• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI : Studi Kasus pada 3 BUMN yang Diprivatisasi Tahun 2010.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI : Studi Kasus pada 3 BUMN yang Diprivatisasi Tahun 2010."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

412/UN 40.7.D1/LT/2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN

BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI

(Studi Kasus pada 3 BUMN yang Diprivatisasi Tahun

2010)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Ujian Sidang Sarjana pada Program Studi Akuntansi

Oleh:

Winda Lestari Sitio NIM. 0606953

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI

(Studi Kasus pada 3 BUMN yang Diprivatisasi Tahun 2010)

Oleh

Winda Lestari Sitio

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Winda Lestari Sitio Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... 13

2.1 Privatisasi ... 13

2.1.1 Pengertian Privatisasi ... 13

2.1.2 Maksud dan Tujuan Privatisasi ... 17

2.1.3 Motivasi Privatisasi ... 19

2.2 Kinerja Keuangan ... 22

2.3 Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN ... 24

2.2.1 Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN Non Keuangan ... 24

2.2.2 Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN Jasa Keuangan ... 28

3.2.1 Desain Penelitian... 34

3.2.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel ... 35

3.2.2.1 Definisi Variabel ... 35

3.2.2.2 Operasional Variabel ... 36

3.2.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 36

3.2.3.1 Populasi ... 36

(5)

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vii

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 37

3.2.5 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis ... 38

3.2.5.1 Pengolahan Data dan Analisis Data ... 38

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

4.1 Hasil Penelitian ... 41

4.1.1 Tinjauan Umum tentang Subjek Penelitian ... 41

4.1.1.1 Profil PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk ... 41

4.1.1.2 Profil PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk .. 50

4.1.1.3 Profil PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk ... 56

4.1.2 Deskripsi Data Variabel ... 61

4.2 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 62

4.3 Pembahasan ... 72

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 81

5.1 Simpulan ... 81

5.2 Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ...

(6)

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Kinerja Keuangan BUMN Tahun 2001-2011 ... 5

Tabel 1.2 Kinerja Keuangan BUMN Saat Privatisasi dan Setelah Privatisasi Tahun 2006-2010 ... 7

Tabel 2.1 Daftar Indikator dan Bobot Aspek Keuangan ... 26

Tabel 2.2 Daftar Skor Penilaian ROE ... 27

Tabel 2.3 Perbandingan Penelitian dengan Penelitian Sebelumnya ... 29

Tabel 4.1 Perkembangan Logo PT. Garuda Indonesia, Tbk ... 44

Tabel 4.2 Return on Equity (ROE) PT. Garuda Indonesia, Tbk Sebelum Privatisasi ... 61

Tabel 4.3 Return on Equity (ROE) PT. Garuda Indonesia, Tbk Setelah Privatisasi ... 62

Tabel 4.4 Return on Equity (ROE) PT. BNI, Tbk Sebelum Privatisasi ... 65

Tabel 4.5 Return on Equity (ROE) PT. BNI, Tbk Setelah Privatisasi ... 65

Tabel 4.6 Return on Equity (ROE) PT. Bank Mandiri, Tbk Sebelum Privatisasi ... 69

(7)

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ix

DAFTAR GAMBAR

(8)

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI BUMN

(Studi Kasus pada 3 BUMN yang Diprivatisasi Tahun 2010)

Oleh:

Privatisasi merupakan kebijakan pemerintah atau lebih tepatnya Kementerian Negara BUMN untuk membuat BUMN lebih efektif, lebih mampu bersaing dengan perusahaan swasta di sekitarnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk 1) menjelaskan kinerja keuangan BUMN sebelum privatisasi, 2) menjelaskan kinerja keuangan BUMN setelah privatisasi, dan 3) menganalisis perbedaan kinerja keuangan BUMN sebelum dan setelah privatisasi. Variabel dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan BUMN. Untuk mendapatkan hasil dari penelitian ini, digunakanlah 3 BUMN yaitu PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk; PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk; dan PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk sebagai sampel yaitu BUMN yang melakukan privatisasi di tahun 2010. Teknik analisis data yang digunakan adalah studi dokumentasi, sedangkan pengujian hipotesisnya menggunakan uji rata-rata dua sampel dengan menggunakan software SPSS versi 18.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian komparatif, dengan membandingkan kinerja keuangan 3 BUMN 3 tahun sebelum dan 3 tahun setelah privatisasi pada tahun 2010.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa 1) kinerja keuangan PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk sebelum privatisasi dari segi rata-rata ROE nya sebesar 30,33%; PT. Bank Negara Indonesia (Persero),Tbk sebesar 9,42%; dan PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk sebesar 17,55%. 2) kinerja keuangan PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk setelah privatisasi dari segi rata-rata ROE nya sebesar 8,98%; PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk sebesar 15,09%; dan PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk sebesar 20,88%. 3) tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk sebelum dan setelah privatisasi dilihat dari uji t dengan hasil uji t = 0,886; terdapat perbedaan kinerja keuangan sebelum dan setelah privatisasi PT. Bank Negara Indonesia (Persero), dilihat dari uji t = -3,089; dan tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan sebelum dan setelah privatisasi PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk dengan hasil uji t = -2,051.

(9)

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

ANALYSIS THE DIFFERENCE BETWEEN FINANCIAL PERFORMANCE BUMN BEFORE AND AFTER PRIVATIZATION

(A cased study in 3 BUMN Privatization 2010)

Proposed:

Privatization is the government policy to make BUMN more effective, more competitive, that private company around them. Therefore, the purposes of this research are 1) to give description about financial performance BUMN before privatization, 2) to give description about financial performance BUMN after privatization, 3) to analysis the difference between financial performance BUMN before and after privatization. Variable of this research is financial performance of BUMN. The sampling of this research is PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk; PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk; dan PT. Bank Mandiri (Persero). Analysis technique data use documentation study, to testing hypothesis this research use Uji Rata-rata Dua Sampel with SPSS version 18.

This research use comparative research method, which comparing financial performance 3rd years before privatization with financial performance 3rd years after privatization.

The result of this research showed that 1) financial performance PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk before privatization in ROE 30,33%; PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk before privatization in ROE 9,42%; PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk before privatization in ROE 17,55%. 2) financial performance PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk after privatization in ROE 8,98%; PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk before privatization in ROE 15,09%; PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk before privatization in ROE 20,88%; 3) there’s no different financial performance PT. Garuda Indonesia (Persero),Tbk between before and after privatization, t test = 0,886; there’s different financial performance PT. Bank Negara Indonesia (Persero),Tbk between before and after privatization, t test = -3,089; and there’s no different financial performance PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk between before and after privatization, t test = -2,051.

(10)

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(11)

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

BUMN adalah sebuah badan usaha yang mempunyai peranan penting

dalam penyelenggaraan perekonomian nasional guna mewujudkan kesejahteraan

masyarakat. Ada dua tujuan utama pemerintah mendirikan BUMN, yaitu tujuan

sosial dan ekonomi. Tujuan ekonomi dilakukan sesuai dengan yang tertera

dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 2 yaitu “Cabang-cabang

produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang

banyak dikuasai oleh negara”. Selain itu, tujuan ekonomi adalah investasi

pemerintah untuk memperoleh keuntungan. Tujuan sosial atau publik

merupakan sebuah bentuk pertanggungjawaban pemerintah dalam memenuhi

kebutuhan masyarakat akan kebutuhan dasar mereka atau sebagai media dalam

pembangunan. Tujuan sosial dapat dilihat dalam Undang-Undang Dasar 1945

pasal 33 ayat 3 yaitu “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung

didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar

(12)

2

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain itu, sesuai dengan Pasal 2 UU No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN

disebutkan tujuan didirikannya BUMN adalah (1) memberikan sumbangan bagi

perkembangan perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan negara

pada khususnya; (2) untuk mengejar keuntungan; (3) untuk menyelenggarakan

kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan / atau jasa yang bermutu

tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak; (4) menjadi

perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan oleh sektor

swasta dan koperasi; (5) turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada

golongan ekonomi lemah, koperasi dan masyarakat.

Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan melakukan stabilitas harga

dan laju inflasi, pemerintah memberikan proteksi dan hak monopoli kepada

BUMN serta memberikan subsidi yang cukup besar bagi BUMN yang merugi.

Kondisi ini menciptakan ketergantungan BUMN kepada pemerintah, sehingga

sebagian besar justru menjadi beban bagi pemerintah.Ketergantungan BUMN

terhadap pemerintah tidak menciptakan struktur kemandirian BUMN untuk

berkompetisi dengan perusahaan swasta, dan seringkali BUMN memproduksi

barang dan jasa dengan biaya yang relatif tinggi. Selain itu, kinerja, kualitas, dan

produktivitas karyawan BUMN relatif rendah jika dibandingkan dengan

(13)

3

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tingginya biaya produksi mempengaruhi tingkat harga produk yang

ditawarkan kepada konsumen. Dalam kasus tertentu pemerintah memberikan

subsidi yang terlalu besar bagi BUMN, sehingga secara internal upaya untuk

menciptakan efisiensi dalam tubuh BUMN menjadi semakin sulit. Ketidakjelasan

peran yang diambil oleh pemerintah dalam pengelolaan BUMN tidak mampu

mendorong efisiensi dalam BUMN yang bersangkutan. Marwah M. Diah

(2003:11) mengatakan bahwa ada faktor-faktor yang menyebabkan pengelolaan

BUMN tidak efisien sehingga mengalami kerugian dan menjadi beban keuangan

negara, sebagai berikut:

1. Kaburnya status hukum dan struktur organisasi BUMN, tidak jelas apakah BUMN merupakan suatu pelaku ekonomi yang memiliki otonomi penuh ataukah hanya sebagai pelaksana atau bagian dari struktur organisasi suatu departemen.

2. Mayoritas BUMN tidak memiliki budaya perusahaan (corporate culture), visi dan misi perusahaan.

3. Kurangnya jiwa entrepreneur dan profesionalisme SDM yang mengelola BUMN, sehingga kinerja dan produktivitas sangat rendah.

4. BUMN tidak dikelola dengan prinsip-prinsip manajemen bisnis yang baik (GCG) sebagai akibat dari campur tangan pemerintah yang terlalu besar atau dominan dalam operasional perusahaan.

Selain itu, Ibrahim dalam “Landasan Filosofis dan Yuridis Keberadaan

BUMN; Suatu Tinjauan”, Jurnal Hukum Bisnis, Volume 26 No.1 Tahun 2007

mengatakan bahwa buruknya kinerja BUMN disebabkan oleh berbagai hal,

antara lain:

(14)

4

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Terlalu banyak berlindung di balik misi politik;

3. Panjangnya rantai birokrasi pengelolaan; 4. Manajemen yang kurang terkontrol; 5. Tidak memiliki perencanaan strategis; 6. Standar penilaian kinerja kurang tepat;

7. Kekuasaan departemen teknis sebagai kuasa pemegang saham terlalu besar dan mutlak bisa memberhentikan direksi tanpa melalui rapat umum pemegang saham;

8. Jika Menteri berganti maka kebijakan pasti berubah dengan berbagai alasan.

Nasib buruk BUMN semakin diujung tanduk ketika krisis ekonomi tahun

1997 menerpa Indonesia.Anggaran dan belanja negara membengkak, beban hutang

luar negeri yang jatuh tempo, stabilitas ekonomi moneter yang rapuh, dan masih

banyak hal yang terjadi terkait dengan krisis ekonomi tahun 1997 tersebut.Oleh

karena itu, pemerintah mulai melakukan privatisasi BUMN secara cepat (fast-track

privatization) untuk menutup anggaran dan belanja negara yang membengkak,

dimulai pada tahun 1991 PT. Semen Gresik, Tbk untuk pertama kalinya melakukan

penjualan sahamnya sebesar 27% kepada publik untuk menutupi utang negara, yang

selanjutnya diikuti beberapa perusahaan lainnya seperti di tahun 1994 PT. Indosat,

Tbk menjual sahamnya sebesar 35%; dan di tahun 1995 ada dua BUMN yang

melakukan penjualan saham perusahaannya yakni, PT. Tambang Timah, Tbk sebesar

35% sahamnya dan PT. Telkom, Tbk sebesar 23% saham. Hingga tahun 2013 tercatat

sebanyak lebih dari 30 BUMN yang telah dijual sahamnya.

Privatisasi dalam arti luas, pada dasarnya berarti pengenalan kekuatan pasar

(15)

5

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

privatisasi berarti pengalihan kegiatan dan aset BUMN yang berorientasi komersial

menjadi kepemilikan / pengendalian swasta, baik secara keseluruhan, sebagian besar,

ataupun minoritas. Jelas bahwa privatisasi merupakan salah satu unsur kebijakan

pembaharuan ekonomi yang lebih luas yang mencakup deregulasi dan liberalisasi

(Vuylsteke, 1988, yang disadur kembali oleh Kuntoro Mangkusubroto dalam Jurnal

Manajemen Teknologi, Volume 10 No.2 Tahun 2011 halaman 117).

Privatisasi yang dilakukan di Indonesia memiliki maksud dan tujuan sesuai

dengan Pasal 74 UU No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN, yaitu:

1. Memperluas kepemilikan masyarakat atas Persero.

2. Menciptakan struktur keuangan dan manajemen keuangan yang baik/kuat. 3. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.

4. Menciptakan Persero yang berdaya saing dan berorientasi global.

5. Menciptakan struktur industri yang sehat dan kompetitif dan menumbuhkan iklim usaha, ekonomi makro, dan kapasitas pasar.

Kementerian Negara BUMN mengatur bahwa privatisasi dapat dilakukan

dengan menggunakan salah satu dari 3 metode sebagai berikut:

1. Penjualan Saham berdasarkan Ketentuan Pasar Modal

2. Penjualan Saham Langsung kepada Investor/Strategic Sales (SS)

3. Penjualan Saham kepada Manajemen dan/atau Karyawan (Employee and

Management Buy Out/EMBO)

BUMN di Indonesia dapat diprivatisasi melalui salah satu dari 3 metode yang

ada. Namun, opsi privatisasi dengan penjualan saham perdana di Pasar Modal (IPO)

(16)

6

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian BUMN dalam websitenya

(www.bumn.go.id), diperoleh data kinerja keuangan BUMN sebagai berikut:

Tabel 1.1. Kinerja Keuangan BUMN

kenaikan dan juga penurunan pada tahun-tahun tertentu baik dari segi ratio of assets

(ROA) maupun dari segi ratio of equity (ROE) untuk keseluruhan BUMN tersebut.

Hingga tahun 2004 secara keseluruhan kinerja BUMN kurang baik karena kinerja

keuntungan rata-rata sangat rendah dan banyak BUMN yang merugi.BUMN yang

diprivatisasi selama tahun 2001-2004 adalah sebanyak 16 BUMN, dengan jumlah

BUMN yang merugi terbesar di tahun 2002 sebanyak 58 BUMN. Kinerja keuangan

terbaik BUMN terjadi pada tahun 2011 dengan ROA 4,18% dan ROE 17,28% yang

(17)

7

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Di tahun 2011 juga dilakukan privatisasi atas

3 BUMN yaitu PT Kertas Basuki Rachmat, PT Atmindo, dan PT Jakarta

Internasional Hotel Development, Tbk dengan total penerimaan hasil penjualan

saham sebesar Rp 32,42 milyar. Sebaliknya, di tahun 2002 dan 2003 merupakan 2

tahun yang memiliki kinerja keuangan terburuk dengan ROA 2,74% dan ROE 9,40%

pada tahun 2002 yang diikuti dengan ROA 2,20% dan ROE 6,40% di tahun 2003.

Sepanjang 2001 sampai dengan 2011, BUMN yang memperoleh laba terendah terjadi

di tahun 2002 dengan jumlah 100 BUMN dari 158 BUMN yang ada.

Selain itu, berdasarkan data kementerian BUMN tahun 2006 hingga 2010,

dari 141 perusahaan pemerintah, hampir setiap tahun terdapat BUMN yang masih

mengalami kerugian. Bahkan pada tahun 2006, jumlah BUMN yang merugi

berjumlah 38 perusahaan. Jumlah tersebut terus berangsur berkurang dalam 4 tahun

berikutnya. Tahun 2007, jumlah BUMN rugi menurun menjadi hanya 33 perusahaan,

2008 sebanyak 23 perusahaan, dan jumlah BUMN yang merugi sempat mengalami

kenaikan menjadi 24 perusahaan pada tahun 2009.

Dari uraian di atas, terlihat bahwa pada tahun dilakukannya privatisasi

ditemukan ada yang berpengaruh pada meningkatnya BUMN yang memperoleh laba

namun ada juga tahun-tahun dimana privatisasi tidak terlalu berdampak positif

(18)

8

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berikut ini tabel kinerja keuangan BUMN pada saat dilakukannya privatisasi

dan 1 tahun setelah privatisasi:

Tabel 1.2 Kinerja Keuangan BUMN Saat Privatisasi & Setelah Privatisasi Tahun 2006-2010

Tahun

BUMN Kinerja Keuangan

yang Melakukan Saat diprivatisasi

(%)

* Saham Pemerintah atas PT. Kertas Blabak dijual 100% dan PT. Kertas Blabak dinyatakan pailit sesuai Keputusan Mahkamah Agung Nomor 215 K/Pdt.Sus-Pailit/2013 Tahun 2013.

** Saham Pemerintah atas PT. Intirub dijual 100% Sumber: Diolah oleh peneliti

Dari data di atas, hasil yang diperoleh BUMN setelah privatisasi

berbeda-beda. Kinerja keuangan PT. PGN, Tbk saat diprivatisasi tahun 2006 dari segi ROA

dan ROE lebih tinggi dibandingkan 1 tahun setelah privatisasi dengan selisih 4,79%

untuk ROA dan 9,01% untuk ROE nya. Berbeda halnya dengan PT. BNI, Tbk dan

(19)

9

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

setelah dilakukan privatisasi atas kedua perusahaan BUMN tersebut pada tahun 2007.

Telebih lagi PT. Jasa Marga, Tbk yang ROA nya meningkat 2,82% di tahun 2008

dibandingkan tahun 2007 dan ROE meningkat 6,12% di tahun 2008 setelah

privatisasi yang dilakukan di tahun 2007. Kecenderungan yang terjadi bila melihat

dari tabel di atas adalah ROE sebelum privatisasi lebih tinggi dibandingkan ROE

setelah privatisasi.

Penelitian sebelumnya yang membahas tentang kinerja keuangan ataupun

privatisasi adalah 1) Sarimuddin Sulaeman (2003) dengan judul ”Analisis Yuridis

Keuntungan dan Kerugian Privatisasi BUMN (PT. Biofarma, Persero)” menemukan

bahwa terdapat keuntungan dilakukannya privatisasi pada PT. Biofarma (Persero);

dan 2) Maria Lubis (2004) dengan judul ”Dampak Privatisasi terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan selama 1991-2003 (studi kasus 13 BUMN)” menemukan

bahwa privatisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap efisiensi BUMN, terjadi

penurunan yang signifikan pada profitabitas, deviden, dan hutang;

Selain itu, penelitian Megginson (2000) dalam Jurnal of Economic

Literature Vol XXXIX “From State to Market: A Survey of Empirical Studies

on Privatization”, menemukan bahwa privatisasi yang dilakukan di BUMNakan

dapat memperbaiki efisiensinya. Pasca privatisasi menuntut BUMN agar

dikelola secara efisien, untuk menghasilkan produktivitas sehingga akan

(20)

10

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hal ini sesuai dengan yang diutarakan oleh Kesi Widjajanti dalam

bukunya Manajemen BUMN dan Strategi Privatisasi (2011:25) pada BUMN

yang melakukan privatisasi dengan hasil Net Income Efficiency perbandingan

rasio Net Income / Number of Employee (NI / NE) untuk 2 tahun sebelum dan

sesudah IPO terlihat adanya kecenderungan peningkatan, kecuali PT. Semen

Gresik (SGRE) justru mengalami penurunan sebesar (1,654). Dari 5 BUMN

yang mengalami peningkatan tertinggi adalah PT Indosat (ISAT) sebesar 7,613.

Sesudah privatisasi rata-rata rasio Net Income Efficiency meningkat 2,5;

sementara untuk Sales Efficiency rasio Sales / Number of Employee terlihat

peningkatan rasio pada semua BUMN.

Rian Nugroho dalam Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Volume 6

No.3 (2003:22) menganalisa privatisasi BUMN yang ada di Indonesia dan

menyimpulkan bahwa privatisasi BUMN kata kunci keberhasilannya adalah

profesionalisasi dengan mengimplementasikan good corporate governance

yang tujuannya adalah untuk memberdayakan BUMN.

Di dalam penelitian-penelitian di atas, dihasilkan beragam hasil

penelitian yang berbeda satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain, memiliki

hasil yang tidak konsisten. Oleh karena itu, penulis hendak melakukan

penelitian kembali tentang analisis perbedaan kinerja keuangan BUMN

(21)

11

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Oleh karena keterbatasan data dan waktu yang dimiliki oleh peneliti,

maka penelitian ini khusus untuk meneliti pengaruh privatisasi BUMN terhadap

kinerja keuangan BUMN yang diprivatisasi pada tahun 2010 dengan tidak

menyertakan PT. Intirub dimana saham pemerintah sudah dijual seluruhnya dan

PT. Kertas Blabak yang sudah dinyatakan pailit sesuai dengan Keputusan

Mahkamah Agung Nomor 215 K/Pdt.Sus-Pailit/2013 Tahun 2013.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai

“Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan BUMN Sebelum dan Sesudah

Privatisasi (Studi Kasus pada BUMN Privatisasi Tahun 2010)”

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti membatasi masalah penelitian

ini sebagai berikut:

1. Bagaimana kinerja keuangan BUMN 3 tahun sebelum privatisasi di tahun

2010?

2. Bagaimana kinerja keuangan BUMN 3 tahun sesudah privatisasi di tahun

2010?

3. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan BUMN sebelum dan sesudah

(22)

12

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini yaitu menggali data dan informasi yang

berhubungan dengan pengaruh privatisasi BUMN terhadap kinerja keuangan

BUMN. Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah

dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan:

1. Mengetahui kinerja keuangan BUMN 3 tahun sebelum diprivatisasi tahun

2010.

2. Mengetahui kinerja keuangan BUMN 3 tahun setelah privatisasi tahun

2010.

3. Mengetahui perbedaan kinerja keuangan BUMN sebelum dan sesudah

privatisasi tahun 2010.

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoritis

(23)

13

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam pengembangan ilmu

pengetahuan yang didasarkan pada pengujian empiris yang dilakukan,

sehingga dapat mendukung atau melengkapi teori yang ada.

3. Bagi peneliti lain diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu referensi

bagi yang ingin melakukan penelitian.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Memberikan informasi yang berguna bagi perusahaan yang menjadi objek

penelitian mengenai permasalahan yang dihadapi khususnya masalah

pengaruh privatisasi BUMN terhadap kinerja keuangan BUMN, khususnya

BUMN yang melakukan privatisasi di tahun 2010.

2. Sebagai bahan evaluasi terhadap ketepatan privatisasi yang selama ini

diterapkan.

3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan input dan pertimbangan dalam

(24)

14

(25)

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 34

BAB III

OBYEK & METODE PENELITIAN

3.1 Obyek Penelitian

Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

penelitian (PPS 2008:20). Obyek penelitian ini tergolong pada dua variabel

yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent

variable). Yang menjadi variabel bebasnya adalah kinerja keuangan BUMN

sebelum privatisasi dan variabel terikatnya adalah kinerja keuangan BUMN

setelah privatisasi.

Obyek penelitian ini adalah privatisasi BUMN terkait dengan kinerja

keuangan BUMN tersebut (studi kasus pada BUMN yang diprivatisasi tahun

2010) yaitu, PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk ; PT. Garuda Indonesia

(Persero), Tbk; dan PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk.

3.2 Metode Penelitian

(26)

35

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan

sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian agar penelitian yang

dilakukan dapat berjalan dengan baik.

Adapun pengertian desain penelitian menurut Eddy Soeryanto Soegoto

yang dikutip dari pendapat Nur Indiranto dan Bambang Supomi (2002:36)

adalah: “Desain penelitian merupakan prosedur-prosedur yang digunakan oleh

peneliti dalam pemilihan, pengumpulan, dan analisis data secara keseluruhan”.

Menurut Husein Umar (2011:30) pengertian desain penelitian adalah

sebagai berikut: “Desain penelitian merupakan semua proses yang diperlukan

dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”.

Penelitian ini merupakan penelitian komparatif. Menurut Sugiyono

(2010:11) penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat

membandingkan. Di sini variabelnya masih sama dengan variabel mandiri

tetapi untuk sampel yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda.

3.2.2 Definisi dan Operasional Variabel

(27)

36

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hipotesis yaitu: “Terdapat perbedaan kinerja keuangan

sebelum dan sesudah privatisasi BUMN”, maka variabel dalam penelitian ini

adalah kinerja keuangan BUMN, dengan pendekatan privatisasi BUMN.

3.2.2.2Operasional Variabel

Penelitian ini menggunakan satu variabel yaitu kinerja keuangan

BUMN, yang nantinya akan dilihat kinerja keuangan BUMN 3 tahun sebelum

dan 3 tahun sesudah privatisasi BUMN.

3.2.3 Populasi dan Sampel

3.2.3.1Populasi

Sugiyono (2010:115) mengatakan bahwa populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas : obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

(28)

37

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam

yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek / subjek

yang dipelajari, tetapi meliputi karakterikstik / sifat yang dimiliki oleh subjek

atau objek itu.

Populasi sasaran dari penelitian ini adalah BUMN-BUMN yang

melakukan privatisasi pada tahun 2010. Jumlah BUMN yang melakukan

privatisasi pada tahun 2010 adalah sebanyak 6 BUMN yakni PT. PT BNI

(Persero), Tbk; PT Kertas Blabak; PT Intirub; PT Garuda Indonesia (Persero),

Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.

3.2.3.2Sampel

Menurut Sugiyono (2010:116) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan

peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya

karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi itu”.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik purposive sampling.

Teknik purposive sampling menurut Sugiyono (2010:392) adalah teknik

pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Sampel pada

penelitian ini harus memenuhi kriteria, yaitu:

(29)

38

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tersedia laporan keuangan yang dibutuhkan selama periode 2007-2013.

3. Setelah melakukan privatisasi pada tahun 2010, BUMN tidak

mengalami pailit.

Dari kriteria di atas jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 3

BUMN, yaitu: 1) PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk; 2) PT. Bank Negara

Indonesia (Persero),Tbk; dan 3) PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2010:401) “Teknik pengumpulan data merupakan

langka yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian

adalah mendapatkan data”. Berdasarkan pengumpulan datanya, pengumpulan

data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Menurut

Sugiyono (2010: 402) “Sumber primer adalah sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul, dan sumber sekunder merupakan sumber

yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data”.

Menurut Sugiyono (2010: 402) “Jika dilihat dari segi cara atau teknik

pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan

observasi (pengamatan), interview (wawancara), kuesioner (angket),

(30)

39

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan pada penelitian ini adalah studi dokumentasi. Studi dokumentasi

dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data dengan cara

dokumentasi, yaitu mempelajari dokumen yang terkait dengan seluruh data

yang diperlukan dalam penelitian.

3.2.5 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis

3.2.5.1Pengolahan Data dan Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengolah

dan menganalisis data tersebut. Sugiyono (2010:206) mengemukakan bahwa

“Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden

terkumpul”.

Penelitian ini menggunakan teknik analisis uji rata-rata dua sampel,

dengan membandingkan kinerja keuangan BUMN 3 tahun sebelum dan 3 tahun

sesudah privatisasi dengan indikator rasio keuangan ROE (Return on Equity).

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mencari jawaban dari inti

(31)

40

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dibutuhkan pengujian untuk membuktikan kebenarannya. Pada penelitian ini,

hipotesisnya adalah sebagai berikut:

(32)

41

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (tahun privatisasi 2007-2009)

�2 : Sampel ROE setelah privatisasi

(tahun privatisasi 2010-2013)

Dengan menggunakan ∝ = 0,05 dan � = �1+�2−2, maka

kriterianya adalah:

 Jika ≤ < , maka Hο diterima

(33)

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 81

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian dengan judul “Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan BUMN

Sebelum dan Setelah Privatisasi” telah menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Kinerja keuangan PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk sebelum privatisasi

pada tahun 2010 dari segi ROE adalah -12,06% pada tahun 2007, 71,35%

pada tahun 2008, dan 31,69% pada tahun 2009, yang berarti terjadi kenaikan

ROE dari tahun 2007-2009. Rata-rata ROE PT. Garuda Indonesia (Persero),

Tbk sebelum dilakukannya privatisasi adalah sebesar 30,33% dari periode

tahun 2007-2009.

Kinerja keuangan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk dari segi ROE

sebelum privatisasi adalah 7,36% pada tahun 2007, 7,92% pada tahun 2008,

dan 12,98% pada tahun 2009, yang berarti terjadi kenaikan ROE dari tahun

2007-2009 walau tidak terlalu tinggi kenaikan ROE-nya. Rata-rata ROE PT.

Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk sebelum dilakukannya privatisasi

(34)

82

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kinerja keuangan PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk dari segi ROE sebelum

privatisasi adalah 14,86% pada tahun 2007, 17,41% pada tahun 2008, dan

20,38% pada tahun 2009, yang berarti terjadi kenaikan ROE dari tahun

2007-2009 yang cukup tinggi. Rata-rata ROE PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk

sebelum dilakukannya privatisasi adalah sebesar 17,55% dari periode tahun

2007-2009.

2. Kinerja keuangan PT. Garuda Indonesia (Persero),Tbk dari segi ROE setelah

privatisasi pada tahun 2010 adalah 6,96% pada tahun 2011, 9,94% pada

tahun 2012, dan 10,03% pada tahun 2013, yang berarti terjadi kenaikan ROE

tiap tahunnya walau tidak terlalu tinggi jika dibandingkan kenaikan ROE

sebelum privatisasi. Rata-rata ROE PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk

setelah dilakukannya privatisasi adalah sebesar 8,98% dari periode tahun

2011-2013.

Kinerja keuangan PT. Bank Negara Indonesia (Persero),Tbk dari segi ROE

setelah privatisasi adalah 15,83% pada tahun 2011, 15,11% pada tahun 2012,

dan 14,35% pada tahun 2013, yang berarti terjadi penurunan ROE tiap

(35)

83

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk setelah dilakukannya privatisasi adalah

sebesar 15,09% dari periode tahun 2011-2013.

Kinerja keuangan PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk dari segi ROE setelah

privatisasi adalah 20,26% pada tahun 2011, 21,18% pada tahun 2012, dan

21,21% pada tahun 2013, yang berarti terjadi peningkatan ROE tiap tahunnya.

Rata-rata ROE PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk setelah dilakukannya

privatisasi adalah sebesar 20,88% dari periode tahun 2011-2013.

3. Tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan PT. Garuda Indonesia

(Persero),Tbk sebelum dan setelah privatisasi. Terdapat perbedaan kinerja

keuangan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk sebelum dan setelah

privatisasi. Tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan PT. Bank Mandiri

(Persero),Tbk sebelum dan setelah privatisasi.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil, penulis mengajukan beberapa

saran yang diharapkan dapat membantu dalam memperbaiki kinerja perseroan dan

(36)

84

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Penulis menyarankan agar perseroan memperhatikan tingkat Return On

Equity (ROE) karena setelah privatisasi dilakukan kedua rasio ini menurun

pada PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk. Rasio ini menjadi daya tarik

utama yang ditawarkan kepada investor dan perbankan. Tingkat Return On

Equity pada perseroan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan laba

setelah pajaknya.

2. Untuk penelitian selanjutnya, data perusahaan pembanding pada industri

sejenis harus lebih diperbanyak. Hal tersebut agar mendapatkan

(37)

85

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI

(38)

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arief Wibowo, Sarmanu. (2004) Materi Pelatihan Structural Equation Model. Lembaga Penelitian Universitas Airlangga Surabaya.

Basri, H. Faisal. (2003). Privatisasi Versus Neo-Sosialisme Indonesia, pustaka LP3ES Indonesia.

Bastian, Indra. (2002). Privatisasi di Indonesia Teori dan Implementasi. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Cinditya, Anggita. (2009). Pengaruh Privatisasi dengan Metode Penjualan Saham terhadap Kinerja 12 BUMN di Indonesia. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Choirie, A. Effendy. 2003. Privatisasi Versus Neo-sosialisme Indonesia. Edisi Pertama. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia.

Diah, M. Marwah (2003). Restrukturisasi BUMN di Indonesia, Jakarta : Literata Lintas Media.

Dwidjowijoto, Riant dan Randy Wrihatnolo. (2008) Manajemen Privatisasi BUMN. Jakarta : PT Elex Media Komputindo-Gramedia.

Gitman, Lawrence J. 2009. Principle of Managerial Finance, 12 th Edition. Prentice Hall., Boston.

Hanafi, M. Mamduh dan Halim, Abdul. (2004). Manajemen Keuangan. Yogyakarta. PT.BPFE.

Ibrahim. (2007). Landasan Filosofis dan Yuridis Keberadaan BUMN; Suatu Tinjauan, Jurnal

Hukum Bisnis, Volume 26 No.1

Kuntoro. (2010). Masalah, Kebijakan dan Politik : Ekonomika Pembangunan. Jakarta: Erlangga.

Latif, Syahid, Ronito Kartika Suryani, Nur Farida Ahniar. (2011). Terancam Ditutup, BUMN Merugi di Ujung Tanduk. [Online]. Tersedia: http://life.viva.co.id/news/read/252680-terancam-ditutup--bumn-merugi-diujung-tanduk [Selasa, 4 Agustus 2013, 21:41 WIB]

Lubis, Maria. (2004). Dampak Privatisasi terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Tesis Pascasarjana Ekonomi Universitas Gadjah Mada, [Online] Tersedia: http://pascaeko.ugm.ac.id/wp/wp-content/text/gok-maria-lubis.pdf [Rabu, 16 Agustus 2013, 20.00 WIB]

Mangkusubroto, Kuntoro. (2011). Privatisasi sebagai Kecenderungan Lingkungan Usaha BUMN, Jurnal Manajemen Teknologi, Volume 10 No.2, halaman 117

(39)

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Megginson, W. L dan Netter Jeffry M, 2001, “From State to Market : A Survey of Empirical

Studies on Privatization, Jurnal of Economic Literature Vol XXXIX (June 2001) pp.321-389

Megginson.W.L. 2000. Privatization (effect and management of sale of state owned enterprise). URL. http://www.findarticles.com. Spring,.

Nugroho, Rian. (2003). Analisa Privatisasi BUMN di Indonesia, Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik, Volume 6 No.3, hal 22.

Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, (2002). “Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan

Manajemen”, Edisi pertama, BPFE, Yogyakarta.

Patriadi, Pandu. (2004). Segi Hukum Bisnis Dalam Kebijakan Privatisasi BUMN Melalui Penjualan Saham Di Pasar Modal Indonesia, Kajian Ekonomi dan Keuangan, Volume 8 No.1, hal 22.

Pranoto, Toto. Privatisasi, GCG dan Kinerja BUMN, Jakarta: Lembaga Manajemen FE UI,

Pedoman Penulisan Skripsi. (2008). Fakultas Pendidikan Ekonomi Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

Savas, E.S. (2000). Privatization And Public-Private Partnerships Clatham House Publishers Seven Bridges Press. LLc New York London.

Setiyowati, Riri. (2007). Analisis Perbedaan Efisiensi, Profitabilitas, Leverage, dan Likuiditas Sebelum dan Setelah Privatisasi (Studi Empiris pada BUMN Sektor Non Infrastruktur dan Non Jasa Keuangan yang Go Public Tahun 1995-2007). Skripsi Universitas Diponegoro Semarang.

Shanikat, Mohammed. (2007). Understanding Organizational Change in the Privatized Enterprises: Case study of Jordan Telecom. EBS Review No. 22 Edition 1

Simamora, Henry. (2000). Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis Jilid II. Jakarta : Salemba Empat.

Sobirin, Ahmad. (2000). Privatisasi: Implikasinya Terhadap Perubahan Perilaku Karyawan dan

Budaya Organisasi. Jurnal Siasat Bisnis. Vol 1 No 5, 25.

Sulaeman, Sarimuddin. (2003). Analisis Yuridis Keuntungan dan Kerugian Privatisasi BUMN Tesis Pascasarjana Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan, [Online] Tersedia: http://library.unpar.ac.id/index.php?p=show_detail&id=65299# [Rabu, 16 Agustus 2013, 21.00 WIB]

(40)

Winda Lestari Sitio , 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN BUMN SEBELUM DAN SETELAH PRIVATISASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Umar, Husein. (2011). Desain Penelitian Manajemen Strategik, Jakarta : RajaGrafindo

Widjajanti, Kesi. (2010). Peranan Strategi Privatisasi Untuk Meningkatkan Efisiensi, Semarang: Lembaga Penelitian Universitas Semarang.

Widjajanti, Kesi. (2011). Manajemen BUMN dan Strategi Privatisasi, Semarang: Lembaga Penelitian Universitas Semarang.

Wardhani, S dan Fitriati. 2010. Analisis Komparasi Profitabilitas Sebelum dan Sesudah Penawaran Perdana Saham. Ilmu Administrasi dan Organisasi. Vol.17 No.2 Mei 2010 hal 91-100.

Zahra, (2000). Academy of Management Journal, Vol. 39 No. 6

Undang-undang dan Peraturan Pemerintah:

Kepres RI No.122 Tahun 2001 tentang Tim Kebijakan Privatisasi Badan Usaha Milik Negara.

Masterplan Kementerian BUMN Tahun 1999-2004.

Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 13/1/PBI/2011.

Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2005 tentang Tata Cara Privatisasi Perusahaan Perseroan

SK Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-100/MBU/2002.

Undang-undang Nomor 19/2003 tentang BUMN.

Internet:

www.bankmandiri.co.id

www.bni.co.id

Gambar

Tabel 1.1. Kinerja Keuangan BUMN Tahun 2001-2011
Tabel 1.2 Kinerja Keuangan BUMN Saat Privatisasi & Setelah Privatisasi Tahun 2006-2010 BUMN  Kinerja Keuangan

Referensi

Dokumen terkait

Kedua subjek mampu menarik kesimpulan yang logis pada soal nomor 2 dan 3,. sedangkan pada soal nomor 1 mereka tidak menuliskan kesimpulan

belajar IPS Sejarah dan telah terintegrasi dengan nilai-nilai Islam. Hal ini menjadi suatu fenomena yang menarik untuk dikaji lebih jauh melalui penelitian

Tindakan yang tidak boleh dilakukan dalam pekerjaan Mengoperasikan Alat Pengukur dan Pembatas (APP) 1 elektromekanik fasa satu pengukuran langsung dengan Sambungan

experiential or ideational, interpersonal, and textual.The objectives of the research are (1) To find out the sequences of meanings of the Jakarta Post headline

Kontribusi Lepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Iklim Sekolah Terhadap Peningkatan Efektivitas Sekolah Pada SMP Negeri Se-Kabupaten Purwakarta.. Universitas

Analisis perhitungan bagi hasil kedua bank menunjukan hasil yang akan diterima nasabah jika menginvestasikan dana pada deposito mudharabah yang ditawarkan Bank Syariah Mega dan

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat kita ketahui faktor penghambat peran kearifan lokal masyarakat Osing dalam membangun ketahanan pangan melalui pertanian

Bentuk Tindakan Hukum Yang Diambil Oleh Aparat Penegak Hukum Jika Diduga Ada Kesalahan Yang Dilakukan Oleh Perusahaan Bioremediasi Yang Terikat Dengan