lebih rendah dinyatakan jujur kepada pembeli

3.

Menjual barang dengan tunai agar anggota jangan terjerat oleh hutang

4.

Prinsip solidaritet yaitu setia bersekutu dan mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan sendiri

5.

Prinsip individualitet yakni mempunyai kemauan dan kepercayaan pada diri sendiri dan yakin bahwa dengan jalan kerjasama dengan anggota-anggota koperasi lainnya, ekonominya yang lemah dapat diperbaiki

6.

Cinta ke-ada masyarakat, dimana kepentingannya harus didahulukan dari kepentingan sendiri atau golongan sendiri

7.

Mempunyai rasa tanggung jawab moral dan social

2. Koperasi Jasa-jasa

(17)

Schuttse Delitsch ini tidak terbatas, berbeda dengan koperasi ciptaan Raffesein dimana daerah kerjanya terbatas dan anggota-anggotanya dari suatu lingkungan daerah tertentu.

Koperasi kredit di Indonesia umumnya memberi pinjaman kepada anggotanya saja, dimaksudkan agar jangan sampai ada anggota yang jatuh kepada lintah darat. Untuk mencapai maksud itu, kredit yang diberikan kepada anggota dibatasi jangan sampai melebihi kemampuannya untuk membayar.

3. Koperasi Produksi

Koperasi Produksi pertama didirikan di Prancis, penganjurnya Phillipe Buches (1795-1865) dan Louis Blanc ( 1811-1882), seorang pengikut aliran “hidup sama rata sama rasa”.

Berdasar lapangan pekerjaan, Koperasi Produksi dibedakan atas Koperasi Pertanian, Koperasi Peternakan, Koperasi Perikanan, Koperasi Kerajinan/Industri dan lain sebagainya. Koperasi Pertanian banyak terdapat di Dermark dan Prancis sedang di negeri Belanda terdapat banyak Koperasi Peternakan. Di Indonesia terdapat banyak jenis Koperasi Produksi seperti Koperasi Kerajinan, Koperasi Perikanan, dan Koperasi Pertanian.

Koperasi Unit Desa (KUD) yang sekarang popular di Indonesia adalah Koperasi yang bergerak di Sektor Pertanian tetapi mempunyai tujuan ganda. Kegiatannya selain menyalurkan hasil produksi pertanian dengan membeli dan memasarkannya juga memberi penyuluhan serta memberikan kredit. Jelas bahwa Koperasi Unit Desa merupakan Koperasi Serba Usaha.

7. Perusahaan Daerah

Perusahaan daerah adalah suatu perusahaan yang didirikan dengan suatu peraturan daerah, dimana modal seluruhnya atau sebagian merupakan kekayaaan daerah yang dipisahkan, kecuali ditentukan lain dengan atau berdasarkan undang-undang.

Suatu Perusahaan daerah merupakan Badan hokum, bila Perusahaan Daerah yang bersangkutan didirikan dengan suatu peraturan Daerah dan telah mendapat pengesahan instansi atasan. Instansi atasan itu adalah : Presiden bagi daerah Khusus ibukota Jakarta raya; Menteri Dalam Negeri bagi daerah tingkat I; Gubernur bagi daerah tingkat II.

(18)

rapat pemegang saham, pengawasan, tanggung jawab dan tuntutan ganti rugi pegawai, tahun buku, anggaran perusahaan, laporan perhitungan hasil usaha berkala dan kegiatan, laporan perhitungan tahunan, penetapan dan penggunaan laba serta pemberian jasa produksi, control, penyerahan kepada daerah dan pemindahan ketangan perkumpulan koperasi, pembubaran, peralihan dan ketentuan tertutup.

Tujuan Perusahaan Daerah ialah untuk turut serta melaksanakan pembangunan daerah khususnya dan pembangunan ekonomi nasional umumnya. Perusahaan daerah harus berusaha memenuhi kebutuhan rakyat dan ketentraman serta kesenangan kerja dalam perusahaan menuju masyarakat adil dan makmur.

Perusahaan daerah yang modalnya seluruhnya merupakan kekayaan satu daerah yang dipisahkan, modalnya tidak terdiri atas saham-saham. Bila modalnya merupakan kekayaan beberapa daerah yang dipisahkan atau sebagian merupakan modal swasta, maka modal perusahaan daerah tersebut terdiri atas saham-saham. Bila modalnya merupakan kekayaan beberapa daerah yang dipisahkan atau sebagian merupakan modal swasta, maka modal Perusahan Daerah Tersebut terdiri atas saham-saham. Saham perusahaan daerah ada dua macam, yaitu saham prioritet, hanya dapat memiliki oleh daerah dan saham biasa yang dapat dimiliki oleh daerah, warga negara Indonesia dan Badan Hukum yang pesertanya Warga Negara Indonesia.

Perusahaan Daerah dipimpin oleh suatu direksi yang anggota-anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah, setelah mendengar pertimbangan DPRD untuk waktu selama-lamanya empat tahun. Di antara anggota direksi tidak boleh ada hubungan keluarga sampai derajat ketiga, baik menurut garis lurus ataupun garis kesamping termasuk menantu dan ipar kecuali jika diizinkan oleh kepala Daerah.

(19)

Merupakan bentuk persekutuan antara beberapa perusahaan jenis dibawah suatu perjanjian tertentu.

c) Merger

Merupakan penggabungan dua perusahaan atau lebih menjadi satu perusahaan. Marger terdiri dari dua yaitu marger Horizontal merupakan penggabungan dengan perusahaan asing untuk pasar yang sama sedang dan Vertikal merupakan penggabungan perusahaan dengan perusahaan supplier-nya

d) Yayasan

Merupakan organisasi yang tidak mencari keuntungan tetapi untuk usaha yang bersifat social e) Kongsi

Adalah suatu perserikatan yang terdiri dari dua orang atau lebih untuk mengadakan usaha bersama untuk mencari keuntungan.

f) Perserikatan perdata

Merupakan persetujuan yang terdiri dari dua orang atau lebih yang bersepakat untuk saling mengangkat diri untuk memasukkan suatu kedalam persekutuan dengan maksud untuk membagi keuntungan yang terjadi karena persetujuan tersebut.

Pada setiap perserikatan perdata terdapat unsur-unsur: a. Pemasukkan

(20)

IV PENUTUP

Kesimpulan

Badan usaha adalah kesatuan yuridis ekonomis yang bertujuan mencari keuntungan (profit eriented). Sedangkan perusahaan merupakan kesatuan teknis dalam produksi yang tujuannya untuk menghasilkan barang dan jasa (product eriented). Jadi perusahaan merupakan bagian dari badan usaha; Perusahaan adalah alat badan usaha dalam upaya mencapai tujuannya, yaitu memperoleh keuntungan/laba. Berikut ini akan kita bahas bentuk-bentuk perusahaan, antara lain:

1. Usaha Perseorangan 2. Firma

3. Persekutuan Komanditer (CV) 4. Perseroan Terbatas (PT)

(21)

7. Perusahaan Daerah

8. Bentuk-bentuk Perusahaan lainnya

9. Beberapa bentuk badan Usaha di Luar Negeri

Kemudian, Kepemilikan (Proprietorship) adalah tipe organisasi yang paling sederhana, dimana perusahaan dimiliki oleh perorangan yang beroperasi dengan namanya sendiri atau dibawah suatu merek dagang. Pemilik bertanggungjawab penuh, termasuk tanggungjawab yang tak terbatas. Bila perusahaan bangkrut, seluruh aset pemilik, baik milik perusahaan maupun milik pribadi bisa digunakan untuk membayar hutang. Hanya beberapa regulasi yang mengatur kepemilikan tunggal, dan pemilik bisa memilih waktu akhir tahun fiskal mereka sendiri untuk perusahaan. Jenis bisnis ini berada dibawah yurisdiksi teritorial atau propinsi. Nama yang dipilih oleh pemilik untuk menjalankan usahanya harus didaftarkan di teritori atau propinsi masing-masing. Bila pemilik (tunggal) menjalankan bisnis dengan namanya sendiri tanpa tambahan kata-kata lain, maka ia tidak perlu lagi untuk mendaftarkan nama perusahaannya.

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Manullang, DR.M., Pengantar Ekonomi Perusahaan, Liberty, Yogyakarta, 1991

Swastha Dh., Drs. Basu, dan Sukotjo, Drs. Ibnu, Pengantar Ekonomi Perusahaan, Modern,

Buku I, Bagian Penerbitan Akademi Akuntansi, YKPN, Yogyakarta, 1970

http://muhammad-dhiauddin.blogspot.com/2010/10/pengertian-bisnis-bentuk-

kepemilikan.html/ Diakses pada tanggal 4 Maret 2014 Pukul 18.14 WIB )

http://fairuzabadizef.com/2012/12/23/3-bentuk-perusahaan-atas-dasar-kepemilikan/

Diakses pada tanggal 8 Maret 2014 Pukul 18.12 WIB )

http://www.slideshare.net/rizki_99/bentuk-pemilikan-perusahaan/ Diakses pada tanggal 9

Maret 2014 Pukul 10.14 WIB )

(23)

Referensi

Dokumen terkait

kapal ikan yang akan dirancang menggunakan metode kapal pemb<mding, yaitu kapal tradisional yang sudah ada di Kecamatan Sepulu£ Alat tangkap yang digunakan

Tabel 4.1 Data ROI, Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar di BEI 2009-2012

Hasil Computional Cost yang didapatkan pada algoritma ini termasuk lambat yaitu dengan waktu rata-rata yang dibutuhkan sebesar 4.329301 detik, namun pada algoritma ini memiliki

11 GG34 SARJANA MUDA SAINS AGROTEKNOLOGI (SAINS TANAMAN) 12 GG37 SARJANA MUDA SAINS GUNAAN (TEKNOLOGI MARITIM) 13 GP04 SARJANA MUDA KAUNSELING.. 14 GP08 SARJANA

Yusuf Sugeng Suryono S.Pd... Siti

Profesi audit dianggap penting bagi para pengguna laporan keuangan dikarenakan fungsi dari profesi audit adalah untuk memberikan keyakinan yang memadai yang

OTOHERU SIDARTA, SP Selamat siang pak Heru, saya FURNADI mahasiswa program Pascasarja Universitas Terbuka yang saat ini sedang melakukan penelitian dengan julul "Pengaruh

Pada penelitian ini penulis mengambil judul mengenai Strategi Komunikasi Dalam Mensosialisasikan Perubahan Corporate Identity Kepada Publik Eksternal (Kasus The