i
PERTUNJUKAN MUSIK PADA CHAMPION CAFẾ MEDAN: ANALISIS FUNGSI DAN PENGELOLAAN
PROPOSAL SKRIPSI SARJANA
O
L
E
H
NAMA: JEPRI ROMARIOSIHOMBING NIM : 120707060
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI
MEDAN
ii
LEMBAR PENGESAHAN
PERTUNJUKAN MUSIK PADA CHAMPION CAFĖ MEDAN: ANALISIS FUNGSI DAN PENGELOLAAN
Skripsi Sarjana Dikerjakan Oleh
NAMA : JEPRI ROMARIOSIHOMBING NIM : 120707060
Disetujui Oleh
Pembimbing I, Pembimbing II,
Drs. Muhammad Takari,M.Hum.,Ph.D. Drs. Torang Naiborhu, M.Hum.
NIP 196512211991031001 NIP 196308141990031004
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA
DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI MEDAN
iii
ABSTRAKSI
Skiripsi ini berjudul Pertunjukan Musik pada Champion Cafe Medan : Analisis Fumgsi dan Manajemen Pengelolaan. Champion Café merupakan salah satu café yang sangat berkembang di kota Medan. Champion Café merupakan salah satu café yang menggunakan live music sebagai salah satu daya tariknya. Café yang mempunyai tiga lantai ini terdapat pertunjukan live music pada masing-masing lantainya dengan mengusung konsep yang berbeda-beda. Pada lantai pertama live music bertemakan lagu-lagu dari berbagai genre kecuali lagu batak. Sedangkan untuk lantai dua live music khususbertemakan lagu batak. Pada lantai tiga live music mempunyai konsep yang sama dengan lantai pertama namun pada lantai tiga live music hanya dipertunjukkan pada hari sabtu saja.
Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan pertunjukan live music yang ada di Champion Café serta untuk mengetahui sejauhmana fungsi musik mempengaruhi minat pengunjung. Teori yang digunakan penulis adalah Pendekatan Operasioanl yang dikemukakan oleh George R. Terry (2000) yang ditulis kembali oleh Muhammad Takari dalam bukunya yang berjudul Manajemen Seni, Teori yang penulis gunakan dalam mengakaji fungsi dan penggunaan musik adalah teori yang dikemukakan oleh Raddclife Brown yang mengemukakan mengenai fungsi musik sangat berkaitan erat dengan struktur masyarakat.
iv
KATA PENGANTAR
Apa yang telah dicapai dalam bentuk skripsi yang berjudul, “Pertunjukan Musik pada Champion Cafế Medan: Analisis Fungsi dan Pengelolaan” adalah
berkat kasih dan karunia Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang. Karena-Nya
penulis panjatkan puji syukur ke hadirat-Nya.
Karya yang merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar
sarjana seni pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, merupakan
salah satu syarat di penghujung kegiatan akademis yang formal setelah
bertahun-tahun menjalankan kewajiban sebagai mahasiswa yang menuntut ketabahan dan
kesabaran.
Dalam penulisan skripsi ini penulis telah berupaya semaksimal mungkin
untuk mencapai hasil yang terbaik. Namun kemudian, penulis menyadari bahwa
masih terdapat berbagai kekurangan di sana-sini dalam penulisan skripsi ini. Oleh
karenanya, penulis sangat mengharapkan berbagai saran dan kritik konstruktif
demi perbaikan skripsi ini.
Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak.
Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga
kepada:
v
pembimbing I yang telah banyak memberikan arahan kepada penulis, dan
saran-saran konstruktif yang sangat bermanfaat dalam penyelesaian skripsi ini,
semoga Tuhan selalu memberikan rahmatNya kepada bapak.
4. Ibu Dra. Heristina Dewi, M.Pd., selaku sekretaris Departemen Etnomusikologi
Fakultas Ilmu Budaya Sumatera Utara, dan juga sebagai Wakil Dekan II,
Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak Drs. Torang Naiborhu, M.A., selaku Dosen pembimbing II yang telah
memberikan arahan global dari materi skripsi ini, semoga Tuhan selalu
memberikan rahmat-Nya kepada bapak.
6. Bapak Drs. Irwansyah, M.A. Sebagai Dosen PA penulis, yang telah banyak
membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan di Etnomusikologi
Universitas Sumatera Utara, semoga Tuhan selalu memberikan rahmat-Nya
kepada bapak.
7. Bapak dan Ibu Dosen DepartemenEtnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya
Sumatera Utara, Bapak Prof. Drs. Mauly Purba, M.A., Ph.D.; Ibu Dra.
Rithaony, M.A.; Ibu Dra. Frida Deliana, M.Si.; Bapak Drs. Setia Dermawan
Purba, M.Si.; Bapak Drs. Bebas Sembiring, M.Si.; Bapak Drs. Perikuten
Tarigan, M.Si.; dan Ibu Arifninetrirosa, SST, M.A.; Bapak Drs. Fadlin, M.A.;
yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama
bertahum-tahun mengikuti perkuliahan.
8. Bapak William Atapary, yang telah memberi izin untuk melakukan penelitian
di Champion Café dan juga membantu penulis dalam memberikan informasi
vi
9. Ibu Esther Hutabarat, yang telah membantu penulis dalam memberikan
informasi untuk menyelesaikan skripsi ini.
10. Kepada pengisi live music Champion Café yang membantu penulis dalam
memberikan informasi untuk menyelasikan skripsi ini : Indonesian Groove,
Blue Shine-shine, Ninety Nine, Horizon, Tamados, Sanga Pajumpang,
Ladostar, Specta, Permata, Floopy, DJ.
11. Stambuk 2012 Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera
Utara, Mario Yosua Sinaga, S.Sn., Nevo Kaban, Gopas Velentino, Demala
Siagian, S.Sn., Tety Novitasary, Brama Hutauruk, Helpin Nainggolan, Ade
Pasaribu, Harti Silitonga, Veronika Sitepu, Olivia Gabriella, Yunita Batubara,
Friztian Richard, Gogom Silaban, Lawrence Simbolon, Philipus Aritonang dan
teman-teman lain nya yang tak bisa disebutkan nama nya satu per satu, yang
selama beberapa tahun ini selalu bersama-sama dengan penulis dalam
mengikuti banyak matakuliah untuk meraih gelar sarjana.
12. Sahabat-sahabat yang mendukung penulis dengan sepenuh hati dalam
menyelesaikan matakuliah yang sudah ditempuh selama di Etnomusikologi,
terimakasih kepada; Aprindo Nadeak, David Hutagalung, Erwin Prasaja, Ardi
Manurung, Agriva Sinuaji, Lawrence Simbolon.
13. Teman-teman satu kostan Pasar Baru No 12 yang mendukung penulis dan
selalu memberi motivasi dalam menyelesaikan perkuliahaan, terimaksih
kepada: Bang David Simanungkalit, Bang Supriadi, Bang Andre, Bang
Tumpak, Bang Samuel, Bang Denata, Bang Nuel.
14. Teman-teman tim gordang sambilan Universitas Sumatera Utara yang selalu
vii
memberi wadah untuk melatih keterampilan dalam memainkan musik tradisi
gordang sambilan.
15. Teman-teman Symphony of Ethnic Project yang selalu mendukung penulis
dan senantiasa bersama dalam melakukan berbagai aktivitas berkesenian dan
menemukan banyak inspirasi dalam bermusik.
16. Kekasihku Angel Christine Aritonang yang telah banyak membantu dan
meluangkan waktu untuk berbagi cerita kepada penulis dalam menjalani proses
perkuliahan, dan tidak hentinya memberikan motivasi dan doa kepada penulis
dalam menuntut ilmu untuk menyelesaikan perkuliahan.
17. Secara khusus penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya
kepada kedua orang tua saya Pelman Sihombing dan Ruside Pasaribu yang
senantiasa memberikan dukungan kepada penulis baik itu Doa dan Materil, dan
selalu memberikan semangat kepada penulis agar lebih giat untuk belajar, dan
kepada abang saya Dippu Zeklin Sihombing S.Sn., dan kepada kedua kakak
saya Meinar Sari Sihombing, Amd, Fitri Afrita Sihombing, S.Pd,, dan satu adik
saya Marteus Partogi Hamonangan Sihombing yang selalu memberikan doa
restu dalam menyelesaikan pendidikan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa berkenan memberi balasan yang
setimpal bagi mereka semua. Akhirnya harapan penulis, semoga skripsi ini
bermanfaat bagi usaha peningkatan mutu pendidikan dan kebudayaan di era
globalisasi ini, dan menjadi suatu bahan masukan bagi penelitian selanjutnya yang
viii Medan, 2016
Jepri Romario Sihombing NIM 120707060
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI ... KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR SKEMA dan TABEL ... BAB I: PENDAHULUAN ...
ix
1.5.2 Teori ... 1.6Metode Penelitian ... 1.6.1 Studi Kepustakaan ... 1.6.2 Kerja Lapangan ... 1.6.3 Wawancara... 1.6.4 Observasi ... 1.6.5 Kerja Laboratorium ...
BAB II: GAMBARAN UMUM CHAMPION CAFĖ DI KOTA MEDAN...
2.1 Sejarah Café ………... 2.1.1 Sejarah Café di Indonesia………. 2.2 Deskripsi Umum Café Champion Medan………..……...
2.2.1 Lokasi Champion Cafe... 2.2.2 Visi danMisi Champion Café………..
BAB III: DESKRIPSI LIVE MUSIC PADA CHAMPION CAFÉ ...
4.1 Ulasan Singkat Band-Band Pengisi Acara Live Music Champion Café.
4.1.1Band Lantai Satu………
4.1.2Band Lantai Dua………
4.1.3Band Lantai Tiga………
4.2 Respon Pengunjung Terhadap Penggunaan Live Music……….
BAB IV: PENGGUNAAN DAN FUNGSI LIVE MUSIC PADA CHAMPION CAFÉ
5.1Pengertian Penggunaan dan Fungsi ... 5.2 Penggunaan... 5.2.1 Sebagai Daya Tarik Minat Pengunjung ... 5.2.2 Sebagai Identitas Champion Cafe ... 5.3 Fungsi ... 5.3.1 Sebagai Pemenuhhan Kebutuhan Ekonomik ... 5.3.2 Sebagai Pengungkapan Emosional Bagi Pendengar ... 5.3.3 Sebagai Hiburan ... 5.3.4 Sebagai Sarana Komunikasi ...
BAB V: PENGELOLAAN CHAMPION CAFÉ ...
3.1SistemStrukturManajemen Champion Café ... 3.2 SistemPemasaran Champion Café ... 3.2.1 Pengertian Pemasaran ... 3.2Jam Operasional dan Jadwal Live Music Champion Café ... 3.3.1 Jadwal Jam Operasional Champion Café... 3.3.2 Jadwal Live Music Champion Café ...
BAB VIPENUTUP ...
5.1Kesimpulan ... 5.2Saran ...
x
DAFTAR INFORMAN………
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR SKEMA DAN TABEL
Skema 3.1: Struktur Manajemen Champion Café………
Tabel 3.1: Jadwal Live Music Lantai 1………...
Tabel 3.2: Jadwal Live Music Lantai 2………..
Tabel 3.3: Jadwal Live Music Lantai 3………
Tabel 4.1: Persentase Pengunjung Berdasarkan Jenis Kelamin………….. Tabel 4.2: Persentase Pengunjung Berdasarkan Jenis Pekerjaan…………
Tabel 4.3: Lagu-Lagu Yang Sering Direquest Pengunjung………
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Perkembangan musik pada zaman sekarang ini sangatlah pesat dan
mendukung banyak bidang bukan hanya seni itu sendiri, seperti keagaaman,
pendidikan, kesehatan,dan ekonomi. Dalam bidang ekonomi, musik biasanya
dikaitkan dengan pekerjaan dan pendapatan. Penggunaan musik dalam bidang ini
dapat kita lihat dengan jelas di kafe-kafe yang saat ini sangat diminati oleh
masyarakat umum. Penggunaan musik ini dimaksudkan untuk meningkatkan daya
tarik kafe tersebut sehingga mendatangkan banyak pengunjung.
Kata kafe berasal dari bahasa Perancis yaitu café yang berarti
coffe(Inggris), yang dalam bahasa Indonesia kopi--atau coffehouse(Inggris) yang
dalam bahasa Indonesia adalah kedai kopi. Ustilah ini muncul pada abad ke-18 di
Inggris. Kopi pertama kali masuk ke Eropa pada tahun 1669 ketika utusan Sultan
Mohammed IV (Persia) berkunjung ke Paris, Perancis, dengan membawa
berkarung-karung biji misterius yang nantinya dikenal dengan nama coffee.
Ketika utusan sultan meninggalkan Paris pada bulan Mei tahun berikutnya,
kebiasaan menikmati kopi yang dikenalkannya pada kaum bangsawan Paris telah
menjadi mode baru. Kemudian di tahun 1672 seorang pengusaha muda asal
Armenia, yang dikenal dengan nama Pascal menjualnya secara umum,
2
kecil yang berlokasi di Quai de Evole, dimana ia menjual kopi dengan harga dua
sol, enam dernier (sekitar dua penny Inggris) satu cangkir.
Adalah Jean de la Rogue yang berperan penting dala sejarah kopi di
Perancis, ia menulis bahwa ketika tahun 1714 ia berjalan bergegas menuju jalan
besar ke arah Jardin des Plants, dimana hampir tidak ada satu kota pun yang tidak
memiliki kedai kopi (kafe).
Penyebaran kafe atau coffehouse di Eropa ini terjadi melalui jalur
perdagangan, ke wilayah italia yang dikenal dengan sebutan caffe yang hanya
berbeda penulisan saja.Yang kemudian pada tahun 1839 muncul kata cafetaria
dalam bahasa Amerika English yang berasal dari bahasa Mexican Spanish untuk
menyebutkan sebuah kedai kopi.
Keberadaan café makin lama makin menjamur.Selain mall sebagai tempat
jalan-jalan dan bersantainya masyarakat perkotaan, café menjadi alternatif tempat
bercengkerama dan bersenda gurau sekelompok kawan-kawan. Di Jakarta,
setidaknya ada lebih dari 300 café yang beroperasi. Berdasarkan data Asosiasi
Pengusaha Kafe Restoran Indonesia (Apkrindo), jumlah kafe dan restoran di
Surabaya pun tumbuh pesat sebesar 15-20% pada tahun 2015, dan akan terus
meningkat. Begitu juga dengan café-café yang ada di kota-kota besar lainnya
seperti Bandung,Medan, Makassar, Yogyakarta, dan Denpasar, yang terus
bertambah jumlahnya seeiring waktu. Semua ini menandakan bahwa bisnis ini
cukup diandalkan dan menjanjikan.
Berbicara dan melihat perkembangan bisnis café yang cukup pesat saat ini,
3
sisi lain, bisnis café bermula dari minuman dengan kata-kata yang mirip, yaitu
kopi. Ide untuk memodernkan cara meminum kopi memang bukan asli dari
Indonesia. Gagasan ini diawali dari langkah bersejarah dari kemunculan
Starbucks, yang kemudian membuat masyarakat berpikir bahwa minum kopi pun
bisa terlihat berkelas. Begitu juga ketika Starbucks hadir di Indonesia. Ide brilian
warung kopi kelas atas inilah yang lalu diadaptasi oleh masyarakat umum. Sejak
saat itu, lahirlah café-café yang menyuguhkan kopi dengan suasana peradaban
modern (Eropa). Harga yang jauh lebih mahal dari kopi sachet pun akhirnya bisa
ditoleransi dengan alasan kenyamanan dan standar gaya hidup tingkat tinggi yang
ingin dimiliki oleh semua orang.
Perlahan namun pasti, acara ngopi di café menjadi bagian darigaya hidup.
Aktivitas ini kemudian menjadi ajang kumpul-kumpul dengan kolega, teman
kuliah, arisan, reuni, musyawarah soal bisnis, curi hati (curhat), nonton sepak
bolabareng (nobar) dan bahkan meeting.
Suasana seperti ini kemudian menjadi peluang yang lebih besar bagi
orang-orang yang tergiur manisnya bisnis café. Mereka berpendapat bahwa
selama masyarakat tidak keberatan dengan harga yang mahal dan menginginkan
gaya serta kenyamanan, maka bisnis café bisa dikembangkan, dan kemudian
cafépun menjamur. Tidak hanya fokus pada menu kopi, cafémulai memperluas
lingkup pada menu-menu yang lain. Kini, bisa kita temukan caféyang menyajikan
menu es krim, hasil olahan susu, coffeyogurt, coklat, brownies, cookies, minuman
jus buah buahan, minuman beralkohol rendah dan masih banyak lagi menu-menu
4
Café sendiri merupakan sebuah konsep induk yang kemudian
dikembangkan lagi dalam subkonsep tempat makan yang lebih rinci.Dari situ,
pemilik café lalu memperjelas lagi dengan tema disain ruang yang artistik.Saat ini,
nyaris tidak bisa ditemui cafe yang biasa saja tanpa mengusung tema
tertentu.Demi kenyamanan dan pengalaman eksklusif para pengunjung, para
pemilik café berlomba menentukan tema yang unik, cantik, dan dieksekusi dengan
kecerdikan para desainer interior. Saat ini, tema vintage, retro,sepak bola, dan
kampung adalah yang paling banyak digemari para pemilik.Selain konsep interior,
para pemilik café juga menyuguhkanlive music di café bekerjasama dengan
band-band yang ada di kotanya. Semua konsep itu dikemas secara modern, sehingga
setiap pengunjung memperoleh suasana berbeda yang tidak akan didapati di
tempat lain. Suasana inilah yang juga meningkatkan daya saing bisnis café.
Semua pengelola berlomba-lomba menciptakan tempat yang memberikan
pengalaman dan nuansa baru yang eksklusif.
Selain menu dan konsep tata ruang, café juga harus didukung dengan
strategi marketing yang maksimal. Apalagi di kota-kota besar, tempat bisnis
hiburan tumbuh pesat, promosi dan taktik pemasaran wajib dikuasai. Tidak hanya
promo di momen-momen special, café juga kerap menghadirkan entertainment
tambahan melalui serangkaian event dan paket-paket khusus. Tidak jarang,
pengelola bersedia memberikan salah satu ruangan secara gratis untuk acara di
tempat itu, bahkan sengaja menyewa event organizer untuk menyiapkan event
sebagai daya tarik pengunjung. Pengelola juga membuat harga paket khusus untuk
5
Selama beberapa tahun terakhir ini, perkembangan industricafé tampak
berkembang pesat di Kota Medan. Jumlah café terus bertambah secara signifikan,
mengisi hampir setiap titik kota ini. Dengan kata lain, bisnis ini tampaknya sangat
menjanjikan.
Jika kita menelusuri jalan-jalan yang dipenuhi café di daerah Jalan Dr.
Mansur, Jalan Halat Medan, Jalan Setia Budi, bahkan di café-café dalam mall
selalu saja ramai akan pengunjung yang sebagian besarnya anak muda. Seperti
halnya café café yang lainnya,café yang terdapat di Jalan Dr. Mansur juga dapat
ditemukan penggunaan musik langsung (live music) sebagai salah satu daya tarik
bagi pengunjungnya.
Penggunaan live music merupakan faktor penting untuk suatu usaha dalam
mempertahankan dan meningkatkan daya tarik pengujung. Para pelaku bisnis
industri hiburan ini berlomba lomba menyuguhkan live music yang kreatif dan
berkualitas. Sehingga banyak para pelaku bisinis ini melakukan kerjasama dengan
band-band yang ada di Kota Medan.
Di Jalan Dr. Mansur Medan terdapat sebuah Champion Café yang
merupakan salah satu café yang berkembang pesat dengan menyuguhkan live
music.Champion Café mempunyai tiga lantai dengan konsep live music yang
berbeda beda tiap lantainya.Lantai dasar mengusung konsep musik
allround(maksudnya mencakup semua genre musik) yang membawakan lagu lagu
yang populer atau lagu yang lagi hits masa kini dan ditambah adanya hiburan
musikretro yang dimainkan oleh seorang disk jockey (DJ). Band-band yang
6
suka dengan lagu lagu Batak dapat menikmati hiburan ini di lantai dua ini.
Sedangkan pada lantai tiganya mengusung konsep allround juga namun
penyuguhannya hanya pada hari Sabtu saja.
Sanga Pajumpang (SP) merupakan salah satu band yang bekerjasama
dengan Champion Café merasakan dampak yang baik.Erick Ferdani S. Pane yang
merupakan salah satu personil dari Band Sanga Pajumpang menyatakan bahwa
terjadi dampak yang baik bagi band mereka maupun pengunjung.Hal ini dapat
dilihat dari banyaknya permintaan lagu dari pengunjung yang datang ke
Champion Café.
Dalam hal ini dapat dilihat dengan jelas adanya fungsi musik yang
dirasakan oleh pengunjung, pengisi acara (home band) dan pemilik café. Untuk
mengkaji fungsi musik di dalam konteks bisnis café digunakan teori
fungsionalisme dalam ilmu-ilmu sosial humaniora.
Fungsi musik dalam perkembangan sebuah bidang usaha yang dirasakan
oleh pemiliknya. Meskipun fungsi musik yang dimaksudkan oleh penulis
sangatlah spesifik, namun pada zaman modern ini banyak masyarakat yang
menggunakan musik sebagai usaha dan perkembangan usahanya meskipun
mereka bukan merupakan pelaku musik tersebut. Seperti halnya live musik pada
café dan kolam renang, adanya live dj pada diskotik, dan dapat kita lihat juga
adanya management yang bergerak dalam pembuatan album dan pemasaran karya
7
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan
penelitian berjudul Pertunjukan Musik pada Champion Café Medan: Analisis
Fungsi dan Pengelolaan.
1.2 Pokok Masalah
Dari uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, maka
permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Sejauh mana fungsi musik mempengaruhi minat pengunjung
Champion Café?
2. Bagaimana pengelolaan Champion Café?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan yang dikemukakan oleh Willi Apel dalam Wilda Damanik
(1969:298) bahwa penelitin etnomusikologi suatu metode yang digunakan untuk
mengajari musik apapun, tidak hanya dari segi musiknya namun juga melihat
hubungan dengan konteks budayanya.Konteks budaya ini dihubungkan dengan
masyarakat dengan perkembangannya. Mengacu padapendapat pakar lainnya,
yaitu Barbara Krader yang mengatakan bahwa etnomusikologi juga melakukan
studi terhadap perubahan dan akulturasi yng dapat dilakukan melalui studi music
populer atau musik komersial (R. Supanggah 1995:2).
Berdasarkan pendapat tersebut, penulis membuat tujuan penelitian ini
8
1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan sejauh mana fungsi musik
mempengaruhi minat pengunjung Champion Cafe.
2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana manajemen
pengelolaanlive music Champion Cafe.
1.4. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini dirampungkan, diharapkan dapat bermanfaat
sebagai berikut:
1. Menambah wawasan kepada pembaca khususnya mahasiswa
etnomusikologi mengenai live music merupakan sebuah fenomena
guna dan fungsi musik (uses and functions) yang terjadi di
tengah-tengah masyarakat pada saat ini.
2. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang
memiliki keterkaitan dengan topik penelitian ini.
3. Untuk memenuhi syarat menyelesaikan program studi S-1 di
Departement Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya, Universitas
Sumatera Utara
1.5 Konsep dan Teori 1.5.1 Konsep
Konsep adalah penggambaran atas image (citra) sebelumnya dengan
meletakkan perbedaanya (Schopenhauer, 1992). Pemahaman konsep diperoleh
9
(kepercayaan) yang melibatkan tiga proses yang berlangsung hampir bersamaan.
Ketiga proses tersebut yaitu:
1. Memperoleh informasi baru.
2. Transformasi informasi.
3. Menguji relevansi dan ketetapan pengetahuan.
Dalam mencari ketiga proses di atas tidak akan terlepas dari kata observasi dan
pengamatan. Pengertian observasi adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan secara sistematis dan sengaja, yang dilakukan melalui pengamatan dan
pencatatan gejala-gejala yang diselidiki. Dalam hal ini penelitian yang akan
dilakukan adalah observasi dan pengamatan mengenai live music sebagai daya
tarik pengunjung dalam perkembangan Champion Cafe di Jalan Dr Mansur
Medan.
1.5.2 Teori
Untuk memahami penggunaan dan fungsi musik, khususnya live musik
dalam sebuah Café Champion, penulis berpedoman pada pendapat para ahli, yaitu
sebagaio berikut.
(a) Radcliffe-Brown mengemukakan bahwa fungsi sangat berkait erat
dengan struktur sosial masyarakat. Bahwa struktur sosial itu hidup terus,
sedangkan individu-individu dapat berganti setiap saat. Dengan demikian,
Radcliffe-Brown yang melihat fungsi ini dari sudut sumbangannya dalam suatu
masyarakat, mengemukakan bahwa fungsi adalah sumbangan satu bagian
10
Tujuan fungsi adalah untuk mencapai tingkat harmoni atau konsistensi internal,
seperti yang diuraikannya berikut ini.
By the definition here offered ‘function’ is the contribution which a partial activity makes of the total activity of which it is a part. The function of a perticular social usage is the contribution of it makes to the total social life as the functioning of the total social system. Such a view implies that a social system ... has a certain kind of unity, which we may speak of as a functional unity. We may define it as a condition in which all parts of the social system work together with a sufficient degree of harmony or internal consistency, i.e., without producing persistent conflicts can neither be resolved not regulated (1952:181).
Dalam kaitannya dengan fungsi musik dalam konteks bisnis café di Kota
Medan, dengan studi kasus pada Champion Café, maka musik ini yang
dipertunjukan di lantai satu, dua, dan tiga, berdasarkan genrenya adalah salah satu
aktivitas dari sekian banyak aktivitas manusia yang terlibat di dalam café ini, yang
tujuannya adalah untuk mencapai harmoni atau konsistensi internal.
Manusia-manusia yang terlibat itu adalah pengelola café, seperti manajer, bidang keuangan,
bidang minuman, bidang makanan, bidang pertunjukan, dan lain-lainnya.
Demikian juga pengunjung yang datang ke sini untuk menikmati makanan dan
minuman disertai dengan hiburan yang sesuai dengan selera estetiknya.
Pada bagian lain Alan P Merriam mengemukakan:
11
in wich music is employed in human action; “function” concerns the reason for its employement and particulary the broader purpose wich it serves (1964:210)
Dari kutipan di atas terlihat bahwa Merriam membedakan pengertian
penggunaan dan fungsi musik berdasarkan kepada tahap dan pengaruhnya dalam
masyarakat. Musik dalam situasi tertentu dan menjadai bagian dari situasi
tersebut. Penggunaan bisa atau tidak bisa menjadi fungsi yang lebih dalam. Alan
P. Merriam memberikan contoh, jika seseorang menggunakan nyanyian yang
ditujukan untuk kekasihnya, maka fungsi musik seperti itu bisa dianalisis sebagai
perwujudan dari kontinuitas dan kesinambungan keturunan manusia. Penggunaan
menunjukkan situasi musik yang dipakai dalam kegiatan manusia, sedangkan
fungsi berkaitan dengan tujuan-tujuan yang lebih jauh dari sekedar dari apa yang
dapat dilayaninya.
Pendapat lain yang dikemukakan oleh Edi Sedyawati tentang fungsi seni
pertunjukan yang dapat dikenali, baik lewat data masa lalu maupun data
etnografik masa kini, meliputi fungsi-fungsi religius, peneguhan integrasi sosial,
edukatif, dan hiburan. Yang berubah dari zaman ke zaman adalah penekanan pada
fungsi tertentu maupun bentuk-bentuk pernyataanya. Fungsi penikamatan estetik,
jadi dapat mempunyai fungsi pemenuhan kebutuhan ekonomik, seperti tertera dari
adanya kelompok pertunjukan ngamen (2006:293).
Dari kutipan di atas dapat terlihat adanya fungsi musik sebagai pemenuhan
kebutuhan ekonomik, baik untuk pemain musiknya, dan juga masyarakat yang
12
Selanjutnya dalam hal meneliti cara pengelolaan live music di Café
Champion, penulis akan juga akan menggunakan teori dalam ilmu manajemen
yang disebut pendekatan operasional yang dikemukakan oleh George R. Terry
(2000) yang ditulis kembali oleh Muhammad Takari dalam bukunya yang
berjudul Manajemen Seni, yang mengkaji pengelolaan suatu isntitusi baik
waralaba maupun nirlaba, berdasarkan titik pandang apa yang diperbuat oleh
seorang manajer yang memusatkan perhatian pada fungsi fungsi manajemen.
Fungsi manajemen antara lain adalah perencanaan, pengorganisasian, penentuan
SDM, pengarahan, dan pengawasan.
1.6 Metode Penelitian
Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk dilaksanakan suatu
pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki melalui cara kerja yang
bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan
yang ditentukan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka 2005 hal 704).
Penelitian adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data
yang dilakukansecara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan
atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip prinsip umum
(Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka, 2005:1163).
Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kualitatif. Menurut Nawawi dan Martini dalam Saridin Sinaga
(995:209) penelitian kualitatif adalah rangkaian kegiatan atau proses menjaring
13
atau bidang kehiduapn tertentu pada objeknya. Untuk mendukung penelitian
tersebut, penulis menggunakan metode ilmu etnomusikologi yang terdiri atas dua
disiplin yaitu kerja lapangan (field work) dan kerja lapangan (laboratory work)
(Nettl, 1964:62-64). Kerja lapangan meliputi pemilihan informan pendekatan dan
pengambilan data, pengumpulan data, dan mempelajari seluruh perilaku yang
berkaitan dengan penggunaan musik. Kerja laboratorium meliputi pengolahan
data yang didapat, namun sebelumnya penulis melakukan studi kepustakaan yang
membantu penulis sebelum terjun kelapangan .
1.6.1 Studi Kepustakaan
Untuk mencari tulisan tulasan pendukung teori dan konsep yang
berhubungan dengan tulisan ini, yang diajukan sebagai landasan dalam
penelitian,, penulis terlebih dahulu mengadakan studi kepustakaan. Hal tersebut
dilakukan untuk melengkapi dan menambah sumber bacaan yang diambil dari
buku dan internet.
Untuk memperkuat dan memokuskan kajian di dalam skripsi ini, penulis
melakukan studi kepustakaan terhadap skripsi-skripsi sarjana maupun tesis dan
sejenisnya. Di antaranya adalah:
(1) Jerry Periance Saragih (2011) menulis skripsi sarjana Etnomusikologi FS
USU, yang berjudul “Radio Bonita Jaya Medan: Analisis terhadap
Pengelolaan, Organisasi, Produksi, Pemasaran, dan Musik Dangsut yang
Disiarkan.” Di dalam skripsi ini dikaji secara luas mengenai aspek-aspek
14
cirri utama radio ini adalah musik dangdut yang disuarkannya. Berbeda
dengan kajian penulis, dua pokok masalah utama adalah mengenai
manajemen (pengelolaan) dan fungsi music live, pada café, bukan pada
radio.
(2)Nelia Sihombing,
(3)
(4)
1.6.2 Kerja Lapangan
Kerja lapangan dibagi dalam dua tahap yaitu wawancara dan
observasi.Wawancara yang dilakukan penulis langsung kepada Bapak William
Atapary sebagai pemilik dari Champion Café, kepada personil Band Sanga
Pajumpang. Selain itu juga penulis juga akan memberikan angket yang berisi
beberapa pertanyaan kepada pengunjung. Data – data yang didapatkan penulis ,
dituliskan kedalam sebuah buku yang nantinya akan digunakan sebagai bahan
acuan dalam penelitian.
1.6.3 Wawancara
Menurut Soeharto dalam Wilda Damanik (1995:67), wawancara atau
interview adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data)
kepada responden (informan) dan jawaban- jawaban responden akan dicatat dan
15
yang digunakan untuk memperoleh data tentang kejadian yang diamati baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Teknik wawancara yang dilakukan adalah wawancara berfokus (focused
interview) dan wawancara bebas (free interview). Sebelum melakukan wawancara
, penulis melakukan beberapa pertanyaan dan menentukan siapa yang akan
diwawancarai. Sedangakan pada wawancara bebas penulis tidak akan berpusat
pada pokok permasalahan, namun berkembang pada masalah yang lain yang
tujuannya adalah untuk menambah data yang dibutuhkan oleh penulis.
1.6.4 Observasi
Observasi adalah peninjauan secara cermat atau mengawasi dengan teliti
serta mengamati (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka 2005 hal
794).Dalam penelitan ini, penulis meneliti langsung ke Champion Café yang
berlokasi di Jalan Dr.Mansur no. 134A, Medan, Sumatera Utara.
1.6.5 Kerja Laboratorium
Dengan kerja laboratorium, semua data yang diperoleh dari penelitan
lapangan dan studi kepustakaan, akan dianalisis selanjutnya akan dilakukan
penyelesaian akhir dalam rangkaian penelitian ini. Tujuan utamanya adalah agar
kajian sesuai dengan pokok masalah yang telah diajukan, dan sesuai pula
pembahasannya sehingga menghasilkan suatu tulisan yang baik, yang mengikuti
kaidah-kaidah penelitian di dalam etnomusikologi. Semua data yang yang
16
tumpang tindidh yang dapat menimbulakan kesimpang siuran. Semua ini
dilakukan untuk mempermudah pembaca dalam memahamidan mengerti tulisan
17
BAB II
GAMBARAN UMUM CHAMPION CAFÉ
2.1Sejarah Café
Cafe telah mengalami perkembangan dari masa ke masa sesuai
dengan perkembangan masyarakat yang berada di sekitarnya. Istilah café
berasal dari bahasa Perancis yang merujuk pada sebuah tempat yang
menyajikan sajian minuman berupa kopi sebagai menu utamanya di
samping makanan kecil seperti kue tart, roti, pie dan yang lainnya.
Istilah cafe dikaitkan dengan masuknya kopi pertama kali ke Eropa
pada sekitar tahun 1669. Saat itu utusan sultan Mohammed IV berkunjung
ke Paris, Perancis, dengan membawa berkarung-karung biji kopi maka
dari sanalah kebiasaan menikmati kopi mulai diperkenalkan di kalangan
bangsawan Paris. Pada tahun 1672 seorang pengusaha muda asal Armenia
bernama Pascal menjualnya secara umum, kopi untuk pertama kalinya di
sebuah pameran besar di Saint Germain dan kemudian di sebuah toko
kecil yang berlokasi di Quai de Evole.
Orang Inggris menamakan Coffee Shop mereka dengan "penny
university" (“universitas duit”) karena harga kopi yang memang mahal
waktu itu dan banyaknya bisnis kelas atas didirikan di sini. Pada
18
Lloyd pada tahun 1678 adalah contoh sejati, sampai sekarang bisnis
tersebut masih berjalan sebagai perusahaan insuransi Lloyd’s of London.
Jean de la Rogue pada tahun 1714 menulis bagaimana
perkembangan kopi hingga disajikan sebagai menu utama di hampir tiap
kedai kopi. Dalam tulisannya ia menceritakan bagaimana ia berjalan
bergegas menuju jalan besar ke arah Jardin des Plants, dimana hampir
tidak ada satu kota pun yang tidak memiliki kedai kopi (kafe). Penyebaran
kafe (coffe) house di Eropa ini terjadi melalui jalur perdagangan, ke
wilayah Italia yang dikenal dengan sebutan caffe yang hanya berbeda
penulisan saja. Pada tahun 1839 muncul kata cafetaria dalam bahasa
Amerika English yang berasal dari bahasa Mexican Spanish untuk
menyebutkan sebuah kedai kopi.
Di Amerika Serikat, cafe dianggap sebagai restoran non formil
karena rata-rata memang tidak menyuguhkan makanan berat. Orang
Amerika lebih mengenal istilah coffe house dibanding cafe.
Ketika masa kolonialisasi Amerika, Coffee Shop secara cepat ikut
menyebar. Aturan Coffee Shop di Amerika sama dengan kedai-kedai di
Inggris: tempat berkumpulnya komunitas bisnis. The Tontine Line Coffee
House (1792) di New York adalah lokasi asli New York Stock Exchange,
karena dari dulu sangat banyak kegiatan bisnis dilakukan di sini.
Sampai saat itu, Coffee Shop masih menyajikan kopi seduh
tradisional. Kemudian muncullah espresso. Pada tahun 1946, Gaggia
19
dan aman digunakan dibandingkan model-model awal. Coffee Shop
Gaggia, di Italia, adalah lokasi pertama yang menggunakan mesin ini dan
menawarkan espresso disamping kopi seduh tradisional. Era modern
Coffee Shop telah dimulai.
Tentu saja, Coffee Shop yang sudah lama tidak harus
dibingungkan dengan Coffee Shop yang muncul pada dekade baru-baru
ini. Yang sebenarnya adalah restaurant yang melayani menu makanan
berat, disamping kopi. Tim Horton merupakan contoh yang bagus untuk
Coffee Shop yang populer, yang selain menyajikan berbagai macam
makanan berat, mereka terkenal di berbagai negara untuk kopi mereka
yang nikmat. Tapi, ini tidak dapat diklasifikasikan sebagai Coffee Shop
karena mereka tidak menyediakan espresso atau minuman lain yang
berbahan dasar espresso.
Dan juga kita tidak mungkin dapat melupakan apa yang paling
terkenal dan memiliki jaringan sangat luas dibanding Coffee Shop yang
lain, Starbucks. Mereka membuka counter mereka yang pertama pada
1971 di Seattle dan kini telah membanjiri dunia di 8.000 lokasi.
2.1.1 Sejarah Café di Indonesia
Salah satu hal yang mendorong munculnya cafe di indonesia adalah
tayangan serial film Friends yang popular sekitar 1990. Dalam film tersebut
kerap ditampilkan adegan pertemuan-pertemuan antar pemain yang dilakukan di
20
sebagai tempat nongkrong sekaligus tempat bersosialisasi. Selain itu juga banyak
artis yang mendirikan cafe tenda di berbagai tempat di Jakarta sehingga bisnis
cafe semakin merebak tidak hanya di Jakarta tetapi juga di berbagai kota besar di
Indonesia. Peluang tersebut juga dimanfaatkan oleh pengusaha kuliner yang ingin
memperoleh keuntungan.
2.2 Deskripsi Umum Champion Café Medan
Gambar 2.1
Tampilan Depan Champion Café
(dokumentasi penulis)
Champion Café merupakan salah satu kafe yang perkembangannya sangat
pesat di kota Medan. Champion Café didirikan pada tanggal 19 Mei 2014 tepat
menjelang final Liga Champion 2013-2014. Champion Café didirikan karena
21
Champion Café hanya untuk tempat berkumpulnya para fans sepak bola untuk
menonton pertandingan sepak bola melalui layar proyektor. Pada awalnya
Champion Café hanya merupakan gerai sederhana yang hanya menyediakan
makanan sehari-hari dan bahkan tidak ada menu yang ekslusif, inovatif dan yang
baru. Setelah melihat perkembangan pengujung yang semakin meningkat dan
adanya kesempatan menjadi usaha bisnis yang menjanjikan , maka Bapak
Wiiliam Atapary kemudian menggunakan Live Music dengan bekerjasama
dengan salah satu band akustik yang ada di kota Medan. Band Lingkaran Salam
merupakan band yang pertama kali menjadi pengisi live music di Champion Café
ini. Lingkaran Salam membawakan lagu-lagu top 40 yang jadwalnya hari Senin –
Kamis, sedangakan untuk hari Jumat – Minggu dikhususkan untuk lagu lagu
Batak. Setelah melihat perkembangan usaha Café Champion yang setiap harinya
ramai akan pengunjung oleh adanya penggunaan live music, maka Bapak William
Atapary kemudian melakukan perubahan pada Café Champion baik dari segi
konsep tata ruangan, jenis makanan dan minuman yang disajikan dan dari konsep
live music yang disuguhkan. Dari segi konsep tata ruangan Champion Café
mengusung tema olahraga sepak bola. Didalam kafe ini banyak terdapat aksesoris
sepakbola seperti jersey,sepatu bola kaki, dan juga jenis-jenis bola kaki.
Champion Café terdapat tiga lantai, konsep masing-masing lantainya pun tidak
jauh berbeda. Konsep ruangan dengan penataan cahaya juga diperbaharui untuk
kenyamanan dan menambah estetika bagi konsumen. Dari segi jenis makanan dan
minuman yang disuguhkan sangat beragam seperti nasi goreng, beraneka
22
Sedangkan dalam penggunaan live musicnya Champion Café melakukan
perubahan yang sangat signifikan pada setiap lantainya. Lantai 1 disajikan live
music full band yang mengusung tema jenis music topforty yang sedang hits
tanpa ada batasan genre musiknya, dalam lantai 1 ini juga terdapat juga music DJ
( Disk Jokey) sebagai hiburan tambahannya. Pada lantai 2 Champion Café
mengusung live music dengan tema music Batak Song, jadi dalam lantai 2 ini
dikhususkan untuk pengunjung yang menyukai lagu lagu Batak. Sedangkan pada
lantai 3 ada live music yang menggunakan band akustik dan tema jenis lagunya
sama dengan lantai 1, tetapi live music pada lantai 3 ini hanya disajikan pada hari
Sabtu dan Minggu saja.
Gambar 2.2:
Desain Interior Ruangan Lantai 1
23 Gambar 2.3
Desain Interior Ruangan Lantai 2
(dokumentasi penulis)
2.2.1 Lokasi Champion Café
Champion Café merupakan salah satu Restoran cepat saji yang berada di
daerah lingkungan mahasiswa dan kampus Universitas Sumatera Utara.Champion
Café berdiri pada tanggal 19 Mei 2014 yang beralamat di Jln.Dr.Mansyur No.134
A-B, Medan, Sumatera Utara.
2.2.2 Visi dan Misi Champion Café
Visi: Menjadi Restoran pilihan utama bagi masyarakat
24 Misi:
Menyediakan aneka rasa dan jenis makanan bagi pelanggan
25
BAB III
SISTEM STRUKTUR MANAJEMEN PENGELOLAAN DAN PEMASARAN CHAMPION CAFÉ
3.1 Sistem Struktur Manajemen Champion Café
Struktur manajemen suatu perusahaan merupakan pembagian tugas dan tanggaung jawab fungsional yang berperan dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Melalui struktur manajemen yang jelas, akan diketahui wewenang dan tanggung jawab yang diberikan pada setiap pegawai serta hubungan kerja antar pegawai sehingga tidak terjadi tumpang tindih dari fungsi masing-masing bagian. Dengan adanya struktur manajemen diharapkan setiap pegawai mengetahui dengan jelas tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan serta dapat mempertanggung jawabkannya pada atasan dan atasan akan mengetahui dengan bagaimana mendelegasikan wewenang kepada bawahannya sehingga setiap aktivitas perusahaan dapat terselenggara dengan baik dan terkoordinir.
26
Struktur Managemen Champion Café
Skema 3.1
Struktur Manajemen Champion Café Direktur
M anager
Asist en M anager
Kepala Operasional Kepala M arket ing
Koki/ Chef
Pengadaan
Bahan Operat or
Sound
Wait er dan
Wait ress
Pet ugas Parkir Operat or Sound
27
Di bawah ini akan dijelaskan tentang tugas dan wewenang dari setiap bagian struktur managemen yang terdapat pada Champion Café.
1.Direktur Utama
Nama: William Atapary
Tugas dan wewenang:
a. Menerima laporan dan pertanggung jawaban dari manager untuk seluruh aktivitas restoran.
b. Mempunyai hak untuk mengawasi semua aktivitas yang terjadi direstoran
c. Mempunyai hak untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan kemajuan restoran.
2. Manager, bertugas mengepalai semua departemen dan bertanggung jawab secara penuh terhadap operasional restoran.
Nama: Esther R. Hutabarat
Tugas dan wewenang:
a. Memberikan laporan pertanggungjawaban restoran secara menyeluruh kepada direktur
b. Mengontrol kelancaran operasional restoran
28
3. Asisten Manager,
Tugas dan wewenang:
a. Memberikan pertanggungjawaban mengenai operasional restoran kepada manager
b. Mengontrol kelancaran operasional restoran
c. Berhak menggantikan semua tugas manager apabila sedang berhalangan.
4. Kepala Operasional, mengepalai operasional departmenndan bertanggung jawab secara penuh terhadap operasional restoran.
Tugas dan wewenang:
a. Memeriksa jadwal kerja harian staff untuk memastikan kehadiran semua staff
b. Berhak memberikan sanksi kepada staff yang melakukan pelanggaran
c. Memberikan laporan mengenai operasional restoran dalam rapat
d. Mengontrol kerja karyawan
e. Memiliki wewenang untuk mengambil keputusan mengenai dapur dan service
29 Tugas dan wewenang:
a. Memberikan laporan mengenai marketing restoran dalam rapat
b. Menyediakan bahan baku yang dibutuhkan restoran
6. Pengadaan Bahan, bertanggung jawab secara penuh terhadap pengadaan bahan masakan,
Tugas dan wewenang
a. Bertanggung jawab terhadap perbelanjaan bahan-bahan masakan yang diperlukan, bertanggung jawab untuk menyimpan ke dalam lemari atau gudang penyimpanan b. Membuat laporan perbelanjaan setiap hari dan laporan
pertanggung jawaban kepada kepala marketing
c. Mencari informasi harga dalam bahan pokok dan distributor terbaikuntuk mendapatkan bahan yang berkualitas
d. Bertanggung jawab mengenai biaya perbelanjaan kepadabagian keuangan
7. Kasir, bertanggung jawab terhadap pembayaran pengunjung Tugas dan wewenang
a. Melayani pembayaran pengunjung b. Melaporkan pemasukan keuangan
30 Tugas dan wewenang:
a. Wajib menyediakan makanan dan minuman kepada pelanggan
b. Wajib menyajikan menu yang dipesan
9. Waiter dan Waitress, bertanggung jawab secara penuh terhadap pelayanan yang memuaskan untuk pengunjung.
Tugas dan wewenang:
a. Memberikan pelayanan yang baik kepada pengunjung b. Bersikap sopan, ,,ramah dan siap sedia
10. Operator Sound Sistem
Tugas dan wewenang:
a. Menyiapkan segala keperluan untuk pertunjukan Live Music
b. Menyetting kualitas suara Live Music agar nyaman didengar pengunjung
11. Satpam/ Petugas Keamanan
Tugas dan wewenang:
a. Menjaga ketertiban pengunjung yang dating
31
12. Penjaga Parkir
Tugas dan wewenang
a. Menjaga ketertiban parkir kenderaan pengunjung b. Menjaga keamanan kenderaan pengunjung yang parkir.
3.2 Sistem Pemasaran Champion Café 3.2.1 Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, serta mendistribusikan barang serta jasa yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen baik kepada para konsumen saat ini maupun konsumen potensial.1
Dalam hal ini Champion Café mempunyai beberapa strategi pemasaran yang dilakukan melakukan melalui media sosial dan juga melalui penyelenggaraan acara di Champion Café,
Promosi yang dilakukan Champion Café melalui media jejaring sosial di
Facebook, dan Instagram. Sedangkan promosi yang dilakukan melalui acara yaitu berupa nonton bareng, festival band, mendatangkan artis, dan mengadakan acara klinik musik. Nonton bareng biasanya dilakukan untuk menonton pertandingan besar sepak bola dan laga final sepak bola. Beberapa acara festival band yang telah dilakukan di Champion Café seperti Festival Band Sound of Etnic, Festival Band Cardinal, dan Festival Band Indie. Artis yang pernah diundang dan mengisi acara live music di Champion Café yaitu Rizky The Titans, Dipo Pardede, Tongam Sirait, dan Arvindo. Sedangkan untuk acara klinik music
1 Lihat William J. Stanton
Prinsip Pemasaran (1991:5-6). Marketing is a total system of business
32
yang pernah dilakukan di Champion Café merupakan klinik gitar bass, yang mendatangkan Indro Hardjodikoro salah satu pemain bass terbaik di Indonesia.
Promosi ini dilakukan untuk lebih mengenalkan Champion Café kepada masyarakat umum sehingga meningkatkan kuantitas pengunjung. Champion Café mempunyai target pengunjung masyarakat umum baik dari masyarakat kelas bawah sampai masyarakat kelas atas. Sehingga tidak ada batasan yang dilakukan dalam strategi pemasaran Champion Café.
3.3 Jam Operasional dan Jadwal Live Music Champion Café
Champion Café beroperasional setiap hari, meskipun hari libur dan hari-hari besar, jadwal operasional Champion Café berbeda dengan jadwal live music yang diadakan. Adapun jadwal operasional dan jadwal live music pada Champion Café, yaitu:
3.3.1. Champion Café mempunyai jadwal operasional yaitu:
Hari Senin – Jumat : Pukul 10.00 - 03.00 WIB Hari Sabtu – Minggu : Pukul 10.00 – 04.00 WIB
3.3.2. Jadwal Pertunjukan Live Music di Champion Café :
Lantai I.
Hari Jadwal Pertunjukan Nama Pengisi Acara
Senin 20.00-00.00 WIB Blue Shine-shine Band
Selasa 20.00-00.00 WIB Horizon Band
Rabu 20.00-00.00 WIB Ninety Nine Band
Kamis 20.00-00.00 WIB Indonesian Groove Band
Jumat 20.00-00.00 WIB Blue Shine-Shine Band
Sabtu 20.00-00.00 WIB 1.Blue Shine-Shine Band
2.Indonesian Groove Band
Minggu 20.00-00.00 WIB Indonesian Groove Band
33
Jadwal Live Music lantai 1 Lantai II
Hari Jadwal Pertunjukan Nama Pengisi Acara
Senin 20.30-00.30 WIB Permata Band
Selasa 20.30-00.30 WIB Tamados Band
Rabu 20.30-00.30 WIB Specta Band
Kamis 20.30-00.30 WIB Ladostar Band
Jumat 20.30-00.30 WIB Sanga Pajumpang Band
Permata Band
Sabtu 20.30-00.30 WIB Sanga Pajumpang Band
Minggu 20.30-00.30 WIB Tamados Band
Tabel 3.2
Jadwal Live Music Lantai 2
Lantai III
Hari Jadwal Pertunjukan Nama Pengisi Acara
Sabtu 20.00-00.00 WIB Floopy Band
Tabel 3.3
34
BAB IV
DESKRIPSI LIVE MUSIC PADA CHAMPION CAFÉ
4.1 Deskripsi Umum Band-Band Pengisi Pertunjukan Live Music Pada Champion Café
Band yang mengisi dari kota Medan Ada sebanyak 33
Umumnya band ternama, belum ternama Sistem pengisia acara
Kontrak, relasi social biasa
4.2 Deskripsi Pertunjukan Band-Band Pengisi
Pada lantai satu ini live music bertemakan lagu-lagu yang lagi trend saat
ini meskipun dari berbagai genre dan negara yang berbeda. Terdapat empat band
dan satu DJ yang mengisi live music di lantai satu Champion Café.
Masing-masing band mempunyai jadwal hari yang berbeda-beda tetapi jam mulai
pertunjukannya jam 20.00 dan berakhir jam 00-00. Band yang ada dilantai satu
mempunyai tiga sesi pertunjukan dan tiap sesinya berdurasi 1 jam (60menit).
Setiap band mempunyai tiga kali jadwal istirahat yang berdurasi 30 menit .
35
terdapat tiga sesi pertunjukan yang berdurasi 30 menit, pertunjukan DJ dilakukan
pada saat band sedang istirahat. Dalam hal pembayaran tiap-tiap band dan DJ juga
berbeda-beda, dalam hal ini pihak managemen yang menentukan besarnya honor
dan biasanya pembayarannya dilakukan setiap satu bulan sekali.
Salah satu pertunjukan yang penulis teliti adalah pada hari Sabtu pukul
20.00 sampai 12.00 WIB, yang diisi oleh dua band (……) saling bergantian. Pada
pertunjukan awal band yang tampil adalah ….. membawakan lagu ….. yang
diapresiasi oleh para penonton (pengunjung) cafe dengan santai dan baik.
Kemudian penon
Berikut ulasan band dan DJ yang terdapat pada lantai satu Champion Café
:
1. Nama Band : Horizon Band
Tanggal Dibentuk : 5 Oktober 2016
Nama Personil :
Vokal 1 : Reza (37tahun)
Vokal 2 : Dhani (42tahun)
Vokal 3 : Ira (32tahun)
Keyboad : Rico (29tahun)
Gitar : Rizal (46tahun)
Bass : Edi (37tahun)
36
Jadwal Latihan : Kamis jam 12.00-15.00
Jadwal Main : Setiap hari Selasa jam 20.00-00.00 ( 3 sesi )
Honor : Rp. 1.100.000, per satu kali main.
Daftar lagu : Aku Lelakimu (Virzha)
: Bed Of Roses (Guns n Roses)
: Aku Milikmu (Dewa 19)
: Aku Mau (Once)
: Misteri Illahi (Ari Lasso)
:Thinking Out Loud (Ed Sheeran)
: Someone Like You (Adele)
: Yang Terlupakan (Iwan Fals)
: American Idiot (Greenday)
: Sugar (Maroon 5)
37
Penampilan Horizon Band di Champion Café
Dokumentasi oleh penulis
2. Nama Band : Blue Shine-Shine Band
Tanggal Dibentuk : 7 Agustus 1998
Nama Personil :
Vokal 1 : Vidi (34tahun)
Vokal 2 : Rusdi (33tahun)
Vokal 3 : Iin (28tahun)
Vokal 4 : Ovi (24tahun)
Keyboad : Bhana (22tahun)
Gitar : Retno (24tahun)
Bass/Leader : Endan (52tahun)
Drum : Dedi (23tahun)
Saxo : Endro (24tahun)
Jadwal Latihan : Rabu atau Minggu jam 14.00-16.00
Jadwal Main : Setiap hari Senin, Jumat, Sabtu jam 20.00-00.00 (3
sesi )
Honor : Rp. 1.100.000, per satu kali main.
Daftar lagu : Aku Lelakimu (Virzha)
: Bed Of Roses (Guns n Roses)
38 : Sugar (Maroon 5)
: Barcelona (Fariz Rm)
: Tanda-tandanya (Mus Mujiono)
: Boogie Down (Saeon)
: Fix You (Cold Play)
: My Everything (Glend)
Gambar 4.2
Penampilan Blue Shine Shine di Champion Café
Dokumentasi oleh penulis
3. Nama Band : Indonesian Groove Band
Tanggal Dibentuk : 1 Januari 2013
39 Vokal 1 : Fajar (32tahun)
Vokal 2 : Mimi (22tahun)
Vokal 3 : Tari (28tahun)
Keyboad : Yudi (29tahun)
Gitar : Dian (28tahun)
Bass/Leader : Dian (24tahun)
Drum : Dudu (23tahun)
DJ/Percussion : Iid (24tahun)
Jadwal Latihan : Senin dan Jumat jam 14.00-16.00
Jadwal Main : Setiap hari Kamis, Sabtu, Minggu jam 20.00-00.00
( 3 sesi )
Honor : Rp. 1.300.000, per satu kali main (Kamis dan
Minggu)
: Rp 1.500.000, per satu kali main (Sabtu)
Daftar lagu : Aku Lelakimu (Virzha)
: Bed Of Roses (Guns n Roses)
: American Idiot (Greenday)
: Take a look allround (Limp Bizkit)
: Barcelona (Fariz Rm)
: Dezert (Dawin)
: The Spirit Carries On (Dream Theater)
: Fix You (Cold Play)
40 Gambar 4.3
Penampilan Indonesian Groove di Champion Café
Dokumentasi Penulis
4. Nama Band : Ninety Nine Band
Tanggal Dibentuk : 1 Desember 2013
Nama Personil :
Vokal 1 : Iis (33tahun)
Vokal 2 : Astri (27tahun)
Vokal 3 : Vindi (27tahun)
Keyboad : Ica (33tahun)
Gitar : Ade (40tahun)
41
Drum : Dudu (23tahun)
DJ/Percussion : Iid (24tahun)
Jadwal Latihan : Senin dan Jumat jam 14.00-16.00
Jadwal Main : Setiap hari Rabu jam 20.00-00.00 ( 3 sesi )
Honor : Rp. 1.100.000, per satu kali main
Daftar lagu : In My Place (Cold Play)
: Bed Of Roses (Guns n Roses)
: American Idiot (Greenday)
: Aku Mau (Once)
: My Heart (Paramore)
: Because Of You (Kelly Clarkson)
: The Spirit Carries On (Dream Theater)
: Bersinar (Raisa)
: Musnah (Andra n The Back Bone)
42
Penampilan Ninety Nine di Champion Café
Dokumentasi oleh penulis
5. Nama DJ : Karin (22 tahun)
Jadwal Main : Setiap hari Minggu dan Jumat 20.00-00.00 (3sesi)
Honor : Rp. 250.000, per satu kali main
Gambar 4.5
Penampilan DJ di Champion Café
Dokumentasi penulis
4.1.2 Band Lantai Dua
Pada lantai dua ini bertemakan lagu-lagu batak dan tembang lawas
meskipun genre lagunya berbeda-beda. Terdapat lima band dan yang mengisi live
music di lantai dua Champion Café. Masing-masing band pada lantai dua ini juga
43
20.30 dan berakhir jam 00-30. Band yang ada dilantai satu mempunyai tiga sesi
pertunjukan dan tiap sesinya berdurasi 1 jam(60menit). Setiap band mempunyai
tiga kali jadwal istirahat yang berdurasi 30 menit. Sama halnya pada lantai satu,
dalam hal pembayaran honor tiap-tiap band berbeda-beda, dalam hal ini pihak
managemen yang menentukan besarnya honor dan biasanya pembayarannya
dilakukan setiap satu bulan sekali.
Berikut ulasan band dan yang terdapat pada lantai dua Champion Café :
1. Nama Band : Tamados band
Tanggal Dibentuk : 3 Maret 2013
Nama Personil :
Vokal 1 : Jhon Bancin (29tahun)
Gitar Elektrik : Deni Siahaan (34tahun)
Bass : Joe Simamora (25tahun)
Drum : Boy Simbolon (23tahun)
Keyboard /Vokal2 : Iid (24tahun)
Gitar Akustik1 : Jan Nainggolan (34tahun)
Gitar Akustik2/Vokal 3 : Rudi Sipayung (35tahun)
Saxophone : Boy Sihombing (29tahun)
Jadwal Latihan : Senin dan Jumat jam 13.00-15.00
Jadwal Main : Setiap hari Minggu dan Selasa jam 20.30-00.30 (3
44
Honor : Rp. 1.200.000, per satu kali main
Daftar lagu : Holan Au do Mangattusi Rohami (Arvindo)
: Ajari Ma Au (Nainggolan Sister)
: Ho Do Na Tarpillit (Arghana Trio)
: Poda (Vicky Sianipar)
: Tangiang ni Dainang (Victor Hutabarat)
: Mardalan Ahu (Vicky Sianipar)
: Aut Boi Nian (Amigos)
: Anak Medan (Batak Boys)
: Boru Panggoaran (Rani Simbolon)
: Boasa Ma (Marsada Band)
Gambar 4.6
Penampilan Tamados Band Di Champion Café
45
2. Nama Band : Ladostar Band
Tanggal Dibentuk : 17 November 2014
Nama Personil :
Vokal 1 : Tedy Marbun (39tahun)
Vokal 2 : Advent Siregar (35tahun)
Vokal 3 : Maradu Sitanggang (30tahun)
Gitar Elektrik : Joy Simbolon (34tahun)
Bass : Benni Sihombing (35tahun)
Drum : Joe Sihombing (35tahun)
Keyboard /Vokal2 : Triboy Simanjuttak (43tahun)
Saxophone : Hotdi Silaban (47tahun)
Jadwal Latihan : Senin 13.00-15.00
Jadwal Main : Setiap Kamis 20.30-00.30 (3 sesi )
Honor : Rp. 1.200.000, per satu kali main
Daftar lagu : Holan Au do Mangattusi Rohami (Arvindo)
: Ajari Ma Au (Nainggolan Sister)
46
: Boasa (Dipo Pardede)
: Didia Rokhaphi (Novita Dewi)
: Anak Medan (Batak Boys)
: Holan Ho (Perdana Trio)
: Rap Hita Nadua (Elexis Trio)
: Sigaret Begu (Erick Sihotang)
: Sai Anju Ma Au (Victor Hutabarat)
Gambar 4.7
Penampilan Ladostar Band di Champion Café
Dokumentasi Oleh Penulis
3. Nama Band : Permata Band
Tanggal Dibentuk : 25 Juni 2015
Nama Personil :
47
Vokal 2 : Charlie Butar-butar (26tahun)
Vokal 3 : Maradu Sitanggang (30tahun)
Gitar Elektrik : Rizal (30tahun)
Bass : Mico (32tahun)
Drum : Dedek (26tahun)
Keyboard /Vokal2 : Jhon Sinambela (42tahun)
Saxophone : Dodi Purba (38tahun)
Jadwal Latihan : Senin 15.00-17.00
Jadwal Main : Setiap Jumat 20.30-00.30 (2 sesi )
: Setiap Senin 20.30-00.30 (3 sesi)
Honor : Rp. 950.000, (untuk hari jumat)
: Rp 1.100.000, (untuk hari sabtu)
Daftar lagu : Holan Au do Mangattusi Rohami (Arvindo)
: Ajari Ma Au (Nainggolan Sister)
: Ho Do Na Tarpillit (Arghana Trio)
: Boasa (Dipo Pardede)
: Didia Rokhaphi (Novita Dewi)
: Lady ( Paniel L.Panjaitan)
: Holong Naso Tarputik (Permata Trio)
: Managiangkhon Au (Permata Trio)
: Sigaret Begu (Erick Sihotang)
48 Gambar 4.8
Penampilan Permata Band di Champion Café
Dokumentasi Penulis
4. Nama Band : Specta Band
Tanggal Dibentuk : 15 Juni 2014
Nama Personil :
Vokal 1 : Sari (40tahun)
Vokal 2 : Edi Sitompul (43tahun)
Gitar Elektrik : Heri (38tahun)
Bass : Rendi (40tahun)
Drum : Iqbal (46tahun)
Keyboard : Wawan (37tahun)
49
Jadwal Main : Setiap Rabu 20.30-00.30 (3 sesi )
Honor : Rp. 1.300.000, per satu kali main
Daftar lagu : Holan Au do Mangattusi Rohami (Arvindo)
: Ajari Ma Au (Nainggolan Sister)
: Huhaholongi (Rani Simbolon)
: Boasa (Dipo Pardede)
: Didia Rokhaphi (Novita Dewi)
: Boru Panggoaran (Rani Simbolon)
: Dang Levelmu Au Ito (Trio Lamtama)
: Unang Parmeam Meam (Joel Simorangkir)
: Aha Do Alana (Trio Relasi)
: Parkoperasi (Trio Elexis)
50
Penampilan Specta Band di Champion Café
Dokumentasi oleh penulis
5. Nama Band : Sanga Pajumpang Band
Tanggal Dibentuk : 9 September 2014
Nama Personil :
Vokal 1 : Erick Ferdani Sitorus (25tahun)
Vokal 2 : Gok Parasian Malau (23tahun)
Vokal 3 : Yusuf Silaban (22tahun)
Gitar Elektrik : Ade Pasaribu (23tahun)
Bass : Tanaka Manalu (30tahun)
Drum : David Simanungkalit (30tahun)
Keyboard /Vokal2 : Amsal Siburian (21tahun)
Saxophone : Oni Sembiring (26tahun)
Jadwal Latihan : Rabu 15.00-17.00
Jadwal Main : Jumat 20.30-00.30 (2 sesi )
: Sabtu 20.30-00.30 (3sesi)
Honor : Rp 900.000 (untuk hari Jumat)
: Rp 1.500.000 (untuk hari Sabtu)
Daftar lagu : Nunga Malala (Dipo Pardede)
51
: Ho Do Na Tarpillit (Arghana Trio)
: Boasa (Dipo Pardede)
: Didia Rokhaphi (Novita Dewi)
: Lady (Paniel L.Panjaitan)
: Holong Naso Tarputik (Permata Trio)
: Managiangkhon Au (Permata Trio)
: Aut Boi Nian (Vicky Sianipar)
: Parkoperasi (Trio Elexis)
Gambar 4.10
Penampilan Sanga Pajumpang Band di Champion Café
52
4.1.3 Band Lantai Tiga
Pada lantai tiga ini live music bertemakan lagu-lagu yang lagi trend saat
ini meskipun dari berbagai genre dan negara yang berbeda. Namun live music
pada lantai tiga ini hanya dipertunjukan pada hari Sabtu saja. Hanya ada satu
band dan satu DJ yang mengisi live music di lantai tiga Champion Café. Jadwal
pertunjukannya dimulai jam 20.00 dan berakhir jam 00-00. Sama seprti band yang
ada dilantai satu, pada lantai tiga juga mempunyai tiga sesi pertunjukan dan tiap
sesinya berdurasi 1 jam (60 menit) dan waktu istirahatnya 30 menit yang diisi
dengan pertunjukan DJ. DJ yang mengisi pertunjukan pada lantai tiga ini sama
dengan DJ yang mengisi pertunjukan pada lantai satu.
Berikut ulasan band dan dj yang mengisi acara pertunjukan live music di
lantai tiga Champion Café.
1. Nama Band : Floopy Band
Tanggal Dibentuk : 1 Januari 2012
Nama Personil :
Vokal 1 : Titha (24tahun)
Vokal 2 : Rian (23tahun)
Vokal 3 : Vivi (22tahun)
Gitar Elektrik : Raffles (22tahun)
Bass : Yudhis (27tahun)
Drum Elektrik : Agung (26tahun)
Keyboard : Hendra (25tahun)
53
Jadwal Main : Sabtu 20.00-00.00 (3sesi)
Honor : Rp 1.000.000 per sekali main
Daftar lagu : Aku Lelakimu (Virzha)
: Dia (Anjie Drive)
: Kisah Romantis (Glend Friedly)
: Ku Sayang Kamu (Mike Mohede)
: Barcelona (Fariz Rm)
: Dezert (Dawin)
: Angel (Ray D Sky)
: Fix You (Cold Play)
: Musnah (Andra n The Back Bone)
Gambar 4.11
Penampilan Floopy Band di lantai tiga Champion Café
54 Gambar 4.12
Penampilan DJ pada lantai tiga Champion Café
Dokumentasi oleh Penulis
4.2 Deskriptif dan Respon Pengunjung Terhadap Penggunaan Live Music
Untuk mengetahui respon pendengar, maka penulis membuat
angket yang dibagikan kepada pengunjung Champion Café. Penulis mengambil
sampel sebanyak 50 orang dari keseluruhan lantai satu sampai lantai tiga, dengan
hari yang berbeda-beda. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentasenya
adalah jumlah responden yang memilih sebuah jawaban dibagi jumlah seluruh
55
4.2.1 Deskriptif Pengunjung Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase(%)
(Orang)
Laki-Laki 29 58%
Perempuan 21 42%
Total 50 100%
Tabel 4.1
Persentase Pengunjung Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan table diatas dapat disimpulkan bahwa dari 50 jumlah
responden, yang menjadi responden dalam penelitian ini yaitu jumlah responden
yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 29 orang dengan persentase sebesar
58%, dan responden perempuan sebanyak 21 orang dengan persentase sebesar
42%. Mayoritas reponden pengunjung yang datang ke Champion Café adalah
berjenis kelamin laki-laki.
56
Ibu Rumah Tangga 4 8%
Total 50 100%
Tabel 4.2
Persentase Pengunjung Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pengunjung Champion Café
terdiridaari berbagai golongan masyarakat. Mayoritas responden pengunjung yang
datang ke Champion Café adalah pegawai sebanyak 20 orang dengan persentase
40%.
Berikut, penulis akan membuat daftarr pertanyaan untuk :
1. Darimana anda mengenal Champion Café ?
a. Teman (43 orang = 86%)
b. Media sosial/internet (5 orang = 10%)
Path
dll…
c. Radio
d. dll…(2 orang = 4%)
Dari jawaban diatas dapat kita lihat bahwa responden banyak pengunjung
yang mengenal Champion Café dari informasi temannya, hal ini menunjukkan