• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pandangan mazhab syafi'i terhadap ketidakmampuan ahli waris membayar hutang pewaris karena melebihi harta warisan - Repository UIN Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pandangan mazhab syafi'i terhadap ketidakmampuan ahli waris membayar hutang pewaris karena melebihi harta warisan - Repository UIN Sumatera Utara"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Akan tetapi penelitian ini hanya bertujuan untuk mendapatkan jawaban mengenai harta warisan berdasarkan KUHPerdata dalam hal adanya penolakan harta waris oleh ahli

”KEDUDUKAN AHLI WARIS YANG BEDA AGAMA DENGAN PEWARIS TERHADAP PEMBAGIAN HARTA WARIS MENURUT KOMPILASI HUKUM. ISLAM” adalah benar-benar hasil karya sendiri, kecuali

dimaksudkan itu adalah pasal 1056 KUH Perdata yang secara singkat mengatakan bahwa ahli waris yang telah menolak harta warisan masih dapat menerima kembali selama ahli

Universitas Indonesia terdekat.” Akan tetapi, meskipun Al-Qur’an telah menetapkan dengan jelas bagian masing-masing ahli waris atas harta warisan pewaris, namun tidak menutup

Dari rangkaian kasus sengketa waris terhadap hilangnya hak waris atas akibat Perbuatan Melawan Hukum (PMH) penguasaan harta warisan secara sepihak yang ditinjau

Menurut hukum Islam pemberian harta pusaka kepada ahli waris dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara pembagian harta warisan pada saat pewaris sudah meninggal

Putusan Pengadilan Agama Lubuk Pakam dengan Nomor: 014/Pdt.P/2014/PA-LPK, menetapkan ahli waris dalam putusan tersebut, menjadi ahli waris serta mendapatkan harta warisan

Harta Warisan; adalah harta bawaan ditambah bagian dari harta bersama setelah dikurangi dengan keperluan pewaris dari sakitnya hingga meninggal, biaya jenazah, pembayaran hutang dan