PENGOLAHAN TANAH SAWAH
LAPORAN PRAKTIKUM
Diajukan Guna Memenuhi Tugas Praktikum Pengantar Teknologi Pertanian
Herbarium Oleh Golongan D Kelompok 2 1. Ekan Novi Pangestu (151510501230) 2. Siti Masruroh (151510501156) 3. Sari Sri Septiani (151510501064) 4. Uthiya Nurul M (151510501166) 5. M. Dimas Hari P (151510501234) 6. Gilang Ardiansyah (151510501247) 7. Ikhtiyar Rizqi Ristanti (151510501221) 8. Firdaus Rendra A. (151510501253) 9. Indah Sri Wulandari (151510501081) 10. Anindya Salsabila (151510501148) 11. Fitria Putri Alviani (151510501060)
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah sebagai media tanam untuk tanaman padi mempunyai peran yang pentingsebagai tempat untuk menopang kelangsungan hidup tanaman padi. Tanah adalah suatu benda alam yang berada pada permukaan bumi yang tersusun atas bahan mineral hasil dari pelapukan batuan, dan bahan organik yang berasal dari pelapukan hewan dan tumbuhan yang terjadi akibat faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, topografi wilayah dan lamanya waktu pembentukan(Yulipriyanto, 2010). Sawah sebagai tempat untuk membudidayakan usaha tani berkaitan erat dengan keadaan tanahnya. Diperlukan pengolahan tanah sawah terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan penyemaian atau penanaman komoditas padi guna meningkatkan hasil produksi secara maksimal dan menciptakan lingkungan hidup yang sesuai karena padi membutuhkan pengolahan tanah yang baik.
Pengolahan tanah adalah suatu usaha untuk manipulasi tanah dengan menggunakan tenaga mekanis untuk menciptakan kondisi tanah yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman (Latiefuddin, 2013). Pengolahan tanah sawah untuk tanaman padi dilakukan dengan melembekkan tanah sawah menggunakan alat-alat tertentu baik yang bersumber dari tenaga manusia, hewan maupun tenaga mesin. Pengelolaan tanah yang tepat berguna untuk meningkatkan kualitas tanah dan agregat tanah sehingga dapat meningkatkan produktivitas lahan (Harrys dkk., 2014). Pengelolaan tanah juga dilakukan untuk maksud tertentu, bukan hanya sekedar dilakukan. Sebab kesalahan dalam pengolahan tanah dapat merusak struktur tanah, mempercepat terjadinya erosi, terjadinya perombakan bahan organik dengan cepat dan memadatkan tanah (Al Hadi dkk., 2012).
lahan yang sudah dilakukan pengolahan. Kondisi benih di persemaian akan berpengaruh terhadap keadaan bibit pada saat sudah berada pada lahan sawah. Pengolahan tanah untuk persemaian harus diperhatikan, seperti keadaan air, keberadaan gulma yang akan menyerang benih dalam perebutan unsur hara agar pertumbuhan benih dapat optimal.
Tahapan pekerjaan pengolahan tanah basah dilakukan untuk mendapat lahan yang sesuai dengan karakteristik tanaman padiyang membutuhkan air dengan volume berbeda untuk setiap fase pertumbuhannya (Agus dkk., 2004). Lahan yang akan dilakukan untuk penanaman harus bebas dari gulma agar kelak tanaman tidak berkompetesi dalam merebutkan unsur hara dalam pertumbuhannya. Pembajakan lahan juga dilakukan untuk menggemburkan tanah dan membuatnya lembek dan dilakukan pengairan cukup. Pengolahan tanah secara modern dilakukan dengan menggunakan traktor, traktor berfungsi untuk membalik tanah ataupun meratakannya. Traktor sebagai sumber tenaga dalam pengolahan tanah yang menggunakan tenaga mesin dapat mengurangi waktu dan biaya operasional yang diperlukan(Al Hadi dkk., 2012).
1.2 Tujuan
BAB 2. METODE PRAKTIKUM
2.1 Waktu dan Tempat
Praktikum “Pengantar Teknologi Pertanian” yang berjudul “Pengolahan Tanah Sawah” dilaksanakan pada hari Kamis 7 April 2016, pukul 07:00 sampai selesai di bertempat di kebun Agroteknopark Jubung, Jember.
2.2 Bahan dan Alat 2.2.1 Bahan
1. Lahan yang akan diolah 2.2.2 Alat
1. Sabit 2. Cangkul 3. Traktor 4. Alat tulis
2.3 Cara Kerja
1. Bersihkan areal persawahan dari sisa jerami atau rumput. 2. Perbaiki dan periksa kembali saluran air serta galengan. 3. Lakukan pembajakan sawah menggunakan hand tractor.
4. Bagian sawah yang tidak dapat terjangkau oleh hand tractor, maka diolah menggunakan cangkul.
5. Jalankan traktor sesuai dengan pola atau alur yang ditentukan.
BAB 3. HASIL
Pelaksanaan Praktikum dan Pengamatan Tanah Sawah
PEKERJAAN PENGOLAHAN TANAH Perbaikan Saluran dan Galengan
1. Tahap Pekerjaan
- Mencangkul sawah bagian pinggir untuk jalur irigasi. - Mencangkul pinggir galengan untuk memperbaikannya. 2. Hasil Pekerjaan
- Terbentuk saluran air sehingga menjadi lancar - Galengan menjadi lebih baik dan tertata rapi 3. Keterangan
Pencangkulan
1. Tahap Pekerjaan
- Sawah yang akan dicangkul terlebih dahulu diairi/digenangi agar tanahnya menjadi lunak
- Mencangkul sudut-sudut sawah, pinggir dan membolak-balik tanah - Membersihkan rumput disekitar golongan
2. Hasil Pekerjaan
- Membunuh gulma yang tumbuh
- Membolak-balikkan tepi dan sudut sawah. 3. Keterangan
Pembajakan
- Menyalakan mesin hand tractor - Menarik gas perseneling
- Memegang setir hand tractor, dan dikemudikan sesuai dengan jalur - Apabila hendak belok kanan, tarik handle kanan
- Apabila hendak belok kiri, tarik handle kiri 3. Pengamatan hasil
- Tanah terbalik dan lebih bertekstur gembur
- Bahan organik di atas tanah akan tenggelam ke dalam tanah 4. Keterangan
Pengolahan tanah pada tanaman padi penting sekali bagi kelangsungan hidup pada saat tanaman berada dilahan. Pengolahan tanah sangat penting dalam pengendalian pemadatan tanah sebagai tindakan yang menentukan kelanjutan usaha tani (Al-Hadi, 2012). Apabila tanah tidak diolah terlebih dahulu pada kegiatan budidaya padi, maka tanah akan keras yang menyebabkan terganggunya sistem perakaran sehingga pertumbuhannya menjadi buruk dan tidak maksimal. Tanaman padi pada dasaranya memerlukan pengolahan tanah yang intensif, dibutuhkan tanah yang basah dan pada waktu tertentu diperlukan tanah yang tergenang.
Saluran air dan galengan pada sawah perlu diperbaiki agar air yang berada didalam tidak merembes keluar dari area penanaman padi. Bagian pinggir galengan di cangkul untuk memperbaikinya sehingga akan terbentuk lahan yang tertata rapi dengan irigasi yang baik. Perlu dilakukan penggenangan pada lahan yang akan dilakukan pengolahan, gulma terlebih dahulu dibersihkan dan dibenamkan kedalam tanah untuk menambah kandungan bahan organik. Tanah yang dicangkul ialah tanah yang berada pada bagian sudut lahan yang tidak terjangkau oleh hand tractor. Pembajakan tanah dilakukan dengan menggunakan mesin hand tractor, penggunaan mesin pada pengolahan tanah akan mempersingkat waktu dan juga memperkecil biaya saprodi. Penggunaan mesin hand tractor dimulai dengan menarik gas perseneling, traktor harus dikemudikan sesuai dengan jalurnya, apabilahendak belok ke arah kanan maka tarik handle kanan begitupun sebaliknya. Tanah yang sudah ditraktor hasilnya akan berlumpur dan tanahnya menjadi terbalik, sehingga gulma yang berada diatas permukaan tanah menjadi terbenam dan berubah menjadi pupuk oraganik.
terkena jangkauan hand tractor dan untuk memperbaiki galengan. Sawah yang akan dicangkul harus digenangi terlebih dahulu agar memudahkan pada saat pencangkulan karena tanah menjadi lunak. Proses pembajakan menggunakan hand tractor lebih efisien dibandingkan dengan menggunakan alat tradisonal. Sebelum pembajakan dilakukan tanah harus digenangi hingga lembek, pembajakan dimulai dari tepi ataupun dari tengah petakan sawah. Pembajakan akan mematikan gulma dan membenamkannya sehingga menambah kandungan bahan organik dalam tanah. Tahapan terakhir yaitu penggaruan yang ditujukan untuk meratakan tanah dan pupuk agar menyatu lebih sempurna.
Tanah dilakukan penggenangan selama 7-10 hari untuk mengurangi peresapan air ke bawah, merarakan tanah dan agar pemupukan menjadi sempurna. Tanaman padi merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat tumbuh dalam keadaan tergenang karena kemampuannya untuk mengoksidasi lingkungan (Sanchez, 1993). Pola pembajakan sawah yang dilakukan ketika praktikum yaitu dengan pola tepi, artinya lahan dibajak dari tepi hingga sampai mengelilingi ke tengah lahan. Pada sistem ini efisiensi waktu dapat dilakukan karena traktor akan mengelilingi lahan hingga sampai ditengah, tetapi jarak yang ditempuh untuk mengelilingi lahan jauh.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa :
1. Tanaman padi pada dasaranya memerlukan pengolahan tanah yang intensif, dibutuhkan tanah yang basah dan pada waktu tertentu diperlukan tanah yang tergenang
2. Tanah yang sudah ditraktor hasilnya akan berlumpur dan tanahnya menjadi terbalik, sehingga gulma yang berada diatas permukaan tanah menjadi terbenam dan berubah menjadi pupuk oraganik.
3. Proses pembajakan menggunakan hand tractor lebih efisien dibandingkan dengan menggunakan alat tradisonal.
4. Pola pembajakan sawah yang dilakukan ketika praktikum yaitu dengan pola tepi, artinya lahan dibajak dari tepi hingga sampai ke tengah lahan
5.2 Saran
Masih banyaknya praktikan yang tidak disiplin seperti melakukan selfie membuat acara praktik menjadi lama, padahal jika terlalu siang maka cuaca akan terlalu panas. Sebaiknya praktikan lebih disiplin dan serius dalam melaksanakan praktik.
Agus, F., A. Adimihardja, S. Hardjowigeno, A.M. Fagi dan W. Hartatik. 2004. Tanah Sawah dan Teknologi Pengembangannya. Bogor:Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat
Al Hadi, B.,Yunus. Y dan Idkham M. 2012. Analisis Sifat Fisika Tanah Akibat Lintasan dan Bajak Traktor Roda Empat. Manajemen Sumberdaya Lahan, 1(1):43-53
Harrys, P.M.,Utomo W.H dan Prijono S. 2014. Implementasi Pemeliharaan Lahan Pada Tanaman Ubikayu : Pengaruh Pengelolaan Lahan Terhadap Hasil Tanaman dan Erosi. Tanah dan Sumberdaya Lahan, 1(1):83-88
Latiefuddin, H dan M. Lutfi. 2013. Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal dan Kecepatan Gerak Maju Traktor Tangan Terhadap hasil Olah pada Tanah Mediteran. Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem, 1(3):274-281
Sanchez. P.A. 1993. Sifat dan Pengelolaan Tanah Tropika. Bandung:ITB Bandung