• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH PEMANFAATAN SITUS TRIPADVISOR TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KAMAR HOTEL DI KOTA BANDUNG SEBAGAI DESTINASI WISATA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGARUH PEMANFAATAN SITUS TRIPADVISOR TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KAMAR HOTEL DI KOTA BANDUNG SEBAGAI DESTINASI WISATA."

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH PEMANFAATAN SITUS TRIPADVISOR TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KAMAR HOTEL DI KOTA

BANDUNG SEBAGAI DESTINASI WISATA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Resort dan Leisure

Oleh : Verina Amalia

1005551

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT DAN LEISURE FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

(2)

ANALISIS PENGARUH PEMANFAATAN SITUS TRIPADVISOR TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KAMAR HOTEL DI KOTA

BANDUNG SEBAGAI DESTINASI WISATA

Oleh

Verina Amalia

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Resort dan Leisure

pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Verina Amalia 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak

(3)

VERINA AMALIA

ANALISIS PENGARUH PEMANFAATAN SITUS TRIPADVISOR TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KAMAR HOTEL DI KOTA

BANDUNG SEBAGAI DESTINASI WISATA

disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

Erry Sukriah, SE.,M.SE. 19791215 200812 2 002

Pembimbing II

Sri Marhanah, S.S., MM

19811014 200601 2 001

Mengetahui

Ketua Program Studi Manajemen Resort & Leisure

(4)

DAFTAR ISI

halaman

LEMBAR PENGESAHAN... i

PERNYATAAN... ii

ABSTRAK... iii

KATA PENGANTAR... v

UCAPAN TERIMAKASIH... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR... xiii

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah... 11

1.3 Tujuan Penelitian... 12

1.4 Manfaat Penelitian... 12

1.5 Sistematika Penulisan... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pariwisata... 14

2.1.2 Kota sebagai Destinasi Wisata... 15

2.1.3 Teknologi sebagai Media Komunikasi... 17

2.1.4 Pemanfaatan Online Hotel Review... 25

2.1.5 Perilaku Konsumen... 29

2.1.6 Keputusan Pembelian... 30

2.1.7 Online Hotel Review terhadap Keputusan Pembelian... 33

2.2 Resume Hasil Penelitian Terdahulu yang berkaitan dengan Variabel Penelitian... 34

2.3 Kerangka Pemikiran... 36

(5)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian... 40

3.2 Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian... 40

3.2.2 Operasionalisasi Variabel... 41

3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampel 3.3.1 Populasi... 44

3.3.2 Sampel... 44

3.3.3 Teknik Sampel... 46

3.4 Jenis dan Sumber Data... 46

3.5 Teknik Pengumpulan Data... 47

3.6 Instrumen Penelitian... 48

3.6.1 Pendekatan Skala Likert... 49

3.6.2 Method of Successive Interval (MSI)... 50

3.6.3 Garis Kontinum... 51

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian 3.7.1 Uji Validitas... 52

3.7.2 Uji Reliabilitas... 53

3.7.3 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas... 54

3.8 Rancangan Analisis Data 3.8.1 Analisis Deskriptif... 57

3.8.2 Uji Asumsi Dasar... 57

3.8.3 Analisis Regresi Linear Sederhana... 60

3.8.4 Rancangan Pengujian Hipotesis... 60

BAB IV HASIL ANALISIS 4.1 Gambaran Umum Penelitian... 64

4.2 Profil Wisatawan Domestik ke Kota Bandung... 66

4.3 Pembahasan Penelitian... 75

(6)

4.3.2 Keputusan Pembelian Kamar Hotel Wisatawan Domestik

ke Kota Bandung... 87

4.4 Analisis Pengaruh Pemanfaatan Situs TripAdvisor terhadap

Keputusan Pembelian Kamar Hotel... 104

4.4.1 Analisis Regresi... 105

4.4.2 Hasil Pengujian Hipotesis... 106

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 110

5.2 Saran... 111

DAFTAR PUSTAKA... 113

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel halaman

Tabel 1.1 Perbandingan pemesanan kamar hotel di Kota Bandung

melalui online dan direct booking per tahun 2014... 5

Tabel 1.2 10 Situs Pencarian di Google.com dengan keyword: Bandung Hotel... 7

Tabel 1.3 10 Situs Pencarian di Google.com dengan keyword: Bandung hotel review... 8

Tabel 1.4 Sampel isi review/ ulasan pengguna situs TripAdvisor... 10

Tabel 2.1 Perspektif Elemen-Elemen E-Commerce... 23

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu yang Berkaitan dengan Variabel Penelitian. 34 Tabel 3.1 Operasional Variabel... 42

Tabel 3.2 Jenis dan Sumber Data... 47

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Pemanfaatan Situs TripAdvisor... 55

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian Kamar Hotel... 56

Tabel 3.5 Uji Normalitas... 58

Tabel 3.6 Uji Linearitas... 59

Tabel 3.7 Pedoman Interpretasi Koefisien Penentu... 63

Tabel 4.1 Benefits of Use... 76

Tabel 4.2 Costs of Use... 78

Tabel 4.3 Incentives on Use and Adaption... 81

Tabel 4.4 Rekapitulasi Tanggapan Wisatawan terhadap Pemanfaatan Situs TripAdvisor... 83

Tabel 4.5 Product Choices... 87

Tabel 4.6 Brand Choices... 90

Tabel 4.7 Dealer Choices... 92

(8)

Tabel 4.10 Payment Method... 99

Tabel 4.11Rekapitulasi Tanggapan Wisatawan terhadap Keputusan

Pembelian... 102

Tabel 4.12 Variables Entered/Removed... 104

Tabel 4.13 Coefficients... 105

Tabel 4.14 ANOVA Pengaruh Pemanfaatan Situs Tripadvisor terhadap

Keputusan Pembelian Kamar Hotel... 106

Tabel 4.15 Model Summary... 108

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman

Gambar 1.1 Grafik Jumlah Wisatawan Domestik ke Kota

Bandung... 1

Gambar 1.2 Grafik perkembangan jumlah penginapan/hotel di Kota Bandung menurut klasifikasinya... 2

Gambar 1.3 Indonesian Internet Users Survey 2013... 4

Gambar 2.1 Proses Komunikasi... 19

Gambar 2.2 Tahap-tahap Pengolahan Informasi... 20

Gambar 2.3 Intentions to use social media in general... 25

Gambar 2.4 Model of Consumer Behavior... 29

Gambar 2.5 Consumer Decision Processes... 30

Gambar 2.6 Kerangka Pemikiran... 38

Gambar 3.1 Contoh Garis Kontinum... 52

Gambar 4.1 Diagram Profil Wisatawan ke Kota Bandung berdasarkan Jenis Kelamin... 67

Gambar 4.2 Diagram Profil Wisatawan ke Kota Bandung berdasarkan Usia... 67

Gambar 4.3 Diagram Profil Wisatawan ke Kota Bandung berdasarkan Tingkat Pendidikan... 68

Gambar 4.4 Diagram Profil Wisatawan ke Kota Bandung berdasarkan Pekerjaan... 69

Gambar 4.5 Diagram Profil Wisatawan ke Kota Bandung berdasarkan Tingkat Penghasilan... 70

Gambar 4.6 Diagram Profil Wisatawan ke Kota Bandung berdasarkan Kota Asal... 71

(10)

Gambar 4.8 Diagram Profil Wisatawan ke Kota Bandung berdasarkan

Frekuensi Penggunaan Internet...

73

Gambar 4.9 Diagram Profil Wisatawan ke Kota Bandung berdasarkan

Pemanfaatan Situs Online Hotel Review... 74

Gambar 4.10 Garis Kontinum Benefits of Use... 78

Gambar 4.11 Garis Kontinum Costs of Use... 80

Gambar 4.12 Garis Kontinum Incentives on Use and Adaption... 83

Gambar 4.13 Garis Kontinum Pemanfaatan Situs TripAdvisor... 86

Gambar 4.14 Garis Kontinum Product Choices... 89

Gambar 4.15 Garis Kontinum Brand Choices... 92

Gambar 4.16 Garis Kontinum Dealer Choices... 94

Gambar 4.17 Garis Kontinum Purchase Amount... 96

Gambar 4.18 Garis Kontinum Purchase Timing... 98

Gambar 4.19 Garis Kontinum Payment Method... 101

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran halaman

Lampiran I Kuisioner Penelitian... 117

Lampiran II Tabulasi Identitas Responden... 121

Lampiran III Tabulasi Data Kuisioner... 122

Lampiran IV Tabel r... 124

Lampiran V Tabel F... 125

Lampiran VI Tabel t... 126

Lampiran VII Hasil Uji Validitas... 127

Lampiran VIII Hasil Uji Reliabilitas... 128

Lampiran IX Nilai Ordinal ke Interval dengan MSI... 129

Lampiran X Hasil Uji Normalitas... 133

Lampiran XI Hasil Uji Linearitas... 134

(12)

Indonesia merupakan negara kunjungan wisata yang memiliki kekayaan

alam dan keanekaragaman budaya melimpah. Indonesia memiliki beragam

destinasi wisata mulai dari wisata alam sampai wisata buatan. Tidak hanya

wisatawan mancanegara yang berkunjung tetapi banyak pula wisatawan domestik

atau wisatawan lokal yang juga sengaja datang ke kota-kota lain diluar kota

tempat tinggal mereka. Salah satu kota yang menjadi tujuan utama wisatawan

domestik tersebut yaitu Kota Bandung.

Kota Bandung merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang memiliki

berbagai potensi khususnya di bidang pariwisata. Sehingga tidak heran jika Kota

Bandung menjadi salah satu tujuan wisata yang banyak menarik minat wisatawan

lokal pada khususnya. Hal ini terbukti dari jumlah kunjungan wisatawan domestik

ke Kota Bandung dilihat dari grafik berikut ini:

Gambar 1.1

(13)

Dari grafik tersebut dapat dilihat peningkatan tajam sebesar 117%

kedatangan wisatawan lokal ke Kota Bandung dari tahun 2008 sebanyak

1.346.719 jiwa ke tahun 2009 sebanyak 2.928.157 jiwa. Terjadi pula sedikit

peningkatan antara tahun 2009 ke 2010 sebanyak 3.024.666 jiwa sebesar 3%.

Terjadi peningkatan lagi dari tahun 2010 ke tahun 2011 dengan 3.882.010 jiwa

yaitu sebesar 28%. Sedangkan pada tahun 2011 ke tahun 2012 terjadi sedikit

penurunan sebesar 15% menjadi 3.354.857 jiwa. Meskipun begitu dengan

kunjungan wisatawan yang ada, Kota Bandung menjadi terus berkembang

melengkapi kebutuhan dan keinginan para wisatawan yang berkunjung.

Menurut standar kelayakannya yang meliputi ketersediaan objek wisata,

akses yang baik, penyediaan fasilitas, penyediaan akomodasi, dan sebagainya

Kota Bandung termasuk ke dalam daerah tujuan wisata atau destinasi wisata.

Salah satu syarat sebuah kota destinasi wisata yaitu adalah penyediaan akomodasi

atau hotel sebagai penunjangnya. Menurut Koran Sindo (2013) terdapat sekitar

380 hotel yang telah berdiri di kota Bandung ini di tahun 2013 dan dapat

menampung 40.000 tamu, meliputi hotel kelas melati sampai hotel berbintang

lima, hal tersebut dapat dibuktikan pula melalui gambar perkembangan hotel tiga

tahun ke belakang.

Gambar 1.2

Grafik perkembangan jumlah penginapan/hotel di Kota Bandung menurut klasifikasinya

(14)

Menurut data perkembangan jumlah hotel di Kota Bandung dari tahun 2011

rata-rata hotel di setiap klarifikasinya mengalami peningkatan jumlah kecuali

hotel bintang lima yang jumlahnya tetap sama dan hotel bintang satu yang

mengalami penurunan di tahun 2013. Dengan semakin bertambahnya jumlah

hotel-hotel tersebut maka semakin banyak pula alternatif hotel pilihan menginap

wisatawan ke Kota Bandung. Tidak mudah bagi wisatawan menentukan pilihan

hotel yang akan mereka gunakan untuk menginap. Maka dari itu mereka harus

mempertimbangkan beberapa hal yang dianggap sebagai motivasi mereka

menginap di hotel tersebut. Menurut Mowen (dalam Hurriyati, 2010, hlm. 83)

motivasi adalah keadaan yang diaktivasi atau digerakkan dimana seseorang

mengarahkan perilaku berdasarkan tujuan; dalam hal ini termasuk dorongan,

keinginan, dan hasrat. Dimana dalam buku Pratesijo dan Ihalauw (2005, hlm. 38)

motivasi terdiri dari motivasi positif (kebutuhan, keinginan, dan hasrat) juga

motivasi negatif (ketakutan dan keengganan). Motivasi positif dan negatif diatas

dapat ditemukan berdasarkan pencarian informasi yang didapatkan.

Dalam pencarian informasinya seseorang yang cermat akan memperhatikan

setiap detil informasi yang mereka dapatkan. Bateson (1995, hlm. 338)

mengemukakan fase-fase pre-consumption yang diantaranya memiliki tiga dasar

utama seseorang dalam mencari informasi yaitu konsekuensi financial,

konsekuensi performance, dan konsekuensi social. Informasi tersebut didapat

melalui perkataan langsung dari orang lain ataupun dapat ditemukan melalui

media tertentu. Salah satu media yang menjadi sumber informasi yaitu media

elektronik internet. Mulai tahun 1990 pengguna internet menciptakan konsep baru

yang disebut sebagai electronic business business), electronic commerce

(commerce) dan electronic marketing (marketing). Untuk mendukung e-commerce tersebut, banyak perusahaan menggunakan Electronic atau Internet

Marketing untuk promosi secara online dengan membuat web nya sendiri atau

memasukkan informasi mengenai perusahaan tersebut ke dalam web-web yang

telah populer. Online business hotel pun memanfaatkan ini dengan membuat

departemen E-Commerce untuk lebih fokus dalam memasarkan produknya. Selain

(15)

menangani hal mengenai review konsumen menganai produk mereka. Dilihat dari

hal tersebut bahwa internet kini telah menjadi alat yang umum digunakan oleh

berjuta-juta jiwa di Indonesia, buktinya dapat dilihat melalui gambar di bawah ini:

Gambar 1.3

Indonesian Internet Users Survey 2013

Sumber: MarkPlus Insight, website Marketers Magazine November 2013

Dapat dilihat dari gambar 1.3 bahwa peningkatan pengguna internet terus

terjadi dari tahun ke tahun. Peningkatan tersebut terutama terjadi pada tahun 2012

ke tahun 2013, peningkatannya bahkan sampai sebesar 22%. Artinya bahwa di

tahun 2013 lalu sebanyak 55,7% populasi masyarakat Indonesia telah menjadi

pengguna internet aktif.

Hotel-hotel di Kota Bandung seperti Trans Luxury Hotel, Hilton, Holiday

Inn, Santika, Novotel, Aston, dan hampir semua hotel diatas bintang dua di Kota

Bandung telah menyediakan pelayanan reservasi kamar online. Menurut data yang

didapatkan peneliti saat observasi pra penelitian ditemukan hasil pengolahan

(16)

Tabel 1.1

Perbandingan pemesanan kamar hotel di Kota Bandung melalui online dan direct booking per tahun 2014

No. Nama Hotel Jumlah

Kamar

Online

Booking

Direct

Booking

1. Trans Luxury Hotel 280 60% 40%

2. Holiday Inn

3. Novotel 156 55% 45%

4. Aston Primera Pasteur 202 60% 40%

5. Hotel Santika 76 55% 45%

Total

Sumber: Hasil olahan peneliti (Juni 2014)

Pemesanan kamar melalui online booking lebih diminati pengunjung hotel.

Dimana data pada tabel 1.1 telah membuktikan kalau sebagian besar pengunjung

Trans Luxury Hotel, Holiday Inn, Novotel, Aston Primera, dan Hotel Santika

melakukan pemesanan kamar mereka melalui situs online travel agent/ online

reservation booking. Ini artinya lebih banyak wisatawan yang sebelumnya telah

memesan kamar hotel sebelum mereka mengunjungi hotel-hotelnya tersebut.

Dalam Parra-Lopez dkk. (2010, hlm. 1), seseorang mengakses internet

untuk mencari informasi, untuk berkomunikasi, atau simpel nya untuk

menghabiskan waktu dan ini pun dapat menjadi bukti bahwa wisatawan akan

lebih banyak memanfaatkan teknologi untuk mengungkapkan pendapat mereka

dan untuk berbagi informasi. Di dalam sebuah web informasi mengenai sebuah

hotel tidak saja hanya menyediakan deskripsi termasuk foto dan video mengenai

hotel yang ada tetapi tersedia juga informasi mengenai harga satu kamar hotel

tersebut beserta fasilitas yang didapatkan juga mengenai penilaian hotel tersebut

oleh orang-orang yang telah berpengalaman mengunjungi dan menginap di hotel

itu, mengenai loyalitas pengunjung, positif WOM (word of mouth), dan juga

kepuasan pengunjung. Sebelum seseorang memutuskan mengenai rencana trip

nya, mereka akan terlebih dahulu menggali mengenai rangkaian trip ke tempat

(17)

seseorang, dan membandingkan pelayanan yang didapatkan dengan trip yang akan

mereka lakukan. Menurut Chung dan Bunghalis (dalam Parra-Lopez dkk., 2010,

hlm. 1) bahwa penggunaan alat atau perangkat untuk berbagi foto dan video, blog

dan microblog, serta penggunaan podcast, customer ratings, dan sistem evaluasi,

peta, dll dalam rangka untuk merencanakan perjalanan atau kontribusi

pengalaman, dan rekomendasi, sudah menjadi hal yang umum. Sigala dan

Marinidis (dalam Parra-Lopez dkk., 2010, hlm. 1) berpendapat bahwa dalam

beberapa tahun terakhir kita telah melihat pertumbuhan yang besar dari wisatawan

pengguna Internet melalui penggunaan serangkaian alat yang umumnya

didefinisikan sebagai online review. Begitu pula para traveler yang memanfaatkan

online review atau bahkan online hotel review sebagai suatu wadah untuk berbagi

pengalaman sendiri dan sebagai bahan untuk mencari informasi mengenai

pengalaman orang lain sebagai bahan referensi.

Kini, konsumen menggunakan website electronic word of mouth lebih dan

lebih lagi untuk berbagi pendapat dan pengalaman tentang produk dan services

(Rezabakhsh dkk., dalam Filho dkk., 2012, hlm. 2). Misalnya, konsumen

menghasilkan konten yang menjanjikan di internet untuk hiburan dan

menyediakan review produk dan services seperti buku, restoran, dan hotel

(George dan Scerri, dalam Filho, 2012, hlm. 2). Website travel review yang

membantu orang-orang untuk berinteraksi dan saling tawar menawarkan saran

melalui internet termasuk salah satu di dalamnya yaitu Tripadvisor.com, yang

mendukung orang dalam fase pre-travel juga fase post-travel, untuk berbagi

pengalaman, me-review hotel-hotel dan destinasi wisata, dan memposting foto

dan video dari perjalanan mereka (Chung dan Buhalis, dalam Filho, 2012, hlm. 3).

TripAdvisor® adalah situs perjalanan terbesar di dunia, memungkiinkan wisatawan untuk merencanakan dan mendapatkan perjalanan yang sempurna

(tripadvisor.com). TripAdvisor merupakan salah satu media online hotel review

yang umum, ditulis langsung oleh para travel blogger dan travel jurnalis. Maka

dari itu, melalui TripAdvisor seseorang dapat berpendapat mengenai

(18)

informasi mengenai banyak hotel dari banyak situs web penyedia reservasi hotel.

TripAdvisor merupakan situs pencarian hotel dan tempat wisata yang paling

sering dikunjungi pada tahun 2013 (id.hao123.com/travel.html). Menurut

skift.com (dalam Kompas.com), TripAdvisor merupakan situs perjalanan online

terpopuler kedua dengan 48,5 juta pengguna di dunia pada tahun 2013 setelah

booking.com dengan 108 juta pengguna. TripAdvisor juga selalu menjadi situs

pencarian utama wisatawan yang hendak berkunjung ke Kota Bandung,

dibuktikan melalui tabel di bawah ini yang merupakan sepuluh situs teratas yang

muncul di google.com dengan penggunaan keyword bandung hotel dan bandung

hotel review:

Tabel 1.2

10 Situs Pencarian di Google.com dengan keyword: Bandung hotel

Rank Web address Homepage Type of site

1st

http://www.tripadvisor.com/Hotels- g297704-Bandung_West_Java-Hotels.html.

www.tripadvisor.com Travel community

2nd http://booking.com/city/id/bandung.html

. www.booking.com

Online travel agent

3rd http://agoda.com/city/bandung-id.html. www.agoda.com Online travel agent

4th http://bandung.regency.hyatt.com. www.hyatt.com Online hotel reservation

5th

http://m.starwoodhotels.com/sheraton/pr operty/overview/index.html?propertyID =27.

www.starwoodhotels.com Online hotel reservation

6th http://m.asiarooms.com/en/indonesia/ba

ndung.html. www.asiarooms.com

Online travel agent 7th http://www.tripadvisor.com.sg/Hotels- g297704-Bandung_West_Java-Hotels.html.

www.tripadvisor.com.sg Travel community

8th http://hotelclub.com/Indonesia/Bandung. www.hotelclub.com Travel community

9th http://padmahotelbandung.com. www.padmahotelbandung.c om

Online hotel reservation

10th http://hotelscombined.com/Place/Bandu

ng.htm?Mobile=1. www.hotelscombined.com

Travel comparter

(19)

Tabel 1.3

10 Situs Pencarian di Google.com dengan keyword: Bandung hotel review

Rank Web address Homepage Type of site

1st

http://www.tripadvisor.com/Hotels- g297704-Bandung_West_Java-Hotels.html.

www.tripadvisor.com Travel community

2nd

http://www.tripadvisor.com/Smartdeal s-g297704-Bandung_West_Java_Java-Hotel-Deals.html.

www.tripadvisor.com Travel community

3rd

http://www.tripadvisor.com.sg/Hotels- g297704-Bandung_West_Java-Hotels.html.

www.tripadvisor.com.sg Travel community

4th

http://agoda.com/city/bandung-id.html. www.agoda.com

Online travel agent

5th http://booking.com/city/id/bandung.ht

ml. www.booking.com

Online travel agent

6th

http://hotels.co/ho124087/sheraton-hotel-and-tower-bandung-indonesia. www.hotels.com

Online hotel reservation

7th http://travelpod.com/hotel/Hotel_Gran

d_Seriti-Bandung.html. www.travelpod.com

Travel community

8th http://padmahotelbandung.com. www.padmahotelbandung.co m

Online hotel reservation

9th http://bandung.regency.hyatt.com. www.hyatt.com Online hotel reservation

10th http://m.asiarooms.com/en/indonesia/b

andung.html. www.asiarooms.com

Online travel agent

Sumber: Hasil olahan peneliti (April 2014)

Dari pernyataan dua tabel diatas TripAdvisor menunjukkan bahwa dalam

posisi pencarian di Google.com dirinya menandingi Agoda.com dan Booking.com

yang merupakan situs besar reservasi hotel dan review dari berbagai kalangan.

Maka dari itu, situs TripAdvisor merupakan situs yang sangat umum digunakan

pengguna atau orang yang sekedar mencari informasi terutama dalam pencarian

dua keyword di atas mengenai referensi kunjungannya ke Kota Bandung ini yaitu

dengan kata kunci bandung hotel dan bandung hotel review. Selain terdapat isi

ulasan mengenai sebuah hotel tetapi melalui situs TripAdvisor pun dapat

ditemukan foto-foto hotel yang langsung di upload oleh pihak situs TripAdvisor

(20)

Dalam pemanfaatan situs TripAdvisor orang yang hendak menceritakan

pengalamannya diwajibkan menjadi pengguna tetap dan memiliki akun

TripAdvisor nya terlebih dahulu. Di dalam profil itu akan tercantum seperti nama

pengguna/penulis, kota tinggal, umur, level contributor, seberapa banyak review

yang sudah ditulis, seberapa banyak hotel yang telah ia review, seberapa banyak

kota yang telah dikunjungi dan di review, lalu seberapa banyak review nya

membantu pembaca (helpful votes) yang juga dapat dilihat semua isi konten

tersebut oleh para pembaca yang bahkan bukan yang memiliki akun tetap

TripAdvisor. Seseorang yang menceritakan pengalamannya melalui situs ini tidak

hanya akan berbagi pengalaman baik tentang dirinya di sebuah hotel yang telah

dikunjungi tetapi mereka pun akan senantiasa dengan mudah berbagi mengenai

pengalaman buruknya. Dimana hal tersebut secara otomatis dapat dengan mudah

pula menggoyahkan hati seseorang yang lain dalam memilih hotel yang sama.

Konten-konten umum itu dilihat sebagai alat berharga bagi perusahaan yang dapat

digunakan untuk memonitor perilaku konsumen mengenai produknya (Dellarocas

dkk., dalam Filho, 2012, hlm. 3). Hal itu merupakan kekhawatiran besar bagi

beberapa hotel yang ada di Kota Bandung diantaranya yaitu Trans Luxury Hotel,

Hyatt Regency, Sensa Hotel, Hotel Hilton, Grand Royal Panghegar, Aston Braga,

Aston Primera, Aston Tropicana, Holiday Inn, Hotel Santika, dan Novotel.

Berdasar dari observasi pra penelitian penulis yang dilakukan ke sebelas hotel di

Kota Bandung melalui metode wawancara, hotel-hotel tersebut mengakui bahwa

mereka sangat khawatir terhadap comment atau review negatif yang beredar dalam

ruang online, yang secara mudah dapat dibaca oleh banyak sekali calon-calon

tamu mereka. Berikut merupakan tabel yang berisikan mengenai contoh isi

(21)

Tabel 1.4

Sampel isi review/ ulasan pengguna situs TripAdvisor

No. Judul

Review Review positif Review Negatif

1. Mewah dan

Berkelas tetapi Internetnya tidak layak untuk Hotel Berbintang 5

Pelayanan hotel ini sangat baik dan profesional, kamar yang mewah dan berkelas, dan pastinya nyaman. Anda harus menekan saklar disebelah

tempat tidur anda untuk membuka tirai jendela. Nama anda akan muncul di televisi. Sarapan paginya memiliki beragam pilihan dan rasanya

sangat lezat. Kolam berenang yang sangat besar seperti pantai

Dua hal yang perlu diperhatikan lagi, yaitu kecepatan Wi-fi yang lambat dan sound proof harus ditingkatkan lagi. Bahkan, suara anak berteriak dari kolam berenang pun terdengar hingga ke kamar saya di lantai 17.

2. Pelayanan

di bawah

Standard

Begitu chk in, tahu bhw menggunakan voucher, di infokan tdk diberikn sandal slip hotel,& toiletries, spt sikat gigi. Kok dibedain. Plus hrs deposit 500rb, Sblmnya konfirmasi ke rajakamar tidak perlu. Kamar harga hampir 2 jt ga ada

bathtub, dan sebelah berisik suara anak bayi.. ampun deh

3. Good Hotel Posisi hotel dan akses ke lobi dan tempat parkir sangat mudah. Suasana lobi dan kamar sangat nyaman. Tapi secara umum hotel ini merupakan pilihan yang bagus.

Pilihan makanan saat breakfast dan dinner terasa kurang variatif, khususnya menu beverage.

4. Bar yang

mengecewa-kan

Stay di hotel ini sangat menyenang kan.kebetulan kami

dapat room di gedung baru.sangat bersih dan lokasi strategis.beberapa kali saya masih mengagumi keramahan di loby.breakfast yang lengkap.dan homy nya area kebun

bamboo.dan beer yang dingin di braga bar sambil melihat pemandangan jalan yang sibuk.selalu menyenang the rest

tapi kali ini group kami merqsa kan kecewa di saat kami seperti biasa beer afther meeting di

braga bar.kami order light meals juga beer dingin kami di layani oleh waiters yang kaku dan amatir.pesan wine datang nya lama juga kelihatan mereka bingung.salah satu dari waiters yang laki laki mendatangi kami dengan permintaan maaf karna lama nya pesanan kami. yang di mana

(22)

Menurut tabel 1.4 bahwa hotel yang dipilih secara random melalui situs

TripAdvisor berdasarkan sebagian hotel-hotel yang di observasi pada saat pra

penelitian memiliki ulasan yang sedemikian rupa sehingga itu sangat

memungkinkan dapat mempengaruhi keputusan pembelian kamar hotel bagi

online hotel consumer atau para wisatawan yang memanfaatkan media online.

Atas pertimbangan dari permasalahan tersebut, penulis melakukan penelitian lebih

dalam dengan judul penelitian yang penulis angkat yaitu “Analisis Pengaruh Pemanfaatan Situs TripAdvisor terhadap Keputusan Pembelian Kamar Hotel di Kota Bandung sebagai Destinasi Wisata

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas sebelumnya dapat

dirumuskan masalah yang berkaitan dengan pengaruh pemanfaatan situs

TripAdvisor terhadap keputusan pembelian kamar hotel yang dibatasi hanya

untuk wisatawan domestik kota Bandung, yaitu :

1. Bagaimana tingkat pemanfaatan situs TripAdvisor wisatawan domestik di

kota Bandung sebagai destinasi wisata?

2. Bagaimana tingkat keputusan pembelian kamar hotel wisatawan domestik di

kota Bandung sebagai destinasi wisata?

3. Bagaimana pengaruh pemanfaatan situs TripAdvisor terhadap keputusan

pembelian kamar hotel di kota Bandung sebagai destinasi wisata bagi

(23)

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat disusun beberapa tujuan

penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Menganalisis tingkat pemanfaatan situs TripAdvisor wisatawan domestik di

kota Bandung sebagai destinasi wisata.

2. Menganalisis tingkat keputusan pembelian kamar hotel wisatawan domestik

di kota Bandung sebagai destinasi wisata.

3. Menganalisis pengaruh pemanfaatan situs TripAdvisor terhadap keputusan

pembelian kamar hotel di kota Bandung sebagai destinasi wisata bagi

wisatawan domestik.

1.4Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan

alternatif penelitian disiplin ilmu pariwisata terutama pemahaman mengenai usaha

bidang jasa yang erat kaitannya dengan situs review online terutama situs

Tripadvisor dan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian wisatawan.

1.4.2 Manfaat Praktis 1. Bagi Peneliti

Menambah banyak ilmu dan pengetahuan serta pengalaman khususnya

mengenai pemanfaatan situs review online TripAdvisor terutama dalam

penggunaannya pra dan pasca pembelian kamar hotel di masa yang akan datang.

2. Bagi Akademi

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi mahasiswa Universitas

Pendidikan Indonesia secara umum dan untuk Program Studi Manajemen Resort

dan Leisure khusunya sebagai bahan literatur atau bagi mahasiswa yang hendak

(24)

1.5Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah,

tujuan penelitian yang akan diangkat, manfaat penelitian serta

sistematika penulisan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS

Berisi mengenai kajian terhadap pariwisata, komunikasi, online

hotel review, perilaku konsumen, dan keputusan pembelian. Serta

berisi uraian kerangka pemikiran, dan hipotesis sementara

penelitian ini.

BAB III : METODE PENELITIAN

Berisi mengenai pembahasan metode penelitian yang digunakan,

analisis, dan operasional konsep.

BAB IV : HASIL PENELITIAN

Berisi ulasan pokok mengenai penerapan pemanfaatan Situs

TripAdvisor wisatawan domestik Kota Bandung dan pengaruhnya

terhadap Keputusan Pembelian kamar hotel wisatawan tersebut.

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

Berisi mengenai jawaban atas pertanyaan yang diajukan dalam

pokok permasalahan. Penulisan diakhiri dengan saran-saran yang

(25)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Lokasi Penelitian

Penelitian ini membatasi hanya dilakukan untuk wisatawan domestik Kota

Bandung sehingga lokasi penelitian ini berada di sejumlah kawasan di Kota

Bandung. Secara geografis Kota Bandung terletak di Provinsi Jawa Barat, berada diantara 6°54’ LU dan 107°36’ BT. Dengan posisi geografis seperti itu, maka posisi Kota Bandung sangatlah strategis baik dari sisi komunikasi, perekonomian

maupun keamanan karena Kota Bandung tepat berada dalam poros jalan raya

nasional (perhubungan) dan poros jalan raya ekonomi (Utara - Selatan untuk

komoditas agro dan Barat - Timur untuk komoditas barang dan jasa).

Daerah yang akan menjadi lokasi penelitian adalah daerah-daerah yang

ramai akan wisatawan dan hotel yang menjadi sasaran pengguna situs online hotel

review TripAdvisor, terutama di sekitar hotel-hotel berbintang dua sampai hotel

berbintang lima di seputar wilayah Riau, Dago, Cihampelas, Asia-Afrika, Braga,

dan daerah lainnya. Lokasi tersebut merupakan tempat penyebaran kuisioner

(angket) kepada wisatawan domestik kota Bandung yang merupakan responden

dari penelitian ini.

3.2Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

kuantitatif, yaitu hasil penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk

diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang

menekankan analisisnya pada data-data numeric (angka) dan analisisnya

menggunakan statistik, dengan menggunakan metode penelitian ini akan diketahui

hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti, sehingga menghasilkan

kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.

(26)

penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Dan

sebelum masuk ke metode kuantitatif, dalam penelitian ini digunakan pula metode

verifikatif yang arti pada dasarnya ingin menguji kebenaran pengumpulan data di

lapangan. Dalam penelitian ini diuji mengenai pengaruh pemanfaatan online hotel

review TripAdvisor terhadap keputusan pembelian kamar hotel. Sementara,

metode kuantitatif menurut Sugiyono (2011, hlm. 7) adalah metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya

dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,

analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan. Dari pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa

metode kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk analisis data yang

bersifat kuantitatif juga, dan bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Variabel adalah unsur dari objek yang diteliti, yang merupakan objek

melekat pada objek penelitian tersebut. Variabel penelitian merupakan

kondisi-kondisi yang oleh peneliti dimanipulasikan, dikontrol, atau diobservasi dalam

suatu penelitian (Sugiyono, 2011, hlm. 38).

Berdasarkan objek penelitian yang telah dikemukakan diatas, dapat diketahui

bahwa variabel yang dikaji dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Variabel bebas (Independent Value)

Menurut Sugiyono (2011, hlm. 61) variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemanfaatan situs

TripAdvisor (variabel X).

2. Variabel terikat (Dependent Value)

Manurut Sugiyono juga (2011, hlm. 61) variabel terikat atau dependen

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

(27)

pembelian kamar hotel (variabel Y). Berikut kajian operasionalisasi variabel yang

akan dijadikan panduan dalam penyusunan kuisioner :

Tabel 3.1

Operasional Variabel

Konsep Teori Variabel Sub

Variabel Indikator Skala

Keuntungan penggunaan (benefits of use), biaya penggunaan (costs of use), dorongan dan adaptasi dalam penggunaan

(in-centives on use and adaption) dapat menjadi

pertimbangan seseorang yang berniat untuk menggunakan social

me-dia sebagai bahan

re-ferensi kegiatan pembelian mereka

*Wang dan Fesenmeier (dalam Parra-Lopez dkk, 2011, hlm. 640)

Pemanfaatan social media/ online review (Situs TripAdvisor) [X] Benefits of Use

 Tingkat kesesuaian persepsi pengguna, isi review dengan kenyataan yang ada

ordinal

 Tingkat kepuasan pengguna dalam memanfaatkan situs TripAdvisor

ordinal

 Tingkat kenyamanan pengguna dalam memanfaatkan situs TripAdvisor

ordinal

 Tingkat kepercayaan pengguna terhadap review atau orang yang telah membuat isi review

ordinal

 Tingkat kesetiaan pengguna memanfaatkan situs TripAdvisor

ordinal

 Tingat ketergantungan pengguna terhadap situs TripAdvisor

ordinal

Costs of Use

 Tingkat ketersediaan pengguna menyediakan biaya untuk mengakses situs TripAdvisor

ordinal

 Tingkat ketersediaan pengguna meluangkan waktu untuk mengakses situs TripAdvisor

ordinal

Incentives on Use and Adaption

 Tingkat frekuensi pengguna

melihat situs TripAdvisor ordinal  Tingkat pemahaman pengguna

terhadap isi review hotel di situs TripAdvisor

ordinal

 Tingkat besarnya pengguna dapat terpengaruh dengan isi review situs TrpAdvisor

ordinal

 Tingkat kemudahan pengguna mempercayai isi review dan menjadikannya sebagai dasar pembuatan keputusan

(28)

 Tingkat kemudahan pengguna merekomendasikan isi review kepada orang lain

ordinal

 Tingkat kemudahan pengguna menceritakan pengalamannya melalui situs TripAdvisor

ordinal

Dalam keputusan pem-belian terdapat beberapa poin pertimbangan yaitu mengenai pilihan produk (product choice), pilihan merek (brand choice),

pilihan penyalur atau pedagang (dealer choice), jumlah pembelian

(pur-chase amount), waktu pembelian (purchase

ti-ming), metode

pembaya-ran (payment method). *Kotler dan Keller (2012, hlm. 161)

Keputusan Pembelian

[Y] Product

Choice

 Tingkat keragaman hotel yang

tersedia di kota Bandung ordinal  Tingkat ketersediaan fasilitas

hotel di kota Bandung ordinal  Tingkat kesesuaian lokasi hotel

dengan kebutuhan konsumen ordinal

Brand Choice

 Tingkat kemenarikan konsep

hotel di kota Bandung ordinal  Tingkat kepercayaan terhadap

kualitas berdasarkan merek hotel

ordinal

Dealer Choice

 Tingkat kecenderungan

melakukan pembelian online ordinal  Tingkat kecenderungan

melakukan pembelian langsung ordinal

Purchase Amount

 Tingkat ketersediaan konsumen memanfaatkan fasilitas yang ada di hotel

ordinal

 Tingkat keinginan memesan kamar lebih dari satu malam di hotel yang sama

ordinal

Purchase Timing

 Tingkat waktu luang yang dimiliki wisatawan dalam memanfaatkan fasiltas yang ada di hotel

ordinal

 Tingkat keinginan memilih waktu jauh-jauh hari dalam pemesanan kamar hotel

ordinal

 Tingkat keinginan memilih waktu dekat dalam pemesanan kamar hotel

ordinal

Payment Method

Tingkat kemudahan booking

kamar hotel secara online ordinal  Tingkat kemudahan booking

kamar hotel secara langsung ordinal  Tingkat kemudahan cara

pembayaran kamar hotel secara online

ordinal

 Tingkat kemudahan ara pembayaran hotel secara langsung

ordinal

(29)

Penyusunan indikator-indikator pada operasionalisasi variabel di atas

dengan menggunakan indikator yang digunakan Parra-Lopez dkk pada jurnalnya

mengenai pemanfaatan social media dalam merencanakan perjalanan wisatanya

yang menurut peneliti cocok dengan objek penelitian ini. Indikator-indikator

tersebut kemudian dimodifikasi dan disesuaikan menurut kebutuhan pertanyaan

yang bisa penulis ajukan sesuai dengan judul penelitian ini.

3.3Populasi, Sampel, dan Teknik Sampel 3.3.1 Populasi

Masalah paling dasar dari persoalan penelitian adalah menentukan populasi

data. Secara umum, populasi bisa didefinisikan sebagai sekumpulan data yang

mengidentifikasi suatu fenomena. Sebenarnya, definisi populasi lebih tergantung

dari kegunaan dan relevansi data yang dikumpulkan. Menurut Sugiyono (2011,

hlm. 80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berkaitan dengan hal tersebut

maka dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh wisatawan

domestik yang berkunjung ke kota Bandung, dan menggunakan TripAdvisor sebagai

panduannya.

3.3.2 Sampel

Dalam kegiatan penelitian ada kalanya populasi terlampau luas, oleh karena

itu peneliti harus dapat mempertimbangkan sampel yang akan diambil. Teknik

pengambilan sampel dari populasi agar diperoleh sampel yang presentative dan

mewakili maka diupayakan setiap subjek dalam populasi mempunyai peluang

yang sama untuk menjadi sampel. Menurut Sugiyono (2011, hlm. 81) yang

dimaksud dengan sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tertentu. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana,

(30)

diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel dari populasi harus benar-benar

mewakili. Menurut Arikunto (2006, hlm. 109) sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti. Berkaitan dengan pengertian tersebut sampel dalam

penelitian ini adalah sebagian wisatawan domestik yang sedang berkunjung ke Kota

Bandung dan pernah menggunakan situs TripAdvisor. Penelitian ini dalam

menentukan jumlah sampelnya (n), digunakan teknik Slovin dengan rumus:

Dimana:

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = kesalahan sampel yang dapat ditolelir

Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam penelitian ini yang menjadi

populasi adalah berdasar pada wisatawan yang berkunjung ke kota Bandung selama

tahun 2012 dan dapat dilihat pada gambar 1.1 yaitu sebanyak 3.354.857 jiwa.

Berdasarkan rumus Slovin, maka ukuran sampel adalah sebagai berikut:

N =

=

=

= 99,99  100

Dari perhitungan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah sampel (n)

minimal yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 orang wisatawan

(31)

3.3.3 Teknik Sampel

Dalam menggunakan teknik sampling peneliti mengacu pada teori Sugiyono

(2011, hlm. 81) bahwa teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan

sampel, untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian.

Dengan menggunakan nonprobability sampling dimana teknik pengambilan

sampel ini tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur

(anggota) populasi untuk dipilih menjadi sampel. Penulis menggunakan sampling

insidential yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan/insidential

bertemu dengan penulis yang kemudian dapat digunakan sebagai sampel, bila

dipandang orang yang ditemui itu cocok dijadikan sebagai sumber data

(Sugiyono, 2011, hlm. 85). Teknik sampling tersebut digunakan peneliti karena

tidak semua unsur populasi bersifat heterogen, terlebih agar penelitian ini bisa

mendapatkan objek yang sesuai yaitu wisatawan domestik Kota Bandung yang

pernah menggunakan TripAdvisor dalam menentukan keputusan pembelian

kamar hotel yang kemudian dipilih oleh objek tersebut.

3.4Jenis dan Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi

mengenai data. Berdasarkan sumbernya data dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus

menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Data dikumpulkan

sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian

dilakukan (Sugiyono, 2009, hlm. 137). Dalam penelitian ini peneliti mengambil

data penelitian penilaian wisatawan. Untuk memperoleh data tersebut, penulis

menggunakan metode kuisioner untuk mengetahui tanggapan wisatawan domestik

terhadap pengaruh penggunaan online hotel review terhadap keputusan

pembeliannya di kota Bandung.

2. Data Sekunder

(32)

cepat. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah literatur,

artikel, jurnal, serta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian yang

dilakukan (Sugiyono, 2009, hlm. 137).

Agar lebih jelas lagi berikut tabel yang menjelaskan tentang jenis dan

sumber data sekunder yang didapatkan penulis selama proses penyusunan

[image:32.595.101.527.246.536.2]

penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.2

Jenis dan Sumber Data

No. Jenis Data Sumber Data

1. Perkembangan kunjungan wisatawan domestik Kota Bandung

Badan Pusat Statistik Kota Bandung

2. Perkembangan jumlah penginapan/hotel di Kota Bandung

Badan Pusat Statistik Kota Bandung 4. Gambar Indonesian Internet Users Survey Marketers Magazine 5. Pencarian Situs 10 teratas dengan keyword : Bandung

hotel Google.com

6. Pencarian Situs 10 teratas dengan keyword : Bandung

hotel review Google.com

7. Persepsi Wisatawan Domestik di Kota Bandung mengenai Pemanfaatan Situs TripAdvisor

Kuisioner/ Angket Wisatawan Domestik Kota Bandung

8. Persepsi Wisatawan Domestik di Kota Bandung mengenai Keputusan Pembelian Kamar Hotel

Kuisioner/ Angket Wisatawan Domestik Kota Bandung Sumber: Hasil olahan peneliti (2014)

3.5Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam melakukan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Survei

Metode survei adalah metode penelitian yang menggunakan kuesioner

sebagai instrumen utama untuk mengumpulkan data. Apa yang digali dari

kuisioner itu cenderung informasi umum tentang fakta atau opini yang diberikan

(33)

diperlukan responden dalam jumlah cukup agar "pola" yang menggambarkan

objek yang diteliti dapat dijelaskan dengan baik.

2. Studi Litelature

Selain teknik-teknik diatas dalam mengumpulkan data, penulis juga mencari

materi yang penulis gunakan dari berbagai sumber buku yang berkaitan dengan

semua hal yang berkaitan dengan penelitian ini.

3. E-Literature

Teknik ini dilakukan penulis dengan mengumpulkan data terkait dari internet.

3.6Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah angket

(kuisioner) yaitu merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya (Sugiyono, 2011, hlm. 142 ). Angket/ kuisioner ini akan disebar melalui

teknik survei kepada 100 orang online travel consumer domestik di kota Bandung.

Penulis juga akan membuat akun TripAdvisor untuk mendapatkan e-mail para travel

jurnalis yang nantinya akan digunakan untuk mengirimkan kuisioner online agar

diisi juga oleh beberapa sampel travel blogger khusus mengenai kunjungannya ke

hotel yang ada di kota Bandung.

Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner tertutup

yang merupakan model pertanyaan yang telah disediakan jawabannya, sehingga

responden hanya memilih dari alternatif jawaban yang sesuai dengan pendapat

atau pilihannya. Cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu:

1. Responden diberi kuisioner,

2. Ketika responden mengisi kuisioner peneliti menunggu dan memberikan

penjelasan apabila terdapat pertanyaan yang masih belum dimengerti oleh

responden,

3. Setelah responden mengisi kemudian jawaban tersebut ditabulasi, diolah,

(34)

3.6.1 Pendekatan Skala Likert

Menurut Sugiyono (2010, hlm 93), skala Likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat dan persepsi seseorang/ sekelompok orang tentang fenomena

sosial. Menyusun setiap item instrumen dapat berupa pertanyaan maupun

pernyataan. Jawaban dari setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert

mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif yang dapat berupa

kata-kata, serta setiap jawaban diberi bobot sesuai dengan urutannya.

Data mentah yang terkumpul dari kuisioner diolah agar memperoleh makna

yang berguna. Setiap variabel yang dinilai diklasifikasikan ke dalam lima kriteria

skor. Digunakan skala pengukuran sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

dengan skala Likert untuk kedua variabel. Dengan skala Likert, maka variabel

yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator

tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang

dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang

menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat

negatif atau sebaliknya.

Skor pernyataannya yaitu :

a. 1 untuk sangat tidak setuju (STS),

b. 2 untuk tidak setuju (TS),

c. 3 untuk cukup setuju (CS)

d. 4 untuk setuju (S),

e. 5 untuk sangat setuju (SS).

Selain itu instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat

dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda. Dalam penelitian ini digunakan

tabel dengan bentuk checklist.

Setelah mendapatkan data hasil kuisioner atau angket dari responden

berdasarkan sampel penelitian maka dilakukanlah tahap selanjutnya yaitu

memeriksa kembali kelengkapan jawaban angket responden yang sudah

terkumpul, menerjemahkan hasil pernyataan responden ke dalam skor yang telah

ditentukan, kemudian selanjutnya data tersebut digunakan sebagai bahan untuk

(35)

adalah data ordinal sedangkan analisis data menggunakan regresi membutuhkan

data interval. Maka perlu mengkonversikan terlebih dahulu data yang didapat.

Dalam penelitian ini alat untuk mengkonversikan data ordinal menjadi interval

adalah Method of Successive Interval (MSI).

3.6.2. Method of Successive Interval (MSI)

Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008, hlm. 30) mentransformasikan data

interval bertujuan untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik, di

mana data setidaknya berskala interval. Teknik transformasi yang paling

sederhana adalah dengan menggunakan MSI (Method of Successive Interval).

MSI merupakan metode yang digunakan untuk mentransformasikan data dari

ordinal menjadi interval dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan.

2. Pada setiap butir, ditentukan jumlah orang yang mendapat skor 1,2,3,4, dan 5

yang disebut dengan frekuensi.

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut

proporsi.

4. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan menjumlahkan nilai proporsi secara

berurutan per kolom skor.

5. Gunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi

kumulatif yang diperoleh.

6. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan

menggunakan tabel tinggi densitas).

7. Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus:

NS =

8. Tentukan nilai transformasi dengan rumus :

Nilai hasil transformasi : score = scale value minimum + 1

Data yang telah terbentuk skala interval kemudian ditentukan persamaan

(36)

Untuk mengubah data skala ordinal menjadi skala interval digunakan

aplikasi komputer Microsoft Excel. Berikut merupakan langkah-langkah untuk

mentransformasikan data ordinal menjadi interval melalui Microsoft Excel, yaitu:

1. Input data skor jawaban yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet)

Excel.

2. Klik “Analize” pada menu bar

3. Klik “Successive Interval” pada menu Analize, hingga muncul kotak

dialog “Method of Succesive Interval

4. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data Range pada kotak dialog input,

selanjutnya blok skor yang akan diubah skalanya

5. Checklist (v) Input Label in Fairst now dalam kotak dialog tersebut

6. Pada “Option min value” isikan/pilihan 1 dan Max value ganti dengan

skor tertinggi dalam angket/ kuisioner

7. Pada output, tentukan Cell Output, hasilnya akan ditempatkan di sel

selanjutnya, lalu klik “Ok”.

3.6.3. Garis Kontinum

Untuk menganalisis setiap pernyataan atau indikator, frekuensi jawaban

setiap pilihan jawaban yang sudah dijumlahkan kemudian akan dimasukkan dan

diklasifikasikan ke dalam garis kontinum. Sebelum itu ditentukan dahulu jenjang

intervalnya dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Sudjana (2005,

hlm. 79) sebagai berikut:

NJI (Nilai Jenjang Interval) =

Dimana NJI adalah interval untuk menentukan lima kategori yang dalam

penelitian ini dimulai dengan tingkat sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan

sangat tinggi dari variabel-variabel yang ada.

Pengukuran garis kontinum ditentukan dengan cara berikut ini :

1. Nilai Indeks Maksimum = Skor tertinggi x Jumlah pertanyaan x Jumlah responden

2. Nilai Indeks Minimum = Skor terendah x Jumlah pertanyaan x Jumlah responden

(37)

Sehingga garis kontinum yang akan terbentuk menurut teori Sudjana yaitu

seperti Gambar 3.1 :

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

[image:37.595.116.511.175.267.2]

(nilai min) ... ... ... ... (nilai maks) Gambar 3.1

Contoh Garis Kontinum

3.7Pengujian Instrumen Penelitian 3.7.1 Uji Validitas

Untuk mendapatkan data yang benar maka diperlukan instrumen penelitian

yang benar juga, sehingga dilakukan uji validitas dan reliabilitas untuk

menghasilkan instrumen penelitian yang benar. Seperti yang diungkapkan

Sugiyono (2009, hlm. 125) valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas digunakan untuk mengetahui

kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu

variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu kelompok

variabel tertentu. Uji validitas sebaiknya dilakukan pada setiap butir pertanyaan.

Jika rtabel < rhitung maka dinyatakan valid. Uji validitas menggunakan teknik

korelasi Product Moment Pearson dengan menggunakan rumus sebagai berikut

(Sujarweni, V.W. dan Endrayanto, P., 2011) :

Keterangan:

r = koefisien korelasi butir/item

n = jumlah subjek/ responden Ʃx = jumlah skor x

(Ʃx)2

= kuadrat jumlah skor x Ʃy = jumlah skor y

(Ʃx)2

(38)

Nilai r kemudian dikonsultasikan dengan ( ). Bila dari

rumus di atas lebih besar dari maka butir tersebut valid dan sebaliknya.

Keputusan pengujian validitas instrumen adalah sebagai berikut:

1. Jika rhitung > rtabel, maupun nilai probabilitas statistik < (level of significant 5

% = 0,05) maka instrumen dikatakan valid.

2. Jika rhitung < rtabel, maupun nilai probabilitas statistik > (level of significant 5

% = 0,05) maka instrumen dikatakan tidak valid.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Menurut Susan Stainback dalam (Sugiyono, 2012, hlm 456) menyatakan

bahwa “reliability is often defined as the consistency and stability of data or findings. From a positivistic perspective, reliability typically is considered to be synonymous with the consistency of data produced by observations made by different researchers (e.g. interrater reliability), by the same researcher at different times (e.g. test retest), or by splitting a data set in two parts (split-half”

Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data suatu temuan.

Dalam pandangan positivistik (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliabel apabila

dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama, atau

peneliti sama dalam waktu yang berbeda menghasilkan data yang sama, atau

sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda.

Suatu data yang reliabel atau konsisten akan cenderung valid, walaupun belum

tentu valid.

Dalam penelitian ini peneliti mencari reliabilitas menggunakan rumus Alpha

Cronbach. Digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1

dan 0, misalnya angket atau soal uraian. Uji Reliabilitas dilakukan dengan uji

Alpha Cronbach. Keputusan uji reliabilitas ditentukan bila nilai Croanbach’s

(39)

Rumus Alpha Combach sebagai berikut:

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen yang dicari

k = jumlah item pertanyaan yang di uji

Σσb2

= jumlah varians skor tiap-tiap item σ12

= varians total

3.7.3. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Dalam menguji validitas dan reliabilitas pada instrumen penelitian ini

penulis menggunakan bantuan Microsoft Excel, dengan kriteria penolakan yaitu

jika koefisien validitas > 0,361 maka instrumen penelitian valid, dan jika

koefisien reliabilitas > 0,60 maka instrumen penelitian reliabel.

Instrumen penelitian ini disebarkan kepada 30 responden dengan 30 item

pernyataan yang terdiri dari 14 pernyataan untuk variabel X (Pemanfaatan Situs

TripAdvsior) dan 16 pernyataan untuk variabel Y (Keputusan Pembelian Kamar

Hotel). Berikut merupakan tabel hasil perhitungan skor instrumen yang kemudian

dikelompokkan menurut valid atau tidaknya, reliabel atau tidaknya

(40)
[image:40.595.103.524.135.470.2]

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Pemanfaatan Situs TripAdvisor

Variabel No. Item

Koefisien

Validitas

Titik

kritis Keterangan

Koefisien

reliabilitas Titik

kritis Keterangan

Pemanfaatan

Situs

TripAdvisor

1 0,760 0,361 Valid

0,943 0,60 Reliabel

2 0,883 0,361 Valid

3 0,932 0,361 Valid

4 0,811 0,361 Valid

5 0,814 0,361 Valid

6 0,655 0,361 Valid

7 0,592 0,361 Valid

8 0,719 0,361 Valid

9 0,764 0,361 Valid

10 0,798 0,361 Valid

11 0,837 0,361 Valid

12 0,792 0,361 Valid

13 0,828 0,361 Valid

14 0,758 0,361 Valid

Sumber : Hasil pengolahan data oleh penulis dengan Microsoft Excel (2014)

Berdasarkan tabel 3.3 bahwa dari 14 pernyataan dinyatakan valid. Dimana

14 pernyataan tersebut memenuhi persyaratan dengan nilai koefisien validitas

lebih dari 0,361. Selain itu, melihat nilai koefisien reliabilitas variabel ini adalah

0,943 atau lebih dari titik kritis 0,60 maka dapat dibilang memenuhi syarat dan

(41)
[image:41.595.104.524.116.515.2]

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian Kamar Hotel Variabel No.

Item

Koefisien

Validitas

Titik

kritis Keterangan

Koefisien

reliabilitas Titik

kritis Keterangan

Keputusan

Pembelian

Kamar Hotel

1 0,704 0,361 Valid

0,674 0,60 Reliabel

2 0,716 0,361 Valid

3 0,809 0,361 Valid

4 0,852 0,361 Valid

5 0,785 0,361 Valid

6 0,476 0,361 Valid

7 0,653 0,361 Valid

8 0,623 0,361 Valid

9 0,437 0,361 Valid

10 0,449 0,361 Valid

11 0,425 0,361 Valid

12 0,483 0,361 Valid

13 0,424 0,361 Valid

14 0,569 0,361 Valid

15 0,498 0,361 Valid

16 0,595 0,361 Valid

Sumber : Hasil pengolahan data oleh penulis dengan Microsoft Excel (2014)

Berdasarkan tabel 3.4 diatas semua pernyataan yaitu sebanyak 16

pernyataan dalam variabel ini nilai koefisien validitas nya lebih dari 0,361 dan

dinyatak valid semua. Begitu pula dengan nilai koefisien reliabilitasnya sebesar

(42)

3.8Rancangan Analisis Data 3.8.1 Analisis Deskriptif

Analisis data dengan metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan

atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti, media/alat penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner/angket yang telah disusun

berdasarkan variabel yang didalamnya terdapat data penelitian. Kuisioner yang

disusun memberikan keterangan dan data mengenai pengaruh pemanfaatan situs

TripAdvisor terhadap keputusan pembelian kamar hotel oleh wisatawan domestik.

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan dan

menjawab rumusan masalah pertama dan kedua dari variabel-variabel penelitian

yang dibahas, antara lain:

1. Analisis deskriptif tentang pemanfaatan situs TripAdvisor.

2. Analisis deskriptif tentang keputusan pembelian kamar hotel wisatawan

domestik ke kota Bandung sebagai destinasi wisata.

3.8.2 Uji Asumsi Dasar

Uji asumsi dasar adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada

analisis regresi linear yang berbasis ordinary least square (OLS). Jadi analisis

regresi yang tidak berdasarkan OLS tidak memerlukan persyaratan asumsi klasik,

misalnya regresi logistik atau regresi ordinal. Uji asumsi pada regresi linear

sederhana yaitu asumsi linearitas dan asumsi normalitas (Nurd, 2013). Teknik

analisis regresi linear sederhana dilakukan dengan prosedur kerja sebagai berikut :

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah untuk menentukan apakah sampel data tersebut

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas distribusi data dalam penelitian ini

menggunakan Uji Kolmogorov–Smirnov. Untuk itu penulis melakukan uji

normalitas kedua variabel tersebut dengan menggunakan bantuan software SPSS

(43)

Uji Kolmogorov–Smirnov berdasar pada kriteria pengambilan keputusan

sebagai berikut :

a. Jika nilai probabilitas >0,05 maka distribusi normal

b. Jika nilai probabilitas <0,05 maka distribusi tidak normal

Berikut ini merupakan tabel yang menjelaskan hasil uji normalitas dengan

[image:43.595.164.457.304.512.2]

uji Kolmogorov–Smirnov menggunakan SPSS Statistics 20, yaitu :

Tabel 3.5 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std. Deviation 7,44076496

Most Extreme Differences

Absolute ,077

Positive ,062

Negative -,077

Kolmogorov-Smirnov Z ,765

Asymp. Sig. (2-tailed) ,602

*Test distribution is Normal. *Calculated from data.

Sumber: Hasil pengolahan data peneliti Mei 2014

Sesuai dengan hasil pengolahan SPSS 20 diatas menunjukkan bahwa data

yang diolah berdistribusi normal (poin a). Nilai signifikansi yang ditunjukkan

sebesar 0,602 yang berarti nilanya lebih besar dari 0,05 sesuai dengan kriteria

pengambilan keputusan menurut uji Kolmogrov-Smirnov. Dengan demikian bisa

(44)

2. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai

hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini digunakan sebagai

prasyarat dalam analisis regresi linear. Pengujian pada SPSS dengan

menggunakan test for linearity dengan taraf signifikansi 0,05. Dua variabel

dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (linearity) kurang

dari 0,05. Untuk itu penulis melakukan uji linearitas untuk kedua variabel tersebut

dengan menggunakan Software SPSS statistics 20 for Window.

Berikut ini merupakan tabel yang akan menjelaskan hasil uji linearitas

[image:44.595.111.513.344.532.2]

dengan menggunakan SPSS Statistics 20, yaitu :

Tabel 3.6 Hasil Uji Linearitas

ANOVA Table

Sig.

KeputusanPembelian * SitusTripadvisor

Between Groups

(Combined) ,053

Linearity ,000

Deviation from Linearity ,159

Within Groups

Total

Sumber: Hasil pengolahan data peneliti Mei 2014

Dapat dilihat dalam tabel hasil uji linearitas diatas bahwa nilai linearity nya sebesar 0,000 maka dari itu nilai tersebut termasuk kedalam syarat nilai yang

linear yaitu sebesar < 0,05. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa variabel X dan

(45)

3.8.3 Analisis Regresi Linear Sederhana

Kegunaan regresi dalam suatu penelitian salah satunya adalah untuk

meramalkan (memprediksi) variabel terikat apabila variabel bebas diketahui.

Regresi sederhana dapat dianalisis karena didasari oleh hubungan fungsional atau

hubungan sebab akibat variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Dalam

penelitian ini penulis akan menggunakan analisis regresi untuk menjawab

rumusan masalah nomor tiga yaitu mengenai pengaruh pemanfaatan situs

Tripadvisor terhadap keputusan pembelian kamar hotel wisatawan di kota

Bandung sebagai destinasi wisata. Persamaan regresi dirumuskan sebagai berikut :

Ŷ= a + bX Keterangan:

Ŷ = (baca Y topi) Variabel dependen (nilai yang diprediksikan) X = Variabel Independen

a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

3.8.4 Rancangan Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah

terdapat pengaruh antara variabel X (pemanfaatan situs TripAdvisor) terhadap

variabel Y (keputusan pembelian kamar hotel). Dalam pengujian hipotesis

digunakan teknik analisis uji F, analisis uji t dan koefisien determinasi sebagai

berikut :

1. Uji F

Untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel independen

(pemanfaatan situs TripAdvisor) terhadap variabel dependen (keputusan

pembelian kamar hotel) secara simultan, maka digunakan uji F. Tujuan dari uji F

adalah untuk model kelayakan. Jika hasil uji F tidak signifikan maka tidak bisa

dilanjutkan ke tahap uji t. Menurut Sugiyono (2008, hlm. 257) rumus yang dapat

(46)

Dimana:

R2 = koefisien korelasi berganda

k = jumlah variabel independen

n = jumlah anggota sampel

Fh = Fhitung yang selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel

Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut :

 Ho diterima dan Ha ditolak jika Fhitung ≤ Ftabel

 Ho ditolak dan Ha diterima jika Fhitung > Ftabel

F didasarkan pada derajat kebebasan sebagai berikut :

 Derajat pembilang (df1) = k

 Derajat penyebut (df2) = n-k-1

Apabila Ho diterima maka hal ini menunjukkan bahwa variabel independen

(pemanfaatan

Gambar

Gambar 1.1
Gambar 1.2 Grafik perkembangan jumlah penginapan/hotel di Kota Bandung
Indonesian Internet Users SurveyGambar 1.3  2013
Tabel 1.1 Perbandingan pemesanan kamar hotel di Kota Bandung
+7

Referensi

Dokumen terkait

penelitian mengenai “ Pengaruh Customer-Based Brand Equity for Tourism Destination (CBBETD) Kota Bandung sebagai Destinasi Wisata Belanja terhadap Proses Keputusan

Melalui penelitian ini penulis memfokuskan masalah pada pelaksanaan audit internal dan pengendalian internal atas penjualan sewa kamar pada Topas Galeria Hotel Bandung, serta

Berdasarkan judul penelitian “ Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Factory Outlet Renaritti Bandung”, maka populasi dari penelitian ini

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh bauran promosi terhadap keputusan pembelian Domino’s Pizza di Kota Bandung, dapat disimpulkan

UPAYA MENINGKATKAN KEPUTUSAN PEMBELIAN MELALUI STRATEGI PRODUK DAN PROMOSI PENJUALAN I-CUP BUBBLE TEA KOTA BANDUNG.. (Survey pada Konsumen I-Cup Bubble Tea

Kota Bandung merupakan potensi dari pajak hotel yang belum tergali secara Pajak Hotel Selisih (gap) Kontribusi Efektivitas Realisasi Pajak Daerah Realisasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh bauran promosi terhadap keputusan pembelian Domino’s Pizza di Kota Bandung, dapat disimpulkan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh persepsi konsumen terhadap proses keputusan pembelian mobil Daihatsu Xenia di Kota Bandung tahun 2019,