PLAYEN, GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah
Disusun Oleh:
FAUHANA ASKI BARID
A 310 050 043
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang menuntut siswa menguasai isi yang berkaitan dengan kesesuaian topik yang akan ditulis. Selain itu siswa dituntut untuk menguasai bahasa yang baik dan benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Sayangnya, kedua hal tersebut masih kurang sehingga mengakibatkan berbagai permasalahan. Permasalahan di atas dialami oleh siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Al-I’tisham (Selanjutnya di tulis MTS Al-Al-I’tisham) Kecamatan Playen. Kabupaten Gunungkidul. Yogyakarta.
Salah satu permasalahan bahasa yang dialami siswa adalah, menggunakan bahasa tulis yang kurang tepat, seperti paragraf yang tidak koheren, kalimat tidak efektif, diksi yang kurang tepat, tanda baca yang masih salah, serta ejaan yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Hal-hal tersebut sering kali tidak diperhatikan oleh siswa karena mereka cenderung pada pengembangan topik tulisan daripada bahasa yang digunakan.
Berdasarkan wawancara pada tanggal 26 Februari 2009 dengan guru Bahasa Indonesia yang mengajar di kelas VII MTS Al-I’tisaham Playen, Muji Rahayu, S.Pd., siswa kelas VII belum mampu menguasai bahasa Indonesia dengan benar karena pengaruh dari lingkungan sehari – hari, seperti yang terjadi di MTS Al-I’Tisham siswa masih banyak yang menggunakan bahasa
Jawa dalam kegiatan belajar mengajar. Dialek siswa dari SD ke SMP juga mempunyai pengaruh yang cukup besar karena pembelajaran menulis di SD kurang mendapat perhatian mengenai kaidah Bahasa Indonesia. Guru di SD hanya memberikan teori – teori menulis dan cenderung menilai hasil tulisan siswa dari segi kerapian tata tulis, bukan mengenai penggunaan bahasa. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan kurangnya minat dan motivasi siswa terhadap kegiatan menulis sehingga mengakibatkan kurang berhasilnya pembelajaran keterampilan menulis.
Permasalahan siswa dalam penggunaan bahasa tulis yang kurang tepat perlu ditindaklanjuti. Salah satunya adalah dengan mengadakan penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki permasalahan tersebut, yaitu penyuntingan bahasa. Kegiatan penyuntingan bahasa memiliki keterkaitan yang erat dengan kegiatan menulis. Dalam menulis jika tidak ada kegiatan penyuntingan bahasa tidak akan terjadi keseimbangan dan tentunya tulisan tersebut dikhawatirkan akan terdapat banyak kesalahan yang akan mengakibatkan kesalahan makna. Hal tersebut yang sering dilewatkan oleh siswa dalam proses menulis karena guru kurang memberi kesempatan kepada siswa utuk menyunting hasil tulisannya.
ditentukan oleh guru dan peneliti, topik tersebut berhubungan dengan lingkungan sekitar. Hal ini untuk memudahkan penilaian dan membantu siswa agar tidak mengalami kesulitan dalam menuangkan ide yang ditulis dengan bahasa mereka sendiri.
Penelitian tentang narasi ekspositoris sudah pernah ada yang meneliti, yaitu penelitian Fitri Nugroho, dengan judul skripsi “Perbedaan menulis Narasi Ekspositoris Siswa Kelas VIII SMPN Kabupaten Sleman Tahun Ajaran 2005/2006 ditinjau dari letak Sekolah (2006)”. Penelitan ini meneliti tentang penyuntingan bahasa pada tulisan narasi ekspositoris. Dengan demikian, melalui kegiatan penyuntingan bahasa diharapkan mampu meningkatkan keterampilan menulis narasi ekspositoris siswa kelasa VII MTS Al-I’tisham Playen, Gunungkidul, Yogyakarta.
B. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, masalah dalam penelitian ini dibatasi pada upaya meningkatkan keterampilan menulis narasi ekspositoris melalui kegiatan penyuntingan bahasa siswa kelas VII MTS Al-I’tisham Playen, Gunungkidul, Yogyakarta.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas dapat diambil rumusan masalah, yaitu:
D. Tujuan penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan menulis narasi ekspositoris melalui kegiatan penyuntingan bahasa siswa kelas VII MTS Al-I’tisham Playen, Gunungkidul, Yogyakarta.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat praktis yang dapat diperoleh melalui penelitian adalah sebagai berikut:
a. Bagi guru
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu gambaran untuk penelitian selajutnya. Selain itu, guru Bahasa Indonesia memperoleh pengetahuan baru tentang model pembelajaran baru tentang menulis yaitu penyuntingan bahasa.
b. Bagi siswa
Untuk meningkatkan kualitas atau mutu keterampilan menulis siswa, khususnya tulisan narasi ekspositoris. Selain itu, untuk memberikan pengetahuan dasar berupa aspek bahasa yang digunakan dalam tulisan. c. Bagi sekolah