• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR - Konsep Perencanaan Dan Perancangan Pusat Pendidikan Musik Di Surakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS AKHIR - Konsep Perencanaan Dan Perancangan Pusat Pendidikan Musik Di Surakarta"

Copied!
195
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

TUGAS AKHIR

PUSAT PENDIDIKAN MUSIK

DI SURAKARTA

Diajukan sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik

Program Studi Arsitektur Jurusan Arsitektur

Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun Oleh :

LIBRIYA SABATINI

I0207061

Dosen Pembimbing :

Ir. Marsudi, MT

Ir. Hari Yuliarso, MT

PROGRAM PENDIDIKAN ARSITEKTUR JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

(3)

commit to user

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah Penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan Karunia, Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga Penulis dapat

menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan judul Pusat Pendidikan Musik di

Surakarta ini dengan baik dan lancar. Laporan Tugas Akhir ini disusun sebagai

salah satu syarat akademik untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik di Jurusan

Arsitektur Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa selesainya Laporan Tugas Akhir ini tidak lepas

dari pihak-pihak yang telah membantu baik moril maupun materiil. Oleh karena

itu, Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1.

Allah SWT, atas segala Rahmat, Taufik, Hidayah dan Inayah-Nya.

2.

Rasulullah Muhammad SAW, yang mengajarkan suri tauladan serta akhlak

yang mulia.

3.

Dr. Ir. Muhammad Muqoffa, MT, selaku Ketua Jurusan Arsitektur Fakultas

Teknik UNS.

4.

Kahar Sunoko, ST, MT, selaku Ketua Prodi Jurusan Arsitektur Fakultas

Teknik UNS.

5.

Ir. Marsudi, MT, selaku Dosen Pembimbing I Tugas Akhir.

6.

Ir. Hari Yuliarso, MT, selaku Dosen Pembimbing II Tugas Akhir.

7.

Ir. Rachmadi Nugroho, MT, selaku Dosen Pembimbing Akademis.

8.

Sri Yuliani, ST, M.App.Sc, selaku Ketua Panitia Tugas Akhir Jurusan

Arsitektur FT-UNS.

9.

Yosafat Winarto, ST. MT, selaku Sekertaris Panitia Tugas Akhir Jurusan

Arsitektur FT-UNS.

(4)

commit to user

iv

pengetahuan, dan pengalaman yang telah dibagikan selama ini.

11.

Rekan–rekan angkatan 2007 Prodi Arsitektur Jurusan Arsitektur Fakultas

Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta, rekan – rekan Studio Tugas

Akhir Periode 122, serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu

persatu, terima kasih atas bantuan serta dukungannya dalam menyelesaikan

laporan ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini

masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran tentang laporan ini

akan Penulis terima dengan terbuka. Akhir kata, semoga Laporan Tugas Akhir ini

dapat memberikan manfaat bagi Penulis pribadi dan kita semua, Amien.

(5)

commit to user

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada berbagai pihak yang mendukung kelancaran dalam penyelesaian Laporan

Tugas Akhir ini :

·

Rasa syukur yang tidak terhingga kepada

Allah SWT

yang tak henti-hentinya

memberikan kemudahan dalam setiap pilihan langkah.. Yang selalu ada saat

aku dalam masalah.. Yang tak pernah bosan mendengarku berkeluh-kesah..

Yang banyak memberiku inspirasi setelah beribadah.. yang memberikan

kecerdasan sehingga aku dapat menyerap ilmu pengetahuan…. Yang

memberiku kehidupan begitu indah.. Terima kasih ya Allah atas segala

anugerah...

·

Terima kasih kepada Mama dan Papa ku tersayang yang selalu memberikan

semangat dan dukungan serta selalu mendengarkan keluh kesah dan keinginan

ku……

·

Untuk kakak ku yang selalu menghiburku walaupun hanya menggunakan

telepon….

·

Keluarga Besar Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik

UNS

: Staf Dosen,

Pengajaran dan Pendidikan serta Mahasiswa atas ilmu dan pengalaman yang

bermanfaat

·

Teman – Teman Studio TA Periode 122 yang berjuang sama – sama

mengerjakan Tugas Akhir.

·

Teman – Teman yang membantu merender gambar #D yang ku buat, Firman

dan Mas Ade.

·

Teman – Teman Arsitektur UNS Angkatan 2007.

·

Teman – Teman baik ku yang udah turut membantu selama masa studio, dan

temen – temen satu deretan tempat duduk di studio yang konyol – konyol

sehingga menghibur selama masa studio.

(6)

commit to user

vi

ABSTRAK

Pusat Pendidikan Musik merupakan wadah yang menampung proses

pembelajaran baik secara teori maupun instrumental untuk pengembangan potensi

dan bakat dari peserta didik serta sebagai wadah penyaluran bakat dan apresiasi

terhadap musik. Di Surakarta peminat musik semakin meningkat. Selain itu,

tempat - tempat kursus musik non formal semakin bertambah dimana wadah

pembelajaran musik tersebut menempati bangunan - bangunan yang disewa yang

awalnya tidak di desain sebagai bangunan dengan karakteristik dan persyaratan

yang sesuai untuk menampung kegiatan musik.

Perencanaan dan Perancangan Pusat Pendidikan Musik di Surakarta

ditujukan untuk menampung berbagai aktivitas di bidang musik, terutama

aktivitas pendidikan yang berupa pendidikan nonformal yang menampung bentuk

kegiatan musik yaitu kegiatan instrumental, teori, kreativitas, serta apresiasi

musik. Prinsip desain dengan menggunakan penganalogian dalam arsitektur yang

digunakan untuk pencerminan ekspresi karakter bangunan.

Maksud penyusunan konsep perencanaan dan perancangan tugas akhir ini

adalah merancang sebuah wadah pusat pendidikan dan pembelajaran, serta

apresiasi musik untuk berbagai usia di Surakarta dengan penerapan analogi yang

diterapkan pada bentuk bangunan dan elemen interior sebagai perwujudan

karakter bangunan musik yang ingin ditampilkan dan wadah kegiatan musik yang

memiliki persyaratan ruang berupa akustik ruang yang nyaman serta fleksibilitas

pada ruang pertunjukan.

(7)

commit to user

vii

ABSTRACT

Musical Education Center is a place that accommodate theoritical

learning process and instrumental process to development the potentiality and

talent of each students as well as a place to channelization the talent and the

appreciation toward music. Peoples that is interested in music tended to increase

in Surakarta. In addition, some places that used for informal music course more

increase than before, where the place for that informal music course at the

moment just occupy the leasehold building that did not design for building that

appropriate with characterizes and conditions for musical activities.

The purpose of planning and design of Musical Education Center in

Surakarta is to accommodate a variety of musical activities, especially the

education activities that organized as instrumental activities, theory, creativity,

and appreciation toward music. The principle of the design by use of analogy in

architecture to show the expressiveness character of the building.

The aim of arranging planning and design concept of this thesis is to

design a place for education and learning, as well as the music appreciation for a

variety of age in Surakarta with the application of analogy architecture at

exterior and interior elements as realization of music building character and as a

musical activities place that have some space rules or conditions that is the

condition of acoustic behavior in a space and the flexibility of the auditorium or

concert hall.

(8)

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Kata Pengantar ... iii

Ucapan Terima Kasih ... v

Daftar Isi... vi

Daftar Gambar ... xii

Daftar Tabel ... xvii

Daftar Skema ... ... xix

Daftar Lampiran ...xxi

BAB I PENDAHULUAN

1.

Judul & Pemahaman Judul……… 1

2.

Latar Belakang……….. 2

2.1

Minat Masyarakat……… 2

2.2

Kebutuhan Wadah Pendidikan Musik di Surakarta ………... 5

2.3

Kondisi Wadah Pendidikan Musik di Surakarta ……… 6

2.4

Kondisi Persyaratan Ruang Tempat Pendidikan & Apresiasi Musik……. 7

3.

Rumusan Permasalahan……… 8

4.

Persoalan………... 9

4.1

Persoalan Fisik……… 9

4.2

Persoalan Non Fisik……….. 10

5.

Tujuan & Sasaran……..……….. 10

5.1

Tujuan………... 10

5.2

Sasaran……….. 10

6.

Lingkup & Batasan Pembahasan………….………... 11

6.1

Lingkup Pembahasan………...…. 11

(9)

commit to user

ix

7.1

Metoda Pengumpulan Data………... 11

7.2

Metoda Pembahasan……….. 12

8.

Sistematika Pembahasan………….……… 12

BAB II TINJAUAN TEORI

1.

Tinjauan Umum Musik………... 14

1.1

Definisi Musik……….………. 14

1.2

Aliran / Genre Musik……… 15

1.3

Macam – Macam Alat Musik……… 17

1.4

Jenis Profesi / Karier di Bidang Musik………. 19

2.

Pendidikan Musik………..……….. 21

2.1

Pendidikan Secara Umum………. 21

2.2

Jalur Pendidikan………...………. 21

2.3

Dasar Pelaksanaan Pendidikan Sekolah Musik………. 22

2.4

Konsepsi Pendidikan Musik di Sekolah……… 22

2.5

Bentuk Kegiatan di Sekolah Musik………... 23

2.6

Program Pembelajaran di Sekolah Musik………. 23

3.

Pemahaman Analogi Dalam Arsitektur……… 27

4.

Kajian Akustik Ruang……….. 30

4.1

Fenomena Akustik Dalam Ruang Tertutup………... 31

4.2

Problem Desain Akustik Ruang……….... 34

5.

Fleksibilitas Ruang………... 35

6.

Preseden Sekolah Musik……….. 39

6.1

Pendidikan Musik di Kota Solo……… 39

6.2

Pusat Pendidikan Musik di Luar Kota Solo……….. 41

6.3

Pusat Pendidikan Musik di Luar Negeri………... 52

7.

Preseden Penerapan Analogi dalam Desain Bangunan……….... 58

BAB III TINJAUAN KOTA

1.

Tinjauan Kota Surakarta………. 65

2.

Rencana Perkembangan, Potensi, dan Perencanaan Kota Surakarta……….. 66

(10)

commit to user

x

5.

Perkembangan Pendidikan Musik di Surakarta……….. 71

6.

Fasilitas Musik di Surakarta……… 74

7.

Penampilan Bangunan Pendidikan Musik di Surakarta……….. 78

BAB IV PUSAT PENDIDIKAN MUSIK YANG DIRENCANAKAN

1.

Pemahaman Pusat Pendidikan Musik di Surakarta………. 81

2.

Aktivitas & Pengguna Pusat Pendidikan Musik………. 81

2.1

Aktivitas Pada Pusat Pendidikan Musik………... 81

2.2

Pengguna Pusat Pendidikan Musik………... 82

3.

Fungsi Pusat Pendidikan Musik……….. 83

4.

Status Kepemilikan………. 84

5.

Skala Pelayanan……….. 85

6.

Sasaran Pelayanan………... 85

7.

Prospek Pengguna Pusat Pendidikan Musik Ke Depan……….. 85

8.

Mekanisme Keberlangsungan Terjadinya Aktivitas dalam Bangunan... 86

9.

Program Pembelajaran Pusat Pendidikan Musik...………. 87

9.1

Garis Besar Program Pembelajaran……….. 87

9.2

Klasifikasi Tingkatan Program………. 90

9.3

Materi Pengajaran………. 91

9.4

Jenis Kelas, Kapasitas Kelas, dan Waktu Belajar………. 95

10.

Tujuan Program Pada Pusat Pendidikan Musik……… 101

11.

Struktur Organisasi Pusat Pendidikan Musik……… 102

12.

Kriteria Pemilihan Lokasi………. 103

13.

Kriteria Persyaratan Ruang………... 103

14.

Kriteria Bentuk dan Perletakkan Massa……… 104

15.

Kriteria Penampilan Bangunan………. 105

BAB V ANALISA PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN

PERANCANGAN

1.

Analisa Peruangan Pusat Pendidikan Musik………. 106

(11)

commit to user

xi

1.3

Analisa Pola Kegiatan………. 113

1.4

Kelompok Kegiatan dan Kebutuhan Ruang……… 120

1.5

Analisa Pendekatan Besaran Ruang……… 123

1.6

Pola Hubungan Ruang………. 154

2.

Analisa Penentuan Konsep Lokasi & Site……… 159

2.1

Analisa Penentuan Lokasi………... 159

2.2

Analisa Penentuan Site……… 161

3.

Analisa Site………... 164

3.1

Analisa Pencapaian Site……….. 164

3.2

Analisa View dan Orientasi……… 167

3.3

Analisa Noise……….. 169

3.4

Zoning Site……….. 171

3.5

Sirkulasi Site………... 174

4.

Analisa Akustik Ruang………. 176

4.1

Akustik Ruang Latihan Pagelaran, Ruang Band, dan kamar Latihan

(Practice Room)……….. 178

4.2

Analisa Akustik Ruang Pertunjukkan………. 179

4.3

Analisa Akustik Pertunjukkan Terbuka (Panggung Konser Terbuka)… 180

5.

Fleksibilitas Ruang Pertunjukkan………. 181

6.

Analisa Bentuk & Tampilan Bangunan……… 183

6.1

Analisa Bentuk Dasar Massa Bangunan………. 183

6.2

Analisa Penampilan Bangunan………... 187

7.

Analisa Sistem Struktur & Konstruksi……….. 192

7.1

Sub Struktur……… 192

7.2

Super Struktur………. 194

7.3

Upper Struktur……… 194

8.

Analisa Sistem Utilitas……….. 196

8.1

Analisa Sistem Transportasi Dalam Bangunan………... 196

8.2

Analisa Sistem Jaringan Listrik……….. 196

8.3

Analisa Sistem Komunikasi……….... 197

(12)

commit to user

xii

8.6

Analisa Sistem Penanggulangan Bahaya Kebakaran……….. 199

8.7

Analisa Sistem Jaringan AC……… 199

8.8

Analisa Sistem Penangkal Petir……….. 200

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT

PENDIDIKAN MUSIK DI SURAKARTA

1.

Konsep Peruangan Pusat Pendidikan Musik………. 201

1.1

Pengelompokkan Zona Ruang Kegiatan………... 201

1.2

Jenis dan Besaran Ruang………. 201

2.

Konsep Pengolahan Site Pusat Pendidikan Musik……… 209

2.1

Konsep Pengolahan Site Eksisting……….. 209

2.2

Konsep Penataan Massa……….. 212

2.3

Konsep Sirkulasi………. 214

3.

Konsep Bentuk Dasar Massa……… 216

4.

Konsep tampilan Bangunan……….. 218

4.1

Konsep Tampilan Eksterior Bangunan………... 218

4.2

Konsep Tampilan Interior Bangunan……….. 222

5.

Konsep Akustik Pusat Pendidikan Musik………. 224

5.1

Akustik Ruang Latihan Pagelaran, Ruang Band, dan Kamar Latihan… 225

5.2

Akustik Ruang Pertunjukkan……….. 227

5.3

Akustik Pertunjukkan Terbuka………... 229

6.

Konsep Fleksibilitas Ruang Pertunjukkan Pada Pusat Pendidikan Musik… 230

6.1

Bentuk dan Layout Ruang………... 230

6.2

Penggunaan Pembatas Dinding dan Perabot Yang Fleksibel…………. 232

7.

Konsep Sistem Struktur & Konstruksi……….. 235

7.1

Sub Struktur……… 235

7.2

Super Struktur………. 236

7.3

Upper Struktur………. 236

8.

Konsep Sistem Utilitas……….. 237

8.1

Sistem Transportasi dalam Bangunan………. 237

8.2

Sistem Jaringan Listrik……… 237

(13)

commit to user

xiii

8.5

Sistem Jaringan Air Kotor………... 239

8.6

Sistem Penanggulangan Bahaya Kebakaran………... 240

8.7

Jaringan AC………... 241

8.8

Sistem Penangkal Petir……… 242

(14)

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Akustik Ruang………... 31

Gambar II. 2 Akustik Ruang Pertunjukkan……… 31

Gambar II. 3 Fenomena Suara Dalam Ruang Tertutup……….. 32

Gambar II. 4 Denah Jakarta Convention Center ……… 37

Gambar II.5 Denah Ruang Pertemuan Jakarta Convention Center…………... 38

Gambar II. 6 Interior Jakarta Convention Center………... 38

Gambar II. 7 Denah Ruang Assembly Hall JCC……… 39

Gambar II. 8 Elfa’s Music School ………. 40

Gambar II. 9 Purwa Caraka Music Studio……….. 40

Gambar II.10 Recepsionist Gilang Ramadhan Studio Drummer……… 41

Gambar II. 11 R. Kelas Gilang Ramadhan Studio Drummer………... 41

Gambar II. 12 Yayasan Musik Indonesia……… 41

Gambar II. 13 Kurikulum Sekolah Menengah Musik YMJ………. 42

Gambar II. 14 Ruang Kelas IMI………... 43

Gambar II. 15 Ruang Praktek IMI……… 44

Gambar II. 16 Rehearsal Studio IMI……… 44

Gambar II. 17 Music Technology Lab IMI……….. 45

Gambar II. 18 Recording Studio IMI……… 45

Gambar II. 19 Multimedia Library IMI……….... 46

Gambar II. 20 IMI Concert Hall………...… 46

Gambar II. 21 Pembelajaran Music Wonderland………. 48

Gambar II. 22 Yamaha Communication Center………... 49

(15)

commit to user

xv

Gambar II. 25 Yamaha Digital Audio Creative Center………. 51

Gambar II. 26 The Liszt School Music of Weimar………... 52

Gambar II. 27 Massa Bangunan Utama & Interior Perpustakaan………. 53

Gambar II. 28 Bangunan Administrasi………. 53

Gambar II. 29 School Center Am Horn……… 54

Gambar II. 30 Department of School Music and Church Music……….. 54

Gambar II. 31 Ruang Latihan Central Washington University……… 55

Gambar II. 32 Choral Room Central Washington University……….. 55

Gambar II. 33 Central Washington University Hall………. 56

Gambar II. 34 Recital Hall Central Washington University Hall………. 56

Gambar II. 35 Program Pembelajaran Central Washington University………… 57

Gambar II. 36 Bergisel Ski Jump……….. 58

Gambar II. 37 Bergisel Ski Jump……….. 58

Gambar II. 38 Ordrupgaard Museum Extension………... 59

Gambar II. 39 Material Bangunan yang Digunakan………. 59

Gambar II. 40 Interior Ordrupgaard Museum Extension……….. 60

Gambar II. 41 Exterior BMW Plant……….. 61

Gambar II. 42 Interior BMW Plant………... 61

Gambar II. 43 Interior BMW Plant yang disesuaikan dengan karakter fungsi

bangunan………... 62

Gambar II. 44 Eksterior Casa Milla yang Berbentuk Organik………. 62

Gambar II. 45 Parocial Complex……….. 63

Gambar II. 46 Interior Spirit and Soul Unfold in a Spanish Chapel………. 64

Gambar III. 1 Peta Wilayah Kota Surakarta………... 65

(16)

commit to user

xvi

Gambar III. 4 R. Kursus Gilang Ramadhan Music Studio………... 74

Gambar III. 5 Project Pop di Diamond Convention Center……….. 75

Gambar III.6 The Virgin di Sunan Hotel……….. 76

Gambar III. 7 Pementasan Musik di Novotel……… 76

Gambar III. 8 Yovi & The Nuno tampil di Solo Grand Mall………... 76

Gambar III. 9 Penampilan anak usia SD – SMP membawakan musik keroncong77

Gambar III. 10 Purwa Caraka Music Studio………. 79

Gambar III. 11 Elfa’s Music School………. 79

Gambar III. 12 Solo Concert Music……….. 80

Gambar IV. 1 Pembelajaran Musik Anak Usia 2 – 3 tahun……….. 87

Gambar IV. 2 Pembelajaran Musik Usia 4 – 5 tahun………... 88

Gambar IV. 3 Pembelajaran Musik Usia 6 – 12 Tahun……… 89

Gambar IV. 4 Pembelajaran Musik Usia 12 tahun Keatas……….... 89

Gambar V. 1 Peta Wilayah Surakarta………. 159

Gambar V. 2 Lokasi Alternatif Site 1……… 162

Gambar V. 3 Lokasi Alternatif Site 2………. 162

Gambar V. 4 Analisa Pencapaian……… 164

Gambar V. 5 Hasil Analisa Pencapaian……….. 166

Gambar V. 6 Analisa View dan Orientasi……….. 167

Gambar V. 7 Hasil Analisa View dan Orientasi………. 168

Gambar V. 8 Analisa Noise……… 170

Gambar V. 9 Hasil Analisa Noise………... 171

Gambar V. 10 Zoning Horizontal Pusat Pendidikan Musik………... 173

Gambar V. 11 Zoning Vertikal Pusat Pendidikan Musik………... 173

(17)

commit to user

xvii

Gambar V. 14 Sistem Parkir Menyudut 90º……… 175

Gambar V. 15 Ruangan Yang Belum Mendapat Perlakuan Akustik………….. 179

Gambar V. 16 Bentuk Persegi………. 182

Gambar V. 17 Bentuk Lingkaran……… 182

Gambar V. 18 Bentuk Segitiga………... 182

Gambar V. 19 Bentuk Segi Banyak……… 182

Gambar V. 20 Bentuk Segi Empat……….. 184

Gambar V. 21 Bentuk Segitiga………..…………. 184

Gambar V. 22 Bentuk Lingkaran & Silindris………. 185

Gambar V. 23 Bentukan Volume……….... 186

Gambar V. 24 Bentuk Alat Musik Berdawai………. 189

Gambar V. 25 Grand Piano………. 189

Gambar V. 26 Tingkat Kekontrasan………... 190

Gambar V. 27 Density dan Kekompleksitasan………... 191

Gambar V. 28 Material………... 191

Gambar VI. 1 Jarak Entrance dari Perempatan………... 210

Gambar VI. 2 Site Eksisting……… 211

Gambar VI. 3 Potongan Site………... 211

Gambar VI. 4 Perletakkan Vegetasi……… 211

Gambar VI. 5 Penataan Massa Pusat Pendidikan………... 212

Gambar VI. 6 Penempatan Plaza & Sculpture……… 213

Gambar VI. 7 Entrance Pusat Pendidikan Musik……… 214

Gambar VI. 8 Bentuk dasar Massa Penerima………. 217

Gambar VI. 9 Bentuk Dasar Massa Pendidikan………. 217

(18)

commit to user

xviii

Gambar VI. 12 Pengolahan Bidang Massive dan Transparant Massa Bangunan

Pendidikan………. 220

Gambar VI. 13 Atap Massa Bangunan Pendidikan……… 221

Gambar VI. 14 Point Of Interest Massa Pendidikan Musik……….... 221

Gambar VI. 15 List Dinding yang Dianalogikan menyerupai garis paranada… 221

Gambar VI. 16 Penganalogian bagian musik yang dibunyikan pada bangunan

pertunjukkan……….. 222

Gambar VI. 17 Penganalogian karakter instrument musik pada tampilan

interior……… 223

Gambar VI. 18 Contoh Tampilan Interior Ruang latihan Biola……….. 224

Gambar VI. 19 Contoh tampilan Warna dan Tekstur pada Interior Pusat

Pendidikan Musik……….. 224

Gambar VI. 20 Permukaan Dinding Tidak Sejajar………. 225

Gambar VI. 21 Absorber Panels………. 226

Gambar VI. 22 Convex Diffuser Panels………. 226

Gambar VI. 23 Quadratic Diffuser Panels……….. 226

Gambar VI. 24 Pyramid Diffuser Panels……… 226

Gambar VI. 25 Ruangan yang mendapat perlakuan akustik……….. 227

Gambar VI. 26 Panel – Panel Pemantul Pada Dinding dan Langit – Langit….. 228

Gambar VI. 27 Acoustical Shell yang diletakkan di sekeliling panggung……. 228

Gambar VI. 28 Energi Bunyi Dipantulkan Kembali Kearah Musisi oleh Kulit

Akustik………... 229

Gambar VI. 29 Energi Bunyi Dipantulkan & Disebarkan Kearah Musisi &

Penonton oleh Kulit Akustik………. 229

Gambar VI. 30 Layout R. Orchestra………... 230

Gambar VI. 31 Layout R. Konser 1……… 230

(19)

commit to user

xix

Gambar VI. 34 Acoustical Shell………. 232

Gambar VI. 35Auditorium yang Belum Diberi Panel Akustik………... 233

Gambar VI. 36 Plafon Berupa Panel Akustik Yang Movable……… 233

Gambar VI. 37 Partisi Akustik yang Fleksibel………... 234

Gambar VI. 38 Furniture yang Fleksibel dan Movable……….. 234

Gambar VI. 39 Pondasi Foot Plat………..………. 235

Gambar VI. 40 Pondasi Tiang Pancang……….. 235

(20)

commit to user

xx

DAFTAR TABEL

Tabel I. 1

Daftar Group Musik di Surakarta……… 4

Tabel II. 1

Klasifikasi Tingkat Program………. 24

Tabel II. 2

Kurikulum Vokal……….. 25

Tabel II. 3

Kurikulum Drum………... 25

Tabel II. 4

Kurikulum Keyboard………. 25

Tabel II. 5

Kurikulum Piano Klasik……… 26

Tabel II. 6

Kurikulum Gitar Klasik………. 26

Tabel II. 7

Kurikulum Gitar Elektrik……….. 26

Tabel III. 1

Perkembangan Potensi – Potensi Kota Solo dalam Skala

Pelayanan……….. 68

Tabel IV. 1

Klasifikasi Tingkat Program & Target Pembelajaran…………... 91

Tabel IV. 2

Materi Pengajaran Instrument Gesek……….... 92

Tabel IV. 3

Materi Pengajaran Gitar……… 92

Tabel IV. 4

Materi Pengajaran Drum………... 93

Tabel IV. 5

Materi Pengajaran Piano………... 94

Tabel IV. 6

Materi Pengajaran Keyboar & Electone……….... 94

Tabel IV. 7

Materi Pengajaran Vokal………... 95

Tabel IV. 8

Materi Pengajaran Instrument Tiup………... 95

Tabel IV. 9

Jenis Kelas, Kapasitas Siswa dan Kelas, serta Waktu

Pembelajaran………... 101

Tabel V. 1

Kelompok Kegiatan dan Kebutuhan Ruang……… 120

Tabel V. 2

Besaran Ruang Kelompok Ruang Pendidikan Musik…………. 125

Tabel V. 3

Besaran Ruang Kelompok Ruang Pertunjukan………... 141

(21)

commit to user

xxi

Tabel V. 6

Besaran Ruang Kelompok Ruang Service/Penunjang... 151

Tabel V. 7

Total Kebutuhan Luas Ruang & Luas Tapak Minimal………... 153

Tabel V. 8

Jenis Kelompok Ruang……… 154

Tabel V. 9

Kelompok Ruang Pendidikan Musik……….. 155

Tabel V. 10

Kelompok Ruang Pertunjukan Musik………. 156

Tabel V. 11

Kelompok Ruang Informasi & Promosi……….. 157

Tabel V. 12

Kelompok Ruang Pengelola……… 158

Tabel V. 13

Kelompok Ruang Penunjang/Service……….. 158

Tabel VI. 1

Besaran Ruang Kelompok Ruang Pendidikan Musik…………. 201

Tabel VI. 2

Besaran Ruang Kelompok Ruang Pertunjukan Musik………… 204

Tabel VI. 3

Besaran Ruang Kelompok Ruang Promosi & Informasi……… 206

Tabel VI. 4

Besaran Ruang Kelompok Ruang Pengelola……….. 206

(22)

commit to user

xxii

DAFTAR SKEMA

Skema IV. 1 Struktur Organisasi Pusat Pendidikan Musik……….. 102

Skema V. 1

Pola Kegiatan Siswa dalam Kelompok Kegiatan Pendidikan…. 113

Skema V. 2

Pola Kegiatan Pengajar dalam Kelompok Kegiatan Pendidikan 114

Skema V. 3

Pola Kegiatan Pengelola dalam Kelompok Kegiatan

Pendidikan………... 114

Skema V. 4

Pola Kegiatan Pengunjung dalam Kelompok Kegiatan

Pendidikan………... 115

Skema V. 5

Pola Kegiatan Siswa dalam Kelompok Kegiatan Pertunjukan

Musik………... 115

Skema V. 6

Pola Kegiatan Pengunjung dalam Kelompok Kegiatan

Pertunjukan Musik……….. 116

Skema V. 7

Pola Kegiatan Penyaji/Pementas dalam Kelompok Kegiatan

Pertunjukan Musik……….. 116

Skema V. 8

Pola Kegiatan Pengelola dalam Kelompok Kegiatan

Pertunjukan Musik……….. 117

Skema V. 9

Pola Kegiatan Sisa & Pengunjung dalam Kelompok Kegiatan

Informasi………. 118

Skema V. 10 Pola Kegiatan Pembicara dalam Kelompok Kegiatan Informasi 118

Skema V. 11 Pola Kegiatan Siswa & Pengunjung dalam Kelompok Kegiatan

Promosi………... 118

Skema V. 12 Pola Kegiatan Penjual dalam Kelompok Kegiatan Promosi…... 119

Skema V. 13 Pola Kegiatan Pengelola dalam Kelompok Kegiatan Promosi... 119

Skema V. 14 Pola Kegiatan Siswa & Pengunjung dalam Kelompok Kegiatan

(23)

commit to user

xxiii

(24)

commit to user

xxiv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

TRANSFORMASI DESIGN

LAMPIRAN B

GAMBAR KERJA

(25)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

1. Judul dan Pemahaman Judul

1.1Judul

Pusat Pendidikan Musik di Surakarta

1.2Pemahaman Judul

Pusat Pendidikan Musik adalah suatu bangunan yang berfungsi untuk

menampung kegiatan pembelajaran, penyaluran bakat serta apresiasi terhadap

musik.

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Musik dapat diartikan sebagai nada atau suara yang disusun sedemikian

rupa sehingga mengandung irama, lagu , dan keharmonisan. Musik adalah

ilmu atau seni menyusun nada atau suara diutarakan, kombinasi dan hubungan

temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai

keseimbangan dan kesatuan, nada atau suara yang disusun sedemikian rupa

sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan (terutama yang dapat

menghasilkan bunyi-bunyi itu). (Kamus Besar Bahasa Indonesia 1990: 602)

Surakarta merupakan daerah tingkat II di Propinsi Jawa Tengah. Surakarta

adalah salah satu kota penting dan terbesar di Jawa Tengah, yang

direncanakan sebagai lokasi Pusat Pendidikan Musik yang direncanakan.

Secara keseluruhan dapat diartikan bahwa Pusat Pendidikan Musik di

(26)

commit to user

secara teori maupun instrumental untuk pengembangan potensi dan bakat dari

peserta didik serta sebagai wadah penyaluran bakat dan apresiasi terhadap

musik yang terdapat di Surakarta.

2. Latar Belakang

2.1Minat Masyarakat

Perkembangan dunia musik di Indonesia semakin pesat dan maju.

Musik sebagai suatu alat komunikasi verbal merupakan suatu kebudayaan

manusia yang bersifat universal dimana musik merupakan suatu ungkapan

rasa indah yang ditangkap melalui alunan nada – nada yang harmonis serta

mengandung ritme yang mengalun secara teratur dan dapat dinikmati oleh

semua kalangan. Minat masyarakat terhadap musik semakin meningkat, hal ini

ditandai semakin pesatnya pergerakan musik baik dari dalam negeri sendiri

maupun akibat pengaruh dari luar negeri, serta semakin banyak bermunculan

artis – artis baru dari berbagai daerah yang mewarnai dunia musik nasional.

Selain itu, di Indonesia pada umumnya telah banyak bermunculan band – band

baru yang mengusung aliran yang berbeda – beda.

Akan tetapi selama ini kebanyakan musisi hanya tahu cara

menggunakan skill mereka sesuai instrument yang dikuasai saja tanpa

menguasai teknik yang berlandaskan pengetahuan musik yang baik dan benar.

Selain perkembangan musik yang cukup pesat ternyata perkembangan

industri musik turut mendorong tingginya animo masyarakat terhadap musik.

sehingga semakin banyak orang yang ingin mahir bermain musik. Sekolah

musik menjadi pilihan untuk mengasah bakat bermain musik. Peminatnya

bukan hanya anak-anak dan remaja saja, banyak pula orangtua yang berminat

belajar musik.

Gilang Ramadhan menuturkan, pasar sekolah musik membentuk

sebuah piramida. Lapisan paling atas memiliki jumlah konsumen paling

(27)

commit to user

musisi profesional. Lapisan kedua ditempati oleh orang-orang yang memiliki

hobi di bidang musik. Lapis paling bawah diisi anak-anak yang belajar musik

karena ingin meningkatkan intelligence quotient (IQ) dan melatih saraf

motorik. “Paling banyak di sini,” ujar Gilang. (www.tempo.com)

Hal ini di dukung berubahnya pola pikir masyarakat saat ini terhadap

perlunya pendidikan musik. Pada awalnya sekolah musik hanya dianggap

sebelah mata oleh sebagian masyarakat Indonesia. Alasannya, dulu sekolah

musik masih diidentikkan sebagai sarana atau jalan untuk menjadi artis atau

musisi terkenal. (menurut M. Hardi, staf khusus kantor pusat Purwacaraka Music Studio

pada artikel Bisnis Indonesia). Namun, sekarang paradigma masyarakat sudah

mulai berubah. Sekolah musik bisa dijadikan sebagai salah satu cara untuk

mencerdaskan anak, yakni menyeimbangkan antara otak kanan dengan otak

kiri. Musik dapat meningkatkan kreativitas dan kecerdasan, membangun

kepercayaan diri, mengembangkan keterampilan sosial, dan meningkatkan

keterampilan motorik, persepsi serta perkembangan psikomotorik. (Menurut

Dosen Metode Perkembangan Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan

Indonesia (UPI)).

Satu studi baru yang disiarkan dalam terbitan paling akhir Social

Science Quarterly mengungkapkan bahwa keikut-sertaan dalam musik, yang ditafsirkan sebagai pelajaran musik yang diselenggarakan di dalam atau luar

sekolah, memiliki dampak positif pada prestasi membaca dan matematika

pada anak-anak dan remaja.

Selain itu, belum lama ini juga ditemukan bahwa musik dapat

digunakan sebagai terapi yaitu sebagai pengganti obat depresan dan juga

sebagai terapi bagi anak berkebutuhan khusus.

Dari hal – hal tersebut dapat dilihat bahwa musik ternyata memiliki

banyak manfaat dan di Indonesia saat ini tidak sedikit orang yang ingin

mempelajari musik secara lebih mendalam. Hal ini dapat dilihat dari

terdapatnya sekolah musik baik berupa sekolah formal maupun non formal,

serta terdapat salah satu sekolah formal berupa sekolah menengah kejuruan

(28)

commit to user

berjumlah ± 350 orang (www.smkn2ksh-yog.sch.id). Untuk sekolah non

formal seperti kursus musik juga peminatnya cukup banyak yang tiap satu

sekolah musik memiliki murid ± 500 orang seperti pada Jaguar Music School

di Cikarang, Bekasi. (kanalpeluangusaha.com, Edisi : Jumat, 17 September 2010

oleh Sofyan Nur Hidayat)

Untuk di Surakarta sendiri minat pelajar yang ingin memperdalam

musik pun semakin meningkat tiap tahunnya. Adapun peningkatan presentasi

minat terhadap musik ini salah satunya ditunjukkan oleh angka peningkatan

siswa yang ingin mempelajari musik yang di dapat dari angka pendaftar di

salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di Surakarta yaitu SMK 8 dimana

presentasi peningkatan siswa yang mendaftar tiap tahunnya meningkat ± 5 %

dan untuk jumlah siswa yang diterima sekitar 80 – 100 siswa, sedangkan

banyak pendaftar yang tidak diterima karena jumlah siswa yang dapat

ditampung sudah penuh atau karena kriteria kemampuan dasar yang dimiliki

belum memenuhi kriteria. Selain itu peningkatan jumlah siswa pada sekolah

musik nonformal di Surakarta berdasarkan hasil wawancara pada beberapa

sekolah musik, mengalami peningkatan 10% – 15 % setiap tahunnya.

Adapun jumlah pemusik yang terdapat di Surakarta pun dapat dibilang cukup

banyak dan mereka tidak hanya group musik yang membawakan aliran

modern saja tetapi juga terdapat group musik yang membawakan lagu – lagu

tradisional, seperti salah satunya adalah Group Musik Keroncong Bocah Fajar

Indah. Di bawah ini adalah daftar jumlah group musik yang ada di Surakarta.

Tabel I. 1

Daftar Group Musik di Surakarta

(29)

commit to user

Oleh sebab itu, adanya suatu wadah yang dapat menjadi tempat untuk

lebih memperdalam kemampuan seseorang dan dalam hal penyaluran bakat

dalam hal ini di bidang musik di Surakarta masih sangat dibutuhkan.

2.2Kebutuhan Wadah Pendidikan Musik di Surakarta

Untuk Surakarta sendiri peminat musik juga semakin meningkat.

Dapat dilihat dari cukup banyaknya jumlah penyanyi ataupun grup musik

pendatang baru di pentas-pentas lokal maupun yang mampu menembus pasar

nasional baik major label (perusahaan rekaman resmi) maupun indie label

(perusahaan rekaman independen yang tidak resmi) dari berbagai aliran

musik. Grup band seperti Kaisar, Utara, Vanila, sampai penyanyi khas lokal

seperti Didi Kempot, Waljinah dan Gesang merupakan suatu indikasi bahwa

Solo sudah mempunyai image bahwa Solo merupakan salah satu kota

produsen seniman musik di Indonesia.   Jenis musik yang diminati pun tidak

hanya musik – musik modern saja tetapi jenis musik etnik juga cukup banyak

diminati di Surakarta. Hal ini ditunjukkan dari adanya 2 event yang cukup

besar di Surakarta yaitu Solo International Ethnic Music (SIEM) dan

International Keroncong Festival (IKF).

Orang – orang yang ingin lebih dalam mempelajari musik pun cukup

banyak di Surakarta, dapat dilihat dari semakin bertambahnya tempat kursus

seperti telah diketahui terdapat tempat kursus music seperti Purwa Caraka,

Elfa’s, Solo Concert Music, Cresendo, Gilang Ramadhan Music Course,

serta terdapat salah satu tempat kursus music baru di Solo baru yang mengajar

music dengan berbasis tekhnologi computer. Salah satu sekolah menengah

kejuruan yang sudah memiliki program kejuruan musik tersendiri adalah SMK

8.

Akan tetapi selama ini di Surakarta sebagian besar bangunan yang

digunakan sebagai tempat kursus musik hanya berupa bangunan ruko yang di

beli / disewa, padahal sebenarnya bangunan tersebut tidak di desain untuk

(30)

commit to user

pertunjukkan musik (apresiasi musik) pun diadakan di beberapa tempat yang

berbeda.

Untuk itu adanya tuntutan akan kualitas wadah yang mampu

menampung dan mengkoordinasi berbagai kegiatan musik yang tidak hanya

tentang pendidikan atau pembelajaran musik bagi anak – anak dan remaja

tetapi juga adanya suatu wadah yang dapat menampung aktivitas pembelajaran

musik bagi semua kalangan dan penyaluran bakat – bakat mereka di bidang

musik sangat diperlukan di Surakarta.

2.3Kondisi Wadah Pendidikan Musik di Surakarta

Wadah pendidikan musik di Surakarta yang berupa sekolah formal

hanya terdapat mulai dari jenjang pendidikan sekolah menengah kejuruan

yaitu SMKN 8 dan jenjang Universitas yang terdapat pada STSI atau ISI

Surakarta.

Tempat pendidikan musik yang mewadahi hampir semua jenjang usia

mulai dari anak – anak usia preschool hingga dewasa di Surakarta berupa

tempat – tempat kursus (jalur pendidikan nonformal). Akan tetapi kondisi

tempat – tempat kursus yang ada hanya berupa bangunan – bangunan yang

disewa baik berupa rumah penduduk ataupun deretan ruko dimana bangunan

tersebut sejak awal tidak di desain untuk kebutuhan kegiatan bermusik.

Contohnya saja Purwa Caraka Music Scholl, Elfa Music School, Solo Concert

Music dan Cresendo menggunakan bangunan rumah yang disewa, dan Gilang

Ramadhan Music Course menggunakan bangunan ruko. Untuk mencerminkan

bahwa bangunan tersebut merupakan tempat kursus musik mereka memberi

symbol – symbol yang berhubungan dengan musik.

Kebutuhan wadah yang dapat menampung aktivitas pembelajaran

musik dan tempat penyaluran bakat diperlukan di Surakarta. Selain

dibutuhkan sebuah wadah yang dapat menampung berbagai macam fungsi

kegiatan di dalamnya, adanya wadah yang mampu mencerminkan karakter

dari fungsi yang diwadahi di dalamnya sangat diperlukan. Sehingga

(31)

commit to user

di dalamnya untuk mewujudkan suatu bangunan yang berkarakter atau

bangunan yang ekspresif dan komunikatif. Penggunaan Analogi Arsitektur

diharapkan mampu memberikan perwujudan penampilan karakter bangunan

yang ekspresif dan komunikatif.

2.4Kondisi Persyaratan Ruang Tempat Pendidikan dan Apresiasi Musik

Wadah yang mampu mencerminkan fungsi yang diwadahi di dalamnya

sehingga perlu adanya pemunculan karakter dari suatu bangunan musik

memang dibutuhkan di Surakarta. Selain itu, fungsi yang diwadahi tentu akan

terkait dengan kegiatan di dalamnya yang membutuhkan adanya ruang untuk

menampung kegiatan tersebut.

Ruang – ruang yang diperuntukkan untuk aktivitas pembelajaran

membutuhkan persyaratan ruang dimana bentukan ruang tersebut harus dapat

memberikan kenyamanan secara akustik dan mampu mewadahi para siswanya

dalam berlatih dan berkarya. Adanya fakta bahwa tempat – tempat pendidikan

musik yang ada saat ini berupa bangunan rumah atau ruko yang disewa

menyebabkan peruangan di dalamnya sebagian menyesuaikan pada peruangan

awal yang sudah ada pada bangunan tersebut seperti yang terdapat pada Elfa’s

Music School di Surakarta dimana jumlah ruang kursus menyesuaikan

peruangan rumah yang disewa, ada pula yang merubah ruang – ruang yang

ada dan memberi lapisan akustik ekstra pada dinding – dinding yang ada

seperti pada Gilang Ramadhan Music Course.

Selain itu, saat ini di Surakarta belum mempunyai gedung sebagai

sarana dan prasarana yang representatif untuk memfasilitasi pementasan

musik sebagai sarana apresiasi masyarakat dan seniman di Solo.

Bangunan-bangunan yang sering digunakan untuk pementasan musik tidak dirancang

khusus sebagai tempat pementasan musik, seperti Kawasan Manahan, Kota

Barat, Sriwedari, Alun-alun Keraton, Benteng Vastenberg, dll. Padahal adanya

wadah – wadah untuk kegiatan apresiasi yang dapat digunakan oleh para

musisi dan juga untuk penyaluran bakat dari siswa – siswa yang belajar musik

(32)

commit to user

kegiatan apresiasi dan penunjukkan bakat para siswa juga memerlukan suatu

kenyamanan akustik dan diperlukan adanya sifat fleksible dari ruang – ruang

tersebut yang dapat menampung berbagai jenis pementasan.

Di Surakarta terdapat bangunan – bangunan seperti Diamond

Convention Center sebagai bangunan serba guna yang ruangan di dalamnya

dapat digunakan untuk berbagai jenis kegiatan seperti pameran, resepsi

pernikahan, seminar, ataupun pertunjukkan musik artis dengan skala

pengunjung yang tidak terlalu banyak (pertunjukkan yang bersifat eksklusif).

Akan tetapi adanya suatu ruang yang mampu menampung berbagai

jenis pertunjukkan atau kegiatan dengan skala pengunjung yang cukup besar

belum terdapat diSurakarta. Oleh sebab itu, adanya suatu ruang pertunjukkan

yang dapat menampung berbagai jenis kegiatan yang berhubungan dengan

musik sangat diperlukan.

3. Rumusan Permasalahan

Kesimpulan permasalahan berdasarkan latar belakang dan fenomena yang ada:

a. Bagaimana menfasilitasi adanya peningkatan minat masyarakat yang ingin

mengembangkan bakat di bidang musik.

b. Bagaimana merencanakan suatu wadah yang dapat menampung kegiatan

pembelajaran, penyaluran bakat, dan apresiasi di bidang musik.

c. Bagaimana merencanakan suatu desain bangunan yang mampu

mencerminkan karakter dari fungsi bangunan tersebut.

d. Bagaimana merencanakan wadah yang sesuai dengan persyaratan ruang

yang dibutuhkan untuk menampung aktivitas pembelajaran, penyaluran,

dan apresiasi di bidang musik.

Maka garis besar rumusan permasalahan adalah bagaimana

merencanakan suatu wadah yang berkarakter melalui penerapan analogi dan

(33)

commit to user

dapat menampung segala aktivitas pembelajaran, penyaluran bakat, dan

apresiasi di bidang musik yang terdapat di Surakarta.

4. Persoalan

4.1Persoalan Fisik :

a. Bagaimana desain peruangan yang dapat mewadahi berbagai kegiatan di

dalam bangunan yang menampung aktivitas pendidikan dan pembelajaran

serta pagelaran musik dan bagaimana pula mekanisme untuk mewujudkan

kenyamanan akustik di dalam tiap ruang dan antar ruang serta

bagaimanakah karakter ruang yang dapat membangun suasana ruang yang

mampu memberikan inspirasi dalam berkarya.

b. Bagaimana menentukan lokasi site dan penataan site sehingga kehadiran

bangunan pada site tersebut sebagai sebuah bangunan yang menampung

kegiatan musik tidak mengganggu aktivitas bangunan lain yang ada di

sekitarnya.

c. Bagaimana menentukan bentuk dan pola penataan massa yang mampu

menunjukkan karakter dari bangunan yaitu sebagai tempat yang

menampung aktivitas pembelajaran, penyaluran bakat, dan apresiasi musik

di Surakarta serta bagaimanakah penataan dan bentuk massa yang

disesuaikan untuk kenyamanan akustik baik secara eksterior (di dalam

site) maupun di dalam bangunan.

d. Bagaimana menentukan bentuk dan layout ruang yang dapat mewadahi

berbagai jenis atau tipe aktivitas yang berbeda – beda di dalamnya.

e. Bagaimana menentukan desain pengolahan landscape area dan bangunan

beserta jenis, tata letak vegetasi, view dan open space sebagai sarana

(34)

commit to user

f. Bagaimana menentukan sistem struktur dan konstruksi yang dapat

mendukung bentukan massa dari Pusat pendidikan Musik yang

direncanakan.

g. Bagaimana menentukan sistem utilitas dari Pusat Pendidikan Musik yang

direncanakan.

4.2Persoalan Non Fisik :

a. Bagaimana sistem manajemen agar aktivitas dalam bangunan yang akan di

desain sebagai suatu bangunan pusat pendidikan informal dan tempat

penyaluran bakat di bidang musik dapat terus berlangsung dan tidak hanya

terjadwal pada waktu – waktu tertentu saja.

b. Bagaimana mengkoordinir kegiatan multi fungsi yang akan di wadahi

meliputi kegiatan pendidikan dan pagelaran / pertunjukkan.

5. Tujuan dan Sasaran

5.1Tujuan

Menyusun konsep perencanaan dan perancangan pusat pendidikan dan

pembelajaran, serta apresiasi musik untuk berbagai usia di Surakarta dengan

penerapan analogi yang diterapkan pada bentuk bangunan dan elemen interior

sebagai perwujudan karakter bangunan musik yang ingin ditampilkan dan

bentuk ruang yang disesuaikan dengan karakter kegiatan yang selanjutnya

digunakan sebagai landasan dalam membuat transformasi desain dan dalam

tahap desain atau perancangan.

5.2Sasaran

Mewujudkan suatu konsep perencanaan dan perancangan sebuah pusat

pendidikan dan pembelajaran serta apresiasi di bidang musik yang mampu

mencerminkan karakter dan mampu meningkatkan daya kreatifitas dan

(35)

commit to user

interior serta bentuk ruang yang disesuaikan pada karakter kegiatan dan

persyaratan ruang yang dibutuhkan.

6. Lingkup dan Batasan Pembahasan

6.1Lingkup Pembahasan

Lingkup pembahasan adalah lingkungan disiplin ilmu arsitektur yaitu pada

aspek fisik dan non fisik yang mendukung terjadinya lingkupan arsitektur.

Sedangkan untuk hal-hal diluar bidang arsitektur, jika dianggap mendasari dan

menentukan faktor perancangan fisik akan dibahas secara garis besar dalam

batas sebagai pertimbangan sesuai dengan porsi keterlibatannya. Pembahasan

dilakukan berdasar pada data yang ada sesuai dengan tujuan dan sasarannya.

6.2Batasan Pembahasan

Batasan pembahasan adalah aspek-aspek yang tercakup dalam prinsip desain

sebuah fasilitas pendidikan musik dengan pendekatan bahasa partitur musik

pada desain bangunan.

7. Metode Pengumpulan Data dan Pembahasan

Metode pengumpulan data dan pembahasan yang digunakan meliputi :

7.1Metode Pengumpulan Data

1.) Studi literatur untuk mendapatkan data-data yang mencangkup pengertian,

spesifikasi standar, aspek lokasi, karakteristik dan studi kasus yang

berkaitan dengan kegiatan musik di Surakarta.

2.) Observasi lapangan dan instansional untuk mendapatkan data factual

mengenai data lapangan.

3.) Wawancara untuk mendapatkan data faktual tambahan dari situasi di

(36)

commit to user

7.2Metode Pembahasan

Pembahasan dilakukan dengan menyajikan data yang berkaitan dengan

permasalahan berlandaskan pada teori-teori yang berhubungan dengan judul,

kemudian setelah proses tersebut dilakukan dilanjutkan dengan menerapkan

teori – teori yang ada untuk digunakan dalam gambaran pembahasan strategi

desain wadah yang akan direncanakan.

8. Sistematika Pembahasan

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi tentang judul, latar belakang, permasalahan, persoalan, tujuan dan sasaran, lingkup dan batasan pembahasan, metoda pengumpulan data dan pembahasan, serta sistematika pembahasan.

BAB II : TINJAUAN DATA DAN INFORMASI

Berisi tentang pembahasan mengenai eksplorasi tentang musik dan perkembangannya, pemahaman mengenai konsepsi pendidikan musik, pemahaman mengenai akustik ruang, pemahaman mengenai penggunaan analogi dalam desain bangunan, dan pemahaman fleksibilitas ruang pada ruang pertunjukkan.

BAB III : TINJAUAN KOTA SURAKARTA

Berisi tentang ekplorasi kota Surakarta, tinjauan tentang

perkembangan musik di kota Surakarta, perkembangan pendidikan

musik di kota Surakarta, serta kondisi fasilitas – fasilitas musik

yang ada di Surakarta.

BAB IV : PUSAT PENDIDIKAN MUSIK YANG DIRENCANAKAN

Berisi tentang gambaran secara umum dari wadah / bangunan yang

akan direncanakan berdasarkan pada latar belakang dibutuhkannya

(37)

commit to user

acuan dalam menentukan gambaran dari wadah yang akan

direncanakan.

BAB V : ANALISA PENDEKATAN KONSEP PERANCANGAN

Berisi tentang proses menetapkan dasar-dasar solusi atau

pemecahan masalah dan persoalan melalui analisis aspek – aspek

yang berhubungan dengan proses perancangan desain bangunan.

BAB VI : KONSEP PERANCANGAN

Merupakan jawaban dari analisa yang berupa konsep perancangan

yang dijabarkan dalam beberapa aspek dan bersifat teknis

(38)

commit to user

BAB II

TINJAUAN TEORI

1. Tinjauan Umum Musik

1.1Definisi Musik

Secara Etimologi musik (berasal dari bahasa Yunani ‘musiké téchne’

atau bahasa Latin ‘musica’ = art of the Muses) merupakan pengekspresian,

pengungkapan, perwujudan, manifestasi artisik dalam kehidupan manusia.

(Pdf : Kurikulum Berbasis Kompetensi – Musik – Kementerian Pendidikan

Nasional)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 602) :

Musik adalah: ilmu atau seni menyusun nada atau suara diutarakan,

kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara)

yang mempunyai keseimbangan dan kesatuan, nada atau suara yang disusun

sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan

(terutama yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu).

Musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda

berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati

tentang musik juga bermacam-macam:

- Musik adalah Bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera

pendengar

- Musik adalah Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan

pendukungnya.

- Musik adalah Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang

(39)

commit to user

- Musik adalah sekumpulan nada yg memiliki kepaduan dan harmonisasi yg

semuanya itu terikat dalam satu irama dan tempo yg beraturan. Musik

sebuah alunan jiwa, dimana alunan tersebut bisa mempengaruhi jiwa orang

yg mendengarkannya.

Musik menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati

yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme.

(Muttaqin, 2008:5, dalam Seni Musik Klasik Jilid 1, 2008)

Musik dibangun atas unsur-unsur musik:

a. Ritme

b. Melodi

c. Harmoni

d. Tekstur

e. Bentuk

Musik pada akhirnya meliputi empat komponen, yaitu :

a. Komponis

b. Proses membuat karya

c. Hasil karya

d. Konteks dimana komponis membuat sesuatu.

Kesimpulan : Musik adalah suatu seni yang mengandung unsur – unsur yang

dapat menimbulkan perasaan emosi tertentu bagi yang membuat, memainkan,

ataupun mendengarkannya.

1.2Aliran / Genre Musik

Seiring dengan perkembangan yang cukup pesat di dalam dunia musik,

maka muncullah berbagai aliran – aliran musik jenis baru. Di bawah ini adalah

berbagai aliran / genre music yang ada pada saat ini : (wordpress.com)

a. Musik klasik

Musik klasik merupakan istilah luas yang biasanya mengacu pada

musik yang dibuat di atau berakar dari tradisi kesenian Barat, musik

(40)

commit to user

hingga abad ke-21. ("Classical", The Oxford Concise Dictionary of Music,

Michael Kennedy (penyunting), (Oxford, 2007)

b. Musik rakyat/musik tradisional

Musik rakyat / daerah adalah musik yang berasal dari suatu daerah

tertentu dan menjadi populer dinyanyikan baik oleh rakyat daerah tersebut

maupun rakyat lainnya.

c. Blues

d. Jazz

Menurut Travis Jackson, jazz adalah musik yang mencakup

kualitas seperti "berayun ', improvisasi, interaksi kelompok,

mengembangkan sebuah" suara individu, dan menjadi 'terbuka' untuk

kemungkinan musik yang berbeda.

e. Country

Musik country adalah campuran dari unsur-unsur musik Amerika

yang berasal dari Amerika Serikat Bagian Selatan dan Pegunungan

Appalachia.

f. Rock

Musik rock tergolong pada musik yang berirama keras.

g. Musik populer

Musik populer atau Musik pop adalah nama bagi aliran-aliran

musik yang didengar luas oleh pendengarnya dan kebanyak bersifat

komersial.

h. Musik dunia

Musik dunia adalah sebutan bagi aliran musik yang bukan

termasuk musik populer dan musik klasik, serta mempunyai elemen

"etnik".

Kesimpulan :

Jenis atau genre musik yang ada digunakan sebagai pengetahuan tentang

aliran musik yang ada yang nantinya digunakan sebagai pertimbangan

jenis aliran musik yang dipelajari dalam bangunan pendidikan musik yang

(41)

commit to user

1.3Macam – Macam Alat Musik

Alat – alat musik adalah suatu instrumen yang dibuat atau dimodifikasi

untuk tujuan menghasilkan musik. Pada prinsipnya, segala sesuatu yang

memproduksi suara, dan dengan cara tertentu bisa diatur oleh musisi, dapat

disebut sebagai alat musik. Walaupun demikian, istilah ini umumnya

diperuntukkan bagi alat yang khusus ditujukan untuk musik. (Wikipedia

2010). Adapun jenis – jenis alat musik antara lain sebagai berikut :

1.) Berdasarkan cara memainkan :

a. Alat musik tiup menghasilkan suara sewaktu suatu kolom udara

didalamnya digetarkan. Tinggi rendah nada ditentukan oleh frekuensi

gelombang yang dihasilkan terkait dengan panjang kolom udara dan

bentuk instrumen, sedangkan timbre dipengaruhi oleh bahan dasar,

konstruksi instrumen dan cara menghasilkannya. Contoh alat musik ini

adalah terompet dan flute.

b. Alat musik pukul menghasilkan suara sewaktu dipukul atau ditabuh.

Alat musik pukul dibagi menjadi dua yakni bernada dan tidak bernada.

Bentuk dan bahan bagian-bagian instrumen serta bentuk rongga getar,

jika ada, akan menentukan suara yang dihasilkan instrumen.

Contohnya adalah kolintang (bernada), drums (tak bernada), dan

bongo (tak bernada).

c. Alat musik petik menghasilkan suara ketika senar digetarkan melalui

dipetik. Tinggi rendah nada dihasilkan dari panjang pendeknya dawai.

d. Alat musik gesek menghasilkan suara ketika dawai digesek. Seperti

alat musik petik, tinggi rendah nada tergantung panjang dan pendek

dawai.

2.) Alat musik berdasarkan sumber bunyinya

a. Idiofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari bahan

(42)

commit to user

b. Aerofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari

hembusan udara pada rongga. Contoh: suling, terompet, harmonika,

trombone.

c. Chordofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari

dawai. Contoh: bass, gitar, biola, gitar, sitar, piano, kecapi

d. Membranofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya dari selaput

atau membran. contoh : tifa, drum, kendang, tam-tam, rebana

e. Elektrofon, adalah alat musik yang sumber bunyinya dibangkitkan oleh

tenaga listrik (elektronik). Contoh : kibor, gitar listrik, bass elektrik

3.) Alat musik tekan

Sebenarnya ‘alat musik tekan’ tidak termasuk kategori mana pun.

Namun cara menekan rupanya menjadi bagian dari sistem menghasilkan

bunyi yang diinginkan. Alat musik tekan memiliki tiga jenis yaitu:

menekan untuk memukul, menekan untuk meniup, dan menekan untuk

mengaktifkan sistem elektronik. Jadi kalau boleh dikategorikan, ‘alat

musik tekan’ antara lain piano akustik (chordofon pukul), organ akustik

(aerofon) , acordion (aerofon) dan alat-alat musik elektronik yang

menggunakan papan kunci (keyboard).

4.) Alat musik elektronik

Alat musik elektronik menghasilkan suara tiruan dari alat musik

aslinya (akustik). Istilah synthesizer dipakai untuk alat musik yang

menggunakan papan kunci (keyboard). Sedangkan alat musik elektrik

digunakan untuk alat-alat musik yang dilengkapi dengan komponen

elektronik. Alat ini cara memainkannya sama dengan alat musik akustik.

Misalnya gitar elektrik, drums elektrik, dan bass elektrik.

5.) Single band

Pesatnya perkembangan teknologi digital menyebabkan lahirnya

(43)

commit to user

alat musik single band. Alat musik ini sangat praktis karena cukup

dimainkan oleh satu orang. Di dalamnya terdapat irama (style), beragam

suara, dan fasilitas simple recording. Yamaha menamakan perangkat ini

dengan portasound (portable sound). Sementara Roland menyebut sebagai

electone (electric tone).

Kesimpulan :

Tinjauan Teori mengenai jenis alat musik digunakan untuk mengetahui

besaran dan persyaratan ruang yang dibutuhkan berkaitan dengan dimensi alat

musik dan pergerakan dalam ruang yang diperlukan.

1.4Jenis Profesi / Karier di Bidang Musik

Dunia musik adalah dunia yang luas dan memberikan harapan kepada

banyak orang. Berikut dibawah ini adalah berbagai profesi serta departemen

yang bisa dijalani dalam berkarir di dalam industri musik (Pdf : Kurikulum

Berbasis Kompetensi – Musik – Kementerian Pendidikan Nasional 2009 : 21),

yaitu :

a. Produksi musik:

- Music producer

- Music director

- Music composer

- Music arranger

- Sound engineer

- Music programmer

- Pencipta lagu

b. Pendidik musik :

- Guru music

- Fasilitator atau pembicara music workshop

- Pendiri dan pengelola sekolah music

- Juri berbagai lomba dan kontes music

c. Pemain musik:

(44)

commit to user

- Musisi penampil dalam sebuah grup music

- Musisi pengiring

- Musisi pengisi rekaman

d. Perusahaan rekaman:

- Artist and Repertoir specialist

- Music distributor

- Publikasi dan promosi

- Music Marketing

- Bagian Penjualan Musik

- Pendiri dan pengelola perusahaan rekaman

- Music publisher

- Music publicist

- Music business affair

- Music business development

- Music business consultant

- Music business lawyer

e. Music Artist management dan supporting music performance crew:

- Pendiri dan pengelola artist management

- Manager

- Asisstant manager

- Road manager

- Production manager

- Stage manager

- Sound engineer

- Teknisi

f. Musik dalam media:

- Kritikus dan pengamat music

- Reporter/wartawan music

- Radio music director

- Radio music librarian

(45)

commit to user

2. Pendidikan Musik

2.1Pendidikan Secara Umum

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. (Wikipedia 2010)

2.2Jalur pendidikan

Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk

mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai

dengan tujuan pendidikan. (Wikipedia 2010)

Jalur pendidikan terbagi menjadi :

• Pendidikan formal

Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di

sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang

pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah,

sampai pendidikan tinggi.

• Pendidikan nonformal

Pendidikan nonformal paling banyak terdapat pada usia dini, serta

pendidikan dasar, adalah TPA, atau Taman Pendidikan Al Quran,yang

banyak terdapat di setiap mesjid dan Sekolah Minggu, yang terdapat di

semua gereja.

Selain itu, ada juga berbagai kursus, diantaranya kursus musik, bimbingan

belajar dan sebagainya. Program - program PNF yaitu Keaksaraan

fungsional (KF); Pendidikan Kesetaraan A, B, C; Pendidikan Anak Usia

Dini (PAUD); Magang; dan sebagainya Lembaga PNF yaitu PKBM, SKB,

(46)

commit to user

2.3Dasar Pelaksanaan Pendidikan Sekolah Musik

Banyak sekali hasil penelitian yang memberikan informasi kepada kita

tentang pentingnya pendidikan musik bagi perkembangan anak, berikut adalah

beberapa hasil penelitian yang di rangkum dari Bulletin of the Council for

Research in Music Education, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Pendidikan musik memudahkan perkembangan anak dalam bahasa dan

kecepatan membaca.

2. Aktivitas bermusik sangat bernilai bagi pengalaman anak dalam

berekspresi dan lain-lain.

3. Aktivitas bermusik membantu perkembangan sikap positif terhadap

sekolah dan mengurangi tingkat ketidakhadiran siswa di sekolah.

4. Keterlibatan dalam kegiatan bermusik secara langsung mempertinggi

perkembangan kreativitas.

5. Pendidikan musik memudahkan perkembangan sosial, penyesuian diri, dan

perkembangan intelektual.

2.4Konsepsi Pendidikan Musik di Sekolah

Dasar dari pelaksanaan pendidikan musik di sekolah ialah: bermain.

Melalui bermain musik diharapkan anak didik dapat memetik nilai-nilai positif

yang berguna bagi mereka dalam kehidupannya. Atas sasaran yang ingin

dicapai melalui kegiatan bermain musik dalam pendidikan musik di sekolah

yaitu:

1. Anak didik dapat menghayati beberapa unsur musik seperti: irama, melodi,

harmoni, tempo dinamik dan lain sebagainya.

2. Anak didik dapat menghayati sentuhan artistik yang mengarah ke sikap

menghargai nilai-nilai budaya bangsa-bangsa, khususnya bangsa sendiri.

3. Anak didik dapat mengungkapkan gagasan, perasaan dan pengalamannya

(47)

commit to user

4. Anak didik dapat mengungkapkan gagasan, perasaan dan pengalamannya

melalui musik yang dibuatnya sendiri.

2.5Bentuk Kegiatan di Sekolah Musik

Tiga bentuk kegiatan untuk melaksanakan pendidikan musik di

sekolah, yaitu:

1. Kegiatan vokal dan instrumental

2. Kegiatan apresiasi

3. Kegiatan kreativitas

Wujud dari kegiatan vokal dan instrumental ialah sebuah ensambel

musik. Materi sajian yang diberikan dibuat oleh pendidik ( guru )

menggunakan alat-alat musik yang tersedia di sekolahnya. Untuk itu

kemampuan guru dalam membuat arransemen sangat diperlukan untuk

mengisi materi sajian. Selain itu, kemampuan guru dalam memimpin

ensambel sangat diperlukan agar musik yang indah dapat diujudkan.

Melalui pengalaman bermain musik bersama dengan peran yang

berbeda-beda (pembawa melodi, harmoni, filler, contermelodi serta ritme),

dan tuntutan untuk menjaga kesatuan baik tempo, dinamik dan nada maupun

nilai nada, diharapkan nilai-nilai positif yang berguna dalam pembentukan

kepribadian anak didik dapat diserapnya.

2.6Program Pembelajaran di Sekolah Musik

Di Amerika, pendidikan musik sudah memiliki standar nasional yang

diberlakukan di seluruh sekolah dan setiap negara bagian di Amerika serta

dipelopori oleh para praktisi pendidikan. MENC: The National Association for

Music Education, menciptakan sembilan standarisasi pada tahun 1994:

1) Bernyanyi, baik secara individu maupun berasama

2) Bermain musik pada instrumen musik

3) Menerapkan teknik improvisasi pada melodi, variasi dan iringan

(accompaniment)

4) Menciptakan (composing) dan mengaransi lagu (arranging)

5) Membaca notasi balok

Gambar

Gambar VI. 39 Pondasi Foot Plat……………………………………..………. 235
GAMBAR KERJA
Tabel II. 1
Tabel II. 2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tugas Akhir ini berjudul Perencanaan dan Perancangan Interior Pusat Tari Balet dengan Konsep Modern di Jakarta Pusat.. Pergeseran gaya hidup masyarakat terutama

Oleh sebab itu perlu adanya perencanaan dan perancangan suatu wadah tujuan wisata yang mana dalam wadah tersebut wisatawan domestic maupun manca Negara bisa mengetahui dan

Perencanaan dan perancangan bangunan museum musik tradisional Jawa Tengah di Benteng Vastenburg Surakarta yang sesuai dengan konservasi bangunan serta menggabungan

Berikut ini merupakan konsep perancangan suasana interaktif pada tata ruang bangunan Pusat Terapi Anak Autis:

Oleh karena itu, perancangan Pusat Pertunjukan dan Pengembangan Seni Musik Gamelan Jawa di Surakarta diharapkan dapat menjadi wadah pelestarian serta pengembangan seni musik

Dengan adanya pusat komunitas musik indie di Surabaya yang memiliki nilai apresiasi, edukasi, entertaiment dan komersil, dapat menjadi wadah bagi komunitas musik

Oleh karena itu, perlunya Pusat Seni Musik Jazz, dimana wadah berkumpulnya komunitas musik jazz di Surabaya agar peminat musik ini makin banyak serta komunitas-komunitas

Konsep bangunan yang diterapkan dalam perencanaan dan perancangan bangunan Sanggar Wayang Kulit sebagai wisata budaya ini untuk dapat memenuhi wadah kesenian di