• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implikasi Amandemen Migration Act 1958 Australia bagi Penerima Suaka asal Papua yang Menjalani Hukuman Penjara menurut Prinsip Non-Refoulement dalam Hukum Internasional.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implikasi Amandemen Migration Act 1958 Australia bagi Penerima Suaka asal Papua yang Menjalani Hukuman Penjara menurut Prinsip Non-Refoulement dalam Hukum Internasional."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

IMPLIKASI AMANDEMEN MIGRATION ACT 1958 DI AUSTRALIA TERHADAP PENERIMA SUAKA ASAL PAPUA YANG SEDANG MENJALANI HUKUMAN PENJARA DIKAITKAN DENGAN PRINSIP

NON-REFOULEMENT DALAM HUKUM INTERNASIONAL Risky Ajeng Kemala Fauzia

110110110324

Pada Desember 2014, pemerintah koalisi terpilih yang dipimpin Tony Abbott di Australia mengesahkan amandemen Migration Act 1958, suatu undang-undang yang mengatur tentang kedatangan, kepergian dan izin tinggal warga asing. Dalam amandemen tersebut, terdapat pasal-pasal yang memberi kesempatan pada Australia untuk tidak melaksanakan prinsip non-refoulement. Dengan adanya amandemen ini, Alfons Pirimapun, seorang penerima suaka asal Papua yang sedang menjalani hukuman penjara, terancam dideportasi karena ketentuan dalam Section 501 yang mengharuskan Menteri Imigrasi untuk mencabut visa warga asing yang memiliki substantial criminal record. Hal ini berpotensi melanggar prinsip non-refoulement karena Alfons Pirimapun merupakan seorang pengungsi berdasarkan Convention Relating to the Status of Refugees 1951 yang harus dilindungi.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis normatif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mendasarkan pada studi kepustakaan atau perolehan data sekunder berupa peraturan perundang-undangan yang didukung dengan data primer yang diperoleh melalui penelitian lapangan.

(2)

v ABSTRACT

THE IMPLICATION OF AUSTRALIAN MIGRATION ACT 1958 AMENDMENTS TO PAPUAN REFUGEE SERVING JAIL TIME BASED

ON NON-REFOULEMENT PRINCIPLE IN INTERNATIONAL LAW Risky Ajeng Kemala Fauzia

110110110324

In December 2014, elected coalition government led by Tony Abbott in Australia approved amendments to Migration Act 1958, which is an act relating to the entry into, and presence in, Australia of aliens, and the departure or deportation from Australia of aliens and certain other persons. In the amendments which titled Migration and Maritime Powers Legislation Amendment (Resolving the Asylum Legacy Caseload) Act 2014 and Migration Amendment (Character and General Visa Cancellation) Bill 2014, there are a few articles which increased Australia’s capabilities to avoid its international obligations to protect asylum seekers and refugees by not adhering to non-refoulement principle. With these changes, a Papuan refugee who is currently serving jail time, Alfons Pirimapun, fears deportation under the regulation in Section 501 which declares the Minister must cancel the visa of foreign nationals who has substantial criminal record. This allegedly violates the non-refoulement principle due to Pirimapun’s status as a recognized refugee under the 1951 Convention Relating to the Status of Refugees 1951.

The method of this research is legal normative, which is conducted by literature studies or secondary data acquirement such as international laws, regulations and also customary law.

Referensi

Dokumen terkait

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA. BANDUNG

Dalam rangka mengoptimalkan perannya sebagai instansi yang melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kehutanan, Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat perlu menyusun

Sterilisasi sebelum inkubasi efektif dalam membunuh mikroba epifit atau mikroba yang menempel dibagian permukaan daun, sehingga koloni yang tumbuh pada permukaan

ABSTRAK PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT PLN PERSERO KANTOR DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG Oleh: Benny Sanjaya Penelitian ini

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari metode Sharpe terdapat dua reksa dana yang kinerjanya positif yaitu Danpac-Kuo dan GMT Dana Pasti, dari metode Treynor terdapat dua reksa

Secara definisi bahwa pengertian pengembangan koleksi dalam proses pengadaan koleksi bahan perpustakaan yaitu proses seleksi, pemesanan, dan penerimaan bahan-bahan untuk koleksi

Penelitian ini dilakukan di kota Watampone kabupaten Bone tepatnya di Polres Bone dan Balai Pemasyarakatan Kelas II Watapone (BAPAS) membahas tentang peranan