1
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... ii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIA ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 4
1.2.1 Permasalahan... 4
1.2.2 Ruang Lingkup ... 4
1.3 Tujuan Perancangan ... 4
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 4
1.5 Skema Perancangan ... 6
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kampanye ... 7
2.2 Ideologically or Caused Oriented Campaigns ... 7
2.3 Tahapan Kampanye ... 8
2.4 Strategi Komunikasi dalam Kampanye ... 8
2.5 Model Kampanye Ostergaard ... 10
2.6 Teori Perilaku Terencana ... 10
2
2.8 Pengertian Remaja ... 12
2.9 Ciri – Ciri Masa Remaja ... 13
2.10 Remaja Akhir ... 15
2.11 Teori Perkembangan Kepribadian Menurut Bernice ... 15
2.12 Perngertian Stress ... 16
2.13 Teori Stress Lazarus ... 17
2.14 Sumber – Sumber Stress ... 17
2.15 Gejala Stress ... 18
2.16 Dampak Stress ... 19
2.17 Senyum Berdasarkan Fisiognomi ... 20
BAB III DATA DAN ANALISIS DATA 3.1 Data dan Fakta ... 22
3.1.1 Kelompok Sosialisasi Hati (KSH) ... 22
3.1.2 Data Hasil Wawancara ... 25
3.1.3 Data Studi Pustaka ... 36
3.1.4 Data Internet ... 39
3.1.5 Data Kwesioner ... 41
3.1.6 Tinjauan Terhadap Persoalan Sejenis ... 50
3.2 Analisis terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 52
3.2.1 Analisis SWOT ... 52
3.2.2 Analisis Terhadap Teori Yang Relevan Yang Akan Diterapkan ... 53
BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi ... 56
4.2 Konsep Kreatif ... 57
4.2.1 Konsep Verbal ... 57
3
4.5.1 Poster Kampanye ... 67
4.5.2 Poster Seminar ... 69
4.5.12 Twitter dan Facebook ... 80
4.6 Biaya Media / Budgeting ... 81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 83
4
DAFTAR PUSTAKA ... 84
DATA PENULIS ... 85
5
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1.1 Logo KSH ... 22
Gambar 3.1.2 Anggota KSH... 23
Gambar 3.1.3 Pelatihan Senyum ... 26
Gambar 3.1.4 Contoh Senyum Jujur ... 29
Gambar 3.1.5 Contoh Senyum Palsu ... 30
Gambar 3.1.6 Contoh Senyum Kemarahan / Ejekan ... 31
Gambar 3.1.5a Terapi Tertawa 1 ... 50
Gambar 3.1.5b Terapi Tertawa 2 ... 51
Gambar 4.2.2a Logo Kampanye ... 58
Gambar 4.2.2b Warna Logo ... 58
Gambar 4.2.2c Font Logo ... 59
Gambar 4.2.2d Logo Grid ... 59
Gambar 4.2.2e Logo Scale ... 59
Gambar 4.2.2f Peraturan Logo ... 60
Gambar 4.2.2g Warna Tahap 1 dan tahap 3 ... 60
Gambar 4.2.2h Warna Tahap 2 ... 61
Gambar 4.2.2i Pola Senyuman dan Bentuk Dasar Poster ... 61
Gambar 4.4.1 Timeline ... 67
6
Gambar 4.5.1b Poster Kampanye Tahap 2 ... 68
Gambar 4.5.2 Poster Seminar ... 69
Gambar 4.5.3 Spanduk Seminar ... 69
Gambar 4.5.4a Umbul – Umbul Seminar ... 70
Gambar 4.5.4b Penerapan Umbul – Umbul Seminar ... 70
Gambar 4.5.5 Backdrop Seminar ... 71
Gambar 4.5.6 Photobooth & Properti ... 71
Gambar 4.5.7a Stand Ramal ... 72
Gambar 4.5.7b Papan Ramal ... 72
Gambar 4.5.8 Tiket Seminar... 73
Gambar 4.5.9a Kaos ... 73
Gambar 4.5.9b Pin dan Gantungan Kunci ... 74
Gambar 4.5.9c Notes ... 74
Gambar 4.5.9d Brosur Isi Notes Bagian Depan ... 75
Gambar 4.5.9e Brosur Isi Notes Bagian Belakang ... 75
Gambar 4.5.9f Pembatas Buku ... 76
Gambar 4.5.9g Paper Bag ... 76
Gambar 4.5.10a Ambience Lift ... 77
Gambar 4.5.10b Ambience Pintu ... 77
Gambar 4.5.10c Ambience Tempat Parkir ... 78
7
Gambar 4.5.10e Ambience Kaca Mobil ... 78
Gambar 4.5.12a Website Kampanye ... 79
Gambar 4.5.12b Website Sponsor ... 80
8
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1.5a Tabel Jenis Kelamin ... 41
Tabel 3.1.5b Tabel Tempat Asal ... 42
Tabel 3.1.5c Tabel Tempat Tinggal ... 42
Tabel 3.1.5d Tabel Tingkat Stress ... 43
Tabel 3.1.5e Tabel Kesepian ... 43
Tabel 3.1.5f Tabel Hubungan Tidak Baik ... 44
Tabel 3.1.5g Tabel Stress Karena Tugas Kuliah ... 44
Tabel 3.1.5h Tabel Stress Presentasi ... 45
Tabel 3.1.5i Tabel Dugem Akibat Stress ... 45
Tabel 3.1.5j Tabel Merokok Akibat Stress ... 46
Tabel 3.1.5k Tabel Mengkonsumsi Obat Terlarang Akibat Stress ... 46
Tabel 3.1.5l Tabel Minum Minuman Keras Akibat Stress ... 47
Tabel 3.1.5m Tabel Pengalihan Stress ... 47
Tabel 3.1.5n Tabel Senyum Atasi Stress ... 48
Tabel 3.1.5o Tabel Senyum Hanya Ekspresi ... 48
Tabel 3.1.5p Tabel Hadapi Masalah Dengan Senyum ... 49
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era globalisasi ini, perkembangan dunia pendidikan sudah sangat pesat dan
jumlah perguruan tinggi di Indonesia juga semakin banyak. Ini membuat calon
mahasiswa lebih cermat dalam memilih universitas. Tidak sedikit calon
mahasiswa yang pergi menuntut ilmu jauh dari tempat asalnya demi melanjutkan
kuliah di universitas yang mereka inginkan. Bandung merupakan kota pelajar dan
banyak terdapat universitas yang berkualitas di sana, sehingga tidak
mengherankan jika Bandung menjadi tempat tujuan yang banyak di gemari oleh
para calon mahasiswa dari berbagai penjuru tanah air.
Calon mahasiswa memilih sendiri dimana mereka ingin melanjutkan kuliahnya
dan jurusan apa yang mereka ingin ambil. Tetapi, sebagai mahasiswa pasti akan
merasakan banyak tekanan nantinya saat kuliah. Banyak permasalahan yang
muncul di saat masa-masa kuliah. Dari mulai masalah dari perkuliahannya sendiri
ataupun hal lain sebagai mana masalah yang banyak dialami oleh remaja usia
kuliahan. Masalah yang datang di luar perkuliahan bisa mempengaruhi di dalam
perkuliahan juga. Remaja usia kuliahan dikenal dengan fase ”mencari jati diri”.
Remaja masih belum mampu menguasai dan memfungsikan secara maksimal
fungsi fisik maupun psikisnya atau lebih dikenal dengan sebutan labil. Usia
remaja pada umumnya emosinya belum terkontrol. Banyak masalah yang
menimpa mereka dari masalah perkuliahan,masalah pertemanan,masalah keluarga
dan masih banyak dari faktor-faktor yang lain. Terlebih lagi mahasiswa yang
menuntut ilmu jauh dari tempat tinggalnya, semakin banyak permasalahan yang
akan dihadapi karena merasa sendiri jauh dari keluarganya. Segala permasalahan
itu akan menimbulkan stress. Kalau stress sudah muncul dapat mempengaruhi
banyak hal. Seperti jalannya perkuliahan menjadi tidak lancar, lebih emosional,
2 jarang hal negatif menjadi pelampiasan remaja jika mengalami stress, seperti
minum minuman keras, merokok, seks bebas, bahkan yang lebih parah lagi adalah
bunuh diri. Stress yang dialami oleh remaja atau mahasiswa dapat di atasi dengan
satu hal yang dianggap sepele tetapi memiliki efek luar biasa yaitu senyum.
Banyak orang yang tidak tahu tentang manfaat dari senyum. Senyum dianggap
banyak orang seperti hal yang sepele dan mereka hanya mengetahui sebatas itu
adalah sebuah ekspresi wajah semata. Padahal senyum memiliki kekuatan yang
sangat besar. Menurut fisiognomi (ilmu tentang wajah), senyum merupakan
ekspresi wajah yang terjadi akibat bergeraknya atau timbulnya suatu gerakan di
bibir atau kedua ujungnya, atau pula disekitar mata. Senyum mempengaruhi
psikologis seseorang. Senyum yang sesungguhnya muncul dari dalam hati.
Senyum yang dari dalam hati banyak memiliki manfaat. Salah satunya untuk
mengurangi stress. Stress sebagai mahasiswa atau usia remaja bisa teratasi dengan
senyum. Karena senyum membuat pikiran yang tadinya negatif menjadi positif.
Ketika tersenyum, maka senyum tersebut akan mengirim sinyal ke tubuh
bahwa ”hidup saat ini baik-baik saja” atau ”hidup ini indah”. Hidup seseorang
sangat dipengaruhi oleh kondisi pikiran orang itu sendiri. Saat pikiran dipenuhi
dengan hal-hal yang negatif, maka jalan kehidupan seseorang yang ia lalui akan
penuh dengan kejadian negatif. Tetapi begitu juga sebaliknya, saat menjalankan
hidup disertai pikiran-pikiran positif,maka hidup akan penuh dengan
kejadian-kejadian positif. Masalahnya jarang seseorang tahu bagaimana caranya berpikir
positif. Padahal untuk berpikir positif caranya cukup sederhana, hanya dengan
tersenyum. Senyum dapat merilekskan pikiran yang tadinya penuh dengan
ketakutan dan kegelisahan. Dengan mengenalkan dan mengajak mahasiswa untuk
tersenyum, maka mereka akan mengetahui bagaimana cara ampuh yang paling
mudah untuk meredakan stress yang mereka alami.
Dalam tugas akhir ini, penulis ingin mengajak mahasiswa kota Bandung agar
mengenal dan menerapkan senyum dalam kehidupan sehari - hari karena kekuatan
3 permasalahan yang ada. Sebuah strategi kampanye untuk mengajak mahasiswa
Kota Bandung agar menerapkan senyum, agar menjalani kehidupan dengan
keoptimisan, penuh dengan hal-hal yang positif, terhindar dari stress dan sukses
dalam perkuliahan atau di lingkungan sekitar.
Berdasarkan dengan uraian diatas, peran media dapat dikembangkan untuk
memberikan informasi kepada mahasiswa di Bandung bahwa senyum itu
meredakan stress dan menimbulkan hal – hal yang positif. Salah satu caranya
dengan melalui kampanye Senyum untuk mengatasi stress mahasiswa Kota
Bandung, guna untuk memenuhi tugas akhir program Strata Satu Desain
4 1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup
1.2.1 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan di atas,maka penulis akan
merumuskan permasalahan sebagai berikut :
• Bagaimana mengenalkan dan menumbuhkan kekuatan senyum untuk
mengatasi stress bagi mahasiswa di wilayah Kota Bandung lewat kampanye
dengan media komunikasi yang tepat?
1.2.2 Ruang Lingkup Perancangan
Ruang lingkup perancangan meliputi mahasiswa segala jurusan di universitas
Kota Bandung.
1.3 Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan berdasarkan rumusan masalah sebagai berikut :
• Membuat bentuk rancangan kampanye dan media komunikasi yang tepat untuk mengenalkan dan menumbuhkan kekuatan senyum untuk mengatasi
stress bagi mahasiswa di wilayah Kota Bandung.
1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Data-data untuk penyusunan laporan ini diperoleh dari sumber-sumber yang
meliputi :
• Metode Literatur
Pencarian dan pengumpulan data dari buku-buku, website, dan media cetak
tentang psikologi remaja, strategi kampanye,dan tentang senyum. Serta
mengadaptasi sejumlah landasan teori untuk memperkuat landasan dan
perencanaan.
5 Proses wawancara dilakukan dengan pendekatan observasi, yakni
melakukan wawancara secara langsung dengan pihak yang kompeten yaitu
seorang psikolog untuk mengetahui tentang sifat-sifat remaja dan hal apa
saja yang biasanya membuat mereka tertekan dan stress. Serta seorang
motivator guna mengetahui manfaat senyum bagi kehidupan mahasiswa.
Dan beberapa narasumber mahasiswa yang pernah mengalami stress dan
tekanan berat yang melampiaskan ke hal-hal yang negatif.
• Metode Kwesioner
Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam
bentuk angket atau kwesioner. Kwesioner diisi oleh mahasiswa Kota
Bandung dari berbagai jurusan guna mengetahui pengetahuan mereka
tentang manfaat senyum itu sendiri dan mengetahui tingkatan stress mereka
sebagai mahasiswa.
1
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil data dan pengolahan visual, maka
didapatkan bahwa mahasiswa belum menerapkan senyum dalam kehidupannya.
Mereka masih menganggap senyum hanyalah ekspresi semata dan belum
mengenal manfaat senyum bagi dirinya. Banyak mahasiswa yang stress terlalu
berat sehingga menyelesaikan masalahnya dengan hal yang negatif. Padahal
senyum sangat penting bagi diri seseorang dalam menghadapi suatu masalah yang
terjadi dalam hidupnya.
Dengan adanya kampanye ini, diharapkan dapat mengenalkan manfaat senyum ke
mahasiswa, mengajak mereka untuk selalu tersenyum setiap hari jika menghadapi
masalah dan tidak melakukan pelarian ke hal yang negatif. Serta dapat mengubah
kebiasaan mahasiswa untuk menghadapi masalahnya dengan senyuman dan
dengan hal positif sehingga kehidupan sebagai mahasiswa pun bisa berjalan
dengan baik.
5.2Saran
Diharapkan Universitas-Universitas di Bandung dapat mengembangkan
kampanye senyum secara sungguh – sungguh supaya mahasiswanya memiliki
1
DAFTAR PUSTAKA
Abul ‘Id , ‘Athif, 2009,The Magic Smile, Surakarta, Ziyad Visi Media. Aprilia Tri Lestari. 2008. Suatu Penelitian Mengenai Derajat Stress pada Mahasiswa Angkatan 2006 di Universitas x Bandung.
M. Thobroni, 2010, The Power of Senyum , Yogyakarta, Wahana Totalita Publisher.
Ruslan, Rosady, 1997, Kiat dan Stretegi Kampanye Public Relations, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada.
Venus, Antar, 2004, Manajemen Kampanye, Jakarta, Simbiosa Rekatama Media. http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/06/25/13
25/13/Sehat-dengan-Terapi-Tertawa
http://netsains.com/2009/01/bunuh-diri-pada-mahasiswa-ternyata-lebih-umum/