• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan minat dan prestasi belajar IPS menggunakan teknik Mind Mapping pada siswa kelas III B SD Jetis Bantul tahun pelajaran 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan minat dan prestasi belajar IPS menggunakan teknik Mind Mapping pada siswa kelas III B SD Jetis Bantul tahun pelajaran 2014/2015."

Copied!
315
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS

MENGGUNAKAN TEKNIK MIND MAPPING PADA SISWA KELAS III B SD JETIS BANTUL TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Retno Cahyaningtyas Universitas Sanata Dharma

2015

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat dan prestasi belajar siswa kelas III B SD Jetis Bantul. Penelitian bertujuan untuk mengetahui (1) bagaimana upaya peningkatan minat dan prestasi belajar IPS menggunakan teknik

mind mapping; (2) apakah penggunaan teknik mind mapping dapat meningkatkan

minat dalam mata pelajaran IPS; dan (3) apakah penggunaan teknik mind mapping dapat meningkatkan prestasi belajar dalam mata pelajaran IPS pada siswa kelas III B SD Jetis Bantul tahun pelajaran 2014/2015.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III B SD Jetis Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 34 siswa. Objek penelitian ini adalah peningkatan minat dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi minat, lembar kuesioner minat, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dan analisis kualitatif deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) upaya peningkatan minat dan prestasi belajar IPS menggunakan teknik mind mapping telah dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: membagi kelompok berpasangan, membuat catatan-catatan kecil mengenai materi, membuat kelompok besar terdiri dari 5-7 siswa, membuat mind map, mempresentasikan mind map yang sudah dibuat; (2) penggunaan teknik mind mapping dapat meningkatkan minat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi awal rata-rata skor minat siswa sebesar 53,01 (rendah) pada siklus I meningkat menjadi 70,79 (cukup) kemudian pada siklus II meningkat menjadi 85,07 (tinggi); (3) penggunaan teknik mind mapping dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari kondisi awal rata-rata nilai ulangan siswa sebesar 75,16 dengan persentase pencapaian KKM sebesar 53%, pada siklus I menjadi 80,14 dengan persentase pencapaian KKM 64,7%, kemudian pada siklus II menjadi 87,73 dengan persentase pencapaian KKM 100%.

(2)

ABSTRACT

THE ENHANCEMENT OF STUDENTS’ INTEREST AND LEARNING ACHIEVEMENT TOWARDS SOCIAL STUDY USING MIND MAPPING TECHNIQUE OF THE THIRD B GRADERS IN SD JETIS BANTUL YEAR

2014/2015

Retno Cahyaningtyas Sanata Dharma University

2015

This research is formed the background of interest and learning achievement in class III B Jetis Bantul Elementary School. The aims of this research was to know (1) how the enhancement to interest and learning achievement using mind mapping technique; (2) Ascertain whether the using of mind mapping technique is able to interest in social class subjects; and (3) Ascertain whether the using of mind mapping technique can improve their learning achievement in social class subjects on the students class III B Jetis Bantul Elementary School year 2014/2015.

This kind of research was the act of class research (PTK). The subject of this research was students class III B Jetis Bantul Elementary School year 2014/2015 which contains of 34 students. The object of this research was improving the interest and learning achievement of the students in subjects IPS. The instrument that will be used in this research is questionnaire, sheets of observation cooperation and multiple choice tests. The technique of data analysis that would be used in this research is quantitative analysis and qualitative descriptive one.

The result of the analysis shown that (1) Efforts to improve interest and learning achievement in subject IPS using mind mapping technique have been done by: make a group split in pairs, make notes on small matter, make up a big consisting of 5-7 students, make mind map, presented mind map has already been prepared; (2) The application of mind mapping technique can improve the interest. It can be seen from the initial condition of the student’s average score interest about 50,54 (low) in cycle I then increase become 70,79 (average), and in cycle II increase become 85,07 (high); (3) the application of mind mapping technique can improve student learning achievements. It can be seen from the initial condition of the average final exam score of the students about 75,16 with the KKM percentage of 53% in cycle I become 80,14 with the KKM percentage of 64,70% then in cycle II become 87,73 with the KKM percentage of 100%.

(3)

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS

MENGGUNAKAN TEKNIK MIND MAPPING PADA SISWA

KELAS III B SD JETIS BANTUL TAHUN PELAJARAN

2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Retno Cahyaningtyas

NIM : 111134187

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)

i

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS

MENGGUNAKAN TEKNIK MIND MAPPING PADA SISWA

KELAS III B SD JETIS BANTUL TAHUN PELAJARAN

2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Retno Cahyaningtyas

NIM : 111134187

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(5)
(6)
(7)

iv

PERSEMBAHAN

Dengan tulus karya ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa menjadi sumber doa

dan kekuatan bagiku.

Kedua orang tuaku tercinta Bapak Stefanus Supardjiman dan Ibu Maria

Yosephine Sri Djarwati yang tak kenal lelah mendampingi setiap langkahku,

mendidik, dan memberikan kasih sayang yang luar biasa.

Kakakku tersayang Alfonsius Agung Pambudi, Dionisius Budi Prasetyo,

Carolina Arista Pamarwati, dan Margaretha Tri Cahyaningrum yang selalu

memberikan semangat bagiku dalam menjalani studi.

Geraldus Ettory Wahyu Widiatmoko yang selalu menemani dan memberikan

semangat dan perhatiannya.

Keponakanku Clara Putri Cahyaning Mentari yang siap sedia menjadi

mainanku ketika merasa bosan dan lelah.

Teman-teman Prodi PGSD angkatan 2011 khususnya kelas F yang selalu

memberikan sebuah senyuman dan kehangatan layaknya sebuah keluarga.

Segenap almamater Universitas Sanata Dharma yang memberikanku motivasi

(8)

v

MOTTO

Ucaplah Syukur Dalam Segala Hal

`

- 1 Tesalonika 5:18 -

 Keangkuhan Merendahkan Orang, Tetapi Orang yang Rendah Hati

Akan Menerima Pujian 

-

Amsal 29:23 -

We will never know th

e real answer, before you try”

Everything starts with a dream

(9)
(10)
(11)

viii

ABSTRAK

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS

MENGGUNAKAN TEKNIK MIND MAPPING PADA SISWA KELAS III B SD JETIS BANTUL TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Retno Cahyaningtyas Universitas Sanata Dharma

2015

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat dan prestasi belajar siswa kelas III B SD Jetis Bantul. Penelitian bertujuan untuk mengetahui (1) bagaimana upaya peningkatan minat dan prestasi belajar IPS menggunakan teknik

mind mapping; (2) apakah penggunaan teknik mind mapping dapat meningkatkan

minat dalam mata pelajaran IPS; dan (3) apakah penggunaan teknik mind

mapping dapat meningkatkan prestasi belajar dalam mata pelajaran IPS pada

siswa kelas III B SD Jetis Bantul tahun pelajaran 2014/2015.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III B SD Jetis Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 34 siswa. Objek penelitian ini adalah peningkatan minat dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi minat, lembar kuesioner minat, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dan analisis kualitatif deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) upaya peningkatan minat dan prestasi belajar IPS menggunakan teknik mind mapping telah dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: membagi kelompok berpasangan, membuat catatan-catatan kecil mengenai materi, membuat kelompok besar terdiri dari 5-7 siswa, membuat mind map, mempresentasikan mind map yang sudah dibuat; (2) penggunaan teknik mind mapping dapat meningkatkan minat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi awal rata-rata skor minat siswa sebesar 53,01 (rendah) pada siklus I meningkat menjadi 70,79 (cukup) kemudian pada siklus II meningkat menjadi 85,07 (tinggi); (3) penggunaan teknik mind mapping dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari kondisi awal rata-rata nilai ulangan siswa sebesar 75,16 dengan persentase pencapaian KKM sebesar 53%, pada siklus I menjadi 80,14 dengan persentase pencapaian KKM 64,7%, kemudian pada siklus II menjadi 87,73 dengan persentase pencapaian KKM 100%.

(12)

ix

ABSTRACT

THE ENHANCEMENT OF STUDENTS’ INTEREST AND LEARNING ACHIEVEMENT TOWARDS SOCIAL STUDY USING MIND MAPPING TECHNIQUE OF THE THIRD B GRADERS IN SD JETIS BANTUL YEAR

2014/2015

Retno Cahyaningtyas Sanata Dharma University

2015

This research is formed the background of interest and learning achievement in class III B Jetis Bantul Elementary School. The aims of this research was to know (1) how the enhancement to interest and learning achievement using mind mapping technique; (2) Ascertain whether the using of mind mapping technique is able to interest in social class subjects; and (3) Ascertain whether the using of mind mapping technique can improve their learning achievement in social class subjects on the students class III B Jetis Bantul Elementary School year 2014/2015.

This kind of research was the act of class research (PTK). The subject of this research was students class III B Jetis Bantul Elementary School year 2014/2015 which contains of 34 students. The object of this research was improving the interest and learning achievement of the students in subjects IPS. The instrument that will be used in this research is questionnaire, sheets of observation cooperation and multiple choice tests. The technique of data analysis that would be used in this research is quantitative analysis and qualitative descriptive one.

The result of the analysis shown that (1) Efforts to improve interest and learning achievement in subject IPS using mind mapping technique have been done by: make a group split in pairs, make notes on small matter, make up a big consisting of 5-7 students, make mind map, presented mind map has already been prepared; (2) The application of mind mapping technique can improve the interest. It can be seen from the initial condition of the student’s average score interest about 50,54 (low) in cycle I then increase become 70,79 (average), and in cycle II increase become 85,07 (high); (3) the application of mind mapping technique can improve student learning achievements. It can be seen from the initial condition of the average final exam score of the students about 75,16 with the KKM percentage of 53% in cycle I become 80,14 with the KKM percentage of 64,70% then in cycle II become 87,73 with the KKM percentage of 100%.

(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik.

Penyusunan skripsi ini dalam rangka memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dengan judul

“Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPS Menggunakan Teknik Mind

Mapping pada Siswa Kelas III B SD Jetis Bantul Tahun Pelajaran 2014/2015”

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik,

tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam

kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Rohandi, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. selaku Kaprodi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Wakaprodi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar.

4. Drs. Y.B. Adimassana, M.A. selaku dosen pembimbing I yang telah

membimbing, mendampingi, dan memotivasi peneliti dalam penyelesaian

skripsi ini.

5. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang

telah membimbing, mendampingi, dan memotivasi peneliti dalam

(14)

xi

6. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku dosen penguji yang telah

menguji skripsi yang ditulis peneliti.

7. Para dosen Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang penuh kesabaran mendidik dan

membimbing peneliti selama menempuh kuliah.

8. Drs. Suharyana selaku Kepala SD Jetis Bantul yang telah memberikan ijin

penelitian kepada peneliti.

9. Sri Umaryanti, S. Pd. selaku guru kelas III B SD Jetis Bantul yang telah

membantu peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini.

10. Para guru SD Negeri Jetis Bantul yang telah meluangkan waktu dan

membantu peneliti menyelesaikan skripsi ini.

11. Siswa/siswi SD Jetis Bantul tahun pelajaran 2014/2015 yang telah

memberikan waktu dan kerjasama yang baik selama penelitian berlangsung.

12. Keluargaku tercinta, Bapak Stefanus Supardjiman, Ibu Maria Yosephine Sri

Djarwati, Kakakku Alfonsius Agung Pambudi, Dionisius Budi Prasetyo,

Carolina Arista Pamarwati, Margaretha Tri Cahyaningrum, Geraldus Ettory

Wahyu Widiatmoko, dan Keponakanku Clara Putri Cahyaning Mentari.

13. Sahabatku Tiara Ayu Wardani, Mianti Dian Pertiwi, Odilla Ajeng

Estiningtyas, Paula Rima Tamala, dan Angela Cory Dian Pertiwi.

14. Teman-teman PPL (Arin, Lela, Mira, Bona, dan Andi) dan teman bermain

(Shinta dan Putri) yang telah membantu dalam penyusunan skripsi dan

(15)
(16)

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 8

C. Perumusan Masalah ... 9

D. Tujuan Penelitian ... 9

E. Manfaat Penelitian ... 10

F. Batasan Pengertian ... 11

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka ... 13

1. Minat Belajar ... 13

a. Pengertian Minat ... 13

b. Pengertian Belajar ... 15

(17)

xiv

Halaman

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat ... 16

e. Ciri-ciri Minat ... 17

f. Cara Menemukan Minat ... 20

g. Indikator Minat ... 21

2. Prestasi Belajar ... 24

a. Pengertian Belajar ... 24

b. Ciri-ciri Belajar ... 24

c. Unsur-unsur Belajar ... 25

d. Pengertian Prestasi Belajar ... 25

e. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 26

f. Indikator Pretasi Belajar ... 28

3. Teknik Mind Mapping ... 29

a. Pengertian Teknik Mind Mapping ... 29

b. Pengertian Mind Map ... 30

c. Keunggulan Mind Map dalam Pembelajaran ... 31

d. Langkah-langkah Membuat Mind Map ... 31

e. Alat dan Bahan Membuat Mind Map ... 32

f. Contoh Mind Map... 32

4. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ... 33

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ... 34

b. Konsep IPS ... 34

c. Tujuan IPS dalam Pendidikan ... 36

B. Penelitian yang Relevan ... 37

C. Kerangka Berpikir ... 43

D. Hipotesis Tindakan... 45

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 47

B. Setting Penelitian ... 50

1. Tempat Penelitian ... 50

2. Subyek Penelitian ... 50

3. Obyek Penelitian... 50

4. Waktu Penelitian... 50

C. Rencana Tindakan ... 51

1. Persiapan ... 51

2. Rencana Tindakan Tiap Siklus ... 53

D. Teknik Pengumpulan Data ... 62

(18)

xv

Halaman

2. Cara Pengumpulan Data ... 63

E. Instrumen Penelitian ... 65

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 74

G. Teknik Analisis Data ... 82

H. Kriteria Penelitian ... 86

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kegiatan Pra Penelitian ... 88

B. Deskripsi Pelaksanaan Tiap Siklus ... 91

1. Siklus I ... 91

2. Siklus II ... 99

C. Hasil Penelitian ... 106

1. Siklus I ... 106

2. Siklus II... 110

D. Pembahasan ... 113

1. Penggunaan Teknik Mind Mapping ... 114

2. Peningkatan Minat Siswa ... 118

3. Peningkatan Prestasi Belajar ... 121

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 128

B. Keterbatasan Penelitian ... 129

C. Saran ... 130

DAFTAR REFERENSI ... 132

LAMPIRAN ... 137

(19)

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data Prestasi BelajarKondisi Awal ... 3

Tabel 1.2 Data Minat Kondisi Awal ... 6

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Observasi Minat Siswa ... 66

Tabel 3.2 Ketentuan Skor dalam Skala Likert ... 67

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Minat Siswa Sebelum Divalidasi ... 68

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Minat Siswa Sesudah Divalidasi ... 69

Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal Evaluasi Sebelum Validasi ... 71

Tabel 3.6 Kisi-kisi Soal Evaluasi Sesudah Validasi ... 72

Tabel 3.7 Rincian Pemberian Skor ... 74

Tabel 3.8 Kriteria Validasi Lembar Observasi ... 76

Tabel 3.9 Skor Hasil Uji Perhitungan Validasi Lembar Observasi ... 76

Tabel 3.10 Kriteria Validasi Kuesioner ... 76

Tabel 3.11 Skor Hasil Perhitungan Validitas Kuesioner ... 77

Tabel 3.12 Kriteria Validitas Perangkat Pembelajaran ... 79

Tabel 3.13 Hasil Rata-rata Validitas Perangkat Pembelajaran ... 79

Tabel 3.14 Kriteria Reliabilitas Instrumen ... 81

Tabel 3.15 Hasil Reliabilitas Siklus I... 81

Tabel 3.16 Hasil Reliabilitas Siklus II ... 82

Tabel 3.17 Kriteria Penilaian Skor Minat Siswa ... 84

Tabel 3.18 Kriteria Keberhasilan Minat dan Prestasi Belajar ... 86

Tabel 4.1 Data Kondisi Awal Minat Siswa ... 89

Tabel 4.2 Data Prestasi Awal Siswa ... 90

Tabel 4.3 Data Minat Siswa Siklus I... 106

Tabel 4.4 Data Nilai Prestasi Belajar Siswa Siklus I ... 108

Tabel 4.5 Data Minat Siswa Siklus II ... 110

Tabel 4.6 Data Nilai Prestasi Belajar Siswa Siklus II ... 112

Tabel 4.7 Perbandingan Minat Siswa Tiap Tahap ... 119

Tabel 4.8 Perbandingan Prestasi Belajar Siswa Tiap Tahap ... 122

(20)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bagan Indikator Minat ... 23

Gambar 2.2 Contoh Mind Map... 33

Gambar 2.3 Literature Map Penelitian-penelitian Relevan ... 42

Gambar 2.4 Alur Kerangka Berpikir ... 45

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 48

Gambar 4.1 Membentuk Kelompok Secara Berpasangan ... 115

Gambar 4.2 Membuat Catatan-catatan Kecil ... 116

Gambar 4.3 Membentuk Kelompok Besar Terdiri5-7 Siswa... 116

Gambar 4.4 Membuat Mind Map ... 117

Gambar 4.5 Mempresentasikan Hasil Mind Map... 117

Gambar 4.6 Capaian Peningkatan Minat Belajar ... 121

Gambar 4.7 Capaian Peningkatan Prestasi Belajar ... 124

(21)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1a Silabus Siklus I ... 138

1b Silabus Siklus II ... 149

Lampiran 2a RPP Siklus I ... 160

2b RPP Siklus II ... 192

Lampiran 3 Lembar Observasi Minat Siswa ... 221

Lampiran 4 Lembar Kuesioner Minat Siswa ... 223

Lampiran 5a Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I ... 226

5b Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ... 228

Lampiran 6a Soal Evaluasi Siklus I... 229

6b Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I ... 231

Lampiran 7a Soal Evaluasi Siklus II ... 232

7b Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II ... 234

Lampiran 8a Data Validitas Soal Evaluasi Siklus I ... 235

8b Data Validitas Soal Evaluasi Siklus II ... 238

Lampiran 9 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran ... 241

Lampiran 10 Hasil Validasi Lembar Observasi Minat Siswa ... 253

Lampiran 11 Hasil Validasi Lembar Kuesioner Minat Siswa... 255

Lampiran 12a Data Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I ... 257

12b Data Reliabiltas Soal Evaluasi Siklus II ... 258

Lampiran 13a Hasil Perhitungan Skor Observasi Minat Kondisi Awal ... 259

(22)

xix

Halaman

Lampiran 14a Hasil Perhitungan Skor Observasi Minat Siklus I... 263

14b Hasil Perhitungan Skor Kuesioner Minat Siklus I ... 264

Lampiran 15a Hasil Perhitungan Skor Observasi Minat Siklus II ... 267

15b Hasil Perhitungan Skor Kuesioner Minat Siklus II ... 268

Lampiran 16a Sampel Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus I ... 271

16b Sampel Uji Validitas Soal Evaluasi Siklus II ... 274

Lampiran 17a Sampel Soal Evaluasi Siklus I ... 277

17b Sampel Soal Evaluasi Siklus II ... 279

Lampiran 18a Sampel Hasil Pengerjaan LKS Siklus I ... 281

18b Sampel Hasil Pengerjaan LKS Siklus II ... 283

Lampiran 19 Sampel Hasil Mind Map ... 285

Lampiran 20 Surat Izin Penelitian ... 286

Lampiran 21 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 287

(23)

1 BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, pembatasan masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan pengertian dalam

penelitian.

A. Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk yang tidak bisa jauh dengan yang namanya

sebuah pendidikan. Pendidikan merupakan bagian dari kehidupan manusia,

oleh itulah manusia sering dijuluki sebagai animal education dan animal

educandus secara sekaligus yaitu makhluk yang dididik dan makhluk yang

mendidik (Sukardjo & Komarudin, 2009:1). Dalam sebuah pendidikan

terdapat interaksi antara peserta didik atau makhluk yang dididik dan juga

pendidik atau makhluk yang mendidik yang berlangsung dalam sebuah

keluarga, sekolah, maupun lingkungan dengan tujuan untuk meningkatkan

perkembangan individu. Penyelenggaraan pendidikan yang berlangsung di

sekolah diadakan dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Melalui

pembelajaran inilah akan muncul kegiatan belajar. Kegiatan belajar ini

diharapkan dapat meningkatkan dan membangkitkan kompetensi yang ada

dalam diri siswa sehingga mampu membuat menjadi aktif, kreaktif, efektif,

dan juga menyenangkan salah satunya pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

(24)

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu pelajaran penting di

sekolah. Tujuan mata pelajaran IPS kelas III sekolah dasar yaitu mempelajari

tentang jenis pekerjaan dan penggunaan uang (Standar Isi;2006). Dari tujuan

di atas nampak bahwa mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang

berbeda dengan mata pelajaran lainnya. Untuk mencapai tujuan dengan

karakteristik tersebut, maka dibutuhkan adanya unsur penting yang sangat

berperan dalam pembelajaran IPS. Unsur yang dapat menggali dan

meningkatkan kompetensi siswa yaitu teknik pembelajaran. Salah satu fungsi

teknik pembelajaran adalah memperjelas isi pesan yang disampaikan oleh

sumber informasi atau guru kepada siswa. Selain itu, juga membuat siswa

lebih berpartisipasi dan semakin dapat mengembangkan keterampilan yang

dimiliki. Jadi, pembelajaran IPS sebaiknya mengembangkan keterampilan

proses dan mendorong siswa untuk mengembangkan minat belajar.

Mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang sudah dipelajari di

sekolah dasar. Banyak sekolah dasar yang sudah mengenalkan mata pelajaran

ini, tetapi dalam kenyataannya masih banyak siswa yang kurang memahami

pelajaran ini dengan baik. Hal ini seperti yang terjadi pada siswa kelas III B

SD Jetis Bantul. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan sekolah

untuk mata pelajaran IPS adalah 75. Berdasarkan dokumentasi nilai yang

meliputi aspek kognitif pada tahun pelajaran 2012/2013 dari 30 siswa hanya

18 siswa (60%) yang mencapai nilai KKM yang ditentukan sekolah pada KD

2.3 dan rata-rata yang diperoleh adalah 76,33. Sedangkan pada KD 2.4 dari

(25)

ditentukan sekolah dan memperoleh rata-rata 74. Sedikitnya jumlah siswa

yang dapat mencapai nilai sesuai KKM menunjukkan bahwa ada suatu

masalah dalam pembelajaran IPS KD 2.3 dan KD 2.4 di SD Jetis Bantul. Hal

ini dapat membuktikan bahwa prestasi belajar siswa masih rendah.

Tabel 1.1 Data Prestasi Belajar Kondisi Awal Siswa Kelas III B SD Jetis Bantul

Mata Pelajaran IPS KD 2.3 dan KD 2.4

Nilai Mata Pelajaran IPS Tahun Pelajaran

2012/2013

KKM Nilai

Rata-rata Nilai Kondisi Awal Ketuntasan Jumlah Siswa Ya Tidak

KD 2.3 75 76,33 75,16 18 siswa (60%) 12 siswa

(40%) 30 siswa

KD 2.4 74 14 siswa (46%)

16 siswa

(54%) 30 siswa

Berdasarkan keterangan tabel di atas diketahui bahwa prestasi belajar

siswa pada kondisi awal ditinjau dari nilai KD 2.3 dan KD 2.4 tahun pelajaran

2012/2013 dengan KKM 75 masih rendah, hal ini dapat dilihat dari rata-rata

nilai yang diperoleh yaitu 75,16. Nilai rata-rata siswa pada KD 2.3 adalah

76,33. Secara lebih lanjut apabila ditinjau pada aspek tingkat ketuntasan

KKM, diperoleh persentase bahwa ada sebanyak 18 siswa (60%) tuntas dan 12

siswa (40%) tidak tuntas dari total 30 siswa. Pada KD 2.4 memperoleh

rata-rata siswa yaitu 74 dan diperoleh persentase sebanyak 14 siswa (46%) tuntas

dan 16 siswa (54%) tidak tuntas dengan KKM 75.

Menanggapi permasalahan tersebut, peneliti selanjutnya melakukan

kegiatan wawancara yang bertujuan untuk mencari informasi penyebab

(26)

melakukan wawancara dengan guru kelas III B untuk mengetahui penyebab

banyaknya nilai siswa yang berada di bawah KKM. Hasil wawancara dengan

guru kelas memberikan informasi bahwa nilai siswa rendah dalam mata

pelajaran IPS dikarenakan siswa cenderung kurang memperhatikan sehingga

kesulitan menghafal materi dan siswa tidak menyenangi pelajaran IPS. Guru

kelas juga menjelaskan bahwa minat siswa dalam mengikuti pelajaran IPS

masih kurang dilihat dari sikap siswa yang kurang berpartisipasi saat kegiatan

pembelajaran. Hasil wawancara dengan guru tersebut memberikan informasi

bahwa rata-rata minat siswa dalam pelajaran IPS masih kurang dilihat dari

sikap siswa yang masih kurang perhatian dan partisipasi dalam kegiatan

pembelajaran.

Peneliti selanjutnya bertanya tentang sikap siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran, guru menjelaskan bahwa pada proses pembelajaran IPS kondisi

siswa nampak tidak senang dalam mengikuti pelajaran. Banyak siswa yang

tidak mendengarkan ketika guru menjelaskan, mereka lebih memilih

melakukan aktivitas-aktivitas lain seperti siswa cenderung pasif, berbicara

dengan teman, mencoret-coret buku, ada pula yang mengantuk, bahkan ada

yang memilih izin ke kamar mandi. Informasi lebih lanjut tentang masalah

pada mata pelajaran IPS diperoleh peneliti dengan melakukan wawancara

kepada siswa kelas III B SD Jetis Bantul pada tanggal 26 Februari 2015. Saat

peneliti mewawancarai siswa tentang mata pelajaran IPS serta sikap siswa

dalam mengikuti proses pembelajaran, siswa tersebut memberikan jawaban

(27)

siswa tersebut memberikan informasi bahwa dalam pembelajaran, siswa

terkadang mendengarkan penjelasan guru namun juga kadang berbicara

dengan teman. Hal tersebut dikarenakan siswa merasakan pembelajaran yang

membosankan dan tidak menyenangkan.

Pada tanggal 2 Maret 2015, peneliti melakukan observasi saat

berlangsungnya proses pembelajaran IPS di SD Jetis Bantul. Dalam observasi

terlihat ketika proses pembelajaran, guru menggunakan metode ceramah dan

tanya jawab, guru cenderung monoton dan kurang mampu dalam mengolah

pembelajaran yang dapat membangkitkan minat belajar siswa. Guru hanya

berpedoman pada buku paket IPS dan LKS saat pembelajaran dan sesekali

melakukan tanya jawab bersama siswa. Setelah guru memberikan penjelasan

dan melakukan tanya jawab tentang materi, siswa hanya diberi tugas untuk

mengerjakan soal latihan yang ada di buku paket. Hal ini disebabkan karena

guru mengalami kesulitan dalam mengajarkan materi IPS, sehingga siswa pun

menjadi sulit memahami materi yang diajarkan. Masalahnya adalah pada

keterbatasan guru dalam merangkai serta menerapkan teknik pembelajaran

sehingga mengakibatkan minat dan prestasi belajar siswa kurang optimal.

Dalam observasi ini juga terlihat kegiatan pembelajaran IPS masih sama,

dimana guru masih menjadi pusat dalam setiap aktivitas pembelajaran di

kelas. Dari hasil observasi di atas peneliti menyimpulkan bahwa proses

pembelajaran IPS di kelas III B SD Jetis Bantul masih menggunakan

pembelajaran tradisional hal ini nampak dari aktivitas kelas yang didominasi

(28)

SD Jetis Bantul masih rendah hal ini terlihat dari sikap siswa yang tidak mau

terlibat aktif dalam proses pembelajaran, siswa cenderung tidak

memperhatikan pelajaran, dan kemauan siswa untuk mengembangkan diri

masih rendah, serta siswa mempunyai rasa tidak senang saat mengikuti proses

pembelajaran IPS di kelas.

Melihat indikasi yang terjadi dalam proses pembelajaran tersebut, peneliti

kemudian menyusun kuesioner untuk mengetahui sejauh mana minat yang

dimiliki siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS di kelas. Penyebaran

kuesioner dilaksanakan tanggal 9 April 2015. Kuesioner yang disebar terdiri

dari 4 indikator yaitu perhatian dalam pembelajaran, kemauan untuk

mengembangkan diri, keterlibatan siswa dalam pembelajaran (partisipasi), dan

ekspresi perasaan senang. Dari hasil penyebaran kuesioner tersebut didapat

informasi bahwa dari 34 siswa hanya 3 siswa (8,82%) yang termasuk dalam

kategori minimal “cukup” dengan klasifikasi jumlah skor yang diperoleh dari

hasil minat siswa antara rentang 66-80 atau 56%-65%. Selain itu, peneliti juga

melakukan observasi untuk mengamati proses pembelajaran IPS di kelas.

Tabel 1.2 Data Minat Kondisi Awal Siswa Kelas III B SD Jetis Bantul

Rata-rata Hasil Observasi

Rata-rata Hasil

Kuesioner Rata-rata Keterangan 44,11 61,92 53,01 Rendah

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa data nilai rata-rata minat siswa

pada kondisi awal yang peneliti peroleh berdasarkan hasil observasi adalah

(29)

peroleh berdasarkan hasil kuesioner adalah 61,92. Berdasarkan kedua data

tersebut, kemudian diperoleh nilai rata-rata minat siswa sebesar 53,01 yang

termasuk dalam kategori “rendah” dengan jumlah skor yang diperoleh dari

hasil minat siswa antara rentang 50-65 atau 50%-55%. Dari data nilai rata-rata

minat yang diperoleh, peneliti mengkategorikan “rendah” dengan mengacu

pada perskoran minat menggunakan PAP tipe II dan telah modifikasi oleh

peneliti.

Berdasarkan berbagai pilihan cara untuk meningkatkan minat dan prestasi

belajar IPS siswa kelas III B SD Jetis Bantul, peneliti memutuskan untuk

menggunakan teknik mind mapping. Teknik mind mapping dipilih karena

terdapat banyak simbol, gambar, bentuk, warna, serta garis yang dapat

membantu mempelajari materi secara efisien dan menyenangkan (Buzan,

2008:20). Pencatatan menggunakan teknik mind mapping dilakukan dengan

cara sederhana yaitu dengan memetakan gagasan sentral di bagian tengah,

topik utama di cabang-cabang utama, dan sub-topik di cabang-cabang kedua.

Pemilihan teknik mind mapping ini juga didasari oleh pendapat Sudjana

(2005:207) yang menerangkan bahwa aspek tingkah laku minat dapat

ditingkatkan dengan pemilihan teknik pembelajaran dengan penggunaan

gambar.

Dengan demikian adanya keterkaitan antara penggunaan teknik mind

mapping dengan minat belajar siswa. Penggunaan teknik mind mapping akan

menimbulkan minat belajar pada siswa, yang akan nampak pada aktivitas

(30)

diperoleh hasil keinginan minat belajar siswa dan meningkatkan prestasi

belajar siswa yang optimal.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas

dengan judul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPS Menggunakan

Teknik Mind Mapping pada siswa kelas III B SD Jetis Bantul Tahun Pelajaran

2014/2015”.

B. Pembatasan Masalah

Mengingat keterbatasan yang ada pada peneliti maka tidak semua masalah

dibahas dalam penelitian ini. Sesuai dengan judul penelitian, maka yang

menjadi fokus utama penelitian adalah:

1. Mengetahui peningkatan minat dan prestasi belajar IPS kelas III B SD

Jetis Bantul.

2. Prestasi belajar yang dimaksudkan dalam penelitian adalah mengacu pada

prestasi belajar ranah kognitif pembelajaran IPS KD 2.3 memahami

kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan sekolah serta KD 2.4 mengenal

sejarah uang semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

3. Minat siswa yang diamati dalam penelitian ini dibatasi pada indikator

perhatian dalam pembelajaran, kemauan untuk mengembangkan diri,

keterlibatan siswa dalam pembelajaran (partisipasi), dan ekspresi perasaan

senang.

(31)

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah

dalam penelitian ini dirumuskan menjadi:

1. Bagaimana penggunaan teknik mind mapping dalam upaya meningkatkan

minat dan prestasi belajar IPS siswa kelas III B SD Jetis Bantul tahun

pelajaran 2014/2015?

2. Apakah penggunaan teknik mind mapping dapat meningkatkan minat

dalam mata pelajaran IPS pada siswa kelas III B SD Jetis Bantul tahun

pelajaran 2014/2015?

3. Apakah penggunaan teknik mind mapping dapat meningkatkan prestasi

belajar dalam mata pelajaran IPS pada siswa kelas III B SD Jetis Bantul

tahun pelajaran 2014/2015?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah

untuk:

1. Mengetahui penggunaan teknik mind mapping dalam upaya meningkatkan

minat dan prestasi belajar IPS siswa kelas III B SD Jetis Bantul tahun

pelajaran 2014/2015.

2. Meningkatkan minat dalam mata pelajaran IPS pada siswa kelas III B SD

Jetis Bantul tahun pelajaran 2014/2015 dengan menggunakan teknik mind

(32)

3. Meningkatkan prestasi belajar dalam mata pelajaran IPS pada siswa kelas

III B SD Jetis Bantul tahun pelajaran 2014/2015 dengan menggunakan

teknik mind mapping.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang bermakna bagi

beberapa pihak. Adapun manfaat dari penelitian ini dikategorikan menjadi dua

macam, antara lain:

1. Manfaat Teoritis:

a. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan berharga terhadap

perkembangan ilmu pendidikan, terutama pada penggunaan teknik

mind mapping untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa

pada pembelajaran IPS.

b. Menambah wawasan pengetahuan mengenai penggunaan teknik mind

mapping dalam upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa

pada pembelajaran IPS.

2. Manfaat Praktis:

a. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

masukan kepada pihak sekolah untuk memahami mengenai pentingnya

penggunaan teknik mind mapping dalam rangka meningkatkan minat

dan prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPS.

b. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pembanding

dalam memberikan atau menyampaikan materi tentang memahami

(33)

sejarah uang dengan menggunakan teknik pembelajaran mind mapping

serta dapat menjadi motivasi untuk melakukan penelitian dengan

teknik pembelajaran lain pada bidang studi lain, materi lain, dan kelas

lain.

c. Bagi peneliti, hasil penelitian ini merupakan wahana untuk

memperdalam pengalaman meneliti dan sebagai pemikiran awal guru

guna melakukan penelitian lanjutan.

d. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat memberikan alternatif lain dalam

mempelajari suatu materi pelajaran dengan cara membuat ringkasan

yang menarik, sehingga diharapkan dapat meningkatkan minat dan

prestasi belajar.

E. Batasan Pengertian

Untuk memberikan gambaran tentang permasalahan yang akan diteliti,

diperlukan batasan pengertian guna menjelaskan dan membatasi makna

terhadap istilah-istilah yang terkait dengan penelitian ini. Di bawah ini

merupakan istilah yang terdapat pada penelitian, diantaranya:

1. Minat belajar adalah kemauan untuk mengembangkan diri pada kesukaan

dan kegemaran dalam diri seseorang akan obyek tertentu yang timbul

secara tidak tiba-tiba melainkan timbul akibat adanya partisipasi dan

perhatian yang menghasilkan perasaan senang dalam kegiatan

pembelajaran. Minat belajar terdiri dari 4 indikator yaitu perhatian dalam

pembelajaran, kemauan untuk mengembangkan diri, keterlibatan siswa

(34)

2. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa setelah melakukan

kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Prestasi belajar mencakup aspek

kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor (keterampilan).

Prestasi belajar siswa dikatakan baik apabila siswa dapat mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

3. IPS adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang manusia dan

lingkungan dengan menggunakan ilmu-ilmu sosial.

4. Teknik Mind Mapping adalah suatu teknik mencatat secara kreatif dan

efektif dengan membuat peta berpikir yang terdiri dari gambar, kata,

garis, warna, bentuk, simbol. Pencatatan ini dilakukan dengan cara

memetakan gagasan sentral dibagian tengah, topik utama

dicabang-cabang utama dan sub-topik didicabang-cabang-dicabang-cabang kedua. Hasil dari

(35)

13 BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam bab ini, diuraikan kajian pustaka yang digunakan sebagai acuan untuk

memecahkan masalah dalam penelitian. Adapun uraian bahasan dari landasan

teori terdiri dari empat bagian yaitu kajian pustaka, penelitian relevan yang berisi

beberapa penelitan terdahulu, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan.

A. Kajian Pustaka

Landasan teori memaparkan tentang minat belajar, prestasi belajar, teknik

pembelajaran mind mapping, dan Ilmu Pengetahuan Sosial.

1. Minat belajar

Dalam sub-bab minat belajar dijelaskan tentang pengertian minat,

pengertian belajar, pengertian minat belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi

minat belajar, ciri-ciri minat, cara menemukan minat dan indikator minat.

a. Pengertian Minat

Slameto (2010:180) mengungkapkan bahwa minat adalah rasa lebih

suka keterkaitan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.

Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri

sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan

tersebut, semakin besar minatnya. Winkel (2004:212) menjelaskan bahwa

minat adalah kecenderungan subyek yang menetap, untuk merasa tertarik

pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang

(36)

Minat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi corak

perbuatan yang akan diperlihatkan oleh seseorang. Seseorang yang

mempunyai minat besar terhadap suatu hal akan memusatkan perhatiannya

lebih banyak terhadap hal tersebut daripada orang lain yang minatnya

kecil. Minat mempunyai hubungan yang kuat dengan motivasi. Seseorang

yang memiliki minat terhadap bidang tertentu cenderung tertarik dan

dengan demikian timbul motivasinya untuk mempelajari bidang tersebut

(Dimyati dan Mudjiono, 2006:43)

Minat adalah kecenderungan yang menetapkan untuk memperhatikan

dan mengenang beberapa aktivitas (Djamarah, 2013:166). Kecenderungan

untuk memperhatikan beberapa aktivitas akan menimbulkan perasaan

senang sesuai dengan pendapat Surya (2004:67) yang menyatakan bahwa

minat dapat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam

menghadapi suatu objek. Susanto (2013:58) menjelaskan minat belajar

merupakan dorongan dalam diri seseorang atau faktor yang menimbulkan

keterkaitan atau perhatian secara efektif yang menyebabkan dipilihnya

suatu objek atau kegiatan yang menguntungkan, menyenangkan, dan

lama-kelamaan akan mendatangkan kepuasaan dalam dirinya.

Menurut Munthe (2010:29) minat yaitu keadaan yang mendasari

motivasi individu, keinginan yang berkelanjutan, dan orientasi psikologis.

Sementara menurut Syah (2008:151) secara sederhana minat berarti

kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar

(37)

pengertian minat belajar adalah dorongan rasa senang atau tertarik

terhadap suatu objek yang dipengaruhi oleh faktor dari dalam dan luar diri.

Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli tersebut, peneliti

menyimpulkan bahwa minat adalah rasa suka, kegemaran, dan kesenangan

terhadap aktivitas yang ada dalam diri seseorang berdasarkan dari

perhatian dan partispasi saat pengembangan diri di proses pembelajaran.

b. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua

orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang

lahat nanti (Sujana, 2004). Salah satu pertanda bahwa seseorang telah

belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan

tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat

pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), maupun yang

menyangkut nilai dan sikap (afektif). Belajar adalah suatu proses

perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan.

c. Pengertian Minat Belajar

Berdasarkan pengertian minat dan belajar maka peneliti menyimpulkan

bahwa minat belajar adalah keinginan akan kesukaan, kegemaran, dan

kesenangan dalam diri seseorang akan obyek tertentu yang timbul secara

tidak tiba-tiba melainkan timbul akibat adanya partisipasi. Minat

menentukan keberhasilan peserta didik dalam proses pembelajaran

(Muslich, 2010:118). Makin besar minatnya, maka makin besar hasil

(38)

siswa belajar lebih baik daripada belajar tanpa minat. Tanpa adanya minat

dalam diri siswa maka sulit bagi siswa untuk memperoleh hasil belajar

yang optimal. Minat ini timbul apabila siswa tertarik akan sesuatu yang

akan dipelajari dan dirasakan bermakna bagi dirinya. Memperhatikan hal

ini seharusnya guru berusaha membangkitkan minat siswa untuk

menguasai pengetahuan yang terkandung dalam bidang studinya dengan

cara yang lebih sama dengan kiat membangun sikap postif (Syah,

2008:151).

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat

Rosyidah (Susanto, 2013:60) menjelaskan bahwa timbulnya minat

pada diri seseorang dibedakan menjadi dua: (a) minat yang berasal dari

bawaan dan; (b) minat yang dipengaruhi lingkungan luar. Minat yang

berasal dari faktor bawaan merupakan minat yang dipengaruhi faktor

keturunan, sedangkan minat yang dipengaruhi oleh lingkungan disebabkan

oleh berbagi faktor. Faktor yang mempengaruhi timbulnya minat

seseorang dibedakan menjadi dua, yaitu minat spontan dan minat terpola.

Minat spontan tidak dipengaruhi oleh pihak luar, sedangkan minat terpola

timbul karena pengaruh dari kegiatan-kegiatan terencana dan terpola

seperti proses pembelajaran di dalam kelas Gagne (Susanto, 2013:60).

Perkembangan minat seseorang berhubungan erat dengan lingkungannya,

hal ini sesuai dengan pendapat Sukartini (Susanto, 2013:63) menjelaskan

bahwa minat tergantung pada kesempatan belajar seseorang. Seorang

(39)

berminat terhadap pembelajaran tersebut dibandingkan dengan seorang

siswa yang kurang diberikan kesempatan untuk terlibat dalam

pembelajaran.

Esti (2006:366) mengungkapkan bahwa minat dipengaruhi oleh cara

guru dalam melakukan pembelajaran. Guru dapat menerapkan cara

pembelajaran yang menarik minat siswa. Sardiman (Hartanto, 2012:11)

menjelaskan mengenai cara guru membangkitkan minat seseorang yaitu

dengan cara: (a) membangkitkan adanya suatu kebutuhan; (b)

menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau; (c)

memberikan kesempatan pada siswa untuk mendapatkan hasil yang

terbaik; dan (d) menggunakan berbagai bentuk pengajaran. Jadi, faktor

yang mempengaruhi minat berupa faktor dari dalam dan faktor dari luar.

e. Ciri-ciri Minat

Menurut Hurlock (1995:117) ada tujuh ciri-ciri minat yaitu:

1) Minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental.

Minat di semua bidang berubah selama terjadi perubahan fisik dan

mental. Pada waktu pertumbuhan terlambat dan kematangan dicapai,

minat menjadi lebih stabil. Anak yang berkembang lebih cepat atau

lebih lambat daripada teman sebayanya. Mereka terlambat matang,

sebagaimana dikemukakan terlebih dahulu, menghadapi masalah sosial

karena minat mereka minat anak, sedangkan minat teman sebaya

(40)

2) Minat bergantung pada kesiapan belajar

Anak-anak tidak dapat mempunyai minat sebelum mereka siap

secara fisik dan mental. Sebagai contoh, mereka tidak dapat

mempunyai minat yang sungguh-sungguh untuk permainan bola

sampai mereka memiliki kekuatan dan koordinasi otot yang diperlukan

untuk permainan bola.

3) Minat bergantung pada kesempatan belajar

Kesempatan untuk belajar tergantung pada lingkungan dan minat,

baik anak-anak maupun dewasa, yang menjadi bagian dari lingkungan

anak. Karena lingkungan anak kecil sebagian besar terbatas pada

rumah minat mereka “tumbuh dari minat”. Dengan bertambah luasnya

lingkup sosial, mereka menjadi tertarik pada minat orang di luar rumah

yang mulai mereka kenal.

4) Perkembangan minat mungkin tebatas

Ketidakmauan fisik dan mental serta pengalaman sosila yang

terbatas membatasi minat anak. Anak yang cacat fisik misalnya, tidak

mungkin mempunyai minat yang sama seperti teman sebayanya yang

perkembangan fisiknya normal.

5) Minat dipengaruhi budaya

Anak-anak mendapat kesempatan dari orang tua, guru, dan orang

dewasa lain untuk belajar mengenai apa saja yang oleh kelompok

(41)

kesempatan untuk menekuni minat yang dianggap tidak sesuai bagi

mereka oleh kelompok budaya mereka.

6) Minat berbobot emosional

Bobot emosional aspek afektif dari minat menentukan

kekuatannya. Bobot emosional yang tidak menyenangkan melemahkan

minat dan bobot emosional yang menyenangkan memperkuatnya.

7) Minat itu egosentris

Sepanjang masa kanak-kanak, minat itu egosentris. Misalnya minat

anak laki-laki pada hal hitung-hitungan, sering berlandaskan keyakinan

bahwa kepandaian di bidang matematika di sekolah akan merupakan

langkah penting menuju kedudukan yang menguntungkan dan sebagai

gengsi di dunia usaha.

Dengan minat dapat menambah kesenangan pada diri seorang siswa

tentang pelajaran yang dipelajari. Apabila seorang siswa berminat pada

suatu pelajaran maka pengalaman dari kegiatan pembelajaran akan jauh

lebih menyenangkan. Namun, sebaliknya jika dibandingkan dengan siswa

yang tidak berminat maka siswa akan merasa bosan, malas saat mengikuti

pelajaran. Akibatnya, seorang siswa yang tidak berminat dengan pelajaran

tersebut akan seenaknya sendiri dan tidak mau berusaha belajar dengan

maksimal berbeda dengan seorang siswa yang berminat dengan pelajaran

(42)

f. Cara Menemukan Minat

Menurut Hurlock (1978:117) ada beberapa cara menemukan minat

anak yaitu:

1) Pengamatan kegiatan

Dengan mengamati mainan anak dan benda-benda yang mereka

beli, kumpulkan atau gunakan dalam aktifitas yang ada unsur

spontanitas, kita dapat memperoleh petunjuk mengenai minat mereka.

2) Pertanyaan

Bila anak terus menerus bertanya mengenai sesuatu, minatnya pada

hal tersebut lebih besar daripada minatnya pada hal yang hanya

sekali-kali ditanyakan.

3) Pokok Pembicaraan

Apa yang dibicarakan anak dengan orang dewasa atau teman

sebaya memberi petunjuk mengenai minat mereka dan seberapa

kuatnya minat tersebut.

4) Membaca

Bila anak-anak bebas memilih buku untuk dibaca atau dibacakan,

anak yang membahas topik yang menarik minatnya.

5) Menggambar spontan

Apa yang digambarkan atau dilukiskan anak secara spontan dan

seberapa sering mereka mengulangnya akan memberi petunjuk tentang

(43)

6) Keinginan

Bila ditanya apa yang diinginkan bila mereka dapat memperoleh

apa saja yang mereka ingini kebanyakan anak dengan jujur akan

menyebutkan hal-hal yang paling diminati.

7) Laporan mengenai apa saja yang diminati

Bila ditanya untuk menyebut atau menulis tiga benda atau lebih

yang paling diminati, anak-anak menunjukkan minat yang telah

terbentuk, yang memberi petunjuk tentang hal-hal yang memberi

mereka kepuasan.

g. Indikator Minat

Pada umumnya suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu

pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal

daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam

suatu aktivitas (Slameto, 2010:180). Sobur (2003:246) berpendapat bahwa

minat seseorang terhadap sesuatu akan diekspresikan melalui kegiatan atau

aktivitas yang berkaitan dengan minatnya. Keinginan atau minat dan

kehendak atau kemauan sangat mempengaruhi corak perbuatan yang akan

diperlihatkan oleh seseorang. Berdasarkan pendapat kedua ahli tersebut

maka dalam menentukan indikator minat dilakukan dengan menganalisis

kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu.

Menurut Sukardi (Susanto, 2013:57) berpendapat bahwa minat dapat

diartikan sebagai sesuatu kesukaan, kegemaran atau kesenangan akan

(44)

bahwa minat timbul tidak secara tiba-tiba atau spontan melainkan timbul

akibat adanya partisipasi, oleh sebab itu partisipasi dalam belajar

merupakan salah satu faktor penting. Jadi sangat jelas, bahwa minat akan

selalu berhubungan dengan persoalan kebutuhan dan keinginan dalam

kaitanya dengan belajar.

Susanto (2013:66) menyatakan bahwa minat merupakan sesuatu yang

sangat penting, kerena dengan adanya minat seseorang dapat memusatkan

perhatian pada seseorang, benda dan lain-lain. Selain itu, Djamarah

(2002:132) juga mengemukakan bahwa minat diekspresikan siswa melalui

pernyataan lebih menyukai sesuatu daripada lainnya, partisipasi dalam

kegiatan, dan memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu

yang diminatinya tanpa menghiraukan yang lain. Sedangkan Rohani

(2004:170) berpendapat bahwa suatu minat ditunjukkan melalui kemauan

dan usaha peserta didik dalam mencapai kebutuhan belajarnya.

Dari uraian di atas disimpulkan bahwa indikator minat belajar yang

peneliti gunakan dalam penelitian ini terdiri empat indikator yaitu

perhatian dalam proses pembelajaran, keterlibatan siswa dalam

pembelajaran (partisipasi), kemauan untuk mengembangkan diri, dan

perasaan senang terlebih dahulu. Penelitian yang dilakukan dengan

pmenggunakan keempat indikator tersebut dipakai sebagai acuan untuk

[image:44.595.101.515.192.619.2]

mengetahui minat belajar siswa. Bagan indikator minat dapat dilihat pada

(45)
[image:45.595.97.514.112.606.2]

Gambar 2.1 Bagan Indikator Minat

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan indikator minat yang

dirumuskan oleh Slameto (2010: 180) pada nomor 1, 3, dan 4. Sementara itu

indikator minat yang dirumuskan oleh Sukardi (Susanto, 2013:66) pada nomor

4. Selanjutnya indikator minat yang dirumuskan oleh Rohani (2004: 170) pada

nomor 2. Dengan demikian, indikator minat yang peneliti rumuskan dalam

penelitian ini, meliputi: (1) perhatian dalam pembelajaran, (2) kemauan untuk

mengembangkan diri, (3) keterlibatan siswa dalam pembelajaran (partisipasi);

dan (4) ekspresi perasaan senang. Dengan keempat indikator yang sudah

dirumuskan oleh peneliti, diharapkan mampu meningkatkan minat siswa

dalam mata pelajaran IPS. Slameto

(2010:180)

1. Memperhatikan 2. Rasa senang 3. Partisipasi

Sukardi (Susanto, 2013:57)

1. Kesukaan 2. Kegemaran 3. Kesenangan

Rohani

(2004: 170)

1. Kemauan

mengembangkan diri

Indikator Minat

1. Perhatian dalam pembelajaran

2. Kemauan untuk mengembangkan diri 3. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran

(partisipasi)

(46)

2. Prestasi Belajar

Pada sub-bab prestasi belajar membahas tentang pengertian dari belajar,

ciri-ciri belajar, unsur-unsur belajar, pengertian prestasi belajar, faktor-faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar, dan indikator prestasi belajar.

a. Pengertian Belajar

Menurut Hitzman (Muhibbin, 2005:90) belajar merupakan suatu

perubahan yang terjadi dalam diri manusia disebabkan oleh pengalaman

yang dapat mempengaruhi tingkah laku manusia. Pendapat itu sejalan

dengan Slameto (2010:2) belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan unsur

sangat mendasar dalam setiap peyelenggaraan jenis dan jenjang

pendidikan, perubahan yang ditimbulkan oleh pengalaman baru dapat

dikatakan belajar apabila mempengaruhi perilaku dalam kehidupan

sehari-hari siswa.

b. Ciri-ciri Belajar

Menurut Aqid (2010:48), belajar mempunyai ciri-ciri tertentu antara lain:

1) Belajar harus memungkinkan perubahan tingkah laku diri individu

yang meliputi tiga aspek, yaitu aspek pengetahuan (kognitif), sikap

atau nilai (afektif), serta keterampilan (psikomotor).

2) Belajar merupakan hasi dari pengalaman yang terjadi karena adanya

(47)

3) Hasil belajar/perubahan sikap relatif tetap diperoleh melalui

pengalaman atau latihan.

c. Unsur-unsur Belajar

Menurut Hamalik (2003:50) terdapat unsur-unsur yang terkait proses

belajar diantaranya: 1) motivasi siswa, 2) bahan belajar, 3) alat bantu

belajar, 4) suasana belajar, 5) kondisi subjek yang belajar. Kelima unsur

inilah yang bersifat dinamis yang sering berubah, menguat atau melemah

dan mempengaruhi proses belajar siswa. Proses belajar pada hakekatnya

merupakan perubahan tingkah laku seseorang dalam situasi tertentu yang

berulang-ulang berdasarkan keadaan seseorang.

d. Pengertian Prestasi Belajar

Arifin (Krisdianto 2011:8) menjelaskan bahwa prestasi belajar adalah

kemampuan, ketrampilan, sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal.

Sedangkan menurut Gagne (Baharudin, 2002:18), prestasi belajar dapat

ditunjukkan dengan hasil belajar siswa, hasil belajar siswa tersebut dapat

berupa keterampilan mengerjakan sesuatu, kemampuan menjawab soal

atau menyelesaikan tugas. Berdasarkan pendapat diatas dapat diartikan

bahwa prestasi belajar adalah suatu hasil yang dicapai seseorang setelah

melakukan kegiatan belajar untuk mengetahui kemampuan seseorang

dalam mengerjakan sesuatu.

Prestasi belajar menurut Darsono (2000:110) merupakan perubahan

yang berhubungan dengan tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan

(48)

(2001:84) menyebutkan bahwa prestasi belajar merupakan rangkaian hasil

usaha yang telah dilatih dalam suatu sistem atau rangkaian kegiatan

pendidikan yang dinyatakan dengan nilai. Berdasarkan pendapat di atas

dapat diartikan bahwa prestasi belajar merupakan hasil dari usaha yang

dilakukan individu dengan melibatkan aspek pengetahuan (kognitif), sikap

atau nilai (afektif), dan keterampilan (psikomotor) yang dinyatakan dengan

sebuah nilai.

e. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Menurut Slameto (2010:54) mengklasifikasikan faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar sebagai berikut:

1) Faktor-faktor internal dari dalam individu.

a) Faktor Jasmaniah

Faktor jasmaniah meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh.

Kesehatan mempengaruhi proses belajar seseorang. Jika kesehatan

seseorang terganggu, akibatnya cepat lelah, kurang bersemangat,

mudah pusing, ngantuk, badan lemah, kurang darah ataupun ada

gangguan-gangguan kelainan fungsi alat indera serta tubuhnya.

b) Faktor Psikologis

Faktor psikologis merupakan faktor utama dari dalam yang

menentukan intensitas belajar seseorang. Jika faktor dari luar

mendukung tetapi faktor psikologisnya tidak mendukung maka

(49)

psikologis meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi,

kematangan, dan kesiapan.

c) Faktor Kelelahan

Faktor kelelahan dibedakan menjadi kelelahan jasmani dan

kelelahan rohani. Kelelahan jasmani ditandai dengan kondisi tubuh

yang mulai lemah dan cenderung ingin beristirahat. Kelelahan

rohani dapat dilihat seperti timbulnya rasa bosan sehingga

dorongan untuk menghasilkan sesuatu itu hilang. Keduanya sangat

mempengaruhi belajar seseorang karena jika kedua hal tersebut

terjadi maka hasil yang ditentukan dalam belajar sulit untuk

dicapai.

2) Faktor Eksternal

a) Faktor Keluarga

Keluarga adalah lingkungan yang paling dekat dengan siswa.

Segala sesuatu yang terjadi dalam keluarga sangat berpengaruh

terhadap belajar siswa, mulai dari cara orang tua mendidik, relasi

antar anggota, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,

perhatian orang tua hingga latar belakang kebudayaan.

b) Faktor Sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar siswa antara lain

adalah metode mengajar guru, kurikulum yang digunakan sekolah,

(50)

aturan sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, dan standar

pelajaran.

c) Faktor Masyarakat

Faktor masyarakat berpengaruh karena setiap siswa atau orang

pasti hidup dan terlibat dalam unsur-unsur yang ada dalam

masyarakat yang mempengaruhi belajar siswa.

Dari uraian faktor yang telah dijelaskan di atas, maka

faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dalam penelitian ini

mengacu pada faktor eksternal. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal

dari sekolah yaitu penyampaian materi dengan menggunakan teknik pmind

mapping yang dilakukan peneliti. Teknik mind mapping diharapkan dapat

menumbuhkan nilai minat siswa dalam kegiatan pembelajaran yang

nantinya menjadi stimulan bagi setiap siswa untuk mengembangkan

pengetahuan mereka secara bersama-sama sehingga siswa lebih mudah

memahami konsep atau materi yang diajarkan. Setelah dikembangkannya

faktor eksternal diharapkan dapat mempengaruhi faktor internal siswa

yaitu pemahaman siswa terhadap materi, sehingga meningkatkan prestasi

belajar siswa.

f. Indikator Prestasi Belajar

Indikator pencapaian prestasi belajar adalah rata-rata nilai ulangan dan

persentase jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM). Rata-rata nilai ulangan yaitu skor yang diperoleh siswa saat

(51)

KKM IPS sebesar 75,00. KKM adalah sebagai acuan bahwa siswa telah

mencapai penguasaan atau pemahaman materi IPS. Rata-rata nilai ulangan

siswa menunjukkan peningkatan pemahaman siswa pada materi IPS di

setiap siklus.

3. Teknik Mind mapping

Pada sub-bab teknik mind mapping membahas tentang pengertian teknik

mind mapping, pengertian mind map, keunggulan mid map, langkah-langkah

pembuatan mind map, dan contoh mind map.

a. Pengertian Teknik Mind Mapping

Kegiatan belajar mengajar yang dirancang dan dipersiapkan oleh

seorang guru untuk proses pembelajaran yang diharapkan dapat mencapai

tujuan yang maksimal. Seorang guru dalam menjalankan profesinya selain

dituntut untuk menguasai materi pelajaran juga perlu memperhatikan

bagaimana cara mengembangkan sistem pengajarannya, mengenal

karakteristik siswa, menciptakan kondisi lingkungan yang mendukung

proses belajar dan kreatif menggunakan metode, teknik kegiatan belajar

mengajar sehingga siswa merasa senang belajar dan akhirnya dapat

mencapai prestasi belajar yang memuaskan.

Teknik pembelajaran merupakan cara/prosedur yang digunakan untuk

melaksanakan proses pembelajaran agar suatu metode tertentu dapat

terimplementasikan dengan baik sehingga tujuan pembelajaran yang sudah

direncanakan dapat tercapai. Memilih sebuah teknik yang akan digunakan

(52)

umum dikemukakan Bassett, Jack, dan Logan (1983) dalam Sumantri

(2001:10-11) adalah sebagai berikut ini:

1) Siswa secara alamiah memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan tertarik

akan dunia sekitar yang mengelilingi diri mereka sendiri;

2) Siswa senang bermain dan lebih suka bergembira/riang;

3) Siswa suka mengatur dirinya sendiri untuk menangani berbagai hal,

mengeksplorasi suatu situasi dan mencobakan usaha-usaha baru;

4) Siswa biasanya tergetar perasaannya dan terdorong untuk berprestasi

sebagaimana mereka tidak suka mengalami ketidakpuasan dan

kegagalan-kegagalan yang dialami;

5) Siswa belajar secara efektif ketika mereka merasa puas dengan situasi

yang terjadi;

6) Siswa belajar dengan cara bekerja, mengobservasi, berinisiatif, dan

mengajar anak-anak lainnya.

Ketepatan seorang guru dalam memilih dan menggunakan teknik

pembelajaran atau cara terefektif yang akan digunakan untuk

menyampaikan materi pembelajaran sangat penting agar tujuan

pembelajaran dapat dicapai dengan maksimal (Tim Pengembang PGSD,

2001:107-111)

b. Pengertian Mind Map

Hasil dari sebuah penggunaan teknik mind mapping adalah mind map

(Abdullah, 2013:240). Kata mind map berasal dari bahasa Inggris, mind

(53)

map adalah diagram istimewa yang cara kerjanya sesuai dengan cara kerja

otak dan yang membantu untuk mengembangkan cara berpikir ke segala

arah, tetap berminat terhadap suatu masalah, mengembangkan imanjinasi,

mengingat, memahami, mencatat, kreatif, berkonsentrasi dan

merencanakan, serta memilih informasi kemudian memetakannya.

c. Keunggulan Mind Map dalam pembelajaran

Mind map sangat membantu siswa untuk mengulang pelajaran karena mind map membuat dan mendorong percepatan aliran berbagai pikiran

kreatif dan inovatif. Keunggulan mind map adalah:

1) Memberikan tinjauan menyeluruh atas sebuah subjek/area yang luas.

2) Membuat mampu merencanakan rute/membuat pilihan serta

menunjukkan arah tujuan dan keberadaan siswa.

3) Menghimpun dan menyimpan sejumlah besar data.

4) Mendukung proses pemecahan masalah dengan menemukan jalan baru

yang kreatif.

5) Membuat mampu bersikap sangat efisien.

6) Enak dilihat, dibaca, direnungkan, dan diingat.

7) Menarik perhatian mata dan otak.

d. Langkah-langkah membuat Mind Map dengan Menggunakan Teknik Mind Mapping

Pembuatan mind map memerlukan beberapa langkah, langkah-langkah

yang harus dikerjakan sebagai berikut:

(54)

2) Mengulang materi sebelumnya dengan membuat catatan-catatan kecil.

3) Membuat kelompok besar antara 5-7 siswa

4) Membuat mind map (mengambil kertas polos dan posisikan mendatar,

membuat gambar utama yang mewakili gagasan pokok dan membuat

tulisan dengan huruf besar agar pikiran tetap terfokus pada gagasan

<

Gambar

gambar 2.1:
Gambar 2.1 Bagan Indikator Minat
Gambar 2.2 Contoh Mind Map Sumber: Internet
Gambar 2.3 Literature Map Penelitian-penelitian Relevan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peran Seluler Etilen Eksogenus Terhadap Peningkatan Produksi Lateks pada Tanaman Karet ( Hevea Brasiliensis L).. Woelan, S., Sayurandi

Tabel rataan perlakuan stimulan hormon etilen terhadap kadar padatan total (%) seluruh penyadapan..

Program Pendidikan Anak Usia Dini Terintegrasi Bina Keluarga Balita (studi Deskriptif di BKB Aster Kelurahan Sukapura Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung).. FIP UPI Bandung,

Adapun kelayakan usaha Aspek-aspek yang akan dikaji dalam pengembangan usaha pada Yoyok Fish Farm meliputi aspek non finansial yang meliputi aspek teknis, aspek manajemen,

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan bahwa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two dapat meningkatkan aktivitas guru,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan gaya hidup sehat mahasiswa S1 Peminatan Promosi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat

Karena itu jika guru melakukan penelitian tindakan kelas yang dimulai dari persoalannya sendiri dan menghasilkan pemecahannya sendiri, maka secara tidak langsung

Titik tumbuh batang terdapat pada bagian ujung di belakang titik tumbuh, terdapat bintil-bintil bakal daun dan di bagian atas adalah bakal cabang yang juga berupa