• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA

KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN IPA

(PTK di kelas II SDN Babakan 02 Kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Guru Sekolah Dasar

Oleh :

ERI PURWANTO

1004210

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG

(2)

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Implementasi model pembelajaran

tematik pada tema kebunku untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dalam

pembelajaran IPA

(PTK di Kelas II SDN Babakan 02 Kecamatan Tenjo)

Oleh Eri Purwanto

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Pendidikan Guru sekolahDasar

© Eri Purwanto 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

ERI PURWANTO 1004210

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN IPA

(PTK di kelas II SDN Babakan 02 Kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor)

Disahkan dan Disetujui oleh : Pembimbing I

Dra. Sri Wuryastuti,M.Pd NIP.195806141986032002

Pembimbing II

Drs.Eddy Yusnandar,M.Pd NIP.195606041980031003

Mengetahui

Ketua Program Studi S1 PGSD UPI Kampus Serang

(4)

Ii

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAKSI

ERI PURWANTO (2014) IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA ( PTK di kelas II SDN Babakan 02 Kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor) Penelitian ini berdasarkan dari permasalahan yang ditemukan dalam proses kegiatan pembelajaran si kelas II yang mana masih mengalami pemisahan dalam setiap kegiatan pembelajarannya misalnya pelajaran IPA dua jam pelajaran kemudian Matematika dua jam pelajaran yang masih belum menerapkan pembelajaran tematik, sebagai solusinya peneliti mengadakan penelitian tentang implementasi pembelajaran tematik dikelas II tersebut dengan tema kebunku.

Tujuan penelitian ini yaitu : 1) Untuk mengetahui bagaimana implementasi model pembelajaran tematik dengan tema Kebunku di kelas dua sekolah dasar.; 2) Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran tematik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang langkah-langkahnya terdiri dari empat tahapan yaitu : Rencana,Tindakan,Observasi, dan Refleksi

Hasil dari penelitian ini didapat sebagai berikut : Dalam merancang untuk mengimplementasikan pembelajaran tematik mengalami peningkatan yaitu siklus 1 adalah 40%, siklus II 60%, dan pada siklus III 100%. Aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran mengalami peningkatan yaitu rata-rata nilai pada siklus I adalah 1,21, siklus II adalah 1,61 dan pada siklus III adalah 2,62. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan , nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada prasiklus adalah 55, pada siklus I adalah 60, pada siklus II adalah 72 dan pada siklus III adalah 76. Hal ini dilihat dari kenaikan prosentase pada tiap-tiap aspek yang diobservasikan.

(5)

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

(6)

V

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ……….……. i

ABSTRAK ………. ii

KATA PENGANTAR ……….. iii

DAFTAR ISI ……….. v

DAFTAR GAMBAR ………...…. vii

DAFTAR TABEL ………. viii

DAFTAR LAMPIRAN ……….…… x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……… 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ………. 3

C. Rumusan Masalah ………. 4

D. Tujuan Penelitian ………... 4

E. Manfaat Hasil Penelitian ……… 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teoritik ……….. 6

B. Kajian Hasil Penelitian ……….. 20

C. Kerangka Berfikir ……….. 21

D. Hipotesis Tindakan ……… 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian …………..………..………. 24

B. Metode Penelitian ……….………... 24

(7)

V

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Instrumen Penelitian ………. 29

E. Prosedur Penelitian …… ……….. 35

F. Analisis Data ………. 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Persiapan Penelitian ………. 38

B. Pelaksanaan Penelitian ……….. 38

C. Pembahasan Hasil Penelitian ……… 59

D. Rekapitulasi Hasil Penelitian ……… 61

E. Jawaban Hipotesis Tindakan ………. 65

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ……….... 66

B. Rekomendasi ……….. 67 DAFTAR PUSTAKA ………..

(8)

V

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2.1 Jaringan Tema Kebunku untuk 3 kali pertemuan………... 16

2.2 Jaringan Tema Kebunku pada siklus I……… 17

2.3 Jaringan Tema Kebunku pada siklus II……….. 17

2.4 Jaringan Tema Kebunku pada siklus III……….... 18

3.5 PTK Model Kemmis dan Mc.Toggart……….…... 28

4.1 Grafik Hasil Observasi Implementasi Pembelajaran Tematik Dari Siklus I s/d III………..…….. 64

4.2 Grafik Hasil Observasi Aktifitas Siswa Dalam Penerapan Pembelajaran Tematik Dari Siklus I s/d III……….…. 64

(9)

V

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

3.1 Pedoman Observasi Tentang Implementasi Pembelajaran Tematik…. 31 3.2 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa dalam Implementasi Pembelajaran

Tematik Siklus I ………....……….. 32 3.3 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa dalam Implementasi Pembelajaran

Tematik Siklus II ………....……….... 33 3.4 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa dalam Implementasi Pembelajaran

Tematik Siklus III ………....……….. 34 4.1 Hasil Belajar Siswa pada Pra Siklus ……… 40 4.2 Hasil Observasi Implementasi Pembelajaran Tematik Siklus I ……... 43 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Implementasi Pembelajaran

Tematik Siklus I ……….. 44

4.4 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I ……… 45 4.5 Hasil Observasi Implementasi Pembelajaran Tematik Siklus II ..…... 49 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Implementasi Pembelajaran

Tematik Siklus II …..……….. 50 4.7 Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ………..…… 51

(10)

V

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Implementasi Pembelajaran Tematik Siklus III ……….….. 56 4.10 Hasil Belajar Siswa pada Siklus III ………..……… 57 4.11 Rekap Hasil Observasi Implementasi Pembelajaran Tematik ……... 61

4.12 Rekap Nilai Aktivitas Siswa dalam Implementasi Pembelajaran Tematik

……….………….….………….. 62

(11)

V

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1 Jaringan Tema Kebunku ………...…….……… 70

Lampiran 2.a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ………. 71

Lampiran 2.b Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ..…………. 76

Lampiran 2.c Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ……….…. 81

Lampiran 3.a Soal Tes Siklus I ………..……….…. 86

Lampiran 3.b Soal Tes Siklus II ………..…...………….…. 87

Lampiran 3.c Soal Tes Siklus III ……….…..………..…. 88

Lampiran 4.a Kunci Jawaban Siklus I ………..…..….. 89

Lampiran 4.b Kunci Jawaban Siklus II ………..….. 90

Lampiran 4.c Kunci Jawaban Siklus III ………..…. 91

Lampiran 5 Pedoman Observasi Implementasi Pembelajaran Tematik ……… 92

Lampiran 6.a Pedoman Observasi Aktivitas Siswa dalam Implementasi Pembelajaran Tematik Siklus I ………..………… 93

(12)

V

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(13)

1

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang diajarkan di tingkat sekolah dasar, IPA mengajarkan tentang lingkungan alam sekitar dan penerapan ilmu alam dalam kehidupan sehari-hari, yang merupakan mata pelajaran yang sangat penting bagi siswa. Sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan (Ahmad Susanto, 167:2013).

Faktor utama penunjang keberhasilan siswa dalam memahami pembelajaran IPA adalah bagaimana seorang guru dapat menyampaikan materi dengan menerapkan hakekat IPA yaitu sebagai produk,proses dan pengembangan sikap sehingga dalam mengajarkan IPA diperlukan model pembelajaran atau pendekatan yang sesuai dengan hakekat IPA dan karakteristik siswa sekolah dasar. Agar tujuan dalam proses pembelajaran khususnya IPA tercapai, hal ini tidak terlepas dari peran seorang guru sebagai pendidik dan ketanggapan siswa dalam memahami suatu konsep atau materi pembelajaran di kelas. Keberhasilan yang diperoleh dari peningkatan hasil belajar siswa sangat diharapkan, karena dapat mengukur sejauh mana kemampuan guru dalam menyampaikan materi dan pemahaman siswa dalam menguasai materi. Hal ini dapat dijadikan acuan dalam penyampaian materi ajar berikutnya, sekaligus menumbuhkan motivasi dalam diri guru karena keberhasilan dalam proses belajar mengajar.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada hari Senin tanggal 3

(14)

2

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahwa rata – rata nilai ulangan harian semester satu mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar Negeri Babakan 02 yaitu 55. Sedangkan seharusnya sebagaimana dalam buku Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, ketuntasan belajar ideal untuk setiap indikator adalah 0 – 100%, dengan batas kriteria ideal minimum 75%. Standar Ketuntasan Belajar Minimal untuk mata pelajaran IPA yaitu 70. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Kelulusan. Rendahnya hasil belajar tersebut diatas, dikarenakan banyak guru tidak menyadari pentingnya penggunaan strategi pembelajaran yang tepat pada anak Sekolah Dasar.

Peserta didik yang berada di Sekolah Dasar khususnya kelas satu, dua dan tiga berada pada rentangan usia dini. Pada usia tersebut seluruh aspek perkembangan kecerdasan seperti IQ, tumbuh dan berkembang sangat luar biasa. Pada umumnya tingkat perkembangan anak usia SD masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik) sehingga pembelajarannya masih bergantung kepada objek – objek konkrit dan pengalaman yang dialaminya.

Sesuai pemaparan pendapat diatas Novi Resmini, yang mengatakan bahwa : “anak terbiasa memandang dan mempelajari segala peristiwa yang terjadi di sekitarnya atau yang dialaminya sebagai suatu kesatuan yang utuh (holistik), mereka tidak melihat semua itu secara parsial (terpisah-pisah)” (http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_IND ONESIA/196711031993032-NOVI_RESMINI/MODEL_PEMBELAJARAN

TERPADU.pdf )

(15)

3

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

demikian akan menyebabkan kurang mengembangkan anak untuk berpikir holistik. Hal tersebut masih terus berlangsung di beberapa Sekolah Dasar termasuk di SD Babakan 02. Padahal seharusnya para guru Sekolah Dasar kelas satu, dua dan tiga sudah saatnya untuk menerapkan pembelajaran tematik.

Selain adanya pemisahan setiap mata pelajaran, berdasarkan pengamatan di lapangan selama ini proses pembelajaran di Sekolah Dasar masih terbiasa dengan menggunakan metode ceramah sehingga pembelajaran masih berpusat pada guru dan buku paket. Siswa tidak aktif dalam pembelajaran karena selama kegiatan belajar mengajar siswa hanya melihat dan mendengarkan, tanpa ada aplikasi sehingga pembelajaran menjadi tidak bermakna.

Menurut data dengan pelaksanaan pembelajaran yang terpisah, muncul permasalahan pada kelas rendah,( satu, dua dan tiga) antara lain yaitu tingginya angka mengulang kelas dan putus sekolah. Angka mengulang kelas dan putus sekolah peserta didik kelas satu Sekolah Dasar lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang lain. Data tahun 2004 memperlihatkan bahwa angka mengulang kelas di kelas satu sebesar 7,92%, kelas dua 4,68%, kelas tiga 4,07%, kelas empat 2,96%, kelas lima 1,93% dan di kelas enam 0,26%. (Depdiknas : 2007 : 47)

Dari pemaparan diatas peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan penerapan model pembelajaran tematik di kelas dua SDN Babakan 02 Kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor. Untuk itu penulis mengambil judul

“Implementasi Model Pembelajaran Tematik Pada Tema Kebunku untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA”.

B. Identifikasi Masalah

Adapun permasalahan yang terdapat di SDN Babakan 02 terkait pembelajaran IPA di kelas dua diantaranya :

(16)

4

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pembelajaran yang masih monoton belum menggunakan metode yang sesuai.

4. Pelaksanaan pembelajaran yang masih terpisah-pisah. C. Rumusan Masalah

Arikunto (1995:229) berpendapat bahwa “Masalah adalah suatu langkah

awal dari suatu kegiatan penelitian”. Dari pendapat tersebut, maka penelitian dilakukan harus berdasarkan suatu masalah yang sedang terjadi, masalah tersebut haruslah diketahui penyebabnya dan selanjutnya merencanakan tindakan untuk mengatasi masalah tersebut, Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Implementasi model pembelajaran tematik pada tema Kebunku di kelas dua sekolah dasar ?

2. Apakah melalui penerapan model pembelajaran tematik pada tema Kebunku hasil belajar siswa akan meningkat ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana implementasi model pembelajaran tematik dengan tema Kebunku di kelas dua sekolah dasar.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran tematik.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat. Adapun manfaat penelitian dapat diuraikan sebagai berikut :

(17)

5

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Menambah wawasan dan pengalaman baru serta memperoleh masukan dari hasil Penelitian Tindakan Kelas khususnya dalam penerapan model pembelajaran tematik.

 Menambah penguasaan konsep, prosedur dan teknik dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

2. Bagi Guru

 Menambah wawasan dan pengalaman baru dalam kegiatan belajar mengajar dalam model KTSP di sekolah

 Sebagai masukan untuk guru lain yang mengajar di kelas dua 3. Bagi Siswa

 Meningkatkan kompetensi siswa mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap serta meningkatkan pemahaman dan keaktifan siswa dalam proses belajar.

 Meningkatkan motivasi dan minat belajar siswa untuk mata pelajaran IPA khususnya.

 Siswa melakukan kegiatan belajar sesuai dengan tingkat perkembangannya.

4. Bagi Pembaca

(18)

24

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Subyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitiannya adalah siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri Babakan 02 Kecamatan Tenjo Kabupaten Bogor. Dengan jumlah siswa 30 orang.

Alasan memilih subyek penelitian di kelas II ini adalah karena dalam proses kegiatan mengajar masih mengalami pemisahan bidang studi, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menerapkan pembelajaran tematik di kelas II.

2. Lokasi Penelitian

Jika dilihat dari sudut geografis Sekolah Dasar ini terletak di perkampungan dengan dikelilingi pemukiman penduduk. Sekolah Dasar Negeri Babakan 02 terdiri dari enam jenjang kelas dengan masing – masing jenjang terdiri dari satu kelas. Jumlah guru sebanyak 13 orang, terdiri dari kepala sekolah, 5 guru tetap dan 8 guru honorer. Dipilihnya Sekolah Dasar Negeri Babakan 02 sebagai lokasi berdasarkan atas pertimbangan bahwa sekolah tersebut merupakan tempat yang cocok untuk dilakukannya penelitian.

B. Metode Penelitian

(19)

25

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berbagai macam masalah. Misalnya, mengenai bagaimana cara memberikan materi pelajaran agar dapat dipahami oleh siswa dengan cepat dan tepat atau mengenai kondisi kelas yang kurang kondusif bahkan terkadang guru tidak menyadari penggunaan metode yang kurang sesuai. Hampir sebagian besar guru Sekolah Dasar pernah merasakan atau mendapatkan kesulitan tersebut. Oleh karena itu, peran guru dalam upaya perbaikan pendidikan sangat penting. Guru sebagai ujung tombak dalam sistem pembelajaran bertanggungjawab merenungkan kembali dan mengupayakan strategi pembelajaran yang tepat pada anak Sekolah Dasar.

Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini dalah Metode Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yang dikembangkan oleh Kemmis dan Toggart. Sedangkan bentuk PTK yang dipilih adalah PTK kolaboratif yaitu penelitian yang mempunyai sifat kerja sama antara guru dan peneliti, karena dari persoalan – persoalan yang dihadapi, guru menyadari pentingnya pemecahan persoalan secara professional, tetapi ternyata tidak semua guru mampu untuk melihat sendiri persoalan – persoalan tersebut, sehingga perlu bantuan orang lain.

Dari permasalahan – permasalahan yang dihadapi oleh guru seperti disebutkan di atas, penggunaan metode Penelitian Tindakan Kelas merupakan solusi yang tepat dan merupakan salah satu alternatif yang dapat diambil untuk mengetahui tingkat kemajuan bidang pendidikan terutama di kelas atau di sekolah. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya. (Suharsimi:2008:58)

Menurut Kemmis dan Mc. Taggart menyatakan bahwa :

(20)

26

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lakukan, serta mempertinggi pemahaman mereka terhadap praktik dan situasi dimana praktik itu dilaksanakan” ( Kunandar,2008 : 42 )

Sebagaimana telah dijelaskan, PTK merupakan bagian dari penelitian. Ciri khusus PTK adalah adanya tindakan yang nyata. Tindakan itu dilakukan pada situasi alami dan ditujukan untuk memecahkan permasalahan. Tindakan tersebut merupakan suatu kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Pada penelitian tindakan, kegiatan tersebut dilakukan dalam rangkaian siklus kegiatan.

Karakteristik dari Penelitin Tindakan Kelas, diantaranya sebagai berikut : 1. PTK hendaknya dimulai dari permasalahan yang sederhana, nyata,

jelas, dan tajam mengenai hal – hal yang terjadi di dalam kelas.

2. PTK merupakan kegiatan penelitian yang tidak saja berupaya memecahkan masalah, tetapi sekaligus mencari dukungan ilmiahnya. PTK merupakan bagian penting dari upaya pengembangan profesional guru, karena PTK mampu membelajarkan guru untuk berpikir kritis dan sistematis.

3. Hal yang dipermasalahkan bukan dihasilkan dari kajian teoritis, tetapi berasal dari adanya permasalahan yang nyata dan aktual yang terjadi dalam pembelajaran di kelas.

4. Adanya kolaborasi antara praktisi (guru, kepala sekolah, siswa, dan lain – lain) dan peneliti dalam pemahaman, kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan keputusan yang akhirnya melahirkan kesamaan tindakan.

(21)

27

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meningkatkan, dan (d) bertujuan memperoleh pengetahuan dan/atau sebagai pemecahan masalah.

Adapun beberapa model penelitian tindakan dan suatu model yang kiranya tidak terlalu sulit untuk dilakukan oleh para guru SD yang ditawarkan oleh para ahli adalah model Kemmis dan Mc.Taggaret dari Deakin University, model ini terdiri dari empat komponen yaitu : rencana , tindakan, observasi dan refleksi ( dalam Eddi Yusnandar dan Nur’aini, 2013:24 )

Rencana : Rencana tindakan apa yang dilakukan untuk

memperbaiiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi

Tindakan : Apa yang dilakukan oleh guru atau penelitian sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang

diinginkan.

Observasi : Mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.

Refleksi : Penelitian mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria.

(22)

28

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk lebih jelasnya pola rangkaian tentang penelitian tidakan kelas yang dilakukan peneliti mengacu kepada model Kemmis dan Mc Taggart (Supardi, 2008 : 105 ), yaitu seperti yang digambarkan sebagai berikut :

Langkah – langkah PTK Model Kemmis dan Taggart ( Arikunto,dkk, 2008 : 105 )

Dengan langkah – langkah ini terjadi suatu siklus, rencana – rencana dalam observasi, tindakan, refleksi, dan seterusnya, sehingga tercapai tujuan yang diinginkan.

C.Definisi Operasional Observasi

Siklus I

Prasiklus Tindakan

Rencana

Refleksi Refleksi Observasi

Rencana

Rencana Tindakan Siklus II Refleksi

Observasi

Tindakan Siklus III

(23)

29

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menyamakan persepsi dan agar tidak terjadi kesalah pahaman maka akan diberikan definisi operasional dan istilah – istilah yang digunakan : a. Pembelajaran Tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan

tema untuk mengkaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. (Asep Jihad, 2009:42) b. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi

pembicaraan (Poerwadarminta,1983 dalam Rusman 2012:254). Tema kebunku adalah tema yang diambil dari salah satu tema Lingkungan yang sudah ditetapkan dalam silabus KTSP.

c. Hasil belajar adalah perubahan – perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek – aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. (Ahmad, 2013 : 5)

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, menggunakan dua jenis instrument yaitu : 1. Tes

Tes adalah pertanyaan – pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan ( tes lisan ), dalam bentuk tulisan ( tes tertulis ), atau dalam bentuk perbuatan ( tes tindakan ). Nana Sudjana ( 2011, 35 )

(24)

30

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Tes tertulis

Tes tertulis isian dibuat sebanyak 10 soal untuk setiap siklus. Materi soal disesuaikan dengan materi bidang studi yang dipadukan. Sebagai contoh sesuai dengan RPP yang dibuat untuk siklus I bidang studi yang dipadukan adalah IPA, Bahasa Indonesia, Matematika dan IPS maka materi soal adalah materi yang berkaitan dengan IPA, Bahasa Indonesia, Matematika dan IPS. Masing – masing soal diberi bobot skor 2 sehingga kriteria penilaian adalah sebagai berikut:

2. Observasi

Observasi atau pengamatan sebagai alat penmilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. ( Nana Sudjana, 2011 : 84 )

Observasi merupakan kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Jadi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap. Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : (1) Observasi non sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrument pengamatan, (2) Observasi sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatan. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi sistematis yang menggunakan pedoman observasi. Untuk mengimplementasikan pembelajaran tematik selain dari proses pembelajaran juga dapat dilihat dari aktifitas siswa. Pedoman observasi dalam penelitian ini ada dua maca yaitu, pedoman observasi tentang

(25)

31

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

implementasi pembelajaran tematik dan pedoman aktifitas siswa dalam implementasi pembelajaran tematik.

Data mengenai bagaimana penerapan pembelajaran tematik, dipusatkan pada bagaimana guru merancang pembelajaran tematik, sehingga pedoman observasinya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1

Pedoman Observasi Tentang Implementasi Pembelajaran Tematik

NO Aspek yang di implementasikan Nilai

1 2 3

Menetapkan indikator dari masing – masing bidang studi yang terkait

Nilai 3 apabila rancang sesuai dengan model pembelajaran tematik

(26)

32

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Persentase Penilaian :

Nilai akhir = �� � �ℎ �

�� �ℎ � � � � 100%

Tabel 3.2

(27)

33

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8.

9.

10.

Siswa dapat mengerjakan soal – soal pembagian sebagai pengurangan berulang Siswa dapat mengerjakan soal – soal pembagian sebagai kebalikan dari perkalian

Siswa dapat mengerjakan soal – soal pembagian sampai 50 dengan berbagai cara

Tabel 3.3

(28)

34

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7.

(29)

35

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6.

Siswa dapat menyebutkan nama – nama binatang yang ada di kebun sekolah Siswa dapat menyebutkan nama- nama tumbuhan yang ada di kebun sekolah Siswa dapat menjelaskan ciri – ciri binatang dan tumbuhan secara rinci baik itu nama, ciri khasnya, suaranya, tempat hidupnya, dengan pilihan kata runtut,yang ada di kebun sekolah

Siswa dapat mengerjakan soal – soal perkalian sebagai penjumlahan berulang Siswa dapat mengerjakan soal – soal perkalian sampai 50 dengan berbagai cara Kriteria Penilaian:

 Nilai 3 apabila dilakukan dengan benar dan cepat  Nilai 2 apabila dilakukan dengan benar tetapi lama  Nilai 1 apabila dilakukan dengan salah dan lama

E. Prosedur Penelitian

(30)

36

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Prasiklus

Tahap ini merupakan tahap awal yang hanya terdiri dari dua tahap yaitu observasi dan refleksi. Kegiatan ini dilakukan sebagai berikut : a. Observasi

Kegiatan ini dimaksudkan mengamati kegiatan pembelajaran IPA yang asli berdasarkan kondisi nyata. Dimana kegiatan pembelajarannya masih terpisah atau bersifat parsial, selain itu hasil belajar yang masih kurang sesuai dengan yang diharapkan.

b. Refleksi

Kegiatan ini dimaksudkan peneliti dan guru mengadakan diskusi dan evaluasi tentang permasalahan yang dihadapi oleh guru. Permasalahan tersebut ditemukan pada saat observasi yang berkaitan dengan proses pembelajaran di kelas II yang belum dilaksanakan dengan menggunakan pembelajaran tematik. Selanjutnya memberikan refleksi sebagai bahan rancangan untuk merumuskan tindakan pada siklus I. 2. Siklus I

a. Rencana

Rencana disusun atas dasar pertimbangan untuk dilaksanakan secara efektif di lapangan. Dalam kaitan ini rencana disusun secara kolaboratif antara peneliti dan guru. Adapun hal – hal yang direncanakan adalah :

 Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam KBM  Menentukan tema yang akan dibahas

 Mengembangkan skenario pembelajaran dengan membuat jaringan tema

(31)

37

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Mengembangkan format observasi pembelajaran. b. Tindakan

Melaksanakan tindakan dengan mengacu pada skenario yaitu menerapkan Pembelajaran Tematik dengan tema Kebunku.

c. Observasi

Melakukan observasi dengan menggunakan format observasi d. Refleksi

 Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan  Mengadakan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi.

 Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk digunakan pada siklus selanjutnya.

F. Analisis Data

Setelah data diperoleh dari hasil pengumpulan data, maka data perlu segera diolah. Data ditafsir dari evaluasi pada setiap siklus. Secara garis besar pengolahan data mencakup tiga langkah, yakni :

1. Persiapan

Kegiatan dalam langkah persiapan ini antara lain :

a. Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrument pengumpulan data.

(32)

38

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tahap pentabulasian

Dalam tahap ini pengklasifikasian data kegiatan pentabulasian data melalui beberapa hal, yaitu :

a. Penilaian skor pada hasil observasi

b. Menjumlahkan daftar nilai untuk dibuat presentase

c. Pemberian skor terhadap item – item yang perlu diberi skor, artinya pemberian skor pada soal – soal tes dan menjumlahkan skor yang diperoleh setiap siswa. Skor setiap siswa dikumpulkan untuk dibuat rata -rata pada setiap siklus pembelajaran.

3. Tahap penerapan data

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, kegiatan tersebut adalah :

a. Menafsirkan data sesuai dengan pertanyaan penelitian

(33)

66

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta interpretasi hasil tes dan observasi yang dilakukan dalam 3 siklus pada Bab IV maka penelitian tindakan kelas ini, dapat disimpulkan sebagai berikut :

Pertama, telah terjadi peningkatan kemampuan dalam mengimplementasikan pembelajaran tematik. Disini dapat dilihat dari kemampuan merencanakan pembelajaran dengan memadukan beberapa bidang studi atau pembelajaran tematik. Hal ini membuktikan bahwa telah terjadi peningkatan dalam penerapan pembelajaran tematik untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan rancangan pembelajaran tematik yang baik atau sesuai dengan langkah – langkah pembelajaran tematik berarti sudah mampu mengimplementasikan pembelajaran tematik. Kemudian dengan meningkat kemampuan dalam melaksanakan proses pembelajaran maka telah terjadi proses belajar mengajar yang bermakna yang sesuai dengan karakteristik dan langkah – langkah pembelajaran tematik. Sehingga jika proses pembelajaran berhasil dengan baik maka hasil belajar dan aktifitas siswa pun akan meningkat.

(34)

67

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rekomendasi

Berdasarkan pembahasan temuan dari hasil penelitian, maka rekomendasi yang dapat peneliti sampaikan sebagai berikut:

1. Untuk guru

Diharapkan guru Sekolah Dasar lebih baik untuk menerapkan pembelajaran tematik, bukan pembelajaran yang terpisah – pisah , karena hal itu tidak sesuai dengan karakteristik anak usia awal Sekolah Dasar. Sebelum mengimplementasikan pembelajaran tematik sebaiknya guru – guru kelas awal Sekolah Dasar untuk benar-benar dalam merancang pembelajaran dengan memperhatikan langkah – langkah dan karakteristik pembelajaran tematik.

2. Untuk Kepala Sekolah

(35)

68

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,S (1996) Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto,S.dkk (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara Arikunto,Suharsimi. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara Badudu.S.(1994). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Pustaka Sinar

Harapan.

Barlia, Lily. (2009). Teori Pembelajaran Sains Di Sekolah Dasar. Subang : Royyan Press.

Depdiknas.(2007). Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di Sekolah

Dasar.

Depdiknas.(2008). Standar Kompetensi Lulusan Buku percobaan IPA SD. Depdiknas.(2007) Pendidikan dan Latihan Propesi Guru

Elearningpendidikan.(2014). Pengertian Tentang Belajar. [Online] Tersedia di : http://www.elearningpendidikan.com/beberapa-pengertian-tentang-belajar.html. [Diakses 07 Juni 2014]

Hodijah.E.(2008). Penerapan Pembelajaran Tematik untuk Meningkatkan

Kompetensi Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar dengan Tema Lingkungan,

Skripsi,UPI Kampus Serang, tidak diterbitkan.

Jihad.A.dkk. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo Journal424.(2014) Pembelajaran Terpadu model Webbed. [Online] Tersedia di ;

http://journal424.wordpress.com/2013/02/10/pembelajaran-terpadu-terjala-webbed-modle/. [ Diakses : 07 Juni 2014]

Kunandar.(2008). Langkah-Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

(36)

69

Eri Purwanto, 2014 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK PADA TEMA KEBUNKU UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lepank.com.(2014) Pengertian belajar mengajar menurut Tyson. [Online] Tersedia di : http://www.lepank.com/2012/08/pengertian-mengajar-menurut-tyson-dan.html. [Diakses 07 Juni 2014]

Resmini.N (2014).Model Pembalajaran Terpadu. [Online] Tersedia di :

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_I

NDONESIA/196711031993032-NOVI_RESMINI/MODEL_PEMBELAJARAN_TERPADU.pdf. [Diakses 07 Juni 2014]

Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran:Mengembangkan Propesi Guru. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Susanto,Ahmad.(2013). Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta : Kencana.

Sudjana,Nana.(2011).Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.

Titin.(2014). Hakikat Pembelajaran Terpadu. [Online] Tersedia di : (http://titinkusayank.blogspot.com/). [Diakses 07 Juni 2014)

Trianto. (2010). Mengembangakan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta : PT.Prestasi Pustakaraya.

Yusnandar,Edi dan Nur’aini. (2013). Metode Penelitian Pendidikan di SD. Serang

Gambar

Gambar
Tabel
Tabel 3.1 Pedoman Observasi Tentang Implementasi Pembelajaran Tematik
Tabel 3.2 Pedoman observasi  aktifitas siswa dalam Implementasi pembelajaran tematik
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kehidupan organisasi, baik dalam bentuk organisasi pemerintahan maupun organisasi swasta kerjasama para anggota organisasi di dalamnya mutlak diperlukan. Dengan perkataan

KARAKTERISTIK PELAKSANAAN SEKSIO SESAREA BERULANG DI RSUP H. ADAM MALIK DAN

Sentra Inti Nusa Energi Jakarta Selatan Armyn Rizal Harahap sales@sinergiservice.net 1.IT.03 Layanan Voluntary (General Inspection). 5.07.13 Layanan Penyediaan Tenaga Kerja

Sedangkan perkembangan merupakan proses perubahan-perubahan yang terutama berhubungan dengan aspek psikis atau hidup kejiwaan individu seperti perubahan mental, sosial,

Hal ini demikian kerana kebangkitan China sebagai sebuah kuasa ekonomi di rantau Asia telah memberi kebimbangan terhadap Amerika Syarikat (AS) kerana keadaan

Oxidation rates at 700, 750, and 800 °C for the aluminized steel in steam are higher rate due to the crack formation in the alumina scale and aluminide layer in presence of

As suggested in the chart, some schools of methodology see the teacher as ideal language model and commander of classroom activity (e.g., Audio-Lingual Method, Natural

Tujuan umum dari peneli tian “Bom Waktu Nikah Karbitan” (Analisis Pengaruh Pernikahan Dini Terhadap Angka Perceraian di Indonesia) adalah untuk mengetahui korelasi