• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Pengaruh Pencahayaan Terhadap Kelelahan Mata Operator Di Ruang Kontrol PT. Central Proteina Prima Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisa Pengaruh Pencahayaan Terhadap Kelelahan Mata Operator Di Ruang Kontrol PT. Central Proteina Prima Medan"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Lampiran 1

Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas dan tanggung jawab karyawan PT. Central Proteinaprima Tbk

adalah sebagai berikut :

1. General Manager

General Manager merupakan pucuk pimpinan tertinggi di dalam perusahaan

yang bertanggung jawab atas semua aktivitas yang ada di perusahaan dan

memegang wewenang dalam memutuskan setiap kebijaksanaan perusahaan.

Maju mundurnya perusahaan tergantung pada sistem kepemimpinan yang

dibawakannya. General Manager bertanggungjawab kepada vice president

yang berkedudukan di pusat (Jakarta).

a. Menetapkan langkah–langkah pokok dalam melaksanakan kebijaksanaan

perusahaan dan sasaran–sasaran perusahaan.

b. Mengambil keputusan–keputusan dan tindakan yang tepat demi

kepentingan dan kelangsungan jalannya perusahaan sehingga segala

aktivitas organisasi menuju tujuan perusahaan.

c. Mengadakan hubungan kerja dengan pihak luar perusahaan, baik pihak

swasta maupun pemerintah.

d. Memimpin dan mengawasi kegiatan perusahaan setiap harinya.

e. Menkoordinir tugas–tugas yang didelegasikan kepada tiap–tiap bagian dan

menjalin hubungan kerja yang baik dengan para karyawan perusahaan

(3)

2. Internal Control

Internal control bertugas memeriksa dan mengawasi kegiatan perusahaan

ataupun setiap tindakan yang dilakukan oleh direktur utama maupun para

manajer. Dalam operasional perusahaan, internal control berfungsi sebagai

staff ahli yang berwenang untuk memberikan saran–saran bagi perkembangan

kemajuan perusahaan. Internal Control ini berkedudukan di pusat (Jakarta)

dan biasanya diterjunkan langsung ke perusahaan berdasarkan instruksi vice

president dari Jakarta, yang biasanya 4 kali dalam setahun.

3. Marketing Manager

Marketing manager perusahaan bertanggung jawab atas kelancaran penjualan

dan tercapainya target penjualan. Selain itu juga marketing manager

bertanggung jawab kepada pemimpin perusahaan untuk melaporkan

mengenai hasil penjualan baik secara lisan maupun tulisan. Adapun

tugas-tugas dari marketing manager adalah sebagai berikut :

a. Merencanakan strategi pemasaran yang baik yaitu mencakup jenis produk,

harga, pendistribusian, dan promosi produk yang telah dipasarkan serta

produk yang akan dipasarkan

b. Mengadakan penelitian pasar untuk mengetahui tingkat kebutuhan

konsumen, marketing share, dan tingkat persaingan sehingga dapat

ditentukan kebijaksanaan atau rencana jumlah penjualan.

(4)

4. Production Manager bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan kegiatan

produksi. Tugas-tugas dari Production Manager ini adalah :

a. Mengawasi dan merencanakan produksi agar sesuai dengan spesifikasi dan

standar mutu yang telah ditentukan.

b. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mendeteksi

kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.

5. Export Import Manager

Export import manager bertugas dan bertanggung jawab atas segala aktivitas

pengiriman dan penerimaan barang–barang dari dan keluar negeri dengan

terlebih dahulu memeriksa barang–barang tersebut apakah ada yang rusak

atau hilang.

6. Purchasing Manager

Tugas–tugas dari Purchasing manager adalah :

a. Mengkordinir seluruh aktivitas yang berhubungan dengan pembelian,

penyimpanan, dan pendistribusian bahan–bahan yang dipergunakan oleh

perusahaan.

b. Merencanakan sistem pengadaan dan persediaan bahan.

c. Mempersiapkan permintaan kebutuhan bahan, dan menetapkan harga

standar bahan.

7. Finance Manager

Finance Manager bertugas untuk :

(5)

b. Memeriksa dan menganalisa semua transaksi keuangna baik pemasukan

maupun pengeluaran.

c. Memeriksa dan menganalisa semua transaksi keuangan baik pemasukan

maupun pengeluaran.

d. Menerima order dari bagian marketing.

e. Mengkoordinir pemberian diskon penjualan kepada langganan melalui

kerjasama dengan sales head.

8. Accounting Manager

Tugas – tugas yang dibebankan kepada Accounting Manager adalah :

a. Mengkoordinir seluruh kegiatan pencatatan mengenai pembukuan dan

kekayaan perusahaan, baik keluar maupun kedalam perusahaan.

b. Menyusun dan memeriksa laporan realisasi anggaran bulanan, tri wulan,

tahunan maupun insidentil.

9. Sales Head

Sales Head bertugas untuk :

a. Melakukan riset dan penelitian terhadap kebutuhan konsumen akan jenis

produk yang diminati.

b. Melakukan riset dan penelitian kemungkinan adanya peluang pasar baru di

beberapa lokasi daerah pemasaran.

c. Bertanggung jawab atas distribusi produk ke beberapa daerah pemasaran.

d. Menyusun laporan penjualan produk dari beberapa daerah pemasaran.

10. Quality Control Head

(6)

a. Melakukan pengawasan terhadap mutu bahan baku hingga menjadi produk

jadi.

b. Mengendalikan standar penggunaan bahan yang telah ditetapkan.

c. Melakukan analisa dan perbandingan mutu terhadap produk sejenis dari

perusahaan saingan.

d. Mengadakan riset terhadap proyek–proyek pengembangan mutu produk

dan jenis produk.

11. Production Head

Adapun tugas – tugas dari Production Head adalah sebagai berikut :

a. Mengkordinir dan mengawasi seluruh bagian pengolahan yang ada di

lantai pabrik, agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana.

b. Melakukan perencanaan pekerjaan dan waktu produksi.

c. Mengkordinir pembagian tugas bawahannya.

d. Merencanakan pemakaian bahan baku, bahan tambahan dan bahan

penolong.

e. Memberikan laporan kegiatan produksi secara rutin kepada Production

Manager.

12. Personnel And General Affair (Ga) Head

Personnel And General Affair (Ga) Head adalah kepala administrasi bagian

umum yang mengurus pelaksanaan kerja bagian umum dan personalia.

Adapun tugas–tugasnya adalah sebagai berikut :

a. Mengawasi rencana dan pelaksanaan program pelayanan umum dan

(7)

bangunan baru, rehabilitasi dan sarana lain, perawatan taman, lingkungan

serta kebersihan kantor dan pelayanan.

b. Mengawasi tugas–tugas penyelesaian izin dan rekomendasi dari instansi

pemerintah yang berwenang yang wajib dimiliki perusahaan

c. Mengawasi aktivitas sehari-hari yang berhubungan dengan fungsi

administrasi personalia, hubungan dengan tamu.

d. Menangani dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan

kepersonaliaan baik intern maupun ekstern serta mempersiapkan data–

data dan formulir-formulir yang dibutuhkan untuk memproses hal–hal

yang berkaitan dengan kepersonaliaan baik informatif maupun

administratif.

e. Menyusun, menyimpan, dan menjaga data–data karyawan dari semua

departemen agar kerahasiaannya dapat terjamin.

f. Menyiapkan surat–surat dan dokumen yang diperlukan sehubungan

dengan tugas–tugas personalia dan membuat agendanya serta

mengirimkannya ke alamat yang dituju.

g. Menyelesaian administrasi dalam hubungannya dengan prosedur

penerimaan karyawan, promosi, pengalihan tugas, penilaian prestasi

kerja, pemberhentian karyawan, serta kontrak kerja karyawan.

h. Melaksanakan program kerja Jamsostek serta membuat laporan

administrasi lainnya yang berkaitan dengan semua masalah Astek

(8)

i. Menjalankan kebijaksanaan dan prosedur serta mengerjakan dan

merapikan data Personal Information system yang telah ditetapkan oleh

Human Resources Departemen Kantor Pusat Jakarta.

j. Membuat laporan perhitungan gaji, upah lembur, tunjangan karyawan dan

semua yang berhubungan dengan pendapat karyawan dan hak karyawan.

k. Memelihara dan menjaga hubungan baik dengan semua departemen serta

instansi dan serikat kerja.

13. Material and Analysis Section Head

Tugas–tugasnya adalah:

a. Melakukan pengujian laboratorium terhadap bahan baku, bahan setengah

jadi, dan produk jadi.

b. Melakukan analisa dan kontrol terhadapa bahan baku, bahan setengah jadi

dan produk jadi.

c. Menyusun laporan hasil analisa bahan baku, bahan setengah jadi, dan

produk Quality Control Head.

14. Production Supervisor

Production Supervisor bertugas :

a. Mengendalikan persediaan bahan baku, bahan tambahan, bahan penolong.

b. Mengendalikan persediaan barang jadi.

(9)

15. Maintenance Supervisor

Maintenance Supervisor bertugas:

a. Menjamin kelancaran operasi mesin secara keseluruhan.

b. Melakukan pemeriksaan dan perawatan mesin–mesin produksi.

c. Memperbaiki dan bertanggung jawab atas kerusakan mesin–mesin

produksi.

16. Factory Administration Supervisor

Tugas–tugas yang dibebankan kepadanya adalah sebagai berikut:

a. Mengawasi dan mencatat kegiatan pemasukan dan pengeluaran barang

dari dan ke gudang. Barang–barang ini termasuk bahan baku, bahan

tambahan, bahan penolong serta produk jadi.

b. Mengontrol keadaan bahan baku, bahan tambahan, bahan penolong serta

produk jadi.

c. Bertanggung jawab atas kerusakan bahan baku, bahan tambahan, bahan

penolong serta produk jadi.

d. Membuat laporan persediaan bahan baku, bahan tambahan, bahan

penolong serta produk jadi.

17. Section Hed Level Staff

Section Hed Level Staff (SHLS) membantu tugas–tugas yang dibebankan

kepada Personel and GA Head antara lain adalah:

a. Melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap sistem kerja supir, baik

untuk kerja rutin mengantar dan menjemput karyawan maupun tugas–

(10)

b. Melaksanakan tugas bagian umum yang berkaitan dengan pelayanan

kepada semua departemen seperti perbaikan lampu, air, AC, meja, kursi,

kebersihan ruangan dan lain–lain.

c. Memeriksa dan meneliti jam kerja lembur supir serta mengoreksi melalui

catatan absensi setiap bulannya.

d. Melakukan pengaturan serta pengawasan terhadap kerja office boy dalam

tugasnya sehari–hari.

e. Mengumpulkan kartu absensi dan membagikannya kepada semua

departemen setiap awal bulannya.

f. Pengurusan kenderaan, misalnya reparasi.

g. Membuat laporan telepon untuk setiap bulannya.

18. Sales Administration

Sales Administration bertugas untuk:

a. Mencatat data–data penjualan produk dari setiap daerah pemasaran dan

menyusun laporan hasil penjualan produk setiap bulannya.

b. Mencatat jumlah produk yang didistribusikan ke setiap daerah pemasaran,

serta menyusun laporan mengenai total jumlah produk yang telah

didistribusikan ke setiap daerah pemasaran setiap bulannya.

19. Sales Area I

Tugas dari Sales Area I adalah melakukan kegiatan daerah pemasaran (riset

(11)

20. Sales Area II

Tugas dari Sales Area II adalah melakukan kegiatan pemasaran untuk

pemasaran Area II.

21. Sales Area III

Tugas dari Sales Area III adalah melakukan kegiatan pemasaran untuk

pemasaran Area III.

22. Sales Area IV

Tugas dari Sales Area IV adalah melakukan kegiatan pemasaran untuk

pemasaran Area IV.

23. Karyawan

Karyawan merupakan pelaksana harian kegiatan–kegiatan perusahaan sesuai

(12)

Lampiran II

Rata-Rata Iluminasi (Lux)

(13)
(14)
(15)
(16)

Lampiran III Rata-Rata Luminansi

Tabel. 2. Perhitungan Rata-Rata Luminansi (lux) pada Ruang Kontrol PT. Central Proteina Prima Medan

(17)

Tabel. 2. Perhitungan Rata-Rata Luminansi (lux) pada Ruang Kontrol PT. Central Proteina Prima Medan (Lanjutan)

(18)

Tabel. 2. Perhitungan Rata-Rata Luminansi (lux) pada Ruang Kontrol PT. Central Proteina Prima Medan (Lanjutan)

(19)

Tabel. 2. Perhitungan Rata-Rata Luminansi (lux) pada Ruang Kontrol PT. Central Proteina Prima Medan (Lanjutan)

(20)

Lampiran IV

Rata-rata Fliker Fussion Frequency (Hz)

Tabel 3. Perhitungan Rata-rata Fliker Fussion Frequency (Hz) pada Ruang Kontrol PT. Central Proteina Prima Medan

Waktu Pengukuran

Titik Pengukuran Luminansi (Lux)

Operator I Operator II Operator III

(21)

Lampiran V

Uji Kenormalan Data untuk Data Iluminasi

A . Uji Kenormalan Data untuk Data Iluminasi Operator 2 Langlah- langkah yang diperlukan dalam pengujian ini adalah:

6. Data iluminasi dari hasil pengamatan disusun mulai dari nilai pengamatan

terbesar. Setelah itu diberi nomor 1 sampai 28.

7. Nilai pengamatan tersebut kemudian disusun membentuk distribusi

frekuensi kumulatif relatif, dinotasikan dengan Fa(x).

Misalnya, data no 1 jumlah datanya 30, maka :

8. Hitunglah nilai Z dengan rumus :

9. Hitunglah distribusi frekuensi kumulatif teoritis (berdasarkan kurva normal)

(22)

Untuk nilai Z= ‐1,95034 , maka pada tabel distribusi normal didapat Z‐1,95034

=0,0256. Nilai ini dinotasikan dengan Fe(X).

10. Hitunglah selisih nilai Fa(X) dengan Fe(X) dan diberi tanda mutlak, serta

notasikan dengan D.

Fa(X) = 0,036dan Fe(X) = 0,0256

D = |Fa(X) – Fe(X)|

= |0,036 – 0,0256| = 0,010

11. Setelah mendapatkan semua nilai D, maka cari Dmaks dan bandingkan dengan

nilai Dα yang didapatkan dengan tabel nilai D untuk Uji

Kolmogorov-Smirnov dengan besaran nilai α = 0,05. Kriteria pengambilan keputusannya adalah: Ho : Data hasil pengamatan berdistribusi normal

H1 : Data hasil pengamatan tidak berdistribusi normal

Ho diterima apabila D Dα ; Ho ditolak apabila D Dα

Hasil Perhitungsn Uji Kolmogorov-Simirnov untuk data Iluminasi pada operator 1 dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4. Hasil Perhitungan Uji Kolmogorov-Smirnov untuk Data iluminasi pada Operator 2

No. Iluminasi X bar Fa (x) Stdv Z Fe (X) D

1 32,72 33,35 0,036 0,323 -1,95034 0,0256 0,010

2 32,81 33,35 0,071 0,323 -1,69234 0,0455 0,026

3 32,94 33,35 0,107 0,323 -1,26235 0,1038 0,003

4 33,03 33,35 0,143 0,323 -1,00435 0,1587 0,016

5 33,08 33,35 0,179 0,323 -0,83235 0,2033 0,025

6 33,17 33,35 0,214 0,323 -0,57435 0,2843 0,070

(23)

Tabel 4. Hasil Perhitungan Uji Kolmogorov-Smirnov untuk Data iluminasi pada Operator 2 (Lanjutan)

No. Iluminasi X bar Fa (x) Stdv Z Fe (X) D

8 33,19 33,35 0,286 0,323 -1,95034 0,0256 0,010

9 33,22 33,35 0,321 0,323 -1,69234 0,0455 0,026

10 33,22 33,35 0,357 0,323 -1,26235 0,1038 0,003

11 33,22 33,35 0,393 0,323 -1,00435 0,1587 0,016

12 33,25 33,35 0,429 0,323 -0,83235 0,2033 0,025

13 33,25 33,35 0,464 0,323 -0,57435 0,2843 0,070

14 33,31 33,35 0,500 0,323 -0,48835 0,3156 0,066

15 33,31 33,35 0,536 0,323 -0,48835 0,3156 0,030

16 33,31 33,35 0,571 0,323 -0,40235 0,3446 0,023

17 33,39 33,35 0,607 0,323 -0,40235 0,3446 0,013

18 33,44 33,35 0,643 0,323 -0,40235 0,3446 0,048

19 33,44 33,35 0,679 0,323 -0,31635 0,3783 0,050

20 33,44 33,35 0,714 0,323 -0,31635 0,3783 0,086

21 33,47 33,35 0,750 0,323 -0,14436 0,4443 0,056

22 33,53 33,35 0,786 0,323 -0,14436 0,4443 0,091

23 33,61 33,35 0,821 0,323 -0,14436 0,4443 0,127

24 33,64 33,35 0,857 0,323 0,113642 0,5438 0,063

25 33,72 33,35 0,893 0,323 0,285641 0,6103 0,033

26 33,78 33,35 0,929 0,323 0,285641 0,6103 0,068

27 34,03 33,35 0,964 0,323 0,285641 0,6103 0,104

28 34,14 33,35 1,000 0,323 0,37164 0,6443 0,106

untuk data iluminasi opeartor 2 adalah 0,127, dan Dα untuk n = 28 dan

α = 0,05 adalah 0,250, maka : Dα, menunjukkan Ho diterima, yang berarti bahwa data hasil pengamatan berdistribusi normal.

B. Uji Kenormalan Data untuk Data Iluminasi Operator 3 Langlah- langkah yang diperlukan dalam pengujian ini adalah:

1. Data Iluminasi dari hasil pengamatan disusun mulai dari nilai pengamatan

(24)

2. Nilai pengamatan tersebut kemudian disusun membentuk distribusi

frekuensi kumulatif relatif, dinotasikan dengan Fa(x).

Misalnya, data no 1 jumlah datanya 30, maka :

036

4. Hitunglah distribusi frekuensi kumulatif teoritis (berdasarkan kurva normal)

dan notasikan dengan Fe(X).

Untuk nilai Z= ‐1,860, maka pada tabel distribusi normal didapat Z‐1,860

=0,0314. Nilai ini dinotasikan dengan Fe(X).

5. Hitunglah selisih nilai Fa(X) dengan Fe(X) dan diberi tanda mutlak, serta

notasikan dengan D.

(25)

D = |Fa(X) – Fe(X)|

= |0,036 – 0,0314| = 0,004

6. Setelah mendapatkan semua nilai D, maka cari Dmaks dan bandingkan dengan

nilai Dα yang didapatkan dengan tabel nilai D untuk Uji Kolmogorov-Smirnov

dengan besaran nilai α = 0,05. Kriteria pengambilan keputusannya adalah: Ho : Data hasil pengamatan berdistribusi normal

H1 : Data hasil pengamatan tidak berdistribusi normal

Ho diterima apabila D Dα ; Ho ditolak apabila D Dα

Hasil Perhitungsn Uji Kolmogorov-Simirnov untuk data Iluminasi pada operator 1 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5. Hasil Perhitungan Uji Kolmogorov-Smirnov untuk Data iluminasi pada Operator 3

No. Iluminasi X bar Fa (x) Stdv Z Fe (X) D

1 20,92 21,27 0,036 0,190 -1,860 0,0314 0,004

2 21,06 21,27 0,071 0,190 -1,129 0,1314 0,060

3 21,06 21,27 0,107 0,190 -1,129 0,1314 0,024

4 21,08 21,27 0,143 0,190 -0,982 0,1635 0,021

5 21,08 21,27 0,179 0,190 -0,982 0,1635 0,015

6 21,08 21,27 0,214 0,190 -0,982 0,1635 0,051

7 21,11 21,27 0,250 0,190 -0,836 0,2033 0,047

8 21,14 21,27 0,286 0,190 -0,690 0,2451 0,041

9 21,14 21,27 0,321 0,190 -0,690 0,2451 0,076

10 21,14 21,27 0,357 0,190 -0,690 0,2451 0,112

11 21,14 21,27 0,393 0,190 -0,690 0,2451 0,148

12 21,17 21,27 0,429 0,190 -0,544 0,2946 0,134

13 21,22 21,27 0,464 0,190 -0,251 0,4013 0,063

14 21,25 21,27 0,500 0,190 -0,105 0,4602 0,040

15 21,25 21,27 0,536 0,190 -0,105 0,4602 0,076

16 21,25 21,27 0,571 0,190 -0,105 0,4602 0,111

17 21,33 21,27 0,607 0,190 0,333 0,6293 0,022

18 21,33 21,27 0,643 0,190 0,333 0,6293 0,014

(26)

Tabel 5. Hasil Perhitungan Uji Kolmogorov-Smirnov untuk Data iluminasi pada Operator 3 (Lanjutan)

No. Iluminasi X bar Fa (x) Stdv Z Fe (X) D

20 21,42 21,27 0,714 0,323 -0,31635 0,3783 0,086

21 21,44 21,27 0,750 0,323 -0,14436 0,4443 0,056

22 21,44 21,27 0,786 0,323 -0,14436 0,4443 0,091

23 21,44 21,27 0,821 0,323 -0,14436 0,4443 0,127

24 21,47 21,27 0,857 0,323 0,113642 0,5438 0,063

25 21,47 21,27 0,893 0,323 0,285641 0,6103 0,033

26 21,53 21,27 0,929 0,323 0,285641 0,6103 0,068

27 21,56 21,27 0,964 0,323 0,285641 0,6103 0,104

28 21,69 21,27 1,000 0,323 0,37164 0,6443 0,106

untuk data iluminasi opeartor 3 adalah 0,148, dan Dα untuk n = 28 dan

(27)

Lampiran VI

Uji Kenormalan Data untuk Data Luminansi

A. Uji Kenormalan Data untuk Data Luminansi Operator 2 Langlah- langkah yang diperlukan dalam pengujian ini adalah:

1. Data Luminansi dari hasil pengamatan disusun mulai dari nilai

pengamatan terbesar. Setelah itu diberi nomor 1 sampai 28.

2. Nilai pengamatan tersebut kemudian disusun membentuk distribusi

frekuensi kumulatif relatif, dinotasikan dengan Fa(x).

Misalnya, data no 1 jumlah datanya 30, maka :

(28)

4. Hitunglah distribusi frekuensi kumulatif teoritis (berdasarkan kurva normal)

dan notasikan dengan Fe(X).

Untuk nilai Z=-1,902, maka pada tabel distribusi normal didapat Z-1,902

=0,029. Nilai ini dinotasikan dengan Fe(X).

5. Hitunglah selisih nilai Fa(X) dengan Fe(X) dan diberi tanda mutlak, serta

notasikan dengan D.

Fa(X) = 0,036 dan Fe(X) = 0,029

D = |Fa(X) – Fe(X)|

= |0,036 – 0,029| = 0,007

6. Setelah mendapatkan semua nilai D, maka cari Dmaks dan bandingkan dengan

nilai Dα yang didapatkan dengan tabel nilai D untuk Uji Kolmogorov-Smirnov dengan besaran nilai α = 0,05. Kriteria pengambilan keputusannya adalah:

Ho : Data hasil pengamatan berdistribusi normal

H1 : Data hasil pengamatan tidak berdistribusi normal

Ho diterima apabila D Dα ; Ho ditolak apabila D Dα

Hasil Perhitungan Uji Kolmogorov-Simirnov untuk data Luminansi pada operator 2 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6. Hasil Perhitungan Uji Kolmogorov-Smirnov untuk Data Luminansi pada Operator 2

No. Luminansi X bar Fa (x) Stdv Z Fe (X) D

1 9,33 9,63 0,036 0,156 -1,902 0,029 0,007

2 9,39 9,63 0,071 0,156 -1,546 0,062 0,010

3 9,39 9,63 0,107 0,156 -1,565 0,059 0,048

4 9,44 9,63 0,143 0,156 -1,209 0,100 0,043

(29)

Tabel 6. Hasil Perhitungan Uji Kolmogorov-Smirnov untuk Data Luminansi pada Operator 2 (Lanjutan)

No. Luminansi X bar Fa (x) Stdv Z Fe (X) D

6 9,47 9,63 0,214 0,156 -1,031 0,152 0,063

7 9,53 9,63 0,250 0,156 -0,674 0,251 0,001

8 9,53 9,63 0,286 0,156 -0,674 0,251 0,034

9 9,53 9,63 0,321 0,156 -0,674 0,251 0,070

10 9,58 9,63 0,357 0,156 -0,318 0,378 0,021

11 9,61 9,63 0,393 0,156 -0,140 0,448 0,055

12 9,61 9,63 0,429 0,156 -0,140 0,448 0,020

13 9,61 9,63 0,464 0,156 -0,140 0,448 0,016

14 9,64 9,63 0,500 0,156 0,038 0,512 0,012

15 9,64 9,63 0,536 0,156 0,038 0,512 0,024

16 9,67 9,63 0,571 0,156 0,216 0,583 0,012

17 9,67 9,63 0,607 0,156 0,216 0,583 0,024

18 9,69 9,63 0,643 0,156 0,394 0,652 0,009

19 9,72 9,63 0,679 0,156 0,573 0,716 0,037

20 9,72 9,63 0,714 0,156 0,573 0,716 0,001

21 9,75 9,63 0,750 0,156 0,751 0,773 0,023

22 9,75 9,63 0,786 0,156 0,751 0,773 0,012

23 9,75 9,63 0,821 0,156 0,751 0,773 0,048

24 9,78 9,63 0,857 0,156 0,929 0,821 0,036

25 9,83 9,63 0,893 0,156 1,285 0,900 0,007

26 9,83 9,63 0,929 0,156 1,285 0,900 0,029

27 9,86 9,63 0,964 0,156 1,463 0,928 0,036

28 9,94 9,63 1,000 0,156 1,998 0,977 0,023

untuk data Luminansi opeartor 1 adalah 0,078, dan Dα untuk n = 28 dan

(30)

B. Uji Kenormalan Data untuk Data Luminansi Operator 3 Langlah- langkah yang diperlukan dalam pengujian ini adalah:

1. Data Luminansi dari hasil pengamatan disusun mulai dari nilai

pengamatan terbesar. Setelah itu diberi nomor 1 sampai 28.

2. Nilai pengamatan tersebut kemudian disusun membentuk distribusi

frekuensi kumulatif relatif, dinotasikan dengan Fa(x).

Misalnya, data no 1 jumlah datanya 30, maka :

036

4. Hitunglah distribusi frekuensi kumulatif teoritis (berdasarkan kurva

normal) dan notasikan dengan Fe(X).

Untuk nilai Z=-2,181 , maka pada tabel distribusi normal didapat Z-2,181

(31)

5. Hitunglah selisih nilai Fa(X) dengan Fe(X) dan diberi tanda mutlak, serta

notasikan dengan D.

Fa(X) = 0,036 dan Fe(X) = 0,0146

D = |Fa(X) – Fe(X)|

= |0,036 – 0,146| = 0,021

6. Setelah mendapatkan semua nilai D, maka cari Dmaks dan bandingkan

dengan nilai Dα yang didapatkan dengan tabel nilai D untuk Uji

Kolmogorov-Smirnov dengan besaran nilai α = 0,05. Kriteria pengambilan keputusannya adalah:

Ho : Data hasil pengamatan berdistribusi normal

H1 : Data hasil pengamatan tidak berdistribusi normal

Ho diterima apabila D Dα ; Ho ditolak apabila D Dα

Hasil Perhitungsn Uji Kolmogorov-Simirnov untuk data Luminansi pada operator 2 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 7. Hasil Perhitungan Uji Kolmogorov-Smirnov untuk Data Luminansi pada Operator 2

No. Luminansi X bar Fa (x) Stdv Z Fe (X) D

1 8,92 9,15 0,036 0,107 -2,181 0,0146 0,021

2 8,97 9,15 0,071 0,107 -1,661 0,0485 0,023

3 9,03 9,15 0,107 0,107 -1,142 0,1271 0,020

4 9,03 9,15 0,143 0,107 -1,142 0,1271 0,016

5 9,06 9,15 0,179 0,107 -0,883 0,1894 0,011

6 9,06 9,15 0,214 0,107 -0,883 0,1894 0,025

7 9,06 9,15 0,250 0,107 -0,883 0,1894 0,061

8 9,06 9,15 0,286 0,107 -0,883 0,1894 0,096

9 9,06 9,15 0,321 0,107 -0,883 0,1894 0,132

10 9,08 9,15 0,357 0,107 -0,623 0,2676 0,090

11 9,11 9,15 0,393 0,107 -0,363 0,3594 0,033

(32)

Tabel 7. Hasil Perhitungan Uji Kolmogorov-Smirnov untuk Data Luminansi pada Operator 2

No. Luminansi X bar Fa (x) Stdv Z Fe (X) D

13 9,17 9,15 0,464 0,107 0,156 0,5596 0,095

14 9,17 9,15 0,500 0,107 0,156 0,5596 0,060

15 9,19 9,15 0,536 0,107 0,415 0,6591 0,123

16 9,19 9,15 0,571 0,107 0,415 0,6591 0,088

17 9,19 9,15 0,607 0,107 0,415 0,6591 0,052

18 9,19 9,15 0,643 0,107 0,415 0,6591 0,016

19 9,19 9,15 0,679 0,107 0,415 0,6591 0,019

20 9,19 9,15 0,714 0,107 0,415 0,6591 0,055

21 9,22 9,15 0,750 0,107 0,675 0,7486 0,001

22 9,22 9,15 0,786 0,107 0,675 0,7486 0,037

23 9,25 9,15 0,821 0,107 0,935 0,8238 0,002

24 9,25 9,15 0,857 0,107 0,935 0,8238 0,033

25 9,25 9,15 0,893 0,107 0,935 0,8238 0,069

26 9,25 9,15 0,929 0,107 0,935 0,8238 0,105

27 9,31 9,15 0,964 0,107 1,454 0,9265 0,038

28 9,39 9,15 1,000 0,107 2,233 0,9871 0,013

untuk data Luminansi opeartor 1 adalah 0,132, dan Dα untuk n = 28 dan

(33)

Lampiran VII

Uji Kenormalan Data untuk Data Fliker Fussion Frequency

A. Uji Kenormalan Data untuk Fliker Fussion Frequency Operator 2 Langlah- langkah yang diperlukan dalam pengujian ini adalah:

1. Data Fliker Fussion Frequency dari hasil pengamatan disusun mulai dari

nilai pengamatan terbesar. Setelah itu diberi nomor 1 sampai 28.

2. Nilai pengamatan tersebut kemudian disusun membentuk distribusi

frekuensi kumulatif relatif, dinotasikan dengan Fa(x).

Misalnya, data no 1 jumlah datanya 30, maka :

(34)

4. Hitunglah distribusi frekuensi kumulatif teoritis (berdasarkan kurva normal)

dan notasikan dengan Fe(X).

Untuk nilai Z=-1,9002, maka pada tabel distribusi normal didapat Z-1,9002

=0,0287. Nilai ini dinotasikan dengan Fe(X).

5. Hitunglah selisih nilai Fa(X) dengan Fe(X) dan diberi tanda mutlak, serta

notasikan dengan D.

Fa(X) = 0,036 dan Fe(X) = 0,0287

D = |Fa(X) – Fe(X)|

= |0,036 – 0,0287| = 0,0070

6. Setelah mendapatkan semua nilai D, maka cari Dmaks dan bandingkan dengan

nilai Dα yang didapatkan dengan tabel nilai D untuk Uji Kolmogorov-Smirnov dengan besaran nilai α = 0,05. Kriteria pengambilan keputusannya adalah:

Ho : Data hasil pengamatan berdistribusi normal

H1 : Data hasil pengamatan tidak berdistribusi normal

Ho diterima apabila D Dα ; Ho ditolak apabila D Dα

Hasil Perhitungan Uji Kolmogorov-Simirnov untuk data Fliker Fussion Frequency pada operator 2 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 8. Hasil Perhitungan Uji Kolmogorov-Smirnov untuk Data Fliker Fussion Frequency pada Operator 2

No. Luminansi X bar Fa (x) Stdv Z Fe (X) D

1 30,78 34,65 0,0357 2,0378 -1,9002 0,0287 0,0070

2 31,22 34,65 0,0714 2,0378 -1,6821 0,0465 0,0249

3 31,56 34,65 0,1071 2,0378 -1,5185 0,0655 0,0416

4 31,78 34,65 0,1429 2,0378 -1,4095 0,0808 0,0621

(35)

Tabel 8. Hasil Perhitungan Uji Kolmogorov-Smirnov untuk Data Fliker Fussion Frequency pada Operator 2 (Lanjutan)

No. Luminansi X bar Fa (x) Stdv Z Fe (X) D

6 32,33 34,65 0,2143 2,0378 -1,1368 0,1292 0,0851

7 32,67 34,65 0,2500 2,0378 -0,9733 0,1660 0,0840

8 33,00 34,65 0,2857 2,0378 -0,8097 0,2112 0,0745

9 33,78 34,65 0,3214 2,0378 -0,4280 0,3372 0,0158

10 34,33 34,65 0,3571 2,0378 -0,1554 0,4404 0,0833

11 34,67 34,65 0,3929 2,0378 0,0082 0,5000 0,1071

12 34,67 34,65 0,4286 2,0378 0,0082 0,5000 0,0714

13 34,67 34,65 0,4643 2,0378 0,0082 0,5000 0,0357

14 34,89 34,65 0,5000 2,0378 0,1172 0,5438 0,0438

15 35,11 34,65 0,5357 2,0378 0,2263 0,5871 0,0514

16 35,22 34,65 0,5714 2,0378 0,2808 0,6103 0,0389

17 35,44 34,65 0,6071 2,0378 0,3899 0,6480 0,0409

18 35,67 34,65 0,6429 2,0378 0,4989 0,6879 0,0450

19 36,00 34,65 0,6786 2,0378 0,6625 0,7465 0,0679

20 36,11 34,65 0,7143 2,0378 0,7170 0,7611 0,0468

21 36,11 34,65 0,7500 2,0378 0,7170 0,7611 0,0111

22 36,22 34,65 0,7857 2,0378 0,7715 0,7794 0,0063

23 36,44 34,65 0,8214 2,0378 0,8806 0,8106 0,0108

24 36,56 34,65 0,8571 2,0378 0,9351 0,8238 0,0333

25 36,89 34,65 0,8929 2,0378 1,0987 0,8621 0,0308

26 37,00 34,65 0,9286 2,0378 1,1532 0,8749 0,0537

27 37,67 34,65 0,9643 2,0378 1,4804 0,9306 0,0337

28 37,67 34,65 1,0000 2,0378 1,4804 0,9306 0,0694

(36)

B. Uji Kenormalan Data untuk Fliker Fussion Frequency Operator 3 Langlah- langkah yang diperlukan dalam pengujian ini adalah:

1. Data Fliker Fussion Frequency dari hasil pengamatan disusun mulai dari

nilai pengamatan terbesar. Setelah itu diberi nomor 1 sampai 28.

2. Nilai pengamatan tersebut kemudian disusun membentuk distribusi

frekuensi kumulatif relatif, dinotasikan dengan Fa(x).

Misalnya, data no 1 jumlah datanya 30, maka :

036

4. Hitunglah distribusi frekuensi kumulatif teoritis (berdasarkan kurva normal)

dan notasikan dengan Fe(X).

Untuk nilai Z=- 1,9487, maka pada tabel distribusi normal didapat Z-1,9487

(37)

5. Hitunglah selisih nilai Fa(X) dengan Fe(X) dan diberi tanda mutlak, serta

notasikan dengan D.

Fa(X) = 0,036 dan Fe(X) = 0,0262

D = |Fa(X) – Fe(X)|

= |0,036 – 0,0262| = 0,0095

6. Setelah mendapatkan semua nilai D, maka cari Dmaks dan bandingkan dengan

nilai Dα yang didapatkan dengan tabel nilai D untuk Uji Kolmogorov-Smirnov dengan besaran nilai α = 0,05. Kriteria pengambilan keputusannya adalah:

Ho : Data hasil pengamatan berdistribusi normal

H1 : Data hasil pengamatan tidak berdistribusi normal

Ho diterima apabila D Dα ; Ho ditolak apabila D Dα

Hasil Perhitungan Uji Kolmogorov-Simirnov untuk data Fliker Fussion Frequency pada operator 3 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 9. Hasil Perhitungan Uji Kolmogorov-Smirnov untuk Data Fliker Fussion Frequency pada Operator 3

No. Luminansi X bar Fa (x) Stdv Z Fe (X) D

1 31,22 34,77 0,0357 1,8206 -1,9487 0,0262 0,0095

2 31,22 34,77 0,0714 1,8206 -1,9487 0,0262 0,0452

3 32,22 34,77 0,1071 1,8206 -1,3994 0,0823 0,0248

4 32,44 34,77 0,1429 1,8206 -1,2774 0,1020 0,0409

5 32,56 34,77 0,1786 1,8206 -1,2163 0,1131 0,0655

6 33,11 34,77 0,2143 1,8206 -0,9112 0,1814 0,0329

7 33,22 34,77 0,2500 1,8206 -0,8501 0,1977 0,0523

8 33,33 34,77 0,2857 1,8206 -0,7891 0,2177 0,0680

9 34,00 34,77 0,3214 1,8206 -0,4229 0,3372 0,0158

10 34,11 34,77 0,3571 1,8206 -0,3619 0,3594 0,0023

11 34,11 34,77 0,3929 1,8206 -0,3619 0,3594 0,0335

12 34,44 34,77 0,4286 1,8206 -0,1788 0,4325 0,0039

(38)

Tabel 9. Hasil Perhitungan Uji Kolmogorov-Smirnov untuk Data Fliker Fussion Frequency pada Operator 3 (Lanjutan)

No. Luminansi X bar Fa (x) Stdv Z Fe (X) D

14 34,67 34,77 0,5000 1,8206 -0,0568 0,4801 0,0199

15 35,33 34,77 0,5357 1,8206 0,3094 0,6179 0,0822

16 35,67 34,77 0,5714 1,8206 0,4925 0,6879 0,1165

17 35,67 34,77 0,6071 1,8206 0,4925 0,6879 0,0808

18 35,78 34,77 0,6429 1,8206 0,5535 0,7088 0,0659

19 36,00 34,77 0,6786 1,8206 0,6756 0,7486 0,0700

20 36,11 34,77 0,7143 1,8206 0,7366 0,7673 0,0530

21 36,33 34,77 0,7500 1,8206 0,8587 0,8023 0,0523

22 36,33 34,77 0,7857 1,8206 0,8587 0,8023 0,0166

23 36,44 34,77 0,8214 1,8206 0,9197 0,8186 0,0028

24 36,44 34,77 0,8571 1,8206 0,9197 0,8186 0,0385

25 36,78 34,77 0,8929 1,8206 1,1028 0,8643 0,0286

26 36,78 34,77 0,9286 1,8206 1,1028 0,8643 0,0643

27 37,11 34,77 0,9643 1,8206 1,2859 0,8997 0,0646

28 37,67 34,77 1,0000 1,8206 1,5911 0,9441 0,0559

(39)

Lampiran VIII

Perhitungan Korelasi antara Iluminasi dan Kelelahan Mata Operator

Tabel 10.Perhitungan Korelasi antara Iluminasi dan Kelelahan Mata Operator 2

Total 933,86 970,22 32356,77 31149,12 33731,09

(40)

Correlations

Iluminasi_X

KelelahanMata_

Y

Iluminasi_X Pearson Correlation 1 -.126

Sig. (2-tailed) .524

N 28 28

KelelahanMata_Y Pearson Correlation -.126 1

Sig. (2-tailed) .524

N 28 28

Gambar 1. Pengujian Korelasi antara Iluminasi(X) dan Kelelahan Mata(Y) Operator 2

(41)

Tabel 11. Perhitungan Korelasi antara Iluminasi dan Kelelahan Mata

Total 595,61 973,67 20706,94 12670,71 33947,59

(42)

Correlations

Iluminasi_X

KelelahanMata_

Y

Iluminasi_X Pearson Correlation 1 -.509**

Sig. (2-tailed) .006

N 28 28

KelelahanMata_Y Pearson Correlation -.509** 1

Sig. (2-tailed) .006

N 28 28

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Gambar 3. Pengujian Korelasi antara Iluminasi(X) dan Kelelahan Mata(Y) Operator 3

(43)

Lampiran IX

Perhitungan Korelasi antara Luminansi dan Kelelahan Mata Operator

(44)

Correlations

Luminansi_X

KelelahanMata_

Y

Luminansi_X Pearson Correlation 1 -.460*

Sig. (2-tailed) .014

N 28 28

KelelahanMata_Y Pearson Correlation -.460* 1

Sig. (2-tailed) .014

N 28 28

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Gambar 5. Pengujian Korelasi antara Luminansi (X) dan Kelelahan Mata(Y) Operator 2

(45)
(46)

Correlations

Luminansi_X

KelelahanMata_

Y

Luminansi_X Pearson Correlation 1 -.134

Sig. (2-tailed) .496

N 28 28

KelelahanMata_Y Pearson Correlation -.134 1

Sig. (2-tailed) .496

N 28 28

Gambar 7. Pengujian Korelasi antara Luminansi (X) dan Kelelahan Mata(Y) Operator 3

(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)

Gambar

Tabel. 2. Perhitungan Rata-Rata Luminansi (lux) pada Ruang Kontrol PT.
Tabel. 2. Perhitungan Rata-Rata Luminansi (lux) pada Ruang Kontrol PT.
Tabel. 2. Perhitungan Rata-Rata Luminansi (lux) pada Ruang Kontrol PT.
Tabel. 2. Perhitungan Rata-Rata Luminansi (lux) pada Ruang Kontrol PT.
+7

Referensi

Dokumen terkait

1) Ketertarikan produk, yaitu konsumen memiliki kecenderungan membeli atau mengiginkan suatu produk yang berbeda dari produk yang lain. 2) Price, minat price yaitu

Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Daerah Provinsi Sulawesi Utara yang selanjutnya disingkat DKIPSD merupakan instansi yang mempunyai program

Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect) Kepercayaan Diri memediasi Persepsi siswa tentang Kompetensi Profesional Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa. Setelah melakukan

Ini mengingat tujuan pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja dalam kegiatan pengelolaan kebersihan dan pertanaman selain untuk memberikan keselamatan dan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan diatas maka dapat disimpulkan bahwa dari keempat indikator kepuasan kerja pegawai pria dan wanita pada Sub Bagian

Berdasarkan pengelompokkan kemampuan akademik dan pertimbangan guru matematika, diambil masing-masing satu subjek yang memenuhi kriteria subjek penelitian untuk

Penelitian ini bertujuan untuk menganalis tingkat kesehatan bank umum BUMN yang terdiri dari BNI, BRI, BTN, dan Mandiri periode 2015-2016 ditinjau dari aspek RGEC yaitu

Menyambung definisi perpustakaan sekolah Prastowo (2012, hal. Beberapa definisi tersebut memberikan pengertian bahwa perpustakakaan sekolah merupakan fasilitas murid, guru,