• Tidak ada hasil yang ditemukan

NAMA: JEPRI ROMARIOSIHOMBING NIM : 120707060

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "NAMA: JEPRI ROMARIOSIHOMBING NIM : 120707060"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERTUNJUKAN MUSIK PADA CHAMPION CAFẾ MEDAN: ANALISIS FUNGSI DAN PENGELOLAAN

PROPOSAL SKRIPSI SARJANA

O

L

E

H

NAMA: JEPRI ROMARIOSIHOMBING NIM : 120707060

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI

MEDAN

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

PERTUNJUKAN MUSIK PADA CHAMPION CAFĖ MEDAN: ANALISIS FUNGSI DAN PENGELOLAAN

Skripsi Sarjana Dikerjakan Oleh

NAMA : JEPRI ROMARIOSIHOMBING NIM : 120707060

Disetujui Oleh

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Muhammad Takari,M.Hum.,Ph.D. Drs. Torang Naiborhu, M.Hum.

NIP 196512211991031001 NIP 196308141990031004

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA

DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI MEDAN

(3)

iii

ABSTRAKSI

Skiripsi ini berjudul Pertunjukan Musik pada Champion Cafe Medan : Analisis Fumgsi dan Manajemen Pengelolaan. Champion Café merupakan salah satu café yang sangat berkembang di kota Medan. Champion Café merupakan salah satu café yang menggunakan live music sebagai salah satu daya tariknya. Café yang mempunyai tiga lantai ini terdapat pertunjukan live music pada masing-masing lantainya dengan mengusung konsep yang berbeda-beda. Pada lantai pertama live music bertemakan lagu-lagu dari berbagai genre kecuali lagu batak. Sedangkan untuk lantai dua live music khususbertemakan lagu batak. Pada lantai tiga live music mempunyai konsep yang sama dengan lantai pertama namun pada lantai tiga live music hanya dipertunjukkan pada hari sabtu saja.

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan pertunjukan live music yang ada di Champion Café serta untuk mengetahui sejauhmana fungsi musik mempengaruhi minat pengunjung. Teori yang digunakan penulis adalah Pendekatan Operasioanl yang dikemukakan oleh George R. Terry (2000) yang ditulis kembali oleh Muhammad Takari dalam bukunya yang berjudul Manajemen Seni, Teori yang penulis gunakan dalam mengakaji fungsi dan penggunaan musik adalah teori yang dikemukakan oleh Raddclife Brown yang mengemukakan mengenai fungsi musik sangat berkaitan erat dengan struktur masyarakat.

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Apa yang telah dicapai dalam bentuk skripsi yang berjudul, Pertunjukan Musik pada Champion Cafế Medan: Analisis Fungsi dan Pengelolaan” adalah

berkat kasih dan karunia Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang. Karena-Nya

penulis panjatkan puji syukur ke hadirat-Nya.

Karya yang merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar

sarjana seni pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, merupakan

salah satu syarat di penghujung kegiatan akademis yang formal setelah

bertahun-tahun menjalankan kewajiban sebagai mahasiswa yang menuntut ketabahan dan

kesabaran.

Dalam penulisan skripsi ini penulis telah berupaya semaksimal mungkin

untuk mencapai hasil yang terbaik. Namun kemudian, penulis menyadari bahwa

masih terdapat berbagai kekurangan di sana-sini dalam penulisan skripsi ini. Oleh

karenanya, penulis sangat mengharapkan berbagai saran dan kritik konstruktif

demi perbaikan skripsi ini.

Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak.

Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga

kepada:

(5)

v

pembimbing I yang telah banyak memberikan arahan kepada penulis, dan

saran-saran konstruktif yang sangat bermanfaat dalam penyelesaian skripsi ini,

semoga Tuhan selalu memberikan rahmatNya kepada bapak.

4. Ibu Dra. Heristina Dewi, M.Pd., selaku sekretaris Departemen Etnomusikologi

Fakultas Ilmu Budaya Sumatera Utara, dan juga sebagai Wakil Dekan II,

Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Drs. Torang Naiborhu, M.A., selaku Dosen pembimbing II yang telah

memberikan arahan global dari materi skripsi ini, semoga Tuhan selalu

memberikan rahmat-Nya kepada bapak.

6. Bapak Drs. Irwansyah, M.A. Sebagai Dosen PA penulis, yang telah banyak

membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan di Etnomusikologi

Universitas Sumatera Utara, semoga Tuhan selalu memberikan rahmat-Nya

kepada bapak.

7. Bapak dan Ibu Dosen DepartemenEtnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya

Sumatera Utara, Bapak Prof. Drs. Mauly Purba, M.A., Ph.D.; Ibu Dra.

Rithaony, M.A.; Ibu Dra. Frida Deliana, M.Si.; Bapak Drs. Setia Dermawan

Purba, M.Si.; Bapak Drs. Bebas Sembiring, M.Si.; Bapak Drs. Perikuten

Tarigan, M.Si.; dan Ibu Arifninetrirosa, SST, M.A.; Bapak Drs. Fadlin, M.A.;

yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama

bertahum-tahun mengikuti perkuliahan.

8. Bapak William Atapary, yang telah memberi izin untuk melakukan penelitian

di Champion Café dan juga membantu penulis dalam memberikan informasi

(6)

vi

9. Ibu Esther Hutabarat, yang telah membantu penulis dalam memberikan

informasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

10. Kepada pengisi live music Champion Café yang membantu penulis dalam

memberikan informasi untuk menyelasikan skripsi ini : Indonesian Groove,

Blue Shine-shine, Ninety Nine, Horizon, Tamados, Sanga Pajumpang,

Ladostar, Specta, Permata, Floopy, DJ.

11. Stambuk 2012 Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera

Utara, Mario Yosua Sinaga, S.Sn., Nevo Kaban, Gopas Velentino, Demala

Siagian, S.Sn., Tety Novitasary, Brama Hutauruk, Helpin Nainggolan, Ade

Pasaribu, Harti Silitonga, Veronika Sitepu, Olivia Gabriella, Yunita Batubara,

Friztian Richard, Gogom Silaban, Lawrence Simbolon, Philipus Aritonang dan

teman-teman lain nya yang tak bisa disebutkan nama nya satu per satu, yang

selama beberapa tahun ini selalu bersama-sama dengan penulis dalam

mengikuti banyak matakuliah untuk meraih gelar sarjana.

12. Sahabat-sahabat yang mendukung penulis dengan sepenuh hati dalam

menyelesaikan matakuliah yang sudah ditempuh selama di Etnomusikologi,

terimakasih kepada; Aprindo Nadeak, David Hutagalung, Erwin Prasaja, Ardi

Manurung, Agriva Sinuaji, Lawrence Simbolon.

13. Teman-teman satu kostan Pasar Baru No 12 yang mendukung penulis dan

selalu memberi motivasi dalam menyelesaikan perkuliahaan, terimaksih

kepada: Bang David Simanungkalit, Bang Supriadi, Bang Andre, Bang

Tumpak, Bang Samuel, Bang Denata, Bang Nuel.

14. Teman-teman tim gordang sambilan Universitas Sumatera Utara yang selalu

(7)

vii

memberi wadah untuk melatih keterampilan dalam memainkan musik tradisi

gordang sambilan.

15. Teman-teman Symphony of Ethnic Project yang selalu mendukung penulis

dan senantiasa bersama dalam melakukan berbagai aktivitas berkesenian dan

menemukan banyak inspirasi dalam bermusik.

16. Kekasihku Angel Christine Aritonang yang telah banyak membantu dan

meluangkan waktu untuk berbagi cerita kepada penulis dalam menjalani proses

perkuliahan, dan tidak hentinya memberikan motivasi dan doa kepada penulis

dalam menuntut ilmu untuk menyelesaikan perkuliahan.

17. Secara khusus penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya

kepada kedua orang tua saya Pelman Sihombing dan Ruside Pasaribu yang

senantiasa memberikan dukungan kepada penulis baik itu Doa dan Materil, dan

selalu memberikan semangat kepada penulis agar lebih giat untuk belajar, dan

kepada abang saya Dippu Zeklin Sihombing S.Sn., dan kepada kedua kakak

saya Meinar Sari Sihombing, Amd, Fitri Afrita Sihombing, S.Pd,, dan satu adik

saya Marteus Partogi Hamonangan Sihombing yang selalu memberikan doa

restu dalam menyelesaikan pendidikan.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa berkenan memberi balasan yang

setimpal bagi mereka semua. Akhirnya harapan penulis, semoga skripsi ini

bermanfaat bagi usaha peningkatan mutu pendidikan dan kebudayaan di era

globalisasi ini, dan menjadi suatu bahan masukan bagi penelitian selanjutnya yang

(8)

viii Medan, 2016

Jepri Romario Sihombing NIM 120707060

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI ... KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR SKEMA dan TABEL ... BAB I: PENDAHULUAN ...

(9)

ix

1.5.2 Teori ... 1.6Metode Penelitian ... 1.6.1 Studi Kepustakaan ... 1.6.2 Kerja Lapangan ... 1.6.3 Wawancara... 1.6.4 Observasi ... 1.6.5 Kerja Laboratorium ...

BAB II: GAMBARAN UMUM CHAMPION CAFĖ DI KOTA MEDAN...

2.1 Sejarah Café ………... 2.1.1 Sejarah Café di Indonesia………. 2.2 Deskripsi Umum Café Champion Medan………..……...

2.2.1 Lokasi Champion Cafe... 2.2.2 Visi danMisi Champion Café………..

BAB III: DESKRIPSI LIVE MUSIC PADA CHAMPION CAFÉ ...

4.1 Ulasan Singkat Band-Band Pengisi Acara Live Music Champion Café.

4.1.1Band Lantai Satu………

4.1.2Band Lantai Dua………

4.1.3Band Lantai Tiga………

4.2 Respon Pengunjung Terhadap Penggunaan Live Music……….

BAB IV: PENGGUNAAN DAN FUNGSI LIVE MUSIC PADA CHAMPION CAFÉ

5.1Pengertian Penggunaan dan Fungsi ... 5.2 Penggunaan... 5.2.1 Sebagai Daya Tarik Minat Pengunjung ... 5.2.2 Sebagai Identitas Champion Cafe ... 5.3 Fungsi ... 5.3.1 Sebagai Pemenuhhan Kebutuhan Ekonomik ... 5.3.2 Sebagai Pengungkapan Emosional Bagi Pendengar ... 5.3.3 Sebagai Hiburan ... 5.3.4 Sebagai Sarana Komunikasi ...

BAB V: PENGELOLAAN CHAMPION CAFÉ ...

3.1SistemStrukturManajemen Champion Café ... 3.2 SistemPemasaran Champion Café ... 3.2.1 Pengertian Pemasaran ... 3.2Jam Operasional dan Jadwal Live Music Champion Café ... 3.3.1 Jadwal Jam Operasional Champion Café... 3.3.2 Jadwal Live Music Champion Café ...

BAB VIPENUTUP ...

5.1Kesimpulan ... 5.2Saran ...

(10)

x

DAFTAR INFORMAN………

DAFTAR GAMBAR

(11)

xi

DAFTAR SKEMA DAN TABEL

Skema 3.1: Struktur Manajemen Champion Café………

Tabel 3.1: Jadwal Live Music Lantai 1………...

Tabel 3.2: Jadwal Live Music Lantai 2………..

Tabel 3.3: Jadwal Live Music Lantai 3………

Tabel 4.1: Persentase Pengunjung Berdasarkan Jenis Kelamin………….. Tabel 4.2: Persentase Pengunjung Berdasarkan Jenis Pekerjaan…………

Tabel 4.3: Lagu-Lagu Yang Sering Direquest Pengunjung………

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perkembangan musik pada zaman sekarang ini sangatlah pesat dan

mendukung banyak bidang bukan hanya seni itu sendiri, seperti keagaaman,

pendidikan, kesehatan,dan ekonomi. Dalam bidang ekonomi, musik biasanya

dikaitkan dengan pekerjaan dan pendapatan. Penggunaan musik dalam bidang ini

dapat kita lihat dengan jelas di kafe-kafe yang saat ini sangat diminati oleh

masyarakat umum. Penggunaan musik ini dimaksudkan untuk meningkatkan daya

tarik kafe tersebut sehingga mendatangkan banyak pengunjung.

Kata kafe berasal dari bahasa Perancis yaitu café yang berarti

coffe(Inggris), yang dalam bahasa Indonesia kopi--atau coffehouse(Inggris) yang

dalam bahasa Indonesia adalah kedai kopi. Ustilah ini muncul pada abad ke-18 di

Inggris. Kopi pertama kali masuk ke Eropa pada tahun 1669 ketika utusan Sultan

Mohammed IV (Persia) berkunjung ke Paris, Perancis, dengan membawa

berkarung-karung biji misterius yang nantinya dikenal dengan nama coffee.

Ketika utusan sultan meninggalkan Paris pada bulan Mei tahun berikutnya,

kebiasaan menikmati kopi yang dikenalkannya pada kaum bangsawan Paris telah

menjadi mode baru. Kemudian di tahun 1672 seorang pengusaha muda asal

Armenia, yang dikenal dengan nama Pascal menjualnya secara umum,

(13)

2

kecil yang berlokasi di Quai de Evole, dimana ia menjual kopi dengan harga dua

sol, enam dernier (sekitar dua penny Inggris) satu cangkir.

Adalah Jean de la Rogue yang berperan penting dala sejarah kopi di

Perancis, ia menulis bahwa ketika tahun 1714 ia berjalan bergegas menuju jalan

besar ke arah Jardin des Plants, dimana hampir tidak ada satu kota pun yang tidak

memiliki kedai kopi (kafe).

Penyebaran kafe atau coffehouse di Eropa ini terjadi melalui jalur

perdagangan, ke wilayah italia yang dikenal dengan sebutan caffe yang hanya

berbeda penulisan saja.Yang kemudian pada tahun 1839 muncul kata cafetaria

dalam bahasa Amerika English yang berasal dari bahasa Mexican Spanish untuk

menyebutkan sebuah kedai kopi.

Keberadaan café makin lama makin menjamur.Selain mall sebagai tempat

jalan-jalan dan bersantainya masyarakat perkotaan, café menjadi alternatif tempat

bercengkerama dan bersenda gurau sekelompok kawan-kawan. Di Jakarta,

setidaknya ada lebih dari 300 café yang beroperasi. Berdasarkan data Asosiasi

Pengusaha Kafe Restoran Indonesia (Apkrindo), jumlah kafe dan restoran di

Surabaya pun tumbuh pesat sebesar 15-20% pada tahun 2015, dan akan terus

meningkat. Begitu juga dengan café-café yang ada di kota-kota besar lainnya

seperti Bandung,Medan, Makassar, Yogyakarta, dan Denpasar, yang terus

bertambah jumlahnya seeiring waktu. Semua ini menandakan bahwa bisnis ini

cukup diandalkan dan menjanjikan.

Berbicara dan melihat perkembangan bisnis café yang cukup pesat saat ini,

(14)

3

sisi lain, bisnis café bermula dari minuman dengan kata-kata yang mirip, yaitu

kopi. Ide untuk memodernkan cara meminum kopi memang bukan asli dari

Indonesia. Gagasan ini diawali dari langkah bersejarah dari kemunculan

Starbucks, yang kemudian membuat masyarakat berpikir bahwa minum kopi pun

bisa terlihat berkelas. Begitu juga ketika Starbucks hadir di Indonesia. Ide brilian

warung kopi kelas atas inilah yang lalu diadaptasi oleh masyarakat umum. Sejak

saat itu, lahirlah café-café yang menyuguhkan kopi dengan suasana peradaban

modern (Eropa). Harga yang jauh lebih mahal dari kopi sachet pun akhirnya bisa

ditoleransi dengan alasan kenyamanan dan standar gaya hidup tingkat tinggi yang

ingin dimiliki oleh semua orang.

Perlahan namun pasti, acara ngopi di café menjadi bagian darigaya hidup.

Aktivitas ini kemudian menjadi ajang kumpul-kumpul dengan kolega, teman

kuliah, arisan, reuni, musyawarah soal bisnis, curi hati (curhat), nonton sepak

bolabareng (nobar) dan bahkan meeting.

Suasana seperti ini kemudian menjadi peluang yang lebih besar bagi

orang-orang yang tergiur manisnya bisnis café. Mereka berpendapat bahwa

selama masyarakat tidak keberatan dengan harga yang mahal dan menginginkan

gaya serta kenyamanan, maka bisnis café bisa dikembangkan, dan kemudian

cafépun menjamur. Tidak hanya fokus pada menu kopi, cafémulai memperluas

lingkup pada menu-menu yang lain. Kini, bisa kita temukan caféyang menyajikan

menu es krim, hasil olahan susu, coffeyogurt, coklat, brownies, cookies, minuman

jus buah buahan, minuman beralkohol rendah dan masih banyak lagi menu-menu

(15)

4

Café sendiri merupakan sebuah konsep induk yang kemudian

dikembangkan lagi dalam subkonsep tempat makan yang lebih rinci.Dari situ,

pemilik café lalu memperjelas lagi dengan tema disain ruang yang artistik.Saat ini,

nyaris tidak bisa ditemui cafe yang biasa saja tanpa mengusung tema

tertentu.Demi kenyamanan dan pengalaman eksklusif para pengunjung, para

pemilik café berlomba menentukan tema yang unik, cantik, dan dieksekusi dengan

kecerdikan para desainer interior. Saat ini, tema vintage, retro,sepak bola, dan

kampung adalah yang paling banyak digemari para pemilik.Selain konsep interior,

para pemilik café juga menyuguhkanlive music di café bekerjasama dengan

band-band yang ada di kotanya. Semua konsep itu dikemas secara modern, sehingga

setiap pengunjung memperoleh suasana berbeda yang tidak akan didapati di

tempat lain. Suasana inilah yang juga meningkatkan daya saing bisnis café.

Semua pengelola berlomba-lomba menciptakan tempat yang memberikan

pengalaman dan nuansa baru yang eksklusif.

Selain menu dan konsep tata ruang, café juga harus didukung dengan

strategi marketing yang maksimal. Apalagi di kota-kota besar, tempat bisnis

hiburan tumbuh pesat, promosi dan taktik pemasaran wajib dikuasai. Tidak hanya

promo di momen-momen special, café juga kerap menghadirkan entertainment

tambahan melalui serangkaian event dan paket-paket khusus. Tidak jarang,

pengelola bersedia memberikan salah satu ruangan secara gratis untuk acara di

tempat itu, bahkan sengaja menyewa event organizer untuk menyiapkan event

sebagai daya tarik pengunjung. Pengelola juga membuat harga paket khusus untuk

(16)

5

Selama beberapa tahun terakhir ini, perkembangan industricafé tampak

berkembang pesat di Kota Medan. Jumlah café terus bertambah secara signifikan,

mengisi hampir setiap titik kota ini. Dengan kata lain, bisnis ini tampaknya sangat

menjanjikan.

Jika kita menelusuri jalan-jalan yang dipenuhi café di daerah Jalan Dr.

Mansur, Jalan Halat Medan, Jalan Setia Budi, bahkan di café-café dalam mall

selalu saja ramai akan pengunjung yang sebagian besarnya anak muda. Seperti

halnya café café yang lainnya,café yang terdapat di Jalan Dr. Mansur juga dapat

ditemukan penggunaan musik langsung (live music) sebagai salah satu daya tarik

bagi pengunjungnya.

Penggunaan live music merupakan faktor penting untuk suatu usaha dalam

mempertahankan dan meningkatkan daya tarik pengujung. Para pelaku bisnis

industri hiburan ini berlomba lomba menyuguhkan live music yang kreatif dan

berkualitas. Sehingga banyak para pelaku bisinis ini melakukan kerjasama dengan

band-band yang ada di Kota Medan.

Di Jalan Dr. Mansur Medan terdapat sebuah Champion Café yang

merupakan salah satu café yang berkembang pesat dengan menyuguhkan live

music.Champion Café mempunyai tiga lantai dengan konsep live music yang

berbeda beda tiap lantainya.Lantai dasar mengusung konsep musik

allround(maksudnya mencakup semua genre musik) yang membawakan lagu lagu

yang populer atau lagu yang lagi hits masa kini dan ditambah adanya hiburan

musikretro yang dimainkan oleh seorang disk jockey (DJ). Band-band yang

(17)

6

suka dengan lagu lagu Batak dapat menikmati hiburan ini di lantai dua ini.

Sedangkan pada lantai tiganya mengusung konsep allround juga namun

penyuguhannya hanya pada hari Sabtu saja.

Sanga Pajumpang (SP) merupakan salah satu band yang bekerjasama

dengan Champion Café merasakan dampak yang baik.Erick Ferdani S. Pane yang

merupakan salah satu personil dari Band Sanga Pajumpang menyatakan bahwa

terjadi dampak yang baik bagi band mereka maupun pengunjung.Hal ini dapat

dilihat dari banyaknya permintaan lagu dari pengunjung yang datang ke

Champion Café.

Dalam hal ini dapat dilihat dengan jelas adanya fungsi musik yang

dirasakan oleh pengunjung, pengisi acara (home band) dan pemilik café. Untuk

mengkaji fungsi musik di dalam konteks bisnis café digunakan teori

fungsionalisme dalam ilmu-ilmu sosial humaniora.

Fungsi musik dalam perkembangan sebuah bidang usaha yang dirasakan

oleh pemiliknya. Meskipun fungsi musik yang dimaksudkan oleh penulis

sangatlah spesifik, namun pada zaman modern ini banyak masyarakat yang

menggunakan musik sebagai usaha dan perkembangan usahanya meskipun

mereka bukan merupakan pelaku musik tersebut. Seperti halnya live musik pada

café dan kolam renang, adanya live dj pada diskotik, dan dapat kita lihat juga

adanya management yang bergerak dalam pembuatan album dan pemasaran karya

(18)

7

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan

penelitian berjudul Pertunjukan Musik pada Champion Café Medan: Analisis

Fungsi dan Pengelolaan.

1.2 Pokok Masalah

Dari uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, maka

permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Sejauh mana fungsi musik mempengaruhi minat pengunjung

Champion Café?

2. Bagaimana pengelolaan Champion Café?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan yang dikemukakan oleh Willi Apel dalam Wilda Damanik

(1969:298) bahwa penelitin etnomusikologi suatu metode yang digunakan untuk

mengajari musik apapun, tidak hanya dari segi musiknya namun juga melihat

hubungan dengan konteks budayanya.Konteks budaya ini dihubungkan dengan

masyarakat dengan perkembangannya. Mengacu padapendapat pakar lainnya,

yaitu Barbara Krader yang mengatakan bahwa etnomusikologi juga melakukan

studi terhadap perubahan dan akulturasi yng dapat dilakukan melalui studi music

populer atau musik komersial (R. Supanggah 1995:2).

Berdasarkan pendapat tersebut, penulis membuat tujuan penelitian ini

(19)

8

1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan sejauh mana fungsi musik

mempengaruhi minat pengunjung Champion Cafe.

2. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana manajemen

pengelolaanlive music Champion Cafe.

1.4. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini dirampungkan, diharapkan dapat bermanfaat

sebagai berikut:

1. Menambah wawasan kepada pembaca khususnya mahasiswa

etnomusikologi mengenai live music merupakan sebuah fenomena

guna dan fungsi musik (uses and functions) yang terjadi di

tengah-tengah masyarakat pada saat ini.

2. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang

memiliki keterkaitan dengan topik penelitian ini.

3. Untuk memenuhi syarat menyelesaikan program studi S-1 di

Departement Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya, Universitas

Sumatera Utara

1.5 Konsep dan Teori 1.5.1 Konsep

Konsep adalah penggambaran atas image (citra) sebelumnya dengan

meletakkan perbedaanya (Schopenhauer, 1992). Pemahaman konsep diperoleh

(20)

9

(kepercayaan) yang melibatkan tiga proses yang berlangsung hampir bersamaan.

Ketiga proses tersebut yaitu:

1. Memperoleh informasi baru.

2. Transformasi informasi.

3. Menguji relevansi dan ketetapan pengetahuan.

Dalam mencari ketiga proses di atas tidak akan terlepas dari kata observasi dan

pengamatan. Pengertian observasi adalah teknik pengumpulan data yang

dilakukan secara sistematis dan sengaja, yang dilakukan melalui pengamatan dan

pencatatan gejala-gejala yang diselidiki. Dalam hal ini penelitian yang akan

dilakukan adalah observasi dan pengamatan mengenai live music sebagai daya

tarik pengunjung dalam perkembangan Champion Cafe di Jalan Dr Mansur

Medan.

1.5.2 Teori

Untuk memahami penggunaan dan fungsi musik, khususnya live musik

dalam sebuah Café Champion, penulis berpedoman pada pendapat para ahli, yaitu

sebagaio berikut.

(a) Radcliffe-Brown mengemukakan bahwa fungsi sangat berkait erat

dengan struktur sosial masyarakat. Bahwa struktur sosial itu hidup terus,

sedangkan individu-individu dapat berganti setiap saat. Dengan demikian,

Radcliffe-Brown yang melihat fungsi ini dari sudut sumbangannya dalam suatu

masyarakat, mengemukakan bahwa fungsi adalah sumbangan satu bagian

(21)

10

Tujuan fungsi adalah untuk mencapai tingkat harmoni atau konsistensi internal,

seperti yang diuraikannya berikut ini.

By the definition here offered ‘function’ is the contribution which a partial activity makes of the total activity of which it is a part. The function of a perticular social usage is the contribution of it makes to the total social life as the functioning of the total social system. Such a view implies that a social system ... has a certain kind of unity, which we may speak of as a functional unity. We may define it as a condition in which all parts of the social system work together with a sufficient degree of harmony or internal consistency, i.e., without producing persistent conflicts can neither be resolved not regulated (1952:181).

Dalam kaitannya dengan fungsi musik dalam konteks bisnis café di Kota

Medan, dengan studi kasus pada Champion Café, maka musik ini yang

dipertunjukan di lantai satu, dua, dan tiga, berdasarkan genrenya adalah salah satu

aktivitas dari sekian banyak aktivitas manusia yang terlibat di dalam café ini, yang

tujuannya adalah untuk mencapai harmoni atau konsistensi internal.

Manusia-manusia yang terlibat itu adalah pengelola café, seperti manajer, bidang keuangan,

bidang minuman, bidang makanan, bidang pertunjukan, dan lain-lainnya.

Demikian juga pengunjung yang datang ke sini untuk menikmati makanan dan

minuman disertai dengan hiburan yang sesuai dengan selera estetiknya.

Pada bagian lain Alan P Merriam mengemukakan:

(22)

11

in wich music is employed in human action; “function” concerns the reason for its employement and particulary the broader purpose wich it serves (1964:210)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Merriam membedakan pengertian

penggunaan dan fungsi musik berdasarkan kepada tahap dan pengaruhnya dalam

masyarakat. Musik dalam situasi tertentu dan menjadai bagian dari situasi

tersebut. Penggunaan bisa atau tidak bisa menjadi fungsi yang lebih dalam. Alan

P. Merriam memberikan contoh, jika seseorang menggunakan nyanyian yang

ditujukan untuk kekasihnya, maka fungsi musik seperti itu bisa dianalisis sebagai

perwujudan dari kontinuitas dan kesinambungan keturunan manusia. Penggunaan

menunjukkan situasi musik yang dipakai dalam kegiatan manusia, sedangkan

fungsi berkaitan dengan tujuan-tujuan yang lebih jauh dari sekedar dari apa yang

dapat dilayaninya.

Pendapat lain yang dikemukakan oleh Edi Sedyawati tentang fungsi seni

pertunjukan yang dapat dikenali, baik lewat data masa lalu maupun data

etnografik masa kini, meliputi fungsi-fungsi religius, peneguhan integrasi sosial,

edukatif, dan hiburan. Yang berubah dari zaman ke zaman adalah penekanan pada

fungsi tertentu maupun bentuk-bentuk pernyataanya. Fungsi penikamatan estetik,

jadi dapat mempunyai fungsi pemenuhan kebutuhan ekonomik, seperti tertera dari

adanya kelompok pertunjukan ngamen (2006:293).

Dari kutipan di atas dapat terlihat adanya fungsi musik sebagai pemenuhan

kebutuhan ekonomik, baik untuk pemain musiknya, dan juga masyarakat yang

(23)

12

Selanjutnya dalam hal meneliti cara pengelolaan live music di Café

Champion, penulis akan juga akan menggunakan teori dalam ilmu manajemen

yang disebut pendekatan operasional yang dikemukakan oleh George R. Terry

(2000) yang ditulis kembali oleh Muhammad Takari dalam bukunya yang

berjudul Manajemen Seni, yang mengkaji pengelolaan suatu isntitusi baik

waralaba maupun nirlaba, berdasarkan titik pandang apa yang diperbuat oleh

seorang manajer yang memusatkan perhatian pada fungsi fungsi manajemen.

Fungsi manajemen antara lain adalah perencanaan, pengorganisasian, penentuan

SDM, pengarahan, dan pengawasan.

1.6 Metode Penelitian

Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk dilaksanakan suatu

pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki melalui cara kerja yang

bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan

yang ditentukan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka 2005 hal 704).

Penelitian adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data

yang dilakukansecara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan

atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip prinsip umum

(Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka, 2005:1163).

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif. Menurut Nawawi dan Martini dalam Saridin Sinaga

(995:209) penelitian kualitatif adalah rangkaian kegiatan atau proses menjaring

(24)

13

atau bidang kehiduapn tertentu pada objeknya. Untuk mendukung penelitian

tersebut, penulis menggunakan metode ilmu etnomusikologi yang terdiri atas dua

disiplin yaitu kerja lapangan (field work) dan kerja lapangan (laboratory work)

(Nettl, 1964:62-64). Kerja lapangan meliputi pemilihan informan pendekatan dan

pengambilan data, pengumpulan data, dan mempelajari seluruh perilaku yang

berkaitan dengan penggunaan musik. Kerja laboratorium meliputi pengolahan

data yang didapat, namun sebelumnya penulis melakukan studi kepustakaan yang

membantu penulis sebelum terjun kelapangan .

1.6.1 Studi Kepustakaan

Untuk mencari tulisan tulasan pendukung teori dan konsep yang

berhubungan dengan tulisan ini, yang diajukan sebagai landasan dalam

penelitian,, penulis terlebih dahulu mengadakan studi kepustakaan. Hal tersebut

dilakukan untuk melengkapi dan menambah sumber bacaan yang diambil dari

buku dan internet.

Untuk memperkuat dan memokuskan kajian di dalam skripsi ini, penulis

melakukan studi kepustakaan terhadap skripsi-skripsi sarjana maupun tesis dan

sejenisnya. Di antaranya adalah:

(1) Jerry Periance Saragih (2011) menulis skripsi sarjana Etnomusikologi FS

USU, yang berjudul “Radio Bonita Jaya Medan: Analisis terhadap

Pengelolaan, Organisasi, Produksi, Pemasaran, dan Musik Dangsut yang

Disiarkan.” Di dalam skripsi ini dikaji secara luas mengenai aspek-aspek

(25)

14

cirri utama radio ini adalah musik dangdut yang disuarkannya. Berbeda

dengan kajian penulis, dua pokok masalah utama adalah mengenai

manajemen (pengelolaan) dan fungsi music live, pada café, bukan pada

radio.

(2)Nelia Sihombing,

(3)

(4)

1.6.2 Kerja Lapangan

Kerja lapangan dibagi dalam dua tahap yaitu wawancara dan

observasi.Wawancara yang dilakukan penulis langsung kepada Bapak William

Atapary sebagai pemilik dari Champion Café, kepada personil Band Sanga

Pajumpang. Selain itu juga penulis juga akan memberikan angket yang berisi

beberapa pertanyaan kepada pengunjung. Data – data yang didapatkan penulis ,

dituliskan kedalam sebuah buku yang nantinya akan digunakan sebagai bahan

acuan dalam penelitian.

1.6.3 Wawancara

Menurut Soeharto dalam Wilda Damanik (1995:67), wawancara atau

interview adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data)

kepada responden (informan) dan jawaban- jawaban responden akan dicatat dan

(26)

15

yang digunakan untuk memperoleh data tentang kejadian yang diamati baik

secara langsung maupun tidak langsung.

Teknik wawancara yang dilakukan adalah wawancara berfokus (focused

interview) dan wawancara bebas (free interview). Sebelum melakukan wawancara

, penulis melakukan beberapa pertanyaan dan menentukan siapa yang akan

diwawancarai. Sedangakan pada wawancara bebas penulis tidak akan berpusat

pada pokok permasalahan, namun berkembang pada masalah yang lain yang

tujuannya adalah untuk menambah data yang dibutuhkan oleh penulis.

1.6.4 Observasi

Observasi adalah peninjauan secara cermat atau mengawasi dengan teliti

serta mengamati (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka 2005 hal

794).Dalam penelitan ini, penulis meneliti langsung ke Champion Café yang

berlokasi di Jalan Dr.Mansur no. 134A, Medan, Sumatera Utara.

1.6.5 Kerja Laboratorium

Dengan kerja laboratorium, semua data yang diperoleh dari penelitan

lapangan dan studi kepustakaan, akan dianalisis selanjutnya akan dilakukan

penyelesaian akhir dalam rangkaian penelitian ini. Tujuan utamanya adalah agar

kajian sesuai dengan pokok masalah yang telah diajukan, dan sesuai pula

pembahasannya sehingga menghasilkan suatu tulisan yang baik, yang mengikuti

kaidah-kaidah penelitian di dalam etnomusikologi. Semua data yang yang

(27)

16

tumpang tindidh yang dapat menimbulakan kesimpang siuran. Semua ini

dilakukan untuk mempermudah pembaca dalam memahamidan mengerti tulisan

(28)

17

BAB II

GAMBARAN UMUM CHAMPION CAFÉ

2.1Sejarah Café

Cafe telah mengalami perkembangan dari masa ke masa sesuai

dengan perkembangan masyarakat yang berada di sekitarnya. Istilah café

berasal dari bahasa Perancis yang merujuk pada sebuah tempat yang

menyajikan sajian minuman berupa kopi sebagai menu utamanya di

samping makanan kecil seperti kue tart, roti, pie dan yang lainnya.

Istilah cafe dikaitkan dengan masuknya kopi pertama kali ke Eropa

pada sekitar tahun 1669. Saat itu utusan sultan Mohammed IV berkunjung

ke Paris, Perancis, dengan membawa berkarung-karung biji kopi maka

dari sanalah kebiasaan menikmati kopi mulai diperkenalkan di kalangan

bangsawan Paris. Pada tahun 1672 seorang pengusaha muda asal Armenia

bernama Pascal menjualnya secara umum, kopi untuk pertama kalinya di

sebuah pameran besar di Saint Germain dan kemudian di sebuah toko

kecil yang berlokasi di Quai de Evole.

Orang Inggris menamakan Coffee Shop mereka dengan "penny

university" (“universitas duit”) karena harga kopi yang memang mahal

waktu itu dan banyaknya bisnis kelas atas didirikan di sini. Pada

(29)

18

Lloyd pada tahun 1678 adalah contoh sejati, sampai sekarang bisnis

tersebut masih berjalan sebagai perusahaan insuransi Lloyd’s of London.

Jean de la Rogue pada tahun 1714 menulis bagaimana

perkembangan kopi hingga disajikan sebagai menu utama di hampir tiap

kedai kopi. Dalam tulisannya ia menceritakan bagaimana ia berjalan

bergegas menuju jalan besar ke arah Jardin des Plants, dimana hampir

tidak ada satu kota pun yang tidak memiliki kedai kopi (kafe). Penyebaran

kafe (coffe) house di Eropa ini terjadi melalui jalur perdagangan, ke

wilayah Italia yang dikenal dengan sebutan caffe yang hanya berbeda

penulisan saja. Pada tahun 1839 muncul kata cafetaria dalam bahasa

Amerika English yang berasal dari bahasa Mexican Spanish untuk

menyebutkan sebuah kedai kopi.

Di Amerika Serikat, cafe dianggap sebagai restoran non formil

karena rata-rata memang tidak menyuguhkan makanan berat. Orang

Amerika lebih mengenal istilah coffe house dibanding cafe.

Ketika masa kolonialisasi Amerika, Coffee Shop secara cepat ikut

menyebar. Aturan Coffee Shop di Amerika sama dengan kedai-kedai di

Inggris: tempat berkumpulnya komunitas bisnis. The Tontine Line Coffee

House (1792) di New York adalah lokasi asli New York Stock Exchange,

karena dari dulu sangat banyak kegiatan bisnis dilakukan di sini.

Sampai saat itu, Coffee Shop masih menyajikan kopi seduh

tradisional. Kemudian muncullah espresso. Pada tahun 1946, Gaggia

(30)

19

dan aman digunakan dibandingkan model-model awal. Coffee Shop

Gaggia, di Italia, adalah lokasi pertama yang menggunakan mesin ini dan

menawarkan espresso disamping kopi seduh tradisional. Era modern

Coffee Shop telah dimulai.

Tentu saja, Coffee Shop yang sudah lama tidak harus

dibingungkan dengan Coffee Shop yang muncul pada dekade baru-baru

ini. Yang sebenarnya adalah restaurant yang melayani menu makanan

berat, disamping kopi. Tim Horton merupakan contoh yang bagus untuk

Coffee Shop yang populer, yang selain menyajikan berbagai macam

makanan berat, mereka terkenal di berbagai negara untuk kopi mereka

yang nikmat. Tapi, ini tidak dapat diklasifikasikan sebagai Coffee Shop

karena mereka tidak menyediakan espresso atau minuman lain yang

berbahan dasar espresso.

Dan juga kita tidak mungkin dapat melupakan apa yang paling

terkenal dan memiliki jaringan sangat luas dibanding Coffee Shop yang

lain, Starbucks. Mereka membuka counter mereka yang pertama pada

1971 di Seattle dan kini telah membanjiri dunia di 8.000 lokasi.

2.1.1 Sejarah Café di Indonesia

Salah satu hal yang mendorong munculnya cafe di indonesia adalah

tayangan serial film Friends yang popular sekitar 1990. Dalam film tersebut

kerap ditampilkan adegan pertemuan-pertemuan antar pemain yang dilakukan di

(31)

20

sebagai tempat nongkrong sekaligus tempat bersosialisasi. Selain itu juga banyak

artis yang mendirikan cafe tenda di berbagai tempat di Jakarta sehingga bisnis

cafe semakin merebak tidak hanya di Jakarta tetapi juga di berbagai kota besar di

Indonesia. Peluang tersebut juga dimanfaatkan oleh pengusaha kuliner yang ingin

memperoleh keuntungan.

2.2 Deskripsi Umum Champion Café Medan

Gambar 2.1

Tampilan Depan Champion Café

(dokumentasi penulis)

Champion Café merupakan salah satu kafe yang perkembangannya sangat

pesat di kota Medan. Champion Café didirikan pada tanggal 19 Mei 2014 tepat

menjelang final Liga Champion 2013-2014. Champion Café didirikan karena

(32)

21

Champion Café hanya untuk tempat berkumpulnya para fans sepak bola untuk

menonton pertandingan sepak bola melalui layar proyektor. Pada awalnya

Champion Café hanya merupakan gerai sederhana yang hanya menyediakan

makanan sehari-hari dan bahkan tidak ada menu yang ekslusif, inovatif dan yang

baru. Setelah melihat perkembangan pengujung yang semakin meningkat dan

adanya kesempatan menjadi usaha bisnis yang menjanjikan , maka Bapak

Wiiliam Atapary kemudian menggunakan Live Music dengan bekerjasama

dengan salah satu band akustik yang ada di kota Medan. Band Lingkaran Salam

merupakan band yang pertama kali menjadi pengisi live music di Champion Café

ini. Lingkaran Salam membawakan lagu-lagu top 40 yang jadwalnya hari Senin –

Kamis, sedangakan untuk hari Jumat – Minggu dikhususkan untuk lagu lagu

Batak. Setelah melihat perkembangan usaha Café Champion yang setiap harinya

ramai akan pengunjung oleh adanya penggunaan live music, maka Bapak William

Atapary kemudian melakukan perubahan pada Café Champion baik dari segi

konsep tata ruangan, jenis makanan dan minuman yang disajikan dan dari konsep

live music yang disuguhkan. Dari segi konsep tata ruangan Champion Café

mengusung tema olahraga sepak bola. Didalam kafe ini banyak terdapat aksesoris

sepakbola seperti jersey,sepatu bola kaki, dan juga jenis-jenis bola kaki.

Champion Café terdapat tiga lantai, konsep masing-masing lantainya pun tidak

jauh berbeda. Konsep ruangan dengan penataan cahaya juga diperbaharui untuk

kenyamanan dan menambah estetika bagi konsumen. Dari segi jenis makanan dan

minuman yang disuguhkan sangat beragam seperti nasi goreng, beraneka

(33)

22

Sedangkan dalam penggunaan live musicnya Champion Café melakukan

perubahan yang sangat signifikan pada setiap lantainya. Lantai 1 disajikan live

music full band yang mengusung tema jenis music topforty yang sedang hits

tanpa ada batasan genre musiknya, dalam lantai 1 ini juga terdapat juga music DJ

( Disk Jokey) sebagai hiburan tambahannya. Pada lantai 2 Champion Café

mengusung live music dengan tema music Batak Song, jadi dalam lantai 2 ini

dikhususkan untuk pengunjung yang menyukai lagu lagu Batak. Sedangkan pada

lantai 3 ada live music yang menggunakan band akustik dan tema jenis lagunya

sama dengan lantai 1, tetapi live music pada lantai 3 ini hanya disajikan pada hari

Sabtu dan Minggu saja.

Gambar 2.2:

Desain Interior Ruangan Lantai 1

(34)

23 Gambar 2.3

Desain Interior Ruangan Lantai 2

(dokumentasi penulis)

2.2.1 Lokasi Champion Café

Champion Café merupakan salah satu Restoran cepat saji yang berada di

daerah lingkungan mahasiswa dan kampus Universitas Sumatera Utara.Champion

Café berdiri pada tanggal 19 Mei 2014 yang beralamat di Jln.Dr.Mansyur No.134

A-B, Medan, Sumatera Utara.

2.2.2 Visi dan Misi Champion Café

Visi: Menjadi Restoran pilihan utama bagi masyarakat

(35)

24 Misi:

Menyediakan aneka rasa dan jenis makanan bagi pelanggan

(36)

25

BAB III

SISTEM STRUKTUR MANAJEMEN PENGELOLAAN DAN PEMASARAN CHAMPION CAFÉ

3.1 Sistem Struktur Manajemen Champion Café

Struktur manajemen suatu perusahaan merupakan pembagian tugas dan tanggaung jawab fungsional yang berperan dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Melalui struktur manajemen yang jelas, akan diketahui wewenang dan tanggung jawab yang diberikan pada setiap pegawai serta hubungan kerja antar pegawai sehingga tidak terjadi tumpang tindih dari fungsi masing-masing bagian. Dengan adanya struktur manajemen diharapkan setiap pegawai mengetahui dengan jelas tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan serta dapat mempertanggung jawabkannya pada atasan dan atasan akan mengetahui dengan bagaimana mendelegasikan wewenang kepada bawahannya sehingga setiap aktivitas perusahaan dapat terselenggara dengan baik dan terkoordinir.

(37)

26

Struktur Managemen Champion Café

Skema 3.1

Struktur Manajemen Champion Café Direktur

M anager

Asist en M anager

Kepala Operasional Kepala M arket ing

Koki/ Chef

Pengadaan

Bahan Operat or

Sound

Wait er dan

Wait ress

Pet ugas Parkir Operat or Sound

(38)

27

Di bawah ini akan dijelaskan tentang tugas dan wewenang dari setiap bagian struktur managemen yang terdapat pada Champion Café.

1.Direktur Utama

Nama: William Atapary

Tugas dan wewenang:

a. Menerima laporan dan pertanggung jawaban dari manager untuk seluruh aktivitas restoran.

b. Mempunyai hak untuk mengawasi semua aktivitas yang terjadi direstoran

c. Mempunyai hak untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan kemajuan restoran.

2. Manager, bertugas mengepalai semua departemen dan bertanggung jawab secara penuh terhadap operasional restoran.

Nama: Esther R. Hutabarat

Tugas dan wewenang:

a. Memberikan laporan pertanggungjawaban restoran secara menyeluruh kepada direktur

b. Mengontrol kelancaran operasional restoran

(39)

28

3. Asisten Manager,

Tugas dan wewenang:

a. Memberikan pertanggungjawaban mengenai operasional restoran kepada manager

b. Mengontrol kelancaran operasional restoran

c. Berhak menggantikan semua tugas manager apabila sedang berhalangan.

4. Kepala Operasional, mengepalai operasional departmenndan bertanggung jawab secara penuh terhadap operasional restoran.

Tugas dan wewenang:

a. Memeriksa jadwal kerja harian staff untuk memastikan kehadiran semua staff

b. Berhak memberikan sanksi kepada staff yang melakukan pelanggaran

c. Memberikan laporan mengenai operasional restoran dalam rapat

d. Mengontrol kerja karyawan

e. Memiliki wewenang untuk mengambil keputusan mengenai dapur dan service

(40)

29 Tugas dan wewenang:

a. Memberikan laporan mengenai marketing restoran dalam rapat

b. Menyediakan bahan baku yang dibutuhkan restoran

6. Pengadaan Bahan, bertanggung jawab secara penuh terhadap pengadaan bahan masakan,

Tugas dan wewenang

a. Bertanggung jawab terhadap perbelanjaan bahan-bahan masakan yang diperlukan, bertanggung jawab untuk menyimpan ke dalam lemari atau gudang penyimpanan b. Membuat laporan perbelanjaan setiap hari dan laporan

pertanggung jawaban kepada kepala marketing

c. Mencari informasi harga dalam bahan pokok dan distributor terbaikuntuk mendapatkan bahan yang berkualitas

d. Bertanggung jawab mengenai biaya perbelanjaan kepadabagian keuangan

7. Kasir, bertanggung jawab terhadap pembayaran pengunjung Tugas dan wewenang

a. Melayani pembayaran pengunjung b. Melaporkan pemasukan keuangan

(41)

30 Tugas dan wewenang:

a. Wajib menyediakan makanan dan minuman kepada pelanggan

b. Wajib menyajikan menu yang dipesan

9. Waiter dan Waitress, bertanggung jawab secara penuh terhadap pelayanan yang memuaskan untuk pengunjung.

Tugas dan wewenang:

a. Memberikan pelayanan yang baik kepada pengunjung b. Bersikap sopan, ,,ramah dan siap sedia

10. Operator Sound Sistem

Tugas dan wewenang:

a. Menyiapkan segala keperluan untuk pertunjukan Live Music

b. Menyetting kualitas suara Live Music agar nyaman didengar pengunjung

11. Satpam/ Petugas Keamanan

Tugas dan wewenang:

a. Menjaga ketertiban pengunjung yang dating

(42)

31

12. Penjaga Parkir

Tugas dan wewenang

a. Menjaga ketertiban parkir kenderaan pengunjung b. Menjaga keamanan kenderaan pengunjung yang parkir.

3.2 Sistem Pemasaran Champion Café 3.2.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, serta mendistribusikan barang serta jasa yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen baik kepada para konsumen saat ini maupun konsumen potensial.1

Dalam hal ini Champion Café mempunyai beberapa strategi pemasaran yang dilakukan melakukan melalui media sosial dan juga melalui penyelenggaraan acara di Champion Café,

Promosi yang dilakukan Champion Café melalui media jejaring sosial di

Facebook, dan Instagram. Sedangkan promosi yang dilakukan melalui acara yaitu berupa nonton bareng, festival band, mendatangkan artis, dan mengadakan acara klinik musik. Nonton bareng biasanya dilakukan untuk menonton pertandingan besar sepak bola dan laga final sepak bola. Beberapa acara festival band yang telah dilakukan di Champion Café seperti Festival Band Sound of Etnic, Festival Band Cardinal, dan Festival Band Indie. Artis yang pernah diundang dan mengisi acara live music di Champion Café yaitu Rizky The Titans, Dipo Pardede, Tongam Sirait, dan Arvindo. Sedangkan untuk acara klinik music

1 Lihat William J. Stanton

Prinsip Pemasaran (1991:5-6). Marketing is a total system of business

(43)

32

yang pernah dilakukan di Champion Café merupakan klinik gitar bass, yang mendatangkan Indro Hardjodikoro salah satu pemain bass terbaik di Indonesia.

Promosi ini dilakukan untuk lebih mengenalkan Champion Café kepada masyarakat umum sehingga meningkatkan kuantitas pengunjung. Champion Café mempunyai target pengunjung masyarakat umum baik dari masyarakat kelas bawah sampai masyarakat kelas atas. Sehingga tidak ada batasan yang dilakukan dalam strategi pemasaran Champion Café.

3.3 Jam Operasional dan Jadwal Live Music Champion Café

Champion Café beroperasional setiap hari, meskipun hari libur dan hari-hari besar, jadwal operasional Champion Café berbeda dengan jadwal live music yang diadakan. Adapun jadwal operasional dan jadwal live music pada Champion Café, yaitu:

3.3.1. Champion Café mempunyai jadwal operasional yaitu:

Hari Senin – Jumat : Pukul 10.00 - 03.00 WIB Hari Sabtu – Minggu : Pukul 10.00 – 04.00 WIB

3.3.2. Jadwal Pertunjukan Live Music di Champion Café :

Lantai I.

Hari Jadwal Pertunjukan Nama Pengisi Acara

Senin 20.00-00.00 WIB Blue Shine-shine Band

Selasa 20.00-00.00 WIB Horizon Band

Rabu 20.00-00.00 WIB Ninety Nine Band

Kamis 20.00-00.00 WIB Indonesian Groove Band

Jumat 20.00-00.00 WIB Blue Shine-Shine Band

Sabtu 20.00-00.00 WIB 1.Blue Shine-Shine Band

2.Indonesian Groove Band

Minggu 20.00-00.00 WIB Indonesian Groove Band

(44)

33

Jadwal Live Music lantai 1 Lantai II

Hari Jadwal Pertunjukan Nama Pengisi Acara

Senin 20.30-00.30 WIB Permata Band

Selasa 20.30-00.30 WIB Tamados Band

Rabu 20.30-00.30 WIB Specta Band

Kamis 20.30-00.30 WIB Ladostar Band

Jumat 20.30-00.30 WIB Sanga Pajumpang Band

Permata Band

Sabtu 20.30-00.30 WIB Sanga Pajumpang Band

Minggu 20.30-00.30 WIB Tamados Band

Tabel 3.2

Jadwal Live Music Lantai 2

Lantai III

Hari Jadwal Pertunjukan Nama Pengisi Acara

Sabtu 20.00-00.00 WIB Floopy Band

Tabel 3.3

(45)

34

BAB IV

DESKRIPSI LIVE MUSIC PADA CHAMPION CAFÉ

4.1 Deskripsi Umum Band-Band Pengisi Pertunjukan Live Music Pada Champion Café

Band yang mengisi dari kota Medan Ada sebanyak 33

Umumnya band ternama, belum ternama Sistem pengisia acara

Kontrak, relasi social biasa

4.2 Deskripsi Pertunjukan Band-Band Pengisi

Pada lantai satu ini live music bertemakan lagu-lagu yang lagi trend saat

ini meskipun dari berbagai genre dan negara yang berbeda. Terdapat empat band

dan satu DJ yang mengisi live music di lantai satu Champion Café.

Masing-masing band mempunyai jadwal hari yang berbeda-beda tetapi jam mulai

pertunjukannya jam 20.00 dan berakhir jam 00-00. Band yang ada dilantai satu

mempunyai tiga sesi pertunjukan dan tiap sesinya berdurasi 1 jam (60menit).

Setiap band mempunyai tiga kali jadwal istirahat yang berdurasi 30 menit .

(46)

35

terdapat tiga sesi pertunjukan yang berdurasi 30 menit, pertunjukan DJ dilakukan

pada saat band sedang istirahat. Dalam hal pembayaran tiap-tiap band dan DJ juga

berbeda-beda, dalam hal ini pihak managemen yang menentukan besarnya honor

dan biasanya pembayarannya dilakukan setiap satu bulan sekali.

Salah satu pertunjukan yang penulis teliti adalah pada hari Sabtu pukul

20.00 sampai 12.00 WIB, yang diisi oleh dua band (……) saling bergantian. Pada

pertunjukan awal band yang tampil adalah ….. membawakan lagu ….. yang

diapresiasi oleh para penonton (pengunjung) cafe dengan santai dan baik.

Kemudian penon

Berikut ulasan band dan DJ yang terdapat pada lantai satu Champion Café

:

1. Nama Band : Horizon Band

Tanggal Dibentuk : 5 Oktober 2016

Nama Personil :

Vokal 1 : Reza (37tahun)

Vokal 2 : Dhani (42tahun)

Vokal 3 : Ira (32tahun)

Keyboad : Rico (29tahun)

Gitar : Rizal (46tahun)

Bass : Edi (37tahun)

(47)

36

Jadwal Latihan : Kamis jam 12.00-15.00

Jadwal Main : Setiap hari Selasa jam 20.00-00.00 ( 3 sesi )

Honor : Rp. 1.100.000, per satu kali main.

Daftar lagu : Aku Lelakimu (Virzha)

: Bed Of Roses (Guns n Roses)

: Aku Milikmu (Dewa 19)

: Aku Mau (Once)

: Misteri Illahi (Ari Lasso)

:Thinking Out Loud (Ed Sheeran)

: Someone Like You (Adele)

: Yang Terlupakan (Iwan Fals)

: American Idiot (Greenday)

: Sugar (Maroon 5)

(48)

37

Penampilan Horizon Band di Champion Café

Dokumentasi oleh penulis

2. Nama Band : Blue Shine-Shine Band

Tanggal Dibentuk : 7 Agustus 1998

Nama Personil :

Vokal 1 : Vidi (34tahun)

Vokal 2 : Rusdi (33tahun)

Vokal 3 : Iin (28tahun)

Vokal 4 : Ovi (24tahun)

Keyboad : Bhana (22tahun)

Gitar : Retno (24tahun)

Bass/Leader : Endan (52tahun)

Drum : Dedi (23tahun)

Saxo : Endro (24tahun)

Jadwal Latihan : Rabu atau Minggu jam 14.00-16.00

Jadwal Main : Setiap hari Senin, Jumat, Sabtu jam 20.00-00.00 (3

sesi )

Honor : Rp. 1.100.000, per satu kali main.

Daftar lagu : Aku Lelakimu (Virzha)

: Bed Of Roses (Guns n Roses)

(49)

38 : Sugar (Maroon 5)

: Barcelona (Fariz Rm)

: Tanda-tandanya (Mus Mujiono)

: Boogie Down (Saeon)

: Fix You (Cold Play)

: My Everything (Glend)

Gambar 4.2

Penampilan Blue Shine Shine di Champion Café

Dokumentasi oleh penulis

3. Nama Band : Indonesian Groove Band

Tanggal Dibentuk : 1 Januari 2013

(50)

39 Vokal 1 : Fajar (32tahun)

Vokal 2 : Mimi (22tahun)

Vokal 3 : Tari (28tahun)

Keyboad : Yudi (29tahun)

Gitar : Dian (28tahun)

Bass/Leader : Dian (24tahun)

Drum : Dudu (23tahun)

DJ/Percussion : Iid (24tahun)

Jadwal Latihan : Senin dan Jumat jam 14.00-16.00

Jadwal Main : Setiap hari Kamis, Sabtu, Minggu jam 20.00-00.00

( 3 sesi )

Honor : Rp. 1.300.000, per satu kali main (Kamis dan

Minggu)

: Rp 1.500.000, per satu kali main (Sabtu)

Daftar lagu : Aku Lelakimu (Virzha)

: Bed Of Roses (Guns n Roses)

: American Idiot (Greenday)

: Take a look allround (Limp Bizkit)

: Barcelona (Fariz Rm)

: Dezert (Dawin)

: The Spirit Carries On (Dream Theater)

: Fix You (Cold Play)

(51)

40 Gambar 4.3

Penampilan Indonesian Groove di Champion Café

Dokumentasi Penulis

4. Nama Band : Ninety Nine Band

Tanggal Dibentuk : 1 Desember 2013

Nama Personil :

Vokal 1 : Iis (33tahun)

Vokal 2 : Astri (27tahun)

Vokal 3 : Vindi (27tahun)

Keyboad : Ica (33tahun)

Gitar : Ade (40tahun)

(52)

41

Drum : Dudu (23tahun)

DJ/Percussion : Iid (24tahun)

Jadwal Latihan : Senin dan Jumat jam 14.00-16.00

Jadwal Main : Setiap hari Rabu jam 20.00-00.00 ( 3 sesi )

Honor : Rp. 1.100.000, per satu kali main

Daftar lagu : In My Place (Cold Play)

: Bed Of Roses (Guns n Roses)

: American Idiot (Greenday)

: Aku Mau (Once)

: My Heart (Paramore)

: Because Of You (Kelly Clarkson)

: The Spirit Carries On (Dream Theater)

: Bersinar (Raisa)

: Musnah (Andra n The Back Bone)

(53)

42

Penampilan Ninety Nine di Champion Café

Dokumentasi oleh penulis

5. Nama DJ : Karin (22 tahun)

Jadwal Main : Setiap hari Minggu dan Jumat 20.00-00.00 (3sesi)

Honor : Rp. 250.000, per satu kali main

Gambar 4.5

Penampilan DJ di Champion Café

Dokumentasi penulis

4.1.2 Band Lantai Dua

Pada lantai dua ini bertemakan lagu-lagu batak dan tembang lawas

meskipun genre lagunya berbeda-beda. Terdapat lima band dan yang mengisi live

music di lantai dua Champion Café. Masing-masing band pada lantai dua ini juga

(54)

43

20.30 dan berakhir jam 00-30. Band yang ada dilantai satu mempunyai tiga sesi

pertunjukan dan tiap sesinya berdurasi 1 jam(60menit). Setiap band mempunyai

tiga kali jadwal istirahat yang berdurasi 30 menit. Sama halnya pada lantai satu,

dalam hal pembayaran honor tiap-tiap band berbeda-beda, dalam hal ini pihak

managemen yang menentukan besarnya honor dan biasanya pembayarannya

dilakukan setiap satu bulan sekali.

Berikut ulasan band dan yang terdapat pada lantai dua Champion Café :

1. Nama Band : Tamados band

Tanggal Dibentuk : 3 Maret 2013

Nama Personil :

Vokal 1 : Jhon Bancin (29tahun)

Gitar Elektrik : Deni Siahaan (34tahun)

Bass : Joe Simamora (25tahun)

Drum : Boy Simbolon (23tahun)

Keyboard /Vokal2 : Iid (24tahun)

Gitar Akustik1 : Jan Nainggolan (34tahun)

Gitar Akustik2/Vokal 3 : Rudi Sipayung (35tahun)

Saxophone : Boy Sihombing (29tahun)

Jadwal Latihan : Senin dan Jumat jam 13.00-15.00

Jadwal Main : Setiap hari Minggu dan Selasa jam 20.30-00.30 (3

(55)

44

Honor : Rp. 1.200.000, per satu kali main

Daftar lagu : Holan Au do Mangattusi Rohami (Arvindo)

: Ajari Ma Au (Nainggolan Sister)

: Ho Do Na Tarpillit (Arghana Trio)

: Poda (Vicky Sianipar)

: Tangiang ni Dainang (Victor Hutabarat)

: Mardalan Ahu (Vicky Sianipar)

: Aut Boi Nian (Amigos)

: Anak Medan (Batak Boys)

: Boru Panggoaran (Rani Simbolon)

: Boasa Ma (Marsada Band)

Gambar 4.6

Penampilan Tamados Band Di Champion Café

(56)

45

2. Nama Band : Ladostar Band

Tanggal Dibentuk : 17 November 2014

Nama Personil :

Vokal 1 : Tedy Marbun (39tahun)

Vokal 2 : Advent Siregar (35tahun)

Vokal 3 : Maradu Sitanggang (30tahun)

Gitar Elektrik : Joy Simbolon (34tahun)

Bass : Benni Sihombing (35tahun)

Drum : Joe Sihombing (35tahun)

Keyboard /Vokal2 : Triboy Simanjuttak (43tahun)

Saxophone : Hotdi Silaban (47tahun)

Jadwal Latihan : Senin 13.00-15.00

Jadwal Main : Setiap Kamis 20.30-00.30 (3 sesi )

Honor : Rp. 1.200.000, per satu kali main

Daftar lagu : Holan Au do Mangattusi Rohami (Arvindo)

: Ajari Ma Au (Nainggolan Sister)

(57)

46

: Boasa (Dipo Pardede)

: Didia Rokhaphi (Novita Dewi)

: Anak Medan (Batak Boys)

: Holan Ho (Perdana Trio)

: Rap Hita Nadua (Elexis Trio)

: Sigaret Begu (Erick Sihotang)

: Sai Anju Ma Au (Victor Hutabarat)

Gambar 4.7

Penampilan Ladostar Band di Champion Café

Dokumentasi Oleh Penulis

3. Nama Band : Permata Band

Tanggal Dibentuk : 25 Juni 2015

Nama Personil :

(58)

47

Vokal 2 : Charlie Butar-butar (26tahun)

Vokal 3 : Maradu Sitanggang (30tahun)

Gitar Elektrik : Rizal (30tahun)

Bass : Mico (32tahun)

Drum : Dedek (26tahun)

Keyboard /Vokal2 : Jhon Sinambela (42tahun)

Saxophone : Dodi Purba (38tahun)

Jadwal Latihan : Senin 15.00-17.00

Jadwal Main : Setiap Jumat 20.30-00.30 (2 sesi )

: Setiap Senin 20.30-00.30 (3 sesi)

Honor : Rp. 950.000, (untuk hari jumat)

: Rp 1.100.000, (untuk hari sabtu)

Daftar lagu : Holan Au do Mangattusi Rohami (Arvindo)

: Ajari Ma Au (Nainggolan Sister)

: Ho Do Na Tarpillit (Arghana Trio)

: Boasa (Dipo Pardede)

: Didia Rokhaphi (Novita Dewi)

: Lady ( Paniel L.Panjaitan)

: Holong Naso Tarputik (Permata Trio)

: Managiangkhon Au (Permata Trio)

: Sigaret Begu (Erick Sihotang)

(59)

48 Gambar 4.8

Penampilan Permata Band di Champion Café

Dokumentasi Penulis

4. Nama Band : Specta Band

Tanggal Dibentuk : 15 Juni 2014

Nama Personil :

Vokal 1 : Sari (40tahun)

Vokal 2 : Edi Sitompul (43tahun)

Gitar Elektrik : Heri (38tahun)

Bass : Rendi (40tahun)

Drum : Iqbal (46tahun)

Keyboard : Wawan (37tahun)

(60)

49

Jadwal Main : Setiap Rabu 20.30-00.30 (3 sesi )

Honor : Rp. 1.300.000, per satu kali main

Daftar lagu : Holan Au do Mangattusi Rohami (Arvindo)

: Ajari Ma Au (Nainggolan Sister)

: Huhaholongi (Rani Simbolon)

: Boasa (Dipo Pardede)

: Didia Rokhaphi (Novita Dewi)

: Boru Panggoaran (Rani Simbolon)

: Dang Levelmu Au Ito (Trio Lamtama)

: Unang Parmeam Meam (Joel Simorangkir)

: Aha Do Alana (Trio Relasi)

: Parkoperasi (Trio Elexis)

(61)

50

Penampilan Specta Band di Champion Café

Dokumentasi oleh penulis

5. Nama Band : Sanga Pajumpang Band

Tanggal Dibentuk : 9 September 2014

Nama Personil :

Vokal 1 : Erick Ferdani Sitorus (25tahun)

Vokal 2 : Gok Parasian Malau (23tahun)

Vokal 3 : Yusuf Silaban (22tahun)

Gitar Elektrik : Ade Pasaribu (23tahun)

Bass : Tanaka Manalu (30tahun)

Drum : David Simanungkalit (30tahun)

Keyboard /Vokal2 : Amsal Siburian (21tahun)

Saxophone : Oni Sembiring (26tahun)

Jadwal Latihan : Rabu 15.00-17.00

Jadwal Main : Jumat 20.30-00.30 (2 sesi )

: Sabtu 20.30-00.30 (3sesi)

Honor : Rp 900.000 (untuk hari Jumat)

: Rp 1.500.000 (untuk hari Sabtu)

Daftar lagu : Nunga Malala (Dipo Pardede)

(62)

51

: Ho Do Na Tarpillit (Arghana Trio)

: Boasa (Dipo Pardede)

: Didia Rokhaphi (Novita Dewi)

: Lady (Paniel L.Panjaitan)

: Holong Naso Tarputik (Permata Trio)

: Managiangkhon Au (Permata Trio)

: Aut Boi Nian (Vicky Sianipar)

: Parkoperasi (Trio Elexis)

Gambar 4.10

Penampilan Sanga Pajumpang Band di Champion Café

(63)

52

4.1.3 Band Lantai Tiga

Pada lantai tiga ini live music bertemakan lagu-lagu yang lagi trend saat

ini meskipun dari berbagai genre dan negara yang berbeda. Namun live music

pada lantai tiga ini hanya dipertunjukan pada hari Sabtu saja. Hanya ada satu

band dan satu DJ yang mengisi live music di lantai tiga Champion Café. Jadwal

pertunjukannya dimulai jam 20.00 dan berakhir jam 00-00. Sama seprti band yang

ada dilantai satu, pada lantai tiga juga mempunyai tiga sesi pertunjukan dan tiap

sesinya berdurasi 1 jam (60 menit) dan waktu istirahatnya 30 menit yang diisi

dengan pertunjukan DJ. DJ yang mengisi pertunjukan pada lantai tiga ini sama

dengan DJ yang mengisi pertunjukan pada lantai satu.

Berikut ulasan band dan dj yang mengisi acara pertunjukan live music di

lantai tiga Champion Café.

1. Nama Band : Floopy Band

Tanggal Dibentuk : 1 Januari 2012

Nama Personil :

Vokal 1 : Titha (24tahun)

Vokal 2 : Rian (23tahun)

Vokal 3 : Vivi (22tahun)

Gitar Elektrik : Raffles (22tahun)

Bass : Yudhis (27tahun)

Drum Elektrik : Agung (26tahun)

Keyboard : Hendra (25tahun)

(64)

53

Jadwal Main : Sabtu 20.00-00.00 (3sesi)

Honor : Rp 1.000.000 per sekali main

Daftar lagu : Aku Lelakimu (Virzha)

: Dia (Anjie Drive)

: Kisah Romantis (Glend Friedly)

: Ku Sayang Kamu (Mike Mohede)

: Barcelona (Fariz Rm)

: Dezert (Dawin)

: Angel (Ray D Sky)

: Fix You (Cold Play)

: Musnah (Andra n The Back Bone)

Gambar 4.11

Penampilan Floopy Band di lantai tiga Champion Café

(65)

54 Gambar 4.12

Penampilan DJ pada lantai tiga Champion Café

Dokumentasi oleh Penulis

4.2 Deskriptif dan Respon Pengunjung Terhadap Penggunaan Live Music

Untuk mengetahui respon pendengar, maka penulis membuat

angket yang dibagikan kepada pengunjung Champion Café. Penulis mengambil

sampel sebanyak 50 orang dari keseluruhan lantai satu sampai lantai tiga, dengan

hari yang berbeda-beda. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentasenya

adalah jumlah responden yang memilih sebuah jawaban dibagi jumlah seluruh

(66)

55

4.2.1 Deskriptif Pengunjung Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase(%)

(Orang)

Laki-Laki 29 58%

Perempuan 21 42%

Total 50 100%

Tabel 4.1

Persentase Pengunjung Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan table diatas dapat disimpulkan bahwa dari 50 jumlah

responden, yang menjadi responden dalam penelitian ini yaitu jumlah responden

yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 29 orang dengan persentase sebesar

58%, dan responden perempuan sebanyak 21 orang dengan persentase sebesar

42%. Mayoritas reponden pengunjung yang datang ke Champion Café adalah

berjenis kelamin laki-laki.

(67)

56

Ibu Rumah Tangga 4 8%

Total 50 100%

Tabel 4.2

Persentase Pengunjung Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pengunjung Champion Café

terdiridaari berbagai golongan masyarakat. Mayoritas responden pengunjung yang

datang ke Champion Café adalah pegawai sebanyak 20 orang dengan persentase

40%.

Berikut, penulis akan membuat daftarr pertanyaan untuk :

1. Darimana anda mengenal Champion Café ?

a. Teman (43 orang = 86%)

b. Media sosial/internet (5 orang = 10%)

 Facebook

 Instagram

 Twitter

 Path

 dll…

c. Radio

d. dll…(2 orang = 4%)

Dari jawaban diatas dapat kita lihat bahwa responden banyak pengunjung

yang mengenal Champion Café dari informasi temannya, hal ini menunjukkan

Gambar

Gambar 2.1 Tampilan Depan Champion Café
Gambar 2.2:
Gambar 2.3 Desain Interior Ruangan Lantai 2
Tabel 3.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi masyarakat Batak pada saat itu tidak memiliki seni pertunjukan, kecuali yang menyatu dalam upacara dan yang mempunyai fungsi tertentu dalam masyarakatnya..

Segala puji syukur kehadirat Allah selalu penulis panjatkan, karena berkat rahmat dan karunia-Nya Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Persepsi Mahasiswa Terhadap Fungsi

Penulis memilih iklan Samsung Galaxy karena penulis ingin membuktikan bahwa ekspresi mengejek mempunyai banyak fungsi yang tidak hanya digunakan ketika seseorang

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis secara teori, pendapat maupun penelitian terdahulu yang telah dikemukakan di atas mengenai pengaruh debt to

8 Dalam penulisan tema yang berjudul Seni Pertunjukan Ketoprak di Jambu tahun 1960an-1970an, penulis juga akan menghubungkan kesenian ketoprak dengan aspek sosial dan ekonomi..

Sebagaimana teori yang dikaji tersebut di atas, bahwa alat peraga memiliki fungsi untuk mempermudah pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan. Alat peraga

Dari latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat masalah tersebut dalam sebuah tulisan ilmiah yang berbentuk skripsi sarjana, dengan judul: “Analisis Fungsi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis secara teori, pendapat maupun penelitian terdahulu yang telah dikemukakan di atas mengenai pengaruh tingkat suku bunga terhadap