• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERSEPSI SISWA PADA MULTIMEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP AKTIVITAS DAN MOTIVASI YANG BERIMPLIKASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PERSEPSI SISWA PADA MULTIMEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP AKTIVITAS DAN MOTIVASI YANG BERIMPLIKASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERSEPSI SISWA PADA MULTIMEDIA

PEMBELAJARAN TERHADAP AKTIVITAS DAN

MOTIVASI YANG BERIMPLIKASI TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA

Achmad Riady1, Shindy Ekawati2

Progra Studi Pendidikan Matematika1,2, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan1,2, Universitas Cokroaminoto Palopo1,2

1 , shindy.ekawati@yahoo.com2 Abstrak

Penelitian ini dilatar belakangi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan pengaruh persepsi siswa pada multimedia pembelajaran terhadap aktivitas dan motivasi siswa dan kaitannya dengan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMPN 2 Barru. Jenis penelitian ini adalah Survey

yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan sebab akibat antar variabel melalui uji hipotesis dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian adalah siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Barru tahun pelajaran 2013/2014 dengan sampel ditentukan menggunakan teknik ClusterRandom Sampling yaitu siswa kelas VII.1 dan VII.2 SMPN 2 Barru. Instrumen yang digunakan: (1) skala persepsi siswa pada multimedia pembelajaran, (2) skala Aktivitas siswa, (3) skala motivasi siswa, (4) tes hasil belajar matematika kelas VII SMP. Data dianalisis dengan Struktural Equation Model (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Persepsi siswa pada media berpengaruh secara signifikan terhadap aktivitas siswa; (2) Persepsi siswa pada media berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi siswa; (3) Aktivitas siswa berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa; (4) Motivasi siswa berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa; (5) persepsi siswa pada media tidak berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa; (6) persepsi siswa pada media berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar melalui aktivitas siswa; (7) persepsi siswa pada media berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar melalui motivasi siswa.

Kata Kunci: Multimedia Pembelajaran, Aktivitas, Motivasi, Hasil Belajar.

A. Pendahuluan

Penerapan media pembelajaran matematika berbasis multimedia perlu diimplementasikan di lingkungan pendidikan, penggunaan media pembelajaran yang berbasis multimedia bukan hal yang baru, walaupun masih sebagian kalangan yang dapat mengembangkan media berbasis multimedia, baik dengan program

(2)

Microsoft Power Point, atau program penghasil produk media pembelajaran berbasis multimedia lainnya.

Salah satu usaha yang di perlukan guru yaitu menyediakan dan menggunakan berbagai media pembelajaran yang menarik perhatian siswa. Hal ini menuntut agar guru dapat menggunakan media pembelajaran yang dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, sedangkan minat dan motivasi dapat mengarahkan kegiatan belajar, memberi semangat siswa untuk belajar, sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya pula.

Saat ini pengajar bukanlah satu-satunya sumber belajar. Itu semua dapat terjadi akibat perkembangan media informasi disekitar kita. Siswa dapat lebih dahulu mengakses informasi dari media massa seperti surat kabar, televisi, bahkan internet. Seorang pengajar yang mempunyai rasa percaya diri berlebihan (over confidence) barangkali akan berpegang anggapan kepada anggapan bahwa sampai kapanpun posisi pengajar tidak akan tergantikan. Dalam proses pembelajaran dapat diperlukan sentuhan manusiawi. Tekhnologi tidak bisa menggantikan manusia. Bagaimanapun tekhnologi berkembang, pengajar tetap berperan menyampaikan pesan harus digugu dan ditiru.

Media memang tidak dapat menggantikan pengajar, namun sikap tidak peduli terhadap perkembangan, bukanlah sikap yang tepat karena keduanya saling menunjang dan melengkapi. Lingkungan terus berkembang terhadap kualitas pengajar semakin meningkat, persaingan kompetensi pengajar semakin ketat. Selama ini media pembelajaran yang dipakai alat peraga dalam memahami unsur-unsur dan pengukuran tabung, kerucut dan bola adalah karton. Akan tetapi seiring dengan perkembangan tekhnologi, media pembelajaran tersebut kurang menarik perhatian dan minat siswa. Untuk itu diperlukan media pembelajaran berbasis multimedia yang valid, efektif, dan praktis dalam kegiatan pembelajaran yang dapat menarik minat dan perhatian siswa tanpa mengurangi fungsi media pembelajaran itu sendiri.

Mengacu pada uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui lebih jauh mengenai pengaruh persepsi siswa pada multimedia pembelajaran terhadap aktifitas dan motivasi yang berimplikasi terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika materi segi empat untuk siswa Kelas VII SMPN 2 Barru

(3)

B. Metode

Penelitian ini tergolong jenis penelitian Survey yang bersifat kausalitas. Penelitian Survey disini untuk menerangkan adanya hubungan sebab akibat antar variabel dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya yakni Persepsi siswa pada multimedia pembelajaran, aktivitas, motivasi terhadap hasil belajar matematika siswa. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan Kuantitatif. Paradigma yang melandasi penelitian berbentuk paradigma jalur, dengan teknik analisis statistik yang dinamakan Structural Equation Modeling (SEM).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 2 Barru. Sampel ditentukan dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling yaitu siswa kelas VII.1 dan VII.2 SMPN 2 Barru.

Untuk melakukan pengumpulan data hasil penelitian, sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih berupa penelitian survey. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument yang berupa yang dikemukakan dalam penjelasan instrument penelitian. Langkah-langkah yang ditempuh untuk melakukan pengumpulan data dalam kegiatan penelitian ini adalah Melakuakan eksplorasi kepustakaan yang mendukung variabel-variabel sebagai indikator pengumpul informasi, melakuakan pensahihan (Validasi Instrumen) terhadap hasil eksplorasi kepustakaan yang dilakukan, sesuai dengan teknik validasi yang digunakan, melakukan pengumpulan informasi berdasarkan instrument yang telah diperoleh, ditetapkan pada sampel yang dipilih dalam kegiatan penelitian ini, melakukan pengumpulan data sebagaimana penggunaan instrument dalam kegiatan penelitian ini. Untuk mengukur Variabel Hasil Belajar matematika Siswa, metode pengumpulan data yang digunakan adalah melakukan Tes Hasil belajar Matematika siswa di akhir pertemuan. Metode ini dilakukan untuk mengetahui keadaan dan prestasi belajar matematika siswa berupa prestasi akademik yang ditunjukkan dengan nilai matematika siswa yang menjadi sampel penelitian yang diperoleh dari guru pengajar matematika siswa kelas VII SMPN 2 Barru.

Menganalisis data hasil penelitian menggunakan teknik statistika inferensial. Statistika inferensial dimaksudkan untuk analisis dan validasi model yang diusulkan serta pengujian hipotesis. Oleh karena itu digunakan teknik analisis SEM

(4)

(Structural Eqaution Modelling) dengan menggunakan paket program AMOS (Analysis of Moment Structure) SPSS versi 20 dan tes sobel online.

Asumsi-Asumsi yang harus dipenuhi dalam prosedur pengumpulan dan pengolahan data yang dianalisis dengan pemodelan SEM adalah sebagai berikut Waluyo (2011: 22-24): Kelayakan ukuran sampel ; Menurut Solimun (2002:78), beberapa pedoman penentuan besarnya sample size untuk SEM adalah bila pendugaan parameter menggunakan metode kemungkinan maksimum (maximum likelihood estimation) besar sampel yang disarankan adalah antara 100 hingga 200, dengan minimum sampel adalah 50, sebanyak 5 hingga 10 kali jumlah parameter yang ada di dalam model, sama dengan 5 hingga 10 kali jumlah variabel manifest (indikator) dari keseluruhan variabel laten. Linearitas; SEM mengasumsikan hubungan kausalitas dan linear. Selanjutnya SEM mengasumsikan hubungan linier antara indikator dan variabel laten, dan antar variabel laten yang diperlukan dalam matrik kovarians. Untuk melihat linearitas dapat menggunakan analisis grafik. Normalitas variabel laten endogenus ; Asumsi ini terkait pula dengan skala pengukuran yang kontinu. Penggunaan skala likert dalam penelitian ini menjamin kekontinuan tersebut. Pengujian normalitas dilakukan secara univariat dan multivariate terhadap variabel dependent. Untuk melihat normalitas univariat digunakan estimasi skewness dan kurtosis, dan untuk normalitas multivariat digunakan koefisien kurtosis multivariat Mardia. Dengan menggunakan taraf signifikansi 0,01, maka suatu indikator atau variabel dinyatakan berdistribusi normal bila critical ratio skewness atau kurtosis berada dalam interval (-2,58 sampai 2,58). Jika asumsi ini tidak dipenuhi maka dilakukan transformasi terhadap data atau menggunakan prosedur yang robust terhadap non-normalitas.Deteksi pencilan (outliers); Outliers adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim. Evaluasi atas multivariate outliers bila mahalanobis d-squared pada komputasi AMOS.20 yang lebih besar dari nilai chi-square pada derajat bebas sebesar jumlah variabel dan dan pada tingkat signifikansi 0,001 maka data tersebut menunjukkan adanya multivariate outliers dan tetap akan diikut sertakan dalam analisis selanjutnya bila tidak terdapat alasan khusus untuk mengeluarkannya.

(5)

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Hubungan antara persepsi siswa pada multimedia pembelajaran dengan aktifiats siswa.

Hipotesis pertama bahwa ada hubungan antara persepsi siswa pada multimedia pembelajaran dengan aktifitas siswa. Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 8 dan 9 yang memaparkan nilai koefisien regresi sebesar 0,881 dengan sumbangan efektif sebesar 0,683 atau 68,3% antara variabel persepsi siswa pada multimedia pembelajaran dengan variabel aktifitas siswa dengan nilai P = 0,000 < 0,05 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang posistif dan signifikan antara variabel persepsi siswa pada multimedia pembelajaran dengan variabel aktifitas siswa. Hasil ini membuktikan bahwa persepsi siswa pada multimedia pembelajaran memberikan sumbangan atau pengaruh langsung yang cukup baik bagi peningkatan motivasi siswa.

2. Pengaruh persepsi siswa pada multimedia pembelajaran terhadap motivasi siswa

Hipotesis kedua bahwa bahwa persepsi siswa pada multimedia pembelajaran berpengaruh positif terhadap motivasi siswa, pengaruh yang dimaksud adalah pengaruh langsung antara persepsi siswa pada multimedia pembelajaran terhadap motivasi siswa.

Berdasarkan hasil pengujian bahwa persepsi siswa pada multimedia pembelajaran berpengaruh positif terhadap motivasi siswa, dengan koefisien jalur yaitu 0,765 dan besarnya sumbangan efektif 0,447 atau 44,7 % dengan nilai nilai P = 0,000 < 0,005 yang signifikan. Hasil ini membuktikan bahwa persepsi siswa pada multimedia pembelajaran memberikan sumbangan atau pengaruh langsung yang rendah bagi peningkatan motivasi siswa.

3. Pengaruh aktifitas siswa (Y1) terhadap hasil belajar siswa (Y3)

Hipotesis ketiga bahwa aktifitas siswa (Y1) berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa (Y3). Pengaruh yang dimaksud adalah pengaruh langsung antara aktifitas siswa (Y1) terhadap hasil belajar siswa (Y3).

Berdasarkan hasil pengujian bahwa aktivitas siswa berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa, dengan koefisien jalur yaitu 0,901 dan besarnya sumbangan efektif 0,900 atau 90 % dengan nilai nilai P = 0,000 < 0,05 yang signifikan. Hasil

(6)

ini membuktikan bahwa aktivitas siswa memberikan sumbangan atau pengaruh langsung yang sangat baik bagi peningkatan hasil belajar siswa.

4. Pengaruh motivasi siswa (Y2) terhadap hasil belajar siswa (Y3)

Hipotesis keempat bahwa Motivasi siswa (Y1) berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa (Y3). Pengaruh yang dimaksud adalah pengaruh langsung antara motivasi siswa (Y1) terhadap hasil belajar siswa (Y3).

Berdasarkan hasil pengujian bahwa aktivitas siswa berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa, dengan koefisien jalur yaitu 0,278 dan besarnya sumbangan efektif 0,277 atau 27,7 % dengan nilai nilai P = 0,032 < 0,05 yang signifikan. Hasil ini membuktikan bahwa motivasi siswa memberikan sumbangan atau pengaruh langsung yang rendah bagi peningkatan hasil belajar siswa.

5. Pengaruh persepsi siswa pada multimedia pembelajaran terhadap hasil belajar melalui aktifitas.

Hipotesis kelima bahwa persepsi siswa pada media berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa melalui aktifitas siswa. Pengaruh yang dimaksud adalah pengaruh tidak langsung variabel persepsi siswa pada multimedia pembelajaran terhadap variabel hasil belajar siswa melalui variabel aktivitas.

Berdasarkan hasil pengujian bahwa persepsi siswa pada multimedia pembelajaran berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa melalui aktivitas siswa, dengan koefisien jalur yaitu 0,793 dan besarnya sumbangan efektif 0,791 atau 79,1 % dengan nilai nilai P = 0,000 < 0,05 yang signifikan. Hasil ini membuktikan bahwa persepsi siswa pada multimedia memberikan sumbangan atau pengaruh tidak langsung yang baik bagi peningkatan hasil belajar siswa.

Hal ini mengindikasikan bahwa siswa kelas VII SMPN 2 Barru memiliki hasil belajar yang baik dari pembelajaran berbasis multimedia, dimana pembelajaran berbasis multimedia ini mampu menarik perhatian siswa sehingga aktifitas dan motivasi belajar siswa meningkat dan mempengaruhi hasil belajar siswa.

6. Pengaruh persepsi siswa pada multimedia pembelajaran terhadap hasil belajar melalui motivasi siswa.

Hipotesis keenam bahwa persepsi siswa pada media berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa melalui motivasi siswa. Pengaruh yang

(7)

dimaksud adalah pengaruh tidak langsung variabel persepsi siswa pada multimedia pembelajaran terhadap variabel hasil belajar siswa melalui variabel motivasi siswa. Berdasarkan hasil pengujian bahwa persepsi siswa pada multimedia pembelajaran berpengaruh tidak langsung terhadap hasil belajar siswa melalui aktivitas siswa, dengan koefisien jalur yaitu 0,212 dan besarnya sumbangan efektif 0,211 atau 21,1 % dengan nilai nilai P = 0,000 < 0,05 yang signifikan.

D. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Terjadi pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa pada multimedia pembelajaran terhadap aktifitas siswa dengan sumbangan efektif sebesar 0,683 atau 68,3%

2. Terjadi pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa pada multimedia pembelajaran terhadap motivasi siswa dengan besarnya sumbangan efektif 0,447 atau 44,7 %

3. Terjadi pengaruh yang signifikan antara aktivitas terhadap hasil belajar siswa dengan besar sumbangan efektif 0,900 atau 90 %

4. Terjadi pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap hasil belajar siswa dengan besar sumbangan efektif 0,277 atau 27,7 %

5. Persepsi siswa pada multimedia berpengaruh tidak langsung terhadap hasil belajar siswa baik melalui aktifitas siswa maupun motivasi siswa, yang berarti bahwa melalui proses pembelajaran berbasis multimedia mampu meningkatakan aktifitas dan motivasi belajar siswa yang akan berdampak pada hasil belajar siswa dimana besar sumbangan efektif melalui aktivitas 0,791 atau 79,1 % dan besar sumbangan efektif melaui motivasi 0,211 atau 21,1 %

Sebagai implikasi dari penelitian ini, ada beberapa saran yang penulis akan kemukakan dalam penelitian ini, SEM digunakan untuk mengamati faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa sehingga disarankan kepada para peneliti yang lain untuk menerapkan analisis ini pada kasus yang lain agar tampak perbandingan hasil penerapan pada kasus yang berbeda.

(8)

Daftar Pustaka

Arikunto. S, 2002, Prosedur Penelitian, Aneka Cipta, Jakarta

Arsyad.A, 2002, Media Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta

Basyiruddin. M, Asnawir, 2002, Media Pembelajaran, Delia Citra Utama, Jakarta Ma’ruf. J, 2011, Tips Efektif pemanfaatan Tekhnologi Informasi dan Komunikasi

dalam Dunia Pendidikan. Diva Press, Jogjakarta.

Munich. M, 2007, KTSP Pembelajaran berbasis kompetensi dan kontekstual, Bumi Aksara, Jakarta.

Mulyono Abdurrahman, 2003, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta

Nurdin, 2007, Model Pembelajaran Yang Menumbuhkan Kemampuan Metakognitif Untuk Menguasai Bahan Ajar, Surabaya : Disertasi Universitas Negeri Semarang.

Nurhidayah.2013. Pengaruh Konsep diri dan Iklim Keluarga melalui motivasi Berprestasi, Sikap, Konsep, dan Kreativitas terhadap Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas XI IPA Jurusan IPA SMAN di Kota Palopo.Tesis.Tidak diterbitkan. Makassar: Program Pascasarjana UNM Gozali. 2012. Kecerdasan Intrapersonal Menurut Para Ahli, (online),

(http://gozaligunadarma . blogspot.com/2011/11/pengertian-kecerdasan-interpersonal.html, Diakses 6 November 2013)

Hidayatullah. P, 2011, Animasi Pendidikan Menggunakan Flash, Informatika, Bandung.

Ruseffendi, H.E.T. 2001. Evaluasi Pembudayaan Berpikir Logis Serta Bersikap Kritis dan Kreatif Melalui Pembelajaran Matematika Realistik. Makalah. Yogyakarta.

Rusman, 2011, Model – Model Pembelajaran, Rajawali pers, Jakarta

Soedjadi, 2000, Kiat Pendidikan Matematika Indonesia, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

Singarimbun, Masri dan Efendi, Sofian. 1989. Metode Penelitian Suvey. LP3ES Jakarta

Sugiyono, 2007, Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung Sukino. 2006. Matematika untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga

(9)

Trianto, 2007, Model Pembelajaran terpadu dalam teori dan praktek, Prestasi pustaka, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

kampanye yang telah diperbaiki kepada pengurus Partai Politik sesuai tingkatannya, calon Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota dengan tembusan disampaikan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh orientasi pelanggan dan keahlian penyedia jasa mengenai persepsi responden terhadap kualitas hubungan, dan pengaruh

  Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

Ketegangan berlanjut ketika kedua belah pihak mengirim tentara di perbatasan kedua negara. Insiden tembak menembakpun terjadi pada tanggal 17 September 1980. Selanjutnya

Pertama dari pihak wisatawan tidak perlu pengeluaran biaya, kedua keberagaman di suatu daerah bisa merupakan suatu yang menambah daya tarik dan dapat sebagai

Teknik analisis data dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga langkah, yakni (1) teknik skoring guna mengkaji persebaran dan kualitas ruang terbuka hijau di Kota

id* d FiFjh !i!r D{gdliesh

Namun hutan rakyat sengon umumnya dibangun di lahan milik petani yang sempit, pengetahuan petani tentang manajeman pohon sangat terbatas, dan pendampingan oleh penyuluh kehutanan