Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesahatan dan Rekreasi
Oleh
ALINE NOOR FAJRINA 1000237
PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI DEPARTEMEN PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
ALINE NOOR FAJRINA
PENERAPAN AKTIVITAS VOLLEYBALL LIKE GAMES UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BOLAVOLI KELAS X IPA 1 DI SMAN 3 KOTA BANDUNG
(Studi Penelitian Tindakan Kelas)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I
Pembimbing II
Mengetahui
Kerjasama dan Motivasi Belajar
Siswa Dalam Pembelajaran Bolavoli
Oleh
Aline Noor Fajrina
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan
© Aline Noor Fajrina 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRACT
Aline Noor Fajrina (2014). Applying Volleyball Like Games to Increase Cooperation
and Students’ Motivation in Volleyball Learning Activities. Classroom Research in Students 10th Grade IPA 1 SMAN 3 Bandung. FPOK-UPI.
This research aims to increase the cooperation and students’ motivation in volleyball learning activities through volleyball like games. This research was conducted in SMAN 3 Bandung in 4 weeks. Based on the pre-research, it was found that the amount of students who can cooperate and have motivation in learning was less than 50% (45, 62%). Most of them were ignorant during the learning process (54, 38%). Therefore, this condition became a problem that had to be resolved. Based on reservation, the core of problem was the monotonous and uninteresting materials. The researcher used volleyball like games in volleyball learning activities. The researcher assumed that the technique could increase the cooperation and students’ motivation.
There are some steps in solving the problems: (1) planning, (2) implementation, (3) gathering data, (4) reflecting through effective analysis. The whole steps were one cycle.
Based on the data analysis of 1stcycle, the students’ cooperation increased from 48,40% to 73,03%. Moreover, the 2nd cycle increased from 73,03% to 84,20%. Meanwhile, the students’ motivation during 1st
cycle increased from 48,80% to 71,88%. In the 2nd cycle, the percentage increased from 71,88% to 82,90%.
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRAK
Aline Noor Fajrina (2014). Penerapan Aktivitas Volleyball Like Games Untuk Meningkatkan Kerjasama dan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Bolavoli Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas X IPA 1 di SMAN 3 Kota Bandung. FPOK – UPI.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran bolavoli melalui aktivitas volleyball like games. Penelitian di laksanakan di SMAN 3 Bandung selama 4 minggu. Berdasarkan pengamatan pra penelitian, jumlah siswa yang bisa bekerjasama dan mempunyai motivasi dalam pembelajaran kurang dari 50% (yakni 45,62%). Sebagian besar (54,38%) bersikap acuh tak acuh terhadap pembelajaran. Hal ini menjadi permasalahan yang dipandang peneliti perlu segera diatasi. Berdasarkan hasil observasi ditemukan bahwa akar permasalahan tersebut adalah materi pembelajaran yang monoton dan kurang menarik. Peneliti merumuskan tindakan aktivitas volleyball like games pada pembelajaran permainan bolavoli. Dengan melakukan tindakan tersebut diharapkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dapat meningkat.
Upaya pemecahan masalah dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengumpulan data, dan (4) refleksi yang berupa analisis efektivitas tindakan. Serangkaian kegiatan ini merupakan satu siklus.
Berdasarkan analisis data selama siklus I kerjasama siswa meningkat dari (48,40% hingga 73,03%), kemudian siklus II meningkat dari (73,03% hingga 84,20%). Sedangkan motivasi belajar siswa berdasarkan analisis data selama siklus I meningkat dari (48,80% hingga 71,88%), kemudian siklus II meningkat dari 71,88% hingga 82,90%).
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR ISI
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN dan HIPOTESIS A. Hakikat Belajar dan Pembelajaran ... 9
B. Pengertian Bermain ... 11
C. Pengertian Volleyball Like Games ... 13
1. Fasilitas dan Perlengkapan Permainan ... 13
2. Fasilitas/lapangan permainan yang digunakan ... 14
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
I. Hipotesis ... 39
BAB III METODE PENELITIAN ... A. Tujuan Operasional Penelitian ... 40
B. Setting Penelitian ... 40
C. Subjek Penelitian ... 41
D. Faktor Yang Diteliti ... 42
E. Metode Penelitian ... 42
F. Langkah-langkah Penelitian ... 43
1. Prosedur Penelitian ... 43
2. Rencana Tindakan ... 47
G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 52
1. Instrumen Penelitian ... 52
2. Teknik Pengumpulan Data ... 57
H. Prosedur dan Pengolahan Data ... 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian ... 61
B. Hasil Penelitian ... 63
1. Pra Observasi... 64
2. Siklus 1 Tindakan 1 ... 68
3. Siklus 1 Tindakan 2 ... 73
4. Siklus 2 Tindakan 1 ... 78
5. Siklus 2 Tindakan 2 ... 83
C. Diskusi Penemuan ... 89
D. Perbandingan Tiap Tindakan... 92
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... A. Kesimpulan ... 96
B. Saran ... 96
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat
terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan
tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan diri kepada peserta didik.
Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik
agar dapat belajar dengan baik.
Pendidikan merupakan proses pembinaan manusia yang berlangsung
seumur hidup. Pendidikan memiliki sarana pedagogis, oleh karena itu
pendidikan kurang lengkap kalau tidak ada pendidikan jasmani, karena gerak
adalah ciri kehidupan, maka dari itu manusia meski meningkatkan gerak
sebagai ciri kehidupan, salah satu sarana untuk meningkatkan gerak melalui
aktifitas pendidikan jasmani. Dalam proses belajar terdapat dua kegiatan saling
berinteraksi aktif antara murid dan guru. Guru memberikan stimulasi baik
berupa pertanyaan atau berupa tindakan dan murid bereaksi pada stimulasi
tersebut, sehingga terjadilah proses belajar mengajar. Agar proses belajar
mengajar dapat dicapai hasil yang sesuai dengan tujuan, maka guru perlu
mempertimbangkan dan memilih strategi belajar yang efektif dan efesien.
Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan
fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran,
penghayatan nilai-nilai (sikap mental-emosional-sportifitas-spritual-sosial)
serta pembinaan hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan
dan perkembangan kualitas psikis dan fisik yang seimbang. Pendidikan
jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktifitas jasmani yang
didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan
keterampilan motorik, pengetahuan, perilaku hidup sehat dan aktif, sikap
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dari beberapa pengertian tentang pendidikan jasmani disimpulkan
bahwa Pendidikan jasmani adalah proses belajar yang menggunakan aktifitas
jasmani untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan mengandung nilai-nilai
pendidikan kepada peserta didik antara lain: apresiasi, percaya diri, harga diri,
kooperatif, tanggung jawab, sportifitas, kompetitif dan budaya hidup sehat,
merangsang pertumbuhan,dan perkembangan jasmani secara menyeluruh
yakni, kognitif, afektif, dan psikomotor.
Untuk mencapai tujuan dari pembelajaran pendidikan jasmani salah
satunya dapat melalui pembelajaran permainan bolavoli. Permainan bolavoli
merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah dilakukan oleh
setiap orang. Sebab, dalam permainan bolavoli dibutuhkan koordinasi gerak
yang benar-benar diandalkan untuk melakukan semua gerakan yang ada dalam
permainan bolavoli. “Dalam permainan bolavoli ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai. Teknik dasar dalam permainan bolavoli terdiri atas servis,
passing bawah, pasing atas, block, dan smash”. (Ahmadi, 2007, hlm 20). Akan tetapi proses pembelajaran permainan bolavoli yang dilakukan di
sekolah sering kali penulis menemukan berbagai macam kendala.
Kendala-kendala yang dihadapi dalam pembelajaran penjas khususnya pembelajaran
bolavoli yaitu pembelajaran kurang merangsang semangat belajar siswa dalam
pembelajaran permainan bolavoli. Hal ini disebabkan oleh pendekatan
tradisional yang terlalu dominan sehingga waktu belajar terlalu banyak
dihabiskan untuk latihan-latihan teknik dasar/drill oleh guru. Dengan
pendekatan ini siswa hanya latihan servis atau passing saja. Dengan demikian
ada kesan pada siswa, bahwa pembelajaran permainan bolavoli terlalu
monoton sehingga siswa merasa bosan dan tidak mengalami proses permainan
yang sebenarnya. Selain itu juga penggunaan bolavoli sesungguhnya membuat
ketakutan tersendiri bagi siswa karena rasa sakit yang ditimbulkan pada saat
melakukan teknik dasar bermain bolavoli, sehingga siswa kurang tereksplorasi
3
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dan perlakuan ini mempengaruhi pada semangat belajar pada pembelajaran
bolavoli.
Berkaitan dengan proses pendidikan jasmani materi permainan bolavoli
terdapat aspek-aspek sosial yang secara umum menggambarkan nilai
kerjasama. Kerjasama merupakan salah satu cara untuk cepat mencapai sebuah
tujuan yang diinginkan oleh manusia hampir dalam semua aspek kehidupan.
Kerjasama merupakan hal yang paling penting dalam permainan bolavoli,
karena tanpa kerjasama yang baik maka strategi apapun tidak akan berhasil dan
tepat guna dalam mencapai permainan. Dalam situs
http://www.id.answers.yahoo.com dijelaskan bahwa :
Kerjasama adalah sebuah bentuk kelompok yang melakukan kegiatan secara bersamaan. Kegiatan ini dilakukan oleh semua kelompok dengan
bersamaan agar pekerjaan itu ringan.” Dari penjelasan tersebut maka
dengan adanya kerjasama sebuah tujuan tertentu bisa dicapai lebih mudah dan cepat.
Berdasarkan hasil pengalaman ketika penulis melaksanakan kegiatan
PPL mengajar di SMAN 3 Bandung yaitu kurangnya motivasi dan kerjasama
dari siswa ketika mengikuti materi pembelajaran bolavoli. Siswa terlihat begitu
awam dan bingung ketika diberikan materi bolavoli, sehingga ketika siswa
diberikan materi permainan bolavoli kebanyakan siswa cenderung diam dan
tidak tertarik kepada materi bolavoli tersebut. Setelah diamati ternyata
kebanyakan siswa sudah ketakutan duluan ketika diberikan materi bolavoli dan
rata-rata mereka tidak memahami tentang permainan bolavoli dari segi aturan
maupun teknik dan cara bermainnya.
Oleh sebab itu bila permasalahan ini tidak segera diatasi maka hasil
belajar pun tidak kompetitif, untuk memecahkan permasalahan ini maka
penerapan aktivitas volleyball like games merupakan hal yang tepat diberikan
karena bisa meningkatkan kerjasama dan semangat belajar siswa dalam
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Aktivitas volleyball like games adalah sama dengan permainan net
game aktivitas permainan ini namaya sesuai ciri yang paling mencolok, yaitu
adanya batas pemisah satu/regu dan lainnya. Yaitu dengan net, permainan ini
adalah rallying versus playing to the ground dijelaskan sebagai kegiatan
dimana aktivitasnya harus terjadi rally (adanya kegiatan yang saling
mengembalikan objek permainan, serta usaha memaksa lawan untuk tidak
mampu mengembalikan objek permainan tersebut).
Bahagia (2010, hlm. 121) “Aktivitas volleyball like games adalah permainan yang menyerupai voli, sehingga dilakukan modifikasi di berbagai
aktivitas atau alat serta lapangan dan aturan yang digunakan sehingga
permainan ini dapat dilakukan oleh berbagai level keterampilan siswa”. Oleh karena itu, penulis sangat tertarik untuk meneliti dan menerapkan seberapa
besar manfaat yang diperoleh dengan penerapan aktivitas volley ball like
games dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani khususnya pada
materi bolavoli terhadap peningkatan kerjasama dan motivasi belajar siswa.
Dengan didasari hal-hal yang telah dikemukakan tersebut, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul : “Penerapan
Aktivitas Volleyball Like Games Untuk Meningkatkan Kerjasama Dan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Bolavoli Kelas X IPA 1 di
SMAN 3 Bandung”.
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, maka identifikasi masalahnya adalah :
1. Kemampuan siswa dalam pembelajaran bolavoli masih rendah.
2. Tingkat ketertarikan siswa terhadap pembelajaran bolavoli sangat
rendah.
3. Siswa mengalami berbagai kesulitan saat belajar permainan bolavoli.
5
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5. Guru kesulitan mencari strategi yang tepat untuk membuat siswa
belajar dengan menyenangkan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang
masalah, maka perumusan masalah yang akan ditelusuri dalam penelitian ini
adalah :
1. Apakah aktivitas volleyball like games dapat meningkatkan kerjasama siswa
dalam pembelajaran bolavoli kelas X IPA 1 di SMAN 3 Bandung ?
2. Apakah aktivitas volleyball like games dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
dalam pembelajaran bolavoli kelas X IPA 1 di SMAN 3 Bandung ?
D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk mengetahui
ppengaruh aktivitas volleyball like games dapat meningkatkan kerjasama dan
motivasi belajar siswa dalam pembelajaran permainan bolavoli kelas X IPA 1 di
SMAN 3 Bandung.
2. Tujuan Khusus
Sementara tujuan khusus peneliti adalah:
a. Untuk mengetahui bagaimana guru dapat meningkatkan kerjasama dan
motivasi belajar siswa melalui aktivitas volleyball like games dalam
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b. Untuk mengetahuirespon siswa terhadap pembelajaran permainan bolavoli
dengan menggunakan aktivitas volleyball like games.
c. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan aktivitas
volleyball like games.
E. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis
Bagi guru pendidikan jasmani, hasil penelitian tindakan kelas ini untuk
menyempurnakan pelaksanaan pembelajaran bolavoli disekolah. Penelitian
tindakan kelas ini berguna untuk menyajikan salah satu alternatif untuk dapat
meningkatkan kerjasama dan semangat belajar siswa dalam pembelajaran
bolavoli.
2. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi yang
berarti bagi semua pihak terutama kepada yang berkecimpung dalam dunia
pendidikan, di antaranya
a. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pembelajaran bagi guru untuk
lebih kreatif dan inovatif. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan menjadi
umpan balik bagi guru dalam menyusun bahan pembelajaran yang lebih variatif
dan diharapkan dapat meningkatkan kerjasama dan semangat belajar siswa dalam
pembelajaran bolavoli.
b. Bagi Siswa
Siswa diharapkan memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang lebih baik,
sehingga mampu meningkatkan keterampilan bermain dalam pembelajaran
bolavoli.
7
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Adanya peningkatan kualitas pembelajaran dan pengajaran yang berakibat
terhadap peningkatan kualitas siswa dan tenaga pendidik, sehingga pada akhirnya
akan mampu meningkatkan kualitas sekolah secara keseluruhan.
F.Batasan Istilah
Berkaitan dengan masalah yang diajukan dalam penelitian ini beberapa
istilah yang digunakan mengandung pengertian sebagai berikut :
1. Sudjana (2004, hlm. 28):
Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi
edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik (warga belajar)
dan pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan membelajarkan.
2. Husdarta (2009, hlm. 3):
Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan
aktivitas fisik dan kesehatan untuk menghasilkan perubahan holistic
dalam kualitas individu, baik hal fisik, mental, serta emosional.
3. Bermain menurut Mulyadi (2004, hlm. 23),secara umum sering
dikaitkan dengan kegiatan anak-anak yang dilakukan secara
spontan. Terdapat lima pengertian bermain :
a. Sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai intrinsik pada anak.
b. Tidak memiliki tujuan ekstrinsik, motivasinya lebih bersifat intrinsik.
c. Bersifat spontan dan sukarela, tidak ada unsur keterpaksaan dan bebas dipilih oleh anak.
d. Melibatkan peran aktif keikutsertaan anak.
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4. Ahmadi (2001, hlm. 20):
Permainan bolavoli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah dilakukan oleh setiap orang. Sebab, dalam permainan bola voli dibutuhkan koordinasi gerak yang benar-benar diandalkan untuk melakukan semua gerakan yang ada dalam permainan bolavoli.Dalam permainan bolavoli ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai. Teknik-teknik dalam permainan bolavoli terdiri atas servis, passing bawah, pasing atas, block, dan smash.
5. Bahagia (2010, hlm. 121):
Aktivitas volley ball like games adalah permainan yang menyerupai voli, sehingga dilakukan modifikasi di berbagai aktivitas atau alat serta lapangan dan aturan yang digunakan sehingga permainan ini dapat dilakukan oleh berbagai level keterampilan siswa.
6. Bowo dan Andy (2007, hlm. 50-51) menjelaskan bahwa dalam
pelaksanaan kerjasama harus tercapai keuntungan bersama.
Pelaksanaan kerjasama hanya dapat tercapai apabila diperoleh manfaat bersama bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya(win-win). Apabila satu pihak dirugikan dalam proses kerjasama, maka kerjasama tidak lagi terpenuhi. Dalam upaya mencapai keuntungan atau manfaat bersama dari kerjasama, perlu komunikasi yang baik antara semua pihak dan pemahaman sama terhadap tujuan bersama.
7. Menurut Husdarta (2009, hlm. 53) “Motivasi sebagai kondisi yang menggerakan perilaku dan mengarahkan aktivitas terhadap
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tujuan Operasional Penelitian
Tujuan operasional pada penelitian ini pada awalnya adalah untuk
mengidentifikasi masalah-masalah dan upaya meningkatkan kerjasama dan
motivasi belajar siswa dalam pembelajaran bolavoli di SMAN 3 Bandung,
terutama untuk kelas X IPA 1, tetapi setelah proses observasi dan penelitian
berlangsung terdapat beberapa pemokusan masalah dalam pembelajaran
pendidikan jasmani permainan bolavoli. Maka tujuan operasional pada
penelitian ini adalah untuk lebih mengidentifikasi masalah dan upaya
meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dengan menggunakan
penerapan aktivitas volleyball like games.
B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian
Tempat yang dijadikan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah di
SMAN 3 Jln Belitung no.8 Kelurahan Merdeka Kecamatan Sumur
Bandung Kota Bandung. Untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan (PJOK) materi permainan bolavoli.
2. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah dilaksanakan pada awal
tahun pelajaran 2012/2013, yaitu pada bulan September 2014. Penelitian
dilakukan sesuai dengan waktu pelajaran Penjas berlangsung yaitu setiap
hari Sabtu mulai pukul 06.30 sampai 08.45 WIB.
3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan dengan
menggunakan sekurang-kurangnya dua siklus untuk melihat peningkatan
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
menggunakan penerapan aktivitas volleyball like games. Pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dimulai dengan melaksanakan siklus
pertama yang terdiri dari empat kegiatan, yaitu a) Perencanaan; b) Tindakan;
c) Pengamatan dan d) refleksi untuk mengetahui hasil belajar siswa serta
melihat kekurangan dan hambatan yang terjadi selama pembelajaran siklus
satu.
Apabila sudah diketahui letak keberhasilan dan hambatan dari
tindakan yang dilakukan pada siklus pertama tersebut maka peneliti
menentukan rencana kegiatan untuk siklus kedua. Kegiatan pada siklus kedua
tidak jauh berbeda dengan kegiatan siklus pertama, akan tetapi pada kegiatan
disiklus dua diberikan beberapa tambahan perbaikan dari tingkat terdahulu
yang bertujuan untuk memperbaiki berbagai hambatan atau kesulitan yang
ditemukan pada siklus pertama. Jika pada siklus kedua masih terdapat
permasalahan, maka dilanjutkan ke siklus tiga, agar peningkatan hasil belajar
siswa dapat dilihat apakah siswa telah mengalami peningkatan yang
signifikan dalam hasil pembelajaran.
C. Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan di kelas X SMAN 3
Bandung, Kelurahan Merdeka, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung.
Subjek penelitian adalah siswa kelas X IPA 1 yang berjumlah 19 siswa
semuanya siswa perempuan.
Tabel 3.1
Daftar Absen Kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
No
Nama Siswa
42
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5 Berliana Destyawati 6 Fauzia Nurrahmiaty 7 Fauziah Fitri Agnia 8 Felia Prima Wefiani 9 Khanza Zahira Garnida 10 Mega Rahma Dewi
11 Mumpuningtyas Restu Dewati 12 Nabila Dhia Alifa Rahmah 13 Nadela Putri Malinda 14 Rabila Amina Yudomartono 15 Raden Irfani Hasya Fulki 16 Rizka Ayudia
17 Sania Ahsani Nafsa Farida Haryanti 18 Shely Mutiara Maghfira
19 Tasya Putri Permatasari
D. Faktor yang Diteliti
Penelitian Tindakan Kelas dalam penelitian ini ingin mengamati
beberapa faktor. Faktor yang ingin di amati yaitu:
1. Faktor siswa, kurangnya kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam
materi permainan bolavoli dalam pembelajaran penjas pada siswa kelas X
IPA 1 SMAN 3 Bandung.
2. Faktor pembelajaran, dengan melihat kemampuan siswa kelas XIPA 1
SMAN 3 Bandung dalam pembelajaran bolavoli dengan menggunakan
penerapan aktivitas volleyball like games, maka siswa tersebut akan
mengalami perubahan terencana, terbimbing dan terarah sesuai dengan
pemahaman dan kemampuan siswa dalam permainan bolavoli.
3. Faktor guru, melihat cara guru memberikan materi serta menggunakan
metode yang tepat dalam pembelajaran permainan bolavoli, apakah sudah
sesuai dan mencakup materi pembelajaran untuk mencapai tujuan yang
diinginkan dan disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa.
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) atau class room action research sebagai cara untuk
menjawab permasalahan yang ada. Penelitian tindakan (Action Research)
merupakan salah satu perspresktif baru dalam penelitian pendidikan yang
mencoba menjebatani antara praktik dan teori dalam bidang pendidikan
(Dimyati, 2000, hlm. 171-172).
Penelitian tindakan (Action research) bertujuan untuk mengembangkan keterampilan atau pendekatan baru dan untuk memecahkan
masalah-masalah melalui penerapan-penerapan lengsung dikelas atau
ditempat kerja. Dalam penelitian tindakan (Action research) tidak hanya
terbatas pada ruang kelas saja, melainkan dimana saja guru bekerja atau
mengajar. Action research juga berarti penelitian yang bersifat partisifatif.
Maksudnya, penelitian dilakukan oleh sendiri oleh yang berkepentingan,
yaitu si peneliti dan diamati bersama rekan-rekanya.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bukan sekedar mengajar, tetapi
mempunyai makna sadar dan kritis terhadap mengajar dan menggunakan
kesadaran kritis untuk bersiap terhadap proses perubahan dan perbaikan
proses pembelajaran. Mcniff (1992, hlm. 1) yang dikutip oleh Sudikin (2010,
hlm. 14) menjelaskan bahwa: “...PTK sebagai bentuk penelitian reflektif yang
dilakukan oleh pendidik sendiri terhadap kurikulum, pengembangan sekolah,
meningkatkan prestasi belajar, pengalaman keahlian belajar dan sebagainya.”
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mendorong guru untuk berani
bertindak dan berpikir kritis dalam mengembangkan teori dan rasional bagi
mereka sendiri, dan tanggung jawab mengenai pelaksanaan tugasnya secara
profesional.
44
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Prosedur Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian, tentunya kita harus
melakukannya sesuai prosedur. Pelaksanaan tindakan meliputi siapa yang
melakukan, kapan dimana, dan bagaimana melakukanya. Skenario
tindakan yang telah direncanakan, dilaksanakan dalam situasi yang aktual
pada saat yang bersamaan kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan
obserfasi dengan interpretasi serta diikuti dengan kegiatan refleksi.
Berdasarkan langkah-langkah penelitian tindakan maka untuk
mempermudah alur penelitian dibuatlah skema prosedurnya. Kesemua
tahapan itu dilakukan setelah melakukan observasi awal untuk
memperoleh gambaran mengenai karakteristik kemampuan siswa dalam
melakukan keterampilan bermain bolavoli melalui pembelajaran dengan
menggunakan penerapan aktivitas volleyball like games. Arikunto (2010,
hlm. 131) mengemukakan konsep pokok penelitian tindakan terdiri dari
empat komponen pokok yang menunjukan langkah-langkah sebagai
berikut: (1) Perencanaan atau planning; (2) Tindakan atau Acting;
(3)Pengamatan atau Observing dan (4) Refleksi atau Reflection. Dan
supaya lebih dapat dilihat dari gambar berikut :
Pelaksanaan Refleksi
Pengamatan SIKLUS I
SIKLUS II Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Bagan 3.1.
Dua Siklus Pelaksanaan Tindakan dalam PTK (Arikunto, 2006, hlm. 131)
Gambar diatas menjelaskan beberapa tahapan yang dilakukan dalam
Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Yaitu :
a. Tahap Perencanaan (Planning)
Dalam perencanaan tahapan yang dilakukan adalah :
1) Memubuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) atau
tindakan sebagai pedoman untuk melakukan proses pembelajaran,
termasuk di dalam nya membuat scenario pembelajaran.
2) Mempersiapkan sarana dan fasilitas pendukung yang kita perlukan
di lapangan. Membuat lembaran pengamatan untuk siswa dan
pendamping mulai dari tahap pendahuluan sampai penutup. Setiap
bagian demi bagian kita observasi, agar mengetahui kelemahan
dan kelebihan siswa dan guru.
3) Mempersiapkan instrumen, instrumen ini digunakan untuk
merekam dan menganalisis data selama proses penelitian
berlangsung.
b. Tahap Tindakan (acting)
Pelaksanaan tindakan menggambarkan deskripsi tindakan yang akan
diterapkan, scenario kerja tindakan perbaikan serta prosedur tindakan.
Sebelum melaksanakan tindakan terlebih dahulu perlu ditentukan apa,
kapan, dimana, dan bagaimana melaksanakannya. Semua rencana
tindakan yang telah ditetapkan dilaksanakan dalam situasi yang
46
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
yang lain, jadi pada saat yang bersamaan dilakukan pula tahap
observasi, interpretasi, danrefleksi.
c. Tahap Pengamatan (observing)
Selama proses pembelajaran, peneliti dibantu mitra peneliti dalam
mencatat segala temuan dalam pelaksanaan pembelajaran yang
berhubungan dengan fokus penelitian. Sedangkan menurut
Wiriatmadja (2005, hlm. 112) menyebutkan ada 3 jenis observasi :
1) Observasi Terfokus
Apabila penelitian ingin memfokuskan permasalahan kepada
upaya-upaya guru membangkitkan semangat belajar siswa dengan
memberikan respon kepada pertanyaan guru, maka sebaiknya
dilakukan Penelitian Tindakan Kelas yang memfokuskan kepada
meningkatkan kualitas bertanya.
2) Observasi sistematik
Tentu para peneliti dapat saja meracang bentuk pengamatan
beserta kualifikasinya dengan kreatif, kemudian
mendiskusikannya untuk mencapai persetujuan bersama.
Kemungkinan dalam membicarakan pengamatan sistematik ada
yang mengusulkan berbagai macam slaka yang dapat
dimanfaatkan dapat situasi-situasi tertentu oleh guru, dilengkapi
dengan ilustrasi detail dalam skala interaksi. Pengamatan dengan
menggunakan skala biasa disebut pengamatan kelas secara
sistematik (Hopkins, 1993, hlm. 106)
3) Observasi terstruktur
Dilakukan peneliti dengan cara bertanya kepada siswa. Peneliti
sebagai guru mengajukan pertanyaan kepada siswa kemudian
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sukarela, jawaban tidak sukarela, yawaban yang benar, jawaban
yang salah, jawaban yang tidak mengenai pertanyaan atau sasaran.
d. Tahap Analisis atau Tahap Refleksi (reflections)
Peneliti melakukan analisis refleksi pembelajaran. Untuk itu
diperlukan memeriksa lembaran-lembaran pengamatan tentang hal apa
saja yang ditemukan di lapangan, mengkaji satuan pembelajaran dan
mengkaji hasil kegiatan guru dan siswa. Dari hasil tersebut maka
dijadikan rekomondasi untuk melakukan perbaikan atau perencanaan
siklus selanjutnya bila hasil dari kegiatan siklus yang telah dilakukan
kurang memuaskan.
Berdasarkan langkah-langkah penelitian tindakan maka untuk
mempermudah alur penelitian dibuatlah skema prosedurnya. Kesemua
tahapan itu dilakukan setelah melakukan observasi awal untuk
memperoleh gambaran mengenai karakteristik kemampuan siswa dalam
bermain bolavoli melalui pembelajaran pendidikan jasmani dengan
menggunakan penerapan aktivitas volleyball like games.
Atas dasar itulah maka upaya pemecahan masalah dalam penelitian
ini dilakukan dengan beberapa tindakan yaitu:
a. Pengamatan (Observing) yaitu guru sekaligus peneliti mengamati
(mencatat) proses pembelajaran permainan bolavoli SMAN 3 Bandung
kelas X IPA 1. Ini bertujuan untuk mengetahui minat serta kendala pada
saat mempelajari permaianan bolavoli serta mengetahui sejauhmana
kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran bolavoli
melalui pemebelajaran pendidikan jasmani.
b. Menetapkan skenario pembelajaran dalam bentuk rancangan penelitian
(planning), yaitu peneliti membuat skenario pembelajaran dengan
48
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
meningkatkan kerjasama dan motivasi belaja rsiswa dalam
pembelajaran bolavoli.
c. Menerapkan skenario pembelajaran (acting), yaitu peneliti dan guru
melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan.
d. Refleksi, maksudnya adalah peneliti dan guru menganalisis hasil yang
telah dilaksanakan untuk kemungkinan terjadinya perubahan rencana
tindakan serta perubahan perilaku siswa dalam proses belajarnya untuk
dapat meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran bolavoli.
2. Rencana Tindakan
Dalam menentukan tindakan, peneliti berperan sebgai aktor (guru)
dibantu oleh observer (mitra guru) untuk melakukan rancangan tindakan.
Adapun beberapa hal yang dilakukan oleh peneliti dan observer
diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan
Perencanaan disusun berdasarkan masalah dan hipotesis tindakan
yang telah diuji. Perubahan yang diharapkan dapat mengidentifikasi
aspek dan hasil proses pembelajaran, selain itu faktor pendukung dan
penghambat dapat diungkap. Pada tahapan ini peneliti dan observer
menentukan suatu perencanaan tindakan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1) Peneliti membuat skenario membuat skenario pembelajaran dengan
menggunakan penerapan aktivitas volleyball like games sebagai
upaya meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran bolavoli.
2) Membuat lembar observasi yaitu :
a) Catatan-catatan yang digunakan sebagai media untuk mencatat
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b) Membuat lembar observasi kinerja guru.
c) Membuat lembar observasi aktivitas siswa.
d) Dengan menggunakan alat elektronik (Kamera) untuk merekam
untuk mendokumentasikan fakta dan data-data penting yang
diambil selama proses pembelajaran berlangsung. Ini dapat
dijadikan bahan untuk koreksi dan evaluasi guna perbaikan
proses tindakan pembelajaran ditahap berikutnya.
3) Peneliti menyiapkan sarana dan prasarana (fasilitas dan alat) untuk
kegiatan permainan bolavoli.
a. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan yaitu implementasi atau penerapan isi
rencana, yaitu mengenai tindakan kelas dan diperbolehkan menggunakan
modifikasi, selama tidak merubah perinsip (Arikunto 2010, hlm. 139).
Pelaksanaan tindakan dalam situasi secara sadar dan terkendali setelah
perencanaan selesai dilakukan. Dalam proses pelaksanaan tindakan,
peneliti berperan sebagai guru atau pengajar yang terjun langsung untuk
melaksanakan pembelajaran permainan bolavoli. Langkah-langkah yang
ditempuh dalam pelaksanaan tindakan ini yaitu tahapan yang pertama
peneliti melakukan studi pustaka mengenai pembelajaran dengan
mengunakan aktivitas volleyball like games. Kegiatan ini dilakukan
untuk memperjelas permasalahan beserta solusi pemecahan masalah yang
dihubungkan dengan kerjasama dan motivasi belajar siswa.
Penelitian ini terdiri dari 2 siklus dengan dua tindakan pada
setiap siklusnya. Tindakan dilakukan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani dengan
50
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dalam tindakan juga peneliti melakukan pengamatan dan evaluasi agar
keberhasilan pembelajaran dapat terlihat.
Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi awal, maka
ditentukan bahwa tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan
kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam permainan bolavoli
pembelajaran pendidikan jasmani di kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
dengan menerapkan aktivitas volleyball like games dalam setiap siklus.
Rencana kegiatan dalam setiap siklusnya dapat digambarkan
sebagai berikut:
1) Siklus I
Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a) Setelah melakukan observasi awal dalam pembelajaran
pendidikan jasmani, peneliti menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran dengan tema permainan volleyball like games.
b) Melaksanakan siklus I dalam bentuk tindakan. Pada tahap ini
peneliti melakukan proses pembelajaran untuk mendapatkan
gambaran hasil dari penelitian pada Siklus I.
c) Melakukan pengamatan pada siswa ketika proses pembelajaran
dengan menggunakan aktivitas volleyball like games.
d) Melakukan pengamatan pada aktivitas volleyball like games
yang dilakukan siswa. Pada tahap ini siswa melakukan
permainan bolavoli dengan menggunakan aktivitas volleyball
like games yang dikaitkan dengan pembelajaran pendidikan
jasmani yang dibimbing guru.
e) Melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran dan melihat
ketercapaian tujuan yang tercantum dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran.
f) Refleksi yakni menganalisis hasil-hasil yang kurang yang ada
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2) Siklus II
Kegiatan yang akan dilakukan antara lain sebagai berikut:
a) Membuat rencana pembelajaran masih bertema permainan
volleyball like games berdasarkan siklus yang dilakukan pada
siklus I.
b) Melaksanakan siklus II dalam bentuk tindakan. Pada tahap ini
peneliti melakukan proses pembelajaran untuk mendapatkan
gambaran dari hasil penelitian pada siklus I.
c) Melakukan pengamatan pada siswa ketika proses pembelajaran
dengan menggunakan aktivitas volleyball like games.
d) Melakukan pengamatan pada aktivitas volleyball like games
yang dilakukan siswa. Pada tahap ini siswa melakukan
permainan volleyball like games yang dikaitkan dengan
pembelajaran pendidikan jasmani yang dibimbing guru.
e) Melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran dan melihat
ketercapaian tujuan yang tercantum dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran.
f) Refleksi yakni menganalisis hasil-hasil yang kurang yang ada
pada siklus II
b. Observasi
Observasi yaitu kegiatan pengamatan oleh pengamat. Untuk
mempermudah pelaksanaan observasi, peneliti dibantu oleh observer atau
guru pendidikan jasmani. Objek yang diamati adalah seluruh aktivitas
siswa selama pembelajaran dilaksanakan, baik berupa perubahan yang
bersifat individu maupun secara klasikal. Bentuk-bentuk observasi yang
52
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1) Observasi peer (pengamatan sejawat). Observasi peer adalah
observasi terhadap pengajaran seseorang oleh orang lain (biasanya
sesama guru atau teman sejawat).
2) Observasi terstruktur. Pelaksanaan observasi terstruktur dilakukan
peneliti dengan cara bertanya kepada siswa. Peneliti sebagai guru
memberikan lembar observasi.
c. Alternatif Pemecahan
Berdasarkan hasil pengamatan (observasi) dan catatan yang ada
maka peneliti menggunakanya sebagai bahan untuk memecahkan
permasalahan yang muncul selama pembelajaran kemudian membuat
solusi yang tepat untuk melakukan tindakan-tindakan perbaikan proses
pembelajaran untuk pertemuan atau pelaksanaan tindakan berikutnya.
d. Analisis Dan Refleksi
Pelaksanaan penerapan aktivitas volleyball like games dalam
pembelajaran bolavoli yang dilakukan oleh peneliti sendiri telah
menghasilkan beberapa peristiwa atau kejadian dalam pembelajaran
dalam bentuk data-data. Berdasarkan data yang terkumpul ini kemudian
dilakukan analisis.Analisis dilakukan sejak awal dan mencakup setiap
aspek kegiatan penelitian menurut Mulyasa (2010, hlm. 70). Berdasarkan
analisis data kemudian peneliti melakukan refleksi atau perbaikan untuk
rencana untuk tindakan berikutnya.
G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Instrumen Penelitian
Instrumen yang dimaksudkan dalam PTK adalah alat yang
digunakan oleh guru atau observer untuk mengukur dan mengambil data
yang akan dimanfaatkan untuk menetapkan keberhasilan dari rencana
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data hasil wawancara, observasi,
jurnal siswa, catatan lapangan data tersebut dianalisis dan hasilnya
digunakan untuk menggambarkan perubahan yang terjadi, yaitu perubahan
aktivitas siswa, guru atau perubahan belajar siswa. Dalam penelitian ini
digunakan instrumen sebagai alat untuk memperbaiki dalam setiap
tindakan yang dilakukan oleh peneliti. Instrumen penelitian yang
digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah lembar observasi,
catatan lapangan, kamera foto, video recorder dan hasil penelitan dari tes
keterampilan.
a.) Observasi
Observasi merupakan instrumen untuk mengadakan pengamatan
terhadap aktivitas dan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran
dikelas maupun diluar kelas dengan menggunakan lembar
observasi.Lembar observasi yang digunakan adalah lembar observsi
kinerja guru dan lembar observasi aktivitas siswa. Observasi
dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses
pembelajaran berlangsung berdasarkan tahapan kegiatan pembelajaran
yang tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
Dalam lembar observasi siswa, instrumennya memiliki dua aspek
yang dinilai. Yaitu aspek kerjasama dan aspek motivasi. Dengan
menggunakan lembar pengamatan atau observasi gradasi. Dengan
alternatif pengisian lembar observasi bergradasi 1, 2, 3, dan 4
Arikunto (2010, hlm. 146).
Tabel 3.2 SkalaGardasi
Nilai Penilaian
4 Sangatbaik
3 Baik
54
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1 Sangattidakbaik
Deskriptor atau kriteria aktivitas siswa dalam pembelajaran
permainan bolavoli dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 3.3 Deskriptor
Kerjasama Siswa dalam Permainan Volleyball Like Games
No Objek Pengamatan 1 2 3 4
1 Mengikuti aturan
2 Membantu teman yang belum bisa
3 Ingin semua teman bermain dan berhasil
4 Memotivasi orang lain
5 Bekerja keras menerapkan skill
6 Hormat terhadap orang lain
7 Mengendalikan tempramen
8 Memperhatikan perasaan orang lain
9 Kerjasama meraih tujuan
10 Menerima pendapat orang lain
Tabel 3.4 Deskriptor
Motivasi Siswa dalam Permainan Volleyball Like Games
No Objek Pengamatan 1 2 3 4
1 Terlibat dengan aktif dalam permainan bola voli
2 Mengikuti permainan bola voli dengan serius
3 Bertanya ketika mengalami kesulitan dalam
permainan bola voli
4 Berusaha keras untuk bermain dengan baik pada saat
bermain bola voli
5 Bermain bola voli dengan rasa senang
6 Bersungguh-sungguh bermain untuk mendapatkan
kemenangan
7 Pantang menyerah dalam mengikuti permainan bola
voli untuk mendapatkan nilai bagus
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
mendapatkan dukungan
9 Belajar teknik bola voli sendiri ketika mengalami
kesulitan
10 Mengamati dengan sungguh-sunguh ketika teman
lain bermain
b.) Uji Validitas dan Reliabilitas Observasi
Menurut Arikunto (2006, hlm. 178) “uji validitas instrumen dilakukan dengan
menggunakan teknik analisis butir (analisis item), yaitu dengan
mengkorelasikan skor total tiap faktor”. Mencari korelasi antara kedua
variable dengan menggunakan rumus:
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan :
: koefisien korelasi yang dicari.
X : jumlah skor-skor X
Y : jumlah skor-skor Y
: jumlah skor-skor X yang dikuadratkan.
: jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan.
XY : jumlah hasil kali nantara skor X dan Y yang dipasangkan.
N : jumlah pasangan yang dikorelasikan.
Kemudian hasil perhitungan di bandingkan dengan nilai r tabel sebesar
dengan ketentuan dk=n-2=21-2=19 dengan derajat signifikansi 0,05 diperoleh r
tabel sebesar 0,456. Berikut ini disajikan hasil perhitungan tiap butir angket :
56
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Kerjasama
maka dalam observasi penelitian soal yang tidak valid dihilangkan sehingga
pertanyaan menjadi 8 butir
maka dalam observasi penelitian soal yang tidak valid dihilangkan sehingga
pertanyaan menjadi 8 butir.
Setelah uji validitas observasi dilakukan maka selanjutnya dilakukan
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
digunakan setelah diuji validitas dan reliabilitas. Hasil uji coba observasi
mengenai reliabilitas angket dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Perhitungan korelasi antara jumlah skor perbutir angket antara butir ganjil dan
genap ( ⁄ ⁄ ) diperoleh hasil 0,544308
dan 0,657952 (perhitunganterlampir)
1. Menghitung hasil reliabilitas dengan seluruh tes dengan menggunakan rumus
Spearman Brown sebagai berikut:
Setelah diketahui hasil perhitungan korelasi dengan Spearman Brown,
dengan hasil 0,705 dan 0,793 maka selanjutnya dimasukan kedalam rumus
sebagai berikut:
√
Dengan ketentuan bandingkan dengan dan konsultasikan degan kriteria derajat kebebasan (dk) dengan rumus dk = n-2= 21-2=19 dengan taraf signifikansi 0,05 maka = ≥
4,332078 dan 5,687182 ≥ 1,729 , maka seluruh item tes reliabel dan dapat
58
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
c.) Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan salah satu isntrumen yang
digunakan oleh peneliti dalam penelitian tindakan kelas. Catatan
lapangan merupakan alat penting dalam penelitian, catatan tersebut
berisi deskripsi pelaksanaan pembelajaran. Interaksi yang teramati dan
tercatat memuat prilaku praktisi saat melaksanakan pembelajaran,
dalam hal ini berkaitan dengan kesulitan perilaku yang telah dilakukan
oleh guru dengan langkah-langkah yang termuat dalam perencanaan
yang tersusun.
Adapun prilaku siswa yang diharapkan sebagai indikator
ketercapaian tujuan pembelajaran yang diterapkan. Format catatan
lapangan berfungsi untuk mengamati perilaku siswa ketika
melaksanakan pembelajaran.
d.) Kamera Foto dan VideoRecorder
Selain instrumen yang disebutkan di atas, peneliti juga
menggunakan kamera foto dan video recorder sebagai instrumen
untuk mengetahui gambaran proses pembelajaran yang dilakukan guru
maupun proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa. Penggunaan
kamera foto video recorder tersebut yakni untuk mendokumentasikan
aktivitas selama pembelajaran baik itu aktivitas siswa, guru maupun
observer.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
tindakan tidak hanya satu, akan tetapi menggunakan multi teknik atau
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(2008, hlm. 151-152) menjelaskan bahwa: ada tiga teknik pengumpulan
data yang disebutnya sebagai strategi pekerjaan lapangan primer, yaitu,
pengalaman, pengungkapan dan pengujian.”
a) Pengalaman
Pengalaman (experiencing) dilakukan dalam betuk observasi, ada
beberapa variasi bentuk observasi yang dapat dilakukan oleh peneliti,
yaitu:
1. Observasi partisipatif, peneliti melakukan observasi sambil dalam
kegiatan yang sedang berjalan.
2. Observasi khusus, observasi dilakukan ketika peneliti melakukan
tugas khusus, seperti memberikan bimbingan.
3. Observasi pasif, peniliti hanya bertindak sebagai pengumpul data
dan mencatat kegiatan yang sedang berlangsung.
b) Pembuktian
Pembuktian (examinig) dilakukan dengan mencari bukti-bukti
dokumenter, seperti:
1. Dokumen arsip.
2. Audio dan Video recorder.
3. Catatan lapangan.
H. Prosedur dan Pengelolahan Data
Proses pengolahan data seiring dengan proses pelaksanaan tindakan
pembelajaran sebagai bentuk dari rancangan pengolahan data kualitatif,
sedangkan analisis data biasanya dilakukan pada tahap akhir penelitian
tindakan untuk menjawab pertanyaan penelitian, namun demikian untuk
60
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pengolahan data di setiap selesainya satu tahap tindakan pembelajaran. Secara
umum kegiatan pengolahan data dalam proses penelitian ini adalah:
1. Mengumpulkan hasil format observasi dari setiap kegiatan pembelajaran
pada setiap siklus penelitian yang sudah dilaksanakan.
2. Membandingkan hasil dari observasi mengenai kerjasama dan motivasi
melalui volley ball like games yang diberikan pada setiap siklus penelitian
yang dilaksanakan.
3. Menganalisa perubahan perilaku siswa dari seluruh format observasi
setelah dua siklus pembelajaran dilaksanakan.
Secara lebih detail, sebelum data diolah dan dianalisa ada beberapa
tahapan yang harus ditempuh oleh peneliti yaitu sebagai berikut:
1. Pengolahan Data Kategori Data
Data mentah yang terkumpul dari hasil observasi dikelompokan
menjadi unit-unit dengan memperhatikan karakteristik data mentah.
Berdasarkan unit-unit yang ada lalu diterapkan kategorisasi.
2. Validasi
Salah satu cara untuk melihat derajat kepercayaan suatu penelitian
adalah dengan melihat validitas dan kredibilitas penelitian (Kusnandar
2008:103). Validitas menunjuk pada derajat kepercayaan terhadap proses
dan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Tahap validasi menurut Hopkins (1993) dalam Rochiati (2005)
yang dikutip oleh Kunandar (2008, hlm. 107-109) terdiri dari:
a) Dalam melakukan member chek
Yaitu memeriksa kembali kerangka-kerangka atau informasi data
yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari nara sumber
yang relevan dengan PTK (kepala sekolah, guru, teman sejawat,
siswa, pegawai administrasi sekolah, orang tua siswa dan lain-lain)
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sehingga dapat dipastikan keajeganya dan data itu terperiksa
kebenaranya.
b) Melakukan validasi dan triangulasi
Yaitu memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk atau analisis dari
peneliti dengan membandingkan hasil dari mitra peneliti. Triangulasi
dilakukan berdasarkan tiga sudut pandang, yaitu sudut pandang guru
sebagai peneliti, sudut pandang siswa dan sudut pandang mitra
peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi.
c) Dengan melakukan saturasi
Yaitu situasi pada waktu data sudah jenuh, atau tidak ada lagi data lain
yang berhasil dikumpulkan atau tidak ada lagi tambahan data baru.
d) Dengan cara melakukan perbandingan atau dengan eksplanasi dengan
atau kasus negatif.
e) Dengan audit trail
Yaitu memeriksa kesalahan-kesalahan dalam metode atau prosedur
yang digunakan peniliti dan didalam pengambilan keputusan. Selain
itu peneliti juga memeriksa catatan-catatan yang ditulis oleh peniliti
atau mitra peneliti.
f) Dengan expert opinion
Yaitu dengan meminta kepada orang yang dianggap ahli atau pakar
penelitian tindakan kelas untuk memeriksa semua tahap penelitian dan
memberikan arahan terhadap masalah-masalah penelitian yang dikaji.
g) Dengan key respondent revie
Key respondent revie yaitu meminta salah seorang atau mitra peneliti
yang banyak mengerti tentang penelitian tindakan kelas, untuk
membaca draf awal laporan penelitian dan meminta pendapatnya.
62
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pada tahap ini hipotesis yang telah divalidasikan di iterpretasikan
berdasarkan kerangka teoritik, norma-norma peraktis yang disepakati
bersama atau berdasarkan intuisi peneliti sebagai guru berkenaan dengan
proses pembelajaran yang baik. Tahap ini dilakukan untuk memperoleh
suatu kerangka referensi yang dapat memberikan makna terhadap proses
interpretasi data. Kerangka referensi ini dapat dijadikan referensi dalam
pelaksanaan tindakan selanjutnya.
Untuk batasan keberhasilan pembelajaran Uzer Usman (1993:8)
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang penulis teliti dapat
disimpulkan bahwa penerapan aktivitas volleyball like games terhadap
peningkatan kerjasama dan motivasi belajar dapat meningkat secara signifikan,
diantaranya meningkatnya antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran penjas
khususnya pembelajaran permainan bolavoli serta meningkatnya kerjasama dan
motivasi belajar siswa dalam pembelajaran permainan bolavoli terhadap siswa
kelas X IPA 1 SMAN 3 Kota Bandung.
Sehingga dari hasil pengelolaan dan analisa data dalam penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan aktivitas volleyball like game
terhadap peningkatan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran
bolavoli pada siswa kelas X IPA 1 di SMAN 3 Kota Bandung dapat meningkat.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas peneliti mengajukan beberapa
rekomendasi untuk perbaikan proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah.
Adapun saran tersebut adalah:
1. Untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar permainan bolavoli
penulis menyarankan agar penerapan aktivitas volleyball like games
diterapkan di sekolah supaya pembelajaran bolavoli lebih optimal .
2. Penulis menyarankan pula agar penelitian ini dilanjutkan ke siklus
berikutnya supaya pembelajaran bolavoli dapat menarik bagi siswa dan
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abduljabar, Bambang.,Sudrajat, Jajat. 2010. Aplikasi Statistika dalam Penjas. Bandung.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Hidayat, Yusup. (2011). Buku Pedoman Penulisan Penelitian Tindakan Kelas
Dalam Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Bandung:
FPOK-UPI
Husdarta, dan Yusuf Hidayat. (2008). Psikologi Olahraga. Bandung: CV. Bintang
WarliArtika.
Arikunto, Suharsimi., Suhardjono, Supardi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Akbar hawadi Reni, Ike Anggraini, Khairunnisa. (2006). Bekerjasama,
AktivitasUntuk Mendorong Anak Suka Bekerjasama. Jakarta: divisi buku perguruan tinggi.
A.M, Sardiman. (2005). Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press
Juliantine, Tite., Subroto., Yudiana. 2011. Model-Model Pembelajaran
Pendidikan Jasmani. redpoint 2012: FPOK.
Bahagia, Yoyo, dan Mujianto, Sufyar, (2010). Fasilitas dan Perlengkapan Penjas. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Bachtiar, (1998). Permainan Bola Besar II bola Voli dan Bola Tangan. Jakarta: Universitas Terbuka-Depdikbud
Yudiana, Yunyun, dan Subroto, Toto. (2010). Permainan Bola Voli. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Aline Noor Fajrina,2014
Penerapan aktivitas volleyball like games untuk meningkatkan kerjasama dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaaran bolavoli kelas X IPA 1 SMAN 3 Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Subroto, Toto dkk. 2008. Teori Bermain. FPOK UPI. Bandung
Suherman, Adang. 2009. Revitalisasi Pengajaran dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: CV Bintang Warli Artika.
Susilana, Rudi dkk. (2006). Kurikulum Pembelajaran. FIP UPI. Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia, (2012). Pedoman Karya Tulis Ilmiah.
Bandung: UPI
Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Bandung.
Husdarta (2000) belajar dan pembelajaran. Jakarta. Depdiknas
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.