• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis negara miskin dan berkembang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "analisis negara miskin dan berkembang"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Ekonomi Pembangunan I

Analisis Negara LDC/Miskin dan Negara Berkembang

Disusun oleh :

Nama : Eko Wukagani Zurdona Prastyo 20140430111

Niken Ayu Pratiwi

20140430043

Aliza Harry Tantowi

20140430119

Kelas : F

Program studi Ilmu Ekonomi

Fakultas Ekonomi

(2)

Dalam analisis ini kami membandingkan beberapa negara seperti

 Bahrain  Iran  Iraq  Singapura  Bangladesh  Mongolia  Indonesia

Dan kami membagi analisis beberapa indikator seperti GDP, investasi asing, aset asing, populasi di perkotaan, IPM, CO2 emisi dan indeks pendidikan. Negara yang kami analisis semuanya berasal dari Asia Tenggara, Asia Barat, Asia Tengaha dan Asia Selatan.

Baiklah kami menjelaskan kenapa kami memilih indikator-indikator tersebut dimulai dari GDP, GDP yang seperti kita ketahui meruapakn banyaknya produk barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara baik yang dilakukan oleh warga negara lokal maupun warga negara asing jadi semakkin besarnya GDP yang dihasilkan maka akan semakin besar pula tingkat produktivitas suatu negara, dalam pemenuhan target produksi yang sangat dibutuhkan yang lainnya adalah modal atau dana untuk melakukan produksi dimana semakin banyaknya modal yang tersedia maka besaran jumlah barang dan jasa yang akan diproduksi akan semakin banyak pula. Investasi luar negri adalah salah satu jawaban jika modal didalam negri tidak mencukupi dan ini merupakan salah satu indikasi jika banyak para investor asing yang percaya jika propek bisnis mereka dinegara tersebut cerah dan akan menghasilkan profit bagi mereka, maka dari itu banyaknya dana asing yang masuk ke suatu negara mengindikasikan jika perekonomian negara tersebut diyakini masa depan yang bagus dan akan terus berkembang nantinya tapi disisi lain banyaknya investasi asing menyebabkan perekonomian negara tersebut akan sangat bergantung terhadap perekonomian global dimana jika negara asal investor tersebut mengalami krisis atau goncangan ekonomi maka dana yang biasanya ada diluar negara akan kembali ditarik atau dikurangi karena kejelasan dinegara tersebut masih membingungkan dan biasanya para investor lebih memilih untuk menunggu perbaikan ekonomi di negara mereka terlebih dulu baru setelah itu kembali menambah investasi mereka di suatu negara.

(3)

perkotaan indikator ini menunujukan melesatnya populasi di daerah perkotaan, ada beberapa hal yang mempengaruhi melesatnya populasi selain dari angka kelahiran yang meningkat karena menunjangnnya perekonomian masyarakat, mungkin juga disebabkan adanya ketimpangan pemerataan pembangunan dimana kebanyakan pusat industri berada didaerah perkotaan sehingga masyarakat lebih memilih untuk pergi kedaerah yang banyak terdapat industri. Banyaknya urbanisasi biasanya dilakukan karena daerah asal para kam urban tidak mendukung dalam pembangunan industri seperti infrastruktur atau SDM sehingga para pemodal lebih memilih membangun infrastruktur mereka didaerah perkotaan yang secara infrastruktur lebih menunujang dalam berproduksi.

(4)

ASIA BARAT

Asia Barat terkenal dengan minyak bumi yang melimpah, padang pasir, gedung-gedung pencakar langit dan juga konflik yang seolah tak pernah berakhir dikawasan ini. Tapi beberapa negara ini dapat mencapai pembangunan yang luar biasa seperti Qatar yang menjadi pendapatan perkapita paling tinggi, kemampuan mengubah pada pasir menjadi sebuah pemukiman dan masih banyak lagi pencapaian dari negara Asia Barat yang belum kita ketahui, termasuk ketimpangan yang ada di regional tersebut seperti yang terjadi antara Yaman dan Saudi Arabia dan juga beberapa negara lain di Asia Barat. Disini kami akan mengulas bagaimana ketimpangan itu bisa terjadi padahal mereka dapat dipastikan memiliki keunggulan dalam posisi yang strategis dan sumber daya alam yang cukup untuk mengatrol pereonomian setiap negara menjadi lebih baik dan mempersempit ketimpangan yang ada sekarang ini

Object 3

(5)

ketahui jika Asia Barat merupakan salah satu ladang minyak paling kaya didunia hampir setiap negara di regional ini perekeonomian mereka bertumpu pada minyak mentah yang menjadi komoditas ekspor andalan mereka, belum lagi posisi negara-negara Asia Barat yang cukup strategis dimana menjadi pintu masuk menuju terusan Suez yang sangat sering dilalui kapal-kapal perdagangan dari Asia dan Afrika untuk menuju laut Mediterania ataupun sebaliknya kapal-kapal perdagangan dari Eropa untuk menuju benua Asia.

Asia Barat memang terkenal dengan konfliknya entah antar Sunni dan Syiah atau para pemberontak dengan pemerintah yang sedang berkuasa sekarang, ketidakstabilan ini lah yang menyebabkan pembangunan yang tidak merata di Asia Barat dimana negara yang cenderung stabil dan aman dapat mengontrol perekonomian dan pembangunan mereka sedangkan negara yang berperang dan mengalami konflik sangat sulit untuk bergerak dari kesenjangan yang ada. Terkadang kekayaan alam yang mereka miliki justru menjadi bumerang disaat menjadi rebutan antara berbagai pihak yang ingin menguasai kekayaan sumber daya tersebut. Berikut adalah beberapa negara di Asia Barat yang mencapai kemakmuran dan beberapa lagi belum mencapai kemakmuran

1.

Bahrain

Object 5

Disini dapat dilihat GDP Bahrain selalu meningkat setiap tahun, negara ini merupakan salah satu negara dengan status High Income:nonOECD dengan GDP $33.87 billion dengan populasi 1.362 juta pada tahun 2014 (world bank). Negara teluk ini merupakan negara yang kaya akan minyak dan negara ini juga tergabung dengan

(6)

Oman, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, kerjasama ini merupakan gabungan dari negara-negara monarkhi di Arab.

Pemerintah monarki di Bahrain sangat mendukung Bahrain menjadi pusat keuangan dan perbankan dunia pada tahun 2030. GDP yang terus meningkat tentu akan dibarengi dengan pembukaan industri-industri baru yang akan menyedot modal, nah disini para investor asing menginvestasikan uang mereka jika melihat pertumbuhan GDP yang selalu meningkat berikut invesatsi asing di Bahrain. Jika dilihat ada penurunan nilai GDP dari tahun 2008 ke 2009 hal ini disebabkan faktor eksternal dari krisis kredit AS dimana konsumsi masyarakat mengalami kelesuan yang parah sampai pasar tidak dapat mengangkat harga di pasar. Penurunan konsumsi ini menyebabkan konsumsi untuk minyak bumi di AS pun juga ikut turun, negara AS yang terkenal sebagai negara konsumen didunia dan memenuhi konsumsinya dari berbagai impor diseluruh dunia.

Penurunan ini menyebabkan permintaan minyak bumi dari AS menurun dan menyebabkan harga dipasaran semakin murah karena jumlah barangnya tetap dan permintaannya menurun menyebabkan harga minyak dunia semakin murah dan mengurangi pendapatan negara ini dan juga menurunkan tingkat GDP Bahrain, peningkatan GDP dari tahun 2004 dan mencapai puncaknya pada tahun 2008 hal ini disebabkan meningkatnya harga minyak dunia yang menguntungkan negara-negara pengekspor minyak seperti Bahrain

Peningkatan penanaman modal asing di bahrain dapat kita lihat pada tabel dibawah ini

Object 7

(7)

yang diinvestasikan asing ke negara ini mungkin terpengaruh oleh krisis kredit yang pada waktu itu melanda Amerika Serikat, dimana banyak lembaga kredit yang gagal dan mengalami failed hal ini menyebabkan konsumsi masyarakat AS turun drastis dan pasar melesu, sampai pasar tidak dapat lagi mengangkat harga barang di pasaran. Sederhananya melesunya ekonomi AS menyebabkan para investor untuk menyimpan atau mengembalikan dana mereka kembali ke AS mengingat perekonomian Bahrain yang tergantung pada ekspor minyak bumi sedsang mengalami peurunan harga.

Walaupun penurunan GDP baru terjadi pada tahun 2009 tetapi penurunan itu sudah dapat terlihat atau dapat terindikasi dari sejak tahun 2006, dapat ditunjukan dengan penurunan investasi asing yang signifikan dan terus terjun bebas sampai tahun 2010. Ada kemungkinan krisis kredit yang berpengaruh ke berbagai sektor ini telah terjadi di AS pada tahun 2006 tetapi baru dirasakan secara global pada tahun 2008 dan 2009. Terlihat dari tabel GDP negara-negara Asia Barat kebanyakan GDP turun di tahun 2009 dan kembali naik ditahun 2010 tapi itu tidak terjadi didalam penanaman investasi asing dimana tahun 2010 masih mengalami penurunan dalam penanaman modal investasi asing mungkin hal ini masih dalam pemulihan karena dampak krisis tahun 2008 investor masih melihat bagaimana iklim ekonomi saat itu. Ditahun 2011 investasi asing kembali mengalami peningkatan dan tahun selanjutnya.

Object 9

(8)

walaupun belum terlihat pada perkembangan GDP ditahun 2007 dan efeknya belum merembet kemana-mana. Tapi disini terlihat ketidak percayaan akan investor untuk menanamkan asetnya di Bahrain hal ini dapat dibuktikan dari selepas krisis tahun 2008 dan 2009 dimana pada waktu itu penanaman modal asing sudah mulai mempercayakan investasi mereka kembali di Bahrain tetapi berbanding terbalik dengan penanaman aset asing di Bahrain terlepas dari indikasi krisis yang mulai dirasakan 2007 dan seterusnya penanamnan aset asing di Bahrain justru terus turun berbanding terbalik dengan penanaman modal asing di Bahrain. Mungkin investor asing agak ragu dengan menanamkan aset mereka di Bahrain.

Object 11

(9)

pekerja dari daerah lain untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja dalam melakukan produksi.

Tetapi yang paling harus dihindari adalah jumlah para pendatang yang oveload dan lapangan pekerjaan yang tersedia sudah tidak mencukupi lagi untuk menampung mereka hal ini akan menyebabkan para pendatang menjadi penghambat pembangunan karena akan meningkatkan tingkat kriminalitas.

Object 13

(10)

Object 15

Ini adalah CO2 yang dihasilkan Bahrain , di tahun 2005 sampai 2007 terlihat penggunaan bahan bakar fosil terus meningkat dan turun di tahun 2008 saat perekonomian dan industri dunia juga lesu, hal ini menyebabkan produksi yang menggunakan bahan bakar fosil pun menurun karena lesunya produksi barang tetapi secara berangsur-angsur pemakaian bahan bakar fossil semakin meningkat dan menunjukan peningkatan kembali produksi barang yang menunjukan kembali bergairahnya perekonomian Bahrain selepas krisis yang melanda dunia.

Disini kita dapat melihat perkembangan ekonomi Bahrain yang melesat dengan cukup baik, ini pastinya tidak lepas dari kebijakan pemerintah Bahrain yang melakukan diversifikasi ekonomi yang dulunya bergatung pada minyak bumu dan gas kini dialihkan ke sektor jasa keuangan. Pemerintah Bahrain sangat mendukung sektor jasa keuangan ini terbukti dengan diusahakannya Bahrain jadi pusat bank syariah bukan berarti bank konvensional tidak didukung disini bank syariah dan kovensional sama sama didukung oleh pemerintah dan menjadikannya sektor yang dapat menopang perekonomian selain minyka bumi dan gas. Kontrol Central Bank of Bahrain yang aktif dalam perekonomian justru memperkuat sektor jasa keuangan sebagai sektor ekonomi yang dapat diandalkan dimasa depan mengingat minyak bumi tidak dapat selalu diandalkan untuk beberapa puluh tahun yang akan datang.

(11)

Object 17

Disini dapat kita lihat GDP Iran selalu meniingkat setiap tahun sampai mencapai puncaknya pada tahun 2010 setelah itu mengalami penurunan selama dua tahun berturut-turut. Jika kita lihat krisis kredit yang menimpa Bahrain sepertinya tidak menimpa Iran karena ini terlihat dari pertumbuhan GDP yang terus menanjak tidak seperti Bahrain yang mengalami penurunan ketika krisis, hal ini dapat kita simpulkan bahwa Iran tidak terlalu bergantunga dengan ekspor minyak mereka ke AS mengingat hubungan poltik kedua negara tersebut memang tidak harmonis. Dengan ekspor mereka yang tidak terlalu besar ke AS maka pada saat perekonomian AS mengalami krisis kredit dan menurunnya konsumsi masyarakat yang mempengaruhi impor berbagai negara yang cukup bergantung terhadap pasar AS. Ketidakbergantungan ekspor ini memang berdampak positif terhadap ekonomi Iran.

(12)

Object 20

Jika kita lihat dari penurunan investasi asing di Iran dari tahun 2005, 2006, 2007 dan mencapai puncak di tahun 2008. Hal ini sepertinya dipengaruhi oleh krisis kredit di AS dimana kondisis penurunannya hampir sama di Bahrain dimana disaat krisis kredit di AS berperan cukup besar dalam investasi asing di sana, sedangkan di Iran jika dilihat dari siklusnya dan waktunya tidak salah lagi jika krisis kredit di AS juga berpengaruh terhadap penanaman modal asing di Iran tapi setelah tahun 2008 penanaman modal asing di Iran berangsur-angsur pulih ini dapat kita lihat di grafik tetapi yang Paling menarik adalah penurunan yanb terjadi kembali ditahun 2012 sampai ke 2013.

Tentu ini tidak lepas dari embargo Uni Eropa dan AS yang dijatuhkan kepada Iran yang tentunya mengahambat dana aliran investasi ke Iran, hal ini tentu saja dipengaruhi oleh peran negara asal investor yang membuat hambatan agar para investor tidak menanamkan modalnya di Iran. Dengan tidak direkomendasikannya Iran sebagai negara tujuan investasi mereka ini semkin mengurungkan niat mereka untuk berinvestasi di Iran, seperti diberi sanksi kepada bank sentral Iran dimana sanksi ini mempersulit transfer dana baik menuju maupun keluar Iran. Kesulitan transfer dana ini mengurungkan niat para investor untuk menginvestasikan dana mereka ke Iran karena adanya kesulitan ini, jadi lebih baik investasi dilakukan di negara selain Iran.

(13)

persenjataan mereka dengan produksi dalam negri sendiri atau mendatangkan persenjataan dari negara non uni eropa dan AS maupun sekutunya, seperti nuklir yang dikembangkan Iran untuk memnuhi kebutuhan mereka hal ini ditakutkan pihak barat karena akan digunakan sebagai senjata melawan negara barat yang selalu memberikan embargo terhadap negara Iran

Object 23

(14)

Tapi ini bisa juga dinyatakan jika penduduk di kota tumbuh lebih cepat dibandingkan, hal ini mungkin saja terjadi saat pembangunan membuat kemakmuran

yang meningkatkan angka kelahiran dan kesehatan yang memadai sehingga tak bisa diungkiri jika pembangunan akan membuat populasi manusia bertambah dengan

cukup pesat karena ditopang oleh keadaan pemenuhan yang mendukung.

Object 25

(15)

Jika kita lihat sudah barang tentu yang kita lihat adalah peningkatan HDI yang meningkat dengan cukup baik, tapi kenapa hal ini bisa terjadi ? melihat adanya sanksi embargo yang dikenakan kepada Iran. Embargo yang Iran rasakan spertinya membuat Iran harus berbenah dimana mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka sendiri karena banyak embargo yang membatasi hubungan mereka dengan dunia luar sehingga mereka mau tidak mau harus meningkatkan sumber daya manusia yang mereka milki untuk memenuhi kebutuhan mereka senidiri secara mandiri, ini dapat terlihat dari kemampuan mereka mengelola nuklir walaupun mereka di embargo dan dibatasi dalam hal koneksi dengan negara lain.

Dengan keterbatasan ini mereka dapat mengelola dimana tidak semua negara dapat mengelolanya karena ada pengelolaan teknologi dan sumber daya manusia yang mumpuni untuk mengelola nuklir. Hal ini dapat dijadikan patokan jika negara yang dikucilkan oleh negara luar dapat melakukan banyak hal ditengah keterbatasan tapi dengan sumber daya manusia yang mumpuni keterbatasan akan koneksi dengan dunia luar bukanlah halangan untuk membuat kemajuan secara mandiri.

Object 30

(16)

ini efek yang tidak dirasakan secara langsung dimana negara yang bekoneksi dengan Iran ternganggu ekonomi mereka karena krisis kredit di AS dan dampak yang tidak dirasakan secara langsung inilah yang menyebabkan turunnya perekonomian di Iran.

3. Iraq

Object 32

(17)

tahun 2008 ke 2009 hal ini dapat terlihat pada tabel diatas, dimana krisis kredit juga mempengaruhi GDP Iraq. Hal ini disebabkan karena turunnya konsumsi masyarakat AS dan berpengaruh pada impor minyak yang dilakukan oleh AS sehingga mempengaruhi Iraq yang masih bertopang pada sekotr minyak bumi pada waktu itu.

Object 34

Investasi asing di Iraq terlihat menurun pada tahun 2006, tetapi setelahnya perekonomian Iraq pulih secara cepat karena didorong ekspor minyak dan hargaminyak pada waktu itu cukup mahal dipasaran para investor yang melihat peluang ini menanamkan modal mereka di Iraq. Tetapi Iraq pun tak lepas dari krisis kredit yang ada di AS sehingga para investor yang mengalami kemorostan ekonomi di AS lebih memilih menyimpan dana mereka kembali di AS dan mengurangi dana investasi mereka di luar negri. Penurunan investasi asing dua tahun berturut-turut ini hampir sama dengan apa yang dialami oleh Bahrain dimana investasi asing turun dua tahun berturut-turut sebelum kembali menanjak dan mencapai puncaknya pada tahun 2012 dan setelah itu Iraq mengalami penurunan investasi asing

(18)

Tapi investasi asing di Iraq justru berbanding terbalik dengan aset milik asing yang ada di Iraq, dimana grafik menunujuka peningkatan yang pesat dari tahun ke tahun tidak sama seperti kedua negara sebelumnya yang mengalami penurunan aset asing di negaranya. Iraq justru meningkat dan menunujukan perkembangan positif walaupun krisis kredit terjadi pada tahun 2008 keinginan investor untuk menarik aset mereka, tapi kenyataannya tidak demikian dimana investor memepercayakan investasi mereka tetap berada di Iraq

Object 38

(19)

Object 40

(20)

Object 42

Kita lihat CO2 yang digunakan dalam penggunaan minyak bumi baik untuk transportasi, pembangkit listrik dan kegiatan produksi. Dapat diperhatikan dengan jelas jika Iran mengalami penggunan minyak bumi dimana terjadi ditahun 2006 ke 2007 penurunan ini mungkin terjadi pasca invansi militer dan pembenahan akan infrastruktur yang ada untuk menunjang perekonomian

4. Singapura

Object 44

(21)

negara adidaya ini. Maka dapat dipastikan jika banyak investor asing yang menanamkan dana mereka di Singapura, banyaknya para investor yang menanamkan dana ini untuk diinvestasikan di Singapura tentu tidak lepas dari infrastruktur dan sumber daya manusia yang dimiliki oleh Singapura.

Infrasruktur dan sumber daya manusia yang mumpuni ini lah yang membuat para investor asing tak segan untuk menanamkan modal mereka untuk melakukan kegiatan ekonomi di Singapura dana investasi asing yang mengalir ke Singapura sepertinya lebih ditujukan kepada produksi jasa daripada produksi barang mengingat kebanyakan negara maju lebih mengutamakan produksi jasa daripada produksi barang.

Keunggulan banyaknya modal asing yang menanamkan modal mereka di suatu negara adalaha menggairahkan perekonomian negara tersebut karena terbatasnya modal atau dana yang ada didalam negari sehingga keterbatasan itu dapat ditutupi dengan investasi dari luar, tapi kerugian yang didapat adalah ketika perekonomian negara para investor terguncang maka negara yang ditanami oleh para investor tersebut mau tidak mau akan ikut terguncang seperti yang kita lihat dari beberapa negara diatas maka tidak dapat dipungkiri ketegantungan akan dana asing semakin besar dari tahun ke tahun.

Object 46

(22)

telah dikelola oleh SDM yang handal dan berkompeten sehingga profit dari investasi sudah hampir pasti ada ditangan para investor.

SDM yang dimiliki Singapura tentu tidak lepas dari komponen IPM yang mumpuni dan unggul antara lain pendidikan, kesehatan dan angka harapan hidup. Sudah dapat dipastikan jika ketiga komponen ini terpenuhi dan dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat maka negara tersebut akan memiliki IPM yang unggul dan mumpuni dalam persaingan ekonomi global.

Object 48

(23)

menyediakan sumber daya berkualitas untuk memikat hati para investor untuk menanamkan modal mereka di Singapura.

5. Bangladesh

(24)

Object 50

Dilihat dari penanaman modal asing di Bangladesh, negara ini juga tidak terlepas dari pengaruh krisis kredit di AS bahkan jauh sebelum 2008 Bangladesh masih mengalami penurunan penanaman modal asing. Sepertinya hal ini terjadi karena melambungnya harga minyak di pasaran waktu itu dimana jua ditanggapi negatif oleh para investor asing sehinga mereka memilih untuk menarik dana mereka dari Bangladesh, tapi setelah melihat ketahanan yang ditunjukan Bangladesh selama dua tahun penuruna penanaman dana asing invsetor mulai meirik kembali Bangladesh tetapi krisis mencapai puncaknya pada 2008 dimana harga pasar di AS tidak dapat meningkatkan harga dan perekonomian begitu lesu dan begitu juga ekspor negara Bangladesh ke AS yang menurun drastis dan menyebabkan penanaman modal asing di Bangladesh menurun.

(25)

Object 52

IPM Bangladesh terlihat terus menanjak dan menjaga konsistensinnya, ini mengindikasikan bahwa pendidikan, kesehatan dan angka harapan hidup di Bangladesh mengalami peningkatan dan menunujang untuk melakukan pembangunan ekonomi yang berkelanutan.

Object 54

Pendidikan di Bangladesh mengalami peningkatan dari tahun ke tahun ini dilakukan pemerintah Bangladesh untuk meningkatkan daya saing mereka di tengah perekonomian yang semakin ketat antar negara.

6. Mongolia

(26)

Pemerintah Mongolia Dalam, akan terus komitmen untuk memperbaiki sistem dasar ekonomi, tidak pernah berhenti dan selalu mendukung dan terbuka bagi ekonomi kepemilikan non-publik, yang jumlahnya mencapai 37% di seluruh wilayah itu. Mengenai produksi hasil pertanian di Mongolia Dalam, pertumbuhannya juga sejalan dengan keseriusan pemerintah setempat melakukan pembinaan dan bantuan kepada para petani.ketika Mongolia Dalam berdiri tahun 1947, produksi hasil pertanian di seluruh wilayah hanya 1,84 miliar ton, peternakan hanya 7,8 juta ternak dan nilai produksi industri hanya 37 juta yuan.

Namun dengan adanya perubahan kondisi, adanya perbaikan pertanian dan sektor peternakan, juga adanya kerja keras dari Komite Partai Komunis China (CPC) di Mongolia Dalam, maka sejumlah perubahan besar telah terjadi khususnya di bidang ekonomi.Tahun 2006 misalnya, produksi hasil pertanian di Mongolia Dalam telah mencapai 17,05 juta ton dan menjadikan sebagai tujuh besar wilayah yang mengekspor produk pertanian.Sementara hasil peternakan meningkat menjadi 110,51 juta ternak dan berhasil menghasilkan susu dan daging domba terbaik di China.

(27)

Object 56

Investasi asing di Mongolia sepertinya mengalami sedikit hambatan diawal-awal tetapi sepertinya tidak terpengaruh oleh krisis global, tapi setelahnya penanaman modal asing meningkat dengan pesat Batu bara, tembaga, emas, dan tanah langka - Mongolia memiliki segalanya. Keuangan negara ini meningkat 14 persen pada paruh pertama tahun ini. Dale Choi, ahli strategi investasi di perusahaan Frontier Securities di ibukota Ulan Bator menjelaskan : "Bagi setiap negara di dunia, ini angka yang cukup tinggi. Perekonomian kami tengah mengalami boom, karena pertambangan dan dampaknya di sektor lain." Usaha pertambangan bahan mentah baru dimulai. (deustch welle)

Kebangkitan ekonomi selama ini baru mencapai kelompok elit tertentu, yang mampu membeli mobil dan rumah baru. Sepertiga warga tetap sangat miskin. Ini menurut Jürgen Wellner, yang bekerja bagi organisasi bantuan World Vision di Ulan Bator. "Negara ini bisa memiliki masa depan cerah, tetapi tidak bagi sepertiga warganya. Angka pertumbuhan sangat besar. Pertanyaannya adalah, apakah dampaknya juga dirasakan kalangan bawah? Dalam 10 terakhir, produk sosial bruto Mongolia juga tumbuh sangat pesat, tetapi kemiskinan tidak mengalami perubahan," papar Jürgen Wellner. (deustch welle)

(28)

Object 58

Indeks pembangunan manusia mengalami peningkatan yang cukup pesat, hal ini merupakan salah satu bentuk peningkatan daya saing negara Mongolia. Ini tidak lain berkat kerja keras pemerintah Mongolia untuk mengahsilkan SDM yang menunujang perekonoomian yang sedang booming seakarang di Mongolia.

Object 60

Indeks pendidikan di Mongolia mengalami penngkatan yang cukup baik dimana ini merupakan salah satu indikator kualitas manusia yang sangat menentukan daya saing dan juga sebagai salah satu penunjang pembangunan ekonomi di Mongolia.

(29)

Object 62

Pemerintah Indonesia pada tahun 2005 menaikkan harga BBM karena harga minak dunia sudah teralalu mahal dan kebijakan yang pada waktu itu banyak ditentang oleh berbagai pihak masyarakat ini ternyata berpengaruh besar tehadap perekonomian Indonesia setelahnya dimana pada waktu itu inflasi meningkat, penyumbang inflasi terbesar ada pada transportasi sebesar 40% dan harga makanan sebesar 18%, dengan ketidakpuasan masyrakat pada waktu itu membuat para investor mempertanyakan kinerja pemerintah yang dianggap tidak memuaskan masyarakat dan ditakutkan mengganggu investasi mereka di Indonesia.

Hal inilah yang menyebabkan para investor lebih memilih untuk menarik dana mereka dari Indonesia karena ketidakstebilan ekonomi yang terjadi yang dipengaruhi faktor ekternal ini, belum lagi para investor berpendapat pemerintahan pada waktu itu masih baru dan belum menunjukan kinerja yang baik dalam melaksanakan roda pemerintahan. Dan Indonesia terkena dampak dari krisis kredit di AS tahun 2008 dimana penanaman modal asing yang pada awalnya mengalami peningkatan kembali setelah 2006 mencapai titik terendah penanaman modal asing kembali pada tahun 2009, perekonomian Indonesia kembali mengalami penurunan akibat dampak dari krisis kredit di AS yang menyebabkan turunnya ekspor Indonesia ke AS yang berdampak pada melesunya perekonomian pada waktu itu. Tapi selepas tahun 2009 penanaman modal asing di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

(30)

semakin bersiap dalam menghadapi perekonomian global dan meningkatkan daya saing bagi masyarakat Indonesia dengan negara lain. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah IPM Indonesia sama sekali tidak terpengaruh dengan gejolak ekonomi sehingga IPM yang sudah dicanangkan dan dipersiapkan tidak terganggu oleh krisis kredit.

Object 64

Kita lihat indeks pendidikan, dimana indeks terlihat selalu meningkat dari tahun ke tahun, pendidikan merupakan salah satu komponen pembentuk IPM. Disini terlihat program yang dijalankan pemerintah berhasil membuat indeks pendidikan meningkat, seperti BOS yang mengratiskan pendidikan bagi yang tidak mampu program wajib belajar 9 tahun terbukti telah berhasil meningkatkan indeks pendidikan dan juga meningkatkan kualitas manusia kita untuk bersaing dengan negara lain. Walau jika kita lihat ditahun 2012 ke 2013 perkembangan indeks pendidikan terlihat tetap atau stagnan

Object 66

(31)

DAFTAR GDP ASIA BARAT

2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

ba

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

indon

indonesia 0.559317614 0.564134052 0.565429661 0.566892661

singapura 0.667221611 0.6838884 0.697777411 0.7144442

mongolia 0.627211111 0.636057778 0.648608148 0.661158519

(32)

Foreign Direct Invesment

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

indon

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

(33)

Sumber

www.ilo.org

www.undp.org

www.worldbank.org

www.dw.com/www.dw.de

Referensi

Dokumen terkait

LKM bukan bank dan koperasi dapat berperan sebagai berikut: (a) Memfasilitasi pengembangan mekanisme penyediaan dana, pembiayaan kembali (refinancing), dan manajemen

bahwa Kang Yoto itu sebenarnya memaksa birokrasi untuk patuh dengan skenarionya dengan cara „melemparkan‟ birokrasi kepada rakyat Bojonegoro. Pemaksaan tersebut

Kasus PD3I yang diketemukan di Kabupaten Klungkung pada tahun 2016 adalah kasus suspek campak sebanyak 19 kasus yang terdapat di Puskesmas Banjarangkan I, Klungkung I, Klungkung

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.1 diatas, diketahui dari 16 responden bahwa hampir seluruh responden sebelum diberikan promosi kesehatan mempunyai motivasi

Untuk menjamin pelaksanaan program-program bidang permukiman/Cipta Karya guna percepatan pencapaian target yang telah ditetapkan baik arahan kebijakan pemerintah pusat

Rasional Sebagaimana tercantum dalam Misi Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi, diantaranya disebutkan melaksanakan dan mengembangkan hasil penelitian guna memenuhi

Kegiatan umum bertujuan untuk mendapatkan pengalaman beke j a bagi mahasiswa baik di studio/kantor maupun di lapangan, terutama di Bidang Arsitektur Lanskap

Dalam 43/M-IND/PER/6/2006 B4T mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan, standardisasi, sertifikasi dan inspeksi teknik dalam rangka