• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Aplikasi Pengelolaan Dan Monitoring Dana Sumbangan Pada Yayasan Bina'muwahhidin.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Aplikasi Pengelolaan Dan Monitoring Dana Sumbangan Pada Yayasan Bina'muwahhidin."

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PENGELOLAAN DAN

MONITORING DANA SUMBANGAN PADA YAYASAN

BINA’MUWAHHIDIN

TUGAS AKHIR

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

MUHAMMAD CHOLIQ 12410100163

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

DANA SUMBANGAN PADA YAYASAN BINA’MUWAHHIDIN

Diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan

Program Sarjana Komputer

Oleh:

Nama : Muhammad Choliq

NIM : 12.41010.0163

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Sistem Informasi

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(3)

x

ABSTRAKSI ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ...xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan ... 5

1.5 Manfaat ... 5

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi dan Aplikasi ... 8

2.1 Sistem ... 8

2.2 Sistem Informasi ... 8

2.3 Aplikasi ... 9

2.2 System Development Life Cycle (SDLC) ... 10

2.3 Analisis dan Perancangan Sistem ... 12

2.4 Pengelolaan ... 14

2.5 Monitoring ... 14

(4)

xi

2.7.2 Yayasan Bina’Muwahiddin ... 17

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ... 26

3.1 Analisa Sistem ... 26

3.1.1 Identifikasi Masalah ... 26

3.1.2 Analisis Masalah ... 29

3.1.3 Analisa Kebutuhan Non Fungsional ... 30

3.1.4 Analisa Kebutuhan Pengguna ... 31

3.2 Perancangan Sistem ... 33

3.2.1 Block Diagram ... 33

3.2.2 System Flow ... 37

3.2.3 Diagram berjenjang ... 43

3.2.4 Data Flow Diagram (DFD) ... 43

3.2.5 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 48

3.2.6 Desain Antar Muka ... 50

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM ... 55

4.1 Kebutuhan Sistem ... 55

4.1.1 Kebutuhan Hardware (Perangkat Keras) ... 55

4.1.2 Kebutuhan Software (Perangkat Lunak) ... 56

4.2 Implementasi Sistem ... 56

4.2.1 Halaman Login ... 56

4.2.2 Halaman Pendaftaran Donatur ... 57

(5)

xii

4.2.3.3 Halaman Master Lokasi Tanah ... 61

4.2.3.4 Halaman Master Anak Yatim ... 62

4.2.3.5 Halman Sumbangan ... 63

4.2.3.6 Halaman Transaksi Proyek ... 64

4.2.3.7 Halaman Table data jenis program sumbangan ... 65

4.2.3.8 Halaman Table data donatur ... 66

4.2.3.9 Halaman Table data lokasi tanah ... 66

4.2.3.10 Halaman Table data anak yatim ... 67

4.2.4 Halaman Utama Donatur ... 68

4.2.4.1 Halaman List Sumbangan ... 69

4.2.4.2 Halaman Sumbangan Donatur ... 70

4.2.4.3 Halaman History Sumbangan ... 70

4.2.4.4 Laporan Sumbangan ... 71

4.2.4.4 Laporan Proyek Sumbangan ... 71

4.2.5 Halaman Utama Penagung Jawab Proyek ... 72

4.2.5.1 Halaman Proyek ... 73

4.2.5.2 Halaman Rencana Proyek ... 73

4.2.5.3 Halaman Time Schedule Proyek (TSP) ... 74

4.2.5.4 Halaman Pelaporan dana sumbangan ... 75

4.2.6 Halaman Utama Direktur ... 76

4.2.6.1 Halaman Dashboard donatur ... 77

(6)

xiii

4.2.6.5 Halaman Monitoring Proyek ... 79

4.2.6.6 Halaman Laporan Sumbangan ... 80

4.3 Uji Coba Perangkat Lunak ... 81

4.3.1 Uji Coba Form Login ... 81

4.3.2 Uji Coba Form Master Jenis Sumbangan Dan Tablenya ... 83

4.3.3 Uji Coba master pendaftaran donatur dan tablenya ... 84

4.3.4 Uji Coba master lokasi tanah dan tabelnya ... 85

4.3.5 Uji Coba master anak yatim dan tabelnya ... 86

4.3.6 Uji Coba Halaman Sumbangan Seketaris ... 87

4.3.7 Uji Coba Transaksi Proyek ... 88

4.3.8 Uji Coba List Sumbangan ... 89

4.3.9 Uji Coba Form Sumbangan Donatur ... 90

4.3.10 Uji Coba History Sumbangan ... 91

4.3.11 Uji Coba Laporan Sumbangan ... 92

4.3.12 Uji Coba Form Proyek Dan tablenya ... 93

4.3.13 Uji Coba Form Rencana Proyek ... 95

4.3.14 Uji Coba Time Schedule Proyek ... 96

4.3.15 Uji Coba pelaporan proyek ... 96

4.3.16 Uji Coba Halaman utama direktur ... 97

4.3.17 Uji Coba Halaman Dashboard donatur ... 98

4.3.18 Uji Coba Halaman Dashboard sumbangan ... 98

(7)

xiv

BAB V Penutup ...100

5.1 Kesimpulan ...100

5.2 Saran ...100

(8)

xv

Gambar 2. 1 Prosedur Pengelolahan Data ...9

Gambar 2. 2 Lima Komponen Sistem Informasi ...9

Gambar 2. 3 Tahapan membangun sistem informasi (Hartono, 2004) ...11

Gambar 3. 1 System Flow Administrasi Proyek ...27

Gambar 3. 2 Diagram Block ...34

Gambar 3. 3 Sistem Flow data master ...38

Gambar 3. 4 Sistem Flow pendaftaran ...39

Gambar 3. 5 Sistem Flow sumbangan ...40

Gambar 3. 6 Sistem Flow pengelolaan sumbangan ...41

Gambar 3. 7 Sistem Flow monitoring sumbangan ...42

Gambar 3. 8 Diagram Jenjang ...43

Gambar 3. 9 Contex Diagram ...44

Gambar 3. 10 DFD Level 0 ...45

Gambar 3. 11 DFD Level 1 Pendaftaran ...46

Gambar 3. 12 DFD Level 1 Sumbangan ...46

Gambar 3. 13 DFD Level 1 Pengelolaan sumbangan ...47

Gambar 3. 14 DFD Level 1 Proses Monitoring ...48

Gambar 3. 15 CDM Aplikasi pengelolaan dan monitoring dana sumbangan...49

Gambar 3. 16 PDM Aplikasi pengelolaan dan monitoring dana sumbangan ...50

Gambar 3. 17 Halaman Utama ...51

Gambar 3. 18 Form Master Jenis Sumbangan ...51

(9)

xvi

Gambar 3. 21 Aproval Data Sumbangan ...53

Gambar 3. 22 Time Schedule Proyek ...53

Gambar 3. 23 Grafik Kurva-S ...54

Gambar 4. 1 Halaman Login ...57

Gambar 4. 2 Halaman Pendaftaran ...58

Gambar 4. 3 Halaman Utama sekertais ...59

Gambar 4. 4 Halaman Master Jenis Sumbangan ...60

Gambar 4. 5 Halaman Master pendaftaran donatur ...61

Gambar 4. 6 Halaman Master Lokasi Tanah ...62

Gambar 4. 7 Halaman Master Anak yatim...63

Gambar 4. 8 Halaman Aproval sumbangan ...64

Gambar 4. 9 Halaman Transaksi Proyek...65

Gambar 4. 10 Halaman tabel data jenis program ...65

Gambar 4. 11 Halaman tabel donatur ...66

Gambar 4. 12 Halaman tabel lokasi tanah ...67

Gambar 4. 13 Halaman tabel anak yatim ...68

Gambar 4. 14 Halaman utama donatur ...69

Gambar 4. 15 Halaman list sumbangan ...69

Gambar 4. 16 Halaman sumbangan donatur ...70

Gambar 4. 17 Halaman history sumbangan ...71

Gambar 4. 18 Halaman laporan sumbangan ...71

(10)

xvii

Gambar 4. 21 Halaman proyek ...73

Gambar 4. 22 Halaman RAB proyek ...74

Gambar 4. 23 Halaman TSP...75

Gambar 4. 24 Halaman pelaporan proyek...76

Gambar 4. 25 Halaman utama direktur ...77

Gambar 4. 26 Halaman dashboard donatur ...77

Gambar 4. 27 Halaman dashboard sumbangan ...78

Gambar 4. 28 Halaman approval sumbangan ...79

Gambar 4. 29 Halaman detil proyek ...79

Gambar 4. 30 Halaman Monitoring sumbangan ...80

(11)

xviii

Table 3. 1 Analisa Permasalahan ... 29

Table 3. 2 Kebutuhan Pengguna ... 33

Table 4. 1 Kebutuhan Hardware ... 55

Table 4. 2 Kebutuhan Software ... 56

Table 4. 3 Hasil Uji Form Login ... 81

Table 4. 4 Hasil Uji Form Master Jenis Sumbangan ... 83

Table 4. 5 Hasil Uji Form Master Jenis Sumbangan ... 84

Table 4. 6 Hasil Uji Form Master lokasi tanah ... 85

Table 4. 7 Hasil Uji Form Master anak yatim ... 86

Table 4. 8 Hasil Uji Halaman sumbangan sekertaris ... 87

Table 4. 9 Hasil Uji Transaksi proyek ... 88

Table 4. 10 Hasil Uji list sumbangan ... 89

Table 4. 11 Hasil Uji form sumbangan donatur ... 90

Table 4. 12 Hasil Uji history sumbangan ... 91

Table 4. 13 Hasil Uji laporan sumbangan ... 92

Table 4. 14 Hasil Uji form proyek ... 93

Table 4. 15 Hasil Uji form rencana proyek ... 95

Table 4. 16 Hasil Uji Time Schedule Proyek ... 96

Table 4. 17 Hasil Uji pelaporan proyek ... 96

Table 4. 18 Hasil Coba halaman utama direktur ... 97

Table 4. 19 Hasil Coba halaman Dashboard donatur ... 98

(12)

xix

Table 4. 22 Hasil Uji Laporan Sumbangan ... 99

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Yayasan Bina’ Muwahhidin merupakan lembaga Islam nirlaba yang

mendarma baktikan kinerjanya untuk kepentingan masyarakat muslim, khususnya

masyarakat muslim yang tinggal di pinggiran yang mengalami proses degradasi

(kemunduran atau kemerosotan). Degradasi baik dalam konteks agama, pendidikan,

sosial, budaya dan ekonomi. Yayasan Bina’ Muwahhidin berdiri pada tahun 2010.

Yayasan yang dikelola 32 pengurus ini memiliki kantor di Jakarta dan Surabaya.

Program-program sumbangan yang menjadi bidang yang digarap yayasan Bina’

Muwahhidin di antaranya: Pembangunan Masjid atau pondok pesantren,

Pembangunan sumur, Santunan anak yatim, Pembuatan Perpustakaan, Pembagian

Mushaf dan Program Dakwah. Bagi yayasan masjid merupakan basis dan fokus

untuk pemberdayaan masyarakat muslim. Dengan bersinergi dengan

masjid-masjid, maka akan tercipta pemberdayaan masyarakat muslim secara rill dan

konkret.

Yayasan Bina’ Muwahhidin dapat beroperasi karena adanya donatur yang

mempercayakan sumbangannya tersebut kepada yayasan tersebut. Saat ini donatur

yang sudah terdaftar diyayasan berjumlah 350 donatur, yang berasal dari indonesia

sebanyak 13 dan sisanya berasal dari Arab saudi. Dari 350 donatur yang terdaftar

tersebut mereka dapat berkali-kali memberikan sumbangannya kepada yayasan.

Dari hasil survei yang dilakukan peneliti pada tahun 2012 - 2015 jumlah sumbangan

(14)

riyal menjadi sebanyak 3386 sumur, pembangunan masjid dengan total sumbanga

13.260.487 riyal menjadi 216 masjid, sedangkan untuk mushaf alquran dengan total

sumbangan 702.262 riyal ada sebanyak 546paket.

Untuk melakukan sumbangan donatur harus sudah terdaftar terlebih dahulu

untuk pendaftarannya donatur mendaftar kepada perantara atau marketing yang

bekerja untuk yayasan. Perantara tersebut akan menyalurkan data pendaftaran dan

dana sumbangan yang diberikan oleh donatur kepada yayasan. Untuk melakukan

sumbangan donatur harus memilih program sumbangan yang ada. Setelah itu

donatur menyerahkan uang sumbangannya kepada perantara dan nantinya perantara

akan menyerahkan uang sumbangan kepada yayasan. Untuk besar sumbangan

setiap program-program yang ada sudah ditentukan oleh yayasan. Untuk

pembangunan program masjid dana sumbangannya berbeda-beda untuk setiap

masjidnya tergantung donatur menginginkan bangunan masjid yang besar atau

sederhana. untuk lokasi pembangunannya tidak sembarangan yayasan harus

mensurvei terlebih dahulu agar nantinya masjid yang sudah dibangun bisa makmur

dengan kegiatan sholat berjamma’ah dan kegiatan islam lainnya. Program

pembangunan sumur biayanya juga tergantung besar kecil sumur tersebut dan

lokasinya juga disurvei terlebih dahulu agar dampak dari pembangunan sumur

tersebut bisa dirasakan. Untuk santunan terhadap anak yatim yayasan sudah

memiliki anak yatim sendiri yang akan dibinah oleh pembinah yang ditunjuk oleh

yayasan dan setiap daerah memiliki pembina sendiri-sendiri. Untuk program

dakwah hanya pelengkap dari pembangunan masjid setelah masjid jadi masjid

tersebut akan dikirim da’i dari yayasan untuk menjadi imam dan mendidik warga

(15)

Kunci sukses organisasi yayasan adalah kemampuan menjaga kepercayaan

donatur sehingga yayasan harus benar-benar menjaga kepercayaan atau amanah

yang di berikan oleh donatur tersebut. Untuk menjaga kepercayaan tersebut

yayasan akan mengirim laporan penyaluran sumbangan kepada donatur. Karena

proses adminstrasi yang ada saat ini masih manual dan tidak tersistem sehingga

terjadi banyak masalah seperti terlambat dan kesalahan dalam pembuatan laporan

penyaluran sumbangan untuk donatur, proses pendaftaran dan proses donatur

menyalurkan sumbangannya masih panjang harus melalui perantara terlebih

dahulu sehingga menjadi kurang efektif. Kurang terkontrolnya program-program

sumbangan yang sedang dikerjakan yayasan dan terkadang ada sumbangan yang

belum dilaporkan. Karena kesalahan tersebut donatur bisa menjadi tidak percaya

dengan yayasan dan hal tersebut berdampak bagi donatur tidak akan menyumbang

lagi kepada yayasan dan donatur bisa melaporkan yayasan kepada polisi atas

kesalahannya tidak melaporkan penyaluran sumbangan tersebut. Jika masalah

tersebut tidak segera diatasi yayasan akan kehilangan kepercayaan dari donatur dan

juga akan bisa di tuntut oleh donatur karena penipuan dana sumbangan.

Berdasarkan pada permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka solusi

yang disarankan adalah pembuatan aplikasi pengelola’an dan monitoring dana

sumbangan yang dapat memberikan laporan pada pihak donatur, calon donatur

serta pihak perantara penyalur donatur secara akurat. Aplikasi ini juga dapat

membantu yayasan untuk melakukan pengelolaan dana sumbangan dan

memonitoring penyaluran dana sumbangan secara terkomputerisasi. Aplikasi ini

akan dibuat berbasis web sehingga aplikasi ini bisa digunakan oleh petugas

(16)

daerah-daerah pelaksanaan program dan juga para donatur yang banyak berada di Arab

Saudi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan

permasalahan bagaimana membangun dan merancang aplikasi pengelolaan dan

monitoring dana sumbangan yang dapat memberikan laporan dengan tepat serta

dapat memonitoring pekerjaan program sumbangan pada Yayasan Bina’

Muwahhidin.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut di atas, maka di dalam

penelitian ini penulis memberikan batasan masalah terfokus pada masalah yang

akan dibahas mengenai segala hal yang berkaitan dengan aplikasi pengelolaan

dana sumbangan pada Yayasan Bina’ Muwahhidin yaitu :

1. Pengelolaan data donatur dan sumbangan donatur pada desain aplikasi ini

meliputi pendaftaran donatur baru dan pencatatan data sumbangan yang

diberikan.

2. Program hanya untuk proses pengelolaan dana sumbangan saja tidak sampai

pencatatan uang keluar masuk secara terperinci dari program yang

dikerjakan.

3. Program hanya dapat memonitoring penyaluran dana sumbangan dan

perkembangan proyek penyaluran dana sumbangan yang dikerjakan oleh

yayasan.

4. Tidak membahas rencana angaran biaya secara terperinci dan tidak

(17)

1.4 Tujuan

Tujuan dari pembuatan aplikasi pengelolaan dana sumbangan pada

Yayasan Bina’ Muwahhidin ini adalah :

1. Untuk merancang aplikasi pengelolaan dana sumbangan pada yayasan

Bina’ Muwahhidin yang baik bagi yayasan sehingga membantu

memudahkan proses pengelolaan dana sumbangan.

2. Untuk membantu dalam proses monitoring program-program yang digarap

oleh yayasan dan mempermudah donatur untuk mendapatkan hasil laporan

dari yayasan.

3. Menghasilkan laporan dari bagian pelaksanaan program sumbangan yang

tepat waktu dan akurat.

1.5 Manfaat

Tugas Akhir ini diharapkan memiliki manfaat, yaitu:

1. Aplikasi yang dibuat diharapkan mampu membantu yayasan dalam

melakukan pelaporan penyaluran dana sumbangan kepada donator

dengan cepat dan akurat.

2. Melalui aplikasi ini bagian penangungg jawab proyek sumbang dapat

dengan mudah mengelola dana sumbangan yang masuk.

3. Aplikasi yang dibuat dapat memonitoring pengerjaan penyaluran dana

sumbangan sehinggan donatur, sekertaris dan manajer bisa ikut serta

dalam pengawasan penyaluran dana tersebut.

1.6 Sistematika penulisan

Laporan Tugas Akhir (TA) ini ditulis dengan sistematika penulisan sebagai

(18)

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah,

perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian yang

dilakukan, dan sistematika penulisan laporan penelitian.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang digunakan dalam

penyusunan Tugas Akhir sesuai dengan penelitian yang telah

dilakukan yaitu teori tentang Konsep Dasar Sistem Informasi Dan

Aplikasi, System Development Life Cycle, Analisis dan Perancangan

Sistem, Pengelolaan, Monitoring, Time Schedule dan Yayasan.

BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Dalam bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem dari aplikasi

yang akan dibuat dan analisa sistem yang terdiri dari identifikasi

masalah yang sedang dialamai yayasan dari identifikasi masalah

yang sudah didapat penulis melakukan analisis masalah untuk

mencari solusi dari permasalahan yang ditemukan, analisa

kebutuhan non fungsional yang terdiri dari analisa perangkat keras

yang akan digunakan untuk implementasi sistem, analisa perangkat

lunak dan analisa pengguna sistem yang digunakan untuk

menentukan siapa saja aktor yang dapat menggunakan aplikasi ini.

Setelah melakukan analisa kebutuhan fungsional penulis melakukan

analisa pengguna untuk menentukan pengguna aplikasi,

menentukan tanggung jawab atau hak akses dan menentukan fungsi

(19)

penulis membuat desain sistem yang ada pada yayasan yang terdiri

dari block diagram, sysflow, Diagram jenjang, DFD, ERD, Desain

Interface.

BAB IV : EVALUASI DAN IMPLEMENTASI

Bab ini menjelaskan tentang evaluasi dan implementasi yang terdiri

dari kebutuhan sistem perangkat keras dan perangkat lunak yang

dibutuhkan untuk proses implementasi system yang sudah

direncanakan pada bab sebelumnya, implementasi system yang

berisi tentang penjelasan aplikasi dari proses login hingga proses

laporan yang sudah dibuat oleh penulis, uji coba pada aplikasi yang

sudah dibuat dengan menguji fungsionalitas aplikasi tersebut untuk

memastikan aplikasi berjalan sesuai harapan penulis dan evaluasi

pada hasil uji coba yang sudah dilakukan.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan

menjelaskan hasil evaluasi aplikasi, sedangkan saran menjelaskan

tentang masukan terhadap aplikasi untuk pengembangan yang dapat

digunakan oleh yayasan Bina’Muwahiddin dalam waktu yang akan

(20)

8

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi dan Aplikasi

Konsep dasar dari Sistem Informasi dan Aplikasi terbagi atas dua pengertian

yaitu pertama adalah sistem dan yang kedua adalah sistem informasi itu sendiri Dan

Aplikasi.

2.1.1 Sistem

Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang

lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu (Tata Sutabri,

2005). Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua jenis,

yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem yang

dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen

pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan

dihubungkan pada lingkungan sekitarnya (Herlambang, 2005). Pengertian

umumnya sebuah sistem bisa didefinisikan sebagai kumpulan-kumpulan benda

yang saling yang saling terkait atau memliki hubungan satu dengan yang lain.

2.1.2 Sistem Informasi

Data adalah fakta-fakta atau kejadian yang dapat berupa angka-angka atau

kode-kode tertentu. Data masih belum mempunyai arti bagi penggunanya. Untuk

dapat mempunyai arti data diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh

penggunanya. Hasil pengolahan data inilah yang disebut sebagai informasi. Secara

ringkas, informasi adalah data yang telah diolah dan mempunyai arti bagi

(21)

prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data sehingga dapat digunakan oleh

penggunanya (Herlambang, 2005). Prosedur tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.1

dibawah ini.

Gambar 2. 1 Prosedur Pengelolahan Data

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi

operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu

organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan (Sutrabi, 2012).

Manfaat sistem informasi bagi sebuah organisasi adalah sebagai pengolah

transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah

satu produk atau pelayanan mereka (Ladjamudin, 2005). Bagi perusahaan, sistem

informasi bermanfaat untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling

rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia. Komponen tersebut dapat

dilihat pada Gambar 2.1 dibawah ini.

Gambar 2. 2 Lima Komponen Sistem Informasi

2.1.3 Aplikasi

Jogiyanto (2005) mengatakan bahwa aplikasi adalah suatu sistem yang

(22)

dengan menggunakan komputer sebagai sarana penunjang. Dalam penerapannya

aplikasi terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

1. Input, menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data yang akan

diproses.

2. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diolah untuk menghasilkan

suatu informasi yang bernilai tambah.

3. Output, kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses di atas.

4. Penyimpanan, kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.

5. Kontrol, aktifitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan

sesuai dengan yang diharapkan.

Untuk tahapam pembuatan aplikasi tersebut peneliti akan membuat dengan

System development life cycle (SDLC) yang mana tahapan tersebut yang dimulai

dari proses analisis, desain, coding, testing dan maintanace. Masing-masing proses

terseut akan dijelaskan oleh penulis pada paragraph dibawah ini.

2.2 System Development Life Cycle (SDLC)

System Development Life Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam

membangun sistem informasi melalui beberapa tahapan. Ada beberapa model

SDLC namun yang apling sering digunakan dan paling populer adalah model

waterfall. Model ini disebut waterfall karena dikerjakan langkah per langkah seperti

air mengalir. Adapun model lain dari SDLC yaitu fountain, spiral, rapid

prototyping, incremental, build & fix, System development life cycle dan

synchronize & stabilize.

Dengan menggunakan SDLC maka proses membangun sebuah sistem

(23)

berpengalaman dalam bidang tersebut. Biasanya pemula mengabaikan SDLC dan

berfokus pada pemrograman sehingga sistem informasi yang dihasilkan tidak

bermutu karena tanpa adanya perencanaan, desain, dan konsep (Hartono, 2004).

SDLC adalah keseluruhan proses dalam membangun system memelui

beberapa tahapan. Model SDLC yang paling banyak digunakan oleh sistem analis

dan progremer adalah model waterfall (Hartono, 2004). Tahapannya dapat dilihat

pada gambar dibawah ini.

Gambar 2. 3 Tahapan membangun sistem informasi (Jogiyanto, 2004)

1. Perencanaan adalah tapah untuk merencanakan proyek sistem informasi

yang akan dibuat mulai dari biaya pembuatan sampai melakukan

implementasi proyek sistem informasi. Perencanaan ini sebuah tapan

dasar yang sangat penting untuk pembuatan proyek sistem informasi.

2. Analisa adalah tahap menganalisa hal-hal yang diperlukan dalam

pelaksanaan proyek pembuatan atau pengembangan software.

3. Desain adalah tahap penerjemah dari keperluan-keperluan yang

(24)

Yaitu dengan cara menampilkan ke dalam Diagram Konteks, Data Flow

Diagram (Diagram Aliran Data), Entity Relationship Diagram, Struktur

Tabel, dan Struktur Menu.

4. Pengembangan adalah tahap penulisan code/pemecahan masalah

software yang telah dirancang ke dalam bahasa pemograman yang telah

ditentukan.

5. Testing adalah tahap pengujian terhadap program yang telah dibuat.

Pengujian ini dimulai dengan membuat suatu uji kasus untuk setiap

fungsi pada perangkat lunak, kemudian dilanjutkan dengan pengujian

terhadap modul- modul dan terakhir pada tampilan antar muka untuk

memastikan tidak ada kesalahan dan semua berjalan dengan baik dan

input yang diberikan hasilnya sesuai dengan yang diinginkan.

6. Implementasi adalah merupakan tahap untuk menerapkan sebuah sistem

informasi yang telah dibangun oleh pengembangan agar user dapat

menggantikan proses bisnis yang lama. Dalam tahap ini user dilatih agar

dapat menjalankan sistem yang baru.

7. Pemeliharaan adalah perangkat lunak yang telah dibuat dapat mengalami

perubahan sesuai permintaan pemakai. Pemeliharaan dapat dilakukan

jika ada permintaan tambahan fungsi sesuai dengan keinginan pemakai

ataupun adanya pertumbuhan dan perkembangan baik perangkat lunak

maupun perangkat keras.

2.3 Analisis dan Perancangan Sistem

Analisa dan perancangan sistem dipergunakan untuk menganalisis,

(25)

yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi

(Kendall, 2003). Sedangkan menurut Jogiyanto (2005), analisis sistem adalah

penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian

komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang

terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan

perbaikan-perbaikannya. Berdasarkan penjelasan diatas analisa sistem adalah

sebuah tahap yang paling penting dalam suatu pemrograman dimana tahap ini untuk

mengevaluasi permasalahan yang ada dan kendala-kendala yang dihadapi. Tahap

analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap

desain sistem atau perancangan sistem.

Di dalam tahap anlisis sistem terdapat langkah-langkah yang harus

dilakukan oleh seorang analis sistem, yaitu :

1. Identify, merupakan langkah awal yang dilakukan dalam analisis sistem.

Mendefinisikan masalah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak

tercapai yang kemudian untuk dipecahkan.

2. Understand, memahami kerja dari sistem yang ada dengan cara

mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi sebelum

mencoba untuk menganalisi permasalahan, kelemahan dan kebutuhan dari

pemakai sistem untuk dapat memberikan rekomendasi pemecahannya.

3. Analyze, langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari

hasil penelitian yang telah dilakukan.

4. Report, laporan ini dibuat sebagai dasar untuk pemecahan masalah dan

(26)

Perancangan adalah proses merancang atau menyusun atau mengembangkan

sistem informasi yang lama menjadi sistem informasi yang baru. Dalam tahap ini

dipastikan bahwa semua persyaratan untuk menghasilkan sistem informasi dapat

dipenuhi. Seluruh sistem yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan pengguna

untuk mendapatkan informasi.

2.4 Pengelolaan

Kata “Pengelolaan” dapat disamakan dengan manajemen, yang berarti pula

pengaturan atau pengurusan (Suharsimi Arikunto, 1993). Kebanyak orang yang

mengartikan manajemen sebagai pengaturan, pengelolaan, pengadministrasian dan

memang itulah pengertian yang populer saat ini. Pengelolaan diartikan sebagai

suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk

melakukan serangkaian kerja dalam mencapai tujan tertentu.

2.5 Monitoring

Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran

kemajuan atas objektif program. Memantau perubahan yang fokus pada proses dan

keluaran.

1. Monitoring melibatkan perhitungan atas apa yang kita lakukan.

2. Monitoring melibatkan pengamatan atas kualitas dari layanan yang kita

berikan.

Kegiatan monitoring dimaksudkan untuk mengetahui kecocokan dan

ketepatan kegiatan yang dilaksanakan dengan rencana yang telah disusun.

Monitoring digunakan pula untuk memperbaiki kegiatan yang menyimpang dari

rencana, mengoreksi penyalahgunaan aturan dan sumber-sumber, serta untuk

(27)

kegunaannya, William Travers Jerome menggolongkan monitoring menjadi

delapan macam, sebagai berikut :

a. Monitoring yang digunakan untuk memelihara dan membakukan

pelaksanaan suatu rencana dalam rangka meningkatkan daya guna dan

menekan biaya pelaksanaan program.

b. Monitoring yang digunakan untuk mengamankan harta kekayaan organisasi

atau lembaga dari kemungkinan gangguan, pencurian, pemborosan, dan

penyalahgunaan.

c. Monitoring yang digunakan langsung untuk mengetahui kecocokan antara

kualitas suatu hasil dengan kepentingan para pemakai hasil dengan

kemampuan tenaga pelaksana.

d. Monitoring yang digunakan untuk mengetahui ketepatan pendelegasian

tugas dan wewenang yang harus dilakukan oleh staf atau bawahan.

e. Monitoring yang digunakan untuk mengukur penampilan tugas pelaksana.

f. Monitoring yang digunakan untuk mengetahui ketepatan antara pelaksanaan

dengan perencanaan program.

g. Monitoring yang digunakan untuk mengetahui berbagai ragam rencana dan

kesesuaiannya dengan sumber-sumber yang dimiliki oleh organisasi atau

lembaga.

1. Monitoring yang digunakan untuk memotivasi keterlibatan para

pelaksana.Unit Jasa Persewaan

2.6 Time Schedule (Rencana Kerja)

Time Schedule atau Penjadwalan adalah rencana untuk mengalokasikan

(28)

menyeluruh sampai proyek tersebut selesai di bangun. Dalam perencanaan untuk

membuat Time Schedule dapat dilakukan atau dikerjakan setelah melakukan

perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Membangun penjadwalan proyek dari program sumbangan yayasan ini

diperlukan adanya rekapitulasi dari perhitungan RAB secara detail agar di dapatkan

sub item pekerjaan. Dalam perhitungan penjadwalan proyek program sumbangan

ini, menggunakan Kurva S sebagai peramalan penjadwalannya.

Kurva-S atau S-Curve adalah suatu grafik hubungan antara waktu

pelaksanaan proyek dengan nilai akumulasi progres pelaksanaan proyek mulai dari

awal hingga proyek selesai. Menurut Achil (2013) Cara membuat Kurva S adalah :

1. Melakukan pembobotan pada setiap item pekerjaan.

2. Bobot item pekerjaan dihitung berdasarkan biaya item pekerjaan dibagi

total pekerjaan dikalikan 100%.

3. Setelah bobot tiap item pekerjaan dihitung, kemudian bobot item tersebut

didistribusikan selama durasi masing-masing aktivitas.

4. Setelah jumlah bobot dari aktivitas tiap periode waktu tertentu

dijumlahkan secara kumulatif.

5. Angka kumulatif pada setiap periode ini diplot pada sumbu y dalam grafik

dan waktu pada sumbu x.

6. Dengan menghubungkan semua titik akan didapat Kurva-S.

Grafik dari hasil pembuatan Kurva-S yang akan dipakai untuk proses

monitoring program penyaluran dana sumbangan. Menurut Purwito dan Agus

(2009) Grafik Kurva-S dapat digunakan untuk melihat intensitas pekerjaan. Dengan

(29)

selesaikan, serta bagian-bagian pekerjaan yang saling terkait antara satu dan

lainnya.

2.7 Yayasan 2.7.1 Pengertian

Definisi Yayasan berdasarkan Pasal 1 UU No.28 Tahun 2004 di jelaskan

bahwa Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan

dan diperuntukan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan dan

kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota.

Karakteristik yayasan dapat pula dipahami sebagai Badan Hukum yang

mempunyai unsur-unsur sebagai berikut :

a. Yayasan memiliki harta atau kekayaan sendiri yang berasal dari kegiatan

pemisahan harta atau kekayaan tersebut dapat berupa barang dan uang.

b. Yayasan memiliki visi misi dan tujuan tersendiri yang harus bersifat

kemanusiaan, sosial dan keagamaan

c. Yayasan harus memiliki pengurus untuk mengurusi kegiatan operasional

yayasan meliputi staf pengurus, pembina dan pengawas.

2.7.2 Yayasan Bina’ Muwahhidin

Yayasan Bina’ Muwahhidin memiliki visi misi yang dituju, adapun visi yang diemban oleh Yayasan Bina’ Muwahhidin adalah mewujudkan komunitas

masjid yang berperadaban Islam dan berdaya secara mandiri. Dan Adapun misi

yang ingin dikembangkan oleh yayasan Bina’ Muwahhidin. Pertama,

memberdayakan masjid sebagai pusat perubahan masyarakat Islam. Kedua,

(30)

sendi-sendi masyarakat Islam baik secara agama, pendidikan, sosial maupun ekonomi

melalui masjid.

Dari visi dan misi tersebut yayasan memilik program-program yang menjadi

bidang garap yayasan Bina’ Muwahhidin di antaranya :

Pertama, pembinaan dan pelatihan serta pemberdayaan umat Islam lewat

masjid. Masjid merupakan suatu tempat yang paling sering didatangi oleh umat

Islam. Dengan mendatangi masjid untuk menjalankan shalat lima waktu dan shalat

jum’at, maka maka seorang muslim akan memperoleh informasi yang terkait

dengan perkembangan umat Islam. Oleh karena itu, masjid merupakan tempat yang

sangat potensial untuk melakukan peningkatan kualitas dan pemberdayaan umat

Islam. Dengan melakukan pembinaan dan pelatihan berbasis kebutuhan

masyarakat, maka masjid bisa dipergunakan sebagai tempat untuk melakukan

peningkatan kualitas dan pemberdayaan umat Islam.

Kedua, pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan budaya membaca.

Membaca merupakan salah satu cara untuk memperoleh dan meningkatkan

pengetahuan. Sementara budaya baca masyarakat muslim Indonesia masih rendah.

Bisa jadi sarana dan prasana untuk mendorong budaya baca yang masih terbatas,

sehingga umat Islam masih belum memanfaatkan budaya membaca. Banyaknya

media sosial belum dimanfaatkan secara maksimal oleh umat Islam. Justru umat

Islam banyak mengeksplorasi informasi yang membuat dirinya a-sosial dan tidak

komunikatif dengan lingkungan sekitarnya. Seperti pemanfaatan media sosial

seperti handphone dengan whattapps, telegram, dan situs-situs yang tidak produktif

dan bahkan destruktif bagi akidah dan keyakinan umat Islam. Dengan

(31)

memberikan informasi yang baik namun juga akan menopang tradisi baca di

kalangan masyarakat muslim. Dengan tumbuhnya budaya baca, maka akan

terbentuk masyarakat yang beradab dan akan terbentuk perilaku yang baik terhadap

lingkungannya.

Ketiga, terciptanya kader imam dan berbasis pesantren. Jumlah masjid

sangat luar biasa banyak tidak sebanding dengan para imam dan dan dai masjid.

Problem terbesar yang sedang dihadapi oleh umat Islam adalah sangat minimnya

imam dan dai di setiap masjid. Imam dan dai adalah seorang yang memiliki

multifungsi. Dia tidak hanya menjadi imam masjid, namun juga mampu

membimbing akidah dan kebutuhan mendasar umat Islam. Imam dan dai tidak

hanya sekedar menjadi pemimpin ketika shalat jamaah, tetapi dia mampu

membimbing dan mengarahkan masyarakat sekitar masjid untuk melakukan

perubahan positif dan bisa menghidupi serta bermanfaat bagi masyarakatnya.

Yayasan Bina Muwahhidin menyadari pentingnya menciptakan imam dan dai

masjid yang handal untuk didistribusikan kepada masjid-masjid yang

membutuhkan imam dan dai tersebut. Oleh karena itu, membuat pesantren atau

lembaga pendidikan untuk mencetak imam dan dai secara massif merupakan

sebuah kebutuhan mendesak. Imam dan dai tidak hanya mampu membaca literatir

arab dan hafal beberapa juz Al-Qur’an, namun juga menguasai teknologi dan bisa berkomunikasi dengan masyarakatnya. Imam dan dai inilah yang akan

menggerakkan dan mengadakan perubahan masyarakat yang lebih baik lewat

masjid.

Keempat, terciptanya perpustakaan masjid. Yayasan Bina’ Muwahhidin

(32)

kepentingan perpustakaan masjid. Oleh karena masjid bukan hanya sebagai tempat

ibadah ritual untuk shalat lima waktu dan shalat jum’at, namun juga sebagai tempat

untuk memperoleh ilmu, maka keberadaan perpustakaan masjid sangat mendesak

untuk direalisasikan. Kalau selama ini masjid hanya dihiasi dengan mushaf (kitab)

Al-Qur’an, maka dengan adanya perpustakaan ini, maka masjid akan dipenuhi

dengan bacaan-bacaan mengenai peradaban Islam, seperti sejarah perjuangan Nabi,

ilmu fiqih, dan ulumul Qur’an serta ulumul Hadits.

Kelima, terwujudnya kegiatan sosial dan menyantuni anak yatim. Besarnya

jumlah penduduk serta luasnya wilayah Indonesia banyak menyisakan

problem-problem yang tidak tersentuh oleh negara. Jumlah aparatur negara yang sangat

terbatas sementara variasi dan kompleksitas masalah terus mengalami

perkembangan. Angka kemiskinan dan jumlah anak yatim piatu yang terus

membengkak sementara pihak yang memiliki kepedulian akan hal itu begitu

terbatas. Mahalnya biaya sosial untuk mempertahankan hidup terus dirasakan oleh

mereka yang miskin dan terpinggirkan. Mahalnya biaya pendidikan dan kesehatan

juga membuat kelas sosial yang tertinggal itu semakin jauh dari hidup layak

sehingga membuat mereka patah semangat dan kurang memiliki gairah hidup.

Yayasan Bina’ Muwahhidin lewat masjid akan berupaya untuk membantu

terciptanya kegiatan-kegiatan sosial guna membantu warga miskin serta anak-anak

yatim piatu untuk membantu meringankan beban hidup mereka di masa depan.

Dengan menyantuni mereka baik melalui kegiatan sosial seperti pemberian

sembako atau pemberian bea siswa maka tidak hanya meringankan bebena mereka,

namun juga ikut membantu pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan di

(33)

Keenam, penggalian sumur di wilayah-wilayah yang kesulitan air. Salah

satu problem yang tidak kalah besarnya di kalangan masyarakat pinggiran adalah

sulitnya air. Sebagai sumber kehidupan utama, air seringkali tidak bisa diperoleh

dengan mudah di lingkungan masyarakat pinggiran, khususnya wilayah-wilayah

yang berada di dataran-dataran tinggi dan pegunungan. Kesulitan air ini tidak hanya

melemahkan semangat mereka untuk menjalani kehidupan, namun juga membuat

mereka malas untuk menjalankan salah satu ibadah dalam Islam, seperti wudhu.

Yayasan Bina’ Muwahhidin mencanangkan program penggalian sumur di

kawasan-kawasan yang sulit air, yang tidak hanya membantu keberlangsungan

hidup mereka sehari-hari, namun juga menndorong mereka untuk melaksanakan

aktivitas-aktivitas ibadah yang sangat membutuhkan air.

Ketujuh, terciptanya kehidupan beragama yang bebas dan mudah serta

terhindarnya dari sasaran pendangkalan akidah. Masyarakat yang terlilit oleh

problem yang begitu besar dan kompleks umumnya mereka yang hidup di pinggiran

dan terpencil. Umat Islam yang hidup di wilayah pinggiran dan terpencil ini hidup

dalam serba keterbatasan. Baik keterbatasan informasi maupun keterbatasan untuk

mengakses kebutuhan ekonomi dan pendidikan. Mereka inilah yang sangat mudah

untuk diombang-ambingkan oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan

terselubung. Yayasan Bina’ Muwahhidin membantu komunitas muslim lewat

masjid untuk memberikan informasi dengan mengirimkan imam dan dai yang bisa

mendidik agama yang benar dan mudah ini sehingga pengetahuan dan wawasan

agama masyarakat sekitar masjid menjadi lebih baik. Adanya program dan aktivitas

agama lain yang mengajak pindah agama, baik dengan ajakan persuasif atau

(34)

itu tidak hanya terjadinya rentan untuk pindah agama secara massif namun juga

rentan untuk terjadinya konflik agama di dalam komunitas itu.

Kedelapan, terciptanya lembaga percetakan dan penerbitan serta bisnis

properti. Adanya percetakan dan penerbitan tidak hanya untuk menyebarkan

gagasan tapi juga untuk menggali profit. Percetakan dan penerbitan yang ada tidak

hanya sebagai sarana untuk menerbitkan gagasan-gagasan untuk mewujudkan

masjid yang berdaya sehingga layak sebagai pusat peradaban, namun juga sebagai

lembaga profit untuk membiayai yayasan Bina’ Muwahhidin secara mandiri. Dengan adanya percetakan dan penerbitan ini maka keberlangsungan yayasan Bina’

Muwahhidin akan terjaga. Disamping bisa secara terus menerus menginformasikan

berbagai gagasan tentang masjid, maka adanya percetakan dan penerbitan ini akan

mampu menopang keberlanjutan yayasan Bina’ Muwahhidin karena menghasilkan keuntungan guna menjaga keberlangsungan yayasan ini. Yayasan Bina’

Muwahhidin juga memiliki bidang usaha di bidang properti. Bisnis bidang properti

ini tidak hanya untuk menjaga keberlangsungan yayasan Bina’Muwahhidin tetapi

juga akan mengembangkan usaha-usaha yang berujung untuk memberdayakan

komunitas berbasis masjid.

Dari program-program yang digarap oleh yayasan Bina’Muwahhidin

mereka membagi menjadi 6 program sumbangan dan bisa bertambah setiap

tahunnya. Pembagian tersebut untuk memudahkan donatur memilih program yang

ingin diberikan sumbangan. Program sumbangan tersebut antara lain :

Pembangunan Masjid atau pondok pesantren, Pembangunan sumur, Santunan anak

yatim, Pembuatan Perpustakaan, Pembagian Mushaf dan Program Dakwah. Untuk

(35)

1. Masjid atau pesantren

Prosedur pengelolaan Program pembangunan masjid atau pesantren

pertama-tama mensurvei kondisi tanah meliputi : Luas tanah, jumlah keluarga penduduk

di daerah tersebut, status tanahnya, kondisi masyarakat dan perijinan dari

perangkat desa dan masyarakat. Kemudian setelah disurvei data tersebut akan

dimasukan dibank data tanah setelah itu donatur yang ingin menyumbang akan

memilih dimana masjid akan dibangun dengan kriteria luas tanah dan kondisi

masyarakat sekitar dari data yang ada dibank data milik yayasan. Setelah

yayasan menerima uang dari donatur pihak dari yayasan akan membuat MOU

dengan perangkat desa dan bagian lapangan. Dana yang turun dari yayasan

kebagian lapangan atau bagian pengurus proyek akan turun secara bertahap

sesuai dengan laporan yang masuk, biasanya dana akan turun kurang lebih 10

kali. Setalah masjid atau pesantren selesai dibangun salah satu staff dari

yayasan akan diutus untuk peresmian disana dan pihak staf yayasan akan

membuat laporan akhir dan menyerahkan kepada donatur.

2. Sumur

Pembangunan sumur akan dilakukan setelah donatur memyerahkan

sumbangan khusus untuk pembangunan sumur kepada yayasan. Setelah itu staf

dari yayasan langsung menyarikan lokasi pembangunannya dari data yang ada

pada bank data tanah yang dimiliki oleh yayasan. Setelah lokasi sudah ada

pihak yayasan akan mendanai secara penuh kepada bagian lapangan akan

mulai membangun sumur tersebut dengan jangka waktu yang ditentukan

(36)

dan hasil dari dokumentasi berupa foto yang dikirim ke yayasan dan dari

yayasan akan dibuat sebagai laporan untuk donatur.

3. Santunan anak yatim

Peratama-tama yayasan mensurvei dan mencari anak yatim dengan kriteria

yang sudah ditentukan oleh yayasan. Data dari hasil survei tersebut akan

dimasukan ke dalam bank data. Data yang ada dalam bank data digunakan

untuk memberikan informasi. Kemudian donator memilih anak yatim yang

akan diberi santunan. Kemudian anak yatim yang akan diberi santunan akan

diberipembina di setiap daerah. Pembina anak yatim ini bertugas untuk

menyalurkan santunan dari yayasan kepada anak yatim tersebut setiap bulan

dengan adil sesuai amanah dari para donatur dan yayasan. Ketika memberi

santunan tersebut parapembina yatim juga mendokumentasikan dan hasil dari

dokumentasi tersebut akan dikirim kekantor dan kantor akan membuatkan

laporan untuk para donatur yang telah menyantuni anak yatim tersebut. Untuk

besar santunan dan lama pemberian santunan tergantung dari keinginan

donatur kebanyakan donatur memberi santunan selama 2 sampai 4 tahun

kepada anak yatim tersebut. Yayasan memberi uang santunan terhadap anak

yatim kepada pembina secara bertahap dan biasanya diberikan perbulan.

4. Pembuatan perpustakaan

Untuk pembuatan perpustakaan pertama-tama yayasan akan mencari dan

mensurvei sekolah atau masjid yang cocok untuk dibuatkan perpustakaan.

Setelah ada donatur memberikan sumbangan sesuai dengan harga paket buku

untuk perpustakaan. Setelah itu yayasan mulai mencetak buku di percetakan

(37)

tersebut kepada sekolah atau masjid yang sudah disurvei tadi dan juga bagian

lapangan mendokumentasikan penyaluran sumbangan tersebut hasil

dokumentasinya akan dibuat laporan dan dikirimkan kepada donatur.

5. Dakwah

Program dakwah ini hanya pelengkap dari pembangunan masjid untuk

memakmurkan masjid yang sudah dibangun dengan mengirimkan Dai-dai

yang sudah di didik oleh yayasan bina muwahhiddin selama 2 tahun di bording

school milik yayasan. Donatur yang menyumbang untuk dakwah sumbangan

tersebut akan dibuat untuk biaya operasional dari bording school. Setelah

donatur menyumbang program dakwah nantik akan diberi laporan penyaluran

(38)

26 3.1 Analisa Sistem

3.1.1 Identifikasi Masalah

Pada proses penyaluran dana sumbangan yang ada yayasan Bina’

muwahhidin jika donatur yang ingin memberikan sumbangannya pada yayasan

donatur tersebut harus menghubungi perantara atau marketing dari yayasan bina’

muwahhidin. Perantara tersebutlah yang akan memberikan dana sumbangan

kepada yayasan. Setelah yayasan menerima dana sumbangan tersebut yayasan

akan memproses penyaluran dana sumbangan untuk pemrosesan penyaluran dana

sumbangan ini prosedur tiap penyaluran berbeda-beda tergantung dari program

sumbangan yang ada. Untuk penyaluran sumbangan dilakukan oleh bagian

lapangan yang bertugas untuk menyalurkan dana sumbangan kepenerima atau

penyalur dana sumbangan tersebut. Setelah dana sudah disumbang yayasan

memberikan laporan kepada donatur yang menyumbang laporan tersebut berupa

foto-foto dari penyaluran dana sumbangan jika laporan sudah diterima donatur

proses penyaluran dana sumbangan telah selesai dilakukan. Untuk lebih jelasnya

(39)

Donatur

Aliran Sistem Administrasi proyek Yayasan Binna muwahiddin

Sekretaris PJ Proyek Direktur Pelaksana

Mulai

(40)

Dari Sysflow pada gambar 3.1 tersebut dapat disimpulkan permasalahan

yang dihadapi oleh pihak yayasan yaitu :

Table 3. 1 Analisa Permasalahan

Bagian Masalah Penyebab Dampak Solusi

Pj Proyek 1. Terdapat kesalahan dan keterlambat

2. Jika laporan terlambat Sekretaris 1. Kurang

(41)

Direktur

3.1.2 Analisis Masalah

Dari identifikasi masalah diatas yayasan Bina’ muwahiddin masih

melakukan proses pengelolaan secara manual dan kurang terkontrolnya

program-program sumbangan yang sedang dikerjakan sehingga banyak kesalahan,

keterlambatan dan tidak terpantaunya proyek yang sedang dikerjakan sehingga

menimbulkan kesalahan dalam pembuatan laporan sumbangan kepada donatur.

Yayasan Bina’ muwahhidin membutuhkan sebuah aplikasi yang dapat melakukan

pengelolaan dan monitoring dana sumbangan sehingga dapat membantu

penyelesaian masalah yang dihadapi.

Untuk proses monitoringnya nanti akan dibuat seperti time schedule proyek

yang ada pada manajemen proyek. Proses monitoring akan update setiap minggu

oleh bagian lapangan yang mengawasi proses penyaluran sumbangan. Jika sudah

(42)

sumbangannya tersebut disalurkan dalam bentuk prosentase. Prosentase tersebut

akan dihitung sesuai dengan cara dari pembuatan time schedule. Direktur program

sumbangan dan sekretaris bisa memonitoring perkembangan proyek tersebut jika

pengerjaan proyek tidak sama dengan time schedule maka aplikasi akan memberi

notifikasi kepada bagian lapangan, direktur dan sekretaris untuk segera

memproses agar proyek pembangunan tersebut selesainya tepat waktu.

3.1.3 Analisa Kebutuhan Non Fungsional

Analisa kebutuhan non fungsional ini digunakan untuk menganalisa

kebutuhan-kebutuhan non fungsional yang nantinya akan digunakan dalam tahap

implementasi.

3.1.3.1 Analisis Perangkat Keras

Untuk spesifikasi minimal perangkat keras yang dibutuhkan untuk

menjalankan aplikasi yang penulis buat adalah :

1. Pentium® 4 Processor 2.60 GHz, 512K Cache, 400 MHz FSB

2. 2 Gygabytes RAM

3. SVGA dengan resolusi 1366 X 768.

4. Keyboard dan Mouse

3.1.3.2 Analisis Perangkat Lunak

Untuk spesifikasi perangkat lunak yang dapat digunakan dalam

pengembangan sistem adalah sebagai berikut :

1. Microsoft windows 7 dan 8

2. Menggunakn database Mysql

3. Editor menggunakan Notepad ++

(43)

3.1.3.3 Analisis Pengguna Sistem

Hasil analisis pengguna sistem yang telah penulis analisa dari hasil survei

dan wawancara. Pengguna sistem terdapat 4 user sebagai berikut :

1. Donatur

Menguasai komputer dan dapat menggunakan internet untuk mengakses

aplikasi.

2. Sekretaris

Menguasai komputer dan dapat menggunakan internet untuk mengakses

aplikasi serta dapat melakukan input data kedalam aplikasi.

3. Penaggung jawab proyek

Menguasai komputer dan dapat menggunakan internet untuk mengakses

aplikasi serta dapat melakukan input data kedalam aplikasi.

4. Direktur proyek

Menguasai komputer dan dapat menggunakan internet untuk mengakses

aplikasi serta dapat melakukan input data kedalam aplikasi.

3.1.4 Analisa Kebutuhan Pengguna

Setelah melakukan survei dan wawancara yang dilakukan pada yayasan

penulis dapat menyimpulkan kebutuhan pengguna yang ada dalam table 3.2

dibawah ini.

Table 3. 2 Kebutuhan Pengguna

No Pengguna Tanggung Jawab Fungsi

1 Donatur a. Melakukan pendaftaran b. Melakukan pembayaran

dana sumbagan

a. Input data pendaftran

b. Input data sumbangan yang diberikan

(44)

yayasan

d. Dapat memonitoring perkembangan penyaluran dana sumbangan.

e. Menerima laporan berupa dokumentasi dari proses hingga proses pembangunan selesai

2 Direktur Pelaksana

a. Mempunyai wewenang untuk memberikan

b. Mendapatkan laporan dana sumbangan.

3 Penanggung Jawab Project

a. Mengontrol langsung proses pembangunan di lapangan

b. Melakukan pelaporan terhadap penyaluran dana sumbangan c. Melakukan

perencanaan untuk melakukan penyaluran dana sumbanan (time scadule proyek) d. Melakukan

dokumentasi

perkembangan proyek

a. Input data program sumbangan yang akan di kerjakan. b. Input rencana

anggaran belanja. c. Input data time

scadule proyek. d. Input laporan

perkembangan proyek.

e. Upload dokumentasi perkembangan proyek.

4 Sekretaris a. Mengontrol proses pembangunan b. Pembuatan laporan

kepada direktur dan donatur.

c. Aproval dana sumbangan dan pendaftaran. d. Mengatur transaksi

penyaluran dana sumbangan.

a. Input data master b. Input transaksi

penyaluran dana sumbangan

c. Melakukan aproval data sumbangan dan pendaftaran

(45)

3.2Perancangan Sistem

Pada tahapan perancangan sistem ini merupakan tahapan-tahapan atau

langkah-langkah yang dilakukan untuk membangun atau mendesain aplikasi

pengelolaan dan monitoring dana sumbangan. Berikut ini adalah

langkah-langkah yang dilakukan dalam mendesain :

1. Membuat Block Diagram.

2. Membuat System Flow.

3. Membuat Diagram Berjenjang.

4. Membuat Data Flow Diagram (DFD).

5. Membuat Entity Relationship Diagram (ERD).

6. Membuat Struktur Table.

7. Membuat Desain Antara Muka.

8. Membuat Desain Uji Coba.

3.2.1 Block Diagram

Secara garis besar proses aplikasi pengolahan dan monitoring penyaluran

dana sumbangan yang akan dilakukan oleh perangkat lunak (software) yang akan

(46)

Diagram Input Process Output

Transaksi Pengelolaan Dana Sumbangan

Data Donatur Maintanance

Data Donatur

Gambar 3. 2 Diagram Block

Blok diagram diatas pada gambar 3.2 diatas menggambarkan aplikasi

(47)

sumbangan pada yayasan Bina’ Muwahhidin. Proses dalam blok diagram terbagi

menjadi proses sebagai berikut :

1. Proses Maintanance data master

Maintanance data master dalam blok diagram diatas berfungsi untuk

menyimpan , mengubah dan menghapus data master yang nantinya

akan digunakan dalam proses transaksi.

2. Proses Transaksi aplikasi

Proses transaksi ini membutuhkan data dari proses maintanance data

yang nantinya akan diproses oleh program agar data tersebut bisa

menjadi sebuah informasi yang berguna bagi user. Proses transaksi

tersebut terbagi menjadi sebagai berikut :

a. Proses pendaftaran donatur

Calon donatur harus mendaftar terlebih dahulu supaya dapat

memberi sumbangan dan mengakses aplikasi. Untuk

pendaftarannya dilakukan secara online oleh calon donatur pada

halaman pendaftaran. Jika pendaftaran sudah berhasil donatur

tersebut sudah bisa mengakses aplikasi dan dapat melakukan

pembayaran sumbangan.

b. Proses pembayaran sumbangan

Didalam proses sumbangan tersebut akan memproses sumbangan

yang diberikan oleh donatur kepada yayasan. Dalam aplikasi

nantinya akan ada form untuk donatur mengisikan sumbangan

tersebut. Nominal sumbangan dan jenis program sumbangan yang

(48)

donatur akan mentransfer dengan nominal yang akan

disumbangkan. Setelah melakukan konfirmasi sumbangan pihak

sekretaris akan melakukan proses aproval dana sumbangan

tersebut. Jika data sudah di aproval berarti dana sudah masuk dan

donatur akan menerima informasi pada halaman web donatur

tersebut bahwa dana sumbangan sudah diterima oleh yayasan dan

dana tersebut akan siap untuk disalurkan.

c. Proses pengelolaan dana sumbangan

Proses pengelolaan dana sumbangan yang ada aplikasi ini nantinya

akan berbentuk sebuah form transaksi sumbangan yang nantiknya

transaksi tersebut akan menampung data sumbangan dan data

program sumbangan yang akan disalurkan oleh yayasan sesuai

dengan program sumbangan yang dipilih oleh donatur dan dalam

pengelolaan dana sumbanan ini donatur akan bisa melihat

informasi penyaluran dana sumbangan tersebut.

d. Proses monitoring

Untuk proses monitoringnya nanti akan dibuat seperti time

schedule proyek yang ada pada manajemen proyek. Proses

monitoring akan diupdate setiap minggu oleh bagian lapangan yang

mengawasi proses penyaluran sumbangan. Jika sudah diupdate

sekrtaris, direktur proyek, sekertari dan donatur bisa melihat sejauh

mana sumbangannya tersebut disalurkan dalam bentuk prosentase.

Prosentase tersebut akan dihitung sesuai dengan cara dari

(49)

sekretaris bisa memonitoring perkembangan proyek tersebut jika

pengerjaan proyek tidak sama dengan time schedule maka aplikasi

akan memberi notifikasi kepada bagian lapangan, direktur dan

sekertari untuk segera memproses agar proyek pembangunan

tersebut selesainya tepat waktu.

3. Proses pembuatan laporan

Untuk proses pembuatan laporannya akan otomatis untuk laporan

pengeluaran dana sumbangan donatur dapat mengaksesnya. Dan untuk

laporan yang lain dapat diakses oleh direktur program sumbangan dan

sekretaris.

3.2.2 System Flow

System flow adalah desain sistem yang digambarkan dalam bentuk alur

sistem dimana didalamnya arah dan tujuan dari suatu sistem secara keseluruhan.

Alur sistem pada aplikasi pengelolaan dan monitoring dana sumbangan adalah

(50)

1. Maintanance data master program sumbangan

Sekretaris

Aliran Sistem Maintanance data master program sumbangan

Aplikasi

dengan memasukan username dan password pada website kemudian

sekretaris memilih menu program sumbangan. Setelah menu tampil maka

sekretaris akan memasukan data program sumbangan yang ada pada

(51)

2. Pendaftaran

Donatur

Aliran Sistem Pendaftaran Donatur

Aplikasi

Mulai

Data Pendaftran

Simpan data pendaftaran

Donatur

Pendaftaran sudah berhasil

Selesai

Data

benar? 1

1 Data yang diisi

salah

T

Y

Gambar 3. 4 Sistem Flow pendaftaran

Pada gambar 3.4 menjelaskan tentang proses pendaftaran didalam

aplikasi yang dilakukan oleh calon donatur. Dimulai dari menginputkan

data pendaftaran pada form pendaftaran dan kemudian aplikasi akan

mengecak data tersebut sudah diisi dengan benar atau tidak jika tidak akan

mengisi kembali jika benar maka data tersebut akan disimpan kedalam

(52)

3. Sumbangan

Gambar 3. 5 Sistem Flow sumbangan

Pada gambar 3.5 menjelaskan tentang proses melakukan

pembayaran sumbangan secara online didalam aplikasi yang dilakukan

oleh donatur. Mula-mula donatur harus login kedalam aplikasi untuk

masuk kedalam halaman utama donatur. Donatur yang ingin menyumbang

akan memilih tombol sumbangan yang nantinya akan menampilkan form

sumbangan dan donatur harus menginputkan data sumbangan pada form

(53)

donatur harus mengirimkan bukti pembayaran. Jika bukti pembayaran

sudah dikirim sekretaris akan melakukan aproval jika sumbangan tidak di

aprove maka donatur akan menerima notifikasi dan akan melakukan

proses input sumbangan lagi.

4. Pengelolaan Dana Sumbangan

PJ proyek

Aliran Sistem Pengelolaan Dana Sumbangan

Aplikasi

Selamat Datang Pj Proyek dana sum bangan

Form Transa ksi sumbangan

Form Trans aksi sumbangan

Gambar 3. 6 Sistem Flow pengelolaan sumbangan

Pada gambar sisflow diatas menggambarkan alur pengelolaan dana

sumbangan pada aplikasi ini. Alur pertama dalam aplikasi penangung

(54)

dikerjakan oleh yayasan. Proyek sumbangan yang sesuai dengan program

sumbangan yang dimiliki oleh yayasan bina’muwahiddin. Setelah from

data proyek sumbangan sudah diisi bagian penaggung jawab proyek bisa

melakukan transaksi dana sumbangan. Transaksi dana sumbangan ini

menyalurkan dana sumbangan yang diberikan donatur yang sesuai dengan

program sumbangan yang dipilih oleh donatur yang nantinya akan

disalurkan atau dikerjakan oleh yayasan bina’muwahiddin.

5. Monitoring Dana Sumbangan

Donatur

Aliran Sistem Monitoring Sumbangan

Aplikasi Pelapor an pr oyek

Simpan data pelaporan

proyek

(55)

Pada gambar sisflow monitoring sumbangan pada gambar diatas

mengambarkan alur sistem pada aplikasi pada proses monitoring data

sumbangan. Bagian penanung jawab projek melakukan input data RAB

setelah input data RAB aplikasi nantinya akan menghasilkan laporan time

schedule proyek yang nantinya akan di buat sebagai acuan dari proses

monitoring. Setelah itu bagain penaggung jawab melaporkan hasil

pengerjaan proyek setiap minggunya sampai proyek selesai dikerjakan

sehingga dapat dimonitoring pekerjaan proyek tersebut sejauh mana.

3.2.3 Diagram berjenjang

Dibawah ini adalah gambar diagram jenjang dari aplikasi pengelolaan dan

monitoring dana sumbangan. Lebih jelasnya dapat dilihat gambar 3.8

Gambar 3. 8 Diagram Jenjang

3.2.4 Data Flow Diagram (DFD)

Dalam Data flow diagram ini menggambarkan aliran data yang ada pada

sebuah sistem informasi atau aplikasi. Data flow diagram yang penulis buat

akan menggambarkan aliran data yang ada pada aplikasi pengelolaan dan

monitoring dana sumbangan yang akan dibagi menjadi contex diagram, DFD

(56)

1. Context Diagram

Pada Context Diagram terdapat 4 entity yang ikut berperan yaitu :

Donatur, Sekretaris, Penggung jawab proyek dan Direktur pelaksana.

Entity tersebut masing-masing memberikan aliran data kepada aplikasi

yang nantinya akan diproses untuk menjadi sebuah informasi. Untuk

selengkapnya bisa dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 3. 9 Contex Diagram

2. DFD Level 0

DFD Level 0 terbentuk dari proses decomposite dari proses

aplikasi pada context diagram. Dalam DFD Level 0 terdapat 6

subproses yaitu Maintanance data master, pendaftaran, pengelolaan

dana sumbangan, monitoring data sumbangan, sumbangan dan

(57)

Gambar 3. 10 DFD Level 0

3. DFD Level 1 Proses Pendaftaran

DFD Level 1 Proses pendaftran ini terbentuk dari proses

decomposite dari DFD Level 0 Proses pendaftaran. Didalam DFD

(58)

form pendaftaran dan verikasi data. Proses verikasi ini gunanya untuk

mengecek data yang sudah diisikan datanya benar atau salah.

Gambar 3. 11 DFD Level 1 Pendaftran

4. DFD Level 1 Proses Sumbangan

DFD Level 1 Proses sumbangan ini terbentuk dari proses

decomposite dari DFD Level 0 Proses sumbangan. Didalam DFD

Level 1 Proses sumbangan terdapat 2 proses yaitu proses mengisi form

sumbangan dan konfirmasi dana sumbangan. Proses konfirmasi ini

gunanya untuk memastikan donatur sudah membayar sumbangannya

kepada yayasan.

(59)

5. DFD Level 1 Proses Pengelolaan Sumbangan

DFD Level 1 Proses pengelolaan sumbangan ini terbentuk dari

proses decomposite dari DFD Level 0 Proses pengelolaan sumbangan.

Didalam DFD Level 1 Proses sumbangan terdapat 2 proses yaitu

proses mengisi form proyek sumbangan dan transaksi dana

sumbangan. Proses transaksi ini gunanya untuk menyalurkan

sumbangan yang diberikan kepada proyek-proyek yang dikerjakan

yayasan sesuai dengan program yang di inginkan oleh donatur.

Gambar 3. 13 DFD Level 1 Pengelolaan sumbangan

6. DFD Level 1 Proses Monitoring

DFD Level 1 Proses monitoring ini terbentuk dari proses

decomposite dari DFD Level 0 Proses sumbangan. Didalam DFD

Level 1 Proses sumbangan terdapat 2 proses yaitu proses mengisi form

RAB dan pelaporan perkembangan proyek. Proses mengisi form RAB

ini gunanya untuk proses perencanaan pembangunan proyek atau

(60)

Gambar 3. 14 DFD Level 1 Proses Monitoring

3.2.5 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu rancangan desain dari

suatu sistem atau aplikasi yang menggambarkan tabel-tabel dan relasinya

yang nantinya akan digunakan untuk membangun suatu database dari

aplikasi. ERD yang dibuat penulis yakni ada dua yaitu Conceptual Data

Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM).

1. Conceptual Data Model (CDM)

Conceptual Data Model (CDM) terdiri dari sepuluh entitas beserta

relasinya. Entitas tersebut akan menjadi table pada database dari

(61)

Gambar 3. 15 CDM Aplikasi pengelolaan dan monitoring dana sumbangan

2. Physical Data Model (PDM)

Physical Data Model (PDM) terdiri dari sepuluh entitas dan tiga weak

entitas. Entitas dan Weak entitas tersebut akan menjadi table pada

(62)

Gambar 3. 16 PDM Aplikasi pengelolaan dan monitoring dana sumbangan

3.2.6 Desain Antar Muka

Desain antar muka ini berisi rancangan form-form dari masing-masing

table yang ada pada PDM baik table master dan table transaksi yang ada pada

aplikasi pengelolaan dan monitoring dana sumbangan pada yayasan

bina’muwahiddin. Desain tersebut terbagi menjadi desain menu utama, desain

(63)

1. Halaman Utama Aplikasi

Gambar 3. 17 Halaman Utama

2. Form Master Jenis Sumbangan

(64)

3. Form Pendaftaran Donatur

Gambar 3. 19 Form Pendaftaran Donatur

4. Halaman menu data master

(65)

5. Approval Data Sumbangan

Gambar 3. 21 Aproval Data

6. Monitoring Dana Sumbangan

(66)

Gambar

Gambar 3. 1 System Flow Administrasi Proyek
Table 3. 2 Kebutuhan Pengguna Tanggung Jawab
Gambar 3. 2 Diagram Block
Gambar 3. 3 Sistem Flow data master
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jam 07.00 proses belajar mengajar dilaksanakan, Aktif dalam kegiatan (pengumpulan data). Pendekatan kualitatif yang dipergunakan beranjak dari hasil yang diperoleh dapat

The results of the analysis of data from Technique Translation in the iPhone 3Gs User Guide into Bahasa Indonesia, which is data that has been found to amount to 95 occurences of

Analisa break event point sangat penting bagi pimpinan perusahaan untuk mengetahui pada tingkat produksi berapa jumlah biaya akan sama dengan jumlah penjualan atau dengan kata lain

Cabang reproduksi atau wiwilan pada kopi robusta tumbuh tegak lurus. Buah kopi dihasilkan dari cabang primer yang tumbuh mendatar. Cabang primer ini cukup

Keluhan yang dirasakan pelanggan dari pelayanan Hotel Grand Angkasa Internasional di Medan membuat pelanggan menjadi kurang puas terhadap pelayanan yang diberikan. Keluhan

untuk keluar kampung menuju kota, akses jalan utama masyarakat Kampung Bali.. untuk keluar kampung menuju kota adalah melalui Desa Perhiasan

berjudul “Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Potassium Ammonium Polyphosphate dari Ammonium Phosphate dan Potassium Phosphate dengan Kapasitas Produksi 300.000 Ton/

Oleh karena itu untuk meyakinkan dirinya bahwa ia bukanlah orang yang bijaksana seperti yang dikatakan para dewa maka Socrates mengambil dan melakukan suatu