SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Disusun Oleh :
OTEP BASKARA 0900255
PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
▸ Baca selengkapnya: makalah renang gaya bebas dan gambarnya
(2)PERBANDINGAN REPETITION TRAINING MELALUI PADDLE DENGAN RUBBER RESISTANCE TERHADAP KECEPATAN RENANG
GAYA BEBAS 50 M
Oleh OTEP BASKARA
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© OTEP BASKARA 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
September 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
▸ Baca selengkapnya: contoh makalah renang gaya bebas
(3)GAYA BEBAS 50 METER
Disetujui oleh dan Disahkan Oleh : Pembimbing I
Dr. Kardjono, M.Sc NIP. 196105251986011002
Pembimbing II
Drs. Dadan Mulyana, M.Pd NIP. 195801171989031001
Jurusan Pendidikan Kepelatihan Program Studi Kepelatihan Olahraga
Ketua,
Otep Baskara, 2014
Perbandingan Repetition Training Melalui Paddle Dengan Rubber Resistance Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 M
Otep Baskara, 2014
Perbandingan Repetition Training Melalui Paddle Dengan Rubber Resistance Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 M
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A. Metode Penelitian…...
B. Variabel Penelitian... 32
C. Desain penelitian... 33
D. Popuslasi Dan Sampel... 35
E. Instrumen Penelitian……… 37
F. Proses Pengembangan Instrumen... 38
G. Teknik Pengumpulan Data ……….. 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45
A. Hasil Penelitian Dan Pembahasan... 45
B. Diskusi Penemuan ... 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 54
A. Kesimpulan ... 54
B. Saran. ... 54
DAFTAR PUSTAKA ... 56
LAMPIRAN ... 58
Otep Baskara, 2014
Perbandingan Repetition Training Melalui Paddle Dengan Rubber Resistance Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 M
Otep Baskara, 2014
Perbandingan Repetition Training Melalui Paddle Dengan Rubber Resistance Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 M
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DENGAN RUBBER RESISTANCE TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 M
(Studi eksperiment atlet renang Shark Aquatic Bandung)
Dosen Pembimbing I : Dr. Kardjono, M.S.c
Dosen Pembimbing I : Drs. Dadan Mulyana, M.Pd.
Otep Baskara*
2014
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan perbandingan repetition
training paddle dengan rubber resistance terhadap peningkatan kecepatan berenang
gaya bebas 50m. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan variabel
bebas ke 1 adalah metode repetition training paddle dan ke 2 adalah metode
repetition training rubber resistance, variabel terikatnya adalah kecepatan berenang
gaya bebas 50m. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlet Shark
Aquatic Bandung sebanyak 10 orang. Dengan menggunakan purposive sampling
dan dibagi ke dalam dua kelompok dengan cara teknik mencocokan (matching).
Berdasarkan pengolahan data dan analisis data, maka penulis mengambil
kesimpulan bahwa metode repetition training paddle dengan metode repetition
training rubber resistance memberikan dampak yang signifikan terhadap kecepatan
berenang gaya bebas 50m akan tetapi secara penghitungan statistik tidak
meningkat secara signifikan.
Otep Baskara, 2014
Perbandingan Repetition Training Melalui Paddle Dengan Rubber Resistance Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 M
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
COMPARISON REPETITION TRAINING RUBBER RESISTANCE WITH PADDLE THROUGH RESISTANCE TO SPEED FREE STYLE POOL 50 M
(Experimental studies Shark Aquatic swimmer Bandung)
Supervisor : 1. Dr. Kardjono, M.S.c
2. Drs. Dadan Mulyana, M.Pd.
Otep Baskara*
2014
The purpose of this study is to see the difference comparison repetition resistance training paddle with rubber to increase the speed of swimming 50m freestyle. This study used an experimental method to the independent variable to 1 is a method of repetition training paddle and 2 is a method to rubber repetition resistance training, the dependent variable is the speed of swimming 50m freestyle. The sample used in this study is the Shark Aquatic Bandung athlete as many as 10 people. By using purposive sampling and divided into two groups by matching techniques (matching). Based on the data processing and data analysis, the authors conclude that the method of repetition training paddle with a rubber resistance training repetition method gives a significant impact on the speed of swimming 50m freestyle but the calculation is not statistically significantly increased.
Otep Baskara, 2014
Perbandingan Repetition Training Melalui Paddle Dengan Rubber Resistance Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 M
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Renang merupakan salah satu jenis olahraga air, selain dari loncat
indah, renang indah, polo air. Olahraga renang secara kuantitas sudah
memasyarakat,hal itu ditandai dengan semakin banyaknya perkumpulan
renang baik di kota besar maupun di daerah seluruh Indonesia. Demikian juga
maraknya kegiatan pertandingan baik di tingkat regional maupun nasional,
dengan munculnya rekor-rekor baru yang telah diciptakan.
Dalam olahraga renang terdapat empat gaya yang di pertandingkan
yaitu: Gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas.Gaya
bebas merupakan gaya yang tercepat diantara ketiga gaya lainnya. Hal ini
dimungkinkan karena gaya bebas memiliki koordinasi gerakan dengan
hambatan yanglebih sedikit. Gerakan di dalam dibandingkan dengan gaya
kupu-kupu, dan gaya dada demikian juga gerakan lengan kedepan lebih
mudah dibandingkan gerakan terbalik seperti pada gaya punggung. Pada gaya
punggung terjadi kecepatan luncuran yang dapat dipertahankan seperti gaya
bebas, akan tetapi ternyata dari hasil pertandingan perenang gaya bebas
mencapai waktu lebih cepat daripada perenang gaya punggung.
Hal ini mungkin disebabkan perenang pada umumnya lebih kuat
menarik dari arah depan badan daripada menarik dari arah belakang badan.
Gerakan lengan pada gaya bebas adalah mengayuh lengan kanan dan kiri
bergantian, sedangkan untuk bernafas dilakukan kearah samping baik kiri
maupun kanan.
Untuk mencapai prestasi renang yang tinggi dibutuhkan kemampuan
fisik yang tinggi pula, yaitu melalui program latihan sistematis dan
berkesinambungan. Faktor kondisi fisik yang baik selain dari pada teknik
renangnya dapat mempengaruhi kecepatan berenang. Beberapa faktor
pendukung yang menentukan prestasi perenang, harus terus ditingkatkan. Ada
2
Otep Baskara, 2014
Perbandingan Repetition Training Melalui Paddle Dengan Rubber Resistance Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 M
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan melatih kekuatan otot melalui penggunaan weight training, paddle dan
rubber resistance.
Weigh Training menurut Harsono (1988:185) adalah:“Latihan yang
sistematis dimana beban hanya dipakai sebagai alat untuk menambah kekuatan
otot guna mencapai tujuan tertentu, seperti memperbaiki kondisi fisik,
kesehatan, kekuatan, prestasi, dalam sutu cabang olahaga dan sebagainya”.
Latihan weight training bisa juga dipergunakan oleh para perenang
untuk meningkatkan kekuatan otot, namun demikian otot-otot yang dilatih
tidak semuanya dipergunakan sesuai dengan gerakan pada renang. Sebagai
contoh berenang pada gaya bebas otot yang digunakan adalah pada saat
menarik/ pulling otot yang bekerja adalah otot biceps, pectoralis major,
sedangkan bila dilatih dengan weight training, latihan dengan cara terpisah
seperti diantaranya dengan arm curl dan latihan bench press. Kemudaian pada
saat mendorong air kebelakang (push) otot yang bekerja adalah triceps stretch
dan latihan pull down. Latihan weight training tersebut tidak secara langsung
berhubungan otot-otot yang bekerja pada renang gaya bebas, oleh karena itu
latihan berikut ini lebih memungkinkan lebih relepan dengan renangan gaya
bebas seperti dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan paddle dan
rubber resistance.
Menurut counsilman james E, (1997) Paddle adalah sebuah alat bantu
latihan yang dipasangkan di kedua telapak tangan dengan maksud untuk
memperbesar tahanan ketika mengayuh air. Dengan mengkesampingkan
kecepatan, perenang yang memakai paddle tersebut memiliki tahanan /
resistance yang besar, untuk bisa mengayuh paddle dengan cepat harus
memiliki otot lengan yang kuat dan terlatih. penggunaan paddle: pada
umumnya dipergunakan oleh para perenang baik ukuran kecil, sedang, sampai
besar. untuk menambah penampang telapak tangan dengan cara demikian
tahan air akan lebih besar sehingga diperkirakan dapat meningkatkan kekuatan
dan kecepatan berenang, meskipun demikian penggunaan paddle akan
kemungkinan meningkatkan otot perenang gaya bebas, akan tetapi gerakan
Otep Baskara, 2014
Perbandingan Repetition Training Melalui Paddle Dengan Rubber Resistance Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 M
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kemungkinan hanya kekuatan yang meningkatkan tetapi kecepatannya
menjadi berkurang. Oleh sebab itu selain dari pada latihan yang menggunakan
paddle adalagi otot yang dapat membantu kekuatan dan kecepatan perenang
khususnya gaya bebas yaitu alat bantu yang disebut rubber resistance.
Menurut robert madrigal (1983) Rubber resistance adalah alat bantu
berupa karet yang diikatkan pada pinggul perenang dengan maksud perenang
akan meningkatkan kekuatan ototnya, untuk meregangkan otot tersebut
semaksimal mungkin dengan demikian semakin meregang akan terasa
semakin berat kayuhan yang harus dijalankan oleh perenang dengan latihan
tersebut diharapkan perenang dapat meningkatkan kekuatan dan kecepatannya
yang sesuai dengan gaya perenang, dari uraian di atas peneliti ingin mencoba
membandingkan penggunaan alat bantu paddle dan rubber resistance untuk
meningkatkan kecepatan renang gaya bebas 50m. Rubber menurut NZ
manufacturing ”adalah sebuah alat latihan hambatan untuk meningkatkan
stamina, power dan waktu renang perseorangan pada saat gaya ganti baik
untuk perenang olimpiade maupun pemula”.
Pada dasarnya semua otot bekerjaa saat melalukan renang gaya bebas
maupun gaya renang yang lainnya seperti gaya dada, gaya kupu-kupu dan
gaya punggung. kegunaan menggunakan paddle dan rubber resistance adalah
lebih spesifik digunakan di air dengan tujuan mengurangi gerak terhadap
renang, Oleh karena itu peneliti meneliti gerakan ada perbedaan pengaruh dari
kedua bentuk intensitas tersebut.
Untuk mencapai kecepatan yang lebih baik memerlukan kekuatan yang
lebih tinggi yang disebut power.“Power adalah kemampuan otot untuk
mengerahkan kekuatan maxsimal dalam waktu yang sangat cepat”.
Menurut Harsono Kecepatan: adalah kemampuan untuk melakukan
gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya,atau kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam
waktu yang sesingkat-sesingkatnya. (Harsono,1988;216).
Sumber laju gerak dari ke empat gaya tersebut di hasilkan oleh gerakan
4
Otep Baskara, 2014
Perbandingan Repetition Training Melalui Paddle Dengan Rubber Resistance Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 M
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
give time a swimmer’s forwad speed is the result of two force. One force is
tending to hold him back. This is reistance (or drag), caused by the water he
has to push out his way a pull along with him. The force which pushes him
forward is called propulsion, and created by his arms and leags”
Secara garis besarnya pendapat tersebut menjelaskan bahwa laju
kecepatan renang merupakan hasil dua gaya. Satu gaya yang menahannya,
dinamakan resistance (drag), disebabkan oleh pemindahan air selama dia
melakukan tarikan pada saat berenang, dan gaya yang mendorongnya maju
dinamakan propulsion (dorongan), dan ini dihasilkan dari teknik gerakan
lengan dan tungkai.
Renang gaya bebas kecepatan laju renang diperoleh dari hasil kayuhan
lengan dan pukulan kaki. Kedua jenis gerakan tersebut memiliki prinsip yang
sama yaitu memindahkan air dari depan ke belakang untuk menghasilkan
dorongan laju ke depan. Semakin banyak dan cepat kayuhan lengan dan
pukulan kaki akan menimbulkan kecepatan dalam berenang gaya bebas.
Dalam gaya bebas gerakan tangan sangat membantu terhadap luncuran
sehingga dapat menambah kecepatan berenang. Dalam proses latihan renang
untuk prestasi selain metode latihan yang digunakan juga terdapat peralatan
renang yang dijadikan alat bantu dalam proses latihan. Dalam penelitian ini
metode yang di pakai adalah metode repetition training, Sedangkan alat bantu
yang digunakan dalam penelitian ini paddle dengan rubber resistance.
Dari kedua bentuk latihan ini di selidiki pengaruhnya terhadap
kecepatan renang 50m gaya bebas. Penulis beranggapan bahwa paddle dan
rubber resistance mempunyai pengaruh yang paling baik dalam meningkatkan
kecepatan renang 50 m gaya bebas.
Dengan demikian diharapkan penelitian ini bisa membantu
meningkatkan prestasi renang baik di level regional, nasional maupun
Otep Baskara, 2014
Perbandingan Repetition Training Melalui Paddle Dengan Rubber Resistance Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 M
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Identifikasi Masalah Penelitian
1. Identifikasi masalah
Dalam proses latihan terdapat beberapa metode latihan yang dapat
meningkatkan kecepatan renang seperti metode repetisi, metode interval
dalam penelitian ini metode yang digunakan hanya metode repetisi. Selain
metode latihan juga terdapat beberapaalat bantu yang dapat digunakan dalam
proses pelatihanrenang.Seperti,kick board, pullbouy, paddles, fins (kaki
kata1k), (rubber resistance)dan snorkel, (www.indoswimgear.com). Dalam
penelitian ini penulis hanya membatasi dua alat bantu latihan saja, yaitu
paddle dengan rubber resistance (karet pegas).
Maka dalam hal ini penulis membatasi masalah yang akan di bahas
dengan mengklasifikasi kedalam dua variable:
1. Variabel bebas yaitu variable yang mempengaruhi, dalam hal ini
variable bebasnya adalah Paddle (X1) dan Rubber Resistane (X2).
2. Variable terikat adalah variable yang dipengaruhi dalam hal ini
variable terikatnya adalah kecepatan renang gaya bebas 50m (Y).
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang akan diteliti, terdapat beberapa
rumusan masalah atau beberapa pertanyaan permasalahan yang akan diajukan
dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut :
1. Apakah metode repetisi training yang menggunakan alat bantu paddle
berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kecepatan renang
gaya bebas 50m ?
2. Apakah metode repetisi training yang menggunakan alat bantu rubber
resistance berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan
kecepatan renang gaya bebas 50m ?
3. Apakah terdapat perbedaan dari hasil repetisi training yang
menggunakan alat bantu paddle dengan rubber resistance terhadap
6
Otep Baskara, 2014
Perbandingan Repetition Training Melalui Paddle Dengan Rubber Resistance Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 M
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Tujuan Penelitian
Dari kedua alat bantu ini akan diliat tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah repetisi training menggunakan alat bantu
berupa paddle dapat meningkatkan kecepatan renang gaya bebaas 50m.
2. Untuk mengetahui apakah repetisi training menggunakan alat bantu
berupa rubber resistance dapat meningkatkan kecepatan renang gaya
bebaas 50m.
3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pengaruh dari repetisi
training yang menggunakan alat bantu paddle dengan rubber resistance
terhadap kecepatan renang 50m gaya bebas.
E. Manfaat Penelitian
Secara umum penelitian ini memiliki manfaat yang cukup besar, dari
segi pengembangan keilmuan khususnya mengenai program latihan yang
bersifat praktek. Jadi penelitian ini berguna untuk mengembangkan alat bantu
latihan yang selama ini dirasakan sangat kurang, termasuk pengembangan
dalam penggunaan alat bantu tersebut yang selama ini tidak banyak diketahui
oleh para pelatih daerah pembinaan prestasi renang gaya bebas 50m.hasil dari
penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tentang alat bantu latihan yang
dapat digunakan guna mencapai prestasi renang yang lebih baik.
Secara khusus: berdasarkan kegunaan praktis, penelitian ini banyak
manfaatnya bagi pengembangan penerapan suatu alat bantu latihan dalam
sebuah program latihan cabor renang. Sehingga dengan demikian pelatih akan
dapat mengefektifkan suatu proses latihan secara efisien.
Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada para pelatih renang,
tentang alat bantu apa yang lebih efektif dan efisien yang dapat digunakan
dalam pengembangan program latihan, dalam meningkatkan kecepatan
Otep Baskara, 2014
Perbandingan Repetition Training Melalui Paddle Dengan Rubber Resistance Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 M
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Penjelasan Istilah
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan terarah peneliti
anggap perlu adanya penjelasan mengenai istilah-istilah pokok yang
dipergunakan dalam penelitian ini.setiap pembaca terkadang mempunyai
penasfiran yang berbeda beda oleh karena itu penulis menafsirkan
istilah-istilah pokok yang terdapat dalam penelitian ini, sebagai berikut :
1. Alat bantu latihan adalah alat yang digunakan dalam proses latihan
yang menunjang terhadap pencapaian tujuan dari proses latihan
tersebut.
2. Latihan merupakan sutau bentuk kegiatan khususnya olahraga, dimana atlet membutuhkan motivasi yang tinggi untuk melakukan tahapan-tahapan latihan. Latihan merupakan aplikasi atau pelaksanaan dari suatu program latihan yang disusun secara terstruktur dan sistematis.
3. Menurut Harsono, (1988 ; 100) ;Tujuan dan sasaran utama dari latihan atau training adalah untuk membantu atlet meningkatkan keterampilan dan prestasinya semaksimal mungkin.
4. Paddle adalah sebuah alat bantu latihan yang dipasangkan di kedua
telapak tangan dengan maksud untuk memperbesar tahanan ketika
mengayuh air. Dengan mengkesampingkan kecepatan, perenang yang
memakai paddle tersebut memiliki tahanan / resistance yang besar,
untuk bisa mengayuh paddle dengan cepat harus memiliki otot lengan
yang kuat dan terlatih. Penggunaan paddle: paddle pada umumnya
dipergunakan oleh para perenang baik ukuran kecil, sedang, sampai
besar adalah untuk menambah penampang telapak tangan dengan cara
demikian tahan air akan lebih besar sehingga diperkirakan dapat
meningkatkan kekuatan dan kecepatan berenang, Menurut counsilman
james E, (1997) Perenang yang berlatih dengan menggunakan paddle
akan memiliki tahanan air yang lebih besar karena paddle dapat
memperlebar penampang telapak tangan sehingga otot akan bekerja
lebih besar untuk melawan tahan. Hal ini memungkinkan pengaruhnya
terhadap peningkatan kekuatan otot perenang tetapi frekuensi kayuhan
8
Otep Baskara, 2014
Perbandingan Repetition Training Melalui Paddle Dengan Rubber Resistance Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 M
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dipergunakan oleh para perenang baik ukuran kecil, sedang, sampai
besar. untuk menambah penampang telapak tangan dengan cara
demikian tahan air akan lebih besar sehingga diperkirakan dapat
meningkatkan kekuatan dan kecepatan berenang, meskipun demikian
penggunaan paddle akan kemungkinan meningkatkan otot perenang
gaya bebas, akan tetapi gerakan pada perenangnya (prekuensi gerakan
tangan jadi berkurang) sehingga kemungkinan hanya kekuatan yang
meningkatkan tetapi kecepatannya menjadi berkurang.
5. Menurut robert madrigal (1983) Rubber resistance adalah alat bantu
berupa karet yang diikatkan pada pinggul perenang dengan maksud
perenang akan meningkatkan kekuatan ototnya, untuk meregangkan
otot tersebut semaksimal mungkin dengan demikian semakin
meregang akan terasa semakin berat kayuhan yang harus dijalankan
oleh perenang yang menggunakan rubber resistance pada saat latihan
akan mendapatkan beban yang lebih besar dalam menahan laju
renangannya sehingga dengan demikian perenang akan berusaha untuk
mengerahkan tenaganya secara maksimal yang memungkinkan
meningkatnya powerLutan (1998:398) mendefinisikan metode adalah:
sebagai suatu cara yang spesifik untuk menyuguhkan tugas-tugas
belajar (Learning task) secara sistematis yang terdiri dari seperangkat
tindakan guru, penyediaan kondisi belajar yang efektif dan bimbingan
yang difokuskan pada penguasaan isi dari pengalaman belajar yang
diarahkan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
6. Menurut Paulus levinus Pesurnay dan Dikdik Zafar Sidik (2008: 92)
metode Repetisi yaitu metode yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan aerobic juga anaerobic itu semua bergantung dari
kecepatan berlari yang dilakukan. Gambeta (1989: 96) mengatakan
bahwa: “Repeat training imimproves or anaerobic fitness, depending
on the speed of the fast run”. Adapun intensitas latihan harus dengan kemampuan 100% dengan denyut jantung di bawah 120 denyut/ menit
Otep Baskara, 2014
Perbandingan Repetition Training Melalui Paddle Dengan Rubber Resistance Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 M
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7. Menurut Harsono (1988 ; 216) menjelaskan bahwa,“kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, atau kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.”cabang olahraga yang beregulasi pada waktu membutuhkan kecepatan untuk mendapatkan poin atau nilai yang tinggi.
8. Menurut DRS. H. Badruzaman, M.Pd (2007) dalam modulnya tentang “teori
renang I”.mengemukakan : renang adalah suatu jenis olahraga yang dilakukan di air, dari beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan definisi renang sebagai berikut renang adalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan di air, baik air kolam, sungai, danau, maupun di laut. Renang dalam kontek olahraga adalah suatu nomor pertandingan pada cabang olahraga air, secara formal terdiri dari 4 gaya yang diperlombakan baik pada kejuaraan-kejuaraan regional,nasional maupun internasional.
Otep Baskara, 2014
Perbandingan Repetition Training Melalui Paddle Dengan Rubber Resistance Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 M
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penulis menggunakan metode eksperimen untuk membuktikan kebenaran
hipotesis dan juga untuk mengetahui dampak metode latihan yang lebih
baik.“Eksperimen adalah mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat suatu
hasil”. Sudjana dan Ibrahim (1987:19) menjelaskan :
Penelitian eksperimen sederhana mengandung tiga ciri pokok yaitu : 1. Adanya variabel bebas yang dimanipulasikan. 2. Adanya pengendalian atau pengontrolan semua variabel lain kecuali variabel bebas. 3. Adanya pengamatan atau pengukuran terhadap variabel terikat sebagai efek dari variabel bebas.
Eksperimen pada umumnya dianggap sebagai metode penelitian yang
paling canggih dan dilakukan untuk menguji hipotesis. Metode ini mengungkapkan
hubungan antara dua variable lainnya dan eksperimen itu sendiri direncanakan dan
dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk
menguji hipotesis”.
Bereksperimen adalah mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat suatu
hasil dan hasil itu akan menegaskan bagaimana hubungan sebab akibat antara
variabel-variabel yang diselidiki.
B. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2007:) Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini terdapat dua buah veriabel yaitu variabel bebas dan
variabel terikat.
Otep Baskara, 2014
Perbandingan Repetition Training Melalui Paddle Dengan Rubber Resistance Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 M
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel bebas adalah: variabel perlakuan yang akan diberikan kepada
sample penelitian dengan maksud agar sample tersebut memberikan respon yang
sesuai dengan kemampuannya sehingga terjadi perubahan pada perilakunya.
Variabel bebas dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel alat bantu dan
metode interval.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah:
a. Alat bantu latihan :
- Paddle menggunakan metode repetition training
- Rubber resistance menggunakan metode repetition training
b. Metode Repetisi
2. Variabel terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas. Disebut variabel terikat karena variabel ini
dipengaruhi oleh variabel bebas atau variabel independent. Yang menjadi variabel
terikat dalam penelitian ini adalah berenang gaya bebas 50m.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan gambaran atau suatu rencana untuk
mengumpulkan, menganalisis, dan menyimpulkan suatu data agar dapat
dilaksanakan sesuai dengan tujuan penelitian serta sebagai acuan dalam melakukan
penelitian. Nazir (2005:84) mengemukakan bahwa: “Desain penelitian adalah
semua proses yang dilakukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”
Menurut Lutan (2007:165) menjelaskan bahwa: “desain pretest post test
group digunakan terdiri atas dua kelompok subjek kedua-duanya diukur atau
diobservasi dua kali.”
Pengukuran pertama dilakukan melalui tes awal atau pre-test dan
pengukuran kedua melalui test akhir atau yang disebut juga post-test. Tes awal atau
pre-test digunakan untuk mengambil data sampel sebelum diberikan latihan dan tes
akhir digunakan untuk mengambil data dari sampel yang sudah diberikan latihan.
Penetapan kelompok dalam penelitian ini dilakukan menggunakan nonrandom
34
Otep Baskara, 2014
Perbandingan Repetition Training Melalui Paddle Dengan Rubber Resistance Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 M
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
alasan peneliti mempunyai tujuan untuk memperoleh kelompok atau sampel yang
homogen kemampuanya dan mengurangi bias pada hasil post-test pada
masing-masing kelompok.
Gambar 3.1
Desain Penelitian
Keterangan:
Kelompok A : Latihan menggunakan paddle
Kelompok B : Latihan menggunakan rubber resistance
O1 : Tes awal berenang 50 meter
O2 : Tes akhir berenang 50 meter
X1 : Kelompok eksperimen paddle
X2 : Kelompok eksperimen rubber resistance
Adapun langkah-langkah yang penulis lakukan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Menentukan populasi.
2. Memilih dan menetapkan sampel.
3. Mengadakan tes awal.
8. Melakukan pengujian hipotesis/analisis data
9. Mengambil kesimpulan.
Kelompok A
Kelompok B
O1 X1 O2
Otep Baskara, 2014
Perbandingan Repetition Training Melalui Paddle Dengan Rubber Resistance Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 M
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Langkah-Langkah pengambilan data yang penulis tempuh adalah:
Gambar 3.2
Bagan Langkah-langkah Penelitian
D. Populasi dan Sample
Dalam penelitian ini, dibutuhkan sekumpulan orang untuk ikut terlibat di
dalamnya, Dimana mereka berasal dari suatu populasi dalam suatu wilayah/
lingkungan dengan keragaman yang beragam. Menurut Sugiyono (2009:80)
dijelaskan:
POPULASI
SAMPLE
TES AWAL
Metode
Repetition training
Kel A Paddle Kel B Rubber Resistance
TEST AKHIR
PENGOLAHAN DATA DAN
36
Otep Baskara, 2014
Perbandingan Repetition Training Melalui Paddle Dengan Rubber Resistance Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 M
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10 Orang perenang yang pernah berprestasi di tingkat Jawa Barat dan
Nasional. dibagi menjadi ke 2 kelompok yaitu kelompok yang menggunakan
paddle (kelompok A) dan kelompok yang menggunakan rubber resistance
(kelompok B).
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempuyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”.
Pernyataan ini sama dengan yang dikemukakan oleh Arikunto (1997:108)
“Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Populasi dalam penelitian ini
adalah anggota klub renang Shark Aquatic Bandung yang berjumlah 25 orang.
Dari sekian banyak populasi yang ada, akan diambil beberapa orang untuk
dijadikan sampel penelitian. Mengenai hal ini, Sugiyono (2009:81) menjelaskan
bahwa, “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”
Teknik pengambilan sample dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling. menurut Prof. Dr. S. Nasution, M.a (2012:98) Bahwa
dikatakan sampel yang dipilih dengan cermat hingga relevan dengan desain
penelitian. Peneliti akan berusaha agar dalam sampel itu terdapat wakil-wakil dari
segala lapisan populasi.
Untuk mempermudah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu
penelitian, diperlukan alur yang menjadi pegangan agar penelitian tidak keluar dari
ketentuan yang sudah ditetapkan sehigga tujuan atau hasil yang diinginkan akan
sesuai dengan harapan. Pembagiannya sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu,
kelompok A (paddle) dan kelompok B (rubber resistance). Untuk menentukan
kelompok yang akan diberikan latihan paddle dan rubber resistance, terlebih
dahulu dilakukan tes awal, setelah diperoleh data, kemudian dilakukan ranking
untuk membagi dua kelompok dengan menggunakan teknik mencocokkan
Otep Baskara, 2014
Perbandingan Repetition Training Melalui Paddle Dengan Rubber Resistance Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 M
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar Tabel 3.3
Pengelompokkan Sampel Menggunakan Teknik Mencocokkan (Matching)
Kelompok A (Paddle) Kelompok B (Rubber Resistance)
1 2
4 3
5 6
8 7
9 10
Teknik mencocokan (matching) ini digunakan untuk tingkat homogenitas
dari kedua kelompok sehingga memiliki kelompok yang memiliki kemampuan
yang rata – rata sama.
E. Instrumen Penelitian
Pengetesan yang efektif dapat dihasilkan dengan cara hindarkan
kesalahan-kesalahan pelaksanaan test. Data tersebut diperoleh pada awal eksperimen sebagai
data awal dan pada akhir eksperimen sebagai data akhir. Tujuanya agar
mengetahui pengaruh hasil pelakuannya dan perbedaanya yang merupakan tujuan
akhir dari eksperimen. Variabel-Variabel yang akan diteliti sebagai landasan untuk
memperoleh data penelitian adalah tes pengukuran kecepatan berenang gaya bebas
50 meter.
Variabel Penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2007).
Kegunaan variabel penelitian diantaranya adalah :
• Untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data
38
Otep Baskara, 2014
Perbandingan Repetition Training Melalui Paddle Dengan Rubber Resistance Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 M
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu • Untuk pengujian hipotesis
Dalam penelitian ini dapat diidentifikasi melalui beberapa variabel sebagai
berikut :
1. Variabel Bebas (Independent Varible)
Variabel Bebas adalah variabel perlakuan yang akan diberikan kepada
sample penelitian dengan maksud agar sample tersebut memberikan respon yang
sesuai dengan kemampuannya sehingga terjadi perubahan pada perilakunya
(Arikunto, Suharsimi, 2002). Perlakuan yang diberikan menggunakanalat bantu
dalam melatih.
Alat bantu yang digunakan pada penelitian ini merupakan variabel bebas
yang terdiri dari :
a. Paddle dengan menggunakan metode repetition training
b. Rubber resistance dengan menggunakan metode repetition training
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel Terikat merupakan Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas (Arikunto, Suharsimi, 2002). Disebut Variabel
Terikat karena variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas/variabel independent.
Variabel terikat yang akan diteliti dalam penelitian ini berupa kecepatan berenang
gaya bebas 50 m.
F. Proses Pengembangan Instumen 1. Test awal
Sebelum melakukan penelitian berupa metode Repetition training melalui
Paddle Dan Rubber Resistance maka penulis melakukan tes awal terlebih dahulu
terdapat sample yaitu dilakukan pada perenang Shark Aquatic Bandung dimulai
sejak tanggal 16-03-2014, pukul 16.30 WIB, bertempat di kolam renang
TIRTALEGA jalan Moh Toha No 70 Bandung.
Otep Baskara, 2014
Perbandingan Repetition Training Melalui Paddle Dengan Rubber Resistance Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 M
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kelompok berlatih dengan menggunakan alat bantu paddle (kelompok A)
dan kelompok yang menggunakan rubber resistance (kelompok B). berlatih selama
6 minggu, dengan frekuensi latihan seminggu 3x pertemuan, jumlah pertemuannya
18 kali. dimulai pada tanggal 16-Maret 2014 sampai dengan tanggal 30 april 2014.
dengan intensitas secara bertahap dari yang ringan sampai ke yang berat yaitu
dengan cara menambah waktu latihan dan kecepatannya.
Lamanya waktu eksperimen tersebut pendapat Harsono (1988:194) yang
menyatakan bahwa: “Sebaiknya latihan dilakukan tiga kali seminggu dan diselingi
dengan satu hari istirahat untuk memberikan kesempatan bagi otot dalam
berkembang dan mengadaptasi diri pada hari istirahat tersebut”.
Untuk lamanya jangka waktu latihan selama 6 minggu berdasarkan pada
Harsono (1988:154) yang mengemukakan: “Latihan kondisi fisik per-season yang
intensif selama 6-10 minggu. “Pendapat ini juga sama dengan yang dinyatakan
oleh Kosasih (1985:28) :”Sebaiknya berlatih paling sedikit tiga kali seminggu”.
Latihan yang dilakukan terdiri dari 3 bagian yaitu: a) Latihan Pemanasan
Sebelum melakukan latihan ini sample diberikan latihan pemansan atau
warming up dengan bimbingan dari penulis kurang lebih selama 15-20 menit.
Pemanasan ini bertujuan untuk menyiapkan tubuh supaya siap dalam melakukan
latihan inti. Menurut Giriwijoyo (2007:154) menyatakan :”Pemanasan
dimaksudkan untuk mempersiapkan raga dalam menjalani latihan inti atau
pertandingan”. Pemanasan yang diberikan yaitu peregangan statis seluruh anggota tubuh kemudian peregangan secara dinamis dengan melakukan gerakan-gerakan
bounce pada anggota tubuh, Kemudian dilanjutkan dengan pemanasan di kolam
renang sesuai dengan arahan dari penulis tersebut.
b) Latihan inti
Latihan inti ini merupakan latihan kekuatan lengan pada paddle dengan
menggunakan metode repetisi. Latihan paddle menggunakan metode repetition
training diberikan kepada kelompok A, dan rubber resistance menggunakan
40
Otep Baskara, 2014
Perbandingan Repetition Training Melalui Paddle Dengan Rubber Resistance Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 M
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan total waktu kurang lebih 50 menit. Untuk pelaksanaan latihan ini dapat
dilihat pada lampiran program latihan dengan paddle menggunakan metode
repetition training dan rubber resistance menggunakan metode repetition training
yang disusun secara sistematis, terus menerus dan berulang ulang dengan istirahat
tiap setnya.
c) Latihan Pendinginan
Setelah melakukan latihan inti, sample akan melakukan latihan pendinginan
dengan bimbingan dari penulis kurang dari 10menit, yaitu melakukan berenang
rileks sejauh 200 meter hingga akhirnya berhenti berenang, kemudian disusul
dengan gerakan pelamasan di darat.
3. Tes Akhir
Setelah masa eksperimen berakhir, maka untuk mengetahui ada atau
tidaknya peningkatan hasil latihan, maka dilakukan pengetesan akhir. Pelaksanaan
test akhir ini dilaksanakan dengan sample 10 orang dibagi ke dalam 2 kelompok
yaitu: alat bantu latihan paddle kelompok A dan alat bantu latihan rubber
resistance kelompok B dengan menggunakan metode repetition training,
Atlet bersiap pada start block/ lintasannya masing-masing
Ketika perenang sudah siap di atas start blok coach standby, maka atlet bersiap menunggu aba – aba peluit
Setelah aba – aba peluit di tiup, atlet sesegera mungkin berenang sampai finish dan hasil pencapaian nya akan di catat oleh timers.
test akhir tersebut dilaksanakan pada hari senin, 21 april 2014 pada pukul
16.30 WIB yang bertempat di kolam renang TIRTALEGA jalan Moh Toha No 70
Bandung.
G. Teknik Pengumpulan Data Dan Alasan Rasionalnya
Setelah data terkumpul dari hasil tes awal dan akhir, analisis data dilakukan
dengan menggunakan teknik analisis statistik. Langkah langkah pengolahan data
tersebut ditempuh dengan cara seperti berikut:
1. Mencari Nilai Rata-Rata
Otep Baskara, 2014
Perbandingan Repetition Training Melalui Paddle Dengan Rubber Resistance Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 M
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
X
=X = nilai yang dicari
Σx = jumlah skor yang dicari n = jumlah sampel
Σ = “sigma” yang berarti jumlah
2. Mencari Simpangan Baku
Menghitung nilai simpangan baku hasil awal dan tes akhir dari
masing-masing kelompok dengan menggunakan rumus di bawah ini:
Keterangan :
S = Simpangan baku
Xi = skor yang dicapai seseorang
= nilai rata-rata
n = banyaknya sampel
3. Ubah Ke T-Skor
Menyamaratakan dari beberapa jenis skor yang berbeda satuan ukurannya
atau berbeda bobot skornya, menjadi skor baku atau skor standar. Rumus
pendekatan statitik sebagai berikut:
Arti unsur-unsur tersebut di atas adalah: T-skor = skor standar yang dicari
X = skor yang diperoleh seseorang
= nilai rata-rata
S = simpangan baku
4. Uji normalitas
42
Otep Baskara, 2014
Perbandingan Repetition Training Melalui Paddle Dengan Rubber Resistance Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 M
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji kenormalan bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya data
hasil pengukuran. Uji yang akan digunakan adalah dengan uji kenormalan secara
non parametic yang dikenal dengan nama Uji Liliefors (Lo).
Pengujian tersebut ditempuh dengan menggunakan prosedur sebagai
berikut:
a. Menyusun data hasil pengamatan yang dimulai dari nilai pengmatan dari
yang paling kecil sampai nilai pengamatan yang paling besar.
b. Untuk semua nilai pengamatan dijadikan angka baku Z dengan pendekatan
Z skor, yaitu : Z=
c. Untuk tiap angka baku tersebut, dengan bantuan tabel distribusi normal
baku (tabel distribusi Z), kemudian hitung peluang dari masing-masing
nilai X (Fzi) dengan ketentuan : jika nilai Z negatif, maka dalam penentuan
Fzi-nya adalah 0,5-luas daerah distribusi Z pada tabel.
d. Menentukan proporsi masing-masing nilai z (Szi) dengan cara melihat
kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel yang kemudian dibagi dengan
banyaknya sampel.
e. Hitung selisih antara F(zi)- S(zi) dan tentukan nilai mutlaknya.
f. Ambilah harga mutalk yang paling besar diantara harga mutlak dari seluruh
sampel yang ada dan berilah simbol Lo.
g. Dengan bantuan tabel nilai kirtis untuk uji Liliefors, maka tentukan nilai L.
h. Bandingkan nilai L tersebut degan niai Lo untuk menghitung diterima
atau ditolaknya hipotesis, dengan kriteria :
Terima Ho jika Lo < Lα = normal Tolak Ho jika Lo > Lα = tidak normal
5. Uji homogenitas
Dalam menguji homogen tidaknya data yang diperoleh dari 2 variasi,
penelitian melakukan pendekatan uji kesamaan daua variasi , dengan formulasi
rumus :
Otep Baskara, 2014
Perbandingan Repetition Training Melalui Paddle Dengan Rubber Resistance Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 M
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F = homogenitas
- Kriteria pengujian homogenitas adalah diterima Ho jika,
F(1-α)(n-1)<F<F½α (n1-1,n2-1)dan tolak jika, F>F½ (v1,V2).
6. Uji Kesamaan Dua Rata-rata (Skor Berpasangan)
Rumus :
Keterangan :
t = nilai thitungyang dicari
B = Rata-rata nilai beda
SB = Simpangan Baku
n = Jumlah sampel
Kriteria : penerimaan dan penolakan
Terima Ho jika thitung<t1 -½
0.05
Tolak Ho jika thitung> t1-½0.05
Batas penerimaan dan penolakan hipotesis :
T<t1-1/2α
1-½0,05 0,975
dk: = n1-1
= 5-1 = 4
7. Uji Signifkansi perbedaan dua rata-rata satu pihak
44
Otep Baskara, 2014
Perbandingan Repetition Training Melalui Paddle Dengan Rubber Resistance Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 M
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ho :
tidak terdapat perbedaan dampak yang signifikan
antara metode repetition training paddle dengan metode
repetition training rubber resistance terhadap peningkatan
kecepatan renang gaya bebas 50 M pada atlet shark aquatic
Bandung.
H1 :
metode repetition training rubber resistance
dampaknya lebih signifikan terhadap peningkatan kecepatan
renang gaya bebas 50 M pada atlet shark aquatic Bandung.
b. Pendekatan statistik yang digunakan adalah :
t
=,
danKeterangan :
S2 = merupakan simpangan baku gabungan n1 = jumlah sampel kelompok 1
n2 = jumlah sampel kelompok 2 S12 = varians tes awal
S22 = varians tes akhir
X1 = skor rata-rata tes awal
X2 = skor rata-rata tes akhir
c. Kriteria penerimaan dan penolakan Hipotesisnya :
Terima hipotesis jika thitun t (1-0,05)
Otep Baskara, 2014
Perbandingan Repetition Training Melalui Paddle Dengan Rubber Resistance Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 M
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tolak hipotesis jika thitung t (1-0,05)
d. Batas penerimaan dan Penolakan Hipotesis
1-α
1-(0,05)
0,95
Dk =
= 5+5-5
Otep Baskara, 2014
Perbandingan Repetition Training Melalui Paddle Dengan Rubber Resistance Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 M
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan serta analisis data yang telah
penulis lakukan, maka dapat ditarik kesimpulan :
1. Terdapat peningkatan hasil latihan yang menggunakan paddle dengan
metode repetition training, akan tetapi secara penghitungan statistik tidak
meningkat secara signifikan.
2. Terdapat peningkatan hasil latihan yang menggunakan rubber resistance
dengan metode repetition training. akan tetapi secara penghitungan
statistik tidak meningkat secara signifikan.
3. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara metode repetition
training Paddle dengan Rubber Resistance terhadap peningkatan
kecepatan berenang gaya bebas 50 m.
B. SARAN
Saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini
sebagai berikut:
1. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut dengan sample yang besar,
dengan jumlah sampel yang lebih representative mempengaruhi hasil
penelitian dan menghasilkan kajian yang lebih dalam.
2. Perlu juga diadakan penelitian dengan kelompok umur yang berbeda,
dengan gaya renang lainnya seperti :gaya dada, gaya kupu-kupu dan gaya
punggung.
3. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa latihan menggunakan paddle
satu-Otep Baskara, 2014
Perbandingan Repetition Training Melalui Paddle Dengan Rubber Resistance Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 M
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
satunya unsur yang dapat meningkatkan prestasi seorang perenang. Oleh
karena itu perlu ditunjang latihan selain latihan menggunakan alat tersebut.
4. Penulis berharap akan lebih banyak lagi para calon sarjana yang mampu
melakukan penelitian khususnya tentang cabang olahraga renang dengan
metode yang lainnya dengan harapan mampu menambah pembendaharaan
57
Otep Baskara, 2014
Perbandingan Repetition Training Melalui Paddle Dengan Rubber Resistance Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 M
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (1997) Prosedur Penelitian. Jakarta :PT.Rineka Cipta
Anderson, Bob. (1980). Stretching. Canada : Random House
Assosiation, Fina,(2012).Swimming roles
Badruzaman, M.Pd. (2007) Teori Renang 1
Badruzaman, M.Pd. (2008) Teori Renang 2
Bompa, Tudor.O. (1994). Theory And Methodology Of Training. Third
Edition,York University
Bompa, Tudor.O. (1999). Periodezation Training For Sports. York University:
Human Kinetics. United States Of Amerika
Brian Mackenzie. With Glen Cordoza (2012) Power,Speed, Endurance, A
Revolutionary Approach To High Performance Endurance Training
Coreconcepts (2013) More-essential-stretches-for-swimmers.
Corlett, Geoffrey, (1980) Swimming Teaching Theory and Practice, Kaye & Ward,
London.
Counsilman, James E.( 1997) Competitive Swimming Manual For Coaches and
Swimmer, Indian University, London.
C. Rob Orr Dan Jane B.Tyler, (2008). Dasar-Dasar Renang
Dadeng Kurnia, (1987). Pedoman Dasar Pembina Olahraga Renang Prestasi
Prof.Dr.S.Nasution, M.a (2012). Metode Research
Geoffrey Corlett D.L.C (Hons), Dip. Ed, (1980). Swimming Teaching
Harsono, (2010). Coaching, Aspek-Aspek Psikologi Dalam Melatih,
Karnadi, Indik. (2007). “Materi pokok Renang”. Universitas Terbuka. Jakarta
Meier, Dave. (2002). Hand Book The Accelerated Learning, Panduan Kreatif dan
efektif Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan, New York :
McGraw – Hill Companies, Inc
Nugraha, Eka dan Firmansyah, Helmy, (2011), “Pembelajaran Renang” bahan ajar
PJKR dan PGSD, Fakultas Pendidikan Olahrag dan Kesehatan UPI,
Otep Baskara, 2014
Perbandingan Repetition Training Melalui Paddle Dengan Rubber Resistance Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas 50 M
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nurhasan, Hasanudin Cholil, Nidaul Hidayah. (2008). Modul Mata Kuliah
Statistik. Bandung.
Paulchristman .(2013). Swimming-personal-fitness-blog.html
Robert Madrigal (1983) Swimming Technique, Sprint-Assisted Towing.
Sudjana, M.A. (2002). Metode Statistika ; Bidang Pendidikan Olahraga.
Perpustakaan Nasional KDT:Tarsito Bandung 2002
Swimtoslim (2013), muscle-groups-used-swimming.
Sugiyanto, (1995 ). Metode Penelitian Eksperimen
Sugiyono, (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: