• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDIDIKAN BERLANDASKAN TEKNOLOGI Penggu. pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENDIDIKAN BERLANDASKAN TEKNOLOGI Penggu. pdf"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

(Makalah Perbaikan)

PENDIDIKAN BERLANDASKAN TEKNOLOGI (Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi)

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

Landasan Pendidikan

yang dibina oleh Bapak Prof. Dr. Edy Purwanto M.Pd

Oleh

Rohana Sufia

130721818345

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PROGRAM PASCASARJANA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

(2)

A. Latar Belakang Masalah

Pemanfaatan Teknologi dalam dunia pendidikan memiliki tujuan yaitu

membantu masalah-masalah yang terjadi terutama saat proses mengajar untuk

mencapai target-target tententu yang diingin kan oleh guru, hal ini sesuai dengan

maksud dari “...teknologi pembelajaran yaitu sistem yang diciptakan oleh manusia

untuk sesuatu tujuan tertentu, yang pada intinya adalah mempermudah manusia

dalam memperingan usahanya, hasilnya,...” (Miarso, 2007:194).

Dalam era perkembangan teknologi guru dituntut mampu untuk

mengoperasikan komputer/laptop, jadi alangkah lebih baik jika guru mampu

membuat media-media pengajaran berbasiskan komputer/laptop, minimal guru

mampu mengakses informasi tentang perkembangan mata pelajaran yang

diajarkannya melalui internet.

Dalam metodologi pengajaran ada dua aspek yang paling meonjol yakni

metode mengajar dan media pengajaran sebagai alat bantu mengajar (Nana dan

Rivai, 2010). Kedudukan media pengajaran sebagai alat bantu mengajar ada pada

komponen metodologi, sebagai salah satu lingkup belajar yang diatur oleh guru.

Idealnya seorang guru mampu memanfaatkan kondisi kemajuan (sarana dan

prasarana) yang disediakan oleh sekolah dengan membuat media pembelajaran

yang baik karena media pengajaran dapat meningkatkan minat siswa terhadap

proses belajar dalam kelas yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar yang

diinginkan bersama baik guru maupun siswa.

Alasan yang dikemukakan oleh Rivai (2010) berkenaan dengan manfaat media

pengajaran dalam proses belajar siswa antara lain:

a) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan

motivasi belajar;

b) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami

oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran

dengan lebih baik;

c) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal

(3)

d) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

Terkait dengan kemajuan teknologi biasanya membawa dampak

kemajuan yang bersifat positif pada hal lain, salah satunya adalah dalam bidang

pendidikan. Dapat diketahui dari beberapa sekolah yang maju dan bona fide

kemajuan teknologi benar-benar dimanfaatkan untuk melengkapi sarana di

sekolah tersebut seperti melengkapi sarana laboratorium bahasa, laboratorium

komputer, serta melengkapi setiap kelas dengan projector dan sebuah komputer.

Bahkan pihak yayasan menyiapkan beberapa laptop yang boleh dibawa pulang

jika guru tersebut memang belum mempunyai laptop/komputer di rumah dan

membutuhkannya salah satunya adalah sekolah di yayasan IEMC al-Kautsar.

Namun kesempatan tersebut sepertinya tidak dimanfaatkan dengan baik

oleh beberapa guru di IEMC al-Kautsar. Hal ini ditunjukkan ketika proses belajar

mengajar yang masih bersifat konvensional, dimana dalam 1-2 jam pelajaran

hanya dimanfaatkan dengan ceramah tanpa memanfaatkan sarana komputer,

laptop dan LCD yang tersedia dalam kelas sehingga menyebabkan terkesan

teacher centered. Kondisi ini sangat memungkinkan siswa malas dan mengantuk

ketika dikelas karena hanya mendengarkan ceramah, karena guru menjelaskan

tanpa didampingi oleh media yang menarik, cara penyampaian materi oleh guru

yang terkesan datar, dan sepertinya guru tersebut tidak “berteknologi”.

Seharusnya dengan sarana yang lengkap tersebut guru harus mampu

memanfaatkan sarana yang disediakan oleh pihak yayasan/sekolah, walaupun

hanya membuat power point sederhana untuk mendampingi ceramahnya ketika

menjalaskan materi dalam mata pelajaran yang diajarkan olehnya.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah diatas maka dapat disimpulkan

rumusan masalah yaitu guru belum menggunakan media pembelajaran saat proses

(4)

C. Solusi

Kemudahan mengakses informasi menggunakan komputer/laptop

merupakan salah satu hasil dari kemajuan teknologi, dalam sebuah situs

dijelaskan bahwa “Technoloy is, simply, the application of knowledge to solve

problems or invent usefull tools” (yourdictionary.com), situs lain juga

mengartikan teknologi adalah “...is the usage and knowledge of tools, techniques,

craft, systems, or methods of organizatin.“ (http://en.wikipedia.org)

Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa selain menggunakan

alat-alat tertentu, teknologi juga memiliki arti “cara”, baik cara untuk menyelesaikan

suatu masalah atau cara untuk mempermudah suatu proses guna mencapai hasil

yang diinginkan secara maksimal. Hal ini sesuai dengan “...teknologi dapat

diterjemahkan sebagai teknik atau cara pelaksanaan“ (Prawiradilaga, 2012:16).

Dalam hal ini, komputer dilihat dari fungsi dan cara memanfaatkannya pada

bidang pendidikan yaitu mampu membantu memecahkan masalah atau sebagai

alat bantu dalam penyampaian materi saat proses belajar mengajar.

Hakikatnya seorang guru dituntut untuk selalu profesional, mampu

menempatkan diri sebagai sebagai komunikator, mediator, dan suri tauladan yang

baik bagi siswa-siswinya. Sebagai komunikator guru harus mampu menguasai

seluruh aspek mata pelajaran yang diajarkannya, baik yang bersumber dari

berbagai buku ataupun sumber-sumber lain seperti internet. Sebagai mediator

setidaknya guru mampu membuat dan menggunakan media pembalajaran yang

baik.

Pada tahun 2012 sebuah acara televisi edukatif mengundang empat sosok

guru yang menginspirasi dan memanfaatkan komputer dengan baik dan benar

untuk kepentingan pendidikan, dua diantaranya merupakan pemenang dari sebuah

lomba yang diadakan oleh microsoft dan salah satu dari pemenang tersebut berhak

mewakili Asia Pacific membawa nama Indonesia untuk lomba di tingkat dunia

(www.kickandy.com)

Seharusnya beberapa guru di IEMC al-Kautsar juga harus seperti

(5)

diajarkannya, setidaknya memiliki semangat saat proses belajar mengajar

berlangsung. Jika guru memiliki kesulitan saat menggunakan komputer/laptop

untuk mengakses informasi ataupun membuat media pembelajaran, maka berikut

ini beberapa solusinya:

1. Belajar Mengoperasikan Komputer/Laptop dan Memanfaatkan Internet Jika guru tersebut kurang mampu atau bahkan tidak mampu untuk

menggunakan komputer/laptop karena alasan faktor usia maka merupakan suatu

kesalahan, karena seharusnya seorang guru-pun harus menggunakan prinsip

“belajar sepanjang hayat dan membelajarkan sepanjang hayat” (Miarso, 2007).

Bukan hanya siswa yang belajar melainkan guru juga harus tetap belajar

untuk mengikuti perkembangan teknologi dan menggunakan alat-alat teknologi

untuk mengakses informasi-informasi terbaru, bukan hanya ponsel tetapi juga

komputer atau laptop supaya tidak gaptech, selain itu juga bukan merupakan

sebuah kesalahan jika seorang guru mampu berselancar di dunia maya (browsing)

dengan tujuan untuk memantau siswa-siswinya selama mereka berada di dunia

maya. Contohnya siswa-siswi umur belasan lebih menyukai curhat dan berkeluh

kesah di facebook maka guru tersebut juga harus memiliki akun facebook sebagai

salah satu upaya untuk mengetahui kegiatan siswa-siswinya.

Belajar mengoperasikan komputer selain di tempat kursus juga bisa

dilakukan bersama dengan guru-guru lainnya seperti dengan guru TIK atau guru

yang sudah ahli dalam mengoperasikan komputer. Selain itu guru dapat belajar

secara pelan-pelan bersama dengan siswa-siswinya yang mampu menggunakan

komputer/laptop dengan baik.

2. Menggunakan dan Membuat media pembelajaran sederhana

Seorang guru yang memiliki tunjangan profesi dituntut untuk mampu

membuat media pembelajaran yang baik guna melancarkan proses belajar

mengajar. Dalam bidang pendidikan, para guru diharapkan paling tidak mampu

menggunakan media yang telah tersedia untuk menunjang kegiatan mengajarnya.

(Miarso, 2007:85-86). Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa guru tidak

harus mampu membuat media melainkan cukup dengan menggunakan dan

(6)

milik guru dari sekolah lain yang kemudian diberikan kepada siswa dengan

menggunakan sarana yang telah disediakan oleh pihak yayasan/sekolah.

Jika selama kursus komputer (point 1) tadi guru mengalami kemajuan

dan keberhasilan maka langkah selanjutnya adalah guru berusaha membuat media

sederhana berbasiskan komputer/laptop seperti membuat power point sebagai

pendamping penyampaian materi dikelas.

3. Memanfaatkan Media Gratis dari Internet

Suasana proses belajar mengajar di kelas terkadang membuat mengantuk

dan jenuh untuk beberapa mata pelajaran seperti pelajaran geografi maka untuk

mengurangi rasa jenuh hendaknya guru menggunakan media penyaji dengan

memanfaatkan LCD yang tersedia dalam setiap ruang kelas. Media penyaji adalah

media yang mampu menyajikan informasi (Miarso, 2007: 462). Banyak sekali

jenis dari media penyaji, namun yang saya maksud disini adalah yang

penggunaannya mudah bagi pemula (guru yang baru belajar) yaitu internet dan

movie/animation movie.

Internet dapat dimasukkan sebagai media pembelajaran jika terhubung

langsung dengan LCD, siswa beserta guru melihat sebuah situs bersama-sama

misalnya situs nationalgeographic.com. Jika digunakan secara benar internet

mengandung potensi dan unsur-unsur yang bersifat edukatif. Dalam hal ini

penggunaan internet dapat menghasilkan kemajuan berpikir yang lebih tinggi

tingkatannya. (Mike, 1996 dalam Isnaini).

Sedangkan media penyaji berupa movie/animation movie dapat berupa

proses pembentukan rupa muka bumi, proses meletusnya gunung merapi, proses

terjadinya tsunami, dll. movie/animation movie yang bersifat edukatif seperti ini

dapat diperoleh secara gratis di internet pada situs youtube.com, openculture.com,

edukasi.co.id, dll.

4. Improvisasi Materi

Maksud dari improvisasi materi adalah guru mampu mengolah materi

hingga menjadi sangat menarik, menyelipkan berbagai informasi untuk

(7)

Improvisasi materi yang dilakukan oleh guru juga dapat menumbuhkan

potensi siswa, karena peran guru disini adalah sebagai “...fasilitator dan pendidik,

guru senantiasa membarikan rambu-rambu, motivasi, dan koreksi dengan

semangat edukasi dan apresiasi” (Sukardjo dan Ukim: 2009). Semangat edukasi

dan apresiasi tersebut dapat diperoleh melalui permainan-permainan edukatif,

internet browsing bersama dalam kelas, saling bertukar informasi dari hasil

browsing selama dalam kelas, sehingga menjadikan kelas “active learning”.

Kelemahan improvisasi materi adalah guru dituntut untuk banyak

membaca sesuai mata pelajaran yang diajarkannya, sering melakukan internet

browsing untuk menambah wawasan global. Namun dari kelemahan improvisasi

materi tersebut dapat berubah menjadi sebuah kelebihan karena guru dituntut

mampu untuk memanfaatkan kemajuan teknologi terutama pada bidang teknologi

informasi, serta dalam hal mengoperasikan komputer/laptop untuk browsing dan

mengikuti perkembangan terbaru mengenai pengetahuan, isu-isu baru, serta

informasi-informasi yang bersifat positif dan mendukung mata pelajaran yang

diajarkannya.

D. Kesimpulan

Penggunaan komputer/laptop dan sarana untuk mengakses informasi

pendidikan dan pembuatan media pengajaran yang telah di sediakan oleh pihak

sekolah/yayasan secara optimal dapat menumbuhkan semangat dan minat siswa

saat proses belajar mengajar berlangsung. Bagi guru yang belum memanfaatkan

sarana tersebut hendaknya memanfaatkannya dengan baik, jika keterbasan

kemampuan mengoperasikan menjadi salah satu penghambat hendaknya guru

belajar pada guru lain yang mampu dalam mengoperasikan komputer/sarana

tersebut.

E. Daftar Pustaka

Anonim. 2012. Guru Gaptek, No Way, (online),

(www.kickandy.com/theshow/1/1/2301/read/guru-gaptek-no-way-), diakses tanggal 21 Oktober 2013.

(8)

Isnaini, Muhammad. - . Pemanfaatan Internet dan Multimedia dalam Pembelajaran di Sekolah : Antara Peluang dan Tantangan. (online), (sumsel.kemenag.go.id/file/dokumen/manfaatinternet/pdf), diakses 22 Oktober 2013.

Miarso, Yusufhadi. 2007. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Prawiradilaga, S.D. 2013. Wawasan Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sudjana, Nana dan Rivai Ahmad. 2010. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sukardjo, M. dan Komarudin, Ukim. 2010. Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers.

Referensi

Dokumen terkait

Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwasanya faktor lain yang dapat membentuk konsep diri menjadi positif selain mentoring adalah dengan meningkatkan religiusitas

Di katakan penting karena perencanaan SDM merupakan awal dari kesuksesan sebuah organisasi, karena dengan adanya perencanaan SDM yang baik sesuai dengan kebutuhan yang

First , this approach becomes a method to comprehend Banjar community religious practice through this tradition, Banjar community understanding toward religious teaching,

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan perbedaan dan bermakna hipo-HDL pada jenis kelamin laki-laki antara obesitas dan tidak obesitas (p=0,010) sedangkan hipo-HDL pada

bahwa penyelenggaraan sayembara/kontes merupakan salah satu contoh barang/jasa yang dapat diadakan melalui swakelola sebagaimana dalam ketentuan Lampiran I butir 1.5

Pendidikan tidak lagi berpusat pada lembaga atau pengajar yang hanya akan mencetak para lulusan yang kurang berkualitas, melainkan harus berpusat pada peserta

Pada Aspek Keuangan hasil dari Metode Net Present value (NPV) menunjukkan dana tunai yang berhasil dikumpulkan dari tahun ke tahun jika dinilai pada keadaan

Sedangkan untuk bahan yang digunakan meliputi biji kacang hijau tetua dengan polong cokelat (varietas kenari) dan hitam (galur kampar), biji kacang hijau generasi F 2