47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertaman (SMP) Negeri 2
Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang.SMP Negeri yang berada di
Kecamatan Pabelan berjumlah 3 SMP Negeri. SMP N 2 Pabelan berada di
alamat, di Jembrak, RT/RW 3/5, Dsn. Ngerangan, Ds./Kelurahan Jembrak,
Kec. Pabelan, Kab. Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subjek yang digunakan
dalam penelitian merupakan siswa dan siswi SMP N 2 Pabelan yang
semuanya berjumlah 490 siswa.Pengambilan sampel menggunakan teknik
sampling proportionate stratified random sampling dari kelas VII hingga IX
yang berjumlah 83 siswa SMP N 2 pabelan.
B. Uji Validitas Dan Reliabilitas
Hasil penelitian yang dapat dipercaya dabn baik memerlukan intrumen
penelitian yang valid dan reliabel.Valid mempunyai arti menurut Mahmud
(2011:167) validitas merupakaan suatu alat ukur yang munjukkan tingkat
kesalahan suatu instrument.Sedangkan reliabel menurut Mahmud (2011:167)
reliabilitas adalah tingkat ketepatan, keteklitian, atau keakuratan sebuah
instrument. Dari kedua uji tersebut dapat dilihat melalui program SPSS 21.
48
1. Validitas
Kuisioner yang dapat dilanjutkan ke pengujian hipotesis adalah
kuisioner yang valid.Kuisioner dapat dikatakan valid bila r hitung > r
tabel.Sedangkan kuisioner yang dianggap tidak valid adalah kuisioner
yang memiliki nilai r hitung lebih bkecil daripada r tabel. Hasil dari
pengujian validitas pada intrumen penelitian adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Minat Ekstrakurikuler, Pergaulan Teman Sebaya dan Lingkungan Keluarga
49
Sumber : Data diolah, 2018.
Dari tabel 4.1 tentang uji validitas pada setiap item pernyataan yang
terdapat dalam kuisioner dari veriabel Minat Ekstrakurikuler, Pergaulan
Teman Sebaya dan Lingkungan Keluarga, dari pengujian tersebut dapat
ditentukan besar nilai r hitung pada korelasi disetiap item pernyataan lebih
besar daripada nilai r tabel maka dinyatakan valid. Responden yang
digunakan dalam pengujian validitas yaitu berjumlah n = 80, nilai r pada r
tabel adalah 0,216 sehingga hasil r hitung dari pernyataan yang lebih dari
0,216 dapat dikatakan valid atau lolos untuk diujikan dan disebarkan ke
responden yang berjumlah 80 sampel.
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Minat Ekstrakurikuler
Variabel Item Pernyataan Besar Korelasi ( r )
50
Dari tabel 4.2 dapat dilihat hasil validitas instrument Minat
Ekstrakurikuler dari 15 pernyataan yang terdapat dalam kuisioner
menunjukan 12 pernyataan yang dapat dikatakan valid. Instrument
pernyataan ini diisi oleh siswa-siswi SMP N 2 Pabelan untuk mengukur
instrumen Minat Ekstrakurikuler (Y).
Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Pergaulan Teman Sebaya
Variabel Item Pernyataan Besar Korelasi ( r )
Sumber : Data diolah, 2018.
Dari tabel 4.3 menunjukan hasil uji validitas instrumen Pergaulan
Teman Sebaya dengan 8 pernyataan yang memiliki 3 pernyataan yang
valid dan dapat diterima. Instrument ini diisi oleh siswa-siswi SMP N 2
Pabelan untuk mengukur instrument Pergaulan Teman Sebaya (X1).
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Lingkungan Keluarga
Variabel Item
Sumber : Data diolah, 2018.
Dari tabel 4.4 menunjukan hasil uji validitas instrumen Lingkungan
51
dan dapat diterima. Instrument ini diisi oleh siswa-siswi SMP N 2 Pabelan
untuk mengukur instrument Lingkungan Keluarga (X2).
2. Reliabilitas
Pengujian Reliabilitas dilakukan di instrument ini digunakan rumus
alpha cronbrach, yang dapat dioakai untuk melihat suatu kuisioner
ataupun pernyataan dapat dikatakan reliabel apabila nilai alpha cronbrach
> dari 0,6. Pengujian dari reliabilitas ini memakai program SPSS 21.
Dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel α Hitung Standar α Keterangan
Minat Ekstrakurikuler 0.729 0.6 Reliabel
Pergaulan Teman Sebaya 0.934 0.6 Reliabel
Lingkungan keluarga 0.741 0.6 Reliabel
Sumber : Data diolah, 2018.
Dari hasil pengujian reliabilitas tersebut, dapat dilihat bahwa variabel
terikat (Y) yaitu Minat Ekstrakurikuler dan variabel bebas (X1) Pergaulan
Teman SAebaya dan (X2) Lingkungan Keluarga dapat dikatakan variabel
yang reliabel karen alpha cronbach > dari 0,6 yang menunjukkan bahwa
ketiga variabel penelitian layak untuk diujikan ke pengujian hipotesis
selanjutnya.
C. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan prosedur yang dilkukanm setelah data terkumpul
dari semua responden.Menurut Sugiyono (2014:147) kegiatan analisis data
52
mlihatkan variabel yang diteliti, dilakukan perhitungan sebagai jawaban
rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang
telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya melalui pengolahan data
kuantitatif maupun kualitatif untuk mengintepretasikan dari data tersebut.
1. Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk melihat
kecenderungan data yang telah dihasil pada penelitian dengan
menjelaskan data-data variabel penelitian. Pada penelitian ini memberikan
gambaran tentang jumlah data (n), mean, std deviasi, range, minimum dan
maximum.
Tabel 4.6 Statistik Deskritik
Statistics
Sumber : SPSS 21.0 (data primer diolah 2018)
Berdasarkan analisis statistik deskriptif tersebut menunjukkan bahwa
variabel variabel Minat Ekstrakurikuler (Y) menunjukan bahwa jumlah n
sebanyak 83 sampel, dengan mean 51.55, standar deviasi 3.883, rentang
sebesar 20, yang memiliki nilai minimum 38 dan memiliki nilai
53
bahwa jumlah n sebanyak 83 sampel, dengan mean 13.10, standar deviasi
1.865, rentang sebesar 6, memiliki nilai minimum 9 dan nilai maximum
sebesar 15. Dan variabel Lingkungan Keluarga (X2) menunjukan bahwa
jumlah n sebanyak 83 sampel, dengan mean 38.76, standar deviasi 3.355,
rentang 15, memiliki nilai minimum 29 dan memiliki nilai maximum 44.
Untuk lebih memperjelas mengenai data-data yang telah dijelaskan
sebelumnya, maka dapat dilihat melalui tabel frekuensi dari setiap
variabel sebagai berikut :
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Variabel Minat Ekstrakurikuler
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
38-44 3 3.6 3.6 3.6
45-50 22 26.5 26.5 30.1
51-56 51 61.4 61.4 91.6
57-62 7 8.4 8.4 100.0
Total 83 100.0 100.0
Sumber : SPSS 21.0 (data primer diolah 2018)
Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan distribusi frekuensi pada variabel
Minat Ekstrakurikuler. Tabel ini menjelaskan bahwa terdapat 3 responden
berada pada kategori sangat rendah (13.6 %), terdapat 22 responden
berada pada kategori rendah (26.5%), terdapat 51 responden berada pada
kategori tinggi (61.4%), terdapat 7 responden berada pada kategori sangat
54
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Variabel Pergaulan Teman Sebaya Interval
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
9-12 42 50.6 50.6 50.6
13-15 41 49.4 49.4 100.0
Total 83 100.0 100.0
Sumber : SPSS 21.0 (data primer diolah 2018)
Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan distribusi frekuensi di variabel
Pergaulan Teman Sebaya.Tabel ini menjelaskan bahwa terdapat 42
responden berada pada kategori rendah (50.6 %), terdapat 41 responden
berada pada kategori tinggi (49.4 %).
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Variabel Lingkungan Keluarga Interval
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
29-35 12 14.5 14.5 14.5
36-41 53 63.9 63.9 78.3
42-48 18 21.7 21.7 100.0
Total 83 100.0 100.0
Sumber : SPSS 21.0 (data primer diolah 2018)
Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan distribusi frekuensi di variabel
Lingkungan Keluarga. Tabel ini menjelaskan bahwa terdapat 12
responden berada pada kategori rendah (14.5 %), terdapat 53 responden
berada pada kategori sedang (63.9 %), terdapat 18 responden berada pada
kategori tinggi (21.7 %).
2. Analisis Lanjutan
a. Uji normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan teknik kolmogrov smirnov
dengan menggunakan IBM SPSS statistic versi 21.0.uji nirmalitas
55
signifikansi > 0.05 sehingga data yang digunakan dinyatakan
normal.namunbila signifikansi berada < 0.05 maka data yang
digunakan dinyatakan berdistribusi tidak normal. Uji normalitas ini
memiliki tujuan untuk menguji kenormalan penyebaran skor
variabel.
Tabel 4.10 Hasil uji normalitas 1
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 83
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation
.12113245
Most Extreme Differences
Absolute .052
Positive .049
Negative -.052
Kolmogorov-Smirnov Z .477
Asymp. Sig. (2-tailed) .977
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : SPSS 21.0 (data primer diolah 2018)
Berdasarkan tabel 4.10 memperlihatkan nilai signifikansi
antar variabel memiliki nilai signifikan sebesar 0.977.sehingga
variabel tersebut berdistribusi normal karena memiliki nilai
melebihi 0,05.
b. Uji linieritas
Uji linieritas ini memiliki tujuan pada antara variabel terikat
56
ini dapat dilihat pada tabel ANOVA tertulis signifikansinya
dengan (0.05 atau 0.1).Jika probabilitas > 0,05 maka model
ditolak dan jika probabilitas < dari 0,05 maka model diterima.
Tabel 4.11 Hasil Uji Linieritas menggunakan tabel ANOVA Pengaruh Pergaulan Teman Sebaya terhadap Minat Ekstrakurikuler
ANOVA Table
Sumber : SPSS 21.0 (data primer diolah 2018)
Hasil uji analisis dapat dilihat bahwa nilai signifikansi pada
variabel Pergaulan Teman Sebaya 0,063 > 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan pada variabel Pergaulan Teman Sebaya dan Minat
Ekstrakurikuler memiliki pengaruh yang linier.Hal tersebut sesuai
dengan syarat uji linieritas.
Sumber : SPSS 21.0 (data primer diolah 2018)
Tabel 4.12 Hasil Uji Linieritas menggunakan tabel ANOVA Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Minat Ekstrakurikuler
57
Hasil analisis dapat dilihat bahwa nilai signifikansi pada
variabel Pergaulan Teman Sebaya sebesar 0,305 > 0,05. Sehingga
dapat dikatakan bahwa variabel Pergaulan Teman Sebaya dan
Minat Ekstrakurikuler memiliki pengaruh yang linier.Hal tersebut
sesuai dengan syarat uji linieritas.
3. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Sederhana
Analisis Regresi Sederhana berguna untuk melihat pengaruh variabel
bebas pada variabel terikat.
1) Persamaan regresi sederhana Pergaulan Teman Sebaya terhadap
Minat Ekstrakurikuler.
Persamaan regresi sederhana yang dipakai menunjukan
bagaimana pengaruh Pergaulan Teman Sebaya terhadap Minat
Ekstrakurikuler, sebagai berikut :
Sumber :SPSS 21.0 (data primer diolah 2018)
Tabel 4.13 Regresi Sederhana Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Minat Ekstrakurikuler Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 32.427 2.181 14.869 .000
Pergaulan Teman Sebaya
1.460 .165 .701 8.857 .000
58
Tabel 4.12 menunjukkan bagaimana regresi antara variabel
pergaulan teman sebaya terhadap minat ekstrakurikuler yaitu Y =
32.427 + 1.460X yang memiliki arti bila pergaulan teman sebaya
meningkat 1% maka minat ekstrakurikuler akan meningkat
sebesar 1.460. sehingga antara kedua variabel memiliki pengaruh
yang signifikan antara variabel pergaulan teman sebaya dan minat
ekstrakurikuler. Semakin tinggi pergaulan teman sebaya maka
semakin tinggi minat ekstrakurikuler.
Tabel 4.14 Hasil Analisis koefisien Determinasi R2 Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .701a .492 .486 2.785
a. Predictors: (Constant), Pergaulan Teman Sebaya
sumber :SPSS 21.0 (data primer diolah 2018)
Berdasarkan hasil SPSS yang disajikan Dapat dilihat nilai
koefisien R2 0.492. Besarnya angka determinasi R2 0.492 =
49.2%.angka ini memiliki arti sebagai berikut Pergaulan Teman
Sebaya memiliki pengaruh signifikan pada Minat Ekstrakurikuler
sebesar 49.2%. Sehingga 50.8% dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diteliti oleh peneliti.
2) Persamaan regresi sederhana Lingkungan Keluarga terhadap
59
Persamaan regresi sederhana menunjukkan pengaruh
lingkungan keluarga terhadap minat ekstrakurikuler, sebagai
berikut : Y= a + bx
sumber : SPSS 21.0 (data primer diolah 2018)
Tabel 4.15 menunjukkan persamaan regresi sederhana antara
variabel lingkungan keluarga terhadap minat ekstrakurikuler yaitu Y =
10.448 + 1.061X yang berarti apabila variabel lingkungan keluarga
meningkat 1% maka akan meningkatkan minat ekstrakurikuler sebesar
1.061. koefisien ini memliki pengaruh yang signifikan antara
lingkungan keluarga terhadap minat ekstrakurikuler.
Tabel 4.16 Hasil Analisis koefisien Determinasi (R2) antara X1 terhadap Y
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Keluarga
Sumber : SPSS 21.0 (data primer diolah 2018)
Berdasarkan hasil output SPSS disajikan Dapat diketahui nilai
koefisien R2 sebesar0.840. Besarnya angka determinasi R2 0.840 =
Tabel 4.15 Regresi sederhana lingkungan keluarga terhadap minat ekstrakurikuler Coefficientsa
60
84%.angka ini memiliki arti sebagai berikut Lingkungan Keluarga
memiliki pengaruh signifikan pada Minat Ekstrakurikuler sebesar
84%. Sehingga 16% dipengaruhi pada variabel lain yang
tidakdilakukan penelitian oleh peneli.
b. Analisis Regresi Ganda
Menurut Hermawan (2005:220) regresi linier berganda adalah
model statistic yang melibatkan variabel terikat yang memiliki skala
pengukuran interval atau ratio dan variabel bebas yang memiliki skala
pengukuran interval atau ratio.Teknik ananlisis regresi ganda ini
memiliki tujuan untuk mencari besarnya pengaruh pergaulan teman
sebaya (X1) dan lingkungan keluarga (X2) terhadap minat
ekstrakurikuler. Adalah sebagai berikut :
1) Persamaan garis regresi 2 prediktor
Tabel 4.17 Coefficientsa Pergaulan teman sebaya, lingkungan keluarga terhadap minat ekstrakurikuler
a. Dependent Variable: Minat Ekstrakurikuler
61
Berdasarkan tabel 4.14 menunjukkan bahwa : Y = 7.575 +
-0.556X1 + 1.323X2, penjelasan dari persamaan ini adalah :
a) Konstanta 7.575, yang mempunyai arti apabila pergaulan
teman sebaya dan lingkungan keluarga memiliki nilai 0 maka
miunat ekstrakurikuler adalah 8.575.
b) Koefisien regresi variabel pergaulan teman sebaya diperoleh
nilai signifikan sebesar 0.001 < 0.05 dan koefisien regresi
-0.556. karena nilai signifikan < 0.05 maka hipotesis pertama
terdapat pengaruh signifikan antara pergaulan teman sebaya
pada minat ekstrakurikuler dikalangan siswa SMP N 2
Pabelan. Sehingga H0 ditolak dan H1 diterima.
c) Koefisien regresi variabel lingkungan keluarga memiliki nilai
signifikansi 0.000 < 0.05 dan koefisien regresi 1.323. karena
signifikansi < 0.05 maka hipotesis kedua memiliki pengaruh
yang signifikan antara lingkungan keluarga terhadap minat
ekstrakurikuler dikalangan siswa SMP N 2 Pabelan.
Kesimpulan dari analisis tersebut, ternyata pengaruh antara
pergaulan teman sebaya dan lingkungan keluarga terhadap minat
ekstrakurikuler memiliki pengaruh yang signifikan secara
bersama-sama mempengaruhi minat ekstrakurikuler namun
variabel pergaulan teman sebaya memiliki nilai negative dan
62
itu tinggi maka minat ekstrakurikuler akan semakin rendah.
Selanjutnya pengaruh lingkungan keluarga terhadap minat
ekstrakurikuler memiliki pengaruh yang signifikan dan hubungan
yang positif, maka apabila lingkungan keluarga semakin
mendukung akan lebih meningkatkan minat ekstrakurikuler siswa
DI SMP N 2 Pabelan.
2) Uji koefisien determinasi
Koefisien determinasi r squere memiliki tujuan inti sebagai alat
ukur bagaiaman model variabel terikat.Jika r squere yang
didapatkan dari hasil perhitungan menunjukan semakin besar
(mendekati angka 1), maka dapat dikatakan bahwa sumbangan
dari variabel kualitas produk (X1) dan variabel harga (X2)
terhadap variasi variabel keputusan pembelian (Y) semakin
besar.besarnya determinasi dilihat pada tabel berikut :
Berdasarkan tabel 4.15 dibperoleh angka R squere sebesar
0.860 (86%). Hal ini memperlihatkan bahwa presentase variabel Tabel 4.18 Model Summary Koefisien Determinasi R Square Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 .927a .860 .856 1.472
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Keluarga, Pergaulan Teman
Sebaya
63
X1 Pergaulan Teman Sebaya dan variabel X2 Lingkungan
Keluarga terhadap Y Minat Ekstrakurikuler sebesar 86%
sedangkan 14% dipengaruhi variabel-variabel lain yang belum
dimasukkan dalam model penelitian ini.
3) Uji statistik F
Statistik F adalah perbandingan antara seluruh jumlah variasi
antar kelompok dengan jumlah variasi yang bersumber dari dalam
setiap kelompok.Uji F digunakan untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh antara variabel X (Pergaulan Teman Sebaya dan
Lingkungan Keluarga) terhadap Y (Minat Ekstrakurikuler)
Kriteria uji F apabila Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha
diterima, berarti variabel Pergaulan Teman Sebaya dan
Lingkungan Keluarga secara bersama-sama berpengaruh terhadap
Minat Ekstrakurikuler.
Tabel 4.19 Uji statistic F ANOVAa
Model Sum of
a. Dependent Variable: Minat Ekstrakurikuler
b. Predictors: (Constant), Lingkungan Keluarga, Pergaulan Teman Sebaya
Sumber : SPSS 21.0 (data primer diolah 2018)
Berdasarkan tabel 4.16 yang diolah menggunakan program
64
0.000. F tabel untuk nilai n 83 sebesar 2.48 < 245.469 dan nilai
signifikansi 0.000 < 0.05 maka variabel X1 Pergaulan Teman
Sebaya dan variabel X2 Lingkungan Keluarga berpengaruh
terhadap (Y) Minat Ekstrakurikuler dikalangan Siswa SMP N 2
Pabelan.
D. Pembahasan Hasil Analisis
a. Terdapat pengaruh signifikan antara Pergaulan Teman Sebaya terhadap
Minat Ekstrakurikuler siswa SMP N 2 Pabelan.
Pergaulan Teman Sebaya merupakan sekelompok atau individu yang
memiliki teman bermain dengan seusia yang seimbang atau yang
memiliki pemikiran yang sama. Hal tersebut sesuai dengan Jhon W
Santrock (2007:55) adalah sekumpulan remaja yang memiliki usia setara
dan pemikirabn yang sama.Dengan adanya teman sebaya diharapkan
dapat mempengaruhi minat ekstrakurikuler dengan baik, sehingga dapat
menimbulkan semangat untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
Dalam pengujian mengenai Pergaulan Teman Sebaya terhadap Minat
Ekstrakurikuler dikalangan siswa SMP N 2 Pabelan menunjukkan bahwa
hasil regresi sederhana Pergaualan Teman Sebaya terhadap Minat
Ekstrakurikuler memperoleh persamaan sebagai berikut Y = 32.427 +
1.460X yang memiliki arti bila pergaulan teman sebaya meningkat 1%
maka minat ekstrakurikuler akan meningkat sebesar 1.460. Dengan r
65
terhadap Minat Ekstrakurikuler sebesar 49.2%, maka variabel pergaulan
teman sebaya memiliki hipotesis yang pertama memiliki pengaruh
signifikan terhadap minat ekstrakurikuler dikalangan siswa SMP N 2
Pabelan. Hasil ini dapat mendukung pendapat dari Yusuf (2010:60) yang
mengemukakan bahwa peran teman sebaya adalah interaksi antar individu
untuk mengembangkan minat dan ketrampilan sesuai usianya dan saling
bertukar pikiran dan saling berkonsultasikan masalahnya.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Pergaulan Teman Sebaya
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Ekstrakurikuler
dikalangan siswa SMP N 2 Pabelan.Hal ini dapat didukung dengan
definisi dari Mohamad Surya (2003:100) yang mengemukakan Minat
adalah perasaan senang pada suatu objek tertentu. Sehingga minat siswa
di SMP N 2 Pabelan dalam ikut serta kegiatan ekstrakurikuler di
pengaruhi secara signifikan oleh pergaulan teman sebaya, hal ini terlihat
apabila siswa yang memiliki pergaulan teman sebaya yang tinggi maka
minat ekstrakurikuler siswa dalam mengikuti ekstra akan tinggi juga,
karena pergaulan teman sebaya dapat menumbuhkan minat bagi siswa
untuk mengikuti ekstrakurikuler dengan semangat sehingga dapat
memberikan pengaruh positif antara pergaulan teman sebaya terhadap
minat ekstrakurikuler dikalangan siswa SMP N 2 Pabelan.
b. Terdapat pengaruh signifikan antara Lingkungan Keluarga terhadap
66
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang dikenal anak untuk
pertama kalinya, lingkungan yang dapat memberikan pelajaran pertama
bagi anak dalam kehidupan.Hal ini didukung dengan pendapat dari Abu
Ahmadi dan Munawar Sholeh (2005:55) menyatakan bahwa keluarga
adalah tempat pengasuhan dan pembelajaran anak untuk pertama kali,
sehingga keluarga memiliki pengaruh yang tinggi terhadap perkembangan
anak jasmani maupaun rohani.Sehingga dengan adanya lingkungan
keluarga diharapkan dapat memberikan pengaruh yang tinggi dengan
minat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
Sedangkan hasil pengujian regresi sederhana pada variabel
Lingkungan Keluarga terhadap Minat Ekstrakurikuler memiliki nilai
regresi yaitu Y = 10.448 + 1.061X yang memiliki arti apabila variabel
lingkungan keluarga meningkat 1% maka akan meningkatkan minat
ekstrakurikuler sebesar 1.061. Lingkungan Keluarga memiliki pengaruh
signifikan terhadap Minat Ekstrakurikuler yang ditunjukan dalam r aqure
sebesar 0.840 atau 84%, maka hipotesis kedua adalah lingkungan
keluarga memiliki pengaruh signifikan terhadap minat ekstrakurikuler
dikalangan siswa SMP N 2 Pabelan. Hasil tersebut mendukung pendapat
dari Abu Ahmadi dan Nur Uhbiayati (2007:118) yang mengemukakan
kembali bahwa keluarga adalah tempat dimana sifat anak terbentuk
karena keluarga adalah pendidikan pertama yang diterima oleh
67
dari anak dan dapat memberikan saran lebih baik dalam mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler, dan dengan dukungan lingkungan keluarga
dapat menumbuhkembangkan minat anak dalam mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler
Demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Lingkungan Keluarga
memliki pengaruh terhadap Minat Ekstrakurikuler dikalangan siswa SMP
N 2 Pabelan.Karena lingkungan keluarga dalam memberikan masukan
ataupun nasihat dapat dipercaya oleh anak, dukungan keluarga juga
memberikan semangat terasendiri bagi anak dlam mengikuti kegiatan
disekolahnya, karena anak merasa bahwa lingkungan keluarganya dapat
memberikan saran yang baik untuk masa depan dan prestasinya
khususnya dalam minat mereka mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
c. Terdapat pengaruh signifikan antara Pergaulan Teman Sebaya dan
Lingkungan Keluarga terhadap Minat Ekstrakurikuler siswa SMP N 2
Pabelan.
Pergaulan teman sebaya menurut Yusuf (2010:60) yang
mengemukakan bahwa peran teman sebaya yaitu interaksi antar individu
guna mengembangkan minat dan ketrampilan serta saling bertukar pikiran
dan berkonsultasi mengnai maslaahnya.Sedangkan lingkungan keluarga
menurut Abu Ahmadi dan Munawar Sholeh (2005:55) menjelaskan
kembali mengenai keluarga adalah tempat asuh pertamna yang
68
perkembangan anak jasmani maupaun rohanai.Dari kedua variabel
tersebut adalah variabel yang dapat mempengaruhi minat ekstrakurikuler
siswa.
Hasil pengujian regresi berganda pengaruh Pergaulan Teman Sebaya
dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Ekstrakurikuler memperoleh
hasil Koefisien regresi variabel pergaulan teman sebaya diperoleh nilai
signifikan sebesar 0.001 < 0.05 dan koefisien regresi -0.556. karena nilai
signifikan < 0.05 maka hipotesis pertama terdapat pengaruh yang
signifikan antara pergaulan teman sebaya terhadap minat ekstrakurikuler
dikalangan siswa SMP N 2 Pabelan. Sehingga H0 diterima dan H1
ditolak.Dan hasil pengujian Koefisien regresi variabel lingkungan
keluarga diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0.05 dan koefisien
regresi 1.323.karena signifikansi lebih kecil dari pada 0.05 maka hipotesis
kedua memiliki pengaruh yang signifikan dan lingkungan keluarga
terhadap minat ekstrakurikuler dikalangan siswa SMP N 2 Pabelan.
Hal ini terjadi karena antara pergaulan teman sebaya dan lingkungan
keluarga memiliki pengaruh yang berbeda apabila kedua variabel tersebut
secara bersama mempengaruhi minat ekstrakurikuler, pergaulan teman
sebaya memiliki pengaruh yang negative sedangkan lingkungan keluarga
positif. Pergaulan teman sebaya dapat berpengaruh negatiuf karena siswa
akan lebih mendengarkan saran atau himbauan dari orangtuanya dari pada
69
Pabelan. Keadaan ini dapat didukung dengan pendapat Abu Ahmadi dan
Munawar Sholeh (2005:55) menjelaskaan bahwa keluarga adalah tempat
pertama bagi anak untuk diasuh dan sangat berpengaruh pada
perkembangan anak jasmani maupun rohani.Karena anak lebih dekat
dengan orangtua atau lingkungan keluarga yang mengasuhnya sehingga
pengaruh yang lebih besar pada anak adalah lingkungan keluarga.
Kemudian hasil pengujian F hitung sebesar sebesar 245.469 dengan
signifikansi 0.000. F tabel untuk nilai n 83 sebesar 2.48 < 245.469 dan
nilai signifikansi 0.000 < 0.05 maka variabel X1 Pergaulan Teman
Sebaya dan variabel X2 Lingkungan Keluarga berpengaruh terhadap (Y)
Minat Ekstrakurikuler dikalangan Siswa SMP N 2 Pabelan.
Kesimpulan tersebut dapat dijelaskan keadaan apabila kedua variabel
tersebut memiliki pengaruh yang sama maka variabel tersebut dapat
mempengaruhi minat ekstrakurikuler didukung dengan hasil pengujian R
squere yang menunjukkan bahwa R squere sebesar 0.860 (86%). Hal ini
menunjukkan bahwa presentase variabel X1 Pergaulan Teman Sebaya
dan variabel X2 Lingkungan Keluarga terhadap Y Minat Ekstrakurikuler
sebesar 86% sedangkan 14% dipengaruhi variabel lain yang tidak