HIDROPONIK NFT
II.1 Hidroponik
Hidroponik merupakan suatu metode bercocok tanam yang tidak menggunakan media tanah sebagai media tanamnya tetapi menggunakan air, kerikil, pasir, sabut kelapa, zat silikat, pecahan batu karang atau batu bata, potongan kayu dan busa.
II.1.1 Keunggulan Hidroponik
Hidroponik mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan sistem penanaman biasa yang menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Beberapa kelebihannya adalah sebagai berikut
1. Sistem ini bisa digunakan pada daerah yang tidak sesuai untuk penanaman secara biasa seperti tanah bertosik, padang pasir dan lain – lain.
2. Sayur – sayuran akan cepat tumbuh dan mengeluarkan hasil yang berkualitas tinggi. 3. Bersih dan bebas dari racun.
hortikultura (sayur dan buah) yang bernilai ekonomi tinggi, seperti tomat, paprika, timun, melon, dan cabe merah. Makin meluasnya pemakaian hidroponik, menjadikan hidroponik tidak hanya identik dengan penanaman menggunakan air sebagai media tumbuh semata. Lebih luas lagi, hidroponik telah dijadikan sebagai sebuah istilah yang umum digunakan untuk menyebut metode pembudidayaan tanaman dengan menggunakan larutan nutrisi.
Gambar 2.1Skema sistem hidroponik NFT
Tanaman ditumbuhkan di dalam growing bed berupa talang segi empat yang bagian permukaan atasnya ditutupi styrofoam (Gambar 2.1). Styrofoam ini berfungsi sebagai penyangga tanaman sekaligus mencegah tumbuhnya lumut di dasar talang. Agar air dan larutan nutrisi dari tangki utama dapat mengalir dengan baik, talang ini dimiringkan sekitar 1-5 %. Komposisi dan kuantitas larutan nutrisi diatur sesuai jenis, umur serta populasi tanaman di dalam growing bed. Air dan larutan nutrisi yang tidak diserap tanaman ditampung oleh tangki penampungan (receiving tank) dan dihisap dengan menggunakan pompa submersible ke tangki utama untuk dialirkan kembali..
II.2.2 Komposisi nutrisi dalam hidroponik NFT
Tanaman menyerap nitrogen dalam bentuk NO3 dan NH4 . 2. Fosfor (P)
Fosfor diserap oleh akar dalam bentuk H2PO4- dan HPO4-. Fungsi utama fosfor adalah membantu pembentukan bunga dan buah serta pertumbuhan akar. Di samping itu mineral ini juga membantu dalam proses pernafasan.
3. Kalium (K)
Kalium memiliki fungsi yang sangat penting dalam asimilasi zat arang. Sehingga mineral ini sangat dibutuhkan terutama bagi tanaman yang
banyak mengasilkan daun seperti sayuran hijau. Selain itu, ion-ion kalium juga berperan dalam pembentukan jaringan penguat.
4. Kalsium (Ca)
5. Magnesium (Mg)
Magnesium yang diserap oleh tanaman dalam bentuk Mg terdapat pada bagian hijau daun dan di dalam air sel. Magnesium berfungsi menyebarkan fosfor ke seluruh tanaman dan sebagai aktivator beberapa enzim transportasi energi. Tanaman yang kekurangan magnesium akan mengalami gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
6. Sulfur (S)
Sulfur atau belerang diserap tanaman dalam bentuk SO4. Bersama fosfor, sulfur membantu meningkatkan daya kerja unsur-unsur lain dan memproduksi energi bagi tanaman.
7. Besi (Fe)
Besi sangat berperan dalam pembentukan hijau daun. Besi juga merupakan salah satu mineral yang diperlukan pada pembentukan enzim-enzim pernapasan yang mengoksidasi hidrat arang menjadi gas asam arang. Tanaman menyerap besi dalam bentuk Fe.
8. Mangan (Mn)
Tanpa mangan tanaman tidak akan dapat hidup karena mineral ini sangat berperan dalam pembentukan hijau daun. Mangan membantu tanaman dalam mengatur pernapasan serta penyerapan nitrogen. Tanaman menyerap mangan dalam bentuk Mn. 9. Boron (B)
tanaman dalam pembentukan hormon tumbuh (auksin) dan keseimbangan fisologis. Selain itu, seng juga ikut terlibat dalam proses transfer energi ke seluruh tanaman. Apabila takarannya sesuai, seng akan memberikan dorongan pada perkembangan tanaman. Namun jika takarannya sedikit berlebih, akan menjadi racun bagi tanaman. 11. Molibdin (Mo)
Molibdin (Mo) diserap akar dalam bentuk ion molibdat (MoO4). Berperan penting dalam pengikatan nitrogen terutama pada tanaman buah dan sayur-mayur.
Larutan nutrisi pada hidroponik NFT dapat dibuat dengan menggunakan berbagai formula komposisi yang ada. Formula-formula ini dirancang berdasarkan pengukuran jumlah nutrisi yang diserap oleh tanaman. Jumlah nutrisi dan air yang diserap diukur sehingga didapatkan perbandingan antara nutrisi dan air yang terserap tersebut untuk masing-masing mineral. Nilai perbandingan inilah yang kemudian dijadikan dasar dalam pembuatan komposisi nutrisi. Nilai perbandingan ini akan berubah sesuai dengan masa perkembangan tanaman.
berbeda sesuai umurnya. Dalam Tabel 2.1 dapat dilihat komposisi nutrisi yang umumnya dibutuhkan oleh tanaman tomat.
Tabel 2.1. Komposisi Nutrisi untuk Tanaman Tomat
No. Unsur Jumlah Satuan
1. Nitrogen 3 - 4.5 %
2. Fosfor 0.25 – 0.75 %
3. Kalium 3.0 – 5.0 %
4. Kalsium 2.0 – 3.0 %
5. Magnesium 0.4 – 0.6 %
6. Sulfur 0.4 – 1.2 %
7. Besi 100 – 200 ppm
8. Mangan 40 – 250 ppm
9. Seng 20 – 50 ppm
10. Copper 5 – 20 ppm
11. Boron 25 – 100 ppm
2.2.
Tabel 2.2 Komposisi nutrisi tanaman tomat berdasarkan masa
Data pada tabel 2.1 dan 2.2 didapatkan dari jurnal Department of Horticultural Sciences, Florida Cooperative Extension Service, Institue of
Food and Argicultural Science, University of Florida. Jurnal ini