• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

25 4.1. Proyeksi Pemakai Air Bersih Desa Bongo

4.1.1. Proyeksi Penduduk Desa Bongo

Analisis tentang pemakai air bersih di Desa Bongo didapat dengan melihat pertambahan penduduk dari tahun 2009 – 2013. Data jumlah penduduk tahun sebelumnya dapat menjadi tolok ukur didalam menentukan proyeksi pertumbuhan penduduk Desa Bongo. Jumlah penduduk Desa Bongo dapat dilihat dalam Tabel 4.1. Data Jumlah Penduduk Desa Bongo Tahun 2009 – 2013.

Tabel 4.1. Data Jumlah Penduduk Desa Bongo Tahun 2009-2013

Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)

2009 2.365

2010 2.375

2011 2.384

2012 2.406

2013 2.479

Sumber: Kantor Desa Bongo Kec. Batudaa Pantai, Kab. Gorontalo.

Metode yang digunakan dalam menghitung proyeksi penduduk adalah metode aritmatik:

r = (Po-Pt) / T r = (2.479-2.365) / 5 r = 22,8

Sehingga Persamaan untuk mencari pertambahan penduduk menjadi: Pn = Po + r (dn) Dimana: Untuk tahun 2009 = dn1 Untuk tahun 2010 = dn2 Pn = 2.365 + 22,8*(6) Pn = 2.501,8 ~ 2.502 Jiwa

(2)

Adapun hasil dari perhitungan proyeksi penduduk Desa Bongo dapat dilihat dalam Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Proyeksi Jumlah Penduduk Desa Bongo 2014-2018

Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa) Selisih Pertumbuhan Penduduk (Tahun) Persentase (%) 2014 2.502 23 0,91 2015 2.525 23 0,90 2016 2.547 22 0,90 2017 2.570 23 0,89 2018 2.593 23 0,88 Rata-rata 22,8 0,90

Dari tabel di atas bisa dilihat bahwa rata-rata pertumbuhan penduduk yaitu sebesar 22,8 jiwa per tahun dan rata-rata persentasenya yaitu sebesar 0,90 % per tahun.

Proyeksi penduduk Desa Bongo 2014 – 2018 dapat dilihat dalam grafik sebagai berikut:

Gambar 4.1. Grafik Proyeksi Penduduk Desa Bongo 2440 2460 2480 2500 2520 2540 2560 2580 2600 2014 2015 2016 2017 2018 J u m la h P en d uduk Tahun

(3)

4.1.2. Proyeksi Pemakai Air Bersih Untuk Fasilitas Pendidikan. 1. Proyeksi Pemakai Air Bersih Sekolah Dasar

Desa Bongo memiliki 3 sekolah dasar yang terbagi dalam 3 dusun. Proyeksi pemakai air bersih untuk sekolah dasar dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.3. Jumlah Pemakai Air Bersih Di Sekolah Dasar 2009-2013

Tahun Jumlah Pemakai Air Bersih (Jiwa)

Siswa Guru/Pegawai Total

2009 322 30 352

2010 308 25 333

2011 313 25 338

2012 321 26 347

2013 328 28 356

Sumber: Sekolah Dasar Di Desa Bongo. Kec. Batudaa Pantai. Kab. Gorontalo Metode yang digunakan untuk memprroyeksikan Pemakai Air Bersih di Sekolah Dasar adalah sebagai berikut:

r = (Po-Pt) / T r = (356-352) / 5 r = 0.8

Sehingga Persamaan untuk mencari pertambahan Jumlah siswa, guru, pegawai menjadi: Pn = Po + r (dn) Dimana: Untuk tahun 2009 = dn1 Untuk tahun 2010 = dn2 Pn = 352 + 0.8*(6) Pn = 356,8 ~ 357

Adapun hasil dari perhitungan proyeksi jumlah pemakai air bersih di sekolah dasar dapat dilihat dalam Tabel 4.4.

(4)

Tabel 4.4. Proyeksi Jumlah Pemakai Air Bersih Di Sekolah Dasar 2014-2018

Tahun

Jumlah Pemakai Air Bersih (Jiwa) Selisih siswa,guru,pegawai (Jiwa) Persentase (%) Siswa,Guru/Pegawai 2014 357 1 0,22 2015 358 1 0,22 2016 358 0 0,22 2017 359 1 0,22 2018 360 1 0,22 Rata-rata 0,8 0,22

Adapun dari hitungan di atas bisa dilihat bahwa rata-rata pertumbuhan jumlah siswa, guru, pegawai yaitu sebesar 0,8 jiwa per tahun dan untuk persentasenya yaitu sebesar 0,22 % pert tahun.

Grafik Jumlah pemakai air bersih di sekolah dasar 2014 – 2018 dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 4.2. Grafik Pemakai Air Bersih Untuk Sekolah Dasar 355.5 356 356.5 357 357.5 358 358.5 359 359.5 360 360.5 2014 2015 2016 2017 2018 J u m la h Si sw a ,g u ru /pe g a w a i Tahun

(5)

2. Proyeksi Pemakai Air Bersih Sekolah Menengah Pertama

Proyeksi pemakai air bersih untuk sekolah menengah Pertama dapat dilihat dalam Tabel 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4.5. Pemakai Air Bersih Sekolah Menengah Pertama 2009-2013

Tahun Jumlah Pemakai Air Bersih (Orang)

Siswa Guru/Pegawai Total

2009 135 18 153

2010 138 17 155

2011 145 17 162

2012 148 17 165

2013 152 16 168

Sumber: Sekolah Menegah Pertama Negeri 2 Batudaa Pantai.

Metode yang digunakan untuk memproyeksikan pemakai air bersih di Sekolah Menengah Pertama adalah sebagai berikut:

r = (Po-Pt) / T r = (168–153)/5 r = 3

Sehingga Persamaan untuk mencari pertambahan Jumlah siswa, guru, pegawai menjadi: Pn = Po + r (dn) Dimana: Untuk tahun 2009 = dn1 Untuk tahun 2010 = dn2 Pn = 153+3*(6) Pn = 171 Jiwa

Adapun hasil dari perhitungan proyeksi jumlah pemakai air bersih di sekolah menengah pertama dapat dilihat dalam Tabel 4.6.

(6)

Tabel 4.6. Proyeksi Pemakai Air Sekolah Menengah Pertama 2014-2018

Tahun

Jumlah Pemakai Air bersih (Jiwa) Selisih siswa,guru,pegawai (Jiwa) Persentase (%) Siswa, Guru/Pegawai 2014 171 3 1,75 2015 174 3 1,72 2016 177 3 1,69 2017 180 3 1,67 2018 183 3 1,64 Rata-rata 3 1,69

Rata-rata pertumbuhan pemakai air bersih untuk Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Batudaa Pantai yaitu sebesar 3 jiwa per tahun, dan untuk persentasenya yaitu sebesar 1,69 % per tahun.

Grafik Proyeksi Pemakai Air Bersih Untuk Sekolah menengah Pertama Dapat Dilihat Sebagai Berikut:

Gambar 4.3. Grafik Pemakai Air Bersih Untuk Sekolah Menengah Pertama 164 166 168 170 172 174 176 178 180 182 184 2014 2015 2016 2017 2018 J u m la h Sis w a , g u ru /p eg a w a i Tahun

(7)

4.2. Proyeksi Pemakai Air Bersih

Proyeksi pemakai air bersih Desa Bongo dari tahun 2009-2018 dapat diketahui berdasarkan perhitungan proyeksi jumlah penduduk dan berdasarkan fasilitas yang ada. Air bersih bersumber dari 3 bak yang ada di Desa Bongo dan hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan air rumah tangga per jiwa dan fasilitas pendidikan, sedangkan untuk bangunan social seperti tempat ibadah menggunakan sumber air dari sumur bor.

4.2.1. Analisis Kebutuhan Air Untuk Masyarakat Desa Bongo

Proyeksi jumlah penduduk Desa Bongo pada tahun 2018 sekitar 2.593dan proyeksi siswa/guru/pegawai untuk fasilitas pendidikan sekitar 543 Penghitungan pemakai air rata per hari dapat melihat Tabel 2.1. Pemakaian air bersih rata-rata (Noerbambang S M ; 2000), adapun rumah penduduk di Desa Bongo rata-rata-rata-rata hanya rumah biasa. Besarnya Pemakaian air bersih rata-rata per hari dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Kebutuhan Air Rata-rata Qd = (X) (Jumlah Penduduk) Qd = 60 (2.593)

Qd = 155.580 liter/hari

Selain menghitung pemakaian air bersih rata-rata penulis juga menghitung kebutuhan air bersih per jam dan kebutuhan air pada jam puncak, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Kebutuhan Air Perjam: Qh = Qd/T

Qh = 155.580 / 24 Qh = 6.482,5 liter/jam

Kebutuhan Air Pada Jam Puncak: Qh-max = C1Qh

Qh-max = 2,0 (6.482,5) Qh-max = 12.965 liter/jam

Jam puncak yang terjadi di Desa Bongo yaitu pada jam 07.00 – 09.00, dan juga terjadi pada sore hari yaitu pada jam 17.00 – 18.00. Adapun hasil dari

(8)

perhitungan di atas dapat dilihat dalam Tabel 4.7. Analisis Kebutuhan Air Untuk Masyarakat Desa Bongo 2009-2018

Tabel 4.7. Analisis Kebutuhan Air Untuk Masyarakat Desa Bongo 2009-2018

Tahun Qd (liter/hari) Qh (liter/jam) Qh-max (liter/jam) 2009 141.900 5.912,50 11.825 2010 142.500 5.937,50 11.875 2011 143.040 5.960 11.920 2012 144.360 6.015 12.030 2013 148.740 6.197,50 12.395 2014 150.120 6.255 12.510 2015 151.500 6.312,50 12.625 2016 152.820 6.367,50 12.735 2017 154.200 6.425 12.850 2018 155.580 6.482,50 12.965

Dari tabel di atas bisa dilihat bahwa kebutuhan air bersih untuk masyarakat Desa Bongo untuk tahun 2018 yaitu sebesar 155.580 liter/hari, pemakaian air perjam tahun 2018 yaitu sebesar 6.482,50 liter/jam, dan pemakaian air pada jam puncak tahun 2018 yaitu 12.965 liter/jam.

4.2.2. Analisis Kebutuhan Air Bersih Untuk Fasilitas Pendidikan

Penghitungan air bersih untuk fasilitas pendidikan sama halnya dengan penghitungan kebutuhan air bersih untuk masyarakat Desa Bongo. Kebutuhan air bersih rata per hari dapat dilihat dalam Tabel 2.1 pemakaian air bersih rata-rata per hari. Rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut:

1. Sekolah Dasar

Kebutuhan Air Rata-rata Qd = (X) (Jumlah Penduduk) Qd = 40 (360)

(9)

Setelah mendapatkan kebutuhan air rata-rata per hari dilanjutkan dengan menghitung kebutuhan air bersih per jam dan kebutuhan air pada jam puncak, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Kebutuhan Air Perjam: Qh = Qd/T

Qh = 14.400 / 6 Qh = 2.400 liter/jam

Kebutuhan Air Pada Jam Puncak: Qh-max = C1Qh

Qh-max = 2,0 (2.400) Qh-max = 4.800 liter/jam

Jam puncak yang terjadi di sekolah dasar yaitu pada jam 06.30 – 07.00, hal ini terjadi karena siswa melakukan penyiraman tanaman yang ada di sekolah.

2. Sekolah Menengah Pertama Kebutuhan Air Rata-rata

Qd = (X) (Jumlah Penduduk) Qd = 50 (183)

Qd = 9.150 liter/hari

Setelah mendapatkan kebutuhan air rata-rata per hari dilanjutkan dengan menghitung kebutuhan air bersih per jam dan kebutuhan air pada jam puncak, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Kebutuhan Air Perjam: Qh = Qd/T

Qh = 9.150 / 7

Qh = 1.307,14 liter/jam

Kebutuhan Air Pada Jam Puncak: Qh-max = C1Qh

Qh-max = 2,0 (1.307,14) Qh-max = 2.614,28 liter/jam

Jam puncak yang terjadi di sekolah menegah pertama yaitu pada jam 06.30 – 07.00, hal ini terjadi karena siswa melakukan penyiraman tanaman. Adapun

(10)

hasil dari perhitungan di atas dapat dilihat dalam Tabel 4.8. Analisis Kebutuhan Air Untuk Fasilitas Pendidikan 2009 – 2018.

Tabel 4.8. Analisis Kebutuhan Air Untuk Fasilitas Pendidikan 2009-2018

Tahun

Sekolah Dasar Sekolah Menengah Pertama

Qd (Liter/Hari) Qh (Ltr/Jam) Qh-max (Ltr/Jam) Qd (Liter/Hari) Qh (Ltr/Jam) Qh-max (Ltr/Jam) 2009 14.080 2.346,67 4.693,34 7.650 1.092,86 2.185,72 2010 13.320 2.220 4.440 7.750 1.107,14 2.214,28 2011 13.520 2.253,33 4.506,66 8.100 1.157,14 2.314,28 2012 13.880 2.313,33 4.626,66 8.250 1.178,57 2.357,14 2013 14.240 2.373,33 4.746,66 8.400 1.200 2.400 2014 14.280 2.380 4.760 8.550 1.221,43 2.442,86 2015 14.320 2.386,67 4.773,34 8.700 1.242,86 2.485,72 2016 14.320 2.386,67 4.773,34 8.850 1.264,29 2.528,58 2017 14.360 2.393,33 4.786,66 9.000 1.285,71 2.571,42 2018 14.400 2.400 4.800 9.150 1.307,14 2.614,28

Dari hasil analisa di atas bisa dilihat bahwa kebutuhan air rata-rata perhari untuk fasilitas pendidikan untuk proyeksi tahun 2018 yaitu sebesar 23.550 l/o/h, pemakaian air per jam untuk tahun 2018 yaitu sebesar 3.707,14 lilter/jam, dan untuk pemakaian jam puncak yaitu sebesar 7.414,28 liter/jam.

4.3. Menganalisis Pemakai Air Bersih Maksimum Pada Tahun 2018 Didalam menganalisis pemakaian air bersih maksimum pada tahun 2018 didapat berdasarkan Proyeksi jumlah penduduk setiap tahun hingga 2018 ke depan. pemakaian air rata-rata per hari dapat dilihat pada Tabel 2.1 dimana pemakaian air untuk rumah biasa yaitu sebesar 60 l/h/o. Adapun kebutuhan air maksimum Desa Bongo, Kec. Batudaa Pantai, Kab. Gorontalo dapat dilihat pada Tabel 4.9. Analisis Kebutuhan Maksimum Untuk Masyarakat Desa Bongo.

(11)

Tabel 4.9. Analisis Kebutuhan Maksimum Untuk Masyarakat Desa Bongo. Tahun Jumlah Penduduk (Orang) Pemakaian Rata-rata per hari (liter/hari/orang)

Kebutuhan Air Rata-rata (Liter/Hari) 2009 2.365 60 141.900 2010 2.375 60 142.500 2011 2.384 60 143.040 2012 2.406 60 144.360 2013 2.479 60 148.740 2014 2.502 60 150.120 2015 2.525 60 151.500 2016 2.547 60 152.820 2017 2.570 60 154.200 2018 2.593 60 155.580

Berikut adalah grafik pemakaian air rata-rata Per hari berdasarkan jumlah penduduk dari tahun 2009 – 2018.

Gambar 4.4. Grafik Pemakaian Air Rata-rata Per Hari 135000 140000 145000 150000 155000 160000 2365 2375 2384 2406 2479 2502 2525 2547 2570 2593 K e bu tu h a n A ir R a ta -r a ta Jumlah Penduduk

(12)

Kebutuhan air rata-rata untuk fasilitas pendidikan menggunakan kebutuhan air 40 l/h/o (SD) dan 50 l/h/o (SMP) yang dapat dilihat pada Tabel 2.1. Dan untuk mengetahui kebutuhan air maksimum untuk fasilitas pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4.10. Analisis Kebutuhan Maksimum Untuk Fasilitas Pendidikan.

Tabel 4.10. Analisis Kebutuhan Maksimum Untuk Fasilitas Pendidikan.

Tahun

Sekolah Dasar Sekolah Menengah Pertama

Siswa/Guru/Pegawai Kebutuhan Air Rata-rata Siswa/Guru/Pegawai Kebutuhan Air Rata-rata 2009 352 14.080 153 7.650 2010 333 13.320 155 7.750 2011 338 13.520 162 8.100 2012 347 13.880 165 8.250 2013 356 14.240 168 8.400 2014 357 14.280 171 8.550 2015 358 14.320 174 8.700 2016 358 14.320 177 8.850 2017 359 14.360 180 9.000 2018 360 14.400 183 9.150

Total Kebutuhan Air Bersih untuk Pendidikan 23.550

Dari hasil hitungan di atas bisa dilihat bahwa kebutuhan air maksimum untuk fasilitas pendidikan yaitu sebesar 23.550 l/h/o yang terdiri dari kebutuhan air maksimum untuk sekolah dasar maupun sekolah menengah pertama. Penghitungan kebutuhan air hanya sebatas yang menggunakan sumber mata air lain.

(13)

Tabel 4.11. Rekapitulasi Pemakaian Air Maksimum Tahun 2018

Tahun Uraian Qd (Liter/Detik) Total Kebutuhan Air Bersih (Liter/Detik) 2018

Penduduk 155.580

179.130 Fasilitas Pendidikan 23.550

Untuk mengetahui Pemakai air bersih di Desa Bongo pada tahun 2018 kedepan dapat diketahui dengan menjumlahkan pemakaian air bersih untuk masyarakat dan pemakaian air bersih untuk fasilitas pendidikan yang ada:

Qd total = Qd1 + Qd2 Qd total = 155.580 + 23.550 Qd total = 179.130

Berdasarkan hasil diatas maka didapat:

Debit Air Bersih Desa Bongo = 223.372,80 liter/hari Kebutuhan air bersih Pada 2018 = 179.130 liter/hari

Selisih = 44.242,80 liter/hari

Dari hasil perbandingan antara debit air bersih dengan kebutuhan air bersih untuk 2018 kedepan,debit air bersih yang ada di Desa Bongo masih mencukupi untuk 2018 kedepan, Dimana masih terdapat selisih 44.242,80 Liter/Hari.

Gambar

Gambar 4.1. Grafik Proyeksi Penduduk Desa Bongo 2440246024802500252025402560258026002014201520162017 2018Jumlah PendudukTahun
Tabel 4.3. Jumlah Pemakai Air Bersih Di Sekolah Dasar 2009-2013  Tahun  Jumlah Pemakai Air Bersih (Jiwa)
Grafik Jumlah pemakai air bersih di sekolah dasar 2014 – 2018 dapat  dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.5. Pemakai Air Bersih Sekolah Menengah Pertama 2009-2013  Tahun  Jumlah Pemakai Air Bersih (Orang)
+6

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah pada Fakultas Keguruan

0 5 10 15 20 25 Saya telah berkomitmen untuk menjadi koordinator CBT nasional Telah tercipta kesamaan persepsi mengenai penyelenggaraan CBT nasional melalui workshop

Dalam tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap proses belajar siswa kelas V MI Miftahul Huda Banjaran Driyorejo Gresik pada mata pelajaran ilmu

h) Menu selanjutnya adalah Overview, dimana konfigurasi pada tahap sebelum-sebelumnya akan ditampilkan sebelum paket CMS Joomla di instalasi. Ada hal yang harus diperhatikan

Jika dilihat lagi, metafora hässlich wie die Nacht memang mengandung kriteria dari kedua jenis metafora tersebut, yaitu terdapat kata wie yang merupakan ciri

Belum diketahui efektivitas A.muricata sebagai adjuvant pada malaria serebral yang dinilai dari persentase limfoblas limpa mencit Swiss yang diinokulasi PbA.. Tujuan: Membuktikan

Dengan demikian dapat mencegah pembentukan FeS yang titik cairnya lebih rendah dari titik cair baja, akibatnya unsur Mn dapat mencegah terjadinya Hot Shortness

Bersama Wakil Bupati Rohil, Drs Jamiludin dan Plt Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Rohil, Muhammad Amin serta serta sejumlah pimpinan satuan kerja perangkat daerah yang ada