Statement Input-Output
Komputer akan menghasilkan suatu keluaran (OUTPUT) bila komputer tersebut diberi masukan (INPUT). Melalui proses pengolahan masukan inilah, akhirnya akan dihasilkan suatu informasi yang diperlukan. Statemen-statemen yang akan dijelaskan dibawah ini dipergunakan untuk untuk mengirimkan data lewat keyboard ke komputer, komputer ke layer tampilan dan ke piranti lainnya.
Statement LET
• Digunakan untuk memasukan sebuah nilai/harga kedalam suatu variabel. • B.U. LET var = nilai
• Harga suatu variabel boleh berubah Contoh : LET A = 9
LET B = 4 LET B = A LET C = A + B
LET NAMA$ = “SAYA”
Statement REM
• digunakan untuk memberikan komentar program, yaitu ; - Judul Program
- Penjelasan program
- Keterangan mengenai variabel yang digunakan - Keterangan tentang langkah-langkah program,dsb.
• Statement REM dapat diletakkan dimanapun didalam program, baik diawal program, ditengah program, diakhir program tanpa mempengaruhi proses program.
Contoh :
REM PROGRAM MENGHITUNG LUAS PERSEGI PANJANG LET PANJANG = 5
LET LEBAR = 4 REM PROSES
LUAS = PANJANG * LEBAR
Statement PRINT
• Digunakan untuk menampilkan data dari hasil pengolahan pada layar tampilan. Data yang ditampilkan dapat merupakan ekspresi.
• B. U. PRINT [deretan ekspresi]
Ket : ekspresi adalah himpunan karakter numerik dan atau string, yang dapat dipisahkan dengan titik koma, koma.
• Pada penulisan statement PRINT dapat menggunakan pemisah ( , dan ; ) yang digunakan untuk mengatur jarak tampilan pada layar.
- (,) untuk mengatur tampilan dalam zona tertentu jarak kira-kira 11-14 spasi (kolom) dalam satu layar terdapat 80 kolom
- (;) mengatur jarak kira-kira satu spasi Contoh :
LET A = 9 Output dari program tsb :
LET B = 4 19 9 10
LET B = A + 1 C LET C = A + B
PRINT C , A ; B PRINT “C”
END
Modus operasi pada BASIC :
1. Modus langsung / Direct Mode / Immediate Mode / Command Mode modus ini cara kerjanya mirip dengan kalkulator dimana hasil langsung ditampilkan.
Contoh : Print 5+10 atau ? 5+10
15 15
2. Modus tidak langsung / Indirect Mode / Program Mode
modus ini pada setiap awal program harus diberi nomor baris dan untuk menjalankan program digunakan command RUN
Contoh : 10 LET =5
LET B=7 PRINT A+B END
RUN 12 Ok
Statement READ-DATA
• Statement READ akan membaca nilai-nilai yang didefinisikan dalam statement DATA kedalam variabel yang ada dalam instruksi READ.
• Statement DATA dapat diletakan dimana saja, namun disarankan untuk meletakkannya diawal atau akhir program guna mempermudah pencariannya.
• Statement READ-DATA dapat digunakan untuk membaca deretan nilai yang berbeda jenisnya. • Jenis variabel harus sama dengan jenis datayang dibaca. Apabila jenis variabel tidak sama dengan
jenis data yang dibac maka BASIC akan menampilkan pesan kesalahan.
• Jumlah data harus sama atau lebih besar dari jumlah variabel. Apabila terdapat kekurangan data maka BASIC akan menampilkan pesan kesalahan OUT OF DATA dan program akan dihentikan. • B. U. READ var1[,var2, ….]
DATA data1[,data2,….] Contoh :
DATA 1,3,5,7,9 Output program tsb :
READ A,B,C,D,E 1 5 9
PRINT A; C , E END
READ A, B Output program tsb :
PRINT A; B OUT OF DATA
READ A, B PRINT A DATA 2, 4, 6 END
Selain statemen input-output yang sudah dibahas di bab 2, pada materi Statemen Input-Ouptut dan percabangan ini akan dilanjutkan dengan Statemen RESTORE, IF-THEN, GO TO dan statemen PRINT lanjutan.
Statement RESTORE
Nilai yang tertera ada statement DATA hanya dapat dibaca satu kali saja dengan instruksi READ, statement RESTORE menyebabkan data yang sama dibaca sekali lagi dengan nama variabel yang dapat berbeda.
B.U. RESTORE [ label I Baris ]
Ket : jika label atau baris tidak didefinisikan maka statement RESTORE akan mengembalikan pembacaan data pada statement DATA yang pertama.
Contoh :
READ X,Y Output program tsb :
PRINT X ; Y 1 2
RESTORE 1 2 3
READ A, B, C PRINT A : B : C DATA 1,2,3,4 END
Statement IF-THEN ; alih beryarat
Statement IF-THEN digunakan untuk memeriksa sebuah kondisi dan mengeksekusi satu atau lebih baris program, jika dan hanya jika kondisi terpenuhi.
Instruksi IF-THEN dengan syarat majemuk, merupakan sebuah instruksi untuk memeriksa lebih dari satu buah kondisi. Kondisi-kondisi tersebut dihubungkan dengan operator-operator logika, seperti AND atau OR.
Statement IF-THEN juga digunakan untuk memeriksa kondisi dari data string. Apabila kondisinya terpenuhi maka baris-baris program akan dieksekusi.Untuk pemeriksaan kondisi data string digunakan operator relasi yang akan mendeteksi nilai ASCII dari data tersebut.
Contoh :
10 DATA 55, 66 Output program :
20 READ N1, N2 MAHASISWA LULUS
30 LET X = ( N1 + N2 ) / 2 40 IF X > 60 THEN 70
50 PRINT “MAHASISWA GAGAL” 60 GO TO 80
70 PRINT “MAHASISWA LULUS” 80 END
Statement GO TO ; alih tanpa syarat
Statement GO TO digunakan untuk mengubah urutan eksekusi program ke baris instruksi yang ditunjukkan oleh nomor baris atau label.
B. U. GO TO [ nomor baris I label ] Contoh :
10 LET A = 7 Output dari program tersebut :
20 LET B = 8 7
30 LET C = A + B 40 PRINT A 50 GO TO 70 60 PRINT C 70 END
Statement PRINT lanjutan
PRINT TAB
Digunakan untuk mengatur jarak ekspresi ke ekspresi berikutnya pada satu baris pencetakan atau memungkinkan kita mengatur mulai kolom keberapa hasil dicetak.
B. U. PRINT TAB (n) [{;II,} TAB(m) I ekspresi [{;II,} …]] Contoh :
PRINT TAB(5) ; “BELAJAR” Output dari program tsb : PRINT TAB(3) ; “ BAHASA” 01234567
PRINT “ BASIC” BELAJAR
END BAHASA
BASIC
PRINT USING
Digunakan untuk menampilkan informasi yang berupa nilai variabel dengan format yang rapi, biasanya digunakan dalam pencetakan tabel-tabel.
B. U. PRINT USING Format Tampilan; Deret Ekspresi Ket :
Format menunjukkan format pencetakan yang berupa ekspresi string yang berisi sejumlah karakter Deret Ekspresi adalah ungkapan yang nilainya akan dicetak
Tabel parameter Format dalam PRINT USING
Format Digunakan untuk:
# Menampilkan nilai numerik biasa dengan digit sebanyak tanda (#) \ \ Menampilkan nilai string sejumlah spasi diantara tanda backslash
^ ^ ^ ^ Mencetak bilangan riil presisi tunggal dan atau presisi ganda menggunakan format saintifik
+# Menampilkan tanda (+) pada nilai positif untuk nilai numerik
-# Menampilkan tanda (-) pada nilai negatif pada sebuah nilai numerik $# Menampilkan tanda ($) pada awal nilai numerik
! Hanya menampilkan karakter pertama dari string & Menampilkan seluruh karakter dari string
_ Menampilkan karakter dibelakang tanda garis bawah tersebut sebagai karakter biasa
Contoh : NAMA$ = “Maria Herjani” N = 95.65
PRINT USING “ NAMA : \ \ NILAI ###.## “; NAMA$,N Ket : \ \ 7 karakter diisi dengan 7 huruf sesuai dengan spasi tanda tsb.
Output : Maria H NILAI 95.65
TUGAS!
Apa hasil dari program dibawah ini? READ A,B,C,D
E1 = A*B+C*D RESTORE READ P,Q,R,S H = P+(Q+S)*R RESTORE 100 READ X,Y Z = X-Y
PRINT “P = “;P;” Q = ;”Q;” R = “;R; PRINT “ S = “;S:” H = “;H : PRINT PRINT “ A = “;A;” B = “;B;” C = “;C; PRINT “ D = “;D;” E = “;E : PRINT PRINT “SELESAI”
DATA 6 100 DATA 4 DATA 2 DATA 5 END
Statement Input
Menggunakan Kounter
Kounter adalah suatu variabel pencacah yang digunakan untuk menghitung berapa kali proses telah berulang. Variabel kounter biasa digunakan dengan statemen NAMAVAR = NAMAVAR + 1
Berikut contoh program yang menggunakan kounter.
Contoh 1 :
REM PROGKOUNTER1 DATA 2,4,6,8,999 C = 0
10 READ BIL
IF BIL = 999 THEN 20 C = C + 1
GO TO 10 20 PRINT C END
Output : 4
Pada program di atas yang dimaksud variable kounter adalah C. Setiap kali statemen C = C + 1 dilaksanakan, maka harga C bertambah dengan 1.
K = K + 1
IF K = 9 THEN 30 IF X > 3 THEN 20 GOTO 10
20 N = N + 1 GOTO 10 30 PRINT N
DATA 1,4,2,3,5,6,5,9,2,8 END
Output :
5
Program di atas akan menghitung banyaknya bilangan-bilangan yang lebih besar dari 3. Variabel kounter dari program diatas adalah K, yang juga digunakan sebagai pemberhentian perulangan saat K = 9. Sedangkan N adalah variable penampung yang menghitung banyaknya bilangan yang lebih besar dari 3.
Membatasi Perulangan Dengan Kounter
Pada beberapa program, variable kounter biasa digunakan untuk membatasi perulangan. Program akan berhenti sampai nilai variable kounter yang diinginkan dengan menggunakan statemen kondisi IF THEN.
Contoh 3 : REM PROGKOUNTER3 C = 1 : M = 0 10 M = 2 * C - 1
PRINT M,
IF C = 10 THEN 20 C = C + 1
GOTO 10 20 END Output :
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19
Program di atas akan mencetak bilangan ganjil sebanyak 10 suku. Variable kounter C digunakan untuk memberhentikan proses pada saat nilai C = 10.
Statemen INPUT
Statemen INPUT digunakan untuk membaca nilai data yang diketikkan lewat papan ketik dan memberikan nilai data tersebut pada suatu variable yang ditulis di belakang statemen input.
Dengan statemen INPUT program dapat membaca data tipe numeris, dan atau string. Bentuk umum statemen INPUT adalah :
INPUT [ prompt {; | ,} ] daftar Dengan
Prompt : untai string sebagai prompt
Daftar : daftar nama variable yang nilainya akan dibaca lewat papan ketik; antara satu variable dengan variable yang lain harus dipisahkan tanda baca koma.
Contoh 4 : REM PROGINPUT1
PRINT “MASUKKAN SEBUAH BILANGAN =” INPUT N
PRINT “KUADRATNYA ADALAH = “; N * N END
Output :
MASUKKAN SEBUAH BILANGAN = ? 4
KUADRATNYA ADALAH = 16
Contoh 5 : REM PROGINPUT2 INPUT A,B,C PRINT A,B,C,D E = A+ B + C + D
Output :
? 1,2,3
1 2 3 0 HASIL JUMLAHNYA = 6
Contoh 6 : REM PROGINPUT3
INPUT “MASUKKAN 2 NILAI =”; A,B C = A * B
PRINT “HASIL KALI”; A;”DAN”; B;”=”; C END
Output :
MASUKKAN 2 NILAI =? 20,6 HASIL KALI 20 DAN 6 = 120
Contoh 7 : REM PROGINPUT4
INPUT “UMUR ANDA =”; UMUR INPUT “SIAPA NAMA ANDA =”; NAMA$
PRINT NAMA$;” BERUMUR ”;UMUR : END Output :
UMUR ANDA = ?DUAPULUH ?REDO FROM START
UMUR ANDA = ?20 SIAPA NAMA ANDA = CUNGKRINK CUNGKRINK BERUMUR 20
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan statemen INPUT adalah:
• Statemen INPUT secara otomatis akan menampilkan tanda ? sebagai prompt, yang berarti program menunggu tanggapan anda untuk mengetikkan nilai data.
• Banyaknya nilai data yang diketikkan lewat papan ketik harus sama dengan banyaknya variable yang akan menerima nilai-nilai data tersebut.
• Tipe masing-masing data harus sesuai dengan tipe variable yang akan menerima data yang diketikkan.
• Jika ketentuan 2 dan 3 dilanggar, program akan menampilkan pesan kesalahan REDO FROM START, yang berarti harus mengetikkan nilai-nilai data dari awal.
Statemen LINE INPUT
Maksud dari statemen ini adalah hendak memasukkan data ke dalam variable string
dengan menganggap bahwa seluruh data yang dimasukkan dianggap terdiri hanya 1 data item, walaupun dipisahkan oleh koma. Jika dibandingkan dengan statemen INPUT antara data item yang dipisahkan dengan koma dianggap lebih dari 1 data item.
Contoh 8 : REM PROGINPUT5
LINE INPUT “KESUKAAN ANDA ?”, N$ PRINT N$; “ADALAH KESUKAAN ANDA.” END
Output :
KESUKAAN ANDA ?RENANG, MAKAN DAN BELAJAR RENANG, MAKAN DAN BELAJAR ADALAH KESUKAAN ANDA
Contoh 9 : REM PROGINPUT6
INPUT “ISIKAN 3 KATA:”, SATU$,DUA$,TIGA$ LINE INPUT “ISIKAN KALIMAT:”, KALIMAT$ PRINT
PRINT “KATA SATU =”, SATU$ PRINT “KATA DUA =”,DUA$ PRINT “KATA TIGA =”,TIGA$ PRINT KALIMAT$
END Output :
ISIKAN 3 KATA : BELAJAR,BASIC,ASYIK ISIKAN KALIMAT: BELAJAR,BASIC,ASYIK
KATA DUA = BASIC KATA TIGA = ASYIK BELAJAR,BASIC,ASYIK
LATIHAN
Buatlah program dengan menggunakan kounter untuk menghasilkan deret jumlah bilangan genap dengan jumlah suku di input, dengan tampilan sbb :
JUMLAH SUKU = ….. (misalnya diinput 5) 2 + 4 + 6 + 8 + 10 = 30
Jawab :
REM PROGLATIHAN1 N = 1 : JML = 0
INPUT “JUMLAH SUKU =”, SUKU 10 K = 2 * N
JML = JML + K
IF N = SUKU THEN 30 ELSE PRINT K;”+”; N = N + 1
GOTO 10
PRINT K;”=”;JML END
Buatlah program untuk menghitung luas dan keliling lingkaran dengan jari-jari lingkaran nya diinput. Program juga akan menanyakan apakah akan menghitung lagi, jika ya maka akan dilakukan looping jika tidak maka program berhenti.
Jawab :
REM PROGLATIHAN2
10 INPUT “JARI-JARI LINGKARAN=”; R PHI = 3.14
LUAS = PHI * R * R KELL = 2 * PHI * R
PRINT “LUAS LINGKARAN ADALAH = ” ; LUAS PRINT “KELILING LINGKARAN ADALAH = “;KELL INPUT “MAU HITUNG LAGI [Y/T] = “, LAGI$
IF LAGI$ = “Y” OR LAGI$=”y” THEN 10 END
TUGAS !
Buatlah program untuk menghitung gaji karyawan dengan spesifikasi proses sbb : NIP, NAMA,Kode Jabatan, Jumlah anak diinput.
Jabatan dan Gaji pokok ditentukan sesuai dari kode jabatan. Untuk KodeJab=”A” , jabatan = Direktur, GAPOK = 2000000 Untuk KodeJab=”B” , jabatan = Manajer, GAPOK = 1500000 Untuk KodeJab=”C” , jabatan = Supervisor, GAPOK = 1000000 Untuk KodeJab=”D” , jabatan = Operator, GAPOK = 7500000
Total gaji dihitung dari gaji pokok di tambah tunjangan anak, dimana setiap anak mendapat tunjangan Rp. 50000
Buatlah dengan output sbb :
DAFTAR GAJI PEGAWAI
___________________________________________________________________ NIP NAMA JUM ANAK JABATAN TOTAL GAJI ___________________________________________________________________
XXX XXXXXX 99 XXXXXXX 999999999
Lengkapilah program dibawah ini untuk menghitung rata-rata bilangan yang ada pada data !
REM PROGLATIHAN3
DATA 90,60,70,80,50,999 S = 0: C= 0
10 READ X
IF X = …. THEN 20 S= S+ X : C= …. ………
20 PRINT “RATA-RATA = “,….. END
ARRAY
Array atau Larik
Array atau Larik adalah sekumpulan data yang mempunyai tipe data sejenis. Misalnya numerik atau string, dan diidentifikasikan dengan sebuah nama variable array.
Di dalam sebuah array, setiap rinci data disebut dengan komponen atau elemen array, ditentukan oleh suatu besaran yang disebut dengan subskrib atau index yang menunjukkan letak sebuah elemen dalam array.
Berdasarkan banyaknya subskrib yang menentukan letak suatu elemen dalam larik dikenal adanya array dimensi satu, arary dimensi dua dan array dimensi banyak.
Array Dimensi Satu
Array dimensi satu disebut juga dengan vector, adalah sebuah array yang terdiri dari sejumlah elemen data, dan poisis setiap elemen ditentukan oleh sebuah subskrib.
Setiap array harus dideklarasikan terlebih dahulu, hal ini digunakan untuk mengalokasikan ruang memori yang akan digunakan dan juga menentukan tipe data dari elemen array.
Bentuk umum deklarasi array dimensi satu adl :
DIM namavar ({cacah | awal to akhir}) [As tipe]
Dengan cacah : banyaknya elemen array Awal : nomor awal subskrib Akhir : nomor akhir subskrib Tipe : tipe data elemen array.
Contoh : DIM baristabel(5)
DIM baristabel( 1 to 5) DIM baristabel(5) As Integer
Dari contoh deklarasi di atas maka akan disediakan ruang memori untuk array baristabel dengan jumlah elemen 5.
40 30 100 80 75
Untuk mengoperasikan array digunakan subscrib.
Baristabel(1) = 40, Baristabel(2) = 30, Baristabel(3) = 100 Baristabel(4) = 80, Baristabel(5) = 75
Contoh 1 : REM PROGARRAY1 DIM A(5)
LET A(1)=40 : A(2)=30 : A(3)=100 : A(4)=80 : A(5)=75 C = A(1) + A(2) + A(3) + A(4) + A(5)
PRINT A(1) , A(2) , A(3) , A(4) , A(5) PRINT “HASIL JUMLAH = “; C
END Output:
Contoh 2 : REM PROGARRAY2 DIM A(7)
C= 1 10 READ A(C)
IF C=7 THEN 20 C = C + 1 GOTO 10
20 PRINT A(3), A(5) PRINT A(1) + A(5) PRINT A(6), A(4+2) PRINT A(4)+A(3), A(7)
DATA 8,6,5,4,2,5,6,2,2,1,7,10,5 END
Output :
5 2
10
5 5
9 6
Contoh 3 : REM PROGARRAY3
DATA “KEN AROK”, “KEN DEDES”
DATA “TOHJAYA”, “ANUSAPATI”, “AMETUNG” K = 1
10 READ R$(K)
IF K = 5 THEN 20 K = K + 1
GOTO 10
PRINT R$(2) : PRINT R$(4) END
Output :
KEN DEDES ANUSAPATI
Pada program di atas, untuk pembacaan data menggunakan teknik kounter. Teknik lain yang lebih mudah adalah dengan menggunakan looping FOR NEXT.
Contoh 4 : REM PROGARRAY4
DATA “KEN AROK”, “KEN DEDES”
DATA “TOHJAYA”, “ANUSAPATI”, “AMETUNG” FOR K = 1 TO 5
READ R$(K) NEXT K
PRINT R$(2) : PRINT R$(4) END
Output :
KEN DEDES ANUSAPATI
Contoh 5 : REM PROGARRAY5 DATA 5,8,9,8,5 DIM X(5)
JUM = 0
FOR K = 1 TO 5 READ X(K)
JUM = JUM + X(K) NEXT K
RATA = JUM / 5
PRINT “RATA-RATA =”; RATA END
Output :
Array Dimensi Dua
Array dimensi dua, lebih dikenal dengan matriks atau tabel, adalah sekumpulan elemen yang sejenis, dan posisi setiap elemennya ditentukan oleh dua buah subskrib yaitu nomor baris dan nomor kolom.
Bentuk umum deklarasi array dimensi 2 adalah :
DIM namavar (baris,kolom) [As tipe] atau
DIM namavar ( baris1 to baris2, kolom1 to kolom2) [As tipe]
Dengan Namavar : nama variable yang akan dideklarasikan sebagai array dua dimensi
Baris : cacah baris Kolom : cacah kolom
Contoh : DIM M(2,3) atau
DIM M( 1 to 2, 1 to 3)
Dari contoh deklarasi di atas maka akan disediakan ruang memori untuk array M dengan jumlah elemen 2 baris dan 3 kolom..
30 50 20
10 10 10
Untuk mengoperasikan array digunakan subskrib. M(1,1)=30, M(1,2)=50, M(1,3)=20, M(2,1)=10, M(2,2)=10, M(2,3)=10
Contoh 6 : REM PROGARRAY6 DIM M(2,3)
M(1,1)=30: M(1,2)=50: M(1,3)=20 M(2,1)=10: M(2,2)=10: M(2,3)=10 PRINT M(1,1) +M(2,2)
PRINT M(2,3) END
Output:
40 10
Contoh 7 : REM PROGARRAY7 DIM A(3,2) FOR B = 1 TO 3 FOR K = 1 TO 2 READ A(B,K) PRINT A(B,K), NEXT K
PRINT NEXT B PRINT
DATA 1,2,1,2,1,2,1,2
PRINT A(2,1)+A(3,1) : END Output:
1 2
1 2
1 2
2
Array Dimensi Banyak
Array dimensi banyak merupakan array yang dimensinya lebih dari satu.
Bentuk umum deklarasinya :
DIM namavar (b,k,h,…,dn) [As tipe ] atau
DIM namavar (b1 to b2,k1to k2, h1 to h2,…, dn1 to dn2) [As tipe]
Contoh : DIM M(2,3,4) atau
Dalam operasinya menggunakan subskrib 3 dimensi, yaitu : M(1,1,1),M(1,1,2),M(1,1,3),M(1,1,4)
M(1,2,1),M(1,2,2),M(1,2,3),M(1,2,4) M(1,3,1),M(1,3,2),M(1,3,3),M(1,3,4) M(2,1,1),M(2,1,2),M(2,1,3),M(2,1,4) M(2,2,1),M(2,2,2),M(2,2,3),M(2,2,4) M(2,3,1),M(2,3,2),M(2,3,3),M(2,3,4)
Latihan
1. Buatlah sebuah program untuk menghasilkan laporan sbb: DAFTAR GAJI PEGAWAI
NAMA TOTAL GAJI
--- INA 1500000
ANI 1300000 NIA 1250000 ANE 1000000 ANU 7500000
Dengan variable subskrib nama, gapok, tunjangan diinput dengan looping menggunakan teknik kounter.
Total gaji diperoleh dari gapok ditambah tunjangan.
Jawab :
DIM NAMA$(5), GAPOK (5), TUNJ(5), TOTALGAJI(5) K= 1
10 INPUT “NAMA = “, NAMA$(K) INPUT “GAJI POKOK = “,GAPOK(K) INPUT “TUNJANGAN = “,TUNJ(K)
TOTALGAJI(K) = GAPOK(K) + TUNJ(K) IF K=5 THEN 20
K = K + 1 GOTO 10
CLS
20 PRINT “DAFTAR GAJI PEGAWAI” PRINT
PRINT “ NAMA”;TAB(15);”TOTAL GAJI”
PRINT “---“ FOR K = 1 TO 5
PRINT NAMA$(K);TAB(15);TOTALGAJI(K) NEXT K
END
2. Apakah output dari program dibawah ini !
DATA 1,1,1,2,1,2,2,1,2,2,2,1,2,999 C(1) = 0 : C(2) = 0
10 READ X
IF X = 999 THEN 20 C(X) = C(X) + 1 GOTO 10
20 PRINT “CALON”,”JUMLAH SUARA” PRINT “1 “, C(1) PRINT “2 “, C(2) END
Jawab :
CALON JUMLAH SUARA 6
2 7
3. Buatlah program untuk penjumlahan matriks A(2,3) dan B(2,3)
DIM A(2,3),B(2,3),C(2,3) FOR J = 1 T0 2
FOR K = 1 TO 3 INPUT A(J,K),B(J,K) C(J,K) = A(J,K) + B(J,K) NEXT K
NEXT J
FOR J = 1 T0 2
FOR K = 1 TO 3 PRINT C(J,K), NEXT K
PRINT NEXT J END
TUGAS
1. Buatlah program untuk menghitung perkalian matriks 2x3 dengan matriks 3x3. 2. Apakah output program berikut :
DIM NAMA$(12), NILAI.UJIAN(12) FOR I = 1 TO 12
READ NAMA$(I),NILAI.UJIAN(I) NEXT I
40 INPUT “NAMA URUTAN BERAPA YANG AKAN DITAMPILKAN :”;NOM IF NOM>12 THEN PRINT ‘”TIDAK SAMPAI NOMER INI “: GOTO 40 PRINT
PRINT “NOMER URUT :”; NOM
PRINT “NAMA :”;NAMA$(NOM)
PRINT “NILAI UJIAN ;”;NILAI,UJIAN(NOM) DATA “ABU”,90, “BANU”,60,”CENTIL”,80,”DIDIK”,100,”EKO”,30”
DATA “FIFI”, 50,”GANI”,70,”HERA”,90,”IDA”,100,”JENI”,75”,”KUKUH”,60 DATA “LULU”,80
END