• Tidak ada hasil yang ditemukan

Statement IF-THEN ; alih beryarat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Statement IF-THEN ; alih beryarat"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Statement Input-Output

Komputer akan menghasilkan suatu keluaran (OUTPUT) bila komputer tersebut diberi masukan (INPUT). Melalui proses pengolahan masukan inilah, akhirnya akan dihasilkan suatu informasi yang diperlukan. Statemen-statemen yang akan dijelaskan dibawah ini dipergunakan untuk untuk mengirimkan data lewat keyboard ke komputer, komputer ke layer tampilan dan ke piranti lainnya.

Statement LET

• Digunakan untuk memasukan sebuah nilai/harga kedalam suatu variabel. • B.U. LET var = nilai

• Harga suatu variabel boleh berubah Contoh : LET A = 9

LET B = 4 LET B = A LET C = A + B

LET NAMA$ = “SAYA”

Statement REM

• digunakan untuk memberikan komentar program, yaitu ; - Judul Program

- Penjelasan program

- Keterangan mengenai variabel yang digunakan - Keterangan tentang langkah-langkah program,dsb.

• Statement REM dapat diletakkan dimanapun didalam program, baik diawal program, ditengah program, diakhir program tanpa mempengaruhi proses program.

Contoh :

REM PROGRAM MENGHITUNG LUAS PERSEGI PANJANG LET PANJANG = 5

LET LEBAR = 4 REM PROSES

LUAS = PANJANG * LEBAR

Statement PRINT

• Digunakan untuk menampilkan data dari hasil pengolahan pada layar tampilan. Data yang ditampilkan dapat merupakan ekspresi.

• B. U. PRINT [deretan ekspresi]

Ket : ekspresi adalah himpunan karakter numerik dan atau string, yang dapat dipisahkan dengan titik koma, koma.

• Pada penulisan statement PRINT dapat menggunakan pemisah ( , dan ; ) yang digunakan untuk mengatur jarak tampilan pada layar.

- (,) untuk mengatur tampilan dalam zona tertentu jarak kira-kira 11-14 spasi (kolom) dalam satu layar terdapat 80 kolom

- (;) mengatur jarak kira-kira satu spasi Contoh :

LET A = 9 Output dari program tsb :

LET B = 4 19 9 10

LET B = A + 1 C LET C = A + B

PRINT C , A ; B PRINT “C”

END

Modus operasi pada BASIC :

1. Modus langsung / Direct Mode / Immediate Mode / Command Mode modus ini cara kerjanya mirip dengan kalkulator dimana hasil langsung ditampilkan.

Contoh : Print 5+10 atau ? 5+10

15 15

(2)

2. Modus tidak langsung / Indirect Mode / Program Mode

modus ini pada setiap awal program harus diberi nomor baris dan untuk menjalankan program digunakan command RUN

Contoh : 10 LET =5

LET B=7 PRINT A+B END

RUN 12 Ok

Statement READ-DATA

• Statement READ akan membaca nilai-nilai yang didefinisikan dalam statement DATA kedalam variabel yang ada dalam instruksi READ.

• Statement DATA dapat diletakan dimana saja, namun disarankan untuk meletakkannya diawal atau akhir program guna mempermudah pencariannya.

• Statement READ-DATA dapat digunakan untuk membaca deretan nilai yang berbeda jenisnya. • Jenis variabel harus sama dengan jenis datayang dibaca. Apabila jenis variabel tidak sama dengan

jenis data yang dibac maka BASIC akan menampilkan pesan kesalahan.

• Jumlah data harus sama atau lebih besar dari jumlah variabel. Apabila terdapat kekurangan data maka BASIC akan menampilkan pesan kesalahan OUT OF DATA dan program akan dihentikan. • B. U. READ var1[,var2, ….]

DATA data1[,data2,….] Contoh :

DATA 1,3,5,7,9 Output program tsb :

READ A,B,C,D,E 1 5 9

PRINT A; C , E END

READ A, B Output program tsb :

PRINT A; B OUT OF DATA

READ A, B PRINT A DATA 2, 4, 6 END

Selain statemen input-output yang sudah dibahas di bab 2, pada materi Statemen Input-Ouptut dan percabangan ini akan dilanjutkan dengan Statemen RESTORE, IF-THEN, GO TO dan statemen PRINT lanjutan.

Statement RESTORE

Nilai yang tertera ada statement DATA hanya dapat dibaca satu kali saja dengan instruksi READ, statement RESTORE menyebabkan data yang sama dibaca sekali lagi dengan nama variabel yang dapat berbeda.

B.U. RESTORE [ label I Baris ]

Ket : jika label atau baris tidak didefinisikan maka statement RESTORE akan mengembalikan pembacaan data pada statement DATA yang pertama.

Contoh :

READ X,Y Output program tsb :

PRINT X ; Y 1 2

RESTORE 1 2 3

READ A, B, C PRINT A : B : C DATA 1,2,3,4 END

Statement IF-THEN ; alih beryarat

Statement IF-THEN digunakan untuk memeriksa sebuah kondisi dan mengeksekusi satu atau lebih baris program, jika dan hanya jika kondisi terpenuhi.

(3)

Instruksi IF-THEN dengan syarat majemuk, merupakan sebuah instruksi untuk memeriksa lebih dari satu buah kondisi. Kondisi-kondisi tersebut dihubungkan dengan operator-operator logika, seperti AND atau OR.

Statement IF-THEN juga digunakan untuk memeriksa kondisi dari data string. Apabila kondisinya terpenuhi maka baris-baris program akan dieksekusi.Untuk pemeriksaan kondisi data string digunakan operator relasi yang akan mendeteksi nilai ASCII dari data tersebut.

Contoh :

10 DATA 55, 66 Output program :

20 READ N1, N2 MAHASISWA LULUS

30 LET X = ( N1 + N2 ) / 2 40 IF X > 60 THEN 70

50 PRINT “MAHASISWA GAGAL” 60 GO TO 80

70 PRINT “MAHASISWA LULUS” 80 END

Statement GO TO ; alih tanpa syarat

Statement GO TO digunakan untuk mengubah urutan eksekusi program ke baris instruksi yang ditunjukkan oleh nomor baris atau label.

B. U. GO TO [ nomor baris I label ] Contoh :

10 LET A = 7 Output dari program tersebut :

20 LET B = 8 7

30 LET C = A + B 40 PRINT A 50 GO TO 70 60 PRINT C 70 END

Statement PRINT lanjutan

PRINT TAB

Digunakan untuk mengatur jarak ekspresi ke ekspresi berikutnya pada satu baris pencetakan atau memungkinkan kita mengatur mulai kolom keberapa hasil dicetak.

B. U. PRINT TAB (n) [{;II,} TAB(m) I ekspresi [{;II,} …]] Contoh :

PRINT TAB(5) ; “BELAJAR” Output dari program tsb : PRINT TAB(3) ; “ BAHASA” 01234567

PRINT “ BASIC” BELAJAR

END BAHASA

BASIC

PRINT USING

Digunakan untuk menampilkan informasi yang berupa nilai variabel dengan format yang rapi, biasanya digunakan dalam pencetakan tabel-tabel.

B. U. PRINT USING Format Tampilan; Deret Ekspresi Ket :

Format menunjukkan format pencetakan yang berupa ekspresi string yang berisi sejumlah karakter Deret Ekspresi adalah ungkapan yang nilainya akan dicetak

Tabel parameter Format dalam PRINT USING

Format Digunakan untuk:

# Menampilkan nilai numerik biasa dengan digit sebanyak tanda (#) \ \ Menampilkan nilai string sejumlah spasi diantara tanda backslash

^ ^ ^ ^ Mencetak bilangan riil presisi tunggal dan atau presisi ganda menggunakan format saintifik

+# Menampilkan tanda (+) pada nilai positif untuk nilai numerik

-# Menampilkan tanda (-) pada nilai negatif pada sebuah nilai numerik $# Menampilkan tanda ($) pada awal nilai numerik

(4)

! Hanya menampilkan karakter pertama dari string & Menampilkan seluruh karakter dari string

_ Menampilkan karakter dibelakang tanda garis bawah tersebut sebagai karakter biasa

Contoh : NAMA$ = “Maria Herjani” N = 95.65

PRINT USING “ NAMA : \ \ NILAI ###.## “; NAMA$,N Ket : \ \ 7 karakter diisi dengan 7 huruf sesuai dengan spasi tanda tsb.

Output : Maria H NILAI 95.65

TUGAS!

Apa hasil dari program dibawah ini? READ A,B,C,D

E1 = A*B+C*D RESTORE READ P,Q,R,S H = P+(Q+S)*R RESTORE 100 READ X,Y Z = X-Y

PRINT “P = “;P;” Q = ;”Q;” R = “;R; PRINT “ S = “;S:” H = “;H : PRINT PRINT “ A = “;A;” B = “;B;” C = “;C; PRINT “ D = “;D;” E = “;E : PRINT PRINT “SELESAI”

DATA 6 100 DATA 4 DATA 2 DATA 5 END

Statement Input

Menggunakan Kounter

Kounter adalah suatu variabel pencacah yang digunakan untuk menghitung berapa kali proses telah berulang. Variabel kounter biasa digunakan dengan statemen NAMAVAR = NAMAVAR + 1

Berikut contoh program yang menggunakan kounter.

Contoh 1 :

REM PROGKOUNTER1 DATA 2,4,6,8,999 C = 0

10 READ BIL

IF BIL = 999 THEN 20 C = C + 1

GO TO 10 20 PRINT C END

Output : 4

Pada program di atas yang dimaksud variable kounter adalah C. Setiap kali statemen C = C + 1 dilaksanakan, maka harga C bertambah dengan 1.

(5)

K = K + 1

IF K = 9 THEN 30 IF X > 3 THEN 20 GOTO 10

20 N = N + 1 GOTO 10 30 PRINT N

DATA 1,4,2,3,5,6,5,9,2,8 END

Output :

5

Program di atas akan menghitung banyaknya bilangan-bilangan yang lebih besar dari 3. Variabel kounter dari program diatas adalah K, yang juga digunakan sebagai pemberhentian perulangan saat K = 9. Sedangkan N adalah variable penampung yang menghitung banyaknya bilangan yang lebih besar dari 3.

Membatasi Perulangan Dengan Kounter

Pada beberapa program, variable kounter biasa digunakan untuk membatasi perulangan. Program akan berhenti sampai nilai variable kounter yang diinginkan dengan menggunakan statemen kondisi IF THEN.

Contoh 3 : REM PROGKOUNTER3 C = 1 : M = 0 10 M = 2 * C - 1

PRINT M,

IF C = 10 THEN 20 C = C + 1

GOTO 10 20 END Output :

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19

Program di atas akan mencetak bilangan ganjil sebanyak 10 suku. Variable kounter C digunakan untuk memberhentikan proses pada saat nilai C = 10.

Statemen INPUT

Statemen INPUT digunakan untuk membaca nilai data yang diketikkan lewat papan ketik dan memberikan nilai data tersebut pada suatu variable yang ditulis di belakang statemen input.

Dengan statemen INPUT program dapat membaca data tipe numeris, dan atau string. Bentuk umum statemen INPUT adalah :

INPUT [ prompt {; | ,} ] daftar Dengan

Prompt : untai string sebagai prompt

Daftar : daftar nama variable yang nilainya akan dibaca lewat papan ketik; antara satu variable dengan variable yang lain harus dipisahkan tanda baca koma.

Contoh 4 : REM PROGINPUT1

PRINT “MASUKKAN SEBUAH BILANGAN =” INPUT N

PRINT “KUADRATNYA ADALAH = “; N * N END

Output :

MASUKKAN SEBUAH BILANGAN = ? 4

KUADRATNYA ADALAH = 16

Contoh 5 : REM PROGINPUT2 INPUT A,B,C PRINT A,B,C,D E = A+ B + C + D

(6)

Output :

? 1,2,3

1 2 3 0 HASIL JUMLAHNYA = 6

Contoh 6 : REM PROGINPUT3

INPUT “MASUKKAN 2 NILAI =”; A,B C = A * B

PRINT “HASIL KALI”; A;”DAN”; B;”=”; C END

Output :

MASUKKAN 2 NILAI =? 20,6 HASIL KALI 20 DAN 6 = 120

Contoh 7 : REM PROGINPUT4

INPUT “UMUR ANDA =”; UMUR INPUT “SIAPA NAMA ANDA =”; NAMA$

PRINT NAMA$;” BERUMUR ”;UMUR : END Output :

UMUR ANDA = ?DUAPULUH ?REDO FROM START

UMUR ANDA = ?20 SIAPA NAMA ANDA = CUNGKRINK CUNGKRINK BERUMUR 20

Beberapa hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan statemen INPUT adalah:

• Statemen INPUT secara otomatis akan menampilkan tanda ? sebagai prompt, yang berarti program menunggu tanggapan anda untuk mengetikkan nilai data.

• Banyaknya nilai data yang diketikkan lewat papan ketik harus sama dengan banyaknya variable yang akan menerima nilai-nilai data tersebut.

• Tipe masing-masing data harus sesuai dengan tipe variable yang akan menerima data yang diketikkan.

• Jika ketentuan 2 dan 3 dilanggar, program akan menampilkan pesan kesalahan REDO FROM START, yang berarti harus mengetikkan nilai-nilai data dari awal.

Statemen LINE INPUT

Maksud dari statemen ini adalah hendak memasukkan data ke dalam variable string

dengan menganggap bahwa seluruh data yang dimasukkan dianggap terdiri hanya 1 data item, walaupun dipisahkan oleh koma. Jika dibandingkan dengan statemen INPUT antara data item yang dipisahkan dengan koma dianggap lebih dari 1 data item.

Contoh 8 : REM PROGINPUT5

LINE INPUT “KESUKAAN ANDA ?”, N$ PRINT N$; “ADALAH KESUKAAN ANDA.” END

Output :

KESUKAAN ANDA ?RENANG, MAKAN DAN BELAJAR RENANG, MAKAN DAN BELAJAR ADALAH KESUKAAN ANDA

Contoh 9 : REM PROGINPUT6

INPUT “ISIKAN 3 KATA:”, SATU$,DUA$,TIGA$ LINE INPUT “ISIKAN KALIMAT:”, KALIMAT$ PRINT

PRINT “KATA SATU =”, SATU$ PRINT “KATA DUA =”,DUA$ PRINT “KATA TIGA =”,TIGA$ PRINT KALIMAT$

END Output :

ISIKAN 3 KATA : BELAJAR,BASIC,ASYIK ISIKAN KALIMAT: BELAJAR,BASIC,ASYIK

(7)

KATA DUA = BASIC KATA TIGA = ASYIK BELAJAR,BASIC,ASYIK

LATIHAN

Buatlah program dengan menggunakan kounter untuk menghasilkan deret jumlah bilangan genap dengan jumlah suku di input, dengan tampilan sbb :

JUMLAH SUKU = ….. (misalnya diinput 5) 2 + 4 + 6 + 8 + 10 = 30

Jawab :

REM PROGLATIHAN1 N = 1 : JML = 0

INPUT “JUMLAH SUKU =”, SUKU 10 K = 2 * N

JML = JML + K

IF N = SUKU THEN 30 ELSE PRINT K;”+”; N = N + 1

GOTO 10

PRINT K;”=”;JML END

Buatlah program untuk menghitung luas dan keliling lingkaran dengan jari-jari lingkaran nya diinput. Program juga akan menanyakan apakah akan menghitung lagi, jika ya maka akan dilakukan looping jika tidak maka program berhenti.

Jawab :

REM PROGLATIHAN2

10 INPUT “JARI-JARI LINGKARAN=”; R PHI = 3.14

LUAS = PHI * R * R KELL = 2 * PHI * R

PRINT “LUAS LINGKARAN ADALAH = ” ; LUAS PRINT “KELILING LINGKARAN ADALAH = “;KELL INPUT “MAU HITUNG LAGI [Y/T] = “, LAGI$

IF LAGI$ = “Y” OR LAGI$=”y” THEN 10 END

TUGAS !

Buatlah program untuk menghitung gaji karyawan dengan spesifikasi proses sbb : NIP, NAMA,Kode Jabatan, Jumlah anak diinput.

Jabatan dan Gaji pokok ditentukan sesuai dari kode jabatan. Untuk KodeJab=”A” , jabatan = Direktur, GAPOK = 2000000 Untuk KodeJab=”B” , jabatan = Manajer, GAPOK = 1500000 Untuk KodeJab=”C” , jabatan = Supervisor, GAPOK = 1000000 Untuk KodeJab=”D” , jabatan = Operator, GAPOK = 7500000

Total gaji dihitung dari gaji pokok di tambah tunjangan anak, dimana setiap anak mendapat tunjangan Rp. 50000

Buatlah dengan output sbb :

DAFTAR GAJI PEGAWAI

___________________________________________________________________ NIP NAMA JUM ANAK JABATAN TOTAL GAJI ___________________________________________________________________

XXX XXXXXX 99 XXXXXXX 999999999

(8)

Lengkapilah program dibawah ini untuk menghitung rata-rata bilangan yang ada pada data !

REM PROGLATIHAN3

DATA 90,60,70,80,50,999 S = 0: C= 0

10 READ X

IF X = …. THEN 20 S= S+ X : C= …. ………

20 PRINT “RATA-RATA = “,….. END

ARRAY

Array atau Larik

Array atau Larik adalah sekumpulan data yang mempunyai tipe data sejenis. Misalnya numerik atau string, dan diidentifikasikan dengan sebuah nama variable array.

Di dalam sebuah array, setiap rinci data disebut dengan komponen atau elemen array, ditentukan oleh suatu besaran yang disebut dengan subskrib atau index yang menunjukkan letak sebuah elemen dalam array.

Berdasarkan banyaknya subskrib yang menentukan letak suatu elemen dalam larik dikenal adanya array dimensi satu, arary dimensi dua dan array dimensi banyak.

Array Dimensi Satu

Array dimensi satu disebut juga dengan vector, adalah sebuah array yang terdiri dari sejumlah elemen data, dan poisis setiap elemen ditentukan oleh sebuah subskrib.

Setiap array harus dideklarasikan terlebih dahulu, hal ini digunakan untuk mengalokasikan ruang memori yang akan digunakan dan juga menentukan tipe data dari elemen array.

Bentuk umum deklarasi array dimensi satu adl :

DIM namavar ({cacah | awal to akhir}) [As tipe]

Dengan cacah : banyaknya elemen array Awal : nomor awal subskrib Akhir : nomor akhir subskrib Tipe : tipe data elemen array.

Contoh : DIM baristabel(5)

DIM baristabel( 1 to 5) DIM baristabel(5) As Integer

Dari contoh deklarasi di atas maka akan disediakan ruang memori untuk array baristabel dengan jumlah elemen 5.

40 30 100 80 75

Untuk mengoperasikan array digunakan subscrib.

Baristabel(1) = 40, Baristabel(2) = 30, Baristabel(3) = 100 Baristabel(4) = 80, Baristabel(5) = 75

Contoh 1 : REM PROGARRAY1 DIM A(5)

LET A(1)=40 : A(2)=30 : A(3)=100 : A(4)=80 : A(5)=75 C = A(1) + A(2) + A(3) + A(4) + A(5)

PRINT A(1) , A(2) , A(3) , A(4) , A(5) PRINT “HASIL JUMLAH = “; C

END Output:

(9)

Contoh 2 : REM PROGARRAY2 DIM A(7)

C= 1 10 READ A(C)

IF C=7 THEN 20 C = C + 1 GOTO 10

20 PRINT A(3), A(5) PRINT A(1) + A(5) PRINT A(6), A(4+2) PRINT A(4)+A(3), A(7)

DATA 8,6,5,4,2,5,6,2,2,1,7,10,5 END

Output :

5 2

10

5 5

9 6

Contoh 3 : REM PROGARRAY3

DATA “KEN AROK”, “KEN DEDES”

DATA “TOHJAYA”, “ANUSAPATI”, “AMETUNG” K = 1

10 READ R$(K)

IF K = 5 THEN 20 K = K + 1

GOTO 10

PRINT R$(2) : PRINT R$(4) END

Output :

KEN DEDES ANUSAPATI

Pada program di atas, untuk pembacaan data menggunakan teknik kounter. Teknik lain yang lebih mudah adalah dengan menggunakan looping FOR NEXT.

Contoh 4 : REM PROGARRAY4

DATA “KEN AROK”, “KEN DEDES”

DATA “TOHJAYA”, “ANUSAPATI”, “AMETUNG” FOR K = 1 TO 5

READ R$(K) NEXT K

PRINT R$(2) : PRINT R$(4) END

Output :

KEN DEDES ANUSAPATI

Contoh 5 : REM PROGARRAY5 DATA 5,8,9,8,5 DIM X(5)

JUM = 0

FOR K = 1 TO 5 READ X(K)

JUM = JUM + X(K) NEXT K

RATA = JUM / 5

PRINT “RATA-RATA =”; RATA END

Output :

(10)

Array Dimensi Dua

Array dimensi dua, lebih dikenal dengan matriks atau tabel, adalah sekumpulan elemen yang sejenis, dan posisi setiap elemennya ditentukan oleh dua buah subskrib yaitu nomor baris dan nomor kolom.

Bentuk umum deklarasi array dimensi 2 adalah :

DIM namavar (baris,kolom) [As tipe] atau

DIM namavar ( baris1 to baris2, kolom1 to kolom2) [As tipe]

Dengan Namavar : nama variable yang akan dideklarasikan sebagai array dua dimensi

Baris : cacah baris Kolom : cacah kolom

Contoh : DIM M(2,3) atau

DIM M( 1 to 2, 1 to 3)

Dari contoh deklarasi di atas maka akan disediakan ruang memori untuk array M dengan jumlah elemen 2 baris dan 3 kolom..

30 50 20

10 10 10

Untuk mengoperasikan array digunakan subskrib. M(1,1)=30, M(1,2)=50, M(1,3)=20, M(2,1)=10, M(2,2)=10, M(2,3)=10

Contoh 6 : REM PROGARRAY6 DIM M(2,3)

M(1,1)=30: M(1,2)=50: M(1,3)=20 M(2,1)=10: M(2,2)=10: M(2,3)=10 PRINT M(1,1) +M(2,2)

PRINT M(2,3) END

Output:

40 10

Contoh 7 : REM PROGARRAY7 DIM A(3,2) FOR B = 1 TO 3 FOR K = 1 TO 2 READ A(B,K) PRINT A(B,K), NEXT K

PRINT NEXT B PRINT

DATA 1,2,1,2,1,2,1,2

PRINT A(2,1)+A(3,1) : END Output:

1 2

1 2

1 2

2

Array Dimensi Banyak

Array dimensi banyak merupakan array yang dimensinya lebih dari satu.

Bentuk umum deklarasinya :

DIM namavar (b,k,h,…,dn) [As tipe ] atau

DIM namavar (b1 to b2,k1to k2, h1 to h2,…, dn1 to dn2) [As tipe]

Contoh : DIM M(2,3,4) atau

(11)

Dalam operasinya menggunakan subskrib 3 dimensi, yaitu : M(1,1,1),M(1,1,2),M(1,1,3),M(1,1,4)

M(1,2,1),M(1,2,2),M(1,2,3),M(1,2,4) M(1,3,1),M(1,3,2),M(1,3,3),M(1,3,4) M(2,1,1),M(2,1,2),M(2,1,3),M(2,1,4) M(2,2,1),M(2,2,2),M(2,2,3),M(2,2,4) M(2,3,1),M(2,3,2),M(2,3,3),M(2,3,4)

Latihan

1. Buatlah sebuah program untuk menghasilkan laporan sbb: DAFTAR GAJI PEGAWAI

NAMA TOTAL GAJI

--- INA 1500000

ANI 1300000 NIA 1250000 ANE 1000000 ANU 7500000

Dengan variable subskrib nama, gapok, tunjangan diinput dengan looping menggunakan teknik kounter.

Total gaji diperoleh dari gapok ditambah tunjangan.

Jawab :

DIM NAMA$(5), GAPOK (5), TUNJ(5), TOTALGAJI(5) K= 1

10 INPUT “NAMA = “, NAMA$(K) INPUT “GAJI POKOK = “,GAPOK(K) INPUT “TUNJANGAN = “,TUNJ(K)

TOTALGAJI(K) = GAPOK(K) + TUNJ(K) IF K=5 THEN 20

K = K + 1 GOTO 10

CLS

20 PRINT “DAFTAR GAJI PEGAWAI” PRINT

PRINT “ NAMA”;TAB(15);”TOTAL GAJI”

PRINT “---“ FOR K = 1 TO 5

PRINT NAMA$(K);TAB(15);TOTALGAJI(K) NEXT K

END

2. Apakah output dari program dibawah ini !

DATA 1,1,1,2,1,2,2,1,2,2,2,1,2,999 C(1) = 0 : C(2) = 0

10 READ X

IF X = 999 THEN 20 C(X) = C(X) + 1 GOTO 10

20 PRINT “CALON”,”JUMLAH SUARA” PRINT “1 “, C(1) PRINT “2 “, C(2) END

Jawab :

CALON JUMLAH SUARA 6

2 7

3. Buatlah program untuk penjumlahan matriks A(2,3) dan B(2,3)

(12)

DIM A(2,3),B(2,3),C(2,3) FOR J = 1 T0 2

FOR K = 1 TO 3 INPUT A(J,K),B(J,K) C(J,K) = A(J,K) + B(J,K) NEXT K

NEXT J

FOR J = 1 T0 2

FOR K = 1 TO 3 PRINT C(J,K), NEXT K

PRINT NEXT J END

TUGAS

1. Buatlah program untuk menghitung perkalian matriks 2x3 dengan matriks 3x3. 2. Apakah output program berikut :

DIM NAMA$(12), NILAI.UJIAN(12) FOR I = 1 TO 12

READ NAMA$(I),NILAI.UJIAN(I) NEXT I

40 INPUT “NAMA URUTAN BERAPA YANG AKAN DITAMPILKAN :”;NOM IF NOM>12 THEN PRINT ‘”TIDAK SAMPAI NOMER INI “: GOTO 40 PRINT

PRINT “NOMER URUT :”; NOM

PRINT “NAMA :”;NAMA$(NOM)

PRINT “NILAI UJIAN ;”;NILAI,UJIAN(NOM) DATA “ABU”,90, “BANU”,60,”CENTIL”,80,”DIDIK”,100,”EKO”,30”

DATA “FIFI”, 50,”GANI”,70,”HERA”,90,”IDA”,100,”JENI”,75”,”KUKUH”,60 DATA “LULU”,80

END

Referensi

Dokumen terkait

Seperti hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Apollo dan Cahyadi (2012) bahwa penyesuaian diri dan dukungan sosial memiliki korelasi negatif yang signifikan

Pendekatan kepada pemilik homestay & warga sekitar Hari 4 Intervensi + Proyek fisik + Persiapan pesta. rakyat + pelatihan

Faktor lainnya yang juga mempengaruhi perubahan fungsi kawasan sepanjang koridor Jalan Wolter Monginsidi Kota Manado adalah faktor ekonomi, faktor daya dukung lahan,

[r]

Semoga dengan Tips Ampuh Cara Hubungan Suami Istri Agar Cepat Hamil Rekomendasi Dokter paling sederhana dan mudah ini bisa menjadi solusi terbaik buat

Data yang digunakan untuk analisis pergerakan grup sunspot adalah kelas H dan J (klasifikasi Zurich) di belahan Utara dan Selatan cakram matahari dari hasil pengamatan matahari

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP DAN LOGIKA FUZZY..

Pada apel keadaan utuh pada kondisi sebelum blanching dengan perlakuan hot water blanching pada dua menit menghasilkan aroma yang tidak khas, pada empat menit menghasilkan aroma