ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. F DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : DIARE CAIR AKUT
DI BANGSAL EDELWEISS RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI
Disusun Oleh :
KUNCORO ARI SAPUTROJ.200.090.025
Diajukan Guna Melengkapi Tugas -Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan Program
Pendidikan Diploma III Keperawatan
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. F DENGAN GANGGUAN
SISTEM PENCERNAAN : DIARE CAIR AKUT
DI BANGSAL EDELWEISS
RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI
(Kuncoro Ari Saputro, 68 halaman, 2012)
ABSTRAK
Latar belakang : Diare salah satu penyebab angka kematian dan kesakitan tertinggi pada anak, terutama pada balita. Diare lebih dominan menyerang balita karena daya tahan tubuh
balita yang masih lemah. Akibat dari diare ini dapat terjadi berbagai komplikasi seperti
hipernatremia, hiponatremia, demam, edema/overhidrasi, asidosis, muntah, malabsorbsi, ileus
paralitik. Dampak negatif penyakit diare pada bayi dan anak-anak antara lain adalah
menghambat proses tumbuh kembang anak yang pada akhirnya dapat menurunkan kualitas
hidup anak.
Tujuan : Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan diare cair akut meliputi pengkajian, intervnsi, implementasi dan evaluasi keperawatan.
Hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam didapatkan kebutuhan cairan dan nutrisi terpnuhi, Tidak terjadi kerusakan integritas kulit.
Kesimpulan : Komunikasi antar tim kesehatan dan pasien/keluarga sangat diperlukan untuk keberhasilan asuhan keperawatan pada pasien, komunikasi terapetik dan keluwesan tindakan
menjadi modal kelancaran tindakan.
NURSING EDUCATION ON CHILD F WITH DISTURBING DIGESTION SYSTEM: ACUTE LIQUID DIAREA
IN EDELWIES SHED ON PANDAN ARANG GOVERNMENT HOSPITAL OF BOYOLALI
(Kuncoro Ari Saputro, 68 pages, 2012)
ABSTRACT
Background of study: Diarrhea is kinds of disease which cause the death for the children, especially on the baby. Diarrhea is dominant attached the children because the children has the low immunities. The cause of this diarea can become many of complications such as hypernatremia, hiponatremia, fever, and edema/ over dehydration, acidosis, vomit, mal absorption, ileus paralitics. The negative effect from the diarrhea on the baby and the children such as can be blocked the growing process for the children which the last effect can be decreasing of qualities of children life.
Goals: To know about nursing care on the patient with the liquid diarea include of diagnose, interference, implementation, nursing evaluation.
Result: After the writer doing nuring action during 3 x 24 hours, the researcher get need of liquid and nutition can be sufficient, not happened injury on the skin.
Conclusion: The communiation between medical team and the patient/ family very needed to get successfully about the nursing education on the patient, the communication therapies and the flexibility can be the first manner to get successfully in action.
I.
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Diare merupakan salah satu penyebab angka kematian dan kesakitan tertinggi
pada anak, terutama pada balita. Diare lebih dominan menyerang balita karena daya
tahan tubuh balita yang masih lemah sehingga balita sangat rentan terhadap penyebaran
virus penyebab diare.(DepKesRI, 2007). Menurut Parashar tahun 2007, di dunia terdapat
6 juta balita yang meninggal tiap tahunnya karena penyakit diare. Dimana sebagian
kematian tersebut terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia (DepkesRI, 2007).
Di Indonesia sendiri daftar urutan penyebab kunjungan ke puskesmas dan
rumah sakit, hampir selalu termasuk dalam kelompok ke 3 penyebab utama. Angka
kesakitanya adalah 200-400 kejadian diare di antara 1000 penduduk di setiap tahunya.
Dengan demikian di Indonesia diperkirakan ditemukan 60 juta penderita di setiap
tahunya, sebagian besar (70-80%) penderita adalah anak-anak di bawah umur 5 tahun (±
40 juta kejadian). Sebagian dari penderita (1-2%) akan jatuh ke dalam dehidrasi dan kalo
tidak segera ditolong 50-60% diantaranya akan meninggal (Suraatmaja, 2007).
Menurut data survey kesehatan rumah tangga 2011, penyakit diare masih
menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting karena merupakan
penyumbang utama ketiga angka kesakitan dan kematian anak di berbagai negara
termasuk Indonesia. Diperkirakan lebih dari 1,3 miliar serangan dan 3,2 juta kematian
pertahun pada balita disebabkan oleh diare. Setiap anak mengalami episode serangan
diare rata-rata 3,3 kali setiap tahun. Lebih kurang 80% kematian terjadi pada anak
berusia kurang dari dua tahun . Data survei kesehatan rumah tangga (SKRT)
menunjukkan angka kematian diare pada anak balita adalah 6,6 % pertahun .
Data departemen kesehatan Boyolali (2007), menyebutkan bahwa angka
golongan umur dan 1,6 – 2,2 episode diare setiap tahunnya untuk golongan umur balita.
Angka kematian diare golongan umur balita adalah sekitar 2 per 1000 balita, mayoritas
angka kejadian diare di daerah Boyolali ini disebabkan oleh lingkungan atau adanya
sanitasi yang kurang bersih .
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah yang penulis angkat
adalah Asuhan Keperawatan Pada An. F Dngan Gangguan Sistem Pencernaan : Diare
Cair Akut di Ruang Edelweiss RSU Pandan Arang Boyolali .
C. TUJUAN LAPORAN KASUS
1. Tujuan Umum
Memberikan pengalaman nyata pada penulis untuk melakukan penatalaksanaan pada
pasien diare cair akut.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui metode cara pengkajian pada pasien dengan diare cair akut.
b. Mengetahui metode cara mendiagnosa atau merumuskan masalah keperawatan
pada pasien dengan diare cair akut.
c. Mengetahui cara membuat intervensi atau perencanaan keperawatan pada pasien
dengan diare cair akut.
d. Mengetahui cara implementasi atau pelaksanaan keperawatan pada pasien dengan
diare cair akut.
e. Mengetahui cara evaluasi pada pasien dengan diare cair akut.
D.
MANFAAT LAPORAN KASUS
1. Manfaat Bagi PenulisMemberikan pengalaman yang nyata bagi penulis untuk melekukan asuhan
2. Manfaat Bagi Keluarga dan Pasien
Memberikan tambahan pengetahuan pada keluarga pasien sehingga dapat
mengetahui tentang penyakit yang diderita dan dapat mngetahui cara merawat pasien
dengan diare cair akut.
3. Untuk Institusi
Dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi institusi pendidikan dalam
pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan di masa yang datang.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan teori1. Pengertian
Diare cair akut adalah peningkatan frekuensi defekasi dan kandungan air pada
tinja yang berlangsung selama 5 – 7 hari. (Schwartz, 2005 ) .
Diare cair akut adalah suatu bentuk diare yang terjadi secara mendadak pada
bayi dan anak yang sebelumnya sehat, diare cair akut juda didefinisikan sebagai
penyakit yang yang di tandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari
biasanya ( > 3 kali/hari) disertai konsistensi tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa
darah atau lendir. ( Sudaryat, 2007 )
Dari berbagai pengertian di atas dapat di ambil kesimpulan, bahwa diare cair
akut merupakan buang air besar (BAB) dalam bentuk cair lebih dari tiga kali dalam
sehari bisa dengan a au tanpa darah atau lendir yang berlansung selama 5 – 7 hari.
2. Etiologi
Menurut Schwartz (2005), penyebab diare ada 2 macam, yakni :
1. Faktor infeksi
b. Ebterovirus Echoviruses , human Retrovirua seperti Rotavirus.
c. Candida Enteritis.
d. Giardia Lamblia.
2. Bukan infeksi
a. Alergi makanan : susu, protein.
b. Gangguan metabolic atau malabsorbsi.
c. Iritasi lansung pada saluran pencernaan oleh makanan.
d. Obat-obatan : antibiotik.
3. Manifestasi klinis
Beberapa tanda dan gejala diare cair akut menurut Suraatmaja (2007) dan Betz
(2009) yakni antara lain :
Konsistensi feses cair dan frekuensi defekasi maningkat, muntah (bisa terjadi
sebelum atau sesudah), deman (mungkin ada atau tidak), kram abdomen, membran
mukosa kering, nafsu makan turun atau tidak ada, berat badan turun, lemah, elastisitas
Turgorkuli berkurang/ jelek, ubun-ubun dan mata cekung.
4. Pathofisiologi
Menurut Hockenberry: 2008, White dan Hogan : 2003 dan Sodikin: 2012.
Proses terjadinya diare dapat disebabkan oleh berbagai kemungkinan faktor
diantaranya pertama faktor infeksi, proses ini dapat diawali adanya mikroorganisme
(kuman) yang masuk kedalam saluran pencernaan yang kemudian berkembang dalam
usus dan merusak sel mukosa usus yang dapat menurunkan daerah permukaan usus.
Selanjutnya terjadi perubahan kapasitas usus yang akhirnya mengakibatkan gangguan
fungsi usus dalam absorbsi cairan dan elektrolit. Atau juga dikatakan adanya toksin
bakteri akan menyebabkan systgalami iritasi yang kemudian sekresi cairan dan
melakukan absorbsi yang mengakibatkan tekanan osmotik meningkat sehingga terjadi
pergeseran air dan elektrolit ke rongga usus yang dapat meningkatkan isi rongga usus
sehingga terjadilah diare. Ketiga, faktor makanan, ini dapat terjadi apabila toksin yang
ada tidak mampu diserap dengan baik, sehingga terjadi peningkatan peristaltik usus
yang men gakibatkan penurunan kesempatan untuk menyerap makan yang kemudian
menyebabkan diare. Keempat, faktor psikologis terjadi gangguan saraf yang dapat
mempengaruhi terjadinya peningkatan peristaltik usus yang akhirnya mempengaruhi
proses penyerapan makanan yang dapat menyebabkan diare.
III.
RESUME KEPERAWATAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 7 Mei 2012 pukul 15.45 WIB di Ruang
Edelweiss RSUD Pandan Arang Boyolali.
A. Biodata
Identitas pasien . Pasien bernama An.F berumur 16 bulan, jenis kelamin
laki-laki, belum sekolah,bangsa Indonesia, An. F saat ini tinggal bersama orang tuanya
yang beralamatkan di Tegalrejo Rt 01 Rw 03, Tambak, Mojosongo. An. F masuk
RSUD Pandan Arang pada tanggal 6 Mei 2012 pukul 17.45 WIB karena BAB cair
sebanyak 6 kali sehari dengan diagnosa medis Diare Cair Akut (DCA) .
Identitas penanggng jawab. Yang bertnggung jawab trhadap An. F selama di
RSUD Pandan Arang adalah Tn. B. Beliau adalah orang tua (Ayah) dari pasien,
berusia 36 tahun, tinggal serumah dengan pasien, beragama islam dan saat ini
pekerjaan beliau adalah wiraswasta.
B. Pengkajian Keperawatan 1. Riwayat Kesehatan
Ibu pasien mengatakan bahwa An. F BAB cair sudah 6 kali sejak satu hari
sebelum masuk rumah sakit, muntah, badan lemas .
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Satu hari sebelum masuk rumah sakit yakni 5 Mei 2012 pasien BAB cair
sebanyak 6 kali dalam sehari, badan lemas dan disertai muntah. Lalu
Keesokan harinya orang tua pasien memeriksakannya ke RSUD Pandan Arang
dan di sarankan untuk opname .
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah di rawat di Rumah Sakit, sebelunya pasien pernah
mengalami penyakit serupa yakni satu tahun yang lalu.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga pasien tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan seperti:
DM, Asma dan di dalam keluarga juga tidak ada yang mempunyai riwayat
penyakit menular seperti: Hepatitis dan TBC .
2. Riwayat Kesehatan Sebelumnya a. Riwayat kelahiran
Pre Natal, Ibu pasien mengatakan selama hamil tidak mengalami
keluhan-keluhan yang berat. Mual muntah terjadi pada tiga bulan pertama, pada usia
kehamilan 7-9 bulan ibu sering merasakan nyeri pingang. Ibu pasien rutin
memeriksakan kandungannya sejak kehamilan 1 bulan, ibu juga mendapatkan
tablet penambah darah. Natal, Ibu pasien mengatakan pasien merupakan anak
kedua dari dua bersaudara. Pasien lahir pada usia kehamilan 38 minggu, lahir
secara normal ditolong oleh dokter. Lahir dengan berat badan 3300 gr,
keadaan umum baik, anak langsung menangis kuat. Ibu mengatakan tidak
mengalami kesulitan saat pelaksanaannya . Post Natal, ibu pasien mengatakan
umur 0 bulan sampai saat umur 16 bulan, di beri makanan tambahan ketika
umurnya mulai 7 bulan.
b. Riwayat Trauma dan Operasi
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien belum pernah mengalami trauma
dan atupun operasi pembedahan.
c. Alergi
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah alergi obat, makanan,
debu dan lain-lain .
d. Imunisasi
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien telah mendapatkan imunisasi lengkap,
akan tetapi ibu lupa kapan waktunya.
(Hepatitis, BCG, Polio, DPT, Campak )
e. Tumbuh Kembang
Pasien lahir dengan berat badan 3300 gr panjang badan 37 cm dan untuk berat
badan saat ini 10,5 kg tinggi badan 61 cm .
5. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Umum
1)Keadaan umum pasien lemah
2)Tingkat kesadaran composmentis
3)Nadi 120 x/menit
4)Pernafasan 23 x/menit
5)Suhu 36,60 C
b. Pemeriksaan Head to toe
1) Kepala: Messosepal, tidak ada luka, bersih, rambut pendek dan berminyak
3) Hidung: Simetris dan bersih
4) Telinga: Simetris, bersih tidak ada serumen
5) Mulut: Bersih, bibir simetris, tidak ada sianosis, mukosa bibir kering
6) Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
7) Thorak:
a) Inspeksi : Pengembangan dada kanan dan kiri simetris
b) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
c) Perkusi : Sonor / redup
d) Auskultasi : Vesikuler
8) Abdomen:
a) Inspeksi :Simetris ,tidak ada luka
b) Auskultasi : Terdengar peristaltic (+) 32x / menit
c) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
d) Perkusi : Tympani
9) Jantung :
a) Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
b) Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
c) Perkusi : Pekak
d) Auskultasi : BJ I dan II terdengar
10) Ekstremitas
a) Atas : Tidak ada odema dan lesi
b) Bawah : Tidak ada oedema, lesi dan lecet, terpasang infus RL 10 tpm
di kaki sebelah kanan
11) Anus : Bersih, tampak kemerahan
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil laboratorium 6 Mei 2012, pukul 21.07 WIB
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NORMAL
Hemoglobin 10,1 g/dl 9,4 – 13
Leukosit 6900 /uL 4000 – 11000
LED 43 /mm 0 – 20
Segmen 65 % 50 – 70
Limfosit 27 % 20 – 40
Monosit 8 % 2 – 8
Hematokrit 30 % 37 – 48
Trombosit 575 Ribu/uL 150 – 450
Eritrosit 4,40 Juta/uL 3,20 – 5,20
b. Terapi Obat yang diberikan mulai 7 Mei 2012, antara lain sebagai berikut:
1. Infus RL 10 tpm
2. L.Bio 2 x 1 sacet
3. Zink Syrup 3 x 1 cth
7. Data Fokus
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan, diperoleh data subyektif dan data obyektif:
Data subyektif : Ibu pasien mengatakan bahwa pasien BAB cair 4 kali sehari,
pasien muntah 25 cc, pasien hanya menghabiskan makan ¼ porsi RS, tampak
kemerahan di sekitar bokong, nadi: 120x/mnt , RR : 23x/mnt ,S :36,6 C
C. Diagnosa Keperawatan dan Prioritas Masalah
Berdasarkan pengkajian diatas diagnose keperawatan dan prioritas masalah yang
dapat di ambil adalah sebagai berikut : (Wilson dan Hockenberry ,2008)
1. Gangguan kekurangan cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebih
dari traktus GI dalam feses atau muntahan.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang
kurang/tidak adekuat.
3. Resti Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan seringnya buang air
besar.
IV.PEMBAHASAN
Pada bab ini merupakan pembahasan dari askep yang diberikan pada An. F dengan
Gangguan Sistem Pencernaan:Diare Cair Akut di bangsal Edelweiss RSUD Pandan Arang
Boyolali.
A.Pengkajian
Fokus pengkajian keperawatan anak dengan diare cair akut meliputi : (Doenges,2005)
Pola aktivitas dan istirahat, sirkulasi, integritas Ego, eliminasi, makanan dan
cairan, higiene, pemeriksaan fisik abdomen.
B. Diagnosa yang muncul saat pengkajian dan sesuai dengan teori adalah:
1. Gangguan keseimbangan cairan berhubungan dengan out put
berlebih/kehilangan cairan.
2. Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
3. Resti Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan sering BAB.
C.Diagnosa yang ada dalam teori tetapi tidak ditemukan di kasus ini :
1. Perubahan proses keluarga (cemas) berhubungan dengan krisis situasi ,kurang
pengetahuan. ( Wilson dan Hockenberry : 2008)
D.Diagnosa keperawatan yang sebenarnya muncul tapi tidak penulis tegakkan :
1. Cemas(takut) berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua, lingkungan baru,
prosedur yang menimbulkan stress. ( Wilson dan Hockenberry : 2008)
V.
PENUTUP
KESIMPULANBerdasarkan asuhan keperawatan tersebut, penulis menarik kesimpulan bahwa
secara umum asuhan keperawatan pada pasien dengan Diare cair akut adalah sebagai
berikut:
Urutan diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan sesuai dengan prioritas
dalam kasus An. F antara lain:
a. Gangguan keseimbangan cairan berhubungan dengan out put berlebih/kehilangan
cairan. Dengan implementasi: melakukan pemeriksaan tanda tanda vital, memantau
masukan dan keluaran cairan, menjelaskan pentingnya cairan untuk tubuh, kolaborasi
dengan dokter . Hasil evaluasi masalah keseimbangan cairan teratasi .
b. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang
kurang. Dengan implementasi: menimbang BB pasien tiap hari, mengamati respon
anak terhadap pemberian makan, menyajikan makanan selagi hangat, menganjurkan
ibu untuk memberikan makan dengan pola sedikit tetapi sering, kolaborasi dengan tim
c. Resti kerusakan integritas kulit berhubungan dengan sering BAB. Dengan
implementasi: mengkaji tanda tanda kerusakan integritas kulit, mengganti popok,
membersihkan daerah anus dengan sabun cusson danair hangat. Hasil dari evaluasi
diagnosa ini, masalah teratasi sehingga intervensi hentikan.
A. SARAN
1. Bagi Rumah Sakit
Diharapkan untuk lebih meningkatkan sarana dan prasarana agar tercapainya asuhan
keperawatan yang bermutu dan juga diharapkan untuk lebih memberikan dukungan
bagi mahasiswa dalam kegiatan praktek di RS.
2. Bagi Institusi
Diharapkan institusi dapat menambah referensi tentang ilmu keperawatan khususnya
dibidang anak, melengkapi buku – buku keluaran terbaru yang lebih baik lagi
sehingga dapat memudahkan proses belajar mengajar maupun peningkatan kognitif
mahasiswa.
3. Bagi Mahasiswa
Dalam penyusunan KTI agar dapat memahami konsep – konsep serta dasar – dasar
teori sesuai dengan kasus yang diambil.
4. Bagi Keluarga
Diharapkan keluarga dapat mengetahui tanda – tanda dari Diare cair akut bila terjadi
kekambuhan serta dapat memberikan perawatan di rumah.
5. Bagi Masyarakat
Masyarakat luas dianjurkan untuk melakukan tindakan pencegahan terhadap penyakit
serta memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan terdekat apabila timbul gejala –
gejala yang mencurigakan seperti muntah – muntah, konsistensi feces cair, defekasi
semakin sering dan demam.
DAFTAR PUSTAKA
Betz, Cecily L ,Sowden Linda A . 2009 . Buku Saku Keperawatan Pediatri Edisi 5 . Jakarta : EGC.
Burn, Catherine E, dkk . 2004. Pediatric Primary Care Edisi 3 . Amerika : Sauders
Crain,William,2007. Teori Perkembangan: Konsep dan aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hockenberry, Marilyn J. 2008. Clinical Manual of Pediatric Nursing Edition 7 . America : Mosby Elsevier
Hogan, Mary A, White Judy E . 2003.Child Health Nursing . Amerika : Pretice Hall
Marrot, Lynn R & Allen, K Eileen. 2010. Profil Perkembangan Anak . Jakarta : Indeks
Sodikin . 2011 . Asuhan Keperawatan Anak dengan Gangguan Sistem Gastrointestinal dan Hepatobilier . Jakarta : Salemba Medika
Suraatmaja, Sudaryat . 2007. Gastroenterologi Anak Edisi 2 . Jakarta : CV Sagung Seto.
Wilson, David . 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik . Jakarta : EGC
Capernito, Lynda J. And Moyet. 2009. Buku Saku Diagnosis Keperawatan, Edisi 10. Jakarta : EGC