“ PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI
PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI ( PPAk ) ”
SKRIPSI
Diajukan oleh : Reny Astianingrum 0813010036/FE/AK
Kepada
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
“ PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI
PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI ( PPAk ) ”
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Diajukan oleh : Reny Astianingrum 0813010036/FE/AK
Kepada
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
SKRIPSI
“ PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI
PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI ( PPAk ) ”
Yang diajukan
Reny Astianingrum 0813010036/FE/AK
Disetujui untuk Ujian Lisan oleh
Pembimbing Utama
DRS.EC.TAMADOY THAMRIN, MM. Tanggal :
Mengetahui
Wakil Dekan Fakultas Ekonomi
Drs.Rahman Amrullah Suwaidi, Msi
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayah-Nya, sehinggatugas penyusunan skripsi dengan judul :
“PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)” dapat terselesaikan dengan baik.
Adapun maksud penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi sebagian
persyaratan agar memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur di
Surabaya.
Sejak adanya ide sampai tahap penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari
sepenuhnya bahwa buanyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu penulis ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. Ir. M Teguh Soedarto, MP., selaku Rektor Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Dr. Dhani Iichsanuddin, MM., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Dr. Sri Trisnaningsih, SE, Msi., selaku Ketua Program Studi Akuntansi
4. Drs. Ec. Tamadoy Thamrin. MM., selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah
banyak meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan, pengarahan,
dorongan dan sarana untuk penulis.
5. Para dosen dan staff karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
6. Buat Ibu, Bapak, saudara, serta keluarga besarku tiada kata yang bisa ananda
ucapkan, selain kata trima kasih yang sebanyak-banyaknya, karena beliaulah
yang selama ini telah memberi dorongan dan semangat baik material maupun
spiritual serta memberikan curahan kasih sayangnya sampai skripsi ini selesa.
7. Semua pihak, sahabat dan teman-teman yang tidak dapat disembuhkan satu
persatu.
Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat-Nya atas semua bantuan
yang telah diberikan selama penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dengan terbatasnya pengalaman serta
kemampuan itu maka memungkinkan sekali bahwa bentuk maupun skripsi ini
jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
berbagai pihak yang mengarah kepada kebaikan dan kesempurnaan skripsi ini.
Sebagai penutup penuis mengharapkan skripsi ini dapat memberikan
sumbangan kecil yang berguna bagi masyarakat,almamater, dan ilmu
pengetahuan.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI... i i i BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang... 1
1.2 Perumusan Masalah... 6
1.3 Tujuan Penelitian... 6
1.4 Manfaat Penelitian... 6
BABII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil-hasil Penelitian Terdahulu... 8
2.2 Landasan Teori... 12
2.2.1 Minat... 12
2.2.1.1 Definisi Minat... 12
2.2.1.2 Pengaruh Motivasi Terhadap Minat... 12
2.2.2 Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)... 13
2.2.2.1 Profesi Akuntansi... 14
2.2.3 Pengertian Motivasi... 16
2.2.4 Jenis Motivasi... 17
2.2.5 Karateristik Motivasi... 18
2.2.5.1 Pengaruh Motivasi Terhadap Minat... 18
2.2.5.3 Pengaruh Motivasi Karir Terhadap Minat.. 19
2.2.5.4 Motivasi Ekonomi... 20
2.2.5.5 Pengaruh Motivasi Ekonomi terhadap Minat... 21
2.2.5.6 Motivasi Peningkatan Kualitas Kemampua 21
2.2.5.7 Pengaruh Motivasi Peningkatan Kualitas Kemampuan Terhadap Minat... 22
2.2.6 Teori Motivasi... 22
2..3 Kerangka Pikir... 23
2.4 Hipotesis... 23
BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel... 25
3.1.2 Pengukuran Variabel... 25
3.2 Teknik Penentuan Sampel... 26
a. Populasi... 26
b. Sampel... 27
3.3 Teknik Pengumpulan Data... 28
3.3.1 Jenis Data... 28
3.3.2 Pengumpulan Data... 28
3.4 Teknik Analisis Data Uji Hipotesis... 29
3.4.1 Teknik Analisis... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.2.1 Rekapitulasi Jawaban Variabel Motivasi Karir (X1) 43
4.2.2 Rekapitulasi Jawaban Variabel Motivasi Ekonomi 45
4.2.3 Rekapitulasi Jawaban Variabel Motivasi Peningkatan Kualitas Kemampuan... 46
4.2.4 Rekapi
AkuntansiUntuk mengikuti PPAk... 48
4.3 Uji Validitas, Reliabilitas, dan Normalitas
4.7 Perbedaan Hasil Penelitian Dengan Hasil Penelitian Yang
Terdahulu... 68
4.8 Keterbatasan Penelitian... 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 71
5.2 Saran... 71
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Laporan Hasil survei Pendahuluan... 4
Tabel 4.1 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai Motivasi Karir (X1).... 43
Tabel 4.2 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai Motivasi Ekonomi (X2). 45 Tabel 4.3 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai Motivasi Peningkatan Kualitas Kemampuan... 46
Tabel 4.4 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti PPAk... 48
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Motivasi Karir (X1)... 50
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Motivasi Ekonomi(X2)... 51
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Minat Untuk Mengikuti PPAk (Y)... 53
Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian... 54
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas... 55
Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinieritas... 56
Tabel 4.12 Hasil Uji Heteroskedastisitas... 57
Tabel 4.13 Hasil Estimasi Koefisien Regresi... 59
Tabel 4.14 Hasil Uji F... 61
Tabel 4.15 Hasil Nilai Koefisien determinan ( R Square )... 62
Tabel 4.16 Hasil Uji t ... 63
DAFTAR GAMBAR
Halaman
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI
PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)
Oleh
Reny Astianingrum
ABSTRAKSI
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) adalah pendidikan lanjutan pada pendidikan tinggi untuk mendapatkan gelar profesi akuntan yang harus dijalani setelah selesai menempuh pendidikan program sarjana atau strata satu (S1) Ilmu Ekonomi pada Jurusan Akuntansi ( Keputusan Mendiknas No 180/P/2001). Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) sangat penting bagi mahasiswa jurusan akuntansi, sebab dapat memberikan kontribusi untuk menjadi seorang akuntan yang profesional. Mengingat pentingnya PPAk bagi mahasiswa akuntansi maka diperlukan motivasi dalam diri mahasiswa terhadap minat mengikuti PPAk, yang diharapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan mahasiswa tersebut. Hal ini tentunya juga akan dipengaruhi oleh berbagai motivasi lain, diantaranya adalah motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi peningkatan kualitas kemampuan.
Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris apakah motivasi karir, motivasi ekonomi, dan motivasi peningkatan kualitas kemampuan berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi di UPN untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Populasi yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah mahasiswa akuntansi kelas pagi angkatan 2008 sebanyak 144 mahasiswa. Dan sampel yang diambil sebanyak 59 responden.
Dari kajian yang dilakukan telah menghasilkan kesimpulan bahwa motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi peningkatan kualitas kemampuan berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era yang semakin berkembang saat ini pendidikan sangat mempunyai
peran yang sangat besar karena pendidikan dapat mendorong dan menentukan
maju mundurnya proses pembangunan bangsa dalam segala bidang. Dimasa yang
sangat berkembang ini manusia berlomba lomba meraih pendidikan yang setinggi
tingginya dalam meraih cita-cita yang diinginkan. Beberapa faktor yang
mendukung tercapainya tujuan pendidikan antara lain : orientasi profesional,
kualitas pengajaran, kesempatan pembelajaran, dan partisipasi dari semua personil
yang ada dalam lingkungan tersebut. Untuk mencapai hal itu dibutuhkan
kemampuan bersaing dan memiliki keunggulan yang kompetitif. Seiring dengan
perkembangan dalam berbagai bidang, bangsa indonesia dituntut untuk
menciptakan dan mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Pendidikan dapat ditempuh melalui berbagai jalur, baik formal maupun non
formal. Pendidikan jalur formal dapat ditempuh melalui tingkat kanak-kanak
hingga perguruan tinggi. Sedangkan jalur nonformal dapat ditempuh melalui
kursus atau pelatihan. Dalam tingkat perguruan tinggi banyak program studi yang
ditawarkan, salah satunya adalah program studi akuntansi. Akuntansi merupakan
salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang banyak diminati oleh mahasiswa saat
pendidikan maupun bisnis. Menurut Sudem, 1993 ( dalam Novitasari, 2011)
pendidikan akuntansi harus menghasilkan akuntan profesional sejalan dengan
perkembangan kebutuhan jasa akuntansi pada abad mendatang. Mahasiswa juga
termotivasi oleh anggapan bahwa akuntansi dimasa datang sangat dibutuhkan oleh
banyak organisasi perusahaan.
Motivasi terbentuknya tenaga-tenaga yang bersumber dari dalam dan luar
individu tersebut. Secara psikologis, tingkah laku individu dalam pendidikan erat
kaitannya dengan motif-motif yang dimilikinnya, sedangkan motif individu
ditentukan oleh kebutuhannya. Jika kebutuhan tersebut ingin terealisasi maka
seseorang akan berusaha menumbuhkan motivasi dirinya yang selanjutnya akan
dapat dilihat pada tingkah laku kinerjanya. Motivasi merupakan faktor utama
yang mendorong seseorang untuk mencapai prestasi dan mengikuti pelatihan
pendukung guna untuk menentukan langkah mahasiswa dalam menentukan
profesi yang mereka pilih setelah lulus. Karena dengan adanya motivasi maka
timbul semangat bagi para individu untuk berkembang menjadi lebih baik dan
dengan adannya motivasi dapat mendorong individu untuk lebih bersemangat
dalam menggapai apa yang sudah diharapkan atau yang ingin diraih dimasa depan
guna untuk dapat mensejahterahkan hidupnya dimasa depan.(Benny dan
Yuskar,2006 :2).
Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) adalah pendidikan lanjutan pada
pendidikan tinggi untuk dapat gelar profesi akuntan, yang harus dijalani setelah
selesai menempuh pendidikan program sarjana atau srata sarjana (S1) Ilmu
Profesi Akuntan (PPAk), dan Surat Keputusan Mendiknas No. 180/P/2001
tentang pengangkatan panitia ahli persamaan ijazah akuntan, serta
ditandatanganinya Nota Kesepahaman (MoU) pada tanggal 28 Maret 2002, antara
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan Dirjen Dikti Depdiknas atas pelaksanaan
pendidikan profesi akuntan yang pada akhirnya membuat Pendidikan Profesi
Akuntan (PPAk) di Indonesia dapat terealisasi. Profesi akuntan terdiri dari
beberapa bidang yaitu akuntan publik, akuntan intern, akuntan pemerintah , dan
akuntan pendidik. Pendidikan Profesi Akuntan (PPAk) bertujuan untuk
menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian di bidang akuntansi dan
memberikan kompetensi keprofesiannya. Mahasiswa yang mengikuti Pendidikan
Profesi Akuntansi (PPAk) adalah calon akuntan yang nantinya berhak mengikuti
Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP). Ujian ini syarat penting untuk
mendapat ijin praktik sebagai akuntan publik.(Novitasari, 2011:4).
Mengingat pentingnya PPAk bagi mahasiswa akuntansi maka diperlukan
motivasi dari dalam diri mahasiswa terhadap minat untuk mengikuti PPAk, yang
duharapkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan mahasiswa untuk menjadi
seorang akuntan yang profesional dan mempunyai tanggung jawab yang tinggi.
Telah banyak penelitian terdahulu yang berusaha mencari tahu mengenai
pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti
pendidikan profesi akuntan (PPAk) dan faktor-faktor apa yang terkait, misalnya
Sri Wahyuni Widyastuti,Kiki Juliana ( dalam Novitasari,2011) yang meneliti
pengaruh motivasi yaitu motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi kualitas
motivasi karir merupakan faktor yang paling signifikan mempengaruhi minat
mahasiswa untuk mengikuti PPAk, dan adanya perbedaan minat untuk mengikuti
PPAk antara mahasiswa tingkat awal dan tingkat akhir.Penelitian ini bermaksud
meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa akuntansi dalam mengikuti
PPAk, yaitu motivasi secara khusus yang terdiri dari motivasi karir, motivasi
ekonomi, dan motivasi peningkatan kualitas kemampuan. Adapun yang menjadi
subyek penelitian mahasiswa UPN “VETERAN” Jawa Timur jurusan akuntansi.
Sebelum melakukan penelitian ini peniliti sebelumnya melakukan survei
awal agar dapat mengetahui adakah mahasiswa akuntansi angkatan 2008 yang
minat untuk melanjutkan mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi ( PPAk ),
dengan menyebar 20 lembar kuisoner untuk mengetahui ada atau tidaknya minat
mahasiswa akuntansi terhadap Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).
Tabel 1.1 Laporan Hasil Survei Pendahuluan
No Item Pertanyaan Jumlah dan uraian
1 Mengetahui PPAk 16
Tidak Mengetahui PPAk 4
2 Berminat Mengikuti PPAk 13
Tidak Berminat PPAk 7
3 Alasan Berminat Mengikuti
PPAk
- Jenjang karir yang lebih
- Untukmeningkatkankualitas
Sumber : Survei Pendahuluan
Dari hasil kuisoner sederhana itu ada 16 responden mengetahui tentang
PPAk dan 4 responden tidak mengetahui tentang PPAk. Dan dari 13 responden
yang berminat meneruskan untuk melanjutkan ke Pendidikan Profesi Akuntansi
dan 7 responden lain memilih untuk berkarir. Dan dari hasil jawaban responden
ternyata hasil dari motivasi yang mendasari mereka untuk melanjutkan ke
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) adalah motivasi karir dan motivasi
peningkatan kualitas kemampuan, Oleh karena itu dengan mengetahui minat
mahasiswa akuntansi dan dengan mengetahui pengaruh motivasi terhadap minat
mahasiswa akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi (PPAk), maka
kalangan akademik diharapkan dapat memberian nilai tambah dalam upaya untuk
meningkatkan nilai tambah dalam upaya untuk meningkatkan nilai tambah dalam
rangka menambah mutu lulusan sebagai pekerja intelektual yang siap pakai sesuai
dengan kebutuhan pasar.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin meneliti dengan judul
“Pengaruh Motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi di UPN “veteran” Jawa Timur untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”. Untuk itu dipandang perlu untuk meneliti guna mencari faktor-faktor motivasi yang
paling dominan dalam mempengaruhi minat mahasiswa progdi akuntansi di UPN
Jatim yang diharapkan akan menempuh pendidikan profesi akuntansi (PPAk),
dan mempunyai sens of enterpreneurship yang lebih responsive dengan perubahan
kondisi bisnis agar tetap survive.
1.2 Perumusan masalah
Setelah dipaparkan latar belakang tersebut diatas maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:“Apakah motivasi karir, motivasi
ekonomi, dan motivasi peningkatan kualitas kemampuan berpengaruh
terhadap minat mahasiswa akuntansi di UPN untuk mengikuti Pendidikan
Profesi Akuntansi (PPAk)?”
1.3 Tujuan penelitian
Untuk mengetahui dan membuktikan secara empiris apakah
motivasi karir, motivasi ekonomi, dan motivasi peningkatan kualitas
kemampuan berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi di UPN untuk
mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).
1.4 Manfaat penelitian
Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak
terutama bagi :
Sebagai sarana ilmu pengetahuan dan teori-teori yang telah
diperoleh dibangku kuliah dan diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan penelitian akan ilmu akuntansi.
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah
perbendaharaan Universitas Pembangunan Nasional “veteran” Jawa Timur
khususnya Fakultas Ekonomi sehingga dapat digunakan sebagai refrensi bagi
peneliti yang lain.
3. Bagi Peneliti
Diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti yang lain akan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian terdahulu.
Adapun beberapa penelitian terdahulu yang disajikan sebagai sumber
acuan penelitian.
1. Ellya Beny Yuskar (2006). a. Judul.
“Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk
Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)” (studi empiris pada
Perguruan Tinggi di Padang).
b. Permasalahan.
“ Apakah pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi
untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi untuk menguji
kemungkinan terjadinya perbedaan minat antara mahasiswa yang belum
mendapatkan atau mengikuti mata kuliah auditing dengan mahasiswa yang
sudah memperoleh mata kuliah auditing.
1. Motivasi kualitas mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk
mengikuti PPAk.
2. Motivasi karir mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk
mengikuti PPAk.
3. Motivasi ekonomi mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk
mengikuti PPAk.
d. Kesimpulan
“ Bahwa motivasi karir mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, motivasi ekonomi tidak
berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk,
motivasi kualitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat
mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi dan bahwa ada
perbedaan signifikan antara mahasiswa yang telah mengambil matakuliah
auditing trhadap minat untuk mengikuti PPAk.”
2. Didik Purnomo (2008). a. Judul.
“ Pengaruh Motivasi terhadap minat mahasiswa akuntansi di UPN
“Veteran” Jawa Timur untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi
(PPAk)”.
b. Permasalahan.
1. Apakah motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi peningkatan
akuntansi dan akuntansi manajemen di UPN “Veteran” Jawa Timur untuk
mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).
2. Apakah terdapat perbedaan minat antara mahasiswa konsentrasi
keuangan dan akuntansi manajemen di UPN “Veteran” Jawa Timur untuk
mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).
c. Hipotesis.
1. Diduga motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi peningkatan
kualitas kemampuan terhadap minat mahasiswa konsentrasi keuangan dan
akuntansi manajemen untuk mengikuti PPAk.
2. Diduga terdapat perbedaan minat antara mahasiswa konsentrasi akuntansi
keuangan dan akuntansi manajemen untuk mengikuti PPAk.
d. Kesimpulan.
Berdasarkan uraian dan analisa data yang telah dikemukakan pada bab
sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan
terdapat pengaruh antara motivasi karir, motivasi ekonomi dan motivasi
kualitas terdapat minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk dan
adanya perbedaan minat mahasiswa akuntansi manajemen Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya untuk mengikuti PPAk telah
teruji kebenaranya.
“ Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi di UPN
“Veteran” Jawa Timur Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi
(PPAk) ”.
b. Permasalahan.
“ Apakah motivasi Kualitas, motivasi Karir, dan motivasi ekonomi
berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi di UPN untuk mengikuti
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)?”.
c. Hipotesis.
1. Motivasi kualitas mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk
mengikuti PPAk.
2. Motivasi karir mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti
PPAk.
3. Motivasi ekonomi mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi untuk
mengikuti PPAk.
d. Kesimpulan.
“ Bahwa motivasi karir mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, motivasi ekonomi tidak
berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk,
motivasi kualitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat
mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi dan bahwa ada
perbedaan signifikan antara mahasiswa yang telah mengambil matakuliah
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Minat
2.2.1.1 Definisi Minat
Menurut Widyastuti (ELLya Beny dan Yuskar,2006:4)
menyatakan minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan
setelah melihat, mengamati dan membandingkan serta
mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkanya. Minat adalah
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Selanjutnya menurut
kamus umum bahasa indonesia mendefinisikan minat sebagai keinginan
untuk memperhatikan atau melakukan sesuatu. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhtikan sehubungan
dengan minat, yaitu:
1. Minat dianggap sebagai perantara faktor-faktor motivasional yang
mempunyai dampak pada suatu perilaku.
2. Minat menunjukan seberapa keras seseorang berani mencoba
melakukan sesuatu.
.
Pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti
pendidikan profesi akuntansi didasari oleh teori motivasi yang dilakukan
oleh David McClelland (1961) yang mengemukakan bahwa seseorang
memiliki energi potensial yang dapat dimanfaatkan tergantung pada
dorongan motivasi, situasi dan peluang yang ada.
Minat mahasiswa dalam pendidikan profesi akuntansi
dipengaruhi oleh banyak hal satunya adalah mata kuliah pengantar
akuntansi, mata kuliah pengantar akuntansi sebagai dasar dalam pelajaran
akuntansi yang sangat menentukan keberhasilan ketingkat selanjutnya.
Berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa
terdapat kolerasi positif antara minat mahasiswa dalam mengikuti
pendidikan profesi akuntansi dengan motivasi yang didapat dari mata
kuliah pengantar akuntansi digunakan sebagai pedoman serta acuan
untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi. (
Hasibuan,1999:111-112).
2.2.2 Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)
Pendidikan profesi akuntansi bertujuan menghasilkan lulusan
yang menguasai keahlian dibidang profesi akuntansi dan memberikan
kopensasi keprofesian akuntansi lulusan pendidikan profesi akuntansi
berhak menyandang sebutan gelar profesi akuntan yang selanjutnya
bahwa pendidikan profesi akuntansi adalah pendidikan tinggi setelah
program sarjana ilmu ekonomi pada program studi akuntansi.
Kurikulum dan silabus pendidikan profesi akuntansi (PPAk).
Penyelenggaraan PPAk meliputi paling sedikit 20 SKS yang ditempuh
dan paling banyak 40 SKS selama 2 semester atau 12 bulan.
Kurikulum nasional yang dimaksud adalah:
1. Etika Eisnis dan Profesi
2. Seminar Perpajakan
3. Praktik Audit
4. Lingkungan Bisnis
5. Pengetahuan PasarModal
6. Seminar Akuntansi Keuangan
7. Seminar Akuntansi Manajemen
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)nmerupakan pendidikan
tambahan bagi lulusan sarjana ekonomi akuntansi yang ingin
mendapatkan sebutan Akuntan, sehingga dengan mendapat sebutan
akuntan tersebut yang bersangkutan dapat melanjutkan karier sebagai
seorang akuntan publik atau akuntan lainnya.
2.2.2.1 Profesi Akuntansi
Pada saat ini di berbagai dunia bisnis profesi akuntansi selalu
bisnis tersebut. Sorotan yang diberikan kepada profesi ini disebabkan
oleh berbagai faktor diantaranya praktik-praktik profesi yang
mengabaikan standar akuntansi bahkan etika. Menurut teori sosiologi
klasik tentang profesi ( Ellya Benny dan Yuskar ,2006 ) menyebutkan
bahwa masyarakat mempunyai prestasi dan kekuatan terhadap profesi.
Disebabkan karena para profesional mempunyai bodies of knowledge
yang terkait dengan pusat keinginan dan nilai dari suatu sistem sosial.
Untuk itu diharapkan para profesional dalam menjalankan tugas
profesinya harus berpegang pada nilai-nilai profesionalitas.
Profesi akuntan biasanya dianggap sebagai salah satu bidang
profesi seperti organisasi lainnya, misalnya Ikatan Dokter Indonesia
(IDI). Supaya dikatakan profesi maka akuntan harus memiliki beberapa
syarat sehingga masyarakat sebagai objek dan sebagai pihak yang
memerlukan profesi, mencapai hasil kerjanya.
Adapun menurut harahap (2004) adalah sebagai berikut:
1. Memiliki bidang ilmu yang ditekuninya, yaitu merupakan pedoman
dalam melaksanakan keprofesiannya.
2. Memiliki kode etik sebagai pedoman yang mengatur tingkah laku
anggotanya dalam profesi itu.
3. Berhimpun dalam suatu organisasi resmi yang diakui oleh
mesyarakat/pemerintah.
5. Bekerja bukan dengan komersil tetapi didasarkan kepada fungsinya
sebagai kepercayaan masyarakat.
Profesi akuntan adalah semua bidang yang mempergunakan
keahlian bidang akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan publik,
akuntan interen yang bekerja di pemerintahan, dan akuntan sebagai
pendidik (Regar, 1993:7-8).
Untuk menjadi akuntan harus lebih dahulu mendapat izin kerja
yang dikeluarkan oleh Departemen Keuangan. Dan izin kerjanya hanya
dapat diberikan bila yang bersangkutan telah dianggap cakap untuk
melakukan fungsi akuntan publik dengan cara meneliti pengalaman yang
bersangkutan. Pengetahuan teori yang diperoleh selama proses
pendidikan dianggap tidak cukup untuk melakukan fungsinya sebagai
akuntan.
2.2.3 Pengertian Motivasi
Motivasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia,2002) adalah dorongan
yang timbul pada diri seseorang, sadar atau tidak sadar untuk melakukan
suatu tindakan dengan tujuan tertentu, atau Motivasi adalah usaha-usaha
yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang
dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatanya. Motivasi
tujuan tertentu. Seseorang yang dengan sengaja meningkatkan diri
menjadi bagian dari organisasi mempunyai latar belakang yang
berbeda-beda, salah satunya adalah agar mereka dapat berinteraksi dengan
manusia laiinya dan agar kebutuhan hidupnya dapat terpenuhi.
2.2.4 Jenis Motivasi
Menurut Hasibuan,1999:150 ( dalam Novitasari,2011) ada dua
jenis motivasi, yaitu motivasi positif dan motivasi negatif.
a.Motivasi Positif
Motivasi positif maksudnya manajer motivasi (merangsang) bawahan
dengan memberi hadiah ( penghargaan ) kepada mereka yang
berprestasi diatas prestasi standart, dengan motivasi positif, semangat
kerja bawahan akan meningkat karena umumnya manusia senang
menerima yang baik-baik saja.
b.Motivasi Negatif
Motivasi negatif maksudnya manajer memotivasi bawahan dengn
standart mereka akan mendapat hukuman, dengan motivasi negatif ini
semngat bekerja bawahan dalam jangka pendek akan meningkatkan
karena mereka takut dihukum, tetapi untuk jangka panjang dapat
berakibat kurang baik.
Dalam penggunaan masing-masing jenis motivasi ini dengan segala
hakekatnya setiap karyawan secara individual berbeda satu dengan
yang laiinya. Suatu dorongan yang mungkin efektif bagi seseorang
mungkin tidak efektif bagi orang lain menurut Rivai,2005:461 dalam
( Novitasari,2011).
2.2.5 Karateristik Motivasi
Dalam penelitian ini yang termasuk dalam karakteristik motivasi
dibedakan menjadi tiga, adalah sebagai berikut :
2.2.5.1 Pengaruh Motivasi terhadap minat
Pengaruh motivasi terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti
pendidikan profesi akuntansi didasari oleh motivasi yang dikemukakan
oleh David McCelland (1961) yang mengemukakan bahwa seseorang
memiliki energi potensial yang dapat dimanfaatkan tergantung pada
dorongan motivasi, situasi dan peluang yang ada.
Minat belajar mahasiswa dalam pendidikan profesi akuntansi dipengaruhi
banyak hal salahsatunya seperti mata kuliah Pengantar akuntansi sebagai
dasar dalam pelajaran akuntansi sangat menentukan untuk ketingkat
selanjutnya dan mata kuliah seminar audit yang memberikan pentingnya
2.2.5.2 Motivasi karir
Motivasi karir merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri
seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dan dalam rangka
maencapai kedudukan atau karir yang lebih baik dari sebelumnya.
Menurut Widyastuti (dalam Novitasari,2011:20) mengemukakan
bahwa karir sebagai akuntan diminati oleh banyak mahasiswa akuntansi
karena mereka ingin memperoleh kesempatan berkembang yang lebih
baik dibandingkan dengan karir yang lain dan karir tersebut sesuai
dengan latar belakang pendidikan serta memperoleh pengakuan atas
prestasi yang lebih diraih.
2.2.5.3 Pengaruh Motivasi Karir terhadap Minat Mahasiswa untuk mengikuti PPAk.
Sri Wahyuni Widyastuti (Novitasari,2011:21) mengemukakan
bahwa karir sebagai akuntan diminati oleh banyak mahasiswa akuntansi
karena mereka ingin memperoleh kesempatan berkembang lebih baik
dibandingkan dengan karir tersebut sesuai dengan latar belakang
pendidikan serta memperoleh pengakuan atas prestasi yang telah diraih.
Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa mahasiswa akuntansi termotivasi
di bidang akuntansi dibandingkan karir di bidang lain,serta ingin
mendapat pengakuan atas prestasi yang diraihnya.
2.2.5.4 Motivasi Ekonomi
Motivasi ekonomi merupakan suatu dorongan yang timbul
dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam
rangka untuk memperoleh penghargaan finansial yang diingikan.
Imbalan finansial adalah imbalan yang diterima seseorang bagi
jasa-jasa yang diberikan kepada organisasi, yang dapat berupa gaji/upah,
bonus, premi,tunjangan istri, tunjangan anak, biaya pengobatan, biaya
pendidikan anak, pembayaran dana pensiun, dan lain-lain
(Siagian,2004:138). Penghargaan finansial terdiri ata penghargaan
langsung dan penghargaan tidak langsung. Penghargaan finansial
merupakan suatu bentuk sistem pengendalian manajemen. Widyastuti
(dalam Novitasari,2011:21) mengemukakan bahwa motivasi ekonomi
didorong oleh kemampuan mahasiswa untuk memperoleh gaji yang
tinggi, fasilitas yang memadai memperoleh bonus.
2.2.5.5 Pengaruh Motivasi Ekonomi terhadap Minat Mahasiswa untuk mengikuti PPAk
Menurut Sri Wahyuni Widyastuti (dalam Novitasari,2011:22)
motivasi ekonomi dengan mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Dalam
penelitian ini dijelaskan bahwa mahasiswa akuntansi termotivasi untuk
mengikuti PPAk dikarenakan ingin memperoleh penghargaan finansial
yang diinginkan seperti gaji awal yang tinggi, fasilitas yang memadai,
serta adanya bonus-bonus.
2.2.5.6 Motivasi Peningkatan Kualitas Kemampuan
Definisi dari motivasi peningkatan kualitas kemampuan
merupakan dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk
memiliki dan meningkatkan kualitas kemampuannya dalam bidang yang
ditekuninya sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan
benar.
Dari penelitian Sri Wahyuni Widyastuti (dalam
Novitasari,2011:22) mengemukakan bahwa motivasi kualitas didorong
oleh kemampuan mahasiswa dalam mengambil keputusan untuk
memberikan kontribusi terhadap organisasi dan menguasai ilmu
2.2.5.7 Pengaruh Motivasi Peningkatan Kualitas Kemampuan terhadap Minat Mahasiswa untuk mengikuti PPAk.
Sri Wahyuni Widyastuti (Novitasari,2011:23) menjelaskan
bahwa terdapat hubungan yang saling berkaitan antara variabel motivasi
kualitas dengan minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Penelitian ini
dijelaskan bahwa mahasiswa akuntansi termotivasi untuk mengikuti
PPAk dikarenakan ingin memiliki dan meningkatkan kualitas
kemampuan diri, kemampuan serta keahlian pada bidang akuntansi agar
menjadi seorang akuntan yang profesional dan siap bersaing dengan
akuntan belahan dunia lain.
2.2.6 Teori Motivasi
2.2.6.1 Teori Hierarkri kebutuhan oleh Abraham Maslow
Teori maslow menjelaskan suatu hirarki kebutuhan yang
menunjukan adanya 5 tingkatan yang lebih tinggi akan mendorong
seseorang untuk mendapatkan kepuasan tersebut, setelah kebutuhan yang
lebih rendah telah dipuaskan. Hirarkri 5 kebutuhan dasar manusia
menurut maslow adalah : kebutuhan fisiologi, kebutuhan keamanan,
kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan akualisasi diri.
Peningkatan motivasi pada diri seseorangpun berdampak pada
peningkatan minat pula. Hal ini sesuai dengan teori Abraham Maslow,
2.3 Kerangka pikir
Berdasarkan penelitian terdahulu dan berdasarkan teori yang
telah dikemukakan diatas, maka dapat digambarkan sebagai berikut:
Uji statistik regresi linier berganda 2.4 Hipotesis
Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, tujuan
penelitian dan landasan teori serta kerangka pikir diatas, maka dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
“ Bahwa variabel motivasi karir, motivasi ekonomi, dan
motivasi peningkatan kualitas kemampuan berpengaruh terhadap minat
mahasiswa untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi ”. Motivasi Karir
( X1)
Motivasi Peningkatan Kualitas Kemampuan
( X3)
Motivasi Ekonomi
( X2)
Minat untuk mengikuti PPAk
BAB III
METODE PENELITIAN
Didalam bab ini akan dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan
penelitian yang menliputi variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian,
sumber data, dan tekhnik analasis data.
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Adapun definisi operasional dalam variabel ini adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan menjadi obyek penelitian berdasarkan atas sifat-sifat atau
hal-hal yang dapat didefinisikan dan dapat diamati atau diobservasi.Adapun
definisi operasional variabel yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1.Variabel Terikat ( dependen Variabel ) adalah tipe variabel yang dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel independen atau variabel yang di duga sebagai akibat
dari variabel independen. Dalam penelitian ini variabel dependen adalah Minat
Mahasiswa Akuntansi Mengikuti PPAk (Y) . Minat adalah keinginan yang
didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan
serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya. Seperti yang
diuraikan sebelumnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada variabel
minat ini yaitu :
a) Minat dianggap sebagai perantara faktor-faktor motivasional yang
b) Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba.
c) Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang direncanakan seseorang
untuk dilakukan.
2.Variabel Independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi
variabel lain atau variabel yang diduga sebagai sebab dari variabel
dependen.Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah motivasi
yang terdiri dari:
a. Motivasi Karir ( X1) yaitu merupakan dorongan yang timbul dari dalam
diri seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dan dalam
rangka mencapai kedudukan jabatan atau karir yang lebih baik dari
sebelumnya.
b. Motivasi Ekonomi ( X2 ) yaitu merupakan suatu dorongan yang timbul
dalam diri seseorang untuk meningkatkan kemampuannya untuk
memperoleh financial yang diinginkan.
c. Motivasi Peningkatan Kualitas kemampuan ( X3) yaitu merupakan
dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk memiliki dan
meningkatkan kualitas kemampuan yang dimiliki di bidang yang
ditekuninya sehingga dapat terlaksana dengan baik dan benar.
3.1.2 Pengukuran Variabel
Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan dalam mengukur
variabel motivasi karir, motivasi ekonomi, motivasi peningkatan kualitas
Profesi Akuntansi adalah dengan menggunakan kuisoner yang diadaptasi dari
penelitian Novitasari (2011) dan Ellya Beny dan Yuskar ( 2006). Dalam
penelitian ini skala pengukuran yang digunakan dalam pengukuran variabel
tersebut baik itu variabel terikat maupun variabel bebas adalah menggunakan
skala interval dengan tekhnik Sematic Deferensial. Skala ini tersusun dalam
suatu garis kontinum dengan jawaban yang sangat positif terletak disebelah
kanan dan jawaban sangat negatif disebelah kiri ataupun sebaliknya
(Sumarsono,2004:25).Skala data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
skala interval. Dengan pengukuran interval yang dimulai dengan angka 1
sampai 5 dimana angka 1 menunjukan nilai terendah, sedangkan angka 5
menunjukan angka tertinggi.
Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat setuju
Dimana:
1 = Sangat tidak setuju
2 = Tidak setuju
3 = Ragu-ragu
4 = Setuju
5 = Sangat setuju
3.2Teknik Penentuan Sampel a. Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua
perkuliahan, pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur yang berjumlah 144 mahasiswa,responden yang digunakan
mahasiswa angkatan 2008 karena sekarang responden menempuh semester
akhir yang sebentar lagi akan lulus dan memperoleh gelar sarjana.
b. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi, karena tidak semua data
dan informasi akan diproses dan tidak semua orang akan diteliti melainkan
cukup dengan menggunakan sampel yang mewakilinya atau yang biasa
disebut dengan sampel yang representatif. (Sumarsono, 2004:44)
Teknik pengambilan sampel digunakan dalam penelitian ini
menggunakan Simple Random Sampling, yaitu karena pengambilan
anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota
populasi dianggap homogen. (Sugiyono,2010:64).
Ukuran sampel menggunakan rumus dari Taro Yame yang dikutip
oleh Rahmat dalam Riduwan (Novitasari,2011:33).
n = N
N.d² +1
Dimana :
N = jumlah populasi
d² = presisi yang di tetapkan
Maka :
n = N
N.d² +1
n = 144
144(0,1)² +1
= 59 responden
3.3 Teknik Pengumpulan Data 3.3.1 Jenis Data
Dalam hal pembuatan skripsi ini data merupakan faktor yang
penting dalam penyusunan penelitian ini. Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah: Data Primer.Data primer merupakan data
yang diperoleh langsung dari objek yang akan diteliti, baik langsung
maupun angket ( kuisoner ). Data primer secara khsus dikumpulkan oleh
peneliti untuk menjawab pertanyaan peneliti.
3.3.2 Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakaan oleh peneliti
Yaitu pengumpulan data penelitian pada kondisi tertentu kemungkinan
tidak memerlukan kehadiran peneliti. Pertanyaan peneliti dan jawaban
responden dapat dikemukakan secara tertulis melalui kuisoner. Teknik ini
memberikan tanggungjawab kepada responden untuk membaca dan
menjawab pertanyaan. (Indriantoro,Nur dan Supomo,Bambang
2008:154).
3.4 Teknik Analisis data Uji Hipotesis 3.4.1 Teknik Analisis
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sejauh mana kuisoner
mengukur yang diinginkan. Suatu kuisoner dinyatakan valid apabila
pertanyaan pada kuisoner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang
akan diukur oleh kuisoner tersebut. Valid atau tidaknya alat ukur atau
kuisoner tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor total
yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan. Apabila
kolerasi antara skor total dengan skor masing-masing pertanyaan
signifikan, maka dapat dikatakan alat pengukuran tersebut mempunyai
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas di gunakan untuk mengukur suatu kuisioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisoner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas
dapat dilihat dari nilai Cronbach’s Alpha,yaitu tekhnik pengujian
reliabilitas suatu kuisioner yang jawaban atau tanggapannya berupa
pilihan. Cronbach’s Alpha di peroleh instrument variabel di nyatakan
reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha lebih besar 0,60 (Ghozali,2001:45).
Kriteria pengujian:
1. Jika nilai alpha > 0,60 berarti pernyataan reliabel.
2. Jika nilai alpha 0,60 berarti pernyataan tidak reliabel.
3. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data
mengikuti mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui
apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan
berbagai metode diantaranya adalah menggunakan metode Kolmogorov
Smirnov.
Apabila nilai signifikasi kolmogorov Smirnov yang dihasilkan
keputusan apakah sebuah distibusi data mengikuti distribusi normal
adalah:
1. Jika nilai signifikansi ( nilai probabilitasnya ) lebih kecil dari 5 %,
maka distribusi adalah tidak normal.
2. Jika nilai signifikansi ( nilai Probabilitasnya ) lebih besar dari 5%,
maka distibusi adalah normal. ( Sumarsono, 2004:40-43).
3.4.1.1 Uji Asumsi Klasik
Persamaan regresi linier berganda harus bersifat BLUE ( Best
Linier Unbiased Estimator ) yang berarti pengambilan keputusan uji f
dan uji t tidak diperbolehkan untuk bisa dikatakan sebagai alat ukur
BLUE, maka persamaan regresi harus memenuhi ketiga asumsi berikut:
a. Tidak boleh terjadi Multikolinieritas.
b. Tidak boleh terjadi Autokolerasi.
c. Tidak boleh terjadi Heterosedastisitas.
Apabila salah satu dari ketiga asumsi tersebut dilanggar, maka
persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE, sehingga
pangambilan putusan uji f dan uji t menjadi bias. Berikut ini adalah
penguraian singkat tiga asumsi tersebut diatas :
1. Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2001:63), uji multikolinieritas bertujuan
antara variabel bebas ( independen ). Regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi kolerasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada
tidaknya multikolonieritas :
a.Menghitung nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF).
Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabek bebas bilamana
yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Apa bila VIF lebih
besar dari 10 maka ini berarti terdapat multikolinier pada
persamaan regresi linier.
b.Nilai koefisien determinan berganda (Rsquare) tinggi.
c.Menganalisis matrik kolerasi variabel bebas, jika antar variabel
bebas ada kolerasi yang ckup tinggi umumnya diatas 0,90, maka
hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas.
2. Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika variance dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas.( Ghozali, 2001:125 ). Hal ini bisa
residual dengan seluruh variabel bebas dimana nilai probabilitas
yang diperoleh harus lebih besar dari 0,05.
3. Autokorelasi
Autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi linier ada kolerasi antara kesalahan penganggu pada
periode t-1 (sebelumnya).jika terjadi, maka dinamakan autokorelasi.
Autokolerasi muncul marena adanya observasi yang berurutan
sepanjang waktu yang berkaitan satu dengan yang lain. Masalah ini
timbul karena residual ( kesalahan pengganggu) tidakbebas dari satu
observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah
regresi yang bebas dari autokolerasi ( Ghozali, 2001:99).
3.4.1.2 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk
mengetahui bentuk hubungan secara menyeluruh tentang hubungan
antara variabel motivasi karir, motivasi ekonomi. Motivasi peningkatan
kualitas kemampuan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti
program PPAk. Untuk pengujian hipotesis dilakukan analisis regresi
linear berganda. Persamaan regresi berganda digunakan adalah
Dimana:
Yi = Minat Mahasiswa Akuntansi
X1 = Motivasi Karir
X2 = Motivasi ekonomi
X3 = Motivasi Peningkatan Kualitas Kemampuan
b -b₃ = konstanta
e = eror term
3.4.2 Uji Hipotesis
a) Uji Kesesuaian Model ( uji F )
Persamaan dalam regresi dihasilkan dari hasil perhitungan
dengan menggunakan data dari masa lalu. Umtuk menguji cocok atau
tidaknya model regresi yang dihasilkan guna untuk mengetahui
pengaruh dari x1,x2,dan x3 terhadap Y digunakan uji F, dengan
prosedur dibawah ini :
1) H : βj = 0 (model
regresi yang dilakukan tidak cocok)
Ha : βj 0 (model regresi yang dihasilkan cocok)
Dimana j =1, 2, 3,...., k: variabel ke j sampai ka k.
2) Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 dengan
derajat bebas [n-k], dimana jumlah pengamatan, dan k:jumlah
variabel
3) Dengan F hitung sebesar :
(1 - R²)/( n – k)
Fhit = F hasil perhitungan
R² = koefisien regresi
N = jumlah sampel
K = jumlah variabel bebas ( Anonim, 2010 : L22)
b) Uji t
untuk pengujian hipotesis penelitian untuk menguji secara
signifikan atau tidaknya pengaruh parsial variabel X1,X2, atau X3
Y digunakan uji t student dengan prosedur sebagai berikut :
1) H : βj = 0 (tidak terpengaruh yang signifikan X , X atau
X terhadap Y)
H1 : βj 0 (terdapat pengaruh yang signifikan X , X atau X
terhadap Y)
Di mana j = 1, 2, 3,...,k variabel ke j sampai ke k.
2) Didalam penelitian ini digubakan tingkatan yang signifikan 0,05
dengan derajat bebas [ n-k ], dimana n: jumlah pengamatan, dan k :
jumlah variabel.
3) Dengan nilai t hitung :
Thitung = bj
se(bj)
bj = koefisien regresi
se(bj) = simpangan baku
kriteria pengujian :
a. Apabila tingkat signifikan (sig) >0,05 H diterima dan H ditolak.
b. Apabila tingkat signifikan (sig) <0.05 H ditolak dan H diterima.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian
4.1.1 Sejarah Lembaga
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur merupakan
salah satu lembaga tinggi swasta di Indonesia yang berdiri sejak 5 Juli 1959.
Selama kurun waktu beberapa tahun, UPN “Veteran” Jawa Timur telah
mengalami berbagai perubahan status yaitu :
1. Sejak juli 1959 s/d 1965 Administrasi Perusahaan “Veteran” Cabang
Surabaya.
2. Pada 17 Mei 1968 Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional (PTPN)
“Veteran” Cabang Jawa Timur dengan 3 Fakultas (Ekonomi, Pertanian
dan Teknik Kimia), berdasarkan Surat Keputusan Kementerian
Transmigrasi, Urusan Veteran dan Demobilisasi No.
3. Periode 1976-1994, terjadi peralihan status PTPN “Veteran” Cabang
Jawa Timur sebagai Perguruan Tinggi Kedinasan di baah Departemen
Pertahanan Keamanan RI.
4. Periode tahun 1977, terjadi perubahan PTPN “Veteran” Cabang Jawa
Timur menjadi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Cabang
Jawa Timur.
5. Sejak tahun akademik 1994/1995 penyelenggaraan dilakukan secara
mandiri sebagai Perguruan Tinggi Swasta.
6. Berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan
Tinggi No. 001/BAN-PT/AK-1/VII/1998 telah memperoleh status
terakreditasi penuh untuk semua Progdi (Program Studi).
4.1.2 Falsafah, Visi, Misi, dan Tujuan
4.1.2.1 Falsafah
Mencerdaskan sumber daya manusia Indonesia melalui wahana
pendidikan tinggi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” adalah
sebagian dari perbuatan mulia dan ibadah kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
UPN “Veteran” Jawa Timur mempunyai cita-cita ke depan yang
dituangkan dalam bentuk visi : Menjadi Universitas terdepan dalam
pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Sumber Daya
Manusia yang dilandasi nilai dan semangat kejuangan.
4.1.2.3 Misi
a. Menghasilkan SDM yang memiliki nilai-nilai moralitas, dan
intelektualitas serta jasmani yang sehat.
b. Mengembangkan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni menuju
Research University.
c. Mengembangkan sistem peberdayaan masyarakat.
d. Meningkatkan kerjasama dalam bidang akademik dan non
akademik dengan perguruan tinggi lain, pemerintah dan swasta.
4.1.2.4 Tujuan
Menunjang pembangunan nasional dibidang pendidikan tinggi
dalam rangka terciptanya sumber daya manusia yang cakap,
profesional, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
memiliki disiplin, tanggung jawab dan pengabdian yang tinggi serta
4.1.3 Visi, Misi, dan Tujuan Fakultas Ekonomi
4.1.3.1 Visi
Menjadi Fakultas Ekonomi terdepan yang dilandasi semangat
ketahanan Nasional di Jawa Timur pada tahun 2020.
4.1.3.2 Misi
1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan bersaing
dibidang ilmu ekonomi, manajemen dan akuntansi.
2. Mengembangkan dan menerapkan ilmu ekonomi dan bisnis
berbasis penelitian.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berbasis pada
kemanfaatan.
4.1.3.3 Tujuan
Mendidik mahasiswa peserta didik menjadi tenaga-tenaga yang
intelegensi, berfikir secara mendalam dan siap berprestasi dalam bidang
ekonomi.
4.1.4 Riwayat Progdi Akuntansi
Jurusan akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur yang berdiri pada tahun
1974 merupakan salah satu dari 17 (tujuh belas) jurusan akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur. Alasan
pendirian Progdi Akuntansi adalah :
a. Mendukung program pemerintah untuk mencerdaskan bangsa.
b. Pada tahun 1974 belum banyak perguruan tinggi di Surabaya dan Jawa
Timur mendirikan progdi akuntansi.
c. Perkembangan industri, perdagangan, perbankan dipropinsi Jawa
Timur khususnya kota Surabaya sangat pesat.
d. Kebutuhan pendidikan tinggi yang diminati masyarakat yang semakin
tinggi.
Pada awalnya jurusan memiliki status negeri kedinasan di bawah
pengelolaan Departemen Pertahanan. Pada tahun 1994 berdasarkan
Keputusan bersama Mendikbud No : Kep/0307/U/1994 dan Menhankam No
Pada tahun 1998 Progdi memperoleh akreditasi pertama dengan nilai
“B” berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas Nomor :
00177/Ak-I.1/UPIAKt/VIII/1998. Pada tahun 2003 memperoleh akreditasi
kedua dengan nilai “B” berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti
Depdiknas Nomor : 06170/Ak-VII-S1-004/UPIAKT/2003. Selanjutnya pada
tahun 2009 Progdi Akuntansi memperoleh akreditasi dengan nilai “A”
berdasarkan Surat Keputusan BAN-PT Dirjen Dikti Depdiknas Nomor :
039/BAN-PT/Ak-XI/S1/1/2009.
4.1.4.1 Visi Progdi Akuntansi
Sebagai pusat keunggulan (centre of excellence) dalam proses
belajar mengajar bidang ilmu akuntansi dengan reputasi terpuji bagi dunia
akaemik dan praktis dalam menghadapi dinamika ilmu pengetahuan,
teknologi dan perusahaan global.
4.1.4.2 Misi Progdi Akuntansi
1. Menyiapkan dan mencetak tenaga profesional dibidang akuntansi
yang memiliki jiwa kepemimpinan dengan kemampuan intelektual
2. Menyiapkan dan mencetak tenaga profesional dibidang akuntansi
yang siap menjadi tulang punggung dalam pengelolaan perusahaan
yang memerlukan penataan diri secara terus menerus guna
meningkatkan kinerjanya.
3. Menyiapkan dan mencetak tenaga profesional yang mempunyai
komitmen terhadap nilai etika, budaya, kewirausahaan, dan
berorientasi global.
4.1.4.3 Tujuan Progdi Akuntansi
Mendidik mahasiswa menjadi tenaga-tenaga akuntansi yang
professional baik secara konseptual maupun praktikal, yang memacu
intelegensi, berpikir secara mendalam dan siap berprestasi dalam
bidang ilmu akuntansi, guna menunjang pembangunan nasional.
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian
angkatan tahun 2008, dengan jumlah responden sebanyak 59 orang. Berikut ini
akan dideskripsikan jawaban responden pada masing-masing variabel penelitian
yang meliputi motivasi karir, motivasi kualitas, motivasi ekonomi dan minat
untuk mengikuti PPAk.
4.2.1 Motivasi Karir (X1)
Berikut adalah deskripsi jawaban responden mengenai motivasi karir:
Tabel 4.1
Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Motivasi Karir
1 2 3 4 5
Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa rata-rata jawaban responden pada
empat item pertanyaan variabel motivasi karir berada pada selang 3 hingga 5. Hal
ini berarti mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur yang menjadi responden penelitian mempunyai motivasi yang tinggi
dalam hal meningkatkan kesempatan promosi jabatan, mendapatkan pekerjaan
yang diberikan dengan baik, meningkatkan kemampuan berprestasi di dalam
pekerjaan, serta mendapatkan perlakuan professional dari atasan, rekan, dan
bawahan di lingkungan pekerjaan.
Secara keseluruhan bisa dikatakan bahwa motivasi karir yang dimiliki oleh
mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
yang menjadi responden penelitian tergolong tinggi, hal ini didukung oleh
rata-rata total jawaban responden sebesar 3.86. Motivasi karir paling tinggi adalah
dalam hal kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki menunjang dalam jenjang
karir dengan nilai rata-rata jawaban responden sebesar 4.05, sedangkan motivasi
karir paling rendah adalah dalam hal prestasi yang tinggi akan menjamin dapat
pekerjaan yang diinginkan dengan rata-rata jawaban responden sebesar 3.71.
4.2.2 Motivasi Ekonomi (X2)
Berikut adalah deskripsi jawaban responden mengenai motivasi ekonomi:
Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Motivasi Ekonomi
Sumber : Lampiran 2
Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa rata-rata jawaban responden pada
empat item pertanyaan variabel motivasi ekonomi berada pada selang 3 hingga 5.
Hal ini berarti mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur yang menjadi responden penelitian mempunyai motivasi
yang tinggi dalam hal memperoleh pekerjaan dengan gaji jangka panjang yang
besar, memperoleh pekerjaan dengan fasilitas yang memadai, mendapatkan
pekerjaan yang memberikan tunjangan keluarga, mendapatkan pekerjaan yang
memberikan gaji tambahan yang tinggi, serta mendapatkan pekerjaan yang
memberikan kenaikan gaji setiap periode tertentu
. Secara keseluruhan bisa dikatakan bahwa motivasi ekonomi yang
dimiliki oleh mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur yang menjadi responden penelitian tergolong tinggi, hal ini didukung
tinggi adalah dalam hal untuk memperoleh pekerjaan dengan gaji jangka panjang
yang besar dan untuk mendapatkan pekerjaan yang memberikan gaji tambahan
atau diluar gaji pokok yang tinggi dengan nilai rata-rata jawaban responden
sebesar 4.14, sedangkan motivasi ekonomi paling rendah adalah dalam hal
memperoleh pekerjaan dengan fasilitas yang memadai seperti mobil dinas dan
rumah dinas dengan rata-rata jawaban responden sebesar 3.88.
4.2.3 Motivasi Peningkatan Kualitas Kemampuan (X3)
Berikut adalah deskripsi jawaban responden mengenai motivasi kualitas:
Tabel 4.3
Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Motivasi Peningkatan Kualitas
Kemampuan
Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa rata-rata jawaban responden pada
empat item pertanyaan variabel motivasi peningkatan kualitas kemampuan berada
pada selang 3 hingga 5. Hal ini berarti mahasiswa akuntansi Universitas
mempunyai motivasi yang tinggi dalam hal meningkatkan pengetahuan
organisasional dan lingkungan bisnis, meningkatkan pengetahuan dalam bidang
keuangan, meningkatkan pengetahuan dalam akuntansi manajemen,
meningkatkan keahlian dalam praktik audit, serta meningkatkan kemampuan
berkomunikasi baik verbal maupun tertulis.
Secara keseluruhan bisa dikatakan bahwa motivasi kualitas yang dimiliki
oleh mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur yang menjadi responden penelitian tergolong tinggi, hal ini didukung oleh
rata-rata total jawaban responden sebesar 3.82.
Motivasi Peningkatan kualitas kemampuan paling tinggi adalah dalam
hal meningkatkan pengetahuan organisasional dan lingkungan di bidang akuntansi
dengan nilai rata-rata jawaban responden sebesar 3.98, sedangkan motivasi
kualitas paling rendah adalah dalam hal untuk meningkatkan keahlian dalam
bidang audit dengan rata-rata jawaban responden sebesar 3.69.
4.2.4 Minat Untuk Mengikuti PPAk (Y)
Berikut adalah deskripsi jawaban responden mengenai minat untuk
mengikuti PPAk.
Deskripsi Jawaban Responden Mengenai Minat Untuk Mengikuti PPAk
Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa rata-rata jawaban responden pada
tujuh item pertanyaan variabel minat untuk mengikuti PPAk berada pada selang
4hingga 5. Hal ini berarti mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur yang menjadi responden penelitian tertarik
mengikuti PPAk karena PPAk dapat membantu kesuksesan karir dalam profesi
akuntansi, tertarik untuk mengikuti PPAk karena PPAk merupakan sarana untuk
mendapatkan pekerjaan yang memberikan pembayaran financial yang besar,
tertarik mengikuti PPAk karena PPAk dapat meningkatkan profesi akuntansi.
Mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
yang menjadi responden penelitian juga akan mengikuti pendidikan profesi
akuntansi setelah studi mereka selesai, selain itu mereka tertarik untuk mengikuti
PPAk karena PPAk dapat meningkatkan kualitas calon akuntan. Secara
akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang
menjadi responden penelitian tergolong tinggi, hal ini didukung oleh rata-rata
total jawaban responden sebesar 4.23. Minat paling tinggi adalah karena
cenderung akan mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi agar dapat memberi
kemampuan dan pengetahuan yang lebih terhadap profesi akuntansi dengan nilai
rata-rata jawaban responden sebesar 4.58. Sedangkan minat paling rendah adalah
karena ingin mengikuti studi PPAk setelah memperoleh gelar sarjana dengan nilai
rata-rata jawaban responden sebesar 3,75.
4.3 Uji Validitas, Reliabilitas dan Normalitas 4.3.1 Validitas
Validitas digunakan untuk mengukur sejauh mana kuisoner
mengukur yang diinginkan. Suatu kuisoner dinyatakan valid apabila pertanyaan
pada kuisoner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuisoner tersebut.
Uji validitas dilakukan terhadap masing-masing item pertanyaan
yang membentuk variabel penelitian. Untuk mengukur validitas digunakan
metode corrected item total correlation. Jika hasil corrected item total correlation
(r hitung) > 0.25 (r tabel), maka item pertanyaan dinyatakan valid. Berikut adalah
hasil pengujian validitas untuk masing-masing item pertanyaan pada variabel
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Karir
r hitung
Nilai Kritis
(r tabel) Keterangan
X1.1 0.505 0.25 Valid
X1.2 0.627 0.25 Valid
X1.3 0.693 0.25 Valid
X1.4 0.565 0.25 Valid
Sumber : Lampiran 3
Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa empat item pertanyaan pada
variabel motivasi karir menghasilkan nilai r hitung lebih besar dari nilai kritis
0.25, dengan demikian semua pertanyaan yang mengukur variabel motivasi karir
dinyatakan valid.
Berikut adalah hasil pengujian validitas untuk masing-masing item
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Ekonomi.
Item r hitung Nilai Kritis ( r tabel ) Keterangan
X2.1 0.801 0.25 Valid
X2.2 0.457 0.25 Valid
X2.3 0.674 0.25 Valid
X2.4 0.801 0.25 Valid
Sumber : Lampiran 3
Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui bahwa empat item pertanyaan pada
variabel motivasi kualitas menghasilkan nilai r hitung lebih besar dari nilai kritis
ekonomi dinyatakan valid.
Berikut adalah hasil pengujian validitas untuk masing-masing item
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Peningkatan Kualitas Kemampuan
Item r hitung Nilai Kritis ( r tabel ) Keterangan
X3.1 0.680 0.25 Valid
X3.2 0.661 0.25 Valid
X3.3 0.656 0.25 Valid
X3.4 0.596 0.25 Valid
Sumber : Lampiran 3
Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui bahwa empat item pertanyaan pada
variabel motivasi ekonomi menghasilkan nilai r hitung lebih besar dari nilai kritis
0.25, dengan demikian semua pertanyaan yang mengukur variabel motivasi
peningkatan kualitas kemampuan dinyatakan valid.
Berikut adalah hasil pengujian validitas untuk masing-masing item
pertanyaan pada variabel minat untuk mengikuti PPAk (Y).
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel Minat Untuk Mengikuti PPAk
Item r hitung Nilai Kritis Keterangan
Y1.1 0.540 0.25 Valid
Y1.2 0.410 0.25 Valid
Y1.3 0.600 0.25 Valid
Y1.4 0.465 0.25 Valid
Y1.5 0.431 0.25 Valid
Y1.6 0.525 0.25 Valid
Y1.7 0.358 0.25 Valid
Sumber : Lampiran 3
Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui bahwa tujuh item pertanyaan pada
variabel minat untuk mengikuti PPAk menghasilkan nilai r hitung lebih besar dari
nilai kritis 0.25, dengan demikian semua pertanyaan yang mengukur variabel
minat untuk mengikuti PPAk dinyatakan valid.
4.3.2 Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana kuesioner dapat dipercaya dan
diandalkan. Untuk mengukur reliabilitas digunakan nilai cronbach alpha. Jika
nilai cronbach alpha > 0.60, maka item-item pertanyaan yang membentuk
variabel penelitian dinyatakan reliabel.
Berikut adalah hasil pengujian reliabilitas pada masing-masing variabel
Tabel 4.9
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
Variabel Cronbach
Alpha Keterangan
Motivasi Karir (X1) 0.783 Reliabel
Motivasi Ekonomi(X2) 0.839 Reliabel
Motivasi Peningkatan Kualitas
Kemampuan (X3)
0.819
Reliabel
Minat Untuk Mengikuti PPAk (Y) 0.753 Reliabel
Sumber : Lampiran 3
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa besarnya nilai cronbach alpha pada
variabel motivasi karir, motivasi ekonomi, motivasi peningkatan kualitas
kemampuan dan minat untuk mengikuti PPAk lebih besar dari nilai kritis 0.60,
dengan demikian item-item pertanyaan yang membentuk variabel penelitian
dinyatakan reliabel.
4.3.3 Uji Normalitas
Uji F dan uji t pada analisis regresi mengansumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal. Oleh karena itu dilakukan pengujian normalitas pada
residual yang dihasilkan model regresi. Prosedur uji normalitas dilakukan dengan
uji kolmogorov smirnov. Jika nilai signifikansi uji kolmogorov smirnov > 0.05
(α=5%), maka residual model regresi berdistribusi normal.
Tabel 4.10
Hasil Uji Normalitas
Unstandardized
Residual
Keterangan
Nilai Signifikansi
Kolmogorov Smirnov Z 0.562 Normal
Sumber : Lampiran 4
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa nilai signifikan uji
kolmogorov smirnov lebih besar dari 0.05 yaitu 0.562, maka disimpulkan bahwa
residual model regresi berdistribusi normal.
4.4 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 4.4.1 Uji Asumsi Klasik
Untuk mengetahui apakah model regresi yang dihasilkan merupakan
model regresi yang baik, maka perlu dilakukan pengujian gejala penyimpangan
asumsi model klasik. Asumsi klasik yang harus dipenuhi untuk mendapatkan
model regresi yang baik adalah tidak ada autokorelasi, tidak ada multikolinieritas,
dan tidak ada heteroskedastisitas. Pada penelitian ini tidak dilakukan pengujian
autokorelasi karena data yang digunakan bukan merupakan data times series.
Berikut akan dijelaskan hasil pengujian asumsi klasik.