• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO TAHUN 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO TAHUN 2013"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

DISUSUN OLEH

TIM

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO

TAHUN 2013

(2)

Prodi D-III KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES GORONTALO

Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM KONSEP KEBIDANAN2 DAFTAR ISI

Daftar Isi... 2

MODUL I Peran dan Fungsi Bidan ... 3

MODUL II Standar Profesi Bidan... 12

MODUL III Kegiatan Belajar III Sistem Penghargaan ... 23

MODUL IV Pengembangan Karir bidan ... 31

MODUL V Penerapan Model Asuhan Kebidanan ... 37

(3)
(4)

Prodi D-III KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES GORONTALO

Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM KONSEP KEBIDANAN4

Keberadaan Bidan di Indonesia sangat diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan janinnya. Bidan adalah orang pertama yang melakukan penyelamat kelahiran ibu dan janinnya. Tugas yang diemban oleh bidan, berguna untuk kesejateraan manusia. Pelayanan kebidanan adalah pelayanan professional dan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehtan, diberikan kepada ibu dalam kurun waktu masa reproduksi dan bayi baru lahir. Dengan mengacu pada Permenkes 572 tahun 1996 tentang registrasi dan praktek bidan dan memperhatikan kompetensi bidan yang disusun oleh ICM. Februari 1999 maka disusunlah kompetensi bidan Indonesia dan diSahkan pada KONAS IBI ke XII di Denpasar Bali.

Diharapkan peserta didik dapat mengobservasi langsung bidan dalam menjala nka n peran dan fungsi bidan pada tempat kerjanya.

Diharapkan peserta didik dapat melakukan observasi bidan pada tempat kerjanya, dengan melihat bagaiaman bidan melaksanakan peran dan fungsinya

PENDAHULUAN

KOMPETENSI DASAR

(5)

A. PERAN BIDAN

Peran merupakan tingkahl aku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dalam suatu system. Dalam melaksakan profesinya bidan memiliki peran sebagai pelaksana

(tugasmandiri, kolaborasi, danketergantunga n), pengelola (pelayanan dasar dan berpartisipasi dalam tim), pendidik (member pendidikan dan penyuluha n kesehatan pada klien, melatih dan membimbing kader), dan peneliti.

A. Peran Sebagai Pelaksana

Sebagai pelaksana, bidan mempunyai tiga ketegori tugas yaitu:

1) Tugas Mandiri

a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan:

b. Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pranikah denga melibatkan klien

c. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal d. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalina n

denga melibatkan klien/keluarga

e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir

f. Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien/keluarga

g. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga berencana

h. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium dan menopause

i. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatka n keluarga

(6)

Prodi D-III KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES GORONTALO

Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM KONSEP KEBIDANAN6

2) Tugas Kolaborasi/kerjasama

a. Menerapkkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai kolaborasi dengan melibatkan klien/keluarga

b. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan perolongan pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi

c. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalina n dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolonga n pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga

d. Memberikan asuhan pada ibu nifas dengan resiko tinggi dan pertolonga n pertama dalam keadaan kegawatan yangg memerlkukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.

e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan rsiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawatan yang memerluka n tindakan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatka n klien/keluarga

f. Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan rsiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawatan yang memerlukan tindakan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien/keluarga 3) Tugas Rujukan

a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga

b. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan kegawatdaruratan

(7)

e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan keluarga

f. Memberikan asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan keluarga.

B. Peran sebagai Pengelola

1) Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan kebida nan untuk individu, keluarga, kelompok, khusus dan masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat/klien

2) Berpartisipasi dalm tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor lain diwilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader kesehatan dam tenaga kesehatan lainnya yang berada dibawah bimbinga n dalam wilayah kerjanya.

C. Peran Sebagai Pendidik

1) Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individ u, keluarga, kelompok dan masyarakat tentang penanggulangan masalah kesehatan khususnya yang berhubungan dengan pihak terkait kesehtan ibu, anak dan keluarga berencana.

2) Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan dan keperawatan serta membina dukun di wilayah atau tempat bekerjanya.

D. Peran Sebagai Peliti

Melakukan investigasi atau penelitian dalm bidan kesehatan baik secara mandir i maupun secara kelompok.

B. FUNGSI BIDAN

Fungsi merupakan pekerjaan yang harus dilakukan sesuai dengan peranannya. Dalam melaksakan profesinya bidan memiliki fungsi sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, dan peneliti.

A. Fungsi Bidan sebagai Pelaksana

(8)

Prodi D-III KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES GORONTALO

Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM KONSEP KEBIDANAN8

a) Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu, Keluarga serta masyarakat (khususnya kaum remaja) pada masa praperkawinan

b) Melakukan asuhan kebidanan untu proses kehamilan normal, kehamila n dengan kasus patologi tertentu, dan kehamilan dengan resiko tinggi

c) Menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis tertendu d) Merawat byi segera setelah lahir normal dan bayi dengan resiko tinggi e) Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas

f) Memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui

g) Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan prasekolah h) Memberi pelayanan keluarga berencana sesuai dengan wewenangnya.

i) Member bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus gangguan system reproduksi, termasuk wanita pada masa klimakterium internal dan menopause sesuai dengan wewenangnya.

B. Fungsi Pengelola

Fungsi Bidan sebagai pengelola mencakup:

a) Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individ u, keluarga, kelompok masyarakat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat yang didukung oleh partisispasi masyarakat

b) Menyususn rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan dilingkungan unti kerja

c) Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan

d) Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang terkait dengan pelayanan kebidanan

e) Memipin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan

C. Fungsi Pendidik

Fungsi bidan sebagai pendidik mencakup:

(9)

b) Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesehatan sesuai dengan tanggung jawab bidan

c) Member bimbingan kepada para peserta didik bidan dalam kegiatan praktik diklinik dan di masyarakat

d) Mendidik peserta didik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan bidang keahliannya.

D. Fungsi Peneliti

Fungsi bidan sebagai peneliti mencakup:

a) Melakuakn evaluasi, pengkajian, survey dan penelitian yang dilakukan sendiri atau bekelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan

b) Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan KB.

a. Perhatikan petunjuk pelaksanaan Prosedur b. Lakukan prosedur Observasi Bidan

Tugas Mahasiswa:

a. Buatlah tugas individu

b. Pertama-tama, buatlah laporan pendahuluan yang berisi tentang konsep teori peran dan fungsi bidan

c. Tentukan satu orang bidan yang akan anda observasi dimana bidan tersebut bekerja (Rumah Sakit, Bidan Praktek Swasta, Bidan Puskesmas, serta Bidan Desa)

d. Kemudian lakukan observasi pada seorang tersebut dan tuliskan hasil observasi anda

e. Buatlah evaluasi peran dan fungsi bidan pada tiap kelompok lain, mana yang sudah dilakukan sesuai dengan teori dan mana yang belum dilakukan sesuai dengan teori

PETUNJUK PRAKTIKUM

(10)

Prodi D-III KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES GORONTALO

Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM KONSEP KEBIDANAN10

f. Tulislah laporan dalam bentuk essay yang sistematis 1) Konsep teori

2) Hasil Observasi 3) Pembahasan

g. Presentasikan dikelas hasil observasi

Anda Cukup melakukan observasi pada seorang bidan tapi bias juga ditambah dengan melakukan wawancara jika memungkinkan

Pembelajaran dapat dicapai jika anda menyelesaikan tugas pada kegiatan belajar dengan mehasilkan laporan sesuai sistematika diatas disertai dengan melakukan diskusi dan presentasi dikelas.

Penilaian laporan disesuai dengan rubrik penilaian

BATASAN YANG HARUS DIKERJAKAN

(11)

KONSEP TEORI Konsep Teori dituliskan lengkap, up to date, berdasarkan sumber teori yang jelas dan bias dipertanggung jawabkan

Konsep teori ditulis dengan menggunakan paraphrase dan ada improvisasi serta diambil lebih dari satu sumber

Ada sebagian konsep teori yang dituliskan tindak lengkap. Kebanyaka teori ditulis asli sesuai dengan sumber dan hanya sedikit improvisasi serta hanya mengambil dari satu sumber. Ada sumber teori yang tidak jelas

Konsep teori dituliskan tidak lengkap, hanya menuliskan sama persis dengan sumber, tidak ada improvisasi.

Diketahui copy dari teman lain

OBSERVASI Berdasarkan kasus/peristiwa nyata, data dituliskan dengan lengkap, jujur dan tidak melakukan manipulasi data/fakta. Kasus dituliskan berdasarkan format yang terstandar

Kasus/peristiwa diambil nyata, ada sebagian data/fakta yang kurang lengkap. Kasus ditulis dengan format yang terstandar.

Kasus peristiwa yang diambil tidak nayata walaupun format yang digunakan terstandar. Tidak sinkron antara kasus denga data/fakta

PEMBAHASAN Membahas kesenjangan dengan badingkan kasus dengan teori yang bias dipertanggung jawabkan. Pembahasan dituliskan secara runtut sesuai proses asuhan kebidanan. Pembahasan juga memuat alas an atau rasionalisasi data/tindakan/hasil sesuai kasus yang diambil

Membahas kesenjangan dengan membandingkan kasus dengan teori yang bias dipertanggung jawabkan. Pembahasan ditulis secara tidak runtut. Hanya memuat sebagian alas an atau rasionalisasi data/tindakan/hasil

Tidak ada pembahasan atau hanya mengulang hasil

Nilai :

𝟏𝟓

(12)
(13)

Masalah kematian dan kesakitan ibu di Indonesia masuh merupakan masalah besar. Menurut Survey Kesehatan Tumah Tangga (SKRT) tahun 1986, Angka Kematian Ibu (AKI) adalah 450 per 100.000 kelahiran hidup. Angka tersebut mengalami penurunan yang lambat, menjadi 307 per 100.00 kelahiran hidup (SKRT 1997).Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan yang diberikan kepada setia ibu yang memerlukan dengan memenuhi standar tertentu agar aman dan efektif. Standar pelayanan Kebidanan dibuat sebagai acuan pelayanan di tingkat masyarakat dan diberlakukan bagi semua pelaksana kebidanan

Diharapkan peserta didik dapat menjelaskan dan memberikan pendapat dengan kasus/issue terbaru tentang standar profesi bidan.

1. Diharapkan peserta didik dapat menjelaskan seluruh tentang standar profesi bidan

2. Diharapkan peserta didik dapat mempresentasikan dengan baik tentang standar profesi bidan dan memberikan kesimpulan, serta menimbulkan pendapat tentang standar profesi bidan.

KOMPETENSI DASAR

(14)

Prodi D-III KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES GORONTALO

Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM KONSEP KEBIDANAN14

Standar merupakan landasan berpijak normatif dan parameter/alat ukur untuk menentukan tingkat keberhasilan dalam memenuhi kebutuhan klien dan menjamin mutu asuhan yang diberikan. Dalam penyususunan dtandar harus memerhatikan proses dan harapan yan akan terjadi dalam upaya meningka tka n mutu layanan.

Sebagai suatu profesi, bidan dituntut dapat memberikan asuhan yang bermutu kepada klien. Mutu asuhan kebidanan ditentukan oleh standar yang ditetapkan oleh profesi kebidanan. Standar dalam profesi kebidanan yang ditetapkan oleh profesi kebidanan meliputi: standar pelayanan kebidanan, standar praktik kebidanan, standar pendidikan kebidanan, dan standar pendidikan berkelanjutan kebidanan.

Kriteria Standar Kebidanan:

a. Menggunakan bahasa yang jelas, sederhana, dan mudah dimengerti b. Realistis/dapat diterima dalam lingkup asuhan yang diperlukan c. Mudah dilakukan dalam pelaksanaan asuhan kebidanan

d. Dapat diobservasi dan diukur Manfaat standar kebidanan

a. Memandu, mendorong dan mengarahkan kinerja klinis dalam upaya menampilkan asuhan kebidanan yang bermutu

b. Sebagai parameter/tolak ukur untuk menilai tingkat kualitas asuhan kebidanan yang diebrikan

(15)

c. Merupakan alata penilaian diri sendiri bagi bidan dalam melaksanaka n tugas dan tanggung jawabnya

d. Mempertahankan profesionalisme bidan sebagai praktisi klinis e. Meningkatlan penerimaan masyarakat terhadap asuhan kebidanan

f. Melindungi penyelenggaraan pelayanan kesehatan dari kemungk ina n timbulnya gugatan hukum.

Macam Standar Profesi Kebidanan

Standar Pelayanan Kebidanan

Standar 1: Falsafah dan tujuan

Pengelola pelayanan kebidanan memiliki visi, misi, filosofi, dan tujuan pelayanan serta tugas organisasi pelayanan sebagai dasar untuk melaksanakan tugas pelayanan yang efektif dan efisien.

Standar 2: Administrasi dan pengelolaan

Pengelola pelayanan kebidanan memiliki pedomana pengelola pelayanan standar pelayanan, dan prosedur tetap untuk melaksanakan kegiatan pengelola pelayanan yang kondusif sehingga memungkinakan terjadinya praktik pelayanan kebidanan akurat.

Standar 3 : Staf dan Pimpinan

Pengelola pelayanankebidanan mempunyai [rogram pengelolaan sumber daya manusia agar pelayanan kebidanan berjalan efektif dan efisien.

Standar 4: Fasilitas dan Peralatan

(16)

Prodi D-III KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES GORONTALO

Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM KONSEP KEBIDANAN16 Standar 5 : Kebijakan dan Prosedur

Pengelola pelayanan memiliki kebijakan dalam penyelenggaraan pelayanan dan pembinaan personel menuju pelayanan yang berkualitas

Standar 6 : Pengembangan staf dan program pendidikan

Pengelola pelayanan kebidanan memeiliki program pemgembangan staf dan perencanaan pendidikan sesuai dengan kebutuhan pelayanan.

Standar 7 : Standar Asuhan

Pengelola pelayanan kebidanan memiliki standar asuhan/ma naje me n kebidanan yang ditetapkan sebagai pedoman dalam memberikan pelayan kepada pasien.

Standar 8 : Evaluasi dan pengendalian mutu

Pengelola pelayanan kebidanan memiliki program dan pelaksanaan dalam evaluasi serta pengendalian mutu pelayanan kebidanan yang dilaksanakan secara bersinambungan.

Standar Praktik Kebidanan

Standar 1 : Metode Asuhan

Asuhan kebidanan dilaksanakan dengan metode manajemen kebidanan dengan langkah : pengumpulan data dan analisis data, penentuan diagnosis, perencanaan pelakasanaan, evaluasi dan dokumentasi.

Standar 2 : Pengkajian

(17)

Standar 3 : Diagnosis Kebidanan

Diagnosis kebidanan dirumuskan berdasarkan analisis data yang telah dikumpulkan.

Standar 4 : Rencana Asuhan

Rencana asuhan kebidanan dibuat berdasarkan diagnosis kebidanan.

Standar 5 : Tindakan

Tindakan kebidanan dilaksanakan berdasarkan rencana dan perkembangan keadaan klien, tindakan kebidana dilanjutkan dengan evaluasi kepada klien

Standar 6 : Partisipasi klien

Tindakan kebidanan dilaksanakan bersama/partisipasi klien dan keluarga dalam rangka peningkatan, pemeliharaan dan pemulihan kesehatan.

Standar 7 : Pengawasan

Pemantauan/pengawasan terhadap klien dilaksankan secara terus-menerus untuk mengetahui perkemangan klien.

Standar 8 : Evaluasi

Evaluasi asuhan kebidanan dilaksanakan terus-menerus seiring dengan tindakan kebidanan yang diberikan dan evaluasi yang telah dirumuskan

Standar 9 : Dokumentasi

Asuhan kebidanan didokumentasikan sesuai dengan standar dokumentasi asuhan kebidanan yang diberikan.

Standar Pendidikan Kebidanan

Standar 1 : Lembaga Pendidikan

(18)

Prodi D-III KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES GORONTALO

Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM KONSEP KEBIDANAN18 Standar 2 : Falsafah

Lemabaga pendidikan kebidanan mempunyai falsafah yang encerminkan visi dan misi institusi yang tercermin pada kurikulum

Standar 3 : Organisasi

Organisai lembaga pendidikan kebidanan konsisten dengan struktur administrasi dari pendidikan tinggi dan secara jelas menggambarkan jalur hubungan keorganisasian, tanggung jawab, dan garis keja sama.

Standar 4 : Sumber daya pendidikan

Sumber daya manusia, financial dan material dari lembaga pendidikan kebidanan harus memenuhi persayaratan dalam hal kualitas maupun kuantitas untuk memperlancar proses pendidikan.

Standar 5 : Kebijakan

Kebijakan lembaga pendidikan kebidanan yang mengatur penerimaan seleksi dan kemajuan mahasiswa mencerminkan falsafah dan standar institusi dengan tetap berpedoman pada peraturan yang berlaku bagi suatu lembaga pendidikan tinggi.

Standar 6 : Tri Dharma Perguruan Tinggi

Lingkungan lembaga pendidikan kebidanan menjamin terselenggara nya Tri Dharma Perguruan Tinggi, ketelibatan profesi dan pengembangan bakat dan minat mahasiswa.

Standar 7 : Kurikulum

(19)

Tandar 8: Tujuan Pendidikan

Tujuan dan rancangan kurikulum pendidkan kebidanan mencerminka n falsafah pendidikan kebidanan dan mempersiapkan perkembangan setiap mahasiswa yang berpitensi khusus.

Standar 9

Lembaga pendidikan kebidanan ikut serta dalam program evaluasi internal dan eksternal yang sistematis.

Standar 10

Lulusan pendidikan bidan mengemban tanggung jawab professiona l sesuai dengan tingkat pendidikan

Standar Pendidikan Brkelanjutan Kebidanan

Standar 1

Penyelenggara Pendidikan Berkelanjutan Bidan (PBB) berada dibawah organisasi Ikatan bidan Indonesia (IBI) pada tingkat PP (Pengurus Pusat), PD (PengurusDaerah), dan PC (Pengurus Cabang).

Standar 2 : Falsafah

Bidang pedndikan berkelanjutan bidan mempunyai falsafah yang mencerminkan visi, misi dan tujuan.

Standar 3 : Organisasi

(20)

Prodi D-III KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES GORONTALO

Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM KONSEP KEBIDANAN20 Standar 4 : Sumber daya pendidikan

Bidang pendidikan berkelanjutan bidan mempunyai sumber daya manusia, financial, dan material untuk memperlancar proses pendidikan berkelanjutan.

Standar 5 : Program Pelatihan

Bidang pendidikan berkelanjutan bidan memeiliki program pelatihan yang bersinambungan sesuai dengan kebutuhan

Standar 6 :Fasilitas

Bidang pendidikan berkelanjutan bidan memiliki fasilitas pembelajaran yang sesuai

Standar 7 : Penyelenggara pendidikan]

Bidang pendidikan berkelanjutan bidan menyelenggarakan pelatihan dan pengembangan.

Standar 8 : Pengendalian mutu

Bidang pendidikan berkelanjutan bidan melaksanakan pengendalia n mutu pelatihan dan pengembangan.

a. Perhatikan petunjuk pelaksanaan Prosedur b. Lakukan Prosedur diskusi dan seminar

Tugas Mahasiswa:

a) Mahasiswa membagi menjadi 4 kelompok

PETUNJUK PRAKTIKUM

(21)

b) Buatlah satu kasus/issue tiap kelompok, masing-masing kelompok

menggambarkan adanya suatu masalah dan pemecahan masalah berdasarkan

standar profesi bidan, dan kegiatan bidan berdasarkan standar profesinya :

Kelompok 1 : Standar Pelayanan Kebidanan

Kelompok 2 : Standar Praktik Kebidanan

Kelompok 3 : Standar Pendidikan Kebidanan

Kelompok 4 : Standar Pendidikan Berkelanjutan Kebidanan

c) Tulislah Hasil diskusi berupa laporan dalam bentuk makalah dengan sistematika :

1) Konsep Teori

2) Kasus

3) Pembahasan

d) Seminarkan hasil diskusi di kelas

Anda harus melakukan diskusi dan seminar sesuai tugas pada masing-masing

kelompok dengan kasus/isu bidan yang up to date.

Pembelajaran dapat dicapai jika anda beserta kelompok menyelesaikan tugas pada

modul ini yaitu melakukan presentasi/seminar dan diskusi dikelas dengan panduan

penilaian yang tercantum pada bagian akhir modul ini. Selamat Mengerjakan.

BATASAN YANG HARUS DIKERJAKAN

(22)

PENILAIAN PRAKTEK SEMINAR DAN DISKUSI

(23)
(24)

Bidan sebagai suatu profesi memiliki hak untuk mendapatkan penghargaan. Penghargaan yang diberikan kepada bidan tidak hanya berupa imbalan jasa tetapi juga pengakuan prfesi dan pemberian kewenanga/hak untuk menjalankan praktik sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

Sebagai suatu profesi, bidan memiliki organisasi profesi (Ikatan Bidan Indonesia, IBI) yang mengatur hak dan kewajiban serta penghargaan dan sanksi bagi bidan. Setia bidan yang teleha menyelesaikan pendidikan kebidanan berhak dan wajib menjadi anggota IBI. Dalam lingkup IBI, setia anggota memilik i beberapa hak tertentu sesuai dengan kedudukannya : anggota biasa, anggota luar biasa, dan anggota kehormatan.

Diharapkan peserta didik dapat menjelaskan tentang bidan dengan sistem penghargaan melaui bermain peran.

1. Diharapkan peserta didik dapat menjelaskan pengharagaan yang bias didapatkan oleh bidan dalam profesinya

2. Diharapkan peserta didik dapat menetahui bagaimana system kerja bidan yang mendapatkan reward atau penghargaan

KOMPETENSI DASAR

(25)

Hasil Praktek Bidan

Reward

Sanksi

A. REWARD

Yang dimaksud dengan reward yaitu berupa hadiah atau penghargaan, bias berupa hadiah undian dengan nama dalam bentuk apapun. Hadiah atau penghargaan perlombaan adalah hadiah atau pengahrgaan yang diberikan melaluis uat u perlomban atau adu ketangkasan. Hadiah sehubungan dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan lainnya adalah hadiah dengan nama dalam bentuk apapun yang diberikan sehubungan dengan pekerjaan jasa dan kegiatan yang dilakukan oleh peneima hadiah.

Penghargaan adalah imbalan yang diberikan sehubungan dengan presentasi dalam kegiatan tertentu. Reward di sini diartikan sebagai ganjaran, upah, pahala,

Positif : Kebaikan dan Keuntungan (sesuai aturan)

(26)

Prodi D-III KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES GORONTALO

Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM KONSEP KEBIDANAN26

hadiah atas tindakan/jasa yang telah dilakukan oleh bidan. Dimana jenis reward disni tergantung dari :

Jabatan Yang Dimiliki Oleh Bidan Tersebut

Reward yang didapatkan oleh bidan tergantung oleh jabatan yang dimiliki oleh bidan tersebut, apakahjabatan fungsional atau jabatan structural; Kebijakan instit us i dimana bidan tersebut bekerja; kebijakan dari institusi dimana bidan didesa ayau di instansu swasta; kemampuan yang dimiliki oleh bidan tersebut.

Contoh Reward/Penghargaan

a. Pemberian Lisensi (izin penyelenggaraan pelayanan)

b. Lisensi adalah proses administrasi yang dilakukan oleh pemerintah atau yang berwenang berupa surat izi praktek yang diberikan kepada tenaga professiona l yang telah teregistrasi untuk memberikan pelayanan secara mandiri

c. Pemberian penghargaan terhadap bidan teladan d. Kenaikan pangkat/golongan bagi pegawai negeri sipil e. Sertifikat bagi yang mengikuti pelatihan

f. Jabatan tertentu bagi yang mengikuti pelatihan

g. Jabatan tertentu bagi yang bekerja di institusi pendidikan

B. SANKSI

(27)

Berdasarkan definisi di atas dapat diketahui bahwa seseorang yang melanggar aturan akan mendapatkan sanksi. Pelanggaran itu bukan hanya pelanggaran tehadap hukum yang tertulis atau undang-undang, tetapi peraturan/hokum yang tidak tertulis juga, contohnya melanggar norma, adat istiadat atau ketentuan-ketent ua n yang berlaku dalam masyarakat.

Sanksi terhadap pelanggan tidak tertulis bias berupa sindiran, cemoohan atau perlakuan yang tidak pantas oleh masyarakat.

Sebaliknya, sanksi yang diberikan terhadap pelanggaran hokum atau undang-undang tertulis biasanya sudah ditentukan atau ditulis dalam undang-undang-unda ng tersebut. Misalnya berupa denda, pencabutan izin dan penjara.

Bidan sebagai petugas kesetan tidak jarang berhadapan masalah yang berhubungan dengan hukum, sering masalah dapat diselesaikan dengan hokum akan tetapi resikonya ia akan mendapatkan sanksi akibat perbuatannya. Saknsi yang diberikan bervariasi tergantung berat ringannya pelanggaran yang dilakukan.

Pelanggaran yang dilakukan biasa disebut malpraktek Malpraktek/lalai terjadi karena:

a. Gagal melakukan tugas/kewajiban kepada klien b. Tidak melakukan tugas sesuai stamdar

c. Melakukan tindakan yang mencederai klien

d. Klien cidera karena kegagalan melaksanakan tugas e. Ceroboh; lupa; gagal mengkonsumsi.

(28)

Prodi D-III KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES GORONTALO

Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM KONSEP KEBIDANAN28

a. Perhatikan petunjuk pelaksanaan Prosedur

b. Lakukan prosedur sesuai dengan instruksi dalam tugas system pengharagaan bidan

Tugas Mahasiswa :

a. Mahasiswa Membagi menjadi 2 kelompok besar

b. Dalam kelompok, anggota membagi tugas sesuai dengan peran yang akan dimainkan. Perankan bidan sesuai dengan isu-isu kebidanan yang terkait dengan Sistem Penghargaan Bidan

c. Kelompok Satu (1) : Membahas tentang Bidan Berprestasidan Penghargaan Bidan Kelompok dua (2): membahas tentang Bidan bermasaalah dan Sanksi Bidan

d. Kondisi Lingkungan anda seakan-akan lingkungan anda sekarang adalah tempat praktek BPM anda

Buatlah kelompok dan membagi peran sesuai dengan karakter peran dan lakukan petunjuk diatas

Pembelajaran dapat dicapai jika anda dapat menyelesaikan tugas ini yaitu melakukan bermain peran. Masing-masing kelompok mengkritik dan membuat evaluasi akhir dalam membedakan masalah bidan yang sedang diperankan.

Penilaian bermain peran sesuai dengan rubrik yang ada

PETUNJUK PRAKTIKUM

PROSEDUR PELAKSANAAN

BATASAN YANG HARUS DIKERJAKAN

(29)

PENILAIAN ROLE PLAY

No Aspek yang dinilai 1 2 3

1

Kesesuai bahan dan alat simulasi

1 : tidak menggunaka bahan dan alat simulasi sama sekali 2 : Menggunakan bahan dan alat namun tidak sesuai

dengan tema

3: Menggunakan bahan dan alat dan sesuai dengan tema

2

Kesesuaiaan tema dengan isu praktek kebidanan yang up to date

1: tema melenceng dari isu praktek kebidanan

2 : tema sesuai dengan praktek kebidanan tapi biasa dan

1: Kostum Menggunakan pakaian harian

2: Kostum menggunakan pakaian khusus namun tidak

1 : tidak menggunakan iringan music pendukung

2 : menggunakan iringan music tapi tidak menarik dan mengganggu jalannya role play

3 : menggunakan iringan music yang menarik perhatian audiens, tidak menggangu, pada

keseluruhan bagian dan mendukung tersampainya pesan pada audiens

5

Presentasi

1 : Berpatokan pada catatan, tidak ada ide yang dikembangkan diluar catatan, suara monoton

2 : secara umum pembicara tenang dan intonasi bagus namun tidak fokus pada peran yang dimainkan

3: berbicara dngan semangat dan intonasi yang baik, serta membuat anusiasme pada pendengar

6

Penguasaan materi

1 : tidak menguasai materi sama sekali, sangat tergantung pada catatan

(30)

Prodi D-III KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES GORONTALO

Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM KONSEP KEBIDANAN30

3 : sangat menguasai materi, menyampaikan dengan sangat baik dan mudah dimengerti

7

Kerjasama Tim

1 : Tidak Kompak dan tidak berkontribusi apapun dalam hasil kerja tim

2 : Kelompok terlihat kompak, namun masih ada anggota yang kurang berkontribusi pada hasil kerja tim

3 : semua kompak dan semua ikut berkontribusi dalam hasil kerja tim

𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 =𝟐𝟏

(31)
(32)

Prodi D-III KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES GORONTALO

Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM KONSEP KEBIDANAN32

Pengembangan pendidikan kebidanan dirancang secara bersinambunga n, berjenjang, dan berkelanjutan sesuai dengan prinsip belajar seumur hidup bagi bidan yang mengabdi ditengah masyarakat. Pendidikan yang bekelanjutan ini bertujuan untuk mempertahankan profesionalisme bidan, baik melalui pendidikan formal maupun nonformal.

Dengan jumlah anggota IBI yang cukup besar dibandingkan dengan kemampuan pengadaan program pendidikan formal yang menggunakan system penjenjangan, diasumsikan bahwa kurang lebih 32 tahun mendatang seluruh anggota IBI dapat mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Disamping itu, IBI dan pemerintah telah menyepakati bahwa masa transisi dalam upaya peningkatan kualitas bidan melalui jalur pendidikan formal akan berlangsung sepuluh tahun.

Diharapkan peserta didik dapat mengobservasi serta wawancara bidan dalam mengembangkan karir dalam profesi bidan

Diharapkan peserta didik mampu menyelesaikan wawancara dan mendapatkan informasi penting dalam pengembangan karir bidan dari sumber berbeda.

KOMPETENSI DASAR

(33)

a Defenisi

Pengembangan Karir bidan adalah perjalanan pekerjaan seseorang dalam organisasi sejak diterima dan berakhir pada saat tidak lagi bekerja diorganisas i tersebut. Pengembangan kalir bidan meliputi karir fungsional dan karir stuktur.

Bagan. Pola Pengembangan Pendidikan bidan

b Tujuan

1) Mendapatkan persyaratan menempati posisi atau jabatan tersebut

2) Mengusakan pengembangan karir karena tidak otomatis tercapai, tergantung pada lowongan atau jabatan, keputusan dan tergantung presensi pimpinan.

c Jalur Karir Bidan

1) Bersifat ideal dan normative

2) Berlaku untu PNS/swasta: Struktural dan Fungsional

Spesialis II

Spesialis I

Diploma IV

Diploma III

Bidan Pradiploma III

S 3

S 2

S 1 Kebidanan

(34)

Prodi D-III KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES GORONTALO

Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM KONSEP KEBIDANAN34

d Jalur Pengembangan Karir 1) Karir Struktural

Pengembangan karir melalui structural tegantung dimana bidan bertugas, apakan dirumah sakit, di puskesmas, bidan di desa atau bidan di instit us i swasta. Di capai sesuai tingkat kemampuan kesempatan dan kebijakan yang ada contoh : menjadi kepala poliklinik.

2) Karir Fungsional

Pengembangan karir yang disiapkan dengan jabatan fungsional bagi bidan, serta melalui pendidikan berkelanjutan baik secara formal maupun nonformal yang hasil akhirnya akan meningkatkan kemampuan professional bidan dalam melaksanakan fungsinya.

Peraturan, ketentuan dan cara pengembangan karir terdapat pada:

a. Peraturan Mentri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No : 01/PER/M.PAN/1/2008

b. Petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional bidan dan angka kredit.

a. Perhatikan petunjuk pelaksanaan Prosedur b. Lakukan prosedur Observasi Bidan

Tugas Mahasiswa:

a. Mahasiswa membagi menjadi 4 kelompok

b. Pertama-tama, buatlah laporan pendahuluan yang berisi tentang konsep teori pengembangan karir bidan

c. Tentukan satu orang bidan yang akan anda wawancarai untuk mendaptkan informasi dimana bidan tersebut:

1. Bidan Karir Struktural 2. Bidan Karir Fungsional

d. Kemudian lakukan interview pada bidan tersebut dan tuliskan hasil wawancara anda

PETUNJUK PRAKTIKUM

(35)

e. Buatlah Evaluasi perbedaan dari karir bidan tersebut, dan diskusikan dengan kelompok

f. Tulislah laporan dalam bentuk essay yang sistematis 1) Konsep teori

2) Hasil Wawancara 3) Pembahasan

Anda cukup melakukan wawancara pada seorang bidan karir struktur dan bidan karir

fungsional dan temukan informasi penting dari perbedaan karir tersebut.

Pembelajaran dapat dicapai jika anda menyelesaikan tugas pada kegiatan belajar dengan

mehasilkan laporan sesuai sistematika diatas disertai dengan melakukan diskusi dan

presentasi dikelas.

Penilaian laporan disesuai dengan rubrik penilaian

BATASAN YANG HARUS DIKERJAKAN

(36)

PENILAIAN PRAKTEK WAWANCARA

Dimensi Memuaskan (Point 5) Cukup Memuaskan (Point 3) Kurang Memuaskan (Point 1) Skor

KONSEP TEORI Konsep Teori dituliskan lengkap, up to date, berdasarkan sumber teori yang jelas dan bias dipertanggung jawabkan Konsep teori ditulis dengan menggunakan paraphrase dan ada improvisasi serta diambil lebih dari satu sumber

Ada sebagian konsep teori yang dituliskan tindak lengkap. Kebanyaka teori ditulis asli sesuai dengan sumber dan hanya sedikit improvisasi serta hanya mengambil dari satu sumber. Ada sumber teori yang tidak jelas

Konsep teori dituliskan tidak lengkap, hanya menuliskan sama persis dengan sumber, tidak ada improvisasi.

Diketahui copy dari teman lain

HASIL WAWANCARA

Berdasarkan kasus/peristiwa nyata, data dituliskan dengan lengkap, jujur dan tidak melakukan manipulasi data/fakta. Kasus dituliskan berdasarkan format yang terstandar

Kasus/peristiwa diambil nyata, ada sebagian data/fakta yang kurang lengkap. Kasus ditulis dengan format yang terstandar.

Kasus peristiwa yang diambil tidak nayata walaupun format yang digunakan terstandar. Tidak sinkron antara kasus denga data/fakta

PEMBAHASAN Membahas kesenjangan dengan

badingkan kasus dengan teori yang bias dipertanggung jawabkan. Pembahasan dituliskan secara runtut sesuai proses asuhan kebidanan. Pembahasan juga memuat alas an atau rasionalisasi data/tindakan/hasil sesuai kasus yang diambil

Membahas kesenjangan dengan membandingkan kasus dengan teori yang bias dipertanggung jawabkan. Pembahasan ditulis secara tidak runtut. Hanya memuat sebagian alas an atau rasionalisasi data/tindakan/hasil

Tidak ada pembahasan atau hanya mengulang hasil

Nilai :

𝟏𝟓

(37)
(38)

Prodi D-III KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES GORONTALO

Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM KONSEP KEBIDANAN38

Menempatkan orang-orang yang menggunakan pelayanan kesehatan pda pusat asuhan telah menjadi kebijakan pemerintah dalam 10 tahun terakhir, salah satunya pelayanan yang berpusat pada wanita. Yang sangat penting adalah perpindahan menuju ketetapan pelayanan yang lebih sensitive serta melibatka n wanita dalam perencanaan dan pemantauan pelayanan, juga mampu menentuka n elemen-elemen perawatan yang mereka terima.

Sikap etis professional dalam berkomunikasi akan mewarnai setiap langkah bidan, termasuk dalam mengambil keputusan dalam merespon situasi situasi yang muncul pada asuhan yang diberikan. Untuk menjawab tantangan tersebut diperlukan konseptual model atau teori-teori yang mempengaruhi praktik kebidanan sehingga wawasan seorang bidan semakin luas.

Diharapkan peserta didik dapat memberikan contoh melalui bermain peran tentang penerapan system model asuhan kebidanan.

Diharapkan peserta didik dapat menjelaskan penerapan model asuhan kebidanan melalui peran yang dimainkan

KOMPETENSI DASAR

(39)

a. Defenisi

Model asuhan kebidanan adalah suatu bentuk pedoman/acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan dipengaruhi oleh filosofi yang dianut bidan (filosofi asuhan kebidanan) meliputi unsure-unsur yang terdapat dalam paradigm kesehatan (manusia-perilaku, lingkungan & pelayanan kesehatan). Model konseptual kebidanan adalah medical model, paradigm sehat, midwifery care.

b. Teori Konseptual Asuhan Kebidanan

Teori dan theory sejatinya adalah penjelasan dari suatu kejadian dan fenomena. Proses penjelasan ini memerlukan pemikiran yang dalam hal ini membutuhkan pengetahuan (Dickoff dan James, 1992). Pengertian tentang konsep dan teori menurut Simpson dan Weiner (1989) adalah gambaran tentang objek dari suatu kejadian atau objek yang digunakan oleh penelit ia n untuk menggambarkan fenomena social menariak perhatiannya. (Niken Meilani, 2008: 103).

Teori-teori dalam praktek kebidanan sebagai berikut: 1) Teori Reva Rubin

Teori ini menekan pada pencapaian peran sebagai ibu, unyuk mencapai peran ini seorang wanita memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktivitas atau latihan. 2) Teori Ramonat T. Marcer

Teori marcer lebih menekan pada stress antepartum dan penacapain peran ibu.

3) Teori Ela Joy Lehrman

(40)

Prodi D-III KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES GORONTALO

Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM KONSEP KEBIDANAN40

Dalam teorini Lehrman menginginkan agar bidan dapat melihat semua aspek praktik memerikna asuhan pada wanita hamil da memberika n pertolongan pada persalinan.

4) Teori Ernestine

Ernestine Wiedenbach sudah pernah bekerja dla suatu proyek yang mempersiapkan persalinan berdasarkan teori Dr. Grantley Dick Read. Wiedenbach mengembangkan teorinya secara induktif berdasarkan penagalam dan observasinya dalam praktik.

5) Teori Jean Ball

Tujuan asuhan maternitas pada teori ini adalah agar ibu mampu melaksanakan tugasnya sebagi ibu baik fisik maupun psikologis.

c. Model Konseptual Asuhan Kebidanan

Asuhan kebidanan merupakan metode pemberian asuhan yang berbeda dengan metode perawatan medis. Model asuhan kebidana didasarkan pada prinsip-prinsip asuhan kebidanan adalah sebagai berikut:

1) Memahami bahwa kelahiran anak merupakan sesuaitu proses alamia h dan fisiologi

2) Menggunakan cara-cara yang sederhana, tidak melaukan intervens i tanpa adanya insikasi sebelum berpaling ke teknologi

3) Aman, berdaarkan fakta, dan member kontribusi pada keselamatan jiwa ibu

4) Terpusat pada ibu, bukan terpusat pda pemberian asuhan kesehatan/lemaba (Sayang Ibu)

5) Menjaga Privacy serta kerahasiaan ibu

6) Membantu agar merasa ama, nyaman, dan didukung secara emosional 7) Memastikan bahwa kaum ibu mendapatkan informasi, penjelasan dan

konseling yang cukup

8) Mendorong ibu dan keluargaagar menjadi peserta ktif dalam membuat keputusan setelah mendapatkan penjelasan mengenai asuhan yan akan mereka dapatkan

(41)

a. Perhatikan petunjuk pelaksanaan Prosedur

b. Lakukan prosedur sesuai dengan instruksi dan peran sesuai dengan tema

Tugas Mahasiswa :

a. Mahasiswa Membagi menjadi 5 kelompok (bermain peran)

b. Dalam kelompok, anggota membagi tugas sesuai dengan peran yang akan dimainkan. Kelompok bermain peran tentang teori-teori yang

mempengaruhi model kebidanan:

Kelompok 1 : Teori Reva Rubin (attainment of maternal role)

Kelompok 2 : Teori Ramona Mercer (Ramona menjelaskan stress antepartum dan pencapaian peran ibu

Kelompok 3 : Teori Ernestine Wiendenbach Kelompok 4 : Teori Jean Ball

Kelompok 5 : Teori Ela Joy Lerhman dan Morten

c. Kondisi Lingkungan anda seakan-akan lingkungan anda sekarang adalah

tempat praktek BPM anda

Buatlah kelompok dan membagi peran sesuai dengan karakter peran dan lakukan petunjuk diatas

Pembelajaran dapat dic

apai jika anda dapat menyelesaikan tugas ini yaitu melakukan bermain peran. Masing-masing kelompok mengkritik/ member saran dan membuat evaluasi

PETUNJUK PRAKTIKUM

PROSEDUR PELAKSANAAN

BATASAN YANG HARUS DIKERJAKAN

(42)

Prodi D-III KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES GORONTALO

Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM KONSEP KEBIDANAN42

akhir dalam membedakan masalah bidan yang sedang diperankan sesuai dengan teori model.

Penilaian bermain peran sesuai dengan rubrik yang ada

PENILAIAN ROLE PLAY

No Aspek yang dinilai 1 2 3

1

Kesesuai bahan dan alat simulasi

1 : tidak menggunaka bahan dan alat simulasi sama sekali

1: tema melenceng dari isu praktek kebidanan

2 : tema sesuai dengan praktek kebidanan tapi biasa dan tidak

1: Kostum Menggunakan pakaian harian

2: Kostum menggunakan pakaian khusus namun tidak sesuai

1 : tidak menggunakan iringan music pendukung

2 : menggunakan iringan music tapi tidak menarik dan mengganggu jalannya role play

3 : menggunakan iringan music yang menarik perhatian audiens, tidak menggangu, pada keseluruhan bagian dan mendukung tersampainya pesan pada audiens.

5

Presentasi

1 : Berpatokan pada catatan, tidak ada ide yang dikembangka n diluar catatan, suara monoton

2 : secara umum pembicara tenang dan intonasi bagus namun tidak fokus pada peran yang dimainkan

3: berbicara dngan semangat dan intonasi yang baik, serta membuat antusiasme pada pendengar

(43)

1 : tidak menguasai materi sama sekali, sangat tergantung pada catatan

2 : menguasai materi, namun tidak mampu mengungkapka n sehingga pendengar tidak mengerti,

3 : sangat menguasai materi, menyampaikan dengan sangat baik dan mudah dimengerti

7

Kerjasama Tim

1 : Tidak Kompak dan tidak berkontribusi apapun dalam hasil kerja tim

2 : Kelompok terlihat kompak, namun masih ada anggota yang kurang berkontribusi pada hasil kerja tim

3 : semua kompak dan semua ikut berkontribusi dalam hasil kerja tim

𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 =𝟐𝟏

(44)

Prodi D-III KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES GORONTALO

Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

(45)

Sesuai anjuran WHO yang menyarankan, untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan setiap tenaga kesehatan harus menggunakan pendekatan proses pengambilan keputusan klinis berdasarkan evidence based dalam praktiknya,

Setiap masyarakat selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan, yang dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan hanya akan dapat ditemukan oleh seseorang yang sempat meneliti susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu dan membandingkannya dengan susunan dan kehidupan masyarakat tersebut pada waktu yang lampau.

Diharapkan peserta didik dapat menjelaskan dan memberikan contoh penerapan konsep kebidanan sebagai dasar dalam praktek kebidanan.

1. Diharapkan peserta didik dapat menjelaskan tentang penerapan konsep kebidanan sebagai dasar dalam praktek kebidanan.

2. Diharapkan peserta didik mampu mempresentasikan dan menimbulkan issue terkini tentang penerapan konsep kebidanan sebagai dasar dalam praktek kebidanan,

KOMPETENSI DASAR

(46)

Prodi D-III KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES GORONTALO

Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM KONSEP KEBIDANAN46

a Definisi

Konsep profesi bidan sebagai tenaga professional. Perkembangan profesi bidan dan pendidkan secara nasional dan internasional, pengembangan karir dan system penghargaan bagi bidan, peran kepemimpinan bidan, proses berubah, pemasaran social jasa asuhan kebidanan. Selain itu memberikan kemampuan penguasaan terhadap ketrampilan dasar praktik klinik. Sebagai menunja ng pencapaian kompetensi utama bidan meliputi upaya bantuan hidup, administrasi pemberian obat, protocol pemberian cairan intervena termasuk tranfusi darah, dan prinsip pencegahan infeksi.

b Pengambilan Keputusan Klinik

Sesuai anjuran WHO yang menyarankan, untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan setiap tenaga kesehatan harus menggunakan pendekatan proses pengambilan keputusan klinis berdasarkan evidence based dalam praktiknya.

Seorang tenaga klinis apabila dihadapkan pada situasi dimana terdapat suatu keadaan panik, membingungkan dan memerlukan keputusan cepat (biasanya dalam kasus emergency) maka 2 hal yang dilakukan

1) Mempertimbangkan satu solusi berdasarkan pengalama n dimasa lampau 2) Meninjau simpanan pengetahuan yang relevan dengan keadaan ini dalam

upaya mencari suatu solusi.

c Langkah-langkah pengambilan keputusan Klinis 1) Penilaian (pengumpulan Informasi)

Langkah pertama dalam pengambilan keputusan klinis adalah menilai/menggali keluhan utama klien, keluhan utama ini mengarah kepada masalah yang lebih penting atau merupakan dasar dari masalahnya.

2) Diagnosis (menafsirkan Informasi/menyimpulkan hasil pemeriksaan) Setelah mengumpulkan beberapa informasi, tenaga kesehatan mulai merumuska n suatu diagnosis defferensial (diagnosisi banding). Diagnosis defferensial ini merupaka kemungkinan –kemungkinan diagonisis yang akan ditetapkan.

(47)

3) Perencanaan (Pengembanan Rencana)

Setelah memutuskan diagnose kerja, maka tenaga kesehatan akan memilih perencanaan pengobatan atau asuhan. Dalam perencanaan ini bias ditemuka n beberapa pilihan yang perlu dipertimbangkan risiko dan keuntungannya. 4) Intervensi (Melaksanakan Rencana

Langkah berikutnya dalam pengambilan keputusan klinis setela h merencanakan pilihan tindakan yang akan dilakukan adalah melaksanaka n pengobatan atau asuhan yang ditentukan.

d Manajamen Kebidanan

Langkah 1. Pengumpulan Data Dasar

Pada langkah ini dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang diperlukan untuk menevaluasi keadaan klien lengkap, yaitu

1) Riwayat kesehatan

2) Pemeriksaan fisik sesuai kebutuhan

3) Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya 4) Meninjau data laboratorium

Langkah 2. Interpretasi Data Dasar

Pada langkah ini dilakukan identifikasi diagnosis, kebutuhan dan masalah klien berdasarkan interpretasi data yang benar atas dasar data-data yang telah dikumpulkan.

1) Diagnosis Kebidanan yang ditegakkan oleh bidan dalam lingkup praktik kebidanan

2) Masalah yang berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan dari hasil pengkajian

(48)

Prodi D-III KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES GORONTALO

Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM KONSEP KEBIDANAN48 Langkah 3. Identifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial

Pada langkah ini mengidentifikasi masalah atau diagnose potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosis yang diidentifikasi.

Langkah 4. Penetapan Kebutuhan Tindakan Segera

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan atau unuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan tim.

Langkah 5. Merencanakan Asuhan yang Menyelutuh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyelutuh, ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap diagnosis atau masalah yang telah teridentifiksi.

Langkah 6. Melaksanakan Perencanaan

Pada langkan keenam ini direncanakan asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah ke 5 dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bias dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagai dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan yang lain.

Langkah 7. Evaluasi

Pada langkah ketujuh ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana yang telah teridentifikasi.

e Lingkup Praktik Kebidanan

1) Lingkup pelayanan kebidanan pada anak

2) Lingkup pelayanan kebidanan pada wanita hamil 3) Lingkup pelayanan Keluarga Berencana

(49)

a. Perhatikan petunjuk pelaksanaan Prosedur b. Lakukan prosedur diskusi/seminar

Tugas Mahasiswa:

a. Mahasiswa membagi menjadi 5 kelompok

b. Carilah satu kasus/issue kebidanan terkini yang berhubungan dengan praktek kebidanan dan bagaimana cara penerapannya dalam konsep kebidanan:

Kelompok 1 : Peran dan Fungsi Bidan dalam praktek kebidanan dan penerapannya dalam konsep kebidanan

Kelompok 2 : standar profesi bidan Bidan dalam praktek kebidanan dan penerapannya dalam konsep kebidanan

Kelompok 3 : Sistem Penghargaan bidan Bidan dalam praktek kebidanan dan penerapannya dalam konsep kebidanan

Kelompok 4 : Model asuhan kebidanan Bidan dalam praktek kebidanan dan penerapannya dalam konsep kebidanan

Kelompok 5 : Pengembangan karir bidan Bidan dalam praktek kebidanan dan penerapannya dalam konsep kebidanan

c. Tulislah Hasil diskusi berupa laporan dalam bentuk makalah dengan sistematika :

1) Konsep Teori 2) Kasus

3) Pembahasan

d. Seminarkan hasil diskusi di kelas

PETUNJUK PRAKTIKUM

(50)

Prodi D-III KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES GORONTALO

Jl. Taman Taman Pendidikan No. 36 Gorontalo

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM KONSEP KEBIDANAN50

Anda harus melakukan seminar dan diskusi sesuai tugas pada masing-masing kelompok

dengan kasus/issu dan pembahasan yang up to date.

Pembelajaran dapat dicapai jika anda menyelesaikan tugas pada kegiatan belajar dengan mehasilkan laporan sesuai sistematika diatas disertai dengan melakukan diskusi dengan mengemukakan pendapat, dan presentasi dikelas. Penilaian laporan disesuai dengan rubrik penilaian

BATASAN YANG HARUS DIKERJAKAN

(51)

PENILAIAN PRAKTEK SEMINAR DAN DISKUSI

Dimensi Memuaskan (Point 5) Cukup Memuaskan (Point 3) Kurang Memuaskan (Point 1)

Skor

KONSEP TEORI Konsep Teori dituliskan lengkap, up to date, berdasarkan sumber teori yang jelas dan bias dipertanggung jawabkan

Konsep teori ditulis dengan menggunakan paraphrase dan ada improvisasi serta diambil lebih dari satu sumber

Ada sebagian konsep teori yang dituliskan tindak lengkap. Kebanyaka teori ditulis asli sesuai dengan sumber dan hanya sedikit improvisasi serta hanya mengambil dari satu sumber. Ada sumber teori yang tidak jelas

Konsep teori dituliskan tidak lengkap, hanya menuliskan sama persis dengan sumber, tidak ada improvisasi.

Diketahui copy dari teman lain

KASUS/ISSUE Berdasarkan kasus/peristiwa nyata, data dituliskan dengan lengkap, jujur dan tidak melakukan manipulasi data/fakta. Kasus dituliskan berdasarkan format yang terstandar

Kasus/peristiwa diambil nyata, ada sebagian data/fakta yang kurang lengkap. Kasus ditulis dengan format yang terstandar.

Kasus peristiwa yang diambil tidak nayata walaupun format yang digunakan terstandar. Tidak sinkron antara kasus denga data/fakta

PEMBAHASAN Membahas kesenjangan dengan

badingkan kasus dengan teori yang bias dipertanggung jawabkan. Pembahasan dituliskan secara runtut sesuai proses asuhan kebidanan. Pembahasan juga memuat alas an atau rasionalisasi data/tindakan/hasil sesuai kasus yang diambil

Membahas kesenjangan dengan membandingkan kasus dengan teori yang bias dipertanggung jawabkan. Pembahasan ditulis secara tidak runtut. Hanya memuat sebagian alas an atau rasionalisasi data/tindakan/hasil

Tidak ada pembahasan atau hanya mengulang hasil

Nilai :

𝟏𝟓

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang, bahwa yang menjadi posita dalam gugatan Penggugat adalah rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah tidak harmonis lagi sering terjadi perselisihan dan

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/archives/category/tourism-courses/ Sistem Sosioekonomi Nasional Tujuan Pembangunan Nasional (Kebijakan) Rencana Pembangunan pada Sektor Pariwisata

Meskipun terdapat satu jenis lesi yang dominan, akne vulgaris didiagnosis dengan adanya beberapa variasi dari lesi akne (komedo, pustul, papul, dan nodul) yang erdapat pada wajah,

a) Memupuk semangat kerjasama antara pekerja-pekerja baru yang baru memulakan kerja. a) Memberi peluang pekerja mengenal organisasi syarikat dengan lebih mendalam

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Dampak Kebijaksanaan Pemerintah Terhadap Komoditi Kakao ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Jurusan IImu-lImu Sosial Ekonomi

DATANG ke lokasi objek wisata Pantai Wonokerto seolah memperoleh nilai plus, karena selain dapat melihat pemandangan pantai yang indah dengan nelayan-nelayan

Jenis pusat perbelanjaan ini lebih kecil dari pada pusat perbelanjaan berorientasi keluarga dan hanya menawarkan satu jenis perdagangan utama, yang dilengkapi