• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PEMBANGUNAN EKONOMI MASYARAKAT pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PEMBANGUNAN EKONOMI MASYARAKAT pdf"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PEMBANGUNAN EKONOMI MASYARAKAT

PESISIR MELALUI PEMANFAATAN POTENSI ENERGI

TERBARUKAN ARUS LAUT

DI INDONESIA

E-Week 2012 FEB UA

LOMBA KARYA TULIS

MAHASISWA TINGKAT NASIONAL

BLUE ECONOMY

Sub-tema :

Pemanfaatan Potensi Kelautan Indonesia Sebagai Sumber Energi Alternatif

Oleh :

Jefry Anderson Torhis Simanjuntak/12910033/OS-ITB 2010

Muhammad Alfalah Fauzi/12910003/OS-ITB 2010

Harriman Samuel Saragih/13409108/MRI-ITB 2009

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

(2)

i

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS PEMBANGUNAN EKONOMI MASYARAKAT

PESISIR MELALUI PEMANFAATAN POTENSI ENERGI

TERBARUKAN ARUS LAUT

DI INDONESIA

OLEH:

Jefry Anderson Torhis Simanjuntak/12910033/OS-ITB 2010

Jefrysimanjuntak@students.itb.ac.id/085721042000/Jln. Antapani Mas 14A

Muhammad Alfalah Fauzi/12910003/OS-ITB 2010

Alfafauzi@students.itb.ac.id/085722036760/Jln. PPR-ITB B2, Bandung

Harriman Samuel Saragih/13409108/MRI-ITB 2009

Harriman.Saragih@students.itb.ac.id/085624703449/Jln. Cibaduyut Indah A-45

Dosen Pembimbing

Ivonne Radjawane,Ph.D. NIP : 19660806 199202 2 001

23 November 2012

Wakil Dekan Bidang Akademik FITB

Dr. Ir. Bambang Priadi NIP : 19600229 198703 1 001

23 November 2012

Institut Teknologi Bandung

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan atas seluruh rahmat dan kasih karunia yang telah diberikan sehingga penulisan karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ivonne Radjawane, Ph.D. yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing kami secara penuh dalam mengikuti kompetisi nasional dalam karya tulis ilmiah.

2. Dr. Ir. Bambang Priadi selaku Wakil dekan FITB yang memiliki semangat untuk mendorong mahasiswa dalam berkarya dalam penulisan ilmiah. 3. Orang tua kami yang selalu mendukung di dalam doa.

4. Titus Deus Prizfelix selaku konsultan perusahaan pembangkit listrik energi terbarukan turbin arus laut PT T-Files Indonesia yang telah banyak meluangkan waktu dan energinya untuk memberikan kami ilmu dan pengetahuan di industri energi terbarukan laut.

5. Nurana Indah Paramita, Ongky Rinaldy, dan Ahmad Barick selaku jajaran direksi PT T-Files Indonesia yang memberi masukan dengan latar belakang pengusaha sekaligus praktisi bisnis berpengalaman di bidang energi terbarukan laut di Indonesia.

6. Bapak Al Baroto selaku senior trainer dari APEX Consulting Group yang mengajarkan kami mengenai business plan strategy dengan dasar ilmu ekonomi teknik.

7. Staff pengajar dosen Oseanografi dan Manajemen Rekayasa Industri ITB yang mengajar kami sehingga kami memiliki landasan yang kuat dalam disiplin ilmu masing-masing.

8. Teman-teman Oseanografi dan Manajemen Rekayasa Industri yang memberikan kami masukan melalui diskusi dan perbincangan hangat. 9. Sahabat-sahabat ITB yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, terima

(4)

iii 10.Seluruh Staff dan karyawan Tata Usaha Program Studi Oseanografi dan

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian.

Semoga Tuhan memberikan balasan yang berlipat dan apa yang telah dilakukan oleh penulis menjadi bermanfaat.

Bandung, 23 November 2012

(5)

iv

ABSTRAK

Kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap energi sangat tinggi dan pemenuhannya masih bergantung pada sumber energi fosil. Masyarakat pesisir sangat merasakan kesenjangan dimana penyediaan energi serta pembangunan di beberapa wilayah Indonesia belum merata. Dengan berkurangnya sumber energi fosil dan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan energi maka sudah seharusnya Indonesia mulai mencari sumber energi alternatif dan memanfaatkannya. Indonesia sebagai negara maritim memiliki karakteristik perairan yang memiliki potensi energi arus laut yang besar dan dapat dimanfaatkan dengan penggunaan teknologi untuk menyokong pembangunan ekonomi bagi masyarakat. Pembangkit listrik tenaga arus laut diharapkan dapat memicu pertumbuhan ekonomi masyarakat peisisir dengan menyediakan energi terbarukan yang tepat guna. Karya tulis ini memberikan analisis ekonomi ilmiah yang dapat dijadikan tolak ukur kelayakan investasi pemerintah dalam pemanfaatan sumber alternatif energi terbarukan dari basis laut dengan konsep

Blue Economy unuk mendukung program pemerintah Master Plan Percepatan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang bergerak sinergis dalam triple track strategy untuk pengentasan kemiskinan (pro-poor), pertumbuhan (pro-growth), penyerapan tenaga kerja (pro-job), dan pelestarian lingkungan (pro-environment) agar mampu mencapai tujuan pembangunan global Millenium Development Goals

(MDGs). Dari penelitian ini disimpulkan bahwa pemanfaatan energi alternatif terbarukan dengan berinvestasi pada teknologi pembangkit listrik tenaga arus laut merupakan langkah yang strategis untuk memicu pembangunan aktifitas ekonomi masyarakat pesisir. Kelayakan pemanfaatan energi arus laut didasarkan pada studi potensi arus laut di wilayah Indonesia dengan analisis ekonomi pembangunan di wilayah pesisir serta kesesuaian implementasi dari teknologi yang tepat guna untuk melakukan perluasan ekonomi demi mencapai kesejahteraan masyarakat Indonesia yang merata.

(6)

v

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PENGESAHAN i

KATA PENGANTAR ii

ABSTRAK iv

DAFTAR ISI v

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR TABEL viii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Ruang Lingkup Kajian 4

1.4 Tujuan dan Manfaat 4

BAB 2 ANALISIS POTENSI ENERGI LAUT INDONESIA

2.1 Pengertian Tentang Arus Laut 5

2.2 Energi Arus Laut 5

2.3 Potensi Arus Laut di Indonesia 6 2.4 Perhitungan Konversi Energi Arus Laut Turbin Gorlov 8

BAB 3 METODE PENULISAN

(7)

vi BAB 4 ANALISIS PEMBANGUNAN EKONOMI MELALUI

PEMANFAATAN ENERGI ARUS LAUT DI INDONESIA

4.1 Metodologi Analisis dan Pengolahan Data 10 4.1.1 MP3EI dan Kondisi Indonesia Saat Ini 10 4.1.2 Potensi Energi Arus Laut Indonesia 12

4.1.3 Key Stakeholders 12

4.2 Analisis Kelayakan Investasi Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut14 4.3 Dampak Potensial Pembanguna Ekonomi Pada Masyarakat 18

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 20

5.2 Saran 20

DAFTAR PUSTAKA 21

(8)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Kebutuhan Energi Listrik di Indonesia 2 Gambar 2.1 Peta Potensi Arus Laut di beberapa wilayah di Indonesia 6 Gambar 2.2 Peta Potensi Arus Laut di wilayah Indonesia bagian timur 6

Gambar 4.1 Kerangka Analisis Masalah 10

Gambar 4.2 Key Stakeholders Pengembangan Energi

Arus Laut di Indonesia 14

Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Ongkos Produksi Listrik 16

(9)

viii

DAFTAR TABEL

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara maritim terbesar di dunia dengan luas laut mencapai 5.8 juta km2 dan panjang pantai sekitar 95.181 km atau hampir 25 % panjang pantai di dunia yang menjadikannya sebagai sebuah negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia. Negara Indonesia yang juga merupakan negara kepulauan terbesar di dunia (archipelago state) merupakan kawasan yang sangat potensial bagi pertumbuhan ekonomi dunia dimana ada sekitar 40 juta orang penduduk Indonesia tinggal di kawasan pesisir.

Secara geografis, Indonesia terletak di antara dua benua (Asia dan Australia) serta dua samudra (Pasifik dan Hindia). Hal ini membuat laut Indonesia memegang peranan penting dalam sistem perairan global karena adanya arus lintas Indonesia (ARLINDO) yang merupakan pintu perlintasan pertukaran massa air dari samudera Pasifik menuju Samudera Hindia. Letaknya yang strategis membuat karakter perairan di Indonesia memiliki keunikan di dalam banyak aspek, baik soal potensi kekuatan arus laut, keragaman hayati, maupun berlimpah ruahnya kekayaan sumber daya nonhayati dari yang tidak terbarukan seperti mineral, minyak, dan gas bumi hingga potensi pemanfaatan energi terbarukan laut seperti energi arus, pasang surut, termal, gelombang, dan salinitas laut.

Akan tetapi, pemenuhan kebutuhan energi Indonesia saat ini masih bergantung pada bahan bakar fosil yang semakin berkurang akibat krisis energi yang terjadi pada masyarakat global. Semakin berkurangnya cadangan minyak bumi, batubara, gas alam menyebabkan kemerosotan dan kebergantungan nilai ekonomi terhadap variabel-variabel tersebut akibat kelangkaan dan kebutuhan yang semakin meningkat seiring berjalannya waktu.

(11)

2 dalam pemenuhan kebutuhan energi, sudah seharusnya Indonesia mulai mengembangkan sebuah terobosan baru dalam pembangunan ekonomi dengan pemanfaatan potensi-potensi energi terbarukan.

Gambar 1.1 Peta Kebutuhan Energi Listrik di Indonesia (Sumber : PLN)

Masyarakat pesisir dan pulau pulau terluar merupakan kelas masyarakat yang paling merasakan kurangnya dari fasilitas sistem distribusi energi listrik yang tidak merata. Hal ini sangat mempengaruhi produktifitas serta kesejahteraan masyarakat pesisir yang notabene bermata pencaharian sebagai nelayan atau pembudidaya perikanan. Berdasarkan data World Bank mengenai kemiskinan, disebutkan bahwa sebanyak 108,78 juta orang atau 49% dari total penduduk Indonesia dalam kondisi miskin dan rentan menjadi miskin. Selain itu, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2008 disebutkan pula bahwa penduduk miskin di Indonesia mencapai 34,96 juta jiwa dan 63,47% diantaranya adalah masyarakat yang hidup di kawasan pesisir dan pedesaan. Pemerintah harus turut berpartisipasi aktif dalam bersinergi untuk pelaksanaan triple track strategy, yaitu program pro-poor (pengentasan kemiskinan), pro-growth (pertumbuhan), pro-job

(12)

3 Pelaksanaan dari ekspansi pembangunan yang berlandaskan Ekonomi Biru (Blue Economy) dengan teknologi pembangkit listrik tenaga arus laut untuk akan menjadi suatu langkah pemicu pembangunan ekonomi masyarakat pesisir yang strategis dari pemerintah untuk mengimplementasikan Master Plan Percepatan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3Ei)

Tabel 1.1 Data Statistik Kondisi Masyarakat Pesisir

No. Kondisi Masyarakat Pesisir Jumlah

1 Desa Pesisir 8.090 desa

2 Masyarakat Pesisir 16.420.000 jiwa

-Nelayan 4.015.320 jiwa

-Pembudidaya 2.671.400 jiwa

-Masyarakat Pesisir Lainnya 9.733.280 jiwa 3 Hidup di bawah garis kemiskinan 5.254.400 jiwa Karya tulis ilmiah ini akan memberikan kontribusi berupa analisis kelayakan pemanfaatan potensi energi terbarukan laut di Indonesia serta eksposisi terhadap perencanaan pembangunan ekonomi yang berkesinambungan dengan integrasi antara kegiatan bisnis, teknologi, serta keseimbangan lingkungan dan masyarakat. Karya tulis ini diharapkan menjadi solusi nyata pembangunan ekonomi masyarakat pesisir dengan implementasi teknologi pembangkit listrik tenaga arus laut dengan memaparkan dan mengintegrasikan data-data saintifik, informasi praktis dari pengkajian studi lapangan, konsultasi dengan praktisioner yang bergelut di bisnis energi terbarukan, serta perencanaan manajemen yang matang berdasarkan studi analitis secara ilmiah.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, kami merumuskan masalah yang ada menjadi pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :

(13)

4 di Indonesia?

2. Bagaimana kelayakan investasi ekonomi dalam perencanaan pemanfaatan energi terbarukan laut di Indonesia?

3. Bagaimana implementasi pembangunan ekonomi masyarakat pesisir melalui basis pemanfaatan energi terbarukan laut di Indonesia?

1.3 Ruang Lingkup Kajian

Karya ilmiah ini mengkhususkan penelitian potensi arus laut, analisis penerapan teknologi pembangkit listrik tenaga arus laut, dampak pembangunan ekonomi terhadap masyarakat di wilayah pesisi di Indonesia. Parameter pengkajian studi arus laut disesuaikan dengan pemanfaatan yang secara umum telah dilakukan oleh para praktisi bisnis di Indonesia dengan pertimbangan kelayakan investasi, aspek potensi, ketersediaan teknologi, target serta tipe pasar, dan faktor sosio-ekonomi.

1.4 Tujuan dan Manfaat

Tujuan tugas dari karya tulis ilmiah ini adalah melakukan analisis kelayakan untuk membuat suatu perencanaan dalam pemanfaatan energi terbarukan laut di Indonesia yang belum dimaksimalkan sebagai basis pembangunan ekonomi di Indonesia untuk pemenuhan tujuan MP3i

1. Menganalisis karakteristik serta potensi energi terbarukan laut di Indonesia. 2. Mengintegrasikan pemanfaatan teknologi, sains, dan bisnis dalam

pengembangan pembangunan ekonomi berbasiskan laut terutama di wilayah pesisir.

3. Menganalisis ekonomi kelayakan investasi pemanfaatan energi terbarukan arus laut di wilayah Indonesia.

(14)

5

BAB II

ANALISIS POTENSI ENERGI LAUT INDONESIA

2.1 Pengertian Tentang Arus Laut

Arus laut merupakan gerakan massa air baik secara vertikal maupun secara horizontal yang bersirkulasi pada seluruh lautan di dunia yang disebabkan oleh faktor-faktor pembangkit (Hutabarat dan Evans, 1986). Faktor-faktor pembangkit arus laut menurut Gross (1990) dibagi menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal berupa perbedaan densitas, salinitas dan tekanan air laut. Sedangkan faktor eksternal berupa kesetimbangan gaya tarik-menarik antar benda angkasa dan gaya sentrifugal, tiupan angin permukaan, perbedaan tekanan udara permukaan dan gaya coriolis. Jenis arus laut bermacam-macam, salah satunya ialah arus permukaan yang dibangkitkan oleh adanya gesekan angin permukaan yang menyebabkan “terseretnya” partikel-partikel air sehingga menciptakan sebuah momentum yang akan didistribusikan kepada partikel-partikel air lainnya hingga mencapai kedalaman dimana kecepatan atau momentum partikelnya nol (Pond dan Pickard, 1983).

2.2 Energi Arus Laut

Dalam pemanfaatan energi, arus laut memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan udara. Hal ini disebabkan oleh faktor densitas air yang hampir 800 kali lebih padat dibandingkan dengan densitas udara, sehingga air akan menghasilkan energi dan daya yang lebih besar jika dibandingkan dengan udara walaupun dengan kecepatan aliran yang relatif lebih rendah.

Konversi energi arus laut menjadi energi listrik pada umumnya menggunakan turbin sebagai penghasil energi kinetik yang kemudian ditransformasikan menjadi energi listrik melalui generator yang kemudian disimpan. Arus laut yang digunakan untuk memutar turbin merupakan arus laut permukaan dengan kedalaman antara 2-20 meter.

(15)

6

merupakan pengembangan dari Darrieus Turbine. Jika dibandingkan dengan jenis-jenis turbin lainnya, turbin Gorlov yang merupakan turbin jenis helix memiliki efisiensi yang sangat tinggi dan memiliki banyak kelebihan dibandingkan jenis-jenis turbin lainnya. Kelebihan-kelebihan tersebut antara lain ialah, mampu berputar pada kecepatan arus yang relatif rendah yaitu 0.5 m/s, mampu mengubah gaya gesek menjadi gaya pendorong bukan gaya penghambat, dan resultan gaya yang dihasilkan oleh arus laut akan selalu mengarahkan turbin untuk tetap berputar ke arah yang sama walaupun “diserang” dari arah manapun.

Beberapa contoh pembangkit listrik energi arus laut yang dikembangkan di Indonesia antara lain ialah :

1. Turbin Gorlov PT. T-Files Indonesia

2. Turbin Darrieus dengan modifikasi oleh UPT BPPH BPPT 3. ITB turbin tipe Savonius rotor

4. ITS vortex induced lift

5. Sistem Corong oleh Cicip Hadi sucipto PLTHK (dipatenkan pada Juni 2011)

Saat ini inovasi terbaru sedang dibuat dan dikembangkan oleh PT. T-Files Indonesia yang menggunakan turbin jenis helix (spiral) yaitu Gorlov Helical Turbine. Pemilihan turbin jenis Gorlov sendiri dikarenakan oleh adanya kelebihan-kelebihan seperti yang telah disebutkan diatas yang cocok dengan karakteristik arus laut Indonesia.

2.3 Potensi Arus Laut di Indonesia

Wilayah-wilayah di Indonesia yang memiliki potensi energi arus laut yang besar pada umumnya terletak pada daerah selat karena ketika aliran arus masuk kedalam suatu selat dan mengalami penyempitan, maka aliran arus akan mengalami percepatan dan membuat kecepatan aliran arus meningkat jauh lebih cepat.

(16)

7

wilayah Indonesia memiliki potensi energi arus laut yang lebih besar dibandingkan dengan daerah lainnya terutama pada daerah selat. Beberapa wilayah di Indonesia yang memiliki potensi arus yang besar dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 2.1 Peta Potensi Arus Laut di Beberapa Wilayah di Indonesia (sumber : PEAL P3GL 2006-2012)

(17)

8

2.4 Perhitungan Konversi Energi Arus Laut Turbin Gorlov

Daya yang dihasilkan oleh air ketika melakukan kontak dengan “badan”

turbin sendiri dirumuskan dengan 3 2 1

Av

P  dengan  menyatakan densitas fluida yang melakukan kontak dengan “badan” turbin (dalam konversi energi arus laut, maka menyatakan densitas air laut), A merupakan luas bidang singgung antara air dengan turbin dan v merupakan kecepatan aliran arus laut. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dengan densitas yang lebih besar maka daya yang dihasilkan akan semakin besar.

Sedangkan perumusan daya listrik yang dihasilkan oleh kontak arus laut dengan turbin dirumuskan sebagai P Av3Cp

2 1

 dengan Cp merupakan

efisiensi turbin dan A merupakan luas penampang/luas daerah kontak antara air dengan turbin. Untuk turbin jenis Gorlov PT. T-Files Indonesia, Cp35%. Untuk daerah kontaknya sendiri (A), maka dengan diameter 1 m dan tinggi 1.2 m, luas daerah kontak antara arus yang memiliki arah datang tegak lurus dengan bidang turbin yang dianggap sebagai persegi panjang ialah A

  

1.2 1 1.2 m2.

Berikut merupakan beberapa perhitungan daya listrik yang dihasilkan oleh turbin jenis Gorlov PT. T-Files Indonesia di beberapa wilayah di Indonesia khususnya di wilayah perairan yang mengalami penyempitan dan selat.

Tabel 2.1 Data Konversi Energi Arus Laut di Indonesia

Selat Lombok 1,8-2,4 PEAL P3GL 2006-2012 2.1 1.99343025

Selat Nusa Penida 0,5-3,2 PEAL P3GL 2006-2012 1.85 1.362882281

Selat Larantuka 1,5-3,4 PEAL P3GL 2006-2013 2.45 3.165493406

Selat Pantar 1,5-3,1 PEAL P3GL 2006-2014 2.3 2.61894675

(18)

9

BAB III

Metode Penulisan

3.1 Metodologi Penulisan dan Pengembangan Ide

Penulisan makalah dibagi mengintegrasikan tiga keilmuan yaitu ilmu kelautan khususnya Oseanografi, ilmu ekonomi teknik dari Manajemen rekayasa industri, dan ilmu bisnis dari hasil penelitian, wawancara, serta konsultasi dengan pelaku bisnis energi terbarukan arus laut PT T-Files Indonesia.

Keilmuan Oseanografi membahas tentang teori-teori yang mendasari fisis dan dinamika laut arus laut serta basic dari konversi energi terbarukan arus laut. Pemetaan potensi energi arus laut di Indonesia yang didasari dengan mengambil data dari studi pustaka lembaga penelitian P3GL, progam studi Oseanografi, serta hasil survei perusahaan PT T-Files Indonesia yang telah dikaji secara mendalam.

Sedangkan ilmu ekonomi teknik digunakan untuk mengkaji dan menganalisa kondisi perekonomian Negara Indonesia yang kemudian nantinya akan lebih difokuskan kedalam pembangunan perekonomian wilayah pesisir. Disamping itu ilmu ekonomi juga digunakan dalam menentukan apakah sebuah jenis konversi energi layak dari segi biaya instalasi dan perawatannya.

Ilmu bisnis mampu memberikan suatu sasaran pengembangan ide untuk memberikan analisis metode implementasi terhadap masyarakat pesisir dengan berdasarkan pertimbangan kondisi lapangan, sosio-ekonomi masyarakat, serta ketersediaan potensi alam Indonesia.

(19)

10 BAB IV

ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Metodologi Analisis dan Pengolahan Data

Ide utama dari bab ini dalam bentuk diagram adalah seperti diagram berikut:

Gambar 4.1 Kerangka Analisis Masalah

4.1.1 MP3EI dan Kondisi Indonesia Saat Ini

Dilansir dari web MP3EI[1], prinsip blue economy bergerak sejalan dengan konsep MP3I yang disusun oleh segenap direksi Presiden RI pada Retreat Kabinet Terbatas pada tanggal 30 Desember 2010.

Dengan mempertimbangkan berbagai potensi dan keunggulan yang dimiliki, serta tantangan pembangunan yang harus dihadapi, Indonesia memerlukan suatu transformasi ekonomi berupa percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi menuju negara maju sehingga Indonesia dapat meningkatkan daya saing sekaligus mewujudkan kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia.

Maka, perlu disusun runtutan penulisan mulai dari potensi yang mencakup keunggulan, kelayakan baik dari segi teknologi, ekonomi dan regulasi, yang pada akhirnya menuju kepada perluasan pembangunan ekonomi agar tercipta kesejahteraan masyarakat Indonesia yang sesuai dengan 3 pilar utama MP3EI yaitu (1) mengembangkan potensi ekonomi wilayah di 6 Koridor Ekonomi Indonesia, (2) memperkuat konektivitas nasional yang terintegrasi secara lokal

(20)

11 dan terhubung secara global (locally integrated, globally connected), dan (3) memperkuat kemampuan SDM dan IPTEK nasional untuk mendukung pengembangan program utama di setiap koridor ekonomi.

MP3EI juga bersinergi dengan triple track strategy yang mengusung program pro-poor, pro-environment dan pro-job. Tidak berhenti sampai disitu, MP3I juga memenuhi tujuan besar dari Millenium Development Goals (MDGs) yang dirancang oleh PBB[2] untuk penyelesaian permasalahan mengenai pemberantasan kemiskinan dan kelaparan, pencapaian pendidikan dasar universal, promosi kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan, menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV / AIDS, malaria, dan penyakit lainnya, memastikan kelestarian lingkungan, membangun Kemitraan Global untuk Pembangunan.

Kondisi nyata yang dihadapi Indonesia secara global saat ini malah bertentangan dari segi energi. Berbanding terbalik dengan kondisi yang diharapkan kebijakan diatas, di Indonesia, pada tahun 2001 hingga 2002 terjadi kenaikan demand atas listrik sebesar 12.8%. Diprediksi kenaikan permintaan selama 10 tahun kedepan akan meningkat 9% setiap tahun. Di Sumatera dan Jawa contohnya, terjadi defisit listrik lebih dari 75 MW, Sulawesi sekitar 24 MW, dan wilayah lainnya dibawah 10 MW (DESDM, 2005).

(21)

12 Jika meninjau spesifik pada masyarakat pesisir, jumlah penduduk masyarakat pesisir di Indonesia berkisar sekitar 16.5 juta jiwa. Penduduk pesisir ini memiliki predikat poverty headcount index sebesar 0.3214 yang berarti 32% dari penduduk pesisir adalah mereka yang berada dibawah garis kemiskinan dan juga tidak ada pihak yang berinisiatif untuk memicu pertumbuhan ekonomi di sektor ini. Tentunya ini adalah hal yang amat ironis, karena potensi kelautan yang berbatasan langsung dengan masyarakat pesisir sebenarnya amat banyak. Disinilah konsep blue economy melalui MP3EI, triple track strategy, dan MDGs perlu diimplementasikan untuk memperbaiki hal ini.

4.1.2 Potensi Energi Arus Laut Indonesia

Panjang pantai Indonesia sekitar 80.000 Km dan memiliki luas lautnya sekitar 80 juta km2. Dari sekian banyak sumber energi alternatif laut seperti tenaga air konvensional, geotermal, dan gelombang, Indonesia masih amat minim dalam pemberdayaan energi arus laut untuk dikonversi menjadi energi listrik. Padahal, Indonesia menyimpan sekitar 75.000 MW potensi dari energi tenaga air, 27.140 MW potensi dari energi geotermal, dan 240.000 MW potensi dari energi gelombang yang belum diberdayakan[7]. Secara spesifik, akan dibahas lebih dalam pada energi arus laut di Indonesia.

Potensi untuk mengkonversi energi arus laut menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin Marine Current CV T-Files Indonesia mampu menghasilkan 500 watt pada kecepatan arus 1,5 m/detik. Sedangkan, dengan menggunakan turbin Kobold mampu menghasilkan daya sebesar 34 kW dengan kecepatan minimum 1,5 m/detik sedangkan untuk kecepatan arus diatas 3m/detik mampu hingga lebi hdari 280 kW.

Dilansir dari http://www.ebtke.esdm.go.id pada 11 November 2012 pukul 4:44:12, Dr. Erwandi dari UPT Balai Pengkajian dan Penelitian Hidrodinamika Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BBPT) pada Seminar Potensi Energi Listrik dari Arus Laut di wilayah Nusa Tenggara Timur

(NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). “Di wilayah NTB dan NTT

(22)

13 Seminar Potensi Energi Listrik dari Arus Laut di wilayah NTT dan NTB di Kantor Puslitbang PLN, Selasa 26 April 2011.”

Berikut merupakan potensi energi arus laut di Indonesia yang telah diteliti oleh Asosiasi Energi Arus Laut Indonesia[8]:

Tabel 4.1 Data Potensi Konversi Arus Laut di Indonesia

Sumber Daya Besar Potensi Teoretis 60 GW/160 GW Teknikal 10,5 GW/22,5 GW Praktikal 5,25 GW/4,8 GW

Aksesibel 2625 GW

Aksesibel & Feasible 1.500 MW

Maka, perlu dilakukan pengembangan potensi yang ada agar tercapai tujuan pemerintah bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.

4.1.3 Key Stakeholders

Sejauh ini belum gencar dilakukan sosialisasi maupun edukasi masyarakat mengenai sumber energi arus laut ini. Karena tidak adanya sosialisasi dari pemerintah atau instansi pendidikan ke masyarakat, energi konvensional masih menjadi pilihan utama bagi PLN sebagai penyedia listrik negara. Namun, ini tentunya menjadi kesempatan bagi para technopreneur untuk masuk kedalam industri ini, begitu juga untuk PLN jika melihat ini secara jangka panjang.

(23)

14 Gambar 4.2 Key Stakeholders Pengembangan Energi Arus Laut di Indonesia

Setelah itu, perlu diketahui lebih rinci estimasi kalkulasi keekonomian untuk proses konversi energi arus laut dan gelombang menjadi sumber energi terbarukan dengan teknologi yang telah ada saat ini. Perhitungan biaya investasi dan operasi diambil dari perusahaan turbin arus laut yang telah berpengalaman dan beroperasi dengan baik hingga hari ini yaitu PT T-Files Indonesia. Pada subbab berikutnya akan disajikan rincian biaya yang telah dianalisis dan dijadikan acuan oleh PT T-Files Indonesia sebagai perusahaan penyedia jasa konversi turbin arus laut dari Indonesia dengan kapasitas 1MW.

4.2 Analisis Kelayakan Investasi Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut

Tentunya setelah mengetahui potensi yang ada dari energi arus laut dan gelombang di Indonesia, perlu dikalkulasi juga dari segi keekonomiannya. Selanjutnya akan dijelaskan secara umum ongkos produksi dan kelayakan energi arus laut dan gelombang bagi para investor potensial yang ingin membangun infrastruktur dan sistem bisnisnya dengan skala turbin generator 1 Mega Watt.

Untuk melakukan investasi instalasi konversi energi arus laut menjadi energi listrik 1 MW[9], pertama-tama harus dilakukan dan dikaji dulu kelayakan usahanya. Ini dilakukan dengan studi kelayakan (feasibility study). Aspek-aspek hingga instalasi konversi energi arus laut terbagi dalam 5 aspek sebagai investasi awal (initial costs). Berikut rincian biaya awal yang perlu disiapkan:

(24)

15 Tabel 4.2 Kebutuhan Sumber Dana Investasi Turbin Arus Laut

Project costs and savings/income summary

Initial costs

Dari segi kelayakan teknologi hingga instalasi, aspek-aspek diatas merupakan aspek fundamental yang perlu dipenuhi untuk melanjutkan proses menuju proses operasi. Tentunya didalam proses operasi tersebut, terdapat juga biaya yang harus dibayar mulai dari biaya langsung, tak langsung, dan overhead

yang termasuk biaya bahan tak langsung, buruh tak langsung dan biaya-biaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah diidentifikasikan atau dibebankan langsung pada suatu pekerjaan, hasil produksi/tujuan biaya akhir (Usry & Hammer, 1991–368).

Tabel 4.3 Ongkos Operasi dan Perawatan Tahunan

Annual costs and debt payments

O&M $ 220,000

Fuel cost - proposed case $ 0

Total annual costs $ 220,000

Kemudian, dilakukanlah estimasi dengan proses instalasi dan operasi yang telah dijalankan. Basis power plant yang dijadikan landasan untuk mengestimasi pemasukan adalah power plant berdaya 1 Mega-Watt. Diketahui juga proyeksi pemasukan kas setiap tahun sebesar $ 1,051,200 dengan ongkos produksi listriknya sebesar $ 0,120/kWh yang dijual dengan harga $ 0,15, yang relatif amat kompetitif secara ongkos produksi bila dibandingkan dengan sumber energi konvensional lainnya.

Tabel 4.4 Proyeksi Pendapatan Tiap Tahun

Annual income

Electricity export income

Electricity exported to grid MWh 7,008

(25)

16

Electricity export income $ 1,051,200

Electricity export escalation rate % 2.0%

Dapat dilihat pada tabel dibawah ini perbandingan ongkos produksi energi yang dijadikan acuan oleh PT. PLN Indonesia.

Gambar 4.3 Perbandingan Ongkos Produksi Listrik

Maka, setelah diketahui ongkos produksi dan potensi arus pemasukan uang. dengan demikian dapat dilakukan perhitungan ekonomi teknik untuk dijadikan pertimbangan kelayakan investasi dengan asumsi discount rate sebesar 10%. Berikut disajikan tabel perhitungannya.

Tabel 4.5 Proyeksi Arus Kas Investasi Turbin Arus Laut

Yearly cash flows

Year Pre-tax After-tax Cumulative

(26)

17 Dari analisis keekonomian data diatas, maka kemudian dapat digunakan beberapa piranti analisis untuk menghitung kelayakan investasi di energi arus ini. Piranti yang dapat digunakan ialah analisis IRR (Internal Rate of Return), NPV (Net Present Value), dan PBP (Payback Period).

IRR dihitung dengan menggunakan rumus:

Dimana Pn merupakan arus kas pada periode ke-n, dan IRR merupakan

variabel yang harus dicari.

Dan setelah melakukan perhitungan, diperoleh IRR selama 10 tahun sebesar 14,7%. Kemudian, dilanjutkan lagi dengan justifikasi kelayakan investasi dari segi NPV. NPV dapat dicari dengan rumus:

Dimana Pn merupakan arus kas pada periode ke-n, dan k merupakan asumsi

discount rate.

(27)

18 Gambar 4.4 Grafik Arus Kas Kumulatif

Dengan estimasi biaya investasi dan ongkos produksi ini, maka proses konversi energi arus laut tentunya dari segi keekonomian masih dapat dikatakan

feasible jika didukung dari berbagai pihak.

Tabel 4.6 Parameter Analisis Kelayakan Investasi

Financial viability summary

Annual life cycle savings $/yr 164.307

Energy production cost $/MWh 128.68

Payback Period Yr 5,2

4.3 Dampak Potensial Pembangunan Ekonomi Pada Masyarakat

Tentunya investasi ini dapat mendukung masyarakat pesisir maupun

remote area yang kesusahan mendapatkan daya listrik yang mayoritas disediakan bagi provinsi-provinsi dan pulau besar di Indonesia. Diharapkan dengan adanya instalasi turbin arus laut penghasil energi ini, masyarakat pesisir dapat tentunya menikmati listrik, sehingga dengan tata kelola desa yang baik dan dukungan dari

(28)

19 warga dan pemerintah setempat, ekonomi pesisir dan nelayan khususnya dapat berjalan dan juga bertumbuh secara perlahan dengan baik. Harapan ini tidak berlebihan. Harapan ini sejalan dengan rancangan MP3EI yang mengarah kepada percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia pada pilar pertama dan ketiga yaitu pengembangan potensi ekonomi wilayah di 6 (enam) koridor ekonomi Indonesia, dan memperkuat kemampuan SDM dan IPTEK nasional (dalam konsentrasi konversi energi arus laut) untuk mendukung pengembangan program utama di setiap koridor ekonomi.

Selain mendukung keberjalanan MP3EI, hal ini juga bersinergi dengan pelaksanaan triple track strategy yang berkorelasi langsung dengan Millenium Development Goals (MDGs) pada poin ‘memastikan kelestarian lingkungan’ dari segi emisi karbon dan ‘memberantas kemiskinan dan kelaparan’ terutama pada masyarakat pesisir. Hal-hal pembangunan dan percepatan yang dapat dilakukan pasca instalasi turbin arus laut ini antara lain ialah:

1. Peningkatan kegiatan ekonomi dilakukan melalui diversifikasi kegiatan usaha dan peningkatan kualitas dan kuantitas komodi lokal dengan penggunaan teknologi tepat guna,

2. Peningkatan kualitas pendidikan di daerah sub-urban atau remote area

secara berkala dan berkelanjutan,

3. Penggunaan teknologi yang ramah lingkungan demi menjaga keberlangsungan alam dan disesuaikan dengan kebijaksanaan lokal

4. Peningkatan akses terhadap daerah yang sebelumnya tidak dapat dijangkau dan sekaligus memperkenalkan wisata alam untuk daerah yang memiliki potensi alam yang belum tergarap,

5. Peningkatan akses komunikasi maupun jalan demi memudahkan layanan kesehatan untuk menjangkau daerah yang sebelumnya tidak memiliki akses terhadap layanan kesehatan.

Dengan demikian, tujuan dari konsep blue economy dapat terimplementasi dengan baik, dan pada akhirnya kebijakan MP3EI yang bersinergi dengan

(29)

20 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari karya tulis ini dengan mengacu pada rumusan masalah adalah sebagai berikut:

1. Indonesia, sesuai dengan rumusan MP3EI memiliki potensi energi terbarukan yang belum diberdayakan dengan maksimal yaitu energi arus laut yang potensial untuk melakukan percepatan ekonomi negara yang bersinergi dengan triple track strategy dan Millenium Development Goals. 2. Investasi turbin energi arus laut layak secara teknologi dan ekonomi, namun diperlukan peran aktif baik pemerintah maupun swasta dalam implementasinya pada tempat-tempat yang berpotensi tersebut.

3. Terdapat banyak dampak positif bagi masyarakat pesisir dengan instalasi turbin arus laut ini yang sesuai dengan rancangan MP3EI.

5.2 Saran

Saran yang kami ajukan untuk dapat diimplementasikan pada pembangunan ekonomi masyarakat pesisir dengan instalasi turbin arus laut ini adalah:

1. Diperlukan dukungan dan peran serta yang aktif dari key stakeholders baik dari segi sumber dana maupun sumber daya untuk dapat melakukan studi, penelitian, perencanaan, pengembangan hingga implementasi pada konversi energi arus laut menjadi listrik demi tercapainya tujuan pembangunan ekonomi masyarkat pesisir yang sesuai dengan tujuan MP3EI.

2. Diperlukan edukasi dan sosialisasi lebih lagi dari institusi akademik untuk dibagikan pada masyarakat luas supaya masyarakat tercerdaskan dan tanggap dalam menghadapi perkembangan teknologi arus laut ini.

(30)

21

DAFTAR PUSTAKA

Asosiasi Energi Laut Indonesia. 2012. Perkembangan Teknologi Konversi Energi Laut di Indonesia.

UN TEEB, US Geological Survey, Worm et al (2006). 2012. Global Resources Stock Check. http://www.bbc.com/future/story/20120618-global-resources-stock-check. Diakses pada 17 November 2012.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE). 2012. Pengembangan Potensi Energi Gelombang di Indonesia Belum Optimal.

http://www.ebtke.esdm.go.id/energi/energi-terbarukan/arus-laut/336-potensi-energi-laut-nasional-telah-diratifikasi.html. Diakses pada 19 November 2012. Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian. 2011.

http://www.depkeu.go.id/ind/others/bakohumas/bakohumaskemenko/MP3EI_revi si-complete_(20mei11).pdf diakses pada 19 November 2012.

Paramita, Nurana. 2010. Potensi Penerapan Turbin Arus Laut Sebagai Sumber Daya Energi Alternatif di Indonesia: Tugas Akhir Sarjana.

PT T-Files Indonesia. 2012. Company Profile.

PT T-Files Indonesia. 2012. Marine Current Turbine.

UN News Centre. 2012. World population to reach 9.1 billion in 2050, UN Projects. http://www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=13451. Diakses pada 17 November 2012.

USAID ASIA. 2012. Energy Trends in Developing Asia: Priorities for a Low-Carbon Future. http://usaid.eco-asia.org. Diakses pada 17 November 2012. VOITH. 2012. Tidal Current Power Stations. http://www.voith.com/en/products-services/hydro-power/ocean-energies/tidal-current-power-stations--591.html

(31)

22 World Bank. 2012. Millenium Development Goals.

http://data.worldbank.org/about/millennium-development-goals. Diakses pada 11/19/2012 2:13:42 .

(32)

23

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

No Nama Sekolah Tingkat Tahun

1 SD ST Agustinus Dasar 1998-2004

2 SMPK YAHYA Bandung, Indonesia Menengah 2004-2007 3 SMAK YAHYA Bandung, Indonesia Atas 2007-2010 4 Institut Teknologi Bandung, Indonesia S1 2010-Sekarang Nama : Jefry Anderson Torhis Simanjuntak

NIM : 129 10 003

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung / 21 April, 1992 Kebangsaan

Jenis Kelamin Agama

: : :

Indonesia Laki-laki Kristen Program Studi : Oseanografi

Fakultas : Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung, Indonesia

Alamat Rumah : Komplek Antapani Mas 14A Jalan Randusari Timur RT 5/ RW 17 Kelurahan Antapani, Kecamatan Antapani Kidul

Bandung, Jawa Barat, Indonesia Nomor Telepon : 085721042000

(33)

24

No Nama Sekolah Tingkat Tahun

1 SDN Soka 34 Bandung, Indonesia Dasar 1998-2004 2 SMP Darul Hikam Bandung, Indonesia Menengah 2004-2007 3 SMAN 14 Bandung, Indonesia Atas 2007-2010 4 Institut Teknologi Bandung, Indonesia S1 2010-Sekarang

Nama : Muhammad Alfalah Fauzi

NIM : 129 10 003

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung / 13 Juni, 1992 Kebangsaan

Jenis Kelamin Agama

: : :

Indonesia Laki-laki Islam Program Studi : Oseanografi

Fakultas : Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung, Indonesia

Alamat Rumah : Kompleks PPR-ITB No B2, Mekarwangi, Lembang, Kab. Bandung Barat, Indonesia

Nomor Telepon : 085722036760

Email : muhammadalfalahfauzi@yahoo.com alfafauzi@students.itb.ac.id

(34)

25

No Nama Sekolah Tingkat Tahun

1 SDK YAHYA Bandung, Indonesia Dasar 1997-2003 2 SMPK YAHYA Bandung, Indonesia Menengah 2003-2006 3 SMA Alloysius Bandung, Indonesia Atas 2006-2009 4 Institut Teknologi Bandung, Indonesia S1 2009-Sekarang Nama : Harriman Samuel Saragih

NIM : 134 09 108

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung / 30 Desember, 1990 Kebangsaan

Jenis Kelamin Agama

: : :

Indonesia Laki-laki Kristen

Program Studi : Manajemen Rekayasa Industri Fakultas : Fakultas Teknologi Industri,

Bandung, Indonesia

Alamat Rumah : Taman Cibaduyut Indah A-45 Bandung, Jawa Barat, Indonesia Nomor Telepon : +6285624703449

Gambar

Gambar 1.1 Peta Kebutuhan Energi Listrik di Indonesia (Sumber : PLN)
Tabel 1.1 Data Statistik Kondisi Masyarakat Pesisir
Gambar 2.1 Peta Potensi Arus Laut di Beberapa Wilayah di Indonesia
Tabel 2.1  Data Konversi Energi Arus Laut di Indonesia
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan dikarenakan pada rekening belanja bendera, umbul-umbul dan spanduk tidak dapat dilaksanakan seluruhnya

Rekapitulasi hasil penelitian pada industri kulit/sepatu KATEGORI UMUR KATEGORI MASA KERJA KATEGORI TEMPAT TINGGAL KATEGORI RIWAYAT. PENYAKIT KATEGORI

Program jaminan sosial bersifat wajib namun masih ada tenaga kerja yang belum terdaftar sebagai peserta sesuai ketentuan yang berlaku yang salah satunya para pekerja harian lepas

Hasil analisis menyatakan bahwa DP memberikan pengaruh yang cukup besar pada perilaku RDP akibat beban gempa dibandingkan dengan struktur OF, dimana pengaruh

Proyeksi jumlah penduduk Desa Bongo pada tahun 2018 sekitar 2.593 dan proyeksi siswa/guru/pegawai untuk fasilitas pendidikan sekitar 543 Penghitungan pemakai air rata-rata per

Sesuai dengan penjelasan singkat mengenai permasalahan pencatatan persediaan yang sedang dihadapi oleh Giri Mart UPN Veteran Jawa Timur maka, pada dasarnya dibutuhkan

Perusahaan manufaktur memiliki skala produksi yang cukup besar dan membutuhkan modal yang besar untuk pengembangan produk dan ekspansi pangsa pasarnya, sehingga

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan estetika foto dalam iklan dimajalah Femina yang digunakan oleh Kosmetik Revlon pada tahun 2000 hingga 2014.. Masalah