PENERAPAN BENTUK- BENTUK PERMAINAN AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGIKUTI AKTIVITAS PEMBELAJARAN AQUATIK (Studi eksperimen Kelas V di Sekolah Dasar Islam Terpadu Nur Al rahman cimahi )
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Oleh
ELLA MEILIA ROSITA 1006259
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
PENERAPAN BENTUK-BENTUK PERMAINAN AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGIKUTI AKTIVITAS PEMBELAJARAN AQUATIK
(Studi eksperimen kelas V di Sekolah Dasar Islam Terpadu Nur Al-rahman cimahi
)
Oleh Ella Meilia Rosita
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Ella Meilia Rosita 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN
ELLA MEILIA ROSITA
PENERAPAN BENTUK- BENTUK PERMAINAN AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGIKUTI AKTIVITAS
PEMBELAJARAN AQUATIK
(Studi Eksperimen kelas V Di SDIT Nur Al Rahman Cimahi)
Disetujui Dan Disahkan Oleh Dosen Pembimbing: Pembimbing I
Helmy Firmansyah, M. Pd NIP. 197912282005011002
Pembimbing II
Jajat Darajat KN. M. Kes NIP. 197608022005011002
Mengetahui Ketua Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Ella Meilia Rosita, 2014
Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Ella Meilia Rosita (1006259) “Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik”. Pembimbing I: Helmy Firmansyah, M.Pd dan Pembimbing II: Jajat Darajat KN. M. Kes Aktivitas Pembelajaran Aquatik merupakan aktivitas yang tidak mudah untuk dilakukan karena di air, lain hal dengan yang di darat. Dalam pandangan aktivitas aquatik selalu terpikir untuk bermain air saja, dan beberapa siswa yang masih takut dengan air memberikan siswa tidak mermotivasi untuk melakukan aktivitas aquatik maka dari itu, Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan permainan air terhadap motivasi belajar siswa. Dari permainan siswa dapat termotivasi dalam melakukan aktivitas pembelajaran aquatik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Teknik pengambilan sampel secara acak (sample random sampling). Dengan sample siswa kelas V SDIT Nur Al rahman cimahi berjumlah 70 siswa. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan skala Guttman dapat dibuktikan skor tertinggi 1 dan skor terendah 0. Instrumen motivasi belajar berupa angket sebanyak 45 butir pernyataan. Nilai rata awal kelompok eksperimen X ± Sd 22,829 ± 5,66 dan rata- rata akhir X ± Sd 24,429 ± 5,66 sedangkan kelompok pembelajaran konvensional nilai awalnya Pertest X ± Sd 23,34 ± 4,66 dan nilai akhir postest X ± Sd 25,80 ± 4,33. Dalam hipotesis pertama taraf signifikansinya sebesar 0,268, hipotesis kedua sebesar 0,026, hipotesis ketiga sebesar 0,260. Selisih dari rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 0,28 atau 6,154%. Berdasarkan hasil uji signifikan terhadap motivasi belajar siswa bahwa terjadi penaikan namun saat dibandingkan dengan hasil kelas konvensional hasilnya tidak signifikan. Makadari itu tingkat motivasi belajar siswa dalam permaianan air tidak berpengaruh.
Ella Meilia Rosita, 2014
Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Ella Meilia Rosita (1006259) “The Application of Water Games towards Students’ Motivation in Learning Aquatic Activity”. Supervisor I: Helmy Firman, M.Pd and Supervisor II: Jajat Darajat KN. M. Kes
Learning aquatic activity is not easy to do because it is doing in the water, different with activity in the ground. Many people think that aquatic activity is playing with water, and some students are still afraid of the water and not motivated to do aquatic activities. The purpose of this study was to determine the effect of the application of water games on students' motivation. Through a game, students can be motivated in learning aquatic activities. The method used is the experimental method. Random sampling technique was used in this research. 70 students of fifth grade in SDIT Nur Al Rahman Cimahi are chosen as sample of the research. The instrument of this study is using Guttman scale, with the highest score is 1and the lowest score is 0. Questionnaire is also used as instrument, the questionnaire is consists of 45 questions related to learning motivation. The average value of the initial group of experiments (± sd) 22.829 ± 5.66 and the final average value is (± sd) 24.429 ± 5.66. Meanwhile in the conventional learning, pretest initial value (± sd) 23.34 ± 4.66 and the final value of posttest (± sd) 25.80 ± 4.33. In the first hypothesis significance level is 0.268 while at the second hypothesis is 0.026, and 0.260 for the third hypothesis. Deviation of the average experimental class and control class are 0.28 or 6.154%. Based on the results of test toward student motivation, there is an increasing, however when it compared with the conventional class, the results are not significant. This the level of student motivation in games or water had no effect.
Ella Meilia Rosita, 2014
Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR dan BAGAN ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Penelitian ... 2
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 3
E. Batasan Penelitian ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA/ LANDASAN TEORI ... 5
A. Kajian Pustaka ... 5
1. Pengertian Pendidikan Jasmani ... 5
2. Sejarah Renang... 8
3. Aktivitas di Air (renang) ... 9
4. Hakikat Permainan ... 10
5. Teori Motivasi ... 16
1. F.W Taylor dan Manajemen Ilmiah ... 18
2. Hirarki Kebutuhan Maslow... 19
a.) Kebutuhan Fisiologis ... 19
b.) Kebutuhan akan rasa aman ... 20
c.) Kebutuhan akan cinta kasih atau kebutuhan sosial ... 20
d.) Kebutuhan akan penghargaan... 20
e.) Kebutuhan aktualisasi diri... 20
B. Kerangka Pemikiran ... 20
C. Hipotesis Penelitian ... 22
BAB III METODE PENELITIAN ... 23
A. Desain Penelitian ... 23
B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 24
1. Lokasi Penelitian ... 24
2. Subjek Penelitian ... 24
C. Populasi dan Sampel ... 24
1. Populasi ... 24
2. Sampel... 25
D. Instrumen Penelitian ... 25
Ella Meilia Rosita, 2014
Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Kisi- kisi Instrument Motivasi... 28
b. Kriteria Pemberian Skor Pertanyaan atau Pernyataan... 29
E. Proses Pengembangan Instrument ... 31
1. Uji Validitas... 31
2. Uji Realibilitas ... 31
F. Prosedur Penelitian ... 33
G. Prosedur Pengolahan Data... 35
1. Analisis Data... 35
2. Uji Prasyarat Analisis ... 35
1) Uji Normalitas ... 35
2) Uji Homogenitas ... 36
3. Uji Hipotesis ... 36
BAB IV HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 37
A. Temuan ... 37
1. Deskripsi Data ... 37
2. Uji Prasyarat Analisis ... 38
1) Uji Normalitas ... 38
2) Uji Homogenitas ... 39
3. Uji Hipotesis ... 40
4. Pembahasan ... 43
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI ... 48
A. Simpulan ... 48
B. Implikasi ... 48
C. Rekomendasi... 48
DAFTAR PUSTAKA ... 50
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Ella Meilia Rosita, 2014
Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.ed u
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Aktivitas Jasmani didasari dari pola gerak individu yang memberikan fungsi
tersendiri bagi yang melakukannya selain memberikan tubuh menjadi sehat lahir dan
batin. Selain sehat lahir dan batin juga pendidikan jasmani memberikan pemahaman
keselarasan tubuh kita dari akal mau pun pikiran . kenyataannya dalam pendidikan
jasmani, aktivitas olahraga yang mengeluarkan keringat namun, namun pendidikan
jasmani yang sebenarnya tidak seperti itu selain berkeringat masyarakat pun,
merasakan rasa senang dan tidak ada tekanan dalam melakukan aktivitas jasmani
tersebut. Tujuan dari Pendidikan Jasmani ini lebih dikuatkan lagi dengan
dikeluarkannya Undang- undang Republik Indonesia nomor 4 tahun 1950, tentang
Dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran di sekolah sekolah. Undang- undang tersebut
berbunyi sebagai berikut: “pendidikan jasmani yang menuju kepada keselarasan atara tumbuhnya badan dan perkembangan jiwa dan merupakan suatu untuk membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang sehat dan kuat lahir dan batin,
diberikan disegala jenis sekolah”. (Sumardiyanto,2010, hlm.16). menurut kutipan
diatas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan jasmani adalah setiap tingkat sekolah
wajib melaksanakan segala jenis pendidikan jasmani seperti cabang- cabang olahraga
atletik, senam, permainan dan renang.
Cabang olahraga yang membuat penulis tertarik untuk dijadikan sebagai
penelitian ini yaitu cabang olahraga renang dikarnakan cabang olahraga ini yang
jarang sekali digemari dan disukai oleh masyarakat dalam konteks pembelajaran
namun dalam konteks bermain masyarakat lebih menyukainya, jadi penelitian ini
dilakukan dalam bentuk aktivitas pembelajaran aquatik. Sebelum lebih jauh lagi dapat
di jelaskan aktivitas renang dalam pandangan penulis yaitu aktivitas air yang
2
Ella Meilia Rosita, 2014
Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
air dengan beberapa gaya renang yaitu ; gaya bebas, gaya dada, gaya punggung dan
gaya kupu-kupu, juga memberikan faktor intrrinsik yaitu percaya diri, dan
keberanian. Selain itu juga dilihat dari kegiatan sehari-hari dalam renang juga dapat
dijadikan sebagai terapi penyembuhan. hal ini dapat dijelaskan manfaat berenang
dalam kutipan berikut ini “Berenang memberikan banyak mafaat yang kurang lebih
sama dengan manfaat latihan kebugaran air, tetapi berenang lebih halus untuk sendi.
Saat semakin tua, kita makin kesulitan untuk menoleransi tekanan dari latihan yang
dilakukan di dalam hidup dibanding olahraga yang lain”. (Lees,2008,hlm.4).
Maka dari itu dapat jelaskan dari kutipan diatas bahwa pentingnya aktivitas air
(berenang) yang memberikan dampak positif bagi tubuh kita di masa yang akan
datang, yaitu terbukti dalam kebugaran tubuh. Aktivitas di air pula dapat dilakukan
dengan permainan di air yang dapat memberikan motivasi tersendiri dalam
melakukan aktivitas tersebut karna menurut pandangan penulis dengan permainan
kegiatan jasmani dapat dilakukan dengan senang hati dan tidak ada rasa beban.
Diambil dari arteikel bahwa “permainan adalah usaha olah diri (olah pikiran dan olah
fisi) yang sangat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan motivasi, kinerja,
dan prestasi dalam melaksankan tugas dan kepentingan organisasi dengan lebih baik”
menurut Kimpraswil (dalam as’adi Muhammad, 2009, hlm 26). Sedangkan menurut
pendapat lainnya “permainan adalah sebagai suatu aktifitas yang membantu anak mencapai perkembangan yang utuh, baik fisik, intelektual, social, moral, dan
emosional. (dalam Andang Ismail, 2009, hlm 27).
Dari penjelasan latar belakang diatas dapat disimpulkan bahwa aktifitas
permainan dapat memberikan perkembangan emosional, intelektual, sosial, moral dan
juga fisik. Dari pengertian diatas bahwa perkembangan motivasi berpengaruh dalam
aktifitas permainan, maka dari itu pendekatan permainan di air dapat memicu siswa
untuk menjadi lebih termotivasi dalam pembelajaran aktivitas di air (renang).
3
Ella Meilia Rosita, 2014
Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Masalah Penelitian merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya
melalui pengumpulan data, dan analisis dari data tersebut. Sehingga pada akhrinya
akan menjadi sebuah kesimpulan atau hasil dari sebuah penelitian. Berdasarkan
uraian latar belakang masalah diatas, masalah penelitian yang penulis rumuskan
adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh permainan air terhadap motivasi belajar?
2. Apakah terdapat pengaruh pembelajaran konfensional aktifitas air (gaya
bebas) terhadap motivasi belajar?
3. Apakah terdapat perbedaan pengaruh antara kelompok pembelajaran
konfensional aktivitas air (gaya bebas) dan kelompok permainan air terhadap
motivasi belajar?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan masalah penelitian. Maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah dalam permainan air memberikan pengaruh
terhadap motivasi belajar.
2. Untuk mengetahui apakah dalam pembelajaran konfensional aktifitas air
(gaya bebas) memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar.
3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pengaruh antara kelompok
pembelajaran konfensional aktivitas air (gaya bebas) dan kelompok
permainan air terhadap motivasi belajar.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang penulis paparkan diatas, maka penelitian ini
di harapkan dapat bermanfaat bagi para pengajar untuk melakukan pembelajaran
aktivitas aquatik (renang) sebagai berikut:
4
Ella Meilia Rosita, 2014
Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Secara teoritis, dapat memberikan informasi kepada pihak sekolah sebagai
lembaga berkompeten menghasilkan generasi- generasi perjuangan
kehidupan, semua guru yang memberikan informasi pemahaman pada anak,
orangtua serta masyarakat umum tentang bentuk- bentuk permainan di air
terhadap motivasi pembelajaran keikut sertaan aktivitas aquatik (renang).
2. Manfaat Secara Praktis
Secara Praktis, dapat dijadikan acuan pada guru pendidikan jasmani dalam
upaya meningkatkan pencapaian tujuan pendidikan, khususnya aktivitas
pembelajaran aquatik dalam bentuk-bentuk permainan di air dapat
memberikan motivasi siswa itu sendiri dan memperluas kembali pengetahuan
siswa.
E. Batasan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan maka batasan masalahnya adalah
ruang lingkup permainan renang dan mengembanglan motif afektif siswa dalam
permainan tersebut. Serta proses pembelajaran dilakukan di SDIT Nur Al rahman
Cimahi, kelas V . Adapun ruang lingkup permasalahan yang ingin dibahas adalah:
1. Ruang lingkup penelitian ini adalah penerapan bentuk- bentuk permainan air
terhadap motivasi belajar mengikuti aktivitas pembelajaran aquatik (renang).
2. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen
3. Populasi penelitian adalah siswa kelas V di SDIT Nur Al rahman. Teknik
Ella Meilia Rosita, 2014
Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Untuk memperlancar proses penelitian maka perlu dilakukan langkah-langkah yang
akan peneliti lakukan dalam penelitian ini. Desain penelitian ini diharapkan bisa menjadi
pedoman bagi peneliti dalam melaksanakan setiap langkah-langkah penelitian yang akan
diambil agar proses penelitian berjalan sesuai dengan prosedur yang benar dalam rangka
melakukan penelitian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, Desain dalam
penelitian ini menggunakan Pretest- Postest Control Group Design yaitu desain dapat
digambarkan seperti berikut:
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Keterangan:
R1 = kelompok permainan air
R2 = Kelompok Kontrol
O1 = (penerapan perrmainan) pretest
O2 = (penerapan permainan) posttest
O3 = Kelompok kontrol pretest
O4 = Kelompok kontrol posttest
X = Perlakuan tretment
Dalam desain diatas dapat di jelaskan menurut Sugioyono (2013, hlm.113) bahwa “desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok permainan air dan
R1 O1 X O2
24
Ella Meilia Rosita, 2014
Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kelompok control. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok permainan air tidak berbeda
secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah (O2 – O1) – (O3 – O4)” dari penjelasan
diatas dapat diambil dalam peneliatian yang akan dilakukan penulis, terdapat dua kelompok
yaitu kelompok permainan air perlakuan perdekatan bermain dan kelompok control
konfesional dari kedua kelompok tersebut dapat diambil hasil dari penelitian yang akan
dilaksanakan bahwa adanya pembanding antara kelompok permainan air dan kelompok
kontrol dalam tingkat motivasi belajar siswa dalam aktivitas aquatik (renang) dan juga
dalam penelitian ini dilakukan pula perbandingan antara motivasi belajar kepada murid
laki- laki dan perempuan karna dalam hal ini juga dapat dilihat perbandingan yang
signifikan antara motivasi belajar siswa laki- laki dan perempuan, pada dasarnya motivasi
belajar akan timbul dalam segala hal yang telah dijelaskan dari di bab 2, bahwa motivasi
dapat muncul dari intrinsik dan ekstrinsik.
B. Lokasi dan Subjek penelitian
1. Lokasi penelitian
Tempat atau lokasi yang digunakan untuk melakukan penelitian dilaksanakan di SDIT
Nur Al Rahman. Tepat nya di kolam renang yang telah di fasilataskan untuk pembelajaran
Aquatik (Renang).
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dimaksudkan untuk memperkuat serta memberikan informasi yang
sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah
siswa kelas V Sekolah Dasar Islam Terpadu Nur- Al rahman Tahun Ajaran 2014/2015.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Benda mati atau hidup yang berada dalam sekeliling alam ini, dapat menjadi populasi.
25
Ella Meilia Rosita, 2014
Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perilaku, juga tingkah laku yang dapat menjadikan populasi. Dari penjelasan di atas dapat
disimpulkan bahwa populasi yang akan dilakukan dalam peneletian ini yaitu SDIT Nur Al
rahman cimahi.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SDIT Nur Al rahman kelas V yang berjumlah
24 siswa.
Tabel 3.1 Jumlah seluruh siswa kelas V
No. Kelas Jumlah
1. Va 24
2. Vb 24
3. Vc 24
Jumlah
keseluruhan 72
Jadi, jumlah yang dapat mewakili sample dalam penelitian ini dengan menggunakan
teknik Sampling jenuh.
D. Instrumen Penelitian
Dalam sebuah penelitian dibutuhkan instrument yang kuat untuk mendukung jalannya
proses penelitian tersebut, sebagaimana dengan itu menurut sugiyono (2013, hlm. 305) mengatakan bahwa “… kualitas instrument penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrument dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara- cara yang
digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu instrument yang telah diuji validitas
26
Ella Meilia Rosita, 2014
Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Sugiyono (2012, hlm.147) mengemukakan bahwa “Pada prinsipnya meneliti
adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam
penelitian biasanya dinamakan instrument penelitian.” Guna tercapainya keberhasilan
penelitian, maka diperlukan suatu teknik dan alat pengumpulan data yang tepat atau sesuai
dengan masalah yang akan diteliti. Sedangkan menurut Arikunto (2007, hlm.121) “Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan sesuatu metode.” Sebagaimana hal yang dijelaskan oleh beberapa pendapat diatas , maka penulis menyimpulkan bahwa
instrument penelitian adalah syarat penting untuk melakukan suatu penelitian yang berguna
bagi kelancaran proses penelitian juga sebagai alat ukur yang digunakan untuk mengukur
segala kejadian atau fenomena yang ada, dan suatu alat ukur untuk melakukan suatu tes
yang bertujuan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam proses penelitian.
Pada penelitian ini juga dilakukan pre-test dengan menggunakan instrument angket
yang telah disediakan dan dilanjut dengan diberikan perlakuan (treatment) permainan di air
lalu diakhiri dengan post test berupa angket. Pembelajaran aktivitas diair dengan diberikan
perlakuan permaian berlangsung selama 12 kali pertemuan. Selama ± 6 minggu. Hal ini
didasarkan menurut Harre yang dikutip oleh Harsono (1988:106) yang menyatakan bahwa:
Macro-cycle adalah suatu siklus latihan jangka panjang yang bisa memakan waktu 6
bulan, satu tahun, sampai beberapa tahun; Meso-cycle lamanya 3-6 minggu; dan untuk
micro-cycle kurang dari 3 minggu, bisa 1 atau 2 minggu.
Instrumen yang digunakan dalam melaksanakan penelitian ini adalah mengunakan
angket yang bermaksud untuk mengukur motivasi siswa dalam aktivitas aquatik (renang)
dan dilanjutkan dengan treatment bentuk- bentuk permainan di air. Adapun instrument
yang digunakan penulis untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
27
Ella Meilia Rosita, 2014
Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam melakukan dan memperoleH data tenang motivasi digunakan kuesioner yang disusun oleh penulis. . Menurut Sugiyono (2012:192) menjelaskan bahwa, “Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.” Sedangkan menurut Arikunto (2007:151) menyatakan bahwa “Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang kepribadiannya atau hal-hal yang dia ketahui.” Maka
dari itu angket dan kuesioner dilakukan untuk memperoleh hasil bagaimana motivasi
belajar siswa terhadap aktivitas aquatik (renang).
Maka dari itu dari penjelasan diatas, instrument yang dilakukan ini menggunakan
angket. Adapun Jenis angket yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah jenis angket
tertutup. Angket tersebut telah tersusun atas pertanyaan dan pernyataan yang tegas, teratur,
kongkrit, lengkap dan tidak menuntut jawaban, hanya sesuai dengan alternatif jawaban. Ini
sependapat dengan apa yang dikemukakan oleh Arikunto (2007:152) yang menyebutkan “angket tertutup atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.”
Instrument yang diterapkan oleh penilis dapat dikembangkan dalam bentuk kuesioner
dengan pola jawaban berskala gutman. Menurut Sugiyono (2012,hlm.140) “Skala Guttman
merupakan skala kumulatif. Jika seseorang menyisakan pertanyaan yang berbobot lebih
berat, ia akan mengiyakan pertanyaan yang kurang berbobot lainnya. Skala Guttman
mengukur suatu dimensi saja dari suatu variabel yang multidimensi. Skala Guttman disebut
juga skala scalogramyang sangat baik untuk menyakinkan peneliti tentang kesatuan
28
Ella Meilia Rosita, 2014
Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berbagai macam kebutuhan seoerti (1) keinginan yang hendak dipenuhinya; (2) tingkah
laku; (3) tujuan; (4) umpan balik.
a. Kisi- kisi instrument motivasi
Berdasarkan motivasi belajar siswa dalam aktivitas aquatik (renang), disusun indikator-
indikator untuk mempermudah butir tes motivasi belajar dalam aktivitas aquatik (renang).
Adapun kisi- kisi butir angket motivasi belajar dapat di liat pada table 3.2 berikut:
Tabel 3.2 Kisi- kisi Instrumen Motivasi belajar
Variabel Sub Variabel Indikator Pernyataan soal Jumlah
Negatif Positif
Motivasi
1. Motivasi Dari dalam (Intrinsik)
a. Minat 3, 4, 5,50
1, 2,51,76,80
9
b. Kehadiran saat pelajaran
8, 9,52 6, 7,51 6
c. Bersemangat 12, 13,54
10, 11,53,79,
73
8
d. Tanggung jawab 16, 17,55
14, 15 5
e. Konsentrasi 20,
21,57
18, 19,56 6
f. Kerja Keras 24, 25,59
22, 23,58,74
7
g. percaya diri 28, 61,29,7
5,78
26, 27,60 9
2. Motivasi Dari luar
a. Keluarga 32,
33,63
29
Ella Meilia Rosita, 2014
Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Ekstrinsik) b. Teman 36,
37,65
34, 35,64 6
c. Orang tua 40,
41,67
38, 39,66 6
d. Lingkungan 44,
45,69
42, 43, 46,68,77
8
e. Masyarakat 49. 50,71
47, 48,70,72
7
Jumlah Butir 80
b. Kriteria pemberian skor pertanyaan atau pernyataan
Dalam pemberian skor pertanyaan dan pernyataan angket motivasi dilihat dari skala Guttman. Sebagaiman dikemukakan oleh Sugiyono (2013, hlm. 139) bahwa “skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”; “pernah- tidak pernah”; “positif- negatif” dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data
interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif). Jadi kalau pada skala likert terdapat 3,4,5,6,7 interval, dari kata “sangat setuju” sampai “sangat tidak setuju”, maka pada dalam skala Guttman hanya ada dua interval yaitu “setuju” atau “tidak setuju”. Penelitian menggunakan skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.”
Contoh :
1. Bagaimana pendapat anda apabila pelajaran renang dilakukan dengan permainan di
air terlebih dahulu?
a. Setuju
b. Tidak setuju
2. Pernahkah anda memiliki trauma diair?
a. Pernah
30
Ella Meilia Rosita, 2014
Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
skala Guttman dapat dibutkan skor tertinggi satu dan skor terrendah 0. Misalnya untuk
jawaban setuju diberikan skor 1 dan tidak setuju diberi skor 0. Analaisa tersebut dilakukan
seperti pada skala likert. Ada pula pertanyaan yang berkenaan dengan fakta benda bukan
termasuk dalam skala pengukuran interval dikotomi.
Contoh:
1. Apakah anda menyukai pelajaran renang? a. Ya
b. Tidak
2. Apakah permainan dalam mata pelajaran renang tidak menyenangkan? a. Ya
b. Tidak
Berdasarkan penjelasan diatas penulis menetapkan kategori penskoran sebagai berikut.
Kategori untu setiap butir pernyataan positif, sebagai berikut:
Tabel 3.3 Skor Untuk Soal Positif
Jawaban Skor
Ya 1
Tidak 0
Tabel 3.4 Skor Untuk soal Negatif
Jawaban Skor
Ya 1
31
Ella Meilia Rosita, 2014
Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk lebih jelasnya menurut Nurhasan (2007:349) kategori penskoran adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.5 Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban
Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban
Positif Negatif
Ya 1 0
Tidak 0 1
E. Proses Pengembangan Instrumen
Pengumpulan data yang telah diisi oleh responden kemudian, untuk menguji kelayakan
dari tiap butir soal, uji validitas instrument yang di gunakan adalah uji validitas internal
butir dengan mengkorelasikan antara skor butir soal responden, sedangkan untuk uji
reliabilitas instrument penulis menggunakan rumus korelasi product moment.
1. Uji Validitas
Uji validitas instrumen juga berkenaan dengan ketepatan sebagai alat ukur terhadap
suatu konsep yang diukur. Langkah-langkah dalam mengolah data untuk menentukan
validitas instrumen adalah mengkorelasikan skor jawaban per-item dengan skor total
dengan rumus sebagai berikut:
Gambar 3.2 Rumus Validitas
Dalam rumus diatas dapat ditarik daya pembeda dengan menyusun Rangking hasil tes,
dan penulis mengunakan 27% kelompok atas dan 27% kelompok bawah. Berdasarkan hasil
uji coba motivasi belajar di SDIT Nur Al rahman dengan jumlah responden 45 siswa,
32
Ella Meilia Rosita, 2014
Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hitung dengan taraf nyata 0,05% dan derajat kebebasa n1 + n2 -2 yaitu 12 + 12 -2 = 22,
didapat nilai t-tabel 1,72. Hasil uji validitas yang dilakukan menunjukkan dari 80 butir soal,
terdapat 35 butir soal yang valid dan 45 butir soal yang tidak valid, lebih lengkapnya dapat
dilihat pada lampiran.
2. Uji Realibilitas
Pengujian realibilitas dilakukan dengan menggunakan angket yang telah di uji validnya
dan diberikan kepada reponden yang berbeda atau sample yang berbeda, maksudnya
Sample yang melakukan uji angket pertama dan uji angket kedua itu berbeda sample
sehingga dapat di lihat perbandingan dan kesahan dalam penelitian ini. Setelah data diteliti
lalu menggunakan pengolahan data menggunakkan rumus dari spearman Brown (split half).
Gambar 3.4 Rumus Korelasi Product Moment
Keterangan :
r = Korelasi Product Moment ∑X1 = Jumlah Skor Suatu Item
∑X1tol = Jumalah Total Skor Jawaban
∑X12 = Jumlah Kuadrat Skor Jawaban Suatu Item Jawaban
∑X1tot 2 = Jumalah Kuadrat Total Skor Jawaban
pearman Brown (split half) dengan rumus sebagai berikut:
33
Ella Meilia Rosita, 2014
Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.5 Rumus Spearman Brown (Split Half)
Keterangan :
r1 = reliabilitas Internal seluruh instrument
rb = korelasi product moment antara belahan pertama dengan belahan kedua
Peneliti memilih pengujian reliabilitas secara internal dengan menggunakan teknik
belah dua dari spearman brown (split half) dengan rumus Spearman Brown seperti yang
tertera diatas.
Koefisien Korelasi Motivasi belajar ;
√
Realibilitas Tingkat Motivasi Belajar ;
34
Ella Meilia Rosita, 2014
Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Prosedur Penelitian
Metode penelitian yang akan direncanakan dengan baik maka hasilnya akan baik pula
maka ada beberapa yang harus disusun dalam pembuatan metode penelitian yaitu lokasi
dan subjek populasi atau sampel penelitian, desain penelitian dan justifikasi pengguna
metode penelitian tersebut, definisi oprasional, instrumen penelitian, proses
pengembangan instrument, teknik pengumpulan data dan alasan rasionalnya, dan analisis
berupa laporan secara rinci tahan- tahap analisis data. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 6) bahwa “motode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu
pengetahuan, tertentu sehingga pada gilirannya dapt digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan”.
Setelah dibentuknya desain penelitian yang bertujuan untuk mempekuat dalam
penelitian dan memberikan dasar dari penelitian itu sendiri supaya tidak terjadi dalam
proses penelitian yang membuat data dari hasil penelitian menjadi tidak valid. Dan dapat
memberikan pembandingan antara siswa yang diberikan treatment (Eksperimen) dan siswa
yang tidak diberikan treatment (kelompok pembelajaran konfensional Aktivitas air (gaya
bebas)) dalam hal ini pula diperlukan langkah- langkah penelitian yang dapat dijadikan
acuan penelitian supaya penelitian dapat .
Untuk memberikan gambaran mengenai desain penelitian yang di perlukan dan dijadikan sebagai acuan dalam proses penelitian, agar penelitian berjalan dengan lancar dan arahnya jelas juga terencana. Maka diperlukan langkah – langkah penelitian sebagai berikut:
Bagan 3.5 Langkah- langkah Penelitian
Preetest Populasi
35
Ella Meilia Rosita, 2014
Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari bagan yang tergambar diatas dapat dijelaskan langkah- langkah yang harus
dilakukan penulis dalam penelitian yaitu bermula dari penentuan populasi yang yaitu di
SDIT Nur AL Rahman cimahi kemudian menentukan sample penelitian yang akan menjadi
acuan penelitian ini yaitu siswa kelas V yang akan menjadi tiga kelas kelas Va, Vb, dan Vc
namun penulis memilih dua kelas dari penelitian tersebut yaitu kelas Va dan Vb. Dari
ketiga kelas tersebut dibagi kembali yang akan masuk dari tahap penelitian yaitu
dilakukannya Preetest dari sample menggunakan angket dan eksperimen. Sebelum
dilakukannya tes angket, angket tersebut diuji terlebih dahulu validitasnya dengan sample
yang berbeda dari salah satu kelas tersebut. Lalu dilakukan preetest angket dengan
kelompok permainan air dan kelompok kontrol, dilakukan pula pemberian treatment
dengan kelompok permainan air sedangkan kelompok pembelajaran konfensional Aktivitas
36
Ella Meilia Rosita, 2014
Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diberikan pendekatan bermain. Setelah itu di uji kembali menggunakan angket yang
sebelumnya di berikan dan dibandingkan kembali dari dua kelompok tersebut. Lalu
dilakukan pula pengolahan data dari pretest dan posttest apakah terjadi hasil yang
signifikan dari pendekatan bermain. Akhirnya penulis mendapatkan sebuah kesimpulan dari
hasil proses penelitian tersebut.
G. Prosedur Pengolahan Data
1. Analisis data
Data diperoleh dari angket motivasi belajar yang diberikan dua kali yaitu sebelum
diberi perlakuan (awal) dan sesudah diberikan perlakuan (akhir). baik kelas eksperimen
maupun kelompok pembelajaran konfensional Aktivitas air (gaya bebas). Banyaknya
pernyataan dalam angket ini berjumlah 80 butir skor maksimum ideal untuk setiap butirnya
adalah 1.
Data yang diperoleh dari hasil awal dan akhir dianalisis dengan menggunakan program
IBM SPSS statistic 21.
2. Uji Prasyarat Analisis
1) Uji Normalitas
Uji Normalitas, menggunakan Shapiro Wilk, pada P-value ≤0,05 dan
digunakan untuk mengetahui penyebaran data tersebut normal atau tidak. Jika
penyebaran tersebut normal maka uji hipotesis selanjutnya melakukan uji
parametrik akan tetapi jika data tersebut tidak normal maka hipotesis menggunakan
non parametrik. Uji normalitas ini juga dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi
syarat penarikan kesimpulan yang bersifat baku dan handal, untuk dapat
digeneralisasikan. Tujuan penting dari uji normalitas adalah; a) apakah data dari
sampel yang diambil dari populasi yang sama itu berdistribusi normal, dan b)
37
Ella Meilia Rosita, 2014
Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(apabila distribusi normal maka menggunakan parametrik dan apabila tidak
berdistribusi normal maka nonparametrik).
2) Uji Homogenitas
Uji Homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih
kelompok data sample berasal dari populasi yang memiliki variasi yang sama atau
tidak. Apabila kedua kelompok berasal dari variasi yang berbeda, maka kedua
kelompok tersebut, Kriteria uji yang digunakan adalah menggunakan Levene’s test,
nilai sig atau nilai probabilitas < 0,05, data berasal dari populasi-populasi yang
mempunyai varians tidak sama, begitu juga sebaliknya nilai sig atau nilai
probabilitas > 0,05, data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians
sama (Santoso, 2014, hlm. 191).
3. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis Digunakan untuk menjawab hipotesis penghitungan statistik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji t- skor berpasangan dengan p
Ella Meilia Rosita, 2014
Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, pengolahan dan analisis data melalui prosedur
statistik, penulis mengambil keputusan sebagai hasil dari proses penelitian ini
Bahwa Aktivitas penerapan permainan air tidak terdapat pengaruh yang signifikan
terhadap motivasi belajar siswa. Dapat diambil kesimpulan selama penelitian ini,
bahawa pendekatan permainan tidak mempengaruhi motivasi belajar siswa dan
terjadi penaikan namun tidak terlalu signifikan antara kelompok Permainan Air dan
kelompok Pembelajaran Konvensional.
B. Implikasi
Implikasi yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. terdapat pengaruh permainan air terhadap motivasi belajar.
2. terdapat pengaruh pembelajaran konfensional aktifitas air (gaya bebas) terhadap
motivasi belajar.
3. terdapat perbedaan pengaruh antara kelompok pembelajaran konfensional
aktivitas air (gaya bebas) dan kelompok permainan air terhadap motivasi
belajar.
C. Rekomemdasi
Rekomendasi yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagi seluruh guru, baik itu pengajar Pendidikan Jasmani dan pembaca pada
umumnya agar mencoba menerapkan permaianan- permainan saat dan sesudah
pelajaran PJOK supaya siswa – siswi dapat lebih termotivasi untuk pelajaran
49
Ella Meilia, 2014
ROSITA Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
gerak dasar untuk materi yang akan diajarkan supaya tidak terlepas dari
kurikulum yang telah ditentukan.
2. Sebagai sumbangan saran bagi penelitian selanjutnya agar lebih
memperhatikan dalam unsur- unsur pengujian ataupun pengukuran variabel
yang mendetail. Di karnakan dalam penelitian motivasi belajar banyak
Ella Meilia Rosita, 2014
Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, A. dan Manadji, A. (1994) Dasar- dasar Pendidikam Jasmani. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen pendidikan dan Kebudayaan
Sumardiyanto. dkk. (2010) Sejarah dan Filsafat Olahraga. Bandung: FPOK
Universitas Pendidikan Olahraga
Nugraha. E. dkk. (2013) Didaktik Metodik Pembelajaran Aktivitas Akuatik. Bandung:
Bintang WarliArtika
Sukintaka. Dkk. (1979) Permainan dan Metodik. Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan
Uno.B Hamzah. (2006) Teori Motivasi dan Pengukurannya analisis di bidang
Pendidikan. Gorontalo: Bumi Aksara
Hidayat Yusuf. (2008) Psikologi olahraga. Bandung: Bintang WarliArtika
Abduljabar Bambang dan Kusumah Darajat J. (2010) Statistika dalam Penjas.
Bandung: JurusaPendidikan Olahraga FPOK UPI
Less Terri. (2008) Permainan air WATER FUN. Surakarta: Era Pustaka Utama.
Santoso Singgih (2014) SPPS 22 From Essential to Expert skills. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo
Sumarsiyanto. (2010) 100 GAMES dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: Bintang:
Universitas Pendidikan Indonesia.
Sugiono.(2013) Metode Penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Subroto Toto. (2010) Didaktik Metodik Pembelajaran Olahraga Permainan.
51
Ella Meilia Rosita, 2014
Penerapan Bentuk- Bentuk Permainan Air Terhadap Motivasi Belajar Siswa Mengikuti Aktivitas Pembelajaran Aquatik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suherman Adang. (2009) Revalitalisasi Pengajaran dalam Pendidikan Jasmani.
Bandung: CV. Bintang Warli Artika.
Mahendra Agus. (2009) Asas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK
Universitas Pendidikan Indonesia.
Harsono. (1988). Coaching Dan Aspek- aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta:
CV. Tembak Kusuma
Schunk, D.H dkk. (2014) Motivation. [Online]. Tersedia di http://www.education.com/reference/article/motivation/?page=2. [Diakses 16
September 2014]
--- (2013) Skala Sikap.
http://toniprasetiyo23.wordpress.com/2013/09/17/skala-sikap/. [Diakses 16
September 2014]
Carron V. Albert. (1980) Social Psychology Of Sport. London: Mouvement
Publications
Makmun Syamduddin A. (1996) Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem