LAPORAN
PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM
“PERALATAN UMUM DAN KHUSUS”Disusun oleh :
Nama : TESA MANISA
NIM : F1071131025
Semester : II –A (REG A)
Kelompok : 4
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
A. Pendahuluan
Laboratorium merupakan tempat untuk melaksanakan eksperimen, penelitian maupun pengajaran. Untuk memantu melakukan hal tersebut, diperlukan peralatan laboratorium. Peralatan laboratorium ini tentunya memiliki jenis dan fungsi yang berbeda antara satu dan lainnya. Selain itu, antara peralatan laboratorium ini terbuat dari bahan yang berbeda, sehingga cara penggunaan, perlakuan maupun penyimpanannnya harus hati-hati. Agar peralatan tersebut tidak mudah pecah ataupun rusak.
Oleh karena itu, diperlukan keterampilan untuk mengidentifikasi dan mengkategorikan setiap peralatan tersebut. Dan juga kita harus mengetahui fungsi dari alat-alat laboratorium dan memahami cara penggunaannya, agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaaan nya dan eksperimen berjalan lancar. Untuk itulah, diperlukan keterampilan mengenai penggolongan peralatan laboratorium yang bersifat umum, khusus atau umum-khusus.
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya.Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer,hygrometer dan spektrofotometer,dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph,barograph ( Widiatmoko, 2008).
Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Laboratorium merupakan tempat yang memiliki bermacam-macam alat yang digunakan untuk penelitian, dari yang sederhana, seperti alat-alat dari gelas, sampai kepada alat yang cukup besar, seperti inkubator ataupun alat lainnya. Alat-alat sederhana di laboratorium tersebut ada yang terbuat dari kaca, plastik, karet, kuarsa, platina, logam, dan lain-lain. Peralatan tersebut ada yang berfungsi sebagai wadah, alat bantu, dan lain-lain.
Mahasiswa akan diperkenalkan dan diajarkan macam dan cara menggunakan alat-alat yang umum dipakai dalam praktikum. Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui fungsi maupun penjelasan lainnya tentang alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar pula, data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang, selain itu dengan mempelajari macam dan fungsi peralatan yang ada diharapkan mahasiswa akan mahir dan terampil dalam penggunaan alat tersebut sehingga praktikum maupun penelitian akan berjalan dengan lebih lancar ( Setiawati, 2002).
Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja serta fungsi dari alat-alat yang ada dilaboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna (Walton, 1998).
Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-namanya, memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alat dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan mempunyai fungsi yang sangat spesifik. Kebanyakan peralatan untuk percobaan–percobaan di dalam laboraturium terbuat dari gelas. Meskipun peralatan-peralatan tersebut telah siap dipakai, tetapi di dalam pemasangan alat untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan sambungan-sambungan dengan gelas atau membuat peralatan khusus sesuai kebutuhan (Imamkhasani, 2000).
temuan-temuan baru dibidang ilmu pengetahuan. Dalam laboratorium, terdapat berbagai macam alat-alat yang menunjang praktikan untuk melakukan riset mereka. Dikarenakan luasnya cakupan laboratorium itu sendiri, maka laboratorium dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan pembagian ilmu saat ini, seperti Laboratorium Kimia Fisika, Laboratorium Biokimia, Laboratorium Mikrobiologi, dsb.
Alat-alat dalam laboratorium umum dapat dibagi menjadi:
1. Alat-alat yang terbuat dari gelas
2. Alat-alat sterilisasi
3. Mikroskop
4. Alat-alat lain.
(Balbach ,1996).
Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk menunjukan alat-alat yang digunakan secara umum dan khusus serta dapat menjelaskan fungsi dari alat-alat baik yang bersifat umum maupun khusus. Alat-alat umum biasanya digunakan dalam bidang biologi maupun bidang kimia. oleh karena itu kita harus bisa membedakan yang mana alat-alat yang tergolong umum maupun khusus. Karena, biasanya alat-alat umum ataupun khusus ada yang mudah pecah. Dan rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: Apa itu peralatan umum, khusus dan umum-khusus?, Apa saja contoh peralatan umum, khusus dan umum-khusus?, Apa yang membedakan antara peralatan umum, khusus dan umum-khusus?, Apa saja kelebihan dan kekurangan dari peralatan umum, khusus dan umum-khusus?
B. Metodologi
pipet tetes, labu ukur, jarum oase, thermometer, botol reagen, bucher, pipet ukur, pH meter, bak bedah, rak tabung reaksi,penjepit tabung reaksi, mortal dan alu, plat tetes, kawat kasa, kaki tiga, Bunsen, klem, statif, crucible, penyikat tabung reaksi, cawan petri, corong bucher, botol semprot, Crusible tang, respirometer, fotometer, neraca o’hauss, alat bedah, hot plate magnetic spirel, hot plate, neraca analitik, neraca digital, pipet bulb, objek glass, cover glass, mikroskop, Centrifuge, Chumber, Oven, Likrotom, Shaker, Autoclave, Waterbath dan Inkubator. Cara kerja yang harus dilakukan praktikan adalah dengan memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari pembimbing tentang alat laboratorium yang ada di depan kemudian dicatat nama alat, kategori alat dan fungsi alat tersebut.
C. Hasil dan Pembahasan
Hasil pengamatan yang kami peroleh adalah sebagai berikut:
No Nama alat Gambar Fungsi Umum/khusus 1. Batang
3. Gelas ukur Untuk mengukur
dan mengamati bahan kimia yang cair
Umum dan
khusus
4. Corong kaca Untuk
6. Erlenmayer Untuk
9. pH meter digital Untuk mengukur derajat keasaman
Khusus
10. Chumber Untuk proses
kromatogafi
Khusus
11. Pipet tetes Mengambil dan
memidahkan zat
13. Mortal dan alu Untuk
menghaluskan zat padat
14. Tabung reaksi Untuk
16. Kaki tiga Sebagai tungku khusus
17. Satu set
18. Penjepit kayu Untuk menjepit tabung reaksi
pada saat
pemanasan
khusus
19. Crubicle tang Untuk menjepit erlenmeyer atau cawan porselin
umum
20. Bak bedah Untuk tempat
bedah sehingga dapat mengamati anatomi hewan
Khusus
21. Spatula Mengambil zat
padat yang tidak
26. Klem Untuk menjepit
28. Kassa asbes Alat pembakar
untuk meratakan ketika
menyalurkan bunsen
umum
29. Plat tetes Mereaksikan zat
dalam jumlah sedikit
umum
30. Bulb Untuk menghisap
zat cair melalui
33. Termometer Untuk mengukur
35. Respirometer Untuk mengukur laju respirasi
Khusus
36. Fotometer Untuk mengukur
laju fotosintesis
Khusus
37. Corong bucher Untuk menyaring
pada proses filter vakum
Khusus
38. Pipet gondok Mengambil
44. Neraca analitik Untuk
45. Gelas chamber Untuk pemisah
50. Mikroskop Untuk melihat benda berukuran kecil (mikro)
Khusus
Secara umum, peralatan laboratorium dapat digolongkan menjadi 3 kategori yaitu peralatan umum, khusus dan umum-khusus. Peralatan umum adalah peralatan yang sering digunakan pada setiap praktikum atau penelitian, sehingga peralatan ini mudah ditemukan di laboratorium dan dalam jumlah yang banyak. Peralatan khusus adalah peralatan laboratorium yang digunakan untuk praktikum atau penelitian tertentu saja dan pemakaiannya digunakan secara khusus. Peralatan khusus ini cenderung memiliki harga yang mahal sehingga memiliki jumlah ersediaaan yang terbatas. Sedangkan peralatan umum-khusus peralatan yang dapat berfungsi sebagai alat yang digunakan pada setiap praktikum ataupun penelitian tetapi memiliki fungsi tertentu.
Dari peralatan laboratorium yang telah dikategorikan tersebut, dapat diketahui peralatan laboratorium yang tergolong kedalam kategori umum yaitu, corong kaca, tabung reaksi, batang pengaduk, spatula, kaca arloji, penjepit tabung reaksi, mangkukpenguapan, plat tetes, kawat kassa asbes, botol semprot, rak tabung reaksi dan curbible tank. Untuk peralatan yang tergolong peralatan khusus adalah fluerence flask, labu ukur, gelas buchner, botol reagen, object glass, jarum oase, pipet ukur, buret, termometer alkohol dan raksa, pH meter, satu set peralatan bedah, corong buchner, neraca o hauss, mortal dan alu, hot plate, magnetic stirrer, neraca analitik, neraca digital, mikroskop, bulb respirometer, fotometer, cover glass, oven, centrifuge, mikrotom, shaker, autoclave, waterbath dan incubator. Sedangkan peralatan laboratorium yang digollongkan peralatan umum-khusus adalah gelas ukur, gelas kimia, erlenmeyer, pipet tetes dan sikat tabung.
Peralatan umum dan peralatan khusus memiliki kelebihan dan kekurangann ya. Kelebihan peralatan umum adalah mudah digunakan dan jumlanya banyak, sedangkan kekurangannya adalah mudah pecah atau rusak.
Kelebihan peralatan khusus adalah resiko kerusakan kecil karena jarang dipakai dan kekurangannya adalah gunanya terbatas.
Cara penggunaan pipet tetes yaitu tekan atau pencet tutup yang terbuat dari karet, arahkan pipet tetes ke wadah yang akan diisi dengan larutan kemudian lepaskan tekanan pada tutup pipet. Maka larutan akan keluar.
Cara membersihkan dan menyimpan pipet tetes yaitu dengan cara membuka tutup karetnya kemudian basahi dnegan air melalui keran. Setelah bersih keringkan pipet tetes sebelum disimpan di dalam lemari. Simpan pipet tetes dalam lemari dengan cara penyimpanan dibaringkan satu satu. Jangan sampai tertindih dengan pipet tetes yang lain atau alat yang lain.
Erlenmeyer digunakan dalam proses titrasi untuk menampung larutan yang akan dititrasi. Erlenmeyer tidak dapat digunakan untuk menampung volume. Pipet tetes (drop pipette), membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil tetes demi tetes. Gelas ukur (graduated cylinder, measuring cylinder), mengukur volume larutan, cairan atau tepung pada berbagai ukuran volume. Terbuat dari gelas (polipropilen) atau plastik. Gelas ukur digunakan untuk mengukur volume 10 hingga 2000 mL. Gunakan gelas ukur dengan ukuran volume terdekat. Labu ukur (volumetric flask). Digunakan untuk menyiapkan larutan dalam kimia analitik yang konsentrasi dan jumlahnya diketahui dengan pasti dengan keakuratan yang sangat tinggi. Terbuat dari gelas dengan badan tabung yang rata dan leher yang panjang dengan penutup. Di bagian leher terdapat lingkaran graduasi, volume, toleransi, suhu kalibrasi dan kelas gelas. Inkubator secara umum digunakan sebagai perlengkapan dalam laboratorium mikrobiologi pangan. Inkubator memiliki fungsi yang sama dengan water bath yaitu sebagai alat inkubasi pada analisa mikrobiologi. Inkubator adalah alat yang digunakan untuk menciptakan suhu stabil dan konstan.
Pada praktikum kali ini tentang pengkategorian alat-alat laboratorium kedalam peralatn umum, khusus,dan umum khusus. Dimana yang termasuk kedalam peralatan umum, peralatan tersebut sering ditemukan di laboratorium. Jumlah dari alat-alat tersebut juga banyak. Alat tersebut sering digunakan pada. saat melakukan praktikum,dan juga sering digunakan di laboratorium mana pun. Peralatan khusus yaitu peralatan yang susah ditemukan di laboratorium, jumlahnya juga sedikit. Sedangkan peralatan yang dikategorikan umum dan khusus yaitu peralatan yang jumlahnya banyak, sering ditemukan di laboratorium dan sering digunakan tetapi hanya memiliki satu fungsi.
Berdasarkan hasil pengamatan alat dilaboratorium terdapat peralatan umum antara lain : batang pengaduk, gelas kimia, corong kaca, kaca arloji, botol semprot, tabung reaksi, rak tabung reaksi, penjepit kayu, crusible tang, spatula, kasa asbes, plat tetes, pipet gondok. Berdasarkan hasil pengamatan peralatan khusus yang ada di laboratorium atara lain : labu ukur, cawan petri, pH meter digital, chumber, mortal dan alu, kaki tiga,satu set alat bedah, bak bedah, bunsen, buret, klem, batang statif, bulb, cubicle, termometer, kaca objek dan kaca penutup, respirometer, fotometer, corong buchner, pipet ukur, neraca digital, hot plate magnetik strirer, hot plate, centrifuge, neraca analitik, oven, mikrotom, shaker, autoklab. Berdasarkan hasil pengamatan peralatan khusus yang ada di laboratorium atara lain : gelas ukur, erlenmeyer, pipet tetes, sikat.
Ada baiknya praktikum lebih teratur dan terarah agar praktikan dapat memahami apa yang dipraktikumkan.
DAFTAR PUSTAKA
Balbach,M& L.C.Bliss. 1996. A Laboratory manual For Botany. Saunders
collage publishing, New York.
Imam khasani. 2000. Biokimia. Nutrisi dan Metabolisme. UI Press. Jakarta.
Walton. 1998. Kamus Istilah Kimia Analitik Indonesia. Pusat Pembinaan dan
Pengembangan bahasa, Departemen pendidikan dan kebudayaan.
Widyatmoko, Arif. 2008. Mengenal Laboratorium Biologi. Jakarta: Erlangga.
Wilkins, C.K., M.H. Hosni [2000]. “Heat Gain from Office Equipment.”