i
PENGARUH IKLAN, HARGA PRODUK NAAVAGREEN NATURAL
SKIN CARE TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
Studi kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Universitas
Sanata Dharma
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi Program Studi Manajemen
Oleh:
Rika Wahyuningrum
NIM: 132214216
PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
Motto:
Buatlah harapan dengan segenap hatimu dan kerjakanlah setiap mimpi yang kaupunya. Hanyakamu yang bias mencapai impianmu, orang lain tidak bias
mencapainya untukmu. ˜Demi Lovato˜
Skripsi ini dipersembahkan kepada: ♥ Tuhan Yesus Kristus yang selalu membantu
♥ Bapak dan Ibuku tercinta,
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Saya yang bertanda tanggan dibawah ini, dengan ini menyatakan bahwa skripsi
dengan judul:
PENGARUH IKLAN, HARGA PRODUK NAAVAGREEN NATURAL SKIN
CARE TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
Studi kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Universitas
Sanata Dharma dan diajukan untuk diuji pada tanggal, 8 Juni 2017 adalah hasil
karya saya.
Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau
sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru
dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau
pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai
tulisan saya sendiri, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa
memberikan pengakuan (disebut dalam referensi) pada penulis aslinya.
Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut,
viii
KATA PENGANTAR
` Puji syukur dan terimakasih kepada llah atas karunia dan rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Iklah,
Harga Produk Naavagreen Natural Skin Care: Studi Kasus pada Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Universitas Sanata Dharma”. Skripsi ini
ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk
itu , penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak AlbertusYudhiYuniarto,SE.,M.B.A, Selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen
Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. Theodorus Sutadi,M.B.A, selaku dosen pembimbingh I, yang
telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.
4. Bapak Albertus Yudhi Yuniarto,SE.,M.B.A, Selaku dosen pembimbing II,
yang juga telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi
ini menjadi lebih sempurna.
5. Ibu Lucia Kurniawati S.Pd., M.S.M., Selaku anggota tim penguji yang
telah memberi masukan yang sangat berguna.
6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
ix
7. Bapak dan Ibu tercinta Untung Haryadi dan Tukinem yang selalu
memberikan semangat, doa, dukungan, nasehat, kebahagiaan. Terima
kasih juga telah mendidik, membimbing, menemani, dan menjadikanku
orang yang kuat dan tegar dalam menghadapi segala rintangan hidup
sehingga menjadikanku pribadi yang lebih dewasa dalam menyikapi
hidup.
8. Kakak-kakakku tersayang Rudi Hartono, Ririn Haryanti, Untung Hariono,
Rita Erna Sari yang selama ini selalu member semangat, nasehat, dan
selalu ada untuk saya dalam keadaan apapun.
9. Teman-teman kampus dan sahabat-sahabatku yang selama ini selalu
memberikanku semangat.
10. Herwinda Lucky K yang selamakuliah 4 tahun menjadi teman terbaik yang
selalu ada dan menemani baik dalam keadaan susah maupun senang
11. Sahabat saya Widarani Anggita Siwi yang selalu memberikan semangat
dalam proses pengerjaan skripsi.
12. Teman-teman KKP (Agnes, Pras, Rina, Dian, Felisita, Ardon, Osa, Erika,
Galang)
13. Seseorang yang selalu memberikan semangat dan dukungan dalam
sehari-hari baik selama penyusunan skripsi maupun tidak.
14. Rina, Erika, Dian, Felisita yang sudah membantu selama penyusunan
skripsi
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PENGESAHAN KEASLIAN KARYA TULIS ... iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... v
HALAMAN KATA PENGANTAR ... viii
HALAMAN DAFTAR ISI ... xi
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xv
HALAMAN ABSTRAK ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Pembatasan Masalah ... 4
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6
A. Landasan Teori ... 6
B. Penelitian Sebelumnya ... 22
C. Desain Konseptual ... 25
D. Hipotesis ... 27
BAB III METODE PENELITIAN ... 28
A. Jenis Penelitian ... 28
B. Subjek dan Objek Penelitian ... 28
C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 28
D. Variabel Penelitian ... 29
E. Definisi Operasional Variabel ... 30
F. Populasi dan Sampel ... 31
G. Teknik Pengambilan Sampel ... 33
H. Sumber Data ... 33
xii
J. Teknik Pengujian Instrumen ... 34
K. Teknik Analisis Data ... 36
L. Pengujian Hipotesis ... 39
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 41
A. Sejarah Perusahaan ... 41
B. Visi dan Misi ... 44
C. Macam-macam Perawatan ... 45
D. Daftar HargaProduk ... 53
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 56
A. Hasil Pengunjian Instrumen ... 57
B. Profil Responden ... 60
C. Deskripsi Persepsi Responden ... 62
D. Uji Asumsi Klasik ... 64
E. Hasil Analisis Data ... 66
F. Hasil Uji Hipotesis ... 68
G. Pembahasan ... 71
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ... 74
A. Kesimpulan ... 74
B. Saran ... 76
C. Keterbatasan ... 77
DAFTAR PUSTAKA ... 78
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel. v.1. Hasil Uji Validitas ... 58
Tabel. v.2. Hasil Uji Relibilitas Iklan ... 59
Tabel. v.3. Hasil Uji Relibilitas Harga ... 59
Tabel. v.4. Hasil Uji Reliabilitas Minat Beli ... 60
Tabel. v.5. Karakteristik Responden Berdasarkan umur... 60
Tabel. v.6. Karakteristik Responden Berdasarkan jenis kelamin... 61
Tabel. v.7. Karakteristik Responden Berdasarkan semester ... 62
Tabel. v.8. Deskrepsi variable Iklan... 62
Tabel. v.9. Deskrepsi variable Harga ... 63
Tabel. v.10. Deskrepsi variable Minat Beli... 63
Tabel v.11 Uji Multikolinearitas ... 64
Tabel v.12 Uji Heteroskedasitas ... 65
Tabel V.13 Uji Normalitas ... 66
Tabel v14 Regresi Berganda ... 67
Tabel v.15 Determinasi ... 68
Tabel v.16 Uji F ... 69
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar IV.1 Iklan ... 41
Gambar IV.2 Naavagreen Skin Tightening Therapy ... 45
GambarIV.3 Red & Blue Bio Light Therapy ... 46
GambarIV.4 LAT (Light Activated-Therapy) ... 48
GambarIV.5 Natural Micro Peeling ... 48
GambarIV.6 Naavagreen Natural Peeling for Anti Aging ... 49
GambarIV.7 Naavagreen Natural Peeling for Brightening ... 50
GambarIV.8Naavagreen Natural Peeling for Acne ... 50
GambarIV.9 Naavagreen Natural Skin Facial ... 51
GambarIV.10Naavagreen Natural Skin Facial for Acne ... 51
GambarIV.11 Naavagreen Natural Skin Facial for Anti Aging ... 52
GambarIV.12 Naavagreen Natural Skin Facial for Brightening ... 52
GambarIV.13 Naavagreen Natural Skin Facial for Sensitive Skin ... 53
xv
LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 80 Lampiran 2 Tabulasi Data Kuesioner Penelitian ... 83 Lampiran 3 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 92 Lampiran 4 Analisis Linier Berganda, Hasil Uji Asumsi Klasik, Uji F,
xvi ABSTRAK
PENGARUH IKLAN,HARGA PRODUK NAAVAGREEN NATURAL SKIN CARE TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
Studi kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Rika Wahyuningrum Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, 2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh, Harga Produk Naavagreen Natural Skin Care. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner. Analisis data menggunakan teknik analisis regesi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa iklan berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen dan harga berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa iklan, harga berpengaruh secara bersama-sama terhadap minat beli konsumen.
xvii ABSTRACT
The influence of NaavagreenNaturale Skin Care Price and Advertisementon Repurchase Intention
Rika Wahyuningrum Sanata Dharma University
Yogyakarta, 2017
This research attempt to identify the influence of Naavagreen Naturale Skin Care Price and Advertisement on Repurchase Intention. Population that is usedin this research is Students of Economics Faculty, majoring management of Sanata Dharma University Yogyakarta. This research took respondents of 100 sampels. The sampling technqueis purposive sampling. The data for this study is collected questionnaire .data analysis utillzied multiple linear regressions. The result of this research shows that advertising influenced the repurchase intention positively, and the price influenced the repurchase intention positively. The result of research also shows that advertisement,and price influenced in together to buy the repurchase intention
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini semakin pesat perkembangan usaha
bisnis, ditandai dengan tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin
tinggi dan ketat. Keadaan tersebut menyebabkan perusahaan pada
umumnya berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup,
mengembangkan perusahaan, memperoleh laba optimal serta berusaha
memperkuat posisi perusahaan dalam menghadapi perusahaan pesaing.
Perusahaan yang menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak
dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu
memperoleh keuntungan, sekarang banyak produsen menawarkan produk
ke konsumen dengan berbagai macam cara. Untuk memberikan informasi
tentang manfaat dan keunggulan produk yang ditawarkan kepada
konsumen, produsen mendekati secara langsung kepada konsumen.
Salah satu cara yang digunakan oleh produsen yaitu melalui iklan.
Saat ini teknologi berkembang sangat pesat. Produsen bisa memberikan
informasi tentang manfaat dan keunggulan produk yang ditawarkan
kepada konsumen secara langsung melalui iklan. Saat ini iklan sangat erat
produk yang ditawarkan melalui iklan demi merebut perhatian dan minat
beli konsumen trehadap produk yang ditawarkan.
Iklan merupakan sebuah proses komunikasi yang memiliki
kekuatan yang sangat penting sebagai alat pemasaran yang sangat
membantu dalam menjual barang, memberikan layanan dan gagasan
melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi persuasif. Pengaruh iklan
bagi konsumen yaitu konsumen dapat mengetahui harga. Harga menjadi
salah satu pertimbangan bagi konsumen dalam memilih barang yang akan
dibeli. Adanya selisih harga yang tidak begitu signifikan sangat
berpengaruh bagi konsumen. Banyak konsumen yang mempertimbangkan
harga dalam pembelian produk demi mendapatkan barang yang sesuai.
Seiring dengan perkembangan jaman, kebutuhan akan produk
kecantikan semakin meningkat. Hal ini menimbulkan persaingan yang
semakin meningkat bagi perusahaan produk kecantikan untuk
menciptakan produk yang diminati konsumen. Perusahaan harus terus
mengembangkan produknya.
Iklan dan harga suatu produk merupakan hal yang harus
dipertimbangkan bagi produsen dalam menciptakan suatu produk. Karena
hal tersebut menjadi sebagian titik ukur bagi konsumen dalam menetukan
pembelian produk, dalam hal ini produk kecantikan Naavagreen Natural
Skin Care. Dalam hal ini produsen lebih cermat dalam menetukan strategi
yang ditetapkan dalam periklanan, penetapan harga suatu produk. Oleh
Dalam perilaku konsumen terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen yaitu faktor budaya, faktor sosial,
faktor pribadi, faktor piikologi, dimana dalam faktor pribadi keputusan
membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, karakter tersebut meliputi
usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, dimana dalam
keadaan ekoonmi setiap konsumen ingin membeli suatu barang
menyesuaikan kondisi perekonomian dan menjadikan harga sebagai salah
satu pertimbangan ketika akan membeli suatu barang. Faktor psikologi
titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah adanya rangsangan
pemasaran luar seperti ekonomi,teknologi, politik, budaya, dimana dalam
teknologi sering dijadikan sasaran produsen dalam memasarkan produk
yang akan diijual kepada konsumen salah satunya melalui media iklan.
Saat ini sudah banyak produk kecantikan yang menawarkan
perawatan wajah yang sama dengan produk Naavagreen Natural Skin
Care, dengan menampilkan iklan dengan memberikan tawaran harga yang
beragam. Maka dengan ini penulis akan meneliti mengenai iklan, dan
harga Naavagreen Natural Skin Care. Dari keadaan di atas, penulis tertarik
untuk melakukan penelitian terhadap masalah tersebut, untuk itu penulis
mengambil judul “Pengaruh Iklan, Harga produk Navaagreen Natural Skin Care terhadap Minat Beli Konsumen”, Studi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Universitas Sanata
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah iklan dan harga secara parsial berpengaruh positif terhadap
minat beli konsumen?
2. Apakah iklan dan harga secara simultan berpengaruh positif terhadap
minat beli konsumen?
C. Batasan Masalah
1. Dalam penelitian ini hanya dibahas dua faktor yang mempengaruhi
minat beli konsumen yaitu iklan,harga. Faktor-faktor lain yang
mempengaruhi minat beli konsumen tidak dibahas.
2. Penelitian dilakukan pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Prodi
Manajemen Universitas Sanata Dharma.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh iklan, harga secara parsial mempengaruhi
minat beli konsumen.
2. Untuk mengetahui pengaruh iklan, harga secara simultan terhadap
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dan bahan
pertimbangan tambahan bagi perusahaan Naavagreen Natural Skin Care.
Agar produsen dapat mengembangkan dan dapat mencapai strategi
pemasaran produk yang lebih baik.
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
penulis dan menerapkan ilmu yang diperoleh selam studi dengan keadaan
nyata dan rill.
3. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan referensi di perpustakaan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan memberikan ilmu bagi setiap
6
Dari berbagai definisi pemasaran dapat dibedakan antara
definisi sosial dan definisi manajerial dari pemasaran. Definisi
sosial menunjukan peran yang dimainkan pemasaran di dalam
masyarakat. Seorang pemasar berkata bahwa peran pemasaran
untuk “memberikan standar kehidupan yang lebih tinggi”. Berikut
adalah definisi sosial yang dimaksud adalah sebuah proses
kemasyarakatan di mana individu dan kelompok memperoleh apa
yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa
yang bernilai dengan orang lain (Kotler dan Keller ,2008:5)
Definisi manajemen, Peter Drucker meengatakan bahwa
pemasaran sering di gambarkan sebagai “seni menjual produk”
namun menjual bukanlah bagian terpenting dari pemasaran.
Menjual hanyalah ujung dari gunung es pemasaran. (Kotler dan
Keller ,2008:5). Namun tujuan pemasaran adalah mengetahui dan
memahami pelanggan dengan baik sehingga produk atau jasa bisa
pemasaran harus menghasilkan seorang pelanggan yang siap
untuk membeli dengan demikian yang dibutuhkan hanyalah
memastikan produk dan jasa yang tersedia.
b. Manajemen Pemasaran
Manajemen Pemasaran terjadi ketika setidaknya satu pihak
dalam sebuah pertukaran potensial berfikir tentang cara-cara
untuk mencapai respon yang diinginkan pihak lain (Kotler
dan Keller 2008:5). Manajemen pemasaran sebagai seni dan
ilmu memilih pasar sasaran untuk untuk menumbuhkan dan
memahami pelanggan yang unggul.
Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, pelaksanaan,
dan pengawasan, program-program yang ditujukan utuk
mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud
untuk mencapai tujuan organisasi (Kotler dan Keller ,2012:146).
Hal ini sangat tergantung pada penawaran organisasi dalam
memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta
menentukan harga, mengadakan komunikasi, dan distribusi yang
efektif untuk memberitahu, mendorong serta melayani pasar.
Jadi, manajemen pemasaran dirumuskan sebagai suatu
proses manajemen yang meliputi penganalisaan, perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pemasaran yang dilakukan
c. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran muncul pada pertengahan tahun
1950-an. Alih-alih memegang filosofi “membuat dan menjual” yang
berpusat pada produk, bisnis beralih ke filosofi “merasakan dan
merespon” yang berpusat pada pelanggan.
Konsep pemasaran berangapan bahwa kunci untuk
mencapai tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada
pesaing dalam menciptakan, menghantarkan, dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan yang lebih baik kepada pasar
sasaran yang dipilih (Kotller dan Keller,2008:20).
Theodore Levitt dari Harvard (dalam Kotler dan
Keller,2008:20) menjelaskan perbedaan antara konsep penjualan
dan konsep pemasaran. Penjualan berfokus pada kebutuhan
penjualan, pemasaran berfokus pada kebutuhan pembelian.
Penjualan didasari oleh kebuituhan penjualan untuk mengubah
produknya menjadi uang, pemasaran didasari oleh gagasan untuk
memuaskan kebutuhan pelanggan melalui produk dan hal-hal
yang berhubungan dengan menciptakan, menghantarkan, dan
2. Produk
a. Pengertian Produk
Menurut (Sutojo,1981:75) produk yaitu barang atau jasa yang
dihasilkan (seiring juga disebut produksi), merupakan titik
berangkat kemungkinan keberhasilan maupun kegagalan
kombinasi kebijakan pemasarsan secara keseluruhan.
b. Merek
Merek adalah nama, istilah, tanda, lambang, atau desain,
atau kombinasi, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang
atau jasa dari salah satu penjualan atau kelompok penjual dan
mengidentifikasi merek dari para pesaing (Kotler dan
Keller,2008:258). Seiring berkembangnya jaman dalam bisnis
merek semakin menduduki peran paling besar.
Bagi perusahaan, merek mempresentasikan bagian properti
hukum yang sangat berharga dan dapat mempengaruhi perilaku
konsumen, dapat dibeli dan dijual, dan memberikan keamanan
pendapatan masa depan yang langeng bagi pemiliknya (Kotler dan
Keller,2008:260) Seringkali merek mengambarkan kualitas
produk perusahaan di mata pembeli.
3. Perilaku Konsumen
a. Pengertian Perilaku Konsumen
Konsumen memiliki keragaman yang menarik untuk
dipelajari karena ia meliputi seluruh individu dari berbagai usia,
latar belakang budaya, pendidikan, dan keadaan sosial ekonomi
lainnya. Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana
individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli,
menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka (Kotler dan
Keller, 2008:166).
Definisi perilaku konsumen (Schiffman dan Kanuk,2008:6)
Perilaku konsumen menggambarkan cara individu mengambil
keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang
tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang
berhubungan dengan konsumsi.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen:
1) Faktor budaya
Budaya adalah determinan dasar keinginan dan perilaku
seseorang. Setiap budaya terdiri dari beberapa subbudaya yang
lebih kecil yang meliputi kebangsaan, agama, kelompok ras,
dan wilayah geografis. Ketika subbudaya tumbuh besar dan
cukup kaya, perusahaan sering merancang program pemasaran
2) Faktor sosial
Selain faktor budaya, perilaku konsumen di pengaruhi oleh
faktor-faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, peran,
dan status sosial. Kelompok acuan terdiri dari semua
kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak
langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut.
Keluarga meruapakan organisasi pembelian konsumen yang
paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga
menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.
Peran dan status sosial seseorang menunjukkan kedudukan
orang itu setiap kelompok sosial yang ia tempati. Peran
meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh
seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status.
3) Faktor Pribadi
Keputusan membeli juga di pengaruhi oleh karakteristik
pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam
siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan
konsep diri, juga nilai dan gaya hidup pembeli.
4) Faktor psikologi
Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah adanya
rangsangan pemasaran luar seperti ekonomi, teknologi, politik,
budaya. Satu perangkat psikologi berkombinasi dengan
keputusan dan keputusan pembelian. Tugas pemasar adalah
memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara
datangnya rangsangan pemasaran luar dengan keputusan
pembelian akhir. Empat proses psikologis (motivasi, persepsi,
ingatan dan pembelajaran) secara fundamental, mempengaruhi
tanggapan konsumen terhadap rangsangan pemasaran.
4. Iklan
Pengertian iklan (Philip Kotler:2005,227) adalah segala bentuk
presentasi non pribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh
sponsor tertentu yang harus dibayar. Iklan dapat merupakan cara yang
berbiaya efektif guna menyebarkan pesan, entah untuk membangun
preferensi merek atau untuk mendidik orang. Lima keputusan utama
dalam mengembangkan program iklan yang dikenal sebagai 5 M
adalah;
a. Mission (misi), apakah tujuan iklan tersebut.
Tujuan (sasaran) iklan merupakan suatu tugas komunikasi
tertentu dan tingkat pencapaiannya harus diperoleh pada audiens
tertentu dalam kurun waktu tertentu. Tujuan iklan dapat
digolongkan menurut apakah sasarannya untuk
1) Iklan informatif.
Dimaksudkan untuk menciptakn kesadraan dan pengetahuan
tentang produk baru atau ciri baru produk yang sudah ada.
2) Iklan persuasif
Dimaksudkan untuk menciptakan kesukaan, preferensi,
keyakinan, dan pembelian suatu produk atau jasa.
3) Iklan pengingat
Dimaksudkan untuk merangsang pembelian produk dan jasa
kembali.
4) Iklan penguatan
Dimaksudkan untuk meyakinkan pembeli sekarang bahwa
mereka telah melakukan pilihan yang tepat.
b. Money (uang), berapa banyak yang dapat dibelanjakan.
Walaupun iklan diperlakukan sebagai pengeluaran lancar,
sebagian di antaranya sesungguhnya adalah investasi yang
menambah aktiva tidak berwujud yang disebut ekuitas merek. Ada
lima faktor khusus yang harus dipertimbangkan;
1) Tahap dalam siklus hidup produk.
Produk baru biasanya mendapat anggaran iklan yang besar
guna membangun kesadaran dan mengupayakan pelanggan
untuk mencobanya. Merek-merek yang sudah mapan
biasanya didukung anggaran iklan yang lebih rendah,
2) Pangsa pasar dan basis konsumen.
Untuk memperbesar pangsa dengan meningkatkan ukuran
pasar, diperlukan pengeluaran yang lebih besar. Akan lebih
mudah menjangkau konsumen suatu merek yang sudah
digunakan secara luas daripada untuk menjangkau
konsumen merek berpangsa kecil.
3) Persaingan dan gangguan.
Dalam pasar yang memiliki sejumlah besar pesaing dan
pengeluaran iklan yang tinggi, suatu merek harus diiklankan
secara besar-besaran untuk didengar. Bahkan gangguan yang
sederhana pun dari iklan yang tidak langsung bersaing
dengan merek tersebut akan menyebabkan kebutuhan iklan
yang lebih besar.
4) Frekuensi iklan.
Jumlah pengulangan yang diperlukan untuk menyampaikan
pesan merek tersebut kepada konsumen mempunyai dampak
penting terhadap anggaran kita.
5) Daya subtitusi produk.
Merek-merek dalam kelas komoditas (rokok, bir, minuman
ringan) memerlukan iklan besar-besaran untuk membangun
citra yang berbeda. Iklan juga berperan penting jika suatu
c. Message (pesan), pesan apa yang seharusnya disampaikan.
Untuk mengembangkan satu strategi pesan, para pengiklan
menempuh tiga langkah; menghasilkan pesan dan evaluasi,
pengembangan dan pelaksanaan yang kreatif, dan tinjauan
tanggung jawab sosial.
1) Melahirkan dan mengevaluasi pesan
Sebuah iklan yang baik biasanya berfokus pada satu atau dua
proposisi penjualan inti. Begitu mereka menemukan satu daya
tarik yang efektif, para pengiklan harus mempersiapkan satu
rangkuman ide kreatif.
2) Pengembangan dan pelaksanaan yang kreatif
Dampak iklan tergantung tidak hanya pada apa yang
dikatakan, namun sering lebih penting tentang bagaimana
dikatakan. Biasanya pengiklan menyiapkan pernyataan
strategi teks (copy strategy statement_ yang menjelaskan
tujuan, isi, dukungan, dan nada iklan yang diinginkan.
3) Iklan televisi
Dari perspektif pembangunan merek, iklan tv memiliki dua
kekuatan yaitu (1) ia dapat menjadi sarana efektif yang
menunjukkan secara langsung atribut-atribut produk dan
menjelaskan secara persuasif manfaat-manfaat produk yang
berhubungan dengan konsumen. (2) iklan tv dapat menjadi
pengguna dan gambaran penggunaan kepribadian merek, dan
hal-hal tak berwujud lainnya dari merek tersebut.
4) Iklan cetak
Dua media cetak (majalah dan surat kabar) memiliki banyak
keuntungan dan kerugian yang sama. Walaupun surat kabar
tepat waktu, majalah umumnya lebih efektif dalam
membangun pengguna dan gambaran pengguna.
Elemen-elemen format seperti ukuran, warna dan ilustrasi akan
mempengaruhi dampak iklan dan juga biayanya.
5) Iklan radio
Radio adalah medium yang menyerap 96% dari semua orang
Amerika berusia 12 tahun ke atas mendengar radio setiap hari
dan rat-rata selama lebih dari 20 jam seminggu. Kerugian
yang jelas dari radio adalah tidak adanya gambar visual dan
sifat konsumen yang relatif pasif dalam mengolah hasilnya.
6) Kajian tanggung jawab sosial
Pengiklanan dan agen-agen iklannya harus memastikan
bahwa iklan tidak melampaui norma sosial dan hukum.
Secara sosial, pengiklan juga harus berhati-hati untuk tidak
menyakiti hati kelompok etnik, minoritas ras, atau kelompok
d. Media (media), media apa yang seharusnya digunakan.
Setelah memilih pesannya, tugas pengiklan berikutnya adalah
memilih media untuk menyampaikannya. Tahap-tahapnya adalah
adalah (1) memutuskan jangkauan yang diinginkan, frekuensi, dan
dampaknya; (2) memilih di antara jenis-jenis media utama,
memilih sarana media khusus; (3) memutuskan waktu media yang
tepat dan memutuskan alokasi media secara geografis. Kemudian,
(4) hasil keputusan-keputusan ini perlu dievaluasi.
e. Measurement (ukuran), bagaimana hasilnya seharusnya
dievaluasi.
5. Harga
Harga merupakan suatu nilai yang dibuat untuk menjadi patokan
nilai suatu barang. Peranan harga tak lepas dari proses jual beli suatu
produk atau jasa. Harga membantu konsumen untuk menentukan
seseorang akan membeli barang atau tidak. Suatu perusahaan
menentukan nilai untuk mendapatkan laba dari produk yang dijual
perusahaan tersebut. (DR. Buchari Alma,2007:169) pengertian harga
adalah sebagai berikut “harga adalah nilai suatu barang atau jasa
yang dinyatakan dengan uang”. Definisi Harga (Kotler dan
Armstrong,2008:345) mendefinisikan harga sebagai berikut “Harga
memperoleh suatu produk untuk menentukan harga suatu produk atau
jasa, ada beberapa dasar yang harus dipertimbangkan.
Penetapan suatu harga dapat dipengaruhi oleh faktor internal yang
terdiri dari tujuan perusaan dalam memasarkan produk, strategi yang
dipakai oleh perusahaan dalam memasarkan produk, biaya yang
dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi dan memasarkan produk
dan pembiayaan karyawan serta metode yang dipakai perusaan untuk
memasarkan produk dan faktor eksternal yang dapat dilihat dari
model pasar yang akan dituju produk, persaingan harga dengan
produk lain, serta lingkungan yang akan menjadi sasaran produk
tersebut. Langkah – langkah dalam menetapkan harga. Perusahaan
harus mempertimbangkan banyak faktor dalam menentukan kebijakan
penetapan harga. (Kotler dan Keller,2009 : 76 – 91) ada 6 langkah
dalam menetapkan harga yaitu:
a. Memilih tujuan penetapan harga
Mula–mula perusahaan memutuskan di mana perusahaan ingin
memposisikan penawaran pasarnya. Semakin jelas tujuan
perusahaan, semakin mudah perusahaan menetapkan harga.
b. Menentukan permintaan
Setiap harga akan mengarah ketingkat permintaan yang berbeda
dan karena itu akan memiliki berbagai dampak pada tujuan
pemasaran perusahaan. Hubungan antara harga dan permintaan
keduanya berhubungan terbalik: semakin tinggi harga semakin
tinggi permintaan.
c. Memperkirakan biaya
Permintaan menetapkan batas atas harga yang dapat dikenakan
perusahaan untuk produknya. Biaya menetapkan batas bawah.
Perusahaan ingin mengenakan harga yang dapat menutupi biaya
memproduksi, mendistribusikan dan menjual produk termasuk
tingkat pengembalian yang wajar untuk usaha dan resikonya.
Tetapi, ketika perusahaan menetapkan harga produk yang dapat
menutupi biaya penuh mereka, profitabilitas tidak selau menjadi
hasil akhirnya.
d. Menganalisis biaya, harga, dan penawaran pesaing
Perusahaan harus memperhitungkan biaya, harga, dan
kemungkinan reaksi harga pesaing. Perusahaan harus
mempertimbangkan harga pesaing terdekat. Jika penawaran
perusahaan mengandung fitur-fitur yang tidak ditawarkan
pesaing terdekat, perusahaan harus mengevaluasi nilai mereka
bagi pelanggan dan menambahkan nilai itu ke harga pesaing. Jika
penawaran pesaing mengandung beberapa fitur yang tidak
ditawarkan oleh perusahaan, perusahaan harus mengurangkan
nilai mereka dari harga perusahaan. Sekarang perusahaan dapat
memutuskan apakah perusahaan dapat mengenakan lebih banyak,
e. Memilih metode penetapan harga
Berdasarkan jadwal permintaan pelanggan, fungsi biaya dan
harga pesaing, kini perusahaan siap memilih harga. Ada 3
pertimbangan utama dalam penetapan harga yaitu: biaya
menetapkan batas bawah untuk harga. harga pesaing dan harga
produk pengganti memberikan titik orientasi. Penilaian
pelanggan atas fitur-fitur unik menetapkan batas atas harga.
f. Memilih harga akhir Metode penetapan harga
Mempersempit kisaran dari mana perusahaan harus memilih
harga akhirnya. Dalam memilih harga itu, perusahaan harus
mempertimbangkan faktor-faktor tambahan, termasuk dampak
kegiatan pemasaran lain, kebijakan penetapan harga perusahaan,
penetapan harga berbagi keuntungan dan resiko, dan dampak
harga pada pihak lain.
6. Minat Beli Konsumen
Minat sangat berpengaruh dalam pembelian atau penggunaan suatu
barang. Minat beli adalah kecenderungan konsumen untuk membeli
suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan
pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen
melakukan pembelian ( Mehta ,1994: 66). Minat beli adalah sesuatu
yang pribadi dan berhubungan dengan sikap, individu yang berminat
melakukan serangkaian tingkah laku untuk mendekati atau mendapat
obyek tersebut.
Menurut Kotler, Bowen dan Makens (1999:156) mengenai minat
beli : minat beli timbul setelah adanya proses evaluasi alternatif dan di
dalam proses evaluasi, seseorang akan membuat suatu rangkaian
pilihan mengenai produk yang hendak dibeli atas dasar merek
maupun minat. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli
Konsumen menurut Swastha dan Irawan (2001) mengemukakan
faktor-faktor yang mempengaruhi minat membeli berhubungan
dengan perasaan dan emosi, bila seseorang merasa senang dan puas
dalam membeli barang atau jasa maka hal itu akan memperkuat minat
membeli, ketidakpuasan biasanya menghilangkan minat.
Super dan Crites dalam (Lidyawatie,1998) menjelaskan bahwa ada
beberapa faktor yang mempengaruhi minat beli, yaitu:
a. Perbedaan pekerjaan, artinya dengan adanya perbedaan pekerjaan
seseorang dapat diperkirakan minat terhadap tingkat pekerjaan
yang ingin dicapainya, aktivitas yang dilakukan, penggunaan
waktu senggangnya, dan lain-lain.
b. Perbedaan sosial ekonomi, artinya seseorang yang mempunyai
sosial ekonomi tinggi akan lebih mudah mencapai apa yang
diinginkan daripada yang mempunyai sosial ekonomi rendah.
c. Perbedaan hobi atau kegemaran, artinya bagaimanapun seseorang
d. Perbedaan jenis kelamin, artinya minat wanita akan berbeda
dengan minat pria.
e. Perbedaan usia, artinya usia anak-anak, remaja, dewasa, dan
orang tua akan berbeda minatnya terhadap satu barang, aktivitas
benda dan seseorang.
Sedangkan menurut (Kotler, Bowen, dn Makens 1999) terdapat dua
faktor yang mempengaruhi minat beli seseorang dalam proses
pengambialn keputusan pembelian, yaitu situasi tidak
terduga(Unexpected situation) dan sikap terhadap orang lain(Respect
to Others).
B. Penelitian Sebelumnya
1. Judul: Pengaruh Iklan,Kualitas, dan Harga produk Oli Top One
terhadap Minat Beli Konsumen.
Penulis: Ade Bieb Zoar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan penelitian adalah mengetahui
pengaruh secara simultan iklan,kualitas, dan harga produk terhadap
minat beli konsumen. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial
iklan,kualitas, dan harga produk terhadap minat beli konsumen.
Dalam penelitian variabel independen adalah iklan,kualitas, dan
harga produk Oli Top One, variabel dependen adalah minat beli
konsumen. Populasi yang digunakan adalah mahasiswa Fakultas
sepeda motor dan membeli produk Oli Top One. Jumlah sampel
sebanyak 100 responden dan sampel diambil dari para mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tehnik
pengambilan sampel adalah Purposive Sampling dan sampel
diambil dari para Mahasiswa Fakultas Sanata Dharma Yogyakarta
yang membeli Oli Top One.
Berdasarkan penelitian diatas dari mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata dharma yang berdasarkan penelitian
diatas, kesimpulan dari hasil penelitian menunjukan bahwa
iklan,kualitas, dan harga dapat mempengaruhi minat beli
konsumen.
2. Judul: Pengaruh Iklan, dan Harga produk terhadap Minat Beli
produk Kopi Torabika Creamy Latte.
Penulis: Yolanda Anggreta Putri Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan penelitian adalah mengetahui
apakah iklan berpengaruh terhadap minat beli pada produk Kopi
Torabika Creamy Latte. Untuk mengetahui iklan, dan harga produk
secara parsial berpengaruh terhadap minat beli produk Kopi
Torabika Creamy Latte.. Dalam penelitian variabel independen
adalah persepsi (penilaian) konsumen atas iklan, dan harga yang
ditetapkan perusahaan, variabel dependen adalah minat beli
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang pernah
mengkonsumsi produk Kopi Torabika Creamy Latte dan secara
kebetulan bertemu dengan penulis. Jumlah sampel sebanyak 100
responden dan sampel diambil dari para mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Teknik
pengambilan sampel adalah conveniece sampling dan sampel
diambil dari para Mahasiswa Fakultas Sanata Dharma Yogyakarta
yang pernah mengkonsumsi produk Kopi Torabika Creamy Latte.
Berdasarkan penelitian diatas dari mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata dharma yang berdasarkan penelitian
diatas, kesimpulan dari hasil penelitian menunjukan bahwa iklan,
dan harga dapat mempengaruhi minat beli konsumen.
3. Judul: pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Nasabah.
Penulis: Ongginus Passe Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan penelitian adalah bagaimana
karakteristik nasabah PT.Bank Papua Cabang DIY.Mengetahui
bagaimana tingkat kepuasan nasabah terhadap pelayanan PT. Bank
Papua cabang DIY. Mengetahui apakah kualitas pelayanan yang
tangible(layanan bukan fisik), Reliability (layanan kehandalan),
responsiveness(layanan tanggapan), assurance (layanan jaminan)
dan emphaty (layanan empati) berpengaruh terhadap kepuasan
nasabah PT. Bank Papua cabang DIY. Dalam penelitian variabel
variabel dependen adalah Pengaruh kualitas pelayanan pada PT.
Bank Papua Cabang DIY. Populasi yang digunakan adalah
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang mempunyai sepeda motor dan membeli produk
PT. Bank Papua Cabang DIY. Jumlah sampel sebanyak 100
responden dan sampel diambil dari siapa saja yang secara
kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti. Tehnik pengambilan
sampel adalah Incident Sampling dan sampel diambil dari siapa saja
yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel.
Berdasarkan penelitian diatas dari mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata dharma yang berdasarkan penelitian
diatas, kesimpulan dari hasil penelitian menunjukan kualitas
pelayanan dapat mempengaruhi kepuasan nasabah.
C. Desain Penelitian
Kerangka pemikiran teoritis menurut Bilson Simamora(dalam
Ifnu,1997:39,dalam Ade Bied,2008:40) adalah model konseptual yang
disesuaikan atau dibentik sesuai dengan kebutuhan penelitian. Kerangka
pemikiran teoritis yang baik adalah yang menjelaskan secara terperinci
pemikiran tentang hubungan antar konsep yang diduga ada dalam
penelitian. Jadi pemikiran teoritis dalam penelitian ini akan digambarkan
Keterangan
: Secara parsial
: Secara simultan
Y: Minat Beli Konsumen
Indikator :
-Kepastian pembelian saat ini
-Kepastian pembelian
- Kejelasan iklan dalam memberikan informasi
- Perbandingan iklan dalam produksi jenis
- Tingkat ketertarikan
- Pemahaman iklan dalam produk
D. Rumusan Hipotesis
Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena,
atau keadaan tertentu yang terjadi. Dari kerangka penelitian yang
dilakukan, maka dapatlah dikemukakan hipotesis dalam penelitian ini,
yaitu:
H1 : Iklan dan Harga secara simultan berpengaruh positif terhadap
minat beli pada produk Naavagreen Natural Skin Care.
H2 : Iklan dan Harga secara parsial berpengaruh positif terhadap minat
28 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian
studi kasus. Studi kasus merupakan suatu penelitian kesimpulan hanya
untuk penelitian studi kasus tersebut tidak bisa untuk penelitian lain.
B. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah responden adalah pihak-pihak yang dijadikan
sebagai sampel dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian ini, subyek
penelitiannya adalah masyarakat pengguna produk Naavagreen Natural
Skin Care yang merupakan mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah hal yang akan diteliti. Dalam penelitian inii,
obyek penelitiannya adalah presepsi konsumen tentang iklan, harga
produk dan minat beli konsumen Naavagreen Natural Skin Care.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu penelitian: penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April
2. Lokasi penelitian : Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Fakultas
Ekonomi Prodi Manajemen
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang sering disebut sebagai
variabel stimulus, prediktor, dan antesenden. Dalam bahasa Indonesia
sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel ini mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(Sugiyono, 2013: 39). Dalam penelitian ini variabel independen adalah
iklan,harga produk Naavagreen Natural Skin Care.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013: 39).
Dalam penelitian ini variabel dependen adalah minat beli konsumen.
3. Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel yang digunakan adalah skala likert. Menurut
Sidik dan Muis (dalam Suryoto, 2012:93) Skala likert ini mengukur
ordinal karena hanya dapat membuat rangking tetapi tidak dapat
diketahui beberapa kali satu responden lebih baik atau lebih buruk dari
responden lainnya didalam nilai skala dengan lima poin, yaitu:
Sangat Setuju skor 5
Setuju skor 4
Netral skor 3
Tidak Setuju skor 2
Sangat Tidak Setuju skor 1
E. Definisi Oprasional
1. Minat beli adalah, adalah kecenderungan konsumen untuk membeli
suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan
pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen
melakukan pembelian ( Mehta ,1994: 66). Seorang pembeli adalah
orang yang dalam pikirannya terkandung niat dan memutuskan
untuk melakukan pembelian terhadap produk tertentu (Kotler,2000,
dalam Ade Bied,2008:43). Dalam penelitian ini , peneliti ingin
mengukur minat beli konsumen terhadap produk Naavagreen
Natural Skin Care dari segi iklan, harga dari produk tersebut.
2. Iklan, Pengertian iklan (Kotler dan Keller:2005,227) adalah segala
bentuk presentasi non pribadi dan promosi gagasan, barang, atau
jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. Iklan dapat
merupakan cara yang berbiaya efektif guna menyebarkan pesan,
entah untuk membangun preferensi merek atau untuk mendidik
orang. Dalam penelitian ini iklan dilihat dari presepsi konsumen
mempengaruhi agar mempunyai minat untuk membeli produk
Naavagreen Natural Skin Care.
3. Harga, (Kotler dan Armstrong,2008:345) mendefinisikan harga
sebagai berikut “Harga adalah sejumlah uang yang harus
dibayarkan konsumen untuk memperoleh suatu produk untuk
menentukan harga suatu produk atau jasa, ada beberapa dasar yang
harus dipertimbangkan. Dalam penelitian ini bagaimana presepsi
konsumen terhadap produk Naavagreen Natural Skin Care, apakah
konsumen yakin terhadap produk Naavagreen Skin Care dengan
harga yang ada dan apakah sesuai dengan manaat yang dirasakan
konsumen sesuai dengan harganya sehingga dapat mempengaruhi
minat beli konsumen.
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap yang biasanya
berupa obyek, orang, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik
untuk menjadi objek penelitian (dalam Kuncoro, 2003:103). Populasi
dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang menggunakan produk
kecantikan wajah yang memiliki pengetahuan tentang iklan,harga
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono (1999 :73). Sampel dalam penelitian
ini adalah mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Sanata
Dharma Yogyakarta. Oleh karena populasi dalam penelitian ini tidak
diketahui, maka jumlah sampel yang diambil penulis ditentukan
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Dimana:
N = Jumlah sampel
Z = Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penelitian sampel
95%
Moe = Margin of error yaitu tingkat kesalahan maksimal yang dapat
ditoleransi, ditentukan sebesar 5%
Dari hasil penghitungan sampel di atas, maka jumlah sampel dalam
penelitian ini dibutuhkan sebanyak 100 responden karena jumlah
populasi yang mewakili semakin banyak sehingga kekuatan statistika
G. Tehnik Pengambilan Sampel
Dalam peneitian ini tehnik pengambilan sampel yang digunakan
oleh penulis adalah non random sampling dengan cara purposive
sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono,2014:68). Dalam penelitian ini dengan
ketentuan Mahasiswa (responden) Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang pernah atau sedang
menggunakan produk Naavagreen Natural Skin Care.
H. Jenis dan Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data Data primer yang dibutuhkan seperti hasil dari
kuesioner, bagaimana tanggapan konsumen tentang iklan,harga produk
yang diteliti.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data
kepada peneliti.
I. Teknik Pengumpulan Data
Kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawab (Sugiyono,2008:199). Dengan
menggunakan metode ini data yang dikumpulkan nantinya akan
digunakan untuk memecahkan masalah yang ada dengan
mengumpulkan data-data yang akurat dari responden.
J. Teknik Pengujian Instrumen
Teknik pengujian instrumen dapat dilakukan dengan melakukan
pengujian validitas dan reabilitas.
1. Uji Validitas
Validitas mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecepatan
suatu alat ukur melakukan fungsi ukurannya. Suatu tes instrument
mengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi
apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurannya, atau
memberikan hasil ukuran yang sesuai dengan maksud
dilakukannya pengukuran tersebut (Azwar, 2009:5-6). Untuk
menghitung korelasi dari tiap pertanyaan, teknik korelasi yang
dipakai ialah teknik korelasi “Product Moment“ yang rumusnya
sebagai berikut :
Keterangan :
r = Koefisiensi korelasi yang dicari
n = Jumlah responden
∑X = Jumlah skor variabel X (skor total butir soal)
∑Y = Jumlah skor variabel Y (skor total butir)∑X
Y = Jumlah skor variabel X dikalikan dengan Y
∑X² = Jumlah hasil kuadrat skor variabel X
∑Y² = Jumlah hasil kuadrat skor variabel Y
Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95% maka instrumen
tersebut dikatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas suatu alat pengukur adalah derajat keajegan alat
tersebut dalam mengukur apa saja yang diukur (dalam Furchan,
2007:310). Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi
hasil pengukuran suatu instrument apabila instrument tersebut
digunakan lagi sebagai alat ukur suatu objek atau responden.
Dalam uji Reliabilitas peneliti menggunakan rumus Cronbach’s
Alpha, dalam instrument penelitian sebagai alat pengumpulan data
apabila nilai Cronbach Alpha >0.00-0.20 dan dianggap kurang
reliable, nilai Cronbach Alpha >0.21-040 dan dianggap agak
reliable, nilai Cronbach Alpha >0.41-0.60 dianggap cukup,
Cronbach Alpha >0.81-1.00 dan dianggap sangat reliabel.
Reliabilitas alat ukur dalam bentuk skala dapat dicari dengan
menggunakan teknik Cronbach’s Alpha sebagai berikut:
[ ] | ∑ |
Dimana:
k :banyaknya item pertanyaan
∑ 2
b : jumlah variasi butiran
2
t :varisi total
K. Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolenearitas
Menurut Imam Ghozali (2005,91), Uji Multikolenearitas
bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya kolerasi antara satu atau semua variabel
bebas(independen). Model korelasi yang baik seharusnya tidak
terjadi kolerasi di antara variabel independem saling
berkolerasi maka variabel ini tidak ontogonal adalah variabel
independen yang nilai korelasi antar independen sama dengan
nol. Untuk mendeteksi adanya multikolenearitas dengan
membuat hipotesis:
Tolerance value < 0,10 atau VIF>10 maka terjadi
Tolerance value > 0,10 atau VIF < 10 maka tidak terjadi
multikolenearitas.
b. Uji Heterokedastistas
Menurut Imam Ghozali Uji Heterokedastistas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya.
Penelitian ini menggunakan Uji Glester meregresi nilai absolut
residual terhadap variabel independen (gujarat, 2003) dengan
menggunakan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
Jika nilai Sig variabel independen < 0,05 terjadi
Heterokedastitas
Jika nilai Sig variabel independen > 0,05 tidak terjadi
Heterokedastitas.
c. Uji Normalitas
Menurut (Imam Gozali,2006) uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dengan dalam model regresi variabel terikat
dan variabel bebas keduanya apakah mempunyai distribusi
normal atau tidak. Model regresi yang baik haus mempunyai
distribusi normal atau mendekati normal. Pengujian ini
dilakukan dengan analisis grafik (scatterplot) yakni dengan
melihat normal probability plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dengan distribusi normal. Distribusi
data residual akan dibandngkan dengan garis diagonal.jika
distribusi dataresidual normal maka garis yang
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya.
Uji normalitas lain pada penelitian ini menggunakan uji
statistika non parametrik Kolmogorov (K-S). Uji K-S
dilakukan dengan membuat hipotesis:
Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed)≥ 0,05 data distribusi normal.
Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) ≤ 0,05 data tidak berdistribusi
normal.
2. Uji regresi linier berganda
Persamaan Regresi Linier berganda merupakan analisis statistika
yang menghubungkan antara dua variable independen atau lebih
(X1,X2,…., Xn)dengan variable dependen Y (Rambat
Lupiyoadi,Ridho Bramulya Ikhsan, 2015:157). Analisis ini
digunakan untuk menguji hipotesis dan untuk mengetahui
pengaruh masing-masing variabel bebas, yaitu iklan(X1),
Harga(X2), terhadap variabel terkait yaitu Minat Beli (Y).
a. Bentuk rumus umum persamaan ini antara lain:
Keterangan:
Y= Minat Beli
α= Koefisien konstanta
X1= Iklan
X2=Harga
b. Koefisiensi Determinan
Uji ini bertujuan untuk menentukan proposi atau presentase
total variasi dalam variabel terikat yang diterangkan oleh
variabel bebas.
L. Pengujian Hipotesis
a. Uji F atau uji pengaruh secara simultan (bersama-sama)
( ( )
)
Keterangan:
F tabel: Fα(dk pembilang=k), (dk penyebut+n-k-1)
Dimana k = variabel indipenden
N=jumlah sampel(data)
Dk=derajat kebebasan (n-k-1)
H0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan secara simultan
(bersamaan) antara Iklan, Harga terhadap Minat Beli Produk
Ha : Terdapat pengaruh signifikan secara simultan (bersamaan)
antara Iklan,Harga terhadap Minat Beli Produk Naava Green
Skin Care.
b. Uji t (uji secara parsial)
Rumus nilai t hitung:
Rumus menetukan t tabel:
t tabel = t ́
H0: Tidak terdapat pengaruh Positif secara parsial antara
Iklan,Harga terhadap Minat Beli Produk Naava Green
Natural Skin Care.
Ha: Terdapat pengaruh Positif secara parsial antara Iklan, Harga
terhadap Minat Beli Produk Naava Gereen Natural Skin
Care.
41 BAB IV
GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN
A. Sejarah singkat Naavagreen Natural Skin Care
Gambar IV.1 Iklan
Perawatan kesehatan badan dan kecantikan kulit sudah dilakukan
oleh masyarakat sejak dulu . Bahkan di masyarakat, proses perawatan
sudah menjadi budaya dan tradisi yang mengakar. Kemudian dalam
perkembangannya, pada sekitar abad ke 19, masyarakat mulai dikenalkan
dengan proses perawatan dengan pemakaian kosmetik, semuanya itu
memiliki tujuan yang sama, yaitu selain untuk kecantikan juga untuk
kesehatan.
Di jaman teknologi seperti saat ini, sudah tidak dapat dipungkiri
lagi bahwa produk kosmetik dan perawatan yang sehat dengan
laki-laki maupun perempuan. Berbagai produk kosmetik dan aneka jenis
perawatan dipakai secara berulang secara rutin.
Berada di daerah tropis seperti di Indonesia, dimana matahari
bersinar sepanjang hari, dalam iklim seperti ini menyebabkan kulit akan
lebih berkeringat, berminyakakan dan cepat memicu pembentukan pigmen
yang lebih banyak. Dalam kondisi seperti ini, memungkinkan terjadinya
berbagai masalah kesehatan dan kecantikan kulit, namun tidak perlu
khawatir, sebab masalah kesehatan dan kecantikan kulit selalu dapat
dicegah. Biasanya munculnya masalah pada kulit dikarenakan, masih
banyak yang belum bisa terlayani secara optimal, kurangnya perawatan
yang harus dilakukan sejak dini, kesenjangan pengertian tentang kesehatan
kulit, harga mahal, dsb.
Di satu sisi, Indonesia memiliki iklim tropis yang mudah
memunculkan masalah kesehatan kulit, tetapi disisi lain, juga banyak
memiliki, kekayaan dan keanekaragaman hayati yang terkandung di bumi
pertiwi. Kekayaan-keayaan alami yang sifatnya herbal itu telah lama
dimanfaatkan oleh generasi terdahulu, untuk menjaga kesehatan dan
kecantikan kulit dan wajah. Bahkan hingga saat ini budaya dan tradisi
perawatan kulit itu telah diakui dan dipakai untuk perawatan modern di
Naava berasal dari salah satu bahasa di Timur Tengah yang artinya
cantik. Green yang berarti hijau. Naavagreen mengandung makna cantik
alami, tampil cantik yang alami secara alami.
Dalam memanfaatkan kekayaan lama dan cara-cara tradisi
perawatan kesehatan dan kulit para leluhur, maka di Jogja pada tanggal 11
Agustus 2012 telah berdiri pusat perawatan kecantikan kulit yang bernama
naavagreen Natural Skin Care. Merupakan klinik perawatan kecantikan
kulit yang memadukan teknologi terkini dalam perawatan kulit wajah yang
menghadirkan para tenaga profesional di bidang kecantikan. Semua proses
perawatan dan produknya menggunakan bahan-bahan alami/natural.
Keuntungan lain yang dapat diperoleh di naavagreen adalah, selain
tentunya dengan biaya yang lebih murah, juga kualitas produk yang prima,
dan pelayanan yang ramah serta pelayanan dokter yang profesional.
Sesuai dengan namanya yang berarti cantik dan hijau, Naavagreen
mengedepankan makna kecantikan alami dimana seluruh proses perawatan
dan produk-produk Naavagreen menggunakan bahan-bahan alami dan
natural. Dengan 13 cabang yang dimiliki di seluruh Indonesia, tahun 2016
ini Naavagreen berupaya melebarkan market dengan berkomunikasi di
televisi. Agar masyarakat menyadari pentingnya menjaga dan merawat
kesehatan kulit tanpa harus khawatir soal biaya. Sebab itu, Naavagreen
terjangkau yang dapat digunakan oleh pria dan wanita berusia 16 -65
tahun yang ingin memiliki kulit wajah sehat dan terawat.
Dalam iklan televisi Naavagreen yang diwakili oleh Ayu Ting
Ting ingin mengkomunikasikan 3 Trik Cantik. “Pertama, Semua proses
perawatan dan produk Naavagreen menggunakan bahan-bahan natural dari
tumbuhan (botanical) seperti resveratrol (anggur), liqorice extract,
lekopen (tomat), procyanidin (biji anggur), ellagic acid (pomegranat),
guesterin (kedelai), dan lain-lain. Kedua, perawatan kulit di Naavagreen
melalui proses pengawasan dokter. Ketiga, perawatan di Naavagreen
ekonomis sehingga tidak memerlukan biaya mahal
B. VISI dan MISI Naavagreen Natural Skin Care
1. Visi
Menjadi Pusat Pelayanan Perawatan Kecantikan Kulit dan Wajah
secara alami/natural, berkualitas dan murah, yang Prima dan
terpercaya bagi semua.
2. Misi
a. Mengembangkan keterampilan dan profesionalisme Karyawan.
b. Memberikan pelayanan perawatan yang alam/natural,
berkualitas, murah dan terpercaya bagi semua pelanggan.
C. Macam-macam perawatan yang ditawarkan Naavagreen Natural
1. Naavagreen Skin Tightening Therapy
Gambar IV.2
Naavagreen Skin Tightening Therapy
Perawatan ini memanfaatkan teknologi frekuensi radio
untuk menghasilkan gelombang energi hangat dan nyaman yang
membuat kulit bereaksi dengan memproduksi kolagen lebih
banyak. Hasilnya, kulit akan terasa lebih kencang, kenyal dan
nampak merona segar.
Perawatan dilakukan kira-kira 20 menit. Dari sekali
perawatan, bisa langsung merasakan hasilnya. Agar perawatan
optimal, dalam perawatan ini perlu mengulang perawatan minimal
2 minggu sekali atau tergantung kondisi kulit. Harga hanya
Rp.140.000,-*
*) Harga dapat berubah tergantung wilayah cabang, khusus cabang
2. Red & Blue Bio Light Therapy
Gambar IV.3
Red & Blue Bio Light Therapy
Sering mendengar pemberitaan mengenai dampak buruk
sinar matahari sehingga banyak orang berhati-hati untuk
melindungi diri dari bahaya sinar ultraviolet matahari. Namun
begitu, sejumlah penelitian membuktikan jika dimanfaatkan dalam
jumlah yang tepat, sinar matahari dapat membuat lebih sehat.
Naavagreen Natural Skincare yang mengedepankan
perawatan alami mengeluarkan perawatan terbaru yaitu Bio Light
Therapy (Bio LAT) yang mengambil prinsip pemanfaatan energi
cahaya untuk kesehatan kulit.
Bio LAT adalah terapi yang memanfaatkan cahaya dengan
panjang gelombang tertentu yang mengubah energi cahaya menjadi
energi panas dan kemudian mengaktifkan metabolisme sel dan
kesehatan atau kecantikan. Perawatan ini menggunakan gelombang
panjang dari cahaya yang berwarna merah dan biru.
Bio LAT Red, menggunakan cahaya dengan panjang
gelombang warna merah yaitu 630 nm, bermanfaat untuk
merangsang proses alami kulit dalam pembentukan kolagen,
peremajaan kulit, dan pencerahan.
Bio LAT Blue, menggunakan cahaya dengan panjang
gelombang warna biru yaitu 430 nm, yang bermanfaat untuk
membunuh kuman P. Acne, sehingga berguna untuk membantu
penyembuhan jerawat.
Dalam proses perawatannya, setelah wajah dibersihkan,
pasien diberi paparan cahaya ke bagian wajah rata-rata selama 20 -
30 menit, disesuaikan dengan kondisi wajah dan diagnosa dokter.
Untuk hasil yang optimal, perawatan bisa dilakukan seminggu 2
kali. Perawatan Bio LAT ini relatif tanpa efek samping, tak
menimbulkan rasa sakit (non-ablative) dan tak mengakibatkan
abrasi (non-abrasif) dan dapat dikombinasikan dengan perawatan
3. LAT (Light Activated-Therapy)
Gambar IV.4
LAT (Light Activated-Therapy)
Salah satu perawatan baru yang ada di Naavagreen dengan
teknologi yg lebih baru. Perawatan peremajaan kulit dengan
menggunakan bahan botanical (alami). Untuk :
a. Mempercepat penyembuhan luka (Wound Healing)
b. Acne
c. Mencerahkan
4. Natural Micro Peeling
Gambar IV.5
LAT (Light Activated-Therapy)
Salah satu perawatan baru yang ada di Naavagreen dengan
teknologi yg lebih baru. Perawatan peremajaan kulit dengan
menggunakan bahan botanical (alami). Untuk :
a. Mengangkat sel kulit mati
b. Mengurangi kerutan halus, keriput, age spots, warna kulit
yang tidak rata dan scars yang dangkal
c. Membuat kulit lebih halus
d. Merangsang produksi collagen àRed LED
5. Naavagreen Natural Peeling for Anti Aging
Gambar IV.6
Naavagreen Natural Peeling for Anti Aging
Perawatan peremajaan kulit dengan menggunakan bahan alami
untuk memperlambat, mencegah dan melawan proses aging.
Perawatan ini bekerja efektif mengangkat sel kulit mati dan
menstimulasi pembentukan kolagen untuk pertumbuhan sel kulit
baru sehingga mengurangi kerutan halus di wajah.
6. Naavagreen Natural Peeling for Brightening
Gambar IV.7
Perawatan peremajaan kulit dengan menggunakan bahan alami
yang bertujuan mencerahkan kulit wajah. Perawatan ini membantu
mengangkat kulit mati dengan lembut sambil menstimulasi
pertumbuhan sel kulit baru serta memperbaiki kerusakan jaringan
agar kulit terlihat bersih dan cerah.
7. Naavagreen Natural Peeling for Acne
Gambar IV.8
Naavagreen Natural Peeling for Acne
Perawatan peremajaan kulit dengan menggunakan bahan alami
bertujuan melindungi kulit sejak dini dan mengatasi jerawat.
Perawatan ini bekerja mengangkat lapisan terluar kulit, membunuh
bakteri P. Acne penyebab jerawat, dan menghilangkan tampilan
8. Naavagreen Natural Skin Facial
Gamabr IV.9
Naavagreen Natural Skin Facial
Perawatan kulit wajah dengan menggunakan bahan alami yang
berfungsi untuk relaksasi, meningkatkan peredaran darah kulit dan
mengencangkan kulit wajah sehingga kulit wajah tampak lebih
halus dan cerah.
9. Naavagreen Natural Skin Facial for Acne
Gambar IV.10
Naavagreen Natural Skin Facialfor Acne
Perawatan kulit wajah dengan menggunakan bahan alami untuk