ABSTRAK
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS
MENGGUNAKAN TEKNIK MIND MAPPING PADA SISWA KELAS III B SD JETIS BANTUL TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Retno Cahyaningtyas Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat dan prestasi belajar siswa kelas III B SD Jetis Bantul. Penelitian bertujuan untuk mengetahui (1) bagaimana upaya peningkatan minat dan prestasi belajar IPS menggunakan teknik
mind mapping; (2) apakah penggunaan teknik mind mapping dapat meningkatkan
minat dalam mata pelajaran IPS; dan (3) apakah penggunaan teknik mind mapping dapat meningkatkan prestasi belajar dalam mata pelajaran IPS pada siswa kelas III B SD Jetis Bantul tahun pelajaran 2014/2015.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III B SD Jetis Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 34 siswa. Objek penelitian ini adalah peningkatan minat dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi minat, lembar kuesioner minat, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dan analisis kualitatif deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) upaya peningkatan minat dan prestasi belajar IPS menggunakan teknik mind mapping telah dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: membagi kelompok berpasangan, membuat catatan-catatan kecil mengenai materi, membuat kelompok besar terdiri dari 5-7 siswa, membuat mind map, mempresentasikan mind map yang sudah dibuat; (2) penggunaan teknik mind mapping dapat meningkatkan minat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi awal rata-rata skor minat siswa sebesar 53,01 (rendah) pada siklus I meningkat menjadi 70,79 (cukup) kemudian pada siklus II meningkat menjadi 85,07 (tinggi); (3) penggunaan teknik mind mapping dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari kondisi awal rata-rata nilai ulangan siswa sebesar 75,16 dengan persentase pencapaian KKM sebesar 53%, pada siklus I menjadi 80,14 dengan persentase pencapaian KKM 64,7%, kemudian pada siklus II menjadi 87,73 dengan persentase pencapaian KKM 100%.
ABSTRACT
THE ENHANCEMENT OF STUDENTS’ INTEREST AND LEARNING ACHIEVEMENT TOWARDS SOCIAL STUDY USING MIND MAPPING TECHNIQUE OF THE THIRD B GRADERS IN SD JETIS BANTUL YEAR
2014/2015
Retno Cahyaningtyas Sanata Dharma University
2015
This research is formed the background of interest and learning achievement in class III B Jetis Bantul Elementary School. The aims of this research was to know (1) how the enhancement to interest and learning achievement using mind mapping technique; (2) Ascertain whether the using of mind mapping technique is able to interest in social class subjects; and (3) Ascertain whether the using of mind mapping technique can improve their learning achievement in social class subjects on the students class III B Jetis Bantul Elementary School year 2014/2015.
This kind of research was the act of class research (PTK). The subject of this research was students class III B Jetis Bantul Elementary School year 2014/2015 which contains of 34 students. The object of this research was improving the interest and learning achievement of the students in subjects IPS. The instrument that will be used in this research is questionnaire, sheets of observation cooperation and multiple choice tests. The technique of data analysis that would be used in this research is quantitative analysis and qualitative descriptive one.
The result of the analysis shown that (1) Efforts to improve interest and learning achievement in subject IPS using mind mapping technique have been done by: make a group split in pairs, make notes on small matter, make up a big consisting of 5-7 students, make mind map, presented mind map has already been prepared; (2) The application of mind mapping technique can improve the interest. It can be seen from the initial condition of the student’s average score interest about 50,54 (low) in cycle I then increase become 70,79 (average), and in cycle II increase become 85,07 (high); (3) the application of mind mapping technique can improve student learning achievements. It can be seen from the initial condition of the average final exam score of the students about 75,16 with the KKM percentage of 53% in cycle I become 80,14 with the KKM percentage of 64,70% then in cycle II become 87,73 with the KKM percentage of 100%.
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS
MENGGUNAKAN TEKNIK MIND MAPPING PADA SISWA
KELAS III B SD JETIS BANTUL TAHUN PELAJARAN
2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Retno Cahyaningtyas
NIM : 111134187
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
i
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS
MENGGUNAKAN TEKNIK MIND MAPPING PADA SISWA
KELAS III B SD JETIS BANTUL TAHUN PELAJARAN
2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Retno Cahyaningtyas
NIM : 111134187
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
PERSEMBAHAN
Dengan tulus karya ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjadi sumber doa
dan kekuatan bagiku.
Kedua orang tuaku tercinta Bapak Stefanus Supardjiman dan Ibu Maria
Yosephine Sri Djarwati yang tak kenal lelah mendampingi setiap langkahku,
mendidik, dan memberikan kasih sayang yang luar biasa.
Kakakku tersayang Alfonsius Agung Pambudi, Dionisius Budi Prasetyo,
Carolina Arista Pamarwati, dan Margaretha Tri Cahyaningrum yang selalu
memberikan semangat bagiku dalam menjalani studi.
Geraldus Ettory Wahyu Widiatmoko yang selalu menemani dan memberikan
semangat dan perhatiannya.
Keponakanku Clara Putri Cahyaning Mentari yang siap sedia menjadi
mainanku ketika merasa bosan dan lelah.
Teman-teman Prodi PGSD angkatan 2011 khususnya kelas F yang selalu
memberikan sebuah senyuman dan kehangatan layaknya sebuah keluarga.
Segenap almamater Universitas Sanata Dharma yang memberikanku motivasi
v
MOTTO
Ucaplah Syukur Dalam Segala Hal
`
- 1 Tesalonika 5:18 -
Keangkuhan Merendahkan Orang, Tetapi Orang yang Rendah Hati
Akan Menerima Pujian
-
Amsal 29:23 -
“
We will never know th
e real answer, before you try”
Everything starts with a dream
viii
ABSTRAK
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS
MENGGUNAKAN TEKNIK MIND MAPPING PADA SISWA KELAS III B SD JETIS BANTUL TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Retno Cahyaningtyas Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat dan prestasi belajar siswa kelas III B SD Jetis Bantul. Penelitian bertujuan untuk mengetahui (1) bagaimana upaya peningkatan minat dan prestasi belajar IPS menggunakan teknik
mind mapping; (2) apakah penggunaan teknik mind mapping dapat meningkatkan
minat dalam mata pelajaran IPS; dan (3) apakah penggunaan teknik mind
mapping dapat meningkatkan prestasi belajar dalam mata pelajaran IPS pada
siswa kelas III B SD Jetis Bantul tahun pelajaran 2014/2015.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III B SD Jetis Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 34 siswa. Objek penelitian ini adalah peningkatan minat dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi minat, lembar kuesioner minat, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dan analisis kualitatif deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) upaya peningkatan minat dan prestasi belajar IPS menggunakan teknik mind mapping telah dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: membagi kelompok berpasangan, membuat catatan-catatan kecil mengenai materi, membuat kelompok besar terdiri dari 5-7 siswa, membuat mind map, mempresentasikan mind map yang sudah dibuat; (2) penggunaan teknik mind mapping dapat meningkatkan minat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi awal rata-rata skor minat siswa sebesar 53,01 (rendah) pada siklus I meningkat menjadi 70,79 (cukup) kemudian pada siklus II meningkat menjadi 85,07 (tinggi); (3) penggunaan teknik mind mapping dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari kondisi awal rata-rata nilai ulangan siswa sebesar 75,16 dengan persentase pencapaian KKM sebesar 53%, pada siklus I menjadi 80,14 dengan persentase pencapaian KKM 64,7%, kemudian pada siklus II menjadi 87,73 dengan persentase pencapaian KKM 100%.
ix
ABSTRACT
THE ENHANCEMENT OF STUDENTS’ INTEREST AND LEARNING ACHIEVEMENT TOWARDS SOCIAL STUDY USING MIND MAPPING TECHNIQUE OF THE THIRD B GRADERS IN SD JETIS BANTUL YEAR
2014/2015
Retno Cahyaningtyas Sanata Dharma University
2015
This research is formed the background of interest and learning achievement in class III B Jetis Bantul Elementary School. The aims of this research was to know (1) how the enhancement to interest and learning achievement using mind mapping technique; (2) Ascertain whether the using of mind mapping technique is able to interest in social class subjects; and (3) Ascertain whether the using of mind mapping technique can improve their learning achievement in social class subjects on the students class III B Jetis Bantul Elementary School year 2014/2015.
This kind of research was the act of class research (PTK). The subject of this research was students class III B Jetis Bantul Elementary School year 2014/2015 which contains of 34 students. The object of this research was improving the interest and learning achievement of the students in subjects IPS. The instrument that will be used in this research is questionnaire, sheets of observation cooperation and multiple choice tests. The technique of data analysis that would be used in this research is quantitative analysis and qualitative descriptive one.
The result of the analysis shown that (1) Efforts to improve interest and learning achievement in subject IPS using mind mapping technique have been done by: make a group split in pairs, make notes on small matter, make up a big consisting of 5-7 students, make mind map, presented mind map has already been prepared; (2) The application of mind mapping technique can improve the interest. It can be seen from the initial condition of the student’s average score interest about 50,54 (low) in cycle I then increase become 70,79 (average), and in cycle II increase become 85,07 (high); (3) the application of mind mapping technique can improve student learning achievements. It can be seen from the initial condition of the average final exam score of the students about 75,16 with the KKM percentage of 53% in cycle I become 80,14 with the KKM percentage of 64,70% then in cycle II become 87,73 with the KKM percentage of 100%.
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Penyusunan skripsi ini dalam rangka memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dengan judul
“Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPS Menggunakan Teknik Mind
Mapping pada Siswa Kelas III B SD Jetis Bantul Tahun Pelajaran 2014/2015”
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik,
tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. selaku Kaprodi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Wakaprodi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar.
4. Drs. Y.B. Adimassana, M.A. selaku dosen pembimbing I yang telah
membimbing, mendampingi, dan memotivasi peneliti dalam penyelesaian
skripsi ini.
5. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang
telah membimbing, mendampingi, dan memotivasi peneliti dalam
xi
6. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku dosen penguji yang telah
menguji skripsi yang ditulis peneliti.
7. Para dosen Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang penuh kesabaran mendidik dan
membimbing peneliti selama menempuh kuliah.
8. Drs. Suharyana selaku Kepala SD Jetis Bantul yang telah memberikan ijin
penelitian kepada peneliti.
9. Sri Umaryanti, S. Pd. selaku guru kelas III B SD Jetis Bantul yang telah
membantu peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini.
10. Para guru SD Negeri Jetis Bantul yang telah meluangkan waktu dan
membantu peneliti menyelesaikan skripsi ini.
11. Siswa/siswi SD Jetis Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah
memberikan waktu dan kerjasama yang baik selama penelitian berlangsung.
12. Keluargaku tercinta, Bapak Stefanus Supardjiman, Ibu Maria Yosephine Sri
Djarwati, Kakakku Alfonsius Agung Pambudi, Dionisius Budi Prasetyo,
Carolina Arista Pamarwati, Margaretha Tri Cahyaningrum, Geraldus Ettory
Wahyu Widiatmoko, dan Keponakanku Clara Putri Cahyaning Mentari.
13. Sahabatku Tiara Ayu Wardani, Mianti Dian Pertiwi, Odilla Ajeng
Estiningtyas, Paula Rima Tamala, dan Angela Cory Dian Pertiwi.
14. Teman-teman PPL (Arin, Lela, Mira, Bona, dan Andi) dan teman bermain
(Shinta dan Putri) yang telah membantu dalam penyusunan skripsi dan
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR GAMBAR... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Pembatasan Masalah ... 8
C. Perumusan Masalah ... 9
D. Tujuan Penelitian ... 9
E. Manfaat Penelitian ... 10
F. Batasan Pengertian ... 11
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka ... 13
1. Minat Belajar ... 13
a. Pengertian Minat ... 13
b. Pengertian Belajar ... 15
xiv
Halaman
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat ... 16
e. Ciri-ciri Minat ... 17
f. Cara Menemukan Minat ... 20
g. Indikator Minat ... 21
2. Prestasi Belajar ... 24
a. Pengertian Belajar ... 24
b. Ciri-ciri Belajar ... 24
c. Unsur-unsur Belajar ... 25
d. Pengertian Prestasi Belajar ... 25
e. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 26
f. Indikator Pretasi Belajar ... 28
3. Teknik Mind Mapping ... 29
a. Pengertian Teknik Mind Mapping ... 29
b. Pengertian Mind Map ... 30
c. Keunggulan Mind Map dalam Pembelajaran ... 31
d. Langkah-langkah Membuat Mind Map ... 31
e. Alat dan Bahan Membuat Mind Map ... 32
f. Contoh Mind Map... 32
4. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ... 33
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ... 34
b. Konsep IPS ... 34
c. Tujuan IPS dalam Pendidikan ... 36
B. Penelitian yang Relevan ... 37
C. Kerangka Berpikir ... 43
D. Hipotesis Tindakan... 45
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 47
B. Setting Penelitian ... 50
1. Tempat Penelitian ... 50
2. Subyek Penelitian ... 50
3. Obyek Penelitian... 50
4. Waktu Penelitian... 50
C. Rencana Tindakan ... 51
1. Persiapan ... 51
2. Rencana Tindakan Tiap Siklus ... 53
D. Teknik Pengumpulan Data ... 62
xv
Halaman
2. Cara Pengumpulan Data ... 63
E. Instrumen Penelitian ... 65
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 74
G. Teknik Analisis Data ... 82
H. Kriteria Penelitian ... 86
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kegiatan Pra Penelitian ... 88
B. Deskripsi Pelaksanaan Tiap Siklus ... 91
1. Siklus I ... 91
2. Siklus II ... 99
C. Hasil Penelitian ... 106
1. Siklus I ... 106
2. Siklus II... 110
D. Pembahasan ... 113
1. Penggunaan Teknik Mind Mapping ... 114
2. Peningkatan Minat Siswa ... 118
3. Peningkatan Prestasi Belajar ... 121
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 128
B. Keterbatasan Penelitian ... 129
C. Saran ... 130
DAFTAR REFERENSI ... 132
LAMPIRAN ... 137
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Data Prestasi BelajarKondisi Awal ... 3
Tabel 1.2 Data Minat Kondisi Awal ... 6
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Observasi Minat Siswa ... 66
Tabel 3.2 Ketentuan Skor dalam Skala Likert ... 67
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Minat Siswa Sebelum Divalidasi ... 68
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Minat Siswa Sesudah Divalidasi ... 69
Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal Evaluasi Sebelum Validasi ... 71
Tabel 3.6 Kisi-kisi Soal Evaluasi Sesudah Validasi ... 72
Tabel 3.7 Rincian Pemberian Skor ... 74
Tabel 3.8 Kriteria Validasi Lembar Observasi ... 76
Tabel 3.9 Skor Hasil Uji Perhitungan Validasi Lembar Observasi ... 76
Tabel 3.10 Kriteria Validasi Kuesioner ... 76
Tabel 3.11 Skor Hasil Perhitungan Validitas Kuesioner ... 77
Tabel 3.12 Kriteria Validitas Perangkat Pembelajaran ... 79
Tabel 3.13 Hasil Rata-rata Validitas Perangkat Pembelajaran ... 79
Tabel 3.14 Kriteria Reliabilitas Instrumen ... 81
Tabel 3.15 Hasil Reliabilitas Siklus I... 81
Tabel 3.16 Hasil Reliabilitas Siklus II ... 82
Tabel 3.17 Kriteria Penilaian Skor Minat Siswa ... 84
Tabel 3.18 Kriteria Keberhasilan Minat dan Prestasi Belajar ... 86
Tabel 4.1 Data Kondisi Awal Minat Siswa ... 89
Tabel 4.2 Data Prestasi Awal Siswa ... 90
Tabel 4.3 Data Minat Siswa Siklus I... 106
Tabel 4.4 Data Nilai Prestasi Belajar Siswa Siklus I ... 108
Tabel 4.5 Data Minat Siswa Siklus II ... 110
Tabel 4.6 Data Nilai Prestasi Belajar Siswa Siklus II ... 112
Tabel 4.7 Perbandingan Minat Siswa Tiap Tahap ... 119
Tabel 4.8 Perbandingan Prestasi Belajar Siswa Tiap Tahap ... 122
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Bagan Indikator Minat ... 23
Gambar 2.2 Contoh Mind Map... 33
Gambar 2.3 Literature Map Penelitian-penelitian Relevan ... 42
Gambar 2.4 Alur Kerangka Berpikir ... 45
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 48
Gambar 4.1 Membentuk Kelompok Secara Berpasangan ... 115
Gambar 4.2 Membuat Catatan-catatan Kecil ... 116
Gambar 4.3 Membentuk Kelompok Besar Terdiri5-7 Siswa... 116
Gambar 4.4 Membuat Mind Map ... 117
Gambar 4.5 Mempresentasikan Hasil Mind Map... 117
Gambar 4.6 Capaian Peningkatan Minat Belajar ... 121
Gambar 4.7 Capaian Peningkatan Prestasi Belajar ... 124
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1a Silabus Siklus I ... 138
1b Silabus Siklus II ... 149
Lampiran 2a RPP Siklus I ... 160
2b RPP Siklus II ... 192
Lampiran 3 Lembar Observasi Minat Siswa ... 221
Lampiran 4 Lembar Kuesioner Minat Siswa ... 223
Lampiran 5a Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I ... 226
5b Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ... 228
Lampiran 6a Soal Evaluasi Siklus I... 229
6b Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I ... 231
Lampiran 7a Soal Evaluasi Siklus II ... 232
7b Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II ... 234
Lampiran 8a Data Validitas Soal Evaluasi Siklus I ... 235
8b Data Validitas Soal Evaluasi Siklus II ... 238
Lampiran 9 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran ... 241
Lampiran 10 Hasil Validasi Lembar Observasi Minat Siswa ... 253
Lampiran 11 Hasil Validasi Lembar Kuesioner Minat Siswa... 255
Lampiran 12a Data Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I ... 257
12b Data Reliabiltas Soal Evaluasi Siklus II ... 258
Lampiran 13a Hasil Perhitungan Skor Observasi Minat Kondisi Awal ... 259
xix
Halaman
Lampiran 14a Hasil Perhitungan Skor Observasi Minat Siklus I... 263
14b Hasil Perhitungan Skor Kuesioner Minat Siklus I ... 264
Lampiran 15a Hasil Perhitungan Skor Observasi Minat Siklus II ... 267
15b Hasil Perhitungan Skor Kuesioner Minat Siklus II ... 268
Lampiran 16a Sampel Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus I ... 271
16b Sampel Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus II ... 274
Lampiran 17a Sampel Soal Evaluasi Siklus I ... 277
17b Sampel Soal Evaluasi Siklus II ... 279
Lampiran 18a Sampel Hasil Pengerjaan LKS Siklus I ... 281
18b Sampel Hasil Pengerjaan LKS Siklus II ... 283
Lampiran 19 Sampel Hasil Mind Map ... 285
Lampiran 20 Surat Izin Penelitian ... 286
Lampiran 21 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 287
1 BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, pembatasan masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan pengertian dalam
penelitian.
A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk yang tidak bisa jauh dengan yang namanya
sebuah pendidikan. Pendidikan merupakan bagian dari kehidupan manusia,
oleh itulah manusia sering dijuluki sebagai animal education dan animal
educandus secara sekaligus yaitu makhluk yang dididik dan makhluk yang
mendidik (Sukardjo & Komarudin, 2009:1). Dalam sebuah pendidikan
terdapat interaksi antara peserta didik atau makhluk yang dididik dan juga
pendidik atau makhluk yang mendidik yang berlangsung dalam sebuah
keluarga, sekolah, maupun lingkungan dengan tujuan untuk meningkatkan
perkembangan individu. Penyelenggaraan pendidikan yang berlangsung di
sekolah diadakan dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Melalui
pembelajaran inilah akan muncul kegiatan belajar. Kegiatan belajar ini
diharapkan dapat meningkatkan dan membangkitkan kompetensi yang ada
dalam diri siswa sehingga mampu membuat menjadi aktif, kreaktif, efektif,
dan juga menyenangkan salah satunya pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu pelajaran penting di
sekolah. Tujuan mata pelajaran IPS kelas III sekolah dasar yaitu mempelajari
tentang jenis pekerjaan dan penggunaan uang (Standar Isi;2006). Dari tujuan
di atas nampak bahwa mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang
berbeda dengan mata pelajaran lainnya. Untuk mencapai tujuan dengan
karakteristik tersebut, maka dibutuhkan adanya unsur penting yang sangat
berperan dalam pembelajaran IPS. Unsur yang dapat menggali dan
meningkatkan kompetensi siswa yaitu teknik pembelajaran. Salah satu fungsi
teknik pembelajaran adalah memperjelas isi pesan yang disampaikan oleh
sumber informasi atau guru kepada siswa. Selain itu, juga membuat siswa
lebih berpartisipasi dan semakin dapat mengembangkan keterampilan yang
dimiliki. Jadi, pembelajaran IPS sebaiknya mengembangkan keterampilan
proses dan mendorong siswa untuk mengembangkan minat belajar.
Mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang sudah dipelajari di
sekolah dasar. Banyak sekolah dasar yang sudah mengenalkan mata pelajaran
ini, tetapi dalam kenyataannya masih banyak siswa yang kurang memahami
pelajaran ini dengan baik. Hal ini seperti yang terjadi pada siswa kelas III B
SD Jetis Bantul. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan sekolah
untuk mata pelajaran IPS adalah 75. Berdasarkan dokumentasi nilai yang
meliputi aspek kognitif pada tahun pelajaran 2012/2013 dari 30 siswa hanya
18 siswa (60%) yang mencapai nilai KKM yang ditentukan sekolah pada KD
2.3 dan rata-rata yang diperoleh adalah 76,33. Sedangkan pada KD 2.4 dari
ditentukan sekolah dan memperoleh rata-rata 74. Sedikitnya jumlah siswa
yang dapat mencapai nilai sesuai KKM menunjukkan bahwa ada suatu
masalah dalam pembelajaran IPS KD 2.3 dan KD 2.4 di SD Jetis Bantul. Hal
ini dapat membuktikan bahwa prestasi belajar siswa masih rendah.
Tabel 1.1 Data Prestasi Belajar Kondisi Awal Siswa Kelas III B SD Jetis Bantul
Mata Pelajaran IPS KD 2.3 dan KD 2.4
Nilai Mata Pelajaran IPS Tahun Pelajaran
2012/2013
KKM Nilai
Rata-rata Nilai Kondisi Awal Ketuntasan Jumlah Siswa Ya Tidak
KD 2.3 75 76,33 75,16 18 siswa (60%) 12 siswa
(40%) 30 siswa
KD 2.4 74 14 siswa (46%)
16 siswa
(54%) 30 siswa
Berdasarkan keterangan tabel di atas diketahui bahwa prestasi belajar
siswa pada kondisi awal ditinjau dari nilai KD 2.3 dan KD 2.4 tahun pelajaran
2012/2013 dengan KKM 75 masih rendah, hal ini dapat dilihat dari rata-rata
nilai yang diperoleh yaitu 75,16. Nilai rata-rata siswa pada KD 2.3 adalah
76,33. Secara lebih lanjut apabila ditinjau pada aspek tingkat ketuntasan
KKM, diperoleh persentase bahwa ada sebanyak 18 siswa (60%) tuntas dan 12
siswa (40%) tidak tuntas dari total 30 siswa. Pada KD 2.4 memperoleh
rata-rata siswa yaitu 74 dan diperoleh persentase sebanyak 14 siswa (46%) tuntas
dan 16 siswa (54%) tidak tuntas dengan KKM 75.
Menanggapi permasalahan tersebut, peneliti selanjutnya melakukan
kegiatan wawancara yang bertujuan untuk mencari informasi penyebab
melakukan wawancara dengan guru kelas III B untuk mengetahui penyebab
banyaknya nilai siswa yang berada di bawah KKM. Hasil wawancara dengan
guru kelas memberikan informasi bahwa nilai siswa rendah dalam mata
pelajaran IPS dikarenakan siswa cenderung kurang memperhatikan sehingga
kesulitan menghafal materi dan siswa tidak menyenangi pelajaran IPS. Guru
kelas juga menjelaskan bahwa minat siswa dalam mengikuti pelajaran IPS
masih kurang dilihat dari sikap siswa yang kurang berpartisipasi saat kegiatan
pembelajaran. Hasil wawancara dengan guru tersebut memberikan informasi
bahwa rata-rata minat siswa dalam pelajaran IPS masih kurang dilihat dari
sikap siswa yang masih kurang perhatian dan partisipasi dalam kegiatan
pembelajaran.
Peneliti selanjutnya bertanya tentang sikap siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran, guru menjelaskan bahwa pada proses pembelajaran IPS kondisi
siswa nampak tidak senang dalam mengikuti pelajaran. Banyak siswa yang
tidak mendengarkan ketika guru menjelaskan, mereka lebih memilih
melakukan aktivitas-aktivitas lain seperti siswa cenderung pasif, berbicara
dengan teman, mencoret-coret buku, ada pula yang mengantuk, bahkan ada
yang memilih izin ke kamar mandi. Informasi lebih lanjut tentang masalah
pada mata pelajaran IPS diperoleh peneliti dengan melakukan wawancara
kepada siswa kelas III B SD Jetis Bantul pada tanggal 26 Februari 2015. Saat
peneliti mewawancarai siswa tentang mata pelajaran IPS serta sikap siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran, siswa tersebut memberikan jawaban
siswa tersebut memberikan informasi bahwa dalam pembelajaran, siswa
terkadang mendengarkan penjelasan guru namun juga kadang berbicara
dengan teman. Hal tersebut dikarenakan siswa merasakan pembelajaran yang
membosankan dan tidak menyenangkan.
Pada tanggal 2 Maret 2015, peneliti melakukan observasi saat
berlangsungnya proses pembelajaran IPS di SD Jetis Bantul. Dalam observasi
terlihat ketika proses pembelajaran, guru menggunakan metode ceramah dan
tanya jawab, guru cenderung monoton dan kurang mampu dalam mengolah
pembelajaran yang dapat membangkitkan minat belajar siswa. Guru hanya
berpedoman pada buku paket IPS dan LKS saat pembelajaran dan sesekali
melakukan tanya jawab bersama siswa. Setelah guru memberikan penjelasan
dan melakukan tanya jawab tentang materi, siswa hanya diberi tugas untuk
mengerjakan soal latihan yang ada di buku paket. Hal ini disebabkan karena
guru mengalami kesulitan dalam mengajarkan materi IPS, sehingga siswa pun
menjadi sulit memahami materi yang diajarkan. Masalahnya adalah pada
keterbatasan guru dalam merangkai serta menerapkan teknik pembelajaran
sehingga mengakibatkan minat dan prestasi belajar siswa kurang optimal.
Dalam observasi ini juga terlihat kegiatan pembelajaran IPS masih sama,
dimana guru masih menjadi pusat dalam setiap aktivitas pembelajaran di
kelas. Dari hasil observasi di atas peneliti menyimpulkan bahwa proses
pembelajaran IPS di kelas III B SD Jetis Bantul masih menggunakan
pembelajaran tradisional hal ini nampak dari aktivitas kelas yang didominasi
SD Jetis Bantul masih rendah hal ini terlihat dari sikap siswa yang tidak mau
terlibat aktif dalam proses pembelajaran, siswa cenderung tidak
memperhatikan pelajaran, dan kemauan siswa untuk mengembangkan diri
masih rendah, serta siswa mempunyai rasa tidak senang saat mengikuti proses
pembelajaran IPS di kelas.
Melihat indikasi yang terjadi dalam proses pembelajaran tersebut, peneliti
kemudian menyusun kuesioner untuk mengetahui sejauh mana minat yang
dimiliki siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS di kelas. Penyebaran
kuesioner dilaksanakan tanggal 9 April 2015. Kuesioner yang disebar terdiri
dari 4 indikator yaitu perhatian dalam pembelajaran, kemauan untuk
mengembangkan diri, keterlibatan siswa dalam pembelajaran (partisipasi), dan
ekspresi perasaan senang. Dari hasil penyebaran kuesioner tersebut didapat
informasi bahwa dari 34 siswa hanya 3 siswa (8,82%) yang termasuk dalam
kategori minimal “cukup” dengan klasifikasi jumlah skor yang diperoleh dari
hasil minat siswa antara rentang 66-80 atau 56%-65%. Selain itu, peneliti juga
melakukan observasi untuk mengamati proses pembelajaran IPS di kelas.
Tabel 1.2 Data Minat Kondisi Awal Siswa Kelas III B SD Jetis Bantul
Rata-rata Hasil Observasi
Rata-rata Hasil
Kuesioner Rata-rata Keterangan 44,11 61,92 53,01 Rendah
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa data nilai rata-rata minat siswa
pada kondisi awal yang peneliti peroleh berdasarkan hasil observasi adalah
peroleh berdasarkan hasil kuesioner adalah 61,92. Berdasarkan kedua data
tersebut, kemudian diperoleh nilai rata-rata minat siswa sebesar 53,01 yang
termasuk dalam kategori “rendah” dengan jumlah skor yang diperoleh dari
hasil minat siswa antara rentang 50-65 atau 50%-55%. Dari data nilai rata-rata
minat yang diperoleh, peneliti mengkategorikan “rendah” dengan mengacu
pada perskoran minat menggunakan PAP tipe II dan telah modifikasi oleh
peneliti.
Berdasarkan berbagai pilihan cara untuk meningkatkan minat dan prestasi
belajar IPS siswa kelas III B SD Jetis Bantul, peneliti memutuskan untuk
menggunakan teknik mind mapping. Teknik mind mapping dipilih karena
terdapat banyak simbol, gambar, bentuk, warna, serta garis yang dapat
membantu mempelajari materi secara efisien dan menyenangkan (Buzan,
2008:20). Pencatatan menggunakan teknik mind mapping dilakukan dengan
cara sederhana yaitu dengan memetakan gagasan sentral di bagian tengah,
topik utama di cabang-cabang utama, dan sub-topik di cabang-cabang kedua.
Pemilihan teknik mind mapping ini juga didasari oleh pendapat Sudjana
(2005:207) yang menerangkan bahwa aspek tingkah laku minat dapat
ditingkatkan dengan pemilihan teknik pembelajaran dengan penggunaan
gambar.
Dengan demikian adanya keterkaitan antara penggunaan teknik mind
mapping dengan minat belajar siswa. Penggunaan teknik mind mapping akan
menimbulkan minat belajar pada siswa, yang akan nampak pada aktivitas
diperoleh hasil keinginan minat belajar siswa dan meningkatkan prestasi
belajar siswa yang optimal.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas
dengan judul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPS Menggunakan
Teknik Mind Mapping pada siswa kelas III B SD Jetis Bantul Tahun Pelajaran
2014/2015”.
B. Pembatasan Masalah
Mengingat keterbatasan yang ada pada peneliti maka tidak semua masalah
dibahas dalam penelitian ini. Sesuai dengan judul penelitian, maka yang
menjadi fokus utama penelitian adalah:
1. Mengetahui peningkatan minat dan prestasi belajar IPS kelas III B SD
Jetis Bantul.
2. Prestasi belajar yang dimaksudkan dalam penelitian adalah mengacu pada
prestasi belajar ranah kognitif pembelajaran IPS KD 2.3 memahami
kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah serta KD 2.4 mengenal
sejarah uang semester genap tahun pelajaran 2014/2015.
3. Minat siswa yang diamati dalam penelitian ini dibatasi pada indikator
perhatian dalam pembelajaran, kemauan untuk mengembangkan diri,
keterlibatan siswa dalam pembelajaran (partisipasi), dan ekspresi perasaan
senang.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah
dalam penelitian ini dirumuskan menjadi:
1. Bagaimana penggunaan teknik mind mapping dalam upaya meningkatkan
minat dan prestasi belajar IPS siswa kelas III B SD Jetis Bantul tahun
pelajaran 2014/2015?
2. Apakah penggunaan teknik mind mapping dapat meningkatkan minat
dalam mata pelajaran IPS pada siswa kelas III B SD Jetis Bantul tahun
pelajaran 2014/2015?
3. Apakah penggunaan teknik mind mapping dapat meningkatkan prestasi
belajar dalam mata pelajaran IPS pada siswa kelas III B SD Jetis Bantul
tahun pelajaran 2014/2015?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah
untuk:
1. Mengetahui penggunaan teknik mind mapping dalam upaya meningkatkan
minat dan prestasi belajar IPS siswa kelas III B SD Jetis Bantul tahun
pelajaran 2014/2015.
2. Meningkatkan minat dalam mata pelajaran IPS pada siswa kelas III B SD
Jetis Bantul tahun pelajaran 2014/2015 dengan menggunakan teknik mind
3. Meningkatkan prestasi belajar dalam mata pelajaran IPS pada siswa kelas
III B SD Jetis Bantul tahun pelajaran 2014/2015 dengan menggunakan
teknik mind mapping.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang bermakna bagi
beberapa pihak. Adapun manfaat dari penelitian ini dikategorikan menjadi dua
macam, antara lain:
1. Manfaat Teoritis:
a. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan berharga terhadap
perkembangan ilmu pendidikan, terutama pada penggunaan teknik
mind mapping untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa
pada pembelajaran IPS.
b. Menambah wawasan pengetahuan mengenai penggunaan teknik mind
mapping dalam upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa
pada pembelajaran IPS.
2. Manfaat Praktis:
a. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
masukan kepada pihak sekolah untuk memahami mengenai pentingnya
penggunaan teknik mind mapping dalam rangka meningkatkan minat
dan prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPS.
b. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pembanding
dalam memberikan atau menyampaikan materi tentang memahami
sejarah uang dengan menggunakan teknik pembelajaran mind mapping
serta dapat menjadi motivasi untuk melakukan penelitian dengan
teknik pembelajaran lain pada bidang studi lain, materi lain, dan kelas
lain.
c. Bagi peneliti, hasil penelitian ini merupakan wahana untuk
memperdalam pengalaman meneliti dan sebagai pemikiran awal guru
guna melakukan penelitian lanjutan.
d. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat memberikan alternatif lain dalam
mempelajari suatu materi pelajaran dengan cara membuat ringkasan
yang menarik, sehingga diharapkan dapat meningkatkan minat dan
prestasi belajar.
E. Batasan Pengertian
Untuk memberikan gambaran tentang permasalahan yang akan diteliti,
diperlukan batasan pengertian guna menjelaskan dan membatasi makna
terhadap istilah-istilah yang terkait dengan penelitian ini. Di bawah ini
merupakan istilah yang terdapat pada penelitian, diantaranya:
1. Minat belajar adalah kemauan untuk mengembangkan diri pada kesukaan
dan kegemaran dalam diri seseorang akan obyek tertentu yang timbul
secara tidak tiba-tiba melainkan timbul akibat adanya partisipasi dan
perhatian yang menghasilkan perasaan senang dalam kegiatan
pembelajaran. Minat belajar terdiri dari 4 indikator yaitu perhatian dalam
pembelajaran, kemauan untuk mengembangkan diri, keterlibatan siswa
2. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa setelah melakukan
kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Prestasi belajar mencakup aspek
kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor (keterampilan).
Prestasi belajar siswa dikatakan baik apabila siswa dapat mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
3. IPS adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang manusia dan
lingkungan dengan menggunakan ilmu-ilmu sosial.
4. Teknik Mind Mapping adalah suatu teknik mencatat secara kreatif dan
efektif dengan membuat peta berpikir yang terdiri dari gambar, kata,
garis, warna, bentuk, simbol. Pencatatan ini dilakukan dengan cara
memetakan gagasan sentral dibagian tengah, topik utama
dicabang-cabang utama dan sub-topik didicabang-cabang-dicabang-cabang kedua. Hasil dari
13 BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam bab ini, diuraikan kajian pustaka yang digunakan sebagai acuan untuk
memecahkan masalah dalam penelitian. Adapun uraian bahasan dari landasan
teori terdiri dari empat bagian yaitu kajian pustaka, penelitian relevan yang berisi
beberapa penelitan terdahulu, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan.
A. Kajian Pustaka
Landasan teori memaparkan tentang minat belajar, prestasi belajar, teknik
pembelajaran mind mapping, dan Ilmu Pengetahuan Sosial.
1. Minat belajar
Dalam sub-bab minat belajar dijelaskan tentang pengertian minat,
pengertian belajar, pengertian minat belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi
minat belajar, ciri-ciri minat, cara menemukan minat dan indikator minat.
a. Pengertian Minat
Slameto (2010:180) mengungkapkan bahwa minat adalah rasa lebih
suka keterkaitan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri
sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan
tersebut, semakin besar minatnya. Winkel (2004:212) menjelaskan bahwa
minat adalah kecenderungan subyek yang menetap, untuk merasa tertarik
pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang
Minat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi corak
perbuatan yang akan diperlihatkan oleh seseorang. Seseorang yang
mempunyai minat besar terhadap suatu hal akan memusatkan perhatiannya
lebih banyak terhadap hal tersebut daripada orang lain yang minatnya
kecil. Minat mempunyai hubungan yang kuat dengan motivasi. Seseorang
yang memiliki minat terhadap bidang tertentu cenderung tertarik dan
dengan demikian timbul motivasinya untuk mempelajari bidang tersebut
(Dimyati dan Mudjiono, 2006:43)
Minat adalah kecenderungan yang menetapkan untuk memperhatikan
dan mengenang beberapa aktivitas (Djamarah, 2013:166). Kecenderungan
untuk memperhatikan beberapa aktivitas akan menimbulkan perasaan
senang sesuai dengan pendapat Surya (2004:67) yang menyatakan bahwa
minat dapat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam
menghadapi suatu objek. Susanto (2013:58) menjelaskan minat belajar
merupakan dorongan dalam diri seseorang atau faktor yang menimbulkan
keterkaitan atau perhatian secara efektif yang menyebabkan dipilihnya
suatu objek atau kegiatan yang menguntungkan, menyenangkan, dan
lama-kelamaan akan mendatangkan kepuasaan dalam dirinya.
Menurut Munthe (2010:29) minat yaitu keadaan yang mendasari
motivasi individu, keinginan yang berkelanjutan, dan orientasi psikologis.
Sementara menurut Syah (2008:151) secara sederhana minat berarti
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
pengertian minat belajar adalah dorongan rasa senang atau tertarik
terhadap suatu objek yang dipengaruhi oleh faktor dari dalam dan luar diri.
Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli tersebut, peneliti
menyimpulkan bahwa minat adalah rasa suka, kegemaran, dan kesenangan
terhadap aktivitas yang ada dalam diri seseorang berdasarkan dari
perhatian dan partispasi saat pengembangan diri di proses pembelajaran.
b. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua
orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang
lahat nanti (Sujana, 2004). Salah satu pertanda bahwa seseorang telah
belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan
tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat
pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), maupun yang
menyangkut nilai dan sikap (afektif). Belajar adalah suatu proses
perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan.
c. Pengertian Minat Belajar
Berdasarkan pengertian minat dan belajar maka peneliti menyimpulkan
bahwa minat belajar adalah keinginan akan kesukaan, kegemaran, dan
kesenangan dalam diri seseorang akan obyek tertentu yang timbul secara
tidak tiba-tiba melainkan timbul akibat adanya partisipasi. Minat
menentukan keberhasilan peserta didik dalam proses pembelajaran
(Muslich, 2010:118). Makin besar minatnya, maka makin besar hasil
siswa belajar lebih baik daripada belajar tanpa minat. Tanpa adanya minat
dalam diri siswa maka sulit bagi siswa untuk memperoleh hasil belajar
yang optimal. Minat ini timbul apabila siswa tertarik akan sesuatu yang
akan dipelajari dan dirasakan bermakna bagi dirinya. Memperhatikan hal
ini seharusnya guru berusaha membangkitkan minat siswa untuk
menguasai pengetahuan yang terkandung dalam bidang studinya dengan
cara yang lebih sama dengan kiat membangun sikap postif (Syah,
2008:151).
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat
Rosyidah (Susanto, 2013:60) menjelaskan bahwa timbulnya minat
pada diri seseorang dibedakan menjadi dua: (a) minat yang berasal dari
bawaan dan; (b) minat yang dipengaruhi lingkungan luar. Minat yang
berasal dari faktor bawaan merupakan minat yang dipengaruhi faktor
keturunan, sedangkan minat yang dipengaruhi oleh lingkungan disebabkan
oleh berbagi faktor. Faktor yang mempengaruhi timbulnya minat
seseorang dibedakan menjadi dua, yaitu minat spontan dan minat terpola.
Minat spontan tidak dipengaruhi oleh pihak luar, sedangkan minat terpola
timbul karena pengaruh dari kegiatan-kegiatan terencana dan terpola
seperti proses pembelajaran di dalam kelas Gagne (Susanto, 2013:60).
Perkembangan minat seseorang berhubungan erat dengan lingkungannya,
hal ini sesuai dengan pendapat Sukartini (Susanto, 2013:63) menjelaskan
bahwa minat tergantung pada kesempatan belajar seseorang. Seorang
berminat terhadap pembelajaran tersebut dibandingkan dengan seorang
siswa yang kurang diberikan kesempatan untuk terlibat dalam
pembelajaran.
Esti (2006:366) mengungkapkan bahwa minat dipengaruhi oleh cara
guru dalam melakukan pembelajaran. Guru dapat menerapkan cara
pembelajaran yang menarik minat siswa. Sardiman (Hartanto, 2012:11)
menjelaskan mengenai cara guru membangkitkan minat seseorang yaitu
dengan cara: (a) membangkitkan adanya suatu kebutuhan; (b)
menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau; (c)
memberikan kesempatan pada siswa untuk mendapatkan hasil yang
terbaik; dan (d) menggunakan berbagai bentuk pengajaran. Jadi, faktor
yang mempengaruhi minat berupa faktor dari dalam dan faktor dari luar.
e. Ciri-ciri Minat
Menurut Hurlock (1995:117) ada tujuh ciri-ciri minat yaitu:
1) Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental.
Minat di semua bidang berubah selama terjadi perubahan fisik dan
mental. Pada waktu pertumbuhan terlambat dan kematangan dicapai,
minat menjadi lebih stabil. Anak yang berkembang lebih cepat atau
lebih lambat daripada teman sebayanya. Mereka terlambat matang,
sebagaimana dikemukakan terlebih dahulu, menghadapi masalah sosial
karena minat mereka minat anak, sedangkan minat teman sebaya
2) Minat bergantung pada kesiapan belajar
Anak-anak tidak dapat mempunyai minat sebelum mereka siap
secara fisik dan mental. Sebagai contoh, mereka tidak dapat
mempunyai minat yang sungguh-sungguh untuk permainan bola
sampai mereka memiliki kekuatan dan koordinasi otot yang diperlukan
untuk permainan bola.
3) Minat bergantung pada kesempatan belajar
Kesempatan untuk belajar tergantung pada lingkungan dan minat,
baik anak-anak maupun dewasa, yang menjadi bagian dari lingkungan
anak. Karena lingkungan anak kecil sebagian besar terbatas pada
rumah minat mereka “tumbuh dari minat”. Dengan bertambah luasnya
lingkup sosial, mereka menjadi tertarik pada minat orang di luar rumah
yang mulai mereka kenal.
4) Perkembangan minat mungkin tebatas
Ketidakmauan fisik dan mental serta pengalaman sosila yang
terbatas membatasi minat anak. Anak yang cacat fisik misalnya, tidak
mungkin mempunyai minat yang sama seperti teman sebayanya yang
perkembangan fisiknya normal.
5) Minat dipengaruhi budaya
Anak-anak mendapat kesempatan dari orang tua, guru, dan orang
dewasa lain untuk belajar mengenai apa saja yang oleh kelompok
kesempatan untuk menekuni minat yang dianggap tidak sesuai bagi
mereka oleh kelompok budaya mereka.
6) Minat berbobot emosional
Bobot emosional aspek afektif dari minat menentukan
kekuatannya. Bobot emosional yang tidak menyenangkan melemahkan
minat dan bobot emosional yang menyenangkan memperkuatnya.
7) Minat itu egosentris
Sepanjang masa kanak-kanak, minat itu egosentris. Misalnya minat
anak laki-laki pada hal hitung-hitungan, sering berlandaskan keyakinan
bahwa kepandaian di bidang matematika di sekolah akan merupakan
langkah penting menuju kedudukan yang menguntungkan dan sebagai
gengsi di dunia usaha.
Dengan minat dapat menambah kesenangan pada diri seorang siswa
tentang pelajaran yang dipelajari. Apabila seorang siswa berminat pada
suatu pelajaran maka pengalaman dari kegiatan pembelajaran akan jauh
lebih menyenangkan. Namun, sebaliknya jika dibandingkan dengan siswa
yang tidak berminat maka siswa akan merasa bosan, malas saat mengikuti
pelajaran. Akibatnya, seorang siswa yang tidak berminat dengan pelajaran
tersebut akan seenaknya sendiri dan tidak mau berusaha belajar dengan
maksimal berbeda dengan seorang siswa yang berminat dengan pelajaran
f. Cara Menemukan Minat
Menurut Hurlock (1978:117) ada beberapa cara menemukan minat
anak yaitu:
1) Pengamatan kegiatan
Dengan mengamati mainan anak dan benda-benda yang mereka
beli, kumpulkan atau gunakan dalam aktifitas yang ada unsur
spontanitas, kita dapat memperoleh petunjuk mengenai minat mereka.
2) Pertanyaan
Bila anak terus menerus bertanya mengenai sesuatu, minatnya pada
hal tersebut lebih besar daripada minatnya pada hal yang hanya
sekali-kali ditanyakan.
3) Pokok Pembicaraan
Apa yang dibicarakan anak dengan orang dewasa atau teman
sebaya memberi petunjuk mengenai minat mereka dan seberapa
kuatnya minat tersebut.
4) Membaca
Bila anak-anak bebas memilih buku untuk dibaca atau dibacakan,
anak yang membahas topik yang menarik minatnya.
5) Menggambar spontan
Apa yang digambarkan atau dilukiskan anak secara spontan dan
seberapa sering mereka mengulangnya akan memberi petunjuk tentang
6) Keinginan
Bila ditanya apa yang diinginkan bila mereka dapat memperoleh
apa saja yang mereka ingini kebanyakan anak dengan jujur akan
menyebutkan hal-hal yang paling diminati.
7) Laporan mengenai apa saja yang diminati
Bila ditanya untuk menyebut atau menulis tiga benda atau lebih
yang paling diminati, anak-anak menunjukkan minat yang telah
terbentuk, yang memberi petunjuk tentang hal-hal yang memberi
mereka kepuasan.
g. Indikator Minat
Pada umumnya suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu
pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal
daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam
suatu aktivitas (Slameto, 2010:180). Sobur (2003:246) berpendapat bahwa
minat seseorang terhadap sesuatu akan diekspresikan melalui kegiatan atau
aktivitas yang berkaitan dengan minatnya. Keinginan atau minat dan
kehendak atau kemauan sangat mempengaruhi corak perbuatan yang akan
diperlihatkan oleh seseorang. Berdasarkan pendapat kedua ahli tersebut
maka dalam menentukan indikator minat dilakukan dengan menganalisis
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu.
Menurut Sukardi (Susanto, 2013:57) berpendapat bahwa minat dapat
diartikan sebagai sesuatu kesukaan, kegemaran atau kesenangan akan
bahwa minat timbul tidak secara tiba-tiba atau spontan melainkan timbul
akibat adanya partisipasi, oleh sebab itu partisipasi dalam belajar
merupakan salah satu faktor penting. Jadi sangat jelas, bahwa minat akan
selalu berhubungan dengan persoalan kebutuhan dan keinginan dalam
kaitanya dengan belajar.
Susanto (2013:66) menyatakan bahwa minat merupakan sesuatu yang
sangat penting, kerena dengan adanya minat seseorang dapat memusatkan
perhatian pada seseorang, benda dan lain-lain. Selain itu, Djamarah
(2002:132) juga mengemukakan bahwa minat diekspresikan siswa melalui
pernyataan lebih menyukai sesuatu daripada lainnya, partisipasi dalam
kegiatan, dan memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu
yang diminatinya tanpa menghiraukan yang lain. Sedangkan Rohani
(2004:170) berpendapat bahwa suatu minat ditunjukkan melalui kemauan
dan usaha peserta didik dalam mencapai kebutuhan belajarnya.
Dari uraian di atas disimpulkan bahwa indikator minat belajar yang
peneliti gunakan dalam penelitian ini terdiri empat indikator yaitu
perhatian dalam proses pembelajaran, keterlibatan siswa dalam
pembelajaran (partisipasi), kemauan untuk mengembangkan diri, dan
perasaan senang terlebih dahulu. Penelitian yang dilakukan dengan
pmenggunakan keempat indikator tersebut dipakai sebagai acuan untuk
[image:44.595.101.515.192.619.2]mengetahui minat belajar siswa. Bagan indikator minat dapat dilihat pada
Gambar 2.1 Bagan Indikator Minat
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan indikator minat yang
dirumuskan oleh Slameto (2010: 180) pada nomor 1, 3, dan 4. Sementara itu
indikator minat yang dirumuskan oleh Sukardi (Susanto, 2013:66) pada nomor
4. Selanjutnya indikator minat yang dirumuskan oleh Rohani (2004: 170) pada
nomor 2. Dengan demikian, indikator minat yang peneliti rumuskan dalam
penelitian ini, meliputi: (1) perhatian dalam pembelajaran, (2) kemauan untuk
mengembangkan diri, (3) keterlibatan siswa dalam pembelajaran (partisipasi);
dan (4) ekspresi perasaan senang. Dengan keempat indikator yang sudah
dirumuskan oleh peneliti, diharapkan mampu meningkatkan minat siswa
dalam mata pelajaran IPS. Slameto
(2010:180)
1. Memperhatikan 2. Rasa senang 3. Partisipasi
Sukardi (Susanto, 2013:57)
1. Kesukaan 2. Kegemaran 3. Kesenangan
Rohani
(2004: 170)
1. Kemauan
mengembangkan diri
Indikator Minat
1. Perhatian dalam pembelajaran
2. Kemauan untuk mengembangkan diri 3. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran
(partisipasi)
2. Prestasi Belajar
Pada sub-bab prestasi belajar membahas tentang pengertian dari belajar,
ciri-ciri belajar, unsur-unsur belajar, pengertian prestasi belajar, faktor-faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar, dan indikator prestasi belajar.
a. Pengertian Belajar
Menurut Hitzman (Muhibbin, 2005:90) belajar merupakan suatu
perubahan yang terjadi dalam diri manusia disebabkan oleh pengalaman
yang dapat mempengaruhi tingkah laku manusia. Pendapat itu sejalan
dengan Slameto (2010:2) belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan unsur
sangat mendasar dalam setiap peyelenggaraan jenis dan jenjang
pendidikan, perubahan yang ditimbulkan oleh pengalaman baru dapat
dikatakan belajar apabila mempengaruhi perilaku dalam kehidupan
sehari-hari siswa.
b. Ciri-ciri Belajar
Menurut Aqid (2010:48), belajar mempunyai ciri-ciri tertentu antara lain:
1) Belajar harus memungkinkan perubahan tingkah laku diri individu
yang meliputi tiga aspek, yaitu aspek pengetahuan (kognitif), sikap
atau nilai (afektif), serta keterampilan (psikomotor).
2) Belajar merupakan hasi dari pengalaman yang terjadi karena adanya
3) Hasil belajar/perubahan sikap relatif tetap diperoleh melalui
pengalaman atau latihan.
c. Unsur-unsur Belajar
Menurut Hamalik (2003:50) terdapat unsur-unsur yang terkait proses
belajar diantaranya: 1) motivasi siswa, 2) bahan belajar, 3) alat bantu
belajar, 4) suasana belajar, 5) kondisi subjek yang belajar. Kelima unsur
inilah yang bersifat dinamis yang sering berubah, menguat atau melemah
dan mempengaruhi proses belajar siswa. Proses belajar pada hakekatnya
merupakan perubahan tingkah laku seseorang dalam situasi tertentu yang
berulang-ulang berdasarkan keadaan seseorang.
d. Pengertian Prestasi Belajar
Arifin (Krisdianto 2011:8) menjelaskan bahwa prestasi belajar adalah
kemampuan, ketrampilan, sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal.
Sedangkan menurut Gagne (Baharudin, 2002:18), prestasi belajar dapat
ditunjukkan dengan hasil belajar siswa, hasil belajar siswa tersebut dapat
berupa keterampilan mengerjakan sesuatu, kemampuan menjawab soal
atau menyelesaikan tugas. Berdasarkan pendapat diatas dapat diartikan
bahwa prestasi belajar adalah suatu hasil yang dicapai seseorang setelah
melakukan kegiatan belajar untuk mengetahui kemampuan seseorang
dalam mengerjakan sesuatu.
Prestasi belajar menurut Darsono (2000:110) merupakan perubahan
yang berhubungan dengan tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan
(2001:84) menyebutkan bahwa prestasi belajar merupakan rangkaian hasil
usaha yang telah dilatih dalam suatu sistem atau rangkaian kegiatan
pendidikan yang dinyatakan dengan nilai. Berdasarkan pendapat di atas
dapat diartikan bahwa prestasi belajar merupakan hasil dari usaha yang
dilakukan individu dengan melibatkan aspek pengetahuan (kognitif), sikap
atau nilai (afektif), dan keterampilan (psikomotor) yang dinyatakan dengan
sebuah nilai.
e. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Menurut Slameto (2010:54) mengklasifikasikan faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar sebagai berikut:
1) Faktor-faktor internal dari dalam individu.
a) Faktor Jasmaniah
Faktor jasmaniah meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh.
Kesehatan mempengaruhi proses belajar seseorang. Jika kesehatan
seseorang terganggu, akibatnya cepat lelah, kurang bersemangat,
mudah pusing, ngantuk, badan lemah, kurang darah ataupun ada
gangguan-gangguan kelainan fungsi alat indera serta tubuhnya.
b) Faktor Psikologis
Faktor psikologis merupakan faktor utama dari dalam yang
menentukan intensitas belajar seseorang. Jika faktor dari luar
mendukung tetapi faktor psikologisnya tidak mendukung maka
psikologis meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi,
kematangan, dan kesiapan.
c) Faktor Kelelahan
Faktor kelelahan dibedakan menjadi kelelahan jasmani dan
kelelahan rohani. Kelelahan jasmani ditandai dengan kondisi tubuh
yang mulai lemah dan cenderung ingin beristirahat. Kelelahan
rohani dapat dilihat seperti timbulnya rasa bosan sehingga
dorongan untuk menghasilkan sesuatu itu hilang. Keduanya sangat
mempengaruhi belajar seseorang karena jika kedua hal tersebut
terjadi maka hasil yang ditentukan dalam belajar sulit untuk
dicapai.
2) Faktor Eksternal
a) Faktor Keluarga
Keluarga adalah lingkungan yang paling dekat dengan siswa.
Segala sesuatu yang terjadi dalam keluarga sangat berpengaruh
terhadap belajar siswa, mulai dari cara orang tua mendidik, relasi
antar anggota, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,
perhatian orang tua hingga latar belakang kebudayaan.
b) Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar siswa antara lain
adalah metode mengajar guru, kurikulum yang digunakan sekolah,
aturan sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, dan standar
pelajaran.
c) Faktor Masyarakat
Faktor masyarakat berpengaruh karena setiap siswa atau orang
pasti hidup dan terlibat dalam unsur-unsur yang ada dalam
masyarakat yang mempengaruhi belajar siswa.
Dari uraian faktor yang telah dijelaskan di atas, maka
faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dalam penelitian ini
mengacu pada faktor eksternal. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal
dari sekolah yaitu penyampaian materi dengan menggunakan teknik pmind
mapping yang dilakukan peneliti. Teknik mind mapping diharapkan dapat
menumbuhkan nilai minat siswa dalam kegiatan pembelajaran yang
nantinya menjadi stimulan bagi setiap siswa untuk mengembangkan
pengetahuan mereka secara bersama-sama sehingga siswa lebih mudah
memahami konsep atau materi yang diajarkan. Setelah dikembangkannya
faktor eksternal diharapkan dapat mempengaruhi faktor internal siswa
yaitu pemahaman siswa terhadap materi, sehingga meningkatkan prestasi
belajar siswa.
f. Indikator Prestasi Belajar
Indikator pencapaian prestasi belajar adalah rata-rata nilai ulangan dan
persentase jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM). Rata-rata nilai ulangan yaitu skor yang diperoleh siswa saat
KKM IPS sebesar 75,00. KKM adalah sebagai acuan bahwa siswa telah
mencapai penguasaan atau pemahaman materi IPS. Rata-rata nilai ulangan
siswa menunjukkan peningkatan pemahaman siswa pada materi IPS di
setiap siklus.
3. Teknik Mind mapping
Pada sub-bab teknik mind mapping membahas tentang pengertian teknik
mind mapping, pengertian mind map, keunggulan mid map, langkah-langkah
pembuatan mind map, dan contoh mind map.
a. Pengertian Teknik Mind Mapping
Kegiatan belajar mengajar yang dirancang dan dipersiapkan oleh
seorang guru untuk proses pembelajaran yang diharapkan dapat mencapai
tujuan yang maksimal. Seorang guru dalam menjalankan profesinya selain
dituntut untuk menguasai materi pelajaran juga perlu memperhatikan
bagaimana cara mengembangkan sistem pengajarannya, mengenal
karakteristik siswa, menciptakan kondisi lingkungan yang mendukung
proses belajar dan kreatif menggunakan metode, teknik kegiatan belajar
mengajar sehingga siswa merasa senang belajar dan akhirnya dapat
mencapai prestasi belajar yang memuaskan.
Teknik pembelajaran merupakan cara/prosedur yang digunakan untuk
melaksanakan proses pembelajaran agar suatu metode tertentu dapat
terimplementasikan dengan baik sehingga tujuan pembelajaran yang sudah
direncanakan dapat tercapai. Memilih sebuah teknik yang akan digunakan
umum dikemukakan Bassett, Jack, dan Logan (1983) dalam Sumantri
(2001:10-11) adalah sebagai berikut ini:
1) Siswa secara alamiah memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan tertarik
akan dunia sekitar yang mengelilingi diri mereka sendiri;
2) Siswa senang bermain dan lebih suka bergembira/riang;
3) Siswa suka mengatur dirinya sendiri untuk menangani berbagai hal,
mengeksplorasi suatu situasi dan mencobakan usaha-usaha baru;
4) Siswa biasanya tergetar perasaannya dan terdorong untuk berprestasi
sebagaimana mereka tidak suka mengalami ketidakpuasan dan
kegagalan-kegagalan yang dialami;
5) Siswa belajar secara efektif ketika mereka merasa puas dengan situasi
yang terjadi;
6) Siswa belajar dengan cara bekerja, mengobservasi, berinisiatif, dan
mengajar anak-anak lainnya.
Ketepatan seorang guru dalam memilih dan menggunakan teknik
pembelajaran atau cara terefektif yang akan digunakan untuk
menyampaikan materi pembelajaran sangat penting agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai dengan maksimal (Tim Pengembang PGSD,
2001:107-111)
b. Pengertian Mind Map
Hasil dari sebuah penggunaan teknik mind mapping adalah mind map
(Abdullah, 2013:240). Kata mind map berasal dari bahasa Inggris, mind
map adalah diagram istimewa yang cara kerjanya sesuai dengan cara kerja
otak dan yang membantu untuk mengembangkan cara berpikir ke segala
arah, tetap berminat terhadap suatu masalah, mengembangkan imanjinasi,
mengingat, memahami, mencatat, kreatif, berkonsentrasi dan
merencanakan, serta memilih informasi kemudian memetakannya.
c. Keunggulan Mind Map dalam pembelajaran
Mind map sangat membantu siswa untuk mengulang pelajaran karena mind map membuat dan mendorong percepatan aliran berbagai pikiran
kreatif dan inovatif. Keunggulan mind map adalah:
1) Memberikan tinjauan menyeluruh atas sebuah subjek/area yang luas.
2) Membuat mampu merencanakan rute/membuat pilihan serta
menunjukkan arah tujuan dan keberadaan siswa.
3) Menghimpun dan menyimpan sejumlah besar data.
4) Mendukung proses pemecahan masalah dengan menemukan jalan baru
yang kreatif.
5) Membuat mampu bersikap sangat efisien.
6) Enak dilihat, dibaca, direnungkan, dan diingat.
7) Menarik perhatian mata dan otak.
d. Langkah-langkah membuat Mind Map dengan Menggunakan Teknik Mind Mapping
Pembuatan mind map memerlukan beberapa langkah, langkah-langkah
yang harus dikerjakan sebagai berikut:
2) Mengulang materi sebelumnya dengan membuat catatan-catatan kecil.
3) Membuat kelompok besar antara 5-7 siswa
4) Membuat mind map (mengambil kertas polos dan posisikan mendatar,
membuat gambar utama yang mewakili gagasan pokok dan membuat
tulisan dengan huruf besar agar pikiran tetap terfokus pada gagasan
<