• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 312010601 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 312010601 BAB III"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III PENUTUP

Dalam Bab ini akan dikembangkan mengenai kesimpulan dan saran, sebagai berikut :

3.1 Kesimpulan

1. Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh penulis, bahwa Dinas Perhubungan Sub UPTD Parkir Kota Salatiga sampai saat ini belum dapat sepenuhnya melangsungkan Penegakan hukum karena adanya keterbatasan kewenangan dalam hal tilang, karena wewenang penilangan adalah kewenangan dari pihak Polisi Lalu Lintas Kota Salatiga.

2. Faktor-faktor tersebut mempunyai arti yang netral, sehingga dampak positif atau negatifnya terletak pada isi faktor-faktor tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi :

 Faktor Hukum : belum adanya Peraturan Daerah yang

memadai untuk mengatasi masalah secara khusus tentang pelaksanaan penyelenggaraan perparkiran di Kota Salatiga, maka masyarakat menganggap tidak ada patokan dalam pelaksanaan fungsi parkir di Kota Salatiga.

 Faktor Penegak Hukum : Keterbatasan kewenangan, seperti

(2)

memperingatkan para pengendara sepeda motor, karena kewenagan tilang itu adalah wewenang dari pihak Kepolisian Lalu Lintas Kota Salatiga. Keterbatasan kewenangan termasuk dalam Faktor Penegak hukum, setiap penegak hukum tersebut mempunyai kedudukan dan peranan. Kedudukan sosial merupakan posisi tertentu didalam struktur kemayarakatan yang mugkin tinggi, sedang dan rendah. Keterbatasan Dinas Perhubungan dalam hal tilang menyebabkan pihak Dinas Perhubungsn mengalami kesulitan untuk memberikan tindakan tegas baik kepada masyarakat parkir liar ataupun tukang parkir liar yang menyebabkan masyarakat kurang menanggapi apabila tidak ada peringatan baik denda ataupun tindakan tegas lainnya.

 Faktor sarana atau Fasilitas : Keterbatasan dana, sehingga

karena keterbatasan dana tersebut Dinas Perhungan sub UPTD Parkir tidak dapat mengajak Satpol PP, Polisi Lalu Lintas, untuk dapat saling bekerja sama melakukan penegakan hukum dalam mengatasi masalah Parkir liar yang ada di Kota Salatiga.

 Faktor masyarakat : Untuk menuntaskan masalah Parkir Liar ini

(3)

3. Masih Parkir liar hingga kini tidak dapat diatasi karena kurangnya kesadaran masyarakat pada aturan hukum yang berlaku.

3.2 Saran

Dari uraian kesimpilan diatas, maka selanjutnya penulis akan memberikan saran-saran, sebagai berikut :

1. Upaya penegakan hukum oleh Pemerintah Kota Salatiga belum memadai, oleh karena itu diharapkan agar pemerintah Kota Salatiga lebih memperhatikan lagi Parkir Liar yang marak terjadi di Kota Salatiga, agar tata Kota Salatiga menjadi lebih baik lagi. 2. Pemerintah Kota Salatiga ikut serta dalam membantu pendanaan

untuk mengatasi masalah Parkir Liar, agar pihak yang berwenang untuk melakukan Penegakan hukum dapat menjalankan tugasnya tanpa hambatan.

3. Agar Rencana kedepan dengan membuat Peraturan Daerah yang akan diajukan ke Perwali, dalam Peraturan Daerah tersebut akan mengatur tentang tata tertib Parkir kota Salatiga dapat segera direalisasikan.

Referensi

Dokumen terkait

Data primer didapat langsung dari hasil wawancara dan observasi.

Data Primer yaitu wawancara mendalam dengan ketiga partisipan penelitian yang berprofesi sebagai PSK, observasi lingkungan tempat tinggal dan observasi perilaku

Kendala-kendala yang dihadapai Dinas Ketenagakerjaan Kota Salatiga dalam melakukan. pengawasan adalah tidak keterbukaan pengusaha dengan pegawai

(observasi) dilakukan untuk mencatat data yang tidak mungin diperoleh pada. saat

kerja pegawai dengan merumuskan judul : Pengaruh Implementasi Kebijakan Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai pada UPTD Parkir Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informatika

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Unit Pelaksanaa Teknis Parkir Dinas Perhubungan klungkung, mengatakan bahwa:“Dinas Perhubungan Kabupaten Klungkung bekerja

Banyak juru parkir yang tidak mendaftarkan diri ke UPTD Parkir Dinas Perhubungan Kabupaten Garut sehingga hasil retribusi parkir yang diperoleh tidak masuk ke

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada Seksi Pengujian Kendaraan Sub Dinas Teknis Sarana Dinas Perhubungan Kota Bandung bahwa pelaksanaan indikator yang kelima