• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. F DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : DIARE CAIR AKUT Asuhan Keperawatan Pada An. F Dengan Gangguan Sistem Pencernaan : Diare Cair Akut Di Bangsal Edelweiss Rsud Pandan Arang Boyolali.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. F DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : DIARE CAIR AKUT Asuhan Keperawatan Pada An. F Dengan Gangguan Sistem Pencernaan : Diare Cair Akut Di Bangsal Edelweiss Rsud Pandan Arang Boyolali."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. F DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN : DIARE CAIR AKUT

DI BANGSAL EDELWEISS RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

Disusun Oleh :

KUNCORO ARI SAPUTRO

J.200.090.025

Diajukan Guna Melengkapi Tugas -Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan Program

Pendidikan Diploma III Keperawatan

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)
(3)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. F DENGAN GANGGUAN

SISTEM PENCERNAAN : DIARE CAIR AKUT

DI BANGSAL EDELWEISS

RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

(Kuncoro Ari Saputro, 68 halaman, 2012)

ABSTRAK

Latar belakang : Diare salah satu penyebab angka kematian dan kesakitan tertinggi pada anak, terutama pada balita. Diare lebih dominan menyerang balita karena daya tahan tubuh

balita yang masih lemah. Akibat dari diare ini dapat terjadi berbagai komplikasi seperti

hipernatremia, hiponatremia, demam, edema/overhidrasi, asidosis, muntah, malabsorbsi, ileus

paralitik. Dampak negatif penyakit diare pada bayi dan anak-anak antara lain adalah

menghambat proses tumbuh kembang anak yang pada akhirnya dapat menurunkan kualitas

hidup anak.

Tujuan : Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan diare cair akut meliputi pengkajian, intervnsi, implementasi dan evaluasi keperawatan.

Hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam didapatkan kebutuhan cairan dan nutrisi terpnuhi, Tidak terjadi kerusakan integritas kulit.

Kesimpulan : Komunikasi antar tim kesehatan dan pasien/keluarga sangat diperlukan untuk keberhasilan asuhan keperawatan pada pasien, komunikasi terapetik dan keluwesan tindakan

menjadi modal kelancaran tindakan.

(4)

NURSING EDUCATION ON CHILD F WITH DISTURBING DIGESTION SYSTEM: ACUTE LIQUID DIAREA

IN EDELWIES SHED ON PANDAN ARANG GOVERNMENT HOSPITAL OF BOYOLALI

(Kuncoro Ari Saputro, 68 pages, 2012)

ABSTRACT

Background of study: Diarrhea is kinds of disease which cause the death for the children, especially on the baby. Diarrhea is dominant attached the children because the children has the low immunities. The cause of this diarea can become many of complications such as hypernatremia, hiponatremia, fever, and edema/ over dehydration, acidosis, vomit, mal absorption, ileus paralitics. The negative effect from the diarrhea on the baby and the children such as can be blocked the growing process for the children which the last effect can be decreasing of qualities of children life.

Goals: To know about nursing care on the patient with the liquid diarea include of diagnose, interference, implementation, nursing evaluation.

Result: After the writer doing nuring action during 3 x 24 hours, the researcher get need of liquid and nutition can be sufficient, not happened injury on the skin.

Conclusion: The communiation between medical team and the patient/ family very needed to get successfully about the nursing education on the patient, the communication therapies and the flexibility can be the first manner to get successfully in action.

(5)

I.

PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG

Diare merupakan salah satu penyebab angka kematian dan kesakitan tertinggi

pada anak, terutama pada balita. Diare lebih dominan menyerang balita karena daya

tahan tubuh balita yang masih lemah sehingga balita sangat rentan terhadap penyebaran

virus penyebab diare.(DepKesRI, 2007). Menurut Parashar tahun 2007, di dunia terdapat

6 juta balita yang meninggal tiap tahunnya karena penyakit diare. Dimana sebagian

kematian tersebut terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia (DepkesRI, 2007).

Di Indonesia sendiri daftar urutan penyebab kunjungan ke puskesmas dan

rumah sakit, hampir selalu termasuk dalam kelompok ke 3 penyebab utama. Angka

kesakitanya adalah 200-400 kejadian diare di antara 1000 penduduk di setiap tahunya.

Dengan demikian di Indonesia diperkirakan ditemukan 60 juta penderita di setiap

tahunya, sebagian besar (70-80%) penderita adalah anak-anak di bawah umur 5 tahun (±

40 juta kejadian). Sebagian dari penderita (1-2%) akan jatuh ke dalam dehidrasi dan kalo

tidak segera ditolong 50-60% diantaranya akan meninggal (Suraatmaja, 2007).

Menurut data survey kesehatan rumah tangga 2011, penyakit diare masih

menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting karena merupakan

penyumbang utama ketiga angka kesakitan dan kematian anak di berbagai negara

termasuk Indonesia. Diperkirakan lebih dari 1,3 miliar serangan dan 3,2 juta kematian

pertahun pada balita disebabkan oleh diare. Setiap anak mengalami episode serangan

diare rata-rata 3,3 kali setiap tahun. Lebih kurang 80% kematian terjadi pada anak

berusia kurang dari dua tahun . Data survei kesehatan rumah tangga (SKRT)

menunjukkan angka kematian diare pada anak balita adalah 6,6 % pertahun .

Data departemen kesehatan Boyolali (2007), menyebutkan bahwa angka

(6)

golongan umur dan 1,6 – 2,2 episode diare setiap tahunnya untuk golongan umur balita.

Angka kematian diare golongan umur balita adalah sekitar 2 per 1000 balita, mayoritas

angka kejadian diare di daerah Boyolali ini disebabkan oleh lingkungan atau adanya

sanitasi yang kurang bersih .

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah yang penulis angkat

adalah Asuhan Keperawatan Pada An. F Dngan Gangguan Sistem Pencernaan : Diare

Cair Akut di Ruang Edelweiss RSU Pandan Arang Boyolali .

C. TUJUAN LAPORAN KASUS

1. Tujuan Umum

Memberikan pengalaman nyata pada penulis untuk melakukan penatalaksanaan pada

pasien diare cair akut.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui metode cara pengkajian pada pasien dengan diare cair akut.

b. Mengetahui metode cara mendiagnosa atau merumuskan masalah keperawatan

pada pasien dengan diare cair akut.

c. Mengetahui cara membuat intervensi atau perencanaan keperawatan pada pasien

dengan diare cair akut.

d. Mengetahui cara implementasi atau pelaksanaan keperawatan pada pasien dengan

diare cair akut.

e. Mengetahui cara evaluasi pada pasien dengan diare cair akut.

D.

MANFAAT LAPORAN KASUS

1. Manfaat Bagi Penulis

Memberikan pengalaman yang nyata bagi penulis untuk melekukan asuhan

(7)

2. Manfaat Bagi Keluarga dan Pasien

Memberikan tambahan pengetahuan pada keluarga pasien sehingga dapat

mengetahui tentang penyakit yang diderita dan dapat mngetahui cara merawat pasien

dengan diare cair akut.

3. Untuk Institusi

Dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi institusi pendidikan dalam

pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan di masa yang datang.

II.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan teori

1. Pengertian

Diare cair akut adalah peningkatan frekuensi defekasi dan kandungan air pada

tinja yang berlangsung selama 5 – 7 hari. (Schwartz, 2005 ) .

Diare cair akut adalah suatu bentuk diare yang terjadi secara mendadak pada

bayi dan anak yang sebelumnya sehat, diare cair akut juda didefinisikan sebagai

penyakit yang yang di tandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari

biasanya ( > 3 kali/hari) disertai konsistensi tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa

darah atau lendir. ( Sudaryat, 2007 )

Dari berbagai pengertian di atas dapat di ambil kesimpulan, bahwa diare cair

akut merupakan buang air besar (BAB) dalam bentuk cair lebih dari tiga kali dalam

sehari bisa dengan a au tanpa darah atau lendir yang berlansung selama 5 – 7 hari.

2. Etiologi

Menurut Schwartz (2005), penyebab diare ada 2 macam, yakni :

1. Faktor infeksi

(8)

b. Ebterovirus Echoviruses , human Retrovirua seperti Rotavirus.

c. Candida Enteritis.

d. Giardia Lamblia.

2. Bukan infeksi

a. Alergi makanan : susu, protein.

b. Gangguan metabolic atau malabsorbsi.

c. Iritasi lansung pada saluran pencernaan oleh makanan.

d. Obat-obatan : antibiotik.

3. Manifestasi klinis

Beberapa tanda dan gejala diare cair akut menurut Suraatmaja (2007) dan Betz

(2009) yakni antara lain :

Konsistensi feses cair dan frekuensi defekasi maningkat, muntah (bisa terjadi

sebelum atau sesudah), deman (mungkin ada atau tidak), kram abdomen, membran

mukosa kering, nafsu makan turun atau tidak ada, berat badan turun, lemah, elastisitas

Turgorkuli berkurang/ jelek, ubun-ubun dan mata cekung.

4. Pathofisiologi

Menurut Hockenberry: 2008, White dan Hogan : 2003 dan Sodikin: 2012.

Proses terjadinya diare dapat disebabkan oleh berbagai kemungkinan faktor

diantaranya pertama faktor infeksi, proses ini dapat diawali adanya mikroorganisme

(kuman) yang masuk kedalam saluran pencernaan yang kemudian berkembang dalam

usus dan merusak sel mukosa usus yang dapat menurunkan daerah permukaan usus.

Selanjutnya terjadi perubahan kapasitas usus yang akhirnya mengakibatkan gangguan

fungsi usus dalam absorbsi cairan dan elektrolit. Atau juga dikatakan adanya toksin

bakteri akan menyebabkan systgalami iritasi yang kemudian sekresi cairan dan

(9)

melakukan absorbsi yang mengakibatkan tekanan osmotik meningkat sehingga terjadi

pergeseran air dan elektrolit ke rongga usus yang dapat meningkatkan isi rongga usus

sehingga terjadilah diare. Ketiga, faktor makanan, ini dapat terjadi apabila toksin yang

ada tidak mampu diserap dengan baik, sehingga terjadi peningkatan peristaltik usus

yang men gakibatkan penurunan kesempatan untuk menyerap makan yang kemudian

menyebabkan diare. Keempat, faktor psikologis terjadi gangguan saraf yang dapat

mempengaruhi terjadinya peningkatan peristaltik usus yang akhirnya mempengaruhi

proses penyerapan makanan yang dapat menyebabkan diare.

III.

RESUME KEPERAWATAN

Pengkajian dilakukan pada tanggal 7 Mei 2012 pukul 15.45 WIB di Ruang

Edelweiss RSUD Pandan Arang Boyolali.

A. Biodata

Identitas pasien . Pasien bernama An.F berumur 16 bulan, jenis kelamin

laki-laki, belum sekolah,bangsa Indonesia, An. F saat ini tinggal bersama orang tuanya

yang beralamatkan di Tegalrejo Rt 01 Rw 03, Tambak, Mojosongo. An. F masuk

RSUD Pandan Arang pada tanggal 6 Mei 2012 pukul 17.45 WIB karena BAB cair

sebanyak 6 kali sehari dengan diagnosa medis Diare Cair Akut (DCA) .

Identitas penanggng jawab. Yang bertnggung jawab trhadap An. F selama di

RSUD Pandan Arang adalah Tn. B. Beliau adalah orang tua (Ayah) dari pasien,

berusia 36 tahun, tinggal serumah dengan pasien, beragama islam dan saat ini

pekerjaan beliau adalah wiraswasta.

B. Pengkajian Keperawatan 1. Riwayat Kesehatan

(10)

Ibu pasien mengatakan bahwa An. F BAB cair sudah 6 kali sejak satu hari

sebelum masuk rumah sakit, muntah, badan lemas .

b. Riwayat Kesehatan Sekarang

Satu hari sebelum masuk rumah sakit yakni 5 Mei 2012 pasien BAB cair

sebanyak 6 kali dalam sehari, badan lemas dan disertai muntah. Lalu

Keesokan harinya orang tua pasien memeriksakannya ke RSUD Pandan Arang

dan di sarankan untuk opname .

c. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien belum pernah di rawat di Rumah Sakit, sebelunya pasien pernah

mengalami penyakit serupa yakni satu tahun yang lalu.

d. Riwayat Kesehatan Keluarga

Dalam keluarga pasien tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan seperti:

DM, Asma dan di dalam keluarga juga tidak ada yang mempunyai riwayat

penyakit menular seperti: Hepatitis dan TBC .

2. Riwayat Kesehatan Sebelumnya a. Riwayat kelahiran

Pre Natal, Ibu pasien mengatakan selama hamil tidak mengalami

keluhan-keluhan yang berat. Mual muntah terjadi pada tiga bulan pertama, pada usia

kehamilan 7-9 bulan ibu sering merasakan nyeri pingang. Ibu pasien rutin

memeriksakan kandungannya sejak kehamilan 1 bulan, ibu juga mendapatkan

tablet penambah darah. Natal, Ibu pasien mengatakan pasien merupakan anak

kedua dari dua bersaudara. Pasien lahir pada usia kehamilan 38 minggu, lahir

secara normal ditolong oleh dokter. Lahir dengan berat badan 3300 gr,

keadaan umum baik, anak langsung menangis kuat. Ibu mengatakan tidak

mengalami kesulitan saat pelaksanaannya . Post Natal, ibu pasien mengatakan

(11)

umur 0 bulan sampai saat umur 16 bulan, di beri makanan tambahan ketika

umurnya mulai 7 bulan.

b. Riwayat Trauma dan Operasi

Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien belum pernah mengalami trauma

dan atupun operasi pembedahan.

c. Alergi

Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah alergi obat, makanan,

debu dan lain-lain .

d. Imunisasi

Ibu pasien mengatakan bahwa pasien telah mendapatkan imunisasi lengkap,

akan tetapi ibu lupa kapan waktunya.

(Hepatitis, BCG, Polio, DPT, Campak )

e. Tumbuh Kembang

Pasien lahir dengan berat badan 3300 gr panjang badan 37 cm dan untuk berat

badan saat ini 10,5 kg tinggi badan 61 cm .

5. Pemeriksaan Fisik

a. Pemeriksaan Umum

1)Keadaan umum pasien lemah

2)Tingkat kesadaran composmentis

3)Nadi 120 x/menit

4)Pernafasan 23 x/menit

5)Suhu 36,60 C

b. Pemeriksaan Head to toe

1) Kepala: Messosepal, tidak ada luka, bersih, rambut pendek dan berminyak

(12)

3) Hidung: Simetris dan bersih

4) Telinga: Simetris, bersih tidak ada serumen

5) Mulut: Bersih, bibir simetris, tidak ada sianosis, mukosa bibir kering

6) Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid

7) Thorak:

a) Inspeksi : Pengembangan dada kanan dan kiri simetris

b) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

c) Perkusi : Sonor / redup

d) Auskultasi : Vesikuler

8) Abdomen:

a) Inspeksi :Simetris ,tidak ada luka

b) Auskultasi : Terdengar peristaltic (+) 32x / menit

c) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

d) Perkusi : Tympani

9) Jantung :

a) Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

b) Palpasi : Ictus cordis tidak teraba

c) Perkusi : Pekak

d) Auskultasi : BJ I dan II terdengar

10) Ekstremitas

a) Atas : Tidak ada odema dan lesi

b) Bawah : Tidak ada oedema, lesi dan lecet, terpasang infus RL 10 tpm

di kaki sebelah kanan

11) Anus : Bersih, tampak kemerahan

(13)

6. Pemeriksaan Penunjang

a. Hasil laboratorium 6 Mei 2012, pukul 21.07 WIB

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NORMAL

Hemoglobin 10,1 g/dl 9,4 – 13

Leukosit 6900 /uL 4000 – 11000

LED 43 /mm 0 – 20

Segmen 65 % 50 – 70

Limfosit 27 % 20 – 40

Monosit 8 % 2 – 8

Hematokrit 30 % 37 – 48

Trombosit 575 Ribu/uL 150 – 450

Eritrosit 4,40 Juta/uL 3,20 – 5,20

b. Terapi Obat yang diberikan mulai 7 Mei 2012, antara lain sebagai berikut:

1. Infus RL 10 tpm

2. L.Bio 2 x 1 sacet

3. Zink Syrup 3 x 1 cth

7. Data Fokus

Berdasarkan pengkajian yang dilakukan, diperoleh data subyektif dan data obyektif:

Data subyektif : Ibu pasien mengatakan bahwa pasien BAB cair 4 kali sehari,

(14)

pasien muntah 25 cc, pasien hanya menghabiskan makan ¼ porsi RS, tampak

kemerahan di sekitar bokong, nadi: 120x/mnt , RR : 23x/mnt ,S :36,6฀ C

C. Diagnosa Keperawatan dan Prioritas Masalah

Berdasarkan pengkajian diatas diagnose keperawatan dan prioritas masalah yang

dapat di ambil adalah sebagai berikut : (Wilson dan Hockenberry ,2008)

1. Gangguan kekurangan cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebih

dari traktus GI dalam feses atau muntahan.

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang

kurang/tidak adekuat.

3. Resti Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan seringnya buang air

besar.

IV.PEMBAHASAN

Pada bab ini merupakan pembahasan dari askep yang diberikan pada An. F dengan

Gangguan Sistem Pencernaan:Diare Cair Akut di bangsal Edelweiss RSUD Pandan Arang

Boyolali.

A.Pengkajian

Fokus pengkajian keperawatan anak dengan diare cair akut meliputi : (Doenges,2005)

Pola aktivitas dan istirahat, sirkulasi, integritas Ego, eliminasi, makanan dan

cairan, higiene, pemeriksaan fisik abdomen.

B. Diagnosa yang muncul saat pengkajian dan sesuai dengan teori adalah:

1. Gangguan keseimbangan cairan berhubungan dengan out put

berlebih/kehilangan cairan.

2. Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

(15)

3. Resti Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan sering BAB.

C.Diagnosa yang ada dalam teori tetapi tidak ditemukan di kasus ini :

1. Perubahan proses keluarga (cemas) berhubungan dengan krisis situasi ,kurang

pengetahuan. ( Wilson dan Hockenberry : 2008)

D.Diagnosa keperawatan yang sebenarnya muncul tapi tidak penulis tegakkan :

1. Cemas(takut) berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua, lingkungan baru,

prosedur yang menimbulkan stress. ( Wilson dan Hockenberry : 2008)

V.

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan asuhan keperawatan tersebut, penulis menarik kesimpulan bahwa

secara umum asuhan keperawatan pada pasien dengan Diare cair akut adalah sebagai

berikut:

Urutan diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan sesuai dengan prioritas

dalam kasus An. F antara lain:

a. Gangguan keseimbangan cairan berhubungan dengan out put berlebih/kehilangan

cairan. Dengan implementasi: melakukan pemeriksaan tanda tanda vital, memantau

masukan dan keluaran cairan, menjelaskan pentingnya cairan untuk tubuh, kolaborasi

dengan dokter . Hasil evaluasi masalah keseimbangan cairan teratasi .

b. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang

kurang. Dengan implementasi: menimbang BB pasien tiap hari, mengamati respon

anak terhadap pemberian makan, menyajikan makanan selagi hangat, menganjurkan

ibu untuk memberikan makan dengan pola sedikit tetapi sering, kolaborasi dengan tim

(16)

c. Resti kerusakan integritas kulit berhubungan dengan sering BAB. Dengan

implementasi: mengkaji tanda tanda kerusakan integritas kulit, mengganti popok,

membersihkan daerah anus dengan sabun cusson danair hangat. Hasil dari evaluasi

diagnosa ini, masalah teratasi sehingga intervensi hentikan.

A. SARAN

1. Bagi Rumah Sakit

Diharapkan untuk lebih meningkatkan sarana dan prasarana agar tercapainya asuhan

keperawatan yang bermutu dan juga diharapkan untuk lebih memberikan dukungan

bagi mahasiswa dalam kegiatan praktek di RS.

2. Bagi Institusi

Diharapkan institusi dapat menambah referensi tentang ilmu keperawatan khususnya

dibidang anak, melengkapi buku – buku keluaran terbaru yang lebih baik lagi

sehingga dapat memudahkan proses belajar mengajar maupun peningkatan kognitif

mahasiswa.

3. Bagi Mahasiswa

Dalam penyusunan KTI agar dapat memahami konsep – konsep serta dasar – dasar

teori sesuai dengan kasus yang diambil.

4. Bagi Keluarga

Diharapkan keluarga dapat mengetahui tanda – tanda dari Diare cair akut bila terjadi

kekambuhan serta dapat memberikan perawatan di rumah.

5. Bagi Masyarakat

Masyarakat luas dianjurkan untuk melakukan tindakan pencegahan terhadap penyakit

(17)

serta memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan terdekat apabila timbul gejala –

gejala yang mencurigakan seperti muntah – muntah, konsistensi feces cair, defekasi

semakin sering dan demam.

DAFTAR PUSTAKA

Betz, Cecily L ,Sowden Linda A . 2009 . Buku Saku Keperawatan Pediatri Edisi 5 . Jakarta : EGC.

Burn, Catherine E, dkk . 2004. Pediatric Primary Care Edisi 3 . Amerika : Sauders

Crain,William,2007. Teori Perkembangan: Konsep dan aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hockenberry, Marilyn J. 2008. Clinical Manual of Pediatric Nursing Edition 7 . America : Mosby Elsevier

Hogan, Mary A, White Judy E . 2003.Child Health Nursing . Amerika : Pretice Hall

Marrot, Lynn R & Allen, K Eileen. 2010. Profil Perkembangan Anak . Jakarta : Indeks

Sodikin . 2011 . Asuhan Keperawatan Anak dengan Gangguan Sistem Gastrointestinal dan Hepatobilier . Jakarta : Salemba Medika

Suraatmaja, Sudaryat . 2007. Gastroenterologi Anak Edisi 2 . Jakarta : CV Sagung Seto.

Wilson, David . 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik . Jakarta : EGC

Capernito, Lynda J. And Moyet. 2009. Buku Saku Diagnosis Keperawatan, Edisi 10. Jakarta : EGC

Referensi

Dokumen terkait

Sri Mulyani, S.Kep, Ns, M.Kes., selaku Kepala Program Studi DIV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan izin untuk penulisan KTIB.

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Evaluasi Keberhasilan Pelaksanaan Program Inseminasi Buatan (IB) pada Sapi Potong di Kota Sawahlunto adalah benar karya saya

[r]

SERVICE QUALITY EVALUATION TOURIST INFORMATION CENTRE OF DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA SURAKARTA.. BULAN PURNAMI

Genotipe SD-3 berbeda nyata lebih baik terhadap satu atau lebih varietas pembanding yaitu pada peubah daya tumbuh tanaman, tanaman yang terserang penyakit bulai, tanaman

Berdasar dari hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa ruko – ruko yang terdapat di Kecamatan Depok yang mempunyai parameter – parameter yang lengkap (faktor

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan ketentuan hokum yang melindungi hukum program pemberantasan penyakit menular di Lembaga Pemasyarakatan baik

Hal itu mengindikasikan bahwa panjang lengan bawah sayap pada kelelawar merupakan salah satu ukuran linear permukaan tubuh indikator hasil seleksi alam yang