PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DI KELAS V SD NEGERI 200120 LOSUNGBATU
KEC. PADANGSIDIMPUAN UTARA
TAHUN AJARAN 2013/ 2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Pada Jurusan PPSD
OLEH :
DESY NIRMALASARI
NIM. 1103311012
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Desy Nirmalasari
Tempat/ Tanggal Lahir : Padangsidimpuan, 06 Desember 1991
Alamat : Jl. Suluh Gg. Selamat No.3 Medan
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Nama Orangtua
Ayah : Hasanuddin Sitompul
Ibu : Nurlena Ritonga
Anak ke : 2 dari 5 bersaudara
PENDIDIKAN FORMAL
No. Nama Sekolah Tempat Tamat Tahun
1. TK FATAYAT NU Padangsidimpuan 1998
2. SD Negeri 200112 Panyanggar Padangsidimpuan 2004
3. SMP Negeri 4 Padangsidimpuan Padangsidimpuan 2007
4. SMA Negeri 2 Padangsidimpuan Padangsidimpuan 2010
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan kasihNya serta kemurahanNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.
Adapun judul skripsi ini adalah “Penggunaan Model Pembelajaran
Quantum Teaching Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SD
Negeri 200120 Losungbatu Kec. Padangsidimpuan Utara Tahun Ajaran
2013/2014.
Dalam penulisan skripsi ini, banyak pihak yang membantu dan
mendukung penulis. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan arahan
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Penulis mengucapkan terima kasih yang
tak terhingga kepada kedua orangtua, Ayahanda Hasanuddin Sitompul dan Ibunda
Nurlena Ritonga yang telah memberikan kasih sayang tanpa batas, dukungan
moril dan materi serta doa dan memberi semangat demi keberhasilan penulis.
Dalam proses penyelesaian skripsi ini, tidak luput dari bantuan berbagai
pihak, untuk itu dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Nasrun , M.S selaku Dekan, Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku
Pembantu Dekan I, Bapak Drs. Aman Simaremare, M.Pd selaku Pembantu
Dekan II, dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Pembantu Dekan III
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan
2. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD Fakultas Ilmu
3. Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak meluangkan waktu dan kesempatan untuk membimbing penulis
hingga penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Drs. Akden Simanihuruk, M.Pd, Ibu Dra. Rosliana Sitompul, M.Pd, Ibu
Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd selaku dosen penguji skripsi yang telah
banyak memberi masukan dan saran kepada penulis.
5. Seluruh Dosen Jurusan PPSD yang telah banyak memberikan pengajaran dan
bimbingan selama penulis kuliah di UNIMED.
6. Seluruh Pegawai FIP yang telah banyak memberikan bantuan dalam
pengurusan administrasi.
7. Ibu Hj. Faridah Hanum Matondang, S.Pd.I, selaku kepala sekolah SD Negeri
200120 Losungbatu yang telah memberikan izin penelitian. Serta seluruh
bapak dan ibu guru terkhusus ibu Yusmaini Nasution, A.Ma.Pd selaku Guru
Kelas V SD yang telah memberikan bantuan dan kerjasama selama penulis
melakukan penelitian di sekolah tersebut.
8. Penulis ucapkan terima kasih buat kakak penulis Nova Indryani Sitompul,
S.Pd dan adik penulis Fatimah Syahfi, Khairunnisa dan Nurdin Saleh yang
telah memberikan semangat, bantuan dan dukungan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
9. Buat teman terbaik penulis Fauzan Afdillah yang telah banyak membantu
penulis dalam menghadapi masalah yang dihadapi penulis, memberi
dukungan, doa dan motivasi.
10.Yang tidak terlupakan teman-teman seperjuangan Asnensi Afriani, S.Pd,
serta Kelas A Ekstensi 2010 yang telah memberikan semangat, canda tawa,
cerminan hidup dan merasakan bersama suka maupun duka selama belajar di
kampus.
11.Kepada bapak Sukiran yang telah bersusah payah untuk membantu penulis
dalam menyelesaikan urusan selama proses penyelesaian skripsi ini.
12.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena
itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik dari
pembaca demi menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi yang sederhana ini
dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca.
Medan, Mei 2014
Penulis
ABSTRAK
NIRMALASARI,DESY. NIM 1103311012. Penggunaan Model Pembelajaran Quantum Teaching Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SD Negeri 200120 Losungbatu Kec. Padangsidimpuan Utara Tahun Ajaran 2013/2014.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran IPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok gaya magnet di kelas V SD Negeri 200120 Losungbatu Kec. Padangsidimpuan Utara Tahun Ajaran 2013/2014. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 200120 Losungbatu yang berjumlah 31orang siswa yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Pelaksanaan PTK dilakukan dua siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi dan tes. Tes yang diberikan sebanyak 20 soal berbentuk pilihan ganda. Soal yang diberikan sebanyak 3 kali yaitu pre test, Siklus I dan Siklus II. Sedangkan observasi meliputi aktivitas guru dan siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat pre test sebelum dilakukan tinndakan diperoleh dari 31 orang siswa 5 orang siswa (16.1%) telah mencapai standar ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata kelas sebesar 47.1 dan 26 orang siswa (83.9%) yang belum tuntas dalam belajar, selanjutnya pada siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 71.2, dengan tingkat belajar siswa dari 31 orang siswa sebanyak 22 orang siswa (71%) telah mencapai ketuntasan belajar dan 9 orang siswa (29%) belum mencapai ketuntasan belajar. Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 84.3 dengan tingkat belajar siswa sebanyak 29 orang siswa (93.5%) telah mencapai ketuntasan belajar dan 2 orang siswa (6.5%) belum mencapai ketuntasan belajar, sehingga secara klasikal kelas tersebut dinyatakan telah tuntas belajar karena telah memenuhi standar minimal 80% dari jumlah keseluruhan siswa yang mencapai ketuntasan secara individual. Berdasarkan hasil observasi diperoleh data bahwa proses belajar mengajar telah berlangsung dengan baik. Hasil observasi pada siklus II mengalami peningkatan dari hasil observasi pada siklus I. Hasil observasi guru pada siklus I adalah 2.5 (Cukup) sedangkan pada siklus II adalah 3.8 (Sangat Baik). Hasil observasi siswa pada siklus I adalah 2.4 (cukup) sedangkan pada siklus II adalah 3.8 (Sangat Baik).
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR DIAGRAM ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 5
1.3Batasan Masalah ... 5
1.4Rumusan Masalah ... 5
1.5Tujuan Penelitian ... 6
1.6Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis ... 7
2.1.1 Pengertian Belajar ... 7
2.1.2 Pengertian Hasil Belajar ... 8
2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil belajar ... 10
2.1.5 Tinjauan Tentang Model Pembelajaran Quantum Teaching ... 11
2.1.5.1 Pengertian Quantum Teaching ... 11
2.1.5.2 Prinsip-prinsip Quantum Teaching ... 13
2.1.5.3 Langkah-Langkah Pembelajaran Quantum Teaching ... 15
2.1.5.4 Kelebihan dan Kekurangan Quantum Teaching ... 18
2.1.6 Materi Pembelajaran ... 19
2.1 Kerangka Berfikir ... 23
2.3 Hipotesis Tindakan ... 24
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 25
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 25
3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 25
3.4 Operasional Variabel ... 26
3.5 Desain Penelitian ... 26
3.6 Prosedur Penelitian ... 27
3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 31
3.8 Analisis Data ... 32
3.9 Jadwal Penelitian ... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 36
4.1.1 Deskripsi Hasil Pelaksanaan Pre Test ... 36
4.1.3 Deskripsi Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pada Siklus II ... 50
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 66
5.2 Saran ... 67
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 35
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Pada Tes Awal (Pre Test) ... 37
Tabel 4.2 Deskripsi Hasil Belajar Siswa Pada Tes Awal ... 38
Tabel 4.3 Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 43
Tabel 4.4 Observasi Siswa Siklus I ... 44
Tabel 4.5 Perkembangan hasil belajar siswa pada tes awal dan tes siklus I ... 46
Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 48
Tabel 4.7 Tingkat Persentase Ketuntasan Klasikal ... 49
Tabel 4.8 Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 54
Tabel 4.9 Observasi Siswa Siklus II ... 55
Tabel 4.10 Perkembangan hasil belajar siswa pada tes awal, siklus I, siklus II ... 56
Tabel 4.11 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... 59
Tabel 4.12 Tingkat Persentase Ketuntasan Klasikal ... 60
Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Tes Awal, Siklus I Dan Siklus II .. 63
Tabel 4.14 Peningkatan Nilai Rata-Rata Siswa ... 64
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Siklus I Pertemuan 1 ... 70
Lampiran 2 RPP Siklus I Pertemuan 2 ... 77
Lampiran 3 RPP Siklus II Pertemuan 1 ... 83
Lampiran 4 RPP Siklus II Pertemuan 2 ... 89
Lampiran 5 Soal Pre test/ Post Test ... 95
Lampiran 6 Kunci Jawaban soal Pre Test/ Post Test ... 97
Lampiran 7 Lembar Observasi Guru Siklus I ... 98
Lampiran 8 Lembar Observasi Siswa Siklus I ... 100
Lampiran 9 Lembar Observasi Guru Siklus II ... 101
Lampiran 10 Lembar Observasi Siswa Siklus II ... 103
Lampiran 11 Jawaban siswa pada pre test ... 104
Lampiran 12 Jawaban siswa pada post tes siklus I ... 106
Lampiran 13 Jawaban siswa pada post tes siklus II . ... 108
Lampiran 14 Nama-nama siswa kelas V SD Negeri 200120 Losungbatu ... 110
Lampiran 15 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ... 111
Lampiran 16 Tabulasi hasil jawaban siswa pada saat tes awal ... 112
Lampiran 17 Tabulasi hasil jawaban siswa pada saat post test siklus I ... 113
Lampiran 18 Tabulasi hasil jawaban siswa pada saat post test siklus II ... 114
Lampiran 19 Hasil belajar siswa pada tes awal, siklus I dan Siklus II ... 115
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada pre test ... 39
Diagram 4.2 Persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada post test I ... 50
Diagram 4.3 Persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada post test II ... 61
Diagram 4.4 Peningkatan nilai rata-rata siswa ... 64
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Maju mundurnya suatu
bangsa ditentukan oleh kreativitas pendidikan bangsa itu sendiri. Masalah
kehidupan menuntut sumber daya manusia handal dan mampu berkompetensi.
Selain itu pendidikan merupakan wadah yang dapat dipandang sebagai pembentuk
sumber daya manusia yang bermutu tinggi. Berhasil atau tidaknya suatu proses
pendidikan sangat dipengaruhi oleh pembelajaran yang berlangsung.
Pembelajaran adalah suatu proses yang rumit karena tidak sekedar
menyerap informasi dari guru tetapi melibatkan berbagai kegiatan dan tindakan
yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik
Salah satu permasalahan yang sedang dihadapi dunia pendidikan kita
adalah masih rendahnya kualitas hasil belajar siswa. Rendahnya kualitas hasil
belajar diperlihatkan dengan minimnya tingkat penguasaan materi oleh siswa
seperti tuntutan kurikulum KTSP. Proses pembelajaran yang dialami siswa
khususnya pelajaran IPA masih terbatas pada penguasaan materi pokok secara
teoritik atau penambahan pengetahuan yang berorientasi pada ujian atau tes saja
dengan menomorduakan fungsi atau keterampilan menggunakan materi yang
dipelajari pada kehidupan nyata. Hal ini menimbulkan pandangan siswa bahwa
tujuan belajar adalah melewati tes saja. Secara tidak langsung situasi
mencetak siswa yang mampu berteori, namun sulit dalam menerapkan ilmunya.
Padahal kurikulum yang berlaku menuntut siswa tidak hanya mampu
mengakumulasi pengetahuan, tetapi juga diharapkan mencapai kompetensi, yakni
perpaduan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang terefleksikan dalam
kehidupan sehari-hari.
McAshan dalam Mulyasa (2005:45) menyebutkan bahwa “… a
knowledge, skill, and abilities or capabilities that a person achieves, which
became part of his or her being to the extent he or she can satisfactorily perform
particular cognitive, affective, and psychomotor behaviors”. Menurut McAshan,
kompetensi itu adalah suatu pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang
dimiliki seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga mewarnai
perilaku kognitif, afektif dan psikomotoriknya.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka jelaslah kompetensi tidak terbatas
hanya pada pengakumulasian pengetahuan, melainkan juga pengembangan sikap
dan keterampilan yang tercermin dalam perilaku kehidupan. Dengan demikian,
pelajaran IPA sebagai salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari oleh seluruh
siswa tingkat sekolah dasar seharusnya mengacu pada pencapaian kompetensi.
Artinya, pelajaran IPA bukan pelajaran yang hanya dihafal, tetapi bagaimana
materi pokok IPA yang dipelajari mengembangkan sikap dan kemampuan tertentu
sehingga dapat meningkatkan kualitas kehidupan siswa.
Pembelajaran IPA memiliki fungsi fundamental dalam menimbulkan serta
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif dan inovatif. Agar tujuan
tersebut dapat tercapai, maka IPA perlu diajarkan dengan cara yang tepat dan
yang menjadi persolan sekarang ini bahwa pelajaran IPA tidak begitu dinikmati
oleh siswa. Pembelajaran IPA saat ini merupakan penyajian teori-teori yang
abstrak dan tidak menumbuhkan apresisasi siswa terhadap alam sebagai subjek
dari kehidupan, tetapi sebagai objek dari pengetahuan.
Kurangnya aktivitas belajar IPA murid dalam proses pembelajaran telah
lama menjadi bahan pikiran setiap guru kelas sekolah dasar. Pembelajaran IPA
hanya diajarkan satu arah oleh guru (ceramah) yang hanya mentransfer
konsep-konsep yang diketahui guru tanpa mengembangkan keterampilan proses dan sikap
ilmiah siswa. Interaksi antara siswa dengan guru juga masih kurang. Hal ini
menyebabkan konsentrasi siswa terpecah dengan hal lainnya, akibatnya siswa
kurang memahami materi pokok. Tidak sedikit siswa merasa bosan dan jenuh .
Siswa menampakkan sikap yang kurang bergairah, kurang bersemangat dan
kurang siap menerima pelajaran. Kurangnya kesiapan siswa dalam menerima
pelajaran berpengaruh pada proses pembelajaran.
Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan guru kelas, dapat
diketahui bahwa hasil ulangan harian mata pelajaran IPA siswa kelas V SD
Negeri 200120 masih tergolong rendah. Hasil ulangan harian dari jumlah
keseluruhan siswa kelas V yang berjumlah 31 siswa, banyak yang masih berada di
bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yaitu sebesar 65.
Guru harus dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan membantu siswa
berfikir kreatif dengan mengubah arah pembelajaran yang berpusat pada guru
(Teacher center) menjadi proses pembelajaran yang lebih berfokus pada siswa.
Mengatasi masalah tersebut, perlu dikembangkan model pembelajaran
penerapan model pembelajaran Quantum Teaching. Model pembelajaran
Quantum Teaching merupakan cara baru yang memudahkan proses belajar, yang
memadukan unsur seni dan pencapaian yang terarah, untuk segala mata pelajaran.
Quantum Teaching merupakan penggubahan belajar yang meriah, dengan segala
nuansanya. Asas utama Quantum Teaching, “bawalah dunia mereka ke dunia kita,
dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”, mengingatkan kita pada pentingnya
memasuki dunia siswa sebagai langkah pertama dalam pembelajaran. Mengajar
adalah hak yang harus diraih, dan diberikan oleh siswa, bukan oleh Departemen
Pendidikan. Untuk mendapatkan hak mengajar, pertama-tama guru harus
membangun jembatan autentik memasuki kehidupan murid. Dengan mendapat
hak mengajar dari siswa, maka siswa akan lebih menikmati pembelajaran yang
dirancang oleh guru.
Proses pembelajaran akan lebih efektif apabila siswa berada pada kondisi
senang. Memasuki dunia siswa merupakan upaya memperoleh ijin untuk
memimpin, menuntun, dan memudahkan perjalanan mereka dalam membangun
kesadaran dan pengetahuan. Untuk memasuki dunia siswa dapat dilakukan dengan
mengaitkan secara langsung konsep-konsep yang akan dikaji dengan peristiwa
atau pengalaman sehari-hari.
Berdasarkan uraian tersebut, dilakukan penelitian dengan prosedur
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Penggunaan Model
Pembelajaran Quantum Teaching Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di
Kelas V SD Negeri 200120 Losungbatu Kec. Padangsidimpuan Utara Tahun
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah sebagai berikut :
1. Kurangnya aktivitas belajar siswa
2. Kurangnya interaksi antara siswa dengan guru pada saat proses pembelajaran
3. Kemampuan siswa dalam memahami pelajaran masih rendah karena hanya
menggunakan metode konvensional
4. Rendahnya hasil belajar IPA siswa
1.3Batasan Masalah
Dari latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, maka penelitian ini
difokuskan pada “Penggunaan Model Pembelajaran Quantum Teaching Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi pokok Gaya Magnet Di Kelas V SD
Negeri 200120 Losungbatu Kec. Padangsidimpuan Utara Tahun Ajaran 2013/
2014”.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah tersebut, maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan menggunakan
model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan hasil belajar IPA
materi pokok gaya magnet di kelas V SD Negeri 200120 Losungbatu Kec.
1.5Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching pada pelajaran IPA materi
pokok gaya magnet di Kelas V SD Negeri 200120 Losungbatu Kec.
Padangsidimpuan Utara Tahun Ajaran 2013/ 2014.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa, hasil penelitian ini untuk memahami pelajaran IPA dan
meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada materi pokok Gaya Magnet
2. Bagi guru, hasil penelitian ini sebagai bahan masukan bagi para guru untuk
dapat melaksanakan perbaikan serta menentukan model pembelajaran yang
lebih baik dalam pembelajaran IPA.
3. Bagi sekolah, hasil penelitian ini sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah
untuk mengarahkan para guru menggunakan model pembelajaran yang sesuai
dalam pembelajaran guna meningkatkan mutu pendidikan .
4. Hasil penelitian ini untuk mendapatkan wawasan dan pengalaman dan sebagai
bahan masukan bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti permasalahan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tindakan kelas yang
dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 200120 Losungbatu pada
materi energi gaya magnet meningkat dengan menerapkan model
pembelajaran Quantum Teaching baik dilihat dari aspek kognitif, afektif
dan psikomotoriknya. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas terjadi
peningkatan yaitu pada tes awal sebesar 47.1, siklus I 69.8, dan pada siklus
II sebesar 71.2.
2. Untuk siswa tuntas belajar (nilai ketuntasan 65) pada tes awal 16.1%,
pada siklus I 71%, dan siklus II 93.5%. Sehingga secara klasikal kelas
tersebut dinyatakan telah tuntas belajar karena telah memenuhi standar
minimal 80% dari jumlah keseluruhan siswa yang mencapai ketuntasan
secara individual
3. Berdasarkan hasil observasi diperoleh data bahwa proses belajar mengajar
telah berlangsung dengan baik. Hasil observasi pada siklus II mengalami
peningkatan dari hasil observasi pada siklus I. Hasil observasi guru pada
siklus I adalah 2.5 (Cukup) sedangkan pada siklus II adalah 3.8 (Sangat
Baik). Hasil observasi siswa pada siklus I adalah 2.4 (cukup) sedangkan
pada siklus II adalah 3.8 (Sangat Baik).
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti mengajukan beberapa saran
berikut.
1. Guru diharapkan dalam pembelajaran dapat menerapkan model
pembelajaran Quantum Teaching untuk meningkatkan hasil belajar siswa
sesuai dengan materi yang diajarkan.
2. Model pembelajaran Quantum Teaching hendaknya diterapkan secara
berkelanjutan baik pada mata pelajaran IPA maupun mata pelajaran
lainnya.
3. Dalam proses pembelajaran sebaiknya guru mengaitkan materi yang
diajarkan dengan kehidupan sehari-hari siswa.
4. Bagi peneliti, kiranya hasil penelitian tindakan kelas ini dapat menambah
wawasan dan membantu siswa dalam belajar serta mampu melakukan
DAFTAR PUSTAKA
Abudin Nata. 2002. Manajemen Pendidikan; Mengatasi Pendidikan Islam di Indonesia. Bogor : Kencana.
Ambarita, Alben. 2006. Manajemen Pembelajaran. Jakarta : Depdiknas.
Arikunto. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Rineka Cipta.
De Porter, Bobbi, dkk . 2010. Quantum Teaching. Bandung : Kaifa.
Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melalui PTK. Medan : Pasca Sarjana Unimed.
Dimyanti, Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Djamarah, dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Asdi Mahastya.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Hamdani, Drs. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia.
Haryanto. 2007. Sains Untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta : Erlangga.
Maslichah Asy’ari. 2006. Penerapan Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat
Dalam Pembelajaran Sains Di Sekolah Dasar. Yogyakarta : Universitas Sanata Darma.
Mulyasa. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Muslich, Masnur. 2009. Melaksanakan PTK Itu Mudah. Malang : Bumi Aksara.
Patta Bundu. 2006. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah Dalam Pembelajaran Sains-SD. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta : Pustaka Pelajar.
Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Siregar, Eveline dan Nara, Hartini. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2004. Penilaian Hasil Proses pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Sudjiono, Anas. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Surabaya : Kencana Prenada Media Group.
Trianto. 2010. Model pembelajaran terpadu. Jakarta : Bumi aksara.
Wena, Made. 2008. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Malang : Bumi Aksara.
Wawan. 2012. http://alaskawruh.blogspot.com/2012/08/model-pembelajaran-quantum-teaching.html (Diakses : 6 Januari 2014)