• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI UPN”VETERAN” JAWA TIMUR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI UPN”VETERAN” JAWA TIMUR."

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN

TEKNOLOGI INFORMASI PADA MAHASISWA JURUSAN

AKUNTANSI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

USULAN PENELITIAN

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Untuk Menyusun Skripsi S-1 Program Studi Akuntansi

Oleh :

NOORMAN ANANTA 0613010106/FE/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

(2)

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA MAHASISWA JURUSAN

AKUNTANSI UPN”VETERAN” JAWA TIMUR.

 

Yang Diajukan

Noorman Ananta

0613010106/FE/EA

Disetujui untuk Ujian Lisan oleh :

Pembimbing Utama

Drs.Ec. Eko Riyadi, MAks Tanggal : ………

Mengetahui

Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

(3)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadiran Allah SWT atas segala rahmat hidayah-Nya yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dibuat dengan judul

“Faktor – faktor yang mempengaruhi

Penggunaan Teknologi Informasi Pada Mahasiswa Jurusan

Akuntansi UPN “Veteran” JAWA TIMUR”guna memenuhi sebagian

persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi dalam jenjang Strata Satu Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Dalam menulis skripsi ini, penulis telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik langsung sampai terselesaikannya penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, Mp, selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

(4)

3. Bapak Drs. Ec. H. R, A. Suwaidi, MSi selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dan selaku Dosen Wali yang telah membimbing selama perkuliahan.

4. Ibu Dr. Sri Trisna Ningsih, SE. MSi selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jawa Timur.

5. Bapak Drs. Ec. Eko Riyadi, MAks, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan dalam pengerjaan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu selaku orangtua, ace ayu serta keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan, doa serta bimbingan dan ilmunya untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Intan Ayu Fahminingtyas, Oki, mas Riko dan teman-teman seperjuangan 2006 yang memberikan dukungan dan motivasi agar skripsi ini segera terselesaikan dan semua teman dibangku kuliah terima kasih untuk segalanya.

Akhirnya penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini. Untuk itu penulis menghargai segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun karena hal tersebut sangat membantu pada kesempurnaan skripsi ini. Wassalamu’alaikum wr. wb.

Surabaya, Juni 2011

(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 6

1.3. Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1. Penelitian Terdahulu ... 8

2.2. Landasan Teori ... 11

2.2.1. Teknologi Informasi ... 11

2.2.1.1. Definisi Teknologi Informasi ... 12

2.2.1.2. Manfaat Teknologi Informasi... 14

2.2.1.3. Aspek Perilaku dalam Pengembangan Teknologi Informasi... 14

(6)

2.2.2. Pengertian Dasar Sistem Informasi ... 17

2.2.2.1. Definisi Sistem ... 17

2.2.2.2. Definisi Informasi ... 18

2.2.2.3. Definisi Sistem Informasi ... 19

2.2.3. Penggunaan Teknologi Informasi ……….. ... 20

2.2.4. Persepsi ... 21

2.2.5. Manfaat Persepsian (Perceived Usefulness) ... 23

2.2.5.1. Definisi Manfaat Persepsian ... 23

2.2.5.2. Pengaruh Manfaat Persepsian Terhadap Penggunaan Teknologi Informasi ... 23

2.2.6. Kemudahan Persepsian (Perceived Ease Of Use ) .... 25

2.2.6.1. Definisi Kemudahan Persepsian ... 25

2.2.6.2. Pengaruh Kemudahan Persepsian Terhadap Penggunaan Teknologi Informasi ... 25

2.2.7. Kondisi Yang Memfalisitasi (Facilitating Condition) 26 2.2.7.1. Definisi Kondisi Yang Memfasilitasi ... 26

2.2.7.2. Pengaruh Kondisi Yang Memfasilitasi terhadap Penggunaan Teknologi Informasi ... 27

2.3. Kerangka Pikir ... 28

2.4. Hipotesis ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

(7)

3.1.2. Pengukuran Variabel ... 32

3.2. Teknik Penentuan Sample ... 34

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.3.1. Jenis Data dan Sumber Data ... 35

3.3.2. Pengumpulan Data ... 36

3.4. Uji Validitas dan Realibilitas ... 36

3.4.1. Uji Validitas ... 36

3.4.2. Uji Reliabilitas ... 36

3.5. Uji Normalitas ... 37

3.6. Uji Asumsi Klasik, Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ... 37

3.7. Teknik Analisi dan Uji Hipotesis ... 40

3.7.1. Teknik Analisis ... 40

3.7.2. Uji Hipotesis ... 40

3.7.2.1. Uji Kesesuaian Model (Uji F) ... 40

3.7.2.2. Uji T ... 41

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN... 43

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ... 43

4.1.1. Sejarah Singkat Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur ... 43

4.1.2. Gambaran Umum Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jawa Timur ... 46

(8)

4.2. Penyajian Data ... 47

4.3. Hasil Uji Validitas dan Realibilitas ... 56

4.4. Analisis dan Pembahasan ... 58

4.4.1. Uji Asumsi Klasik ... 58

4.4.2. Analisis Statistik Regresi Linear Berganda... 62

4.5. Pengujian Hipotesis ... 65

4.5.1. Pembahasan ... 66

4.5.2. Keterbatasan Penelitian ... 68

4.5.3. Implikasi Penelitian ... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

5.1. Kesimpulan ... 69

5.2. Saran ... 69

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Tabel Kriteria Durbin Watson ... 39

Tabel 4.1. Deskripsi Variabel Manfaat Persepsian ... 48

Tabel 4.2. Deskripsi Variabel Kemudahan Persepsian ... 50

Tabel 4.3. Deskripsi Variabel Kondisi Yang Memfasilitasi ... 52

Tabel 4.4. Deskripsi Variabel Penggunaan Teknologi Informasi ... 54

Tabel 4.5. Hasil Uji Validitas Variabel Bebas ... 56

Tabel 4.6. Hasil Uji Validitas Variabel Penggunaan Teknologi Informasi 57 Tabel 4.7. Hasil Uji Reliabilitas ... 58

Tabel 4.8. Nilai VIF (Variance Inflation Factor) ... 59

Tabel 4.9. Hasil Pengujian Heterokedastisitas ... 60

Tabel 4.10. Tes Autokorelasi ... 61

Tabel 4.11. Hasil Uji Normalitas ... 62

Tabel 4.12. Hasil Analisis Regresi Berganda ... 63

Tabel 4.13. Analisis Varian ... 65

Tabel 4.14. Hasil Uji T ... 66

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.2.4. Proses Perseptual ... 22

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Kuesioner Lampiran 2 Frequency Lampiran 3 Frequency Lampiran 4 Frequency Lampiran 5 Frequency Lampiran 6 Frequency Lampiran 7 Frequency Lampiran 8 Frequency Lampiran 9 Frequency

Lampiran 10 Uji Reliabilitas dan Validitas Lampiran 11 Uji Reliabilitas dan Validitas Lampiran 12 Regression

Lampiran 13 Coefficients

(11)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN

TEKNOLOGI INFORMASI PADA MAHASISWA JURUSAN

AKUNTANSI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

Oleh :

NOORMAN ANANTA Abstrak

Kemajuan yang terjadi dalam dunia teknologi terutama komputer berdampak pada penggunaan Teknologi Informasi dalam dunia pendidikan. Bagi UPN pengaruh kemajuan Teknologi Informasi ini dapat kita rasakan yaitu dalam penggunaan sistem KRS line. Namun dalam pengoperasian sistem KRS on-line ini masih mempunyai beberapa kekurangan yang sering terjadi dan bagi mahasiswa kinerja KRS on-line ini dirasa masih kurang memuaskan. Contohnya, terdapat kesalahan didalam melakukan input di KRS, pengaksesan siamik yang sering mengalami trouble. Selain itu masih kurangnya kesamaan informasi di KRS on-line dengan informasi dari pihak jurusan sehingga sering membingungkan pihak mahasiswa.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 209 mahasiswa jurusan akuntansi angkatan tahun 2009, sedangkan jenis data yang digunakani adalah data kuantitatif, sedangkan dilihat dari cara memperolehnya, data yang dipergunakan merupakan data primer yaitu data yang didapat melalui pengumpulan kuesioner. Untuk teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling, dan untuk menguji hipótesis digunakan teknik análisis regresi linier berganda.

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis regresi linier berganda adalah Manfaat Persepsian (X1), Kemudahan Persepsian (X2) dan Kondisi Yang Memfasilitasi (X3) berpengaruh sigifikan terhadap Penggunaan Teknologi Informasi (Y) baik secara simultan dan parsial, dan didapat bahwa hipotesis penelitian ”Manfaat Persepsian, Kemudahan Persepsian, dan Kondisi yang Memfasilitasi, berpengaruh terhadap Penggunaan Teknologi Informasi”

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dewasa ini, perkembangan teknologi semakin pesat diiringi dengan perkembangan sistem informasi berbasis teknologi. Salah satu komponen sistem informasi berbasis teknologi adalah komputer. Pemrosesan informasi berbasis komputer mulai dikenal dan digunakan orang sebagai alat pengolah data. Perkembangan teknologi informasi menyebabkan system akuntansi manual ditinggalkan dan digantikan dengan sistem terkomputerisasi. Proses pengolahan data akuntansi akan dapat dilakukan lebih cepat apabila menggunakan komputer karena kemampuan computer untuk mengolah data jauh melebihi kecepatan manusia. Perkembangan sistem informasi yang berbasis teknologi perlu didukung oleh banyak faktor sehingga dapat memberikan kesuksesan dari sistem informasi itu sendiri yang tercermin melalui kepuasan pemakai.

Secara teknis, sistem informasi merupakan suatu sistem yang menggunakan teknologi informasi untuk mentransmisikan, menyimpan, mengambil (retrieve), memanipulasi, dan menampilkan informasi yang digunakan dalam satu atau lebih proses bisnis. Pengertian ini memberikan tekanan pada peningkatan penggunaan informasi sebagai hasil dari suatu sistem untuk meningkatkan kualitas informasi sebagai bahan baku pengambilan keputusan (Prabowo, 2001:60)

(13)

dibutuhkan oleh para pengguna. Meskipun secara teknis sistem tersebut sempurna, tetapi belum bisa dikatakan berhasil jika pemakai sistem tidak menggunakannya.

Menurut Nasution (2004:1), menyatakan bahwa penggunaan teknologi informasi bagi suatu perusahaan ditentukan oleh banyak faktor, salah satu diantaranya adalah karakteristik pengguna teknologi informasi. Perbedaan karakteristik pengguna teknologi informasi di pengaruhi juga oleh banyak faktor, salah satunya adalah aspek perilaku. Aspek perilaku dalam penerapan teknologi informasi merupakan salah satu aspek yang terpenting karena berhubungan langsung dengan user, sebab interaksi antara pengguna dengan perangkat komputer yang digunakan sangat dipengaruhi oleh persepsi, sikap, dan afeksi sebagai aspek keperilakuan yang melekat pada diri manusia sebagai user. Menurut Prabowo (2001:63) menyatakan bahwa persepsi merupakan suatu proses kognitif yang rumit dan melibatkan interpretasi symbol-simbol dan makna yang menghasilkan penerimaan gambaran (perceived) mengenai sesuatu hal yang bisa dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal, karena persepsi merupakan suatu proses yang tidak pasti maka persepsi dapat berbeda diantara individu untuk suatu hal yang sama.

(14)

Individu yang merupakan dari kumpulan orang yang saling bekerjasama dalam melakukan aktivitas guna mencapai tujuannya tidak terlepas dari kebutuhan akan teknologi informasi. Penerapan sistem informasi berbasis teknologi dengan menggunakan komputer dapat memperlancar aktivitas sehari-hari antara lain mempercepat proses data, lebih dapat diandalkan dalam mengolah data jumlah besar untuk transaksi yang rumit dan mampu meminimalkan kesalahan.

Bagi dunia pendidikan, penggunaan teknologi informasi bukan merupakan hal yang baru lagi karena sangat dekat dengan kehidupan mahasiswa, melalui penggunaan teknologi informasi, tidak hanya merubah tentang bagaimana kita bekerja, tetapi juga merubah apa yang kita kerjakan. Pada pemrosesan transaksi dengan komputer, tahapan proses siklus akuntansi lebih pendek, sehingga lebih akurat. Terlebih lagi, apabila didukung oleh sarana yang tersedia seperti komputer dan internet yang sering digunakan mahasiswa dalam menyelesaikan tugasnya. Kesesuaian antara tugas dan teknologi juga semakin mendorong individu untuk menggunakan teknologi informasi.

Perkembangan Teknologi Informasi terhadap dunia pendidikan berdampak pula pada penggunaan Teknologi Informasi di UPN “Veteran” Jawa Timur, sistem KRS online salah satunya sebagai dampak positif dari perkembangan Teknologi Informasi.

(15)

mahasiswa dapat mengakses KRS online dimana saja, baik dirumah, di warnet, atau di tempat-tempat lain yang memungkinkan untuk membuka KRS online dengan begitu mahasiswa dapat menghemat waktu.

Permasalahan yang terjadi didalam Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Jawa timur pada khususnya Jurusan Akuntansi yaitu sistem KRS online, sistem KRS online ini diciptakan untuk mempermudah mahasiswa dalam menentukan mata kuliah dan jam kuliah yang dipilih oleh mahasiswa, namun dalam kenyataan yang terjadi sistem KRS online ini tidak berjalan dengan semestinya, masih terdapat beberapa kekurangan yang membuat para mahasiswa merasa kurang puas dengan kinerja KRS online. Contohnya, terdapat kesalahan didalam melakukan input di KRS online. Kinerja untuk mengakses siamik dan KRS online dinilai kurang memuaskan

karena sering mengalami trouble atau error disaat mengakses siamik online. Selain itu masih kurangnya kesamaan informasi di KRS online dengan informasi dari pihak jurusan sehingga sering membingungkan pihak mahasiswa.

(16)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah manfaat persepsian, kemudahan persepsian, dan kondisi yang memfasilitasi mempunyai pengaruh terhadap penggunaan teknologi informasi pada mahasiswa jurusan akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur?

2. Dari variabel manfaat persepsian, kemudahan persepsian, dan kondisi yang memfasilitasi, variabel manakah yang mempunyai pengaruh dominan terhadap penggunaan teknologi informasi pada mahasiswa jurusan akuntansi UPN “veteran” Jawa Timur?.

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menguji dan membuktikan secara empiris apakah manfaat persepsian, kemudahan persepsian, dan kondisi yang memfasilitasi mempunyai pengaruh terhadap penggunaan teknologi informasi pada mahasiswa jurusan akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur.

2. Untuk menguji dan membuktikan dari manfaat persepsian, kemudahan persepsian, dan kondisi yang memfasilitasi, variabel mana yang mempunyai pengaruh dominan terhadap penggunaan teknologi informasi pada mahasiswa jurusan akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur.

1.4. Manfaat Penelitian

(17)

6

Sebagai sarana untuk menerapkan dan mengaplikasikan teori-teori yang telah diperoleh selama masa studi, maupun yang diperoleh dari sumber-sumber lain sehingga dapat bermanfaat bagi pihak yang memerlukan.

2. Bagi Universitas

Sebagai bahan informasi tambahan, wawasan, dan pengetahuan khususnya bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang serta sebagai dharma bakti terhadap Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bagi Pembaca

(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan saat ini :

1. Nasution (2004)

Judul : Penggunaan teknologi informasi berdasarkan aspek perilaku.

Permasalahan : Bagaimana tinjauan penggunaan teknologi informasi berdasarkan aspek perilaku baik secara empiris maupun teoritis?

Hipotesis : Diduga bahwa aspek perilaku dalam penerapan TI merupakan salah satu aspek yang terpenting untuk diperhatikan, karena berhubungan langsung dengan pengguna (user)

Kesimpulan : Penerapan suatu system dalam teknologi informasi tidak terlepas dari aspek perilaku, karena pengembangan system terkait dengan masalah individu dan organisasional sebagai pengguna system tersebut, sehingga system yang dikembangkan harus berorientasi pada penggunanya.

2. Quina (2005)

Judul : “Penerimaan teknologi informasi pada PT. Trias Sentosa, Tbk” Permasalahan

(19)

2. Apakah Perceived Usefulness memperkuat pengaruh Perceived Ease of Use terhadap acceptance pada PT. Trias Sentosa, Tbk?

Hipotesis : Diduga perceived Usefulness dan perceived Ease of Use berpengaruh secara positif terhadap Acceptance.

Kesimpulan : perceived Usefulness dan perceived Ease of Use berpengaruh secara positif terhadap acceptance.

3. Wulandari (2007)

Judul : “Pengaruh kemanfaatan, kemudahan, dan kesenangan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pengguna teknologi system informasi berbasis computer pada mahasiswa jurusan akuntansi STIE Perbanas Surabaya”.

Permasalahan : Apakah kemanfaatan, kemudahan, dan kesenangan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pengguna teknologi system informasi berbasis computer pada mahasiswa jurusan akuntansi STIE Perbanas Surabaya?

Hipotesis : Diduga kemanfaatan, kemudahan, dan kesenangan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pengguna teknologi system informasi berbasis komputer pada mahasiswa jurusan akuntansi STIE Perbanas Surabaya.

(20)

4. Handayani (2007)

Judul : analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat pemanfaatan informasi dan penggunaan system informasi (studi empiris pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta)

Permasalahan

1. Apakah terdapat pengaruh positif signifikan ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha dan factor social terhadap minat pemanfaatan system informasi?

2. Apakah terdapat pengaruh positif signifikan kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai dan minat pemanfaatan sistem informasi terhadap penggunaan system informasi?

Hipotesis

1. Diduga ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan system informasi.

2. Diduga ekspektasi usaha mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan sistem informasi.

3. Diduga faktor sosial mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan sistem informasi.

(21)

Kesimpulan

1. Ekspektasi kinerja mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan sistem informasi.

2. Ekspektasi usaha berpengaruh positif signifikan terhadap minat pemanfaatan sistem informasi.

3. Faktor sosial berpengaruh positif tetapi pengaruh tersebut tidak signifikan terhadap minat pemanfaatan sistem informasi.

4. Kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai terbukti mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan sistem informasi.

5. Minat pemanfaatan system informasi berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap penggunaan sistem informasi.

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Teknologi Informasi (TI)

(22)

Menurut Supriyanto (2005:5), istilah teknologi informasi memang lebih merujuk pada teknologi yang digunakan dalam menyampaikan maupun mengolah informasi, namun pada dasarnya masih merupakan bagian dari sebuah sistem informasi itu sendiri. Teknologi informasi memang lebih mudah dipahami secara umum sebagai pengolahan informasi yang berbasis pada teknologi komputer yang saat ini teknologinya terus berkembang sehubungan dengan perkembangan teknologi lain yang dapat dikoneksikan dengan komputer itu sendiri.

2.2.1.1. Definisi Teknologi Informasi

Teknologi dapat diartikan sebagai pelaksanaan ilmu, sinonim dengan ilmu terapan. Kamus lain menyatakan bahwa, informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui. Namun, adapula yang menekankan informasi sebagai transfer pengetahuan, sedangkan teknologi informasi didefinisikan sebagai teknologi yang digunakan untuk menyimpan, menghasilkan, mengolah, serta menyebarkan informasi.

Adanya perbedaan definisi informasi dikarenakan, pada hakekatnya, informasi tidak dapat diuraikan (intangible), sedangkan informasi itu dijumpai dalam kegiatan sehari-hari, yang diperoleh dari data dan dari observasi terhadap dunia sekitar kita serta diteruskan melalui komunikasi.

(23)

computer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi siapa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar.

Menurut Alter dalam Kadir (2003:13), teknologi informasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti menangkap, mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi, atau menampilkan data.

Menurut Martin dalam Kadir (2003:13), mendefinisikan teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.

Secara lebih umum, menurut Lucas dalam Kadir (2003:13), menyatakan bahwa teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis. Mikrokomputer, komputer mainframe, pembaca barcode, perangkat lunak pemrosesan transaksi, perangkat lunak lembar

kerja (spreadsheet), dan peralatan komunikasi dan jaringan merupakan contoh teknologi informasi.

(24)

2.2.1.2. Manfaat Teknologi Informasi

Menurut Rustiana (2005:42) Teknologi Informasi membawa sejumlah perubahan seperti struktur hirarki organisasi menjadi semakin melebar/flat, kewenangan yang cenderung terdesentralisasi, perubahan struktur kekuasaan yang cenderung terdistribusi, perubahan dalam job content, dan perubahan manajemen sumber saya manusia dalam

organisasi, serta membantu manajer dalam pembuatan keputusan. Perkembangan teknologi informasi, khususnya teknologi computer, dalam banyak ha memang memberikan dampak yang positif terhadap organisasi bisnis, antara lain dalam hal:

1. Peningkatan efisiensi, karena kecepatan waktu dalam pemrosesan data dan semakin berkurangnya penggunaan kertas dalam administrasi bisnis,

2. Peningkatan kapasitas memori dan semakin mudahnya penggunaan computer, serta

3. Peningkatan kuantitas dan kualitas pembuatan keputusan bisnis dan produk yang dihasilkan.

(25)

terpenting karena fungsinya sebagai pengembang hardware dan software, serta sebagai pelaksana masukan (input) dan sekaligus penerima keluaran (output) sebagai pengguna sistem (user). Pengguna sistem adlah manusia

yang secara psikologi memiliki suatu perilaku tertentu yang melekat pada dirinya, sehingga aspek keprilakuan dalam konteks manusia sebagai pengguna teknologi informasi menjadi penting sebagai faktor penentu pada setiap orang yang menjalankan teknologi informasi.

Pengembangan TI memerlukan perencanaan dan implementasi yang hati-hati untuk menghindari adanya penolakan terhadap sistem yang dikembangkan. Sabherwal dan Elam (1995) dalam Sudaryono (2005:898) mengemukakan bahwa sikap pemakai computer merupakan factor yang mempengaruhi kinerja (keahlian) individual dalam penggunaan computer. Keahlian seseorang dalam penggunaan computer pada gilirannya mempengaruhi kesuksesan penerapan suatu teknologi informasi.

Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan system dan teknologi informasi tidak lepas dari aspek perilaku karena pengembangan system terkait dengan masalah individu dan organisasional sebagai pengguna system tersebut, sehingga system yang dikembangkan harus berorientasi kepada penggunanya.

2.2.1.4. Peran Teknologi Informasi dalam Pendidikan Akuntansi

(26)

informasi digunakan sebagai media informasi dan cara belajar bagi mahasiswa. Menurut Wilkinson (2000) dalam penelitian Rustiana (2005:15), mahasiswa akuntansi harus dapat menggunakan teknologi informasi (termasuk internet) yang dapat digunakan untuk menunjang penyelesaian tugas-tugas matakuliah ataupun pencarian sejumlah informasi yang diperlukan untuk penambah pengetahuan. Mahasiswa akuntansi diharapkan dapat menambah pengetahuannya dengan cara mempelajari area-area terbaru dibidang teknologi informasi yang kemungkinan besar dapat berpengaruh secara signifikan dalam system informasi akuntansi. Beberapa area baru tersebut antara lain penyimpanan database, pemanggilan ulang (retrieve), dan pengelolaan informasi dan konsep-konsep model data yang bertujuan untuk membantu mengembangkan dan mengintegrasikan file-file sistem informasi akuntansi. Area yang lain adalah model-model terbaru berbagai macam variasi informasi akuntansi yang terotomatisasi.

(27)

dalam penyelesaian tugas-tugasnya. Dengan teknologi sistem informasi, mahasiswa dapat dengan mudah mengakses data atau informasi yang dibutuhkan melalui internet maupun media komunikasi lain dan output yang dihasilkan pun akan lebih baik, sehingga hal ini dapat meningkatkan kinerja individu mahasiswa akuntansi.

2.2.2. Pengertian Dasar Sistem Informasi 2.2.2.1. Definisi Sistem

Begitu banyaknya definisi mengenai sistem dan informasi, akan semakin luas dan kompleks ruang lingkupnya. Dalam pengertian kali ini akan membahas batasan ruang lingkup sistem informasi.

Menurut Gerald dalam Jogiyanto (2000:3), Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Menurut Murdick dalam Jogiyanto (2000:3), Suatu sistem dapat digambarkan secara sederhana sebagai suatu kumpulan elemen-elemen yang bergabung bersama-sama untuk suatu sasaran yang umum.

(28)

orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.

2.2.2.2. Definisi Informasi

Menurut Verzello dalam Jogiyanto (2000:24), Informasi adalah kumpulan data yang relevan dan mempunyai arti yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian atau kegiatan-kegiatan.

Menurut Cushing dalam Jogiyanto (2000:24), Informasi menunjukkan hasil dari pengolahan data yang di organisasi dan berguna kepada orang yang menerimanya.

Menurut Davis dalam Kadir (2003:31), Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.

berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah:

1. Data yang diolah,

2. Menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya,

3. Menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) dan kesatuan nyata (fact dan entity),

(29)

2.2.2.3. Definisi Sistem Informasi

Menurut Alter dalam Kadir (2003:11), Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.

Menurut Turban, dkk dalam Kadir (2003:11), Sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.

Menurut Wilkinson dalam Kadir (2003:11), Sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.

Menurut Leitch dan Davis dalam Jogiyanto (2000:36), Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

(30)

menyediakan laporan-laporan yang diperlukan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.

Ukuran keberhasilan suatu sistem informasi yang sering digunakan terbagi dalam dua kategori umum, yaitu : ekonomi dan personal. Hasil ekonomi yang dimaksudkan berupa meningkatkan keuntungan/profit, sedangkan hasil personal tidak berhubungan langsung dengan perubahan profit, yaitu kepuasan para penggunanya dan penggunaan sistem informasi (Mulyadi, 1998:122)

2.2.3. Penggunaan Teknologi Informasi

Penggunaan teknologi informasi menunjukkan keputusan individu untuk menggunakan atau tidak menggunakan teknologi informasi dalam menyelesaikan serangkaian tugasnya.

Aspek perilaku dalam penerapan teknologi informasi merupakan salah satu aspek yang penting untuk diperhatikan, karena berhubungan langsung dengan pengguna (user), sebab interaksi antara pengguna dengan perangkat komputer yang digunakan sangat dipengaruhi oleh persepsi, sikap, afeksi sebagai aspek keperilakuan yang melekat pada diri manusia sebagai user.

(31)

tentang penerimaan atau penolakan digunakannya TI tersebut, hal ini berkaitan dengan perilaku yang ada pada individu/organisasi yang menggunakan teknologi computer.

Nasution (2004) menyebutkan bahwa secara individu maupun kolektif penerimaan penggunaan dapat dijelaskan dari variasi penggunaan suatu sistem, karena diyakini penggunaan suatu sistem yang berbasis teknologi informasi dapat mengembangkan kinerja individu atau kinerja organisasi.

2.2.4. Persepsi

Dalam setiap perusahaan atau organisasi, komunikasi memegang peranan penting dalam menunjang kelancaran segala aktivitasnya. Komunikasi dapat diartikan sebagai usaha orang tersebut dapat menyampaikan maksud tertentu kepada orang lain sehingga orang tersebut dapat memahami maksud yang disampaikan, atau dapat pula diartikan sebagai suatu proses penyampaian makna dari pengiriman kepada penerima. Penerimaan inilah yang disebut persepsi.

(32)

Menurut Robins (2006:169), Persepsi adalah proses yang digunakan individu mengelola dan menafsirkan kesan indera mereka dalam rangka memberikan makna kepada lingkungan mereka.

Menurut Setiadi (2003:159-160), Persepsi adalah suatu proses bagaimana tanggapan dari indera penerima kita terhadap stimuli-stimuli diseleksi, diorganisasikan, dan diinterpretasikan. Persepsi setiap orang terhadap suatu objek akan berbeda-beda, oleh karena itu persepsi bersifat subjektif.

STIMULI

- Penglihatan - Suara - Bau - Rasa

Indera Penerima

Perhatian Interpretasi

Tanggapan PERSEPSI

Gambar 2.2.4. Proses Perseptual

Sumber : Nugroho J. Setiadi, SE., MM, 2003, Perilaku Konsumen Prenada Media, Jakarta Timur

(33)

2.2.5. Manfaat Persepsian (Perceived Usefulness) 2.2.5.1. Definisi Manfaat Persepsian

Menurut Wibowo (2007:2), persepsi terhadap kemanfaatan didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi informasi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya.

Dimensi tentang kemanfaatan teknologi informasi meliputi :

a. Kegunaan, meliputi dimensi : menjadikan pekerjaan lebih mudah, bermanfaat, menambah produktifitas.

b. Efektivitas, meliputi dimensi : mempertinggi efektivitas, mengembangkan kinerja pekerjaan.

2.2.5.2. Pengaruh Manfaat Persepsian terhadap Penggunaan Teknologi Informasi

Menurut Fishbe dan Ajzen (1975) dalam Nasution (2004:3) Theory of Reasoned Action (TRA) adalah suatu teori yang berhubungan dengan

sikap dan perilaku individu dalam melaksanakan kegiatan. Seseorang akan memanfaatkan TI dengan alasan bahwa sistem tersebut akan menghasilkan manfaat bagi dirinya.

(34)

aplikasi yang dijalankan. Individu akan menggunakan teknologi informasi jika mengetahui manfaat positif atas penggunaannya.

Nasution (2004:4) menyatakan bahwa kemanfaatan dari penggunaan komputer dapat meningkatkan kinerja, prestasi kerja orang yang menggunakannya.

Triandis (1971) dalam Nasution (2004:2) menyatakan bahwa sikap pengguna terhadap komputer dapat pula ditunjukkan dengan sikap optimistik pengguna bahwa komputer sangat membatu dan bermanfaat untuk mengatasi masalah atau pekerjaannya.

(35)

2.2.6. Kemudahan Persepsian (Perceived Ease of Use) 2.2.6.1. Definisi Kemudahan Persepsian

Menurut Wibowo, persepsi tentang kemudahan penggunaan sebuah teknologi informasi didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami dan digunakan.

Beberapa indicator kemudahan penggunaan teknologi informasi, meliputi :

a. Komputer sangat mudah dipelajari.

b. Komputer mengerjakan dengan mudah apa yang diinginkan oleh pengguna.

c. Komputer sangat mudah untuk meningkatkan keterampilan pengguna. d. Komputer sangat mudah untuk dioperasikan.

2.2.6.2. Pengaruh Kemudahan Persepsian terhadap Penggunaan Teknologi Informasi

Teknologi informasi merupakan mediator dunia maya yang memungkinkan pengguna untuk mencari segala sesuatu yang mereka butuhkan dengan adanya kemudahan teknologi system informasi tersebut.

(36)

Nasution (2004:4) menyebutkan bahwa penerimaan penggunaan teknologi informasi juga turut dipengaruhi oleh kemudahan penggunaan teknologi informasi, ini merupakan refleksi psikologis pengguna yang lebih bersikap terbuka terhadap sesuatu yang sesuai dengan apa yang dipahaminya dengan mudah. Kemudahan tersebut dapat mendorong seseorang untuk menerima menggunakan teknologi informasi.

Menurut Wulandari (2007:21) adapun kemudahan yang mempengaruhi penerimaan pengguna yaitu pengalaman, reputasi dan mekanisme support yang handal. Sehingga dapat pula disimpulkan bahwa kemudahan mempengaruhi penerimaan pengguna sebagai berikut:

a. Menggunakan teknologi sistem informasi tidak menyulitkan pengguna. b. Pengguna merasa yakin bahwa mudah untuk mengerjakan apa yang

diperlukan dengan sistem yang tersedia.

c. Pengguna merasa yakin bahwa mengerjakan tugas dengan teknologi sistem informasi berbasis komputer tidaklah memerlukan usaha keras.

2.2.7. Kondisi yang Memfasilitasi (facilitating condition)

2.2.7.1. Definisi Kondisi yang Memfasilitasi

(37)

teknologi informasi. Perilaku tidak dapat terjadi jika kondisi obyek lingkungan tidak mendukung.

2.2.7.2. Pengaruh Kondisi yang Memfasilitasi terhadap Penggunaan Teknologi Informasi

Pemanfaatan teknologi berhubungan dengan perilaku menggunakan teknologi tersebut untuk menyelesaikan tugas. Teori sikap dan perilaku yang dikemukakan oleh Triandis (1980) mengembangkan model faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi. Salah satu faktornya adalah kondisi yang memfasilitasi (facilitating condition).

Venkatesh et al. (2003) dalam Handayani (2007:7) menyatakan bahwa kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai mempunyai pengaruh pada karyawan.

Schultz dan Slevien (1975) dalam Sigatolang, dkk (2006:28) membuktikan bahwa kondisi yang mendukung pengguna teknologi informasi atau dukungan untuk pengguna teknologi informasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi. Sedangkan Thompson et al. (1991) menemukan tidak ada hubungan antara kondisi yang memfasilitasi pemakai dengan penggunaan teknologi informasi.

(38)

bahwa seseorang atau individu akan lebih mudah menerima atau menggunakan teknologi jika terdapat adanya faktor-faktor lain (seperti panduan atau petunjuk dan infrastruktur) yang membantunya dalam penggunaan teknologi tersebut sehingga ia dapat merasakan manfaat dari teknologi tersebut.

2.3. Kerangka Pikir

Berdasarkan uraian landasan teori di atas, maka kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Manfaat persepsian

(X1)

Kemudahan persepsian

(X2)

Kondisi yang memfasilitasi

(X3)

Uji statistik regresi linier berganda

Penggunaan teknologi informasi

(39)

27   

Berdasarkan kerangka pikir di atas yang dapat dikemukakan adalah analisis faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap penggunaan teknologi informasi :

Premis 1 : Individu akan menggunakan teknologi informasi jika mengetahui manfaat positif atas penggunaannya.

Premis 2 : Penggunaan teknologi informasi juga turut dipengaruhi oleh kemudahan penggunaan teknologi informasi, ini merupakan refleksi psikologis pengguna yang lebih bersikap terbuka terhadap sesuatu yang sesuai dengan apa yang dipahaminya dengan mudah. Kemudahan tersebut dapat mendorong seseorang untuk menerima menggunakan teknologi informasi.

Premis 3 : Kondisi-kondisi yang memfasilitasi pemakai terbukti mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan teknologi informasi.

2.4. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, permasalahan dan premis-premis yang telah di uraikan di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

H1 : Bahwa ada pengaruh manfaat persepsian, kemudahan persepsian, dan kondisi yang memfasilitasi terhadap penggunaan teknologi informasi.

(40)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan

teknologi informasi pada mahasiswa jurusan akuntansi UPN “Veteran”

Jawa Timur Surabaya ini menggunakan 2 variabel, yaitu variabel

dependen (variabel terikat) dan variabel independen (variabel bebas). Pola

hubungan diantara kedua variabel tersebut adalah hubungan sebab akibat

dimana hubungan variabel bebas mempunyai variabel terikat.

3.1.1. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada

suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan suatu arti, atau

menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang

diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut. (Nazir,

2003:126).

Definisi operasional dari masing-masing variabel tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Penggunaan Teknologi Informasi (Y)

Adalah sikap mahasiswa saat menggunakan teknologi informasi

(41)

persepsian (perceived ease of use), dan kondisi yang memfasikitasi

(facilitating condition).

Adapun indikator untuk mengukur penggunaan teknologi informasi

antara lain :

a. Berlandaskan pada kepercayaan (belief)

b. Intensitas (intention)

c. Perasaan (afektif)

d. Frekuensi penggunaan

2. Manfaat Persepsian (X1)

Adalah persepsian mahasiswa pada saat penggunaan suatu teknologi

informasi dipercaya akan mendatangkan manfaat yang dapat

meningkatkan kinerja dan prestasi kerja orang yang menggunakannya.

Adapun indikator variabel untuk manfaat persepsian adalah sebagai

berikut :

a. Menjadikan pekerjaan lebih mudah (make job easier)

b. Bermanfaat (useful)

c. Menambah produktifitas (increase productivity)

d. Mempertinggi efektivitas (enhance effectiveness)

e. Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance)

3. Kemudahan Persepsian (X2)

Adalah persepsi mahasiswa tentang kemudahan pada saat penggunaan

(42)

bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami dan

digunakan.(Wibowo).

Adapun indikatornya variabel untuk kemudahan persepsiannya adalah

sebagai berikut :

a. Komputer sangat mudah dipelajari.

b. Komputer mengerjakan dengan mudah apa yang diinginkan oleh

pengguna.

c. Keterampilan pengguna bertambah dengan menggunakan

komputer.

d. Komputer sangat mudah untuk dioperasikan.

e. Kemudahan untuk berinteraksi dengan komputer.

4. Kondisi yang Memfasilitasi (X3)

Menyatakan bahwa kondisi yang memfasilitasi meliputi faktor-faktor

obyektif yang dapat mempermudah pemakai dalam melakukan suatu

tindakan. Yaitu adanya sumber daya, panduan atau petunjuk dan

infrastruktur yang membantu mahasiswa dalam penggunaan teknologi

informasi.

3.1.2. Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert, sehingga

data yang diperoleh berupa data interval. Analisis dilakukan dengan

meminta responden untuk menyatakan pendapatnya tentang serangkaian

(43)

yang akan diteliti. Pertanyaan yang disajikan disusun atas pemikiran

peneliti sendiri serta berdasarkan hasil pengembangan dari penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Handayani (2007).

Pengukuran memakai lima tingkatan skor 1 sampai dengan 5,

dimana responden diminta untuk memberikan tanda (√) pada alternative

jawaban yang sesuai dengan masing-masing jawaban dengan ketentuan

berikut :

a. Sangat setuju (SS) diberi skor 5

b. Setuju (S) diberi skor 4

c. Ragu-ragu (RR) diberi skor 3

d. Tidak Setuju (TS) diberi skor 2

e. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1

(Sumber : Sugiyono, 2004:108)

Jumlah pertanyaan kuesioner :

Varibel Pertanyaan

Penggunaan Teknologi Informasi 7

Manfaat Persepsian 7

Kemudahan Persepsian 6

(44)

3.2. Teknik Penentuan Sampel

a. Populasi

Populasi merupakan kelompok subyek atau obyek yang memiliki

cirri-ciri atau karakteristik-karakteristik tertentu yang berbeda dengan

kelompok subyek atau obyek yang lain. (Sumarsono, 2004:44),

Populasi digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa regular S1

jurusan akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur angkatan tahun 2009

dengan jumlah sebanyak 209 mahasiswa.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari sebuah populasi, yang mempunyai ciri-ciri

dan karakteristik yang sama dengan populasi tersebut, karena itu

sebuah sampel harus merupakan representative dari sebuah populasi.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan cara simple random sampling, yaitu cara pengambilan

sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa

memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut

(Riduwan, 2004:58). Rumus teknik pengambilan sampel menggunakan

rumus dari Taro Yamane, yaitu sebagai berikut :

(45)

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel (n) untuk

mahasiswa jurusan akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur, yaitu :

n =

Jadi jumlah sampel sebesar 137 responden

3.3. Teknik Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis Data dan Sumber Data

Data yang diperoleh dalam penyusunan penelitian ini adalah :

1. Data primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan untuk penelitian dari

tempat actual terjadinya peristiwa (Sekaran, 206:77). Data primer

dalam penelitian ini adalah data dalam penyusunan dari mahasiswa

UPN “Veteran” Jawa Timur yang diambil dengan cara menyebarkan

kuesioner.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui sumber yang ada

(Sekaran, 2006:77). Data sekunder dalam penelitian in adalah jumlah

(46)

3.3.2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode simple random sampling. Teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan memberikan daftar

pertanyaan yang menyangkut dengan masalah penelitian kepada responden

dalam bentuk kuesioner, kemudian diberikan nilai/skor.

3.4. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 3.4.1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat

pengukur itu (kuesioner) mengukur apa yang diinginkan. Valid atau

tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor

yang diperoleh pada masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yang

diperoleh dari penjumlahan semua pertanyaan. Suatu butir atau pertanyaan

dikatakan valid, jika rhitung lebih besar dari rtabel dan nilai r positif (ghozali,

2009: 49). Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa:

1. Jika nilai rhitung > rtabel berarti pertanyaan valid

3.4.2. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2009:45) reliabilitas sebenarnya adalah alat

untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indicator dari variabel

(47)

responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu.

Pengukuran reliabilitas menggunakan uji statistic Cronbach Alpha

(α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

Cronbach Alpha > 0,60 (Ghozali, 2009:46).

3.5. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data

mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data

tersebut mengikuti sebaran normal atau tidak dapat dilakukan dengan

berbagai metode salah satunya dengan metode Kolmogorov-Smirnov

(K-S) (Sumarsono, 2004:40), uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis :

a) Jika nilai signifikan (nilai probabilitas) lebih kecil dari 5%, maka data

berdistribusi tidak normal.

b) Jika nilai signifikan (nilai probabilitas) lebih besar dari 5%, maka data

berdistribusi normal. (Sumarsono, 2004:43).

3.6. Uji Asumsi Klasik

a. Multikolonieritas

Multikolonieritas adalah terjadinya hubungan linear antar variabel

bebas dalam persamaan regresi linear berganda. Apabila ternyata ada

hubungan linear antar variabel bebas, maka persamaan regresi

(48)

Tujuan dari multikolonieritas adalah untuk menguji apakah ada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas

(independen) (Ggozali, 2009:95).

Salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

multikolonieritas yaitu dengan melihat besarnya nilai Variance

Inflation Factor (VIF).

VIF ini dapat dihitung dengan rumus :

Tolerance 1 VIF

Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang

tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Nilai Tolerance

yang umum dipakai adalah 0,01 atau sama dengan nilai VIF di bawah

10, maka tidak terjadi multikolonieritas. Apabila nilai VIF lebih tinggi

dari 10 maka akan terjadi multikolonieritas.

b. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain (Ghozali,2009:125). Maksud dari penyimpangan

heteroskedastisitas adalah varians variabel dalam model tidak sama

(konstan).

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas digunakan

(49)

a) Apabila nilai signifikan hitung (sig) > dari tingkat signifikan α=

0,05 berarti tidak terjadi heteroskedastisitas.

b) Apabila nilai signifikan hitung (sig) < dari tingkat signifikan α=

0,05 berarti terjadi heteroskedastisitas.

c. Autokolerasi

Menurut Sumodinigrat (2002:231) autokorelasi adalah korelasi

(hubungan) yang terjadi diantara anggota-anggota dari serangkaian

pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu (seperti pada data

runtun waktu atau time series data) atau yang tersusun dalam

rangkaian ruang (seperti pada data silang waktu atau cross sektional

data).

Uji autokorelasi menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-l (sebelumnya).

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu

berkaitan satu sama lain (Ghozali, 2009:99). Untuk mengetahui ada

atau tidaknya gejala autokorelasi maka perlu dilihat table criteria

Durbin Watson sebagai berikut:

Table 3.1 : Tabel Kriteria Durbin Watson

Durbin Watson Kriteria

0 < DW < dL Ada autokorelasi positif

dL < DW < dU Tanpa kesimpulan

dU < DW < 4 - dU Tidak ada autokorelasi

4 – dU < DW < 4 - dL Tanpa kesimpulan

(50)

3.7. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.7.1. Teknik Analis

Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan model regresi

linier berganda, karena tujuan penelitian ini adalah untuk menguji

pengaruh variabel independen (manfaat persepaian, kemudahan

persepsian, kondisi yang memfasilitasi) terhadap variabel dependen

(penggunaan teknologi informasi) yang dirumuskan sebagai berikut :

Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + e

(Suharjo, 2008:71)

Keterangan :

Y : penggunaan teknologi informasi

X1 : manfaat persepsian

X2 : kemudahan persepsian

X3 : kondisi yang memfasilitasi

β0 : konstanta

β1-β3 : koefisien regresi X1-X3

e : kesalahan baku

3.7.2. Uji Hipotesis

(51)

Uji ini dilakukan untuk melihat apakah model yang dianalisis

memiliki tingkat kelayakan model yang tinggi yaitu variabel-variabel

yang digunakan model untuk menjelaskan fenomena yang dianalisis.

H0 : β1 = β2 = β3 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara

variabel X1, X2 ,X3 terhadap Y).

Hi : β1 = β2 = β3 ≠ 0 (ada pengaruh yang signifikan antara variabel X1,

X2, X3 terhadap Y).

Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan (α) 0,05.

Kriteria pengujian sebagai berikut :

1) Jika nilai probabilitas > 0.05, maka H0 diterima dan Hi ditolak,

berarti tidak ada pengaruh yang signifikan X1, X2, X3 terhadap Y.

2) Jika nilai probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima,

berarti ada pengaruh yang signifikan X1, X2, X3 terhadap Y.

3.7..2.Uji t

Uji t dilakukan untuk menguji signifikan atau tidaknya pengaruh

X1,X2, X3 terhadap Y.

H0 : βi = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel X1, X2,

X3 terhadap Y).

Hi : βi ≠ 0 (ada pengaruh yang signifikan antara variabel X1, X2, X3

terhadap Y).

Keterangan : i = X1, X2, X3

(52)

37   

1. Nilai probabilitas > 0.05, maka H0 diterima dan Hi ditolak, berarti

tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel X1, X2, atau X3

terhadap Y.

2. Jika nilai probabilitas < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima,

berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel X1, X2, atau X3

terhadap Y.

(53)

BAB IV

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat UPN “Veteran” Jawa Timur

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur merupakan

salah satu lembaga pendidikan tinggi swasta di Indonesia yang berdiri sejak

5 Juli 1959. Selama kurun waktu 49 tahun, UPN “Veteran” Jawa Timur

telah mengalami berbagai perubahan status, yaitu:

a. Sejak Juli 1959 s/d 1965 Akademi Administrasi Perusahaan “Veteran”

Cabang Surabaya.

b. Pada 17 Mei 1968 Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional (PTPN)

“Veteran” Cabang Jawa Timur dengan 3 Fakultas (Ekonomi, Pertanian

dan Teknik Kimia), berdasarkan Surat Keputusan Kementerian

Transmigrasi, Urusan Veteran dan Demobilisasi.

c. Periode 1976-1994, terjadi peralihan status PTPN “Veteran” Cabang Jawa

Timur sebagai Perguruan Tinggi Kedinasan di-bawah Departemen

Pertahanan Keamanan RI.

d. Periode tahun 1977, terjadi perubahan nama PTPN “Veteran” Cabang

Jawa Timur menjadi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Cabang Jawa Timur

e. Sejak tahun akademik 1994/1995 penyelenggaraannya dilakukan secara

(54)

f. Berdasarkan Surat keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi

No. 001/BAN-PT/Ak-1/VIII/1998 tanggal 11 Agustus 1998 telah

memperoleh status terakreditasi penuh untuk semua Jurusan/Program

studi.

g. Pada awal tahun akademik 2005/2006 jumlah mahasiswa yang terdaftar

mencapai 12.500 orang, yang berasal dari SMU Negeri/Swasta, SMK

Negeri/Swasta, Instansi Pemerintah dan swasta yang berasal dari

dalam/luar wilayah Propinsi Jawa Timur. Sampai dengan akhir tahun

2005, UPN “Veteran” Jawa Timur telah meluluskan Sarjana S-1 sejumlah

25.000 orang.

h. Sejak bulan Desember 2007, dengan disatukannya beberapa yayasan di

bawah Departemen Pertahanan RI, maka pembinaan UPN "Veteran" Jawa

Timur beralih di bawah Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan

Perumahan (YKPP).

Saat ini UPN “Veteran” Jawa Timur telah memiliki lima (5) Fakultas

dan Program Pascasarjana dengan delapan belas (18) Program Studi/Jurusan

sebagai berikut :

1. Fakultas Ekonomi, dengan 3 program studi, sebagai berikut:

a. Ekonomi Pembangunan (Akreditasi B).

b. Manajemen (Akreditasi B).

(55)

2. Fakultas Pertanian, dengan 2 program studi, sebagai berikut:

a. Agriteknologi (Akreditasi B).

b. Agribisnis (Akreditasi B).

3. Fakultas Teknologi, dengan 2 program studi, sebagai berikut:

a. Teknik Kimia (Akreditasi B).

b. Teknik Industri (Akreditasi A).

c. Teknik Pangan (Akreditasi A).

d. Teknik Informatika (Akreditasi B).

4. Fakultas Ilmu Sosial Politik, dengan 3 program studi, sebagai

berikut:

a. Administrasi Publik (Akreditasi B).

b. Administrasi Bisnis (Akreditasi A).

c. Ilmu Komunikasi (Akreditasi B).

5. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, dengan 3 program studi,

sebagai berikut:

a. Teknik Arsitektur (Akreditasi B).

(56)

c. Teknik Sipil (Akreditasi B).

6. Fakultas Hukum, dengan jurusan Ilmu Hukum (Akreditasi A)

7. Pasca Sarjana (S-2), dengan 3 program studi, sebagai berikut:

a. Manajemen Agribisnis (Akreditasi B).

b. Manajemen (Akreditasi B).

c. Akuntansi (Akreditasi B).

Pelaksanaan tata karma mahasiswa di lingkungan UPN”Veteran”

Jawa Timur yang sesuai dengan PP No.60 tahun 1999 tentang Pendidikan

Tinggi, yaitu diberlakukannya tata tertib kehidupan kampus, tata tertib ujian,

ketentuan pemilihan lembaga kemahasiswaan yang pada prinsipnya

mengatur perilaku mahasiswa guna menunjang tercapainya tujuan

pendidikan tinggi seperti yang diisyaratkan di dalam PP No.60 tahun 1999

tersebut.

4.1.2 Gambaran Umum Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jawa Timur

Hingga saat ini Fakultas Ekonomi terdiri dari 3 program studi yaitu

Manajemen, Akuntansi, dan Ilmu Studi Pembangunan. Manajemen dan

Ilmu Studi Pembangunan memiliki status akreditasi B, sedangkan Akuntansi

(57)

4.1.3 Visi, Misi dan Tujuan UPN “Veteran” Jawa Timur

Visi

Sebagai pusat keunggulan dalam proses belajar mengajar dalam bidang

ilmu akuntansi dengan reputasi terpuji bagi dunia akademik dan praktis

dalam menghadapi dinamika.

Misi

1. Menyiapkan dan mencetak tenaga profesional di bidang akuntansi

yang memiliki jiwa kepemimpinan dengan kemampuan intelektual

yang tinggi dan mampu berkarya pada jenjang profesional.

2. Menyiapkan dan mencetak tenaga profesional di bidang akuntansi

yang siap menjadi tulang punggung dalam pengelolaan perusahaan

yang memerlukan penataan diri secara terus menerus guna

meningkatkan kinerjanya.

3. Menyiapkan dan mencetak tenaga profesional yang mempunyai

komitmen terhadap nilai etika, budaya, kewirausahaan dan orientasi

global.

Tujuan :

Menunjang pembangunan nasional di bidang pendidikan tinggi dalam

rangka terciptanya sumber daya manusia yang cakap, profesional, beriman,

(58)

jawab dan pengabdian yang tinggi serta rasa kepedulian terhadap

kesejahteraan masyarakat.

4.2. Penyajian Data

Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau

menggambarkan tanggapan responden terhadap masing – masing variabel

penelitian. Sesuai dengan penjelasan pada bab sebelumnya, diketahui bahwa

variabel bebas (X) yang digunakan adalah Manfaat Persepsian, Kemudahan

Persepsian, dan Kondisi Yang Memfasilitasi, sedangkan variabel terikat (Y)

yang digunakan adalah Penggunaan Teknologi Informasi. Adapun hasil

analisa terhadap data penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Deskripsi Variabel Manfaat Persepsian (X1)

Hasil kuesioner dari responden mengenai variabel Manfaat Persepsian dapat

disajikan sebagaimana pada tabel 4.1 berikut :

Item Indikator 1 2 3 4 5 Total Penggunaan teknologi

informasi membantu saya menyelesaikan tugas-tugas kuliah dengan lebih mudah

13 42 26 47 9 137 X1.1

Prosentase (%) 9,5 % 30,7 % 19 % 34,3 % 6,6 % 100 % Penggunaan teknologi

informasi membantu saya menyelesaikan tugas-tugas kuliah lebih cepat

18 30 30 55 4 137 X1..2

Prosentase (%) 13,1 21,9 % 21,9 % 40,1 % 2,9 % 100 % Melalui penggunaan

(59)

dalam mencari informasi tambahan

Prosentase (%) 2,9 % 10,2 % 19,7 % 63,5 % 3,6 % 100 % Melalui penggunaan

teknologi informasi dapat meningkatkan pengetahuan teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan kualitas output tugas saya

5 12 36 71 13 137

Prosentase (%) 3,6 % 8,8 % 26,3 % 51,8 % 9,5 % 100 % X1..7 Berbagai macam tugas saya

dapat terselesaikan dengan baik melalui penggunaan teknologi informasi

11 19 31 67 9 137

Prosentase (%) 8 % 13,9 % 22,6 % 48,9 % 6,6 % 100 %

Sumber : Lampiran 4 dan 5

Berdasarkan tabel 4.1 diatas dikeyahui bahwa :

1). Untuk indikator ”Penggunaan teknologi informasi membantu saya

menyelesaikan tugas-tugas kuliah dengan lebih mudah” sebagaian besar

responden menjawab setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 47

responden atau sebesar 34,3 %.

2). Untuk indikator ” Penggunaan teknologi informasi membantu saya

menyelesaikan tugas-tugas kuliah lebih cepat” sebagaian besar responden

menjawab setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 55 responden atau

sebesar 40,1 %.

3). Untuk indikator ” Melalui penggunaan teknologi informasi saya mendapatkan

(60)

menjawab setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 52 responden atau

sebesar 38 %.

4). Untuk indikator Melalui penggunaan teknologi informasi, sya dapat

menghemat waktu dalam mencari informasi tambahan” sebagaian besar

responden menjawab setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 87

responden atau sebesar 63,5 %.

5). Untuk indikator ” Melalui penggunaan teknologi informasi dapat

meningkatkan pengetahuan saya” sebagaian besar responden menjawab setuju

dengan jumlah masing – masing sebanyak 71 responden atau sebesar 51,8 %.

6). Untuk indikator ” Melalui penggunaan teknologi informasi dapat

meningkatkan kinerja dan kualitas output tugas saya” sebagaian besar

responden menjawab setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 71

responden atau sebesar 51,8 %.

7). Untuk indikator ” Berbagai macam tugas saya dapat terselesaikan dengan baik

melalui penggunaan teknologi informasi” sebagaian besar responden

menjawab sangat setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 67

responden atau sebesar 48,9 %

b. Deskripsi Variabel Kemudahan Persepsian (X2)

Hasil kuesioner dari responden mengenai variabel Kemudahan Persepsian

dapat disajikan sebagaimana pada tabel 4.2 berikut :

Item Indikator 1 2 3 4 5 Total

Teknologi yang saya gunakan mudah dipelajari

5 38 24 54 16 137 X2.1

Prosentase (%) 3,6 % 27,7 % 17,5 % 39,4 % 11,7 % 100 %

X2.2

Teknologi yang saya

(61)

Prosentase (%) 10,2 % 18,2 % 24,8 % 42,3 % 4,4 % 100 % Teknologi yang saya

gunakan mudah dipahami 14 27 26 62 8 137

teknologi informasi tidak memerlukan banyak

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dikeyahui bahwa :

1). Untuk indikator ” Teknologi yang saya gunakan mudah dipelajari” sebagaian

besar responden menjawab setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak

54 responden atau sebesar 39,4 %.

2). Untuk indikator ” Teknologi yang saya gunakan mudah dioperasikan”

sebagaian besar responden menjawab setuju dengan jumlah masing – masing

sebanyak 58 responden atau sebesar 42,3 %.

3). Untuk indikator ” Teknologi yang saya gunakan mudah dipahami” sebagaian

besar responden menjawab setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak

(62)

4). Untuk indikator ” Teknologi informasi mempermudah saya dalam

menyelesaikan tugas” sebagaian besar responden menjawab setuju dengan

jumlah masing – masing sebanyak 67 responden atau sebesar 48,9 %.

5). Untuk indikator ” Kemudahan penggunaan teknologi informasi mempelancar

tugas-tugas kuliah saya” sebagaian besar responden menjawab setuju dengan

jumlah masing – masing sebanyak 55 responden atau sebesar 40,1 %.

6). Untuk indikator ” Interaksi dengan teknologi informasi tidak memerlukan

banyak usaha mental” sebagaian besar responden menjawab tidak setuju

dengan jumlah masing – masing sebanyak 36 responden atau sebesar 26,3 %.

c. Deskripsi Variabel Kondisi Yang Memfasilitasi (X3)

Hasil kuesioner dari responden mengenai variabel Kondisi Yang

Memfasilitasi dapat disajikan sebagaimana pada tabel 4.3 berikut :

Item Indikator 1 2 3 4 5 Total

Saya memiliki sumber daya teknologi informasi untuk menyelesaikan tugas

14 16 17 73 17 137 X3.1

Prosentase (%) 10,2 % 11,7 % 12,4 % 53,3 % 12,4 % 100 % Tersedianya teknologi

informasi kampus bagi saya untuk pencarian informasi dan penyelesaian tugas kuliah

24 37 32 32 12 137 X3..2

Prosentase (%) 17,5 % 27 % 23,4 % 23,4 % 8,8 % 100 % Saya memiliki pengetahuan

yang diperlukan untuk dapat menggunakan teknologi informasi

18 30 30 55 4 137 X3..3

(63)

teknologi informasi

Prosentase (%) 10,2 % 11,7 % 12,4 % 53,3 % 12,4 % 100 % Tersedia instruktur khusus bagi

saya untuk membantu dalam menggunakan teknologi

Tersedia buku panduan bagi saya tentang penggunaan teknologi informasi

18 32 29 55 4 137

Prosentase (%) 13,1% 22,6 % 21,2 % 40,1 % 2,9 % 100 %

Sumber : Lampiran 8 dan 9

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dikeyahui bahwa :

1). Untuk indikator ” Saya memiliki sumber daya teknologi informasi untuk

menyelesaikan tugas” sebagaian besar responden menjawab setuju dengan

jumlah masing – masing sebanyak 73 responden atau sebesar 53,3 %.

2). Untuk indikator ” Tersedianya teknologi informasi kampus bagi saya untuk

pencarian informasi dan penyelesaian tugas kuliah” sebagaian besar responden

menjawab tidak setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 37

responden atau sebesar 27 %.

3). Untuk indikator ” Saya memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk dapat

menggunakan teknologi informasi” sebagaian besar responden menjawab

setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 55 responden atau sebesar

40,1 %.

4). Untuk indikator ” Tersedia pelatihan kampus bagi saya untuk menggunakan

teknologi informasi” sebagaian besar responden menjawab setuju dengan

jumlah masing – masing sebanyak 73 responden atau sebesar 53,3 %.

5). Untuk indikator ” Tersedia instruktur khusus bagi saya untuk membantu dalam

(64)

tidak setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 41 responden atau

sebesar 29,9 %.

6). Untuk indikator ” Tersedia buku panduan bagi saya tentang penggunaan

teknologi informasi” sebagaian besar responden menjawab setuju dengan

jumlah masing – masing sebanyak 55 responden atau sebesar 40,1 %.

e. Deskripsi Variabel Penggunaan Teknologi Informasi (Y)

Hasil kuesioner dari responden mengenai variabel Penggunaan Teknologi

Informasi dapat disajikan sebagaimana pada tabel 4.5 berikut :

Item Indikator 1 2 3 4 5 Total

Saya percaya bahwa semua tugas dan informasi yang diinginkan dapat terpenuhi dengan penggunaan Teknologi Informasi

5 38 24 54 16 137 Y1.1

Prosentase (%) 3,6 % 27,7 % 17,5 % 39,4 % 11,7 % 100 % Saya Merasa senang

berinteraksi dengan Teknologi Informasi

9 21 28 56 23 137 Y1.2

Prosentase (%) 6,6 15,3 % 20,4 % 40,9 % 16,8 % 100 % Saya akan menggunakan

Teknologi Informasi untuk penyelesaian tugas dan pencairan informasi

8 25 28 65 11 137 Y1..3

Prosentase (%) 5,8 % 18,2 % 20,4 % 47,4 % 8 % 100 %

Y1.4

Sekalipun saya telah lulus, saya akan tetap menggunkan

(65)

kebutuhan mengenai informasi

Prosentase (%) 10,2 % 11,7 % 12,4 % 53,3 % 12,4 % 100 % Saya menggunakan teknologi

informasi selama hari-hari perkulihan termasuk liburan

14 21 29 57 16 137 Y1..5

Prosentase (%) 10,2 15,3 % 21,2 % 41,6 % 11,7 % 100 % Intensitas saya dalam

menggunakan teknologi informasi 30 menit dalam 1 kali penggunaan

20 41 25 34 17 137 Y1.6

Prosentase (%) 14,6 % 29,9 % 18,2 % 24,8 % 12,4 % 100 % Y1.7 Secara keseluruhan saya merasa

puas dengan kinerja teknologi informasi

24 36 32 33 12 137

Prosentase (% 17,5 % 11,7 % 12,4 % 53,3 % 12,4 % 100 %

Sumber : Lampiran 2 dan 3

Berdasarkan tabel 4.5 diatas diketahui bahwa :

1). Untuk indikator ” Saya percaya bahwa semua tugas dan informasi yang

diinginkan dapat terpenuhi dengan penggunaan Teknologi Informasi”

sebagaian besar responden menjawab setuju dengan jumlah masing – masing

sebanyak 54 responden atau sebesar 39,4 %.

2). Untuk indikator ” Saya Merasa senang berinteraksi dengan Teknologi

Informasi” sebagaian besar responden menjawab setuju dengan jumlah masing

– masing sebanyak 56 responden atau sebesar 40,9 %.

3). Untuk indikator ” Saya akan menggunakan Teknologi Informasi untuk

penyelesaian tugas dan pencairan informasi” sebagaian besar responden

menjawab setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 65 responden atau

sebesar 47,4 %.

4). Untuk indikator ” Sekalipun saya telah lulus, saya akan tetap menggunkan

teknologi informasi untuk kebutuhan mengenai informasi” sebagaian besar

responden menjawab setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 73

(66)

5). Untuk indikator ” Saya menggunakan teknologi informasi selama hari-hari

perkulihan termasuk liburan” sebagaian besar responden menjawab setuju

dengan jumlah masing – masing sebanyak 57 responden atau sebesar 41,6 %.

6). Untuk indikator ” Intensitas saya dalam menggunakan teknologi informasi 30

menit dalam 1 kali penggunaan” sebagaian besar responden menjawab tidak

setuju dengan jumlah masing – masing sebanyak 41 responden atau sebesar

29,9 %.

7). Untuk indikator ” Secara keseluruhan saya merasa puas dengan kinerja

teknologi informasi” sebagaian besar responden menjawab tidak setuju

dengan jumlah masing – masing sebanyak 36 responden atau sebesar 26,3 %.

4.3. Hasil uji validitas dan reliabilitas

Untuk menyakinkan bahwa data dalam penelitian ini valid dan dapat

dipercaya, maka dilakukan uji reliabilitas.

Uji validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi

Product moment, penggunaan korelasi ini untuk menguji validitas yaitu secara

statistik angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan angka kritis

tabel korelasi. Suatu pertanyaan dianggap valid apabila koefisien korelasi lebih

besar dari nilai kritis, sebaliknya pertanyaan dianggap tidak valid atau dinyatakan

gugur apabila koefisien korelasinya lebih kecil dari nilai kritis, seperti tabel 4.5.

Gambar

Gambar 2.2.4. Proses Perseptual
Table 3.1 : Tabel Kriteria Durbin Watson
tabel korelasi. Suatu pertanyaan dianggap valid apabila koefisien korelasi lebih
Tabel 4.6 Validitas Masing – masing Item Variabel Penggunaan Teknologi Informasi
+6

Referensi

Dokumen terkait

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabilitas iklim (suhu, kelembaban, curah hujan, hari hujan) dengan insiden DBD di Kota

BPRS Artha Mas Abadi itu sendiri adalah nasabah (Muqtaridh) tidak bisa mengembalikan pinjaman. Hal ini dikarenakan nasabah menggunakan dana qardh tersebut

telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen (S.M.) pada Program Studi

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa implementasi kebijakan dan profesionalisme secara umum belum sepenuhnya berjalan sesuai harapan organisasi sehingga pelaksanaannya

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir yang berjudul

antara dukungan sosial terhadap kecemasan masa depan anak pada orang tua. yang memiliki anak retardasi mental di SLB C

Dari data pengujian sifat fisik dan kimia hasil penelitian campuran dapat diketahui bahwa rasio campuran minyak yang memiliki performansi pembakaran mendekati

Bab III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, membahas mengenai hasil penelitian mengenai akibat hukum dibuatnya perjanjian pengikatan jual beli tanah dan bangunan