• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh iklan, harga produk Naavagreen Natural Skin Care terhadap minat beli konsumen studi kasus pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh iklan, harga produk Naavagreen Natural Skin Care terhadap minat beli konsumen studi kasus pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH IKLAN, HARGA PRODUK NAAVAGREEN NATURAL

SKIN CARE TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

Studi kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Universitas

Sanata Dharma

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Ekonomi Program Studi Manajemen

Oleh:

Rika Wahyuningrum

NIM: 132214216

PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

Motto:

Buatlah harapan dengan segenap hatimu dan kerjakanlah setiap mimpi yang kaupunya. Hanyakamu yang bias mencapai impianmu, orang lain tidak bias

mencapainya untukmu. ˜Demi Lovato˜

Skripsi ini dipersembahkan kepada: ♥ Tuhan Yesus Kristus yang selalu membantu

♥ Bapak dan Ibuku tercinta,

(5)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang bertanda tanggan dibawah ini, dengan ini menyatakan bahwa skripsi

dengan judul:

PENGARUH IKLAN, HARGA PRODUK NAAVAGREEN NATURAL SKIN

CARE TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

Studi kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Universitas

Sanata Dharma dan diajukan untuk diuji pada tanggal, 8 Juni 2017 adalah hasil

karya saya.

Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau

sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru

dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau

pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai

tulisan saya sendiri, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa

memberikan pengakuan (disebut dalam referensi) pada penulis aslinya.

Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut,

(6)
(7)
(8)

viii

KATA PENGANTAR

` Puji syukur dan terimakasih kepada llah atas karunia dan rahmat-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Iklah,

Harga Produk Naavagreen Natural Skin Care: Studi Kasus pada Mahasiswa

Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Universitas Sanata Dharma”. Skripsi ini

ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk

itu , penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak AlbertusYudhiYuniarto,SE.,M.B.A, Selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen

Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. Theodorus Sutadi,M.B.A, selaku dosen pembimbingh I, yang

telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.

4. Bapak Albertus Yudhi Yuniarto,SE.,M.B.A, Selaku dosen pembimbing II,

yang juga telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi

ini menjadi lebih sempurna.

5. Ibu Lucia Kurniawati S.Pd., M.S.M., Selaku anggota tim penguji yang

telah memberi masukan yang sangat berguna.

6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

(9)

ix

7. Bapak dan Ibu tercinta Untung Haryadi dan Tukinem yang selalu

memberikan semangat, doa, dukungan, nasehat, kebahagiaan. Terima

kasih juga telah mendidik, membimbing, menemani, dan menjadikanku

orang yang kuat dan tegar dalam menghadapi segala rintangan hidup

sehingga menjadikanku pribadi yang lebih dewasa dalam menyikapi

hidup.

8. Kakak-kakakku tersayang Rudi Hartono, Ririn Haryanti, Untung Hariono,

Rita Erna Sari yang selama ini selalu member semangat, nasehat, dan

selalu ada untuk saya dalam keadaan apapun.

9. Teman-teman kampus dan sahabat-sahabatku yang selama ini selalu

memberikanku semangat.

10. Herwinda Lucky K yang selamakuliah 4 tahun menjadi teman terbaik yang

selalu ada dan menemani baik dalam keadaan susah maupun senang

11. Sahabat saya Widarani Anggita Siwi yang selalu memberikan semangat

dalam proses pengerjaan skripsi.

12. Teman-teman KKP (Agnes, Pras, Rina, Dian, Felisita, Ardon, Osa, Erika,

Galang)

13. Seseorang yang selalu memberikan semangat dan dukungan dalam

sehari-hari baik selama penyusunan skripsi maupun tidak.

14. Rina, Erika, Dian, Felisita yang sudah membantu selama penyusunan

skripsi

(10)
(11)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN KEASLIAN KARYA TULIS ... iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... v

HALAMAN KATA PENGANTAR ... viii

HALAMAN DAFTAR ISI ... xi

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xv

HALAMAN ABSTRAK ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Landasan Teori ... 6

B. Penelitian Sebelumnya ... 22

C. Desain Konseptual ... 25

D. Hipotesis ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

A. Jenis Penelitian ... 28

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 28

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 28

D. Variabel Penelitian ... 29

E. Definisi Operasional Variabel ... 30

F. Populasi dan Sampel ... 31

G. Teknik Pengambilan Sampel ... 33

H. Sumber Data ... 33

(12)

xii

J. Teknik Pengujian Instrumen ... 34

K. Teknik Analisis Data ... 36

L. Pengujian Hipotesis ... 39

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 41

A. Sejarah Perusahaan ... 41

B. Visi dan Misi ... 44

C. Macam-macam Perawatan ... 45

D. Daftar HargaProduk ... 53

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 56

A. Hasil Pengunjian Instrumen ... 57

B. Profil Responden ... 60

C. Deskripsi Persepsi Responden ... 62

D. Uji Asumsi Klasik ... 64

E. Hasil Analisis Data ... 66

F. Hasil Uji Hipotesis ... 68

G. Pembahasan ... 71

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ... 74

A. Kesimpulan ... 74

B. Saran ... 76

C. Keterbatasan ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 78

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel. v.1. Hasil Uji Validitas ... 58

Tabel. v.2. Hasil Uji Relibilitas Iklan ... 59

Tabel. v.3. Hasil Uji Relibilitas Harga ... 59

Tabel. v.4. Hasil Uji Reliabilitas Minat Beli ... 60

Tabel. v.5. Karakteristik Responden Berdasarkan umur... 60

Tabel. v.6. Karakteristik Responden Berdasarkan jenis kelamin... 61

Tabel. v.7. Karakteristik Responden Berdasarkan semester ... 62

Tabel. v.8. Deskrepsi variable Iklan... 62

Tabel. v.9. Deskrepsi variable Harga ... 63

Tabel. v.10. Deskrepsi variable Minat Beli... 63

Tabel v.11 Uji Multikolinearitas ... 64

Tabel v.12 Uji Heteroskedasitas ... 65

Tabel V.13 Uji Normalitas ... 66

Tabel v14 Regresi Berganda ... 67

Tabel v.15 Determinasi ... 68

Tabel v.16 Uji F ... 69

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar IV.1 Iklan ... 41

Gambar IV.2 Naavagreen Skin Tightening Therapy ... 45

GambarIV.3 Red & Blue Bio Light Therapy ... 46

GambarIV.4 LAT (Light Activated-Therapy) ... 48

GambarIV.5 Natural Micro Peeling ... 48

GambarIV.6 Naavagreen Natural Peeling for Anti Aging ... 49

GambarIV.7 Naavagreen Natural Peeling for Brightening ... 50

GambarIV.8Naavagreen Natural Peeling for Acne ... 50

GambarIV.9 Naavagreen Natural Skin Facial ... 51

GambarIV.10Naavagreen Natural Skin Facial for Acne ... 51

GambarIV.11 Naavagreen Natural Skin Facial for Anti Aging ... 52

GambarIV.12 Naavagreen Natural Skin Facial for Brightening ... 52

GambarIV.13 Naavagreen Natural Skin Facial for Sensitive Skin ... 53

(15)

xv

LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 80 Lampiran 2 Tabulasi Data Kuesioner Penelitian ... 83 Lampiran 3 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 92 Lampiran 4 Analisis Linier Berganda, Hasil Uji Asumsi Klasik, Uji F,

(16)

xvi ABSTRAK

PENGARUH IKLAN,HARGA PRODUK NAAVAGREEN NATURAL SKIN CARE TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN

Studi kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Rika Wahyuningrum Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, 2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh, Harga Produk Naavagreen Natural Skin Care. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner. Analisis data menggunakan teknik analisis regesi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa iklan berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen dan harga berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa iklan, harga berpengaruh secara bersama-sama terhadap minat beli konsumen.

(17)

xvii ABSTRACT

The influence of NaavagreenNaturale Skin Care Price and Advertisementon Repurchase Intention

Rika Wahyuningrum Sanata Dharma University

Yogyakarta, 2017

This research attempt to identify the influence of Naavagreen Naturale Skin Care Price and Advertisement on Repurchase Intention. Population that is usedin this research is Students of Economics Faculty, majoring management of Sanata Dharma University Yogyakarta. This research took respondents of 100 sampels. The sampling technqueis purposive sampling. The data for this study is collected questionnaire .data analysis utillzied multiple linear regressions. The result of this research shows that advertising influenced the repurchase intention positively, and the price influenced the repurchase intention positively. The result of research also shows that advertisement,and price influenced in together to buy the repurchase intention

(18)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini semakin pesat perkembangan usaha

bisnis, ditandai dengan tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin

tinggi dan ketat. Keadaan tersebut menyebabkan perusahaan pada

umumnya berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup,

mengembangkan perusahaan, memperoleh laba optimal serta berusaha

memperkuat posisi perusahaan dalam menghadapi perusahaan pesaing.

Perusahaan yang menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak

dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu

memperoleh keuntungan, sekarang banyak produsen menawarkan produk

ke konsumen dengan berbagai macam cara. Untuk memberikan informasi

tentang manfaat dan keunggulan produk yang ditawarkan kepada

konsumen, produsen mendekati secara langsung kepada konsumen.

Salah satu cara yang digunakan oleh produsen yaitu melalui iklan.

Saat ini teknologi berkembang sangat pesat. Produsen bisa memberikan

informasi tentang manfaat dan keunggulan produk yang ditawarkan

kepada konsumen secara langsung melalui iklan. Saat ini iklan sangat erat

(19)

produk yang ditawarkan melalui iklan demi merebut perhatian dan minat

beli konsumen trehadap produk yang ditawarkan.

Iklan merupakan sebuah proses komunikasi yang memiliki

kekuatan yang sangat penting sebagai alat pemasaran yang sangat

membantu dalam menjual barang, memberikan layanan dan gagasan

melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi persuasif. Pengaruh iklan

bagi konsumen yaitu konsumen dapat mengetahui harga. Harga menjadi

salah satu pertimbangan bagi konsumen dalam memilih barang yang akan

dibeli. Adanya selisih harga yang tidak begitu signifikan sangat

berpengaruh bagi konsumen. Banyak konsumen yang mempertimbangkan

harga dalam pembelian produk demi mendapatkan barang yang sesuai.

Seiring dengan perkembangan jaman, kebutuhan akan produk

kecantikan semakin meningkat. Hal ini menimbulkan persaingan yang

semakin meningkat bagi perusahaan produk kecantikan untuk

menciptakan produk yang diminati konsumen. Perusahaan harus terus

mengembangkan produknya.

Iklan dan harga suatu produk merupakan hal yang harus

dipertimbangkan bagi produsen dalam menciptakan suatu produk. Karena

hal tersebut menjadi sebagian titik ukur bagi konsumen dalam menetukan

pembelian produk, dalam hal ini produk kecantikan Naavagreen Natural

Skin Care. Dalam hal ini produsen lebih cermat dalam menetukan strategi

yang ditetapkan dalam periklanan, penetapan harga suatu produk. Oleh

(20)

Dalam perilaku konsumen terdapat faktor-faktor yang

mempengaruhi perilaku konsumen yaitu faktor budaya, faktor sosial,

faktor pribadi, faktor piikologi, dimana dalam faktor pribadi keputusan

membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, karakter tersebut meliputi

usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, dimana dalam

keadaan ekoonmi setiap konsumen ingin membeli suatu barang

menyesuaikan kondisi perekonomian dan menjadikan harga sebagai salah

satu pertimbangan ketika akan membeli suatu barang. Faktor psikologi

titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah adanya rangsangan

pemasaran luar seperti ekonomi,teknologi, politik, budaya, dimana dalam

teknologi sering dijadikan sasaran produsen dalam memasarkan produk

yang akan diijual kepada konsumen salah satunya melalui media iklan.

Saat ini sudah banyak produk kecantikan yang menawarkan

perawatan wajah yang sama dengan produk Naavagreen Natural Skin

Care, dengan menampilkan iklan dengan memberikan tawaran harga yang

beragam. Maka dengan ini penulis akan meneliti mengenai iklan, dan

harga Naavagreen Natural Skin Care. Dari keadaan di atas, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian terhadap masalah tersebut, untuk itu penulis

mengambil judul “Pengaruh Iklan, Harga produk Navaagreen Natural Skin Care terhadap Minat Beli Konsumen”, Studi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Universitas Sanata

(21)

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah iklan dan harga secara parsial berpengaruh positif terhadap

minat beli konsumen?

2. Apakah iklan dan harga secara simultan berpengaruh positif terhadap

minat beli konsumen?

C. Batasan Masalah

1. Dalam penelitian ini hanya dibahas dua faktor yang mempengaruhi

minat beli konsumen yaitu iklan,harga. Faktor-faktor lain yang

mempengaruhi minat beli konsumen tidak dibahas.

2. Penelitian dilakukan pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Prodi

Manajemen Universitas Sanata Dharma.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh iklan, harga secara parsial mempengaruhi

minat beli konsumen.

2. Untuk mengetahui pengaruh iklan, harga secara simultan terhadap

(22)

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dan bahan

pertimbangan tambahan bagi perusahaan Naavagreen Natural Skin Care.

Agar produsen dapat mengembangkan dan dapat mencapai strategi

pemasaran produk yang lebih baik.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman

penulis dan menerapkan ilmu yang diperoleh selam studi dengan keadaan

nyata dan rill.

3. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan referensi di perpustakaan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan memberikan ilmu bagi setiap

(23)

6

Dari berbagai definisi pemasaran dapat dibedakan antara

definisi sosial dan definisi manajerial dari pemasaran. Definisi

sosial menunjukan peran yang dimainkan pemasaran di dalam

masyarakat. Seorang pemasar berkata bahwa peran pemasaran

untuk “memberikan standar kehidupan yang lebih tinggi”. Berikut

adalah definisi sosial yang dimaksud adalah sebuah proses

kemasyarakatan di mana individu dan kelompok memperoleh apa

yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,

menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa

yang bernilai dengan orang lain (Kotler dan Keller ,2008:5)

Definisi manajemen, Peter Drucker meengatakan bahwa

pemasaran sering di gambarkan sebagai “seni menjual produk”

namun menjual bukanlah bagian terpenting dari pemasaran.

Menjual hanyalah ujung dari gunung es pemasaran. (Kotler dan

Keller ,2008:5). Namun tujuan pemasaran adalah mengetahui dan

memahami pelanggan dengan baik sehingga produk atau jasa bisa

(24)

pemasaran harus menghasilkan seorang pelanggan yang siap

untuk membeli dengan demikian yang dibutuhkan hanyalah

memastikan produk dan jasa yang tersedia.

b. Manajemen Pemasaran

Manajemen Pemasaran terjadi ketika setidaknya satu pihak

dalam sebuah pertukaran potensial berfikir tentang cara-cara

untuk mencapai respon yang diinginkan pihak lain (Kotler

dan Keller 2008:5). Manajemen pemasaran sebagai seni dan

ilmu memilih pasar sasaran untuk untuk menumbuhkan dan

memahami pelanggan yang unggul.

Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, pelaksanaan,

dan pengawasan, program-program yang ditujukan utuk

mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud

untuk mencapai tujuan organisasi (Kotler dan Keller ,2012:146).

Hal ini sangat tergantung pada penawaran organisasi dalam

memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta

menentukan harga, mengadakan komunikasi, dan distribusi yang

efektif untuk memberitahu, mendorong serta melayani pasar.

Jadi, manajemen pemasaran dirumuskan sebagai suatu

proses manajemen yang meliputi penganalisaan, perencanaan,

pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pemasaran yang dilakukan

(25)

c. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran muncul pada pertengahan tahun

1950-an. Alih-alih memegang filosofi “membuat dan menjual” yang

berpusat pada produk, bisnis beralih ke filosofi “merasakan dan

merespon” yang berpusat pada pelanggan.

Konsep pemasaran berangapan bahwa kunci untuk

mencapai tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada

pesaing dalam menciptakan, menghantarkan, dan

mengkomunikasikan nilai pelanggan yang lebih baik kepada pasar

sasaran yang dipilih (Kotller dan Keller,2008:20).

Theodore Levitt dari Harvard (dalam Kotler dan

Keller,2008:20) menjelaskan perbedaan antara konsep penjualan

dan konsep pemasaran. Penjualan berfokus pada kebutuhan

penjualan, pemasaran berfokus pada kebutuhan pembelian.

Penjualan didasari oleh kebuituhan penjualan untuk mengubah

produknya menjadi uang, pemasaran didasari oleh gagasan untuk

memuaskan kebutuhan pelanggan melalui produk dan hal-hal

yang berhubungan dengan menciptakan, menghantarkan, dan

(26)

2. Produk

a. Pengertian Produk

Menurut (Sutojo,1981:75) produk yaitu barang atau jasa yang

dihasilkan (seiring juga disebut produksi), merupakan titik

berangkat kemungkinan keberhasilan maupun kegagalan

kombinasi kebijakan pemasarsan secara keseluruhan.

b. Merek

Merek adalah nama, istilah, tanda, lambang, atau desain,

atau kombinasi, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang

atau jasa dari salah satu penjualan atau kelompok penjual dan

mengidentifikasi merek dari para pesaing (Kotler dan

Keller,2008:258). Seiring berkembangnya jaman dalam bisnis

merek semakin menduduki peran paling besar.

Bagi perusahaan, merek mempresentasikan bagian properti

hukum yang sangat berharga dan dapat mempengaruhi perilaku

konsumen, dapat dibeli dan dijual, dan memberikan keamanan

pendapatan masa depan yang langeng bagi pemiliknya (Kotler dan

Keller,2008:260) Seringkali merek mengambarkan kualitas

produk perusahaan di mata pembeli.

(27)

3. Perilaku Konsumen

a. Pengertian Perilaku Konsumen

Konsumen memiliki keragaman yang menarik untuk

dipelajari karena ia meliputi seluruh individu dari berbagai usia,

latar belakang budaya, pendidikan, dan keadaan sosial ekonomi

lainnya. Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana

individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli,

menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman

untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka (Kotler dan

Keller, 2008:166).

Definisi perilaku konsumen (Schiffman dan Kanuk,2008:6)

Perilaku konsumen menggambarkan cara individu mengambil

keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang

tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli barang-barang yang

berhubungan dengan konsumsi.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen:

1) Faktor budaya

Budaya adalah determinan dasar keinginan dan perilaku

seseorang. Setiap budaya terdiri dari beberapa subbudaya yang

lebih kecil yang meliputi kebangsaan, agama, kelompok ras,

dan wilayah geografis. Ketika subbudaya tumbuh besar dan

cukup kaya, perusahaan sering merancang program pemasaran

(28)

2) Faktor sosial

Selain faktor budaya, perilaku konsumen di pengaruhi oleh

faktor-faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, peran,

dan status sosial. Kelompok acuan terdiri dari semua

kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak

langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut.

Keluarga meruapakan organisasi pembelian konsumen yang

paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga

menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.

Peran dan status sosial seseorang menunjukkan kedudukan

orang itu setiap kelompok sosial yang ia tempati. Peran

meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh

seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status.

3) Faktor Pribadi

Keputusan membeli juga di pengaruhi oleh karakteristik

pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam

siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan

konsep diri, juga nilai dan gaya hidup pembeli.

4) Faktor psikologi

Titik awal untuk memahami perilaku konsumen adalah adanya

rangsangan pemasaran luar seperti ekonomi, teknologi, politik,

budaya. Satu perangkat psikologi berkombinasi dengan

(29)

keputusan dan keputusan pembelian. Tugas pemasar adalah

memahami apa yang terjadi dalam kesadaran konsumen antara

datangnya rangsangan pemasaran luar dengan keputusan

pembelian akhir. Empat proses psikologis (motivasi, persepsi,

ingatan dan pembelajaran) secara fundamental, mempengaruhi

tanggapan konsumen terhadap rangsangan pemasaran.

4. Iklan

Pengertian iklan (Philip Kotler:2005,227) adalah segala bentuk

presentasi non pribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh

sponsor tertentu yang harus dibayar. Iklan dapat merupakan cara yang

berbiaya efektif guna menyebarkan pesan, entah untuk membangun

preferensi merek atau untuk mendidik orang. Lima keputusan utama

dalam mengembangkan program iklan yang dikenal sebagai 5 M

adalah;

a. Mission (misi), apakah tujuan iklan tersebut.

Tujuan (sasaran) iklan merupakan suatu tugas komunikasi

tertentu dan tingkat pencapaiannya harus diperoleh pada audiens

tertentu dalam kurun waktu tertentu. Tujuan iklan dapat

digolongkan menurut apakah sasarannya untuk

(30)

1) Iklan informatif.

Dimaksudkan untuk menciptakn kesadraan dan pengetahuan

tentang produk baru atau ciri baru produk yang sudah ada.

2) Iklan persuasif

Dimaksudkan untuk menciptakan kesukaan, preferensi,

keyakinan, dan pembelian suatu produk atau jasa.

3) Iklan pengingat

Dimaksudkan untuk merangsang pembelian produk dan jasa

kembali.

4) Iklan penguatan

Dimaksudkan untuk meyakinkan pembeli sekarang bahwa

mereka telah melakukan pilihan yang tepat.

b. Money (uang), berapa banyak yang dapat dibelanjakan.

Walaupun iklan diperlakukan sebagai pengeluaran lancar,

sebagian di antaranya sesungguhnya adalah investasi yang

menambah aktiva tidak berwujud yang disebut ekuitas merek. Ada

lima faktor khusus yang harus dipertimbangkan;

1) Tahap dalam siklus hidup produk.

Produk baru biasanya mendapat anggaran iklan yang besar

guna membangun kesadaran dan mengupayakan pelanggan

untuk mencobanya. Merek-merek yang sudah mapan

biasanya didukung anggaran iklan yang lebih rendah,

(31)

2) Pangsa pasar dan basis konsumen.

Untuk memperbesar pangsa dengan meningkatkan ukuran

pasar, diperlukan pengeluaran yang lebih besar. Akan lebih

mudah menjangkau konsumen suatu merek yang sudah

digunakan secara luas daripada untuk menjangkau

konsumen merek berpangsa kecil.

3) Persaingan dan gangguan.

Dalam pasar yang memiliki sejumlah besar pesaing dan

pengeluaran iklan yang tinggi, suatu merek harus diiklankan

secara besar-besaran untuk didengar. Bahkan gangguan yang

sederhana pun dari iklan yang tidak langsung bersaing

dengan merek tersebut akan menyebabkan kebutuhan iklan

yang lebih besar.

4) Frekuensi iklan.

Jumlah pengulangan yang diperlukan untuk menyampaikan

pesan merek tersebut kepada konsumen mempunyai dampak

penting terhadap anggaran kita.

5) Daya subtitusi produk.

Merek-merek dalam kelas komoditas (rokok, bir, minuman

ringan) memerlukan iklan besar-besaran untuk membangun

citra yang berbeda. Iklan juga berperan penting jika suatu

(32)

c. Message (pesan), pesan apa yang seharusnya disampaikan.

Untuk mengembangkan satu strategi pesan, para pengiklan

menempuh tiga langkah; menghasilkan pesan dan evaluasi,

pengembangan dan pelaksanaan yang kreatif, dan tinjauan

tanggung jawab sosial.

1) Melahirkan dan mengevaluasi pesan

Sebuah iklan yang baik biasanya berfokus pada satu atau dua

proposisi penjualan inti. Begitu mereka menemukan satu daya

tarik yang efektif, para pengiklan harus mempersiapkan satu

rangkuman ide kreatif.

2) Pengembangan dan pelaksanaan yang kreatif

Dampak iklan tergantung tidak hanya pada apa yang

dikatakan, namun sering lebih penting tentang bagaimana

dikatakan. Biasanya pengiklan menyiapkan pernyataan

strategi teks (copy strategy statement_ yang menjelaskan

tujuan, isi, dukungan, dan nada iklan yang diinginkan.

3) Iklan televisi

Dari perspektif pembangunan merek, iklan tv memiliki dua

kekuatan yaitu (1) ia dapat menjadi sarana efektif yang

menunjukkan secara langsung atribut-atribut produk dan

menjelaskan secara persuasif manfaat-manfaat produk yang

berhubungan dengan konsumen. (2) iklan tv dapat menjadi

(33)

pengguna dan gambaran penggunaan kepribadian merek, dan

hal-hal tak berwujud lainnya dari merek tersebut.

4) Iklan cetak

Dua media cetak (majalah dan surat kabar) memiliki banyak

keuntungan dan kerugian yang sama. Walaupun surat kabar

tepat waktu, majalah umumnya lebih efektif dalam

membangun pengguna dan gambaran pengguna.

Elemen-elemen format seperti ukuran, warna dan ilustrasi akan

mempengaruhi dampak iklan dan juga biayanya.

5) Iklan radio

Radio adalah medium yang menyerap 96% dari semua orang

Amerika berusia 12 tahun ke atas mendengar radio setiap hari

dan rat-rata selama lebih dari 20 jam seminggu. Kerugian

yang jelas dari radio adalah tidak adanya gambar visual dan

sifat konsumen yang relatif pasif dalam mengolah hasilnya.

6) Kajian tanggung jawab sosial

Pengiklanan dan agen-agen iklannya harus memastikan

bahwa iklan tidak melampaui norma sosial dan hukum.

Secara sosial, pengiklan juga harus berhati-hati untuk tidak

menyakiti hati kelompok etnik, minoritas ras, atau kelompok

(34)

d. Media (media), media apa yang seharusnya digunakan.

Setelah memilih pesannya, tugas pengiklan berikutnya adalah

memilih media untuk menyampaikannya. Tahap-tahapnya adalah

adalah (1) memutuskan jangkauan yang diinginkan, frekuensi, dan

dampaknya; (2) memilih di antara jenis-jenis media utama,

memilih sarana media khusus; (3) memutuskan waktu media yang

tepat dan memutuskan alokasi media secara geografis. Kemudian,

(4) hasil keputusan-keputusan ini perlu dievaluasi.

e. Measurement (ukuran), bagaimana hasilnya seharusnya

dievaluasi.

5. Harga

Harga merupakan suatu nilai yang dibuat untuk menjadi patokan

nilai suatu barang. Peranan harga tak lepas dari proses jual beli suatu

produk atau jasa. Harga membantu konsumen untuk menentukan

seseorang akan membeli barang atau tidak. Suatu perusahaan

menentukan nilai untuk mendapatkan laba dari produk yang dijual

perusahaan tersebut. (DR. Buchari Alma,2007:169) pengertian harga

adalah sebagai berikut “harga adalah nilai suatu barang atau jasa

yang dinyatakan dengan uang”. Definisi Harga (Kotler dan

Armstrong,2008:345) mendefinisikan harga sebagai berikut “Harga

(35)

memperoleh suatu produk untuk menentukan harga suatu produk atau

jasa, ada beberapa dasar yang harus dipertimbangkan.

Penetapan suatu harga dapat dipengaruhi oleh faktor internal yang

terdiri dari tujuan perusaan dalam memasarkan produk, strategi yang

dipakai oleh perusahaan dalam memasarkan produk, biaya yang

dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi dan memasarkan produk

dan pembiayaan karyawan serta metode yang dipakai perusaan untuk

memasarkan produk dan faktor eksternal yang dapat dilihat dari

model pasar yang akan dituju produk, persaingan harga dengan

produk lain, serta lingkungan yang akan menjadi sasaran produk

tersebut. Langkah – langkah dalam menetapkan harga. Perusahaan

harus mempertimbangkan banyak faktor dalam menentukan kebijakan

penetapan harga. (Kotler dan Keller,2009 : 76 – 91) ada 6 langkah

dalam menetapkan harga yaitu:

a. Memilih tujuan penetapan harga

Mula–mula perusahaan memutuskan di mana perusahaan ingin

memposisikan penawaran pasarnya. Semakin jelas tujuan

perusahaan, semakin mudah perusahaan menetapkan harga.

b. Menentukan permintaan

Setiap harga akan mengarah ketingkat permintaan yang berbeda

dan karena itu akan memiliki berbagai dampak pada tujuan

pemasaran perusahaan. Hubungan antara harga dan permintaan

(36)

keduanya berhubungan terbalik: semakin tinggi harga semakin

tinggi permintaan.

c. Memperkirakan biaya

Permintaan menetapkan batas atas harga yang dapat dikenakan

perusahaan untuk produknya. Biaya menetapkan batas bawah.

Perusahaan ingin mengenakan harga yang dapat menutupi biaya

memproduksi, mendistribusikan dan menjual produk termasuk

tingkat pengembalian yang wajar untuk usaha dan resikonya.

Tetapi, ketika perusahaan menetapkan harga produk yang dapat

menutupi biaya penuh mereka, profitabilitas tidak selau menjadi

hasil akhirnya.

d. Menganalisis biaya, harga, dan penawaran pesaing

Perusahaan harus memperhitungkan biaya, harga, dan

kemungkinan reaksi harga pesaing. Perusahaan harus

mempertimbangkan harga pesaing terdekat. Jika penawaran

perusahaan mengandung fitur-fitur yang tidak ditawarkan

pesaing terdekat, perusahaan harus mengevaluasi nilai mereka

bagi pelanggan dan menambahkan nilai itu ke harga pesaing. Jika

penawaran pesaing mengandung beberapa fitur yang tidak

ditawarkan oleh perusahaan, perusahaan harus mengurangkan

nilai mereka dari harga perusahaan. Sekarang perusahaan dapat

memutuskan apakah perusahaan dapat mengenakan lebih banyak,

(37)

e. Memilih metode penetapan harga

Berdasarkan jadwal permintaan pelanggan, fungsi biaya dan

harga pesaing, kini perusahaan siap memilih harga. Ada 3

pertimbangan utama dalam penetapan harga yaitu: biaya

menetapkan batas bawah untuk harga. harga pesaing dan harga

produk pengganti memberikan titik orientasi. Penilaian

pelanggan atas fitur-fitur unik menetapkan batas atas harga.

f. Memilih harga akhir Metode penetapan harga

Mempersempit kisaran dari mana perusahaan harus memilih

harga akhirnya. Dalam memilih harga itu, perusahaan harus

mempertimbangkan faktor-faktor tambahan, termasuk dampak

kegiatan pemasaran lain, kebijakan penetapan harga perusahaan,

penetapan harga berbagi keuntungan dan resiko, dan dampak

harga pada pihak lain.

6. Minat Beli Konsumen

Minat sangat berpengaruh dalam pembelian atau penggunaan suatu

barang. Minat beli adalah kecenderungan konsumen untuk membeli

suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan

pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen

melakukan pembelian ( Mehta ,1994: 66). Minat beli adalah sesuatu

yang pribadi dan berhubungan dengan sikap, individu yang berminat

(38)

melakukan serangkaian tingkah laku untuk mendekati atau mendapat

obyek tersebut.

Menurut Kotler, Bowen dan Makens (1999:156) mengenai minat

beli : minat beli timbul setelah adanya proses evaluasi alternatif dan di

dalam proses evaluasi, seseorang akan membuat suatu rangkaian

pilihan mengenai produk yang hendak dibeli atas dasar merek

maupun minat. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli

Konsumen menurut Swastha dan Irawan (2001) mengemukakan

faktor-faktor yang mempengaruhi minat membeli berhubungan

dengan perasaan dan emosi, bila seseorang merasa senang dan puas

dalam membeli barang atau jasa maka hal itu akan memperkuat minat

membeli, ketidakpuasan biasanya menghilangkan minat.

Super dan Crites dalam (Lidyawatie,1998) menjelaskan bahwa ada

beberapa faktor yang mempengaruhi minat beli, yaitu:

a. Perbedaan pekerjaan, artinya dengan adanya perbedaan pekerjaan

seseorang dapat diperkirakan minat terhadap tingkat pekerjaan

yang ingin dicapainya, aktivitas yang dilakukan, penggunaan

waktu senggangnya, dan lain-lain.

b. Perbedaan sosial ekonomi, artinya seseorang yang mempunyai

sosial ekonomi tinggi akan lebih mudah mencapai apa yang

diinginkan daripada yang mempunyai sosial ekonomi rendah.

c. Perbedaan hobi atau kegemaran, artinya bagaimanapun seseorang

(39)

d. Perbedaan jenis kelamin, artinya minat wanita akan berbeda

dengan minat pria.

e. Perbedaan usia, artinya usia anak-anak, remaja, dewasa, dan

orang tua akan berbeda minatnya terhadap satu barang, aktivitas

benda dan seseorang.

Sedangkan menurut (Kotler, Bowen, dn Makens 1999) terdapat dua

faktor yang mempengaruhi minat beli seseorang dalam proses

pengambialn keputusan pembelian, yaitu situasi tidak

terduga(Unexpected situation) dan sikap terhadap orang lain(Respect

to Others).

B. Penelitian Sebelumnya

1. Judul: Pengaruh Iklan,Kualitas, dan Harga produk Oli Top One

terhadap Minat Beli Konsumen.

Penulis: Ade Bieb Zoar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan penelitian adalah mengetahui

pengaruh secara simultan iklan,kualitas, dan harga produk terhadap

minat beli konsumen. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial

iklan,kualitas, dan harga produk terhadap minat beli konsumen.

Dalam penelitian variabel independen adalah iklan,kualitas, dan

harga produk Oli Top One, variabel dependen adalah minat beli

konsumen. Populasi yang digunakan adalah mahasiswa Fakultas

(40)

sepeda motor dan membeli produk Oli Top One. Jumlah sampel

sebanyak 100 responden dan sampel diambil dari para mahasiswa

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tehnik

pengambilan sampel adalah Purposive Sampling dan sampel

diambil dari para Mahasiswa Fakultas Sanata Dharma Yogyakarta

yang membeli Oli Top One.

Berdasarkan penelitian diatas dari mahasiswa Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata dharma yang berdasarkan penelitian

diatas, kesimpulan dari hasil penelitian menunjukan bahwa

iklan,kualitas, dan harga dapat mempengaruhi minat beli

konsumen.

2. Judul: Pengaruh Iklan, dan Harga produk terhadap Minat Beli

produk Kopi Torabika Creamy Latte.

Penulis: Yolanda Anggreta Putri Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan penelitian adalah mengetahui

apakah iklan berpengaruh terhadap minat beli pada produk Kopi

Torabika Creamy Latte. Untuk mengetahui iklan, dan harga produk

secara parsial berpengaruh terhadap minat beli produk Kopi

Torabika Creamy Latte.. Dalam penelitian variabel independen

adalah persepsi (penilaian) konsumen atas iklan, dan harga yang

ditetapkan perusahaan, variabel dependen adalah minat beli

(41)

Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang pernah

mengkonsumsi produk Kopi Torabika Creamy Latte dan secara

kebetulan bertemu dengan penulis. Jumlah sampel sebanyak 100

responden dan sampel diambil dari para mahasiswa Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Teknik

pengambilan sampel adalah conveniece sampling dan sampel

diambil dari para Mahasiswa Fakultas Sanata Dharma Yogyakarta

yang pernah mengkonsumsi produk Kopi Torabika Creamy Latte.

Berdasarkan penelitian diatas dari mahasiswa Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata dharma yang berdasarkan penelitian

diatas, kesimpulan dari hasil penelitian menunjukan bahwa iklan,

dan harga dapat mempengaruhi minat beli konsumen.

3. Judul: pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Nasabah.

Penulis: Ongginus Passe Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan penelitian adalah bagaimana

karakteristik nasabah PT.Bank Papua Cabang DIY.Mengetahui

bagaimana tingkat kepuasan nasabah terhadap pelayanan PT. Bank

Papua cabang DIY. Mengetahui apakah kualitas pelayanan yang

tangible(layanan bukan fisik), Reliability (layanan kehandalan),

responsiveness(layanan tanggapan), assurance (layanan jaminan)

dan emphaty (layanan empati) berpengaruh terhadap kepuasan

nasabah PT. Bank Papua cabang DIY. Dalam penelitian variabel

(42)

variabel dependen adalah Pengaruh kualitas pelayanan pada PT.

Bank Papua Cabang DIY. Populasi yang digunakan adalah

mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta yang mempunyai sepeda motor dan membeli produk

PT. Bank Papua Cabang DIY. Jumlah sampel sebanyak 100

responden dan sampel diambil dari siapa saja yang secara

kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti. Tehnik pengambilan

sampel adalah Incident Sampling dan sampel diambil dari siapa saja

yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat

digunakan sebagai sampel.

Berdasarkan penelitian diatas dari mahasiswa Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata dharma yang berdasarkan penelitian

diatas, kesimpulan dari hasil penelitian menunjukan kualitas

pelayanan dapat mempengaruhi kepuasan nasabah.

C. Desain Penelitian

Kerangka pemikiran teoritis menurut Bilson Simamora(dalam

Ifnu,1997:39,dalam Ade Bied,2008:40) adalah model konseptual yang

disesuaikan atau dibentik sesuai dengan kebutuhan penelitian. Kerangka

pemikiran teoritis yang baik adalah yang menjelaskan secara terperinci

pemikiran tentang hubungan antar konsep yang diduga ada dalam

penelitian. Jadi pemikiran teoritis dalam penelitian ini akan digambarkan

(43)

Keterangan

: Secara parsial

: Secara simultan

Y: Minat Beli Konsumen

Indikator :

-Kepastian pembelian saat ini

-Kepastian pembelian

- Kejelasan iklan dalam memberikan informasi

- Perbandingan iklan dalam produksi jenis

- Tingkat ketertarikan

- Pemahaman iklan dalam produk

(44)

D. Rumusan Hipotesis

Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena,

atau keadaan tertentu yang terjadi. Dari kerangka penelitian yang

dilakukan, maka dapatlah dikemukakan hipotesis dalam penelitian ini,

yaitu:

H1 : Iklan dan Harga secara simultan berpengaruh positif terhadap

minat beli pada produk Naavagreen Natural Skin Care.

H2 : Iklan dan Harga secara parsial berpengaruh positif terhadap minat

(45)

28 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian

studi kasus. Studi kasus merupakan suatu penelitian kesimpulan hanya

untuk penelitian studi kasus tersebut tidak bisa untuk penelitian lain.

B. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah responden adalah pihak-pihak yang dijadikan

sebagai sampel dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian ini, subyek

penelitiannya adalah masyarakat pengguna produk Naavagreen Natural

Skin Care yang merupakan mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian adalah hal yang akan diteliti. Dalam penelitian inii,

obyek penelitiannya adalah presepsi konsumen tentang iklan, harga

produk dan minat beli konsumen Naavagreen Natural Skin Care.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu penelitian: penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April

(46)

2. Lokasi penelitian : Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Fakultas

Ekonomi Prodi Manajemen

D. Variabel Penelitian

1. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang sering disebut sebagai

variabel stimulus, prediktor, dan antesenden. Dalam bahasa Indonesia

sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel ini mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(Sugiyono, 2013: 39). Dalam penelitian ini variabel independen adalah

iklan,harga produk Naavagreen Natural Skin Care.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013: 39).

Dalam penelitian ini variabel dependen adalah minat beli konsumen.

3. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel yang digunakan adalah skala likert. Menurut

Sidik dan Muis (dalam Suryoto, 2012:93) Skala likert ini mengukur

ordinal karena hanya dapat membuat rangking tetapi tidak dapat

diketahui beberapa kali satu responden lebih baik atau lebih buruk dari

responden lainnya didalam nilai skala dengan lima poin, yaitu:

(47)

Sangat Setuju skor 5

Setuju skor 4

Netral skor 3

Tidak Setuju skor 2

Sangat Tidak Setuju skor 1

E. Definisi Oprasional

1. Minat beli adalah, adalah kecenderungan konsumen untuk membeli

suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan

pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen

melakukan pembelian ( Mehta ,1994: 66). Seorang pembeli adalah

orang yang dalam pikirannya terkandung niat dan memutuskan

untuk melakukan pembelian terhadap produk tertentu (Kotler,2000,

dalam Ade Bied,2008:43). Dalam penelitian ini , peneliti ingin

mengukur minat beli konsumen terhadap produk Naavagreen

Natural Skin Care dari segi iklan, harga dari produk tersebut.

2. Iklan, Pengertian iklan (Kotler dan Keller:2005,227) adalah segala

bentuk presentasi non pribadi dan promosi gagasan, barang, atau

jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. Iklan dapat

merupakan cara yang berbiaya efektif guna menyebarkan pesan,

entah untuk membangun preferensi merek atau untuk mendidik

orang. Dalam penelitian ini iklan dilihat dari presepsi konsumen

(48)

mempengaruhi agar mempunyai minat untuk membeli produk

Naavagreen Natural Skin Care.

3. Harga, (Kotler dan Armstrong,2008:345) mendefinisikan harga

sebagai berikut “Harga adalah sejumlah uang yang harus

dibayarkan konsumen untuk memperoleh suatu produk untuk

menentukan harga suatu produk atau jasa, ada beberapa dasar yang

harus dipertimbangkan. Dalam penelitian ini bagaimana presepsi

konsumen terhadap produk Naavagreen Natural Skin Care, apakah

konsumen yakin terhadap produk Naavagreen Skin Care dengan

harga yang ada dan apakah sesuai dengan manaat yang dirasakan

konsumen sesuai dengan harganya sehingga dapat mempengaruhi

minat beli konsumen.

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap yang biasanya

berupa obyek, orang, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik

untuk menjadi objek penelitian (dalam Kuncoro, 2003:103). Populasi

dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang menggunakan produk

kecantikan wajah yang memiliki pengetahuan tentang iklan,harga

(49)

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono (1999 :73). Sampel dalam penelitian

ini adalah mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Sanata

Dharma Yogyakarta. Oleh karena populasi dalam penelitian ini tidak

diketahui, maka jumlah sampel yang diambil penulis ditentukan

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Dimana:

N = Jumlah sampel

Z = Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penelitian sampel

95%

Moe = Margin of error yaitu tingkat kesalahan maksimal yang dapat

ditoleransi, ditentukan sebesar 5%

Dari hasil penghitungan sampel di atas, maka jumlah sampel dalam

penelitian ini dibutuhkan sebanyak 100 responden karena jumlah

populasi yang mewakili semakin banyak sehingga kekuatan statistika

(50)

G. Tehnik Pengambilan Sampel

Dalam peneitian ini tehnik pengambilan sampel yang digunakan

oleh penulis adalah non random sampling dengan cara purposive

sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu (Sugiyono,2014:68). Dalam penelitian ini dengan

ketentuan Mahasiswa (responden) Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang pernah atau sedang

menggunakan produk Naavagreen Natural Skin Care.

H. Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data Data primer yang dibutuhkan seperti hasil dari

kuesioner, bagaimana tanggapan konsumen tentang iklan,harga produk

yang diteliti.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data

kepada peneliti.

I. Teknik Pengumpulan Data

(51)

Kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawab (Sugiyono,2008:199). Dengan

menggunakan metode ini data yang dikumpulkan nantinya akan

digunakan untuk memecahkan masalah yang ada dengan

mengumpulkan data-data yang akurat dari responden.

J. Teknik Pengujian Instrumen

Teknik pengujian instrumen dapat dilakukan dengan melakukan

pengujian validitas dan reabilitas.

1. Uji Validitas

Validitas mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecepatan

suatu alat ukur melakukan fungsi ukurannya. Suatu tes instrument

mengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi

apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurannya, atau

memberikan hasil ukuran yang sesuai dengan maksud

dilakukannya pengukuran tersebut (Azwar, 2009:5-6). Untuk

menghitung korelasi dari tiap pertanyaan, teknik korelasi yang

dipakai ialah teknik korelasi “Product Moment“ yang rumusnya

sebagai berikut :

(52)

Keterangan :

r = Koefisiensi korelasi yang dicari

n = Jumlah responden

∑X = Jumlah skor variabel X (skor total butir soal)

∑Y = Jumlah skor variabel Y (skor total butir)∑X

Y = Jumlah skor variabel X dikalikan dengan Y

∑X² = Jumlah hasil kuadrat skor variabel X

∑Y² = Jumlah hasil kuadrat skor variabel Y

Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95% maka instrumen

tersebut dikatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas suatu alat pengukur adalah derajat keajegan alat

tersebut dalam mengukur apa saja yang diukur (dalam Furchan,

2007:310). Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi

hasil pengukuran suatu instrument apabila instrument tersebut

digunakan lagi sebagai alat ukur suatu objek atau responden.

Dalam uji Reliabilitas peneliti menggunakan rumus Cronbach’s

Alpha, dalam instrument penelitian sebagai alat pengumpulan data

apabila nilai Cronbach Alpha >0.00-0.20 dan dianggap kurang

reliable, nilai Cronbach Alpha >0.21-040 dan dianggap agak

reliable, nilai Cronbach Alpha >0.41-0.60 dianggap cukup,

(53)

Cronbach Alpha >0.81-1.00 dan dianggap sangat reliabel.

Reliabilitas alat ukur dalam bentuk skala dapat dicari dengan

menggunakan teknik Cronbach’s Alpha sebagai berikut:

[ ] | ∑ |

Dimana:

k :banyaknya item pertanyaan

∑ 2

b : jumlah variasi butiran

2

t :varisi total

K. Teknik Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolenearitas

Menurut Imam Ghozali (2005,91), Uji Multikolenearitas

bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya kolerasi antara satu atau semua variabel

bebas(independen). Model korelasi yang baik seharusnya tidak

terjadi kolerasi di antara variabel independem saling

berkolerasi maka variabel ini tidak ontogonal adalah variabel

independen yang nilai korelasi antar independen sama dengan

nol. Untuk mendeteksi adanya multikolenearitas dengan

membuat hipotesis:

Tolerance value < 0,10 atau VIF>10 maka terjadi

(54)

Tolerance value > 0,10 atau VIF < 10 maka tidak terjadi

multikolenearitas.

b. Uji Heterokedastistas

Menurut Imam Ghozali Uji Heterokedastistas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya.

Penelitian ini menggunakan Uji Glester meregresi nilai absolut

residual terhadap variabel independen (gujarat, 2003) dengan

menggunakan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:

Jika nilai Sig variabel independen < 0,05 terjadi

Heterokedastitas

Jika nilai Sig variabel independen > 0,05 tidak terjadi

Heterokedastitas.

c. Uji Normalitas

Menurut (Imam Gozali,2006) uji normalitas bertujuan untuk

menguji apakah dengan dalam model regresi variabel terikat

dan variabel bebas keduanya apakah mempunyai distribusi

normal atau tidak. Model regresi yang baik haus mempunyai

distribusi normal atau mendekati normal. Pengujian ini

dilakukan dengan analisis grafik (scatterplot) yakni dengan

melihat normal probability plot yang membandingkan

distribusi kumulatif dengan distribusi normal. Distribusi

(55)

data residual akan dibandngkan dengan garis diagonal.jika

distribusi dataresidual normal maka garis yang

menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis

diagonalnya.

Uji normalitas lain pada penelitian ini menggunakan uji

statistika non parametrik Kolmogorov (K-S). Uji K-S

dilakukan dengan membuat hipotesis:

Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed)≥ 0,05 data distribusi normal.

Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) ≤ 0,05 data tidak berdistribusi

normal.

2. Uji regresi linier berganda

Persamaan Regresi Linier berganda merupakan analisis statistika

yang menghubungkan antara dua variable independen atau lebih

(X1,X2,…., Xn)dengan variable dependen Y (Rambat

Lupiyoadi,Ridho Bramulya Ikhsan, 2015:157). Analisis ini

digunakan untuk menguji hipotesis dan untuk mengetahui

pengaruh masing-masing variabel bebas, yaitu iklan(X1),

Harga(X2), terhadap variabel terkait yaitu Minat Beli (Y).

a. Bentuk rumus umum persamaan ini antara lain:

(56)

Keterangan:

Y= Minat Beli

α= Koefisien konstanta

X1= Iklan

X2=Harga

b. Koefisiensi Determinan

Uji ini bertujuan untuk menentukan proposi atau presentase

total variasi dalam variabel terikat yang diterangkan oleh

variabel bebas.

L. Pengujian Hipotesis

a. Uji F atau uji pengaruh secara simultan (bersama-sama)

( ( )

)

Keterangan:

F tabel: Fα(dk pembilang=k), (dk penyebut+n-k-1)

Dimana k = variabel indipenden

N=jumlah sampel(data)

Dk=derajat kebebasan (n-k-1)

H0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan secara simultan

(bersamaan) antara Iklan, Harga terhadap Minat Beli Produk

(57)

Ha : Terdapat pengaruh signifikan secara simultan (bersamaan)

antara Iklan,Harga terhadap Minat Beli Produk Naava Green

Skin Care.

b. Uji t (uji secara parsial)

Rumus nilai t hitung:

Rumus menetukan t tabel:

t tabel = t ́

H0: Tidak terdapat pengaruh Positif secara parsial antara

Iklan,Harga terhadap Minat Beli Produk Naava Green

Natural Skin Care.

Ha: Terdapat pengaruh Positif secara parsial antara Iklan, Harga

terhadap Minat Beli Produk Naava Gereen Natural Skin

Care.

(58)

41 BAB IV

GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN

A. Sejarah singkat Naavagreen Natural Skin Care

Gambar IV.1 Iklan

Perawatan kesehatan badan dan kecantikan kulit sudah dilakukan

oleh masyarakat sejak dulu . Bahkan di masyarakat, proses perawatan

sudah menjadi budaya dan tradisi yang mengakar. Kemudian dalam

perkembangannya, pada sekitar abad ke 19, masyarakat mulai dikenalkan

dengan proses perawatan dengan pemakaian kosmetik, semuanya itu

memiliki tujuan yang sama, yaitu selain untuk kecantikan juga untuk

kesehatan.

Di jaman teknologi seperti saat ini, sudah tidak dapat dipungkiri

lagi bahwa produk kosmetik dan perawatan yang sehat dengan

(59)

laki-laki maupun perempuan. Berbagai produk kosmetik dan aneka jenis

perawatan dipakai secara berulang secara rutin.

Berada di daerah tropis seperti di Indonesia, dimana matahari

bersinar sepanjang hari, dalam iklim seperti ini menyebabkan kulit akan

lebih berkeringat, berminyakakan dan cepat memicu pembentukan pigmen

yang lebih banyak. Dalam kondisi seperti ini, memungkinkan terjadinya

berbagai masalah kesehatan dan kecantikan kulit, namun tidak perlu

khawatir, sebab masalah kesehatan dan kecantikan kulit selalu dapat

dicegah. Biasanya munculnya masalah pada kulit dikarenakan, masih

banyak yang belum bisa terlayani secara optimal, kurangnya perawatan

yang harus dilakukan sejak dini, kesenjangan pengertian tentang kesehatan

kulit, harga mahal, dsb.

Di satu sisi, Indonesia memiliki iklim tropis yang mudah

memunculkan masalah kesehatan kulit, tetapi disisi lain, juga banyak

memiliki, kekayaan dan keanekaragaman hayati yang terkandung di bumi

pertiwi. Kekayaan-keayaan alami yang sifatnya herbal itu telah lama

dimanfaatkan oleh generasi terdahulu, untuk menjaga kesehatan dan

kecantikan kulit dan wajah. Bahkan hingga saat ini budaya dan tradisi

perawatan kulit itu telah diakui dan dipakai untuk perawatan modern di

(60)

Naava berasal dari salah satu bahasa di Timur Tengah yang artinya

cantik. Green yang berarti hijau. Naavagreen mengandung makna cantik

alami, tampil cantik yang alami secara alami.

Dalam memanfaatkan kekayaan lama dan cara-cara tradisi

perawatan kesehatan dan kulit para leluhur, maka di Jogja pada tanggal 11

Agustus 2012 telah berdiri pusat perawatan kecantikan kulit yang bernama

naavagreen Natural Skin Care. Merupakan klinik perawatan kecantikan

kulit yang memadukan teknologi terkini dalam perawatan kulit wajah yang

menghadirkan para tenaga profesional di bidang kecantikan. Semua proses

perawatan dan produknya menggunakan bahan-bahan alami/natural.

Keuntungan lain yang dapat diperoleh di naavagreen adalah, selain

tentunya dengan biaya yang lebih murah, juga kualitas produk yang prima,

dan pelayanan yang ramah serta pelayanan dokter yang profesional.

Sesuai dengan namanya yang berarti cantik dan hijau, Naavagreen

mengedepankan makna kecantikan alami dimana seluruh proses perawatan

dan produk-produk Naavagreen menggunakan bahan-bahan alami dan

natural. Dengan 13 cabang yang dimiliki di seluruh Indonesia, tahun 2016

ini Naavagreen berupaya melebarkan market dengan berkomunikasi di

televisi. Agar masyarakat menyadari pentingnya menjaga dan merawat

kesehatan kulit tanpa harus khawatir soal biaya. Sebab itu, Naavagreen

(61)

terjangkau yang dapat digunakan oleh pria dan wanita berusia 16 -65

tahun yang ingin memiliki kulit wajah sehat dan terawat.

Dalam iklan televisi Naavagreen yang diwakili oleh Ayu Ting

Ting ingin mengkomunikasikan 3 Trik Cantik. “Pertama, Semua proses

perawatan dan produk Naavagreen menggunakan bahan-bahan natural dari

tumbuhan (botanical) seperti resveratrol (anggur), liqorice extract,

lekopen (tomat), procyanidin (biji anggur), ellagic acid (pomegranat),

guesterin (kedelai), dan lain-lain. Kedua, perawatan kulit di Naavagreen

melalui proses pengawasan dokter. Ketiga, perawatan di Naavagreen

ekonomis sehingga tidak memerlukan biaya mahal

B. VISI dan MISI Naavagreen Natural Skin Care

1. Visi

Menjadi Pusat Pelayanan Perawatan Kecantikan Kulit dan Wajah

secara alami/natural, berkualitas dan murah, yang Prima dan

terpercaya bagi semua.

2. Misi

a. Mengembangkan keterampilan dan profesionalisme Karyawan.

b. Memberikan pelayanan perawatan yang alam/natural,

berkualitas, murah dan terpercaya bagi semua pelanggan.

C. Macam-macam perawatan yang ditawarkan Naavagreen Natural

(62)

1. Naavagreen Skin Tightening Therapy

Gambar IV.2

Naavagreen Skin Tightening Therapy

Perawatan ini memanfaatkan teknologi frekuensi radio

untuk menghasilkan gelombang energi hangat dan nyaman yang

membuat kulit bereaksi dengan memproduksi kolagen lebih

banyak. Hasilnya, kulit akan terasa lebih kencang, kenyal dan

nampak merona segar.

Perawatan dilakukan kira-kira 20 menit. Dari sekali

perawatan, bisa langsung merasakan hasilnya. Agar perawatan

optimal, dalam perawatan ini perlu mengulang perawatan minimal

2 minggu sekali atau tergantung kondisi kulit. Harga hanya

Rp.140.000,-*

*) Harga dapat berubah tergantung wilayah cabang, khusus cabang

(63)

2. Red & Blue Bio Light Therapy

Gambar IV.3

Red & Blue Bio Light Therapy

Sering mendengar pemberitaan mengenai dampak buruk

sinar matahari sehingga banyak orang berhati-hati untuk

melindungi diri dari bahaya sinar ultraviolet matahari. Namun

begitu, sejumlah penelitian membuktikan jika dimanfaatkan dalam

jumlah yang tepat, sinar matahari dapat membuat lebih sehat.

Naavagreen Natural Skincare yang mengedepankan

perawatan alami mengeluarkan perawatan terbaru yaitu Bio Light

Therapy (Bio LAT) yang mengambil prinsip pemanfaatan energi

cahaya untuk kesehatan kulit.

Bio LAT adalah terapi yang memanfaatkan cahaya dengan

panjang gelombang tertentu yang mengubah energi cahaya menjadi

energi panas dan kemudian mengaktifkan metabolisme sel dan

(64)

kesehatan atau kecantikan. Perawatan ini menggunakan gelombang

panjang dari cahaya yang berwarna merah dan biru.

Bio LAT Red, menggunakan cahaya dengan panjang

gelombang warna merah yaitu 630 nm, bermanfaat untuk

merangsang proses alami kulit dalam pembentukan kolagen,

peremajaan kulit, dan pencerahan.

Bio LAT Blue, menggunakan cahaya dengan panjang

gelombang warna biru yaitu 430 nm, yang bermanfaat untuk

membunuh kuman P. Acne, sehingga berguna untuk membantu

penyembuhan jerawat.

Dalam proses perawatannya, setelah wajah dibersihkan,

pasien diberi paparan cahaya ke bagian wajah rata-rata selama 20 -

30 menit, disesuaikan dengan kondisi wajah dan diagnosa dokter.

Untuk hasil yang optimal, perawatan bisa dilakukan seminggu 2

kali. Perawatan Bio LAT ini relatif tanpa efek samping, tak

menimbulkan rasa sakit (non-ablative) dan tak mengakibatkan

abrasi (non-abrasif) dan dapat dikombinasikan dengan perawatan

(65)

3. LAT (Light Activated-Therapy)

Gambar IV.4

LAT (Light Activated-Therapy)

Salah satu perawatan baru yang ada di Naavagreen dengan

teknologi yg lebih baru. Perawatan peremajaan kulit dengan

menggunakan bahan botanical (alami). Untuk :

a. Mempercepat penyembuhan luka (Wound Healing)

b. Acne

c. Mencerahkan

(66)

4. Natural Micro Peeling

Gambar IV.5

LAT (Light Activated-Therapy)

Salah satu perawatan baru yang ada di Naavagreen dengan

teknologi yg lebih baru. Perawatan peremajaan kulit dengan

menggunakan bahan botanical (alami). Untuk :

a. Mengangkat sel kulit mati

b. Mengurangi kerutan halus, keriput, age spots, warna kulit

yang tidak rata dan scars yang dangkal

c. Membuat kulit lebih halus

d. Merangsang produksi collagen àRed LED

(67)

5. Naavagreen Natural Peeling for Anti Aging

Gambar IV.6

Naavagreen Natural Peeling for Anti Aging

Perawatan peremajaan kulit dengan menggunakan bahan alami

untuk memperlambat, mencegah dan melawan proses aging.

Perawatan ini bekerja efektif mengangkat sel kulit mati dan

menstimulasi pembentukan kolagen untuk pertumbuhan sel kulit

baru sehingga mengurangi kerutan halus di wajah.

6. Naavagreen Natural Peeling for Brightening

Gambar IV.7

(68)

Perawatan peremajaan kulit dengan menggunakan bahan alami

yang bertujuan mencerahkan kulit wajah. Perawatan ini membantu

mengangkat kulit mati dengan lembut sambil menstimulasi

pertumbuhan sel kulit baru serta memperbaiki kerusakan jaringan

agar kulit terlihat bersih dan cerah.

7. Naavagreen Natural Peeling for Acne

Gambar IV.8

Naavagreen Natural Peeling for Acne

Perawatan peremajaan kulit dengan menggunakan bahan alami

bertujuan melindungi kulit sejak dini dan mengatasi jerawat.

Perawatan ini bekerja mengangkat lapisan terluar kulit, membunuh

bakteri P. Acne penyebab jerawat, dan menghilangkan tampilan

(69)

8. Naavagreen Natural Skin Facial

Gamabr IV.9

Naavagreen Natural Skin Facial

Perawatan kulit wajah dengan menggunakan bahan alami yang

berfungsi untuk relaksasi, meningkatkan peredaran darah kulit dan

mengencangkan kulit wajah sehingga kulit wajah tampak lebih

halus dan cerah.

9. Naavagreen Natural Skin Facial for Acne

Gambar IV.10

Naavagreen Natural Skin Facialfor Acne

Perawatan kulit wajah dengan menggunakan bahan alami untuk

Gambar

Gambar IV.1 Iklan .................................................................................................
Gambar IV.1 Iklan
Gambar IV.2
Gambar IV.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adanya informasi negatif mengenai lingkungan kerja auditor mungkin dapat mengurangi minat mereka untuk memilih karir sebagai auditor dan mengalihkan pilihan karirnya ke

2) Sistem memberi batasan menu yang dapat diakses oleh user yang telah mendapat hak akses. User disini adalah tiap divisi HIPMALA Yogyakarta. Sistem harus dapat melakukan input,

Melihat permasalahan tersebut penulis tertarik untuk mengambil judul mengenai “ Tinjauan Implementasi Standar Prosedur Operasional Penetapan Kode Diagnosis Primer Berbasis

Dalam kesempatan ini, kita akan mohon kepada Tuhan, bersama Bunda Maria dan Santa Elizabeth, juga Bapa Yoseph, Zakharia serta Santo Yohanes, bersama santo‐santa pelindung kita, agar

Lain halnya dalam pembelajaran kewirausahaan di SMA Adiguna Bandar Lampung cenderung lebih bersifat teoritis, sehingga siswa tidak memiliki kemampuan untuk memulai

Dalam konteks landreform , menurutnya yang melakukan penjarahan atas tanah adalah para tuan tanah, bukan petani penggarap.. Hal itu dapat dibuktikan dengan mempelajari

Bermain di rumah sakit dapat memperbaiki konsep - konsep yang salah tentang penggunaan dan peralatan dalam prosedur medis karena sambil bermain perawat menjelaskan

MTs Al-Ikhlasiyah Perampuan yang meski telah berdiri sejak 27 tahun lalu, namun masih banyak menghadapi hambatan, terutama berkaitan dengan masalah kualifikasi dan kompetensi