LAPORAN TUGAS AKHIR
EVALUASI DAN PERBAIKAN PROSES PENJEMURAN KAIN BATIK CABUT PADA INDUSTRI BATIK GRESS TENAN
(Studi Kasus: Proses Grounding)
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi S-1 Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh: AHMAD ALI MARZUKI
D 600 100 025
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
v MOTTO
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
(Q.S AL-MUJADALAH : 11)
Jika kamu terlahir dengan kemiskinan itu bukan kesalahanmu, tetapi
jika kamu mati dengan kemiskinan itu merupakan kesalahanmu.
(Bill Gates)
Semua akan menjadi baik di akhir. Jika tidak baik, maka itu semua
belum berakhir.
(John Lennon)
Mereka semua tertawa karena aku berbeda, aku tertawa karena mereka
semua sama.
(Kurt Cobain)
Rezeki memang tidak kemana-mana. Tetapi jika kita tidak melakukan
apa-apa, kita tidak akan mendapatkan rezeki.
(Benyamin Sueb)
Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah
vi
PERSEMBAHAN
Laporan Tugas Akhir ini penulis persembahkan
untuk:
Ibu tercinta, yang sudah memberikan dukungan moral dan material, do’a serta
semangat untuk menjadi orang yang sukses
Saudara-saudara tersayang
Teman-teman angkatan 2010
Orang-orang yang menginginkan saya maju
Almamater (Universitas Muhammadiyah Surakarta)
vii
ِمْيِحَرلا ِنَمْحَرلا ِه ِمْسِب
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan Tugas Akhir ini dengan judul “EVALUASI DAN PERBAIKAN PROSES PENJEMURAN KAIN BATIK CABUT PADA INDUSTRI BATIK GRESS TENAN (Studi Kasus: Proses Grounding)”.
Tugas Akhir ini disusun dengan maksud untuk memenuhi salah satu syarat
dalam rangka menyelesaikan program pendidikan Strata 1 pada Jurusan Teknik
Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Selama penyusunan Tugas Akhir ini telah banyak menerima bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Hafidh Munawir, ST, M.Eng, selaku ketua Jurusan Teknik Industri
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Ibu Etika Muslimah, ST, MM, MT dan Ibu Ida Nursanti, ST, M.EngSc selaku
Pembimbing Tugas Akhir yang telah memberikan bimbingan, masukan, dan
arahan kepada penulis dalam penulisan demi kemajuan Tugas Akhir penulis.
3. Bapak Hafidh Munawir, ST, M.Eng dan Bapak Much. Djunaidi, ST, MT
selaku Penguji Tugas Akhir yang telah memberikan masukan kepada penulis
guna perbaikan yang lebih baik.
4. Mas Satya Graha selaku pemilik Industri Batik Gress Tenan yang telah
membantu dalam pengerjaan laporan ini, khususnya dalam pencarian informasi
x
2.3.2 Dimensi Anthropometri Umum ... 14
2.4 Quality Function Deployment (QFD) ... 16
2.4.1 Alat yang digunakan Quality Function Deployment ... 16
2.5 Penelitian Terkait Alat Bantu Industri Batik ... 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian ... 24
3.2 Langkah-Langkah dalam Penelitian ... 24
3.2.1 Mengevaluasi Kondisi ... 24
3.2.2 Membuat Ide Rancangan ... 26
3.2.3 Detail Rancangan ... 26
3.2.4 Analisis dan Pembahasan ... 27
3.2.5 Kesimpulan dan Saran ... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Evaluasi Kondisi ... 28
4.1.1 Set Up Penjemuran ... 28
4.1.2 Keluhan Operator ... 29
4.1.3 Waktu Set Up Penjemuran ... 31
4.1.4 Permasalahan Kualitas di Proses Penjemuran ... 32
4.1.5 Pengukuran ... 33
4.1.5.1 Dimensi Tempat Penjemuran ... 33
4.1.5.2 Data Anthropometri ... 34
4.2 Ide Rancangan ... 35
4.2.1 Menentukan Harapan dari Operator ... 35
4.2.2 Menentukan Kebutuhan dari Operator ... 35
xi
4.3.1 Kriteria Alat Bantu ... 36
4.3.2 Dimensi Rancangan ... 39
4.3.3 Komponen Alat Bantu ... 41
4.3.4 Mekanisme Kerja Alat Bantu ... 44
4.4 Analisis dan Pembahasa ... 46
4.4.1 Kondisi Aktual ... 46
4.4.2 Kondisi Setelah Perbaikan ... 49
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 53
5.2 Saran ... 54
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Industri Batik di Kampung Laweyan Solo ... 2
Tabel 2.1 Kuisioner Nordic Body Map ... 10
Tabel 2.2 Penelitian Terkait Alat Bantu Industri Batik ... 20
Tabel 3.1 Peta Aliran Proses Batik Cabut ... 25
Tabel 4.1 Postur Tubuh Operator yang Mengalami Keluhan ... 30
Tabel 4.2 Data Anthropometri Indonesia ... 34
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Gambar Proses Grounding ... 3
Gambar 1.2 Gambar Set Up Penjemuran pada Proses Grounding ... 4
Gambar 2.1 Nordic Body Map ... 10
Gambar 2.2 Ukuran Tubuh Manusia yang Sering Digunakan Untuk Merancang Produk... 13
Gambar 2.3 Anthropometri Fungsional... 14
Gambar 2.4 Anthropometri untuk Perancangan Produk atau Fasilitas ... 15
Gambar 2.5 House Of Quality ... 17
Gambar 2.6 Fase House Of Quality... 20
Gambar 3.1 Metodologi Penelitian ... 23
Gambar 4.1 Layout Proses Produksi Gress Tenan ... 29
Gambar 4.2 Set Up Penjemuran pada Proses Grounding ... 29
Gambar 4.3 Postur Tubuh Operator yang Mengalami Keluhan ... 31
Gambar 4.4 Kain Sobek ... 32
Gambar 4.5 Kain Melengkung yang Mengakibatkan Belang ... 33
Gambar 4.6 Tempat Penjemuran ... 33
Gambar 4.7 House Of Quality Tahap Pertama ... 37
Gambar 4.8 House Of Quality Tahap Kedua ... 38
Gambar 4.9 Tinggi dan Lebar Alat Bantu ... 40
xiv
Gambar 4.11 Gambar Tinggi dan Lebar Alat Bantu ... 41
Gambar 4.12 Box ... 42
Gambar 4.13 Gagang ... 42
Gambar 4.14 Kaki Meja Dalam ... 42
Gambar 4.15 Kaki Meja Luar... 43
Gambar 4.16 Komponen Meletakan Barang ... 43
Gambar 4.17 Roda ... 44
Gambar 4.18 Alat Bantu ... 44
Gambar 4.19 Perubahan Tinggi Alat Bantu ... 45
Gambar 4.20 Tempat Penjemuran ... 46
Gambar 4.21 Cara Kerja Operator ... 47
Gambar 4.22 Kain Sobek ... 47
Gambar 4.23 Kain Melengkung Saat di Jemur ... 48
Gambar 4.24 Alat Bantu ... 49
Gambar 4.25 Postur Tubuh Saat Mendorong Meja ... 50
Gambar 4.26 Gambar Postur Tubuh Saat Mengambil Kain ... 50
Gambar 4.27 Gambar Postur Tubuh Saat Menjemur Kain ... 50
xv ABSTRAKSI
Industri batik Gress Tenan memproduksi beberapa jenis batik yang salah satunya adalah batik cabut. Batik cabut adalah batik yang kainnya diberi warna dasar atau bisa disebut dengan proses grounding. Kain yang telah melalui proses
grounding selanjutnya akan dijemur. Kain basah hasil grounding akan dibawa ketempat penjemuran untuk melakukan proses selanjutnya yaitu penjemuran kain. Persiapan (set up) dilakukan dengan cara menarik-narik kain dari lantai dan menyangkutkan kain ke peniti berkali-kali pada jarak tertentu. Dari latar belakang tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap kerja
set up penjemuran pada proses grounding untuk mengurangi resiko cidera atau kelelahan operator dan cara mengurangi kecacatan produk yang terjadi. Tujuan selanjutnya adalah melakukan perbaikan pada penjemuran kain cabut proses
grounding. Metode yang digunakan untuk memenuhi tujuan penelitian ini adalah metode Nordic Body Map yang digunakan untuk mengetahui keluhan yang dialami oleh operator dengan cara mewawancarai operator tentang postur tubuh apa saja yang mengalami keluhan. Membuat desain alat bantu juga merupakan usulan dalam upaya melakukan perbaikan pada penjemuran kain hasil proses
grounding. Agar mengetahui kriteria-kriteria alat bantu yang dapat memenuhi kebutuhan operator dengan menggunakan metode Quality Function Deployment
(QFD)/House of Quality (HOQ) dan data Anthropometri. Alat bantu yang dibuat dapat mengurangi aktivitas membungkuk operator saat melakukan proses penjemuran. Operator juga tidak perlu mengangkat kain dari tempat proses
grounding ke tempat proses penjemuran. Alat bantu yang diusulkan juga mengurangi kain menyentuh lantai, sehingga kain tidak menjadi kotor yang merupakan salah satu bentuk kecacatan. Jarum peniti yang digunakan untuk mengaitkan kain saat dijemur diganti menjadi penjepit, sehingga kain tidak berlubang atau sobek. Tali yang digunakan untuk mengaitkan kain dibuat sama panjang dan jarak antara tali satu dan tali yang lain juga dibuat berjarak 1 meter agar kain tidak melengkung yang akan membuat kain menjadi belang.