• Tidak ada hasil yang ditemukan

22a6f MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "22a6f MASALAH KEPENDUDUKAN DI INDONESIA"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

MASALAH KEPENDUDUKAN DI

INDONESIA

(2)

PENDUDUK INDONESIA

(3)

CARA MENGETAHUI KUALITAS DAN

KUANTITAS PENDUDUK

 Sensus penduduk (cacah jiwa) yaitu pencatatan / penghitungan

penduduk di suatu daerah/negara pada kurun waktu tertentu. Sensus penduduk biasanya dilakukan tiap 10 tahun sekali.

 Registrasi penduduk  yaitu pencatatan data penduduk yang

dilakukan secara terus menerus di kelurahan. Misal: pencatatan peristiwa kelahiran, kematian, dan kejadian penting yang mengubah status sipil seseorang sejak lahir sampai mati.

 Survai Penduduk : Pengumpulan data yang sifatnya lebih

(4)

SENSUS BERDASAR METODE

PENCATATAN

 Metode Householder : Pada metode ini, pengisian daftar

pertanyaan tentang data kependudukan diserahkan kepada penduduk atau responden, sehingga penduduk diberi daftar pertanyaan untuk diisi dan akan diambil kembali beberapa waktu kemudian. Metode semacam ini hanya dapat dilakukan pada daerah yang tingkat pendidikan penduduknya relatif tinggi, karena mereka mampu memahami dan menjawab setiap pertanyaan yang diserahkan kepada mereka.

 Metode Canvaser : Pada metode ini, pengisian daftar

(5)

SENSUS BERDASAR TEMPAT

TINGGAL

 Sensus De Facto : Pada metode ini, pencatatan dilakukan

oleh petugas pada setiap orang yang ada di daerah

tersebut pada saat sensus diadakan. Metode sensus ini tidak membedakan antara penduduk asli yang menetap ataupun penduduk yang hanya tinggal sementara waktu.

 Sensus De Jure : Pada metode ini, pencatatan penduduk

dilakukan oleh petugas hanya untuk penduduk yang secara resmi tercatat dan tinggal sebagai penduduk di daerah tersebut pada saat dilakukannya sensus,

sehingga dapat dibedakan antara penduduk asli yang menetap dan penduduk yang hanya tinggal untuk

(6)

MASALAH JUMLAH PENDUDUK

(7)

PERTUMBUHAN PENDUDUK

 .

 Pertumbuhan Penduduk Alami adalah pertumbuhan penduduk

yang diperoleh dari selisih kelahiran dan kematian. Pertumbuhan alami dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini : Pa = L – M  ( Pa = Pertumbuhan penduduk alami L = Jumlah

kelahiran M = Jumlah kematian )

 Pertumbuhan Penduduk Migrasi adalah pertumbuhan penduduk

yang diperoleh dari selisih migrasi masuk dan migrasi keluar. Pertumbuhan penduduk migrasi dapat dihitung dengan

menggunakan rumus berikut ini : Pm = I – E  ( Pm= Pertumbuhan penduduk migrasi I = Jumlah imigrasi E = Jumlah emigrasi )

 Pertumbuhan Penduduk Total adalah pertumbuhan penduduk

(8)

TINGKAT KELAHIRAN (FERTILITAS)

 Adalah tingkat pertambahan jumlah anak atau

tingkat kelahiran bayi pada suatu periode tertentu. Tingkat kelahiran bayi dapat dihitung dengan dua cara, yaitu:

 Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR),

adalah angka kelahiran yang menunjukkan jumlah kelahiran perseribu penduduk dalam suatu periode.

(9)

TINGKAT KEMATIAN (

MORTALITAS

)

 Adalah pengurangan jumlah penduduk pada periode

tertentu yang disebabkan oleh faktor kematian. Tingkat kematian dapat diketahui melalui tiga cara, yaitu:

 Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR),

adalah angka yang menunjukkan rata-rata kematian perseribu penduduk dalam satu tahun.

 Tingkat Kematian Menurut Umur (Age Specific Death

Rate/ASDR), adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu perseribu penduduk dalam kelompok yang sama

 Tingkat Kematian Bayi (Infan Mortality Rate/IMR),

(10)

FAKTOR PENDORONG KELAHIRAN (PRONATALITAS)

 Anggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.

 Sifat alami manusia yang ingin melanjutkan

keturunan.

 Pernikahan usia dini (usia muda).

 Adanya anggapan bahwa anak laki-laki lebih

tinggi nilainya, jika dibandingkan dengan anak perempuan, sehingga bagi keluarga yang belum memiliki anak laki-laki akan berusaha untuk mempunyai anak laki-laki.

 Adanya penilaian yang tinggi terhadap anak,

(11)

FAKTOR PENGHAMBAT KELAHIRAN

(

ANTINATALITAS

)

 Adanya program Keluarga Berencana (KB).

 Kemajuan di bidang iptek dan obat-obatan.

 Adanya peraturan pemerintah tentang pembatasan tunjungan anak bagi PNS.

 Adanya UU perkawinan yang membatasi dan mengatur usia pernikahan.

 Penundaan usia pernikahan karena alasan ekonomi, pendidikan dan karir.

(12)

FAKTOR PENDORONG KEMATIAN

(

PROMORTALITAS

)

 Adanya wabah penyakit seperti demam berdarah, flu burung dan sebagainya.

 Adanya bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir dan sebagainya.

 Kesehatan serta pemenuhan gizi penduduk yang rendah.

 Adanya peperangan, kecelakaan, dan sebagainya.

(13)

FAKTOR PENGHAMBAT KEMATIAN

(

ANTIMORTALITAS

)

 Tingkat kesehatan dan pemenuhan gizi masyarakat yang sudah baik.

 Negara dalam keadaan aman dan tidak terjadi peperangan.

 Adanya kemajuan iptek di bidang kedokteran sehingga berbagai macam penyakit dapat

diobati.

 Adanya pemahaman agama yang kuat oleh

(14)

MIGRASI ATAU MOBILITAS

PENDUDUK

 adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain. Terdiri dari :

 Migrasi internasional (migrasi antarnegara) yang terdiri dari imigrasi, emigrasi, dan remigrasi.

 Imigrasi adalah masuknya penduduk asing yang menetap ke dalam sebuah negara.

 Emigrasi adalah pindahnya penduduk keluar negeri untuk menetap di sana.

(15)

 Migrasi nasional (migrasi lokal), terdiri dari:

 Urbanisasi  yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota.

 Transmigrasi  yaitu perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduknya ke pulau yang masih jarang penduduknya.

 Ruralisasi  yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa untuk menetap di desa.

(16)

DAMPAK SOSIAL EKONOMI YANG

DITIMBULKAN DARI BANYAKNYA JUMLAH PENDUDU

 meningkatnya kebutuhan akan berbagai fasilitas sosial;

 meningkatnya persaingan dalam dunia kerja sehingga mempersempit lapangan dan peluang kerja;

(17)

USAHA-USAHA YANG DILAKUKAN

PEMERINTAH DALAM MENEKAN LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK

 Meningkatkan pelayanan kesehatan dan

kemudahan dalam menjadi akseptor Keluarga Berencana.

 Mempermudah dan meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan, sehingga keinginan untuk segera menikah dapat dihambat.

(18)

PERMASALAHAN PENDUDUK DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN

(19)

PERMASALAHAN KUANTITAS PENDUDUK DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN

 Pesatnya pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan

kemampuan produksi menyebabkan tingginya beban pembangunan berkaitan dengan penyediaan pangan, sandang, dan papan.

 Kepadatan penduduk yang tidak merata menyebabkan

pembangunan hanya terpusat pada daerah-daerah tertentu yang padat penduduknya saja. Hal ini menyebabkan hasil pembangunan tidak bisa dinikmati secara merata, sehingga menimbulkan kesenjangan sosial antara daerah yang padat dan daerah yang jarang penduduknya.

 Tingginya angka urbanisasi menyebabkan munculnya kawasan

kumuh di kota-kota besar, sehingga menimbulkan kesenjangan sosial antara kelompok kaya dan kelompok miskin kota.

 Pesatnya pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan

(20)

PERMASALAHAN KUALITAS PENDUDUK DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN

 a. Masalah tingkat pendidikan

 Keadaan penduduk di negara-negara yang sedang berkembang tingkat pendidikannya

relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di negara-negara maju, demikian juga dengan

(21)

 Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga

harus mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana

keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan dalam pembangunan.

 Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan

sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang baru. Hal ini nampak dengan ketidakmampuan

masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar, sehingga banyak fasilitas umum yang

(22)

 b. Masalah kesehatan

 Tingkat kesehatan suatu negara umumnya dilihat

dari besar kecilnya angka kematian, karena kematian erat kaitannya dengan kualitas

kesehatan. Dampak rendahnya tingkat kesehatan terhadap pembangunan adalah terhambatnya

pembangunan fisik karena perhatian tercurah pada perbaikan kesehatan yang lebih utama

karena menyangkut jiwa manusia. Selain itu, jika tingkat kesehatan manusia sebagai objek dan

subjek pembangunan rendah, maka dalam

(23)

 c. Masalah tingkat penghasilan/pendapatan

 Tingkat penghasilan/pendapatan suatu negara biasanya diukur dari pendapatan per kapita, yaitu jumlah pendapatan rata-rata penduduk dalam suatu negara. Adapun dampak rendahnya tingkat pendapatan penduduk terhadap pembangunan adalah:  Rendahnya daya beli masyarakat menyebabkan

pembangunan bidang ekonomi kurang berkembang baik.

(24)
(25)
(26)

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan kandungan sitral diakibatkan oleh semakin banyak komponen lain yang terpisah pada proses distilasi akibat rendahnya titik didih komponen tersebut, sedangkan

All family members will gather together to worship, reminisce about their ancestors and wish good luck for a brand new year During the first three days of the year, Vietnamese

Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Pembantu Mayjen Sungkono Surabaya yang sudah memberikan data-data dan informasi tentang Kredit Pemilikan Rumah

Pemahaman Masyarakat terhadap Daerah Rawan Ekologi /0.. Di Kabupaten Sragen clan Kabupaten Bojonegoro ~.. penduduk) begitu bergantung pada air Bengawan solo, tetapi pada saat

Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan studi agar dapat menjawab pertanyaan penelitian mengenai penerimaan masyarakat terhadap program relokasi permukiman kumuh serta

Pasca mekarnya kabupaten Maluku Barat Daya dari kabupaten induk, mendorong permintaan akan layanan transportasi laut meningkat, mengingat kondisi wilayah yang

Sedangkan tingkat investasi pada penelitian dan pengembangan serta volatilitas penjualan sebagai proksi dari lingkungan yang dinamis tidak terbukti melemahkan

Faktor-faktor yang mempunyai sifat intern yaitu berasal dari dalam perusahaan itu. Faktor ini sangat mempengaruhi volume penjualan suatu barang. Faktor-faktor tersebut