• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA TIGA DIMENSI (3D) TERHADAP HASIL BELAJAR MENGGAMBAR DENGAN PERANGKAT LUNAK KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 MEULABOH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA TIGA DIMENSI (3D) TERHADAP HASIL BELAJAR MENGGAMBAR DENGAN PERANGKAT LUNAK KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 MEULABOH."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA

TIGA DIMENSI (3D) TERHADAP HASIL BELAJAR

MENGGAMBAR DENGAN PERANGKAT LUNAK

KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK

GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2

MEULABOH

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

ARISKI SEPTIAN

5103111003

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Ariski Septian, NIM : 5103111003. Pengaruh Pembelajaran Menggunakan Media Tiga

Dimensi (3D) Terhadap Hasil Belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak Kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Meulaboh. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media Tiga Dimensi (3D) berupa penggunaan benda model terhadap hasil belajar menggambar dengan perangkat lunak Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Meulaboh pada Tahun Ajaran 2014/2015 yang terdiri dari 2 kelas. Yang menjadi sampel penelitian ini adalah kedua kelas yaitu kelas XI TGB I berjumlah 25 siswa sebagai Kelas Eksperimen dan siswa kelas XI TGB II yang berjumlah 25 siswa sebagai Kelas Kontrol.

Alat pengumpul data yang telah disusun sebanyak 5 soal berupa essay test. Soal disusun berdasarkan materi ajar tentang bentuk-bentuk bangunan yang telah dijelaskan melalui Media Tiga Dimensi soal tes tersebut meliputi gambar denah, tampak, potongan dan detail salah satu bangunan.

Dari hasil uji-t hasil menggambar dengan perangkat lunak pada taraf signifikan 5% = 2,01063 diperoleh thitung > ttabel yakni 2106 > 201063, maka hipotesis diterima.

Siswa yang diajarkan dengan menggunakan Media Tiga Dimensi (3D) memiliki hasil belajar lebih tinggi dari siswa yang diajarkan dengan menggunakan Media Konvensional. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan Media Tiga Dimensi (3D) mempunyai pengaruh yang berbeda secara signifikan terhadap hasil belajar meggambar dengan perangkat lunak SMK Negeri 2 Meulaboh Tahun Ajaran 2014/2015. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan referensi belajar untuk guru mata pelajaran yang bersangkutan.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

rahmat dan karunia yang dilimpahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik. Skripsi ini mengungkap pengaruh penggunaan media belajar berupa

media 3 dimensi terhadap hasil gambar siswa SMK Negeri 2 Meulaboh

Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa

arahan dan dorongan. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Drs. Jintar Tampubolon, M.Pd. selaku pembimbing yang telah sangat banyak

membantu, mengarahkan, membimbing, dan memberikan dorongan hingga

proposal ini terwujud.

2. Drs. Parlaungan Hutagaol, M.Pd. selaku Penasehat Akademik yang telah

memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan studi.

3. Drs. Asri Lubis selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan

Universitas Negeri Medan.

4. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik

Bangunan.

narasumber dan dosen penguji yang banyak memberikan masukan terhadap

tulisan ini.

8. Drs. Zainefi, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Meulaboh tempat dimana

penulis melakukan obeservasi serta penelitian yang telah banyak membantu

penulis menyelesaikan penulisan penelitian ini.

9. Drs. Yusran, selaku guru mata pelajaran menggambar dengan perangkat lunak

(8)

10.Andi Sayumitra, S.Sos. Abangda tercinta yang telah banyak memberikan

masukan saran dan kritik untuk menjadikan skripsi ini lebih baik.

11.Kedua Orang Tua tercinta Ayahanda Alfian Usrah dan Ibunda Azwarni yang

selalu mendukung dan memberikan motivasi. Juga adik tercinta Asha Amiela ,

Kakak Terkasih Putri Ramadhani, A.md. Farm., Akhdan Zahid Alfatih.

Beserta seluruh keluarga Besar.

12.Adinda Zara Fathia, SST., yang meberikan motivasi dan dukungan untuk

segera menyelesaikan studi.

13.Sahabat – sahabat saya yang senantiasa memberikan dorongan dan juga

godaan, yang menemani saya semasa perkuliahan; Mega Meters Team,

Riansyah Putra, Heri Ramdan, M.Iqbal Ilhamsyah, Frenky Dalan Ersada

Sembiring, Optilus Powrul Samtuah Rajagukguk, Pujiono, Ahaddin, Hari

Irawan, Doni Iskandar, Vony Indriyani, Widya Elsa putri, Ruspidawati

Sitorus, Arma Winda, Nica Larissa

14.Dalam penulisan laporan ini baik terlibat langsung maupun secara tak

langsung.

Semoga amal ibadah dari berbagai pihak mendapatkan balasan yang

setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhir kata penulis mengharapkan agar

memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Penulis

menyadari bahwa isi skripsi ini mempunyai banyak kekurangan, oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna

menyempurnakan dalam penulisan skripsi nanti.

Medan, Februari 2015

(9)

iv

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 13

A. Kerangka Teoritis ... 13

1. Hakekat Media Pembelajaran ... 13

2. Hakekat Belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak ... 21

(10)

v

G. Alat Pengumpul Data ... 31

H. Uji Persyaratan Analisa ... 34

1. Uji Normalitas ... 35

2. Uji Homogenitas ... 35

3. Uji Tes Kemampuan Awal ... 35

4. Uji Hipotesis ... 36

I. Teknik Analisis Data ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 38

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 38

1. Deksripsi Data Hasil Belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak Dengan Media 3 Dimensi ... 39

2. Deksripsi Data Hasil Belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak Dengan Media Konvensional Power Point ... 42

3. Analisis Data Penelitian ... 45

B. Pembahasan ... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 49

A. Kesimpulan ... 49

B. Implikasi ... 50

C. Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 52

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perolehan Nilai hasil belajar Menggambar Dengan Perangkat

Lunak kelas XI SMK Negeri 2 Meulaboh ... 3

Tabel 3.1 Subyek Penelitian ... 27

Tabel 3.2 Desain Penelitian ... 30

Tabel 3.3 Kerangka Perlakuan ... 32

Tabel 3.7 Tabel Analisa Data Penelitian ... 37

Tabel 4.1 Hasil Pretes dan Post test Untuk Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol ... 38

Tabel 4.2 Data Distribusi Frekuensi Pretes Siswa Pada Kelompok Eksperimen ... 39

Tabel 4.3 Data Distribusi Frekuensi Post test Siswa Pada Kelompok Eksperimen ... 40

Tabel 4.4 Data Distribusi Frekuensi Pretes Siswa Pada Kelompok Kontrol ... 42

Tabel 4.5 Data Distribusi Frekuensi Post test Siswa Pada Kelompok Kontrol ... 43

Tabel 4.6 Ringkasan Uji Normalitas ... 45

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka konseptual penelitian ... 25

Gambar 4.1 Diagram Data Pretes Siswa Kelas Ekperimen ... 40

Gambar 4.2 Diagram Batang Data Post test Siswa Kelas Ekperimen ... 41

Gambar 4.3 Diagram Data Pretes Siswa Kelas Kontrol ... 43

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ... 54

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 58

Lampiran 3 Soal Test ... 114

Lampiran 4 Lembar Observasi Tes Praktek ... 118

Lampiran 5 Daftar Nilai Pre-Test Kelas Eksperimen ... 123

Lampiran 6 Daftar Nilai Pre-Test Kelas Kontrol ... 125

Lampiran 7 Daftar Nilai Post test Kelas Eksperimen ... 127

Lampiran 8 Daftar Nilai Post-Test Kelas Kontrol ... 129

Lampiran 9 Perhitungan Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians ... 131

Lampiran 10 Prosedur Perhitungan Uji Normalitas ... 140

Lampiran 11 Uji Homogenitas ... 144

Lampiran 12 Uji Test Kemampuan Awal ... 147

Lampiran 13 Prosedur Pengujian Hipotesis ... 149

Lampiran 14 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors ... 151

Lampiran 15 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F ... 152

Lampiran 16 Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t ... 154

Lampiran 17 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z ... 155

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan berbasis teknologi sudah sangat berkembang. Kemajuan suatu

negara juga dapat dinilai dengan melihat penggunaan teknologi di dalam

pendidikan dari suatu negara tersebut, kualitas sumber daya manusia juga sejalan

dengan berkembangnya pendidikan dari negara tersebut. Sistem pendidikan yang

baik akan menghasilkan potensi sumber daya manusia yang berkualitas, cerdas,

dan dapat bersaing seiring dengan perkembangan global. Indonesia sebagai negara

kepulauan yang termasuk negara yang memiliki penduduk terbanyak di dunia

sudah sejak lama menjadikan pendidikan sebagai tujuan dan cita-cita bangsa

seperti tertuang dalam Undang undang dasar 1945 yakni “mencerdaskan

kehidupan bangsa”. Bahkan menjadikan pendidikan sebagai tujuan dan cita-cita

bangsa sudah berjalan sebelum kemerdekaan.

Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Kegiatan Pengajaran tersebut diselenggarakan pada semua tautan dan jenjang pendidikan yang meliputi wajib pendidikan dasar 9 tahun, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pengajaran sebagai aktivitas operasional kependidikan dilaksanakan oleh para tenaga pendidik yang tugas utamanya mengajar. (Muhibbin Syah, 1995: 1).”

Dalam era pemerintahan moderen banyak hal yang dilakukan pemerintah

untuk melanjutkan perjuangan mencapai cita-cita tersebut salah satunya dengan

mendirikan sekolah berbasis kemampuan kerja siswa yaitu Sekolah Menengah

(15)

2

keahlian. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah ide atau gagagasan yang

baik untuk mencetak sumber daya manusia yang siap kerja. Sekolah Menengah

Kejuruan difokuskan untuk memberikan keterampilan kepada siswa berupa

keterampilan kerja sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Tak hanya itu,

bekal pengetahuan berbasis teknologi, keterampilan, sikap juga menjadi

kompetensi yang dituntut kepada setiap siswa(i) SMK. Seiring dengan usaha

pencapaian tujuan pendidikan itu maka perlu pelaksanaan dan pengembangan

yang sejalan agar lulusan SMK yang diharapkan menjadi motor di dunia industri

mampu menawarkan daya saing baik masa kini maupun masa yang akan datang.

Sejalan dengan itu, Program keahlian Teknik Gambar Bangunan yang ada

di SMK Negeri 2 Meulaboh berupaya untuk memberikan pengetahuan dan

keterampilan dibidang konstruksi bangunan dengan harapan memberikan modal

kerja kepada seluruh siswa untuk menghadapi dunia industri kerja dan menjadi

lulusan yang memiliki potensi.

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan penulis, hasil belajar

menggambar teknik belum optimal yang dilihat dari Daftar Kumpulan Nilai

(DKN), menunjukkan bahwa nilai mata pelajaran menggambar dengan perangkat

lunak kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2

Meulaboh Tahun Ajaran 2014/2015 seperti yang terlampir pada tabel berikut

memiliki rentang nilai yang bervasiasi. Tabel berikut diambil dalam rentang 3

(16)

3

Tabel 1.1

Perolehan Nilai hasil belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak kelas XI SMK Negeri 2 Meulaboh.

Tahun Ajaran Nilai Huruf Jumlah Siswa Persentase

< 65 E -

-70 - 79 C 13 48%

80 - 89 B 14 52%

90 - 99 A -

-27 100%

Tahun Ajaran Nilai Huruf Jumlah Siswa Persentase

< 65 E 2 7%

70 - 79 C 10 33%

80 - 89 B 16 53%

90 - 99 A 2 7%

30 100%

Tahun Ajaran Nilai Huruf Jumlah Siswa Persentase

< 65 E 0 0%

Banyak faktor yang bisa mendukung berhasilnya pendidikan di Sekolah

Menengah Kejuruan, diantaranya fasilitas yang sama seperti dunia industri. Ini

akan membiasakan siswa atau siswi berada di dunia kejuruannya. namun jika

salah dalam menjalankan menejemen pendidikan di SMK justru akan berimbas

pada dunia industri di Indonesia. Contoh dekatnya adalah banyak lulusan SMK

yang bekerja tidak sejalan atau sesuai dengan jurusan yang di pelajarinya saat

mengenyam bangku pendidikan di SMK. Oleh karena itu perlu dukungan yang

signifikan dalam menjalankan misi pendidikan ini. Faktor dukungan pemerintah

(17)

4

menjamin kualitas hidup serta menjamin berkembangnya kemampuan kerja. Juga

kualitas dan kuantitas untuk dapat menciptakan lapangan kerja sendiri. Setidaknya

faktor-faktor yang kiranya menghambat lulusan-lulusan SMK berkarya di

minimalisir agar misi yang dijalankan oleh sekolah sejalan dengan misi yang

dijalankan oleh pemerintah juga sejalan dengan cita-cita pendidikan di Indonesia.

Oleh karena itu penguasaan kompetensi oleh lulusan-lulusan SMK haruslah

menjadi fokus para pendidik dalam hal ini adalah guru. Guru juga harus konsisten

untuk mengimplementasikan teori-teori kejuruan.

Menurut Muhtar (1992), guru merupakan unsur penting dalam keseluruhan

sistem pendidikan. Oleh karena itu peranan dan kedudukan guru dalam

meningkatkan mutu dan kualitas anak didik perlu diperhitungkan dengan

sungguh-sungguh. Status guru bukan hanya sebatas pegawai yang hanya

semata-mata melaksanakan tugas tanpa ada rasa tanggung jawab terhadap disiplin ilmu

yang diembannya. Dalam pendidikan itu, guru mempunyai tiga tugas pokok yang

dapat dilaksanakan sebagai berikut : 1)Tugas Professional, yaitu tugas yang

berhubungan dengan profesinya tugas profesional ini meliputi tugas mendidik,

mengajar, dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan

nilai-nilai hidup. Mengajar bererti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan

dan teknologi, sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan. 2)Tugas

Manusiawi, yaitu tugas sebagai manusia. Dalam hal ini baik guru mata pelajaran

IPA-Biologi maupun guru mata pelajaran lainnya bertugas mewujudkan dirinya

untuk merealisasikan seluruh potensi yang dimilikinya. Guru di sekolah harus

dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Ia harus mampu menarik

(18)

5

terhadap kenyataan di kelas atau di masyarakat perlu dibiasakan, sehingga setiap

lapisan masyarakat dapat mengerti bila menghadapi guru. 3)Tugas

kemasyarakatan yaitu Tugas kemasyarakatan ialah guru sebagai anggota

masyarakat dan warga negara seharusnya berfungsi sebagai pencipta masa depan

dan penggerak kemampuan. Bahkan keberadaan guru merupakan faktor penentu

yang tidak mungkin dapat digantikan oleh komponen manapun dalam kehidupan

bangsa sejak dulu terlebih-lebih pada masa kini.Disamping ketiga tugas pokok

guru tersebut diatas, peran guru juga dapat sebagai fasilitator perkembangan

siswa, agen pembaharuan, pengelola kegiatan proses belajar mengajar, pengganti

orang tua disekolah.

Sedangkan , Moh. Surya (1997) mengemukakan tentang peranan guru di

sekolah, keluarga dan masyarakat. Di sekolah, guru berperan sebagai perancang

pembelajaran, pengelola pembelajaran, penilai hasil pembelajaran peserta didik,

pengarah pembelajaran dan pembimbing peserta didik. Sedangkan dalam

keluarga, guru berperan sebagai pendidik dalam keluarga (family educator).

Sementara itu di masyarakat, guru berperan sebagai pembina masyarakat (social

developer), penemu masyarakat (social inovator), dan agen masyarakat (social agent).

Hakikatnya adalah guru merupakan pokok dari pembelajaran, dimana

pembelajaran itu adalah guru, materi, media, dan siswa, dan semua menjadi suatu

sinkronisasi yang saling berhubungan dalam proses belajar dan mengajar. Karena

proses belajar mengajar merupakan sejenis perubahan yang diperlihatkan dalam

perubahan tingkah laku yang keadaaannya tidak sama dari sebelum individu

(19)

6

Ada beberapa pengertian yang dipakai untuk menjelaskan pengertian belajar

mengajar. Pada definisi klasik menyatakan bahwa mengajar bisa diartikan sebagai

penyampaian sejumlah ilmu karena pandangan yang seperti ini. Guru dianggap

sebagai sumber pengetahuan dan siswa dianggap tidak mengerti apa-apa.

Pengertian klasik ini sejalan dengan pandangan Brunner (1999), yang mempunyai

pendapat bahwa mengajar adalah menyampaikan ide, masalah atau pengetahuan

dalam bentuk sederhana sehingga bisa dipahami oleh murid. Tak lepas pula peran

media belajar, apabila proses belajar mengajar itu diselenggarakan secara formal

disekolah baik negeri maupun swasta, tidak lain adalah dengan tujuan untuk

mengarahkan perubahan diri siswa secara terencana. Dalam perencanaan inilah

diperlukan alat bantu berupa media belajar yang dapat melancarkan proses

penyampaian materi. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan

digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses

komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar.

Dari pengertian ini, secara umum dapat dikatakan bahwa substansi dari

media pembelajaran adalah bentuk saluran, yang digunakan untuk menyalurkan

pesan, informasi atau bahan pelajaran kepada penerima pesan atau pembelajar

dapat pula dikatakan bahwa media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen

dalam lingkungan dalam lingkungan pembelajar yang dapat merangsang

pembelajar untuk belajar. Schramm, mengatakan media adalah teknologi

pembawa informasi atau pesan intruksional. Yusuf Hadi Miarso, mengatakan

bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat untuk merangsang pikiran,

(20)

7

proses belajar pada diri pembelajar. Secara umum dapat dikatakan bahwa media

adalah sarana atau alat bantu yang digunakan dalam proses pembelajaran.

Banyak macam media belajar yang dapat digunakan pada proses belajar

mengajar, media belajar memiliki tujuan yang sama walaupun dalam

pengoperasian media tersebut berbeda. Media Visual misalnya, menampilkan

sejumlah gambar sebagai pedoman atau contoh kerja yang dapat merangsang

siswa untuk lebih aktif belajar. Kemudian media audio yang dapat merangsang

ketelitian siswa mendengar perintah. Kemudian ada media audio-visusal, yang

dapat menjadi perantara guru menyampaikan materi belajar dengan lebih

interaktif. Kemudian adapula media 3 Dimensi, yaitu media benda asli maupun

yang diskalakan yang ditampilkan secara nyata untuk membantu guru

mengarahkan imajinasi siswa lebih terarah dibandingkan mengandalkan daya

hayal siswa.

Pada mata pelajaran eksak biasanya digunakan media visual seperti;

gambar, poster, dan media cetak. Pada mata pelajaran biologi misalnya digunakan

poster sebagai media untuk memperkenalkan organ tubuh manusia, atau pada

mata pelajaran fisika, guru menggunakan media serupa untuk menunjukkan

teori-teori yang dikemukakan para fisikawan. Begitu pula pada mata pelajaran

non-eksak seperti mata pelajaran bahasa, guru biasanya menggunakan media audio

untuk melatih siswa berbahasa dengan pengucapan lafal serta ejaan yang benar.

Sebagian menggunakan media audio-visual misalnya berupa video tutorial, video

percakapan seperti dialog, video membaca puisi dan lain sebagainya. Adapula

yang menggunakan media 3 dimensi, penggunaan media 3 dimensi tidak terkait

(21)

8

guru menggunakan Media Tiga Dimensi (3D) berupa bola-bola kecil untuk

menunjukkan komposisi atom. Juga mata pelajaran non-eksak misalnya Geografi,

guru biasanya menggunakan Globe, untuk menunjukkan bentuk permukaan bumi

pada siswa. Tak terkecuali pada mata pelajaran menggambar dengan perangkat

lunak di SMK. Pada mata pelajaran menggambar dengan perangkat lunak, guru

menampilkan audio berupa perintah kerja, atau menampilkan secara visual

perintah atau contoh gambar yang akan dikerjakan oleh siswa, dan juga video

berupa tutorial cara menggambar atau mengoperasikan toolbar pada komputer

sehingga siswa dapat menggambar dengan baik dan benar. Akan tetapi

menggunakan media audio-visual hanya sebatas melatih kemampuan siswa untuk

belajar mengoperasikan perangkat lunak. Begitu pula media audio dan media

visual. Siswa hanya dapat mendengarkan dan membayangkan objek yang akan

digambar. Berbeda dengan jika menggunakan media 3 dimensi siswa dapat

mendengar, melihat secara langsung bentuk dari apa yang akan digambar, tidak

hanya membayangkan obyek yang akan digambar. Hujair Al Sanaky (2013)

berpendapat bahwa media Media Tiga Dimensi (3D) dapat mengarahkan

imajinasi siwa terhadap suatu benda yang akan dijelaskan. Media 3 dimensi juga

dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa terhadap apa yang sedang dipelajari

sehingga timbul pertanyaan siswa yang akan membuat interaksi antara guru dan

siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Pada mata pelajaran menggambar dengan perangkat lunak siswa tidak

belajar untuk mengetahui fungsi serta kegunaan dari toolbar. Melainkan siswa

belajar untuk menggambar dengan menggunakan perangkat lunak berupa

(22)

9

menghasilkan gambar sebagai hasil belajar. Oleh karena itu menurut penulis

penggunaan Media Tiga Dimensi (3D) pada matapelajaran menggambar dengan

perangkat lunak setidaknya memiliki pengaruh untuk mengarahkan imajinasi

siswa sehingga dapat menjadikan hasil belajar siswa meningkat dari hasil belajar

siswa dengan menggunakan media konvensional. Untuk itu penulis berniat untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Menggunakan

Media Tiga Dimensi (3D)Terhadap Hasil Belajar Menggambar Dengan

Perangkat Lunak Kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan

Smk Negeri 2 Meulaboh Tahun Ajaran 2014/2015” yang bertujuan untuk

memberikan papaparan seberapa besar pengaruh Media Tiga Dimensi (3D) dari

pada media konvensional yang biasanya digunakan guru pada mata pelajaran

menggambar dengan perangkat lunak.

(23)

10

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan judul penelitian ini, maka dapat

diidentifikasikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pembelajaran yang monoton dan tidak menarik minat belajar siswa

pada mata pelajaran menggambar dengan perangkat lunak siswa kelas

XI Program Studi Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2

Meulaboh Tahun Ajaran 2014/2015.

2. Rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran menggambar

dengan perangkat lunak siswa kelas XI Program Studi Teknik Gambar

Bangunan di SMK Negeri 2 Meulaboh Tahun Ajaran 2014/2015.

3. Tidak digunakannya metode-metode yang dapat menarik perhatian

siswa untuk belajar pada mata pelajaran menggambar dengan perangkat

lunak siswa kelas XI Program Studi Teknik Gambar Bangunan di SMK

Negeri 2 Meulaboh Tahun Ajaran 2014/2015.

4. Masih digunakannya metode-metode konvensional seperti metode

ceramah pada mata pelajaran menggambar dengan perangkat lunak

siswa kelas XI Program Studi Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri

2 Meulaboh Tahun Ajaran 2014/2015.

5. Hasil gambar siswa yang belum berkualitas pada mata pelajaran

menggambar dengan perangkat lunak siswa kelas XI Program Studi

Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Meulaboh Tahun Ajaran

(24)

11

C. Pembatasan Masalah

Dari latar belakang dan identifikasi masalah dapat kita ketahui, hal hal yang

mempengaruhi hasil belajar menggambar dengan perangkat lunak sangatlah

banyak dan luas. Maka agar penelitian ini dapat terlaksana dengan maksimal dan

terarah maka penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup penggunaan Media Tiga

Dimensi (3D) kemudian fokus terhadap pengaruh Media Tiga Dimensi (3D)

tersebut terhadap hasil gambar pada siswa kelas XI Program Studi Teknik

Gambar Bangunan di SMK N 2 Meulaboh Tahun Ajaran 2014/2015. Kemudian

untuk mencapai tujuan dari penelitian ini menjadi lebih efisien maka penulis

membatasi ruang lingkup materi yang akan diajarkan yaitu bangunan kamar

mandi beserta bagian-bagian nya.

D. Rumusan Masalah

Apakah pembelajaran menggunakan Media Tiga Dimensi (3D) memberikan

pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar menggambar dengan perangkat

lunak siswa kelas XI Program Studi Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2

Meulaboh Tahun Ajaran 2014/2015 ?

E. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas yang menjadi tujuan dalam penelitian ini

adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan Media Tiga Dimensi (3D)

sebagai media belajar terhadap hasil belajar menggambar siswa dengan

menggunakan perangkat lunak kelas XI Program Studi Teknik Gambar Bangunan

(25)

12

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini bagi dunia pendidikan yaitu :

1. Manfaat praktis :

a. Sebagai referensi dan informasi tentang penggunaan Media Tiga

Dimensi (3D)

b. Sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran yang diharapkan

dapat meningkatkan prestasi belajar

c. Sebagai informasi dan bahan masukan bagi guru dalam menentukan

media yang efektif dan efisien untuk meningkatkan prestasi hasil

belajar.

2. Manfaat Teoritis

a. Menjadi bahan untuk melakukan perbandingan agar didapat

variabel yang lebih kompleks dikemudian hari.

(26)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat perbedaan antara hasil belajar Menggambar dengan Perangkat

Lunak yang menggunakan Media Tiga Dimensi (3D) siswa kelas XI

Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 dengan hasil

belajar Menggambar dengan Perangkat Lunak menggunakan media

Konvensional berupa PowerPoint hal ini dibuktikan dari Uji Hipotesis

dengan ketetapan thitung > ttabel diperoleh nilai 21,06 > 2,0106.

2. Hasil belajar Menggambar dengan Perangkat Lunak yang menggunakan

Media Tiga Dimensi (3D) pada siswa kelas XI Program Keahlian Teknik

Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Meulaboh lebih tinggi dibandingkan

hasil belajar Menggambar dengan Perangkat Lunak menggunakan media

Konvensional berupa PowerPoint hal ini dibuktikan adanya peningkatan

nilai pada kelas XI TGB I sebagai kelas Eksperimen yakni pada pre-test

memperoleh 72,80 dan post-test 88,60.

3. Pembelajaran menggunakan Media Tiga Dimensi (3D) memberikan

pengaruh yang berbeda secara signifikan terhadap hasil belajar menggambar

dengan perangkat lunak siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar

(27)

2

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian ini, hasil belajar Menggambar

dengan Perangkat lunak siswa yang diajarkan dengan menggunakan Media Tiga

Dimensi (3D) lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar Menggambar dengan

Perangkat Lunak siswa yang menggunakan Media Konvensional. Dengan

demikian, guru mata pelajaran Menggambar dengan Perangkat Lunak perlu

mempertimbangkan penggunaan media pembelajaran dengan menggunakan

Media Tiga Dimensi (3D) dalam proses belajar. Karena siswa akan erusaha

memperhatikan objek yang akan dijelaskan oleh guru. Serta siswa dapat melihat

tanpa harus menghayal jauh terhadap benda atau objek gambar yang akan

digambar. Ini melatih siswa untuk menggambar dengan kapasitas nyata sebagai

seorang desainer bangunan.

Dalam kegiatan pembelajaran menggunakan Media Tiga Dimensi, guru

sebelumnya menyiapkan media Tiga Dimensi (3D) berupa benda tiruan

sederhana sesuai dengan materi yang dijarkan pada setiap pertemuan. Media

yang disiapkan memiliki ukuran yang sesuai benda asli namun memiliki skala

yang sesuai, kemudian siswa mendapatkan penjelasan materi yang akan digambar

dengan melihat media yang digunakan oleh guru. dalam prakteknya siswa

menggambar dengan menggunakan perangkat lunak media yang dijelaskan oleh

guru, siswa kembali menskalakan Media ini berfungsi untuk melatih siswa

menggambar dengan melihat kondisi langsung dan melatih kemampua

siswadalam memproporsikan gambar sesuai dengan kebutuhan desain juga

(28)

3

C. Saran

Berkenaan dengan hasil penelitian yang didapatkan maka peneliti

memberikan saran :

1. Kepada guru untuk tidak menggunakan media yang monoton dan terkesan

apa adanya. Sebab penggunaan media yang kreatif dan komunikatif dan

sesuai dengan kareakteristik siswa dapat meberikan hasil belajar yang

berbeda daripada menggunakan media yang terkesan apa adanya.

2. Perlunya pelatihan bagi guru-guru Menggambar dengan Perangkat Lunak,

yang belum menguasai penggunaan Media Tiga Dimensi (3D) agar dapat

lebih menguasai, sebab strategi pembelajaran ini terbukti dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Agar dapat menggunakan Media Tiga Dimensi sebagai upaya peningkatan

hasil belajar Menggambar dengan Perangkat Lunak guna menunjang

Gambar

GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2  MEULABOH
Gambar 2.1. Kerangka konseptual penelitian ..................................................
Tabel 1.1
gambar, poster, dan media cetak. Pada mata pelajaran biologi misalnya digunakan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Semua itu memberikan peluang kepada kita untuk menciptakan sebuah usaha penjualan aksesoris, karena salah satu usaha penjualan yang berpeluang untuk bisa berkembang

Masalah gender pada dasarnya adalah menganut prinsip tersebut, meskipun dalam kenyataannya sering terjadi perlakuan diskriminasi, marjinalisasi (peminggiran), sub

individual psychological approach to analyze the inferiority feeling and. optimism of Ruby Chadwick that influences her daily activity

Analisis statistik yang digunakan adalah metode Kruskal Wallis yang menyatakan bahwa pelilinan terhadap perubahan total organoleptik pada buah sawo selama

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang sudah peneliti lakukan, pe- nelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Fitriananim (2010) yang men- yimpulkan

Penurunan minat tersebut sulit diberantas pada generasi muda saat ini tetapi dapat dihambat laju peningkatannya melalui penanaman pola pikir yang benar tentang arti penting

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa, (1) Terdapat pengaruh positif sertifikasi guru terhadap kinerja guru SMA Nageri 5 Surakarta Tahun 2013,

Hal ini membuktikan bahwa dengan penerapan media gambar mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia dalam materi membaca pengumuman