• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengendalian Manajemen Kualitas Terhadap Tingkat Produk Cacat Pada Pabrik Kaos Kaki CV. X.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengendalian Manajemen Kualitas Terhadap Tingkat Produk Cacat Pada Pabrik Kaos Kaki CV. X."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PENGESAHAN...ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii

KATA PENGANTAR...iv

ABSTRACT...vi

ABSTRAK...vii

DAFTAR ISI...viii

DAFTAR GAMBAR...xii

DAFTAR TABEL...xiii

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1. Latar Belakang...1

1.2. Identifikasi Masalah...4

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian...5

1.4. Kegunaan Penelitian...5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………...7

2.1. Pengertian Manajemen Operasi...7

2.2. Kualitas…………...8

2.2.1. Pengertian Kualitas...8

(2)

ix

2.3. Manajemen Kualitas…...11

2.4. Pengendalian Kualitas……...11

2.4.1. Pengertian Pengendalian Kualitas...11

2.4.2. Tujuan Pengendalian Kualitas………...12

2.4.3. Tahap-tahap Pengendalian Kualitas……...13

2.4.4. Teknik dan Alat Pengendalian Kualitas...14

2.5. Manajemen Kualitas Total...16

2.6. Biaya Kualitas...17

BAB III METODE dan OBJEK PENELITIAN...19

3.1. Metode Penelitian...19

3.1.1. Teknik Pengumpulan Data...20

3.1.2. Sumber Data………...21

3.1.3. Langkah-langkah Penelitian…...21

3.2. Objek Penelitian...22

3.2.1. Gambaran Umum dan Sejarah Perusahaan……...22

3.2.2. Produk yang Dihasilkan CV. X...23

3.2.3. Mesin yang Digunakan CV. X...24

3.2.4. Struktur Organisasi…………...24

3.2.5. Tenaga Kerja yang dimiliki CV. X……...26

3.2.6. Manajemen Sumber Daya Manusia...26

3.2.7. Manajemen Pemasaran………...27

3.2.8. Manajemen Produksi………27

(3)

x

3.2.10. Proses Produksi………...30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...32

4.1. Spesifikasi Produk Baik dan Produk Cacat…...32

4.1.1. Spesifikasi Produk Baik…………...32

4.1.2. Spesifikasi Produk Cacat………...33

4.2. Pengendalian Kualitas yang Dilakukan oleh CV. X……….……….34

4.2.1. Pengendalian Kualitas Sebelum Proses Produksi…...34

4.2.2. Pengendalian Kualitas Selama Proses Produksi………....35

4.2.3. Pengendalian Kualitas Setelah Proses Produksi……….35

4.3. Jenis-jenis Kecacatan Produk yang Terjadi di CV. X………….………...36

4.4. Aktivitas untuk menekan Biaya Kualitas yang dilakukan CV. X………...38

4.4.1. Untuk Menekan Biaya Pencegahan………..…...38

4.4.2. Untuk Menekan Biaya Pengembangan……...………....38

4.4.3. Untuk Menekan Biaya Kecacatan di dalam Perusahaan………….39

4.4.4. Biaya Kecacatan di luar Perusahaan………..…….39

4.5. Perbandingan Biaya Kualitas………...39

4.6. Analisis Faktor-faktor Penyebab Kecacatan Produk………...45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...48

5.1. Kesimpulan...48

5.2. Saran...51

(4)

xi

(5)

Bab 1 Pendahuluan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan dunia usaha pada saat ini mulai bergerak dengan pesat, sejalan pertumbuhan ekonomi dan ruang lingkup operasi pada perusahaan yang semakin kuat, menuntut suatu persaingan yang cukup ketat didalam dunia usaha. Dampak yang dirasakan oleh beberapa perusahaan adalah semakin ketatnya tingkat persaingan antara mereka, hal ini memerlukan suatu solusi yang tepat agar kinerja perusahaan bisa tetap bertahan dalam menghadapi persaingan untuk menjalankan usahanya.

Seiring bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, maka semakin bertambah pula jumlah permintaan akan berbagai barang kebutuhan. Berbagai barang kebutuhan berusaha diproduksi oleh berbagai produsen untuk memenuhi permintaan konsumen yang beragam. Setiap barang kebutuhan yang diproduksi oleh produsen memiliki tingkat kualitas yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting bagi produsen untuk meningkatkan kualitasnya agar kepuasan konsumen dapat terus tercapai.

(6)

2 Bab 1 Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha Sebagai produsen, menjaga dan meningkatkan kualitas produk adalah hal yang sangat penting karena dengan terjaganya kualitas yang baik, maka dapat menciptakan konsumen yang loyal terhadap produk kita.

Menjaga dan meningkatkan kualitas produk merupakan salah satu penerapan keputusan di bidang operasional, oleh karena itu menjaga dan meningkatkan kualitas produk memerlukan metode yang dapat mendukung perusahaan dalam memenuhi permintaan konsumennya. Pengukuran kualitas produk ditentukan oleh kesesuaian antara produk yang dihasilkan dengan karakteristik tertentu. Walaupun proses produksi telah direncanakan dan dilaksanakan dengan sebaik mungkin, namun pada kenyataannya seringkali terjadi cacat produksi sehingga kualitas produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi perusahaan. Untuk mengatasi hal tersebut maka perusahaan harus melakukan pengendalian kualitas terhadap produk yang dihasilkannya. Kegagalan produk merupakan kerugian bagi perusahaan dan konsumen. Jika produk gagal tersebut sampai ke tangan konsumen akibatnya akan menurunkan kepuasan konsumen yang mungkin akan beralih ke produsen lain sehingga perusahaan akan merasakan dampaknya, yaitu menurunnya tingkat penjualan.

(7)

3 Bab 1 Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha ditetapkan, hasil rajut kaos kaki yang tidak baik, kaos kaki tidak bersih, kaos kaki dengan warna yang tidak sesuai, kaos kaki dengan ukuran yang tidak sesuai.

Penelitian terdahulu dari Listianty, Imanuel (2013) yang meneliti tentang “Peranan Analisis Biaya Kualitas Untuk Meningkatkan Kualitas Produk Pada PT “X” Di Surabaya”. Pada penelitian ini ia meneliti bagaimana peranan analisis biaya kualitas untuk meningkatkan kualitas produk pada PT “X”. Penelitiannya membuktikan bahwa

adanya peranan dari analisis biaya kualitas mampu mengatasi permasalahan yang ada. Penelitian terdahulu dari Riki, Henri (2011) yang meneliti tentang “Peranan Analisis Biaya Kualitas Dalam Meningkatkan Efisiensi Biaya Produksi ”. Penelitian ini mencari aktifitas pengendalian kualitas produk yang dilakukan, faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas produk, biaya-biaya yang timbul dari pengendalian produk, dan peranan analisis biaya kualitasnya sendiri pada PT tersebut.

Penelitian terdahulu dari Ade, Rizal (2012) yang meneliti tentang “Pengaruh Biaya Mutu Terhadap Produk Cacat Pada CV Usaha Musi”. Dia meneliti bahwa biaya mutu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produk cacat. Besarnya kontribusi atau peran variabel independen menjelaskan variabel dependen.

(8)

4 Bab 1 Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha Penelitian terdahulu dari Suradi (2012) yang meneliti tentang “Pengendalian Kualitas Produk Bandeng Presto Dengan Menggunakan Metode Fishbone Pada Perusahaan Sahabat Bandeng”. Tujuannya adalah untuk mengendalikan kualitas produk

dengan pendekatan fishbone.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “PENGENDALIAN MANAJEMEN KUALITAS TERHADAP TINGKAT PRODUK CACAT PADA PABRIK KAOS KAKI CV. X”

1.2 Identifikasi Masalah

Karena adanya keterbatasan waktu penulis dalam melakukan penelitian, maka penulis membatasi waktu dan objek penelitian. Pembatasan mencangkup:

a. Produk yang diteliti dibatasi 1 jenis produk yaitu untuk ekspor merek League. b. Biaya Kualitas yang dikeluarkan selama 5 tahun yaitu dari tahun 2009-2013

Berdasarkan berbagai pertimbangan tersebut, maka rumusan masalah penelitian dapat ditulis sebagai berikut:

1. Bagaimana spesifikasi produk baik pada CV. X? 2. Apa spesifikasi produk cacat pada CV. X?

3. Bagaimanakah analisa manajemen kualitas yang dilakukan oleh CV. X? 4. Jenis-jenis kecacatan apa saja yang banyak terjadi di CV. X?

5. Faktor apa saja yang menyebabkan kecacatan pada produk yang dihasilkan di CV. X?

(9)

5 Bab 1 Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 7. Bagaimanakah perbandingan biaya kualitas yang dikeluarkan di CV. X selama 3

tahun berturut-turut ?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Penelitan ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui standar produk baik pada CV. X. 2. Mengetahui kriteria produk cacat pada CV. X.

3. Mengetahui analisa manajemen kualitas yang dilakukan oleh CV. X. 4. Mengetahui jenis-jenis kecacatan yang terjadi di CV. X.

5. Menganalisis faktor yang menyebabkan kecacatan pada produk yang dihasilkan di CV. X.

6. Mengetahui aktivitas apa saja yang dilakukan untuk menekan biaya kualitas di CV. X.

7. Mengetahui perbandingan biaya kualitas yang dikeluarkan di CV. X selama 3 tahun berturut-turut.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Penulis

(10)

6 Bab 1 Pendahuluan

Universitas Kristen Maranatha 2. Bagi Perusahaan

Memberikan informasi bagi pemilik mengenai kualitas produk yang dihasilkan, jenis-jenis kecacatan yang terjadi, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kecacatan produk, dan mengurangi kerugian yang ditimbulkan oleh adanya kecacatan sehingga perusahaan dapat beroperasi dengan lebih efisien, kemudian memberikan saran untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan memperbaiki cara memproduksi produk sehingga dapat memperbaiki proses produksi yang dihasilkan dan menurunkan, jumlah tingkat produk yang cacat.

3. Pihak-pihak lain

(11)

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

48

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pengendalian kualitas yang dilakukan pada CV. X bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk dan menjaga agar kepuasan konsumen telah tercapai. Setelah melakukan penelitian dan melakukan analisis data yang telah dikumpulkan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. CV. X menetapkan spesifikasi produk kaos kaki yang dikategorikan sebagai produk baik dan produk cacat. Produk kaos kaki yang dikategorikan sebagai produk baik adalah: Setiap hasil rajut kaos kaki rapih, tidak ada karet (spandex) yang keluar atau terlihat di permukaan, jahitan som tidak ada yang lepas, jahitan ujung kaki tidak ada yang sobek, ukuran sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan, kelenturan (stretching) sesuai dengan dengan spesifikasi yang telah ditetapkan, warna kaos kaki tidak pudar atau sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan, kaos kaki tidak kotor, berat kaos kaki sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.

(12)

49 Bab 5 Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

3. Manajemen kualitas yang dilakukan oleh CV. X adalah dengan melakukan kegiatan inspeksi, yang dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu pengendalian kualitas sebelum proses produksi, pengendalian kualitas selama proses produksi, dan pengendalian kualitas setelah proses produksi.

4. Terdapat sembilan jenis kecacatan produk pada CV. X. Dari sembilan jenis kecacatan tersebut didapati tiga jenis kecacatan yang dapat diperbaiki dan keenam sisanya merupakan jenis kecacatan yang tidak dapat diperbaiki. Dari keenam jenis kecacatan yang tidak dapat diperbaiki, terdapat tiga jenis kecacatan yang terbesar yaitu: hasil rajut yang tidak rapih, kaos kaki kotor, dan warna yang tidak sesuai. 5. Faktor-faktor yang menjadi penyebab kecacatan utama terdiri dari:

 Manusia.

Pengalaman dan keterampilan karyawan yang kurang mengakibatkan banyaknya kesalahan yang dilakukan oleh karyawan, disamping faktor pengawasan yang kurang yang menyebabkan kurangnya tanggung jawab dari karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya.

 Bahan baku.

Kurang ketatnya inspeksi bahan baku yang dilakukan oleh karyawan mengakibatkan banyaknya kecacatan yang terjadi akibat tidak sesuainya bahan baku dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.

 Metode.

(13)

50 Bab 5 Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

Tidak melakukan pemeliharan atau perawatan mesin selalu berkala, perawatan mesin yang tidak baik, dan pemeriksaan mesin yang tidak teliti oleh karyawan menjadi salah satu penyebab terjadinya kecacatan produk.

 Lingkungan.

Suasana dan fasilitas tempat kerja yang kurang nyaman juga menjadi salah penyebab terjadi kecacatan produk pada CV. X.

6. Dalam menekan biaya kualitas yang digunakan oleh perusahaan, maka CV. X telah melakukan serangkaian aktivitas, yaitu pemilihan supplier yang tepat, pemilihan bahan baku yang sesuai dan berkualitas baik, melakukan maintenance mesin secara berkala, melakukan training kepada karyawan, melakukan briefing kepada pra produksi, melakukan pemeliharaan terhadap bahan baku yang ada, pemeriksaan terhadap penerimaan material, pengawasan selama proses produksi, melakukan perencanaan produksi, pengolahan kembali sisa bahan yang ada, rework barang gagal, memberikan layanan konsumen, memberikan klaim garansi.

(14)

51 Bab 5 Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Setelah melihat proses pengendalian kualitas yang dilakukan oleh CV. X dan mengambil kesimpulan, penulis ingin memberikan saran dan masukan yang diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak perusahaan untuk meningkatkan kualitas pengendalian kualitasnya. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. CV. X disarankan untuk menyusun standar spesifikasi produk baik secara tertulis dan ditempelkan pada tempat-tempat yang mudah terbaca oleh karyawan agar para karyawan dapat lebih mudah untuk mengingat spesifikasi produk yang harus mereka hasilkan.

2. CV. X disarankan untuk membuat lembar periksa agar para karyawan dapat lebih mudah untuk mengklasifikasikan jenis-jenis kecacatan yang terjadi pada produk yang dihasilkan.

3. CV. X disarankan untuk melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap jenis-jenis kecacatan yang terjadi, agar CV. X dapat mengetahui jenis-jenis kecacatan produk yang terjadi pada CV. X

4. CV. X disarankan untuk lebih berfokus untuk menurunkan jenis-jenis kecacatan yang utama, dengan cara mengetahui faktor-faktor penyebab kecacatan utama tersebut karena jenis-jenis kecacatan yang utama sangat berpengaruh terhadap pendapatan yang didapat oleh CV. X.

(15)

52 Bab 5 Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

Manusia.

-

Melakukan pengawasan yang lebih ketat kepada karyawan dengan cara

menambah jumlah pengawas.

-

Memberikan teguran langsung terhadap karyawan yang bersangkutan apabila

tidak melakukan prosedur operasi.

-

Mengadakan pelatihan yang dibutuhkan untuk meningkatkan skill karyawan.

- Menuliskan standar prosedur operasi dan menempelkannya di tempat yang selalu dapat dilihat dengan jelas oleh karyawan sebelum melakukan kegiatannya. Bahan Baku.

- Melakukan pemeriksaan yang lebih ketat terhadap bahan baku yang dikirim oleh pemasok.

- Menyeleksi pemasok dengan lebih ketat dan memilih pemasok yang dapat dipercaya.

- Membangun hubungan yang lebih baik dengan pemasok. Metode

- Memberikan perintah yang jelas dan tertulis untuk para karyawan. Memberikan contoh sebagai salah satu bentuk pelatihan bagi karyawan.

- Mengadakan pelatihan penggunaan mesin agar karyawan lebih terampil menggunakan mesin.

Mesin.

- Mengganti suku cadang yang sudah rusak.

(16)

53 Bab 5 Kesimpulan dan Saran

Universitas Kristen Maranatha

- Merawat mesin dan menyediakan spare parts mesin. Lingkungan

- Membuat lebih banyak ventilasi agar tempat kerja menjadi lebih nyaman.

- Memperbaiki beberapa atap yang bocor agar memperkecil kemungkinan air yang menggenang di dalam ruang penyimpanan.

(17)

54

DAFTAR PUSTAKA

Ahyari, Agus. (1990). Manajemen Produksi II. Edisi keempat. Yogyakarta : Penerbit BPFE.

Basterfield, Dale H. (1998). 5th Edition. Quality Control. New Jersey : Prentice Hall International Inc.

B.J. Hodge, Williams, P. Anthony, Lawrence M. Gales. (2003). 6thEdition. Organization Theory : A Strategic Approach. Pearson Prentice Hall.

Feigenbaum, A. V. (2002). Total Quality Control. McGraw-Hill. Inc.

Fryman, Mark. A. (2002). Quality and Process Improvement. Delmar : Thompson Learning.

Gasperz, Vincent. (1998). Statistical Process Control :Penerapan Teknik-Teknik Statistikal Dalam Manajemen Bisnis Total. Jakarta : PT GramediaPustakaUtama.

Gryna, Richard C.M. and Joseph A. Defoe (2007). 5th Edition, Juran’s Quality Planning and Analysis : For Enterprise Quality, New York : McGraw-Hill, Inc.

Heizer, Jay and Barry Render. (2008). 9thEdition. Operations Management. New Jersey : Prentice Hall.

Jain, P .L. (2001). Quality Control and Total Quality Management. New Delhi : McGraw-Hill Inc.

(18)

55

Russel, Roberta S. and Bernard W. Taylor III (2003). 4thEdition, Operations Management, New Jersey : Prentice Hall, Inc.

Sekaran, Uma. (2000). Edisi 3. Research Methods For Business. New York : A Skill-Building Approach.

Silalahi, Ulber. (2009), Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT. RafikaAditama.

Stevenson, William J. (2005). 8thEdition. Operations Management. USA : McGraw Hill.

Wadsworth, H. M. Kenneth S. Stephens, and A. Blanton Godfrey. (2002). 2nd Edition. Modern Method for Quality Control and Improvement. New York : John Wiley & Sons, Inc.

Pawitra, Teddy. (1993). Pemasaran : dimensi falsafah, disiplin, dan keahlian. Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya.

Calyptra. (2013). Vol2. No1. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya.

Riki, Henri. (2011). Tahun2. No4. Akurat Jurnal Ilmiah Akutansi.

Referensi

Dokumen terkait

3) Sistem pelayanan Farmasi di Instalasi Farmasi RSUD Kabupaten Karangasem dengan system satu pintu, artinya pengelolaan alat kesehatan, sediaan farmasi, dan

Guru menugaskan siswa untuk mengisi lembar kerja praktik (jobsheet)   dan menyimpulkan dari hasil pemeriksaan dan perbaikan sistem bahan bakar konvensional/karburatorb. Siswa

Berdasarkan pada struktur kimianya juga tidak menyarankan perlunya sikap waspada terhadap efek tersebut.

Peran tokoh masyarakat dalam membina kesadaran hukum pemuda adalah dengan memberikan contoh yang baik kepada pemuda, serta memberikan penjelasan melalui sosialisasi

Diberi k esem pat an k epada peserta lelang untuk m engajuk an sanggahan terhadap prosedur lelang yang dialam at k an k epada Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Pek erjaan

Langkah- langkah apakah yang harus dilakukan dalam rangka menunjang kebijakan pencantuman sanksi pidana kumulatif dalam upaya penanggulangan tindak pidana

Karakteristik, tanda atau keadaan yang diamati pada individu atau kelompok yg secara statistik diketahui mempengaruhi hubungan dengan besarnya risiko untuk menjadi

Hasil Kuisioner Kepuasan terhadap Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama PS MM FEB UNTAN oleh Mahasiswa, Dosen, Tenaga Kependidikan, Lulusan, Pengguna Lulusan dan Mitra.