LOGO
Ernita_spon@yahoo.com
KONSEP PRODUKSI DI
ACEH: TEORI DAN
Presented By:
ANDINI RIZKI NURSANI (1101102010017)
ERNITA MARZUKI (1101102010049)
RAHMI WARIZKI (1101102010059)
Pengertian Produksi
Prishardoyo (2005) mendefinisikan produksi sebagai kegiatan yang dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan menghasilkan barang atau meningkatkan nilai guna suatu barang dan jasa.
Magfuri (1987:72) menjelaskan fungsi produksi dalam mengubah barang agar
mempunyai kegunaan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Jadi produksi merupakan segala kegiatan untuk menciptakan atau menambah guna atas suatu benda yang ditunjukkan untuk memuaskan orang lain melalui pertukaran.
Karf (1992) mendefinisikan kegiatan produksi dalam perspektif islam sebagai usaha manusia untuk memperbaiki tidak hanya kondisi fisik materialnya, tetapi juga moralitas, sebagai sarana untuk mencapai tujuan hidup sebagaimana digariskan dalam agama islam, yaitu kebahagiaan dunia dan akhirat.
Rahman (1995) menekankan pentingnya keadilan dan kemerataan produksi
(distribusi produksi secaraa merata).
Produksi yang Islami menurut Siddiqi (1992) adalah penyediaan barang dan jasa
dengan memperhatikan nilai-nilai keadilan dan kebijakan atau manfaat
TEORI PRODUKSI
Teori produksi dalam perspektif islam:
Teori Produksi dalam Al Qur’annul Karim Teori Produksi Dalam Sunnah Nabi SAW
TUJUAN PRODUKSI
Tujuan kegiatan produksi adalah meningkatkan
kemashlahatan yang bisa diwujudkan dalam
berbagai bentuk diantaranya:
Pemenuhan kebutuhan manusia pada tingkat moderat.
Menemukan kebutuhan masyarakat dan pemenuhannya.
Menyiapkan persediaan barang/jasa dimasa depan.
Pemenuhan sarana bagi kegiatan social dan ibadah
Prinsip-prinsip Produksi
Islami
Pada prinsipnya kegiatan produksi
terkait seluruhnya dengan syariat
Islam,
dimana
seluruh
kegiatan
produksi harus sejalan dengan tujuan
dari konsumsi itu sendiri. Konsumsi
seorang muslim dilakukan untuk
mencari
falah
(kebahagiaan), demikian
pula
produksi
dilakukan
untuk
menyediakan barang dan jasa guna
falah
tersebut. Al-Qur’an dan Hadist
Faktor-faktor Produksi
Tanah
Pengertian tanah mengandung arti yang luas. Al Qur’an menggunakan kata tanah dengan maksud yang berbeda. Manusia diingatkan akan sumber kekayaan untuk dipergunakan. Manusia boleh menggunakan sumber yang tersembunyi dan potensi untuk memuaskan kehendak yang tidak terbatas. Islam telah mengakui tanah sebagai faktor produksi tetapi tidak setepat digunakan dalam arti sama yang digunakan di zaman modern.
Tenaga kerja
Ekonomi Islam lebih menitik beratkan faktor manusia sebagai perhatian terpenting dalam teori produksi. Karena dalam perspektif ekonomi Islam tenaga kerja memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada faktor modal finansial.
Modal
Modal meupakan aset yang digunakan untuk membantu distibusi aset berikutnya. Menurut Thomas, milik individu dan Negara yang digunakan dalam menghasilkan aset berikutnya selain tanah dan modal. Modal dapat memberikan kepuasan pribadi dan membantu menghasilkan kekayaan.
Organisasi
Nilai-nilai Islam dalam
Berproduksi
Berwawasan jangka panjang, yaitu berorientasi kepada tujuan akhirat; Menepati janji dan kontrak, baik dalam lingkup internal atau eksternal; Memenuhi takran, ketepatan, kelugasan dan kebenaran;
Berpegang teguh pada kedisiplinan dan dinamis;
Memuliakan prestasi/produktifitas;
Mendorong ukhuwah antarsesama pelaku ekonomi; Menghormati hak milik individu;
Mengikuti syarta sah dan rukun akad/transaksi; Adil dalam bertransaksi;
Memiliki wawasan social;
Pembayaran upah tepat waktu dan layak;
Produksi di Aceh
Aceh yang merupakan penduduk
dengan mayoritas beragama islam,
tentu mempunyai
pertimbangan-pertimbangan khusus terkait dengan
kegiatan produksi. Layaknya provinsi
lain, Aceh juga merupakan satu
provinsi
yang
didalamnya
berlangsung kegiatan produksi oleh
masyarakat
untuk
memenuhi
Pengujian terhadap Perilaku Produsen
di Aceh
(Studi Empiris pada Produsen/Pengusaha di Aceh)
Produksi adalah bagian terpenting dari ekonomi Islam bahkan dapat
dikatakan sebagai salah satu dari rukun ekonomi disamping konsumsi, distribusi, redistribusi, infak dan sedekah. Karena produksi adalah kegiatan manusia untuk menghasilkan barang dan jasa yang kemudian dimanfaatkan oleh konsumen. Pada saat kebutuhan manusia masih sedikit dan sederhana, kegiatan produksi dan konsumsi dapat dilakukan dengan manusia secara sendiri. Artinya seseorang memproduksi barang/jasa kemudian dia mengonsumsinya.
Contd..
Tujuan dari pengujian dengan jumlah sample 20
Pembahasan dan Bukti
Empiris
Terkait dengan perbedaan kegiatan produksi oleh muslim dan
non-muslim, berikut akan dibahas dalam ruang lingkup yang lebih khusus, yaitu perilaku produsen muslim vs non muslim di Aceh:
Penutup
Kesimpulan
Manusia dengan akalnya yang sempurna telah diperintahkan oleh Allah untuk dapat terus mengolah alam ini bagi kesinambungan alam itu sendiri, dalam hal ini nampaklah segala macam kegiatan produksi amat bergantung kepada siapa yang memproduksi (subyek) yang diharapkan dpat menjadi pengolah alam ini menuju kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.
Saran
LOGO
www.themegallery.com