ABSTRAK
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN
HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA PADA MATERI ANIMALIA
Deska Aliza
Universitas Sanata Dharma 2016
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan Guru Biologi di SMA Negeri 10 Yogyakarta, didapatkan adanya berbagai masalah seperti nilai rata-rata kelas hanya 64,5% dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran tergolong sangat rendah. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X D SMA Negeri 10 Yogyakarta pada materi Animalia dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tekhnik Picture and Picture.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing siklus sebanyak 2 kali pertemuan. Pada setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pengumpulan data didapatkan dari hasil penilaian kuesioner, post-test dan lembar observasi. Subyek penelitian adalah siswa kelas X D SMA Negeri 10 Yogyakarta yang berjumlah 28 orang.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa. Untuk hasil belajar siswa aspek kognitif meningkat dari rata-rata 85,89 pada siklus I menjadi 87,678 pada siklus II. Sedangkan persentase siswa yang mencapai nilai KKM meningkat dari 92,86% menjadi 100%. Hasil belajar siswa aspek afektif pada siklus I belum ada yang mencapai kriteria tinggi sedangkan pada siklus II 84,5% siswa sudah mencapai kriteria tinggi. Motivasi siswa pada siklus I yaitu 60,71% kategori tinggi dan pada siklus II meningkat menjadi 92,9% kategori tinggi. Data yang diperoleh menunjukkan indikator yang ingin dicapai telah memenuhi target yaitu 75 untuk nilai rata-rata kognitif, 75% untuk ketuntasan KKM, 70% untuk nilai afektif siswa, dan 70% untuk motivasi siswa. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tekhnik Picture and Picture dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar biologi siswa kelas X D SMA Negeri 10 Yogyakarta pada materi Animalia.
ABSTRACT
THE USE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TECHNICAL PICTURE AND PICTURE TO ENHANCE MOTIVATION AND LEARNING OUTCOME OF THE 10TH GRADE STUDENTS SMA NEGERI 10
YOGYAKARTA TOWARDS ANIMALIA TOPIC Deska Aliza
Universitas Sanata Dharma 2016
After observing and interviewing the Biology teacher of SMA Negeri 10
Yogyakarta, many problems exist in the learning process of studying Biology. The
problems are the class’ average score is only 64.5% and students’ motivation in the learning process is relatively very low. This research is conducted to enhance motivation and the learning outcomes of the 10th grade students class D SMA Negeri
10 Yogyakarta towards Animalia topic using cooperative learning technical Picture and Picture.
This research is a classroom action research and it is done in two cycles. Each cycle is done within two meetings and has two periods. For each cycle, there are four sequences; the plan, execution, observation and reflection. The data collection is gathered from the scoring of questionnaire sheets, post-tests, and observation sheets. The subjects are the 28 students of 10th grade class D SMA Negeri 10 Yogyakarta.
The result of the study reveals the enhancement of the learning motivation and learning outcome of students. Students’ learning outcome in cognitive aspect increases from 85,89 to 87,678 in the average on the first cycle. In addition, there is an enhancement of KKM score among students from 92,86% to 100%. Learning outcome students’ on first cycle no one has reached an criteria in addition on the second cycle 84,5% of students have reached high criteria. Motivation students’ at first cycle is 60,71% high category and at second cycle increased to 92,9% high category. According to the data above, it shows the indicator that writer wants to achieve has been accomplished. The targets are 75 for cognitive average score, 75% for KKM accomplishment, 70% for the students’ affective aspect, and 70% for the minimum target of students’ motivation in the learning process. According to the data above, the writer may conclude that cooperative learning model Picture and Picture is effective to enhance students’ motivation and learning outcome in Biology subject class D SMA Negeri 10 Yogyakarta towards Animalia topic.
i
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN
HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA PADA MATERI ANIMALIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi
Disusun oleh :
Deska Aliza
NIM : 121434033
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk :
Tuhan yang Maha Esa
Ayah, Ibu dan Keluarga besar tersayang
Dosen-dosen Program Studi Pendidikan Biologi
Sahabat-sahabatku Pendidikan Biologi 2012
v MOTTO
ILMU TANPA AGAMA ADALAH LUMPUH
AGAMA TANPA ILMU ADALAH BUTA
ABSTRAK
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN
HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA PADA MATERI ANIMALIA
Deska Aliza
Universitas Sanata Dharma 2016
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan Guru Biologi di SMA Negeri 10 Yogyakarta, didapatkan adanya berbagai masalah seperti nilai rata-rata kelas hanya 64,5% dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran tergolong sangat rendah. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X D SMA Negeri 10 Yogyakarta pada materi Animalia dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tekhnik
Picture and Picture.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing siklus sebanyak 2 kali pertemuan. Pada setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pengumpulan data didapatkan dari hasil penilaian kuesioner, post-test dan lembar observasi. Subyek penelitian adalah siswa kelas X D SMA Negeri 10 Yogyakarta yang berjumlah 28 orang.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa. Untuk hasil belajar siswa aspek kognitif meningkat dari rata-rata 85,89 pada siklus I menjadi 87,678 pada siklus II. Sedangkan persentase siswa yang mencapai nilai KKM meningkat dari 92,86% menjadi 100%. Hasil belajar siswa aspek afektif pada siklus I belum ada yang mencapai kriteria tinggi sedangkan pada siklus II 84,5% siswa sudah mencapai kriteria tinggi. Motivasi siswa pada siklus I yaitu 60,71% kategori tinggi dan pada siklus II meningkat menjadi 92,9% kategori tinggi. Data yang diperoleh menunjukkan indikator yang ingin dicapai telah memenuhi target yaitu 75 untuk nilai rata-rata kognitif, 75% untuk ketuntasan KKM, 70% untuk nilai afektif siswa, dan 70% untuk motivasi siswa. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tekhnik Picture and Picture dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar biologi siswa kelas X D SMA Negeri 10 Yogyakarta pada materi Animalia.
ix ABSTRACT
THE USE OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TECHNICAL PICTURE AND PICTURE TO ENHANCE MOTIVATION AND LEARNING OUTCOME OF THE 10TH GRADE STUDENTS SMA
NEGERI 10 YOGYAKARTA TOWARDS ANIMALIA TOPIC Deska Aliza
Universitas Sanata Dharma 2016
After observing and interviewing the Biology teacher of SMA Negeri 10
Yogyakarta, many problems exist in the learning process of studying Biology. The
problems are the class’ average score is only 64.5% and students’ motivation in the learning process is relatively very low. This research is conducted to enhance motivation and the learning outcomes of the 10th grade students class D SMA
Negeri 10 Yogyakarta towards Animalia topic using cooperative learning
technical Picture and Picture.
This research is a classroom action research and it is done in two cycles. Each cycle is done within two meetings and has two periods. For each cycle, there are four sequences; the plan, execution, observation and reflection. The data collection is gathered from the scoring of questionnaire sheets, post-tests, and observation sheets. The subjects are the 28 students of 10th grade class D SMA
Negeri 10 Yogyakarta.
The result of the study reveals the enhancement of the learning motivation and learning outcome of students. Students’ learning outcome in cognitive aspect increases from 85,89 to 87,678 in the average on the first cycle. In addition, there is an enhancement of KKM score among students from 92,86% to 100%. Learning outcome students’ on first cycle no one has reached an criteria in addition on the second cycle 84,5% of students have reached high criteria. Motivation students’ at first cycle is 60,71% high category and at second cycle increased to 92,9% high category. According to the data above, it shows the indicator that writer wants to achieve has been accomplished. The targets are 75 for cognitive average score, 75% for KKM accomplishment, 70% for the students’ affective aspect, and 70% for the minimum target of students’ motivation in the learning process. According to the data above, the writer may conclude that cooperative learning model
Picture and Picture is effective to enhance students’ motivation and learning
outcome in Biology subject class D SMA Negeri 10 Yogyakarta towards Animalia topic.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat-Nya yang
melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Penerapan
Pembelajaran Kooperatif Teknik Picture and Picture Untuk Meningkatkan
Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Yogyakarta Pada
Materi Animalia”.
Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program studi Pendidikan Biologi. Penulis
menyadari bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada
1. Allah Swt. yang selalu memberi rahmat kehidupan, penyertaan, dan
memberkatiku sepanjang waktu.
2. Orang tua dan keluarga besar yang telah memberikan dorongan
semangat serta perhatian sehingga aku dapat sampai sekolah ke jenjang
ini.
3. Ibu Dra Maslichah Asy’ari, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah sabar menghadapi saya selama bimbingan dan berkenan
meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dan bimbingan
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
4. Ibu Dra. Dyah Amin selaku guru biologi SMA Negeri 10 Yogyakarta
yang telah membantu dalam pelaksanaaan penelitian dan membimbing
saya.
5. Bapak dan Ibu dosen Pendidikan Biologi Pak Tri, Pak Kris, Bu Luisa,
Romo Wir, Bu Ika, Bu Nana, Bu Wiwid, Bu Ratna, Bu Nia, Pak
Suthardi, dan segenap Staff Sekretariat JPMIPA Sanata Dharma yang
telah mendukung penulisan skripsi ini secara tidak langsung.
6. Sahabat terdekat Damar Sugesti Sulistia yang telah memberikan
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
xiii
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
A. Belajar dan Pembelajaran ... 8
B. Motivasi Belajar ... 10
C. Hasil Belajar ... 14
D. Pembelajaran Kooperatif ... 18
E. Teknik Picture And Picture ... 21
F. Pembelajaran Animalia ... 24
G. Kajian Empiris ... 24
H. Kerangka Berpikir ... 25
I. Hipotesa………...….28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 29
A. Jenis Penelitian ... 29
B. Setting Penelitian ... 29
C. Variabel Penelitian ... 29
D. Rancangan Tindakan ... 30
E. Instrumen Penelitian ... 33
G. Analisis Data ... 36
H. Indikator Keberhasilan Penelitian………...41
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN ... 43
A. Pelaksanaan Penelitian ... 43
B. Hasil Penelitian ... 43
C. Analisis Data ... 55
D. Pembahasan ... 58
BAB V KESIMPULAN ... 67
A. Kesimpulan ... 67
B. Saran ... 67
DAFTAR PUSTAKA ... 69
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Metode Pengumpulan Data ... 36
Tabel 3.2 Penetapan Skor Motivasi Belajar ... 37
Tabel 3.3 Kategori Motivasi Belajar Siswa ... 37
Tabel 3.4 Kriteria Skor Ketuntasan Individu ... 38
Tabel 3.5 Kriteria Aspek Afektif Siswa ... 40
Tabel 3.6 Indikator Keberhasilan Penelitian ... 41
Tabel 4.1 Data Motivasi Awal Siswa ... 45
Tabel 4.2 Hasil Observasi Aspek Afektif Siswa Siklus I... 48
Tabel 4.3 Hasil Post-test Siklus I ... 49
Tabel 4.4 Hasil Observasi Aspek Afektif Siswa Siklus II ... 53
Tabel 4.5 Hasil Post-test Siklus II ... 53
Tabel 4.6 Data Motivasi Akhir Siswa ... 54
Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Post-test Siklus I dan Siklus II ... 56
Tabel 4.8 Persentase Aspek Afektif Siswa Siklus I dan Siklus II ... 57
Tabel 4.9 Analisis Item Kuesioner Motivasi Pernyataan Positif………...…59
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ... 27
Gambar 3.1 Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart ... 30
Gambar 4.1 Siswa Berdiskusi Dalam Kelompok ... 46
Gambar 4.2 Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelompok dan Menempel Kartu Gambar di Papan Tulis ... 47
Gambar 4.3 Obsever Saat Melakukan Observasi di Kelas ... 49
Gambar 4.4 Siswa Saat Mengerjakan Post-test Siklus I ... 50
Gambar 4.5 Siswa Berdiskusi Dalam Kelompok dan Menempelkan Gambar di Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 52
Gambar 4.6 Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelompok... 52
Gambar 4.7 Peneliti Menyampaikan Materi Kepada Siswa ... 53
Gambar 4.8 Siswa Mengerjakan Post-test Siklus II... 54
Gambar 4.9 Persentase Motivasi Awal Siswa... 55
Gambar 4.10 Persentase Motivasi Akhir Siswa ... 56
Gambar 4.11 Perbandingan Persentase Motivasi Awal dan Akhir Siswa ... 59
Gambar 4.12 Perbandingan Nilai Kognitif Siklus I dan Siklus II ... 62
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Silabus ... 71
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 73
Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 83
Kisi-Kisi ... 102
Soal Post-test, dan Kunci Jawaban ... 107
Lembar Observasi Kelas ... 121
Lembar Kuisioner ... 123
Data Nilai Post-test I ... 125
Data Nilai Post-test II ... 126
Hasil Observasi Siklus I dan Siklus II ... 127
Data Perhitungan Kuisioner Motivasi Awal dan Akhir ... 129
Hasil Post-test I tertinggi dan terendah ... 131
Hasil Post-test II tertinggi dan terendah ... 139
Hasil LKS siklus I pertemuan 1 ... 147
Hasil LKS siklus I pertemuan 2 ... 149
Hasil LKS siklus II pertemuan 1 ... 151
Hasil LKS siklus II pertemuan 2 ... 154
Media Picture and Picture yang di Gunakan Pada Siklus I dan Siklus II ... 157
Hasil Lembar Observasi ... 158
Hasil Lembar Kuisioner Motivasi Awal ... 162
Hasil Lembar Kuisioner Motivasi Akhir... 164
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan kegiatan dimana terjadinya proses belajar.
Didalam pembelajaran pendidik memberikan ilmu dan pengetahuan kepada
peserta didik. Dari proses pembelajaran ini diharapkan siswa atau peserta
didik dapat memperoleh pengetahuan dan ditunjukkan dengan perubahan
dalam diri peserta didik menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.
Biologi merupakan salah satu pelajaran yang mencakup ilmu alam atau
keseluruhan makhluk hidup yang ada di bumi ini. Dengan ilmu yang begitu
luas biologi tidak dapat dikuasai atau dipahami hanya dengan mendengarkan
penjelasan dari guru. Dengan menjelaskan materi saja siswa akan menjadi
pasif. Tekhnik yang digunakan guru dalam proses pembelajaran
dengan cara menjelaskan atau biasa disebut ceramah kurang dapat
meningkatkan motivasi siswa untuk belajar biologi. Guru dapat menggunakan
beberapa metode pembelajaran yang meningkatkan keaktifan dan motivasi
belajar biologi siswa. Salah satu cara pembelajaran yang dapat diterapkan
menggunakan gambar-gambar yang dapat menarik perhatian siswa
sehingga dapat termotivasi dalam mengikuti pembelajaran di kelas.
Berdasarkan pengalaman peneliti selama masa PPL di SMA Negeri 10
Yogyakarta, diketahui bahwa kegiatan pembelajaran masih menggunakan
metode ceramah dengan bantuan media powerpoint. Teknik ceramah membuat
siswa menjadi kurang aktif selama pembelajaran dan proses pembelajaran terlihat
tidak menarik. Meskipun selama pembelajaran, guru memberikan kesempatan
untuk melakukan tanya jawab, namun hanya beberapa siswa saja yang mau
bertanya sehingga peran guru masih sangat dominan. Siswa hanya mendengarkan
penjelasan pelajaran dari guru tanpa adanya aktivitas yang melibatkan siswa
untuk aktif. Selain itu, selama proses pembelajaran siswa juga sibuk sendiri dan
tidak menghiraukan penjelasan dari guru seperti mengobrol dengan teman
sebangku hingga menggangu temannya sampai membuat keributan di kelas.
Berdasarkan hasil ulangan harian biologi pada materi animalia kelas X D
sebelumnya didapatkan nilai rata-rata 64,5. Dari nilai rata-rata yang diperoleh
38,5 % siswa yang memperoleh nilai di atas KKM sementara 61,5 % siswa
memperoleh nilai di bawah KKM yang ditentukan. Secara nasional pembelajaran
dianggap tuntas apabila KKM minimal 75%. Dari data tersebut terlihat bahwa
hasil belajar siswa kelas X D masih perlu ditingkatkan. Hal ini disebabkan karena
metode pembelajaran yang dipakai oleh guru masih menggunakan metode
hampir sama terus menerus di setiap materi pembelajaran maka akan
menimbulkan kebosanan bagi siswa. Untuk itu maka diperlukan suatu tindakan
untuk memperbaiki proses pembelajaran yang dapat membangkitkan motivasi
siswa.
Salah satu cara untuk membangkitkan motivasi siswa adalah dengan
menerapkan pembelajaran yang lebih menarik, tidak hanya dengan cara ceramah
dan bantuan powerpoint saja. Biologi sebagai sebuah ilmu alam mengkaji tentang
makhluk hidup. Obyek biologi bisa diamati secara langsung dan akan lebih
bermakna apabila menggunakan teknik atau cara yang menyenangkan yang
melibatkan siswa dalam berpikir sehingga mudah mendalami materi yang
disampaikan dalam pembelajaran. Pembelajaran teknik Picture and Picture dapat
membantu siswa mengamati secara langsung materi yang disampaikan melalui
gambar-gambar yang terkait dengan materi yang dipelajari.
Menurut Suprijono (2009), pembelajaran kooperatif adalah konsep belajar
dalam bentuk kelompok. Salah satu teknik kooperatif adalah Picture and Picture
yang diharapkan dapat membantu meningkatkan keaktifan siswa selama proses
pembelajaran.
Menurut Suprijono (2009) teknik Picture and Picture adalah teknik
pembelajaran yang menggunakan gambar dipasangkan atau diurutkan menjadi
menyampaikan materi sebagai pengantar. Setelah itu guru menunjukkan atau
memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi. Siswa tidak
hanya mendengar dan membuat catatan. Guru memanggil siswa secara
bergantian memasang atau mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan
yang logis. Ditanyakan juga alasan atau dasar pemikiran urutan gambar
tersebut. Guru mulai menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi
yang ingin dicapai.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas peneliti bernaksud
melakukan penelitian dengan judul “PENERAPAN PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TEKNIK PICTURE AND PICTURE UNTUK
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : “Apakah
penerapan pembelajaran kooperatif teknik Picture and Picture dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 10
Yogyakarta pada materi Animalia?”
C. Batasan Masalah
Dapat menemukan jawaban dari suatu masalah dengan efisien dan
terarah, maka diperlukan suatu batasan masalah yang akan dikaji secara
mendalam. Pada penelitian ini, batasan masalahnya adalah sebagai berikut.
1. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X D SMA Negeri 10
Yogyakarta semester genap tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah
siswa 28 orang.
2. Obyek penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Kurikulum yang digunakan adalah KTSP.
b. Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu animalia dengan
Standar Kompetensi : 3. Memahami manfaat keanekaragaman hayati
dan kompetensi dasar 3.4 Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam
dunia hewan dan peranannya bagi kehidupan, khususnya pada hewan
invertebrata.
c. Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala
animalia yang diukur melalui angket/kuisioner yang diberikan kepada
siswa.
d. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah aspek
kognitif dan aspek afektif, aspek kognitif diketahui melalui hasil tes
tertulis dalam bentuk pilihan ganda, sedangkan aspek afektif
diketahui melalui lembar observasi.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi
dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 10 Yogyakarta pada materi
animalia melalui pembelajaran kooperatif teknik Picture and Picture.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini bagi siswa, guru, sekolah, maupun bagi
peneliti sendiri adalah sebagai berikut :
1. Manfaat bagi siswa.
a. Membantu siswa dalam memahami materi Animalia dengan
mudah dan lebih menyenangkan, sehingga motivasi dan hasil
belajar siswa dapat meningkat.
b. Memberikan suasana baru dalam pembelajaran sehingga
2. Manfaat bagi guru
a. Memberikan masukan bagi guru mengenai manfaat
pembelajaran kooperatif teknik Picture And Picture untuk
meningkatkan motivasi belajar biologi siswa.
b. Memberikan sumbangan pemikiran bagi guru dalam pemilihan dan
penggunaan teknik pembelajaran sebagai evaluasi guru
dalam meningkatkan motivasi belajar biologi siswa
3. Manfaat bagi sekolah
a. Menjadi bahan pertimbangan dalam menyusun program
peningkatan proses pembelajaran pada tahap berikutnya.
b. Meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah khususnya mata
pelajaran biologi.
4. Manfaat bagi peneliti
a. Penelitian ini dapat menambah pengalaman bagi peneliti terkait
cara mengajar dengan teknik Picture and Picture.
b. Penelitian ini dapat menambah pengetahuan yang berkaitan
dengan cara meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada
pembelajaran biologi dan dapat dijadikan bekal bagi masa depan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Belajar dan Pembelajaran 1. Pengertian Belajar
Belajar menurut Siregar dan Nara (2011) adalah suatu proses
perubahan kemampuan kognitif, psikomotorik dan afektif. Perubahan
ditunjukkan dalam tingkah laku, pengetahuan, keterampilan dan juga
sikap. Belajar juga berlangsung seumur hidup, sejak manusia berada
didalam kandungan, tumbuh dan berkembang dari anak-anak, remaja,
hingga ke liang lahat. Salah satu tanda seseorang telah belajar yaitu adanya
perubahan tingkah laku dalam dirinya.
Belajar menurut Skinner dalam Syaiful Sagala (2014) adalah proses
adaptasi seseorang dimana pada saat orang tidak belajar akan
mengakibatkan respon orang tersebut menurun. Sebaliknya jika orang
belajar dengan baik maka responnya akan menjadi lebih baik.
Beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan sesuatu yang dilakukan oleh invidu secara sadar. Pada siswa
belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung
dengan lingkungan dan menghasilkan perubahan dalam pengetahuan,
2. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan interaksi yang
terjadi antara siswa dan guru dalam lingkungan belajar. Pembelajaran
menurut Ridwan Abdullah (2013) merupakan kondisi dimana terjadinya
proses belajar. Pembelajaran yang efektid tidak terlepas dari peran guru
dan kondisi belajar yang efektif, keterlibatan siswa untuk aktif saat
pembelajaran dan sumber belajar yang mendukung. Pembelajaran yang
efektif mencakup tiga faktor, yaitu :
1) Motivasi belajar
2) Tujuan belajar
3) Kesesuian pembelajaran
Pembelajaran menurut Surya (2004) ialah suatu proses untuk
memperoleh perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan dalam
interaksi dengan lingkungannya. Perubahan perilaku sebagai hasil
pembelajaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1) Perubahan yang disadari
Individu yang melakukan proses pembelajaran paham dan sadar
terhadap perubahan yang terjadi dalam dirinya
2) Perubahan yang bersifat kontinyu
Perubahan yang telah terjadi menyebabkan terjadinya perubahan
3) Perubahan yang bersifat fungsional
Perubahan pembelajaran memberikan manfaat bagi individu yang
bersangkutan.
4) Perubahan yang bersifat positif
Perubahan dalam diri individu tersebut semakin bertambah menuju
sesuatu yang lebih baik lagi.
5) Perubahan yang bersifat aktif
Perubahan terjadi melalui aktivitas individu.
6) Perubahan yang bersifat permanen (menetap)
Perubahan terjadi akan berada secara kekal dalam diri individu,
setidaknya untuk masa tertentu.
7) Perubahan yang bertujuan terarah
Perubahan terjadi karena ada sesuatu yang ingin dicapai, misalnya saya
belajar mengaji agar bisa membaca al-qur’an.
B. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi menurut Wlodkowski dalam Siregar dan Nara (2011)
merupakan suatu kodisi yang dapat menyebabkan atau menimbulkan
suatu perilaku tertentu. Motivasi juga yang memberi arah serta
Menurut Cropley dalam Siregar dan Nara (2011) motivasi adalah
sebuah tujuan yang hendak dicapai seseorang melalui perilaku tertentu.
2. Jenis dan Sumber Motivasi
Menurut Siregar dan Nara (2011) motivasi dapat dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu :
a. Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri
individu itu sendiri tanpa adanya pengaruh dari lingkungan
luar.
b. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi dari luar individu, misalnya
pemberian nilai untuk prestasi yang diraih atau pemberian
hadiah sebagai penghargaan yang dapat mendorong motivasi
individu tersebut.
3. Peran Motivasi dalam Pembelajaran
Dalam pembelajaran motivasi memiliki dua peranan penting.
Berikut adalah peranan penting motivasi dalam pembelajaran menurut
Siregar dan Nara (2011) :
a. Peran motivasi yang pertama adalah sebagai daya penggerak
psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
pembelajaran dan menjamin kelangsungan belajar agar dapat
b. Peran motivasi dalam pembelajaran yang kedua adalah
memberikan gairah, rasa semangat yang tinggi dan senang
dalam belajar, sehingga memiliki energi untuk melaksanakan
kegiatan pembelajaran.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi
Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
menurut Ali Imron (1996) :
a. Cita-cita/ aspirasi pembelajar
Cita-cita dari pembelajar dimasa yang akan datang dapat
membuat individu termotivasi untuk meraih apa yang menjadi
cita-citanya.
b. Kemampuan pembelajar
Setiap pembelajar memiliki kemampuan yang
berbeda-beda. Kemampuan pembelajar dalam suatu bidang tertentu dapat
memotivasi pembelajar tersebut agar dapat mengembangkan
kemampuannya.
c. Kondisi pembelajar
Kondisi pembelajar yang dimaksud dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu kondisi fisik dan psikis. Fisik yang lelah dapat
menyebabkan motivasi menjadi rendah. Psikis yang baik misalnya
pembelajar sedang merasa senang dan bahagia akan membuat
d. Kondisi lingkungan belajar
Lingkungan belajar meliputi lingkungan fisik dan
lingkungan sosial. Lingkungan sosial yang tidak menunjukkan
kebiasaan belajar dan kegiatan belajar akan membuat motivasi
pembelajar menjadi rendah, tetapi jika lingkungan menunjukkan
kebiasaan belajar dan kegiatan belajar maka motivasi akan
meningkat. Lingkungan fisik adalah tempat dimana pembelajar
belajar, apakah tempat tersebut nyaman atau tidak.
e. Unsur-unsur dinamis belajar pembelajaran
Unsur-unsur dinamis belajar pembelajaran meliputi
motivasi dan upaya memotivasi pembelajar untuk belajar, bahan
dan alat belajar serta upaya penyediaannya, suasana belajar dan
pengembangannya, kondisi subyek belajar dan upaya
penyiapannya.
f. Upaya guru dalam membelajarkan pembelajar
Guru yang bersungguh-sungguh saat membelajarkan
pembelajar akan menjadikan motivasi belajar siswa tinggi.
5. Upaya-Upaya Memotivasi dalam Belajar
Menurut Ali Imron (1996) terdapat 4 upaya yang dapat dilakukan
oleh guru untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar :
a. Mengoptimalkan penerapan prinsip-prinsip belajar.
Prinsip-prinsip dalam belajar berupa perhatian, keaktifan,
mengoptimalkan prinsip tersebut diperlukan strategi
pembelajaran yang tepat agar mengurangi kendala dalam
proses optimalisasi tersebut.
b. Mengoptimalkan unsur-unsur dinamis belajar.
Dalam mengoptimalkan unsur dinamis belajar diperlukan
kreativitas dalam mempersiapkan alat-alat pembelajaran
bersama siswa.
c. Mengoptimalkan pemanfaatan upaya guru dalam
membelajarkan siswa.
Pada saat mengajar di kelas guru harus menciptakan
suasana yang menyenangkan dan menunjukkan semangat yang
tinggi agar siswa juga termotivasi untuk lebih sangat dalam
mengikuti pembelajaran.
d. Mengembangkan cita-cita/ aspirasi dalam belajar
Mengembangkan aspirasi sangat penting sebagai upaya
dalam memotivasi belajar siswa karena aspirasi atau cita-cita
merupakan sesuatu yang dikejar oleh seseorang.
C. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Suprijono (2009) adalah pola-pola
perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan
1) Informasi verbal adalah kemampuan mengungkapkan pengetahuan
dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
2) Keterampilan intelektual adalah kemampuan mempresentasikan
konsep dan lambang.
3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya sendiri.
4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan gerak jasmani
dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud otomatisme gerak
jasmani.
5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek
berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Sudjana (2009) ada dua faktor- yang mempengaruhi hasil
belajar, yaitu :
a. Faktor Internal
Faktor iternal berupa faktor fisik seperti alat indera, dan faktor
psikis seperti motivasi siswa.
b. Faktor Eksternal
Faktor Eksternal berupa faktor lingkungan sosial meliputi
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
Hasil Menurut Bloom dalam Suprijono (2009) mencakup tiga
kemampuan yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar
yang diharapkan dapat dikuasai siswa dalam penelitian ini adalah
aspek kognitif dan afektif.
1) Aspek kognitif
Domain aspek kognitif menurut Bloom dalam Suprijono adalah
sebagai berikut :
a. Pengetahuan atau ingatan (knowledge)
Mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari dan
disimpan dalam ingatan.
b. Pemahaman (comprehension)
Pemahaman mencakup kemampuan untuk menangkap
makna dan arti dari bahan yang dipelajari.
c. Penerapan (application)
Mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu cara kerja
pada suatu kasus atau problem yang konkret dan baru.
d. Menguraikan (analysis)
Mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke
dalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan atau
organisasinya dapat dipahami dengan baik.
e. Evaluasi (evaluation)
Mengevaluasi adalah membuat suatu pertimbngan
f. Kreasi (creating)
Ada tiga macam proses kognitif yang tergolong dalam
kategori ini yaitu membuat, merencanakan dan memproduksi.
2) Aspek afektif
Domain aspek afektif menurut Bloom dalam Suprijono (2009) yaitu :
1) Sikap menerima (receiving)
Mencakup kepekaan akan adanya suatu sistem nilai, menerima
nilai dan memperhatikan nilai. Seperti membaca buku pelajaran
atau mendengarkan penjelasan guru.
2) Memberikan respon (responding)
Meliputi sikap ingin merespon, puas dalam memberikan respon.
3) Nilai (valuing)
Mencakup kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap
sesuatu dan membuktikan diri sesuai dengan penilaian itu.
4) Organisasi (organization)
Mencakup kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai
sebagai pedoman.
5) Karakteristik (characterization)
mencakup perilaku secara terus menerus sesuai dengan sistem nilai
D. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif menurut Suprijono (2009) adalah konsep
belajar dalam bentuk kelompok. Secara umum pembelajaran kooperatif
dianggap lebih dipimpin oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan
pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan dan informasi yang
dirancang oleh guru untuk membantu siswa menyelesaikan masalah yang
dimaksud. Dalam pembelajaran kooperatif siswa diajak agar mampu
bekerjasama dengan sesama dan menghargai orang lain. Dengan belajar
secara berkelompok siswa juga dilatih untuk saling membantu jika ada
teman dalam satu kelompok yang belum memahami materi pelajaran.
Roger dan David Johnson dalam Suprijono (2009) mengatakan bahwa
tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif.
Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur dalam model
pembelajaran kooperatif harus diterapkan. Lima unsur tersebut adalah :
1) Positve interdependence (saling ketergantungan positif)
Dalam hal ini adanya hubungan timbal balik antar sesama
anggota dalam kelompok agar dapat mencapai keberhasilan
bersama.
2) Interaction face to face (interaksi tatap muka)
Ciri-ciri interaksi tatap muka adalah saling membantu secara
efektif, saling memberi informasi, saling mengingatkan, saling
percaya dan saling membantu.
Dalam hal ini peserta didik harus saling mengenal, mampu
berkomunikasi secara akurat, saling menerima dan mendukung
serta mampu menyelesaikan konflik secara konstruktif.
4) Personal responbility (tanggungjawab perseorangan)
Tanggungjawab perseorangan merupakan kunci untuk menjamin
anggota kelompok menjadi kuat. Setiap orang memiliki
tanggungjawab menguasi materi agar dapat saling melengkapi
kekurangan satu sama lain.
5) Group processing (pemrosesan kelompok)
Tujuan dari pemrosesan kelompok adalah meningkatkan efektivitas
anggota dalam memberikan kontribusi terhadap kegiatan
kolaboratif untuk mencapai tujuan kelompok.
Beberapa metode pembelajaran kooperatif menurut Suprijono (2009)
adalah sebagai berikut :
1) Tipe STAD (Student Teams Achievement Division)
Tipe STAD adalah metode pembelajaran kooperatif yang
melibatkan pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk
pembelajaran individu anggota. Secara ringkas sintak pembelajaran
tipe STAD, yaitu : mengajar, belajar dalam tim, tes dan penghargaan
2) Tipe NHT (Numbered Head Together)
Tipe NHT adalah salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif yang
pada dasarnya merupakan varian dari diskusi kelompok. Tujuannya
untuk memberi kesempatan kepada siswa lain untuk saling berbagi
gagasan dan mempertimbangkan gagasan yang paling tepat.
3) Tipe Jigsaw
Tipe jigsaw termasuk pembelajaran kooperatif dengan sintak :
Pengarahan, informasi bahan ajar, pembentukan kelompok, pemberian
LKS, yang terdiri dari beberapa bagian sesuai dengan banyak siswa
dalam kelompok. Tiap kelompok bertugas membahas bagian tertentu,
bahan belajar tiap kelompok sama. Buat kelompok ahli sesuai bagian
bahan ajar yang sama sehingga terjadi kerja sama dan diskusi. Kembali
ke kelompok asal, pelaksana tutorial pada kelompok asal oleh anggota
kelompok ahli, kesimpulan, evaluasi dan refleksi.
4) TPS (Think Pair Share)
Metode pembelajaran ini tergolong tipe kooperatif yang diawali
guru menyajikan materi klasikal, memberikan persoalan kepada siswa
dan siswa bekerja kelompok dengan cara berpasangan
sebangku-sebangku (think-pairs), presentasi kelompok, kuis individual, membuat
skor perkembangan siswa, mengumumkan hasil kuis dan memberi
reward
5) TGT (Teams Games Tournament)
TGT merupakan metode yang berkaitan dengan STAD, dimana
siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk
memperoleh tambahan skor poin untuk skor tim mereka.
E. Teknik Picture and Picture
Menurut Suprijono dalam Huda (2013) Picture and Picture adalah
salah satu tekhnik belajar yang menggunakan gambar dalam kegiatan
pembelajaran sebagai media pembelajaran. Dalam praktiknya siswa
memasangkan dan mengurutkan gambar menjadi pasangan maupun urutan
yang logis. Pemasangan dan pengurutan gambar yang dilakukan secara
kelompok dengan tujuan meningkatkan interaksi sosial siswa. Dalam
[image:41.595.86.512.206.641.2]kelompok, siswa akan saling membantu dan berdiskusi satu sama lain.
Gambar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah gambar yang berkaitan
dengan materi pembelajaran.
Langkah-langkah pembelajaran teknik Picture and Picture :
1) Penyampaian kompetensi
Pada langkah ini guru diharapkan menyampaikan apakah yang menjadi
kompetensi dasar dan tujuan dalam pembelajaran.
2) Presentasi materi
Guru memberikan motivasi menarik perhatian siswa yang selama ini
3) Penyajian gambar
- Guru membagikan LKS
- Membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar yang terdiri
dari 3-4 orang.
- Memberikan informasi kepada siswa tentang pelaksanaan
pembelajaran Picture and Picture.
4) Pemasangan gambar
- Meminta setiap kelompok menuliskan jawaban hasil diskusi pada
LKS yang telah disediakan
- Meminta siswa maju bergantian mengidentifikasi gambar yang
didapat.
5) Penjajakan
[image:42.595.83.515.139.659.2]Guru bertanya kepada siswa tentang dasar pemikiran dibalik urutan
gambar yang disusun oleh siswa.
6) Penyajian kompetensi
Guru menjelaskan lebih lanjut sesuai dengan kompetensi yang ingin
dicapai.
7) Penutup
Guru bersama siswa merefleksikan mengenai apa yang telah
dipelajari. Refleksi bertujuan untuk memperkuat materi dan
Pembelajaran kooperatif teknik Picture and Picture memiliki
kelebihan dan kekurangan. Berikut ini beberapa kelebihan dan
kelemahan tekhnik Picture and Picture :
Kelebihan teknik Picture and Picture Huda (2013)
1) Guru lebih mengetahui kemampuan masing masing siswa
2) Siswa dilatih berpikir logis dan sistematis
3) Siswa dibantu belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu
subyek bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam
praktik berpikir.
4) Motivasi siswa untuk belajar semakin berkembang
5) Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas.
Kelemahan teknik Picture and Picture menurut Huda (2013) :
1) Memakan banyak waktu
2) Membuat sebagian siswa pasif
3) Munculnya kekhawatiran terjadi kekacauan di kelas
4) Adanya beberapa siswa yang terkadang tidak senang bekerjasama
dengan yang lain
5) Kebutuhan akan dukungan fasilitas alat dan biaya yang cukup
F. Pembelajaran Animalia
Materi yang akan digunakan untuk meningkatkan motivasi dan
hasil belajar biologi siswa kelas X dengan teknik Picture and Picture
adalah materi animalia dengan standar kompetensi : 3. Memahami manfaat
keanekaragaman hayati dengan kompetensi dasar : 3.4 Mendeskripsikan
ciri-ciri filum dalam dunia hewan dan peranannya bagi kehidupan.
Ruang lingkup materi dalam kompetensi dasar tersebut meliputi :
Pembelajaran animalia khususnya invertebrata menekankan siswa untuk
mengetahui dan mengerti berbagai ciri-ciri filum dan peranannya bagi
kehidupan. Secara garis besar materi yang dipelajari adalah menjelaskan
tentang ciri-ciri dan pengelompokkan pada kelas porifera, coelenterata,
platyhelminthes, nemathelminthes, annelida, mollusca, arthropoda dan
echinodermata.
G. Kajian Empiris
Penelitian pertama yang dilakukan oleh Rahmat Fauzi 2012 dengan
judul “PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND
PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
BIOLOGI SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran
Picture and Picture dapat meningkatkan aktivitas belajar. Hal ini dapat
dilihat pada peningkatan aktivitas belajar siswa pada siklus I 74,09% dan
siswa mengalami peningkatan dari siklus I 74,06% menjadi 86,87% pada
siklus II setelah melakukan pembelajaran melalui penerapan model
Picture and Picture.
Sedangkan penelitian lain yang dilakukan oleh Hidayati 2014
dengan judul “Penerapan Metode Pembelajaran Picture and Picture untuk
meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV MIN Ngawen Gunung
Kidul Yogyakarta”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar IPA
siswa meningkat dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I sebesar 72,22%
dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 88,89% setelah penerapan
model Picture and Picture.
H. Kerangka Berpikir
Berdasarkan observasi dan wawancara terhadap guru biologi
diketahui bahwa pencapaian hasil belajar siswa tergolong rendah. Motivasi
belajar siswa rendah selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Hal
tersebut dikarenakan siswa merasa jenuh dengan pembelajaran yang
monoton dengan teknik pembelajaran yang kurang bervariasi. Motivasi
belajar yang rendah menyebabkan nilai siswa menjadi rendah pula.
Motivasi belajar yang rendah ditunjukkan dari perilaku siswa yang kurang
terlibat aktif dalam pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmat Fauzi
menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
VIII D SMP NEGERI 14 Surakarta. Penelitian lain yang dilakukan oleh
Hidayati dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Picture and Picture meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV MIN
Ngawen Gunung Kidul Yogyakarta. Maka dari itu, peneliti melakukan
suatu tindakan yaitu melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture. Pembelajaran
dilakukan dalam II siklus yang diharapkan mendapatkan hasil akhir yaitu
meningkatnya motivasi dan hasil belajar siswa kelas X D SMA Negeri 10
Yogyakarta. Berikut adalah kerangka berpikir penelitian yang disajikan
Observasi dan wawancara di SMAN 10 Yogyakarta
siswa Guru
Siswa masih pasif, kurang termotivasi, dan hasil belajar
rendah
Model pembelajaran kurang bervariasi, model pembelajaran
yang digunakan adalah ceramah. KONDISI AWAL
Penelitian yang dilakukan oleh Rahmat Fauzi tahun 2012 bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Biologi
Penelitian yang dilakukan oleh Hidayati tahun 2014 bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Ngawen.
TINDAKAN
Peneliti menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture
Pada siklus I dan siklus II
HASIL AKHIR
[image:47.595.86.556.78.744.2]Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas X D SMA Negeri 10 Yogyakarta Meningkat
I. HIPOTESA
Berdasarkan kerangka berpikir tersebut, maka dirumuskan
hipotesis dalam penelitian ini adalah “Penerapan pembelajaran kooperatif
tipe Picture and Picture dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar
29 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah menggunakan jenis Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas terdiri dari 4 tahapan
meliputi planning, acting, observing, dan reflecting.
B. Setting Penelitian
a. Lokasi Penelitian : SMA Negeri 10 Yogyakarta, Jalan Gadean
No 5 Ngupasan Yogyakarta
b. Waktu Penelitian : 26 Maret 2016 sampai 2 April 2016
c. Objek Penelitian : Motivasi dan Hasil belajar pada Materi Animalia
d. Subjek Penelitian : Siswa kelas X D SMA Negeri 10 Yogyakarta
semester genap tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa sebanyak 28
siswa.
C. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas : Teknik Picture and Picture
2. Variabel terikat : Motivasi dan hasil belajar siswa kelas X D
D. Rancangan Tindakan
Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas
Kemmis dan Mc Taggart, setiap siklus penelitian meliputi tahap-tahap :
Perencanaan, Pelaksanaan, Pemantauan, Refleksi. Desain PTK Model
Kemmis dan Mc Taggart disajikan dalam Gambar 3.1
SIKLUS I
[image:50.595.85.547.220.733.2]SIKLUS II
Gambar 3.1. Desain PTK Model Kemmis dan Mc Taggart
(Taniredja,2011)
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Uraian dari masing-masing
kegiatan yang akan dilaksanakan pada tiap siklus akan dijelaskan sebagai
berikut.
1. Siklus I
a. Perencanaan
- Menelaah standar kompetensi dan kompetensi dasar Biologi Kelas X
- Menelaah indikator yang hendak dicapai
Perencanaan 1 Refleksi
Perencanaan II Pelaksanaan Tindakan
dan Observasi Refleksi
- Menyusun Silabus dan RPP yang sesuai dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Picture and Picture.
- Mempersiapkan sumber belajar dan media yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
- Membuat lembar kuesioner dan LKS untuk mengetahui motivasi dan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran.
b. Pelaksanaan
- Menyampaikan salam dan mengkondisikan kelas dalam suasana
belajar.
- Siswa mengerjakan angket (kuisioner) motivasi awal.
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
- Membuat kelompok-kelompok belajar yang terdiri dari 3-4 orang
siswa dengan cara berhitung setiap siswanya.
- Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran kooperatif teknik Picture
and Picture.
- Siswa melaksanakan proses belajar dengan menggunakan model
Picture and Picture menurut langkah-langkah yang telah disampaikan.
- Siswa mengerjakan post-test diakhir pembelajaran di setiap siklus.
c. Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan langsung terhadap murid
mengenai beberapa aspek yaitu :
a. Suasana kelas saat proses pembelajaran.
c. Keaktifan siswa selama proses pembelajaran.
d. Kemampuan bekerjasama dalam kelompok.
e. Motivasi siswa mengikuti proses pembelajaran.
d. Refleksi
Pada tahap ini peneliti merefleksikan proses pembelajaran yang
telah dilaksanakan. Hal-hal yang direfleksikan pada akhir siklus I
yaitu menggunakan hasil post-test siklus I, hasil kuisioner motivasi
awal dan hasil pada lembar observasi, kemudian hasil nya
direfleksikan dan di diskusikan bersama guru untuk
penyempurnaan tindakan pada siklus I yang dirasa masih memiliki
kekurangan. Kekurangan tersebut akan diperbaiki pada siklus II.
2. Siklus II :
a. Perencanaan
Peneliti melakukan perbaikan hal yang masih kurang pada
pembelajaran siklus I kemudian menyusun perencanaan baru
bersama guru mengenai tindakan yang akan dilakukan berikutnya.
b. Pelaksanaan
- Memberi salam dan mengkondisikan siswa dalam suasana belajar.
- Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
- Membagi kelompok-kelompok belajar yang terdiri dari 3-4 orang
bervariasi yaitu siswa yang nilainya sudah baik dikelompokkan dengan
siswa yang nilainya kurang baik.
- Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran Kooperatif teknik Picture
and Picture seperti pada siklus I.
- Siswa melaksanakan proses belajar dengan menggunakan model
Picture and Picture menurut langkah-langkah pada materi animalia
siklus II.
- Siswa mengerjakan soal Post-test diakhir pembelajaran.
- Siswa mengerjakan angket (kuisioner) motivasi akhir.
c. Pengamatan
Kegiatan observasi pada siklus II sama dengan kegiatan
observasi pada siklus I yaitu pengamatan langsung terhadap murid.
Hasil yang diperoleh dari observasi ini berupa data kuantitatif dan
data kualitatif, seperti tes evaluasi, kuisioner motivasi siswa, dan
lembar observasi siswa yang akan dibahas kemudian ditarik
kesimpulan. Apakah tindakan yang sudah dilakukan berhasil atau
tidak. Diharapkan pada akhir siklus II, motivasi dan hasil belajar
siswa kelas X D SMA Negeri 10 Yogyakarta akan mencapai target
indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan.
E. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan 2 macam instrumen, yaitu instrumen
1. Instrumen pembelajaran
a. Silabus
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
c. Lembar Kerja Siswa (LKS)
d. Media gambar yang digunakan selama proses pembelajaran
2. Instrumen pengumpulan data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tes dan non tes.
a. Tes
Dalam penelitian ini, soal tes digunakan untuk mengukur
peningkatan hasil belajar aspek kognitif siswa pada materi
invertebrata. Tes yang digunakan adalah berupa post test. Pos-test
dilaksanakan pada akhir pembelajaran disetiap siklus untuk
mengetahui pemahaman siswa setelah pelaksanaan tindakan.
Bentuk soal tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
piligan ganda sebanyak 20 soal.
b. Non tes
Teknik non tes yang digunakan peneliti adalah dengan
pengamatan langsung dan angket (kuisioner).
1. Lembar Observasi
Lembar observasi dipakai untuk menilai aktivitas dan
respon siswa terhadap pemahaman materi invertebrata dan metode
Picture and Picture. Observasi dilakukan oleh observer. Kriteria
yang diamati adalah semangat, perhatian, kerjasama, sikap
menghargai pendapat, sikap menerima pendapat maupun kritikan
serta sikap mengajukan dan menjawab pertanyaan. Data yang
diperoleh adalah data kuantitatif dan dapat dihitung secara
kuantitatif serta dianalisis secara kualitatif.
2. Angket (kuisioner)
Angket (kuisioner) digunakan untuk mengetahui dan
melihat peningkatan motivasi belajar siswa terhadap pemahaman
materi invertebrata dan penggunaan metode pembelajaran
kooperatif teknik Picture and Picture. Angket (kuisioner) motivasi
yang dipakai terdiri dari dua jenis motivasi, yaitu motivasi awal
dan motivasi akhir. Motivasi awal diberikan pada awal pertemuan
siklus I, sedangkan motivasi akhir diberikan pada akhir siklus II.
Angket (kuisioner) motivasi terdiri dari 20 pernyataan, yaitu 10
F. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah
sebagai berikut :
Table 3.1 Metode Pengumpulan Data
Jenis Data Alat Pengumpulan
Data
Sumber Data - Motivasi
- Hasil Belajar 1. Kognitif 2. Afektif Kuesioner Tes Lembar Observasi Siswa Siswa Siswa
G. Analisis Data 1. Motivasi belajar
Pada penelitian ini, kuisioner motivasi belajar siswa yang
digunakan terdiri dari 20 item. Tiap-tiap pernyataan disediakan 4
alternatif jawaban dimana siswa harus memilih salah satu jawaban.
Empat alternatif jawaban tersebut antara lain sangat tidak setuju (STS),
tidak setuju (ST), setuju (S), dan sangat setuju (SS).
Pernyataan-pernyataan tersebut terdiri dari item positif dan item negatif. Penetapan
Tabel 3.2 Penetapan Skor Motivasi Belajar
Pilihan Jawaban
Skor
Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif
Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
Sangat Tidak Setuju 1 4
Skor yang diperoleh siswa dalam kuisioner kemudian dicari
skor keseluruhannya sehingga diperoleh data skor setiap siswa,
kemudian dari skor tersebut dicari prosentase motivasi siswa
dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut :
Prosentase motivasi =
Kategori nilai atau skor yang diperoleh siswa adalah sebagai
berikut :
Tabel 3.3 Kategori Motivasi Belajar Siswa
Skor (%) Kategori
25-50 Rendah
51-74 Sedang
Kemudian untuk menghitung prosentase jumlah siswa dengan
motivasi minimal tinggi digunakan perhitungan sebagai berikut :
P =
2. Hasil belajar (Aspek kognitif)
Hasil belajar siswa pada aspek kognitif dapat dilihat melalui tes
yang diberikan. Tes yang diberikan adalah post-test dalam bentuk soal
uraian. Tes diberikan pada saat akhir siklus I dan siklus II agar dapat
melihat peningkatan hasil belajar siswa. Rumus untuk menghitung
nilai posttest siswa setiap individual adalah sebagai berikut :
Nilai Individu = ∑
∑
Setelah hasil posttest setiap individu dihitung, ketercapaian KKM
dapat diketahui. KKM siswa pada mata pelajaran biologi di SMA
Negeri 10 Yogyakarta adalah 75. Adapun kriteria skor ketuntasan
siswa secara invidu adalah sebagai berikut :
Tabel 3.4 Kriteria Skor Ketuntasan Individu Nilai Individu Keterangan
< 75 Tidak Tuntas
Untuk mengetahui skor rata-rata kelas menggunakan rumus
sebagai berikut :
Skor Rata-rata = ∑
∑
Ketuntasan klasikal dikatakan telah dicapai siswa memenuhi
KKM dengan target pencapaian ideal ≥ 75 % dari jumlah siswa dalam
kelas.
Untuk mengetahui ketuntasan secara klasikal menggunakan
rumus sebagai berikut :
KK =
Keterangan :
KK = Ketuntasan Klasikal
n1 = Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 75
n2 = Jumlah siswa yang ikut tes (banyaknya siswa)
3. Hasil belajar ( Aspek Afektif)
Hasil belajar siswa pada aspek afektif diukur melalui lembar
observasi yang diamati oleh observer yang berjumlah 2 orang, dari
hasil observasi kedua orang tersebut dicari rata-rata sehingga peneliti
dapat mengetahui bagaimana sikap siswa di kelas ketika mengikuti
kegiatan pembelajaran. Data rata-rata prosentase ranah afektif siswa
diperoleh dari pertemuan pembelajaran setiap siklus, ranah afektif
dengan mencari prosentase tertinggi pada tiap kategori kemudian
diambil rata-rata keseluruhan kategori seluruh siswa berdasarkan
pengamatan dari observer. Rumus yang digunakan sebagai berikut :
p =
Keterangan :
p = presentase skor hasil observasi kelompok siswa
q = jumlah keseluruhan skor yang diperoleh kelompok
r = skor maksimal (total skor)
Adapun kriteria prosentase skor hasil belajar ranah afektif
[image:60.595.85.516.201.628.2]siswa adalah sebagai berikut :
Tabel 3.5 Kriteria Aspek Afektif Siswa
Skor (%) Kategori
25-50 Rendah
51-74 Sedang
75-100 Tinggi
Setelah data observasi ranah afektif siswa secara kelompok
diperoleh, kemudian menentukan prosentase jumlah kelompok siswa
dengan hasil belajar ranah afektif minimal tinggi digunakan perhitungan
Prosentase afektif siswa =
Setelah diperoleh perhitungan peneliti dapat menentukan
kesimpulan berdasarkan target yang ingin dicapai dalam penelitian ini.
Peningkatan hasil belajar siswa ranah afektif selama mengikuti proses
pembelajaran lebih atau sama dengan 70% termasuk dalam kategori tinggi.
4. Analisis kualitatif
Analisis kualitatif dilakukan dengan menggunakan mencari makna
dari data yang didapat selama proses kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan teknik Picture and Picture.
H. Indikator Keberhasilan Penelitian
Adapun indikator keberhasilan yang ingin dicapai dalam penelitian
ini adalah adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dengan
menggunakan teknik pembelajaran Picture and Picture. Indikator yang
[image:61.595.86.521.229.748.2]ingin dicapai peneliti tersaji dalam dalam tabel sebagai berikut ini:
Tabel 3.6 Indikator Keberhasilan Penelitian
Variable Instrument Hasil yang diharapkan Motivasi Kuesioner awal
dan kuesioner akhir
Motivasi akhir mencapai ≥ 70% termasuk dalam
Hasil Belajar Aspek Kognitif
Post-test akhir siklus 1 dan post-test akhir siklus 2
Persentase hasil belajar kognitif siswa yang mencapai KKM ≥ 75
sebanyak 75%.
Hasil Belajar Aspek Afektif
Lembar observasi Hasil belajar aspek afektif siswa selama mengikuti
proses pembelajaran mencapai 70% dengan
43 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2016 di SMA Negeri 10
Yogyakarta dengan subyek penelitian kelas XD yang berjumlah 28 siswa. Obyek
penelitian ini adalah motivasi dan hasil belajar siswa kelas XD SMA Negeri 10
Yogyakarta pada materi Animalia.
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, siklus pertama dan siklus
kedua dilakukan masing-masing sebanyak dua kali pertemuan. Untuk mengetahui
motivasi awal siswa, peneliti memberikan kuesioner mengenai motivasi siswa
dalam belajar biologi sebelumnya yaitu pada pertemuan pertama siklus I,
sedangkan untuk mengetahui motivasi akhir siswa terhadap model pembelajaran
Picture and Picture, peneliti memberikan kuesioner pada pertemuan terakhir siklus
II. Pada setiap akhir siklus dilakukan post-test untuk mengetahui hasil belajar dan
tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari.
B. Hasil Penelitian 1. Siklus 1
Siklus I dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama
dilaksanakan pada hari Kamis 24 Maret 2016 dan pertemuan kedua pada hari
adalah mengenai Porifera dan Coelenterata sedangkan pada pertemuan kedua
materi yang dibahas adalah Platyhelminthes dan Nemathelminthes. Pada awal
pertemuan siswa mengisi kuesioner awal pembelajaran selama 10 menit,
kemudian peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan,
melakukan pembelajaran dengan metode Picture and Picture, siswa berdiskusi
dalam kelompok mengerjakan LKS dan mempresentasikan hasil dari diskusi
kelompok.
a. Perencanaan
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti terlebih dahulu
melakukan observasi. Observasi dilaksanakan pada masa PPL di SMA
Negeri 10 Yogyakarta dengan bantuan guru pembimbing. Observasi
pertama dilakukan untuk menentukan subyek dan obyek penelitian. Dari
hasil observasi dan juga wawancara dengan guru biologi yang menjadi
obyek dalam penelitian ini adalah materi Animalia dengan subyek
penelitian siswa kelas X D SMA Negeri 10 Yogyakarta.
Setelah selesai melakukan observasi, peneliti mempersiapkan semua
perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian.
Perangkat pembelajaran ini berupa proposal yang mencakup silabus, RPP,
LKS, soal evaluasi, kuesioner, lembar observasi, media atau kartu gambar
yang akan digunakan untuk pembelajaran tipe Picture and Picture. Setelah
selesai mempersiapkan semuanya peneliti memulai penelitian pada tanggal
b. Pelaksanaan
Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu pada hari
Kamis 24 Maret 2016 dan hari Sabtu 26 Maret 2016. Pada pertemuan
pertama sebelum memulai proses pembelajaran, terlebih dahulu peneliti
membagikan kuesioner pembelajaran awal kepada siswa untuk
mengetahui motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran biologi
sebelumnya. Berikut merupakan tabel data hasil kuesioner motivasi awal
[image:65.595.85.514.220.622.2]siswa.
Tabel 4.1 Data Motivasi Awal Siswa
Setelah selesai mengisi lembar kuesioner awal pembelajaran, siswa
melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe Picture and Picture. Berikut merupakan kegiatan yang
dilakukan pada pertemuan I yaitu.
1)Pembagian Kelompok
Sebelum membagi siswa dalam kelompok diskusi peneliti
menyampaikan tujuan pembelajaran serta memotivasi siswa. Cara
memotivasi siswa adalah dengan menanyakan kepada siswa tentang
materi pelajaran dengan menampilkan gambar untuk menggali rasa
ingin tahu siswa dan membangkitkan semangat siswa untuk belajar.
Kemudian peneliti membagi siswa menjadi 8 kelompok dan masing-Siklus I Persentase (%)
25-50 Rendah 0 0
51-74 Sedang 11 39.29
75-100 Tinggi 17 60.71
Kriteria
masing kelompok terdiri dari 3-4 siswa. Pada siklus I pertemuan
pertama ini, pembagian kelompok dihitung secara acak oleh siswa.
Setelah itu siswa yang bernomor sama membaur menjadi satu
kelompok. Peneliti kemudian menjelaskan secara singkat
langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan sesuai Lembar Kerja Siswa
(LKS).
2)Diskusi Kelompok
Peneliti kemudian memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan
kartu gambar pada setiap kelompok. Siswa berdiskusi dalam kelompoknya
[image:66.595.85.533.216.621.2]masing-masing.
Gambar 4.1 Siswa Berdiskusi Dalam Kelompok 3) Presentasi Setiap Kelompok
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan
kelas. Kelompok lain memperhatikan dan memberikan tanggapan
kepada kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya. Setelah
siswa mempresentasikan hasil diskusi, siswa menempelkan kartu
gambar yang telah dibagikan di papan tulis dengan mengelompokkan
Gambar 4.2 Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi Kelompok dan Menempelkan Kartu Gambar di Papan Tulis.
4) Presentasi Kelas
Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
peneliti mengoreksi dan memberi klarifikasi pada kartu gambar yang
telah ditempelkan tiap kelompok di papan tulis. Setelah itu peneliti
menjelaskan materi yang telah digunakan selama kegiatan diskusi dan