• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 JIWAN Penerapan Metode Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Jiwan Karangnongko Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 JIWAN Penerapan Metode Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Jiwan Karangnongko Klaten Tahun Ajaran 2012/2013."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENERAPAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 JIWAN

KARANGNONGKO KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

SRI WAHYUNINGSIH A54B090075

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSIT AS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

iii ABSTRAK

PENERAPAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 JIWAN

KARANGNONGKO KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

Sri Wahyuningsih, A54B090075, Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 64 Halaman

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui metode Make A Match. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 2 Jiwan yang berjumlah 32 siswa terdiri dari 16 laki-laki dan 16 perempuan dan obyek penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Metode pengumpulan data dengan observasi, tes, dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus yang terdiri dari 4 tahap yaitu : perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata -rata hasil belajar siswa sebelum ada tindakan adalah 58,6. Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode Make A Match pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 64,4 pada siklus II rata -rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 76,9 . Secara keseluruhan dengan menerapkan metode Make A Match mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Siswa kelas IV SD Negeri 2 Jiwan.

Kata kunci : metode Make A Match, hasil belajar siswa, belajar IPA.

A. PENDAHULUAN

Salah satu masalah pembelajaran di sekolah-sekolah adalah banyak siswa

yang memperoleh hasil belajar rendah. Hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai

faktor, baik berasal dari luar (eksternal) maupun dari dalam (internal). Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa diantaranya penggunaan

metode pembelajaran dan media pembela jaran. Oleh karena itu perlu adanya

inovasi dalam pembelajaran.

Permasalahan mata pelajaran IPA ini berasal dari rendahnya kemampuan

siswa memahami materi pembelajaran, media sebagai penunjang proses belajar

(4)

iv

pembelajaran yang berasal dari karakteristik siswa, dan kurang tepat metode

pembelajaran yang digunakan.

Agar konsep IPA dipahami siswa, maka guru harus mengetahui dan

memahami cara penyampaian materi yang diajarkan. Guru dituntut untuk

mengorganisasikan komponen yang ada dalam situasi mengajar. Guru

menerapkan metode mengajar yang menyenangkan.

Nerissa telah melakukan penelitian tentang penerapan metode Make A

Match untuk meningkatkan hasil belajar biologi dan keaktifan siswa. Begitu juga

Firman mengadakan penelitian tindakan kelas tentang penggunaan metode

pembelajaran Make A Match guna meningkatkan motivasi dan kreativitas

belajar.

Hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 2 Jiwan rendah. pembelajaran

yang dilakukan diperoleh nilai di bawah KKM (70) dengan rata-rata 58,6.

Menurut peneliti, faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar IPA (sains)

siswa, yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar. Faktor dari dalam yaitu

rendahnya minat siswa belajar. Faktor dari luar yaitu kurangnya perhatian dan

motivasi orang tua. Selain itu, guru memilih metode yang tidak tepat.

Peneliti ingin memperbaiki faktor yang berasal dari guru sebagai pengajar.

Prinsip pembelajaran IPA (sains) dilakukan dengan tindakan pembelajaran

menggunakan metode yang sesuai dengan kondisi siswa.

Pemilihan metode yang tepat mempengaruhi tingkat konsentrasi karena

siswa akan tertarik dan senang terhadap mata pelajaran yang diajarkan,

mempercepat dan mempermudah menerima materi pelajaran, serta kematangan

pemahaman terhadap materi pelajaran. Peningkatan keefektifan pembelajaran,

misal guru menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer,

alat peraga, dan media. Alat peraga dan metode yang tepat membantu

memaha mi siswa dalam belajar IPA (sains).

Tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah : 1).Untuk mengetahui suasana

penerapan metode make a match dalam pembelajaran IPA (sains) siswa kelas IV

SD Negeri 2 Jiwan Karangnongko Klaten .2) Untuk mengetahui proses

(5)

v

IV SD Negeri 2 Jiwan Karangnongko Klaten 3). Untuk mengetahui hasil penerapan metode make a match dalam pembelajaran IPA (sains) yang dicapai siswa kelas IV SD Negeri 2 Jiwan Karangnongko Klaten .

B. METODE PENELITIAN

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di ruang kelas IV SDN 2 Jiwan,

Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten. Waktu pelaksanaan tindakan

kelas adalah bulan September sampai dengan bulan oktober 2012.

Subjek dalam pene litian adalah siswa kelas IV SDN 2 Jiwan,

Karangnongko, Klaten tahun pelajaran 2012/2013. Jumlah siswa yang menjadi

subjek penelitian adalah 32 siswa dengan rincian 16 siswa laki-laki dan 16 siswa

perempuan.

Tahap pelaksanaan penelitian ini berdasarkan Arikunto (2007), terdiri

dari empat kegiatan utama yang dilakukan dalam siklus berulang perencanaan,

tindakan, observasi , dan refleksi.

Data yang diperoleh dalam penelitian tindakan kelas ini adalah data

kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes tertulis

siswa dan data kualitatif diperoleh dari hasil pengamatan teman sejawat.

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah

sebagai berikut : Observasi, Tes tertulis, Dokumentasi

Agar data dan informasi yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka validitas data perlu dilakukan. Penelitian ini teknik aliditas data akan digunakan teknik triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut (Moleong, 1998: 178). Penelitian ini akan digunakan teknik triangulasi metode, yaitu penelitian dengan menggunakan berbagai metode yang berbeda untuk mengumpulkan data yang sejenis atau sama.

Data yang diolah be rupa angka dan hasil observasi. Data yang diperoleh

dalam penelitian ini adalah data kualitatif da data kuantitatif.Indikator yang

(6)

vi

pembelajaran IPA, (2) 80% siswa dapat belajar dengan menemukan pasangan

materi (kartu) dengan benar, dan (3) 80% siswa memperoleh nilai hasil evaluasi

belajar di atas = KKM (70).

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi prasiklus dalam pembelajaran IPA pada kompetensi dasar akar dan batang tumbuhan, guru masih menggunakan metode ceramah. Pembelajaran masih terpusat pada guru. Guru menjelaskan materi IPA dengan metode ceramah tanpa menggunakan alat peraga sehingga siswa merasa bosan dan belum aktif mengikuti pembelajaran. Aktivitas belajar siswa mendengarkan penjelasan guru dan mengerjakan tugas dari guru.

Kegiatan awal guru tidak mendahului pembelajaran dengan melakukan apersepsi, memotivasi siswa, dan memeriksa kesiapan siswa sehingga awal pembelajaran siswa sudah tidak merasa tertarik pada pembelajaran IPA. Suasana pembelajaran menjadi membosankan. Siswa menjadi pasif tidak berani bertanya sehingga proses pembelajaran yang dilakukan tidak lancar.

Kegiatan inti, guru menyampaikan materi IPA tentang hubungan antara srtuktur bagian tumbuhan dengan fungsinya tanpa menggunakan alat peraga dan metode yang tepat. Guru terlalu cepat dalam menyampaikan materi sehingga siswa sulit menerima materi IPA yang disampaikan guru. Siswa dalam mengikuti pembelajaran mendengarkan saja sehingga siswa tidak terlibat dalam pembelajaran. Suasana seperti ini membuat pembelajaran tidak menyenangkan karena dalam pembelajaran siswa merasa bosan, ngantuk tidak tertarik dan banyak siswa yang berbicara dengan temannya. Suasana pembelajaran yang tidak menyenangkan membuat proses pembelajaran tidak lancar.

(7)

vii

Nilai pembelajaran IPA (Sains), siswa kelas IV SDN 2 Jiwan Karangnongko Klaten pada kompetensi dasar struktur akar dan batang tumbuhan sebelum menerapkan metode Make A Match, nilai rata-ratanya masih rendah.

Hasil evaluasi pada tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 6 siswa yang mencapai KKM (70), sedangkan 26 siswa memperoleh nilai di bawah KKM (70). Nilai rata -rata 58,6 dengan ketuntasan secara klasikal sebesar18,7 %. Hasil tersebut menunjukkan masih rendahnya nilai hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 2 Jiwan. Pada kondisi awal dapat dikatakan pembelajaran yang dilakukan belum mencapai tujuan yang diharapkan sehingga harus dilakukan suatu tindakan pembelajaran untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa agar mencapai KKM.

Hasil belajar IPA tentang hubungan antara struktur akar dan batang tumbuhan dengan fungsinya masih rendah, maka guru melakukan inovasi dalam pembelajaran agar prestasi belajar IPA meningkat diantaranya dengan menerapkan metode pembelajaran Make A Match dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA.

(8)

viii

Pelaksanaan tindakan siklus I, pembelajaran dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (2x35 menit). Pembelajaran dilaksanakan dengan metode Make A Match pada kompetensi dasar hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya.

(9)

ix

dan bimbingan dari guru, guru menyampaikan materi terlalu cepat bagi siswa, pengaturan waktu yang kurang, dan siswa masih kurang paham tentang cara memainkan kartu soal/jawab.

Hasil evaluasi pada siklus I, menunjukkan bahwa sebanyak 15 siswa (46,9 %) dari 32 siswa belum mencapai KKM (70) dan 17 siswa (53,1 %) dari 32 siswa telah mencapai KKM (70), sehingga penelitian pada siklus I harus dilanjutkan ke siklus berikutnya (siklus II) untuk memperbaiki dan meningkatkan nilai hasil belajar IPA untuk mencapai kriteria yang telah ditetapkan.Hasil evaluasi dapat disajikan pada grafik berikut :

Hasil pengamatan selama proses pembelajaran IPA dengan metode pembelajaran Make A Match pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar dibandingkan dengan nilai pada kondisi awal siswa. Hasil refleksi pada siklus I ternyata belum sesuai seperti yang diinginkan, yaitu : (1) masih ada beberapa siswa yang kurang sungguh-sungguh dalam belajar seperti siswa salah dalam memilih pasangan yang cocok dengan tulisan kartunya, (2) masih perlu perubahan terhadap ketergantungan siswa pada guru, dan (3) peningkatan atau perubahan nilai hasil belajar siswa belum menunjukkan hasil yang maksimal, karena masih ada 15 siswa yang belum tuntas dalam belajar.

Hasil observasi di lapangan menunjukkan bahwa penyebab kurang berhasilnya tindakan pada siklus I adalah : (1) anak masih asing terhadap metode yang diterapkan, (2) masih ada siswa yang kurang sungguh-sungguh dalam belajar karena kurang perhatian dari guru, (3) guru belum dapat menguasai kondisi pembelajaran dengan baik, sehingga masih ada beberapa siswa yang terlihat belum aktif dalam proses pembelajaran, dan (4) kurangnya motivasi yang diberikan guru kepada siswa untuk aktif sehingga pembelajaran masih didominasi guru.

(10)

x

ramai, dan (4) guru lebih meningkatkan bimbingan kepada siswa, agar siswa termotifasi untuk aktif dalam belajar.

Guru dan observer sepakat untuk melanjutkan ke siklus II dengan lebih meningkatkan kegiatan dan proses pembelajaran Make A Match secara maksimal. Siklus berikutnya diharapkan siswa lebih fokus dalam mengikuti pembelajaran serta guru membimbing siswa secara optimal untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 27 September 2012. Ada 4 tahap yang dilakukan : perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Pada siklus II ini dilakukan tindakan seperti pada siklus I. Materi pelajaran yang dibahas berbeda dengan siklus I yaitu materi IPA kelas IV tentang hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya. Siklus II ini dilaksanakan satu kali pertemuan (70 menit).

Perencanaan penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut : (1) menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang materinya berbeda dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I dengan kompetensi dasar hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya , (2) mempersiapkan materi IPA dan alat peraga kartu yang berisi soal dan kartu yang berisi jawaban sebagai media pembelajaran, (3) menyiapkan lembar Kegiatan Siswa (LKS) , (4) mempersiapkan evaluasi yang digunakan pada akhir pembelajaran siklus II , (5) mempersiapkan fasilitas pendukung seperti ruang kelas yang diatur sebelum siswa masuk kelas, dan (6) mempersiapkan pedoman observasi.

(11)

xi

Pembelajaran siklus II dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (70 menit). Pembelajaran dilaksanakan dengan metode Make A Match pada kompetensi dasar hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya.

Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran IPA tentang hubungan antara struktur batang dengan fungsinya menunjukkan sejumlah 2 siswa (6,3 %) dari 32 siswa yang mendapat nilai kurang dari KKM(70). Sebanyak 30 siswa (93,7 %) dari32 siswa mendapat nilai di atas KKM(70). Nilai rata-rata kelas 76,9 dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60.

Berdasarkan hasil pembelajaran IPA tentang hubungan struktur batang tumbuhan dengan fungsinya dengan metode Make A Match pada siklus II secara umum telah menunjukkan adanya perubahan yang signifikan. Yaitu adanya peningkatan nilai hasil belajar apabila dibandingkan dengan nilai siswa pada kondisi awal dan nilai siswa pada siklus I.

Peningkatan hasil belajar siswa disebabkan beberapa hal diantaranya : (1) Guru dan siswa telah melaksanakan pembelajaran IPA tentang batang tumbuhan dengan metode Make A Match dengan baik sehingga siswa aktif dalam proses pembelajaran, (2) Siswa telah paham benar tentang cara menggunakan kartu sehingga siswa tertarik dan termotifasi terhadap pembelajaran IPA, dan (3) Pemilihan metode yang tepat (Make A Match) dan penggunaan alat peraga (kartu) dalam pembelajaran IPA tentang batang tumbuhan dapat meningkatkan minat belajar siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Hasil belajar IPA pada kondisi awal diketahui nilai rata -rata sebesar 58,6 terdapat 26 siswa (81,3 %) dari 32 siswa yang nilainya dibawah KKM (70) dan 6 siswa (18,7 %) yang nilainya mencapai KKM (70). Ketuntasan secara klasikal 18,7 % data tersebut secara klasikal belum mencapai ketuntasan.

(12)

xii

Hasil tes pada siklus II,diketahui rata-rata nilai IPA sebesar 76,9 sebanyak 30 siswa (93,7 %) dari 32 siswa telah mencapai KKM (70) dan sebanyak 2 siswa (06,3 %) dari 32 siswa belum mencapai KKM (70).

D.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

penggunaan metode Make A Match dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada

siswa kelas IV SD Negeri 2 Jiwan, Karangnongko, Klaten. Hal ini terbukti :

Suasana belajar menjadi lebih menyenangkan tidak membosankan siswa belajar

dengan penuh semangat, gem bira, dan konsentrasi, Proses belajar mengajar

siswa menjadi aktif, Peningkatan hasil belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Budi Wahyudi, Agus dan Sutan Syahrir Zabda, 2011. Strategi Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta : Qinant

Setyadi, Yulianto Bambang. 2010. Modul PLPG. Solo: UMS.

Referensi

Dokumen terkait

Pada kesempatan tersebut, Kapolri Jendral Pol. Drs. HM. Tito Karnavian MA. Ph.D menyampaikan

Berdasarkan hasil validasi diperoleh persentase sebesar 75.33% untuk aspek materi yang termasuk kategori baik dan 91.67% untuk aspek tampilan yang termasuk kategori

Hasil analisis pengaruh sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku terhadap minat beli konsumen dalam bisnis online shop dapat disimpulkan sebagai berikut:.. Sikap, norma

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengaruh peletakan pada pengujian langsung ( direct measurement ) dan tidak langsung ( indirect measurement ), serta

DALAM BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MEDIA GAMBAR CERITA PADA SISWA KELAS II SEMESTER I SD NEGERI SUKOLILO 05 SUKOLILO PATI

lll/c, sebagai Ketua Program studisl Ekonomidan studipembangunan pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Malang masa jabatan

The primary data source of the study is Sleeping with the Enemy movie directed by Joseph Ruben and written publishing by 20 th Century Fox and the script writer by

Terumbu karang dan ekosistem pesisir lainnya juga menyediakan makanan dan merupakan tempat memijah bagi berbagai jenis biota laut yang mempunyai nilai ekonomis