ABSTRACT
COMPARISON OF ETHANOL EXTRACT OF BAY LEAVES (Syzygium polyanthum L.) AND SIMVASTATIN
ON SERUM TRIGLYCERIDES LEVELS OF MALE WISTAR RATS INDUCED HIGH FAT FEED
Olivia Kristiani Hartanto, 1110113, 2014; 1st Tutor : Dr. Hana Ratnawati, dr. M.Kes
2ndTutor : Dr. Teresa Liliana Wargasetia, S.Si., M.Kes., PA(K)
Metabolic syndrome is a metabolic disorders characterized by abdominal obesity, elevated levels of blood triglycerides ≥ 150 mg / dL, decreased levels of HDL cholesterol, systolic blood pressure ≥ 130 mmHg and diastolic ≥ 85 mmHg, and an increase in fasting blood glucose ≥ 110 mg / dL. Hypolipidemic drug use in the long term can cause side effects such as memory loss, diabetes, rhabdomyolysis, impotence and hepatic dysfunction. Patients with dyslipidemia uses many traditional medicinal such as leaves as an alternative therapy because it is more economical, readily available but have minimal side effects.
The aim of research was determine the effects of ethanol extract of bay leaves in lowering serum triglyceride levels and compared to simvastatin.
The research method was an experimental laboratory with a complete randomized design (CRD) comparative to 30 male Wistar rats were divided into five groups (n = 6). One group is the normal control group were feed standard feed and distilled water, while 5 other group were feed high-fat feed then each given distilled water (negative control), simvastatin dose of 0.9 mg / kg / day (positive control), the ethanol extract of leaves greetings (EEDS) dose of 50 mg / kg / day, 100 mg / kg / day, and 200 mg / kg / day. Data were analyzed using one-way ANOVA followed LSD Post Hoc Test (α <0.05).
The results of the study group mean serum triglyceride levels group were feed dose of ethanol extract of bay leaves of 50 mg / kg / day and 100 mg / kg / day showed a significant difference (p <0.05) compared to the negative control group and did not significantly difference (p> 0, 05) compared to the positive control group.
Conclusion of this research is ethanol extract of bay leaves (Syzygium polyanthum L.) dose of 50 mg/kg weight/day and 100 mg/kg weight/day effects reduce serum triglyceride levels of male Wistar rats compared to simvastatin.
ABSTRAK
PERBANDINGAN EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum L.) DAN SIMVASTATIN TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA SERUM TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI
PAKAN TINGGI LEMAK
Olivia Kristiani Hartanto, 1110113, 2014; Pembimbing I : Dr. Hana Ratnawati, dr., M.Kes.
Pembimbing II : Dr. Teresa Liliana Wargasetia, S.Si., M.Kes.
Sindrom metabolik adalah kumpulan gangguan metabolik ditandai dengan obesitas abdominal, peningkatan kadar trigliserida darah ≥ 150 mg/dL, penurunan kadar kolesterol HDL, peningkatan tekanan darah sistolik ≥ 130 mmHg dan diastolik ≥ 85 mmHg, dan peningkatan glukosa darah puasa ≥ 110 mg/dL. Penggunaan obat hipolipidemik dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan efek samping seperti memory loss, diabetes, rhabdomyolisis, impotensi dan gangguan fungsi hepar. Saat ini penderita dislipidemia banyak menggunakan obat tradisional seperti daun salam sebagai terapi alternatif karena lebih ekonomis, mudah didapat tetapi mempunyai efek samping minimal.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek ekstrak etanol daun salam dalam menurunkan kadar trigliserida serum dibandingkan dengan simvastatin. Metode penelitian adalah ekperimental laboratoris dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) bersifat komparatif terhadap 30 tikus jantan galur Wistar yang dibagi menjadi lima kelompok (n = 6). Satu kelompok yaitu kelompok kontrol normal yang mendapat pakan standar dan akuades, sedangkan 5 kelompok lainnya mendapat pakan tinggi lemak kemudian masing-masing diberi akuades (kontrol negatif), simvastatin dosis 0,9 mg/kgBB/hari (kontrol positif), ekstrak etanol daun salam (EEDS) dosis 50 mg/kgBB/hari, 100 mg/kgBB/hari, dan 200 mg/kgBB/hari. Analisis data dengan ANOVA satu arah dilanjutkan LSD Post Hoc Test (α < 0,05).
Hasil penelitian rerata kadar trigliserida serum kelompok yang diberi ekstrak etanol daun salam dosis 50 mg/kgBB/hari dan 100 mg/kgBB/hari menunjukkan perbedaan yang bermakna (p < 0.05) dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif dan tidak berbeda bermakna (p > 0,05) dengan kelompok kontrol positif.
Simpulan penelitian adalah ekstrak etanol daun salam (Syzygium polyanthum L.) dosis 50 mg/kgBB/hari dan 100 mg/kgBB/har menurunkan kadar trigliserida serum tikus Wistar sebanding dengan simvastatin.
DAFTAR ISI
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI ... iv
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 3
1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3
1.5.2 Hipotesis Penelitian... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lipid ... 6
2.1.1 Klasifikasi Lipid ... 6
2.1.2 Klasifikasi Lemak Jenuh dan Lemak Tak Jenuh ... 7
2.2 Kolesterol ... 8
2.3 Lipoprotein ... 8
2.3.1 Pembagian Lipoprotein ... 9
2.4 Trigliserida ... 13
2.5 Dislipidemia ... 15
2.5.1 Klasifikasi Dislipidemia ... 15
2.5.2 Pemeriksaan Skrining Dislipidemia ... 18
2.5.3 Patogenesis Aterosklerosis ... 19
2.5.4 Terapi Dislipidemia ... 19
2.6 Statin ... 21
2.7 Daun Salam ... 23
2.7.1 Kandungan Daun Salam ... 25
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 28
3.1.1 Alat Penelitian ... 28
3.1.2 Bahan Penelitian... 28
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29
3.3 Persiapan Penelitian ... 29
3.3.1 Pembuatan Pakan Tinggi Lemak ... 29
3.3.2 Persiapan Hewan Uji ... 30
3.4 Metode Penelitian ... 30
3.4.1 Desain Penelitian ... 30
3.4.2 Variabel Penelitian ... 30
3.4.2.1 Variabel Terkendali ... 30
3.4.2.2 Variabel Perlakuan (Independen) ... 30
3.4.2.3 Variabel Respons (Dependen) ... 31
3.4.3 Definisi Operasional Variabel ... 31
3.4.4 Penentuan Besar Sampel ... 31
3.5 Prosedur Penelitian ... 32
3.5.1 Pelaksanaan Penelitian ... 32
3.6.2 Hipotesis Statistik ... 33
3.6.3 Kriteria Uji ... 33
3.7 Aspek Etik Penelitian ... 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 35
4.2 Pembahasan ... 37
4.3 Uji Hipotesis ... 39
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 41
5.2 Saran ... 41
DAFTAR PUSTAKA ... 42
LAMPIRAN ... 45
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Rumus Molekul Asam Lemak Jenuh dan Tak Jenuh ... 7
Tabel 2.2 Klasifikasi Dislipidemia Menurut EAS ... 16
Tabel 2.3 Klasifikasi Dislipidemia Menurut NCEP ATP III ... 16
Tabel 2.4 Klasifikasi Dislipidemia Menurut WHO ... 17
Tabel 4.1 Rerata Kadar Trigliserida ... 35
Tabel 4.2 Hasil Uji One Way Anova ... 36
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Metabolisme Lipid Jalur Eksogen, Endogen... 12
Gambar 2.2 Metabolisme Lipid Jalur Reverse Cholesterol Transport ... 12
Gambar 2.2 Metabolisme Trigliserida ... 13
Gambar 2.3 Struktur Kimia Simvastatin ... 22
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji dan Pembanding ... 45
Lampiran 2 Data Hasil Pengukuran Kadar Trigliserida Serum ... 46
Lampiran 3 Hasil One Way ANOVA ... 47
Lampiran 4 Hasil LSD Post Hoc Test ... 48
Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian ... 50
Lampiran 6 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 52
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sindrom Metabolik adalah sekumpulan gangguan metabolik dengan memiliki
sedikitnya 3 kriteria berikut: obesitas abdominal (lingkar pinggang > 88 cm untuk
wanita dan untuk pria > 102 cm), peningkatan kadar trigliserida darah (≥ 150
mg/dL), penurunan kadar kolesterol HDL (< 40 mg/dL pada pria dan < 50 mg/dL
pada wanita), peningkatan tekanan darah (tekanan darah sistolik ≥ 130 mmHg, tekanan darah diastolik ≥ 85 mmHg atau sedang menggunakan obat anti hipertensi), peningkatan glukosa darah puasa (≥ 110 mg/dL atau sedang
menggunakan obat anti diabetes). Sindroma metabolik ditandai dengan
dislipidemia. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai
dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi
lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan
trigliserida serta penurunan kadar kolesterol HDL (Sunita, 2004).
Prevalensi dislipidemia di Indonesia semakin meningkat. Penelitian
MONICA (Monitoring of Trends Determinants in Cardiovascular Diseases) di
Jakarta pada tahun 1988 menunjukkan bahwa rerata kadar kolesterol total pada
wanita adalah 206,6 mg/dl dan pria 199,8 mg/dl, tahun 1993 meningkat menjadi
213,0 mg/dl pada wanita dan 204,8 mg/dl pada pria. Di beberapa daerah juga
ditemukan nilai kolesterol yang hampir sama yaitu 195 mg/dl (Surabaya, 1985),
219 mg/dl (Ujung Pandang, 1990) dan 206 mg/dl (Malang, 1994). Apabila dipakai
batas kadar kolesterol > 250 mg/dl sebagai batasan hiperkolesterolemia maka pada
penelitian MONICA I terdapat hiperkolesterolemia 13,4% untuk wanita dan
11,4% untuk pria. Pada penelitian MONICA II (1993) hiperkolesterolemia
terdapat pada 16,2% untuk wanita dan 14% untuk pria (Gandha, 2009).
Penggunaan obat-obat hipolipemik konvensional dalam jangka waktu lama
rhabdomyolisis, depresi, impotensi, gangguan fungsi hepar, dan lain-lain (Gan et
al, 2006; Miller, 2009). Obat hipolipemik tidak selalu dapat ditoleransi oleh setiap
individu dengan penyakit tertentu, maka penderita dislipidemia banyak
menggunakan obat-obat tradisional sebagai terapi alternatif dislipidemia, karena
relatif lebih ekonomis, mudah didapat, tetapi mempunyai efek samping minimal
(Dachriyanus et al, 2007).
Daun salam adalah tanaman obat asli Indonesia yang banyak digunakan oleh
masyarakat untuk menurunkan kolesterol, kencing manis, hipertensi, gastritis, dan
diare. Selain itu, daun salam diketahui mengandung flavonoid, selenium, vitamin
A, vitamin C, dan vitamin E yang berfungsi sebagai antioksidan. Daun salam juga
mengandung tannin, saponin, dan niasin yang dapat menurunkan kadar kolesterol
darah (Riansari, 2008).
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah penelitian ini adalah:
Apakah ekstrak etanol daun salam menurunkan kadar trigliserida serum pada tikus
Wistar dislipidemia
Apakah efek ekstrak etanol daun salam dalam menurunkan kadar trigliserida
serum sebanding dengan simvastatin
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penelitian ini untuk mengetahui:
Efek ekstrak etanol daun salam dalam menurunkan kadar trigliserida serum.
Efek ekstrak etanol daun salam dalam menurunkan kadar trigliserida serum
dibandingkan dengan simvastatin.
Manfaat akademis penelitian ini untuk menambah wawasan pengetahuan
tentang pengobatan alternatif dengan bahan alami terhadap penurunan kadar
trigliserida serum khususnya daun salam.
Manfaat praktis penelitian ini adalah ekstrak etanol daun salam dapat
digunakan sebagai pengobatan alternatif di masyarakat untuk menurunkan kadar
trigliserida serum.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Metabolisme lipoprotein dalam tubuh melalui 3 jalur yaitu jalur metabolisme
eksogen, endogen, dan reverse cholesterol transport. Metabolisme lipoprotein
jalur eksogen dan endogen berperan dalam metabolisme kolesterol-LDL dan
trigliserida, sedang jalur reverse cholesterol transport adalah proses metabolisme
lipid pembentukan kolesterol-HDL.
Lipid dalam makanan berupa triasilgliserol dan mengalami hidrolisis menjadi
monoasilgliserol dan asam lemak di usus, yang kemudian mengalami
re-esterifikasi di mukosa usus. Di usus, lipid dikemas bersama protein dan
disekresikan ke dalam sistem limfe lalu ke aliran darah sebagai kilomikron, yaitu
lipoprotein plasma terbesar. Triasilgliserol kilomikron tidak diserap langsung oleh
hati, tetapi senyawa ini mula-mula dimetabolisme oleh jaringan yang mengandung
lipoprotein lipase yang menghidrolisis triasilgliserol dan membebaskan asam
lemak yang kemudian masuk ke dalam lipid jaringan atau dioksidasi sebagai bahan
bakar. Sisa kilomikron dibersihkan oleh hati. Sumber utama lain asam lemak
rantai-panjang adalah sintesis (lipogenesis) dari karbohidrat, di jaringan adiposa
dan hati (Botham & Mayes, 2009).
Triasilgliserol jaringan adiposa adalah cadangan bahan bakar utama tubuh.
Senyawa ini dihidrolisis untuk melepaskan gliserol dan asam lemak bebas ke
sirkulasi. Asam lemak diangkut dalam keadaan terikat oleh albumin serum, asam
diesterifikasi menjadi asilgliserol atau dioksidasi menjadi bahan bakar. Di hati,
triasilgliserol yang berasal dari lipogenesis, asam lemak bebas dan sisa kilomikron
disekresikan ke sirkulasi dalam bentuk lipoprotein berdensitas sangat rendah
(VLDL). Oksidasi parsial asam lemak di hati menyebabkan terbentuknya badan
keton (ketogenesis). Badan keton diangkut ke jaringan ekstrahepatik, tempat badan
keton ini bekerja sebagai bahan bakar dalam keadaan puasa lama dan kelaparan
(Botham & Mayes, 2009).
Kandungan senyawa aktif daun salam memiliki manfaat kesehatan, antara
lain minyak atsiri yang mengandung sitral, seskuiterpen, lakton, eugenol, dan
fenol. Senyawa lain yang terkandung antara lain saponin, triterpen, flavonoid,
tanin, polifenol dan alkaloid. Flavonoid dalam daun salam berfungsi sebagai
antioksidan yang mampu mencegah terjadinya oksidasi sel tubuh. Semakin tinggi
oksidasi semakin tinggi prevalensi terjadinya penyakit degeneratif, jadi kandungan
flavonoid daun salam dapat mencegah terjadinya hipertensi dan menurunkan
kolesterol darah. Tanin berfungsi sebagai antioksidan dan hipokolesterolemia.
Tanin bekerja dengan cara bereaksi dengan protein mukosa dan sel epitel usus
sehingga menghambat penyerapan lemak. Saponin yang berfungsi mengikat
kolesterol dengan asam empedu sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol
(Michael, 2000).
Daun salam mengandung vitamin C yang membantu reaksi hidroksilasi
pembentukan asam empedu sehingga meningkatkan ekskresi kolesterol dan
berfungsi sebagai anti oksidan. Kandungan vitamin B3 (niacin) dapat menurunkan
produksi VLDL, sehingga kadar IDL dan LDL menurun. Daun salam juga
mengandung vitamin A, vitamin E, dan selenium sebagai antioksidan (Riansari,
Ekstrak etanol daun salam dapat menurunkan kadar trigliserida serum.
Ekstrak etanol daun salam dapat menurunkan kadar trigliserida serum sebanding
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
- Ekstrak etanol daun salam (Syzygium polyanthum L.) berpengaruh menurunkan kadar trigliserida serum tikus Wistar jantan.
- Ekstrak etanol daun salam (Syzygium polyanthum L.) dapat menurunkan kadar trigliserida serum sebanding dengan simvastatin
5.2 Saran
Penelitian tentang efek hipolipemik dan manfaat lain daun salam (Syzygium polyanthum L.) perlu dilanjutkan agar didapatkan hasil penelitian yang lebih akurat, penulis menyarankan perlu dilakukan:
- Penelitian pada hewan coba dengan menggunakan variasi dosis lebih banyak untuk mendapatkan dosis ekstrak etanol daun salam paling efektif. - Penelitian pada hewan coba dengan membandingkan pengaruh ekstrak etanol daun salam terhadap kadar trigliserida serum dengan obat hipolipemik yang lain misalnya gemfibrozil.
- Penelitian terhadap efek samping dan toksisitas daun salam terhadap berbagai organ tubuh dengan memeriksa gambaran histopatologi setelah konsumsi ekstrak etanol daun salam dalam jangka waktu lama.
RIWAYAT HIDUP
Nama : Olivia Kristiani Hartanto
Tempat/Tanggal Lahir: Gombong, 27 Maret 1993
Alamat : Jl. Yos Sudarso no. 333 Gombong
Riwayat Pendidikan :
TK Pius Bakti Utama, Gombong, tahun lulus 1999
SD Pius Bakti Utama, Gombong, tahun lulus 2005
SMP Pius Bakti Utama, Gombong, tahun lulus 2008
SMA Sedes Sapientiae, Semarang, tahun lulus 2011
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung,
PERBANDINGAN EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum L.) DAN SIMVASTATIN TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA SERUM TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI
PAKAN TINGGI LEMAK
COMPARISON OF ETHANOL EXTRACT OF BAY LEAVES (Syzygium polyanthum L.) AND SIMVASTATIN
ON SERUM TRIGLYCERIDES LEVELS OF MALE WISTAR RATS INDUCED HIGH FAT FEED
Hana Ratnawati1, Teresa Liliana Wargasetia2, Olivia Kristiani Hartanto3
1
Bagian Histologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha,
2
Bagian Biologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha,
3
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia
ABSTRAK
Sindrom metabolik adalah kumpulan gangguan metabolik ditandai dengan obesitas abdominal, peningkatan kadar trigliserida darah ≥ 150 mg/dL, penurunan kadar kolesterol HDL, peningkatan tekanan darah sistolik ≥ 130 mmHg dan
diastolik ≥ 85 mmHg, dan peningkatan glukosa darah puasa ≥ 110 mg/dL. Penggunaan obat hipolipidemik dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan efek samping seperti memory loss, diabetes, rhabdomyolisis, impotensi dan gangguan fungsi hepar. Saat ini penderita dislipidemia banyak menggunakan obat tradisional seperti daun salam sebagai terapi alternatif karena lebih ekonomis, mudah didapat tetapi mempunyai efek samping minimal.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek ekstrak etanol daun salam dalam menurunkan kadar trigliserida serum dibandingkan dengan simvastatin. Metode penelitian adalah ekperimental laboratoris dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) bersifat komparatif terhadap 30 tikus jantan galur Wistar yang dibagi menjadi lima kelompok (n = 6). Satu kelompok yaitu kelompok kontrol normal yang mendapat pakan standar dan akuades, sedangkan 5 kelompok lainnya mendapat pakan tinggi lemak kemudian masing-masing diberi akuades (kontrol negatif), simvastatin dosis 0,9 mg/kgBB/hari (kontrol positif), ekstrak etanol daun salam (EEDS) dosis 50 mg/kgBB/hari, 100 mg/kgBB/hari, dan 200 mg/kgBB/hari. Analisis data dengan ANOVA satu arah dilanjutkan LSD Post Hoc Test (α < 0,05).
trigliserida serum tikus Wistar sebanding dengan simvastatin.
Kata kunci: daun salam, sindrom metabolik, trigliserida serum, simvastatin
ABSTRACT
Metabolic syndrome is a metabolic disorders characterized by abdominal
obesity, elevated levels of blood triglycerides ≥ 150 mg / dL, decreased levels of
HDL cholesterol, systolic blood pressure ≥ 130 mmHg and diastolic ≥ 85 mmHg, and an increase in fasting blood glucose ≥ 110 mg / dL. Hypolipidemic drug use
in the long term can cause side effects such as memory loss, diabetes, rhabdomyolysis, impotence and hepatic dysfunction. Patients with dyslipidemia uses many traditional medicinal such as leaves as an alternative therapy because it is more economical, readily available but have minimal side effects.
The aim of research was determine the effects of ethanol extract of bay leaves in lowering serum triglyceride levels and compared to simvastatin.
The research method was an experimental laboratory with a complete randomized design (CRD) comparative to 30 male Wistar rats were divided into five groups (n = 6). One group is the normal control group were feed standard feed and distilled water, while 5 other group were feed high-fat feed then each given distilled water (negative control), simvastatin dose of 0.9 mg / kg / day (positive control), the ethanol extract of leaves greetings (EEDS) dose of 50 mg / kg / day, 100 mg / kg / day, and 200 mg / kg / day. Data were analyzed using
one-way ANOVA followed LSD Post Hoc Test (α <0.05).
The results of the study group mean serum triglyceride levels group were reduce serum triglyceride levels of male Wistar rats compared to simvastatin.
Keywords: bay leaves, hypertriglyceridemia, serum triglycerides, simvastatin
PENDAHULUAN
Sindrom Metabolik adalah
sekumpulan gangguan metabolik dengan memiliki sedikitnya 3 kriteria berikut: obesitas abdominal (lingkar pinggang > 88 cm untuk wanita dan untuk pria > 102 cm), peningkatan kadar trigliserida darah (≥
kolesterol HDL (< 40 mg/dL pada pria
dan < 50 mg/dL pada wanita),
peningkatan tekanan darah (tekanan darah sistolik ≥ 130 mmHg, tekanan darah
diastolik ≥ 85 mmHg atau sedang
menggunakan obat anti hipertensi),
peningkatan glukosa darah puasa (≥ 110 mg/dL atau sedang menggunakan obat
ditandai dengan dislipidemia.
Dislipidemia adalah kelainan
metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida serta penurunan kadar kolesterol HDL.
Penggunaan obat-obat hipolipemik
konvensional dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan efek samping seperti
memory loss, diabetes, kelelahan,
rhabdomyolisis, depresi, impotensi,
gangguan fungsi hepar, dan lain-lain (Gan et al, 2006; Miller, 2009). Obat hipolipemik tidak selalu dapat ditoleransi oleh setiap individu dengan penyakit tertentu, maka penderita dislipidemia
banyak menggunakan obat-obat
tradisional sebagai terapi alternatif
dislipidemia, karena relatif lebih
ekonomis, mudah didapat, tetapi
mempunyai efek samping minimal.
Daun salam adalah tanaman obat asli Indonesia yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk menurunkan kolesterol, kencing manis, hipertensi, gastritis, dan diare. Selain itu, daun salam diketahui mengandung flavonoid, selenium, vitamin A, vitamin C, dan vitamin E yang berfungsi sebagai antioksidan. Daun salam juga mengandung tannin, saponin, dan niasin yang dapat menurunkan kadar
diadaptasikan terlebih dahulu selama 1 minggu dengan diberi pakan standar berupa pelet standar. Setelah tikus
diadaptasikan selama 1 minggu,
selanjutnya tikus dibagi menjadi 6 kelompok yang masing-masing terdiri
sedangkan 5 kelompok lainnya mendapat pakan tinggi lemak kemudian masing-masing diberi akuades (kontrol negatif), simvastatin dosis 0,9 mg/kgBB/hari (kontrol positif), ekstrak etanol daun salam (EEDS) dosis 50 mg/kgBB/hari, 100
mg/kgBB/hari, dan 200
mg/kgBB/hari. Tikus diberi pakan tinggi lemak dan perlakuan sesuai dengan kelompoknya dengan cara disonde selama
2 minggu, selanjutnya dilakukan
pengambilan darah 1,5 cc untuk
dilakukan pemeriksaan kadar trigliserida.
ANALISIS DATA
Analisis data menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) satu arah dengan α = 0,05. F hitung akan dibandingkan dengan F tabel. Bila F hitung ≥ F tabel dan p > 0,05, maka perbedaan disebut signifikan. Jika didapat hasil signifikan (minimal ada sepasang perlakuan yang berbeda), maka dilanjutkan dengan LSD Post Hoc Test, hasil dibandingkan dengan tabel LSD 5%. Bila selisih absolut antara dua macam perlakuan ≥ tabel LSD 5%, maka disebut signifikan. Bila selisih absolut antara dua macam perlakuan <
tabel LSD 5%, maka disebut
nonsignifikan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.1 Hasil Uji one way ANOVA
minimal terdapat sepasang perlakuan
yang berbeda. Oleh karena itu, analisis
data dilanjutkan dengan LSD. Analisis
LSD menunjukkan bahwa kelompok tikus
yang diberi ekstrak etanol dosis 2 berbeda
sangat signifikan dengan kontrol negatif
dan kelompok tikus yang diberi ekstrak
etanol dosis 1 berbeda signifikan dengan
kontrol negatif. Hal ini menunjukkan
ekstrak etanol daun salam dosis 50
mg/kgBB/hari dan dosis 100
mg/kgBB/hari memiliki efek menurunkan
kadar trigliserida serum. Kelompok tikus
yang diberi ekstrak etanol dosis 3 tidak
berbeda signifikan dengan kontrol negatif
yang menunjukkan bahwa ekstrak etanol
daun salam dosis 200 mg/kgBB/hari
memiliki efek menurunkan kadar
trigliserida serum namun tidak berbeda
secara statistik. Ekstrak etanol daun salam
dosis 1, 2, dan 3 tidak berbeda signifikan
dengan kelompok positif. Hal ini
menunjukkan ekstrak etanol daun salam
dosis 50 mg / kgBB / hari, 100 mg/
kgBB/ hari, dan 200 mg / kgBB / hari
memiliki efek menurunkan trigliserida
serum yang setara dengan simvastatin.
Hasil analisis LSD dapat dilihat pada
Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil Uji Beda Rata-Rata Metode LSD
Ekstrak etanol daun salam dapat menurunkan kadar trigliserida serum karena daun salam mengandung beberapa senyawa seperti saponin, flavonoid, tanin dan niasin. Flavonoid dalam daun salam
berfungsi sebagai antioksidan yang
mampu mencegah terjadinya oksidasi sel tubuh. Semakin tinggi oksidasi semakin tinggi prevalensi terjadinya penyakit degeneratif, jadi kandungan flavonoid daun salam dapat mencegah terjadinya hipertensi dan menurunkan kolesterol
darah. Tanin berfungsi sebagai
antioksidan dan hipokolesterolemia.
Tanin bekerja dengan cara bereaksi dengan protein mukosa dan sel epitel usus sehingga menghambat penyerapan lemak.
Saponin yang berfungsi mengikat
kolesterol dengan asam empedu sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol. Daun salam juga mengandung banyak vitamin. Vitamin C membantu reaksi hidroksilasi pembentukan asam empedu sehingga meningkatkan ekskresi kolesterol. Selain itu vitamin C juga
berfungsi sebagai anti oksidan.
Kandungan vitamin B3 (niasin) dapat menurunkan produksi VLDL, sehingga kadar IDL dan LDL menurun. Daun
salam juga mempunyai kandungan
vitamin A, vitamin E dan selenium yang berfungsi sebagai antioksidan.
Ekstrak etanol daun salam dosis 1 dan 2 dapat menurunkan kadar trigliserida serum lebih baik dari dosis 3 karena antioksidan internal bekerja dengan cara memerangkap radikal bebas dan mencegah terbentuknya radikal bebas, sedangkan antioksidan eksternal bekerja dengan cara meredam molekul tak berpasangan yaitu dengan memberikan elektronnya kepada molekul yang tak berpasangan tersebut sehingga menjadi komponen yang netral, lebih stabil dan tidak
bisa berakibat antioksidan juga kehilangan elektron pasangannya karena didonasikan kepada radikal bebas, sehingga antioksidan dapat menjadi pro-oksidan yang bersifat seperti radikal bebas (Permadhi, 2008). Bisa juga disebabkan beberapa faktor internal dan eksternal seperti: - Faktor internal
Meliputi variasi biologik, yaitu usia (berpengaruh pada dosis yang harus digunakan), jenis kelamin (ada obat-obat yang lebih peka untuk jantan dan untuk
betina), ras dan sifat genetik.
Faktor-faktor tersebut mempengaruhi
efek farmakologi sehingga sangat
berpengaruh terhadap hasil percobaan. Selain itu, status kesehatan dan nutrisi, bobot tubuh serta luas permukaan tubuh akan berpengaruh pada dosis yang harus diberikan.
- Faktor eksternal
Meliputi suplai oksigen, pemeliharaan lingkungan fisiologik (keadaan kandang, suasana asing atau baru, pengalaman hewan dalam penerimaan obat, keadaan ruangan tempat hidup seperti suhu, kelembaban, ventilasi, cahaya, kebisingan serta penempatan hewan). Faktor-faktor
tersebut dapat mempengaruhi hasil
percobaan, dan mempengaruhi efek
farmakologinya, sehingga kita
membutuhkan penelitian dan perawatan yang baik terhadap hewan percobaan sebelum melakukan percobaan.
SIMPULAN
Ekstrak etanol daun salam (Syzygium polyanthum L.) berpengaruh menurunkan kadar trigliserida serum tikus Wistar jantan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Adam, J. (2006). Dislipidemia. In W. A. Sundoyo, B. Setiyohadi, I. Alwi, K. Simadibrata, & S. Setiati, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (pp. 1926-9). Jakarta: FK-UI.
2. Anonymous. (n.d.). Daun Salam
(Syzygium polyanthum) Sebagai Obat. Retrieved Februari 18, 2014, from
Retrieved Februari 18, 2014, from Asiamaya:
www.asiamaya.com/nutrients/daun salam.htm.
4. Dachriyanus, Katrin, DO, Oktarina,
R, Ernas, O, Suhatri, & Mukhtar, MH. (2007). Uji efek A-mangostin terhadap kadar kolesterol total, trigliserida, kolesterol HDL dan kolesterol LDL darah mencit putih jantan serta penentuan lethal dosis 50 (ld50). Retrieved Januari 27, 2014, from Universitas Andalas: http://repository.unand.ac.id 5.
5. Dalimartha, S. (2000). In Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 2. Jakarta: Trubus Agriwidya.
6. Gandha, N. (2009). Hubungan
Perilaku Dengan Prevalensi Dislipidemia Pada Masyarakat Kota Ternate tahun 2008. Retrieved Januari 7, 2014, from Universitas Indonesia:
http://www.lontar.ui.ac.id./file?file =digital/122845-S09038.fk-Hubun gan%20perilaku-Pendahuluan.pdf.
7. Hardhani, AS. (2008). Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Salam (Eugenia polyantha) Terhadap Kadar Trigliserida Serum Tikus Jantan Galur Wistar
Hiperlipidemia. Retrieved Oktober 20, 2014, from Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro Semarang:
http://eprints.undip.ac.id/24175/1/ Angela.pdf
8. Hayne, K (1987). In Tumbuhan Berguna Indonesia Jilki IV Edisi 1 (p. 1760). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.
9. Michael, R. (2007). Flavonoids attenuate cardiovascular disease, inhibit phosphodiesterase, and modulate lipid homeostasis in adipose tissue and liver. Retrieved Februari 18, 2014, from
Experimental Biology and Medicine:
http://www.ebmonline.org
10. Michael, W. (2000). Saponin. Retrieved Februari 18, 2014, from http://mikro.magnet.ffu.edu/fitoche Sendiri. Retrieved Desember 24, 2014, from http://www.qvida.co.id
Hiperlipidemia. Retrieved Februari 18, 2014, from Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang:
http://eprints.undip.ac.id/24176/1/A nugerah_R.pdf
14. Robinson, T. (1995). Kandungan
Organik Tumbuhan Tinggi Edisi 6.
Bandung: ITB.
15. Suharti, A. B., Hermana, K. W., & Wiryawan. (2008).
Komposisi dan Kandungan Kolesterol Karkas Ayam Broiler Diare yang Diberi Tepung Daun Salam (Syzygium
polyanthum). Retrieved Oktober 8, 2014, from
http://journal.ipb.ac.id/index.ph p/mediapeternakan/article/down load/1095/300
16. Sunita. (2004). Prinsip Dasar
Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia.
17. Sulaksono, M. (1992). Faktor Keturunan dan Lingkungan Menentukan Karakteristik Hewan percobaan dan Hasil Suatu Percobaan Biomedis. Jakarta.
18. Suyatna, F. (2007). Hipolipidemik. In B. F. Indonesia, Farmakologi dan Terapi Edisi 5 (pp. 364-79). Jakarta: FK-UI.
19. Puget, G., & Bruners, I. (1964). Toxicity Test. In D. Laurence, & A. Bacharach, Evaluation of Drug Activities
DAFTAR PUSTAKA
Adam, J. (2006). Dislipidemia. In W. A. Sundoyo, B. Setiyohadi, I. Alwi, K. Simadibrata, & S. Setiati, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (pp. 1926-9). Jakarta: FK-UI.
Anonymous. (n.d.). Daun Salam (Syzygium polyanthum) Sebagai Obat. Retrieved Februari 18, 2014, from
http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=1024&tbl=alternatif
Anonymous. (2007). Daun Salam. Retrieved Februari 18, 2014, from Asiamaya: www.asiamaya.com/nutrients/daunsalam.htm.
Anonym. (2009). Pemeriksaan Profil Lemak Darah. Retrieved November 26,
2014, from Familia Medika: http://familiamedika.net/group-keluarga-kolesterol/pemeriksaan-profil-lemak-darah.html#.VHHdCotxnIU
Botham, MK, & Mayes, AP. (2009). Pengangkutan & Penyimpanan Lipid. In K. R. Murray, K. D. Granner, & W. V. Rodwell, Biokimia Harper (p. 225). Jakarta: EGC.
Chew, B, & Park, J. (2004). Carotenoid action on the immune response. American society for nutritional science.
Dachriyanus, Katrin, DO, Oktarina, R, Ernas, O, Suhatri, & Mukhtar, MH. (2007). Uji efek A-mangostin terhadap kadar kolesterol total, trigliserida, kolesterol HDL dan kolesterol LDL darah mencit putih jantan serta penentuan lethal dosis 50 (ld50). Retrieved Januari 27, 2014, from Universitas Andalas: http://repository.unand.ac.id
Dalimartha, S. (2000). In Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 2. Jakarta: Trubus Agriwidya.
Daniel J. Rader, H. H. (2008). Disorders of Lipoprotein Metabolism. In M. Anthony S. Fauci, M. Eugene Braunwald, M. Dennis L. Kasper, M. Stephen L. Hauser, M. Dan L. Longo, M. P. J. Larry Jameson, et al., Harrison's Principles of Internal Medicine 17th Edition (p. 2418). United States of America: McGraw-Hill Companies, Inc.
Department of Nutrition and Food Sciences, 2012. Lipid metabolism.
http://www.nfs.uvm.edu/nfs-new/activities/tutorials/lipid.html. 24 Agustus 2014.
Gan, S, Edwards, A, Symonds, C, & Beck, P. (2006). Gan SI, Edwards AL, Symonds CJ, Beck PL. (2006). Hypertriglyceridemia-induced pancreatitis: A case-based review. World J Gastroenterol.
Gandha, N. (2009). Hubungan Perilaku Dengan Prevalensi Dislipidemia Pada
Masyarakat Kota Ternate tahun 2008. Retrieved Januari 7, 2014, from Universitas Indonesia: http://www.lontar.ui.ac.id./file?file=digital/122845-S09038.fk-Hubungan%20perilaku-Pendahuluan.pdf.
Guyton, CA, & Hall, EJ. (2007). Metabolisme Lipid. In Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (p. 882). Jakarta: EGC.
Hardhani, AS. (2008). Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Salam (Eugenia
polyantha) Terhadap Kadar Trigliserida Serum Tikus Jantan Galur Wistar Hiperlipidemia. Retrieved Oktober 20, 2014, from Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang:
http://eprints.undip.ac.id/24175/1/Angela.pdf
Hayne, K (1987). In Tumbuhan Berguna Indonesia Jilki IV Edisi 1 (p. 1760). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.
Lambert JE., Parks EJ. 2012. Postprandial metabolism of meal triglyceride in humans. http://www.els-cdn.com. 14 November 2014.
Michael, R. (2007). Flavonoids attenuate cardiovascular disease, inhibit phosphodiesterase, and modulate lipid homeostasis in adipose tissue and liver. Retrieved Februari 18, 2014, from Experimental Biology and Medicine: http://www.ebmonline.org
Michael, W. (2000). Saponin. Retrieved Februari 18, 2014, from http://mikro.magnet.ffu.edu/fitochemical/8page/saponin.html
Miller, M. (2009). Dyslipidemia and cardiovascular risk: the importance of early prevention. Q J Med , 657-667.
Murtini, S. (2010). Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Salam (Syzygium
polyanthum) Dengan Dosis 540 mg terhadap Hitung Jumlah Koloni Kuman Salmonella thypimurium pada Hepar Mencit Balbc yang Diinfeksi
Salmonella thypimurium. Retrieved September 15, 2014, from http://eprints.undip.ac.id/20919/1/Sri_Murtini.pdf
NCEP ATP. 2004. Cholesterol.
http://www.nhlbi.nih.gov/guidelines/cholesterol/index.htm. 24 Agustus
Riansari, A. (2008). Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Salam (Eugenia polyantha) Terhadap Kadar Kolesterol Total Serum Tikus Jantan Galur Wistar Hiperlipidemia. Retrieved Februari 18, 2014, from Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang:
http://eprints.undip.ac.id/24176/1/Anugerah_R.pdf
Robinson, T. (1995). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Edisi 6. Bandung: ITB.
Suharti, A. B., Hermana, K. W., & Wiryawan. (2008). Komposisi dan Kandungan Kolesterol Karkas Ayam Broiler Diare yang Diberi Tepung Daun Salam (Syzygium polyanthum). Retrieved Oktober 8, 2014, from
http://journal.ipb.ac.id/index.php/mediapeternakan/article/download/1095/3 00
Sunita. (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia.
Sulaksono, M. (1992). Faktor Keturunan dan Lingkungan Menentukan
Karakteristik Hewan percobaan dan Hasil Suatu Percobaan Biomedis. Jakarta.
Suyatna, F. (2007). Hipolipidemik. In B. F. Indonesia, Farmakologi dan Terapi Edisi 5 (pp. 364-79). Jakarta: FK-UI.