No. Daftar FPIPS: 1447/UN. 40.2.6.1/PL/2013
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
Efektivitas Remedial Teaching Pendidikan Agama Islam (Pai) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen pada Bahasan Salat untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang EFEKTIVITAS REMEDIAL TEACHING PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
(PAI) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Kuasi Eksperimen pada Bahasan Salat untuk Siswa Kelas VIII di
SMP Negeri 3 Lembang Tahun Ajaran 2012/2013)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam
Oleh
Aprilia Lusi fitriani 0907354
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
EFEKTIVITAS REMEDIAL TEACHING PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
(Studi Kuasi Eksperimen pada Bahasan Salat untuk Siswa Kelas VIII di SMP
Negeri 3 Lembang Tahun Ajaran 2012/2013)
Oleh
Aprilia Lusi Fitriani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Aprilia Lusi Fitriani 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
Efektivitas Remedial Teaching Pendidikan Agama Islam (Pai) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen pada Bahasan Salat untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI APRILIA LUSI FITRIANI
0906261
EFEKTIVITAS REMEDIAL TEACHING PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
(Studi Kuasi Eksperimen pada Bahasan Salat untuk Siswa Kelas VIII di SMP
Negeri 3 Lembang Tahun Ajaran 2012/2013)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
PEMBIMBING :
Pembimbing I
Dr. Munawar Rahmat, M.Pd NIP. 19580128 198612 1 001
Pembimbing II
Agus Fakhruddin S.Pd., M.Pd NIP. 19760817200501 1 001
Mengetahui
Ketua Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Universitas Pendidikan Indonesia
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
Skripsi ini telah diuji pada:
Hari/Tanggal : Rabu, 30 Januari 2013
Tempat : Gedung FPIPS UPI
Panitia Ujian :
Ketua :
Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si. NIP. 1970 0814 199402 1 001
Sekretaris :
Dr. H. Endis Firdaus, M.Ag. NIP. 1957 0303 198803 1 001
Penguji :
Dr. H. Edi Suresman, S.Pd., M.Ag. NIP. 19601124 198803 1001
Dr. H. Aceng Kosasih, M.Ag. NIP. 19650917 199001 1 001
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
Efektivitas Remedial Teaching Pendidikan Agama Islam (Pai) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen pada Bahasan Salat untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang
ABSTRAK
EFEKTIVITAS REMEDIAL TEACHING PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
(Studi Kuasi Eksperimen pada Bahasan Salat untuk Siswa Kelas VIII di SMP
Negeri 3 Lembang Tahun Ajaran 2012/2013)
Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya siswa yang belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), akan tetapi sudah bisa melanjutkan ke pembelajaran selanjutnya. Padahal salah satu indikator keberhasilan proses belajar mengajar adalah tercapainya KKM. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah dalam bahasan salat. Peneliti mendapatkan data di SMP negeri 3 lembang, yaitu ketika dilaksanakan tes praktek salat, terdapat siswa-siswa yang belum hafal bacaan bacaan salat, gerakan salatnya masih belum betul, bahkan belum mengetahui urutan-urutan pelaksanaan salat yang benar.
Bagaimana hal tersebut bisa terjadi, sementara salat sudah diajarkan, apalagi menjadi tes praktek, sebagai syarat kelulusan pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) tingkat Sekolah Dasar (SD). Salah satu upaya untuk memperbaiki ketidak tuntasan tersebut dengan didadakannya remedial teaching.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas remedial teaching
Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada bahasan salat untuk siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Adapun design penelitiannya menggunakan desain
nonequivalent kontrol grup desain. Tekhnik pengumpulan data menggunakan instrumen tes. Tes dilakukan pada awal pertemuan (pre test) untuk melihat kemampuan awal siswa dalam bahasan salat. Dan post test dilakukan setelah kelompok eksperimen mengikuti remedial teaching, sedangkan kelompok kontrol tidak mengikuti remedial teaching.
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
Kata kunci: PAI, Remedial teaching, Hasil Belajar Siswa, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
ABSTRACT
REMEDIAL TEACHING EFFECTIVENESS IN ORDER TO INCREASE
STUDENTS SCORE IN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
(Pseudo Experiment in Salat Discussion for 8th grade Students in SMP 3 Lembang
year 2012/2013)
This research background are based on an event which many students didn't pass the Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) scores, but they can advanced to the next level of the education. While one of the succesful indicators in teaching process are to fulfill the KKM. The problem that will be appointed for in this research are discussion about shalat. Researchers found a data in SMP 3 Lembang, when shalat test were conducted, there are some students who aren't fluent in shalat incantation, shalat motion are not correct, even some of them didn't know the proper order of shalat practices.
How could this happen, while shalat had been teached, moreover it had been a practical test as a requirement for Pendidikan Agama Islam (PAI) in Elementary School level. One of the effort to repaired the incomplete part are by conducting
remedial teaching.
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
Efektivitas Remedial Teaching Pendidikan Agama Islam (Pai) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen pada Bahasan Salat untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang
conclude that based on hypothesis tests, there are some significant difference in the result between students who were participated in remedial teaching and those who weren't participated in remedial teaching. Because of that, remedial teaching
can be used as an effort to reach students mastery in study.
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
ABSTRAK ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. PEDOMAN TRANSLITERASI...viii
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
D. Manfaat/Signifikansi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
E. Struktur Organisasi Skripsi ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... Error! Bookmark not defined.
A. Belajar dan Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.
1. Pengertian Belajar dan Pembelajaran .. Error! Bookmark not defined.
2. Meningkatkan Efektifitas Belajar... Error! Bookmark not defined.
3. Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined.
B. Remedial Teaching ... Error! Bookmark not defined.
1. Pengertian Remedial Teaching ... Error! Bookmark not defined.
2. Alasan Mengapa Perlu Diadakan Remedial Teaching ... Error! Bookmark not defined.
3. Ciri-Ciri Remedial Teaching Dibandingkan dengan Pengajaran Biasa ... Error! Bookmark not defined.
4. Tujuan Remedial Teaching... Error! Bookmark not defined.
5. Fungsi Remedial Teaching ... Error! Bookmark not defined.
6. Beberapa Sifat Para Pelajar dalam Proses Belajar ... Error! Bookmark not defined.
7. Beberapa Gejala Sebagai Pertanda Adanya Kesulitan Belajar ... Error! Bookmark not defined.
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
Efektivitas Remedial Teaching Pendidikan Agama Islam (Pai) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen pada Bahasan Salat untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang
9. Latar Belakang Kesulitan Belajar ... Error! Bookmark not defined.
10. Langkah Umum Remedial Teaching. . Error! Bookmark not defined.
11. Peran yang Dipikul Guru Remedial Teaching .. Error! Bookmark not defined.
C. Pendidikan Agama Islam (PAI) ... Error! Bookmark not defined.
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI) ... Error! Bookmark not defined.
2. Landasan Pendidikan Agama ... Error! Bookmark not defined.
3. Tujuan Pendidikan Agama Islam ... Error! Bookmark not defined.
D. Ibadah ... Error! Bookmark not defined.
1. Pengertian Ibadah ... Error! Bookmark not defined.
2. Ruang Lingkup Ibadah ... Error! Bookmark not defined.
3. Salat ... Error! Bookmark not defined.
E. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... Error! Bookmark not defined.
F. Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.
G. Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.
A. Lokasi Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel .. Error! Bookmark not defined.
1. Lokasi penelitian ... Error! Bookmark not defined.
2. Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel Error! Bookmark not defined.
B. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
C. Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined.
D. Definisi Operasional... Error! Bookmark not defined.
E. Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined.
F. Proses Pengembangan Instrumen ... Error! Bookmark not defined.
G. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
H. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.
A. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1. Hasil Analisis Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
B. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI . Error! Bookmark not defined.
A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
B. Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR LAMPIRAN ... 87
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Distribusi Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin ... 44
3.2 Kriteria Taraf Tingkat Validitas ... 51
3.3 Interpretasi Koefisien Reabilitas ... 52
3.4 Kritria Tingkat Kesukaran Soal ... 52
4.1 Distribusi Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin ... 60
4.2 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 61
4.3 Hasil Pre Test Aspek Kognitif ... 61
4.4 Hasil Pre Test Aspek Afektif ... 62
4.5 Hasil Pre Test Aspek Psikomotor ... 62
4.6 Hasil Post Test Aspek Kognitif ... 64
4.7 Hasil Post Test Aspek Afektif ... 64
4.8 Hasil Post Test Aspek Psikomotor ... 64
4.9 Uji Normalitas Data Kelompok Eksperimen ... 67
4.10 Uji Normalitas Data Kelompok Kontrol ... 67
4.11 Uji Hipotesis dengan Uji Mann-Whitney U-Test ... 68
4.12 Hasil Pre Test Siswa ... 71
4.13 Hasil Post Test Siswa ... 75
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
Efektivitas Remedial Teaching Pendidikan Agama Islam (Pai) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen pada Bahasan Salat untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang
DAFTAR GAMBAR
2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ... 42
3.1 Gambar Penelitian Kuasi Eksperimen Nonequivalent ... 45
3.2 Alur Proses Penelitian ... 59
4.1 Gambar Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Kelompok Eksperimen....65
4.2 Gambar Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Kontrol ... 65
4.3 Grafik peningkatan antara Hasil Belajar Kelompok Eksperimen dengan
Kelompok Kontrol ... .66
4.4 Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar antara Kelompok Eksperimen dengan
Kelompok Kontrol ... 77
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pada hakikatnya, pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam
kehidupan, karena dengan adanya pendidikan, diharapkan akan melahirkan
generasi penerus bangsa yang cerdas, beriman, bertakwa dan memiliki akhlāk
mulia. Sejalan dengan pernyataan tersebut Syah (2007: 4) mengemukakan
pengertian pendidikan adalah usaha sadar dan terencana yang dilakukan oleh
individu untuk mewujudkan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlāk mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan merupakan hak semua warga negara, terutama Pendidikan
Agama. Di sekolah, setiap jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan paling dasar
hingga jenjang perguruan tinggi pasti ada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAI). Dalam Undang-Undang Republik Indonesia (UU RI) Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 37 ayat 1 butir a, menegaskan
bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat pendidikan
agama. Sehingga jelas bahwa Undang-Undang (UU) telah menjamin terwujudnya
peserta didik agar mereka menjadi orang yang beriman dan bertakwa sebagaimana
dituntut dalam rumusan tujuan pendidikan (Tafsir, 2010: 158).
Karena kita umat Islam, maka dari pernyataan tersebut, kita bisa langsung
mengerti bahwa Pendidikan Agama Islam (PAI) sangat penting, sehingga
diaharapkan dengan adanya PAI, maka tujuan pendidikan nasional akan tercapai.
Tujuan dari pendidikan nasional seperti yang disebutkan dalam Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Nomor 20 tahun 2003 Bab II Pasal 3 yaitu:
2
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
Efektivitas Remedial Teaching Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen pada Bahasan Salat untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlāk mulia, sehat, berilmu, sehat, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Agama merupakan pedoman dasar umat manusia yang sangat penting, karena
dalam agama, kita diajarkan bagaimana cara berkomunikasi dengan Tuhan,
dengan sesama manusia, maupun berinteraksi dengan sesama ciptaan-Nya. Arifin
(Majid et al., 2008: 27) mengemukakan bahwa pendidikan Islam merupakan
bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam
dengan bertujuan untuk mengarahkan, mengajarkan, melatih, membimbing dan
mengawasi berlakunya semua ajaran Islam. Syahidin (2009: 3) mengemukakan
bahwa definisi PAI di sekolah adalah suatu mata pelajaran yang menekankan
aplikasi agar siswa taat menjalankan perintah agamanya dalam kehidupan
sehari-hari, bukan menghasilkan siswa yang berpengetahuan agama yang mendalam.
Syarifudin dan Nur’aini (2006: 5) memandang bahwa pendidikan agama
Islam dapat dipahami sebagai suatu proses dan upaya untuk mengajarkan agama
Islam agar menjadi pandangan hidup (way of life) bagi seseorang. Dari
uraian-uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan Islam sangatlah
penting, karena PAI dititik beratkan pada pembinaan kepribadian siswa, agar
mereka menjadi orang-orang yang beriman, bukan menghasilkan siswa yang
hanya memiliki wawasan agama secara mendalam. Senada dengan hal itu, urgensi
PAI juga dijelaskan oleh Sauri (2006: 44) bahwa untuk menanamkan nilai-nilai
ketakwaan dan akhlāk mulia, serta menegakkan kebenaran agar membentuk
manusia yang berpribadi dan berbudi luhur sesuai ajaran Islam.
Berangkat dari konsep pendidikan Islam, Syahidin et al. (2009: 1)
mengemukakan bahwa pendidikan agama Islam merupakan suatu program
pendidikan yang menanamkan nilai-nilai Islam melalui proses pembelajaran di
dalam atau luar kelas, yang dikemas dalam mata pelajaran agama Islam. Sehingga
adanya fenomena, seperti siswa belum bisa salat merupakan salah satu kewajiban
3
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
fakta di kelas VIII yang telah di tes praktek salat satu persatu, hasilnya masih
terdapat siswa-siswa yang belum hafal bacaan bacaan salat, gerakan salatnya
masih belum betul, bahkan belum mengetahui urutan-urutan pelaksanaan salat
yang benar. Setelah siswa-siswa di tes salat satu persatu, ternyata hasilnya dari 33
siswa yang dites salat, siswa yang mencapai KKM (yang sudah bisa salat) hanya
20 orang atau 60%, sedangkan sisanya yang belum bisa salat adalah 13 orang,
yaitu sekitar 40%. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi, sementara salat sudah
diajarkan, apalagi menjadi tes praktek, sebagai syarat kelulusan pelajaran PAI
tingkat Sekolah Dasar.
Permasalahan tersebut terjadi salah satunya karena diabaikannya ketuntasan
belajar. Tercapainya Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) merupakan salah satu
indikator yang menjadi tolak ukur keberhasilan proses belajar mengajar di
sekolah. Siswa yang belum tuntas dalam satu bahasan harus diupayakan agar
tuntas terlebih dahulu sebelum bisa melanjutkan ke pembelajaran selanjutnya.
Namun faktanya masih banyak siswa-siswa yang belum mencapai KKM, akan
tetapi sudah bisa mengikuti pelajaran selanjutnya. Hal tesebut tentu tidak boleh
terjadi, apalagi bila siswa diluluskan begitu saja karena guru mengatrol nilai siswa
yang masih belum tuntas tersebut dengan hanya membayangkan wajahnya, lalu
memberikan nilai lulus tanpa mengadakan usaha perbaikan untuk siswa. Apabila
hal itu terus berlanjut, akan merugikan siswa-siswa tersebut kedepannya, karena
siswa-siswa tersebut tidak mempunyai kompetensi.
Untuk itulah penulis tertarik untuk melakukan penelitian remedial teaching
PAI karena peneliti memiliki keyakinan yang kuat, bahwa kelemahan yang
menjadi kendala dalam PAI, khususnya dalam bahasan salat tersebut dikarenakan
adanya pembelajaran yang belum tuntas, ada pembelajaran PAI belum
sepenuhnya tercapai. Salat merupakan hal yang sangat urgen, karena salat dapat
dikatakan sebagai ciri antara orang Islam dengan orang kafir. Apabila siswa-siswa
kelas VIII masih ada yang belum bisa melaksanakan praktek salat, belum bisa
4
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
Efektivitas Remedial Teaching Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen pada Bahasan Salat untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang
harus di ajarkan sampai ia bisa, karena faktanya salat sudah menjadi syarat
kelulusan yang harus dicapai oleh siswa sebagai syarat kelulusan ujian praktek,
saat mereka berada di Sekolah Dasar.
Selain itu, seperti yang telah kita ketahui, bahwa salat adalah tiang agama
Islam yang menimbulkan dampak positif terhadap perilaku manusia, dan akan
menghindarkan manusia dari perbuatan keji dan mungkar. Allah swt berfirman
dalam Q.S. A1 Ankabūt [29] : 45
artinya: " Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Alkitāb (Alquran) dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). dan Allāh mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Q.S. A1 Ankabūt [29] : 45)1
Apabila ada siswa yang nilainya masih dibawah KKM, ia berhak mengikuti
remedial, agar siswa tersebut betul-betul berusaha terlebih dahulu untuk
memperbaiki kekurangannya, memperbaiki cara belajarnya, dan terbiasa untuk
bertanggung jawab, karena yang sekolah adalah siswa, jadi siswalah yang harus
sadar akan tanggung jawabnya dalam belajar. Dan apabila setelah diupayakan,
namun nilainya masih jelek, ia berhak mendapatkan remedial teaching untuk
menuntaskannya, bukannya diluluskan begitu saja. Apalagi bila hal tersebut
terjadi dalam Pendidikan Agama Islam, akan sangat fatal kedepannya. Karena
selain siswa yang harus menyadari akan tanggung jawabnya, guru juga harus
introspeksi. Mungkin cara mengajar guru tersebut belum dimengerti oleh
1)
5
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
siswanya, dan guru juga harus lebih mengerti keadaan siswa, karena antara siswa
yang satu dengan siswa yang lainnya berbeda. Ada yang cepat dalam belajar,
menguasai materi, namun ada juga siswa yang lambat. Dengan adanya saling
mengerti, sehingga diharapkan terjadinya timbal balik, saling introspeksi, guru
dan siswa saling memperbaiki agar terciptanya proses pembelajaran yang lebih
baik lagi. Sehingga salah satu alternatif untuk membantu siswa yang mengalami
kesulitan untuk mencapai ketuntasan belajar adalah dengan diadakannya remedial
teaching.
Untuk itulah peneliti merasa penting meneliti kasus ini. Diharapkan setelah di
adakannya remedial teaching, siswa menjadi tuntas dalam bahasan salat, terutama
untuk mereka yang masih belum bisa salat, menjadi bisa melaksanakan salat lebih
baik, dan bisa mengamalkannya. Seperti yang dikemukakan dalam Ahmadi dan
Supriyono (2004: 152) “Remedial teaching adalah bentuk khusus pengajaran yang
berfungsi untuk menyembuhkan, membetulkan atau membuat menjadi baik”.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti “Efektivitas Remedial Teaching Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen Pada Bahasan Salat Untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang Tahun Ajaran 2012/2013)”.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah secara umum dalam penelitian ini adalah “bagaimanakah efektivitas
remedial teaching Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam meningkatkan hasil
belajar pada bahasan salat untuk siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang
tahun ajaran 2012/2013?
Untuk lebih mengarahkan peneliti dalam melakukan penelitian, rumusan
masalah tersebut dijabarkan kedalam beberapa sub pertanyaan penelitian.
Adapaun sub-sub pertanyaan pada penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:
6
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
Efektivitas Remedial Teaching Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen pada Bahasan Salat untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang
2. Bagaimana proses remedial teaching?
3. Bagaimana hasil belajar siswa sesudah diberikan remedial teaching?
4. Bagaimana efektivitas remedial teaching terhadap hasil belajar siswa?
C. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas remedial
teaching Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam meningkatkan hasil belajar siswa
pada bahasan salat untuk siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang tahun ajaran
2012/2013. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan remedial teaching.
2. Mengetahui proses remedial teaching.
3. Mengetahuihasil belajar siswa sesudah diberikan remedial teaching.
4. Mengetahui efektivitas remedial teaching terhadap hasil belajar siswa.
D. Manfaat/Signifikansi Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis skripsi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif,
bahwa PAI harus diajarkan sampai tuntas, dan peningkatan ketaatan salat itu
merupakan kebutuhan yang wajib dilaksanakan oleh seluruh umat Islam
terutama mukalaf.
2. Manfaat Praktis
Dalam penelitian ini ada beberapa manfaat yang ingin dicapai oleh peneliti,
diantaranya sebagai berikut:
a. Untuk peneliti, penelitian ini merupakan salah satu upaya untuk
menuntaskan pembelajaran siswa yang kelak bermanfaat bagi umat.
b. Untuk civitas akademik Universitas Pendidikan Indonesia, hasil penelitian
ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk memperbaiki ketuntasan
7
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
c. Untuk guru, penelitian ini diharapkan dapat menjadi motivasi untuk
memperhatikan kesulitan siswa dalam belajar PAI, serta sebagai
pertimbangan dalam menerapkan remedial teaching dalam mencapai
ketuntasan belajar siswa
d. Untuk siswa, penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki hasil belajar
siswa yang belum tuntas, juga diharapkan untuk memberikan kesadaran
bahwa salat merupakan kebutuhan yang wajib dilaksanakan
e. Untuk orang tua, penelitian ini diharapkan dapat memberikan contoh yang
baik untuk memperhatikan kesulitan belajar anak-anaknya, senantiasa
mengingatkan anak-anaknya untuk melaksanakan perintah Allah, terutama
dalam ibadah salat dan memberikan pendidikan agama Islam yang terbaik
untuk anak-anaknya
E. Struktur Organisasi Skripsi
Dalam penelitian ini, terdiri dari lima bab dan tiap bab terdiri dari beberapa
sub bab yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Adapun sistematika
penyusunannya adalah sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan. Bab ini terdiri dari latar belakang penelitian, identifikasi
dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat/signifikansi penelitian, dan
struktur organisasi skripsi.
BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian. Pada
bab ini berisi pembahasan landasan teori penelitian, deskripsi teori remedial
teaching, penelitian terdahulu yang relevan, kerangka pemikiran dan hipotesis.
BAB III Metode penelitian. Pada bab ini penulis menjelaskan lokasi dan
subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi
operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik
pengumpulan data, analisis data penelitian.
BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan. Dalam bab ini penulis akan
memaparkan hasil penelitian mulai dari pelaksanaan penelitian, data siswa
8
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
Efektivitas Remedial Teaching Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen pada Bahasan Salat untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang teaching, pengolahan data serta membahas temuan-temuan penelitian disertai
dengan analisisnya.
BAB V Kesimpulan dan saran. Dalam bab ini penulis berusaha mencoba
memberikan kesimpulan dan saran, serta menyertakan lampiran yang menurut
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian, Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 1. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat yang dijadikan sampel penelitian. Dalam
penelitian ini, peneliti mengadakan penelitian di SekolahMenengah Pertama
(SMP) Negeri 3 Lembang. SMP Negeri 3 Lembang terletak di Jalan Raya
Lembang No. 29. Peneliti mengambil lokasi penelitian di SMP Negeri 3
Lembang karena peneliti melaksanakan Program Pengalaman Lapangan
(PPL) di sekolah ini, sehingga peneliti telah mengetahui kondisi lapangan dan
perizinan penelitiannya pun dimudahkan oleh pihak sekolah.
2. Populasi Penelitian
Arikunto (2010: 173) mengemukakan bahwa “populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian”. Fathoni (2006: 103) mengemukakan bahwa “populasi
ialah keseluruhan unit elementer yang parameternya diduga melalui statistika
hasil analisis yang dilakukan terhadap sampel penelitian”. Senada dengan
pengertian di atas, Sugiyono (2010: 61) mengemukakan bahwa “populasi
adalah wilayah generaliasi yang terdiri atas subjek/ objek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Lembang.
3. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
Purwanto (2007: 220) mengemukakan bahwa “sampel adalah sebagian
populasi yang memiliki ciri yang sama populasi.”Senada dengan pernyataan
tersebut, Arikunto (2010: 174) mengemukakan bahwa sample adalah
2
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
Efektivitas Remedial Teaching Pendidikan Agama Islam (Pai) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen pada Bahasan Salat untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang
Untuk menentukan sampel yang akan diambil, maka ditentukan terlebih
dahulu teknik pengambilan sampel. Adapun teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sampling nonprobabilitas.
Sugiyono (2006: 95) mengemukakan bahwa “Nonprobability sampling
adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/ kesempatan
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.”
“Penarikan sampel secara nonprobability pada umumnya lebih banyak
didasarkan atas pertimbangan peneliti, kepastian yang ada atau penyebaran
yang tidak menentu” (Danim, 2004: 98).
Pemilihan teknik pengambilan sampel nonprobability ini dilakukan dengan
pertimbangan keterbatasan dana tenaga dan waktu peneliti. Adapun anggota
sampel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1 Distribusi Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Laki-laki 20 20
Perempuan 15 18
Jumlah 35 38
Berdasarkan data di atas, secara keseluruhan jumlah siswa pada kelompok
eksperimen adalah 35 orang, namun jumlah sampel di kelas eksperimen
menjadi 33 orang, karena satu orang siswa laki-laki beragama non muslim,
dan satu orang siswa laki-laki karena tidak mengikuti pelaksanaan pretes dan
posttest, sehingga jumlah menjadi laki-laki 18 orang atau 55%, sedangkan
perempuannya berjumlah 15 orang atau 45%. Pada kelompok kontrol,
keseluruhan jumlah siswa adalah 38 orang, namun yang menjadi sampel
hanya 35 orang, dengan jumlah laki-laki 19 orang atau 54%, dan
3
Aprilia Lusi Fitriani, 2013 B. Desain Penelitian
Penentuan desain penelitian sangat tergantung pada tujuan penelitian itu
sendiri. Ada beberapa pengertian desain penelitian dalam penelitian, baik itu
penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Tiap penelitian harus direncanakan, oleh
karena itu diperlukan suatu design penelitian (Nasution, 2003: 23). Sukardi (2008:
183) mengemukakan bahwa desain penelitian adalah semua proses yang
diperlukan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Umar (2008: 6)
mengemukakan bahwa “desain penelitian adalah suatu rencana yang terstruktur
dalam hubungan-hubungan antar variabel secara komprehensif, sedemikian rupa
agar hasil risetnya dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan riset.”
Desain penelitian merupakan rencana tentang prosedur untuk mengumpulkan
dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi
dengan tujuan penelitian itu (Nasution, 1987: 40). Senada dengan pengertian tersebut, Arikunto (2010: 90) mengemukakan bahwa “desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan,
yang akan dilaksanakan”. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan desain
nonequivalent kontrol grup desain. Dikemukakan oleh (Sugiyono, 2006: 87)
bahwa desain ini mempunyai kelompok kontrol, akan tetapi tidak dapat berfungsi
sepenuhnya untuk mengontrol variable-variabel luar yang mempengaruhi
pelaksanaan eksperimen, adapun desain ini kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol tidak dipilih secara acak. Menurut Sugiyono (2006: 89), desain
penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Desain penelitian kuasi eksperimen nonequivalent
Keterangan :
O1 dan O3 = pre test untuk mengetahui kemampuan awal siswa
O2 = post test kelompok yang sudah diberi perlakuan menggunakan
remedial teaching (kelompok eksperimen)
O4 = post test kelompok yang tidak diberi perlakuan menggunakan
remedial teaching (kelompok kontrol)
X = perlakuan (treatment) menggunakan remedial teaching
O
1 XO
24
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
Efektivitas Remedial Teaching Pendidikan Agama Islam (Pai) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen pada Bahasan Salat untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang
Desain penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas remedial
teaching terhadap hasil belajar siswa. Peneliti mengambil satu kelas/kelompok
eksperimen dan satu kelas/kelompok kontrol. O1 dan O3 merupakan hasil belajar
siswa sebelum ada perlakuan yang diukur dengan pre test, kemudian pada O1
dikenakan treatment (X) berupa remedial teaching sesuai dengan rancangan yang
telah dibuat oleh peneliti, sedangkan pada O3 tidak diberi perlakuan remedial
teaching. O2 merupakan hasil belajar siswa menggunakan remedial teaching,
yang diukur dengan post test, sedangkanO4 merupakan hasil belajar siswa tanpa
menggunakan remedial teaching.
C. Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Sugiyono (2006: 14) mengemukakan bahwa data kuantitatif adalah
data yang pada umumnya berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan.
Purwanto (2010: 164) mengemukakan bahwa penelitian kuantitatif merupakan
suaru proses dalam penelitian yang memandang kebenaran sebagai sesuatu yang
tunggal, objek, universal, dan dapat diverifikasi. Pendekatan kuantitatif ini
digunakan untuk memperoleh data tentang efektivitas remedial teaching PAI pada
pokok bahasan salat.
Tohirin (2005: 24) mengemukakan bahwa metode adalah cara yang dapat
ditempuh oleh seseorang dalam melakukan kegiatan. Metode dalam penelitian
merupakan bagian terpenting. Metode adalah suatu cara untuk mengetahui sesuatu
yang mempunyai langkah-langkah sistematis yang harus ditempuh (Masyhuri dan
Zainuddin, 2008: 151). Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan
untuk mendapatkan data dari suatu penelitian dengan tujuan tertentu (Sugiyono,
2001: 1). Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data yang ditelitinya (Creswell, 2010: 203). Berdasarkan rumusan
dan tujuan masalah yang ingin dicapai, metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode kuasi eksperimen (eksperimental semu). (Creswell, 2010: 242)
mengemukakan bahwa:
5
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
sama-sama dilakukan pre test dan post test. Hanya kelompok eksperimen saja yang diberi treatment.
Suryabrata (1983: 92) mengemukakan bahwa tujuan penelitian kuasi eksperimen
adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan dugaan atau perkiraan, yang
dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak
memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasikan semua variabel yang
relevan.
D. Definisi Operasional
“Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan pada sifat-sifat yang didefinisikan yang dapat diamati (diobservasi)” Suryabrata (Purwanto, 2007: 93).
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya kesalahpahaman, maka perlu
penjelasan yang lebih operasional, yakni:
1. Efektivitas adalah pengaruh yang ditimbulkan atau disebabkan oleh adanya
remedial teaching PAI di kelas VIII SMP Negeri 3 Lembang, yaitu untuk
mengetahui sejauhmana peningkatan hasil belajar siswa setelah diadakannya
remedial teaching.
2. Remedial teaching
Ahmadi dan Supriyono (2004: 152) mengemukakan bahwa Remedial
teaching adalah bentuk khusus pengajaran yang berfungsi untuk
menyembuhkan, membetulkan atau membuat menjadi baik.
Remedial teaching yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengajaran
yang berfungsi untuk membetulkan pelaksaan ibadah salat siswa agar dalam
pelaksanaannya menjadi lebih baik lagi, serta meningkatkan kesadaran siswa
tentang urgensi salat.
3. Pendidikan Agama Islam yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
pendidikan ibadah salat yang sasaran penelitiannya adalah siswa kelas VIII C
di SMP 3 Lembang dengan tujuan agar pelaksaan ibadah salat siswa menjadi
6
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
Efektivitas Remedial Teaching Pendidikan Agama Islam (Pai) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen pada Bahasan Salat untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang
4. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah mendapatkan perlakuan remedial
teaching.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar penelitiannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti cermat, lengkap, dan sistematis, sehingga hasilnya lebih mudah diolah
(Creswell, 2010: 203). Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan
adalah:
1. Tes
Arikunto (2010: 193) mengemukakan bahwa tes adalah serentetan pertanyaan
atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Dalam penelitian ini dilakukan dua kali tes, yaitu tes awal dan tes akhir.
Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
a. Pre test, adalah tes awal yang dilakukan sebelum proses kegiatan remedial
teaching berlangsung. Hasil pre test ini akan digunakan sebagai patokan
untuk mengetahui dan menentukan seberapa besar peningkatan hasil
belajar siswa.
b. Post test, adalah tes akhir yang dilakukan setelah proses kegiatan remedial
teaching berlangsung. Post test ini digunakan untuk mengukur
peningkatan rata-rata hasil belajar siswa.
2. Observasi
Fathoni (2006: 103) mengemukakan bahwa observasi adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti melalui suatu pengamatan,
dengan disertai pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran.
Nasution (2003: 106) mengemukakan bahwa observasi dilakukan untuk
memperoleh informasi tentang perbuatan manusia seperti terjadi dalam
kenyataan. Sukardi (2008: 182) mengemukakan bahwa tujuan melakukan
7
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
yang memungkinkan terjadinya perbedaan di antar kedua kelompok. Tindakan
observasi dilakukan peneliti pada umumnya mempunyai tujuan agar dapat
mengamati dan mencatat fenomena yang muncul dalam variabel terikat sebagai
akibat dari adanya kontrol dan manipulasi variabel
Observasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi
tentang aktivitas yang terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsung, yang
meliputi aktivitas guru dan siswa. Adapun instrumen yang digunakan adalah
lembar observasi, yaitu lembar observasi guru berbentuk lembar checklist.
Selain itu memuat kolom keterangan yang berisi komentar serta saran-saran
tentang kekurangan saat aktivitas proses pembelajaran remedial teaching
berlangsung.
3. Angket (skala pengukuran)
Skala pengukuran dengan cara skala Guttman digunakan untuk mengukur hasil
belajar siswa dalam ranah afektif. Sugiyono (2006: 111) mengemukakan
bahwa “Skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas,
yaitu ya-tidak, benar-salah, positif-negatif, dan lain-lain. Jawaban dapat dibuat skor tertinggi satu dan terendah nol”. Angket dalam bentuk skala sikap dalam kegiatan penelitian ini diberikan bersama tes objektif pada saat pelaksanaan pre
test dan post test.
F. Proses Pengembangan Instrumen
Dalam menyusun tes untuk penelitian ini, peneliti melakukan bimbingan dengan
dosen pembimbing, proses bimbingan yang ditempuh yaitu dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan skop atau lingkup bahan yang berisi pokok-pokok bahan
pelajaran yang akan dinilai
2. Mengkaji materi tentang salat, kemudian mengkonsultasikan kisi-kisi dengan
dosen pembimbing, lalu mengembangkan kisi-kisi
3. Menyusun tes berdasarkan kisi-kisi dan membuat kunci jawaban
8
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
Efektivitas Remedial Teaching Pendidikan Agama Islam (Pai) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen pada Bahasan Salat untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang
Sebelum diuji coba instrumen, peneliti revisi dan menyeleksi soal-soal yang
akan di uji cobakan. Dalam pengembangan instrumen, peneliti melakukan
kosultasi dengan dosen pembimbing terlebih dahulu, yaitu:
a. Dr. Munawar Rahmat, M.Pd. (Pembimbing I)
b. Agus Fakhruddin M.Pd. (Pembimbing II)
Berdasarkan hasil konsultasi, beberapa butir soal ada yang harus diperbaiki,
diantaranya perbaikan kata-kata yang tidak tepat. Setelah direvisi dan disetujui
oleh pembimbing, instrumen tersebut dijudgment kepada ahli, yaitu kepada:
a. Dr. H. A. Syamsu Rizal, M.Pd.
b. Dr. H. Abas Assyafah, M.Pd.
c. Drs. Udin Supriadi, M.Pd.
Purwanto (2007: 123) mengemukakan bahwa “alat ukur yang baik harus
memenuhi dua syarat, yaitu validitas dan reliabilitas.” Oleh karena itu sebelum
digunakan untuk mengumpulkan data, peneliti harus terlebih dahulu menguji
validitas dan reliabilitasnya. Selain validitas dan reabilitas, peneliti menguji
tingkat kesukaran soal dan daya beda soal. Peneliti menguji cobakan soal tersebut
kepada 35 orang siswa kelas VIII G di SMPN 3 Lembang yang tidak termasuk ke
dalam kelompok sampel penelitian dan telah belajar materi tentang salat.
1. Uji validitas tes
Purwanto (2009: 62) mengemukakan bahwa validitas adalah kemampuan yang
dimiliki alat ukur untuk mengukur secara tepat keadaan yang akan diukur. Sudijono (2007: 163) mengemukakan bahwa “validitas adalah salah satu ciri yang menandai tes hasil belajar yang baik”. Uji validitas ini dilakukan untuk
mengetahui validitas item soal yang dijadikan sebagai alat ukur. Sebelum
melaksanakan penelitian, peneliti menguji coba soal terlebih dahulu untuk
mendapatkan item-item yang valid sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur
pada pre test dan post test. Untuk menguji validitas ini digunakan rumus
korelasi point biserial dari setiap item dengan menggunakan rumus:
√
9
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
Keterangan:
rpbi = Koefisien korelasi point biserial
Mp = Skor rata-rata hitung untuk butir item yang dijawab benar oleh siswa
Mt = Skor rata-rata dari skor total
SDt = Deviasi dari standar skor total
p = Proporsi siswa yang menjawab item yang sedang diuji dengan benar
q = Proporsi siswa yang menjawab item yanag sedang diuji dengan salah
“Kriteria valid atau tidaknya item soal dapat dilihat pada tabel koefisien
korelasi “r” Product Moment dari pearson”(Sudijono, 2007: 190). Dari data
tersebut diperoleh kritera pada taraf signifikansi 5% dan 1%. Artinya, Jika rtabel
atau rt sama atau lebih kecil daripada rpbi maka item tersebut valid.
Tabel 3.2 Kriteria Taraf Tingkat Validitas
Nilai r Interpretasi
0,80 – 1,00 Sangat tinggi
0,60 – 0,80 Tinggi
0,40 – 0,60 Cukup
0,20 – 0,40 Rendah
0,00 – 0,20 Sangat rendah
(Arikunto, 2011: 75)
2. Uji reabilitas tes
Sudijono (2007: 207) mengemukakan bahwa reabilitas digunakan untuk
menentukan apakah tes hasil belajar yang disusun oleh guru telah memiliki reliabilitas tinggi ataukah belum.” Arikunto (2010: 221) mengemukakan bahwa “reabilitas artinya dapat dipercaya”. Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas instrument menggunakan rumus rulon yang dikemukakan oleh
Sudijono (2007: 248), dengan menggunakan rumus seperti berikut:
10
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
Efektivitas Remedial Teaching Pendidikan Agama Islam (Pai) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen pada Bahasan Salat untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang
(Sudijono, 2007: 252)
Untuk menginterpretasikan koefisien korelasi yang diperoleh, kita interpretasi
sebagai berikut:
Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Reliabilitas
Interpretasi
0,80 < 1,00 Sangat tinggi
0,60 < 0,80 Tinggi
0,40 < 0,60 Sedang
0,20 < 0,40 Rendah
0,00 < 0,20 Sangat rendah
(Arikunto, 2010: 319)
3. Tingkat kesukaran soal
Sudijono (2007: 370) mengemukakan bahwa butir-butir soal dapat dinyatakan
sebagai butir-butir item yang baik, apabila butir-butir item tersebut tidak terlalu
sukar dan tidak terlalu mudah. Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal,
digunakan rumus:
(Sudijono, 2007: 372)
Keterangan:
P = tingkat kesukaran (proporsi)
B = banyaknya peserta yang menjawab soal dengan benar
Js = banyaknya peserta tes
Tabel 3.4 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal
Besarnya P Kriteria
< 0,30 Terlalu sukar
0,30 – 0,70 Cukup (sedang)
> 0,70 Terlalu mudah
11
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
(Sudijono, 2007: 372) 4. Daya pembeda
Menurut Sudijono (2007: 355) daya pembeda soal adalah kemampuan
suatu butir item tes hasil belajar untuk dapat membedakan antara siswa yang
memiliki kemampuan yang tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan
yang rendah. Untuk menentukannya, rumus yang dipakai adalah:
(Sudijono, 2007: 394)
Keterangan:
D = daya pembeda (diskriminasi)
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
G. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan terbagi kedalam
dua macam yaitu teknik untuk mencari data primer dan data sekunder.
1. Data primer
Untuk mendapatkan data primer dari penelitian ini, peneliti menggunakan dua
macam teknik pengumpulan data, yakni sebagai berikut:
a. Tes adalah teknik yang digunakan untuk mengukur dan memperoleh data
dalam menjawab pertanyaan mengenai hasil belajar siswa, yaitu sebelum
dan sesudah diberikan perlakuan. Tes yang digunakan dalam penelitian ini
berupa tes tulis kognitif (berupa pilihan ganda), afektif (berupa angket)
dan tes psikomotor (tes salat).
b. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengukur
12
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
Efektivitas Remedial Teaching Pendidikan Agama Islam (Pai) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen pada Bahasan Salat untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang
berlangsung. Observasi ini dilakukan oleh observer dari pihak luar karena
peneliti pada saat observasi berlangsung menjadu guru yang melaksanakan
treatment. Dalam kegiatan observasi ini ada lembar observasi yang
digunakan, dan observer hanya memberikan checklist ( ) pada kolom
yang telah disediakan dalam format observasi. Selanjutnya hasil observasi
ini tidak dilakukan perhitungan secara statistik, hanya dijadikan sebagai
tolak ukur dari pelaksanaan remedial teaching, agar guru dan peneliti
selanjutnya dapat melakukan evaluasi dan perbaikan pada proses
pembelajaran atau penelitian berikutnya.
c. Kuesioner/ angket
Sugiyono (2006: 162) mengemukakan bahwa “kuesioner/ angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Sudijono (2007: 85) mengemukakan bahwa “kuesioner/ angket sering digunakan untuk menilai hasil belajar ranah afektif.”
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data pendukung penelitian. Untuk mendapatkan data
sekunder, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data, yakni melalui
studi dari berbagai literatur seperti bacaan (buku), referensi serta beberapa
situs internet yang memiliki relevansi dengan sasaran penelitian ini sebagai
landasan untuk mengolah data.
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
“Analisis deskriptif adalah analisis data yang menghasilkan deskripsi atau gambaran data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi” (Sugiyono, 2002: 142). Analisis deskriptif menggunakan statistik deskriptif, seperti tabel,
grafik, perhitungan, dan lain sebagainya. Analisis ini dilakukan terhadap hasil
pre test dan post test penelitian.
13
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
“Analisis inferensial adalah analisis yang dilakukan dalam menganalisis data yang menggunakan sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi”
(Sugiyono, 2006: 170). Adapun analisis inferensial pada penelitian ini yaitu: uji
normalitas data, dan uji Mann Whitney U-Test.
a. Uji normalitas data
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas juga digunakan untuk
menentukan apakah nanti data kita diolah menggunakan analisis parametrik
atau non parametrik. Adapun uji normalitas data dalam penelitian ini
menggunakan Chi Kuadrat.
Sugiyono (2006: 199) mengemukakan langkah-langkah untuk menguji
normalitas data dengan menggunakan Chi Kuadrat adalah sebagai berikut:
1) Merangkum data seluruh variabel.
2) Menentukan jumlah kelas interval. Dalam hal ini jumlah kelas intervalnya enam, karena luas kurve normal dibagi menjadi enam, yang masing-masing luasnya adalah: 2,7%; 13,34%; 33,96%; 13,34%; 2,7%.
3) Menentukan panjang kelas interval yaitu: (data terbesar data terkecil) dibagi dengan jumlah kelas interval.
4) Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi
5) Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh), dengan cara mengalikan prsentase luas tiap bidang kurve normal dan jumlah anggota sampel. 6) Memasukkan harga-harga fh ke dalam tabel kolom fh, sekaligus
menghitung harga-harga (fo- fh) dan dan menjumlahkannya.
Harga
adalah merupakan harga Chi Kuadrat ( ) hitung.
b. Uji hipotesis
Pada statistik inferensial ada dua kemungkinan penggunaan statistik, yaitu
statistik parametrik dan non parametrik. Jika data tersebut homogen dan
normal, maka menggunakan statistik parametric, namun bila berdistribusi
tidak normal atau tidak homogen, maka digunakan statistik non parametrik.
Dalam penelitian ini data yang dihasilkan berdistribusi tidak normal,
sehingga penelitian ini menggunakan statistik non parametrik. Untuk
menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji Mann Whitney
14
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
Efektivitas Remedial Teaching Pendidikan Agama Islam (Pai) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen pada Bahasan Salat untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang
test yang terbaik untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel
independen bila datanya berbentuk ordinal.
Susetyo (2010: 236) mengemukakan langkah-langkah dalam pengujian uji
Mann Whitney U-Test adalah sebagai berikut:
1) Menggabungkan data kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, kemudian memberi ranking pada data terkecil hingga data terbesar atau sebaliknya.
2) Hitunglah jumlah ranking pada masing-masing kelompok data 3) Jumlah ranking yang terkecil di ambil atau U dijadikan dasar untuk
pengujian hipotesis dengan melakukan perbandingan dengan tabel yang dibuat khusus untuk uji mann-Whitney. Apabila sampel besar (lebih dari 20), maka menggunakan rumus z, yaitu:
Rata-rata =
Sehingga variabel normal standarnya dirumuskan
12
Berdasarkan angka angka tersebut, maka harga z tabel= 2,58.
Apabila zhitung > ztabel, maka Ha diterima artinya terdapat perbedaan
yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan remedial
teaching dengan hasil belajar siswa yang tidak menggunakan remedial
teaching. Sedangkan sebaliknya apabila zhitung ztabel, maka Ha ditolak
artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar
siswa yang menggunakan remedial teaching dengan hasil belajar siswa
yang tidak menggunakan remedial teaching.
I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Dalam prosedur penelitian ini ada beberapa tahapan yang dilakukan oleh peneliti,
yaitu:
1. Tahap awal penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap awal penelitian ini adalah
sebagai berikut:
15
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
b. Seminar proposal.
c. Merevisi proposal berdasarkan masukan-masukan dari dosen.
d. Melakukan studi literatur untuk memperoleh teori yang akurat mengenai
permasalahan yang dikaji
e. Menentukan Sekolahyang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian
f. Membuat surat izin penelitian
g. Melakukan telaah kurikulum mengenai pokok bahasan yang dijadikan
materi pembelajaran dalam penelitian untuk mengetahui tujuan, standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang hendak dicapai.
h. Menyusun BAB I, BAB II dan BAB III.
i. Menyusun instrumen penelitian yang akan digunakan.
j. Mengajukan surat izin penelitian kepada Universitas Pendidikan Indonesia.
Menyampaikan surat izin kepada kepala SMP Negeri 3 Lembang, sekaligus
meminta izin untuk melaksanakan penelitian di Sekolahtersebut.
k. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan skenario
pembelajaran remedial teaching dan mengkonsultasikannya kepada dua
dosen pembimbing dan kepada guru mata pelajaran PAI untuk mendapatkan
masukan sehingga dapat mengimplementasikan pembelajaran dengan baik.
l. Menyusun instrumen penelitian, berupa tes, angket dan lembar observasi
m.Mengujicobakan instrumen penelitian.
n. Merevisi instrumen penelitian pada item-item yang harus diperbaiki.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan di luar jam pelajaran, adapun pelaksanaannya
sebagai berikut:
a. Pemberian tes awal (pre tes) terhadap kelas eksperiman dan kelas kontrol.
b. Mengimplementasikan program remedial teaching yang telah disusun pada
kelas eksperimen. Ketika penelitian berlangsung sebagai guru, peneliti
dibantu oleh 1 orang observer.
c. Implementasi metode dilakukan dalam 3 pertemuan
d. Memberikan tes akhir (post test)
16
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
Efektivitas Remedial Teaching Pendidikan Agama Islam (Pai) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen pada Bahasan Salat untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari hasil pre tes dan post
test, kemudian dilakukan pengolahan data dengan rincian sebagai berikut:
a. Memeriksa kelengkapan data yang diperoleh
b. Mengolah dan menganalisis data hasil pre tes dan post test yang telah
dilakukan pada tahap pelaksanaan
4. Tahap Penarikan Kesimpulan
a. Melakukan pembahasan dan menarik kesimpulan berdasarkan hasil yang
diperoleh dari pengolahan data untuk menjawab permaslahan penelitian
b. Menyusun laporan penelitian.
Adapun gambar langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini, dapat
17
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
Gambar 3.2 Alur Proses Penelitian Studi Kepustakaan Menyusun Proposal
Seminar Proposal dan Revisi
Penyusunan BAB 1
Penyusunan BAB II
Penyusunan BAB III
Penyusunan Instrumen dan Bahan Ajar
Uji Instrumen
Revisi Instrumen
Pre test
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Melakukan remedial teaching
Tidak Melakukan
remedial teaching
Post test
Data
Analisis Data
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
Efektivitas Remedial Teaching Pendidikan Agama Islam (Pai) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen pada Bahasan Salat untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat
diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan awal siswa dalam bahasan salat pada kelompok eksperimen
sebelum menggunakan remedial teaching PAI, terdapat 55% yang belum
tuntas (belum mencapai KKM) dan 45% yang sudah tuntas (sudah mencapai
KKM), sedangkan kemampuan awal siswa pada kelompok kontrol sebelum
menggunakan remedial teaching PAI dalam bahasan salat, terdapat 57% yang
belum tuntas (belum mencapai KKM) dan 43% yang sudah tuntas (sudah
mencapai KKM).
2. Proses remedial teaching intinya dilaksanakan pada tiga tahap. Tahap
pertama siswa mendapatkan pembahasan tentang salat yang benar, yang
dibahas adalah: syarat wajib salat, syarat sah salat, rukun salat dan
bacaan-bacaan niat salat ṣubuh, żuhur, aṣar, magrib, ‘isya, do`a iftitah.
Tahap kedua siswa mendapatkan pembahasan tentang bagaimana salat yang khusyū’, dan dalam salat tidak boleh sāhūn, sehingga harus senantiasa berusaha untuk menghadirkan Allah dalam salat, fokus dan menghilangkan
bayangan-bayangan yang mengganggu dalam salat. Siswa juga mendapatkan
bahasan gerakan dan bacaan do’a iftitah, al-Fātiḥah, ruku`, i’tidal.
Tahap ketiga siswa mendapatkan pembahasan tentang salat yang ikhlas, yaitu
melaksanakan salat atas kesadaran sendiri karena Allah swt, bukan karena
paksaan, maupun berharap dipuji oleh orang lain. Salat dapat mencegah
perbuatan keji dan mungkar, serta mendapat bahasan gerakan dan bacaaan
sujud, bacaan duduk diantara dua sujud, tasyahud awal, tasyahud akhir.
3. Hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen setelah menggunakan
2
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
(belum mencapai KKM) dan 94% yang sudah tuntas (sudah mencapai KKM).
Sedangkan hasil belajar siswa pada kelompok kontrol setelah menggunakan
remedial teaching PAI dalam bahasan salat, terdapat 51% yang belum tuntas
(belum mencapai KKM) dan 49% yang sudah tuntas (sudah mencapai KKM)
4. Efektivitas remedial teaching berpengaruh cukup besar terhadap peningkatan
hasil belajar siswa dalam bahasan salat, yang dapat dibuktikan setelah
diberikan remedial teaching, hasil belajar siswa mengalami peningkatan
sebesar 49% yang dikategorikan pada kriteria sedang. Selain itu berdasarkan
perhitungan uji hipotesis dengan menggunakan uji Mann-Whitney U-Test,
diperoleh hasil bahwa hipotesis Ha diterima, yang berarti terdapat perbedaan
yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan remedial
teaching dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang tidak menggunakan
remedial teaching.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian di atas bahwa remedial teaching terbukti efektif
dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, peneliti
merekomendasikan hal-hal sebagai berikut:
1. Rekomendasi untuk Pihak sekolah
Peneliti merekomendasikan kepada pihak sekolah, terutama kepada kepala
SMPN 3 Lembang agar menerapkan remedial teaching sebagai salah satu
upaya menuntaskan KKM siswa, terutama dalam Pendidikan Agama Islam,
khususnya bahasan salat. Selain itu diharapkan juga pihak sekolah dapat
bekerja sama dengan orang tua siswa untuk mengatasi permasalahan ini.
2. Rekomendasi untuk guru
Peneliti merekomendasikan kepada guru, agar menerapkan remedial teaching
sebagai salah satu alternatif untuk mencapai ketuntasan belajar siswa. Siswa
yang nilainya masih dibawah KKM, berhak mengikuti remedial, dan apabila
masih jelek nilainya, ia berhak mendapatkan remedial teaching, bukannya
3
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
Efektivitas Remedial Teaching Pendidikan Agama Islam (Pai) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen pada Bahasan Salat untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang
dengan cara mengkatrol nilai, padahal dalam jangka panjang akan merugikan
siswa itu sendiri, karena tidak memiliki kompetensi.
3. Rekomendasi untuk Prodi IPAI dan peneliti selanjutnya
a. Dalam menerapkan remedial teaching, hendaknya dipersiapkan terlebih
dahulu media pembelajarannya, sehingga pembelajaran dapat berjalan
dengan lancar, tanpa hambatan, seperti menyiapkan laptop dan LCD.
b. Dalam menentukan sampling kemungkinan terdapat kesalahan atau
sampling ekstrim. Karena dalam penelitian ini berdistribusi tidak normal,
maka direkomendasikan kepada peneliti selanjutnya untuk memilih
sampling yang lebih baik.
c. Perlu adanya dukungan dari berbagai pihak, terutama orang tua siswa
untuk menerapkan remedial teaching ini. Supaya tidak mengganggu jam
pembelajaran biasa yang telah ditetapkan, sehingga pelaksanaan remedial
teaching dilakukan di luar jam pelajaran.
d. Dalam melaksanakan remedial teaching ini diperlukan kesabaran, salah
satunya karena dilaksanakan di luar jam pelajaran, biasanya dilaksanakan
pada jam pulang sekolah. Sehingga biasanya siswa-siswa tidak tertib dan
pasti meminta untuk pulang, ketika melihat teman-teman yang lainnya
pulang. Direkomendasikan kepada peneliti selanjutnya untuk terlebih
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
DAFTAR PUSTAKA
... (2010). Alquran dan Terjemahnya.(Tim Depag, Penerj.) Bandung: Sygma Publishing.
Ahmadi, A. dan Supriyono, W. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Al-Albani, M. N. (2000). Shifatu Shalaati An-Nabiyyi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallama min At-takbiiri ilaa at-taslimi ka annaka taraahaa. (M. Thalib, Penerj.) Yogyakarta: Media Hidayah.
Al-Jailani, A. S. A. (1996). Sirrur Asrar. (Z. Z. Asyhab, Penerj.) Suryalaya.
Al-Jauhari, M. M. dan Khayyal, M. A. (2005). Al-Akhwāt Al-Muslimāt wa Binā’ Al-Usrah Al-Qur’āniyyah. (K. A. Irsyadi, dan M. Wijayati, Penerj.) Jakarta: Amzah.
Al-Maraghi, A. M. (1993). Tafsir Al-Maraghi juz XXVIII. (B. Abubakar, H. N. Aly dan K. A. Sitanggal, Penerj.) Semarang: CV. Toha Putra.
Al-'Usairy. (2009). Sejarah Islam. (Samson, Penerj.) Jakarta: Akbar Media.
Amiruddin, A. (2010). Sudah Benarkah Shalatku? Bandung: Khazanah Intelektual.
Amiruddin, A. dan Ilham, M. A. (2008). Dzikir Orang-Orang Sukses. Bandung: Khazanah Intelektual.
An-Nahlawi, A. (1996). Ushulut tarbiyatil islamiyah wa Asalibuha. (Dahlan dan Soelaeman, Penerj.) Bandung: Diponegoro.
Arikunto, S. (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Asnah, S. N. (2009). Pengaruh Pembelajaran Remedial dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Biokimia Mahasiswa Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan DEPKES Kalimantan Timur. [Online], vol II, halaman 8-22. Tersedia:
Aprilia Lusi Fitriani, 2013
Efektivitas Remedial Teaching Pendidikan Agama Islam (Pai) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (Studi Kuasi Eksperimen pada Bahasan Salat untuk Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Lembang
Aziza, H. (2011). Implementasi Remedial Teaching dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Arab (Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah AL-Hidayah Wajak malang. [Online], halaman 119-121. Tersedia: http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/chapter_vi/07110240-hilda-aziza.pdf [16 januari 2013]
Baharudin, H. dan Wahyuni, E. N. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Budiamin, A., Dedi, H. dan Daim. (2006). Perkembangan Peserta Didik.
Bandung: UPI Press.
Chrisnajanti, W. (2002). Pengaruh Program Remedial Teaching Terhadap Ketuntasan Belajar Siswa. [Online], halaman 81-86. Tersedia:
http://www.bpkpenabur.or.id/files/Hal.81-86%20Pengaruh%20Program%20Remedial%20terhadap%20Ketuntasan%20 Belajar%20Siswa.pdf [16 januari 2013]
Creswell, J. W. (2012). Research Design Qualitative, Quantitative, and Mixed methods Approaches. (A. Fawaid, Penerj.) Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Danim, S. (2004). Metode Penelitian Untuk Ilmi-Ilmu Perilaku. Jakarta: Bumi Aksara.
Darajat, Z. (2008). Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Effendi, R., Sapriya dan Bunyamin. (2009). Pengembangan Pendidikan IPS SD.
Bandung: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Fakhruddin, A. et al. (2009). Buku Suplemen Tutoring Generasi Muslim Sejati.
Bandung: Adzkia Design & Printing.
Fathoni, A. (2006). Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Firdaus, A. (n.d.). Upaya Mencapai Standar ketuntasan Belajar Minimal Melalui Model Pengajaran Remedial. [Online], halaman 1-13. Tersedia: latansamashiro.ac.id/ltm/download/stai%20jurnal.pdf.
Gintings, A. (2010). Esensi Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Humaniora.