• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN AKTIVITAS VOLEYBALL LIKE GAMES UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BOLAVOLI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN AKTIVITAS VOLEYBALL LIKE GAMES UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BOLAVOLI."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesahatan dan Rekreasi

Oleh

ALINE NOOR FAJRINA 1000237

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI DEPARTEMEN PENDIDIKAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

ALINE NOOR FAJRINA

PENERAPAN AKTIVITAS VOLLEYBALL LIKE GAMES UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BOLAVOLI KELAS X IPA 1 DI SMAN 3 KOTA BANDUNG

(Studi Penelitian Tindakan Kelas)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Pembimbing II

Mengetahui

(3)

Kerjasama dan Motivasi Belajar

Siswa Dalam Pembelajaran Bolavoli

Oleh

Aline Noor Fajrina

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan

© Aline Noor Fajrina 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)
(5)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRACT

Aline Noor Fajrina (2014). Applying Volleyball Like Games to Increase Cooperation

and Students’ Motivation in Volleyball Learning Activities. Classroom Research in Students 10th Grade IPA 1 SMAN 3 Bandung. FPOK-UPI.

This research aims to increase the cooperation and students’ motivation in volleyball learning activities through volleyball like games. This research was conducted in SMAN 3 Bandung in 4 weeks. Based on the pre-research, it was found that the amount of students who can cooperate and have motivation in learning was less than 50% (45, 62%). Most of them were ignorant during the learning process (54, 38%). Therefore, this condition became a problem that had to be resolved. Based on reservation, the core of problem was the monotonous and uninteresting materials. The researcher used volleyball like games in volleyball learning activities. The researcher assumed that the technique could increase the cooperation and students’ motivation.

There are some steps in solving the problems: (1) planning, (2) implementation, (3) gathering data, (4) reflecting through effective analysis. The whole steps were one cycle.

Based on the data analysis of 1stcycle, the students’ cooperation increased from 48,40% to 73,03%. Moreover, the 2nd cycle increased from 73,03% to 84,20%. Meanwhile, the students’ motivation during 1st

cycle increased from 48,80% to 71,88%. In the 2nd cycle, the percentage increased from 71,88% to 82,90%.

(6)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

Aline Noor Fajrina (2014). Penerapan Aktivitas Volleyball Like Games Untuk Meningkatkan Kerjasama dan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Bolavoli Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X IPA 1 di SMAN 3 Kota Bandung. FPOK – UPI.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran bolavoli melalui aktivitas volleyball like games. Penelitian di laksanakan di SMAN 3 Bandung selama 4 minggu. Berdasarkan pengamatan pra penelitian, jumlah siswa yang bisa bekerjasama dan mempunyai motivasi dalam pembelajaran kurang dari 50% (yakni 45,62%). Sebagian besar (54,38%) bersikap acuh tak acuh terhadap pembelajaran. Hal ini menjadi permasalahan yang dipandang peneliti perlu segera diatasi. Berdasarkan hasil observasi ditemukan bahwa akar permasalahan tersebut adalah materi pembelajaran yang monoton dan kurang menarik. Peneliti merumuskan tindakan aktivitas volleyball like games pada pembelajaran permainan bolavoli. Dengan melakukan tindakan tersebut diharapkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dapat meningkat.

Upaya pemecahan masalah dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengumpulan data, dan (4) refleksi yang berupa analisis efektivitas tindakan. Serangkaian kegiatan ini merupakan satu siklus.

Berdasarkan analisis data selama siklus I kerjasama siswa meningkat dari (48,40% hingga 73,03%), kemudian siklus II meningkat dari (73,03% hingga 84,20%). Sedangkan motivasi belajar siswa berdasarkan analisis data selama siklus I meningkat dari (48,80% hingga 71,88%), kemudian siklus II meningkat dari 71,88% hingga 82,90%).

(7)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

(8)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN dan HIPOTESIS A. Hakikat Belajar dan Pembelajaran ... 9

B. Pengertian Bermain ... 11

C. Pengertian Volleyball Like Games ... 13

1. Fasilitas dan Perlengkapan Permainan ... 13

2. Fasilitas/lapangan permainan yang digunakan ... 14

(9)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

I. Hipotesis ... 39

BAB III METODE PENELITIAN ... A. Tujuan Operasional Penelitian ... 40

B. Setting Penelitian ... 40

C. Subjek Penelitian ... 41

D. Faktor Yang Diteliti ... 42

E. Metode Penelitian ... 42

F. Langkah-langkah Penelitian ... 43

1. Prosedur Penelitian ... 43

2. Rencana Tindakan ... 47

G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 52

1. Instrumen Penelitian ... 52

2. Teknik Pengumpulan Data ... 57

H. Prosedur dan Pengolahan Data ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian ... 61

B. Hasil Penelitian ... 63

1. Pra Observasi... 64

2. Siklus 1 Tindakan 1 ... 68

3. Siklus 1 Tindakan 2 ... 73

4. Siklus 2 Tindakan 1 ... 78

5. Siklus 2 Tindakan 2 ... 83

C. Diskusi Penemuan ... 89

D. Perbandingan Tiap Tindakan... 92

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... A. Kesimpulan ... 96

B. Saran ... 96

(10)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat

terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan

tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan diri kepada peserta didik.

Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik

agar dapat belajar dengan baik.

Pendidikan merupakan proses pembinaan manusia yang berlangsung

seumur hidup. Pendidikan memiliki sarana pedagogis, oleh karena itu

pendidikan kurang lengkap kalau tidak ada pendidikan jasmani, karena gerak

adalah ciri kehidupan, maka dari itu manusia meski meningkatkan gerak

sebagai ciri kehidupan, salah satu sarana untuk meningkatkan gerak melalui

aktifitas pendidikan jasmani. Dalam proses belajar terdapat dua kegiatan saling

berinteraksi aktif antara murid dan guru. Guru memberikan stimulasi baik

berupa pertanyaan atau berupa tindakan dan murid bereaksi pada stimulasi

tersebut, sehingga terjadilah proses belajar mengajar. Agar proses belajar

mengajar dapat dicapai hasil yang sesuai dengan tujuan, maka guru perlu

mempertimbangkan dan memilih strategi belajar yang efektif dan efesien.

Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan

fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran,

penghayatan nilai-nilai (sikap mental-emosional-sportifitas-spritual-sosial)

serta pembinaan hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan

dan perkembangan kualitas psikis dan fisik yang seimbang. Pendidikan

jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktifitas jasmani yang

didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan

keterampilan motorik, pengetahuan, perilaku hidup sehat dan aktif, sikap

(11)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dari beberapa pengertian tentang pendidikan jasmani disimpulkan

bahwa Pendidikan jasmani adalah proses belajar yang menggunakan aktifitas

jasmani untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan mengandung nilai-nilai

pendidikan kepada peserta didik antara lain: apresiasi, percaya diri, harga diri,

kooperatif, tanggung jawab, sportifitas, kompetitif dan budaya hidup sehat,

merangsang pertumbuhan,dan perkembangan jasmani secara menyeluruh

yakni, kognitif, afektif, dan psikomotor.

Untuk mencapai tujuan dari pembelajaran pendidikan jasmani salah

satunya dapat melalui pembelajaran permainan bolavoli. Permainan bolavoli

merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah dilakukan oleh

setiap orang. Sebab, dalam permainan bolavoli dibutuhkan koordinasi gerak

yang benar-benar diandalkan untuk melakukan semua gerakan yang ada dalam

permainan bolavoli. “Dalam permainan bolavoli ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai. Teknik dasar dalam permainan bolavoli terdiri atas servis,

passing bawah, pasing atas, block, dan smash”. (Ahmadi, 2007, hlm 20). Akan tetapi proses pembelajaran permainan bolavoli yang dilakukan di

sekolah sering kali penulis menemukan berbagai macam kendala.

Kendala-kendala yang dihadapi dalam pembelajaran penjas khususnya pembelajaran

bolavoli yaitu pembelajaran kurang merangsang semangat belajar siswa dalam

pembelajaran permainan bolavoli. Hal ini disebabkan oleh pendekatan

tradisional yang terlalu dominan sehingga waktu belajar terlalu banyak

dihabiskan untuk latihan-latihan teknik dasar/drill oleh guru. Dengan

pendekatan ini siswa hanya latihan servis atau passing saja. Dengan demikian

ada kesan pada siswa, bahwa pembelajaran permainan bolavoli terlalu

monoton sehingga siswa merasa bosan dan tidak mengalami proses permainan

yang sebenarnya. Selain itu juga penggunaan bolavoli sesungguhnya membuat

ketakutan tersendiri bagi siswa karena rasa sakit yang ditimbulkan pada saat

melakukan teknik dasar bermain bolavoli, sehingga siswa kurang tereksplorasi

(12)

3

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dan perlakuan ini mempengaruhi pada semangat belajar pada pembelajaran

bolavoli.

Berkaitan dengan proses pendidikan jasmani materi permainan bolavoli

terdapat aspek-aspek sosial yang secara umum menggambarkan nilai

kerjasama. Kerjasama merupakan salah satu cara untuk cepat mencapai sebuah

tujuan yang diinginkan oleh manusia hampir dalam semua aspek kehidupan.

Kerjasama merupakan hal yang paling penting dalam permainan bolavoli,

karena tanpa kerjasama yang baik maka strategi apapun tidak akan berhasil dan

tepat guna dalam mencapai permainan. Dalam situs

http://www.id.answers.yahoo.com dijelaskan bahwa :

Kerjasama adalah sebuah bentuk kelompok yang melakukan kegiatan secara bersamaan. Kegiatan ini dilakukan oleh semua kelompok dengan

bersamaan agar pekerjaan itu ringan.” Dari penjelasan tersebut maka

dengan adanya kerjasama sebuah tujuan tertentu bisa dicapai lebih mudah dan cepat.

Berdasarkan hasil pengalaman ketika penulis melaksanakan kegiatan

PPL mengajar di SMAN 3 Bandung yaitu kurangnya motivasi dan kerjasama

dari siswa ketika mengikuti materi pembelajaran bolavoli. Siswa terlihat begitu

awam dan bingung ketika diberikan materi bolavoli, sehingga ketika siswa

diberikan materi permainan bolavoli kebanyakan siswa cenderung diam dan

tidak tertarik kepada materi bolavoli tersebut. Setelah diamati ternyata

kebanyakan siswa sudah ketakutan duluan ketika diberikan materi bolavoli dan

rata-rata mereka tidak memahami tentang permainan bolavoli dari segi aturan

maupun teknik dan cara bermainnya.

Oleh sebab itu bila permasalahan ini tidak segera diatasi maka hasil

belajar pun tidak kompetitif, untuk memecahkan permasalahan ini maka

penerapan aktivitas volleyball like games merupakan hal yang tepat diberikan

karena bisa meningkatkan kerjasama dan semangat belajar siswa dalam

(13)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Aktivitas volleyball like games adalah sama dengan permainan net

game aktivitas permainan ini namaya sesuai ciri yang paling mencolok, yaitu

adanya batas pemisah satu/regu dan lainnya. Yaitu dengan net, permainan ini

adalah rallying versus playing to the ground dijelaskan sebagai kegiatan

dimana aktivitasnya harus terjadi rally (adanya kegiatan yang saling

mengembalikan objek permainan, serta usaha memaksa lawan untuk tidak

mampu mengembalikan objek permainan tersebut).

Bahagia (2010, hlm. 121) “Aktivitas volleyball like games adalah permainan yang menyerupai voli, sehingga dilakukan modifikasi di berbagai

aktivitas atau alat serta lapangan dan aturan yang digunakan sehingga

permainan ini dapat dilakukan oleh berbagai level keterampilan siswa”. Oleh karena itu, penulis sangat tertarik untuk meneliti dan menerapkan seberapa

besar manfaat yang diperoleh dengan penerapan aktivitas volley ball like

games dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani khususnya pada

materi bolavoli terhadap peningkatan kerjasama dan motivasi belajar siswa.

Dengan didasari hal-hal yang telah dikemukakan tersebut, maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul : “Penerapan

Aktivitas Volleyball Like Games Untuk Meningkatkan Kerjasama Dan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Bolavoli Kelas X IPA 1 di

SMAN 3 Bandung”.

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, maka identifikasi masalahnya adalah :

1. Kemampuan siswa dalam pembelajaran bolavoli masih rendah.

2. Tingkat ketertarikan siswa terhadap pembelajaran bolavoli sangat

rendah.

3. Siswa mengalami berbagai kesulitan saat belajar permainan bolavoli.

(14)

5

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5. Guru kesulitan mencari strategi yang tepat untuk membuat siswa

belajar dengan menyenangkan.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang

masalah, maka perumusan masalah yang akan ditelusuri dalam penelitian ini

adalah :

1. Apakah aktivitas volleyball like games dapat meningkatkan kerjasama siswa

dalam pembelajaran bolavoli kelas X IPA 1 di SMAN 3 Bandung ?

2. Apakah aktivitas volleyball like games dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

dalam pembelajaran bolavoli kelas X IPA 1 di SMAN 3 Bandung ?

D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk mengetahui

ppengaruh aktivitas volleyball like games dapat meningkatkan kerjasama dan

motivasi belajar siswa dalam pembelajaran permainan bolavoli kelas X IPA 1 di

SMAN 3 Bandung.

2. Tujuan Khusus

Sementara tujuan khusus peneliti adalah:

a. Untuk mengetahui bagaimana guru dapat meningkatkan kerjasama dan

motivasi belajar siswa melalui aktivitas volleyball like games dalam

(15)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Untuk mengetahuirespon siswa terhadap pembelajaran permainan bolavoli

dengan menggunakan aktivitas volleyball like games.

c. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan aktivitas

volleyball like games.

E. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis

Bagi guru pendidikan jasmani, hasil penelitian tindakan kelas ini untuk

menyempurnakan pelaksanaan pembelajaran bolavoli disekolah. Penelitian

tindakan kelas ini berguna untuk menyajikan salah satu alternatif untuk dapat

meningkatkan kerjasama dan semangat belajar siswa dalam pembelajaran

bolavoli.

2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi yang

berarti bagi semua pihak terutama kepada yang berkecimpung dalam dunia

pendidikan, di antaranya

a. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pembelajaran bagi guru untuk

lebih kreatif dan inovatif. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan menjadi

umpan balik bagi guru dalam menyusun bahan pembelajaran yang lebih variatif

dan diharapkan dapat meningkatkan kerjasama dan semangat belajar siswa dalam

pembelajaran bolavoli.

b. Bagi Siswa

Siswa diharapkan memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang lebih baik,

sehingga mampu meningkatkan keterampilan bermain dalam pembelajaran

bolavoli.

(16)

7

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Adanya peningkatan kualitas pembelajaran dan pengajaran yang berakibat

terhadap peningkatan kualitas siswa dan tenaga pendidik, sehingga pada akhirnya

akan mampu meningkatkan kualitas sekolah secara keseluruhan.

F.Batasan Istilah

Berkaitan dengan masalah yang diajukan dalam penelitian ini beberapa

istilah yang digunakan mengandung pengertian sebagai berikut :

1. Sudjana (2004, hlm. 28):

Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi

edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik (warga belajar)

dan pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan membelajarkan.

2. Husdarta (2009, hlm. 3):

Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan

aktivitas fisik dan kesehatan untuk menghasilkan perubahan holistic

dalam kualitas individu, baik hal fisik, mental, serta emosional.

3. Bermain menurut Mulyadi (2004, hlm. 23),secara umum sering

dikaitkan dengan kegiatan anak-anak yang dilakukan secara

spontan. Terdapat lima pengertian bermain :

a. Sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai intrinsik pada anak.

b. Tidak memiliki tujuan ekstrinsik, motivasinya lebih bersifat intrinsik.

c. Bersifat spontan dan sukarela, tidak ada unsur keterpaksaan dan bebas dipilih oleh anak.

d. Melibatkan peran aktif keikutsertaan anak.

(17)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Ahmadi (2001, hlm. 20):

Permainan bolavoli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah dilakukan oleh setiap orang. Sebab, dalam permainan bola voli dibutuhkan koordinasi gerak yang benar-benar diandalkan untuk melakukan semua gerakan yang ada dalam permainan bolavoli.Dalam permainan bolavoli ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai. Teknik-teknik dalam permainan bolavoli terdiri atas servis, passing bawah, pasing atas, block, dan smash.

5. Bahagia (2010, hlm. 121):

Aktivitas volley ball like games adalah permainan yang menyerupai voli, sehingga dilakukan modifikasi di berbagai aktivitas atau alat serta lapangan dan aturan yang digunakan sehingga permainan ini dapat dilakukan oleh berbagai level keterampilan siswa.

6. Bowo dan Andy (2007, hlm. 50-51) menjelaskan bahwa dalam

pelaksanaan kerjasama harus tercapai keuntungan bersama.

Pelaksanaan kerjasama hanya dapat tercapai apabila diperoleh manfaat bersama bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya(win-win). Apabila satu pihak dirugikan dalam proses kerjasama, maka kerjasama tidak lagi terpenuhi. Dalam upaya mencapai keuntungan atau manfaat bersama dari kerjasama, perlu komunikasi yang baik antara semua pihak dan pemahaman sama terhadap tujuan bersama.

7. Menurut Husdarta (2009, hlm. 53) “Motivasi sebagai kondisi yang menggerakan perilaku dan mengarahkan aktivitas terhadap

(18)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tujuan Operasional Penelitian

Tujuan operasional pada penelitian ini pada awalnya adalah untuk

mengidentifikasi masalah-masalah dan upaya meningkatkan kerjasama dan

motivasi belajar siswa dalam pembelajaran bolavoli di SMAN 3 Bandung,

terutama untuk kelas X IPA 1, tetapi setelah proses observasi dan penelitian

berlangsung terdapat beberapa pemokusan masalah dalam pembelajaran

pendidikan jasmani permainan bolavoli. Maka tujuan operasional pada

penelitian ini adalah untuk lebih mengidentifikasi masalah dan upaya

meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dengan menggunakan

penerapan aktivitas volleyball like games.

B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian

Tempat yang dijadikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah di

SMAN 3 Jln Belitung no.8 Kelurahan Merdeka Kecamatan Sumur

Bandung Kota Bandung. Untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmani

Olahraga dan Kesehatan (PJOK) materi permainan bolavoli.

2. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah dilaksanakan pada awal

tahun pelajaran 2012/2013, yaitu pada bulan September 2014. Penelitian

dilakukan sesuai dengan waktu pelajaran Penjas berlangsung yaitu setiap

hari Sabtu mulai pukul 06.30 sampai 08.45 WIB.

3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dengan

menggunakan sekurang-kurangnya dua siklus untuk melihat peningkatan

(19)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menggunakan penerapan aktivitas volleyball like games. Pelaksanaan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dimulai dengan melaksanakan siklus

pertama yang terdiri dari empat kegiatan, yaitu a) Perencanaan; b) Tindakan;

c) Pengamatan dan d) refleksi untuk mengetahui hasil belajar siswa serta

melihat kekurangan dan hambatan yang terjadi selama pembelajaran siklus

satu.

Apabila sudah diketahui letak keberhasilan dan hambatan dari

tindakan yang dilakukan pada siklus pertama tersebut maka peneliti

menentukan rencana kegiatan untuk siklus kedua. Kegiatan pada siklus kedua

tidak jauh berbeda dengan kegiatan siklus pertama, akan tetapi pada kegiatan

disiklus dua diberikan beberapa tambahan perbaikan dari tingkat terdahulu

yang bertujuan untuk memperbaiki berbagai hambatan atau kesulitan yang

ditemukan pada siklus pertama. Jika pada siklus kedua masih terdapat

permasalahan, maka dilanjutkan ke siklus tiga, agar peningkatan hasil belajar

siswa dapat dilihat apakah siswa telah mengalami peningkatan yang

signifikan dalam hasil pembelajaran.

C. Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan di kelas X SMAN 3

Bandung, Kelurahan Merdeka, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung.

Subjek penelitian adalah siswa kelas X IPA 1 yang berjumlah 19 siswa

semuanya siswa perempuan.

Tabel 3.1

Daftar Absen Kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

No

Nama Siswa

(20)

42

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5 Berliana Destyawati 6 Fauzia Nurrahmiaty 7 Fauziah Fitri Agnia 8 Felia Prima Wefiani 9 Khanza Zahira Garnida 10 Mega Rahma Dewi

11 Mumpuningtyas Restu Dewati 12 Nabila Dhia Alifa Rahmah 13 Nadela Putri Malinda 14 Rabila Amina Yudomartono 15 Raden Irfani Hasya Fulki 16 Rizka Ayudia

17 Sania Ahsani Nafsa Farida Haryanti 18 Shely Mutiara Maghfira

19 Tasya Putri Permatasari

D. Faktor yang Diteliti

Penelitian Tindakan Kelas dalam penelitian ini ingin mengamati

beberapa faktor. Faktor yang ingin di amati yaitu:

1. Faktor siswa, kurangnya kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam

materi permainan bolavoli dalam pembelajaran penjas pada siswa kelas X

IPA 1 SMAN 3 Bandung.

2. Faktor pembelajaran, dengan melihat kemampuan siswa kelas XIPA 1

SMAN 3 Bandung dalam pembelajaran bolavoli dengan menggunakan

penerapan aktivitas volleyball like games, maka siswa tersebut akan

mengalami perubahan terencana, terbimbing dan terarah sesuai dengan

pemahaman dan kemampuan siswa dalam permainan bolavoli.

3. Faktor guru, melihat cara guru memberikan materi serta menggunakan

metode yang tepat dalam pembelajaran permainan bolavoli, apakah sudah

sesuai dan mencakup materi pembelajaran untuk mencapai tujuan yang

diinginkan dan disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa.

(21)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) atau class room action research sebagai cara untuk

menjawab permasalahan yang ada. Penelitian tindakan (Action Research)

merupakan salah satu perspresktif baru dalam penelitian pendidikan yang

mencoba menjebatani antara praktik dan teori dalam bidang pendidikan

(Dimyati, 2000, hlm. 171-172).

Penelitian tindakan (Action research) bertujuan untuk mengembangkan keterampilan atau pendekatan baru dan untuk memecahkan

masalah-masalah melalui penerapan-penerapan lengsung dikelas atau

ditempat kerja. Dalam penelitian tindakan (Action research) tidak hanya

terbatas pada ruang kelas saja, melainkan dimana saja guru bekerja atau

mengajar. Action research juga berarti penelitian yang bersifat partisifatif.

Maksudnya, penelitian dilakukan oleh sendiri oleh yang berkepentingan,

yaitu si peneliti dan diamati bersama rekan-rekanya.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bukan sekedar mengajar, tetapi

mempunyai makna sadar dan kritis terhadap mengajar dan menggunakan

kesadaran kritis untuk bersiap terhadap proses perubahan dan perbaikan

proses pembelajaran. Mcniff (1992, hlm. 1) yang dikutip oleh Sudikin (2010,

hlm. 14) menjelaskan bahwa: “...PTK sebagai bentuk penelitian reflektif yang

dilakukan oleh pendidik sendiri terhadap kurikulum, pengembangan sekolah,

meningkatkan prestasi belajar, pengalaman keahlian belajar dan sebagainya.”

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mendorong guru untuk berani

bertindak dan berpikir kritis dalam mengembangkan teori dan rasional bagi

mereka sendiri, dan tanggung jawab mengenai pelaksanaan tugasnya secara

profesional.

(22)

44

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Prosedur Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian, tentunya kita harus

melakukannya sesuai prosedur. Pelaksanaan tindakan meliputi siapa yang

melakukan, kapan dimana, dan bagaimana melakukanya. Skenario

tindakan yang telah direncanakan, dilaksanakan dalam situasi yang aktual

pada saat yang bersamaan kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan

obserfasi dengan interpretasi serta diikuti dengan kegiatan refleksi.

Berdasarkan langkah-langkah penelitian tindakan maka untuk

mempermudah alur penelitian dibuatlah skema prosedurnya. Kesemua

tahapan itu dilakukan setelah melakukan observasi awal untuk

memperoleh gambaran mengenai karakteristik kemampuan siswa dalam

melakukan keterampilan bermain bolavoli melalui pembelajaran dengan

menggunakan penerapan aktivitas volleyball like games. Arikunto (2010,

hlm. 131) mengemukakan konsep pokok penelitian tindakan terdiri dari

empat komponen pokok yang menunjukan langkah-langkah sebagai

berikut: (1) Perencanaan atau planning; (2) Tindakan atau Acting;

(3)Pengamatan atau Observing dan (4) Refleksi atau Reflection. Dan

supaya lebih dapat dilihat dari gambar berikut :

Pelaksanaan Refleksi

Pengamatan SIKLUS I

SIKLUS II Perencanaan

Pengamatan

Perencanaan

(23)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bagan 3.1.

Dua Siklus Pelaksanaan Tindakan dalam PTK (Arikunto, 2006, hlm. 131)

Gambar diatas menjelaskan beberapa tahapan yang dilakukan dalam

Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Yaitu :

a. Tahap Perencanaan (Planning)

Dalam perencanaan tahapan yang dilakukan adalah :

1) Memubuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) atau

tindakan sebagai pedoman untuk melakukan proses pembelajaran,

termasuk di dalam nya membuat scenario pembelajaran.

2) Mempersiapkan sarana dan fasilitas pendukung yang kita perlukan

di lapangan. Membuat lembaran pengamatan untuk siswa dan

pendamping mulai dari tahap pendahuluan sampai penutup. Setiap

bagian demi bagian kita observasi, agar mengetahui kelemahan

dan kelebihan siswa dan guru.

3) Mempersiapkan instrumen, instrumen ini digunakan untuk

merekam dan menganalisis data selama proses penelitian

berlangsung.

b. Tahap Tindakan (acting)

Pelaksanaan tindakan menggambarkan deskripsi tindakan yang akan

diterapkan, scenario kerja tindakan perbaikan serta prosedur tindakan.

Sebelum melaksanakan tindakan terlebih dahulu perlu ditentukan apa,

kapan, dimana, dan bagaimana melaksanakannya. Semua rencana

tindakan yang telah ditetapkan dilaksanakan dalam situasi yang

(24)

46

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang lain, jadi pada saat yang bersamaan dilakukan pula tahap

observasi, interpretasi, danrefleksi.

c. Tahap Pengamatan (observing)

Selama proses pembelajaran, peneliti dibantu mitra peneliti dalam

mencatat segala temuan dalam pelaksanaan pembelajaran yang

berhubungan dengan fokus penelitian. Sedangkan menurut

Wiriatmadja (2005, hlm. 112) menyebutkan ada 3 jenis observasi :

1) Observasi Terfokus

Apabila penelitian ingin memfokuskan permasalahan kepada

upaya-upaya guru membangkitkan semangat belajar siswa dengan

memberikan respon kepada pertanyaan guru, maka sebaiknya

dilakukan Penelitian Tindakan Kelas yang memfokuskan kepada

meningkatkan kualitas bertanya.

2) Observasi sistematik

Tentu para peneliti dapat saja meracang bentuk pengamatan

beserta kualifikasinya dengan kreatif, kemudian

mendiskusikannya untuk mencapai persetujuan bersama.

Kemungkinan dalam membicarakan pengamatan sistematik ada

yang mengusulkan berbagai macam slaka yang dapat

dimanfaatkan dapat situasi-situasi tertentu oleh guru, dilengkapi

dengan ilustrasi detail dalam skala interaksi. Pengamatan dengan

menggunakan skala biasa disebut pengamatan kelas secara

sistematik (Hopkins, 1993, hlm. 106)

3) Observasi terstruktur

Dilakukan peneliti dengan cara bertanya kepada siswa. Peneliti

sebagai guru mengajukan pertanyaan kepada siswa kemudian

(25)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sukarela, jawaban tidak sukarela, yawaban yang benar, jawaban

yang salah, jawaban yang tidak mengenai pertanyaan atau sasaran.

d. Tahap Analisis atau Tahap Refleksi (reflections)

Peneliti melakukan analisis refleksi pembelajaran. Untuk itu

diperlukan memeriksa lembaran-lembaran pengamatan tentang hal apa

saja yang ditemukan di lapangan, mengkaji satuan pembelajaran dan

mengkaji hasil kegiatan guru dan siswa. Dari hasil tersebut maka

dijadikan rekomondasi untuk melakukan perbaikan atau perencanaan

siklus selanjutnya bila hasil dari kegiatan siklus yang telah dilakukan

kurang memuaskan.

Berdasarkan langkah-langkah penelitian tindakan maka untuk

mempermudah alur penelitian dibuatlah skema prosedurnya. Kesemua

tahapan itu dilakukan setelah melakukan observasi awal untuk

memperoleh gambaran mengenai karakteristik kemampuan siswa dalam

bermain bolavoli melalui pembelajaran pendidikan jasmani dengan

menggunakan penerapan aktivitas volleyball like games.

Atas dasar itulah maka upaya pemecahan masalah dalam penelitian

ini dilakukan dengan beberapa tindakan yaitu:

a. Pengamatan (Observing) yaitu guru sekaligus peneliti mengamati

(mencatat) proses pembelajaran permainan bolavoli SMAN 3 Bandung

kelas X IPA 1. Ini bertujuan untuk mengetahui minat serta kendala pada

saat mempelajari permaianan bolavoli serta mengetahui sejauhmana

kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran bolavoli

melalui pemebelajaran pendidikan jasmani.

b. Menetapkan skenario pembelajaran dalam bentuk rancangan penelitian

(planning), yaitu peneliti membuat skenario pembelajaran dengan

(26)

48

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

meningkatkan kerjasama dan motivasi belaja rsiswa dalam

pembelajaran bolavoli.

c. Menerapkan skenario pembelajaran (acting), yaitu peneliti dan guru

melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan.

d. Refleksi, maksudnya adalah peneliti dan guru menganalisis hasil yang

telah dilaksanakan untuk kemungkinan terjadinya perubahan rencana

tindakan serta perubahan perilaku siswa dalam proses belajarnya untuk

dapat meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam

pembelajaran bolavoli.

2. Rencana Tindakan

Dalam menentukan tindakan, peneliti berperan sebgai aktor (guru)

dibantu oleh observer (mitra guru) untuk melakukan rancangan tindakan.

Adapun beberapa hal yang dilakukan oleh peneliti dan observer

diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan

Perencanaan disusun berdasarkan masalah dan hipotesis tindakan

yang telah diuji. Perubahan yang diharapkan dapat mengidentifikasi

aspek dan hasil proses pembelajaran, selain itu faktor pendukung dan

penghambat dapat diungkap. Pada tahapan ini peneliti dan observer

menentukan suatu perencanaan tindakan dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

1) Peneliti membuat skenario membuat skenario pembelajaran dengan

menggunakan penerapan aktivitas volleyball like games sebagai

upaya meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam

pembelajaran bolavoli.

2) Membuat lembar observasi yaitu :

a) Catatan-catatan yang digunakan sebagai media untuk mencatat

(27)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b) Membuat lembar observasi kinerja guru.

c) Membuat lembar observasi aktivitas siswa.

d) Dengan menggunakan alat elektronik (Kamera) untuk merekam

untuk mendokumentasikan fakta dan data-data penting yang

diambil selama proses pembelajaran berlangsung. Ini dapat

dijadikan bahan untuk koreksi dan evaluasi guna perbaikan

proses tindakan pembelajaran ditahap berikutnya.

3) Peneliti menyiapkan sarana dan prasarana (fasilitas dan alat) untuk

kegiatan permainan bolavoli.

a. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan yaitu implementasi atau penerapan isi

rencana, yaitu mengenai tindakan kelas dan diperbolehkan menggunakan

modifikasi, selama tidak merubah perinsip (Arikunto 2010, hlm. 139).

Pelaksanaan tindakan dalam situasi secara sadar dan terkendali setelah

perencanaan selesai dilakukan. Dalam proses pelaksanaan tindakan,

peneliti berperan sebagai guru atau pengajar yang terjun langsung untuk

melaksanakan pembelajaran permainan bolavoli. Langkah-langkah yang

ditempuh dalam pelaksanaan tindakan ini yaitu tahapan yang pertama

peneliti melakukan studi pustaka mengenai pembelajaran dengan

mengunakan aktivitas volleyball like games. Kegiatan ini dilakukan

untuk memperjelas permasalahan beserta solusi pemecahan masalah yang

dihubungkan dengan kerjasama dan motivasi belajar siswa.

Penelitian ini terdiri dari 2 siklus dengan dua tindakan pada

setiap siklusnya. Tindakan dilakukan untuk mengetahui tingkat

keberhasilan siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani dengan

(28)

50

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dalam tindakan juga peneliti melakukan pengamatan dan evaluasi agar

keberhasilan pembelajaran dapat terlihat.

Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi awal, maka

ditentukan bahwa tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan

kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam permainan bolavoli

pembelajaran pendidikan jasmani di kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

dengan menerapkan aktivitas volleyball like games dalam setiap siklus.

Rencana kegiatan dalam setiap siklusnya dapat digambarkan

sebagai berikut:

1) Siklus I

Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a) Setelah melakukan observasi awal dalam pembelajaran

pendidikan jasmani, peneliti menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran dengan tema permainan volleyball like games.

b) Melaksanakan siklus I dalam bentuk tindakan. Pada tahap ini

peneliti melakukan proses pembelajaran untuk mendapatkan

gambaran hasil dari penelitian pada Siklus I.

c) Melakukan pengamatan pada siswa ketika proses pembelajaran

dengan menggunakan aktivitas volleyball like games.

d) Melakukan pengamatan pada aktivitas volleyball like games

yang dilakukan siswa. Pada tahap ini siswa melakukan

permainan bolavoli dengan menggunakan aktivitas volleyball

like games yang dikaitkan dengan pembelajaran pendidikan

jasmani yang dibimbing guru.

e) Melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran dan melihat

ketercapaian tujuan yang tercantum dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran.

f) Refleksi yakni menganalisis hasil-hasil yang kurang yang ada

(29)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2) Siklus II

Kegiatan yang akan dilakukan antara lain sebagai berikut:

a) Membuat rencana pembelajaran masih bertema permainan

volleyball like games berdasarkan siklus yang dilakukan pada

siklus I.

b) Melaksanakan siklus II dalam bentuk tindakan. Pada tahap ini

peneliti melakukan proses pembelajaran untuk mendapatkan

gambaran dari hasil penelitian pada siklus I.

c) Melakukan pengamatan pada siswa ketika proses pembelajaran

dengan menggunakan aktivitas volleyball like games.

d) Melakukan pengamatan pada aktivitas volleyball like games

yang dilakukan siswa. Pada tahap ini siswa melakukan

permainan volleyball like games yang dikaitkan dengan

pembelajaran pendidikan jasmani yang dibimbing guru.

e) Melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran dan melihat

ketercapaian tujuan yang tercantum dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran.

f) Refleksi yakni menganalisis hasil-hasil yang kurang yang ada

pada siklus II

b. Observasi

Observasi yaitu kegiatan pengamatan oleh pengamat. Untuk

mempermudah pelaksanaan observasi, peneliti dibantu oleh observer atau

guru pendidikan jasmani. Objek yang diamati adalah seluruh aktivitas

siswa selama pembelajaran dilaksanakan, baik berupa perubahan yang

bersifat individu maupun secara klasikal. Bentuk-bentuk observasi yang

(30)

52

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1) Observasi peer (pengamatan sejawat). Observasi peer adalah

observasi terhadap pengajaran seseorang oleh orang lain (biasanya

sesama guru atau teman sejawat).

2) Observasi terstruktur. Pelaksanaan observasi terstruktur dilakukan

peneliti dengan cara bertanya kepada siswa. Peneliti sebagai guru

memberikan lembar observasi.

c. Alternatif Pemecahan

Berdasarkan hasil pengamatan (observasi) dan catatan yang ada

maka peneliti menggunakanya sebagai bahan untuk memecahkan

permasalahan yang muncul selama pembelajaran kemudian membuat

solusi yang tepat untuk melakukan tindakan-tindakan perbaikan proses

pembelajaran untuk pertemuan atau pelaksanaan tindakan berikutnya.

d. Analisis Dan Refleksi

Pelaksanaan penerapan aktivitas volleyball like games dalam

pembelajaran bolavoli yang dilakukan oleh peneliti sendiri telah

menghasilkan beberapa peristiwa atau kejadian dalam pembelajaran

dalam bentuk data-data. Berdasarkan data yang terkumpul ini kemudian

dilakukan analisis.Analisis dilakukan sejak awal dan mencakup setiap

aspek kegiatan penelitian menurut Mulyasa (2010, hlm. 70). Berdasarkan

analisis data kemudian peneliti melakukan refleksi atau perbaikan untuk

rencana untuk tindakan berikutnya.

G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Instrumen Penelitian

Instrumen yang dimaksudkan dalam PTK adalah alat yang

digunakan oleh guru atau observer untuk mengukur dan mengambil data

yang akan dimanfaatkan untuk menetapkan keberhasilan dari rencana

(31)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data hasil wawancara, observasi,

jurnal siswa, catatan lapangan data tersebut dianalisis dan hasilnya

digunakan untuk menggambarkan perubahan yang terjadi, yaitu perubahan

aktivitas siswa, guru atau perubahan belajar siswa. Dalam penelitian ini

digunakan instrumen sebagai alat untuk memperbaiki dalam setiap

tindakan yang dilakukan oleh peneliti. Instrumen penelitian yang

digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah lembar observasi,

catatan lapangan, kamera foto, video recorder dan hasil penelitan dari tes

keterampilan.

a.) Observasi

Observasi merupakan instrumen untuk mengadakan pengamatan

terhadap aktivitas dan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran

dikelas maupun diluar kelas dengan menggunakan lembar

observasi.Lembar observasi yang digunakan adalah lembar observsi

kinerja guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Observasi

dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses

pembelajaran berlangsung berdasarkan tahapan kegiatan pembelajaran

yang tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.

Dalam lembar observasi siswa, instrumennya memiliki dua aspek

yang dinilai. Yaitu aspek kerjasama dan aspek motivasi. Dengan

menggunakan lembar pengamatan atau observasi gradasi. Dengan

alternatif pengisian lembar observasi bergradasi 1, 2, 3, dan 4

Arikunto (2010, hlm. 146).

Tabel 3.2 SkalaGardasi

Nilai Penilaian

4 Sangatbaik

3 Baik

(32)

54

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1 Sangattidakbaik

Deskriptor atau kriteria aktivitas siswa dalam pembelajaran

permainan bolavoli dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 3.3 Deskriptor

Kerjasama Siswa dalam Permainan Volleyball Like Games

No Objek Pengamatan 1 2 3 4

1 Mengikuti aturan

2 Membantu teman yang belum bisa

3 Ingin semua teman bermain dan berhasil

4 Memotivasi orang lain

5 Bekerja keras menerapkan skill

6 Hormat terhadap orang lain

7 Mengendalikan tempramen

8 Memperhatikan perasaan orang lain

9 Kerjasama meraih tujuan

10 Menerima pendapat orang lain

Tabel 3.4 Deskriptor

Motivasi Siswa dalam Permainan Volleyball Like Games

No Objek Pengamatan 1 2 3 4

1 Terlibat dengan aktif dalam permainan bola voli

2 Mengikuti permainan bola voli dengan serius

3 Bertanya ketika mengalami kesulitan dalam

permainan bola voli

4 Berusaha keras untuk bermain dengan baik pada saat

bermain bola voli

5 Bermain bola voli dengan rasa senang

6 Bersungguh-sungguh bermain untuk mendapatkan

kemenangan

7 Pantang menyerah dalam mengikuti permainan bola

voli untuk mendapatkan nilai bagus

(33)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mendapatkan dukungan

9 Belajar teknik bola voli sendiri ketika mengalami

kesulitan

10 Mengamati dengan sungguh-sunguh ketika teman

lain bermain

b.) Uji Validitas dan Reliabilitas Observasi

Menurut Arikunto (2006, hlm. 178) “uji validitas instrumen dilakukan dengan

menggunakan teknik analisis butir (analisis item), yaitu dengan

mengkorelasikan skor total tiap faktor”. Mencari korelasi antara kedua

variable dengan menggunakan rumus:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan :

: koefisien korelasi yang dicari.

X : jumlah skor-skor X

Y : jumlah skor-skor Y

: jumlah skor-skor X yang dikuadratkan.

: jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan.

XY : jumlah hasil kali nantara skor X dan Y yang dipasangkan.

N : jumlah pasangan yang dikorelasikan.

Kemudian hasil perhitungan di bandingkan dengan nilai r tabel sebesar

dengan ketentuan dk=n-2=21-2=19 dengan derajat signifikansi 0,05 diperoleh r

tabel sebesar 0,456. Berikut ini disajikan hasil perhitungan tiap butir angket :

(34)

56

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kerjasama

maka dalam observasi penelitian soal yang tidak valid dihilangkan sehingga

pertanyaan menjadi 8 butir

maka dalam observasi penelitian soal yang tidak valid dihilangkan sehingga

pertanyaan menjadi 8 butir.

Setelah uji validitas observasi dilakukan maka selanjutnya dilakukan

(35)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

digunakan setelah diuji validitas dan reliabilitas. Hasil uji coba observasi

mengenai reliabilitas angket dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Perhitungan korelasi antara jumlah skor perbutir angket antara butir ganjil dan

genap ( ⁄ ⁄ ) diperoleh hasil 0,544308

dan 0,657952 (perhitunganterlampir)

1. Menghitung hasil reliabilitas dengan seluruh tes dengan menggunakan rumus

Spearman Brown sebagai berikut:

Setelah diketahui hasil perhitungan korelasi dengan Spearman Brown,

dengan hasil 0,705 dan 0,793 maka selanjutnya dimasukan kedalam rumus

sebagai berikut:

Dengan ketentuan bandingkan dengan dan konsultasikan degan kriteria derajat kebebasan (dk) dengan rumus dk = n-2= 21-2=19 dengan taraf signifikansi 0,05 maka =

4,332078 dan 5,687182 ≥ 1,729 , maka seluruh item tes reliabel dan dapat

(36)

58

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c.) Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan salah satu isntrumen yang

digunakan oleh peneliti dalam penelitian tindakan kelas. Catatan

lapangan merupakan alat penting dalam penelitian, catatan tersebut

berisi deskripsi pelaksanaan pembelajaran. Interaksi yang teramati dan

tercatat memuat prilaku praktisi saat melaksanakan pembelajaran,

dalam hal ini berkaitan dengan kesulitan perilaku yang telah dilakukan

oleh guru dengan langkah-langkah yang termuat dalam perencanaan

yang tersusun.

Adapun prilaku siswa yang diharapkan sebagai indikator

ketercapaian tujuan pembelajaran yang diterapkan. Format catatan

lapangan berfungsi untuk mengamati perilaku siswa ketika

melaksanakan pembelajaran.

d.) Kamera Foto dan VideoRecorder

Selain instrumen yang disebutkan di atas, peneliti juga

menggunakan kamera foto dan video recorder sebagai instrumen

untuk mengetahui gambaran proses pembelajaran yang dilakukan guru

maupun proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa. Penggunaan

kamera foto video recorder tersebut yakni untuk mendokumentasikan

aktivitas selama pembelajaran baik itu aktivitas siswa, guru maupun

observer.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

tindakan tidak hanya satu, akan tetapi menggunakan multi teknik atau

(37)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(2008, hlm. 151-152) menjelaskan bahwa: ada tiga teknik pengumpulan

data yang disebutnya sebagai strategi pekerjaan lapangan primer, yaitu,

pengalaman, pengungkapan dan pengujian.”

a) Pengalaman

Pengalaman (experiencing) dilakukan dalam betuk observasi, ada

beberapa variasi bentuk observasi yang dapat dilakukan oleh peneliti,

yaitu:

1. Observasi partisipatif, peneliti melakukan observasi sambil dalam

kegiatan yang sedang berjalan.

2. Observasi khusus, observasi dilakukan ketika peneliti melakukan

tugas khusus, seperti memberikan bimbingan.

3. Observasi pasif, peniliti hanya bertindak sebagai pengumpul data

dan mencatat kegiatan yang sedang berlangsung.

b) Pembuktian

Pembuktian (examinig) dilakukan dengan mencari bukti-bukti

dokumenter, seperti:

1. Dokumen arsip.

2. Audio dan Video recorder.

3. Catatan lapangan.

H. Prosedur dan Pengelolahan Data

Proses pengolahan data seiring dengan proses pelaksanaan tindakan

pembelajaran sebagai bentuk dari rancangan pengolahan data kualitatif,

sedangkan analisis data biasanya dilakukan pada tahap akhir penelitian

tindakan untuk menjawab pertanyaan penelitian, namun demikian untuk

(38)

60

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pengolahan data di setiap selesainya satu tahap tindakan pembelajaran. Secara

umum kegiatan pengolahan data dalam proses penelitian ini adalah:

1. Mengumpulkan hasil format observasi dari setiap kegiatan pembelajaran

pada setiap siklus penelitian yang sudah dilaksanakan.

2. Membandingkan hasil dari observasi mengenai kerjasama dan motivasi

melalui volley ball like games yang diberikan pada setiap siklus penelitian

yang dilaksanakan.

3. Menganalisa perubahan perilaku siswa dari seluruh format observasi

setelah dua siklus pembelajaran dilaksanakan.

Secara lebih detail, sebelum data diolah dan dianalisa ada beberapa

tahapan yang harus ditempuh oleh peneliti yaitu sebagai berikut:

1. Pengolahan Data Kategori Data

Data mentah yang terkumpul dari hasil observasi dikelompokan

menjadi unit-unit dengan memperhatikan karakteristik data mentah.

Berdasarkan unit-unit yang ada lalu diterapkan kategorisasi.

2. Validasi

Salah satu cara untuk melihat derajat kepercayaan suatu penelitian

adalah dengan melihat validitas dan kredibilitas penelitian (Kusnandar

2008:103). Validitas menunjuk pada derajat kepercayaan terhadap proses

dan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Tahap validasi menurut Hopkins (1993) dalam Rochiati (2005)

yang dikutip oleh Kunandar (2008, hlm. 107-109) terdiri dari:

a) Dalam melakukan member chek

Yaitu memeriksa kembali kerangka-kerangka atau informasi data

yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari nara sumber

yang relevan dengan PTK (kepala sekolah, guru, teman sejawat,

siswa, pegawai administrasi sekolah, orang tua siswa dan lain-lain)

(39)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sehingga dapat dipastikan keajeganya dan data itu terperiksa

kebenaranya.

b) Melakukan validasi dan triangulasi

Yaitu memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk atau analisis dari

peneliti dengan membandingkan hasil dari mitra peneliti. Triangulasi

dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang, yaitu sudut pandang guru

sebagai peneliti, sudut pandang siswa dan sudut pandang mitra

peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi.

c) Dengan melakukan saturasi

Yaitu situasi pada waktu data sudah jenuh, atau tidak ada lagi data lain

yang berhasil dikumpulkan atau tidak ada lagi tambahan data baru.

d) Dengan cara melakukan perbandingan atau dengan eksplanasi dengan

atau kasus negatif.

e) Dengan audit trail

Yaitu memeriksa kesalahan-kesalahan dalam metode atau prosedur

yang digunakan peniliti dan didalam pengambilan keputusan. Selain

itu peneliti juga memeriksa catatan-catatan yang ditulis oleh peniliti

atau mitra peneliti.

f) Dengan expert opinion

Yaitu dengan meminta kepada orang yang dianggap ahli atau pakar

penelitian tindakan kelas untuk memeriksa semua tahap penelitian dan

memberikan arahan terhadap masalah-masalah penelitian yang dikaji.

g) Dengan key respondent revie

Key respondent revie yaitu meminta salah seorang atau mitra peneliti

yang banyak mengerti tentang penelitian tindakan kelas, untuk

membaca draf awal laporan penelitian dan meminta pendapatnya.

(40)

62

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pada tahap ini hipotesis yang telah divalidasikan di iterpretasikan

berdasarkan kerangka teoritik, norma-norma peraktis yang disepakati

bersama atau berdasarkan intuisi peneliti sebagai guru berkenaan dengan

proses pembelajaran yang baik. Tahap ini dilakukan untuk memperoleh

suatu kerangka referensi yang dapat memberikan makna terhadap proses

interpretasi data. Kerangka referensi ini dapat dijadikan referensi dalam

pelaksanaan tindakan selanjutnya.

Untuk batasan keberhasilan pembelajaran Uzer Usman (1993:8)

(41)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang penulis teliti dapat

disimpulkan bahwa penerapan aktivitas volleyball like games terhadap

peningkatan kerjasama dan motivasi belajar dapat meningkat secara signifikan,

diantaranya meningkatnya antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran penjas

khususnya pembelajaran permainan bolavoli serta meningkatnya kerjasama dan

motivasi belajar siswa dalam pembelajaran permainan bolavoli terhadap siswa

kelas X IPA 1 SMAN 3 Kota Bandung.

Sehingga dari hasil pengelolaan dan analisa data dalam penelitian ini

dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan aktivitas volleyball like game

terhadap peningkatan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran

bolavoli pada siswa kelas X IPA 1 di SMAN 3 Kota Bandung dapat meningkat.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas peneliti mengajukan beberapa

rekomendasi untuk perbaikan proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah.

Adapun saran tersebut adalah:

1. Untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar permainan bolavoli

penulis menyarankan agar penerapan aktivitas volleyball like games

diterapkan di sekolah supaya pembelajaran bolavoli lebih optimal .

2. Penulis menyarankan pula agar penelitian ini dilanjutkan ke siklus

berikutnya supaya pembelajaran bolavoli dapat menarik bagi siswa dan

(42)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, Bambang.,Sudrajat, Jajat. 2010. Aplikasi Statistika dalam Penjas. Bandung.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Hidayat, Yusup. (2011). Buku Pedoman Penulisan Penelitian Tindakan Kelas

Dalam Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Bandung:

FPOK-UPI

Husdarta, dan Yusuf Hidayat. (2008). Psikologi Olahraga. Bandung: CV. Bintang

WarliArtika.

Arikunto, Suharsimi., Suhardjono, Supardi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Akbar hawadi Reni, Ike Anggraini, Khairunnisa. (2006). Bekerjasama,

AktivitasUntuk Mendorong Anak Suka Bekerjasama. Jakarta: divisi buku perguruan tinggi.

A.M, Sardiman. (2005). Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press

Juliantine, Tite., Subroto., Yudiana. 2011. Model-Model Pembelajaran

Pendidikan Jasmani. redpoint 2012: FPOK.

Bahagia, Yoyo, dan Mujianto, Sufyar, (2010). Fasilitas dan Perlengkapan Penjas. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Bachtiar, (1998). Permainan Bola Besar II bola Voli dan Bola Tangan. Jakarta: Universitas Terbuka-Depdikbud

Yudiana, Yunyun, dan Subroto, Toto. (2010). Permainan Bola Voli. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

(43)

Aline Noor Fajrina,2014

Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Subroto, Toto dkk. 2008. Teori Bermain. FPOK UPI. Bandung

Suherman, Adang. 2009. Revitalisasi Pengajaran dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: CV Bintang Warli Artika.

Susilana, Rudi dkk. (2006). Kurikulum Pembelajaran. FIP UPI. Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia, (2012). Pedoman Karya Tulis Ilmiah.

Bandung: UPI

Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Bandung.

Husdarta (2000) belajar dan pembelajaran. Jakarta. Depdiknas

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2 SkalaGardasi
Tabel 3.3
tabel sebesar 0,456. Berikut ini disajikan hasil perhitungan tiap butir angket :
+2

Referensi

Dokumen terkait

PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS ANIMASI UNTUK PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN GAMBAR KONSTRUKSI BETON DI SMK N 6 BANDUNG. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

[r]

Serum soluble lectin-like oxidized low-density lipoprotein receptor-1 levels are elevated in acute coronary syndrome : a novel.. marker for

Adapun proses penelitian yang Bapak/Ibu/Sdr/i akan ikuti dalam penelitian..

Pengaruh model kooperatif team games tournament (TGT) terhadap peningkatan kerjasama,kreatifitas,dan keterampilan bermain sepakbola siswa tuna rungu Universitas Pendidikan Indonesia

HUBUNGAN PENCAHAYAAN DAN JARAK PANDANG KE LAYAR MONITOR KOMPUTER DENGAN PENURUNAN TAJAM PENGLIHATAN.. PADA STAMBUK 2012 DI FAKULTAS

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI

Dari hasil pengujian hipotesis tersebut diperoleh hasil dari X² hitung sebesar 9.84 lebih besar dari X² tabel ( 0.05 ; 3 ) yaitu sebesar 7.81 yang berada di daerah penolakan Ho (